MODUL 5 Kerja sama Perpustakaan dan Jaringan Informasi Internasional KEGIATAN BELAJAR 1 Jenis Jaringan Informasi Sesudah Perang Dunia terbentuklah sebuah badan internasional beeranggotakan negaranegara Sedunia.Badan tersebut dikenal dengan nama United Nations Organisation (UNO).Badan tersebut di Indonesia dikenal dengan dengan nama Perserikatan Bagsa-Bangsa (PBB). PBB bertujuan mengembangkan kerjasama antar negara.,untuj mencapai tujuan tersebut maka PBB membentuk sebuah badan yang khusus bergerak dalam bidang pendidikan , ilmu pengetahuan dan kebudayaan.Badan tersebut di beri nama United Nations Education, Scientific and Cultural Organitations (Unesco) berkudukan di Paris. Unesco juga bergerak di bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi ilmiah.Unesco mendorong perlunya kerjasama antarnegara.Upaya Unesco tersebut sejalan dengan tuntutan banyak negara yang menghendaki kerjasama berbagai perpustakaan, pusat dokumentasi,dan pemakai informasi.Timbulnya tuntutan perlu diadakan kerjasama internasional dibidang perpustakaan dan dokumentasi di sebabkan karena: 1. meningkatnya jumlah terbitan didunia. 2. meningkatnya kebutuhan pemakai akan informasi. 3. berkembangnya teknologi telekomunikasi. A. BERBAGAI JENIS JARINGAN INFORMASI Secara umum jaringan dokumentasi dan informasi internasional dibagi menjadi 4 kelompok Jaringan , yaitu: 1. Program Informasi Internasional Di samping system kerjasama dan informasi pada tingkat nasional seperti Indonesia maka terdapat pula program kerjasama informasi pada tingkat regional dan internasional.Pada tingkat regional mencakup negara yang berada di satu kawasan geografis, musalnya kawasan Asia tenggara, Asia Selatan, Amerika tengah, Amerika Latin, Karibia, Afrika Selatan Sahara, Afrika Timur,dan sejenisnya.Sekarang ini berbagai Negara cendreung untuk membentuk perjanjian kerjasama bersifat formal secara bilateral dan multilateral.Kerjasama semacam ini dapat bersifat umum atau bersifat khusus. Dalam bidang informasi, tujuan kerjasama internasional adalah: 1. memberikan tanggapan yang lebih memuaskan akan kebutuhan informasi bagi pemakai di seluruh dunia. 2. memanfaatkan semakismal mungkin akumulasi pengetahuan untuk kemajuan manusia. 3. memperbaiki produktifitas system informasi yang telah ada dengan menarik pemakai. 4. untuk meningkatkan kemampuan sistem informasi serta menekan biaya pengolahan informasi. 5. menggalang keharmonisan dan integrasi berbagai sistem informasi untuk mencapai tujuan bersama. Berbicara mengenai jaringan kerjasama internasional maka pembaca harus mengetahui peranan PBB.Walaupun markas besar PBB berada di NEW YORK, namun kegiatan dokumentasinya tersebar di berbagai lembaga bawahannya di berbagai negara.Berikut ini penjelasan berbagai pusat dokumentasi yang dikelola oleh PBB maupun badan bawahannya. a. The United Nations Library Perpustakaan PBB yang berada di NEW YORK dinamakan Dag Hammarsjkuld untuk Mengenang jasa almarhum Dag Hammarsjkuld, mantan sekertaris jenderal PBB yang tewas di Kongo.dalam usahanya menyelaisaikan perang saudara. Perpustakaaan ini mengutamakan koleksi tentang PBB dalam bahasa Inggris maupun bahasa lain.The United Nations lainnya berada di Jenewa , Swiss menempati gedung peninggalan Liga Bangsa-Bangsa , bergerak dalam bidang sosial dan narkotik. b. The Economic Comission for Asia and Pacifik (ESCAP) Berada di Bangkok, merupakan “clearing house” untuk bidang demografi, pertanian, pengangkutan dan perdagangan. c. The Economic Comission for Latin America (ECLA) Berada di Santiago, Chili bergerak dalam informasi mengenai kawasan Amerika Latin dan zone ekonomi. d. The Economic Comissions for Africa (ECA) Berpusat di Addis Abba, menyimpan informasi mengenai perkembangan di Afrika dan memiliki perpustakaan yang sangat kaya akan data mengenai negara-negara di benua Afrika. e . The United Nations Disaster Relief Co-ordination Office (UNSRO) Berlokasi di Jenewa yang merupakan perpustakaan dan bank data mengenai bencana alam. f. The United Nations Industrial Development Organisation (UNIDO) Berada di Wina badan ini memiliki perpustakaan dan pusat dokumentasi, yang kegiatannya meliputi simpan dan temu balik informasi industri, menjawab pertanyaan pemakai serta Penyebaran industri informasi terpilih.Pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer, menerbitkan indeks imdustri abstrak yang di susun berdasarkan kata kunci.Kantor cabang UNIDO menerbitkan terbitan bulanan serta panduan literature.Tugas khususnya adalah memberikan bantuan nasihat dan bimbingan dalam bidang industri demi pengembangan industri di negara berkembang. g. The United Nations Environment Progamme (UNEP) Berpusat di Nairobi,Kenya.Badan ini memiliki perpustakaan dan bank data informasi lingkungan hidup, juga mendaftar produksi racun kimia yang berbahaya masih dapat dan digunakan di berbagai negara berkembang.UNEP juga mengelola jasa referal internasional bagi sumber informasi mengenai lingkungan. h. The United Nations Development Progamme (UNDP) Berada di NEW YORK, menyusun jasa referal international bagi badan-badan PBB dan program negara berkembang mengenai kerjasama teknik. i. The United Nations Institute for Training and Research (UNITAR) Berada di NEW YORK, memiliki perpustakaan dengasn koleksi utama hubungan internasional, Perkembangan ekonomi dan sosial serta bidang penelitian PBB . j. The Iternational Labour Organisation (ILO) Berada di Jenewa.Melayani infprmasi khusus dalam bidang pendidikan khusus dan penempatan kerja kaum tuna netra, gerakan koperasi, keselamatan kerja, masalah sosial dan perburuan,latihan ketrampilan latihan khusus untuk kaum cacat badan, peraturan perburuan dan buruh wanita.perpustakaan pusat dan cabang dokumentasi telah mengembangkan dan mendayagunakan system informasi terpadu (Integrated Service Information System,ISIS).Sistem ISIS telah banyak digunakan oleh banyak negara dan lembaga system internasional,termasuk Indonesia.Pada tahun 1986 dikeluarkan Micro CDS ISIS (Micro Computerizred Documentation Service Integrated Service Information Sistem) edaran atau release 1.00.sedangkan pada tahun 1988 dikeluarkan edaran 2.30.Micro CDS ISIS diedarkan oleh Unesco. k. The Uniteed Food Agriculture Organization (FAO) Berada di Roma, mermiliki pusat dokumentasi mengenai pedesaan, pupuk,genetika,statistika pertanian, keracunan makanan, populasi pedesaan, sumber daya kehutanan, perairan, perikanan,kontaminasi organisme air tawar. FAO juga mengoordinasi tiga system jaringan informasi internasional, yaitu AGRIS (bibliografi mutakhir menggenai ilmu pertanian berdasarkan sumbangan 8 negara penyumbang data),CARIS (program data pertanian dan tenaga pertanian di negara berkembang) dan AGLINET (merupakan jaringan keja perpustakaan yang dibantu oleh 17 perpustakaan peserta.Untuk Indonesia perpustakaan yang mewakili kegiatan pertanian adalah Perpustakaan Pusat Pertanian dan Komunikasi Penelitian (PUSTAKA) yang berpusat di Bogor. l. The United Education Scientific and Cultural Organization (Unesco) Berpusat di Paris, memiliki perpustakaaan, system dokumentasi terkomputer bagi dokumen Unesco, system dokumenetasi untuk ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan, system referral bagi data yang berkaitan dengan lingkungan kelauatan dan sebuah system informasi untuk pendididkan yang dikelola oleh Internatrional Bureau of Education (IBE) di Jenewa. Bekerjasama denngan FID, Unesco telah membentuk direktori internasional mengenai Penelitian dibidang dokumentasi(ISORID) dibantu 74 pusat nasional dan mengkoordinasi system informasi mengenai penerapan ilmu dan teknologi bagi pengembangan(SPINES) m. The World Health Organization (WHO) Berpusat di Jenewa memiliki perpustakaan dan system informasi mengenai: 1. teknologi tepat guna dalam bidang kesehatan 2. penelitan mengenai filariasis dan penyakit parasit lainnya. 3. kontraindikasi dalam bidang pengobatan 4. direktori lembaga penelitian kesehatan di Afrika. n. The International Civil Aviation Organization (ICAO) Berpusat di Montreal, memiliki bank data mengenai fasilitas pelabuhan udara, stasistika angkutan udara, peralatan komunikasi dan navigasi, dan pemasok peralatan. o. The International Atomic Energy Agency (IAEA) Berpusat di Wina, memiliki perpustakaaan dna system informasi mengenai data tentang neutron, reksi nuklir, dapat melayani permintaan mengenai pengukuran dan evasluasi data nuklir.IAEA juga mengkoordinasi system informasi nuklir internasional(INIS).Jaringan INIS juga dikaitkan dengan WIPO,guna penelusuran retrospektif.Untuk Indonesia perpustakaan yang ditunjuk adalah Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). p. The Intenational Telekommunication Union (ITU) Berpusat di Jenewa,usahanya bergerak dalam bidang terbitan direktori dan pengembangan data mengenai stasiun transmisi, standar radio internasional, frekuensi pemancar radio, stasiun pantai, stasiun kapal, undang-undang siaran, layanan telegram dan telepon, stasiun telegram internasional. q. The General Agreement on Traffis and Trade (GATT) Berpusat di Jenewa, memiliki bank data bead an perdagangan internasional dari negara berkembang. r. The World Intellectual Property Organization (WIPPO) Berpusat di Jenewa, menerbitkan system informasi paten dunia (INPADOC), menerbitkan pangkalan data bibliografi yang terindeks.WIPO juga melayani penelusuran retrospektif, jasa kesiagaan informasi dan jasa tanya jawab. s. The World Metrological Organization (WMO) Berpusat di Jenewa, mengembangkan system desentralisasi guna mengumpulkan dan mengolah data meteorolohis, dikenal dengan nama World Metrological Watch, system ini merupakan jaringan kerja stasiun cuaca, pusat pengumpulan data dan pusat telekomunikasi yang memungkinkan setiap negara memperoleh akses waktu nyata (real-time acces) ke data meteorologis dan mengolah data lepas hubung (off-line)lainnya. 2. Kegiatan Organisasi Regional Kegiatan informasi berbagai organisasi regional pada dasarnya sama dengan keegiatan PBB dalam bidang informasi.Berikut beberapa organisasi regional yang ada kaitannya dengan informasi a. The Organization for Economic Co-operation and Development (OCED) Berpusat di Paris, dibentuk pada tahun 1961.Anggotanya meliputi negara Eropa barat, serta negara industri lain di luar Eropa timur seperti Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.Dalam kaitanya dengan informasi negara anggota mengirimkan wakilnya ke Information Policiy Group, yang melakukan konsultasi dan kajian mengenai tanggung jaawwab pemerintah, fungsi national focal point, deskripsi mengenai fasilitas informasi yang ada pada masing-masing negara anggota, kemungkinan kerjasama multilateral dalam bidang informasi, masa depan informasi ilmu pemgetahuan dan teknologi.Hasil yang didapat sebagai antara lain terbentuknya system dokumentasi Internaional semi terpusat, Internatinal Road Research Documentation(IRRD) dengan 15 negara anggota sertatiga bahasa kerja yaitu Inggris, Perancis dan Jerman. b. The Council for Mutual Economic Assistance (CMEA) Merupakan badan kerjasama ekonomi bagi blok komunis lebih dikenal dengan nama COMOCON.Dalam bidang informasi di bentuklah International Centre for Scientific and Technical Information di Moskow dengan anggota 9 negara.Tujuan pusat internasional adalah mendorong terbentuknya system informasi terpadu yang menghubungkan negara anggota, mamacu penelitian dan pengembangan dibidang informasi, menyediakan bantuan bagi unit informasi yang ada di negara anggota , serta membantu pelatihan spesialis informasi. c. The European Community Merupakan nama kolektif bagi tiga kelompok supranatural yang ada di Eropa Barat.Adapun ketiga kelompok tersebut adalah European Coal and Steal Community(1952), Common Market atau European Economic Community (1958), dan European Atomic Energy Community atau Euratom (1958).Kegiatan komisi ini diarahkan pada pembentukan EURONET, sebuah jaringan kerja terkomputer bagi transmisi data yang akan mengaitkan seluruh pangkalan data yang ada di Eropa dengan cara terpasang.Dibentuk pula sebuah komisi yang bertanggung jawab atas koordinasi dan bertindak selaku pusat pengolahan internasional seperti Sistem for Metallurgy Information and Documentation (SDIM),keikutsertaan Eropa dalam AGRIS,(EUR-AGRIS) dan European Nuclear Documentation System (ENDS). d. The European Space Agency Mendirikan Space Documentation Service (SDS) di Frascati (Italia),merupakan system desentralisasi yang mengolah data yang dihasilkan badan lain.SDS menggunakan system RECON hingga memungkinkan unit pemakai untuk menelusur atas dasar waktu nyata . e. The Commonwealth Secretariat Di samping bergerak dibidang kerjasasma ilmu penetahuan dan pendidikan juga bergerak dalam bidang penyebaran informasi.Salah satu sumbangan nyatanya adalah pembentukan Commonwealth Agricuktural Bureaux (CAB) terdiri dari jaringan kerja berbagai pusta informasi mengkhususkan dalam berbagai aspek pertanian.CAB mengumpulkan dan memilih literature pertanian dari seliruh dunia dan menerbitkan hasilnya dalam bentuk abstrak,baik dalam bentuk cetak atau terbacakan mesin. f. The Agency for Culturaland Technical Co-operation(ACCT) Merupakan badn kerjasmateknik bagi negara yang berbahasa Perancis.Baddan kkerjasama ini menerbitkan buku panduan tenik bagi berbagai bidang ilmu pengetahuan dan gait membantu system informasi internasional terutama dengan jalan menerjermahkan kedalam bahasa Perancis sertas menyebarkan panduan AGRIS, level, dari pilot project CARRIS dan DEVSIS. g. The Organizationof American States Merupakan organisai negara-negara di benua Amerika.Dibidang informasi melancarkan dua program utama,program pertama memberikan bantuan teknik dan informasi bagi industri skala kecil dan menengah untuk menggunakan teknik tahu-bagaimana (know-how) dalam kegiatan produksi mereka.Program kedua menyangkut pendidikan tenaga perpustakaan dokumentsi dan arsip.Bekerjasama dengan Library of Congres mengembangkan format bibliografi. h. The Pan–American Health Organization Bekerjasma dengan pemerintah Brazilia dibentuklah perpustakaan kedokteran regional disebut BIREME.Sejak tahun 1974 BIREME menjadi salah satu pusat regional MEDLINE.Badan ini juga bekerja erat dengan negara anggota Konvensi Andres Bello(Bolivia, Chili, Colombia, Ecuador,Peru,dan Venezuela). i. Afrika Negara yang berdekatan dengan sungai Senegal dan Niger telah membangun pusat dokumentasi terkomputer dengan tujuan mengumpulkan dan menganalisis informasi bagi negara anggota.Di Kenya, Kenya National Academy for the Advancemen of Arts and Sciences bekerjasama dengan Fondation for International Development (DSE) telah membangun Regional Coordination Centre for Information Training (CRIT), yang bertugas melakukan kajian terhadap kebutuhan sumber manusia bidang informasi, masalah pelatihan serta menyelenggarakan kursus singkat berbagai aspek tugas informal. j. The Industral Development Centre for Arab Sates (IDCAS) Didirikan oleh negara-negara Arab khusus untuk mengembangkan jaringan informasi yang ada di negara anggota agar terbentuk keseragaman dalam pengolahan informasi serta memasok informasi industri bagi negara-negara Arab. k. Asia Di kawasan Asia Tenggara dikenal organisasi regional berupa Associaton of Southeast Asia Nation (ASEAN) tidak banyak kegiatan yang dilakukan dalam kerja sama informasi.Salah satuy kegiatan yang dapat di sebut adalah Conference of South Asia Librarians (CONSAL) yang diselenggaarakan setia 3 tahun sekali di negara anggota dan pertukaran pengalaman antara pustakawan sekolah. 3. Badan Nasional Kegiatan Internasional Badan nasional yang memiliki kegiatan internasional umumnya tidak banyak dikenal.Berikit ini penjelasan berbagai badan internasional yang bergerak dalam bidang informasi internasional. a. The International Development Research Centre (IDRC) Berpusat di Kanada mem,iliki Division of Information Sciences, untuk meperkuat dan memoderenkan sumber nasional dan regional yang telah ada. Juga giat dalam pembentukan system informasi internasional bagi masalah sosial dan ekonomi ,dikenal dengan nama DEVIS dengan harapan mampu terdesentralisasikan. membangun pangkalan data bibliografi dengan iuran b. The British Council Giat dalam pengembangan koleksi, pengiriman koleksi, pengiriman tenaga informasi ke Inggris, pelatihan setempat, sumbangan dalam bidang perbukuan serta berbagai kegiatan lainnya.Ada kalanya unit informasi dari negara berkembang tidak dapat menemukan informasi dari negaranya sehingga terpaksa meminta fotokopi dari negara maju.Yang terkenal dalam pemberian jasa fotokopi ini ialah British Library Document Supply Centre di Boston Spa (Inggris) dan CNRS di Paris. 4. Organisasi Internasional Non-Pe,merintah Badan yang tergabung dalam kelompok ini umumnya melakukan kerjasama, tukar menukar dan promosi informasi pada tingkat internasional.Berikut ini penjelasan berbagai organisasi non-pemerintah a. International Council of Scientific Unions (ICSU) Organisasi ini bertujuan memajukan kegiatan ilmu pengetahuan.ICSU membentuk dua organiasasi yang berkaitan erat dengan informasi. Badan pertama disebut Abstracting Board (ICSU-AB) bertugas melancarkan arus informasi dengan cara menyeragamkan, menyelaraskan kegiatan anggotanya.Badan kedua adalah ICSU International Commite on Data for Science and Technology(CODATA) melakukan pembakuan pada data numerik. b. The World Association of Industrial and Technological Research Organization and The World Federation of EngineeringOrganization c. The Society for International Development Terkenel karena menyenggarakan jasa Tanya jawab mengenai masalah makroekonomi dari pekembangan sosio ekonomi negara berkembang dengan bantuan jaringan koresponden yang teersebar diberbagai wilayah. d. The International Organization for Standarization (ISO) e. The International Council on Reprogrophy f. The International Federation for Information Processing (IFIP) Bergerak dalam bidang olah data dan pengembangan riset, kerjasama internasional, pertukaran informasi serta pelatihan personalia g. The InternatIonal Federation of Library Associaton and Institutions (IFLA) Sekertariat berada di Den Hag Nederland.IFLA membentuk International Office for Universal Bibliographic Control di London yang bertugas melanjutkan berbagai kegiatan yang disponsori IFLA, mengembangkan International Standard for Bibliographic Description (ISBD, serta menempatkan kantor peminjaman international dalam linmgkungan British Library Document Suplly Centre di Boston Spa (Inggris). h. The International Federation for Documentation and Information(FID) Sekertariat berada di Den Haag.Kegiatan utamanya menyangkut dokumentasi seperti penelitian dokumentasi, praktek dan latihan dokumentasi.FID juga membentuk komisi pusat khusus untuk menangani Universal Decimal Clasification (UDC). I. The International Council on Archives (ICA) ICA diciptkan untuk memupukl pengembangan arsip dan kerjasama internasional dibidang kearsipan.Disamping kegiatan regional ICA jjuga bekerja melalui seksi dan komisi khusus, menerbitkan majalah Archivum. KEGIATAN BELAJAR 2 Kerjasama Perpustakaan di Luar Indonesia Pada modul sebelumnya anda telah melihat contoh kerjasama yang ada di Indonesia.Pada modul ini anda akan diajak menengok berbagai kerjasama yang ada di luar Indonesia A. KERJASAMA KATALOG INDUK DI NEGARA LAIN Di Jerman Barat pengembangan kerjasama lebih mengarah ke kerjasama regional diantara negara bagian yang disebut Lander. Untuk kepentingan bersama di buat dua katalog induk ,catalog pertama adalah catalog induk majalah luar negeri dan katalog induk majalah ddalam bahasa Jerman.Katalog kedua mencakup terbitan berseri dalam bahasa Jerman mencakup majalah berbahasa Jerman yang diterbitkan diluar Jerman.Untuk negeri Belanda dalam hal peminjaman buku semua perpustakaa bersifat sangat liberal dalam arti berupaya menghindari hambatan ynag merugiksn pemakai. Di Perancics koordinasi perpustakaan dilakukan oleh Bibliotheque Nationanle disingkat BN, yang bertugas menyusun catalog induk buku dalam bahasa Perancis serta buku asing.Untuk Amerika Serika, salah satu sarana yang banyak membantu kerjasama peminjaman pada tingkat nasional adalah penerbitan National Union Catalogue, disingkat UN, diterbitkan oleh Library of Congres.NUC disusun menurut abjad pengarang.Di Ingris ada sebuah kegiatan pembentukamn catalog induk pada tahun 1930 didaerah Sheffield.Kerjasama didaerah Sheffield dikenal dangan nama Sheffield Interchange Organisation disingkat SINTO. B. KERJASAMA PENGATALOGAN Usaha awal memberikan jasa pengatalogan terpusat dipelopori oleh Library of Congres dan British Library of Congres.Library of Congres bekerjasama dengan perpustakaan di Amerika Utara melancarkan proyek menguji keterlaksanaa system Machine Readable Catalogue atau MARC.Katalog perpustakaan mula-mula menggunakan buku sehingga dikenal dengan nama catalog buku.Dalam bentuk ini setiap buku yang diterima perpustakaan dicatat data bibliografinya kesebuah buku.Benttuk buku sudah tentu kurang luweskarena pengabjadan tidak sesuai dengan nama pengarang.Sesudah catalog buku menyusul catalog berkas atau sheaf catalogue,artinya katalig yang disusun menurut abjad lalu dijild menjadi satu seperti album.kemudian menyusul katalog berukuran 7,5 x 12,5 cm yang banyak digunakan di perpustakaan, maka muncul computer yang memungkinkan penyimpanan data katalog serta peretukaran data.Data katalog yang disimpan di klomputer harus dapat dibaca oleh komputer,maka dikembangkan catalog terbacakan mesin dalam bahasa Inggris disebut Machine Readable Catalogue dikenal dengan MARC. British Library mengeluarkan bibliografi nasional Inggris berjudul British National Binliographhy yang diolah dengan komputer serta menggunakan format baru MARC yang disebut UKMARC.Kemudian mengembangkannya menjadi sistem terpasang (online system).Pada sistem terpasang seorang pemakai di manapun dapat mengakses komputer induk selama pemakai tersebut memiliki computer, mmodem, telepon,dan fasilitas akses ke computer induk.Modem singkatan dari modulator demodulator digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital dan sebaliknya.Berkas MARC yang dapat diakses dengan ssistem terpasang tersebut juga mencakup data pra-publikasi yang diperoleh dari kegiatan Cataloguing In Publication(CIP). CIP ini di Indonesia dikenal dengan nama Katalogisasi Dalam Terbitan, artinya pengatalogan srbuah terbitan oleh Perpustakaan Nasional sebelum buku tersebut dicetak. C. PINJAM ANTAR PERPUSTAKAAN Pinjam antar perpustakaan sekarang sudah diperluas menjadi tingkat nasional sehingga semua perpustakaandapat ikut dalam kerjasama pinjam antar perpustakaan. D. SPESIALISASI SUBJEK Skema spesialisasi pertama kali diciptakan di London pada tahun 1948, 28 perpustakaan sepakat untuk melakukan spesialisasi subjek tertentu berdasarkan notasi klasifikasi Dewey sehingga masing-masing dapat memperoleh semua publikasi dalam semua subkjek.Dalam skala lebih beesar pada tahun 1949 dikembangkanlah system South Eastern Regional Library dengan 85 perpustakaan peserta masing-masingpeserta sepakat memesan buku yang dimuat dalam British National Bibliography sesuai dengan jatah masing-masing.Upaya ini ditunjang oleh British Library yang memperoleh satu eksemplar dari setiap buku yang terbit di Inggris.Bku deposit ini bertindak sebagai penunjang pinjam anatar perpustakaan.berbeda dengan Indonesia maka penerbit Inggris diwajibkan menyerahkan 6 eksemplar setiap judul sedangkan Indonesia cukup 2 bauh saja.Kerjasama pengadaan buku tersebut diperluas dengan pengadaan bahan perpustakaan yang langka (rare books)dan sudah dicetak lagi(out-of-print books).Buku langka adalah buku yang dicetak dalam jumlah terbatas.Ada juga buku yang pernah terbit namun tidak pernah dicetak ulang lagi yang disebut out-of-print books. Kegiatan tersebut kemudian dikembangkan dengan pengumuman buku yang disiangi dari sebuah perpustakaan artinya dikeluarkan dari koleksi namun ada perpustakaan lain yang berminat.Untuk mengkoordinasi kegiatan tersebut dibentuklah British National Book Centre (BNBC).Bahan perpustakaan terbitan luar negeri diperoleh melalui program pertukaran terutama antara perpustakaan nasionalyang mau melibatkan diri dalam pertukRAN BUKU. Kegiatan silang layan Di Australia kegiatan silang layan sudah maju, di negara tersebut terdapat perusahan yang bergerak dalam bidang documen delivery service yang dapat meminjam koleksi ke perpustakaan atas nama seseorang yang ingin mencari informasi. Pemenuhan pemesanan pinjaman koelksi antar perpustakaan cabang dalam satu atap atau sistem yang sama pada umumnya memakan waktu satu atau dua hari tergantung dari jarak antara perpustakaan yang bersangkutan. Sedangkan pemenuhan pinjaman koleksi yang dipesan oleh perpustakaan lain (antar sistem) biasanya memakan waktu sekitar satu minggu atau lebih tergantung jarak abtar perpustakaan peminjam dan perpustakaan yang meminjamkan. Untuk jangka waktu peminjaman biasanya selama 4 minggu dan dapat diperpanjang jika perlu. Kegiatan silang layan di Australia hampir semuanya menggunakan formulir elektronik secara online untuk memesan kolesi yang diinginkan oleh pengguna perpustakaan yang menggunkan formulir cetak khususnya perpustakaan yang belum menjadi anggota jaringan silang layan secara online. Fasilitas lain yang mendukung kegiatan silang layan di Australia adalah tersedianya sistem pembayaran transaksi silang layan antar perpustakaan secara online yang di kelola oleh the Australian Document Delevery Payment Service yang khusus mengelola pembayaran kegiatan silang layan antar perpustakaan di Australia. MODUL 6 JARINGAN COMPUTER DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DI PERPUSTAKAAN A. Jaringan computer Pengertian - Jaringan computer adalah sebuah kumpulan computer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan computer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. - Stand alone system artinya computer yang beroperasi sendiri, tidak di hubungkan dengan computer lain - Online system artinya sebuah computer yang dapat di akses oleh computer lain melui jaringan LAN ataupun jaringan internet. Untuk dapat terkoneksi dengan internet diperlukan media atau alat yaitu jaringan telepon (Telkom speedy) atau modem gsm atau cdma. Jenis-jenis jaringan ada 3 jenis jaringan atau network yaitu : - local area network (LAN) Adalah jaringan yang dibatasi area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area yang relativ kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari 1 km persegi. - Metropolitan area network (MAN) MAN mempunyai area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu provinsi. - Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut. Protokol Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi antara beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, aturan itu termasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipetipe kabel dan kecepatan transfer data. Protokol-protokol yang dikenal adalah sebagai berikut. a. ethernet b. Local talk c. token ring d. FDDI e. ATM Perangkat keras yang diperlukan untuk membangaun sebuah jaringan Perangkat keras yang diperlukan untuk membangun sebuah jaringan kompuer yaitu : - file server - workstations - network interface card - concentrators/HUB - repeaters - bridges - routers Tipologi/bentuk jaringan tipologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah : - mess - bintang (star) - bus - tree - cincin (ring) B. Penerapan Teknologi Informasi Di Perpustakaan Penerapan teknologi informasi di perpustakaan sudah sangat luas, tidak hanya sebagai alat pengganti mesin ketik tetapi dipergunakan untuk kegiatan automasi perpustakaan, perpustakaan digital dan e-learning. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan berdasarkan fungsinya terbagi dalam beberapa bentuk, antara lain : 1. Automasi Pekerjaan yang menggunakan teknologi komputer, meliputi aktivitas, meliputi aktivitas perpustakaan bidang pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota dan statistik. 2. Sistem informasi manajemen perpustakaan Pekerjaan yang dapat di intregrasikan dengan sistem automasi perpustakaan di ikuti dengan sistem pengambilan keputusan. 3. Perpustakaan Digital Penerapan teknologi informasi untuk menyimpan, mendapatkan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. dan 4. E-learning Penerapan teknologi informasi dalam bentuk jaringan, sebagai upaya menghubungkan pembelajar (murid) dengan sumber belajarnya (database, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah. Pengaruh penerapan teknologi informasi bagi pustakawan dan perpustakaan antara lain : 1. Efisiensi dan efektivitas pekerjaaan 2. Kemudahan pelaksanaan pekerjaan 3. Memberikan kecepatan akses informasi 4. Memberikan alternatif layanan perpustakaan a. Offline b. On-line 5. Meningkatkan kemampuan pustakawan Tujuan penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah memungkinkan ketersediaan informasi yang lebih banyak, lebih berkualitas, lebih cepat, dan akurat. Tahap-tahap automasi perpustakaan 1. Tingkat pra-jaringan 2. Tingkat jaringan lokal (local area network) 3. Tingkat jaringan luas (wide area network) Pilihan perangkat keras (hard ware) dan perangkat lunak (soft ware) Pemilihan perangkat keras di sesuakan dengan kebutuhan perpustakaan, sedangkan perangkat keras yang diperlukan adalah PC (personal computer), printer, scanner, barcode reader, komputer server dan jaringan komputer. Sumberdaya manusia Kelemahan sumberdaya manusia dalam bidang teknologi informasi dapat di perbaiki dengan memberikan porsi pelatihan dan diklat kepada pustakawan sehingga pustakawan dapat menjawab tantangan jaman terutama dalam bidang teknologi informasi. Implementasi Penggunaan teknologi informasi di perpustakaan dapat menimbulkan dampak yang sangat luas, terutama pada sistem kerja, tanggapan karyawan, maupun tanggapan pengguna. Pemanfaatan internet Manfaat-manfaat internet di perpustakaan : a. Penelusuran jurnal on-line b. Pemanfaatan internet untuk menampilkan layanan dan katalog online perpustakaan dengan media website c. Penelusuran katalog induk d. Mailing list perpustakaan Perpustakaan berbasis website Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, terutama teknologi internet akan semakin mempermudah perpustakaan dalam memberikan informasi bagi penggunanya misalnya dengan menggunakan media website sehingga pengguna bisa menelusur informasi melalui katalog on-line, jurnal online yang tersedia di perpustakaan dan layanan lain yang di sediakan perpustakaan. Perpustakaan Digital, Elektronik, Atau Maya Sebagai Bentuk Kerjasama Perpustakaan Dan Jaringan Informasi Di Lingkungan Elektronis. Konsep perpustakaan digital Menurut wikipedia indonesia, perpustakaan digital (digital library atau electronic library) adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang bisa di akses dengan komputer yang terhubung dengan internet. Elemen identifikasi perpustakaan digital a. Perpustakaan digital bukan elemen entitas tunggal b. Perpustakaan digital membutuhkan teknologi yang terhubung ke berbagai sumber c. Hubungan antar berbagai perpustakaan digital dan layanan informasi bagi pengguna (end user) bersifat transparan. d. Akses internasional perpustakaan digital e. Koleksi perpustakaan digital tidak terbatas pada dokumen pengganti (surrogates), secara luas artefak digital tidak bisa direpresentasikan atau di distribusikan dalam format tercetak. Tujuan perpustakaan digital a. Mempercepat pengembangan secara sistematis: kekayaan koleksi, penyimpanan dan pengorganisasian informasi dan ilmu pengeahuaan dalam bentuk digital b. Meningkatkan efisiensi dan lebih ekonomis pemencaran informasi ke berbagai sektor masyarakat c. Mendorong upaya kerjasama dalam penanaman modal informasi (resources), riset, komputerisasi dan jaringan komunikasi d. Memperkuat komunikasi dan kolaborasi di antara riset, bisnis, pemerintahan, komunitas pendidikan e. Mengambil peran sebagai generasi pemimpin dunia dan pemencaran ilmu pengetahuan di wilayah-wilayah penting yang strategis. f. Berkontribusi dalam memberi kesempatan belajar sepanjang hayat Perlunya perpustakaan digital Transformasi perpustakaan tradisional menuju perpustakaan digital tidak terhindarkan. Guna melayani kebutuhan komunitas dalam mengalihkan ilmu pengetahuan berbasis digital, informasi dan ilmu pengetahuan harus selalu siap tersedia. Perpustakaan dituntut tidak hanya memberikan sarana infrastruktur saja, tetapi akses sumber informasi yang bisa di akses dimana saja tanpa terbatas ruang dan waktu. Hambatan yang Manfaat perpustakaan digital Banyak manfaat yang dikemukakan oleh para ahli sebagaimana disampaikan Chisenga (2003) sebagai berikut : a. Penambahan koleksi yang lebih cepat dengan kualitas lebih baik b. Dapat memepercepat akses sehingga informasi yang dibutuhkan dapat segera dimiliki dan dimanfaatkan oleh pengguna c. Lebih bebas dan dapat memotong mata rantai administrasi untuk memperoleh informasi d. Dapat diakses dimanasaja, kapan saja asal ada komputer yang terkoneksi dengan jaringan baik itu LAN ataupun jaringan internet e. Pengguna dapat mengakses bukan saja hanya dalam format tercetak tetapi juga format suara, gambar, video dan lain-lain. Apa saja yang disediakan perpustakaan digital Alasan utama membangun perpustakaan digital adalah upaya koleksi perpustakaan cepat dan mudah di akses, ringkas dalam penyimpanan serta mudah dalam pengadaan. Sehingga isi perpusatakaan digital sama dengan pepustakaan konvensional, yang membedakan adalah bentuk format penyimpanan, dimana perpustakaan digital menggunakan format elektronik. Beberapa istilah koleksi yang utama dalam sebuah perpustakaan digital adalah sebagai berikut : a. Skripsi, thesis, desertasi maupun jurnal yang telah di ubah formatnya menjadi format digital b. Gray literature adalah bahan-bahan perpustakaan yang tidak dipublikasikan pada jalur formal atau tidak tersedia secara komersial. Contoh : laporan penelitian, kertas kerja, prosiding seminar, atau tulisan staff akademika yang dapat dipublikasikan secara terbatas atau lokal. c. Video clip dan sejenisnya yang biasanya digunakan pada proses mengajar. Seperti koleksi dari discoveery-chanel, history chanel dsb. d. Electronic-book (e-book) yaitu buku-buku yang memang sudah dalam format elektronik saat diproduksi. e. Electronic-journal (e-journal) yaitu jurnal-jurnal yang bertaraf nasional maupun internasional yang sudah tersedia dalam bentuk elektronik. f. Penerbitan lain seperti : brosur-brosur, foto-foto, kliping koran atau artikel majalah serta dokumen-dokumen sebagai arsip lembaga yang memungkinkan dipublikasikan secara digital. Terdapat beberapa isu/masalah yang perlu diperhatikan dalam implementasi perpustakaan digital : a. Pengelola perpustakaan digital hendaknya mengetahui esensi perpustakaan digital yaitu memberikan kemudahan akses dalam jangkauan yang lebih luas b. Pengelola perpustakaan digital memahami secara jelas masalah legalitas (copyright) koleksi digital, isu legalitas koleksi merupakan isu utama dalam implementasi perpustakaan digital di indonesia. c. Tujuan utama perpustakaan digital bukan hanya sarana persevasi koleksi d. Masalah teknologi yang berhubungan dengan perangkat keras dan perangkat lunak seringkali sudah ketinggalan jaman (out of date) Beberapa rancangan perpustakaan digital - Perpustakaan digital : sepenuhnya dalam format digital - Perpustakaan hybrid : koleksi cetak tetap ada, ditambah digital - Perpustakaan konvensional terautomasi : koleksi cetak dengan layanan terautomasi - Perpustakaan konvensional : koleksi cetak dengan layanan tradisional. Pada umumnya perpustakaan-perpustakaan di dunia tidak berubah seratus persen menjadi perpustakaan digital, tetapi banyak yang menyebutkan sebagai perpustakaan hybrid atau perpustakaan dengan koleksi tercetak dan digital. Pada umumnya perpustakaan : a. Tetap membeli bahan pustaka dalam bentuk tercetak b. Melanggan database komersial secara online c. Mendigitalkan koleksi yang sudah ada (menambah unit scanning) d. Meminta civitas akademika menyerahkan koleksi penelitian dalam bentuk (CD) e. Manambah layanan online dilevery (layanan full text article) f. Tetap memiliki perpustakaan yang luas untuk pelayanan perpustakaan Dalam membangun perpustakaan hybrid atau digital, maka digitalisasi sangat diperlukan oleh sebuah perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan yang sedang dalam taraf menuju perpustakaan digital maupun hybrid sebaiknya mulai membuka satu unit di dalam perpustakaan khusus untuk scanning koleksi cetak yang sudah ada seperti : a. Skripsi mahasiswa b. Tugas akhir mahasiswa c. Hasil penelitian dosen d. Skripsi/thesis/desertasi dosen e. Makalah presentasi sivitas akademika f. Proseding g. Jurnal PTN/PTS Dalam membangun sebuah perpustakaan moderen baik perpustakaan hybrid maupun perpustakaan digital sangat penting bagi perpustakaan tersebut untuk : a. Mambangun sebuah website perpustakaan lengkap dengan pustakawan yang menajdi webmaster b. Software automasi pelayanan web-based sehingga katalog dan koleksi dapat dibaca atau dielusur secara online c. Scurity system di dalam perpustakaan sebaiknya juga menyatu dengan software yang digunakan untuk pelayanan d. System libraryan harus disiapkan agar perpustakaan tidak mengalami hambatan-hambatan kecil dalam kaitannya dengan teknologi informasi. e. Digtizing unit harus disiapkna untuk menyatukan koleksi lama dengan koleksi baru dalam format digital c. Menyediakan akses WIFI di dalam perpustakaan untuk memudahkan civitas akademika mengkases koleksi digital.