respon ky terhadap ott hakim tipikor di bengkulu

advertisement
KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
JALAN KRAMAT RAYA NO. 57, JAKARTA 10450
TELEPON (021) 3905876, 3905877, 3906178, FAKSIMILE (021) 31903755, www.komisiyudisial.go.id
UNTUK DITERBITKAN SEGERA
Jakarta, 24 Mei 2016
PRESS RELEASE:
RESPON KY TERHADAP OTT HAKIM TIPIKOR DI BENGKULU OLEH KPK
Jakarta (Komisi Yudisial) – Terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap hakim Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi (Tipikor) di Bengkulu, Senin (23/5/2016), Komisi Yudisial (KY) menyampaikan
beberapa hal penting:
1. KY menyatakan keprihatinan atas terjadinya peristiwa tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan persepsi dan kepercayaan publik terhadap dunia peradilan
menurun karena terus berulangnya kejadian serupa. KY juga menghargai proses
hukum yang dilakukan KPK.
Berdasarkan catatan KY pada 2 Januari s.d 24 Mei 2016, ada 11 orang aparat
pengadilan yang terdiri dari 3 orang pejabat pengadilan dan 8 hakim yang
kasusnya terpublikasi di media karena diduga melanggar kode etik. Belum lagi
yang tidak terpublikasi, maka akan menambah jumlah itu.
2. Menindaklanjuti hal itu, desakan kepada Mahkamah Agung (MA) agar lebih terbuka
dalam proses pembenahan internal demi mencegah terulangnya kejadian serupa menjadi
semakin relevan. KY berpandangan, pengawasan tidak ditujukan untuk tujuan merusak,
tetapi justru untuk mengembalikan kepercayaan publik yang telah semakin terpuruk.
3. KY secepatnya akan mengambil langkah konstruktif melalui koordinasi dengan KPK dan
MA. Selanjutnya akan diambil langkah-langkah konkret sesuai dengan kewenangan
konstitusional yang dimiliki, termasuk di dalamnya lebih memperketat pengawasan dan
internalisasi kode etik kepada hakim.
4. KY mengimbau peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi hakim-hakim lainnya agar
dapat bersikap lebih profesional dan menjaga integritas dalam menjalankan tugas. Bagi
oknum hakim, KY menegaskan untuk berhenti merusak citra peradilan. Pilihlah satu dari
dua, yaitu berhenti melakukan pelanggaran atau mengundurkan diri sebagai hakim.
Juru Bicara KY
Farid Wajdi
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Pusat Analisis dan Layanan Informasi KY
Jl. Kramat Raya No.57, Jakarta Pusat
(021) 3906189
www.komisiyudisial.go.id
Download