Rp Rp NAB/Unit : AUM: Fund Fact Sheet September 2016 1,454.01 36,741,690,061.53 Reksa Dana Campuran Profil Manajer Investasi Tujuan Investasi PT BNI Asset Management adalah salah satu perusahaan efek terbesar di Indonesia yang melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi yang memiliki pengalaman sejak 12 April 1995 dan merupakan anak perusahaan dari PT BNI Securities (99.90%). PT BNI Asset Management telah mendapat ijin usaha sebagai Manager Investasi dari BapepamLK (No. KEP-05/BL/MI/2011 tanggal 7 Juli 2011). Saat ini, PT BNI Asset Management mengelola 98 (sembilan puluh delapan) produk Reksa Dana. Untuk mendapatkan return / imbal hasil seoptimal mungkin dengan cara melakukan investasi ke dalam berbagai jenis Efek yang dianggap paling menguntungkan pada saatsaat tertentu dengan aktif sesuai dengan kondisi makro Indonesia untuk mendapatkan keuntungan dari berbagai jenis instrument investasi, baik investasi pada Efek di pasar modal maupun di pasar uang. Profil Risiko Investasi Kebijakan Investasi -Tingkat Risiko - Potensi Imbal Hasil : Moderat - Tinggi : Moderat - Tinggi - Min. 5% dan Maks. 79% pada efek bersifat utang - Min. 5% dan Maks. 79% pada efek bersifat ekuitas - Min. 2% dan Maks. 79% pada instrumen pasar uang Alokasi Aset Ekuitas Menurut Sektor Industri Telecommuni Consumer cation Staples & Services, Health Care, 5.73% Industrials, 7.59% 29.66% BNI-AM Dana Terencana VS Benchmark* Real Estate, 6.25% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% Consumer Discretionary, 16.02% 10.00% 0.00% Financials, 29.57% -10.00% Kinerja Bulanan Reksadana Kinerja Bulanan Benchmark* Kinerja Reksadana Kinerja Benchmark* * Benchmark : Indeks Reksa Dana Campuran (Infovesta Utama) Tabel Kinerja Reksadana Benchmark* Alokasi Dana Investasi Kinerja Reksa Dana Pada Tanggal Periode Periode Reksadana Oct-15 20.40% 4.52% 1 Bulan -0.27% Nov-15 -0.69% -0.39% 3 Bulan 4.89% 6 Bulan 12.21% 6.91% 1 Tahun 48.08% 19.48% Sejak Diluncurkan 45.40% 27.46% Sejak Awal Tahun 18.47% 12.39% Dec-15 4.54% 2.10% Jan-16 0.99% 0.69% Feb-16 2.22% 1.79% Mar-16 2.27% 2.57% Apr-16 -0.24% 0.60% May-16 -0.11% -0.31% Jun-16 7.36% 3.47% Jul-16 3.33% 3.29% Aug-16 1.78% 0.76% Sep-16 -0.27% -1.00% 43% 51% 6% Reksadana 9/30/2016 Benchmark* -1.00% 3.03% Top 5 Efek Dalam Portofolio Kas & Deposito Saham Obligasi Obligasi OBL BKLJT I INDOSAT TAHAP II TAHUN 2015 SERI B Obligasi OBL BKLJT INDONESIA EXIMBANK III THP I TH16 SR C Obligasi OBL SUB BKLJ II BANK MAYBANK INDONESIA THP II TH16 Obligasi OBL SUBORDINASI BKLJT I BANK PANIN TAHAP I TAHUN 2012 Obligasi OBL BKLJT II INDOMOBIL FINANCE TAHAP I TAHUN 2015 SR B Laporan Manajer Investasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan September 2016 ditutup pada level 5,365 atau melemah sebesar 0.40% (MoM). Sepanjang bulan September 2016, investor asing mencatatkan total jual bersih sebesar Rp 3.29 triliun di pasar saham. Di sisi lain, pasar obli gasi yang dicerminkan oleh Indonesia Composite Bond Index (ICBI) ditutup di level 212.73 atau menguat sebesar 1.21% (MoM). Hingga akhir September, kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) tercatat sebesar Rp 685 triliun atau naik Rp 17 triliun dari posisi akhir Agustus sebesar Rp 668 triliun. Tingkat imbal hasil pemerintah bertenor 10 tahun di bulan Agustus ditutup di level 7.02% atau turun dari posisi Agustus pada level 7.09%. Sementa ra itu, nilai tukar Rupiah terhadap USD terapresiasi sebesar 1.72% ke level 13,042 per Dollar AS. Dari domestik, BI resmi menurunkan tingkat suku bunga acuan (7DRR) ke level 5.00% menyusul terjaganya stabilitas makroeknomio terutama inflasi yang terkendali sesuai target. Inflasi bulan September tercatat sebesar 0.22% (MoM) dan 3.07% (YoY). Sementara terkait perkem bangan terkait tax amnesty, total dana tebusan hingga akhir September 2016 sebesar Rp 97 triliun (59% dari target), dana deklarasi Rp 3.620 triliun (90 % dari target), dan dana Repatriasi Rp 137 triliun (14% dari target). Dari eksternal, Bank terbesar Jerman, Deutsche Bank tengah dihadapi tuntuta n membayar denda sebesar USD 14 miliar terkait penjualan produk pada krisis Subprime Mortgage 2008 lalu. Sementara itu, anggota OPEC dilapork an sepakat untuk membatasi produksi minyak ke kisaran 32.5-33 juta bpd dari level sekarang 33.24 juta bpd. Ke depan, Kami memandang kondisi pada semester II-2016 akan relatif lebih baik dengan katalis sbb: (1) Belanja pemerintah yang lebih agresif khususnya sektor infrastruktur (2) Kebijakan pemerintah yang akomodatif untuk pertumbuhan ( pro-growth) seperti paket stimulus ekonomi 1 sd 13, (3) tren penurunan suku bunga seiring terjaganya stabilitas makroekonomi. Hingga akhir tahun 2016, Kami memprediksi 7DRR akan berada di level 5.00%, yield obligasi 10 tahun 7.00%, dan level Rupiah/dolar di Rp 13,200-Rp 13,500,-. Risiko yang patut dicermati tahun 2016 adalah berlanjutnya kenaikan suku bunga The Fed di tahun ini dan berlanjutnya perlambatan ekonomi China. Investasi Pada Reksa Dana Rekening Pembelian - Tanggal Penawaran : 23 April 2012 - Minimum Investasi : Rp 100.000,- Perhitungan NAB/Unit : Harian - Bank Standard Chartered Kantor Pusat Sudirman a/c : 306-0853860-1 a/n : Reksa Dana BNI-AM Dana Terencana - Bank Negara Indonesia, Cabang Dukuh Bawah a/c : 025624833-8 a/n : Reksa Dana BNI AM Dana Terencana - Bank Central Asia, Cabang BEJ a/c : 4581350044 a/n : Reksa Dana BNI-AM Terencana - Bank Mandiri, Cabang BEJ a/c : 1040004347956 a/n : Reksa Dana BNI AM Dana Terencana Biaya Investasi - Pembelian : 1% per Transaksi - Penjualan kembali : 1% untuk kepemilikan UP s.d. 1 tahun; 0% untuk kepemilikan UP diatas 1 tahun per Transaksi. Biaya Pengelolaan - Manajer Investasi : Maksimum 2,99% per Tahun - Bank Kustodian : Maksimum 0,20% per Tahun PT BNI Asset Management Chase Plaza Lantai 6 Jl. Jend. Sudirman Kav.21, Jakarta - 12920 Telp : (021) 2996 9646 Fax : (021) 2996 9647 Email : Email : [email protected] www.bni-am.co.id Bank Kustodi - PT BANK STANDARD CHARTERED Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Investasi melalui reksa dana mengandung resiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja serupa dimasa yang akan datang. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana dapat naik atau turun sesuai dengan pergerakan harga pasar portofolio reksa dana yang bersangkutan. Sumber Data : Bloomberg, Infovesta Utama, & BNI Asset Management