BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi Informasi dan Komunikasi Saat ini kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat. Setiap saat informasi dapat disampaikan atau diakses dengan berbagai media yang berperan baik untuk personal maupun organisasi. Pembahasan teknologi informasi lebih jelas lagi dijabarkan dengan beberapa definisi yang disampaikan oleh berbagai pakar diantaranya : Haag dan Keen (1996) mendefinisikan : “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi” (Kadir, 2007 : 2) Martin (1999) mengemukakan : “Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.” (Kadir, 2007 : 2) 37 38 William dan Sawyer (2003) menyatakan bahwa : “Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecapat tinggi yang membawa data, suara, dan video.” (Kadir, 2007 : 2) Maka berdasarkan tiga definisi tersebut diatas bahwa teknologi informasi baik secara implisit dan eksplist tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain teknologi informasi adalah gabungan antara komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, pembaca sidik jari, dan bahkan CDROM. Komputer adalah mesin serbaguna yang dapat dikontrol oleh program, digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya. Data adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat berupa angka maupun gambar, sedangkan informasi adalah bentuk data yang telah diolah sehingga dapat menjadi bahan yang berguna untuk pengambilan keputusan. 39 Komputer Data sebagai Informasi proses Program Gambar 2.1 Komputer dikendalikan oleh program untuk proses data menjadi informasi. (Kadir, 2005 : 3) Teknologi informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk dalam kategori teknologi ini adalah telepon. Gambar 2.2 Teknologi telekomunikasi menjadikan komputerkomputer di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi Telah jelas jabarkan dari definisi diatas bahwa teknologi informasi mencakup teknologi komputer dan teknologi komunikasi, dalam Buku Pengenalan Teknologi Informasi (Kadir, 2005 : 5) ada 6 kelompok teknologi komunikasi yaitu : 40 1. 2. 3. 4. 5. 6. Teknologi komunikasi Teknologi masukan Teknologi keluaran Teknologi perangkat lunak Teknologi penyimpan Teknologi mesin pemroses Teknologi informasi tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat fisik, tetapi didukung oleh software sebagai salah satu sistem teknologi informasi. Tiga aspek pendukung sistem teknologi informasi adalah : 1. Perangkat keras (hardware) 2. Perangkat lunak (software) 3. orang (brainware) Hardware Software Brainware Gambar 2.3 Tiga komponen utama sistem teknologi informasi 41 2.1.1 Perkembangan Teknologi Internet Sebelum membahas tentang perkembangan teknologi internet, definisi dari internet adalah sumber daya informasi yang menjangkau seluruh dunia. Asal usul internet berasal dari jaringan komputer yang dibentuk pada Tahun 1970-an. Jaringan tersebut disebut dengan Arpanet, yaitu jaringan komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. yang dibentuk oleh Internet lebih dari sekedar jaringan komputer atau pelayanan informasi. Internet adalah gambaran dinamis bahwa manusia yang mampu berkomunikasi secara bebas akan memilih untuk bersikap sosial dan tidak mementingakan diri sendiri. Telah disampaikan diawal Bab II ini, teknologi informasi sangat berperan tidak hanya sebagai kebutuhan bagi organisasi melainkan juga untuk kebutuhan personal. Organisasi-organisasi mulai melakukan perubahan di awal Tahun 1980-an yang lebih dikenal dengan manajemen perubahan (change management) dimana teknologi informasi menjadi salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh organisasi atau perusahaan untuk dapat bersaing dengan kompetitor. Maka pada awal Tahun 1980-an lebih dikenal dengan era sistem informasi. Perubahan menejemen dengan sistem informasi merupakan salah satu strategi yang beriorientasi pada kebutuhan pelanggan atau 42 lebih tepatnya kepuasan pelanggan dengan memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Pada pertengahan Tahun 1980-an mulai dikenal dengan teknologi internet sebagai wujud pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian disosialisasikan dalam seminar internasional diselenggarakan di San Fransisco Tahun 1996. Teknologi internet yang digunakan untuk koneksi dapat menggunakan koneksi dial-up melalui jaringan telepon PSTN (Public Switched Telephone Network) dengan kecepatan transfer data maximal 56 kpbs. Dial-up ke internet juga bisa lalakukan lewat ponsel GPRS (General Packet Radio Service). Dalam hal ini , ponsel harus dihubungkan ke PC. Modus koneksinya adalah kabel data serial, infrared, CompactCard Flash, dan Bluetooth. Kecepatan transfer data maksimal menggunakan infrared dan kabel data adalah 115,2 kbps. CompactCard Flash mampu mencapai kecepatan data hingga 1 Mbps. Sedangkan Bluetooth mampu mencapai kecepatan 768 kbps. 43 Terminal Jaringan Internet Modem Modem Bank ISP Telepon Provider Gambar 2.4 Model fisik koneksi tunggal ( Dial-up langsung oleh satu terminal) Terminal Terminal A B C D E F G H SELECTED ON-LINE Terminal Jaringan Internet Hub ISP Mod em Ba nk Server Modem Telepon Provider Gambar 2.5 Model fisik koneksi dengan memanfaatkan sumber daya bersama Sedangkan perangkat lunak atau client yang digunakan dalam mencari informasi atau lebih dikenal dengan software browser mengalami perkembangan seperti dalam tabel berikut ini : 44 Tabel 2.1 Perangkat Lunak dan Penemuan Informasi Jaringan Perangkat lunak Tujuan Jumlah Informasi Publik Lebih dari 1400 tapak Segi Positif Segi Negatif TELNET Interaktif jauh Log ke ribuan pangkalan data di seluruh dunia File transfer protocol Gigabyte Archie Mencari dan menelusuri FTP anonim Lebih dari 2,2 juta file dicari WAIS Mencari dan menelusuri multimedia 500+ pangkalan data GOPHER Menerbitkan dan mencari informasi pada jaringan yang menyebar Lebih dari 12.000 tapak Bagus untuk memindahkan file besar Bagus untuk mencari arsip perangkat lunak jika tahu nama file dengan tepat Penelusuran cepat; mengurutkan mutu informasi yang diterima Email atau hasil FTP kepada kita sendiri; informasi yang disusun menurut menu memudahkan pencarian Harus tau lebih dulu letak pangkalan datanya Harus tahu lebih dulu letak filenya Harus tahu lebih dulu letak filenya FTP Veronica Mencari menu gopher dengan papan kunci Seluruh alam gopher Jughead Mencari menu gopher dengan papan kunci Satu server penelusuran gopher World wide web Antarmuka hypertext ke sumber daya internet Lebih dari 2500 tapak Mosaic Browser hypermedia Seluruh internet Cara yang cepat untuk mencari bebagai informasi gopher mengenai satu perkara Sering lebih mudah diakses daripada veronica Hubungan hypertext mempermudah mencari informasi Mengalahkan semua perkakas; Harus tahu pangkalan data yang hendak ditelusuri Bisa tersesat dalam limpahan informasi; sering hubungan tidak menyambung dengan baik Banyak digunakan dan sulit mendapatkan hubungan Terbatas pada satu server gopher Mudah tersesat atau menyimpang Harus ada saluran khusus 45 WWW antarmuka multimedia Lynx Browser hypertx yang menyebar Seluruh internet Cello Browser hypermedia WWW untuk Microsoft Mindows Browser WWW untuk X Windows Seluruh internet TKWWW Seluruh internet Dapat diakses dengan hubungan dialup Dokumentasinya baik Satu-satunya client WWW yang sekarang tersedia dengan text editor dan sambungan internet langsung Browser text aja Harus ada sambungan internet langsung Harus ada sambungan internet langsung Perkembangan perangkat lunak browser tersebut pada hakekat memiliki beberapa fungsi utama, diantaranya : 1. Mendapatkan informasi yang diminta, dan menampilkannya. 2. Berinteraksi dengan server. 3. Menampilkan dokumen elektronik. 4. Download dan upload informasi. 5. e-mail 6. Newsgroup 7. Beberapa interaksi secara online seperti belanja online dan lain-lain. 46 Perkembangan teknologi internet dengan perangkat hardware dan software untuk mengakes informasi melalui internet, menjadi daya tarik pencari informasi, sehingga seluruh aspek dari bisnis hingga lembaga-lembaga pemerintah kini mulai memanfaatkan teknologi tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasaan pengguna terutama dalam hal segi layanan online yang dapat dijangkau tanpa batas ruang dan waktu. Hal ini dapat dibuktikan khususnya di Indonesia, dari sumber situs http://www.internetwordstats.com/stats.htm, bahwa dalam waktu 7 tahun (Tahun 2000-2007) memiliki 20 juta pengguna internet, sehingga menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan populasi internet terbanyak di Asia Tenggara dan untuk Asia dibawah Cina 162 juta pengguna, India 60 juta pengguna, Jepang 87, 5 juta pengguna, dan Korea Selatan 34, 1 juta pengguna. 2.1.2 Definisi Situs atau Web Ada beberapa istilah dalam internet diantarnya istilah situs, www, web portal. Situs berasal dari kata site dalam Bahasa Inggris. Site dalam buku Pengetahuan Komputer dan Teknologi Informasi adalah : sebuah komputer yang terhubung oleh internet dan menyajikan informasi atay layanan seperti newgroups, e-mail atau halaman web. (Febrian, 2004 : 47 374). Sedangkan menurut Buku Besar Bahasa Indonesia definisi situs adalah tempat yang tersedia untuk lambang suatu inskripsi. World Wide Web disingkat WWW atau web yakni sebauh sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara dan laian-lain dipresentasikan dalam bentuk hypertext dan dapat diakses oleh perangkat lunak yang disebut browser. WWW dijalankan dalam server yang disebut HTTPD. WWW adalah fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen web disebut web page dan link dalam web meyebabkan user bisa pindah dari satu page ke page lain (hyper text), baik antar page yang disimpan dalam server yang sama maupun server diseluruh dunia. Pages diakses dan dibaca melalui web browser seperti Netscape Navigator atau Internet Explorer. Definisi web portal dalam kamus istilah teknologi informasi adalah : “Situs web atau layanan yang menawarkan beragam sumberdaya dan layanan, seperti e-mail, forum, mesin pencari dan tempat belanja online.”(Wahid, 2006 ) Dalam buku Apa & Bagaimana e-Commerce disebutkan (Wahana Komputer, 2002 : 3) , bahwa ada dua type situs yang berkembang di internet, yaitu : 1. Situs statis 2. Situs database 48 Situs statis berisi serangkaian file yang saling berhubungan dalam bentuk file berformat HTML (Hyper Text Markup Language). File-file tersebut dapat berisi hubungan atau gabungan antara grafis dan teks, dan dengan tambahan bahasa Java, gif animation, sound, form dan lain sebagainya, merupakan sebuah sajian web grafis tingkat tinggi yang dapat dibuat. Situs statis ini dapat digunakan untuk menampilkan informasi yang tidak memerlukan updating secara teratur dan derajat fungsionalitas yang tinggi. Situs statis didesain misalnya untuk dijadikan pedoman tentang sebuah kota provinsi suatu negara. Situs database didesain bukan merupakan HTML statis, tetapi dibuat dengan aplikasi program database. Situs database digunakan untuk memberikan informasi yang update atau selalu baru yang dibutuhkan oleh pengguna. Contohnya situs berita, toko online, e-bangking dan lain sebagainya. 2.1.3 Desain Web Di kalangan web developer ada dua istilah profesi yaitu web designer dan web programmer. Web designer adalah orang yang bertugas untuk mendesain web, sedangkan web programmer adalah orang yang bertugas untuk menuliskan skrip pemrograman web untuk sebuah situs. 49 Tahap-tahap membuat membangun sebuah situs yang harus diperhatikan yaitu : 1. Perencanaan, perancangan dan tujuan 2. Memilih dan mempersiapkan tool 3. Mendesain web 4. Mempersiapkan database server 5. Pemrograman web 6. Menggabungkan desain dan pemrograman web 7. Mengevaluasi situs 8. Proses upload file dan database 9. Mempromosikan Sedangkan berkaitan dengan desain web, maka tahap desain web menurut Lukmanul Hakim (2004, 45) adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan header 2. Background header 3. Bentuk navigasi 4. Efek gradiasi transparan pada navigasi 5. Tombol navigasi 6. Hiasan foto 7. Slogan situs 8. Logo situs 9. Membuat garis bantu 10. Pemotongan grafik web 11. Optimasi grafik web 12. Menyimpan desain header 13. Grafik asesoris; label menu, pembatas link, tombol login, tombol search. 50 2.1.4 Evaluasi Situs Pada tahap mengevaluasi situs bertujuan untuk menciptakan kepuasan pengguna, mengevaluasi setelah melakukan proses perancangan, desain, pemrograman dan uploading diserver hosting agar dapat diakses oleh semua orang. Mengevaluasi situs dapat dilakukan secara manual maupun otomatis dengan bantuan sebuah tool. Sedangkan Tahap-tahap evaluasi situs yang perlu diperhatikan sebagai berikut : 1. Melakukan kompatibilitas dengan berbagai browser. 2. Melakukan tes tampilan di berbagai browser agar situs dapat terlihat bagus dibrowser apapun, karena setiap browser terkadang berbeda dalam menampilkan desain dari sebuah situs. 3. Memeriksa link, apakah semua link dapat berfungsi semuanya atau ada beberapa link yang tidak berfungsi atau link yang tidak ada targetnya (broken link). 4. Memperkirakan waktu akses terhadap situs di internet, seberapa lama situs akan tampil ketika dipanggil, adanya grafik-grafik dan animasi pasa sbuah situs dapat mempengaruhi waktu akses terhadap situs tersebut. 51 5. Membuat laporan-laporan terhadap situs berupa dokumen, dipergunakan untuk memperbaiki hal-hal yang belum beres terhadap situs yang dibuat. Secara spesifik berdasarkan data sumber dari Situs Depkominfo(http://www.depkominfo.go.id/portal/?act=detail&mod=artikel &view=1&id=BRT060116124201) melakukan penelitian terhadap kondisi situs web pemerintahan daerah dengan parameter penilaian sebagai berikut : 1. Kecepatan (Speed) Faktor kecepatan untuk tampilan sebuah situs web pemerintah daerah sangat berpengaruh terhadap pengunjung. 2. Homepage Homepage pada suatu situs web pemerintah daerah adalah halaman pertama yang akan dibuka oleh pengunjung. Suatu bentuk homepage yang menarik akan memberi kesan tersendiri bagi pengunjung untuk mengetahui lebih jauh tentang isi dari situs web pemerintah daerah. 3. Isi (Content) Isi (content) situs web pemerintah daerah merupakan sejumlah informasi yang disampaikan oleh suatu lembaga pemerintah daerah kepada masyarakat. Isi minimal situs web pemerintah provinsi akan berbeda dengan situs web pemkab/pemkot. 4. Konteks Konteks suatu situs web pemerintah daerah harus mencerminkan dan sejalan dengan visi dan misi, serta tugas pokok dan fungsi 52 (Tupoksi) dari lembaga pemerintah daerah bersangkutan. Pembuatan situs web pemerintah daerah mempunyai sasaran agar masyarakat Indonesia dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan lembaga pemerintah daerah. 5. Kemudahan Dibaca (Readibility) Suatu situs web pemerintah daerah harus mudah dibaca, dimengerti, dan difahami oleh pengunjung. Situs web pemerintah daerah harus memperhatikan faktor kenyamanan, dan memberikan kemudahan bagi pengunjung. 6. Mobilitas Data Data pada suatu isi (content) sebuah situs web pemerintah daerah harus selalu di mutakhirkan. Ditinjau dari sisi mobilitasnya, suatu data dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu data statis dan data dinamis. 7. Ketepatan (Accuracy) Salah satu parameter keberhasilan suatu situs web pemerintah daerah adalah ketepatan (accuracy). Pengertian ketepatan disini adalah mengenai kemampuan dan ketepatan situs web pemerintah daerah dalam menyajikan informasi. 8. Layanan Publik Salah satu tujuan dari e-government adalah memberikan layanan publik secara elektronik melalui media situs web pemerintah daerah. Situs web pemerintah daerah harus memberikan informasi tentang layanan publik yang diberikan oleh lembaga pemerintah daerah bersangkutan atau lembaga pemerintah lainnya kepada masyarakat. 9. Ukuran Kualitas Interaksi (Usability) Ukuran kualitas interaksi pada situs web pemerintah daerah adalah pengalaman pengunjung ketika melakukan interaksi pada situs web pemerintah. Ukuran kualitas interaksi (usability) lebih cenderung mengacu pada desain dari User Interface (UI). 53 10. Penggunaan Platform Penggunaan suatu platform mempunyai korelasi dengan penggunaan dan pengembangan aplikasi pada suatu situs web pemerintah. Kriteria web menurut ADAS (Academy of Digital Arts & Science), sang penyelenggara Webby Awards, dikutip dari Majalah Percikan Iman No.11 Th.VIII Nopember 2007. Ada enam kriteria yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah web yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Content Struktur dan navigasi Desain visual Fungsional Interaktif Overall experience Sedangkan penilaian terhadap web sebagaimana tercantum dalam buku Menguasai Desain Web, karangan John McCoy, alih bahasa Arman Yusuf (1996 : hal 184) adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tingkat keatraktifan dan rasa umum (desain dan bahasa) Interaktivitas Pembaharuan Jangkahan situs Kualitas fasilitas navigasi Link ke situs lain Kemudahan kontak Teknologi web 54 2.2 Perpustakaan di Indonesia Perpustakaan berasal dari kata pustaka artinya buku atau kitab. Dalam Bahasa Inggris perpustakaan disebut library, dalam Bahasa Belanda disebut bibliotheek, dalam Bahasa Perancis bibliotheque, dalam Bahasa Spanyol dan Portugis bibliotheca. Akar kata library adalah liber (bahasa latin) artinya buku, sedangkan akar kata biblioteheek adalah biblos artinya buku (Yunani). Istilah perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku atau kitab, berdasarkan hal tersebut maka definisi perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian atau subbagian dari sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang diguankan untuk menyimpan buku, biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu serta digunakan untuk anggota. Pengertian lain menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perpustakaan adalah tempat atau gedung disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi dan sebagainya. Selain itu, dapat juga diartikan sebagai koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan. 2.2.1 Periodisasi Perpustakaan Sejarah perpustakaan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah Indonesia. Periode perpustakaan Indonesia dapat dibagi sebagai berikut : 1. Perpustakaan awal 55 2. Perpustakaan zaman Hindia Belanda (1778-1942) 3. Perpustakaan zaman Jepang 4. Perpustakaan sejak 1945 sampai dengan sekarang. Pada Tahun 1950-an merupakan awal ancangan karena pada waktu Pemerintah RI mulai menyebarkan perpustakaan, khususnya perpustakaan umum dengan nama Taman Pustaka Rakjat ke seluruh Indonesia. Perkembangan perpustakaan umum yang mula-mula menggembirakan itu akhirnya berakhir tragis dengan runtuhnya berbagai Taman Pustaka Rakjat. Tonggak kebangkitan dimulai pada Tahun 1969, dengan dimulainya Pembangunan Lima tahun (Pelita) pertama. Saat itu kegiatan perpustakaan tercakup di dalam rencana pembangunan hingga sekarang. Kemudian dengan komunikasi, dan perkembangan teknologi informasi dan perubahan paradigma perpustakaan, maka perpustakaan dari masa ke masa berkembang sebagai mana gambar berikut ini : 56 Perpustakaan Tradisonal Kumpulan koleksi buku Tidak dilakukan kataloging Kataloging (indexing) dilakukan secara manual Perpustakaan Semi Modern Perpustakaan Modern Kataloging komputer Perpustakaan Digital Seluruh koleksi dalam bentuk digital (e-document) Diakses melalui internet dengan bantuan Koleksi tidak hanya dalam bentuk kertas, namun juga dalam bentuk file digital Perpustakaan Virtual Gambar 2.6 Perpustakaan Dari Masa ke Masa (Astragraphia, 2002) Dari gambar tersebut diatas, dapat dilihat bahwa perpustakaan mengalami perubahan dari segi koleksi, teknik pengolahan dan sarana aksesbilitas. Kemajuan teknologi informasi telah membawa perpustakaan tidak hanya pada otomasi yaitu pada masa perpustakaan modern semua dibantu dengan alat komputer, namun berkembang menjadi koleksi tidak hanya kertas tapi tersedia dalam bentuk digital (file) seperti CD-ROM atau materi yang digitalisasikan, maka pada masa ini dikenal dengan perpustakaan digital. Pada perpustakan digital aksesbilitas pun semakin 57 mudah dijangkau dengan media internet, semua informasi dan layanan dilakukan oleh media tersebut sehingga memudahkan pengguna untuk mengunjungi perpustakaan setiap saat tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Dari perkembangan perpustakaan digital era berikutnya dikenal dengan perpustakaan virtual, perpustakaan ini telah menjalan operasional dengan menggunakan media internet dan koleksi yang dimiliki semuanya dalam bentuk e-document. Perkembangan perpustakaan di Indonesia baru, pada tahap perpustakan digital yang dilakukan oleh beberapa institusi khususnya perpustakaan perguruan tinggi yang memiliki kesiapan dari sumber daya manusia sampai dengan teknologinya, dan tidak sedikit perpustakaan yang masih ada dalam tahap perpustakaan tradisional, semi modern dan modern. 2.2.2 Perpustakaan Digital Perpustakaan digital disebutkan sebagai perpustakaan yang koleksinya tidak hanya dalam bentuk kertas melainkan ada koleksi dalam bentuk file digital. Pendapat dan tanggapan berkaitan dengan perpustakaan digital atau digital library dalam disiplin ilmu perpustakaan dan informasi seperti Gladnye dalam buku Qalyubi menyebutkan: Digital library adalah perpustakaan yang harus memenuhi atau menyediakan semua jasa yang esensial dari perpustakaan tradisional dan juga harus mengeksploitasi kelebihan dan manfaat penyimpanan, 58 penelusuran, dan komunikasi digital. Menurutnya bahwa jenis perpustakaan itu harus dapat memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang muncul di perpustakaan dengan cara efektif dan efisien (http Davis). Sedangkan menurut Brian Lang mengemukakan : Digital library merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menggambarkan penggunaan teknologi digital untuk memperoleh, menyimpan, melestarikan, dan menyediakan akses terhadap informasi dan materi-materi yang diterbitkan dalam bentuk digital atau didigitalisasikan dari bentuk tercetak, audio visual dan bentuk bentuk lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan akses kepada luruh pemakai, yang tentu saja dioreintasikan pada cara penyampaian dan penyebaran informasi yang cepat, akurat, dan andal (Carpenter, 1998 : 227). Digital Library Federation di Amerika Serikat menyatakan : Perpustakaan digital adalah organisasi-organisasi yang menyediakan sumber-sumber, meliputi staf ahli, dengan tujuan untuk menyeleksi, membentuk, menawarkan akses intelektual, menginterprestasikan, mendistribusikan, memelihara integritas, dan menjaga atau memastikan secara terus menerus koleksi digital dapat dimanfaatkan sehingga selalu siap sedia dan ekonomis untuk digunakan oleh masyarakat terbatas atau sekelompok masyarakat (Deegan, 2002 : 20) Definisi lain tentang perpustakaan digital adalah : “Perpustakaan yang memiliki koleksi (data, informasi, atau ilmu pengetahuan) dalam bentuk digital yang dikelompokkan dengan menggunakan suatu metoda yang spesifik yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam mencari (information retrieval), mengkonsumsi maupun mereplikasi koleksi tersebut.”(Prosiding Beni Rio Hermanto dalam Seminar Membangun Perpustakaan Digital Perguruan Tinggi, 12 Desember 2007). 59 Dari pendapat atau definisi digital library tersebut dapat dipaparkan tentang prinsip-prinsip dari pengembangan digital library, yaitu : 1. Koleksinya meliputi materi dari berbagai sumber. 2. Pemakai harus disajikan suatu pandangan homogen dari beragam sumber. Menurut Arm (1995) mengemukakan delapan prinsip-prinsip yang merupakan starting point dan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam pengembangan kerangka kerja konseptal serta pemikiran yang berkaitan dengan rancangan, struktur dan fungsi perpustakaan digital, yaitu sebagai berikut : 1. Kerangka kerja yang bersifat teknis masih tetap eksis dalam suatu kerangka kerja resmi dan sosial. 2. Pemahaman terhadap konsep-konsep digital library dihalangi oleh terminologi-terminologi. 3. Arsitektur dasar harus terpisah dari isi yang disimpan dalam perpustakaan. 4. Nama-nama dan identifier merupakan blok-blok gedung dasar bagi perpustakaan digital. 5. Objek-objek perpustakaan digital adalah lebih dari hanya sebagai koleksi. 60 6. Objek perpustakaan digital yang digunakan adalah berbeda dari objekobjek yang tersimpan. 7. Pusat-pusat penyimpanan harus menjaga informasi yang telah disimpan. 8. Para pemakai menginginkan karya-karya intelektual, bukan pada objek-objek digital. Digital library merupakan perpustakaan yang akan menjadi alternatif kunci untuk merespon setiap kebutuhan pencari informasi, dapat memerankan suatu fungsi yang sangat signifikan dalam dunia informasi, baik yang bersifat ilmiah, hiburan, ataupun fungsi-fungsi lainnya, karena keunggulan dari digital library diantaranya : 1. Long distance service 2. Akses yang mudah 3. Murah 4. Pemeliharaan koleksi secara digital 5. Jawaban yang tuntas 6. Jaringan global Memerankan suatu fungsi dengan merespon perkembangan teknologi dalam memberikan akses kepada pemakai terhadap informasi yang berkembang, maka dalam kontek ini digital library berperan : 1. Pengadaan berbagai jenis material dalam bentuk digital. 61 2. Penyediaan informasi tentang jasa perpustakaan dan koleksi terhadap pemakai jarak jauh, yaitu melalui jaringan elektronik. 3. Jasa komersial dapat disediakan dalam bentuk elektronik dalam bentuk teks, image, suara dari dokumen koleksi perpustakaan. 4. Ragam publikasi elektronik dalam sejumlah media seperti CD ROM. 5. Akses yang terintegrasi. 6. Adanya teknologi jaringan dan imaging untuk mendukung dan meningkatkan semua aspek jasa operasional perpustakaan. 7. Adanya teknologi jaringan dan imaging untuk menfasilitasi kerja sama yang erat dengan lembaga-lembaga lain. 8. Adanya keahlian dalam bidang perpustakaan yang berkaitan dengan aplikasi teknologi baru ke dalam semua jenis penelitian bibliografi dan aktivitas perpustakaan (Carpenter, 1998 :228) Sebuah perpustakaan digital menjalankan fungsi dengan keunggulan yang dimilikinya harus memiliki sumber daya manusia yang andal sebagai berikut : 1. Mediator pengetahuan. 2. Arsitek informasi. 3. Pustakawan hibrida 4. Pemeliharaan pengetahuan. 62 Paparan tentang digital library keberadaannya memberikan wajah baru dalam dunia perpustakaan, image negatif yang telah memarginalisasikan perpustakaan akan terpecahkan, karena digital library memiliki daya sistem pelayanan yang super efisien, akurat, dan cepat sehingga pemakai atau anggota perpustakaan akan merasa nyaman dan puas. 2.2.3 Jaringan Perpustakaan Digital Untuk mendukung kegiatan saling berbagi diperlukan sarana dan prasarana untuk dapat mewujudkannya, salah satu yang diperlukan adalah jaringan antar perpustakaan. Adanya jaringan antar perpustakaan akan lebih mengefektifkan kegiatan saling berbagi dengan bentuk kerjasama berbasiskan jaringan. Berbicara mengenai jaringan maka akan tergambar simpulsimpul dan hubungan antar simpul-simpul tersebut. Antara simpul ini mengalir informasi dari satu simpul ke simpul lainnya. Setiap simpul memiliki sekumpulan informasi dan data yang berbeda yang menjadi alasan kuat mengapa sebuah jaringan dibangun. Dalam kontek perpustakaan, simpul disini berupa perpustakaan dan informasi mengalir di antara perpustakaan-perpustakaan tersebut. Kerjasama berbasiskan jaringan ini dapat dilakukan dalam tingkat lokal, regional, nasional, bahkan tidak menutup kemungkinan 63 untuk kerjasama tingkat internasional. Teknologi komunikasi dan informasi telah memungkinkan dilakukan kerjasama tersebut, tentunya dalam pelaksanaan perlu memperhatikan kondisi di Indonesia yang belum memadai sarana dan prasarana komunikasi. Tujuannya untuk dapat menggabungkan sebanyak mungkin institusi dalam kerjasama ini, sesuai dengan kondisi teknologi komunikasi dan informasi masingmasing. Dalam sebuah jaringan, manfaat dari kerjasama akan makin terasa dengan semakin banyak bergabungnya anggota jaringan. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam kerjasama berbasiskan jaringan adalah standar yang digunakan di dalam jaringan. Standar tersebut menyangkut protokol/aturan serta bentuk dan jenis informasi yang dialirkan dalam jaringan ini, sehingga memudahkan kerjasama yang dilakukan. Sedangkan untuk penataan informasi internal tergantung pada kebijaksanaan perpustakaan masing-masing. Salah satu bentuk kerjasama berbasiskan jaringan yang telah ada diantaranya jaringan perpustakaan digital, jaringian informasi direktori, dan bibliografi network. Dalam jaringan perpustakaan digital, setiap perpustakaan yang telah melakukan upaya perpustakaan digital dapat saling berbagi dalam jaringan ini untuk memperkaya kolekisnya masing-masing, selain itu juga untuk membuka akses masyarakat yang lebih luas terhadap koleksi-koleksi digital mereka. 64 Kerjasama berbasiskan jaringan dalam hal ini yaitu situs digital library yang dibahas dalam penelitian ini adalah IDLN (Indonesia Digital Library Network) http://www.indonesiadln.org . IDLN didirikan Tahun 2001, merupakan sebuah jaringan perpustakaan digital di Indonesia. Dalam jaringan ini terdapat lembaga-lembaga maupun individu-individu yang mengembangkan perpustakaan digital masingmasing, dan dalam jaringan ini anggota saling berbagi koleksi digitalnya. Dari kontribusi anggota-anggotanya kemudian terkumpul koleksi dalam bentuk digital yang dapat diakses langsung oleh masyarakat luas melalui internet. Koleksi yang dikelola dalam jaringan ini sangat beragam, sesuai dengan jenis pengetahuan yang dimiliki dan dihasilkan oleh para anggotanya. Mulai dari artikel, skripsi, tugas akhir, thesis, disertasi, laporan penelitian, kliping, bahan ajar, gambar, musik, multimedia dan lain sebagainya. Misi IDLN adalah membuka kunci akses pengetahuan yang dimiliki bangsa Indonesia dan menyediakan akses seluas mungkin kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Milihat tujuan tersebut, IDLN dapat digunakan oleh perpustakaan perguruan tinggi sebagai sarana untuk berbagi informasi dan meningkatkan layanan kepada penggunanya. 65 Usaha awal yang dapat dilakukan, adalah mendigitalkan atau mengumpulkan koleksi-koleksi digital yang telah ada di perguruan tinggi masing-masing. Selanjutnya koleksi digital yang telah terkumpul ini dapat dikelola dalam perpustakaan digital yang kemudian dapat dibagikan dalam jaringan perpustakaan digital, tentunya disesuaikan dengan kebijakan masing-masing institusi. 2.2.4 Teknologi Dalam Perpustakaan Teknologi dalam perpustakaan berawal dari sejarah komputerisasi perpustakaan pada Tahun 1970-an berupa pembuatan daftar majalah berbantuan komputer oleh Pusat Dokumentasi Informasi Nasional atau kini telah menjadi Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah LIPI, dengan perangkat lunak DBMS (Data Base Mangement Systems), serta perangkat lunak CD/ISIS buatan Unescp pada awal Tahun 1980-an. Perkembangan teknologi informasi di perpustakaan dengan sistem komputerisasi, membantu dalam berbagai kegiatan operasional seperti adminstrasi surat menyurat, pengadaan, pembuatan katalog induk, katalog perpustakaan, bibliografi, kegiatan sirkulasi dan lain sebagianya. Selain memberikan kemudahan bagi SDM diperpustakaan hal tersebut mempermudah pengguna dalam menggunakan perpustakaan seperti kegiatan pencarian bahan pustaka yang tidak lagi dilakukan 66 dengan mencari katalog tercetak atau manual melainkan dengan perangkat lunak dengan sistem penelusuran terpasang atau lebih dikenal search engine. Berikut tabel perkembangan perangkat lunak dari berbasiskan under DOS sampai dengan teknologi web/internet yang digunakan perpustakaan di indonesia : Tabel 2.2 Perangkat Lunak dan Fungsi Perangkat Lunak Fungsi Micro CDS/ISIS versi 1.00 hingga Pembuatan kartu catalog 3.oo Minisis Penyusunan pangkalan data, indeks, laporan penelitian Inmagic Pembuatan kartu katalog, pemesanan, dafta buku baru, sirkulasi Tinlib Semua kegiatan perpustakaan Dynix Pembuatan katalog induk buku, pangkalan data bibliografis Oasis Semua kegiatan perpustakaan Spaktra (berdasarkan oracle) Semua kegiatan perpustakaan Soflib (berdasarkan Dbase3) Pembuatan katalog Dbase3 Pembuatan katalog Isys Penyusunan pangkalan data perundang-undangan, penelusuran text secara bebas (free text searching) VTLS Pembuatan bibliografi, pembuatan kartu katalog, sistem sirkulasi, authority list SIPISIS/WINISIS Pembuatan kartu katalog, pemesanan, dafta buku baru, sirkulasi DELLA Semua kegiatan perpustakaan DILLA (Digital Library Semua kegiatan perpustakaan Application) 67 Lontar (Library Online and Digital Archive) DIAN (Distributed Information and Archive Network) GDL ( Ganesha Digital Library) GLIS Semua kegiatan perpustakaan Semua kegiatan perpustakaan Publikasi bibliografi Semua kegiatan perpustakaan 2.3 Teori- Teori Kepuasan Pengguna Teori-teori kepuasan pengguna yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep kepuasan pelanggan, yang menggunakan situs digital library UNIKOM. Konsep kepuasan pengguna masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan merupakan proses yang tidak sederhana melainkan kompleks dan rumit. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna secara lebih baik, maka perlu juga dipahami sebab-sebab terjadinya kepuasan. Berfokus pada kepuasan pengguna diantaranya melalui usaha memahami kebutuhan, keinginan-keinginan, dan harapan pengguna, adalah salah satu kunci sukses sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang jasa. Banyak pakar yang memberikan definisi mengenai kepuasan pengguna diantaranya menurut Engel yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (1997 :102), yaitu : “ Kepuasan merupakan evaluasi purna beli dimana alternative yang dipilih sekurang-kurangnya melampaui harapan pengguna, 68 sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan.” Sedangkan pengertian kepuasan pengguna menurut Kotler (2002 : 42) adalah : “Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah dibandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya” Menurut Kotler seorang pengguna yang merasakan kinerja melebihi harapannya, maka ia akan merasa puas, sebaliknya bila kinerja yang diterimanya itu tidak memenuhi harapan maka ia tidak merasa puas. Hal tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut : a. Apabila kinerja < harapan, maka pengguna merasa tidak puas. b. Apabila kinerja = harapan, maka pengguna akan merasa puas. c. Apabila kinerja > harapan, maka pelanggan akan merasa sangat puas. Seperti telah didefinisikan diatas, kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan pengguna. Jika kinerja yang diterima pengguna itu tidak memenuhi harapan maka ia tidak merasa puas, sebaliknya bila kinerja memenuhi harapan/ kepuasan pengguna, maka pengguna akan merasa puas, sedangkan jika kinerja melebihi harapan, maka pengguna akan merasa sangat puas/senang. 69 2.3.1 Mengukur Kepuasan Pengguna Menurut Philip Kotler terjemahan Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli (2000 : 60) mengemukakan, ada beberapa metode dalam mengukur kepuasan pengguna antara lain : 3. Sistem keluhan dan saran. 4. Survei kepuasan pengguna. 5. Belanja siluman. 6. Analisa kehilangan pengguna. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 2.3 cara pelaksanaan metodemetode pengukuran kepuasan pengguna. Tabel 2.3 Metode Pengukuran Kepuasan Metode 1. Sistem keluhan dan saran 2. Survei kepuasan pengguna Cara Pelaksanaan 1. Perusahaan memberikan formulir untuk di isi pengguna mengenai keluhan-keluhan dan saran-saran untuk institusi. 2. Penelitian langsung dilapangan dengan memberikan daftar pertanyaan atau juga dapat dilakukan dengan menelepon pengguna-pengguna sebagai sampel acak dengan pertanyaan, apakah meraka sangat puas, puas, kurang puas, sangat tidak puas, dari berbagai aspek perusahaan. 70 3. Belanja Siluman 3. Perusahaan dapat membayar orang-orang untuk bertindak sebagai pengguna potensial untuk melaporkan temuantemuan mereka tentang kekuatan dan kelemahan yang mereka alami dalam menggunakan produk perusahaan dengan produk pesaing. 4. Perusahaan harus menghubungi para pengguna yang berhenti menggunakan atau berganti menggunakan produk lainnya untuk mengetahui penyebabnya. 4. Analisa kehilangan pengguna Sumber : Philip Kotler terjemahan Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli (2000 : 60) Sedangkan untuk mencapai kepuasan pengguna, suatu organisasi atau perusahaan membuat konsep produk yang akan dibuatnya. Lihat gambar dibawah 2.7. Kebutuhan dan Tujuan Perusahaan Keinginan Pengguna Produk Nilai Produk Harapan Pengguna Bagi Pengguna Terhadap Produk Tingkat Kepuasan Pengguna Gambar 2.7 Diagram Konsep Kepuasan Pengguna (Rangkuti, 2002 : 24) 71 Bahwa tujuan perusahaan memproduksi suatu jenis produk berorientasi pada kebutuhan (nilai produk) bagi pengguna dengan tujuan tercapainya kepuasan pengguna yaitu jasa dirasakan sesuai dengan kebutuhan dan harapan. Suatu perpustakaan membuat dan memberikan layanan dalam bentuk situs digital adalah untuk menciptakan kepuasan pengguna dengan suatu desain situs yang sesuai dengan kebutuhan pengguna diantaranya aksesbilitas. Terciptanya kepuasan pengguna akan memberikan efek terhadap kedua belah pihak, antara lain memberikan suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perpustakaan, hubungan yang baik antara perpustakaan dengan pengguna, dan loyalitas kepada pengguna setia.