Siaran Pers MEMACU PERCEPATAN PEMBANGUNAN

advertisement
SiaranPers
MEMACUPERCEPATANPEMBANGUNANINFRASTRUKTURMELALUI
ASEANG2BINFRASTRUCTUREINVESTMENTFORUM
JAKARTA(3/11)–PemerintahanIndonesia,dipimpinPresidenRIJokoWidododanWakilPresidenRIJusufKalla,hanya
memilikisatuvisi,yaitu“TerwujudnyaIndonesiayangBerdaulat,MandiridanBerkepribadianBerlandaskanGotongRoyong”.UpayauntukmewujudkanvisitersebutditempuhmelaluitujuhMisiPresiden,yakni:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian
ekonomidenganmengamankansumberdayamaritim,danmencerminkankepribadianIndonesiasebagai
negarakepulauan
2. Mewujudkanmasyarakatmaju,berkeseimbangandandemokratisberlandaskannegarahukum
3. Mewujudkanpolitiknegeribebas-aktifdanmemperkuatjatidirisebagainegaramaritim
4. MewujudkankualitashidupmanusiaIndonesiayangtinggi,majudansejahtera
5. Mewujudkanbangsayangberdayasaing
6. MewujudkanIndonesiamenjadinegaramaritimmandiri,maju,kuatdanberbasiskankepentingannasional
7. Mewujudkanmasyarakatyangberkepribadiandalamkebudayaan
Mengacupadatujuhmisitersebut,disusun31agendastrategisyangsecaragarisbesardapatdisederhanakanmenjadi
sembilanagendaprioritasyangdisebutNawaCita,yakni:
1. Menghadirkankembalinegarauntukmelindungisegenapbangsadanmemberikanrasaamanpadaseluruh
warganegara
2. Membanguntatakelolapemerintahanyangbersih,efektif,demokratisdanterpercaya
3. MembangunIndonesiadaripinggirandenganmemperkuatdaerah-daerahdandesadalamkerangkanegara
kesatuan
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi,bermartabatdanterpercaya
5. MeningkatkankualitashidupmanusiaIndonesia
6. Meningkatkanproduktivitasrakyatdandayasaingdipasarinternasional
7. Mewujudkankemandirianekonomidenganmenggerakkansektor-sektorstrategisekonomidomestik
8. Melakukanrevolusikarakterbangsa
9. MemperteguhkebhinekaandanmemperkuatrestorasisosialIndonesia
ButirlimadanenamNawaCitamenunjukkanbahwadayasaingdanproduktivitasIndonesiamenjadiperhatiankhusus.
Salahsatupendorongmeningkatnyadayasaingadalahsektorinfrastruktur.ApabiladiselaraskandenganNawaCita,
arah pembangunan infrastruktur dimulai dari penguatan konektivitas domestik dengan tidak mengesampingkan
konektivitasglobal,khususnyaregionalASEAN.ASEANmerupakansuatukomunitassosial,budaya,danekonomiyang
saling terhubung secara lebih terbuka beberapa tahun ke depan, seiring dengan terbentuknya ASEAN Economic
Community pada 2015. Sebagai wujud nyata visi ASEAN dalam membangun komunitas dan kebersamaan, negaranegaraanggotaASEANjugatelahmenyusunMasterPlanonASEANConnectivity(MPAC)2025atauRencanaInduk
KonektivitasASEAN2025padaSeptember2016.Tujuannya,menjadikannegara-negaraanggotaASEANlebihmampu
bersaingsecarainklusifdanmempereratASEANsebagaisuatukomunitas.
ImplementasiMPAC2025fokuspadalimaisustrategis,yaitusustainableinfrastructure,digitalinnovation,seamless
logistics,regulatoryexcelence,danpeoplemobility.Indikasikebutuhaninvestasiinfrastrukturnegara-negaraanggota
ASEAN adalah sebesar US$ 110 miliar tiap tahun. Konektivitas disasar secara menyeluruh, meliputi konektivitas
institusi,konektivitasfisik,dankonektivitasantarmasyarakatnegaraanggotaASEAN.Maka,MPAC2025merupakan
peluang besar bagi negara-negara anggota ASEAN termasuk Indonesia untuk meningkatkan jumlah investor bagi
proyek-proyekstrategisprioritasdanmeningkatkanproduktivitasinfrastruktur.
Dalam rangka mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan
KamarDagangdanIndustriIndonesia(KADIN)menyelenggarakanASEANG2BInfrastructureInvestmentForumpada
8November2016diGrandBallroomShangri-LaHotel,Jakarta.Acaratersebutmerupakansuaturangkaianyangtak
terpisah dari Indonesia Infrastructure Week (IIW), yakni rangkaian kegiatan pameran dan konferensi infrastruktur
tahunan yang menawarkan peluang investasi bagi para pemangku kepentingan dari Pemerintah Pusat dan Daerah
serta pemimpin perusahaan BUMN dalam rangka memfasilitasi kemitraan baru yang dapat mempercepat agenda
pembangunaninfrastrukturnasional.
ASEANG2BInfrastructureInvestmentForummengambiltema“EnablingthePrivateSector’sParticipationWithinthe
MPAC2025”.DiIndonesia,prakiraankebutuhanpendanaaninfrastrukturperiode2015-2019,dihitungberdasarkan
tingkat kinerja infrastruktur yang diperlukan untuk pencapaian posisi negara berpendapatan menengah (middle
incomecountry)pada2025,tercatatsenilai4.796,2triliunrupiah.DanatersebuttersusunatasAnggaranPendapatan
BelanjaNegara(APBN)danAnggaranPendapatanBelanjaDaerah(APBD)sejumlah1.978,6triliunrupiah(41,3persen),
BadanUsahaMilikNegara(BUMN)sebesar1.066,2triliunrupiah(22,2persen),danpartisipasiswastasenilai1.751,5
triliunrupiah(36,5persen).Sumberkebutuhanpendanaanberasaldaribelanjakementerian/lembaga,belanjanon
kementerian/lembaga, biaya kewajiban pelayanan publik (public service obligation), dana transfer daerah,
permodalannasionalmadani(PMN)danviabilitygapfund.
Dengandemikian,temaASEANG2BInfrastructureInvestmentForumyangmenekankanpentingnyaperanswasta
dianggap sangat tepat sasaran. Pasalnya, peran pembiayaan yang berasal dari anggaran non pemerintah dalam
pendanaan infrastruktur Indonesia, termasuk anggaran swasta, mencapai 58,7 persen. ASEAN G2B Infrastructure
InvestmentForumturutmengusungsubtema“NationalPriorityProjects&RegionalLeadershipPerspectives”.Dalam
perhelatanyangmempertemukanunsurpemerintahdanbisnis(GovernmenttoBusiness/G2B),termasukinvestordan
industri infrastruktur terkemuka dari negara anggota ASEAN dan belahan dunia lainnya tersebut, Indonesia akan
memaparkandelapanproyekinfrastrukturprioritasnasional,yaitu:
1. KeretaBandaraSoekarnoHatta–Halim
2. RuteRo-RoBitung–GeneralSantos–Davao
3. BandaraInternasionalKertajati(BandaraInternasionalJawaBarat)
4. JalanTolSukabumi—Ciranjang—Padalarang
5.JalanTolYogyakarta—Solo
6. Proyek35.000Megawatt
7. PelabuhanKualaTanjung
8. HighSpeedTrain(Jakarta–Surabaya)
Para narasumber akan memaparkan perkembangan proyek nasional dilanjutkan dengan diskusi para panelis yang
terdiriatasperwakilansektorswasta,BUMN,danpemangkukepentinganterkait.Panelisdiskusimemilikipengalaman
yang komprehensif, di antaranya kemampuan mengimplementasikan proyek-proyek, menginisiasi kesepakatan
prosedur lintas perbatasan, hingga melaksanakan program pengembangan sumber daya manusia. Dalam jangka
panjang, Konektivitas ASEAN diharapkan mampu memacu pertumbuhan ekonomi dan mobilitas sosial yang tinggi
antar negara, termasuk Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah perbatasan yang akan menjadi sasaran proyek
infrastrukturdimasamendatang.
Jakarta,3November2016
ThohirAfandi
KepalaBiroHumasdanTataUsahaPimpinan
KementerianPPN/Bappenas
Untukinformasilebihlanjut:
KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas
Jl.TamanSuropatiNo.2Jakarta10310
Telepon(021)31936207,3905650;Faksimile(021)3145374
Email:[email protected]
2
Download