PELAKSANAAN CITIZEN DIPLOMACY SEBAGAI UPAYA

advertisement
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
ISSN: 2550-0171
PELAKSANAAN CITIZEN DIPLOMACY SEBAGAI UPAYA
PENGUATAN IDENTITAS BANGSA di ERA ASEAN COMMUNITY
Setyasih Harini 1, Halifa Haqqi 2
Staf Pengajar Ilmu Hubungan Internasional
Universitas Slamet Riyadi Surakarta
ABSTRACT
The Regional international relation recently has been the other trend on
global politic. ASEAN as a regional organization couldn’t apart from challenge
of global politic-economy. One effort to face globalization by the increasing
participation of public through citizen diplomacy. Coomunication technology
could wider opportunities of citizen to make relation with another. Relationship of
culture among citizen of many countries could support diplomacy of govenment. It
also strengthen national identity. Question research: how did implementation of
citizen diplomacy could strengthen national identity in ASEAN Community?
Purpose of this research to explain implementation of citizen diplomacy could
strengthen national identity in ASEAN Community. As a qualitative research, data
was collected from literature. Data analysis with data reduction, data display and
verification. Object research about implementation of citizen diplomacyof culture
could strengthen national identity in ASEAN Community. Result of this research
that implementation of citizen diplomacy of culture could support government
diplomacy and strengthen national identity in ASEAN Community.
Key words: citizen diplomacy, culture, ASEAN Community
masyarakat
PENDAHULUAN
Hubungan
internasional
(warganegara)
memperluas
dan
untuk
memperlebar
merupakan suatu yang menjadi hak
jaringan koneksi dengan sesamanya
dan kewajiban bagi sebuah negara
dari negara lain.
yang
merdeka
Hubungan
dan
ini
terjalin
berdaulat.
Kebudayaan menjadi salah satu
dengan
bidang yang dikembangkan dalam
berdasarkan pada ketidakmampuan
melakukan
suatu negara dalam memenuhi semua
antarwarganegara. Pada hakikatnya
kebutuhannya.
dengan
kebudayaan dipercaya sebagai akar
kemajuan teknologi komunikasi dan
identitas dan kharakteristik bangsa
tereduksinya teritori negara sebagai
dalam
dampak
menggiring
Budaya di era ASEAN Comunity
aktor-aktor non negara untuk mengisi
akan memiliki peran yang lebih
peluang
penting
dalamnya
Seiring
globalisasi
tersebut.
adalah
Termasuk
peran
di
anggota
hubungan
pergaulan
sebab
internasional.
tanpa
mengenal
budaya dari negara lain akan sulit
60
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
ISSN: 2550-0171
bagi suatu negara untuk melakukan
wawasan
hubungan dan kerjasama. Nilai-nilai
terhadap keunikan dan kharakter
yang
yang dimiliki negara lain sekaligus
terkandung
dalam
sebuah
sekaligus
budaya menjadi pemandu dalam pola
untuk
pikir dan perilaku dari suatu bangsa.
permasalahan dalam penelitian ini
Untuk
adalah untuk menjawab bagaimana
memperlancar
jalinan
meredam
pemahaman
konflik.
kerjasama antara satu negara dengan
pelaksanaan
negara
sebagai upaya penguatan identitas
lain
diperlukan
adanya
diplomasi. Pelaksanaan diplomasi
yang
selama
ini
lebih
citizen
Fokus
diplomacy
bangsa di era ASEAN Community.
banyak
Konsep
globalisasi
pada
dilakukan oleh aktor negara dengan
dasarnya dipahami sebagai proses
perwakilannya di luar negeri kini
transisi menuju masyarakat global
juga mengalami pergeseran dengan
yang terintegrasi. Proses transisi
dijalankan oleh para pelaku budaya.
tersebut bukan hanya sekadar pada
Diplomasi yag dilakukan oleh
tataran
kelompok
warganegara dengan warganegara
internasional
lain di luar negeri salah satunya
sampai masyarakat akar rumput yang
adalah dalam bidang kebudayaan.
kemungkinan pemaknaannya tidak
Hal ini menarik untuk ditelaah
begitu
karena di saat yang sama, isu citizen
yang terbentuk antarmanusia di era
diplomacy
globalisasi
diyakini
menyumbangkan
mampu
dampak
positif
namun
masyarakat
komprehensif.
tersebut
menyentuh
Koneksitas
dapat
terselenggara melalui perdagangan,
terhadap relasi antar bangsa. Upaya
perjalanan
untuk memperkenalkan kebudayaan
penyebarluasan budaya, dan bentuk-
daerah ke luar negeri dilakukan
bentuk komunikasi lainnya yang
dengan
melampaui teritori negara. Sri Suneki
berbagai
pameran,
pembicaraan
tidak
cara
seperti
korespondensi,
(2012)
resmi,
globalisasi
saling
wisata,
menjelaskan
merupakan
investasi,
bahwa
koneksi
menyampaikan cara pandang, lobby,
global ekonomi, sosial, budaya dan
kunjungan dan aktivitas – aktivitas
politik yang semakin mengarah ke
lainnya
Melalui
berbagai arah di seluruh penjuru
tersebut
dunia. Era inilah yang menggeser
yang
terkait.
kegiatan-kegiatan
kedepannya
dapat
membuka
paradigma diplomasi selama ini.
61
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
ISSN: 2550-0171
Meningkatnya peluang aktor
sebagai
non negara untuk bergerak karena
aktor
baru
di
luar
menurut
Jos
pemerintah.
arus globalisasi tersebut juga telah
Sementara
mendorong adanya sikap politik yang
Havermas (1999), “track two” atau
berbeda antara publik dan negara.
jalur
Kemajuan
dengan
teknologi
komunikasi
kedua
memiliki
jalur
perbedaan
pertama.
Hal
ini
telah mengikis situasi dimana negara
disebabkan karena pada “track two”
dan
selalu
lebih memainkan peran dalam proses
memiliki kesaman sikap. Kemajuan
untuk membangun saling pengertian
teknologi komunikasi memberikan
antara
ruang bagi publik untuk memiliki
masyarakat yang ada di luar negeri
sikap politik yang berbeda dengan
sementara jalur pertama terbatas
negara
mengekspresikannya
pada sejumlah kecil diplomat sebagai
secara langsung terhadap publik di
agen perwakilan resmi suatu negara
luar negara (Michael Z RN: 2013).
di negara lain. Jalur kedua berupaya
Peran
dalam
untuk membuat jalan agar dampak
mengalami
dari upaya yang dilakukan dapat
publik
domestiknya
dan
aktor
diplomasi
non
negara
sudah
kelompok-kelompok
perjalanan yang cukup panjang yakni
dirasakan
sejak
masyarakat
tahun
1981
oleh
Joseph
Montville dengan memperkenalkan
oleh
seluruh
besar
anggota
meskipun
memiliki
identitas yang berbeda-beda.
konsep “track two” diplomacy (jalur
Menurut
Antonius
kedua diplomasi). Konsep tersebut
(2003),
merujuk pada upaya-upaya yang
regionalisme baru dalam hubungan
dilakukan
internasional
oleh
aktor
di
luar
paradigma
Sitepu
munculnya
didahului
dengan
pemerintah untuk meredam potensi
adanya kepentingan kelompok dari
konflik atau upaya-upaya resolusi
unit-unit di dalamnya. Kepentingan
atas konflik yang telah terjadi.
kelompok
Montville
kompleks dan tidak hanya dalam
merasa
perlu
untuk
tersebut
sangatlah
memberikan label yang berbeda atas
tataran
kenegaraan
atau
aksi yang dilakukan antar pemerintah
pemerintahan.
Di
lain,
dan label bagi upaya yang dilakukan
kepentingan
kelompok
akan
oleh masyarakat atau warganegara
memberikan
sumbangan
bagi
sisi
terwujudnya kepentingan nasional
62
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
ISSN: 2550-0171
masing-masing unit yang kemudian
pluralistik dan sebagai integrated
diwujudkan dalam bentuk kerjasama
part of human history. Dengan
regional dalam satu kawasan. Kecen-
demikian
derungan seperti ini memerlukan
diarahkan untuk mengintegrasikan
kesiapan dari masing-masing unit
masyarakat
negara dari berbagai bidang agar
kawasan tertentu dalam berbagai
kerjasama regional yang terwujud
bidang
benar-benar
pengintegrasian
memberi
Dalam
manfaat.
regionalisme
sekarang
yang ada di dalam
kehidupan.
Melalui
tersebut
secara
perkembangannya
bertahap dan berkelanjutan dapat
regionalisme selalu disertai anomali
meningkatkan nilai-nilai ekonomis
dinamika spesifik dalam tatanan
menuju
geografis, politik, ekonomi, strategis,
kesejahteraan masyarakat.
dan budaya di suatu kawasan,
Fredrik
Söderbaum
pada
perubahan
Era regionalisme yang ada di
dalam
kawasan Asia Tenggara terwujud
tulisannya yang berjudul Pengantar
melalui
Teori Regionalisme (menyebutkan
ASEAN
merupakan
bahwa regionalisme dalam masa
kesepakatan
sebagai
globalisasi ini dikategorikan sebagai
Declaration of ASEAN Concord II di
current wave atau era of regionalism
Bali pada 7 Oktober 2003 (Nuraeni,
yang multidimensional, kompleks,
2010).
tidak stabil dan bahkan terkadang
tersebut secara lambat laun dapat
tidak tunduk pada aturan. Kondisi
mengurai
inilah
yang melibatkan banyak negara. Di
yang
semakin
melatarbelakangi
dinamisnya
hubungan
ASEAN
Kesepahaman
berbagai
Community.
sebuah
hasil
dari
antarnegara
permasalahan
sinilah aktor non negara diharapkan
antara satu negara dengan negara lain
mampu
yang terkadang dapat berujung pada
memberikan
konflik dan keretakan hubungan.
terhadap
Regionalisme sekarang tidak hanya
antarnegara dalam satu kawasan.
pada lingkup negara tapi juga aktor
Aktor domestik non negara perannya
non negara (koalisi multi aktor), ada
dapat dibagi dalam 3 kategori, yaitu,
saling ketergantungan dan interaksi
target, partner dan independen. Dua
masyarakat
sehingga
kategori pertama biasanya ditemukan
lebih
dalam studi diplomasi publik yang
regionalisme
antarnegara
sekarang
63
berpartisipasi
dan
kontribusi
positif
dinamika
hubungan
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
ISSN: 2550-0171
masih memberikan ruang besar bagi
perlu dan sesuai dengan topik yang
negara
dibahas
baik
dalam
kebijakan
dan
pembuatan
mengenai
pelaksanaan
implementasi
citizen diplomacy sebagai upaya
kegiatan. Kategori ketiga ditemukan
penguatan identitas nasional di era
dalam studi citizen diplomacy yang
ASEAN
community.
Pertama,
secara konseptualpun masih banyak
melalui
pendekatan
kualitatif
menghadirkan negara di dalamnya
peneliti dapat memahami fenomena
Di sini, budaya yang melekat
sosial
perilaku
warga
negara
pada setiap komponen masyarakat
Indonesia yang melakukan citizen
memberi peluang besar dalam upaya
diplomacy sebagai bentuk interaksi
menjembatani ketidaksalingpahaman
antarwarga
antara
memperkenalkan
satu
komunitas
komunitas
lain.
dengan
Publik
dalam
konteks
kebudayaan
ke
atau
negara-negara ASEAN. Jenis data
masyarakat Indonesia sudah saatnya
yang dipakai dalam penelitian ini
turut
adalah
memperkenalkan
budaya
data
sekunder.
Dalam
nusantara pada ranah regional guna
penelitian ini, obyek atau sasaran
meningkatkan saling memahami satu
utama adalah pelaksanaan citizen
dengan
diplomacy yang dilakukan oleh
yang
lain.
Upaya
oleh
individu dan kelompok atau dimensi
warga
domestik tersebut tidak selalu sejalan
memperkenalkan
dengan apa yang menjadi tujuan dan
daerah
pemerintah
diplomasi.
Tenggara. Teknik pengumpulan data
Kegiatan semacam ini lebih dikenal
yang digunakan dalam penelitian ini
dengan citizen diplomacy.
adalah melalui penelusuran pustaka
METODE PENELITIAN
atau
dalam
Penelitian
negara
ke
Indonesia
dalam
kebudayaan
negara-negara
library
research.
Dalam
ini
termasuk
penelitian
di
dalamnya
analisis data sudah dimulai sejak
mengandung sebuah usaha untuk
penelitia melakukan kegiatan saat
memahami fenomena tentang apa
pengumpulan data berlangsung dan
yang dialami oleh subyek penelitian
sampai
melalui perilaku, persepsi, motivasi,
penelitian.
tindakan
dalam penelitian ini adalah reduksi
kualitatif
yang
dan
lainnya,
secara
holistik. Pendekatan kualitatif dirasa
kualitatif,
Asia
dengan
Teknik
kegiatan
terselesainya
analisis
data
data, penyajian data dan verifikasi.
64
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
ISSN: 2550-0171
tatanan Asia Tenggara yang sejahtera
PEMBAHASAN
Association
of
Southeast
dan
damai.
(2)
Meningkatkan
Asian Nations (ASEAN) merupakan
perdamaian dan stabilitas regional
salah satu dari organisasi regional
dengan cara menghormati keadilan
yang masih bertahan hingga saat ini.
dan tertib hukum diantara negara-
Organisasi
negara
yang
sekarang
telah
anggota
serta
mematuhi
genap beranggotakan sepuluh negara
prinsip-prinsip sesuai Piagam PBB.
ini
keunikan.
(3) Meningkatkan kerjasama dan
Keunikan tersebut berkaitan dengan
saling membantu satu sama lain
faktor sejarah, demografi, sistem
dalam masalah-masalah menyangkut
politik
yang
kepentingan bersama dalam bidang
pada
ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu
negara
pengetahuan, dan administrasi. (4)
maupun
Memberikan bantuan dalam bentuk
latar
sarana latihan dan penelitian dalam
menimbulkan
pendidikan profesional, teknik, dan
memiliki
banyak
dengan
kemudian
mempengaruhi
perilaku
dalam
budayanya
masing-masing
kancah
regional
internasional.
belakang
potensi
Keragaman
tersebut
konflik
meretakkan
yang
hubungan
dapat
administrasi. (5) Kerjasama yang
sesama
efektif dalam meningkatkan bidang
negara-negara Asia Tenggara.
pertanian serta industri, perluasan
Sebagai organisasi kawasan
maka
ASEAN
perdagangan komoditas perdagangan
sejak
internasional,
untuk
pengangkutan dan komunikasi serta
bagi
peningkatan taraf hidup rakyat. (6)
keanekaragaman latar belakang yang
Memelihara kerjasama yang erat
dimiliki
dengan
pembentukannya
menjadi
berusaha
naungan
oleh
masing-masing
perbaikan
sarana
organisasi-organisasi
anggotanya. Upaya tersebut terlihat
internasional dan regional yang ada
dari tujuan dari organisasi ini sesuai
dan menjajagi segala kemungkinan
dengan Deklarasi Bangkok (Nuraeni,
untuk bekerjasama secara lebih erat
2010)
diantara para anggota.
yakni:
(1)
Mempererat
pertumbuhan ekonomi, sosial, dan
ASEAN dalam perjalanannya
pengembangan budaya melalui usaha
justru
bersama dalam semangat kesamaan
sebuah organisasi yang membidangi
dan persahabatan untuk memperkuat
permasalahan low politics seperti
65
memperlihatkan
sebagai
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
ISSN: 2550-0171
bidang ekonomi, sosial, budaya, dan
Dalam konteks inilah globalisasi
ilmu
Dengan
telah membuka batas-batas nasional
konsentrasinya pada low politics
suatu negara bangsa. Kesepakatan
menjadikan ASEAN terlepas dari
yang dihasilkan dalam Bali Concord
aliansi
II
pengetahuan.
kekuatan
asing
ataupun
menggambarkan
upaya
yang
pembentukan aliansi militer internal.
dilakukan oleh negara-negara Asia
Eksistensi
tidak
Tenggara dalam ketiga pilarnya.
terlepas dari kemampuannya dalam
Ketiga pilar tersebut adalah ASEAN
merespon globalisasi yang memberi
Politicaal
Security
Community
dampak
(APSC),
ASEAN
Economy
ASEAN
pada
juga
berbagai
sektor
kehidupan. Held seperti dikutip oleh
Community (AEC), dan ASEAN
Budi Winarno (2008) menjelaskan
Socio Culture Community (ASCC).
bahwa
Pilar
menurut
kaum
pertama
yakni
ASEAN
transformasionalis globalisasi telah
Political Security Community-APSC.
menjadi sebuah kekuatan utama di
Melalui
komunitas
balik
tersebut,
negara-negara
perubahan-perubahan
yang
keamanan
anggota
terjadi dalam masyarakat baik negara
mengupayakan jalan damai dalam
maju maupun negara berkembang.
setiap
Perubahan-perubahan
kemungkinan
menyangkut
pada
khususnya
ekonomi, politik yang kemudian juga
menyangkut
masalah
keamanan.
merembet
Kesepakatan
lainnya
perubahan
Perubahan
menandai
sosial,
berujung
hubungan
pada
aras
yang
ketegangan
hidup.
pada
tersebut
permasalahan
ini
adanya
gaya
sekaligus
dalam
hal
ketahanan dan keamanan adalah
pergeseran
saling
menghormati
masyarakat menuju pada tataran
nasional,
kehidupan yang lebih modern dan
ataupun penggunaan kekuatan. Jalan
pembentukan tatanan dunia baru.
damai yang ditempuh negara-negara
Lebih
(2003)
anggota juga dimaksudkan untuk
mengemukakan bahwa globalisasi
mencegah ekskalasi yang merembet
merupakan “a process that involves
pada terjadinya konflik. Pilar kedua
both the broadening and deepening
adalah
of interdependence among societies
Community-AEC
and states throughout the world”.
sebuah realisasi dari tujuan akhir
lanjut
Cohn
66
menghindari
kedaulatan
ASEAN
ancaman
Economic
yang
menjadi
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
ISSN: 2550-0171
integrasi ekonomi sebagaimana yang
kesejahteraan
tertuang dalam visi ASEAN 2020
negara anggota ASEAN.
namun
implementasinya
bersamaa
negara-
telah
Pada pilar yang ketiga yakni
dimajukan pada tahun 2015. Sesuai
ASEAN Socio-Cultural Community
dengan visi AEC untuk menciptakan
(ASCC) sesuai dengan visinya yang
ekonomi bagi negara-negara ASEAN
bercirikhaskan: (1) selaras dengan
yang lebih stabil, makmur, dan
tujuan pembentukan maka ASEAN
kompetitif
dengan
berusaha menjadi organisasi yang
mengalirkan lalu lintas barang, jasa,
terikat oleh satu ikatan persaudaraan.
investasi,
(2) Mempercepat kerjasama dalam
yang
disertai
dan
pembangunan
modal
ekonomi
maka
diarahkan
pembangunan
bukan hanya pada pembangunan
meningkatkan
fisik
masyarakat.
tapi
juga
Pembangunan
diarahkan
non-fisik.
tersebut
pada
berkelanjutan
standar
(3)
guna
kehidupan
Menjamin
juga
tercapainya peningkatan lapangan
pembangunan
pekerjaan dengan perlindugan sosial.
adil
untuk
(4) Meningkatkan kerjasama dalam
pengangguran
dan
bidang kesehatan. (5) Membentuk
kemiskinan serta disparitas sosio-
komunitas bagi para penulis, artis
ekonomi. Selanjutnya pembentukan
atau
ASEAN
Meningkatkan
mengurani
yang
sosial
Economy
Community
praktisi
media.
kerjasama
(6)
dalam
sekaligus memberikan peluang bagi
pelestarian lingkungan hidup dan
munculnya
permasalahan
aktor
non-negara.
Keterlibatan aktor non-negara bukan
sini
pemerintah
Ketiga
justru
memberikan
pengawasan
pendampingan
terhadap
dalam
masyarakat.
berarti menggeser peran pemerintah.
Di
sosial
merupakan
pilar
kesempatan
tersebut
sekaligus
dan
tantangan bagi Indonesia. Indonesia
aktivitas
sebagai negara anggota ASEAN
aktor non-negara yakni para pelaku
memiliki banyak potensi bagi sumber
ekonomi. Kedepannya, para pelaku
alam, tenaga kerja, maupun budaya.
ekonomi dapat menjadikan ASEAN
Dengan potensi tersebut Indonesia
sebagai peluang dan kesempatan
dapat
untuk
regional
menjadi
produsen
dengan
memajukan
perdagangan
mengirim produk dan jasanya ke luar
guna
meningkatkan
negeri dengan catatan penjualan
67
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
sumber
alam
ISSN: 2550-0171
tersebut
lebih
daerah sebagai akar dari budaya
diutamakan yang dapat diperbarukan,
untuk
memenuhi
masyarakat,
generasi
nasional.
kebutuhan
Kebudayaan nasional sebagai
diperhitungkan untuk
berikutnya.
identitas
bangsa
yang
menjadi
Pengiriman
tonggak berdiri kokohnya Nusantara.
tenaga kerja hendaknya juga yang
Dengan adanya otonomi daerah dan
memi liki pengetahuan dan keteram-
globalisasi maka kebudayaan daerah
pilan cukup dan sesuai dengan
hendaknya menjadi akar dan sumber
permintaan pasar global sehingga
dari budaya nasional. Kebudayaan
tidak menjadi tenaga kerja untuk
daerah sekaligus membentuk jati diri
memenuhi
domestik.
dan proses regenerasi bangsa dan
dengan
atas dasar itulah penting menjadi
memperkenalkan budaya nusantara
sumber pembentukan kharakteristik
baik melalui pameran, pemberian
bangsa. Kebudayaan daerah menjadi
beasiswa
daya
ranah
Pengiriman
sekolah
budaya
bagi
masyarakat
(mahasiswa)
yang
usia
telah
dukung
eksistensi
keberadaan
kebudayaan
dan
nasional.
memperkenalkan budaya ke luar
Untuk itu keberadaan kebudayaan
negeri, dan bantuan bagi masyarakat
daerah
yang berhasil memberi pelatihan
dipikirkan
kepada
keberadaan dan peranannya dalam
masyarakat
asing
yang
perlu
direposisi
dan
serius
agar
secara
belajar budaya di Indonesia. Untuk
masyarakat
mendapatkan
tersebut
makna, perhatian dan penghargaan
tantangan internal seperti penegakan
dalam karakteristik pluralistiknya.
hukum bagi para penjahat negara
Melalui kebudayaan inilah menjadi
harus berjalan tegas
dan tanpa
salah satu cara untuk memperkokoh
diskriminasi. Selain itu, pemerintah
moral seperti Jepang yang telah
dan masyarakat hendaknya satu kata
berhasil menjadi negara maju dengan
untuk menekan pencurian terhadap
tidak
sumber
Tulus Warsito mengutip pendapat
alam
manfaat
sehingga
generasi
Indonesia
meninggalkan
budayanya.
mendatang masih dapat menikmati.
dari
Kebijakan
budaya tradisi atau budaya daerah
pemerintah
yang
Haviland
memiliki
didukung masyarakat tersebut juga
dapat
terkait dengan pelestarian budaya
perilaku
68
(2007)
menentukan
yang
bahwa
norma
lebih
dan
teratur,
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
ISSN: 2550-0171
sedangkan kesenian verbal pada
Dengan semakin mudahnya
umumnya meneruskan kebiasaan dan
relasi dan koneksi yang terjalin
nilai-nilai budaya daerah dari sebuah
diantara
bangsa. Setiap bentuk budaya daerah
negara-negara lain telah membantu
dapat
sebagian masyarakat yang memiliki
menambah eratnya ikatan
solidaritas
masyarakat
yang
ketertarikan,
bersangkutan.
pada
kembali
tempat
masyarakat
kepedulian
penghargaan
Penempatan
kebudayaan
warga
yang
dari
dan
tinggi
pada
budaya daerah. Aktivitas inilah yang
yang
menjadi
citizen
diplomacy
yang
sebenarnya dengan memberi makna
semestinya mendapat dukungan lebih
dan penghargaan yang lebih pantas
luas
terutama
bergulirnya
pemerintah. Aktivitas ini mungkin
ASEAN Community menjadi sebuah
belum banyak dikenal masyarakat
kebijakan
urgen.
mengingat sejarah diplomasi yang
Mengingat kembali sejarah yang
semula berawal dari hubungan antar
telah mencatat bahwa keberadaan
pimpinan
organisasi ASEAN dilahirkan justru
menjadi
dari
protokoler. Negara
dengan
yang
keberagaman
dikatakan
lebih
budaya.
menjadi
Bisa
sebuah
dari
masyarakat
entitas
lebih
nation-state
terutama
politik
yang
prosedural
dan
bangsa atau
sebelum
memasuki
keberuntungan bagi Indonesia yang
globalisasi sehinga mengharuskan
terbangun dengan keanekaragaman
pelakunya untuk memahami standar
budaya. Secara langsung maupun
prosedural
tidak keberadaan budaya Indonesia
dalam penerapan diplomasi modern
menjadi
Christer Jonsson dan
berkah
pelestarian
sebab
budaya
dengan
semakin
dan
perilaku
tertentu
Martin Hall
(2005). Dari pendapat itu seakan
memperkokoh jati diri dan identitas
menyudutkan
nasional di tengah-tengah globalisasi.
keabsahan dari keterlibatan aktor non
Pelestarian budaya dengan berbagai
negara dalam pelaksanaan diplomasi.
upaya yang tumbuh dalam kesadaran
Keraguan tersebut cukup beralasan
masyarakat
mengingat keberadaan aktor non
tanpa
sengaja
telah
menjadi sebuah aktivitas diplomasi
negara
yang
proseduran
mampu
mendukung
pemerintah.
ataupun
69
tidak
dan
meragukan
memiliki
dan
legalitas
standar
keprotokoleran
seperti
yang
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
ISSN: 2550-0171
melekat pada para aparat negara.
fasilitasi dari pihak lain seperti
Dari
pemerintah
sinilah
kemudian
muncul
atau
lainnya.
bentuk
baru dan sebagai respon
berjalan sendiri sebab masih dalam
terhadap meningkatnya keterlibatan
pengawasan dan pendampingan dari
warga
pemerintah
diplomasi
dalam
yang
aktivitas
semula
hanya
pemenuhan
Sesuai dengan tipologi citizen
(diplomasi
diplomat dari Paul maka pelaksanaan
Mueller
citizen diplomacy yang dilakukan
diplomacy
warga melalui pameran hasil karya
individu
atau pementasan kesenian tradisional
komplementer
termasuk dalam tipe kedua. Menurut
terhadap diplomasi yang dilakukan
tipe citizen diplomat yang kedua,
pemerinatah negaranya. Lebih lanjut
warga yang melakukan hubungan ke
Mueller menjelaskan bahwa “citizen
luar negeri tersebut terlaksana karena
diplomacy” sebagai sebuah konsep
alasan
yang menekankan pada adanya hak
pemenuhan
dan kewajiban yang dimiliki oleh
dalam tingkatan teritorial serta dalam
individu
lingkup sektoral. Dalam hal ini,
tentang
Sherry
tidak
beriringan.
kerap dikenal dengan first track
antarpemerintah).
sehinga
ini
kepentingan nasional dapat berjalan
dilaksanakan oleh pemerintah atau
diplomacy
warga
sponsor
konsep citizen diplomacy sebagai
biasa
Peran
pihak
citizen
menyampaikan
memiliki
bahwa
peran
untuk
pembentukan
negerinya
membantu
hubungan
negaranya
yakni
tertentu
misalnya
kepentingan
peran warga tersebut dilakukan oleh
AS
konsultan profesional dan anggota
komunitas
sebagai
Ilmu Hubungan Internasional Vol. 10
memiliki
kemampuan
No.
menjalankan
Th.
2014).
Hal
ekonomi
luar
(Dalam Dian Mutmainah, Jurnal
2
untuk
ini
aktor
peran
yang
untuk
tersebut.
menunjukkan bahwa peran warga
Konsultan profesional disini adalah
dalam
para ahli yang kompeten dalam
hubungan
luar
negeri
diperlukan sebagai saluran untuk
memfasilitasi
menangani
kepentingan
permasalahan
yang
ekonomi kelompok
belum terjangkau pemerintah. Peran
lokal
warga tersebut bisa bersifat mutlak
Aktor- aktor inilah yang menjadi
namun juga bisa terlaksana karena
peserta aktif
70
maupun
tercapainya
sektoral
dalam
tersebut.
misi
luar
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
negeri
ISSN: 2550-0171
yang dibuat pada tingkat
Malaysia. Pelaksanaan pementasan
Negara. Keterlibatan aktor- aktor
tarian
tersebut
jalan
dilaksanakan di negara sendiri tapi di
relasi
Malaysia.
menjadi
pintas
bagi
ekonomi
semacam
terbangunnya
lintas
negara
tersebut
Melalui
warga
pelaksanaan pementasan kesenian
kebudayaan
tradisional ke luar negeri dari para
masyarakat
warga Indonesia terlaksana karena
wilayah
sebuah keprihatinan. Keprihatinan
diperlukan.
akan kurangnya pemaknaan dan
KESIMPULAN
untuk
kedua
acara
memperkenalkan
Nusantara
luar
Asia
Saat
penghargaan terhadap kebudayaan
khususnya
tidak
tersebut menunjukkan bahwa peran
secara
pragmatis. Jika dikaitkan dengan
daerah
justru
ke
khususnya
Tenggara
ini
ketika
di
sangat
ASEAN
Community telah bergulir menjadi
kesenian
sebuah peluang emas bukan hanya
tradisional.
Pelaksanaan
sebagai tantangan bagi Indonesia.
citizen
diplomacy yang dilaksanakan oleh
Melalui
ASEAN
Community,
masyarakat Indonesia yang peduli
Indonesia
mampu
menunjukkan
pada kesenian tradisional sepanjang
potensinya di negara-negara Asia
tahun 2015-2016 termasuk dalam
Tenggara.
dua jalur. Pertama adalah secara
Indonesia yang pantas diperkenalkan
sukarela atas inisiatif sendiri tanpa
ke luar negeri adalah kebudayaan.
fasilitasi dari pemerintah kelompok
Melalui
perkenalan
kesenian tradisional asal Sukoharjo
tersebut
menjadi
dengan mementaskan tarian khas
melestarikan kebudayaan, memupuk
Kebo
relasi
Kinul
di
Malaysia
dan
Salah
dan
satu
unggulan
kebudayaan
cara
kerjasama
untuk
serta
Thailand. Pementasan tarian tersebut
mengurangi konflik dengan negara-
terlaksana berkat komunikasi dan
negara lain.
relasi yang pernah terjalin dari
DAFTAR PUSTAKA
pelatih dan pemilik sanggar kesenian
Bakry,
Umar
ini semasa menempuh studinya di
Metode
luar
Internasional.
negeri.
Kedua
adalah
Persatuan
Pelajar
Indonesia
Penelitian
Pustaka Pelajar.
pementasan tarian tradisional oleh
se71
Suryadi.
2016.
Hubungan
Yogyakarta:
Research Fair Unisri 2017
Vol 1, Number 1, Maret 2017
Havermans,
Joss.
1999.
ISSN: 2550-0171
Private
Sitepu,
Antonius,
2003,
Konsep
Regionalisme
Dalam
Professionals for Peace, in People
Integrasi
Building Peace: 35 Inspiring
Studi Hubungan Internasional,
Stories from Around the World,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
European Centre for Conflict
Politik
Mutmainah,
Dian,
dalam
Demokratisasi
Diplomasi?:
Universitas
Sumatera
Utara (USU), Digital Library.
Sebuah
Sharp, Paul. 2001. Making Sense of
Tinjauan terhadap Konsep dan
Citizen Diplomats: The
Fungsi
of
“Citizen
Jurnal
Ilmu
Internasional,
Diplomacy”,
Duluth
Minnesota, as
Hubungan
International
Actors”.
Universitas
International
Studies
Brawijaya, Vol. 10 No. 2, 2014.
Perspectives.Vol. 2.
Nuraeni, dkk, 2010. Regionalisme
Dalam
Studi
Internasional,
People
Söderbaum,
Hubungan
Fredrik,
2003.
Introduction: Theories of New
Yogyakarta:
Regionalism,
Pustaka Pelajar.
UK:
Palgrave
Macmillan.
Odoh, S.I., Nwogbaga, David M.E,
Suneki, Sri, Dampak Globalisasi
Reflection on the Theory and
Terhadap
Practice of Citizen Diplomacy in
Daerah, Jurnal Civis Volume II,
the Conduct of Nigeria’s Foreign
No. 1 Januari 2012.
Policy, IOSR Journal Of Humanities
Winarno,
Eksistensi
Budi,
Budaya
2008.
Politik
And Social Science (IOSR-JHSS)
Regionalisme
Volume 19, Issue 10, Ver. VIII (Oct.
Asean Di Tengah Arus Besar
2014)
Globalisasi,
RN,
Michael
Z.
2013.
Dan
Tantangan
Jurnal Spektrum,
Dari
Jurnal Ilmu Politik Hubungan
Interdependensi ke Globalisasi.
Internasional, UGM, Vol. 5, No. 2
Dalam Walter Carlsnaess,Thomas
Risse
dan
Handbook
Internasional.
Beth
Simmons.
Hubungan
Bandung:
Nusa
Media.
72
Download