BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Akuntansi adalah

advertisement
BAB2
LANDASAN TEORI
2.1 Laporan Keuangan
Akuntansi
adalah
suatu sistem
infonnasi yang
dirancang
untuk
mengkomunikasikan data keuangan dan kondisi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan terutama
pihak luar untuk tujuan pembuatan keputusan. Manajer,
investor, analis keuangan, kreditor dan badan-badan pemerintah merupakan
laporan keuangan perusahaan. Hasil akhir dari proses akuntansi adalah
laporan keuangan. Tujuan
pemakai
penyusunan
laporan keuangan adalah untuk mengkomunikasikan
kepada pengguna mengenai hasil aktivitas operasional selama
periode tertentu dan
posisi keuangan pada akhir periode . Dengan kata lain laporan keuangan disusun
dengan tujuan menyajikan posisi data keuangan perusahaan, kinerja operasi, dan arus
dana pada satu periode akuntansi. Infonnasi yang substantif dari suatu laporan
keuangan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan kekuatan keuangan (financial
strength) dan kinerja
saat kini (performance) dari suatu
perusahaan. Laporan
keuangan yang disusun umumnya meliputi : balance sheet, profit and loss statement,
statement of owner's equity, dan statement of cash flows.
Setiap perusahaan
berusaha
sebaik
mungkin
mempersiapkan laporan
tahunannya tennasuk laporan keuangannya kepada para pemegang saham sehingga
memberikan kredibilitas dan kesan yang positip. Kredibilitas suatu laporan keuangan
9
10
tidak dapat diwakili oleh hanya penampilan laporan yang bagus, seperti : dibuat
dalam bentuk format majalah, foto-foto berwama, cerita-cerita feature, uraian-uraian
gratis dan lainnya sehingga memberi kesan bahwa penyajian laporan keuangan
merupakan
pekerjaan dari bagian hubungan masyarakat (public relations). Para
analis keuangan dan para investor masa kini lebih menyukai laporan keuangan
dengan pengungkapan (disclosure) yang sifatnya langsung kepada hal-hal yang
substantif, yang mana berisi informasi yang lebih rinci dan jelas.
Pembahasan tentang tujuan dari laporan keuangan harus didahului oleh 4
pokok dasar yang melatar belakangi tujuan tersebut (Smith, Jr. &
Pertama,
tujuan dari laporan keuangan adalah penting
identifikasi
tujuan dan sasaran dari pelaporan
Skousen, 1981).
sekali, karena tanpa
keuangan, misal
: siapa yang
membutuhkan, apakah jenis informasi yang dibutuhkan dan untuk alasan apa, maka
akuntan
tidak
dapat
menentukan
kriteria-kriteria
yang
dibutuhkan,
dimana
pengukuran-pengukuran adalah berguna,
atau bagaimana cara yang terbaik untuk
melaporkan informasi akuntansi. Kedua,
tujuan laporan keuangan harus langsung
terkait dengan kebutuhan dari pihak-pihak yang mana infonnasi-informasi ditujukan
dan harus pula dipertimbangkan konteks lingkungan dari pihak-pihak tersebut.
Ketiga, tujuan dari laporan keuangan harus ditujukan agar pelaporan keuangan
menitik beratkan tidak hanya pengungkapan laporan keuangan, tetapi juga informasi
lainnya yang diperoleh dari sistem akuntansi yang menyangkut sumber-sumber
perusahaan, kewajiban-kewajiban, dan kemampuan menghasilkan laba (earning
ability), Keempat, bahwa tujuan laporan keuangan adalah harus mengutamakan
11
kepada kebutuhan-kebutuhan pengguna data akuntansi dari pihak luar dimana pihak
tersebut tidak punya cukup otoritas untuk menggambarkan informasi-informasi yang
mereka inginkan secara lebih spesifik.
Tujuan dari laporan keuangan suatu perusahaan adalah :
I. Memberikan informasi untuk tujuan pembuatan keputusan (decision-making).
2. Informasi yang menyangkut sumber-sumber daya perusahaan dan klaim atas
sumber-sumber daya tersebut.
3. Informasi mengenai kinerja perusahaan dan laba yang dihasilkan.
4. Informasi yang dapat dijadikan dasar oleh investor dan kreditor untuk menilai
mengenai prospek cash flow dari perusahaan.
5. Tujuan tambahan
adalah
informasi
mengenai
bagaimana
mendapatkan dan mengeluarkan kas, mengenai pinjaman
suatu perusahaan
dan pengembalian
pinjaman, tentang transaksi modal (capital transactions) termasuk dividen kas
dan distribusi-distribusi lainnya dari sumber-sumber daya perusahaan kepada para
pemi!ik, dan tentang faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi likuiditas
dan solvabilitas perusahaan.
Dari laporan keuangan, maka para analis dapat memprediksi
perusahaan dan laba bersihnya. Meskipun
prospek dividen
para analis lebih tertarik pada laba
ekonomis (economic earnings), pada kenyataannya hanya data akuntansi keuangan
yang tersedia untuk dianalisis. Apa yang dapat kita simpulkan dari data akuntansi
suatu perusahaan yang dapat membantu untuk mengestimasi nilai intrinsik saham
biasa suatu perusahaan ?. Dengan data akuntansi maka investor atau analis finansial
12
dapat melakukan analisis penilaian saham. Data-data dasar tersebut meliputi : Neraca,
Laporan Laba-Rugi, dan Laporan Arus Kas. Meskipun laba ekonomis adalah lebih
penting untuk penilaian saham, tetapi pada kenyataannya data akuntansi masih sanga
berguna bagi para analis untuk menilai prospek ekonomis dari suatu perusahaan.
2.2 N era c a
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan
pada akhir periode
menyajikan
satuan
akuntansi, juga disebut Laporan Posisi
aktiva,
Diklasifikasikan ke dalam
kewajiban,
dan
kelompok aktiva
kekayaan
Keuangan. Neraca
pemegang
saham
dan kewajiban serta modal untuk
memudahkan penganalisisan. Misalnya aktiva lancar, aktiva tetap, kewajiban lancar
dan kewajiban yang tidak lancar. Persamaan akuntansi untuk neraca adalah:
Aktiva = Kewajiban + Kekayaan Pemegang Saham
2.3 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (income statement), mempunyai judul alternatif yaitu
earning statement, the statement of profit and loss, atau statement of operation
merupakan ikhtisar atau ringkasan aktivitas usaha untuk suatu periode tertentu dan
melaporkan laba atau rugi bersih yang diperoleh atau diakibatkan dari operas
perusahaan dan dari aktivitas tertentu lainnya.
Pengukuran , penilaian dan pelaporan laba usaha dan komponennya secar
umum dipandang sebagai salah satu dari
tanggung jawab akuntan yang paling
13
penting. Acuan (reftrence) dibuat bagi laporan laba rugi oleh banyak kelompok yang
berbeda yang membutuhkan evaluasi basil dari aktivitas usaha.
Informasi mengenai laba-laba di tahun-tahun lalu dapat digunakan sebagai
pengukur kinerja manajemen keseluruhan dan sebagai indikator pontensi laba dimasa
yang akan datang. Informasi laba perusahaan dapat juga berguna dalam menentukan
nilai usaha (worth of a business), karena laba perusalman tersebut akhirnya memvalidasi nilai kekayaan perusahaan (asset values). Pengukuran atau penilaian yang
tepat atas laba perusahaan dapat meningkatkan arus modal (flow of capital) kearah
perusahaan yang sangat menguntungkan dan effisien, serta menunjang alokasi yang
optimal dari sumber-sumber daya ekonomi yang langka. Fokus terhadap laporan laba
rugi dapat diarahkan terutama kepada :
I. Kebutuhan informasi dari para investor dan kreditor.
2. Peningkatan pemanfaatan internal terhadap informasi akuntansi.
3. Pengaruh secara keseluruhan dari undang-undang perpajakan terhadap entitas
usaha.
2.4 Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan penggunaan dan pengubahan data
keuangan ke dalam
bentuk
yang
dapat dipergunakan untuk
memantau dan
mengevaluasi posisi keuangan perusahaan, untuk merencanakan keuangan di masa
datang, dan untuk menentukan ukuran perusahaan serta tingkat pertumbuhannya.
14
Laporan keuangan menyajikan baik posisi keuangan suatu perusahaan pada
satu tanggal tertentu dan maupun operasional perusahaan di dalam satu periode yang
sudah berlalu. Bagaimanapun, nilai nyata dari laporan keuangan perusahaan terletak
pada fakta bahwa laporan keuangan dapat dimanfaatkan untuk memprediksi laba
bersih dan dividen di masa datang. Dari sisi pandang seorang investor, bahwa analisis
laporan keuangan merupakan alat yang digunakan untuk memprediksi di masa
datang, sedangkan dari sisi pandang pihak manajemen perusahaan, analisis laporan
keuangan merupakan alat yang berguna baik untuk mengantisipasi kondisi masa
datang dan pula sebagai titik awal
di dalam perencanaan
tindakan
yang dapat
mempengaruhi serangkaian kejadian di masa datang.
Dari laporan keuangan dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang bennanfaat
sebagai informasi untuk menilai harga saham suatu perusahaan. Rasio nilai pasar
(Market value ratio) adalah kumpulan rasio yang menghubungkan harga saham
perusahaan dengan laba bersihnya dan nilai buku per lembar saham. Rasio-rasio ini
memberikan informasi kepada manajemen suatu indikasi tentang apa yang dipikirkan
oleh para investor terhadap kinetja perusahaan di masa lalu dan prospek di masa
depan.
Jika
likuiditas,
pengelolaan asset, pengelolaan
hutang,
dan rasio-rasio
profitabilitas menunjukkan angka yang baik, kemudian rasio-rasio market value
menjadi tinggi (membaik), and harga sahanmya mungkin akan menjadi naik seperti
yang dapat diharapkan ( Brigham dan Gapenski, 1996).
15
• Return on equity
Return on equity (ROE) rnenggarnbarkan berapa banyak perusahaan rnemperoleh
hasil atas dana yang ditanarnkan oleh para pemegang saharn. Rasio ROE
merupakan rasio laba bersih dibagi dengan ekuitas pemegang saharn
(shareholders' equity). Rasio ROE merupakan objek perhatian bagai pemegang
saham yang sekarang maupun pemegang saham prospektif. ROE merupakan
fakior didalarn menentukan tingkat pertumbuhan laba perusahaan. Data terbaru
mengenai masa lalu dapat memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan di
masa datang. Bahwa harapan-harapan atas dividen dan laba bersih di masa datang
akan menentukan nilai intrinsik dari saham perusahaan.
•
Return on asset
Return on assets (ROA) menggambarkan berapa banyak yang dihasilkan ole
perusahaan atas investasi semua sumber daya
keuangan yang dipercayaka
kepada perusahaan.
•
Market-to-book-value ratio (P/B)
Adalah harga pasar dari suatu saharn biasa suatu perusahaan dibagi dengan nila
bukunya, yang berarti ekuitas pemegang saharn
kadang-kadang menilai
per lembar saharn. Analis
saham suatu perusahaan dengan rasio market-to-boo
value yang rendah merupakan suatu investasi yang lebih arnan, memandang nila
buku sebagai suatu dasar yang mendukung harga pasar.
!6
•
Price/earnings Ratio
Price/earnings ratio menunjukkan bahwa berapa banyak uang dimana para
investor bersedia membayar
per rupiah dari Jaba yang tercatat di Japoran
keuangan perusahaan.
•
Times Interest Earned
Times interest earned ratio sering disebut juga sebagai interest coverage ratio.
Rasio ini dihitung dengan rumus : EBIT (earning before interest and taxes)
dibagi
dengan
interest
expense.
Suatu
coverage
ratio
yang
tinggi
menginformasikan kepada pemegang saham perusahaan dan kreditor bahwa
tingkat kemungkinan bangkrut perusahaan tersebut adalah rendah atau kecil,
karena Jaba bersih tahunannya adalah lebih besar secara signifikan dibandingkan
kewajiban bunga tahunannya.
•
Fixed Charge Coverage
Rasio ini dihitung dengan rumus : laba bersih sebelum pajak dan beban tetap
dibagi dengan beban tetap. Rasio ini menunjukkan
memenuhi
tanggung
jawabnya
keuntungannya. Rasio
kemampuan
tempo.
perusahaan
yang
yang
tinggi
membiayai
tetap
(misal
mencerminkan
kembali
kemampuan perusahaan
bunga
kesan
dan sewa)
baik
dari
mengenai
kewajibannya bila telah jatuh
17
2.5 Laporan Arus Kas
Laporan yang memperlihatkan dari mana asal leas dan dipakai untuk apa saja
kas tersebut. Hasil bersihnya tercerrnin dalam saldo perkiraan kas untuk periode
· waktu tertentu. Dalam bentuknya yang paling tepat adalah laporan posisi keuangan
dimana terdapat arus kas, yang merupakan penjelasan dan perhitungannya lebih baik
dari pada modal kerja. Ini merupakan alat yang sangat berharga dalam analisis
laporan keuangan.
Istilah laporan arus kas (the statement of cash-flows) menggantikan istilah
yang digunakan di masa lalu yaitu laporan perubahan posisi keuangan (the statement
of changes in financial position) atau laporan arus dana (flow of fonds statement).
Laporan arus kas adalah suatu laporan mengenai arus kas yang dihasilkan oleh
operasi
perusahaan,
investasi, dan aktivitas
pendanaan.
Laporan ini merupakan
laporan yang diharuskan untuk disajikan dalam Iaporan keuangan oleh Financial
Accounting Standards Board di tahun 1987 dan disebut juga sebagai FASB Statement
No. 95.
Pemyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 2 menjelaskan bahwa
inforrnasi tentang arus kas suatu perusahaan
berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara leas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas
tersebut.
Dalam
proses
pengambilan keputusan
ekonomi,
para
pemakai
perlu
melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta kepastian perolehannya. PSAK No. 2 juga menyatakan bahwa
Download