Toksikologi Lingkungan - Efek

advertisement
Toksikologi Lingkungan - Efek
Efek xenobiotik
—  Elemen Sel
—  Sistem ensim
—  Transpor Oksigen
—  RNA/DNA
Efek pada elemen sel
—  Dapat dimulai dari POE: kulit, selaput lendir hidung,
tenggorokan, dst
—  Efek:
¡  Ringan: iritasi, sensitasi
¡  Berat: kematian sel dan jaringan
Contoh: SO2 à iritan
debu à pneumoconiosis (fagositosis debu
oleh makrofag à lisis àensim keluar)
Fagositas
Efek pada ensim
—  Fungsi ensim: pereaksi biokimia
—  Racun menggangu kerja ensim:
Insektisida:
gangguan terhadap asetilkolinesterase
Herbisida:
mengganggu fotosintesa
Efek pada DNA, RNA
—  DNA : bagian penting yang terdpt dalam inti sel
à informasi genetik untuk
pertumbuhan
—  Toksik à perubahan DNA
à Perubahan genetik à mutasi
Kelainan akibat Mutasi
—  Sel genetik à Mutan:
¡  Kelainan macrolesion (susunan dan jumlah berubah)
¡  Kelainan microlesion: jumlah tetap tetapi pasangan basa
berubah à keguguran, lahir mati, mongolism
—  Sel tubuh (somatik) à kanker (sel yang tumbuh
berbeda dari induk) à tdk terkendali
—  Sel embrio à cacat pada janin
Efek pada Organ Target
—  Hepatotoksisiti
—  Neurotoksisiti
—  Pneumotoksisiti
—  Nefrotoksisiti
—  Dermatotoksisiti
—  Hematotoksisiti
—  Reproduktif-toksisiti
—  Oftalmotoksisiti
Hepatoksisiti
—  Metabolisme xenobiotik à metabolit lebih toksik
atau reaktif à gangguan fungsi hati:
¡ 
Metabolisme dan penyimpanan hidrat arang
¡ 
Metabolisme hormon, zat buangan dan xenobiotic
¡ 
Sintesa protein darah
¡ 
Formasi urea
¡ 
Metabolisme lemak dan formasi empedu
Hepatotoksisiti
—  Xenobiotik >> à kemampuan konyugasi terbatas à
metabolit intermediate à DNA à kanker
Neurotoksisiti
—  Toksik terhadap sistem syaraf
• 
• 
Fungsi syaraf: transmisi impuls
Mekanisme racun syaraf:
÷ 
÷ 
• 
Gangguan pada transmitter
Gangguan aktivitas keluar masuk ion Na dan K à impuls elektrik
terganggu
Jenis xenobiotik neurotoksik:
÷ 
÷ 
÷ 
Racun pengganggu neuro-transmisi
Racun menyebabkan kekurangan O2: hipoksia à anoksia
Racun yang merusak sistem syaraf secara fisik
Sistem Syaraf
Gangguan Neurotoksisiti
—  Agen penghenti transmisi:
¡ 
¡ 
Toksin botulinum
Tetrodoksin dari ikan
—  Agen penyebab depolarisasi:
¡ 
Batrakhotoksin
¡ 
DDT à ujung syaraf didepolarisasi à impuls yg dtg diperbesar à
kejang2
Piretrin
¡ 
—  Agen stimulan:
¡ 
¡ 
¡ 
Striknine
Picrotoksin
xantine
Gangguan Neurotoksisiti
—  Agen depresan:
¡  Zat organik volatil: metil klorida, karbon tetraklorida, dll
¡  Alkohol
¡  Barbiturat
—  Agen antagonis :
—  Agen antikolinesterase
—  Agen pemblokir sinap
Anoksia sel Syaraf
—  Sistem Syaraf Pusat: Laju metabolisme sangat tinggi à
terbatas dalam metabolisme anaerobik à O2 << à sel
mati
—  Tipe kekurangan oksigen:
¡ 
Asfiksia; suplai O2 berkurang atau tidak ada à kelumpuhan otot
respirasi akibat curare, barbiturat, narkotik atau adanya CO, H2S
¡ 
Iskemik: akibat kekurangan aliran darah, konsentrasi O2 tetap.
Penyebab: pendarahan, hopotensi, gagal jantung dan trombosis
¡ 
Sitotoksik: interfensi metabolisme seluler, aliran darah dan
kandungan O2 normal , penggunaan O2 tdk normal. Penyebab:
H2S, Azida, dinotrofenol, malonitril, metionin sulfoksim
Agen perusak Saraf
—  Merusak lapisan myelin, saraf motorik perifer dan otak.
—  Perusak lapisan myelin (lapisan penutup neuron agar
konduksi impuls cepat). Agent: sianat, toksin diphteri,
Pb, CN, dll. Akibat: lamban, tremor, kejang, hilang
memori, idiot.
—  Perusak saraf motorik perifer: acrylamida, arsen, azida,
metanol, metil merkuri, dll. à merusak penglihatan,
pendengaran.
—  Perusak otak permanen: DDT, Hg, Mn, asetilpiridin à
gejala menyerupai Parkinson
Pneumotoksisiti
—  Agent: Cl2, Ammonia, hidrogen sulfida, Nitrogen
oksida; uap logam: Cd, Ni, Hg, Cr, Co; asap roko:
nikotin, CO, toluidin, naftilamin, piren, cadmium,
benz-apiren, dll
—  Iritasi à kerusakan jaringan à Pneumoconiosis,
emfisema
Emfisema
Nefrotoksisiti
—  Agent:
¡  Logam: As, Cd, Bi, Cr, Pb, Hg, dll
¡  Antibiotika
¡  Analgetika
¡  Pelarut organik
¡  Mikotoksik
—  Terbagi 2 golongan:
¡  Nefrotoksik primer: merusak ginjal tanpa bioaktivasi dan
biotransformasi
¡  Nefrotoksik sekunder: kerusakan terjadi setelah
biotransformasi
Fugu
Download