BAB IV - Repository UNIMAL

advertisement
BAB IV
HUBUNGAN HUKUM NASIONAL DENGAN
HUKUM INTERNASIONAL
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Pada akhir kuliah mahasiswa diharapkan dapat menunjukkan
hubungan hukum nasional dengan hukum internasional
SASARAN BELAJAR (SB)
Setelah mempelajari Bab ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan maksud teori dualisme;
2. Menjelaskanmaksud teori monisme;
3. Menjelaskan perbedaan hukum nasional dan hukum
internasional.
POKOK BAHASAN
TINJAUAN TEORITIS
1. Teori Dualisme
Teori dualisme pernah sangat berpengaruh di Jerman dan Italia yang dipelopori
oleh Triepel dan Anzilotti, yang juga merupakan pemuka aliran positivisme.
Menurut paham dualisme ini, hukum nasional dan Hukum Internasional merupakan
dua sistem atau perangkat hukum yang terpisah satu sama lainnya. Adapun alasan
mereka berpendapat demikian, diantaranya adalah:
a. hukum nasional dan Hukum Internasional mempunyai sumber yang
berbeda;
Hukum nasional bersumber kepada kemauan atau kehendak negara,
sedangkan Hukum Internasional bersumber kepada kemauan atau
kehendak bersama masyarakat negara.
b. hukum nasional dan Hukum Internasional mempunyai subjek hukum yang
berbeda;
Subjek hukum nasional adalah orang perorangan, baik dalam hukum
perdata maupun dalam hukum pidana, sedangkan subjek Hukum
Internasional adalah negara.
c. hukum nasional dan Hukum Internasional mempunyai struktur tata hukum
yang berbeda;
Pada hukum nasional terdapat struktur atau lembaga yang melaksanakan
hukum seperti mahkamah atau organ eksekutif yang cukup sempurna,
sedangkan pada Hukum Internasional, lembaga tersebut bersifat seperti
fiktif.
Akibat dari adanya paham ini ialah tidak adanya ketergantungan antara hukum
nasional dengan Hukum Internasional, dimana kedua hukum tersebut berdiri
sendiri dan tidak berada dalam satu hirarkhie. Akibat lainnya adalah tidak mungkin
adanya pertentangan diantara kedua hukum tersebut, yang mungkin ada hanyalah
penunjukan kembali (renvoi). Akibat selanjutnya adalah agar Hukum Internasional
dapat berlaku dalam suatu negara, diperlukannya suatu transformasi kepada
hukum nasional negara tersebut.
2. Teori Monisme
Paham monisme berdasarkan pemikiran bahwa seluruh hukum yang mengatur
kehidupan manusia merupakan suatu kesatuan. Artinya hukum nasional dan
Hukum Internasional merupakan dua bagian dari satu kesatuan yang lebih besar
yaitu hukum yang mengatur kehidupan manusia. Namun ada persoalan hirarkhie
dalam pandangan ini yang menyebabkan timbulnya dua pandangan berbeda dalam
paham monisme ini. Di satu pihak menganggap bahwa hukum nasional lebih utama
atau tinggi kedudukannya daripada Hukum Internasional, sedangkan di pihak lain
menganggap Hukum Internasional lebih tinggi daripada hukum nasional.
a. Primat hukum nasional
Paham yang lebih mengutamakan hukum nasional disebut dengan monisme
dengan primat hukum nasional. Menurut primat ini, Hukum Internasional
hanya merupakan lanjutan dari hukum nasional, atau hukum nasional dalam
urusan di luar negeri (auszeres staatrecht). Alasan primat ini adalah:
-
tidak ada satu organisasi di atas negara-negara yang mengatur
kehidupan negara-negara di dunia ini;
-
dasar Hukum Internasional untuk mengatur hubungan internasional
terletak pada wewenang negara untuk mengadakan perjanjian
internasional, artinya wewenang konstitusional.
Kelemahan paham ini adalah terlalu memandang hukum itu semata-mata
hukum tertulis, dan menganggap bahwa Hukum Internasional hanyalah
bersumber kepada perjanjian internasional. Kelemahan lainnya adalah
paham ini merupakan penyangkalan terhadap keberadaan Hukum
Internasional yang mengikat negara.
b. Primat Hukum Internasional
Menurut paham ini, hukum nasional itu bersumber dari Hukum
Internasional yang merupakan perangkat hukum yang mempunyai hirarkhie
yang lebih tinggi daripada hukum nasional. Hukum nasional tunduk kepada
Hukum Internasional dan kekuatan mengikatnya suatu delegasi merupakan
wewenang Hukum Internasional. Paham ini dipelopori oleh Mazhab Wina
seperti Kunz, Kelsen dan Verdross serta didukung oleh Mazhab Perancis
seperti Duguit, Schelle dan Bourquin.
Kelemahan paham ini diantaranya adalah anggapan bahwa hukum nasional
bergantung kepada Hukum Internasional, yang artinya menyatakan bahwa
Hukum Internasional telah ada sebelum hukum nasional itu lahir. Kenyataan
sejarah telah membuktikan bahwa hukum nasional terlebih dulu lahir
daripada Hukum Internasional.
3. Teori Transformasi, Delegasi, Dan Harmonisasi
Teori-teori ini berbeda dengan teori sebelumnya. Ketiga teori ini tidak mencari
pertentangan tetapi kedua hukum tersebut dianggap saling menunjang.
Teori transformasi menyatakan bahwa Hukum Internasional dapat berlaku
dalam hukum nasional melalui suatu transformasi, adanya perubahan bentuk dan
isinya sehingga diterima oleh hukum nasional.
Teori Delegasi menganggap bahwa Hukum Internasional bisa menjadi hukum
nasional, namun penerapannya diserahkan kepada negara masing-masing. Artinya
semua tergantung dan terletak pada wewenang negara dalam melaksanakan
bentuk dari Hukum Internasional itu sendiri.
Teori Harmonisasi menyebutkan bahwa antara Hukum Internasional dengan
hukum nasional tidak perlu dipertentangkan, namun keduanya harus berjalan
sendiri-sendiri sehingga timbul suatu keharmonisan antara keduanya.
MACAM-MACAM PERBEDAAN
1. Perbedaan Sumber Hukum
Hukum nasional bersumber kepada hukum kebiasaan dan hukum tertulis,
sedangkan Hukum Internasional sumbernya adalah hukum kebiasaan dan
hukum yang dilahirkan atas kehendak bersama negara-negara dalam
masyarakat internasional.
2. Perbedaan Subjek Hukum
Hukum nasional mempunyai subjek orang pribadi atau perorangan, baik dalam
hukum perdata maupun hukum pidana, sedangkan Hukum Internasional
subjeknya adalah negara dan organisasi internasional bukan negara lainnya.
3. Perbedaan Kekuatan Hukum
Kekuatan mengikat pada hukum nasional lebih sempurna dibandingkan dengan
kekuatan mengikat Hukum Internasional yang lebih bersifat mengatur
hubungan negara-negara secara horizontal.
RINGKASAN
1. Maksud teori dualisme;
Menurut paham dualisme ini, hukum nasional dan Hukum Internasional
merupakan dua sistem atau perangkat hukum yang terpisah satu sama lainnya.
2. Maksud teori monisme;
Paham monisme berdasarkan pemikiran bahwa seluruh hukum yang mengatur
kehidupan manusia merupakan suatu kesatuan. Artinya hukum nasional dan
Hukum Internasional merupakan dua bagian dari satu kesatuan yang lebih besar
yaitu hukum yang mengatur kehidupan manusia.
3. Perbedaan dan persamaan hukum nasional dan hukum internasional;
1) Perbedaan Sumber Hukum
Hukum nasional bersumber kepada hukum kebiasaan dan hukum tertulis,
sedangkan Hukum Internasional sumbernya adalah hukum kebiasaan dan
hukum yang dilahirkan atas kehendak bersama negara-negara dalam
masyarakat internasional.
2) Perbedaan Subjek Hukum
Hukum nasional mempunyai subjek orang pribadi atau perorangan, baik dalam
hukum perdata maupun hukum pidana, sedangkan Hukum Internasional
subjeknya adalah negara dan organisasi internasional bukan negara lainnya.
3) Perbedaan Kekuatan Hukum
Kekuatan mengikat pada hukum nasional lebih sempurna dibandingkan dengan
kekuatan mengikat Hukum Internasional yang lebih bersifat mengatur
hubungan negara-negara secara horizontal.
LATIHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Apakah yang dimaksud paham dualisme?
Apakah yang dimaksud paham monisme primat nasional?
Apakah yang dimaksud monisme primat internasional?
Bagaimana teori transformasi?
Bagaimana teori delegasi?
Bagaimana teori harmonisasi?
Jelaskan perbedaan hukum nasional dan hukum internasional!
DAFTAR PUSTAKA
Akehurst, Michael, A Modern Introduction to International Law, 7th edition, Peter
Malanczuk, Routledge, New York, 1997
Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian, Peranan, dan Fungsi Dalam Era
Dinamika Global, 2003, Alumni, Bandung
Brierly, J.L, The Law of Nations, 6th Edition, Edited by Sir Humpherly Waldock,
Oxford, London, 1985
Brownly, Ian. Principles of Publik International Law, Fourth edition, Oxford
University Press, 1990
-----------------, Basic Document on International Law. Clarendon Press: Oxford,
1974.
Chairul Anwar, Hukum Internasional: Pengantar Hukum Bangsa-Bangsa,
Penerbit Djambatan, Jakarta, 1989
Dunoff, Jeffrey L. International Law: Norm, Actors, Process: A Problem Oriented
Approach, 2nd edition. Aspen Publishers, NY. 2006
Kusumaatmadja. Mochtar, Pengantar Hukum Internasional, Alumni, Bandung,
2003.
Schwarzenberger, Georg, and Brown, A Manual of International Law, 6th edition,
Professional Books Limiter, London and Cardiff, 1976.
Soekotjo Hardiwinoto, Pengantar Hukum Internasional, Badan Penerbit Undip,
Semarang, 1995.
Starke, An Introduction to International Law, 9th edition, Butterworths, London,
1987
Sam Suheidi, “Sejarah Hukum Internasional”.Bina Cipta, Bandung, 1969.
Vienna Convention on Succession of States in Respect of Treaties
http://treaties.un.org/doc/Treaties/1996/11/19961106%200551%20AM/Ch_XXIII_02p.pdf.
Download