Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

advertisement
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
PELAYANAN PRIMA UNTUK MENINGKATKAN
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Oleh :
Joko Sulistya1)
I
n learning English, on average, the students at SMP 2 Bambanglipuro
have less motivation and poor achievement. Classroom action
research, which is conducted on students at level VIII, is aimed at
introducing prime service in learning process as effort to enhance enthusiasm and
attainment of the students.
The result is accomplishment of the students
increased; moreover, by providing the prime service can also improve the capacity
of the teachers in mastering English and managing class
I. PENDAHULUAN
A. Lata Belakang Masalah
1.
Umum
Ada dua masalah yang sering
ditemui dalam wacana pembelajaran
bahasa Inggris di SMP Negeri 2
Bambanglipuro. Permasalahan yang
pertama adalah masih rendahnya
pencapaian prestasi belajar bahasa
Inggris siswa kelas VIII. Sebagai
i n d i k a t o r nya d a p a t d i l i h a t d a r i
pencapaian prestasi belajar mereka
dalam Ulangan Harian, Ulangan Tengah
Semester I dan Ulangan Akhir Semester
I, yang mana masih banyak siswa
nilainya kurang dari 6.00 ( enam )
Pe r m a s a l a h a n k e d u a a d a l a h
motivasi siswa dalam mempelajari
bahasa Inggris masih lemah. Dalam hal
i n i , W. E d w a r d s D e m i n g t e l a h
mengembangkan apa yang disebut
“ To t a l Q u a l i t y M a n a g e m e n t ”
( M a n a j e m e n M u t u Te r p a d u )
(Gaspesz,1970). Keberhasilan Total
Quality Management (TQM) dalam
mengatasi berbagai masalah
diperusahaan,membuat instansi
p e m e r i n t a h a n m e n c o b a
menerapkannya juga. Total Quality
Management merupakan pardigma baru
dalam manajemen yang berusaha
memaksimumkan daya saing organisasi
melalui perbaikan secara
berkesinambungan atas mutu barang,
jasa, manusia dan lingkungan
organisasi. Bagi aparatur, pelayanan
yang perlu mendapat perhatian adalah
orang yang sangat puas akan
mempunyai ikatan emosional dengan
suatu produk, dan ini menyebabkan
loyalitas pelanggan menjadi tinggi.
Kepuasan didefinisikan sebagai tingkat
perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (Hasil) yang
dirasakan dengan harapan.
2.
Khusus
Selama ini, proses pembelajaran
cenderung hanya mengikuti mentahmentah materi yang terdapat dalam
buku paket, yang diselingi dengan LKS.
Siswa tidak termotivasi untuk belajar
1. Joko Sulistya, S.Pd adalah Guru SMP Negeri 2 Bambanglipuro Bantul
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
574
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
secara sungguh-sungguh karena
mereka tidak melihat urgensi materi yag
mereka pelajari bagi kebutuhan mereka
kelak. Materi pembelajaran yang kurang
komunikatif, bahkan kurang simpatik
menjadi momok dan mempersulit siswa
dalam memahami konsep kebahasaan
dan materi yang dipelajari.
Berdasarkan identifikasi masalah
dan analisa akar masalah tersebut
diatas, jenis tindakan yang diprediksikan
akan dapat mengatasi masalah adalah
dengan mengimplementasikan proses
pembelajaran melalui pelayanan prima.
Pelayanan Prima adalah pelayanan yang
memuaskan pelanggan. Salah satu
indicator adanya kepuasan pelanggan
adalah tidak adanya keluhan dari
pelanggan. Pelanggan yang simaksud
adalah para siswa sebagai pelanggan
langsung dan wali murid sebagai
pelanggan tak langsung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan tinjauan-tinjauan
tersebut diatas, maka permasalahan
yang akan dipecahkan dalam penelitian
ini adalah masih rendahnya pencapaian
prestasi belajar (scholastic
achievement) bahasa Inggris siswa kelas
VIII di SMP Negeri 2 Bambanglipuro
yang secara langsung berhubungan
dengan minat/motivasi siswa dalam
mengikuti proses belajar-mengajar
siswa di kelas. Adapun rumusan
masalahnya adalah Bagaimana
meningkatkan pencapaian prestasi
belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII di
SMP Negeri 2 Bambanglipuro melalui
pelayanan prima?
C.
Cara Pemecahan Masalah
Masalah masih rendahnya
pencapaian prestasi belajar bahasa
Inggris siswa kelas VIII di SMP Negeri 2
Bambanglipuro ini akan dipecahkan
dengan proses pelayanan yang
prima.Dengan Pelayanan Prima,yaitu
memuaskan siswa kelas VIII sebagai
pelanggan dalam proses belajar
mengajar bahasa Inggris di kelas.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas
maka tujuan yang hendak dicapai
melalui penelitian ini adalah :
a. Meningkatkan pencapaian prestasi
belajar bahasa Inggris siswa kelas
VIII di SMP Negeri 2
Bambanglipuro.
b. Meningkatkan kemampuan guru
dalam merancang,melaksanakan
dan mengelola proses
pembelajaran yang sesuai dengan
standar pelayanan prima atau
kepuasan pelanggan.
2.
Manfaat Penelitian
Sesuai dengan dua karakteristik
penting diatas (classroom action
research) yaitu the problem solving
oriented dan improvement oriented
maka diharapkan penelitian ini akan
memberikan kontribusi positif langsung
terhadap perbaikan seluruh komponen
yang terlibat yaitu :
a.
Bagi Siswa
Penelitian ini akan sangat
bermanfaat dalam meningkatkan
motivasi/minat dan kualitas proses
pembelajaran, sehingga siswa akan
mendapat keuntungan langsung berupa
perbaikan pencapaian prestasi belajar.
Semestara itu pada tataran
implementasinya menjadikan siswa
mempunyai kepuasan dalam proses
mempelajari bahasa Inggris.
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
575
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
b.
Bagi Guru
Bagi guru, penelitian ini (classroom
action research ) merupakan tindakan
nyata, terencana, sistematis dan ilmiah
dalam memecahkan problem-problem
yang dihadapi dan mendesak untuk
dipecahkan,terutama dalam
meningkatkan pencapaian prestasi
belajar bahasa Ingris siswa. Dengan
terpecahkannya persoalan-persoalan
mereka di kelas tersebut sekaligus akan
diperoleh referensi empiris yang sangat
bermanfaat dalam meningkatkan
kemampuan profesionalnya di masa kini
maupun masa mendatang.
A. Kajian Teoritik
pelanggan didefinisikan sebagai tingkat
perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang
dirasakan dengan harapannya.
Ahmadi dan Supriyono (1990)
berpendapat bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi 3 macam yaitu:
a. Faktor-faktor belajar yakni segala
hal diluar individu itu untuk
mengadakan reaksi atau perbuatan
belajar.
b. Faktor-faktor Metode Belajar yaitu
keseluruhan rencana penyajian
materi beserta tehnik-tehnik yang
akan digunakan untuk pengajaran
materi tersebut. Faktor-faktor
metode belajar meliputi :
1) kegiatan berlatih atau praktik,
2) offer learning dan drill,
3) resistensi selama belajar,
4) pengenalan tentang hsil-hasil
belajar,
5) belajar dengan keseluruhan dan
dengan sebagian sebagian,
6) penggunaan indera,g)bimbingan
dalam belajar.
c. Faktor-faktor perbedaan individual,
faktor-faktor ini meliputi:
a) kematangan,
b) usia kronologis,
c) perbedaan jenis kelamin,
d) pengalaman sebelumnya,
e) kapasitas mental ,
f) kondisi kesehatan jasmani dan
rohani, dan
h) motivasi.
1.
2.
c.
Bagi Sekolah
Dengan terjadinya perubahan
positif langsung bagi siswa dan guru
serta terpecahkannya masalah mereka,
berarti classroom research ini telah
membeikan pula kemanfaatan secara
institusional. Meningkatnya pencapaian
prestasi belajar bahasa Inggris siswa
berarti membantu tercapainya tujuan
institusional secara keseluruhan.
Perbaikan yang terjadi dalam proses
pembelajaran bahasa Inggris melalui
penelitian ini akan berdampak secara
horizontal (melalui pengimbasan
kepada guru- guru lain ) sehingga akan
terjadi akselerasi dalam peningkatan
mutu sekolah yang bersangkutan.
II. KAJIAN PUSTAKA
Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukan dengan nilai tes
atau nilai yang diberikan oleh guru
(Kamus Besar Bahasa Indonesia
,Depdikbud,1995). Kepuasan
Pelayanan Prima
Pelayanan prima merupakan
terjemahan dari istilah “Excelent
Service” yang secara harfiah berarti
pelayanan yang sangat baik dan atau
pelayanan yang terbaik.Disebut sangat
baik atau terbaik karena sesuai dengan
standar pelayanan yang berlaku atau
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
576
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
dimiliki oleh instansi yang memberikan
pelayanan, termasuk pendidikan.
Apabila instansi pelayanan belum
memiliki standar pelayanan,maka
pelayanan disebut sangar baik atau
terbaik atau menjadi prima, manakala
dapat atau mampu memuaskan pihak
yang dilayani (pelanggan). Jadi
pelayanan prima dalam hal ini sesuai
dengan harapan pelanggan.Dengan
demikian apabila dikaitkan dengan
pelanggan, maka
a. Pelanggan akan merasa sangat
puas kalau kinerjanya melebihi
harapan,
b. Pelanggan akan merasa puas
kalau kinerjanya sesuai harapan
c. Pelanggan akan merasa kecewa
kalau kinerjanya dibawah
harapan.
Oleh karena itu kepuasan
pelanggan merupakan tujuan utama
p e l aya n a n p r i m a . S e b a g a i g u r u ,
menurut A Davis dan Mrgaret A Thomas
(1989) guru harus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a.
Memiliki kemampuan yang terkait
dengan iklim kelas yang terdiri dari:
1. M e m i l i k i k e t r a m p i l a n
interpersonal, khusunya
memiliki kemampuan untuk
menunjukkan empati,
penghargaan kepada siswa, dan
ketulusan.
2. Memiliki hubungan baik dengan
siswa.
3. Secara tulus menerima dan
memperhatikan siswa.
4. M e n u n j u k k a n m i n a t d a n
antusias yang tinggi dalam
mengajar.
5. Mampu menciptakan atmosfer
untuk bekerja-sama dan
kohesivitas dalam kelompok.
6. M e l i b a t k a n s i s w a d a l a m
mengorganisasikan dan
merencanakan kegiatan
pembelajaran.
7. Mampu mendengarkan siswa
dan menghargai hak siswa
untuk berbicara dalam setiap
diskusi.
8. Meminimalkan friksi-friksi di
kelas jika ada.
b.
Memiliki kemampuan yang terkait
dengan strategi manajemen,yang
terdiri dari :
1. Memiliki kemampuan secara
rutin untuk menghadapi siswa
yang tidak memiliki perhatian,
suka menyela, mengalihkan
pembicaraan dan mampu
memberikan transisi dalam
mengajar.
2. M a m p u b e r t a n y a a t a u
memberikan tugas yang
memerlukan tingkatan berpikir
yang berbeda.
c.
Memiliki kemampuan yang terkait
dengan pemberian umpan balik dan
penguatan (reinforcement) yang
meliputi :
1. Mampu memberikan umpan
balik yang positif terhadap
respon siswa.
2. Mampu memberikan respon
yang membantu terhadap siswa
yang lamban belajar.
3. Mampu memberikan tindak
lanjut terhadap jawaban siswa
yang kurang memuaskan.
4. Mampu memberikan bantuan
kepada siswa jika diperlukan.
d.
Memiliki kemampuan yang terkait
dengan peningkatan diri terdiri dari:
1. Mampu menerapkan kurikulum
dan metode mengajar secara
inovatif.
2. M a m p u m e m p e r l u a s d a n
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
577
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
menambah pengetahuan
mengenai metode-metode
pengajaran.
3. M a m p u m e m a n f a a t k a n
perencanaan kelompok guru
untuk menciptakan metode
pengajaran.
Sedang menurut Undang-Undang
Republik Indonesia No.20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
dalam pasal 40 ayat 2 disebutkan bahwa
Pendidik dan Tenaga Pendidikan
berkewajiban menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna
menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis,mempunyai komitmen secara
professional untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan memberi teladan dan
menjaga nama baik lembaga,profesi
d a n ke d u d u k a n s e s u a i d e n g a n
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Dengan mengadopsi 2 pernyataan
tersebut diatas, maka guru harus
memberikan pelayanan yang mengacu
kepada pernyataan
pernyataan
tersebut diatas. Walaupun kepuasan
tetap saja ditangan pelanggan tetapi
jika guru menerapkan pelayanan
seperti pernyataan diatas, maka guru
bisa dikatakan telah melakukan
pelayanan prima berdasarkan
ketentuan dari pemerintah.
B. Kerangka Pikir
Rendahnya pencapaian belajar
bahasa Inggris siswa disebabkan oleh
kurangnya pelayanan yang
prima.Proses pembelajaran banyak
didominasi oleh kegiatan yang hanya
didasarkan pada tugas semata,tidak
ditunjang oleh pelayanan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi
masalah tersebut diatas, classroom
action research ini akan
mengimplementasikan pelayanan prima
dalam proses pembelajaran di kelas.
Dengan demikian diharapkan akan
terjadi akselerasi peningkatan kualitas
proses pembelajaran dan peningkatan
motivasi belajar yang akhirnya
bermuara pada peningkatan pencapaian
prestasi belajar bahasa Inggris siswa di
kelas VIII SMP Negeri 2 Bambanglipuro.
C.
Hipotesis Kegiatan
Berdasarkan kerangka teoretik
diatas maka hipotesis yang ditetapkan
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
“Dengan mengimplementasikan
pelayanan prima, pencapaian prestasi
belajar Bahasa Inggris siswa kelas VIII
di SMP Negeri 2 Bambanglipuro
Kabupaten Bantul akan meningkat”.
III.METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1.
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan classroom
action research (penelitian tindakan
kelas) yang berfokus untuk merubah
kondisi riil sekarang ke arah yang
diharpakan (improvement oriented), baik
keadaan siswa maupun keadaan guru.
Penelitian akan dilakukan secara
kolaboratif yakni Planning, Acting,
Observing dan Reflekting, serta
melibatkan teknik Multiple Data Collection
untuk meningkatkan validasi hasil.
Adapun alur penelitian adalah
sebagi berikut :
Karena hanya ada 1 guru bahasa
Inggris untuk kelas VIII, maka setiap
action dilakukan setiap hari. Dan hasil
yang bisa dilihat adalah Nilai Ulangan
Harian Siswa, Nilai Tengah Semester
dan Nilai Ulangan Akhir Semester 2
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
578
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Identifikasi masalah
mencari alternatif pemecahan / rencana tindakan
Melakukan pelaksanaan tindakan
Melakukan Obsevasi
Menganalisa data
Terselesaikan atau
belum terselesaikan?
Refleksi
tahun ajaran 2005/2006 pada Bulan
Juni yang akan datang.
2.
Setting Penelitian dan
Gambaran Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP
Negeri 2 Bambanglipuro, Kabupaten
Bantul. Guru peneliti mengambil semua
siswa kelas VIII (161 siswa dari 4 kelas
yang ada) sebagai sample penelitian.
3.
Jenis Sumber dan Cara
Pengumpulan Data
a.
Jenis Data
Penelitian ini menggunakan 2 Data
yaitu Data Kuantitatif dan Data
kualitatif.Data-Data tersebut adalah:
1. Data Obervasi yang diambil
selama proses pembelajaran
2. Data Prestasi Hasil Belajar
Siswa
3. Data Hasil Interview dan
Kuisener
b.
c.
Sumber Data
Sumber data observasi adalah
kegiatan guru dan siswa selama proses
pembelajaran. Sumber data untuk
prestasi belajar siswa adalah hasil Nilai
Ulangan Harian,Nilai Ulangan Tengah
Semeser 1 dan Nilai Ulangan Tengah
Semester 2 serta Nilai Ulangan Akhir
Semester 1. Sumber data untuk
wawancara dan kuisioner adalah semua
siswa kelas VIII.
Teknik Pengumpulan Data
1. Obsevasi Kelas
2. Tes Ulangan Harian, Tes Tengah
S e m e s t e r d a n Te s A k h i r
Semester I
3. Wawancara dan kuisioner
4. Analisa dokumen
B. Prosedur Penelitian
1.
Desain Umum
Persiapan: Penulis membuat
rekapitulasi identifikasi masalah
berdasarkan hasil Tes Ulangan Harian,
Tes Ulangan Tengah Semester 1 dan Tes
Ulangan Tengah Semester 2 dan Tes
Ulangan Akhir Semester 1. Saat
melakukan identifikasi masalah, guru
peneliti mengumpulkan bukti-bukti atau
data empiris yang dipunyai.
Setelah menentukan satu
permasalahan yang akan dipecahkan,
peneliti membuat scenario tindakan
yang akan diimplementasikan di kelas.
Skenario tindakan meliputi : penentuan
tujuan tindakan, jenis kegiatan guru dan
siswa dan memberikan pelayanan yang
baik kepada siswa. Penentuan indikator
keberhasilan, pengamatan terhadap
faktor pendukung dan kendala serta
draft intrumen perekam data maupun
teknis pelaksanaannya.
Langkah berikutnya adalah
menyediakan fasilitas dan sarana
pendukung untuk melakukan skenario
tindakan.Setelah semua fasilitas yang
dibutuhkan siap,rencana tindakan
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
579
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
disimulasikan untuk mereduksi
kesalahan sekecil mungkin dan
memberikan gambaran kongkrit akan
action yang dilakukan.
Pelaksanan dan Observasi.Dalam
tahap pelaksanaan ini, scenario
tindakan diimplementasikan si kelas
yang actual. Proses berlangsung di kelas
dan jam riil guru peneliti. Populasi yang
diambil adalah siswa kelas VIII di SMP
Negeri 2 Bambanglipuro di Kabupaten
Bantul. Penelitian berlangsung dalam 2
siklus (Semester I tahun ajaran
2005/2006) dan Semester 2 tahun
ajaran 2005/2006 (dimulai pada bulan
Januari 2006 serta selesai pada bulan
Juni 2006)
Pada saat tindakan berlangsung,
guru peneliti selalu memberikan
p e l a ya n a n ya n g p r i m a k e p a d a
siswa.Berbeda dengan tindakan yang
dilakukan guru peneliti pada Semester I
tahun ajaran 2005/2006.
Analisis dan Refleksi. Hasil-hasil
observasi kelas, rekaman berbagai
data, hasil Ulangan Harian, hasil
Ulangan Tengah Semester 1 dan 2 serta
Ulangan Akhir Semester 1, wawancara,
kuisioner dijadikan refleksi untuk
dianalisis. Hasil analisis tersebut
kemudian digunakan untuk
menentukan langkah perbaikan
selanjutnya dalam penelitian ini, refleksi
dilakukan di akhir semester 2 yaitu
setelah dilaksanakannya Ulangan Akhir
Semester 2 pada Bulan Juni 2006.
2.
Praksis
Pelaksanaan Penelitian Tindakan
kelas ini dilakukan dalam 1 siklus saja
yaitu setelah melihat data/hasil tes
ulangan Semester1 yang lalu. Prosedur
yang dilakukan adalah perencanaan
(planning), implementasi tindakan
(action), observasi (Observation) serta
analisa (Analysis) dan refleksi
(Reflektion). Adapun rincian prosedur
penelitian pada setiap siklus adalah
sebagai berikut :
a.
Planning
Adapun tahap ini, kegiatan yang
dilakukan adalah :
1. Melihat Hasil Ulangan Harian,
Hasil Ulangan Tengah Semester1
dan Hasil Ulangan Akhir
Semester I
2. Membuat skenario pembelajaran
3. Menyiapkan alat Bantu mengajar
yang diperlukan
4. M e n y i a p k a n i n s t r u m e n
wawancara dan kuisioner
5. Menyiapkan kegiatan refleksi
guna menemukan solusi untuk
perbaikan masalah di Semester 2.
b.
Implementasi Tindakan
Kegiatan dalam tahap ini ialah
melaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan. Secara
singkat prosedur kegiatan adalah
sebagai berikut :
1. Guru memberikan perannya
sebagai motivator, Adminisator
secara berkesinambungan
2.Dalam kegiatan ini, fokus
tindakan adalah meningkatkan
pelayanan kepadasemua siswa
kelas VIII
3. Guru menutup kegiatan dengan
melihat Hasil Tes semester 2
pada bulan Juni 2006
c.
Observasi
Kegiatan yang dilakukan dalam
tahap ini ialah melakukan observasi
menggunakan lembar observasi yang
telah dibuat dan menafsirkan hasil
observasi tersebut untuk kepentingan
perbaikan pada masa yang akan dating.
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
580
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
d.
Analisa dan Refleksi
2.
Analisa dilaksanakan berdasarkan
hasil observasi yang diperoleh dari hasil
tes semester 2 tahun ajaran 2005/2006.
Analisa dilakukan melalui 3 tahap yaitu
reduksi data, paparan data, dan
penyimpulan. Reduksi data adalah
proses penyerderhanaan yang
dilakukan melalui seleksi, pemfokusan
dan pengabstraksian data mentah
menjadi informasi bermakna. Paparan
data yaitu pemaparan data secara lebih
sederhana dalam bentuk paparan
naratif, representasi tabuler termasuk
format matriks. Penyimpulan yaitu
proses pengambilan intisari dari sajian
yag telah terorganisir tersebut dalam
bentuk pernyataan kalimat/formula yag
singkat /padat.
e.
Indikator Kerja
Untuk mengukur keberhasilan
tindakan,kegiatan classroom action
research ini telah mematok beberapa
i n d i k a t o r ke b e r h a s i l a n . D e n g a n
demikian nantinya hasil-hasil penelitian
dapat diverifikasi secara jelas.
I n d i k a t o r- i n d i k a t o r ke b e r h a s i l a n
tersebut adalah :
1. Indikator keberhasilan proses
a. Lebih dari 62% siswa kelas VIII
mampu meningkat nilai Ulangan
Hariannya diatas 6,00 dan 39,7%
siswa kelas VIII nilai Ulangan
Tengah Semester 2 diatas 6,00.
b. Ke g i a t a n p e l a y a n a n y a n g
maksimal ( Ramah,Simpatik, dan
Akrab)
c. Lebih dari 80% pernah menerima
pelayanan prima/maksimal.
d. Diperoleh materi dan bahan yang
sesuai dengan pelayanan dan
dapat seaca efektif dipergunakan
untuk pembelajaran bahasa
Inggris
Indikator keberhasilan tindakan
a. Siswa mampu meningkatkan
pencapaian prestasi belajarnya
dengan indikator 62% siswa
telah tuntas belajar secara
individual. Dan setelah mengikuti
Tes Ulangan Akhir Semester 2
pada Bulan Juni 2006 nanti akan
diketahui keberhasilan tindakan
secara keseluruhan.
b. Siswa mengalami peningkatan
motivasi belajar dengan indikasi
keaktifan mereka mengerjakan
tugas, mengajukan pertanyaan,
hasil wawancara dan kuesioner.
c. Lebih dari 75% siswa mengalami
peningkatan minat dalam
mempelajari bahasa Inggris.
d. Sekitar 75% guru peneliti
mengalami peningkatan
penguasaan classroom
management.
IV. H A S I L P E N E L I T I A N
PEMBAHASAN
DAN
A. Ketuntasan Belajar Siswa
Sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam rancangan awal penelitian,
classroom action research ini
dinyatakan berhasil apabila pada akhir
siklus prestasi siswa di SMP N 2
Bambanglipuro meningkat. Salah satu
indikator peningkatan prestasi belajar
tersebut dapat dilihat dalam bentuk
ketuntasan belajar individual.
Untuk mengetahui gaint points
serta ketuntasan belajar siswa,akan
d i l i h a t d a r i h a s i l Te s U l a n g a n
Harian,hasil Tes Ulangan Tengah
S e m e s t e r d a n Te s A k h i r
Semester.Berdasarkan hasil kegiatan
pengukuran tersebut,diperoleh data
ketuntasan belajar klasikal siswa
sebagai berikut.
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
581
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
TABEL 1: HASIL PRA SIKLUS
CLASROOM ACTION RESEARCH BAHASA INGGRIS
DI SMP N 2 BAMBANGLIPURO
NO
KELAS
1
VIII A
40 Siswa
VIII B
41 Siswa
VIII C
40 Siswa
VIII D
40 Siswa
2
3
4
Ketuntasan Belajar Pra-Siklus
( Jumlah Siswa yang Nilainya sama dengan/diatas 6,00 )
Hasil Ulangan
Harian
Hasil Ulangan
Tengah Semester 1
Hasil Nilai Ulangan
Akhir Semester 1
8 Siswa
( 20 % )
23 Siswa
( 56 % )
19 Siswa
( 47,5 % )
4 Siswa
( 10 % )
4 Siswa
( 10 % )
8 Siswa
( 19,5 % )
4 Siswa
( 10 % )
3 Siswa
( 7,5 % )
22 Siswa
( 55 % )
22 Siswa
( 53,6 % )
18 Siswa
( 45 % )
20 Siswa
( 50 % )
TABEL 2: HASIL ON GOING TEST
CLASSROOM ACTION RESEARCH BAHASA INGGRIS
DI SMP N 2 BAMBANGLIPURO
NO
KELAS
1
VIII A
40 Siswa
VIII B
41 Siswa
VIII C
40 Siswa
VIII D
40 Siswa
2
3
4
Ketuntasan Belajar Tengah-Siklus
( Jumlah Siswa yang Nilainya sama dengan/diatas 6,00 )
Hasil Ulangan
Harian
Hasil Ulangan
Tengah Semester 2
Hasil Nilai Ulangan
Akhir Semester 2
25 Siswa
( 62,5 % )
29 Siswa
( 70 % )
24 Siswa
( 60 % )
23 Siswa
( 57,5 % )
17 Siswa
( 42,5 % )
18 Siswa
( 43,9 % )
14 Siswa
( 35 % )
15 Siswa
( 37,5 % )
?
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
582
?
?
?
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Berdasarkan data diatas,rendahnya
prestasi belajar siswa memang
merupakan masalah nyata yang ada di
sekolah subyek penelitian.Dari empat
kelas tersebut,terlihat belum ada yang
mencapai ketuntasan belajar sampai
75% (30 siswa) yang mempunyai nilai
sama/diatas 6,00.Sementara itu
ketuntasan belajar klasikal tertinggi
untuk Ulangan Harian 23 siswa atau
(56%) dari kelas VIII B, ketuntasan
belajar klasikal tertinggi untuk Ulangan
Tengah Semester 8 siswa atau (19,5 %)
dari kelas VIII B dan ketuntasan belajar
klasikal tertinggi untuk Ulangan Akhir
Semester 1 22 siswa atau (55 %) dari
keas VIII A.
Hasil pengukuran diatas
menunjukan adanya peningkatan
ketuntasan belajar individual yang
menggembirakan.Hasil yang telah
diperoleh pada Pra -siklus tersebut
kemudian digunakan sebagai bahan
kajian untuk dirancang siklus
berikutnya.Dalam hal ini,guru peneliti
menganalisa pencapaian selama siklus
pertama tersebut dan kemudian
mengiventarisasikan kelemahan
kelemahan dan keberhasilankeberhasilan ynag ditemukan.Hasil
analisa digunakan untuk memperbaiki
desain tindakan berikutnya.Terbukti
bahwa dalam siklus selanjutnya
pencapaian prestasi siswa meningkat
secara gradual.
Temuan-temuan positif yang
mendukung pencapaian peningkatan
prestasi belajar selama Tengah Siklus
tersebut,kemudian dijadikan acuan
untuk memacu tercapainya peningkatan
pretasi belajar siswa dalam Siklus Akhir
yang bisa dilihat setelah Ulangan Akhir
Semester 2. Tetapi Hasil peningkatan
sementara dapat dilihat dalam tabel 2.
Dalam tabel tersebut terlihat bahwa
setelah Siklus Tengah, empat kelas di
SMP N 2 Bambanglipuro telah mencapai
ketuntasan belajar klasikal dalam
Ulangan Harian dan Ulangan Tengah
Semester sebagaimana yang
diharapkan. Guru peneliti juga yakin
bahwa ketuntasan belajar akan terjadi
pada Ulangan Akhir Semester 2 yang
akan dilakukan pada Bulan Juni 2006.
B. Hasil kuesioner Siswa
Sebagaimana yang telah
disinggung diatas,keberhasilan
penelitian ini tidak hanya didasarkan
pada peningkatan prestasi belajar
siswa, namun juga ditandai dengan
peningkatan kinerja guru.Dan karena
siswa merupakan pemakai langsung
dari jasa layanan proses
pembelajaran,maka pendapat siswa
tentang guru mereka merupakan
sumber data otentik atas meningkatnya
kompetensi professional guru.Berikut
adalah rekapitulasi kuesioner siswa
yang menunjukan perubahan positif
guru peneliti.
1.
Presentasi
Data diatas menunjukan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan
cara guru mereka mengajar
berubah lebih menarik dan
jelas.Suara guru dalam mengajar
cukup memadai ( 61% menyatakan
suara guru mereka sedang dan 31%
menyatakan suara guru keras)
2.
Materi
Dari segi materi terlihat bahwa
dibandingkan dengan materi
biasanya, materi yang digunakan
selama penelitian lebih mudah
dimengerti (69 % siswa
menyatakan hal tersebut ) dan lebih
menarik (79 %).
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
583
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
TABEL 3 : REKAPITULASI HASIL KUESIONER SISWA
CLASSROOM ACTION RESEARCH BAHASA INGGRIS
DI SMP N 2 BAMBANGLIPURO
NO
1
2
3
4
5
6
1
2
1
2
C.
BUTIR INDIKATOR KEBERHASILAN SISWA
A.Presentasi
Cara guru mengajar berubah
Cara guru mengajar lebih baik dan menarik
Cara guru menyajikan materi lebih jelas
Guru memberi pujian untuk memotivasi siswa
Suara guru cukup memadai untuk didengar secara klasikal
Media pembelajaran yang digunakan lebih menarik
B.Materi
Dibanding dengan materi biasanya,materi yang digunakan
selama ini lebih mudah dimengerti
Materi yang digunakan selama penelitian lebih menarik
C.Lain-lain
Siswa mencoba mempraktekkan materi-materi yang sedang dipelajari
Siswa menjadi lebih tertarik belajar bahasa Inggris
Hasil Wawancara Siswa
Sebagaimana yang telah
disebutkan, selain peningkatan
pencapaian belajar siswa dan
peningkatan kinerja guru peneliti,
peningkatan motivasi siswa dalam
mengikuti pelajaran dan peningkatan
minat dalam belajar bahasa Inggris
adalah juga merupakan idikatorindikator keberhasilan tindakan. Selain
bisa dilihat dari hasil Ulangan Harian,
hasil Ulangan Tengah Semester 2 dan
Ulangan Akhir Semester II maupun
kuesioner siswa. Tabel rekapitulasi
wawancara siswa berikut ini bisa
mendukung pernyataan tentang
ada/tidaknya, serta tinggi/rendahnya
peningkatan-peningkatan tersebut.
Pernyataan siswa dalam tabel diatas
memberikan gambaran bahwa keaktifan
Prosentase
83 %
82 %
80 %
50 %
92 %
97 %
69 %
74 %
40 %
76 %
dan prestasi siswa dalam pembelajaran
cukup mengalami perubahan. Selain itu,
tabel diatas juga menunjukan adanya
peningkatan kinerja guru yang cukup
berarti. Mengenai motivasi dan minat
siswa dalam belajar bahasa
Inggris,tabel diatas secara jelas juga
memperlihatkn adanya peningkatan
yang cukup tinggi.
D. Hasil Wawancara Guru
Sebagaimana yang telah dibahas di
a ra s , u n t u k m e n g u k u r t i n g k a t
keberhasilan proses maupun
keberhasilan tindkan,selain data
kuantitaif yang berasal dari hasil tes
siswa dan kulitatif dari kuesioner siswa
serta wawancara siswa maka perlu juga
didapat datakulitaif lain. Data tersebut
diantaranya diperoleh dari hasil
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
584
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
TABEL 4: REKAPITULASI HASIL WAWANCARA SISWA
CLASSROOM ACTION RESEARCH BAHASA INGGRIS
DI SMP N 2 BAMBANGLIPURO
NO
BUTIR INDIKATOR KEBERHASILAN PELAYANAN PRIMA
Prosentase
Responden Siswa ( N = 160 )
1
Siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan
95 %
2
Siswa mempunyai catatah lengkap materi pelajaran
78 %
3
Siswa mengalami peningkatan prestasi belajar
87 %
4
Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran meningkat
91 %
5
Minat siswa untuk belajar bahasa Inggris meningkat
90 %
6
Siswa mengatakan bahwa materi yang digunakan selama penelitian ini
97 %
7
Siswa mengatakan bahwa penjelasan guru selama penelitian ini
menjadi lebih mudah ditangkap
86 %
menjadi lebih mudah ditangkap
8
Siswa mengatakan bahwa cara guru mengajar menjadi
9
Siswa mengatakan bahwa kemampuan guru dalam mengajar
100 %
lebih menyenangkan
85 %
lebih menarik
rekaman pernyataan guru didasarkan
pada pengamatan mereka saat
melukuan tindakan kelas. Tabel berikut
menunjukkan tingkat keberhasilan
penelitian dilihat dari guru peneliti.
Data ini menunjukkan bahwa guru
peneliti berpendapat bahwa indikator
keberhasilan proses seperti yang
ditargetkan diawal penelitian hampir
tercapai.
Keberhasilan indikator tersebut adalah :
1. Adanya peningkatan kemampuan
siswa dalam mengerjakan semua
tugas-tugas/tes, baik Ulangan
Harian maupun Ulangan Tengah
Semester 2.
2. Adanya peningkatan minat dan
motivasi siswa yang signifikan
sehingga mampu memahami
materi yang dipelajari dan mau
berlatih mengerjakan tugas-tugas
lainnya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dengan mengacu pada indikator
keberhasilan proses dan keberhasilan
tindakan serta mengamati hasil analisa
temuan ( Research Fiding) data dapat
ditarik beberapa kesimpulan :
1.
2.
3.
Tindakan ( Treatment) yang
dilakukan untuk mengatasi masalah
sudah benar.
Proses pembelajaran dengan
mengimplementasikan pelayanan
prima telah berhasil meningkatkan
pencapaian prestasi belajar siswa.
Selain berhasil memperbaiki
pencapaian prestasi belajar
siswa,,siswa juga telah mengalami
peningkatan motivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
585
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
TABEL 5 : REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN GURU
CLASSROOM ACTION RESEARCH
DI SMP N 2 BAMBANGLIPURO
NO
1
BUTIR INDIKATOR KEBERHASILAN PELAYANAN
Guru mengamati bahwa lebih dari 75 % siswa mampu mengerjakan
Prosentase
100 %
Ulangan Harian,Ulangan Tengah Semester 2
2
Guru peneliti mengamati bahwa siswa mengalami peningkatan
100 %
motivasi belajar
3
Menurut guru sekitar 75 % siswa mengalami peningkatan minat
100 %
dalam memepelajari Bahasa Inggris
4
Guru peneliti berpendapat bahwa materi dan bahan yang digunakan
100 %
cukup efektif dalam proses pembelajaran
5
Guru peneliti merasa mengalami peningkatan dalam menguasai
100 %
Metodologi komunikatif
6
Guru peneliti mengakui bahwa guru peneliti makin menguasai
100 %
Classroom Management
7
Guru peneliti merasa sudah memberikan pelayanan yang maksimal
100 %
kepada semua siswa
4.
5.
serta peningkatan minat dalam
mempelajari Bahasa Inggris.
Guru peneliti juga mengalami
perbaikan dalam penguasaan
materi dan penguasaan kelas
(Classroom Management).
Guru juga telah mampu mendesain
materi yang dapat secara efektif
dipergunakan untuk meningkatkan
pencapaian prestasi belajar siswa
Selain itu kemampuan metodologi
guru, terutama dalam
mengimplementasikan pelayanan
prima ternyata dapat dilakukan di
dalam kelas.
1.
2.
3.
4.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan selama
penelitian tindakan berlangsung,ada
beberapa hal yang perlu digaris bawahi
sebagai saran ;
Penyusunan materi,perlu
dipertimbangkan tingkat kesulitan
bahan,tingkat kemampuan
siswa,pengalaman belajar siswa
dan aspek ketersediaan waktu.
Kehadiran advisor atau pakar yang
relevan (sebagai sounding
board)benar-benar diperlukan
untuk meningkatkan validasi hasil
penelitian.
Peserta Action Research harus terlebih
dahulu memiliki kesungguhan dan
komitmen yang kuat untuk benarbenar melakukan penelitian.
Pada saat penyusunan instrumen
kuesioner siswa, perlu
dipertimbangkan tingkat
kemampuan berbahasa serta
penalaran siswa.
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
586
Pelayanan Prima dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
DAFTAR PUSTAKA
Sutopo.(2003).Pelayanan Prima.Bahan Ajar
III.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Diklat
Prajabatan
Golongan
Departemen Pendidikan Nasional,Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan
Mnengah .(2003) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta
Andrianto.(2000,Januari 15) Ubah Pola Pengajaran Bahasa Inggris.Kedaulatan
Rakyat, hal 7,kolom 1-2.
Suryanto.(-) Pembenahan Pendidikan Nasional,Perlu Kemauan Politik,Kedaulatan
Rakyat hal-,kolom Departemen Pendidikan dan Kebudayaan(1995).Kamus
Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
Besar
Bahasa
Ghozali,I.(1999).Dari Model Ekstensif ke Model Intensi : Kecenderungan
Pengembangan Mutu Guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah di
Indonesia.Makalah yang disajikan pada pertemuan MGMP,Yogyakarta
Ministry of Education And Culture,Directorate General of Primary and Secondary
Education,Directorate of Secondary Education,(1996).English Diagnostic
Survey,with Recommendations for : In service Training Programe for SLTP
Teachers,Jakarta Central Program Coordination Unit (CPCU) Junior
Secondary Education Project.
Richards and Rodgers.(1992).Approaches and Methods in Language Teaching, A
Description and Analysis.Cambridge : Cambridge University Press.
Winkel,SJ.WS.(1991).Psikologi Pangajaran.Jakarta : PT.Grasindo
Jurnal Riset Daerah Vol. V, No.1. April 2006
587
Download