Pemberantasan Korupsi Untuk Meningkatkan

advertisement
Pemberantasan Korupsi Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan dan
Martabat Bangsa Indonesia
Eko Soesamto Tjiptadi
Deputi Pencegahan
Jakarta, 4 Maret 2011
Daftar Isi
q Gambaran Korupsi Di Indonesia
q Kebijakan Anti Korupsi di Dunia Usaha
q Strategi Pemberantasan Korupsi KPK
q Kinerja KPK dalam Pemberantasan Korupsi
q Tantangan Pemberantasan Korupsi
1. Gambaran Korupsi di Indonesia
Country Risk ?
• Skor IPK 2007 (2,3), 2008 (2,6), 2009
(2,8) dan 2010 (2,8)
• Persepsi Korupsi menurut pebisnis –
gambaran pelayanan publik
• Survei Integritas Sektor Publik à
Tahun 2007 (5,53) 2008 (6,84) 2009
(6,50) dan Tahun 2010 (5,42)
PERC – Tahun 2010 survei PERC
menempatkan Indonesia di peringkat
pertama sebagai negara terkorup dari
16 negara Asia Pasifik yang menjadi
tujuan investasi.
Mutu Pelayanan
Publik ?
Daya saing ?
• Global Competitiveness Index
2006: Indonesia ranking 50;
2007 ranking 55 , 2008 ranking
55, 2009 ranking 54 dan 2010
ranking 44 dari 139 negara
• Doing Business (pengukuran
kemudahan berusaha) à Tahun
2010 peringkat 122 dr 183 negara
Survei Integritas Sektor Publik KPK
•
Pendekatan : mencari akar permasalahan korupsi dalam
layanan publik
•
Melakukan pengukuran ilmiah terhadap tingkat korupsi dan
faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi di lembaga publik
dengan mensurvey pengguna langsung layanan publik (dari
sudut pandang pengguna layanan, bukan pemberi layanan).
•
Membantu lembaga publik mempersiapkan upaya-upaya
pencegahan korupsi yang efektif pada wilayah/layanan yang
rentan terjadinya korupsi
•
Mendorong lembaga publik untuk melakukan upaya aktif
pencegahan korupsi
•
Untuk meningkatkan efektifitas pengendalian terjadinya korupsi
di layanan publik, sebagai mekanisme check & balances antara
penyedia dan pengguna layanan publik (Keberpihakan
Keberpihakan kepada
Masyarakat)
Masyarakat
Survei Integritas Sektor Publik
Indeks Integritas Instansi Pusat , Vertikal dan Pemerintah Kota Tahun 2010
Instansi Vertikal
Instansi Pusat
7
6,61
6,40
6
5,21
5
Pemkot
4,60
5,26
5,46
5,60
5,47
4,94
5,07
5,23
4
3
2
1
0
Sumber : KPK- SI 2010
Persentase dan Frekuensi Pengguna Layanan Yang
Membayar Biaya Tambahan (Gratifikasi) Secara Nasional
The image cannot be displayed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
Apakah Anda pernah memberikan biaya
tambahan di luar biaya yang telah Anda
keluarkan dalam layanan ini ?
Berapa kali Anda memberikan uang
tambahan untuk satu kali mengurus
layanan ?
The image cannot be displayed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may hav e to
delete the image and then insert it again.
Lebih
dr 2 kali
11%
Tidak 53%
2 kali
11%
Ya 47%
Sekali 78%
Sumber : KPK- SI 2010
Tujuan Pengguna Layanan Memberikan
Gratifikasi
Sumber : KPK- SI 2010
Peringkat Nasional Integritas Sektor Publik di
Indonesia Tahun 2010
Sumber : KPK - SI 2010
Hasil Survei Persepsi Masyarakat (SPM) KPK
Tahun 2010
Poin penting dalam SPM mengukur persepsi masyarakat
mengenai kesadaran korupsi:
à98,7% responden menyatakan pernah mendengar atau
mengetahui kasus korupsi dalam 1 tahun terakhir. Hal ini
menunjukkan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap korupsi
tetapi….
àSebagian besar responden menyatakan korupsi adalah hal yang
lazim di Indonesia (94,1%).
à Sebaliknya hasil survei yang sama di Hong Kong yang mana
memperlihatkan 71,2% responden pada 2008 menyatakan korupsi
adalah hal yang tidak biasa. Hal ini menunjukkan secara tidak
langsung keberhasilan Lembaga Anti Korupsi (ICAC) dalam
merubah persepsi kelaziman korupsi
à Menunjukkan bahwa korupsi masih menjadi ‘kebiasaan’ yang lazim
di Indonesia
2. Kebijakan Anti Korupsi di Dunia Usaha
United Nations Convention Against Corruption (UNCAC)
Article 12 : private sector.
l
G20 Anti-Corruption Action Plan antara lain : mendorong
Undang-Undang dan peraturan lain yang melawan
international bribery dan memperkuat kerjasama
internasional dan memberikan contoh upaya penyelesaian
suap dan korupsi.
l
Draft Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi melalui
strategi pencegahan dan langkah-langkah strategis dalam
upaya penindakan.
l
Undang
Undang--Undang Anti Korupsi
UU No. 20 tahun 2001/Perubahan UU No. 31 tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tahun 2001
l
3. Strategi KPK dalam Pemberantasan Korupsi
Perumusan Strategi KPK
• Solusi total, sistematis, komprehensif dan terintegrasi.
• Mencakup upaya preventif dan represif dengan peran serta
masyarakat.
• Dilaksanakan secara simultan dan berkesinambungan dalam
jangka pendek, menengah dan panjang.
l Strategi jangka pendek → strategi yang diharapkan mampu segera
memberikan manfaat/ pengaruh dalam pemberantasan korupsi.
l Strategi jangka menengah -->strategi yang secara sistematis mampu
mencegah terjadinya TPK - Perbaikan sistem administrasi dan manajemen
penyelenggara negara
l Strategi jangka panjang → diharapkan mampu merubah budaya/ pola
pandang dan persepsi masyarakat terhadap korupsi
Strategic Map KPK
Strategi Pencegahan : Pemetaan dan Intervensi Menyeluruh
I
N
T
E
R
V
E
N
S
I
4. Kinerja KPK dalam Pemberantasan Korupsi
Penanganan Perkara TPK
Penanganan Perkara TPK
Perbaikan Sistem
l Badan Pertanahan Nasionall Ditjen Bina Marga (Jalan Nasional)
l Ditjen Imigrasi
l SIN/NIK Depdagri
l Ditjen Bea dan Cukai
l Hutang Luar Negeri
l Ditjen Pajak
l Yayasan
l Ditjen Anggaran
l Rangkap Jabatan
l Ditjen Perbendaharaan
l Ditjen PHU (Penyelenggaraan Haji
dan Umroh)
l TKI
l Kemdiknas
l Ditjen Planologi Kehutanan
l Ditjen Imigrasi
l Ditjen LAPAS
Pelaporan Gratifikasi 2010
Pengaduan TPK oleh Masyarakat
JUMLAH LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT S.D. 31 DESEMBER 2010
JUMLAH SURAT LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT S.D. 31 DESEMBER 2010
PNBP per 31 Desember 2010 yg telah disetor ke Kas Negara adalah sebesar Rp.
192.430.877.162 yang berasal dari penanganan TPK sebesar Rp. 189.371.372.650,00 dan
penanganan gratifikasi sebesar Rp. 3.059.504.512
5. Tantangan Pemberantasan Korupsi
Tantangan Pemberantasan Korupsi
#1. Perlawanan Balik
• Keppres 275/1963 yang diberi nama Operasi Budhi terkendala oleh
adanya resistensi birokrasi dan pejabat negara yang dekat dengan
presiden.
• Pembentukan Komite Empat pada awal 70-an akibat desakan mahasiwa
tidak benar-benar dapat menjalankan tugasnya
• Tim gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK) pada
jaman Presiden AR Wahid, akhirnya harus dibubarkan MA. Menurut MA
(melalui judicial review), keberadaan dan struktur lembaga tersebut dinilai
tidak lazim
• Pengadilan umum belum memberikan dukungan yang signifikan
terhadap upaya pemberantasan korupsi. Banyak vonis berujung bebas
• Rendahnya komitmen antikorupsi di kalangan DPR :
• Tahun 2007 : KPU dan Komisi II
• Tahun 2011 : KPK dan Komisi III
• Banyaknya agenda legislasi yang berkaitan dengan tindak pidana
korupsi yang terangkum dalam program legislasi nasional sampai
saat ini masih belum disahkan
Strategi KPK dalam Menghadapi Tantangan
S1. Penindakan yang Kuat dan Efektif : Meningkatkan pengembalian
hasil TPK dari eksekusi, Meningkatkan keberhasilan perkara yang
disupervisi dan meningkatkan keberhasilan penuntutan di
Pengadilan Tipikor
S2. Tercegahnya Kesempatan Korupsi : Percepatan Reformasi Sektor
Publik, Korsup Pencegahan, Kajian Sistem Administrasi di Lembaga
Negara dan Pemerintah, Meningkatkan Pelaporan LHKPN dan
Gratifikasi
S3. Terwujudnya Perilaku Anti Korupsi dan Dukungan Masyarakat :
Meningkatkan Pemahaman masyarakat terhadap Bahaya Korupsi,
Meningkatkan Partisipasi publik dalam pencegahan dan
penindakan korupsi, Meningkatkan partisipasi Mitra Kerja KPK dalam
Pencegahan dan Penindakan Korupsi
Pentingnya Reformasi Birokrasi
Strategi Implementasi Reformasi Birokrasi
NO
PROSES
PROGRAM
DAMPAK
Program percepatan
pemberantasan korupsi
dan peningkatan
kualitas pelayanan
publik
•Tidak ada perilaku koruptif dan
meningkatnya kualitas pelayanan publik
•Hilangnya “citra negatif” birokrasi
1
Membangun kepercayaan
masyarakat
2
Mendorong partisipasi pegawai,
dunia usaha dan masyarakat
Manajemen perubahan
Perubahan sikap dan perilaku pegawai, dunia
usaha dan masyarakat, sesuai peranan
masing-masing
3
• Mengubah pola pikir, budaya
dan nilai-nilai kerja
• Mengentaskan kemiskinan
Penataan sistem
manajemen
Perbaikan ketatalaksanaan dan peningkatan
sistem pengawasan
Memperkuat sistem pengelolaan
SDM
Pembangunan sistem
manajemen SDM
berbasis kinerja dan
merit
SDM yang tepat kualitas dan kuantitas
dengan sistem remunerasi yang layak dan
adil.
4
Terima Kasih
Pengaduan Dugaan Tindak Pidana Korupsi:
Direktorat Pengaduan Masyarakat PO BOX 575
Jakarta 10120
Telp: (021) 2557 8389
Faks: (021) 5289 2454
SMS: 08558 575 575, 0811 959 575
Email:
mailto:[email protected]@kpk.go.id
Download