BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Perusahaan Sektor Industri Barang dan Konsumsi Sektor industri barang dan konsumsi adalah industri yang terdiri dari perusahaan yang menghasilkan produk/output berupa barang yang akan dihabiskan/dikonsumsi oleh konsumennya. Industri barang dan konsumsi merupakan salah satu sektor industri yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Kinerja dari sektor industri ini menarik untuk diikuti mengingat industri ini merupakan salah satu sektor industri yang memiliki prospek bagus dan diminati para investor. Industri barang dan konsumsi terdiri atas empat sub sektor yakni makanan dan minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan barang keperluan lainnya. Jumlah seluruh emiten yang tergabung dalam sektor industri barang dan konsumsi berjumlah 38 perusahaan. Sektor industri barang dan konsumsi memiliki konsumen yang tinggi yang akan mendorong perkembangan industri ini. Dengan konsumen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dari peningkatan harga sahamnya. Investor menyukai perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang tinggi, karena perusahaan seperti ini akan menghasilkan return yang tinggi. Bahkan saat krisis sekalipun sektor industri barang dan konsumsi ini mendapat peluang untuk terus berkembang, karena mampu memenuhi selera konsumen. Sektor industri barang dan konsumsi merupakan suatu cabang perusahaan manufaktur yang mempunyai peran aktif dalam pasar modal. Indonesia 48 49 merupakan negeri yang kaya akan sumber daya alam sehingga banyak komoditi yang dapat diproduksi. Hal ini juga didukung dengan sumber daya manusia yang jumlahnya cukup besar dan menyebabkan di Indonesia banyak perusahaan yang berkembang di sektor industri barang dan konsumsi. Oleh sebab itu investasi pada sektor industri barang dan konsumsi merupakan investasi yang cukup menjanjikan di Indonesia. Perusahaan industri barang dan konsumsi sampai tahun 2014 seluruhnya berjumlah 38 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain adalah : A. Makanan & Minuman 1. ADES (Akasha Wira International Tbk) 2. AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk) 3. ALTO (Tri Bayan Tirta Tbk) 4. CEKA (Cahaya Kalbar Tbk) 5. DAVO (Davomas Abadi Tbk) 6. DLTA (Delta Djakarta Tbk) 7. ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) 8. INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) 9. MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk) 10. MYOR (Mayora Indah Tbk) 11. PSDN (Prashida Aneka Niaga Tbk) 12. ROTI (Nippon Indosari Corporindo Tbk) 13. SKBM (Sekar Bumi Tbk) 50 14. SKLT (Sekar Laut Tbk) 15. STTP (Siantar Top Tbk) 16. ULTJ (Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk) B. Rokok 1. GGRM (Gudang Garam Tbk) 2. HMSP (H.M. Sampoerna Tbk) 3. RMBA (Bentoel International Investama Tbk) 4. WIIM (Wismilak Inti Makmur Tbk) C. Farmasi 1. DVLA (Darya Varia Laboratoria Tbk) 2. INAF (Indofarma Tbk) 3. KAEF (Kimia Farma Tbk) 4. KLBF (Kalbe Farma Tbk) 5. MERK (Merck Tbk) 6. PYFA (Pyridam Farma Tbk) 7. SCPI (Merk Sharp Dohme Pharma Tbk) 8. SIDO ((Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk) 9. SQBI (Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk) 10. TSPC (Tempo Scan Pasific Tbk) D. Kosmetik & Barang keperluan rumah tangga 1. MBTO (Martina Berto Tbk) 2. MRAT (Mustika Ratu Tbk) 3. TCID (Mandom Indonesia Tbk) 51 4. UNVR (Unilever Indonesia Tbk) E. Peralatan rumah tangga 1. CINT (Chitose International Tbk) 2. KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk) 3. KICI (Kedaung Indah Can Tbk) 4. LMPI (Langgeng Makmur Industri Tbk) B. Profil Masing-Masing Perusahaan 1. PT. Delta Djakarta Tbk (DLTA) PT Delta Djakarta Tbk didirikan pada tahun 1967, pabrik “Anker Bir” didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel Brouwerij. Dalam perkembangannya, kepemilikan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan sehingga berbentuk PT Delta Djakarta pada tahun 1970. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan yaitu terutama untuk memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek “Anker”, “Carlsberg”, “San Miguel”, “Kuda Putih” dan “San Mig Light”. Perusahaan juga memproduksi dan menjual produk minuman non-alkohol dengan merek “Sodaku” dan “Soda Ice”. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri. Perusahaan mulai beroperasi sejak tahun 1933. Jumlah karyawan rata-rata Perusahaan dan anak perusahaan tahun 2010 dan 2009 masing-masing 378 orang dan 446 orang. Perusahaan merupakan salah satu anggota dari San Miguel Group, Filipina. 52 2. PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) didirikan tanggal 30 April 1976 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1976. Kantor pusat DVLA beralamat di Talavera Office Park, Lantai 8-10, Jln. Letjend. T.B. Simatupang No. 22-26, Jakarta 12430 dan pabrik berada di Bogor. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DVLA adalah bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, jasa dan distribusi produk-produk farmasi, produk-produk kimia yang berhubungan dengan farmasi, dan perawatan kesehatan. Pada tanggal 12 Oktober 1994, DVLA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DVLA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Nopember 1994. 3. PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) PT Gudang Garam Tbk (dahulu PT Perusahaan Rokok Tjap) (GGRM) didirikan tanggal 26 Juni 1958 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1958. Kantor pusat GGRM beralamat di di Jl. Semampir II / 1, Kediri, Jawa Timur, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Kediri, Gempol, Solo-Kartasura, Karanganyar dan Sumenep. GGRM juga memiliki Kantorkantor Perwakilan yaitu Kantor Perwakilan Jakarta di Jl. Jenderal A. Yani 79, 53 Jakarta dan Kantor Perwakilan Surabaya di Jl. Pengenal 7 – 15, Surabaya, Jawa Timur. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan GGRM bergerak di bidang industri rokok dan yang terkait dengan industri rokok. Pada tanggal 17 Juli 1990, GGRM memperoleh izin Menteri Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 57.807.800 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp10.250,- per saham. Sahamsaham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Agustus 1990. 4. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, perseroan didirikan oleh mendiang Liem Seeng Tee di Surabaya dengan skala industri rumah tangga untuk memproduksi rokok lintingan merk Dji Sam Soe di bawah bendera PT Perusahaan Dagang dan Industri Panama. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. Pada tanggal 19 Oktober 1963 putera keduanya Aga Samporna mendirikan PT Hanjaya Mandala Sampoerna. Pada tahun 1990 tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jalan Rungkut Industri Raya no.18 Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi 54 di Surabaya, Pandaan dan Malang. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, Perusahaan bergerak di bidang industri rokok dan yang terkait dengan industri rokok. Saat ini merupakan produsen kretek kedua terbesar dari segi volume penjualan di Indonesia. Perusahaan menguasai pangsa pasar rokok kurang lebih sebesar 15,2 persen. 5. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat INDF berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta. Sedangkan pabrik dan perkebunan INDF dan anak usaha berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDF antara lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu. Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF (IPO) kepada masyarakat sebanyak 21.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 1994. 55 6. PT. Merck Tbk (MERCK) Merck Tbk (dahulu PT Merck Indonesia Tbk) didirikan 14 Oktober 1970 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Kantor pusat MERK berlokasi di Jl. T.B. Simatupang No. 8, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham MERK, antara lain: Merck Holding GmbH, Jerman (pengendali) (73,99%) dan Emedia Export company mbH, Jerman (12,66%). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MERK adalah bergerak dalam bidang industri farmasi dan perdagangan. Saat ini, Merck memasarkan produk-produk obat tanpa resep dan obat peresepan; produk terapi yang berhubungan dengan kesuburan, diabetes, neurologis dan kardiologis; serta menawarkan berbagai instrumen kimia dan produk kimia yang mutakhir untuk bio-riset, bio-produksi dan segmen-segmen terkait. Merek utama yang dipasarkan Merck adalah Sangobion dan Neurobion. Pada tanggal 23 Juni 1981, MERK memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MERK (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.680.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp1.900,- per saham. Sahamsaham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Juli 1981. 56 7. PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) PT Mayora Indah Tbk (Perusahaan) didirikan dengan Akta No. 204 tanggal 17 Februari 1977. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen/perwakilan. Saat ini Perusahaan menjalankan bidang usaha industri makanan, kembang gula dan biskuit. Perusahaan menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23, Jakarta, sedangkan pabrik Perusahaan terletak di Tangerang dan Bekasi. 8. PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk (SQBI) Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk didirikan tanggal 08 Juli 1970 dengan nama PT Squibb Indonesia dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972. Kantor pusat SQBB dan SQBI terletak di Wisma Tamara Lt. 10, JI. Jenderal Sudirman Kav. 24, Jakarta 12920 sedangkan pabrik berlokasi di JI. Raya Bogor Km. 38, Cilangkap Depok – 16958. Pemegang saham mayoritas Taisho adalah Taisho Pharmaceutical Co.,Ltd. (90,50% saham biasa) dan Taisho Pharmaceutical Co.,Ltd. (7,47% saham preferen). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SQBI adalah mengembangkan, mendaftarkan, memproses, memproduksi dan menjual produk kimia, farmasi dan kesehatan. Saat ini, kegiatan utama Taisho 57 adalahbergerak di bidang farmasi yaitu pabrikan obat-obatan Over-theCounter (“OTC”) (merek Counterpain dan Tempra) dan Etikal (merek Kenacort, Kenalog dan Mycostatin). Pada tahun 1983, SQBI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SQBI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 972.000 dengan nilai nominal Rp1.000,per saham dengan harga penawaran Rp1.050,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 29 Maret 1983. 9. PT. Mandom Indonesia Tbk (TCID) PT. Mandom Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan pada tahun 1967. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Jakarta dan Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Yos Sudarso By Pass, Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi produksi dan perdagangan kosmetika, wangi-wangian, bahan pembersih dan kemasan plastik. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada bulan April 1971. Pabrik yang berlokasi di Cibitung mulai beroperasi secara komersial pada 4 Januari 2001. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan ke luar negeri, termasuk ke Uni Emirat Arab, Jepang, Malaysia dan Filipina. 58 10. PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR) PT Unilever Indonesia Tbk ("Perseroan") didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever's Zeepfabrieken N.V. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, yang diaktakan dengan akta No. 82 tanggal 14 Juni 2000 dari notaris Singgih Susilo SH, Perseroan juga bertindak sebagai distributor utama untuk produk-produk Perseroan dan penyedia jasa penelitian pemasaran. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan. Pabrik Perseroan berlokasi di Jalan Jababeka 9 Blok D dan Jalan Jababeka Raya Blok O, Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dan Jalan Rungkut Industri IV No. 5-11, Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan usaha Perseroan meliputi bidang pembuatan, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen, margarin. dan makanan seperti susu,es krim, minuman dengan bahan pokok alami teh dan produk - produk kosmetik lain.