BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kerjasama merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia, karena manusia adalah makhluk sosial sehingga melalui kerjasama manusia dapat melangsungkan hidupnya, kerjasama menuntut adanya interaksi dengan beberapa pihak. Kerjasama dalam konteks pembelajaran yang melibatkan siswa sangat penting dilakukan. James Watson dalam David W.Johnson dkk (2010: 20) mengatakan “tak kan lahir sesuatu yang luar biasa tanpa kolaboratif”. Sedangkan Lie (2005: 28) mengemukakan bahwa “kerjasama merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan dalam kehidupan manusia”. Artinya bahwa tanpa adanya kerjasama siswa dengan siswa dan guru dengan siswa, maka proses pembelajaran disekolah tidak akan berjalan dengan baik yang mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Bekerjasama dalam kelompok akan membuat siswa berusaha untuk saling memberikan manfaat terhadap satu sama lain sehingga seluruh anggota kelompok memperoleh manfaat dari usaha masing-masing anggotanya. Bekerjasama dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas, meningkatkan keaktifan, membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, menumbuhkan rasa tanggung jawab, keberanian, menghargai dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran IPS kerjasama penting untuk dilakukan karena pembelajaran IPS mendidik peserta didik agar mampu dan terbiasa berinteraksi dengan sesama. Manusia sebagai makhluk sosial ingin hidup berkelompok, saling bekerjasama dalam melakukan pekerjaan, saling bekerjasama dalam masalah sosial sehingga dalam pembelajaran IPS guru diharapkan mampu menanamkan sifat dasar ini melalui pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran juga menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian dari guru disebabkan dalam pembelajaran siswa membutuhkan contoh yang konkrit. Leslie J. Briggs dalam Indriana (2011: 11) berpendapat bahwa media merupakan “alat untuk memberikan perangsang bagi 1 2 peserta didik supaya terjadi proses belajar”. Dengan adanya alat atau sarana media belajar siswa akan mendapat dorongan untuk belajar. Pada pembelajaran IPS media menjadi bagian penting, dikarenakan materi IPS banyak sekali yang membahas tentang fakta, konsep, generalisasi, dan teori, apabila dalam pengajaran guru hanya menerangkan dengan kata–kata saja, siswa akan sulit untuk menerima pelajaran. Penggunaan media dapat mempermudah siswa untuk memahami materi, menumbuhkan semangat belajar siswa yang membuat siswa antusias dan tertarik pada pembelajaran. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas V Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga, banyak anak yang kesulitan dalam pembelajaran IPS, guru dalam pembelajaran cenderung menggunakan metode tradisional atau sering disebut dengan metode ceramah. Saat pembelajaran berlangsung banyak siswa yang ramai sendiri dan asik mengobrol dengan teman sehingga membuat pembelajaran tidak kondusif. Siswa juga kurang aktif dalam pembelajaran, bahkan ada siswa yang mengantuk saat guru menjelaskan materi. Dalam pembelajaran IPS guru jarang menggunakan media atau alat bantu. Penggunaan media sangat penting dalam pembelajaran, jika guru menggunakan media dapat menarik perhatian siswa sehingga semangat belajar siswa dapat terdorong. Dari kondisi tersebut berdampak pada hasil belajar IPS dimana masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70. Terbukti pada nilai Ulangan Tengah Semester dari 20 siswa yang nilainya tuntas adalah 30% yaitu sebanyak 6 siswa dan yang tidak tuntas adalah 70% yaitu sebanyak 14 siswa. hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini: 3 Tabel 1.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD N Kumpulrejo 02 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 (Pra siklus) No Nilai KKM=70 Frequensi Presentase 1. ≥70 (Tuntas) 4 30 2. < 70 (Tidak Tuntas) 16 70 20 100 Jumlah Dari data diatas terlihat bahwa nilai belajar siswa kelas V SD N Kumpulrejo 02 pada mata pelajaran IPS saat Ulangan Tengah Semester terbilang masih sangat rendah. Dapat disimpulkan pembelajaran belum sesuai dengan harapan. Berdasarkan masalah diatas, untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan pembelajaran yang berpusat pada siswa, jadi peran guru sebagai fasilitator didalam proses pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang menerapkan adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dimana siswa bekerjasama dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif sangat bervariasi, salah satu model pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan dalam pembelajaran IPS kelas V adalah model cooperative script. Model cooperative script adalah model pembelajaran yang menerapkan keaktifan siswa. Slavin dalam Shoimin (2014: 49) menyatakan bahwa pembelajaran cooperative script merupakan “model pembelajaran yang dapat meningkatkan daya ingat. Hal tersebut sangat membantu siswa dalam mengaitkan dan mengembangkan fakta-fakta dan konsep-konsep. Dalam model cooperative script siswa bekerja secara berpasangan (berkelompok) dan bergantian secara lisan menyimpulkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Pada Model pembelajaran cooperative script interaksi yang terjadi tidak hanya dari guru terhadap siswa, tetapi juga ada interaksi dari siswa satu dengan siswa yang lain. Selain itu dalam pembelajaran dibutuhkan media yang menunjang pembelajaran, dengan memperhatikan berbagai manfaat dan macam-macam 4 media maka peneliti akan mencoba memanfaatkan media audio-visual sebagai media pembelajaran. Media audio-visual dapat menjadi perantara materi dan penyerapannya melalui penglihatan serta pendengaran. Media audio-visual akan membuat penyajian materi ajar semakin lengkap dan optimal, sehingga siswa akan lebih paham dan tertarik dengan materi yang sedang dipelajari. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil pengamatan peneliti lebih lanjut, rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan antara lain: 1. Siswa cenderung tidak aktif dalam pembelajaran IPS karena guru dalam menjelaskan materi cenderung menggunakan metode ceramah. 2. Banyak siswa (70%) belum memperoleh nilai mencapai KKM sehingga hasil belajar siswa masih rendah. 3. Guru kurang inovatif dalam menggunakan model pembelajaran. 4. Guru jarang menggunakan media pembelajaran saat kegiatan belajar mengajar sehingga membuat siswa malas-malasan, asik mengobrol dengan temannya. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah penggunaan model pembelajaran cooperative script dengan media audio-visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD N Kumpolrejo 02 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016? 2. Bagaimana penerapan model pembelajaran cooperative script dengan media audi-visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD N Kumpulrejo 02 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk : 5 1. Meningkatkan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran cooperative script dengan menggunakan media audio-visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kumpolrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016. 2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPS melalui model pembelajaran cooperative script dengan menggunakan media audio-visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD N Kumpulrejo 02 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016. 1.5 1. Manfaat Penelitian Manfaat teoritis Memberikan sumbangan pengetahuan dan referensi bagi pengembangan dan kemajuan pendidikan khususnya siswa Kelas V SD N Kumpulrejo 02 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1. Meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa pada mata pelajaran IPS. 3. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dikelas. 4. Melatih siswa untuk berpikir kritis 5. Melatih siswa untuk bekerjasama, menghargai pendapat orang lain dan memiliki rasa tanggung jawab. 6. Melatih keberanian siswa untuk menuangkan ide – idenya dalam proses diskusi kelompok b. Bagi Guru 1. Memperoleh pengalaman dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative script dengan media audio-visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam menciptakan pembelajaran yang menarik. 6 3. Dapat menjadikan pertimbangan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model cooperative script dengan media audio-visual. c. Bagi Sekolah 1. Memberikan pengetahuan yang baru bagi guru–guru SD N Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tentang model pembelajaran cooperative script dengan menggunakan media audio-visual. 2. Sebagai masukan untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script dengan media audio-visual.