Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris PELAYANAN PRIMA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Oleh : Joko Sulistya1) I n learning English, on average, the students at SMP 2 Bambanglipuro have less motivation and poor achievement. Classroom action research, which is conducted on students at level VIII, is aimed at introducing prime service in learning process as effort to enhance enthusiasm and attainment of the students. The result is accomplishment of the students increased; moreover, by providing the prime service can also improve the capacity of the teachers in mastering English and managing class I. PENDAHULUAN A. Lata Belakang Masalah 1. Umum Ada dua masalah yang sering ditemui dalam wacana pembelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Bambanglipuro. Permasalahan yang pertama adalah masih rendahnya pencapaian prestasi belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII. Sebagai i n d i k a t o r nya d a p a t d i l i h a t d a r i pencapaian prestasi belajar mereka dalam Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester I dan Ulangan Akhir Semester I, yang mana masih banyak siswa nilainya kurang dari 6.00 ( enam ) Pe r m a s a l a h a n k e d u a a d a l a h motivasi siswa dalam mempelajari bahasa Inggris masih lemah. Dalam hal i n i , W. E d w a r d s D e m i n g t e l a h mengembangkan apa yang disebut “ To t a l Q u a l i t y M a n a g e m e n t ” ( M a n a j e m e n M u t u Te r p a d u ) (Gaspesz,1970). Keberhasilan Total Quality Management (TQM) dalam mengatasi berbagai masalah diperusahaan,membuat instansi p e m e r i n t a h a n m e n c o b a menerapkannya juga. Total Quality Management merupakan pardigma baru dalam manajemen yang berusaha memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara berkesinambungan atas mutu barang, jasa, manusia dan lingkungan organisasi. Bagi aparatur, pelayanan yang perlu mendapat perhatian adalah orang yang sangat puas akan mempunyai ikatan emosional dengan suatu produk, dan ini menyebabkan loyalitas pelanggan menjadi tinggi. Kepuasan didefinisikan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (Hasil) yang dirasakan dengan harapan. 2. Khusus Selama ini, proses pembelajaran cenderung hanya mengikuti mentahmentah materi yang terdapat dalam buku paket, yang diselingi dengan LKS. Siswa tidak termotivasi untuk belajar 1. Joko Sulistya, S.Pd adalah Guru SMP Negeri 2 Bambanglipuro Bantul Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 574 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris secara sungguh-sungguh karena mereka tidak melihat urgensi materi yag mereka pelajari bagi kebutuhan mereka kelak. Materi pembelajaran yang kurang komunikatif, bahkan kurang simpatik menjadi momok dan mempersulit siswa dalam memahami konsep kebahasaan dan materi yang dipelajari. Berdasarkan identifikasi masalah dan analisa akar masalah tersebut diatas, jenis tindakan yang diprediksikan akan dapat mengatasi masalah adalah dengan mengimplementasikan proses pembelajaran melalui pelayanan prima. Pelayanan Prima adalah pelayanan yang memuaskan pelanggan. Salah satu indicator adanya kepuasan pelanggan adalah tidak adanya keluhan dari pelanggan. Pelanggan yang simaksud adalah para siswa sebagai pelanggan langsung dan wali murid sebagai pelanggan tak langsung. B. Rumusan Masalah Berdasarkan tinjauan-tinjauan tersebut diatas, maka permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya pencapaian prestasi belajar (scholastic achievement) bahasa Inggris siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bambanglipuro yang secara langsung berhubungan dengan minat/motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar-mengajar siswa di kelas. Adapun rumusan masalahnya adalah Bagaimana meningkatkan pencapaian prestasi belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bambanglipuro melalui pelayanan prima? C. Cara Pemecahan Masalah Masalah masih rendahnya pencapaian prestasi belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bambanglipuro ini akan dipecahkan dengan proses pelayanan yang prima.Dengan Pelayanan Prima,yaitu memuaskan siswa kelas VIII sebagai pelanggan dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris di kelas. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : a. Meningkatkan pencapaian prestasi belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bambanglipuro. b. Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang,melaksanakan dan mengelola proses pembelajaran yang sesuai dengan standar pelayanan prima atau kepuasan pelanggan. 2. Manfaat Penelitian Sesuai dengan dua karakteristik penting diatas (classroom action research) yaitu the problem solving oriented dan improvement oriented maka diharapkan penelitian ini akan memberikan kontribusi positif langsung terhadap perbaikan seluruh komponen yang terlibat yaitu : a. Bagi Siswa Penelitian ini akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan motivasi/minat dan kualitas proses pembelajaran, sehingga siswa akan mendapat keuntungan langsung berupa perbaikan pencapaian prestasi belajar. Semestara itu pada tataran implementasinya menjadikan siswa mempunyai kepuasan dalam proses mempelajari bahasa Inggris. Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 575 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris b. Bagi Guru Bagi guru, penelitian ini (classroom action research ) merupakan tindakan nyata, terencana, sistematis dan ilmiah dalam memecahkan problem-problem yang dihadapi dan mendesak untuk dipecahkan,terutama dalam meningkatkan pencapaian prestasi belajar bahasa Ingris siswa. Dengan terpecahkannya persoalan-persoalan mereka di kelas tersebut sekaligus akan diperoleh referensi empiris yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya di masa kini maupun masa mendatang. A. Kajian Teoritik pelanggan didefinisikan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Ahmadi dan Supriyono (1990) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu: a. Faktor-faktor belajar yakni segala hal diluar individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. b. Faktor-faktor Metode Belajar yaitu keseluruhan rencana penyajian materi beserta tehnik-tehnik yang akan digunakan untuk pengajaran materi tersebut. Faktor-faktor metode belajar meliputi : 1) kegiatan berlatih atau praktik, 2) offer learning dan drill, 3) resistensi selama belajar, 4) pengenalan tentang hsil-hasil belajar, 5) belajar dengan keseluruhan dan dengan sebagian sebagian, 6) penggunaan indera,g)bimbingan dalam belajar. c. Faktor-faktor perbedaan individual, faktor-faktor ini meliputi: a) kematangan, b) usia kronologis, c) perbedaan jenis kelamin, d) pengalaman sebelumnya, e) kapasitas mental , f) kondisi kesehatan jasmani dan rohani, dan h) motivasi. 1. 2. c. Bagi Sekolah Dengan terjadinya perubahan positif langsung bagi siswa dan guru serta terpecahkannya masalah mereka, berarti classroom research ini telah membeikan pula kemanfaatan secara institusional. Meningkatnya pencapaian prestasi belajar bahasa Inggris siswa berarti membantu tercapainya tujuan institusional secara keseluruhan. Perbaikan yang terjadi dalam proses pembelajaran bahasa Inggris melalui penelitian ini akan berdampak secara horizontal (melalui pengimbasan kepada guru- guru lain ) sehingga akan terjadi akselerasi dalam peningkatan mutu sekolah yang bersangkutan. II. KAJIAN PUSTAKA Prestasi Belajar Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru (Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Depdikbud,1995). Kepuasan Pelayanan Prima Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah “Excelent Service” yang secara harfiah berarti pelayanan yang sangat baik dan atau pelayanan yang terbaik.Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 576 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris dimiliki oleh instansi yang memberikan pelayanan, termasuk pendidikan. Apabila instansi pelayanan belum memiliki standar pelayanan,maka pelayanan disebut sangar baik atau terbaik atau menjadi prima, manakala dapat atau mampu memuaskan pihak yang dilayani (pelanggan). Jadi pelayanan prima dalam hal ini sesuai dengan harapan pelanggan.Dengan demikian apabila dikaitkan dengan pelanggan, maka a. Pelanggan akan merasa sangat puas kalau kinerjanya melebihi harapan, b. Pelanggan akan merasa puas kalau kinerjanya sesuai harapan c. Pelanggan akan merasa kecewa kalau kinerjanya dibawah harapan. Oleh karena itu kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama p e l aya n a n p r i m a . S e b a g a i g u r u , menurut A Davis dan Mrgaret A Thomas (1989) guru harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Memiliki kemampuan yang terkait dengan iklim kelas yang terdiri dari: 1. M e m i l i k i k e t r a m p i l a n interpersonal, khusunya memiliki kemampuan untuk menunjukkan empati, penghargaan kepada siswa, dan ketulusan. 2. Memiliki hubungan baik dengan siswa. 3. Secara tulus menerima dan memperhatikan siswa. 4. M e n u n j u k k a n m i n a t d a n antusias yang tinggi dalam mengajar. 5. Mampu menciptakan atmosfer untuk bekerja-sama dan kohesivitas dalam kelompok. 6. M e l i b a t k a n s i s w a d a l a m mengorganisasikan dan merencanakan kegiatan pembelajaran. 7. Mampu mendengarkan siswa dan menghargai hak siswa untuk berbicara dalam setiap diskusi. 8. Meminimalkan friksi-friksi di kelas jika ada. b. Memiliki kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen,yang terdiri dari : 1. Memiliki kemampuan secara rutin untuk menghadapi siswa yang tidak memiliki perhatian, suka menyela, mengalihkan pembicaraan dan mampu memberikan transisi dalam mengajar. 2. M a m p u b e r t a n y a a t a u memberikan tugas yang memerlukan tingkatan berpikir yang berbeda. c. Memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik dan penguatan (reinforcement) yang meliputi : 1. Mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap respon siswa. 2. Mampu memberikan respon yang membantu terhadap siswa yang lamban belajar. 3. Mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban siswa yang kurang memuaskan. 4. Mampu memberikan bantuan kepada siswa jika diperlukan. d. Memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri terdiri dari: 1. Mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif. 2. M a m p u m e m p e r l u a s d a n Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 577 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris menambah pengetahuan mengenai metode-metode pengajaran. 3. M a m p u m e m a n f a a t k a n perencanaan kelompok guru untuk menciptakan metode pengajaran. Sedang menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 40 ayat 2 disebutkan bahwa Pendidik dan Tenaga Pendidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis,mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,profesi d a n ke d u d u k a n s e s u a i d e n g a n kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dengan mengadopsi 2 pernyataan tersebut diatas, maka guru harus memberikan pelayanan yang mengacu kepada pernyataan pernyataan tersebut diatas. Walaupun kepuasan tetap saja ditangan pelanggan tetapi jika guru menerapkan pelayanan seperti pernyataan diatas, maka guru bisa dikatakan telah melakukan pelayanan prima berdasarkan ketentuan dari pemerintah. B. Kerangka Pikir Rendahnya pencapaian belajar bahasa Inggris siswa disebabkan oleh kurangnya pelayanan yang prima.Proses pembelajaran banyak didominasi oleh kegiatan yang hanya didasarkan pada tugas semata,tidak ditunjang oleh pelayanan. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut diatas, classroom action research ini akan mengimplementasikan pelayanan prima dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan demikian diharapkan akan terjadi akselerasi peningkatan kualitas proses pembelajaran dan peningkatan motivasi belajar yang akhirnya bermuara pada peningkatan pencapaian prestasi belajar bahasa Inggris siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Bambanglipuro. C. Hipotesis Kegiatan Berdasarkan kerangka teoretik diatas maka hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Dengan mengimplementasikan pelayanan prima, pencapaian prestasi belajar Bahasa Inggris siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bambanglipuro Kabupaten Bantul akan meningkat”. III.METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research (penelitian tindakan kelas) yang berfokus untuk merubah kondisi riil sekarang ke arah yang diharpakan (improvement oriented), baik keadaan siswa maupun keadaan guru. Penelitian akan dilakukan secara kolaboratif yakni Planning, Acting, Observing dan Reflekting, serta melibatkan teknik Multiple Data Collection untuk meningkatkan validasi hasil. Adapun alur penelitian adalah sebagi berikut : Karena hanya ada 1 guru bahasa Inggris untuk kelas VIII, maka setiap action dilakukan setiap hari. Dan hasil yang bisa dilihat adalah Nilai Ulangan Harian Siswa, Nilai Tengah Semester dan Nilai Ulangan Akhir Semester 2 Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 578 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Identifikasi masalah mencari alternatif pemecahan / rencana tindakan Melakukan pelaksanaan tindakan Melakukan Obsevasi Menganalisa data Terselesaikan atau belum terselesaikan? Refleksi tahun ajaran 2005/2006 pada Bulan Juni yang akan datang. 2. Setting Penelitian dan Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Guru peneliti mengambil semua siswa kelas VIII (161 siswa dari 4 kelas yang ada) sebagai sample penelitian. 3. Jenis Sumber dan Cara Pengumpulan Data a. Jenis Data Penelitian ini menggunakan 2 Data yaitu Data Kuantitatif dan Data kualitatif.Data-Data tersebut adalah: 1. Data Obervasi yang diambil selama proses pembelajaran 2. Data Prestasi Hasil Belajar Siswa 3. Data Hasil Interview dan Kuisener b. c. Sumber Data Sumber data observasi adalah kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Sumber data untuk prestasi belajar siswa adalah hasil Nilai Ulangan Harian,Nilai Ulangan Tengah Semeser 1 dan Nilai Ulangan Tengah Semester 2 serta Nilai Ulangan Akhir Semester 1. Sumber data untuk wawancara dan kuisioner adalah semua siswa kelas VIII. Teknik Pengumpulan Data 1. Obsevasi Kelas 2. Tes Ulangan Harian, Tes Tengah S e m e s t e r d a n Te s A k h i r Semester I 3. Wawancara dan kuisioner 4. Analisa dokumen B. Prosedur Penelitian 1. Desain Umum Persiapan: Penulis membuat rekapitulasi identifikasi masalah berdasarkan hasil Tes Ulangan Harian, Tes Ulangan Tengah Semester 1 dan Tes Ulangan Tengah Semester 2 dan Tes Ulangan Akhir Semester 1. Saat melakukan identifikasi masalah, guru peneliti mengumpulkan bukti-bukti atau data empiris yang dipunyai. Setelah menentukan satu permasalahan yang akan dipecahkan, peneliti membuat scenario tindakan yang akan diimplementasikan di kelas. Skenario tindakan meliputi : penentuan tujuan tindakan, jenis kegiatan guru dan siswa dan memberikan pelayanan yang baik kepada siswa. Penentuan indikator keberhasilan, pengamatan terhadap faktor pendukung dan kendala serta draft intrumen perekam data maupun teknis pelaksanaannya. Langkah berikutnya adalah menyediakan fasilitas dan sarana pendukung untuk melakukan skenario tindakan.Setelah semua fasilitas yang dibutuhkan siap,rencana tindakan Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 579 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris disimulasikan untuk mereduksi kesalahan sekecil mungkin dan memberikan gambaran kongkrit akan action yang dilakukan. Pelaksanan dan Observasi.Dalam tahap pelaksanaan ini, scenario tindakan diimplementasikan si kelas yang actual. Proses berlangsung di kelas dan jam riil guru peneliti. Populasi yang diambil adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bambanglipuro di Kabupaten Bantul. Penelitian berlangsung dalam 2 siklus (Semester I tahun ajaran 2005/2006) dan Semester 2 tahun ajaran 2005/2006 (dimulai pada bulan Januari 2006 serta selesai pada bulan Juni 2006) Pada saat tindakan berlangsung, guru peneliti selalu memberikan p e l a ya n a n ya n g p r i m a k e p a d a siswa.Berbeda dengan tindakan yang dilakukan guru peneliti pada Semester I tahun ajaran 2005/2006. Analisis dan Refleksi. Hasil-hasil observasi kelas, rekaman berbagai data, hasil Ulangan Harian, hasil Ulangan Tengah Semester 1 dan 2 serta Ulangan Akhir Semester 1, wawancara, kuisioner dijadikan refleksi untuk dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian digunakan untuk menentukan langkah perbaikan selanjutnya dalam penelitian ini, refleksi dilakukan di akhir semester 2 yaitu setelah dilaksanakannya Ulangan Akhir Semester 2 pada Bulan Juni 2006. 2. Praksis Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan dalam 1 siklus saja yaitu setelah melihat data/hasil tes ulangan Semester1 yang lalu. Prosedur yang dilakukan adalah perencanaan (planning), implementasi tindakan (action), observasi (Observation) serta analisa (Analysis) dan refleksi (Reflektion). Adapun rincian prosedur penelitian pada setiap siklus adalah sebagai berikut : a. Planning Adapun tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Melihat Hasil Ulangan Harian, Hasil Ulangan Tengah Semester1 dan Hasil Ulangan Akhir Semester I 2. Membuat skenario pembelajaran 3. Menyiapkan alat Bantu mengajar yang diperlukan 4. M e n y i a p k a n i n s t r u m e n wawancara dan kuisioner 5. Menyiapkan kegiatan refleksi guna menemukan solusi untuk perbaikan masalah di Semester 2. b. Implementasi Tindakan Kegiatan dalam tahap ini ialah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Secara singkat prosedur kegiatan adalah sebagai berikut : 1. Guru memberikan perannya sebagai motivator, Adminisator secara berkesinambungan 2.Dalam kegiatan ini, fokus tindakan adalah meningkatkan pelayanan kepadasemua siswa kelas VIII 3. Guru menutup kegiatan dengan melihat Hasil Tes semester 2 pada bulan Juni 2006 c. Observasi Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini ialah melakukan observasi menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan menafsirkan hasil observasi tersebut untuk kepentingan perbaikan pada masa yang akan dating. Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 580 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris d. Analisa dan Refleksi 2. Analisa dilaksanakan berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari hasil tes semester 2 tahun ajaran 2005/2006. Analisa dilakukan melalui 3 tahap yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyerderhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi bermakna. Paparan data yaitu pemaparan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, representasi tabuler termasuk format matriks. Penyimpulan yaitu proses pengambilan intisari dari sajian yag telah terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat/formula yag singkat /padat. e. Indikator Kerja Untuk mengukur keberhasilan tindakan,kegiatan classroom action research ini telah mematok beberapa i n d i k a t o r ke b e r h a s i l a n . D e n g a n demikian nantinya hasil-hasil penelitian dapat diverifikasi secara jelas. I n d i k a t o r- i n d i k a t o r ke b e r h a s i l a n tersebut adalah : 1. Indikator keberhasilan proses a. Lebih dari 62% siswa kelas VIII mampu meningkat nilai Ulangan Hariannya diatas 6,00 dan 39,7% siswa kelas VIII nilai Ulangan Tengah Semester 2 diatas 6,00. b. Ke g i a t a n p e l a y a n a n y a n g maksimal ( Ramah,Simpatik, dan Akrab) c. Lebih dari 80% pernah menerima pelayanan prima/maksimal. d. Diperoleh materi dan bahan yang sesuai dengan pelayanan dan dapat seaca efektif dipergunakan untuk pembelajaran bahasa Inggris Indikator keberhasilan tindakan a. Siswa mampu meningkatkan pencapaian prestasi belajarnya dengan indikator 62% siswa telah tuntas belajar secara individual. Dan setelah mengikuti Tes Ulangan Akhir Semester 2 pada Bulan Juni 2006 nanti akan diketahui keberhasilan tindakan secara keseluruhan. b. Siswa mengalami peningkatan motivasi belajar dengan indikasi keaktifan mereka mengerjakan tugas, mengajukan pertanyaan, hasil wawancara dan kuesioner. c. Lebih dari 75% siswa mengalami peningkatan minat dalam mempelajari bahasa Inggris. d. Sekitar 75% guru peneliti mengalami peningkatan penguasaan classroom management. IV. H A S I L P E N E L I T I A N PEMBAHASAN DAN A. Ketuntasan Belajar Siswa Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rancangan awal penelitian, classroom action research ini dinyatakan berhasil apabila pada akhir siklus prestasi siswa di SMP N 2 Bambanglipuro meningkat. Salah satu indikator peningkatan prestasi belajar tersebut dapat dilihat dalam bentuk ketuntasan belajar individual. Untuk mengetahui gaint points serta ketuntasan belajar siswa,akan d i l i h a t d a r i h a s i l Te s U l a n g a n Harian,hasil Tes Ulangan Tengah S e m e s t e r d a n Te s A k h i r Semester.Berdasarkan hasil kegiatan pengukuran tersebut,diperoleh data ketuntasan belajar klasikal siswa sebagai berikut. Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 581 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris TABEL 1: HASIL PRA SIKLUS CLASROOM ACTION RESEARCH BAHASA INGGRIS DI SMP N 2 BAMBANGLIPURO NO KELAS 1 VIII A 40 Siswa VIII B 41 Siswa VIII C 40 Siswa VIII D 40 Siswa 2 3 4 Ketuntasan Belajar Pra-Siklus ( Jumlah Siswa yang Nilainya sama dengan/diatas 6,00 ) Hasil Ulangan Harian Hasil Ulangan Tengah Semester 1 Hasil Nilai Ulangan Akhir Semester 1 8 Siswa ( 20 % ) 23 Siswa ( 56 % ) 19 Siswa ( 47,5 % ) 4 Siswa ( 10 % ) 4 Siswa ( 10 % ) 8 Siswa ( 19,5 % ) 4 Siswa ( 10 % ) 3 Siswa ( 7,5 % ) 22 Siswa ( 55 % ) 22 Siswa ( 53,6 % ) 18 Siswa ( 45 % ) 20 Siswa ( 50 % ) TABEL 2: HASIL ON GOING TEST CLASSROOM ACTION RESEARCH BAHASA INGGRIS DI SMP N 2 BAMBANGLIPURO NO KELAS 1 VIII A 40 Siswa VIII B 41 Siswa VIII C 40 Siswa VIII D 40 Siswa 2 3 4 Ketuntasan Belajar Tengah-Siklus ( Jumlah Siswa yang Nilainya sama dengan/diatas 6,00 ) Hasil Ulangan Harian Hasil Ulangan Tengah Semester 2 Hasil Nilai Ulangan Akhir Semester 2 25 Siswa ( 62,5 % ) 29 Siswa ( 70 % ) 24 Siswa ( 60 % ) 23 Siswa ( 57,5 % ) 17 Siswa ( 42,5 % ) 18 Siswa ( 43,9 % ) 14 Siswa ( 35 % ) 15 Siswa ( 37,5 % ) ? Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 582 ? ? ? Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Berdasarkan data diatas,rendahnya prestasi belajar siswa memang merupakan masalah nyata yang ada di sekolah subyek penelitian.Dari empat kelas tersebut,terlihat belum ada yang mencapai ketuntasan belajar sampai 75% (30 siswa) yang mempunyai nilai sama/diatas 6,00.Sementara itu ketuntasan belajar klasikal tertinggi untuk Ulangan Harian 23 siswa atau (56%) dari kelas VIII B, ketuntasan belajar klasikal tertinggi untuk Ulangan Tengah Semester 8 siswa atau (19,5 %) dari kelas VIII B dan ketuntasan belajar klasikal tertinggi untuk Ulangan Akhir Semester 1 22 siswa atau (55 %) dari keas VIII A. Hasil pengukuran diatas menunjukan adanya peningkatan ketuntasan belajar individual yang menggembirakan.Hasil yang telah diperoleh pada Pra -siklus tersebut kemudian digunakan sebagai bahan kajian untuk dirancang siklus berikutnya.Dalam hal ini,guru peneliti menganalisa pencapaian selama siklus pertama tersebut dan kemudian mengiventarisasikan kelemahan kelemahan dan keberhasilankeberhasilan ynag ditemukan.Hasil analisa digunakan untuk memperbaiki desain tindakan berikutnya.Terbukti bahwa dalam siklus selanjutnya pencapaian prestasi siswa meningkat secara gradual. Temuan-temuan positif yang mendukung pencapaian peningkatan prestasi belajar selama Tengah Siklus tersebut,kemudian dijadikan acuan untuk memacu tercapainya peningkatan pretasi belajar siswa dalam Siklus Akhir yang bisa dilihat setelah Ulangan Akhir Semester 2. Tetapi Hasil peningkatan sementara dapat dilihat dalam tabel 2. Dalam tabel tersebut terlihat bahwa setelah Siklus Tengah, empat kelas di SMP N 2 Bambanglipuro telah mencapai ketuntasan belajar klasikal dalam Ulangan Harian dan Ulangan Tengah Semester sebagaimana yang diharapkan. Guru peneliti juga yakin bahwa ketuntasan belajar akan terjadi pada Ulangan Akhir Semester 2 yang akan dilakukan pada Bulan Juni 2006. B. Hasil kuesioner Siswa Sebagaimana yang telah disinggung diatas,keberhasilan penelitian ini tidak hanya didasarkan pada peningkatan prestasi belajar siswa, namun juga ditandai dengan peningkatan kinerja guru.Dan karena siswa merupakan pemakai langsung dari jasa layanan proses pembelajaran,maka pendapat siswa tentang guru mereka merupakan sumber data otentik atas meningkatnya kompetensi professional guru.Berikut adalah rekapitulasi kuesioner siswa yang menunjukan perubahan positif guru peneliti. 1. Presentasi Data diatas menunjukan bahwa sebagian besar siswa menyatakan cara guru mereka mengajar berubah lebih menarik dan jelas.Suara guru dalam mengajar cukup memadai ( 61% menyatakan suara guru mereka sedang dan 31% menyatakan suara guru keras) 2. Materi Dari segi materi terlihat bahwa dibandingkan dengan materi biasanya, materi yang digunakan selama penelitian lebih mudah dimengerti (69 % siswa menyatakan hal tersebut ) dan lebih menarik (79 %). Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 583 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris TABEL 3 : REKAPITULASI HASIL KUESIONER SISWA CLASSROOM ACTION RESEARCH BAHASA INGGRIS DI SMP N 2 BAMBANGLIPURO NO 1 2 3 4 5 6 1 2 1 2 C. BUTIR INDIKATOR KEBERHASILAN SISWA A.Presentasi Cara guru mengajar berubah Cara guru mengajar lebih baik dan menarik Cara guru menyajikan materi lebih jelas Guru memberi pujian untuk memotivasi siswa Suara guru cukup memadai untuk didengar secara klasikal Media pembelajaran yang digunakan lebih menarik B.Materi Dibanding dengan materi biasanya,materi yang digunakan selama ini lebih mudah dimengerti Materi yang digunakan selama penelitian lebih menarik C.Lain-lain Siswa mencoba mempraktekkan materi-materi yang sedang dipelajari Siswa menjadi lebih tertarik belajar bahasa Inggris Hasil Wawancara Siswa Sebagaimana yang telah disebutkan, selain peningkatan pencapaian belajar siswa dan peningkatan kinerja guru peneliti, peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran dan peningkatan minat dalam belajar bahasa Inggris adalah juga merupakan idikatorindikator keberhasilan tindakan. Selain bisa dilihat dari hasil Ulangan Harian, hasil Ulangan Tengah Semester 2 dan Ulangan Akhir Semester II maupun kuesioner siswa. Tabel rekapitulasi wawancara siswa berikut ini bisa mendukung pernyataan tentang ada/tidaknya, serta tinggi/rendahnya peningkatan-peningkatan tersebut. Pernyataan siswa dalam tabel diatas memberikan gambaran bahwa keaktifan Prosentase 83 % 82 % 80 % 50 % 92 % 97 % 69 % 74 % 40 % 76 % dan prestasi siswa dalam pembelajaran cukup mengalami perubahan. Selain itu, tabel diatas juga menunjukan adanya peningkatan kinerja guru yang cukup berarti. Mengenai motivasi dan minat siswa dalam belajar bahasa Inggris,tabel diatas secara jelas juga memperlihatkn adanya peningkatan yang cukup tinggi. D. Hasil Wawancara Guru Sebagaimana yang telah dibahas di a ra s , u n t u k m e n g u k u r t i n g k a t keberhasilan proses maupun keberhasilan tindkan,selain data kuantitaif yang berasal dari hasil tes siswa dan kulitatif dari kuesioner siswa serta wawancara siswa maka perlu juga didapat datakulitaif lain. Data tersebut diantaranya diperoleh dari hasil Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 584 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris TABEL 4: REKAPITULASI HASIL WAWANCARA SISWA CLASSROOM ACTION RESEARCH BAHASA INGGRIS DI SMP N 2 BAMBANGLIPURO NO BUTIR INDIKATOR KEBERHASILAN PELAYANAN PRIMA Prosentase Responden Siswa ( N = 160 ) 1 Siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan 95 % 2 Siswa mempunyai catatah lengkap materi pelajaran 78 % 3 Siswa mengalami peningkatan prestasi belajar 87 % 4 Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran meningkat 91 % 5 Minat siswa untuk belajar bahasa Inggris meningkat 90 % 6 Siswa mengatakan bahwa materi yang digunakan selama penelitian ini 97 % 7 Siswa mengatakan bahwa penjelasan guru selama penelitian ini menjadi lebih mudah ditangkap 86 % menjadi lebih mudah ditangkap 8 Siswa mengatakan bahwa cara guru mengajar menjadi 9 Siswa mengatakan bahwa kemampuan guru dalam mengajar 100 % lebih menyenangkan 85 % lebih menarik rekaman pernyataan guru didasarkan pada pengamatan mereka saat melukuan tindakan kelas. Tabel berikut menunjukkan tingkat keberhasilan penelitian dilihat dari guru peneliti. Data ini menunjukkan bahwa guru peneliti berpendapat bahwa indikator keberhasilan proses seperti yang ditargetkan diawal penelitian hampir tercapai. Keberhasilan indikator tersebut adalah : 1. Adanya peningkatan kemampuan siswa dalam mengerjakan semua tugas-tugas/tes, baik Ulangan Harian maupun Ulangan Tengah Semester 2. 2. Adanya peningkatan minat dan motivasi siswa yang signifikan sehingga mampu memahami materi yang dipelajari dan mau berlatih mengerjakan tugas-tugas lainnya. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dengan mengacu pada indikator keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan serta mengamati hasil analisa temuan ( Research Fiding) data dapat ditarik beberapa kesimpulan : 1. 2. 3. Tindakan ( Treatment) yang dilakukan untuk mengatasi masalah sudah benar. Proses pembelajaran dengan mengimplementasikan pelayanan prima telah berhasil meningkatkan pencapaian prestasi belajar siswa. Selain berhasil memperbaiki pencapaian prestasi belajar siswa,,siswa juga telah mengalami peningkatan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 585 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris TABEL 5 : REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN GURU CLASSROOM ACTION RESEARCH DI SMP N 2 BAMBANGLIPURO NO 1 BUTIR INDIKATOR KEBERHASILAN PELAYANAN Guru mengamati bahwa lebih dari 75 % siswa mampu mengerjakan Prosentase 100 % Ulangan Harian,Ulangan Tengah Semester 2 2 Guru peneliti mengamati bahwa siswa mengalami peningkatan 100 % motivasi belajar 3 Menurut guru sekitar 75 % siswa mengalami peningkatan minat 100 % dalam memepelajari Bahasa Inggris 4 Guru peneliti berpendapat bahwa materi dan bahan yang digunakan 100 % cukup efektif dalam proses pembelajaran 5 Guru peneliti merasa mengalami peningkatan dalam menguasai 100 % Metodologi komunikatif 6 Guru peneliti mengakui bahwa guru peneliti makin menguasai 100 % Classroom Management 7 Guru peneliti merasa sudah memberikan pelayanan yang maksimal 100 % kepada semua siswa 4. 5. serta peningkatan minat dalam mempelajari Bahasa Inggris. Guru peneliti juga mengalami perbaikan dalam penguasaan materi dan penguasaan kelas (Classroom Management). Guru juga telah mampu mendesain materi yang dapat secara efektif dipergunakan untuk meningkatkan pencapaian prestasi belajar siswa Selain itu kemampuan metodologi guru, terutama dalam mengimplementasikan pelayanan prima ternyata dapat dilakukan di dalam kelas. 1. 2. 3. 4. B. Saran Berdasarkan hasil temuan selama penelitian tindakan berlangsung,ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi sebagai saran ; Penyusunan materi,perlu dipertimbangkan tingkat kesulitan bahan,tingkat kemampuan siswa,pengalaman belajar siswa dan aspek ketersediaan waktu. Kehadiran advisor atau pakar yang relevan (sebagai sounding board)benar-benar diperlukan untuk meningkatkan validasi hasil penelitian. Peserta Action Research harus terlebih dahulu memiliki kesungguhan dan komitmen yang kuat untuk benarbenar melakukan penelitian. Pada saat penyusunan instrumen kuesioner siswa, perlu dipertimbangkan tingkat kemampuan berbahasa serta penalaran siswa. Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 586 Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris DAFTAR PUSTAKA Sutopo.(2003).Pelayanan Prima.Bahan Ajar III.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Diklat Prajabatan Golongan Departemen Pendidikan Nasional,Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Mnengah .(2003) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta Andrianto.(2000,Januari 15) Ubah Pola Pengajaran Bahasa Inggris.Kedaulatan Rakyat, hal 7,kolom 1-2. Suryanto.(-) Pembenahan Pendidikan Nasional,Perlu Kemauan Politik,Kedaulatan Rakyat hal-,kolom Departemen Pendidikan dan Kebudayaan(1995).Kamus Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka Besar Bahasa Ghozali,I.(1999).Dari Model Ekstensif ke Model Intensi : Kecenderungan Pengembangan Mutu Guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah di Indonesia.Makalah yang disajikan pada pertemuan MGMP,Yogyakarta Ministry of Education And Culture,Directorate General of Primary and Secondary Education,Directorate of Secondary Education,(1996).English Diagnostic Survey,with Recommendations for : In service Training Programe for SLTP Teachers,Jakarta Central Program Coordination Unit (CPCU) Junior Secondary Education Project. Richards and Rodgers.(1992).Approaches and Methods in Language Teaching, A Description and Analysis.Cambridge : Cambridge University Press. Winkel,SJ.WS.(1991).Psikologi Pangajaran.Jakarta : PT.Grasindo Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006 587