Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN Perbandingan laporan keuangan merupakan salah satu teknik dalam analisis laporan keuangan. Melalui perbandingan laporan keuangan, analis akan mengetahui kinerja dan nilai perusahaannya. Penilaian perusahaan diperlukan terutama jika perusahaan akan mengalami penggabungan usaha atau akan diakuisisi oleh perusahaan lain. Dalam hal penilaian asset, analis keuangan akan terbantu dengan penggunaan historical cost sebagai basis penyusunan laporan keuangan. Implementasi historical cost ini adalah penggunaan biaya perolehan atau biaya pembangunan asset sebagai dasar untuk menilai asset perusahaan. Historical cost dianggap ukuran yang obyektif dan dapat diverifikasi, sesuai dengan salah satu prinsip akuntansi yaitu prinsip konservatif. Dengan demikian, aset suatu perusahaan dapat digunakan sebagai benchmark pada suatu perbandingan kinerja. Perbandingan laporan keuangan pada dasarnya dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu: 1) time series method, yaitu membandingkan laporan keuangan satu perusahaan di suatu periode dengan laporan keuangan perusahaan tersebut di periode lain; dan 2) cross section method, yaitu membandingkan laporan keuangan dua perusahaan yang berbeda di suatu periode yang sama. Analisis laporan keuangan dengan menggunakan time series method menghasilkan pergerakan tren. Oleh karenanya, teknik time series biasanya disebut juga sebagai trend analysis, yaitu karena menghasilkan informasi tentang sejauh mana terjadi perubahan nilai dan arah dari suatu rasio keuangan dari waktu ke waktu. Di sisi lain, terdapat kelemahan pada penggunaan historical cost. Nilai aset yang diukur dengan historical cost cenderung memiliki nilai yang tidak sama dengan nilai aset di masa sekarang. Dengan kata lain, historical cost yang ditetapkan pada saat aset dimiliki atau saat modal dikeluarkan untuk mendapatkan aset, tidak ditujukan untuk mengukur nilai sekarang atau nilai pasar suatu aset. Aset yang umumnya dipandang memiliki nilai yang mendekati nilai pasar adalah current asset atau aset lancar. Salah satu prinsip akuntansi yang diterapkan di Amerika dan international standard adalah fair value. Dalam hal ini, nilai current asset yang mendekati nilai pasarnya dianggap paling mampu menyediakan informasi tentang nilai suatu aset secara wajar (fair value). Terdapat beberapa hal yang perlu dicermati dalam melakukan perbandingan laporan keuangan yang dapat menyebabkan hasil perbandingan menjadi bias, dan kurang valid, yaitu: a) Terdapat elemen intangible asset dalam balance sheet, seperti human capital, yang sulit untuk diukur. Indikator yang digunakan oleh satu perusahaan untuk ‘mengukur’ kemampuan dan kreatifitas sumber daya manusia bisa berbeda-beda. b) Untuk jenis usaha tertentu seperti perusahaan berbasis internet, analis sering mengalami kesulitan untuk mengukur asset dan nilai perusahaan (dalam hal market capitalization atau kapitalisasi pasar) dan memperkirakan arus pendapatannya (revenue stream). c) Selain memiliki keuntungan sebagaimana disebutkan di atas, historical cost juga memiliki kelemahan. Historical cost akan terjadi saat terjadi transaksi bisnis. Sebagai contoh, perusahaan A memiliki intangible aset berupa merek dan hubungan dengan rekanan yang baik dan telah dibangun dalam waktu yang lama. Tetapi, tidak terjadi transaksi bisnis yang melibatkan intangible asset ini. Demikian pula, intangible value ini tidak tampak dalam balance sheet. Saat perusahaan B mengakuisisi perusahaan A barulah intangible asset yang dimiliki perusahaan A akan diketahui. Jika dibandingkan dengan perusahaan C, misalnya, perusahaan A (yang akan diakuisisi oleh perusahaan B), akan terlibat memiliki aset yang lebih berharga disbanding perusahaan C yang tidak sedang diakuisisi. d) Aset tidak tampak (intangible asset) seperti goodwill dan paten cenderung memiliki historical cost yang berbeda tergantung indikator yang digunakan masing-masing perusahaan. Uraian tersebut di atas adalah beberapa contoh saja. Selanjutnya, terdapat beberapa cara untuk mengurangi bias sebagaimana disebutkan di atas. Beberapa di antaranya adalah bahwa pada saat melakukan perbandingan laporan keuangan, analis keuangan sebaiknya: a) Menggunakan periode laporan keuangan yang sama untuk menghindari pengaruh variabel-variabel makro, seperti inflasi, exchange rate, dan faktor politik dan kebijakan ekonomi. Sebagaimana diketahui, variabel makro berdampak pada seluruh entitas ekonomi di suatu negara pada periode yang sama. Penggunaan periode waktu yang sama dapat mengurangi bias perbedaan terjadinya dan pengaruh variabel-variabel makro. b) Memfokuskan analisis pada sektor tertentu. Setiap sektor industry memiliki karakteristik bisnis yang berbeda dengan sektor lainnya, misalnya jenis dan kompleksitas raw material, supplier, distributor, dan proses produksi yang berbeda. Untuk mengurangi pengaruh variabel-variabel tersebut, analis keuangan perlu memfokuskan pada satu industry yang sama. Jika memang akan menganalisis perusahaan dari lingkungan industry yang berbeda, maka analisa laporan keuangan perlu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Tahap pertama dalam menganalisa laporan keuangan adalah mengenali tujuan dan makna penyusunan, komponen atau bagian-bagian, hubungan antar, dan pentingnya laporan keuangan. Berikut ini adalah tujuan dan makna laporan keuangan. a) Neraca atau balance sheet Berikut ini adalah contoh isi suatu neraca. b) Laporan Rugi Laba atau Income statement Contoh Income Statement c) Laporan Arus Kas atau Cash flow Berikut ini adalah diagram hubungan antar laporan keuangan. Tugas. 1. Sebutkan kelengkapan dan isi dari laporan keuangan (annual reports) a. Apakah annual report dilengkapi gambaran umum tentang kinerja bisnis dan kinerja keuangan dalam ‘Letter to shareholders’? b. Apakah annual report dilengkapi gambaran umum perkembangan, trend, dan pencapaian tujuan perusahaan dalam ‘Business Review’ ? c. Apakah annual report dilengkapi illustrasi tentang kinerja moneter perusahaan dan informasi keuangan tambahan yang disajikan dalam ‘financial review’? Apakah terdapat pernyataan bahwa laporan keuangan telah diaudit? 2. Pastikan Anda bisa menganalisa isi masing-masing laporan berupa: Neraca (balance sheet), Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan Arus Kas (Cash flow statement), dan Laporan Perubahan Modal (the statement of changes in Shareholders’ Equity). 3. Analisalah bagaimana keterkaitan antara laporan keuangan tersebut? 4. Apakah annual report dilengkapi catatan atas laporan keuangan (CALK)? Apa saja isi CALK? Kebijakan apa saja yang digambarkan dalam CALK? Misal, apakah CALK memuat uraian tentang bagaimana menilai persediaan (inventory)? Bagaimana perusahaan menghitung depresiasi? Jika perusahaan menyebutkan goodwill sebagai salah satu intangible asset, apakah disebutkan bagaimana perusahaan mengukur goodwill tersebut? Faktor apa sajakah yang membentuk goodwill? Apakah terdapat perhitungan amortisasi intangible asset? Dst. 5. Apakah ada informasi tentang penghapusan aset (asset disposal)? Jika ya, aset apa sajakah yang dihapus? Bagaimana kebijakan penghapusan asset? 6. Bagaimana kebijakan perusahaan untuk pembayaran pajak penghasilan dan pertambahan nilai? 7. Apakah ada informasi tentang strategi bisnis yang akan dilangsungkan, seperti akuisisi atau penghapusan unit bisnis yang tidak menguntungkan? 8. Bagaimana kebijakan ketenagakerjaan? Apakah ada informasi tentang jumlah tenaga kontrak dan kebijakan pension? 9. Apakah terdapat informasi tentang kompensasi pegawai? Apa saja bentuk kompensasi tersebut? 10. Apakah terdapat informasi tentang kontrak kerja yang akan dilakukan perusahaan di masa datang? 11. Apa pendapat independent audits terkait kualitas laporan keuangan? 12. Informasi non-keuangan apa yang paling menarik menurut Anda?