Bauran Pemasaran Pembibitan Lele pada Kelompok Tani

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sulitnya mencari lapangan pekerjaan membuat manusia harus mencari jalan keluar
supaya tetap mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Lapangan
pekerjaan sulit dicari karena produsen lebih banyak memilih menggunakan mesin dari pada
menggunakan tenaga kerja manusia / sumber daya manusia (SDM) dalam proses produksi.
Proses produksi menggunakan mesin lebih efektif dan efesien dibandingkan dengan
menggunakan sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia juga masih digunakan
dalam proses produksi tetapi hanya sedikit. Rendahnya investasi dalam industri padat karya,
membuat lapangan pekerjaan semakin sedikit bagi para pencari kerja. Para pencari kerja
harus mampu melakukan inovasi dalam menciptakan lapangan pekerjaan yaitu salah satunya
dengan berwirausaha. Wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para
pencari kerja.
Persaingan didunia wirausaha yang semakin kompetitif dapat dilihat dengan
bermunculan berbagai usaha. Baik usaha skala kecil, skala menengah, atuapun skala besar.
Usaha skala kecil tidak membutuhkan modal yang besar, seperti contohnya berjualan pulsa,
warung kelontong, pedagang kaki lima. Usaha skala menengah contohnya pertanian,
peternakan, grosir, industri makanan dan minuman. Usaha skala besar contohnya pabrik roti,
pabrik pakaian, super market. Usaha skala kecil maka harus mampu bersaing dengan usaha
skala menengah maupun usaha skala besar. Begitu juga usaha menengah juga harus mampu
bersaing dengan usaha skala kecil dan usaha skala besar. Usaha skala besar juga harus
mampu bersaing dengan usaha skala kecil dan usaha skala besar. Maka peran pemasaran
sangatlah penting dalam mendistribusikan produknya. Dan mencapai tujuan dari sebuah
usaha yaitu laba maksimal.
Dalam pemasaran diperlukan strategi pemasaran, menurut Philip Kotler (2008;58)
strategi pemasaran merupakan logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk mencapai
tujuan pemasaran. Strategi pemasaran merupakan cara untuk mencapai tujuan untuk
membangun hubungan yang menguntungkan dengan pangsa pasar. Hubungan yang
menguntungkan terjadi apabila produsen memperoleh laba dari hasil produksi dan konsumen
memperoleh kepuasan atas produk yang dikonsumsi. Hubungan yang menguntungkan
tersebut harus tetap dipertahankan dan dibangun dalam sebuah usaha. Hal tersebut bertujuan
untuk mempertahankan pelanggan dan mengembangkan usaha.
Konsumen memiliki keinginan yang mudah berubah sesuai dengan kebutuhan seharihari. Konsumen akan mengkonsumsi barang dan jasa sesuai dengan tingkat kebutuhan dan
daya beli yang konsumen miliki. Kebutuhan konsumen itu bemacam-macam sedangkan
sumber daya atau alat pemenuhan kebutuhan jumlahnya terbatas. Karena dunia kita
merupakan dunia kelangkaan yang dipenuhi barang ekonomi (samuelson; 2003; 4).
Kebutuhan yang bermacam-macam tersubut akan diproduksi oleh perusahaan. Karena itu
konsumen adalah tujuan akhir dari perusahaan, (Philip Kotler; 2008; 6). Semua kegiatan
perusahaan difokuskan
untuk mendukung tercapainya kepuasan konsumen. Perlunya
identifikasi konsumen oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen.
Setelah memahami bagaimana perilaku konsumen, produsen merancang strategi pemasaran
yaitu strategi bauran pemasaran (marketing mix). Menurut Philip Kotler (2008;62) bauran
pemasaran (marketing mix) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya dipasar sasaran. Alat
pemasran dalam bauran pemasaran produk (product), harga (price), tempat/distribusi (place),
promosi (promotion) yang sering disebut dengan “Empat P” saling berkaitan erat antara satu
sama lain. Produk yang diproduksi oleh produsen harus sesuai dengan selera dan kebutuhan
konsumen. Dengan kata lain produsen harus mampu menciptakan kepusan pelanggan.
Promosi juga sangat penting karena untuk memberitahukan kepada konsumen sasaran tentang
produk yang kita produksi.
Dusun Gemenggeng terletak di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Masyarakat
Dusun Gemenggeng memiliki mata pencaharian yang bermacan-macam. Mata pencaharian
tersebut antara lain adalah petani, buruh, pegawai negri atau pegawai swasta dan lain
sebagainya. Masyarakat yang bertani dibedakan menjadi tiga yaitu petani padi, petani sayur
dan petani ikan lele. Masyarakat Dusun Gemenggeng membentuk kelompok tani yang diberi
nama Kelompok Tani Ikan Lele Kolam Harapan. Petani ikan lele Kolam Harapan
membudiyakan bibit ikan lele (pembenihan ikan lele). Petani tidak dapat menyediakan
ukuran bibit ikan lele yang diminta oleh konsumen. Petani juga kekurangan produk dalam
memenuhi permintaan konsumen dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, petani satu
bekerjasama dengan petani lain. Harga yang ditawarkan tergantung dengan biaya yang
dikeluarakan yang meliputi biaya menetaskan, perawatan ikan, distribusi dan laba yang
diinginkan. Harga bisa naik atau turun sesuai biaya yang dikeluarkan selama pembudidayaan
bibit ikan lele tersebut dan laba yang diinginkan. Petani membudidayakan bibit ikan lele
diarea rumahnya sendiri, ada juga yang membudidayakan ikan lele di sawah dekat rumah
petani ikan lele. Hal tersebut menunjukkan tempat untuk pembibitan ikan lele belum
strategis. Tempat Produk yang disediakan untuk didistribusikan tersedia dengan berbagai
ukuran dan tingkat harga yang bervariasi. Konsumen yang dilayani oleh Kelompok Tani Ikan
Lele Kolam Harapan adalah kosumen dari dalam kota maupun luar kota, antara lain Boyolali,
Semarang, Kudus, Demak, Boja, Purwodadi. Produk didistribusikan melalui jalur darat sesuai
dengan tujuan atau lokasi pemesanan. Promosi yang dilakukan hanya dengan promosi dari
mulut kemulut. Konsumen petani bibit ikan lele semakin menurun dan penghasilan petani
bibit ikan lele juga mulai menurun. Berdasarkan latar belakang yang nampak dari uraian
diatas maka Kelompok Tani Ikan Lele Kolam Harapan Di Dusun Gemenggeng, Kabupaten
Semarang membutuhkan bauran pemasaran agar dapat mempertahankan usaha tersebut.
B. Fokus Masalah
Dari uraian diatas maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : bagaimana
pelaksanaan bauran pemasaran yang dilakukan petani ikan lele Kolam Harapan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : mendiskripsikan secara kualitatif pelaksanaan bauran
pemasaran pada petani ikan lele Kolam Harapan, yang meliputi : produk (product), harga
(price), tempat/distribusi (place), promosi (promotion).
D. Signifikansi Penelitian
1. Signifikansi Toeritis
Penelitian ini mengacu pada pendapat Philip Kotler (2008;62) yang menyatakan
bauran pemasaran (marketing mix) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali
yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya dipasar
sasaran, yakni : produk (product), harga (price), tempat/distribusi (place), promosi
(promotion).
2. Signifikansi Praktis
a.
Sebagai bahan pertimbangan dan wawasan petani ikan lele Kolam
Harapan atau produsen lain untuk menyusun bauran pemasaran yaitu
produk (product), harga (price), tempat/distribusi (place), promosi
(promotion).
b.
Memberikan sumber informasi yang berkaitan dengan strategi pemasaran
dalam bauran pemasaran dan referensi penelitian selanjutnya.
Download