Strategi Pemberantasan Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi Doni Muhardiansyah Direktur Litbang KPK Peluncuran CPI 2011 L/O/G/O Kamis,www.themegallery.com 1 Desember 2011 Contents 1 Potret Indonesia 2 Strategi Pemberantasan Korupsi oleh KPK 3 Peran KPK 2004 - 2011 4 Kesimpulan Contents 1 Potret Indonesia 2 Strategi Pemberantasan Korupsi oleh KPK 3 Peran KPK 2004 - 2011 4 Kesimpulan Potret Indonesia • Skor IPK 2007 (2,3), 2008 (2,6), 2009 (2,8) dan 2010 (2,8) • Persepsi Korupsi menurut pebisnis – gambaran pelayanan publik • Survei Integritas Sektor Publik : Tahun 2007 (5,53) 2008 (6,84) 2009 (6,50), 2010 (5,42) dan Tahun 2011 (6,31). PERC – Tahun 2010 survei PERC menempatkan Indonesia di peringkat pertama sebagai negara terkorup dari 16 negara Asia Pasifik yang menjadi tujuan investasi. Ind ones ia • Bribery Index 2011: 7,1 • Skor: 0-10, semakin tinggi skor, semakin banyak suap Human Development Index (HDI ) oleh UN Tahun 2008 (0,588) 2009 (0,593) dan Tahun 2010 (0,600) • Doing Business (pengukuran kemudahan berusaha) Tahun 2010 peringkat 122 dr 183 negara Peta Korupsi 1. Penyelewengan dari target → Audit Perencanaan 2. Pemerasan kepada wajib pajak → Transparansi & akuntabilitas sistem pajak 3. Manipulasi data → Perbaikan sistem 4. Terjadi COI → Inisiasi UU COI 1. Masuk pada APBD: Penyalahgunaan wewenang, penggelapan 2. Pelaporan tidak standar 3. Alokasi penggunaan tidak transparan → Perbaikan sistem 1. Penyalahgunaan perizinan → Perbaikan sistem kewenangan 2. Tidak ada single data base → Integrated database 3. Penyelewenangan penyetoran → Perbaikan sistem penerimaan Penerimaan Pajak Penerimaan non Belanja Pajak Barang dan Jasa Peta Korupsi DAU/ DAK/ Bantuan DekonsenSosial trasi Pungutan daerah 1. PERDA tak mengacu pada perUU → penertiban Perda 2. Penghasilan aparat → penindakan 1. Penyimpangan prosedur pengadaan → Mendorong eproc, pembentukan ULP, penetapan HPS, pengaturan COI, Whistleblower system, transparansi dan akuntabilitas sistem pengadaan. 1. Penyimpangan peruntukan 2. Penggelapan 3. Fiktif → Perbaikan sistem penganggaran, Penguatan pengawasan DPR Political corruption dan Birokrasi Kleptokratif P s p u o ilarK p ru o isK n Je • Konvensional • State Capture ; • Pengusaha Hitam • Pengusaha Penguasa Korup • Didukung Stakeholder : Penegak hukum, calo kasus, Cukong kasus, Ahli tukang, Aktor politik i rp sK u d o M Pola Korupsi •Mafia Peradilan: Pilihan Penyidik, Pilihan Jaksa,, Pilihan Hakim, Manipulasi fakta dan hukum, perubahan konstruksi kasus •Mafia Pajak: Peradilan Pajak •Mafia SDA: Bisnis Kebijakan •Mafia Politik: Proses politik, legislasi kebijakan Koruptif dan Pelemahan wewenang Contents 1 Potret Indonesia 2 Strategi Pemberantasan Korupsi oleh KPK 3 Peran KPK 2004 - 2011 4 Kesimpulan Perspektif Stakeholder Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Berkurangnya Korupsi Preventif Membangun Budaya Anti Korupsi Sosialisasi, komunikasi, pendidikan Mendapatkan Kepercayaan Publik Mendorong Reformasi Sektor Publik Perbaikan peraturan per-UUan Represif Pengkajian/ reviu sistem, rekomendasi Lid Dik yang kuat & proaktif Catching Big Fish Operasi/kerj asama dg instansi lain Mendorong penegakan hukum Supervisi & Koordinasi Dumas, penelaahan, dan pemeriksaan Transparansi Perspektif Internal Terciptanya Budaya KPK yang Unik Tim Kerja Multi Disiplin Ilmu Rekrutmen SDM yang Tepat Training Dukungan Infrastruktur & Teknologi Produktivitas Tingkat Produktivitas yang tepat Collective leadership PERSPEKTIF KEUANGAN Anggaran yg Efisien & Efektif Strategi Pencegahan Korupsi I N T E R V E N S I Survei Integritas 2011 Tujuan Mengetahui nilai integritas, indikator dan sub-indikator integritas dalam layanan publik Melakukan pengukuran ilmiah terhadap tingkat korupsi dan faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi di lembaga publik dengan mensurvei pengguna langsung layanan publik (dari sudut pandang pengguna layanan, bukan pemberi layanan) Memberi bahan masukan bagi instansi pelayanan publik untuk mempersiapkan upaya-upaya pencegahan korupsi yang efektif pada wilayah/layanan yang rentan terjadinya korupsi Waktu Pengumpulan Data: April – Oktober 2011 Jumlah responden: 89 instansi pusat/vertikal/daerah, jumlah unit layanan 507 unit layanan, jumlah responden 15.540 ( rata-rata 30 responden per unit layanan). Indeks Integritas 2011 Integritas Tingkat Indeks Integritas Nasional (Pusat+Vertikal+Daerah) Indeks Integritas Pusat Indeks Integritas Vertikal Indeks Integritas Daerah Indeks Integritas Total Pusat (Pusat + Vertikal) Indeks Integritas Total Daerah (Daerah + Vertikal) Indeks Integritas 6.31 7.07 6.40 6.00 6.49 6.24 Survei Integritas 2011 Integritas Variabel Pengalaman Integritas (0.667) Indikator Pengalaman Korupsi (0.250) 6.56 Frekwensi Pemberian Gratifikasi (0.550) 5.87 6.92 Waktu Pemberian Gratifikasi (0.240) 6.33 Arti Pemberian Gratifikasi (0.250) Cara Pandang Terhadap 6.45 Korupsi (0.750) Tujuan Pemberian Gratifikasi (0.750) 7.01 5.97 Sistem Administrasi (0.280) Perilaku Individu (0.280) Pencegahan Korupsi (0.313) 6.26 Kebiasaan Pemberian Gratifikasi (0.392) 6.03 Kebutuhan Pertemuan di Luar Prosedur (0.164) 9.01 7.04 Keterlibatan Calo (0.221) 7.01 Fasilitas di Sekitar Lingkungan Pelayanan (0.100) 7.53 Suasana/Kondisi di sekitar Pelayanan (0.123) 7.28 Kepraktisan SOP (0.281) 6.45 6.25 Keterbukaan Informasi (0.584) 6.34 6.31 Potensi Integritas (0.333) Sub-Indikator Jumlah / Besaran Gratifikasi (0.210) 6.48 Lingkungan Kerja (0.127) Integritas Total Pemanfaatan Teknologi Informasi (0.135) 5.46 Keadilan dalam Layanan (0.413) 7.06 6.57 Ekspektasi Petugas terhadap Gratifikasi (0.327) 4.75 6.50 Perilaku Pengguna Layanan (0.260) 5.88 Tingkat Upaya Anti Korupsi (0.750) 4.73 Mekanisme Pengaduan Masyarakat (0.250) 4.79 • • • CPI 2011 CPI 2011 merupakan indeks gabungan, kombinasi dari 17 sumber data (survei, jejak pendapat) yang dilakukan oleh 13 lembaga di seluruh dunia. CPI Indonesia didapatkan dari indeks gabungan 12 Catatan terkait CPI sumber data (BF_TI, EIU_CRR, GI, CRR, IMD 2010, (Fredrik Galtung -2005) IMD 2011, PERC 2010, PERC 2011, PRS_ICRG, TI_BPI, WEF 2010, WEF 2011 dan WJP_ROL) Skor Indonesia pada CPI 2011 menunjukkan kenaikan dari CPI 2010 dari 2.8 menjadi 3.00. 1. Hanya menilai persepsi korupsi 'negara penerima' 2. Negara yang diukur tidak tetap, berubah-ubah. 4. Definisi korupsi yang digunakan sempit. 5. Tidak dapat mengukur tren, sehingga tak dapat memberikan reward kepada negara yang reformis. Contents 1 Potret Indonesia 2 Strategi Pemberantasan Korupsi oleh KPK 3 Peran KPK 2004 - 2011 4 Kesimpulan Penyelamatan potensi Kerugian Negara Selama KPK bekerja, telah menyelamatkan minimal Rp. 155,3Trilyun. Jumlah yang cukup untuk: 1. Memberikan 2 juta rumah sederhana gratis, atau 2. Membangun jalan nasional sepanjang 700 kilometer, atau 3. Mencukupi kebutuhan beras 23 juta penduduk setahun 4. Memberikan sekolah gratis kepada 64 juta anak hingga lulus SD, atau 5. Membangun 1,2 juta unit ruang kelas Sekolah Dasar, atau 6. Membangun 1,1 juta unit ruang kelas Sekolah Menengah Pertama, Perkara yang ditangani oleh KPK *Data per Oktober 2011 JENIS PERKARA 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 TOTAL Penyelidikan 23 29 36 70 70 67 54 68 417 Penyidikan 2 19 27 24 47 37 40 33 229 Penuntutan 2 17 23 19 35 32 32 36 196 Inkracht 0 5 17 23 23 37 34 30 169 Eksekusi 0 4 12 23 23 39 38 32 171 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 JUMLAH 2 12 8 14 18 16 16 10 96 5 1 3 1 0 10 2 4 13 12 19 76 Pungutan 7 2 3 0 12 Penyalahgunaan Anggaran 5 3 10 8 5 3 34 27 24 47 37 40 32 228 Pengadaan Barang/Jasa Perijinan Penyuapan JUMLAH 7 2 19 19 Perkara yang ditangani oleh KPK JABATAN 2004 2005 2006 Anggota DPR dan DPRD Kepala Lembaga/ Kementerian 1 Gubernur 3 1 2 2009 2010 2011 JUMLAH 2 7 8 27 2 46 1 1 2 6 1 4 2 2 1 1 1 2 Walikota/Bupati dan Wakil Eselon I, II dan III 2008 1 Duta Besar Komisioner 2007 9 7 2 2 1 3 7 5 5 4 4 28 15 10 22 14 12 7 91 1 2 3 Hakim Swasta 1 Lain-lain JUMLAH 4 8 4 5 3 12 11 8 10 54 6 1 2 4 4 9 4 30 23 29 27 55 45 65 29 277 Zona Integritas Zona Integritas • Zona Integritas pada sektor layanan publik merupakan wilayah terkecil dari island of integrity yang menandai adanya tekad dan wujud nyata perubahan untuk menjadi lebih baik, khususnya dalam upaya pencegahan korupsi. • Zona Integritas terdiri dari 3 pilar pemberantasan korupsi yang pondasinya dibangun melalu pendidikan ani korupsi, perbaikan layanan publik dan pembentukan komunitas anti korupsi. Zona Integritas 2011 Denpasar Langkahlangkah • Identifikasi dna pemetaan: Survey Integritas Layanan Publik, PIAK dan SPM • Intervensi pada sistem birokasi: Kajian sistem, Pelaporan LHKPN, Pelaporan Gratifikasi, corruption impact assesment, dll • Intervensi pada individu: program pendidikan anti korupsi setiap jenjang pendidikan, sosialisasi dan kampanye pemberantasan korupsi • Pemantauan, koordinasi dan supervisi layanan publik. Padang Makassar Mataram Zona Integritas: Sumatera: Palembang, Padang, Lampung. Jawa: Bandung, Semarang, Surabaya Kalimantan: Samarinda NTB: Mataram, Lombok Tengah Sulawesi: Makassar Monitoring 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 DEVELOPMENT Forestry Management Immigration - Directorate General Immigration - Regional Office Penitentiary - Regional Office Penitentiary - Directorate General Customs Migrant Workers Management Hajj Management - Mo Religious Affairs Hajj Management - Mo Health Hajj Fund Management Tax Management Special State Budget for Education National Road Management Social Fund Management Sport Fund Management Public Services at Mo Communication & Information 17 Public Services at Mo Industry TOTAL RECOMMENDATIONS 2011 RECOMMENDATIONS % 17 8 15 5 7 10 9 39 4 8 6 3 19 10 3 9.4% 4.4% 8.3% 2.8% 3.9% 5.5% 5.0% 21.5% 2.2% 4.4% 3.3% 1.7% 10.5% 5.5% 1.7% 4 14 181 2.2% 7.7% Perubahan nyata! Perubahan nyata! Perubahan nyata! Contents 1 Potret Indonesia 2 Strategi Pemberantasan Korupsi oleh KPK 3 Peran KPK 2004 - 2011 4 Kesimpulan Kesimpulan • Peningkatan CPI Indonesia pada tahun 2011 merupakan output dari kerja keras pemberantasan korupsi dari semua pihak. • Korupsi adalah kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan secara komprehensif, konsisten, dan berkesinambungan. • Pentingnya pelibatan semua pihak dalam pemberantasan korupsi, dimana KPK menempatkan diri sebagai pemicu dan pendorong dalam pemberantasan korupsi • Pemberantasan korupsi mengedepankan upaya preemtif (penangkalan/menangani hulu permasalahan) dan preventif (pencegahan) sehingga mampu menekan kebocoran keuangan negara. Upaya represif untuk menimbulkan efek jera dan pengembalian kerugian keuangan negara secara optimal. Thank You! L/O/G/O Komisi Pemberantasan Korupsi www.themegallery.com