ANALISIS PENGGUNAAN ALAT EVALUASI PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 CERME Titis Fitria Maulita Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA Eko Wahjudi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA ABSTRAK Penelitian ini meneliti tentang penggunaan alat evaluasi pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Cerme tahun pelajaran 2012-2013. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui jenis alat evaluasi, kelayakan alat evaluasi, sikap siswa, dan respon siswa terhadap penggunaan alat evaluasi pada pembelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Cerme. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat evaluasi yang digunakan pada pembelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Cerme menggunakan jenis tes dengan bentuk instrumen uraian dan pilihan ganda. Kelayakan alat evaluasi dari segi kualitatif dapat dikatakan layak, sedangkan secara kuantitatif menunjukkan bahwa soal tes formatif KD 5.6 dan KD 5.7 memiliki tingkat kesukaran mudah, daya pembeda baik, valid, dan reliabel. Sikap dan respon siswa pada saat penggunaan alat evaluasi menunjukkan hasil yang positif. Kata Kunci : Alat Evaluasi ABSTRACT This study examines the use of evaluation tools in accounting subjectss for grades eleven social in SMA Negeri 1 Cerme on 2012-2013 school year. The purpose of this study is expected to know the type of tool evaluation, feasibility evaluation tools, student attitudes, and students' response to the use of evaluation tools in accounting subjects for grades eleven social in SMA Negeri 1 Cerme. The method used in this study is the descriptive research method. The results showed that the evaluation tools used in accounting subjectss for grades eleven social in SMA Negeri 1 Cerme using type of test, which the form of instruments are form descriptions and multiple choice. Qualitatively show that evaluation tool can be said to be feasible, while quantitatively show that about tests formative KD5.6 and KD 5.7 has an easy difficulty level, distinguishing good, valid, and reliable. The attitude and response of students on the use of evaluation tools to show positive results. Keywords: Evaluation Tool Kualitas di peringkat 65 pada tahun 2010 ke masih peringkat 69 pada tahun 2011 (Majid, memprihatinkan. Hal ini tercermin dari 2013). Ha ini justru berbanding terbalik Peringkat Pembangunan dengan tingkat kelulusan SMA/MA dari menurun dari tahun 2010 hingga tahun 2012. Secara Indonesia pendidikan saat Indeks Pendidikan Indonesia ini 1 berkala prosentase siswa penguasaan dan kemampuan yang telah SMA/MA pada tahun 2010 hingga 2012 dicapai oleh peserta didik mengenai yaitu sebesar 89,93%, 99,22%, dan materi yang telah disampaikan oleh 99,50% guru. Guru dituntut untuk menguasai (Safan, kelulusan kelulusan 2012). yang teknik dan kaidah penyusunan tes meningkat pada tahun 2010 hingga dengan baik agar dapat menghasilkan tahun 2012 alat evaluasi yang layak bagi peserta kualitas siswa Prosentase SMA/MA tidak dapat lulusan peserta menjamin dan didik. Hal ini untuk menjamin kualitas keberhasilan pendidikan di Indonesia. alat evaluasi yang akan diberikan kepada Kenyataan di lapangan masih sering peserta didik. dijumpai praktek didik kecurangan yang Guru selalu beranggapan bahwa dilakukan oleh pihak guru dan sekolah soal-soal tes yang disusunnya tidak perlu (Andim, 2012). adanya perbaikan dari waktu ke waktu Salah satu upaya yang dapat sehingga guru kurang memperhatikan dilakukan untuk memperbaiki kualitas kualitas soal-soal tes yang disusunnya peserta didik dapat dimulai melalui baik pembenahan kuantitatif. Sebagaimana yang dilakukan komponen terhadap dalam komponen- proses belajar dari segi kualitatif maupun oleh guru mata pelajaran akuntansi di mengajar. Salah satu komponen yang SMA Negeri 1 Cerme. mempengaruhi kualitas peserta didik SMA Negeri 1 Cerme adalah guru dan evaluasi pengajaran merupakan salah satu sekolah yang (Hamalik,2011:77). berkembang di Kabupaten Gresik, baik Menurut selain Mulyasa memiliki (2011:14), tugas dalam segi infrastruktur maupun dalam utama segi kualitas pendidikan yang menyampaikan informasi kepada peserta dihasilkan. SMA Negeri 1 Cerme terus- didik, salah satu peran guru yaitu menerus melakukan pembenahan untuk sebagai dalam menciptakan lulusan dengan kualitas pembelajaran. Dalam perannya sebagai yang baik. Salah satu upaya yang penilaian (evaluator) guru dituntut agar dilakukan dapat menyusun alat evaluasi yang baik. mengoptimalkan prestasi belajar pada Menurut Arikunto (2003:25), alat adalah mata pelajaran akuntansi untuk siswa sesuatu yang dapat digunakan untuk jurusan sosial. penilai (evaluator) adalah dengan mencapai tujuan secara lebih efektif dan Berdasarkan studi pendahuluan, efisien. Alat evaluasi yang baik harus guru yang mengajar akuntansi kelas XI mampu IPS di SMA Negeri 1 Cerme kurang mengukur sampai dimana 2 memperhatikan kelayakan alat evaluasi untuk mempermudah seseorang untuk yang diberikan kepada peserta didik. Hal melaksanakan ini disebabkan karena tidak adanya tujuan secara lebih efektif dan efisien. tuntutan dari pihak sekolah agar guru Adapun menurut Sudijono (2006:62), menilai kelayakan setiap alat evaluasi istilah “teknik” dapat diartikan sebagai yang diberikan kepada peserta didik. “alat” yang digunakan dalam rangka Dari permasalahan yang terdapat di melakukan evaluasi hasil belajar siswa. SMA Negeri 1 Cerme, Tes pada umumnya digunakan yang untuk menilai dan mengukur hasil digunakan dalam proses pembelajaran belajar siswa, terutama hasil belajar akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri pada ranah kognitif berkenaan dengan 1? penguasaan bahan pengajaran sesuai (2) evaluasi mencapai Tes Hasil Belajar (1) apa jenis alat evaluasi dan alasan alat atau maka permasalahan yang akan dibahas yaitu penggunaan tugas bagaimana kelayakan alat evaluasi yang digunakan dalam proses dengan tujuan pendidikan pembelajaran akuntansi kelas XI IPS di pengajaran. SMA Negeri 1 Cerme? (3) Bagaimana mengartikan tes sebagai suatu teknik sikap dan respon siswa pada saat atau cara yang digunakan dalam rangka penggunaan alat evaluasi dalam proses melaksanakan pembelajaran akuntansi kelas XI IPS di yang di dalamnya terdapat berbagai SMA Negeri 1 Cerme? pertanyaan, Arifin (2009: kegiatan dan 118), pengukuran, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk Ranah Kognitif (Cognitive Domain) Menurut Widodo Anderson (2006: 5-12) dalam mengukur aspek perilaku peserta didik. menguraikan dimensi proses kognitif pada taksonomi Fungsi Tes Hasil Belajar Bloom Revisi meliputi C1 (menghafal), Tes sebagai instrumen evaluasi C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), berfungsi untuk mengukur hasil belajar C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), siswa yang berkaitan dengan ranah dan C6 (membuat). kognitif siswa. Selain itu tes juga berfungsi untuk mengukur keberhasilan suatu Alat Evaluasi Menurut Arikunto (2003:25-26) mendefinisikan alat atau program (Sudjana,2012:35). instrumen sebagai sesuatu yang dapat digunakan 3 pengajaran Penggolongan Tes Jika Ciri-ciri Tes Hasil Belajar yang Baik ditinjau kegunaannya dari untuk segi Arikunto mengukur mengemukakan tes hasil belajar yang kemampuan siswa, Arikunto (2003:33- baik 39) membedakan tes sebagai berikut: reliabilitas, 1. Tes dan ekonomis. diagnosis, digunakan yaitu untuk tes (2003:58-63) yang harus memiliki objektivitas, validitas, praktibilitas, mengetahui kelemahan siswa untuk diberikan Penyusunan dan Pengembangan Soal perlakuan yang tepat. Tes Hasil Belajar 2. Tes formatif, digunakan yaitu untuk tes yang Tahapan penyusunan tes tertulis mengetahui menurut Surapranata (2007:46-79) yaitu: penguasaan siswa setelah mengikuti 1. Penentu tujuan suaru program tertentu. 2. Penyusunan kisi-kisi 3. Tes sumatif, yaitu yang 3. Penulisan soal setelah suatu 4. Review dan revisi soal sekelompok program dilaksanakan pemberian tes 5. Uji coba soal telah berakhir. 6. Perakitan soal 7. Penyaian tes 8. Penskoran Bentuk Instrumen Tes Hasil Belajar Jika ditinjau dari segi bentuk soalnya, Slameto membedakan bentuk 9. Pelaporan hasil tes (2001:32) instrumen 10. Pemanfaatan hasil tes tes Adapun langkah-langkah menjadi dua macam, yaitu: mengembangkan 1. Tes essay atau tes uraian, yaitu tes Poerwanti (2008:19-21) yaitu: yang mengandung permasalahan dan soal tes menurut suatu 1. Menjabarkan kompetensi dasar ke menuntut dalam indikator pencapaian hasil penguraian sebagai jawabannya. belajar. 2. Tes obyektif , yaitu tes yang 2. Menetapkan jenis tes dan penulisan menuntut siswa memilih beberapa butir soal. kemungkinan jawaban yang tersedia atau memberi jawaban singkat di Teknik Analisis Butir Soal Tes tempat yang tersedia. Tes obyektif Analisis kualitas tes merupakan terdiri dari tes benar-salah, tes suatu tahapan yang harus ditempuh pilihan ganda, tes menjodohkan, dan untuk mengetahui derajat kualitas suatu tes isian. tes. Analisis kualitas tes dibagi menjadi 4 dua, yaitu analisis kualitatif dan analisis Kriteria kuantitatif. kesukaran: Analisis Kualitatif (Logical Validity) 0-15% 16%-30% 31%-70% 71%-85% 86%-100% Menurut Surapranata (2004:12), mengkategorikan analisis kualitatif sebagai berikut: 1. Segi materi, yaitu berkaitan dengan interpretasi tingkat : sangat sukar : sukar : sedang : mudah : sangat mudah 2. Daya Pembeda substansi keilmuan. Daya pembeda adalah kemampuan 2. Segi konstruksi, yaitu berkaitan soal dalam membedakan siswa yang dengan teknik penulisan soal. berkemampuan tinggi dan siswa 3. Segi bahasa, yaitu berkaitan dengan yang berkemampuan rendah penggunaan bahasa Indonesia yang (Arikunto, baik dan benar berpedoman pada menentukan daya pembeda menurut EYD. Karno To (1996) yaitu: Analisis Kuantitatif 2003:211). Rumus (Empirical Kriteria interpretasi daya pembeda: Validity) Menurut Direktorat Negatif – 9% 10 % – 19 % 20 % – 29 % 30 % - 49 % 50 % ke atas PSMA 2010, analisis kuantitatif adalah analisis butir soal (tes tertulis, perbuatan, sikap) : sangat buruk : buruk : cukup : baik : sangat baik setelah soal tersebut digunakan/diujikan kepada siswa. Analisis kuantitatif dapat 3. Pengecoh/Distraktor dijabarkan sebagai berikut: Menurut 1. Tingkat Kesukaran distraktor adalah suatu pola yang Butir soal yang baik dapat Sudijono menggambarkan (2006:411), testee dalam dinyatakan sebagai butir item yang menentukan baik apabila butir item tidak terlalu terhadap kemungkinan jawab yang sukar dan tidak terlalu mudah telah dipasangkan pada setiap butir (Sudijono,2006:370). item. Rumus menentukan tingkat kesukaran soal uraian dan soal uraian pilihan jawaban 4. Validitas ganda Tes dikatakan valid apabila tes itu menurut Karno To (1996) yaitu: dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2003:59). Rumus menghitung validitas item yaitu: 5 koefisien acak, sampel yang keluar adalah kelas √ XI IPS3 yang berjumlah 36 siswa. Sumber data penelitian yang Kriteria interpretasi validitas: rpbi > rt` : valid rpbi= negatif : tidak valid rpbi < rt : tidak valid digunakan yaitu sumber data primer dan data sekunder. Instrumen pengumpulan data terdiri dari lembar wawancara guru, lembar telaah ahli, lembar observasi sikap siswa, dan lembar angket 5. Reliabilitas siswa. Teknik pengumpulan data yang Arikunto (2003:90) mengemukakan digunakan adalah wawancara, observasi, bahwa reliabilitas adalah ketepatan dokumentasi, dan angket. suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama. Teknik Rumus digunakan menentukan reliabilitas untuk soal Untuk uraian: r respon analisis yaitu menjawab data analisis yang deskriptif. rumusan pertama mengenai jenis dan alasan penggunaan 2 2 k SDt SDt 1 2 k 1 SDt alat evaluasi digunakan teknik dokumentasi dan wawancara. Untuk Kriteria interpretasi reiabilitas: menjawab rumusan kedua mengenai 0,00 ≤ r11 ≤ 0,20 : korelasi sangat kelayakan Rendah alat evaluasi dari segi 0,20 ≤ DB ≤ 0,40 : sangat rendah kualitatif digunakan teknik dokumentasi. 0,40 ≤ DB ≤ 0,70 : korelasi cukup Dokumentasi ditelaah oleh ahli telaah 0,70 ≤ DB ≤ 0,90 : korelasi tinggi dengan 0,90 ≤DB ≤ 1,00 Teknis Analisis Butir Soal Direktorat : korelasi sangat pada Petunjuk PSMA 2010. Penilaian uji telaah ahli tinggi dinilai dengan menggunakan skala Guttman. Hasil penilaian skala Guttman Metode Penelitian Metode berpedoman penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus yang berikut: digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa jurusan IPS di SMA Negeri 1 Cerme Keterangan: yang terdiri dari tiga kelas yaitu kelas XI K = Prosentase kriteria kelayakan tiap IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS3. Setelah butir soal dilakukan pengambilan sampel secara F = Jumlah skor keseluruhan N = Skor tertinggi dalam lembar telaah 6 I = Jumlah aspek yang dinilai dalam pada saat penggunaan alat evaluasi lembar telaah digunakan teknik observasi dan angket. R = Jumlah penelaah Penilaian sikap menggunakan Prosentase kelayakan alat evaluasi dan skala respon siswa Likert. Hasil penilaian skala Likert dianalisis dengan diinterpretasikan dengan kriteria berikut: menggunakan rumus berikut: Tabel 1. Kriteria Interpretasi Kelayakan Penilaian Kriteria interpretasi 0% - 20% Sangat tidak layak 21% - 40% Tidak layak 41% - 60% Cukup layak 61% - 80% Layak 81% - 100% Sangat layak (Sumber: Riduwan, 2011:15) Keterangan: P = Prosentase jawaban f = frekuensi n = Number of Cases (banyaknya responden Sedangkan untuk penilaian dari segi kuantitatif dilakukan Hasil Penelitian dengan menggunakan software Anates versi 4. Jenis Alat Evaluasi dan Penggunaan Alat Evaluasi Perhitungan secara kuantitatif untuk soal Alasan tes formatif KD 5.6 dan KD 5.7 Berdasarkan hasil dokumentasi diantaranya akan menghitung tingkat yang diperoleh, dapat diketahui alat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan evaluasi yang digunakan dalam proses reliabilitas. pembelajaran akuntansi kelas XI IPS di Untuk menjawab rumusan SMA Negeri 1 Cerme sebagai berikut: ketiga mengenai sikap dan respon siswa Tabel 2. Hasil Dokumentasi Alat Evaluasi yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran Materi Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Cerme Semester Ganjil Macam KD Jenis Bentuk Jumlah Keterangan Formatif 5.2 Tes Uraian 4 pertanyaan Kode A & B Sumatif 5.2 Tes Pilihan ganda 20 butir soal - Tes Uraian 2 pertanyaan Kode A & B Tes Pilihan ganda 15 butir soal - Tes Uraian 3 pertanyaan - Tes Pilihan ganda 15 butir soal - Formatif Sumatif Formatif Genap Sumatif 5.4 5.5 5.2 5.3 5.4 5.6 5.7 5.6 5.7 (Sumber: Data diolah) 7 Berdasarkan hasil wawancara, alasan guru menggunakan Kelayakan Alat Evaluasi bentuk Analisis Kualitatif instrumen uraian adalah agar siswa mampu memahami materi Penilaian kelayakan secara terkait kualitatif dilakukan oleh penelaah yang dengan Kompetensi Dasar yang sedang terdiri dari dua dosen ahli. Berikut grafik diujikan. hasil penilaian kelayakan alat evaluasi Sedangkan alasan guru memilih bentuk instrumen pilihan ganda yang agar siswa mampu mengingat kembali pembelajaran akuntansi kelas XI IPS di dan SMA Negeri 1 Cerme: memahami materi yang telah digunakan dalam proses diajarkan guru. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Penilailaian Kelayakan Alat Evaluasi Mata Pelajaran Akuntansi No 1 2 Alat Evaluasi Aspek yang diukur Rata-rata Materi Konstruksi Bahasa Soal Tes Formatif (UH) KD 5.2 Kode A dan B Soal Tes Sumatif (UTS) KD 5.2 Soal tes formatif (UH) KD 5.4 dan KD 5.5 Kode A dan B Soal tes sumatif (UAS) KD 5.2, 4 KD 5.3 dan KD 5.4 Soal Tes Formatif (UH) KD 5.6 5 dan KD 5.7 oal Tes Sumatif (UTS) KD 5.6 6 dan KD 5.7 (Sumber : Data diolah) 3 Ket 75% 40,625% 100% 71,875% Layak 100% 92% 100% 97.33% Sangat Layak 75% 50% 100% 75% Layak 100% 93,67% 100% 97.89% 87,5% 62,5% 100% 83,33% 100% 94,33% 100% 98.11% Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak KD 5.7. Hasil rekapitulasi perhitungan Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan software Anates pada soal tes formatif (UH) KD 5.6 dan versi 4 sebagai berikut: 8 Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Anates Soal Tes Formatif (UH) KD 5.6 dan KD 5.7 Tingkat Kesukaran No. Butir Soal % 1 1 2 3 No Validitas Tafsiran Daya Pembeda (%) Korelasi 82,67 Mudah 32,67 0,930 2 70,50 Sangat mudah 39,00 0,818 3 82,00 Mudah 32,00 0,733 Reliabilitas Sign. Korelasi Sangat signifikan Sangat signifikan Sangat signifikan 0,77 (Sumber: Data diolah) ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa dan KD 5.7 menyusun laporan keuangan Sikap dan Respon Siswa Hasil pengamatan sikap siswa perusahaan jasa diperjelas dalam grafik pada saat penggunaan alat evaluasi pada ulangan berikut: harian KD 5.6 membuat 70 61.11 60 50 41.67 4 Sikap % 40 30 20 10 27.78 19.44 19.44 11.11 8.33 11.11 1 2 0 3 2 1 Aspek yang Diamati Gambar 1. Grafik Respon Siswa terhadap Penggunaan Soal Tes Formatif (UH) KD 5.6 dan KD 5.7 Hasil jawaban respon siswa terhadap perusahaan jasa dan KD 5.7 menyusun penggunaan soal tes formatif(UH) KD laporan keuangan perusahaan jasa 5.6 membuat ikhtisar siklus akuntansi diperjelas dalam grafik berikut. 9 70 66.67 60 SS 5050 47.22 50 40 Pendapat % 44.44 41.67 41.67 38.89 S 33.33 27.78 30 20 13.89 5.56 10 11.11 11.11 11.11 5.56 0 TS STS 1 2 3 4 5 Aspek Pertanyaan Gambar 2. Grafik Sikap Siswa pada Saat Pelaksanaan Tes Formatif (UH) KD 5.6 dan KD 5.7 kognitif pada taksonomi Bloom maka Pembahasan Jenis Alat Evaluasi dan dapat diketahui bahwa soal tersebut Alasan termasuk dalam kategori C1 yaitu Penggunaan Alat Evaluasi Alat evauasi yang digunakan menghafal (remember) dan C2 yaitu dalam pembelajaran akuntansi kelas XI memahami IPS 2006:5-12). di SMA Negeri 1 Cerme (understand) (Widodo, menggunakan jenis tes dengan bentuk instrumen uraian dan pilihan ganda. Kelayakan Alat Evaluasi Alasan Analisis Kualitatif guru menggunakan bentuk instrumen uraian adalah agar siswa Hasil penilaian kelayakan oleh mampu memahami materi sesuai dengan ahli telaah dengan berpedoman pada kompetensi dasar yang diujikan. Jika Petunjuk Teknis Analisis Butir Soal ditinjau ranah kognitif pada taksonomi Direktorat PSMA 2010 jika ditinjau dari Bloom maka dapat diketahui alasan aspek materi, konstruksi, dan bahasa/ tersebut termasuk dalam kategori C2 budaya sebagai berikut: yaitu memahami (understand) (Widodo, 1. Soal tes formatif (UH) KD 5.2 kode 2006:5-12). Sedangkan alasan guru soal A dan B diperoleh prosentase memilih bentuk instrumen pilihan ganda rata-rata kelayakan soal sebesar agar siswa mampu mengingat dan 71,875% (layak). Berdasarkan hasil memahami kembali materi yang telah telaah ahli, soal tes formatif (UH) diajarkan proses KD 5.2 memiliki kekurangan yaitu ranah tidak dilengkapi dengan batasan guru pembelajaran. Jika selama ditinjau 10 pertanyaan dan jawaban yang dengan jenjang jenis sekolah atau diharapkan, isi materi tidak sesuai tingkat dengan jenjang jenis sekolah atau dengan petunjuk yang jelas tentang tingkat cara kelas, tidak dilengkapi dengan petunjuk yang jelas tentang kelas, tidak mengerjakan dilengkapi soal, dan pedoman penskoran. cara mengerjakan soal, pedoman 4. Soal tes sumatif (UAS) ganjil pada penskoran, dan tidak menggunakan KD 5.2, KD 5.3, dan KD 5.4 kata diperoleh tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian. prosentase kelayakan soal rata-rata sebesar 97,89% 2. Soal tes sumatif (UTS) ganjil pada (sangat layak). Berdasarkan hasil KD 5.2 diperoleh prosentase rata- telaah ahli, beberapa butir soal rata kelayakan soal sebesar 97,33% dalam soal tes sumatif (UAS) ganjil (sangat layak). Berdasarkan hasil pada KD 5.2, KD 5.3 dan KD 5.4 telaah ahli, beberapa butir soal memiliki kekurangan yaitu dalam soal tes sumatif (UTS) ganjil dilengkapi pada gambar, grafik, tabel, diagram, atau KD 5.2 mempunyai dengan kegunaan kekurangan yaitu tidak dilengkapi sejenisnya dengan kegunaan gambar, grafik, dijumpai tabel, diagram, atau sejenisnya yang masih jelas, panjang pilihan jawaban tidak semua jawaban di atas salah/benar, relatif sama, dan untuk pilihan dan pilihan jawaban yang berbentuk jawaban angka/waktu yang angka/waktu berbentuk tidak disusun yang tidak pilihan jelas, masih jawaban yang menggunakan pernyataan tidak disusun berdasarkan urutan besar kecilnya berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya. angka atau kronologisnya. 5. Soal tes formatif (UH) pada KD 5.6 3. Soal tes formatif (UH) KD 5.4 dan dan KD 5.7 diperoleh prosentase KD 5.5 kode soal A dan B diperoleh rata-rata kelayakan soal sebesar prosentase rata-rata kelayakan soal 83,33% (sangat layak). Berdasarkan sebesar 75% (layak). Berdasarkan hasil telaah ahli, soal tes formatif hasil telaah ahli, soal tes formatif (UH) KD 5.6 dan KD 5.7 memiliki (UH) pada KD 5.4 dan KD 5.5 kekurangan yaitu tidak dilengkapi memiliki kekurangan yaitu tidak dengan batasan pertanyaan dilengkapi batasan jawaban yang diharapkan, tidak yang dilengkapi dengan petunjuk yang pertanyaan dengan dan jawaban diharapkan, isi materi tidak sesuai 11 dan jelas tentang cara mengerjakan soal, Analisis Kuantitatif dan pedoman penskoran. 1. Tingkat Kesukaran 6. Soal tes sumatif (UTS) genap KD Tingkat kesukaran untuk butir soal 5.6 dan KD 5.7 diperoleh prosentase nomor 1 sebesar 82,67% (mudah), rata-rata kelayakan soal sebesar butir soal nomor 2 sebesar 70,50% 98,11% (sangat layak). Berdasarkan (sangat mudah), dan butir soal hasil telaah ahli, beberapa butir soal nomor 3 sebesar 82,00% (mudah). dalam soal tes sumatif (UTS) genap Hal ini menunjukkan bahwa soal tes KD 5.6 dan KD 5.7 mempunyai formatif (UH) KD 5.6 dan KD 5.7 kekurangan yaitu tidak dilengkapi yang diberikan kepada siswa tidak dengan kegunaan gambar, grafik, mampu tabel, diagram, atau sejenisnya yang sesungguhnya setiap peserta didik jelas, dan pilihan jawaban yang karena berbentuk menunjukkan kategori mudah dan angka/waktu tidak disusun berdasarkan urutan besar mengukur tingkat kemampuan kesukaran sangat mudah. kecilnya angka atau kronologisnya. 2. Daya Pembeda Peneliti tidak menemukan kisi- Daya pembeda untuk butir soal kisi yang digunakan dalam penyusunan nomor 1 sebesar 32,67% termasuk soal tes. Jika tidak terdapat kisi-kisi soal, dalam kategori baik, butir soal maka tidak dapat dijabarkan secara nomor 2 sebesar 39,00% termasuk gamblang indikator mana saja yang dalam kategori baik, dan butir soal dapat dikatakan berhasil mengukur hasil nomor 3 sebesar 32,00% termasuk belajar peserta didik. Dalam langkah- dalam kategori baik. Jadi soal langkah pokok mengembangkan soal tes tersebut dapat dikatakan sudah dapat salah satunya langkah yang harus membedakan diperhatikan yaitu yang menjabarkan sudah antara siswa-siswa menguasai materi kompetensi dasar ke dalam indikator (pandai) dan kurang menguasai pencapaian hasil materi (kurang pandai). belajar. Indikator- indikator pencapaian hasil belajar dari 3. Validitas setiap kompetensi dasar merupakan Korelasi skor butir soal dengan skor acuan yang digunakan untuk menyusun total butir tes. (Poerwanti, 2008:19-21). dibandingkan dengan menggunakan masing-masing butir soal rtabel pada taraf signifikansi 5% (0,576) dan 1% (0,708) sebagai berikut: 12 a) Butir soal 1 = 0,930 (rpbi > rt) , mengerjakan soal selama proses evaluasi sehingga dapat dinyatakan valid. dari tahap I, II, dan III. b) Butir soal 2 = 0,818 (rpbi > rt) , sehingga dapat dinyatakan valid. Respon Siswa c) Butir soal 3 = 0,733 (rpbi > rt) , Respon siswa terhadap soal tes sehingga dapat dinyatakan valid. formatif (UH) pada KD 5.6 membuat Soal dikatakan valid artinya soal ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa tersebut mengukur dan KD 5.7 menyusun laporan keuangan diharapkan perusahaan jasa yang diterima siswa dapat kemampuan yang (Sudijono,2006:190). telah 4. Reliabilitas sesuai dengan materi yang diberikan guru, diperoleh skor sebesar Soal tes formatif (UH) KD 5.6 dan 66,67%, sehingga kriteria penilaian yang KD 5.7 memiliki realibilitas sebesar ada tergolong setuju. 0,77 sehingga dapat dikategorikan reliabel. Artinya soal Soal tes telah sesuai dengan tersebut tujuan pembelajaran, diperoleh skor memiliki kehandalan yang tinggi. 50%, sehingga kriteria penilaian respon siswa tergolong seimbang antara sangat Sikap dan Respon Siswa setuju dan setuju. Selain itu, sebanyak Sikap Siswa 47,22% siswa tergolong setuju terhadap Sikap penggunaan siswa alat pada evaluasi saat soal penggunaan bahasa yang digunakan tes dalam formatif (UH) pada KD 5.6 membuat soal tersebut mudah untuk dipahami. ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa Diperoleh skor 44,44% yang dan KD 5.7 menyusun laporan keuangan menyatakan jika di dalam soal tes perusahaan jasa diperoleh skor sebesar terdapat petunjuk mengerjakan soal, 61,11% untuk aspek sikap tenang, sehingga kriteria penilaian respon siswa sehingga tergolong sangat menunjukkan penilaian lebih yang ada banyak siswa setuju. Sedangkan untuk waktu yang disediakan mencukupi bersikap tenang (tidak gaduh) dalam siswa mengerjakan selama proses evaluasi dari diperoleh tahap I, II, dan III. 41,67%, sehingga Pengamatan untuk aspek jujur, untuk mengerjakan soal tes skor seimbang kriteria sebesar penilaian respon siswa tergolong seimbang antara diperoleh skor sebesar 41,67%, sehingga sangat setuju dan setuju. penilaian yang ada menunjukkan lebih banyak siswa yang bersikap jujur dalam 13 Simpulan dan Saran tahap I, II, dan III. Respon siswa Simpulan terhadap penggunaan alat evaluasi Simpulan yang dapat diambil ulangan harian pada saat tes formatif dalam penelitian ini sebagai berikut: KD 5.6 dan KD 5.7 menunjukkan 1. Alat evaluasi yang digunakan pada respon yang positif materi akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri menggunakan 1 Cerme jenis tes yaitu Saran dengan Adapun bentuk instrumen uraian dan pilihan diberikan yaitu: ganda. Jika ditinjau dari ranah 1. Sebaiknya guru menggunakan alat kognitif taksonomi Bloom, alasan evaluasi tidak hanya sebatas dalam digunakannya instrumen jenis tes. Guru dapat menggunakan uraian mengarah pada kategori C2 bentuk tes lisan atau tes perbuatan (memahami) digunakannya pilihan bentuk yang dapat dan alasan dalam proses pembelajaran materi bentuk instrumen akuntansi kelas XI IPS di SMA ganda mengarah pada Negeri 1 Cerme. kategori C1 (mengingat) dan C2 2. Sebaiknya (memahami). 2. Kelayakan saran guru memperhatikan kelayakan soal yang akan diujikan alat evaluasi yang kepada peserta didik, baik dari segi digunakan pada materi akuntansi kualitatif kelas XI IPS di SMA Negeri 1 kuantitatif untuk menjamin kualitas Cerme alat evaluasi yang digunakan. dikatakan secara layak kualitatif untuk dapat diujikan maupun 3. Dalam dari menyusun segi dan kepada siswa, sedangkan secara mengembangkan tes kuantitatif menunjukkan bahwa soal sebaiknya memperhatikan tes formatif (UH) KD 5.6 dan KD langkah-langkah 5.7 memiliki tingkat kesukaran yang kaidah yang benar, salah satunya tergolong mudah, memiliki daya dalam penyusunan kisi-kisi soal. pembeda yang tergolong baik, soal Kisi-kisi soal berguna bagi guru dapat dikatakan valid, dan reliabel. untuk 3. Sikap siswa selama pelaksanaan guru tertulis, sesuai mengetahui dengan ketercapaian indikator hasil belajar siswa. penggunaan alat evaluasi pada saat 4. Sebaiknya bagi peneliti selanjutnya tes formatif KD 5.6 dan KD 5.7 menggunakan menunjukkan sikap tenang dan jujur tidak hanya dilakukan dengan guru. selama pelaksanaan evaluasi pada Wawancara juga dapat dilakukan 14 teknik wawancara dengan siswa atau kepala sekolah Mulyasa, E. 2011. agar memperoleh data yang akurat Profesional, sesuai dengan kondisi di lapangan. Pembelajaran 5. Sebaiknya bagi peneliti selanjutnya menganalisis Guru Menciptakan Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT dapat melakukan penelitian lanjutan dengan Menjadi Remaja Rosdakarya. secara Poerwanti, Endang dkk. 2008. Asesmen kuantitatif tidak hanya terbatas pada Pembelajaran di SD, (Online), dua kompetensi dasar. (http://educloud.fkip.unila.ac.id/ index.php?dir=Ilmu%20Pendidi Daftar Pustaka kan/Pendidikan%20Guru%20Se Safan. 2012. Data Kelulusan UN kolah%20Dasar/Assesment%20 SMA dan MA 2011/2012, Pembelajaran/&file=assessmen_ (Online),(http://safan.wordpres pembelajaran_4.pdf, diakses 9 s.com/2012/05/27/data- Juli 2013). kelulusan-un-sma-dan-ma- Safan. 2012. Data Kelulusan UN 20112012/, diakses tanggal 29 SMA Maret 2013) (Online), Arifin, Zaenal. 2009. Pembelajaran. Evaluasi Bandung: PT 2/05/27/data-kelulusan-un-smadan-ma-20112012/, Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta 2010. Petunjuk Jakarta: Bumi Bina Aksara Anas. 2006. PT Raja Grafindo Persada Aksara. Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Karno, To. 1996. Mengenal Analisis Tes (Pengantar PT Pengantar Evaluasi Pendidikan. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Jakarta: : Sudijono, Teknis Analisis Butir Soal. Mengajar. diakses tanggal 29 Maret 2013) Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PSMA. MA 2011/2012, (http://safan.wordpress.com/201 Remaja Rosdakarya. Direktorat dan ke Proses Program Belajar Mengajar. PT Remaja Bandung: Komputer ANATES). Bandung: Rosdakarya. Jurusan Psikologi & Bimbingan Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, FI P IKIP Bandung. Validitas, Interpretasi 15 Reliabilitas, Hasil dan Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Surapranata, Sumarna. 2007. Panduan Penulisan Tes Tertulis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Widodo, Ari. 2006. Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal, (Online),(http://widodo.staf.upi. edu/files/2011/03/2006RevisiTaksonomi-Bloom-danPengembangan-Butir-Soal.pdf, diakses tanggal 5 April 2013) Riduwan. 2011. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. 16