e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA STICK ANGKA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF Diah Galih Wahyuni¹, I Nyoman Wirya², Putu Rahayu Ujianti³ ¹,²,³Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: [email protected]¹, [email protected]², [email protected]³ Abstrak Permasalahan yang terdapat pada penelitian ini mengenai rendahnya perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan setelah diterapkan metode bermain berbantuan media stick angka pada anak kelompok B semester II di TK Ganesa Satu Atap Desa Kenderan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah 15 orang anak TK pada Kelompok B Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Data penelitian tentang perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan dikumpulkan dengan metode observasi dengan instrumen berupa lembar observasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan dengan penerapan metode bermain pada siklus I sebesar 71,3% yang berada pada kategori sedang ternyata mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 85,3% yang tergolong pada kategori tinggi. Jadi, terdapat peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak setelah diterapkan metode bermain berbantuan media menara angka sebesar 14%. Kata-kata kunci: metode bermain, media stick angka, perkembangan kognitif Abstract This study aims to determine the increase in cognitive development in recognition capabilities emblem numbers after applied methods of stick figures playing media aided in group B children in kindergarten One Roof Village Kenderan in academic year 2015/2016 . This research is a classroom action research conducted in two cycles . The subjects were 15 kindergarten children in group B Semester II Academic Year 2015/2016 . Data research on cognitive development in recognition capabilities emblem numbers collected by the method of observation with instruments such as observation sheet . The data were analyzed using descriptive statistical analysis and quantitative descriptive analysis method . The result showed that an increase in cognitive development in recognition capabilities emblem numbers with the application of methods play in the first cycle of 71.3 % were in middle category had experienced an increase in the second cycle becomes 85.3 % were classified in the high category . So , there is increasing recognition abilities of cognitive development in children after the epitome of the numbers in the applied methods of stick figures playing media aided by 14 %. Keywords: playing method, stick media, cognitive development e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) PENDAHULUAN Program pendidikan tidak terlepas dari upaya pengembangan sumber daya manusia yang berpotensi, kritis, berkualitas, dan mampu bersaing dimasa mendatang dalam bidang pendidikan. Pengembangan potensi sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini. Salah satu cara untuk mengembangkan potensi dari usia dini adalah melalui Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 (dalam Permendiknas 58 Tahun 2009). Pendidikan Anak Usia Dini ditujukkan bagi anak-anak usia prasekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensipotensinya sejak dini sehingga mereka dapat berkembang dengan baik. Pendidikan yang sangat mendasar, jika pada masa tersebut anak diberikan stimulus yang tepat maka hal itu akan menjadi modal penting bagi perkembangan anak selanjutnya. Usia dini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukkan karakter serta kepribadian anak. Usia baru lahir sampai 6 tahun merupakan masa emas yang dimiliki anak, karena pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat di berbagai aspek perkembangan yang dimiliki yaitu nilainilai agama dan moral, sosial emosional dan kemandirian, kognitif, bahasa, dan fisik motorik anak. Kelima aspek tersebut diberikan rangsangan intelektual, sosial, dan emosional sesuai dengan tingkat usianya. Mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. sehingga anak mampu mengembangkan dengan lebih optimal, salah satu aspek penting tesebut yaitu kognitif. Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan anak untuk mengeksplorasi lingkungan karena bertambah besarnya kordinasi dan pengendalian motorik, maka dunia kognitif anak berkembang pesat, makin kreatif, bebas dan imajinatif (Jahja, 2011:185). Piaget (dalam Megawangi, 2005:8) membagi empat tahapan perkembangan kognitif anak yaitu, “tahap sensorimotor (usia 0-18 bulan), tahap pre-operational (usia 18 bulan-7 tahun), tahap concrete operational (usia 8 tahun-12 tahun), dan tahap formal operational (usia 12 tahun-usia dewasa)”. Berdasarkan uraian tentang perkembangan kognitif tersebut, anak TK berada pada tahap pra-operational dimana kemampuan anak untuk berpikir tentang objek/benda, kejadian atau orang lain mulai berkembang. Anak sudah mulai mengenal symbol (katakata, angka, gerak tubuh atau gambar) untuk mewakili benda-benda yang ada dilingkungannya. Dilihat dari tahap perkembangan kognitif anak yaitu pra-operational secara umum sudah dapat melakukan banyak hal, salah satunya mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Jean Piaget (dalam Susanto, 2011:100) tentang intelektual, yang menyatakan bahwa “anak usia 2-7 tahun berada pada tahap pra operational, maka penguasaan kegiatan berhitung pada anak usia taman kanakkanak akan melalui tahapan: pengertian, peralihan dan lambang”. Praktek-praktek pembelajaran mengenal lambang bilangan untuk anak di berbagai lembaga pendidikan anak usia dini baik jalur formal maupun jalur nonformal sudah sering dilaksanakan, istilah yang sering dikenal adalah pengembangan kognitif. Kegiatan pengembangan kognitif untuk anak usia dini agar anak mampu mengenal berbagai pengetahuan serta memahami konsep dasar bilangan. e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) Konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar (Depdiknas, 2007:1). Pembelajaran di TK terkait dengan konsep bilangan meliputi, membuat urutan bilangan 1-20 dengan benda-benda, menyebutkan urutan bilangan 1–10, mengenal lambang bilangan 1-20, mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan dan menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 20. Oleh karena itu dalam pelaksanaan untuk memahami daripada lambang bilangan tersebut, maka pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dilakukan secara menarik dan bervariasi. Mengingat pentingnya kemampuan mengenal lambang bilangan maka dapat diberikan melalui berbagai macam cara. Guru juga dapat memilih berbagai macam model, metode dan media dalam pembelajaran yang sesuai untuk tujuan pembelajaran dalam perkembangan anak usia dini. Namun kenyataanya permasalahan perkembangan kognitif khususnya pada kemampuan mengenal lambang bilangan di TK Satu Atap Desa Kenderan masih rendah, dilihat dari kurangnya media dan sumber belajar yang digunakan untuk menunjang pembelajaran di Taman kanakKanak Satu Atap Desa Kenderan. Pada pengembangan kognitif, guru mengintruksikan kepada anak agar mengambil buku tulis atau majalah dan pensil masing-masing. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 11-16 Januari 2016 di kelompok B Taman Kanak-kanak Satu Atap Desa Kenderan pada semester II Tahun 2015/2016, ditemukan permasalahan rendahnya tingkat perkembangan kognitif anak khususnya dalam kemampuan mengenal lambang bilangan. Hal ini dibuktikan masih adanya anak yang mendapat nilai bintang satu (*) yang dikategorikan belum berkembang dalam kegiatan yang diberikan guru untuk mengenal lambang bilangan. Berdasarkan hasil penilaian perkembangan kognitif dalam kemampuan mengenal lambang bilangan anak. Dari 15 orang anak di kelompok B, satu orang anak diantaranya mendapat bintang satu (*) yang termasuk katagori belum berkembang, hal ini terlihat ketika melaksanakan kegiatan membilang/ menyebut lambang bilangan 1-10, anak masih diam dan ketika menjawab anak masih kesulitan dalam membilang dari 110. Selain itu 10 orang anak mendapat bintang dua (**) yang berada pada katagori mulai berkembang. Di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti menyebutkan lambang bilangan 1- 20 anakanak sudah mampu namun dalam menyebutkan urutan bilangan yang ditunjukkan guru anak masih keliru anak masih perlu bimbingan dari guru. Oleh karena itu jumlah seluruh anak di kelompok B, hanya empat orang anak yang berkembang sesuai harapan yaitu mencapai bintang tiga (***) dan belum ada yang mendapatkan bintang empat (****). Dalam upaya meningkatkan perkembangan kognitif khusunya mengenal lambang bilangan anak-anak masih memerlukan bimbingan dari gurunya. Mengingat pentingnya kemampuan mengenal lambang bilangan maka dapat diberikan melalui berbagai macam cara. Guru juga dapat memilih berbagai macam model, metode dan media dalam pembelajaran yang sesuai untuk tujuan pembelajaran dalam perkembangan kognitif, khusunya kemampuan mengenal lambang bilangan. Media yang akan menunjang pembelajaran di Taman KanakKanak dengan cara yang menarik adalah stick angka. Stick angka merupakan media yang menggantikan “balok angka”. Media ini terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang terdiri dari 10 unit stick. Banyak jenis kegiatan yang tidak cukup dimengerti oleh anak apabila hanya disampaikan dengan penjelasan verbal, tetapi perlu penjelasan dengan cara memperlihatkan suatu cara kerja berupa tindakan atau gerakan. Dalam meningkatkan perkembangan kognitif yakni dalam kemampuan mengenal lambang bilangan dapat digunakan dengan metode bermain. Menurut Bruner (dalam Yuliani 2012:32) “bermain memotivasi anak melakukan kegiatan dalam memecahkan masalah melalui penemuannya sendiri”. Vygotsky (dalam Mutiah, 2010:103) berpendapat bahwa “bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) seorang anak”. Sehingga berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa metode bermain adalah cara atau sarana untuk berlatih, mengeksploitasi dan merekayasa yang dilakukan secara berulang-ulang dengan menggunakan atau tanpa menggunakan alat untuk memperoleh informasi, kesenangan dan mengembangkan daya imajinasi dan kegiatan yang menyenangkan dan dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Metode bermain ini sangat cocok digunakan dalam proses belajar mengajar pada Anak Usia Dini. Menurut Agung (2012:1) “metode ialah jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan”. Sedangkan Djamarah (1996:53) menyatakan “metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan". Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan adalah metode bermain. “Bermain adalah kegiatan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Bermain harus dilakukan atas inisiatif anak dan atas keputusan anak itu sendiri. Bermain harus dilakukan dengan rasa senang, sehingga semua kegiatan bermain yang menyenangkan akan menghasilkan proses belajar pada anak” (Mutiah, 2012:91). Montalalu (2005:4.3) menyatakan “metode bermain dalam pembelajaran di TK adalah suatu teknik penyampaian informasi yang ditujukkan pada anak melalui alat permainan/kegiatan yang dapat memberikan kesenangan dan kenyamanan pada anak”. Menurut Hildayani (2007:4.9) “manfaat bermain dalam perkembangan kognitif yaitu melalui bermain, anak akan belajar berbagai pengetahuan dan konsep dasar. Pengetahuan akan konsep-konsep ini jauh lebih mudah diperoleh melalui kegiatan bermain”. Masitoh (2007:9.4) menyatakan “melalui kegiatan bermain anak dapat berlatih menggunakan kemampuan kognitifnya untuk memecahkan berbagai masalah seperti kegiatan mengukur isi, mengukur berat, membandingkan, mencari jawaban yang berbeda dan sebagainya”. Selain memperhatikan metode untuk membantu kelancaran dalam perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan seperti yang dipaparkan diatas sangat diperlukan penunjang media atau alat untuk memberikan yang berarti dan membentuk pemahaman anak tentang kegiatan pembelajaran yang diberikan sehingga kegiatan menjadi lebih mudah dipahami oleh anak. Russell (dalam Zaman, 2008:4.4) menyatakan “media merupakan saluran komunikasi”. “Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver)”. Menurut Sujiono (2007:8.6) “media pembelajaran adalah alat yang sangat kuat (powerful) dalam membangkitkan respons emosional seperti ikut merasakan, simpatik, mencintai, dan gembira”. Salah satu media yang sesuai dengan kondisi anak usia dini sehingga dapat diangkat dalam penelitian ini yaitu media visual berupa media stick angka. Media dalam pengertian media stick angka akan dijelaskan pengertian stick dan pengertian angka. Selanjutnya pengertian stick angka sebagai kesatuan arti. Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, stick diartikan sebagai kata benda yang berarti tongkat, batang, atau potongan. Sedangkan angka adalah simbol untuk hitungan dengan simbol pokok yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. Stick angka merupakan bagian dari pengertian tersebut stick angka dapat diartikan sejumlah stick yang bertuliskan symbol-simbol angka pada masing masing stick. Menurut Slamet Suyanto (2005:5) “angka adalah symbol dari kuantitas, anak bisa menghubungkan antar banyaknya benda dengan symbol angka”. Angka 1-10 merupakan symbol matematis dari banyaknya benda karena e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) pada awalnya anak tidak mengetahui bahwa angka tersebut merupakan symbol dari banyaknya benda Berdasarkan penjelaskan diatas Stick angka merupakan media yang terbuat dari potongan kayu dan diberikan symbol-simbol berupa angka. Selain itu media Stick angka ini adalah media yang menggantikan “balok angka”. Media ini terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang terdiri dari 10 unit stik. Setiap segmen warna merah dan biru mewakili jumlah 1 balok. Balok pertama yang mempunyai ukuran terpendek adalah merah. Balok kedua adalah dua kali ukuran balok yang pertama dengan setengah balok berwarna merah dan setengahnya berwarna biru. Balok ketiga adalah tiga kali ukuran pertama dan dibagi menjadi tiga bagian, yang pertama berwarna merah, biru dan merah. Semua batang lainnya dibagi dengan cara yang sama dengan warna merah dan biru. Bagian pertama selalu berwarna merah. Begitu seterusnya sampai pada balok nomor 10. Sedangkan angka angka pada balok juga terbuat dari kayu yang terdiri dari angka 1 sampai 10. Dalam hal ini karena untuk menunjang kreativitas guru dalam pembuatan media yang edukatif serta tidak memerlukan biaya yang mahal, maka peneliti mengganti bahan balok dengan bahan stick yang mudah di cari dan digunakan. Oleh sebab itu, peneliti menyebut media edukatif ini sebagai “stick angka”. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan suatu penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Metode Bermain Berbantuan Media Stick Angka untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Kelompok B di TK Satu Atap Desa Kenderan Kecamatan Tegallalang Tahun Pelajaran 2015/2016. Atas dasar penentuan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut. Apakah penerapan metode bermain berbantuan media stick angka dapat meningkatkan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak kelompok B di TK Satu Atap Desa Kenderan Kecamatan Tegallalang Tahun Pelajaran 2015/2016? Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. Untuk mengetahui peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan setelah diterapkan metode bermain berbantuan media stick angka pada anak kelompok B di TK Satu Atap Desa Kenderan Kecamatan Tegallalang Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE Penelitian ini dilaksanakan di TK Satu Atap Desa Kenderan pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 pada anak kelompok B. Subjek penelitian ini sebanyak 15 orang anak dengan 9 orang anak perempuan dan 6 orang anak laki-laki. Penelitian ini tergolong jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Agung (2012:2) menyatakan “PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktekpraktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional”. Menurut Hopkins (dalam Mansur, 2009:8) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakantindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Berdasarkan definisi di atas, dapat di simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu tindakan yang dimunculkan di kelas untuk memperbaiki praktik pembelajaran guna meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian ini direncanakan sebanyak dua siklus, tetapi tidak menutup kemungkinan dilanjutkan kesiklus berikutnya apabila belum memenuhi target penelitian. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/evaluasi dan refleksi. Model penelitian tindakan kelas (PTK) dapat di gambarkan sebagai berikut. e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) observasi adalah “suatu cara memperoleh data dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan” (Agung, 2012:61). Gambar 1. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Kemis & Tagent (Arikunto dalam Deka, 2013) Pada tahap perencanaan tindakan dilakukan kegiatan, menyamankan persepsi dengan guru mengenai penerapan metode bermain berbantuan media menara angka, menyiapkan materi pelajaran yang sesuai dengan RKH. Menyiapkan media menara angka yang di gunakan sesuai dengan tema yang diajarkan. Menyusun instrumen penelitian yaitu format penilaian observasi. Pemilihan metode pengumpulan data bergantung pada sifat objek dan sumber data. Suatu data atau informasi yang bersifat kasat mata, dapat dilihat, diraba, suatu proses kejadian, maka dapat direkam dengan metode observasi (Agung, 2014:20). Pengumpulan data dalam suatu penelitian agar memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan diperlukan suatu metode tertentu. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi. Metode Metode observasi digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data tentang perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan, pada saat proses pembelajaran berlangsung menggunakan metode bermain berbantuan media menara angka. Observasi dilakukan dalam penelitian ini pada saat pelaksanaan tindakan pada masing-masing siklus dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi. Setiap kegiatan yang diobservasi dikatagorikan kedalam kualitas yang sesuai dengan pedoman pada Permendiknas No.58 Tahun 2009 yaitu, (1) bintang («) belum berkembang, (2) bintang (««) mulai berkembang, (3) bintang («««) berkembang sesuai harapan, dan (4) bintang (««««) berkembang sangat baik. Berikut ini kisi-kisi instrumen penelitian penerapan metode bermain berbantuan media stick angka untuk meningkatkan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan. Tabel 01. Kisi-kisi Instrumen perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan Capaian Perkembangan Indikator 1. Menyebutkan 1. Membilang/menyebut urutan bilangan dari 1-10 lambang 2. Mengenal lambang bilangan 1-20 bilangan 3. Membuat urutan bilangan 1-20 dengan benda-benda 2. Mencocokkan 4. Mencocokan bilangan dengan lambang bilangan bilangn dengan 5. Menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan lambang benda-benda sampai 20 bilangan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58, Tahun 2009) Setelah data dalam penelitian terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam menganalisis data ini di gunakan yaitu metode analisis statistik deskriptif dan metode deskriptif kuantitatif. Kedua jenis metode analisis data tersebut dijelaskan sebagai berikut. Data peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistis deskriptif. “Metode e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) analisis statistik deskriptif ialah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik deskriptif seperti: distribusi frekuensi, grafik, angka rata-rata, median, modus, mean dan standar deviasi untuk menggambarkan suatu objek atau variabel tertentu sehingga di peroleh kesimpulan umum” (Agung, 2014:110). Penerapan metode analisis statistik deskriptif ini, data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dan disajikan ke dalam (a) tabel distribusi frekuensi, (b) menghitung modus, (c) menghitung median, (d) menghitung angka rata-rata (mean), (e) menyajikan data ke dalam grafik polygon. Metode analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak yang dikonversikan ke dalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. Tabel 02. Pedoman Konversi Skala Lima Persentase 90-100 80-89 65-74 55-64 0-54 Kriteria Perkembangan Kognitif dalam Kemampuan Pengenalan Lambang Bilangan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Kriteria keberhasilan pada penelitian ini adalah adanya peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak kelompok B di TK Satu Atap Desa Kenderan Kecamatan Tegallalang Tahun Pelajaran 2015/2016. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B Semester II di TK Satu Atap Desa Kenderan dengan jumlah sebanyak 15 anak yang terdiri dari 9 perempuan dan 6 laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 21 April sampai 4 Juni 2016. Pada siklus I dilaksanakan selama empat minggu dengan 21 kali pertemuan.Terdiri dari satu kali pertemuan untuk sosialisasi awal dengan guru, terkait penelitian yang akan dilaksanakan, 15 kali pertemuan untuk pembelajaran selama tiga minggu, dan 5 kali evaluasi pada minggu keempat. Sedangkan pada siklus II dilaksasanakan selama dua minggu dengan 10 kali pertemuan. Terdiri dari 5 kali pertemuan pada minggu pertama untuk pembelajaran dan 5 kali pertemuan untuk evaluasi akhir pada minggu kedua. Secara umum pelaksanaan proses pembelajaran didalam kelas selama penelitian ini telah berlangsung sesuai dengan rencana kegiatan harian (RKH) yang telah disusun sebelumnya. Data yang dikumpulkan adalah mengenai peningkatan kemampuan pengenalan lambang bilangan menggunakan metode bermain dengan bantuan media stick angka. Adapun data yang dimaksud yaitu berupa data hasil observasi dari kemampuan pengenalan lambang bilangan anak melalui penerapan metode bermain berbantuan media stick angka. Hasil analisis data penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. frekuensi (f) 6 4 2 0 12 13 14 15 16 Skor (X) Grafik 01. Data Perkembangan Kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak TK Satu Atap Desa Kenderan pada Siklus I Berdasarkan perhitungan dan grafik polygon di atas terlihat Mo < Md < M, (13 < 14 < 14,2), sehingga dapat disimpulkan e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) kegiatan sehingga anak lebih memahami kegiatan pembelajaran yang diberikan guru. Siklus II dilakukan sama seperti siklus I. Data perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada penelitian siklus II disajikan dalam bentuk pertama tabel distribusi frekuensi, kedua menghitung Modus (Mo), ketiga menghitung Median (Me), keempat menghitung Mean (M), kelima menyajikan data pada grafik polygon dan keenam membandingkan rata-rata atau Mean dengan model PAP skala lima. 6 frekuensi (f) bahwa sebaran data aspek perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilanga pada Siklus I merupakan kurva juling positif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa skor perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak kelompok B semester II di TK Satu Atap Desa Kenderan Tahun Pelajaran 2015/2016 cenderung rendah. Berdasarkan rata-rata persentase, nilai M% pada siklus I sebesar 71,3% yang dikonversikan ke dalam PAP skala lima, seperti yang terlihat pada tabel 02 berada pada tingkat penguasaan 65-79% yang berarti bahwa perkembangan kognitif dalam pengenalan lambang bilangan pada anak berada pada kriteria sedang. Adapun kendala-kendala yang dihadapi peneliti saat penerapan siklus I adalah sebagai berikut. Pada pertemuan awal, media stick angka yang digunakan terbatas karena kurangnya waktu dalam mempersiapkan media, sehingga tidak semua anak dapat melakukan kegiatan dengan maksimal.Banyak anak yang kurang terfokus pada kegiatan yang dilaksanakan dikarenakan guru kurang membimbing dan mendampingi anak saat proses pembelajaran berlangsung sehingga suasana kelas menjadi gaduh.Kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan dalam satu kelas masih belum merata, ada anak yang mempunyai tingkatan kemampuan lebih akan tetapi ada juga yang masih rendah. Adapun solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala di atas adalah sebagai berikut.Menambahkan media stick angka pada saat kegiatan pembelajaran agar kegiatan menjadi optimalMembimbing dan mendampingi anak dalam proses pembelajaran serta memberikan reward untuk memotivasi anak agar bisa terfokus pada kegiatan pembelajaran dengan memberikan nilai. Nilai yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan anak dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diberikan.Memotivasi dan membimbing anak yang kemampuannya masih rendah dengan cara menjelaskan kembali tahaptahapan yang akan diterapkan dalam 4 2 0 16 17 18 19 20 Skor (X) Grafik 02. Data Perkembangan Kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak TK Satu Atap Desa Kenderan pada Siklus II Berdasarkan perhitungan dan grafik polygon di atas terlihat Mo > Md >M, (19 > 18 > 17,1), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data aspek perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilanga pada Siklus II merupakan kurva juling negatif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa skor perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak kelompok B semester II di TK Satu Atap Desa Kenderan Tahun Pelajaran 2015/2016 cenderung tinggi. Nilai M% = 85,3% yang dikonversikan ke dalam PAP skala lima, seperti yang terlihat pada tabel 02 berada pada tingkat penguasaan 8089% yang berarti bahwa perkembangan kognitif anak berada pada kriteria tinggi. Adapun temuan-temuan yang diperoleh selama tindakan pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut. Secara umum proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana kegiatan harian yang telah direncanakan, karena media yang disediakan sudah maksimal sehingga e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan yang diharapkan dapat tercapai. Hal ini terlihat dari jumlah anak yang mendapat perolehan bintang empat (««««)) pada siklus II lebih banyak. Anak yang awalnya kurang aktif dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran karena media stick angka yang disediakan sudah sesuai dengan jumlah anak. Pemberian motivasi pada anak selalu diberikan apabila ada anak yang belum bisa mengerjakan tugas yang diberikan pada saat kegiatan. Pemberian reward juga dilakukan bagi anak yang mampu melakukan dan menyelesaikan tugasnya dengan baik.Secara umum proses pembelajaran dengan menerapkan metode bermain dengan berbantuan media stick angka untuk meningkatkan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan sudah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari adanya peningkatan rata-rata nilai perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan dari siklus I ke siklus II, Namun ada beberapa kendala yang terjadi pada saat penelitian siklus II yaitu waktu penerapan yang kurang lama, beberapa anak masih perlu bimbingan karena pada saat pelaksanaan pembelajaran jarang sekolah. Sehingga perlu dilanjutkan kesiklus berikutnya agar presentase penilaian kemampuan pengenalan lambang bilangan meningkat. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan analisis deskriptif kuantitatif terhadap peningkatan kemampuan pengenalan lambang bilangan dengan penerapan metode bermain berbantuan media stick angka pada anak kelompok B di TK Satu Atap Desa Kenderan diperoleh rata-rata presentase kemampuan pengenalan lambang bilangan pada siklus I sebesar 71,3%, dan rata-rata presentase kemampuan pengenalan lambang bilangan pada siklus II sebesar 85,3%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata presentase hasil belajar kemampuan pengenalan lambang bilangan anak dari siklus I ke siklus II sebesar 14%. Terjadinya peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) disebabkan oleh rasa tertarik anak pada metode dan media pembelajaran yang disajikan oleh guru sehingga kemampuan anak khususnya dalam perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan semakin meningkat dan kegiatan pembelajaran mencapai hasil yang optimal. Hal ini didukung oleh teori Piaget (dalam Handayani, 2012) menyebutkan ciriciri perkembangan kognitif anak yaitu “berada pada periode praoperasional (2-7 tahun) pada kemampuan ini pula kemampuan mengingat, terutama mengenal dan mengingat kembali, mengalami kemajuan pesat”. Perkembangan kognitif merupakan kemampuan untuk mengingat, dengan kata lain anak belum memiliki kemampuan untuk berpikir secara kritis tentang apa yang ada disekitar lingkungan anak. Pada fase ini berpikir simbolik dan bahasa mulai jelas terlihat untuk menggambarkan objek dan kejadian. Fase ini menunjukkan bahwa cara berpikir anak belum menyerupai cara berpikir orang dewasa, pada penelitian ini proses pembelajaran dalam kegiatan pengenalan lambang bilangan difasilitasi dengan media menara angka. Melalui media stick angka anak dapat bereksplorasi dengan simbol lambang bilangan yang terdapat pada media stick angka sehingga dapat mempermudahkan anak dalam mengetahui bentuk lambang bilangan. Media stick angka yang dibuat menarik merupakan daya tarik tersendiri bagi anak. Hal ini menyebabkan anak dapat mengetahui bagaimana cara menulis dan membuat lambang bilangan yang nantinya dapat digunakan anak dalam memasuki pendidikan dasar. Menurut Hildayani (2007:4.9) “manfaat bermain dalam perkembangan kognitif yaitu melalui bermain, anak akan belajar berbagai pengetahuan dan konsep dasar. Pengetahuan akan konsep-konsep ini jauh lebih mudah diperoleh melalui kegiatan bermain”. Metode bermain adalah suatu cara yang digunakan seorang guru dalam proses pembelajaran dimana anak melakukan permainan untuk memperoleh pengertian atau konsep tertentu, melalui kegiatan e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) bermain dapat memberikan kesenangan atau kepuasan pada anak yang bersifat nonserius. Hal ini sependapat dengan Montalalu (2008:4.3) menyatakan “metode bermain dalam pembelajaran di TK adalah suatu teknik penyampaian informasi yang ditujukkan pada anak melalui alat permainan/kegiatan yang dapat memberikan kesenangan dan kenyamanan pada anak”. Penerapan metode bermain dalam penelitian ini dibantu dengan media stick angka. Burn (dalam Mutiah, 2010:160) menyatakan “memberi penguasaan masing-masing kelompok matematika melalui tingkat pemahaman konsep yaitu anak akan memahami konsep melalui pengalaman bekerja/bermain dengan benda nyata”. Media stick angka dapat digunakan untuk melatih anak dalam pengenalan lambang bilangan. Hal ini terlihat ketika anak melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode bermain berbantuan media stick angka anak akan mengenal lambang bilangan secara nyata dengan melihat berbagai lambang bilangan yang terdapat pada stick angka selain itu anak mengenal banyak hal secara mandiri dan bertanggung jawab atas kegiatannya selain itu akan merangsang ide anak sehingga perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak akan berkembang sesuai tahap perkembangan anak, menarik minat anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran karena media tersebut divariasikan sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Penelitian ini memiliki kekurangan yaitu pada peningkatan kemampuan pengenalan lambang bilangan menggunakan metode bermain berbantuan media stick angka dalam penelitian ini belum mencapai hasil yang optimal. Penelitian ini mengalami peningkatan dari kategori sedang menjadi tinggi, namun belum mencapai kategori sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan oleh keterbatasan waktu dan tenaga dari pihak sekolah. Waktu yang diberikan disekolah terhambat dengan datangnya tahun ajaran baru. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan setelah diterapkan metode bermain berbantuan media stick angka pada anak kelompok B di TK Satu Atap Desa Kenderan Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada setiap siklus. Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran siklus I, dapat diketahui pencapaian perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan sebesar 71,3% yang berada pada kategori sedang dan menjadi sebesar 85,3% pada siklus II yang berada pada kategori tinggi. Dengan demikian penerapan metode bermain berbantuan media stick angka dapat meningkatkan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak kelompok B semester II di TK Satu Atap Desa Kenderan Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.Kepada Kepala TK, disarankan agar dapat menciptakan kondisi belajar yang memadai dengan memperhatikan fasilitas dan sarana prasarana sekolah yang menunjang khusunya dalam pembelajaran.Kepada guru, disarankan lebih kreatif, inovatif dan aktif dalam menyiapkan media pembelajaran dan memilih metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tema pembelajaran, sehingga anak lebih tertarik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan suasana pembelajaran akan menyenangkan. Kepada mahasiswa lulusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, agar selalu inovatif dalam hal menerapkan metode pembelajaran sehingga dapat dipergunakan untuk meningkatkan hasil belajar anak. Kepada peneliti lain, perlu menyempurnakan penelitian ini, karena keterbatasan waktu menjadi permasalahan di siklus I dan II, sehingga pencapaian perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan dalam penelitian ini baru e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) tercapai pada kriteria tinggi. Peneliti lain diharapkan memperhatikan kekurangan dalam penelitian ini seperti media yang digunakan masih terbatas, kegiatan yang diberikan masih kurang bervariasi. Selain itu diharapkan, kepada peneliti lain lebih membimbing dan memotivasi anak pada saat kegiatan pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan pembelajaran dalam bidang perkembangan kognitif khususnya dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan dengan menggunakan metode serta media pembelajaran yang tepat agar tercapai hasil yang optimal. Mansur, Muslic. 2009. Melaksanakan PTK itu Mudah (Classroom Action Research). Jakarta: Sinar Grafika Offset. DAFTAR RUJUKAN Agung, A.A. Gede. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha Singaraja. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009, tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI. Agung, A. A. Gede. 2014. Metodelogi PenelitianPendidikan.Yogyakarta Singaraja :Undiksha Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Djamarah, & Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Renika Cipta. Handayani, S. 2012. Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Ular Tangga di TK Aisyiyah Simpang IV Agam. Tersedia pada http://download.portalgaruda.org/ar ticle.php?article=100825&val=1492 . (Diakses pada tanggal 12 Februari 2014) Hildayani, Rini, dkk. 2007. Perkembangan Anak. Universitas Terbuka. Jahja, Yudrik. 2011. Perkembangan. :Kencana Psikologi Jakarta: Psikologi Jakarta Masitoh, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka. Montalalu, dkk. 2005. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Mutiah, Diana. 2012. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sujiono, Yuliani, Nurani, dkk. 2007. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI. Zaman, Badru, dkk. 2008. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: sUniversitas Terbuka.