1 pasar fisik karet terorganisir 1. definisi 2. kepesertaan 3. satuan

advertisement
PASAR FISIK KARET TERORGANISIR
1. DEFINISI
2. KEPESERTAAN
3. SATUAN TRANSAKSI
4. KUOTASI HARGA
5. JENIS DAN TEMPAT PENYERAHAN
6. JAM PERDAGANGAN
7. KECUKUPAN JAMINAN
8. BIAYA TRANSAKSI
9. KADAR KARET KERING
10. PENGUJIAN KADAR KARET KERING
11. KOMITE
12. SISTEM TRANSAKSI ON-LINE
13. MEKANISME TRANSAKSI LELANG JUAL KESELURUHAN (ALL OR NONE)
14. MEKANISME TRANSAKSI LELANG BELI KESELURUHAN (ALL OR NONE)
15. PENDAFTARAN TRANSAKSI KE LEMBAGA KLIRING
16. MEKANISME PENYELESAIAN TRANSAKSI DALAM LELANG JUAL DAN LELANG BELI
17. GAGAL SERAH
18. GAGAL BAYAR
19. KEWAJIBAN LKP ATAS GAGAL SERAH DAN GAGAL BAYAR
20. KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
21. PELANGGARAN DAN SANKSI
22. PERSELISIHAN DAN PENYELESAIAN TERKAIT PENYERAHAN
1
PASAR FISIK KARET TERORGANISIR
1.
DEFINISI
1.
Bursa adalah PT. Bursa Berjangka Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sebagai
Penyelenggara Pasar Fisik Karet Terorganisir.
2.
Pasar Fisik Karet Terorganisir yang selanjutnya disebut Pasar Fisik Karet adalah
pasar fisik Bahan Olah Karet (Bokar) yang difasilitasi oleh Bursa untuk
melaksanakan Lelang Jual dan Lelang Beli fisik Karet secara on-line.
3.
Peserta Pasar Fisik Karet Terorganisir yang selanjutnya disebut Peserta terdiri dari
Penjual dan Pembeli yang telah memperoleh persetujuan oleh Bursa sebagai
Peserta dan dari Lembaga Kliring dan Penjaminan sebagai Peserta Penjaminan
untuk melakukan kegiatan perdagangan di Pasar Fisik Karet Terorganisir.
4.
Penjual adalah peserta Pasar Fisik Karet yang telah memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan oleh Bursa.
5.
Pembeli adalah peserta Pasar Fisik Karet yang telah memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan oleh Bursa.
6.
Sistem transaksi on-line adalah Sistem transaksi berbasis internet sebagai sarana
akses peserta lelang dalam bertransaksi di Pasar Fisik Karet di Bursa.
7.
Lelang Jual adalah penawaran jual paket lelang secara keseluruhan (all or none)
dengan menggunakan harga patokan jual (reserved price).
8.
Lelang Beli adalah penawaran beli paket lelang secara keseluruhan (all or none)
dengan menggunakan harga patokan beli (reserved price).
9.
Penawaran Jual Keseluruhan (all or none) adalah penawaran jual dimana penjual
harus menjual secara keseluruhan karetnya.
10. Penawaran Beli Keseluruhan (all or none) adalah penawaran beli dimana pembeli
harus membeli secara keseluruhan karetnya.
11. Komputer Server adalah komputer induk yang dikelola oleh Bursa dan digunakan
sebagai sarana transaksi Pasar Fisik Karet Terorganisir.
12. Komite Pasar Fisik Karet Terorganisir yang selanjutnya disebut Komite adalah
perwakilan peserta dan pihak lain yang diangkat oleh Direksi Bursa untuk
membantu memberikan saran dan rekomendasi terhadap penyelenggaraan Pasar
Fisik Karet Terorganisir.
13. Paket Lelang adalah informasi yang mencantumkan : jenis karet BOKAR SNI (slab,
cup lump, dan sit angin), kuantitas berat, mutu, tempat penyerahan serta harga
patokan jual atau patokan beli (reserved price) yang akan dilelang.
2
14. Pemenang Lelang dalam Lelang Jual adalah Pembeli dalam lelang keseluruhan (all
or none) yang melakukan penawaran dengan harga tertinggi yang mencapai atau
melebihi harga patokan jual (reserved price).
15. Pemenang Lelang dalam Lelang Beli adalah Penjual dalam lelang keseluruhan (all
or none) yang melakukan penawaran dengan harga terendah yang mencapai atau
lebih rendah dari harga patokan beli (reserved price).
16. Hari Kerja Bursa adalah hari yang ditentukan oleh Bursa sebagai hari untuk
melaksanakan kegiatan perdagangan.
17. Lembaga Kliring dan Penjaminan yang untuk selanjutnya disebut LKP adalah
PT. Kliring Berjangka Indonesia (Persero) yang melakukan fungsi kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi yang terjadi di Pasar Fisik Karet Terorganisir.
18. Gapoktan adalah gabungan beberapa kelompok tani yang bekerjasama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
19. Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) adalah unit usaha yang dibentuk
oleh dua atau lebih kelompok pekebun sebagai tempat penyelenggaraan
bimbingan teknis pekebun, pengolahan, penyimpanan sementara dan pemasaran
Bokar.
20. Bokar adalah Bahan Olah Karet (BOKAR) yang diperoleh dari pohon karet (Hevea
brasiliensis M) untuk diperdagangkan di Bursa dalam bentuk slab, cup lump dan
sit angin.
2.
KEPESERTAAN
1.
Peserta terdiri dari:
a. Pembeli, yang terdiri dari:
(i) Badan Usaha;
(ii) Pedagang Perorangan;
b. Penjual, yang terdiri dari :
(i) Badan Usaha;
(ii) Pedagang Perorangan;
(iii) Kelompok Tani;
(iv) Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani);
(v) UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar)
2.
Persyaratan menjadi peserta:
a. Pembeli
1. Badan Usaha
(i) Profil Perusahaan (company profile) atau badan usaha;
(ii) Akte Pendirian berikut perubahannya;
(iii) Bukti persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM atas akte
pendirian perusahaan/perubahannya khusus peserta yang berbentuk
badan hukum;
3
(iv) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);
(v) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
(vi) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggung jawab Badan
Usaha;
(vii) Surat Keterangan Domisili Badan Usaha yang dikeluarkan oleh
Kelurahan setempat;
(viii) Menempatkan jaminan transaksi pada LKP bagi Pembeli sebagai
persyaratan untuk jaminan pelaksanaan transaksi yang nilainya akan
diatur lebih lanjut pada surat keputusan bersama Bursa dan LKP;
(ix) Membayar biaya kepesertaan yang nilai dan ketentuan
pemungutannya ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Direksi
Bursa dan Direksi LKP setelah dinyatakan sebagai Peserta oleh Bursa dan
LKP.
2. Pedagang Perorangan
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
Surat Pendaftaran Pedagang Pengumpul;
Menempatkan jaminan transaksi pada LKP bagi Pembeli sebagai
persyaratan untuk jaminan pelaksanaan transaksi yang nilainya akan
diatur lebih lanjut pada surat keputusan bersama Bursa dan LKP;
(v) Membayar biaya kepesertaan yang nilai dan ketentuan
pemungutannya ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Direksi
Bursa dan Direksi LKP setelah dinyatakan sebagai Peserta oleh Bursa
dan LKP.
b. Penjual
1. Badan Usaha
(i) Profil Perusahaan (company profile) atau badan usaha;
(ii) Akte Pendirian berikut perubahannya;
(iii) Bukti persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM atas akte
pendirian perusahaan/perubahannya khusus peserta yang berbentuk
badan hukum;
(iv) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);
(v) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
(vi) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggungjawab Badan
Usaha;
(vii) Surat Keterangan Domisili yang dikeluarkan oleh Kelurahan setempat;
(viii) Menempatkan jaminan transaksi pada LKP bagi Penjual sebagai
persyaratan untuk jaminan pelaksanaan transaksi yang nilainya akan
diatur lebih lanjut pada surat keputusan bersama Bursa dan LKP;
(ix) Membayar biaya kepesertaan yang nilai dan ketentuan
pemungutannya ditetapkan dalam surat keputusan Bersama Direksi
4
Bursa dan Direksi LKP setelah dinyatakan sebagai Peserta oleh Bursa
dan LKP.
2. Pedagang Perorangan
(i) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
(ii) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
(iii) STTP (surat tanda pendaftaran pedagang) yang diterbitkan oleh dinas
yang membidangi perdagangan di kabupaten;
(iv) Menempatkan jaminan transaksi pada LKP bagi Penjual sebagai
persyaratan untuk jaminan pelaksanaan transaksi yang nilainya akan
diatur lebih lanjut pada surat keputusan bersama Bursa dan LKP;
(v) Membayar biaya kepesertaan yang nilai dan ketentuan
pemungutannya ditetapkan dalam surat keputusan Bersama Direksi
Bursa dan Direksi LKP setelah dinyatakan sebagai Peserta oleh Bursa
dan LKP.
3. Poktan/ Gapoktan
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pengurus;
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pengurus;
Fotokopi Surat Keputusan Bupati / Walikota;
Menempatkan jaminan transaksi pada LKP bagi Penjual sebagai
persyaratan untuk jaminan pelaksanaan transaksi yang nilainya akan
diatur lebih lanjut pada surat keputusan bersama Bursa dan LKP;
(v) Membayar biaya kepesertaan yang nilai dan ketentuan
pemungutannya ditetapkan dalam surat keputusan Bersama Direksi
Bursa dan Direksi LKP setelah dinyatakan sebagai Peserta oleh Bursa
dan LKP.
4. UPPB
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pengurus;
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pengurus;
Surat Tanda Registrasi (STRUPPB);
Menempatkan jaminan transaksi pada LKP bagi Penjual sebagai
persyaratan untuk jaminan pelaksanaan transaksi yang nilainya akan
diatur lebih lanjut pada surat keputusan bersama Bursa dan LKP;
(v) Membayar biaya kepesertaan yang nilai dan ketentuan
pemungutannya ditetapkan dalam surat keputusan Bersama Direksi
Bursa dan Direksi LKP setelah dinyatakan sebagai Peserta oleh Bursa
dan LKP.
3.
SATUAN TRANSAKSI
1.
Satuan transaksi dinyatakan dalam lot penuh.
5
2.
3.
4.
KUOTASI HARGA
1.
2.
3.
5.
2.
3.
Loco gudang penjual atau tempat yang ditunjuk oleh penjual sebagaimana diatur
dalam paket lelang, dimana penjual bertanggung jawab memuat barang sampai
diatas mobil angkutan yang dikirim oleh pihak pembeli dan beban biaya yang
timbul dalam memuat barang ditanggung oleh penjual.
Franco gudang pembeli atau tempat yang ditunjuk oleh pembeli sebagaimana
diatur dalam paket lelang, dimana penjual bertanggung jawab mengantarkan
barangnya ke gudang pembeli dan beban biaya yang timbul dalam menurunkan
barang ditanggung oleh pembeli.
Setiap Peserta wajib mendaftarkan gudang atau tempat penyerahan baik Loco
maupun Franco kepada Bursa dan LKP.
JAM PERDAGANGAN
1.
2.
3.
7.
Kuotasi harga adalah Rupiah per kilogram.
Tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Besar kelipatan harga adalah Rp 10/kg (sepuluh rupiah per kilogram).
JENIS DAN TEMPAT PENYERAHAN
1.
6.
1 (satu) Lot sama dengan 5 (lima) ton atau sama dengan 5.000 (lima ribu)
kilogram.
Penawaran beli atau penawaran jual dilakukan minimal 1 (satu) Lot atau
kelipatannya.
Perdagangan diselenggararakan setiap Hari Kerja Bursa, Senin sampai dengan
Jumat, mulai pukul 12.30 WIB (GMT+7) sampai dengan pukul 14:00 WIB (GMT+7)
yang setiap harinya dibagi menjadi 2 (dua) sesi perdagangan.
Setiap sesi perdagangan dilakukan lelang sebagai berikut:
a. Sesi I :Pukul 12.30 WIB (GMT+7) sampai dengan 13.00 WIB (GMT+7); dan
b. Sesi II :Pukul 13.30 WIB (GMT+7) sampai dengan 14.00 WIB (GMT+7).
Jam yang menjadi patokan adalah jam di Komputer Server yang dapat dimonitor
oleh komputer Peserta.
Jam perdagangan tersebut di atas dapat diubah dari waktu ke waktu oleh Bursa
berdasarkan rekomendasi tertulis dari Komite dan disetujui oleh Bappebti.
KECUKUPAN JAMINAN
1.
2.
Sebelum dimulainya sesi perdagangan, LKP akan menyampaikan informasi kepada
Bursa secara elektronis atas kecukupan jaminan transaksi pembeli dan jaminan
transaksi penjual.
Hanya Peserta yang memenuhi persyaratan kecukupan jaminan transaksi
sebagaimana angka 1 di atas yang di perbolehkan melakukan transaksi.
6
8.
BIAYA TRANSAKSI
1.
2.
3.
9.
Bursa dan LKP menetapkan biaya transaksi yang dikenakan kepada setiap peserta
yang pemungutannya dilakukan oleh LKP melalui Sistem Penyelesaian Pasar Fisik
(SPPF) LKP.
Biaya transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas wajib dibayar
selambat-lambatnya pada tanggal penyelesaian transaksi (T+4). Apabila tanggal
penyelesaian transakasi (T+4) merupakan hari libur, maka pembayaran dilakukan
pada hari kerja berikutnya.
Biaya Transaksi dan tata cara pemungutannya ditetapkan lebih lanjut dalam surat
keputusan Bersama Direksi Bursa dan Direksi LKP.
KADAR KARET KERING
Kadar Karet Kering yang diperdagangkan adalah BOKAR dengan K3 (Kadar Karet Kering)
minimal 50% (lima puluh persen).
10. PENGUJIAN KADAR KARET KERING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Karet yang akan diperdagangkan di Bursa telah memperoleh hasil Pengujian Kadar
Karet Kering (K3) dari Dinas Perkebunan atau Dinas Perdagangan atau lembaga
sertifikasi yang telah di-akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) atau
Lembaga Penelitian Karet atau UPPB atau penjual.
Pemeriksaaan dan penilaian terhadap Kadar Karet dapat dilaksanakan oleh pihak
pembeli.
Dalam hal terjadi perselisihan mengenai kadar Karet, maka penyelesaian
perselisihan dilakukan melalui uji ulang oleh lembaga penguji independen
(independent surveyor) yang ditunjuk oleh LKP.
Bursa dan LKP menetapkan prosedur dan ketentuan uji ulang dan hasil uji ulang
tersebut merupakan keputusan final bagi para pihak yang berselisih.
Hasil uji ulang oleh lembaga penguji independen (independent surveyor), yang di
dalamnya termasuk mencantumkan pihak yang dinyatakan salah dalam
pelaksanaan uji ulang tersebut, disampaikan langsung kepada para pihak yang
berselisih dan ditembuskan kepada LKP.
Biaya yang timbul akibat dilaksanakannya uji ulang atas kadar karet dimaksud
menjadi beban pihak yang dinyatakan salah.
11. KOMITE
1.
2.
3.
Keanggotaan Komite berasal dari perwakilan penjual, pembeli, pihak independen
(asosiasi), instansi dinas terkait. Jumlah anggota Komite harus ganjil dan sekurangkurangnya 5 (lima) orang dan maksimal 11 (sebelas) orang.
Struktur keanggotaan Komite terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang
Wakil Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris dan selebihnya merupakan Anggota.
Komite mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Meneliti dan memberikan pertimbangan secara tertulis kepada Direksi Bursa
dan Direksi LKP berkaitan dengan penerimaan calon peserta;
7
4.
5.
6.
b. Meneliti dan memberikan pertimbangan secara tertulis kepada Direksi Bursa
dan Direksi LKP berkaitan dengan usulan perubahan spesifikasi dan peraturan
Pasar Fisik Karet;
c. Memberikan fasilitas mediasi dan bertindak sebagai mediator dalam hal
terjadi perselisihan antar peserta;
Rapat Komite diadakan atas permintaan Bursa atau atas permintaan Komite
dengan persetujuan Direksi Bursa dan Direksi LKP.
Keputusan Komite diambil berdasarkan musyawarah mufakat dengan kuorum
kehadiran minimal 3 (tiga) anggota yang hadir, apabila tidak tercapai kesepakatan
maka keputusan adalah sah apabila disetujui oleh lebih dari separuh jumlah
anggota komite yang hadir.
Dalam hal rapat Komite mengenai perselisihan, maka anggota komite yang
merupakan wakil dari peserta yang sedang berselisih tidak diperkenankan untuk
hadir dalam rapat komite tersebut.
12. SISTEM TRANSAKSI ON-LINE
1.
Kewajiban, Hak dan Larangan dalam Sistem Transaksi On-Line:
a. Kewajiban Peserta:
(i) Memiliki sarana yang terhubung ke internet dan memiliki alternatif
sambungan internet.
(ii) Bertanggung jawab terhadap penggunaan ID dan password dan menjaga
agar tidak disalahgunakan pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
b. Hak Peserta :
(i) Penjual berhak menginisiasi suatu lelang jual dan pembeli berhak
menginisiasi Lelang Beli.
(ii) Pembeli berhak melakukan penawaran terhadap suatu lelang jual dan
Penjual berhak melakukan penawaran dalam suatu lelang beli.
(iii) Hak tersebut diatas berlaku selama peserta tidak terkena sanksi.
c. Larangan Peserta:
Peserta sebagai inisiator dilarang bekerja sama dengan peserta lain untuk
mengatur harga dengan tujuan memanipulasi harga pasar.
2.
Pelaksanaan transaksi melalui Sistem Transaksi On-Line :
a. Pengaktifan Akun
(i) Setelah mendapat persetujuan Direksi sebagai peserta pasar fisik Karet
maka peserta akan diberikan kode akun (account ID) dan kode rahasia
(password);
(ii) Bursa mengaktifkan kode akun tersebut setelah kode akun (account ID)
dan kode rahasia (password) diterima peserta;
(iii) Bursa akan menonaktifkan kode akun apabila peserta mendapatkan
sanksi.
b. Inisiasi Lelang Jual
(i) Penjual memasukkan data paket yang akan dilelangkannya ke dalam
sistem. Data paket lelang sedikitnya berisi:
(a) Jenis Karet
8
(b) Harga awal (Starting Price)
(c) Harga patokan (Reserved Price)
(d) Kuantitas berat
(e) Kadar Karet Kering
(f) Tempat penyerahan atau pengambilan
(g) Waktu pelaksanaan lelang
(ii) Pembelian
Pembeli melakukan proses pembelian dengan cara:
(a) Memilih paket lelang yang hendak dibelinya ketika lelang
berlangsung;
(b) Memasukkan harga penawaran yang dikehendakinya;
(c) Memasukkan harga penawaran yang lebih tinggi dari harga
penawaran sebelumnya.
(iii) Penentuan Pemenang
(a) Sistem akan menentukan Pemenang Lelang berdasarkan Harga
Penawaran tertinggi yang masuk sampai dengan waktu lelang
berakhir berdasarkan price time priority;
(b) Bila Harga Penawaran tertinggi kurang dari Harga Patokan, tidak ada
pemenang lelang.
c. Inisiasi Lelang Beli
(i) Pembeli memasukkan data paket yang akan dilelangkannya ke dalam
sistem. Data paket lelang sedikitnya berisi:
(a) Jenis Karet
(b) Harga awal (Starting Price)
(c) Harga patokan (Reserved Price)
(d) Kuantitas berat
(e) Kadar Karet Kering
(f) Lokasi Penyerahan atau pengambilan
(g) Waktu pelaksanaan lelang
(ii) Penjualan
Penjual melakukan proses penjualan dengan cara:
(a) Memilih paket lelang yang hendak dijualnya ketika lelang
berlangsung;
(b) Memasukkan harga penawaran yang dikehendakinya;
(c) Memasukkan harga penawaran yang lebih rendah dari harga
penawaran sebelumnya.
(iii) Penentuan Pemenang
(a) Sistem akan menentukan Pemenang Lelang berdasarkan Harga
Penawaran terendah yang masuk sampai dengan waktu lelang
berakhir berdasarkan price time priority.
(b) Bila Harga Penawaran terendah lebih tinggi dari Harga Patokan, tidak
ada pemenang lelang.
3. Ketidakmampuan sementara Sistem Transaksi On-Line.
Sistem Transaksi On-Line dianggap tidak berfungsi jika:
a.
Komputer Server tidak berfungsi karena kegagalan mesin dan/atau piranti
lunak dan/atau tidak berfungsinya sarana pendukung;
9
b.
c.
d.
e.
Tidak ada peserta Lelang yang berhasil mengakses sistem Transaksi On-Line;
atau
Direksi menyatakan bahwa oleh karena alasan tertentu, yang disebabkan
oleh kegagalan sistem komunikasi atau lainnya, transaksi melalui Sistem
Transaksi On-Line tidak dapat terlaksana secara teratur. Kegagalan tersebut
akan diberitahukan melalui sarana komunikasi yang masih berfungsi.
Dalam hal terjadi kegagalan sistem maka transaksi yang sudah terjadi
dianggap sah dan permintaan penawaran yang masih pending hanya berlaku
apabila sistem itu berfungsi kembali pada sesi yang sama
Dalam hal terjadi kegagalan sistem maka data yang tersimpan dalam sistem
Bursa merupakan satu-satunya bukti yang sah.
4. Tanggung Jawab
a.
Bursa tidak bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi akibat kegagalan
sistem Transaksi On-Line yang dibuktikan dengan pendapat dari ahli di
bidangnya, kecuali kegagalan sistem tersebut merupakan kelalaian petugas
bursa.
b. Komite dapat menetapkan kegagalan sistem tersebut setelah
memperhatikan pendapat ahli di bidangnya, kecuali kegagalan sistem
tersebut merupakan kelalaian petugas bursa
5. Transaksi Tutup Sendiri
Transaksi Tutup Sendiri adalah transaksi pembelian/penjualan terhadap suatu
paket lelang yang diinisiasi oleh dirinya sendiri. Transaksi ini dilarang dan tidak
difasilitasi dalam sistem.
6. LKP akan menyampaikan laporan keuangan harian yang menunjukan hak dan
kewajiban kepada setiap peserta.
13. MEKANISME TRANSAKSI LELANG JUAL KESELURUHAN (ALL OR NONE)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sebelum bertransaksi, seluruh peserta harus memasukkan kode akun (account ID)
dan kode rahasia (password). Penyalahgunaan kode akun menjadi tanggung jawab
pemilik kode akun.
Penjual memasukkan pilihan bahwa karet yang akan dijual harus dibeli secara
keseluruhan (all or none), jenis, kadar, jumlah, cara penyerahan (loco/franco),
tempat penyerahan dan harga patokan jual (reserved price) selambat-lambatnya 1
(satu) menit sebelum lelang Paket yang bersangkutan dimulai. Setelah itu sistem
akan mengunci secara otomatis. Data paket lelang yang telah dimasukkan tidak
bisa diubah sampai sesi tersebut berakhir.
Penjual tidak dapat menjual Paket apabila harga penawaran tertinggi lebih rendah
dari batas harga patokan jual (reserved price).
Pembeli dapat memasukkan penawaran beli selama sesi perdagangan berlangsung.
Penawaran beli yang sudah dimasukkan oleh pembeli ke dalam Komputer Server
hanya dapat dibatalkan dengan memasukkan penawaran yang lebih baik.
Selama sesi perdagangan berlangsung, di layar komputer masing-masing peserta
akan ditampilkan informasi mengenai harga penawaran tertinggi dan kode akun
10
7.
8.
9.
dari pembeli yang melakukan penawaran tertinggi tersebut, serta waktu Lelang
yang tersisa pada sesi tersebut.
Setelah sesi perdagangan yang bersangkutan berakhir, Komputer Server
menyampaikan kepada seluruh pembeli mengenai informasi harga penawaran
tertinggi dan kode akun dari pembeli yang melakukan penawaran tertinggi
tersebut.
Setelah pemenang ditentukan, semua penawaran beli dengan identitas
pembelinya akan ditampilkan bagi seluruh peserta. Apabila tidak terjadi transaksi,
maka Bursa juga akan menginformasikan hal tersebut kepada seluruh peserta.
Setelah sesi perdagangan berakhir dan harga penawaran dari pembeli tidak
mencapai harga patokan jual (reserved price), maka harga patokan jual (reserved
price) tersebut akan diinformasikan kepada seluruh peserta sebelum sesi
perdagangan berikutnya dimulai.
14. MEKANISME TRANSAKSI LELANG BELI KESELURUHAN (ALL OR NONE)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Sebelum bertransaksi, seluruh peserta harus memasukkan kode akun (account ID)
dan kode rahasia (password). Penyalahgunaan kode akun menjadi tanggung jawab
pemilik kode akun.
Pembeli memasukkan pilihan bahwa karet yang akan dibeli harus dijual secara
keseluruhan (all or none), kadar, jumlah, cara penyerahan (loco/franco), tempat
penyerahan dan harga patokan beli (reserved price) selambat-lambatnya 1 (satu)
menit sebelum lelang Paket yang bersangkutan dimulai. Setelah itu sistem akan
mengunci secara otomatis. Data paket lelang yang telah dimasukan tidak bisa
diubah sampai sesi tersebut berakhir.
Pembeli tidak dapat membeli Paket apabila harga penawaran terendah lebih
tinggi dari batas harga patokan beli (reserved price).
Penjual dapat memasukkan penawaran jual selama sesi perdagangan
berlangsung.
Penawaran jual yang sudah dimasukkan oleh penjual ke dalam Komputer Server
hanya dapat dibatalkan dengan memasukkan penawaran yang lebih baik.
Selama sesi perdagangan berlangsung, di layar komputer masing-masing peserta
akan ditampilkan informasi mengenai harga penawaran terendah dan kode akun
dari penjual yang melakukan penawaran terendah tersebut, serta waktu Lelang
yang tersisa pada sesi tersebut.
Setelah sesi perdagangan yang bersangkutan berakhir, Komputer Server
menyampaikan kepada seluruh penjual mengenai informasi harga penawaran
terendah dan kode akun dari penjual yang melakukan penawaran terendah
tersebut.
Setelah pemenang ditentukan, semua penawaran jual dengan identitas
penjualnya akan ditampilkan bagi seluruh peserta. Apabila tidak terjadi transaksi,
maka Bursa juga akan menginformasikan hal tersebut kepada seluruh peserta.
Setelah sesi perdagangan berakhir dan harga penawaran dari penjual tidak
mencapai harga patokan beli (reserved price), maka harga patokan beli (reserved
price) tersebut akan diinformasikan kepada seluruh peserta sebelum sesi
perdagangan berikutnya dimulai.
11
15. PENDAFTARAN TRANSAKSI KE LEMBAGA KLIRING
1.
2.
Semua transaksi yang telah terjadi di Bursa wajib diteruskan oleh Bursa secara
elektronis kepada LKP untuk dilakukan pendaftaran dan penyelesaian transaksi.
Atas transaksi yang terjadi, Pembeli wajib melakukan pembayaran uang muka
kepada LKP sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai transaksi untuk setiap
lotnya.
16. MEKANISME PENYELESAIAN TRANSAKSI DALAM LELANG JUAL DAN LELANG BELI
1.
2.
3.
4.
Dalam hal terjadi transaksi, Bursa akan menginformasikan melalui Komputer
Server mengenai hasil lelang kepada pemenang baik pembeli maupun penjual dan
LKP.
Selambat-lambatnya pada hari ketiga setelah transaksi (T + 3):
a.
Penjual wajib menyiapkan barang di tempat penyerahan yang telah
ditentukan sesuai paket lelang selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.
b. Pembeli melakukan pemeriksaan Kadar Karet Kering dan/atau refraksi yang
dilakukan di gudang sesuai dengan tempat penyerahan yang telah
ditentukan sesuai paket lelang selambat-lambatnya pukul 12.15 WIB.
c.
Pembeli melakukan penimbangan di gudang sesuai dengan paket lelang
selambat-lambatnya pukul 12.15 WIB.
d. Penjual menyampaikan dokumen penyerahan dan tagihan invoice final
secara elektronik kepada LKP selambat-lambatnya pukul 12.15 WIB.
e.
LKP menyampaikan dokumen penyerahan dan invoice final secara elektronik
ke Bursa selambat-lambatnya pukul 13.00 WIB.
f.
Penjual memberikan konfirmasi melalui sistem kepada Bursa dan LKP bahwa
barang sudah diserahkan kepada pembeli sesuai dengan paket lelang
selambat-lambatnya pukul 13.30 WIB.
g.
Pembeli memberikan konfirmasi melalui sistem kepada Bursa dan LKP
bahwa barang sudah diterima Pembeli sesuai paket lelang selambatlambatnya pukul 14.00 WIB.
h. LKP menyerahkan dokumen penyerahan dan tagihan invoice final kepada
Pembeli selambat-lambatnya pukul 14.15 WIB.
i.
LKP menyampaikan dokumen penyerahan dan invoice final ke Bursa
selambat-lambatnya pukul 14.15 WIB.
j.
Pembeli melakukan pembayaran secara penuh kepada LKP atas kekurangan
pembayaran transaksi yang dilakukan paling lambat pukul 14.30 WIB.
Selambat-lambatnya pada hari keempat setelah transaksi (T+4), LKP melakukan
pembayaran secara penuh kepada penjual, kecuali Bursa dan LKP belum
menerima konfirmasi sebagaimana diatur pada ayat (2) huruf g.
Pada hari kelima setelah transaksi (T + 5), penjual wajib menginformasikan melalui
sistem ke Bursa dan LKP bahwa pembayaran sudah diterima.
17. GAGAL SERAH
12
Apabila penjual gagal menyediakan seluruh barang di tempat penyerahan sesuai
dengan paket lelang/satuan lot pada hari ketiga setelah transaksi (T+3) , maka penjual
dianggap gagal serah total dan tidak berhak atas pembayaran.
18. GAGAL BAYAR
Apabila pembeli gagal melakukan pembayaran kepada penjual pada hari keempat
setelah transaksi (T+4), maka pembeli dianggap gagal bayar.
19. KEWAJIBAN LKP ATAS GAGAL SERAH DAN GAGAL BAYAR
1.
2.
LKP hanya wajib menyerahkan dana jaminan pihak yang gagal kepada lawan
transaksinya.
Besar dana jaminan yang dibayar oleh peserta ditetapkan oleh LKP bersama Bursa
yang besarnya dihitung berdasarkan persentase terhadap nilai transaksinya.
20. KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
1.
2.
Dalam hal salah satu pihak tidak dapat memenuhi kewajiban berdasarkan
peraturan ini secara benar dan tepat waktu yang disebabkan oleh keadaan kahar
(Force Majeure) maka pihak yang mengalami keadaan kahar (Force Majeure)
tersebut tidak bertanggung jawab kepada pihak lain atas kerugian atau
keterlambatan dalam memenuhi kewajibannya, sepanjang pihak yang mengalami
keadaan kahar (Force Majeure) tersebut memberitahukan secara tertulis kepada
pihak yang lain pada kesempatan pertama sejak saat terjadinya keadaan kahar
(Force Majeure).
Keadaan kahar (Force Majeure) adalah suatu kejadian yang berada di luar
kesalahan atau kekuasaan salah satu pihak seperti banjir, gempa bumi, topan,
gunung meletus, perang, kerusuhan, pemberontakan, wabah penyakit, dan lainlain.
21. PELANGGARAN DAN SANKSI
Pelanggaran terhadap Peraturan dan Tata Tertib Pasar Fisik Karet dapat diklasifikasikan
menjadi 2 (dua) kategori pelanggaran sebagai berikut:
1.
Pelanggaran ringan
a. Dalam lelang jual:
(i) Penjual tidak menyerahkan dokumen dan invoice final kepada LKP
(ii) Penjual tidak memberikan konfirmasi melalui sistem kepada Bursa dan
LKP bahwa barang sudah diambil pembeli dan invoice sudah
diserahkan/dikirim kepada pembeli
(iii) Penjual tidak memberikan konfirmasi melalui sistem kepada Bursa dan
LKP bahwa pembayaran sudah diterima
b. Dalam lelang beli:
(i) Pembeli tidak memberikan konfirmasi melalui sistem kepada Bursa dan
LKP bahwa barang sudah diterima sesuai dengan paket lelang
13
(ii) Pembeli tidak memberikan konfirmasi melalui sistem kepada Bursa dan
LKP bahwa telah melakukan pembayaran kepada penjual dan tidak
menginformasikan melalui sistem ke Bursa dan LKP.
2.
Pelanggaran berat
a. Pembeli gagal melakukan pembayaran sejumlah nilai dari jumlah lot yang
diserahkan
b. Penjual gagal menyediakan seluruh barang di gudang sesuai dengan paket
lelang
c. Pembeli dan Penjual melakukan manipulasi pasar dan harga transaksi yang
terjadi di Bursa.
3.
Terhadap pelanggaran ringan sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat (1)
dapat dikenakan sanksi berupa peringatan dan/atau denda sampai dengan
jumlah maksimal Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) berdasarkan keputusan Direksi
Bursa dan Direksi LKP yang tata cara penyetorannya akan ditetapkan lebih lanjut
dalam surat keputusan bersama Bursa dan LKP.
4.
Terhadap pelanggaran berat sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat (2) dapat
dikenakan sanksi berupa:
a. Pembekuan sementara (suspensi) sebagai peserta dan/atau denda sampai
dengan jumlah maksimal Rp.10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) berdasarkan
keputusan Direksi Bursa dan Direksi LKP yang tata cara penyetorannya akan
ditetapkan lebih lanjut dalam surat keputusan bersama Bursa dan LKP.
b. Pencabutan sebagai peserta.
22. PERSELISIHAN DAN PENYELESAIAN TERKAIT PENYERAHAN
1.
Perselisihan yang menyangkut kadar karet kering diselesaikan melalui:
a. Uji ulang yang dilakukan oleh lembaga penguji kadar karet independen
(independent surveyor) yang ditunjuk oleh LKP dan hasil uji ulang tersebut
bersifat final bagi para pihak yang berselisih.
b. Penyampaian hasil uji ulang oleh lembaga penguji kadar karet independen
(independent surveyor) disampaikan langsung kepada para pihak yang
berselisih dan ditembuskan kepada LKP.
c. Pada saat awal biaya penguji kadar karet kering dibayar oleh yang
mengajukan usulan uji ulang.
d. Biaya yang timbul akibat uji ulang menjadi beban pihak yang dinyatakan
salah.
2.
Dalam hal terjadi perselisihan diluar Pasal 22 ayat (1) dapat diselesaikan melalui:
a. Musyawarah untuk mencapai mufakat diantara peserta yang berselisih; atau
b. Forum mediasi yang diadakan oleh Komite Pasar Fisik Karet.
c. Badan Arbitrase Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (BAKTI).
14
Download