EKONOMI AGRIBISNIS

advertisement
EKONOMI AGRIBISNIS
By :
Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P.
SMT GASAL_2014/2015
EKONOMI AGRIBISNIS
= MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS?
INTRODUKSI
• Istilah agribusiness dikenal pertama kali pada
tahun 1955, ketika John H. Davis menggunakan
istilah
tersebut
dalam
makalahnya
yang
disampakan pada "Boston Conference on
Disiribution ".
• Kemudian John H. Davis dan Ray Goldberg
kembali lebih memasyarakatkan agribisnis melalui
buku mereka yang berjudul "A Conception of
Agribusiness" yang terbit tahun 1957 di Harvard
University.
SELANJUTNYA para pakar menyebut tahun 1957 sebagai
tahun kelahiran dari konsep agribisnis
INTRODUKSI (LANJUTAN)
 JOHN H. DAVIS DAN RAY GOLDBERG
mendefinisikan agribisnis sebagai berikut :
“The sum total of all operation involved in
the manufacture and distribution of farm
supplies: Production operation on farm;
and the storage, processing and
distribution off farm commodities and
items made from them“
MANAJEMEN AGRIBISNIS?
 Manajemen merupakan serangkaian proses
yang meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pengendalian dalam
rangka memberdayakan seluruh sumber
daya yang dimiliki oleh organisasi, baik itu
sumber daya manusia, modal, material,
maupun teknologi secara optimal untuk
mencapai tujuan organisasi.
MANAJEMEN AGRIBISNIS? (LANJUTAN)
 Fungsi-fungsi manajemen juga dilaksanakan dalam operasional agribisnis, tetapi
seni penerapannya berbeda berdasarkan
karakteristik usaha, skala usaha, jenis
komoditas, dan variasi-variasi lainnya.
CONTOH :
Perencanaan agribisnis harus memperhatikan
faktor musim, sifat-sifat alamiah dari komoditas
yang diusahakan, sifat tanah, serangan hama
dan penyakit, dan lain-lain.
TUJUAN MANAJEMEN PRODUKSI
AGRIBISNIS
• Memahami konsep manajemen produksi agribisnis.
• Memahami ruang lingkup manajemen produksi
usaha produksi pertanian.
• Memahami
proses
perencanaan
produksi
pertanian.
• Memahami ruang lingkup manajemen usaha
pengolahan hasil pertanian.
• Memahami proses pengolahan hasil pertanian.
PENGERTIAN PRODUKSI AGRIBISNIS
• Produksi agribisnis dapat diartikan sebagai
seperangkat prosedur dan kegiatan yang terjadi dalam
penciptaan produk agribisnis (produk usaha pertanian,
perikanan, peternakan, kehutanan, dan hasil olahan
produk-produk tersebut).
• Manajemen agribisnis dapat diartikan sebagai
seperangkat keputusan untuk mendukung proses
produksi agribisnis, mulai dari keputusan perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan,
pengawasan,
pengendalian, hingga evaluasi proses produksi.
CATATAN KHUSUS
• Manajemen
produksi
memiliki
dampak
menyeluruh dan terkait dengan berbagai fungsi,
seperti fungsi personalia, keuangan, penelitian
dan
pengembangan,
pengadaan
dan
penyimpanan, dan lain-lain.
• Manajemen produksi, terutama menyangkut
keputusan lokasi, ukuran atau volume, dan tata
letak fasilitas, pembelian, persediaan, dan
penjadwalan serta mutu produk, akan menjadi
perhatian khusus dari para manajer produksi.
LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
AGRIBISNIS
• Perencanaan Produksi
(1) Pemilihan Komoditas Pertanian;
(2) Pemilihan Lokasi Produksi Pertanian dan Penempatan
Fasilitas
(3) Skala Usaha Pertanian
(4) Perencanaan Proses Produksi Pertanian
•
•
•
•
•
•
Pengorganisasian Input-input dan Sarana Produksi
Kegiatan Produksi
Pengawasan Produksi
Evaluasi Produksi Pertanian
Pengendalian Produksi PertanianEvaluasi Produksi
Pengendalian Produksi
PEMILIHAN KOMODITAS
 Pemilihan komoditas yang akan diusahakan memegang
peranan penting dalam keberhasilan agribisnis
 Komoditas yang bernilai ekonomis tinggi akan menjadi prioritas
utama, tetapi perlu dipertimbangkan hal-hal yang berhubungan
dengan pemasarannya
 Bisa terjadi komoditas bernilai ekonomis dalam produksi, tetapi
tidak tepat untuk daerah produksi dan wilayah pemasaran yang
akan dituju.
 Komoditas yang telah dipilih selanjutnya ditetapkan
jenis/varietasnya sesuai dengan kondisi topografi dan iklim
lokasi yang direncanakan.
PEMILIHAN LOKASI PRODUKSI &
PENEMPATAN FASILITAS
• Untuk usaha AGRIBISNIS BERSKALA KECIL;
pemilihan lokasi tidak menjadi suatu prioritas, karena
umumnya produksi dilakukan di daerah domisili para
petani
• Usaha agribisnis yang BERSKALA MENENGAH KE
ATAS (i.e.: perusahaan perkebunan, peternakan,
perikanan, dan dikelola oleh perusahaan dengan modal
investasi yang berjumlah besar), maka pemilihan lokasi
akan besar pengaruhnya bagi keberhasilan dan
keberlanjutan usaha.
BEBERAPA PERTIMBANGAN PEMILIHAN
LOKASI AGRIBISNIS
• Ketersediaan tenaga kerja
• Ketersediaan prasarana dan sarana fisik
penunjang
• Lokasi pemasaran
• Ketersediaan insentif wilayah
CATATAN KHUSUS
• Produk pertanian yang umumnya tidak tahan lama
memerlukan penanganan dan pengangkutan yang
cepat menuju ke lokasi konsumen.
• Keberadaan alat telekomunikasi akan menjadi
penting untuk transfer informasi dari lokasi produksi
ke lokasi pasar atau sebaliknya.
• Pertimbangan lainnya adalah lokasi pemasaran.
Sebaiknya lokasi produksi dekat dengan lokasi pemasaran, terutama
untuk produk yang tidak tahan lama, seperti produk hortikultura
INSENTIF WILAYAH
PENENTU OPERASIONALISASI AGRIBISNIS
• Kebijakan pajak
• Kebijakan dan peraturan tenaga kerja
• Kebijakan investasi
• Budaya pelayanan publik
• Efektivitas pelayanan publik (debirokrasi)
SKALA USAHA AGRIBISNIS
• Skala usaha sangat terkait dengan ketersediaan
input dan pasar.
• Skala usaha hendaknya diperhitungkan dengan
matang sehingga produksi yang dihasilkan tidak
mengalami kelebihan pasokan atau kelebihan
permintaan.
• Ketersediaan input (seperti modal, tenaga, bibit,
peralatan), serta fasilitas produksi dan operasi
lainnya harus diperhitungkan.
SKALA USAHA AGRIBISNIS (LANJUTAN)
• Skala usaha yang besar, secara teorietis, akan
dapat menghasilkan economics of scale yang
tinggi.
• Kadangkala skala besar menjadi tidak ekonomis
yang disebabkan oleh karakteristik produk dan
produksi komoditas pertanian yang khas
• Karakteristik produk dan produksi komoditas
pertanian juga menyebabkan skala usaha kecil di
bidang agribisnis kebanyakan dapat mencapai
skala ekonomis.
STOP
Any Question??
Download