Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 ISSN: 2550-0171 PELAKSANAAN CITIZEN DIPLOMACY SEBAGAI UPAYA PENGUATAN IDENTITAS BANGSA di ERA ASEAN COMMUNITY Setyasih Harini 1, Halifa Haqqi 2 Staf Pengajar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT The Regional international relation recently has been the other trend on global politic. ASEAN as a regional organization couldn’t apart from challenge of global politic-economy. One effort to face globalization by the increasing participation of public through citizen diplomacy. Coomunication technology could wider opportunities of citizen to make relation with another. Relationship of culture among citizen of many countries could support diplomacy of govenment. It also strengthen national identity. Question research: how did implementation of citizen diplomacy could strengthen national identity in ASEAN Community? Purpose of this research to explain implementation of citizen diplomacy could strengthen national identity in ASEAN Community. As a qualitative research, data was collected from literature. Data analysis with data reduction, data display and verification. Object research about implementation of citizen diplomacyof culture could strengthen national identity in ASEAN Community. Result of this research that implementation of citizen diplomacy of culture could support government diplomacy and strengthen national identity in ASEAN Community. Key words: citizen diplomacy, culture, ASEAN Community masyarakat PENDAHULUAN Hubungan internasional (warganegara) memperluas dan untuk memperlebar merupakan suatu yang menjadi hak jaringan koneksi dengan sesamanya dan kewajiban bagi sebuah negara dari negara lain. yang merdeka Hubungan dan ini terjalin berdaulat. Kebudayaan menjadi salah satu dengan bidang yang dikembangkan dalam berdasarkan pada ketidakmampuan melakukan suatu negara dalam memenuhi semua antarwarganegara. Pada hakikatnya kebutuhannya. dengan kebudayaan dipercaya sebagai akar kemajuan teknologi komunikasi dan identitas dan kharakteristik bangsa tereduksinya teritori negara sebagai dalam dampak menggiring Budaya di era ASEAN Comunity aktor-aktor non negara untuk mengisi akan memiliki peran yang lebih peluang penting dalamnya Seiring globalisasi tersebut. adalah Termasuk peran di anggota hubungan pergaulan sebab internasional. tanpa mengenal budaya dari negara lain akan sulit 60 Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 ISSN: 2550-0171 bagi suatu negara untuk melakukan wawasan hubungan dan kerjasama. Nilai-nilai terhadap keunikan dan kharakter yang yang dimiliki negara lain sekaligus terkandung dalam sebuah sekaligus budaya menjadi pemandu dalam pola untuk pikir dan perilaku dari suatu bangsa. permasalahan dalam penelitian ini Untuk adalah untuk menjawab bagaimana memperlancar jalinan meredam pemahaman konflik. kerjasama antara satu negara dengan pelaksanaan negara sebagai upaya penguatan identitas lain diperlukan adanya diplomasi. Pelaksanaan diplomasi yang selama ini lebih citizen Fokus diplomacy bangsa di era ASEAN Community. banyak Konsep globalisasi pada dilakukan oleh aktor negara dengan dasarnya dipahami sebagai proses perwakilannya di luar negeri kini transisi menuju masyarakat global juga mengalami pergeseran dengan yang terintegrasi. Proses transisi dijalankan oleh para pelaku budaya. tersebut bukan hanya sekadar pada Diplomasi yag dilakukan oleh tataran kelompok warganegara dengan warganegara internasional lain di luar negeri salah satunya sampai masyarakat akar rumput yang adalah dalam bidang kebudayaan. kemungkinan pemaknaannya tidak Hal ini menarik untuk ditelaah begitu karena di saat yang sama, isu citizen yang terbentuk antarmanusia di era diplomacy globalisasi diyakini menyumbangkan mampu dampak positif namun masyarakat komprehensif. tersebut menyentuh Koneksitas dapat terselenggara melalui perdagangan, terhadap relasi antar bangsa. Upaya perjalanan untuk memperkenalkan kebudayaan penyebarluasan budaya, dan bentuk- daerah ke luar negeri dilakukan bentuk komunikasi lainnya yang dengan melampaui teritori negara. Sri Suneki berbagai pameran, pembicaraan tidak cara seperti korespondensi, (2012) resmi, globalisasi saling wisata, menjelaskan merupakan investasi, bahwa koneksi menyampaikan cara pandang, lobby, global ekonomi, sosial, budaya dan kunjungan dan aktivitas – aktivitas politik yang semakin mengarah ke lainnya Melalui berbagai arah di seluruh penjuru tersebut dunia. Era inilah yang menggeser yang terkait. kegiatan-kegiatan kedepannya dapat membuka paradigma diplomasi selama ini. 61 Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 ISSN: 2550-0171 Meningkatnya peluang aktor sebagai non negara untuk bergerak karena aktor baru di luar menurut Jos pemerintah. arus globalisasi tersebut juga telah Sementara mendorong adanya sikap politik yang Havermas (1999), “track two” atau berbeda antara publik dan negara. jalur Kemajuan dengan teknologi komunikasi kedua memiliki jalur perbedaan pertama. Hal ini telah mengikis situasi dimana negara disebabkan karena pada “track two” dan selalu lebih memainkan peran dalam proses memiliki kesaman sikap. Kemajuan untuk membangun saling pengertian teknologi komunikasi memberikan antara ruang bagi publik untuk memiliki masyarakat yang ada di luar negeri sikap politik yang berbeda dengan sementara jalur pertama terbatas negara mengekspresikannya pada sejumlah kecil diplomat sebagai secara langsung terhadap publik di agen perwakilan resmi suatu negara luar negara (Michael Z RN: 2013). di negara lain. Jalur kedua berupaya Peran dalam untuk membuat jalan agar dampak mengalami dari upaya yang dilakukan dapat publik domestiknya dan aktor diplomasi non negara sudah kelompok-kelompok perjalanan yang cukup panjang yakni dirasakan sejak masyarakat tahun 1981 oleh Joseph Montville dengan memperkenalkan oleh seluruh besar anggota meskipun memiliki identitas yang berbeda-beda. konsep “track two” diplomacy (jalur Menurut Antonius kedua diplomasi). Konsep tersebut (2003), merujuk pada upaya-upaya yang regionalisme baru dalam hubungan dilakukan internasional oleh aktor di luar paradigma Sitepu munculnya didahului dengan pemerintah untuk meredam potensi adanya kepentingan kelompok dari konflik atau upaya-upaya resolusi unit-unit di dalamnya. Kepentingan atas konflik yang telah terjadi. kelompok Montville kompleks dan tidak hanya dalam merasa perlu untuk tersebut sangatlah memberikan label yang berbeda atas tataran kenegaraan atau aksi yang dilakukan antar pemerintah pemerintahan. Di lain, dan label bagi upaya yang dilakukan kepentingan kelompok akan oleh masyarakat atau warganegara memberikan sumbangan bagi sisi terwujudnya kepentingan nasional 62 Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 ISSN: 2550-0171 masing-masing unit yang kemudian pluralistik dan sebagai integrated diwujudkan dalam bentuk kerjasama part of human history. Dengan regional dalam satu kawasan. Kecen- demikian derungan seperti ini memerlukan diarahkan untuk mengintegrasikan kesiapan dari masing-masing unit masyarakat negara dari berbagai bidang agar kawasan tertentu dalam berbagai kerjasama regional yang terwujud bidang benar-benar pengintegrasian memberi Dalam manfaat. regionalisme sekarang yang ada di dalam kehidupan. Melalui tersebut secara perkembangannya bertahap dan berkelanjutan dapat regionalisme selalu disertai anomali meningkatkan nilai-nilai ekonomis dinamika spesifik dalam tatanan menuju geografis, politik, ekonomi, strategis, kesejahteraan masyarakat. dan budaya di suatu kawasan, Fredrik Söderbaum pada perubahan Era regionalisme yang ada di dalam kawasan Asia Tenggara terwujud tulisannya yang berjudul Pengantar melalui Teori Regionalisme (menyebutkan ASEAN merupakan bahwa regionalisme dalam masa kesepakatan sebagai globalisasi ini dikategorikan sebagai Declaration of ASEAN Concord II di current wave atau era of regionalism Bali pada 7 Oktober 2003 (Nuraeni, yang multidimensional, kompleks, 2010). tidak stabil dan bahkan terkadang tersebut secara lambat laun dapat tidak tunduk pada aturan. Kondisi mengurai inilah yang melibatkan banyak negara. Di yang semakin melatarbelakangi dinamisnya hubungan ASEAN Kesepahaman berbagai Community. sebuah hasil dari antarnegara permasalahan sinilah aktor non negara diharapkan antara satu negara dengan negara lain mampu yang terkadang dapat berujung pada memberikan konflik dan keretakan hubungan. terhadap Regionalisme sekarang tidak hanya antarnegara dalam satu kawasan. pada lingkup negara tapi juga aktor Aktor domestik non negara perannya non negara (koalisi multi aktor), ada dapat dibagi dalam 3 kategori, yaitu, saling ketergantungan dan interaksi target, partner dan independen. Dua masyarakat sehingga kategori pertama biasanya ditemukan lebih dalam studi diplomasi publik yang regionalisme antarnegara sekarang 63 berpartisipasi dan kontribusi positif dinamika hubungan Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 ISSN: 2550-0171 masih memberikan ruang besar bagi perlu dan sesuai dengan topik yang negara dibahas baik dalam kebijakan dan pembuatan mengenai pelaksanaan implementasi citizen diplomacy sebagai upaya kegiatan. Kategori ketiga ditemukan penguatan identitas nasional di era dalam studi citizen diplomacy yang ASEAN community. Pertama, secara konseptualpun masih banyak melalui pendekatan kualitatif menghadirkan negara di dalamnya peneliti dapat memahami fenomena Di sini, budaya yang melekat sosial perilaku warga negara pada setiap komponen masyarakat Indonesia yang melakukan citizen memberi peluang besar dalam upaya diplomacy sebagai bentuk interaksi menjembatani ketidaksalingpahaman antarwarga antara memperkenalkan satu komunitas komunitas lain. dengan Publik dalam konteks kebudayaan ke atau negara-negara ASEAN. Jenis data masyarakat Indonesia sudah saatnya yang dipakai dalam penelitian ini turut adalah memperkenalkan budaya data sekunder. Dalam nusantara pada ranah regional guna penelitian ini, obyek atau sasaran meningkatkan saling memahami satu utama adalah pelaksanaan citizen dengan diplomacy yang dilakukan oleh yang lain. Upaya oleh individu dan kelompok atau dimensi warga domestik tersebut tidak selalu sejalan memperkenalkan dengan apa yang menjadi tujuan dan daerah pemerintah diplomasi. Tenggara. Teknik pengumpulan data Kegiatan semacam ini lebih dikenal yang digunakan dalam penelitian ini dengan citizen diplomacy. adalah melalui penelusuran pustaka METODE PENELITIAN atau dalam Penelitian negara ke Indonesia dalam kebudayaan negara-negara library research. Dalam ini termasuk penelitian di dalamnya analisis data sudah dimulai sejak mengandung sebuah usaha untuk penelitia melakukan kegiatan saat memahami fenomena tentang apa pengumpulan data berlangsung dan yang dialami oleh subyek penelitian sampai melalui perilaku, persepsi, motivasi, penelitian. tindakan dalam penelitian ini adalah reduksi kualitatif yang dan lainnya, secara holistik. Pendekatan kualitatif dirasa kualitatif, Asia dengan Teknik kegiatan terselesainya analisis data data, penyajian data dan verifikasi. 64 Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 ISSN: 2550-0171 tatanan Asia Tenggara yang sejahtera PEMBAHASAN Association of Southeast dan damai. (2) Meningkatkan Asian Nations (ASEAN) merupakan perdamaian dan stabilitas regional salah satu dari organisasi regional dengan cara menghormati keadilan yang masih bertahan hingga saat ini. dan tertib hukum diantara negara- Organisasi negara yang sekarang telah anggota serta mematuhi genap beranggotakan sepuluh negara prinsip-prinsip sesuai Piagam PBB. ini keunikan. (3) Meningkatkan kerjasama dan Keunikan tersebut berkaitan dengan saling membantu satu sama lain faktor sejarah, demografi, sistem dalam masalah-masalah menyangkut politik yang kepentingan bersama dalam bidang pada ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu negara pengetahuan, dan administrasi. (4) maupun Memberikan bantuan dalam bentuk latar sarana latihan dan penelitian dalam menimbulkan pendidikan profesional, teknik, dan memiliki banyak dengan kemudian mempengaruhi perilaku dalam budayanya masing-masing kancah regional internasional. belakang potensi Keragaman tersebut konflik meretakkan yang hubungan dapat administrasi. (5) Kerjasama yang sesama efektif dalam meningkatkan bidang negara-negara Asia Tenggara. pertanian serta industri, perluasan Sebagai organisasi kawasan maka ASEAN perdagangan komoditas perdagangan sejak internasional, untuk pengangkutan dan komunikasi serta bagi peningkatan taraf hidup rakyat. (6) keanekaragaman latar belakang yang Memelihara kerjasama yang erat dimiliki dengan pembentukannya menjadi berusaha naungan oleh masing-masing perbaikan sarana organisasi-organisasi anggotanya. Upaya tersebut terlihat internasional dan regional yang ada dari tujuan dari organisasi ini sesuai dan menjajagi segala kemungkinan dengan Deklarasi Bangkok (Nuraeni, untuk bekerjasama secara lebih erat 2010) diantara para anggota. yakni: (1) Mempererat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan ASEAN dalam perjalanannya pengembangan budaya melalui usaha justru bersama dalam semangat kesamaan sebuah organisasi yang membidangi dan persahabatan untuk memperkuat permasalahan low politics seperti 65 memperlihatkan sebagai Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 ISSN: 2550-0171 bidang ekonomi, sosial, budaya, dan Dalam konteks inilah globalisasi ilmu Dengan telah membuka batas-batas nasional konsentrasinya pada low politics suatu negara bangsa. Kesepakatan menjadikan ASEAN terlepas dari yang dihasilkan dalam Bali Concord aliansi II pengetahuan. kekuatan asing ataupun menggambarkan upaya yang pembentukan aliansi militer internal. dilakukan oleh negara-negara Asia Eksistensi tidak Tenggara dalam ketiga pilarnya. terlepas dari kemampuannya dalam Ketiga pilar tersebut adalah ASEAN merespon globalisasi yang memberi Politicaal Security Community dampak (APSC), ASEAN Economy ASEAN pada juga berbagai sektor kehidupan. Held seperti dikutip oleh Community (AEC), dan ASEAN Budi Winarno (2008) menjelaskan Socio Culture Community (ASCC). bahwa Pilar menurut kaum pertama yakni ASEAN transformasionalis globalisasi telah Political Security Community-APSC. menjadi sebuah kekuatan utama di Melalui komunitas balik tersebut, negara-negara perubahan-perubahan yang keamanan anggota terjadi dalam masyarakat baik negara mengupayakan jalan damai dalam maju maupun negara berkembang. setiap Perubahan-perubahan kemungkinan menyangkut pada khususnya ekonomi, politik yang kemudian juga menyangkut masalah keamanan. merembet Kesepakatan lainnya perubahan Perubahan menandai sosial, berujung hubungan pada aras yang ketegangan hidup. pada tersebut permasalahan ini adanya gaya sekaligus dalam hal ketahanan dan keamanan adalah pergeseran saling menghormati masyarakat menuju pada tataran nasional, kehidupan yang lebih modern dan ataupun penggunaan kekuatan. Jalan pembentukan tatanan dunia baru. damai yang ditempuh negara-negara Lebih (2003) anggota juga dimaksudkan untuk mengemukakan bahwa globalisasi mencegah ekskalasi yang merembet merupakan “a process that involves pada terjadinya konflik. Pilar kedua both the broadening and deepening adalah of interdependence among societies Community-AEC and states throughout the world”. sebuah realisasi dari tujuan akhir lanjut Cohn 66 menghindari kedaulatan ASEAN ancaman Economic yang menjadi Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 ISSN: 2550-0171 integrasi ekonomi sebagaimana yang kesejahteraan tertuang dalam visi ASEAN 2020 negara anggota ASEAN. namun implementasinya bersamaa negara- telah Pada pilar yang ketiga yakni dimajukan pada tahun 2015. Sesuai ASEAN Socio-Cultural Community dengan visi AEC untuk menciptakan (ASCC) sesuai dengan visinya yang ekonomi bagi negara-negara ASEAN bercirikhaskan: (1) selaras dengan yang lebih stabil, makmur, dan tujuan pembentukan maka ASEAN kompetitif dengan berusaha menjadi organisasi yang mengalirkan lalu lintas barang, jasa, terikat oleh satu ikatan persaudaraan. investasi, (2) Mempercepat kerjasama dalam yang disertai dan pembangunan modal ekonomi maka diarahkan pembangunan bukan hanya pada pembangunan meningkatkan fisik masyarakat. tapi juga Pembangunan diarahkan non-fisik. tersebut pada berkelanjutan standar (3) guna kehidupan Menjamin juga tercapainya peningkatan lapangan pembangunan pekerjaan dengan perlindugan sosial. adil untuk (4) Meningkatkan kerjasama dalam pengangguran dan bidang kesehatan. (5) Membentuk kemiskinan serta disparitas sosio- komunitas bagi para penulis, artis ekonomi. Selanjutnya pembentukan atau ASEAN Meningkatkan mengurani yang sosial Economy Community praktisi media. kerjasama (6) dalam sekaligus memberikan peluang bagi pelestarian lingkungan hidup dan munculnya permasalahan aktor non-negara. Keterlibatan aktor non-negara bukan sini pemerintah Ketiga justru memberikan pengawasan pendampingan terhadap dalam masyarakat. berarti menggeser peran pemerintah. Di sosial merupakan pilar kesempatan tersebut sekaligus dan tantangan bagi Indonesia. Indonesia aktivitas sebagai negara anggota ASEAN aktor non-negara yakni para pelaku memiliki banyak potensi bagi sumber ekonomi. Kedepannya, para pelaku alam, tenaga kerja, maupun budaya. ekonomi dapat menjadikan ASEAN Dengan potensi tersebut Indonesia sebagai peluang dan kesempatan dapat untuk regional menjadi produsen dengan memajukan perdagangan mengirim produk dan jasanya ke luar guna meningkatkan negeri dengan catatan penjualan 67 Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 sumber alam ISSN: 2550-0171 tersebut lebih daerah sebagai akar dari budaya diutamakan yang dapat diperbarukan, untuk memenuhi masyarakat, generasi nasional. kebutuhan Kebudayaan nasional sebagai diperhitungkan untuk berikutnya. identitas bangsa yang menjadi Pengiriman tonggak berdiri kokohnya Nusantara. tenaga kerja hendaknya juga yang Dengan adanya otonomi daerah dan memi liki pengetahuan dan keteram- globalisasi maka kebudayaan daerah pilan cukup dan sesuai dengan hendaknya menjadi akar dan sumber permintaan pasar global sehingga dari budaya nasional. Kebudayaan tidak menjadi tenaga kerja untuk daerah sekaligus membentuk jati diri memenuhi domestik. dan proses regenerasi bangsa dan dengan atas dasar itulah penting menjadi memperkenalkan budaya nusantara sumber pembentukan kharakteristik baik melalui pameran, pemberian bangsa. Kebudayaan daerah menjadi beasiswa daya ranah Pengiriman sekolah budaya bagi masyarakat (mahasiswa) yang usia telah dukung eksistensi keberadaan kebudayaan dan nasional. memperkenalkan budaya ke luar Untuk itu keberadaan kebudayaan negeri, dan bantuan bagi masyarakat daerah yang berhasil memberi pelatihan dipikirkan kepada keberadaan dan peranannya dalam masyarakat asing yang perlu direposisi dan serius agar secara belajar budaya di Indonesia. Untuk masyarakat mendapatkan tersebut makna, perhatian dan penghargaan tantangan internal seperti penegakan dalam karakteristik pluralistiknya. hukum bagi para penjahat negara Melalui kebudayaan inilah menjadi harus berjalan tegas dan tanpa salah satu cara untuk memperkokoh diskriminasi. Selain itu, pemerintah moral seperti Jepang yang telah dan masyarakat hendaknya satu kata berhasil menjadi negara maju dengan untuk menekan pencurian terhadap tidak sumber Tulus Warsito mengutip pendapat alam manfaat sehingga generasi Indonesia meninggalkan budayanya. mendatang masih dapat menikmati. dari Kebijakan budaya tradisi atau budaya daerah pemerintah yang Haviland memiliki didukung masyarakat tersebut juga dapat terkait dengan pelestarian budaya perilaku 68 (2007) menentukan yang bahwa norma lebih dan teratur, Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 ISSN: 2550-0171 sedangkan kesenian verbal pada Dengan semakin mudahnya umumnya meneruskan kebiasaan dan relasi dan koneksi yang terjalin nilai-nilai budaya daerah dari sebuah diantara bangsa. Setiap bentuk budaya daerah negara-negara lain telah membantu dapat sebagian masyarakat yang memiliki menambah eratnya ikatan solidaritas masyarakat yang ketertarikan, bersangkutan. pada kembali tempat masyarakat kepedulian penghargaan Penempatan kebudayaan warga yang dari dan tinggi pada budaya daerah. Aktivitas inilah yang yang menjadi citizen diplomacy yang sebenarnya dengan memberi makna semestinya mendapat dukungan lebih dan penghargaan yang lebih pantas luas terutama bergulirnya pemerintah. Aktivitas ini mungkin ASEAN Community menjadi sebuah belum banyak dikenal masyarakat kebijakan urgen. mengingat sejarah diplomasi yang Mengingat kembali sejarah yang semula berawal dari hubungan antar telah mencatat bahwa keberadaan pimpinan organisasi ASEAN dilahirkan justru menjadi dari protokoler. Negara dengan yang keberagaman dikatakan lebih budaya. menjadi Bisa sebuah dari masyarakat entitas lebih nation-state terutama politik yang prosedural dan bangsa atau sebelum memasuki keberuntungan bagi Indonesia yang globalisasi sehinga mengharuskan terbangun dengan keanekaragaman pelakunya untuk memahami standar budaya. Secara langsung maupun prosedural tidak keberadaan budaya Indonesia dalam penerapan diplomasi modern menjadi Christer Jonsson dan berkah pelestarian sebab budaya dengan semakin dan perilaku tertentu Martin Hall (2005). Dari pendapat itu seakan memperkokoh jati diri dan identitas menyudutkan nasional di tengah-tengah globalisasi. keabsahan dari keterlibatan aktor non Pelestarian budaya dengan berbagai negara dalam pelaksanaan diplomasi. upaya yang tumbuh dalam kesadaran Keraguan tersebut cukup beralasan masyarakat mengingat keberadaan aktor non tanpa sengaja telah menjadi sebuah aktivitas diplomasi negara yang proseduran mampu mendukung pemerintah. ataupun 69 tidak dan meragukan memiliki dan legalitas standar keprotokoleran seperti yang Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 ISSN: 2550-0171 melekat pada para aparat negara. fasilitasi dari pihak lain seperti Dari pemerintah sinilah kemudian muncul atau lainnya. bentuk baru dan sebagai respon berjalan sendiri sebab masih dalam terhadap meningkatnya keterlibatan pengawasan dan pendampingan dari warga pemerintah diplomasi dalam yang aktivitas semula hanya pemenuhan Sesuai dengan tipologi citizen (diplomasi diplomat dari Paul maka pelaksanaan Mueller citizen diplomacy yang dilakukan diplomacy warga melalui pameran hasil karya individu atau pementasan kesenian tradisional komplementer termasuk dalam tipe kedua. Menurut terhadap diplomasi yang dilakukan tipe citizen diplomat yang kedua, pemerinatah negaranya. Lebih lanjut warga yang melakukan hubungan ke Mueller menjelaskan bahwa “citizen luar negeri tersebut terlaksana karena diplomacy” sebagai sebuah konsep alasan yang menekankan pada adanya hak pemenuhan dan kewajiban yang dimiliki oleh dalam tingkatan teritorial serta dalam individu lingkup sektoral. Dalam hal ini, tentang Sherry tidak beriringan. kerap dikenal dengan first track antarpemerintah). sehinga ini kepentingan nasional dapat berjalan dilaksanakan oleh pemerintah atau diplomacy warga sponsor konsep citizen diplomacy sebagai biasa Peran pihak citizen menyampaikan memiliki bahwa peran untuk pembentukan negerinya membantu hubungan negaranya yakni tertentu misalnya kepentingan peran warga tersebut dilakukan oleh AS konsultan profesional dan anggota komunitas sebagai Ilmu Hubungan Internasional Vol. 10 memiliki kemampuan No. menjalankan Th. 2014). Hal ekonomi luar (Dalam Dian Mutmainah, Jurnal 2 untuk ini aktor peran yang untuk tersebut. menunjukkan bahwa peran warga Konsultan profesional disini adalah dalam para ahli yang kompeten dalam hubungan luar negeri diperlukan sebagai saluran untuk memfasilitasi menangani kepentingan permasalahan yang ekonomi kelompok belum terjangkau pemerintah. Peran lokal warga tersebut bisa bersifat mutlak Aktor- aktor inilah yang menjadi namun juga bisa terlaksana karena peserta aktif 70 maupun tercapainya sektoral dalam tersebut. misi luar Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 negeri ISSN: 2550-0171 yang dibuat pada tingkat Malaysia. Pelaksanaan pementasan Negara. Keterlibatan aktor- aktor tarian tersebut jalan dilaksanakan di negara sendiri tapi di relasi Malaysia. menjadi pintas bagi ekonomi semacam terbangunnya lintas negara tersebut Melalui warga pelaksanaan pementasan kesenian kebudayaan tradisional ke luar negeri dari para masyarakat warga Indonesia terlaksana karena wilayah sebuah keprihatinan. Keprihatinan diperlukan. akan kurangnya pemaknaan dan KESIMPULAN untuk kedua acara memperkenalkan Nusantara luar Asia Saat penghargaan terhadap kebudayaan khususnya tidak tersebut menunjukkan bahwa peran secara pragmatis. Jika dikaitkan dengan daerah justru ke khususnya Tenggara ini ketika di sangat ASEAN Community telah bergulir menjadi kesenian sebuah peluang emas bukan hanya tradisional. Pelaksanaan sebagai tantangan bagi Indonesia. citizen diplomacy yang dilaksanakan oleh Melalui ASEAN Community, masyarakat Indonesia yang peduli Indonesia mampu menunjukkan pada kesenian tradisional sepanjang potensinya di negara-negara Asia tahun 2015-2016 termasuk dalam Tenggara. dua jalur. Pertama adalah secara Indonesia yang pantas diperkenalkan sukarela atas inisiatif sendiri tanpa ke luar negeri adalah kebudayaan. fasilitasi dari pemerintah kelompok Melalui perkenalan kesenian tradisional asal Sukoharjo tersebut menjadi dengan mementaskan tarian khas melestarikan kebudayaan, memupuk Kebo relasi Kinul di Malaysia dan Salah dan satu unggulan kebudayaan cara kerjasama untuk serta Thailand. Pementasan tarian tersebut mengurangi konflik dengan negara- terlaksana berkat komunikasi dan negara lain. relasi yang pernah terjalin dari DAFTAR PUSTAKA pelatih dan pemilik sanggar kesenian Bakry, Umar ini semasa menempuh studinya di Metode luar Internasional. negeri. Kedua adalah Persatuan Pelajar Indonesia Penelitian Pustaka Pelajar. pementasan tarian tradisional oleh se71 Suryadi. 2016. Hubungan Yogyakarta: Research Fair Unisri 2017 Vol 1, Number 1, Maret 2017 Havermans, Joss. 1999. ISSN: 2550-0171 Private Sitepu, Antonius, 2003, Konsep Regionalisme Dalam Professionals for Peace, in People Integrasi Building Peace: 35 Inspiring Studi Hubungan Internasional, Stories from Around the World, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu European Centre for Conflict Politik Mutmainah, Dian, dalam Demokratisasi Diplomasi?: Universitas Sumatera Utara (USU), Digital Library. Sebuah Sharp, Paul. 2001. Making Sense of Tinjauan terhadap Konsep dan Citizen Diplomats: The Fungsi of “Citizen Jurnal Ilmu Internasional, Diplomacy”, Duluth Minnesota, as Hubungan International Actors”. Universitas International Studies Brawijaya, Vol. 10 No. 2, 2014. Perspectives.Vol. 2. Nuraeni, dkk, 2010. Regionalisme Dalam Studi Internasional, People Söderbaum, Hubungan Fredrik, 2003. Introduction: Theories of New Yogyakarta: Regionalism, Pustaka Pelajar. UK: Palgrave Macmillan. Odoh, S.I., Nwogbaga, David M.E, Suneki, Sri, Dampak Globalisasi Reflection on the Theory and Terhadap Practice of Citizen Diplomacy in Daerah, Jurnal Civis Volume II, the Conduct of Nigeria’s Foreign No. 1 Januari 2012. Policy, IOSR Journal Of Humanities Winarno, Eksistensi Budi, Budaya 2008. Politik And Social Science (IOSR-JHSS) Regionalisme Volume 19, Issue 10, Ver. VIII (Oct. Asean Di Tengah Arus Besar 2014) Globalisasi, RN, Michael Z. 2013. Dan Tantangan Jurnal Spektrum, Dari Jurnal Ilmu Politik Hubungan Interdependensi ke Globalisasi. Internasional, UGM, Vol. 5, No. 2 Dalam Walter Carlsnaess,Thomas Risse dan Handbook Internasional. Beth Simmons. Hubungan Bandung: Nusa Media. 72