Anestetik Volatil vs Anestetik IV pada Mortalitas pasien

advertisement
BERITA TERKINI
Anestetik Volatil vs Anestetik IV
pada Mortalitas pasien Bedah Jantung
individual dengan penurunan mortalitas jika
dibandingkan dengan TIVA.
Anestesi dengan obat anestesi volatil
tampaknya menurunkan mortalitas bedah
jantung jika dibandingkan dengan TIVA,
khususnya jika digunakan sevoflurane atau
desflurane. Suatu studi multi senter yang
lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi
bahwa kelangsungan hidup jangka panjang
secara bermakna dipengaruhi oleh pemilihan
anestetik.
Sebelumnya, suatu review sistematik juga
telah dilakukan untuk menilai efek anestetik
volatil pada komplikasi iskemik jantung dan
morbiditas setelah CABG. Data diperoleh dari
pencarian di MEDLINE, Science Citation Index,
PubMed, dan daftar referensi, dan hanya
melibatkan studi acak dengan kontrol yang
menilai anestetik volatil selama CABG, yaitu
sebanyak 32 studi (2.841 pasien).
O
perasi bedah jantung, termasuk
coronary artery bypass grafting
(CABG) dikaitkan dengan komplikasi
jantung, meliputi iskemi, infark miokardium
akut, dan kematian. Anestetik volatil telah
menunjukkan mempunyai efek mirip
preconditioning. Berbagai studi telah dilakukan untuk membandingkan desflurane,
isoflurane, sevoflurane, anestesi intravena total
(TIVA), atau semuanya pada bedah jantung
untuk menilai efeknya pada kelangsungan
hidup pasien.
Suatu studi meta-analisis berpasangan
standar dan meta-analisis jaringan Bayesian
juga telah dilakukan dengan data studi yang
diidentifikasi menggunakan BioMedCentral,
MEDLINE/PubMed, Embase, Cochrane Library.
Dalam studi tersebut, diidentifikasi 38 studi
acak dengan data kelangsungan hidup yang
dipublikasikan antara 1991-2012, kebanyakan
studi (63%) dilakukan pada pasien coronary
artery bypass grafting (CABG) dengan bypass
kardiopulmoner standar.
Meta-analisis standar menunjukkan bahwa
penggunaan obat volatil dikaitkan dengan
penurunan mortalitas jika dibandingkan
dengan TIVA pada follow-up terlama yang
ada (1,3% pada kelompok volatil vs 2,6%
pada kelompok TIVA, OR=0,51, 95% CI 0,330,81, p=0,004, dengan hasil yang dikonfirmasi
dalam studi dengan risiko rendah untuk
terjadi bias, skala besar, dan hanya meliputi
studi CABG.
Meta-analisis jaringan Bayesian menunjukkan
bahwa sevoflurane (OR=0,31, 95% credible
interval 0,14-0,64) dan desflurane (OR=0,43,
95% credible interval 0,21-0,82 dikaitkan secara
Dalam perbandingan dengan anestesi
IV, anestetik volatil dikaitkan dengan kecenderungan penurunan mortalitas karena
semua penyebab (OR 0,65; 95% CI 0,361,18; p=0,16). Namun enflurane dikaitkan
dengan kecenderungan peningkatan infark
miokardium akut (OR 1,34; 95% CI 0,68-2,64),
p=0,4), sedangkan sevoflurane dan desflurane
menurunkan cardiac troponin I (cTnI) setelah
6 jam, 12 jam, dan 24 jam (WMD -1,45; 95% CI
-1,73 - -1,16; p<0,00001), dan 48 jam setelah
operasi.
Studi meta-analisis tersebut menunjukkan
bahwa sevoflurane dan desflurane menurunkan peningkatan cTnI pascaoperasi.
Penurunan cTnI dikaitkan dengan perbaikan
outcome jangka panjang pada satu studi,
namun studi meta-analisis tersebut tidak
menunjukkan bahwa efek positif pada
troponin diterjemahkan sebagai perbaikan
outcome klinis. (EKM)
REFERENSI:
1.
Landoni G, Greco T, Biondi-Zoccai G, Nigro Neto C, Febres D, Pintaudi M, et al. Anaesthetic drugs and survival: A Bayesian network meta-analysis of randomized trials in cardiac surgery. Br
2.
Yu CH, Beattie WS. The effects of volatile anesthetics on cardiac ischemic complications and mortality in CABG: A meta-analysis. Can J Anaesth. 2006;53(9):906-18 (abstract).
J Anaesth. 2013 (abstract).
CDK-222/ vol. 41 no. 11, th. 2014
855
Download