Modul 2 ANATOMI RANCANGAN USAHA AGRIBISNIS DESKRIPSI Modul ini disusun sebagai materi pembelajaran untuk memberikan pola dasar (building block/framework/guideline), tentang anatomi rancangan usaha agribisnis, yang meliputi : diskripsi perusahaan dan produk, rancangan pemasaran, manajemen dan organisasi, struktur modal serta keuangan dan rencana pendanaan. Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan akan dapat memahami anatomi rancangan usaha agribisnis secara keseluruhan, mampu mengevaluasi contoh rancangan usaha agribisnis serta dapat mengaplikasikan outline rancangan usaha secara berkelompok TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Aspek Kognitif : • Memahami anatomi rancangan usaha agribisnis yang meliputi : diskripsi perusahaan dan produk, rancangan pemasaran, manajemen dan organisasi, struktur modal serta keuangan dan rencana pendanaan • Mengetahui outline rancangan usaha agribisnis yang baik 2. Aspek Afektif : • Mampu mengevaluasi contoh rancangan usaha agribisnis 3. Aspek Psikomotorik : • Mampu mengaplikasikan outline rancangan usaha pada draft rancangan usaha agribisnis yang diajukan secara berkelompok DESKRIPSI BAHAN KAJIAN 1. Ruang Lingkup Anatomi Rancangan Usaha Anatomi (berasal dari bahasa Yunani yaitu : anatomia, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Anatomi rancangan usaha berarti struktur dalam menyusun suatu rancangan usaha. Adapun anatomi rancangan usaha terdiri dari : diskripsi perusahaan dan produk, rancangan pemasaran, manajemen dan organisasi, struktur modal serta keuangan dan rencana pendanaan. 1 Menurut Hendro dan Chandra (2006), di dalam merencanakan sebuah bisnis, setiap pengusaha sebaiknya menulis rencana bisnis (business plan). Rencana bisnis merupakan outline tujuan dan sasaran anda, rencana tindakan anda, bagaimana anda meraihnya dan apa sasaran anda. business plan yang baik harus mengandung informasi-informasi yang diperlukan pihak-pihak terkait sehubungan dengan kepentingan bisnisnya dalam rangka mengambil sebuah keputusan yang strategis. 2. Tinjauan Tentang Perusahaan Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor–faktor produksi. Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pembagian jenis perusahaan dari segi bidang usaha adalah : a. Perusahaan jasa, suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa berupa pelayanan keahlian, kemudahan, hiburan, dll. Contoh : Radio, stasiun TV, biro perjalanan, dsb. b. Perusahaan dagang, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembelian barang untuk kemudian dijual dalam bentuknya yang semula tanpa diadakan perubahan atau pengolahan lebih lanjut. Kalaupun dilakukan perubahan, maka perubahan tersebut tidak cukup berarti/terbatas. Contoh : Toko, Supermarket, Grossir, dsb. c. Perusahaan produksi barang (pabrik), perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan, produksi, atau pembuatan barang dengan menggunakan bahan baku tertentu. Ditinjau dari proses pembuatan barang dalam perusahaan produksi barang, maka ada beberapa golongan jenis kegiatan produksi antara lain : • Pabrikasi (pengolahan dalam pabrik) • Pertambangan • Kerajinan (misal: sepatu, konveksi) • Preservasi (pengawetan makanan) • Perakitan (Assembling) Dari status kepemilikan kalau ditinjau dari segi tanggungjawab pemilik terhadap perusahaan dalam hal perusahaan mengalami pembubaran akibat kerugian atau likuidasi. Dari segi akuntansi bentuk akan mempengaruhi cara penyajian data keuangan terutama dalam hal modalnya. Beberapa bentuk perusahaan yang umum dijumpai adalah : 1. Perusahaan Perseorangan atau Individu Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi 2 sederhana. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya. 2. Perusahaan / Badan Usaha Persekutuan / Partnership Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan komanditer alias CV. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait. a. Firma Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya. b. Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire Vennotschaap CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan CV disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif. 3. Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan. (www.organisasi.org) Perusahaan Agribisnis Agribisnis dapat bergerak dalam kegiatan apa saja yang terkait dengan produksi, pemrosesan dan pemasaran bahan pangan dan serat. Agribisnis dapat dikelola satu orang atau beberapa orang yang diselenggarakan oleh perusahaan-perusahan yang mempekerjakan sekelompok orang. Semua agribisnis dapat dimiliki seseorang atau sekelompok orang dan kepemilikannya berbentuk badan hukum. Ada empat bentuk dasar perusahaan yaitu : perusahaan perorangan, persekutuan, perseroan dan koperasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk perusahaan adalah : - Berapa jumlah biaya pengorganisasian dan seberapa mudah bentuk agribisnis ini diorganisasi ? - Berapa jumlah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan agribisnis tersebut ? 3 - Berapa modal pemilik yang tersedia ? - Seberapa jauh kemudahan untuk memperoleh tambahan modal dalam agribisnis tersebut ? - Kewajiban dan opsi apa yang tersedia dalam perpajakan ? - Bagaimana pemilik dilibatkan secara perorangan dalam manajemen dan pengendaliab agribisnis ? - Apa saja faktor stabilitas, kesinambungan dan pengalihan pemilikan yang penting untuk agribisnis ? - Sampai sejauh mana kerahasiaan masalah agribisnis yang ingin dipertahankan ? - Berapa besar resiko dan kewajiban yang harus dipikul pemilik ? - Apakah jenis/tipe bisnisnya, dimana akan dilangsungkan dan apa saja yang menjadi sasaran dan falsafah pemilik agribisnis tersebut ? ( Downwy dan Erickson, 1987) 3. Tinjauan Tentang Produk Dalam sebuah usaha atau bisnis, hal yang paling utama dipikirkan adalah produk dari bisnis yang akan dijalankan. Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Definisi produk adalah : Kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pasar. Termasuk dalam produk : keragaman produk, mutu, rancangan, sifat, nama merk, kemasan, ukuran, pelayanan dan jaminan kepuasan. Produk mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Sebab, di samping sebagai dasar menentukan kebijakan pemasaran juga merupakan gambaran perusahaan di mata masyarakat konsumen. Jika produk yang ditawarkan dapat memuaskan keinginan konsumen merupakan gambaran keberhasilan, demikian sebaliknya. Tentunya produk di sini tidak hanya terbatas wujud fisik, tetapi juga kualitas model dan apa saja yang dapat memuaskan keinginan konsumen. (Umar, 1997) Keputusan lain mengenai kebijakan produk yang perlu diperhatikan adalah mengenai model, merk, label dan kemasan. Untuk itu ada beberapa kemungkinan misalnya membuat model tertentu sebagai ciri sebagian atau seluruh produk yang dipasarkan perusahaan. Membuat merk yang berlainan untuk produk yang sama untuk setiap produk yang ditawarkan serta membuat merk tersendiri untuk setiap jenis produk. Strategi kemasan hendaknya diarahkan untuk terciptanya manfaat tambahann, misalnya menambah ketahanan perlindungan kualitas, mempunyai efek promosi dan lain- lain. Sedangkan keputusan mengenai label hendaknya memperjelas informasi kepada konsumen, mempunyai efek promosi dan lain-lain. (Syahyunan dalam digilib.usu.ac.id) 4. Rancangan Pemasaran Memahami kondisi pasar adalah kunci penting bagi keberhasilan bisnis. Produk yang baik belum cukup untuk menjamin keberhasilan pemasaran. Analisis aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan usaha menempati urutan yang pertama. Aspek ini sebagai titik tolak penilaian apakah suatu usaha akan dapat berkembang, tetap seperti saat didirikan 4 atau bahkan cenderung akan mengalami penurunan. Pada tahap ini besarnya permintaan produk serta kecenderungan perkembangan permintaan yang akan datang selama usaha yang dijalankan perlu dianalisis dengan cermat. Tanpa perkiraan jumlah permintaan produk yang cermat dikemudian hari usaha dapat terancam yang disebabkan karena kekurangan atau kelebihan permintaan. Kelebihan maupun kekurangan permintaan akan menyebabkan usaha tidak dapat beroperasi secara efisien. Tidak sedikit suatu usaha yang berjalan tersendat- sendat hanya karena permintaan produknya jauh lebih kecil dari perkiraan, ataupun karena sebelum mengembangkan usaha tidak dilakukan analisis perkiraan permintaan. Kekurangan permintaan produk mengakibatkan mesin dan peralatan bekerja di bawah kapasitas, jumlah karyawan yang berlebihan, organisasi perusahaan tidak sepadan sehingga beban biaya menjadi berat. Oleh karena itu maka analisis aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan usaha menjadi sangat penting untuk dilakukan. Dalam analisis pasar dan pemasaran studi kelayakan usaha paling tidak harus dapat memberikan gambaran sebagai berikut : a. Informasi produk atau jasa yang akan dijadikan benchmark bagi rancangan produk/jasa yang akan dijual. b. Jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen maupun konsumen (pasar industri, pasar penjual kembali, pasar pemerintah), serta menentukan strategi dan kebijakan yang akan dijalankan. c. Informasi pergerakan permintaan konsumen akan produk yang dijual serta pergerakan kemampuan produsen dalam menawarkannya di pasar. Dalam menentukan pergerakan permintaan konsumen, perlu dianalisis mengenai Product Life Cycle (PLC) dari produk sejenis yang dibuat, sehingga dapat menentukan strategi yang paling tepat. d. Bagaimana proyeksi permintaan produk dimasa mendatang, dan seberapa besar bagian pasar yang dapat diraih. e. Informasi tentang pangsa pasar (market-share) produk-produk sejenis yang dianggap sebagai pesaing baik saat ini maupun perkiraan kedepan. (Dikutip dari : Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Usaha Dan Proposal Kredit. Bank Indonesia) 5. Aspek Manajemen Dan Organisasi Aspek Manajemen Manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal. (www.organisasi.org) 5 Aspek Organisasi Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan. Mengevaluasi aspek manajemen lebih sulit dibanding dengan aspek lain karena sifatnya yang tidak kasat mata dan cenderung bersifat kualitatif. Evaluasi manajemen tidak mengenal perhitungan atau rumus matematis, pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola usaha pun tidak dapat dilukiskan secara visual. Hal tersebut menjadikan evaluasi aspek manajemen menjadi berat. Selama dalam persiapan investasi, evaluasi aspek manajemen harus dilakukan dengan baik mengingat manajemen merupakan salah satu faktor yang penting dari seluruh faktor produksi. Tenaga manajemenlah yang mengelola uang, tanah, mesin, bahan baku dan tenaga kerja sehingga usaha secara keseluruhan dapat mencapai tujuan yang dikehendaki oleh berbagai pihak yang terkait dengan usaha yang dijalankan. (Dikutip dari : Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Usaha Dan Proposal Kredit. Bank Indonesia) Aspek Manajemen Dalam Studi Kelayakan Usaha Evaluasi aspek manajemen dalam studi kelayakan usaha harus dapat memberikan gambaran tentang manajemen, yaitu siapa yang mengelola, keahlian atau kompetensi yang dibutuhkan dan jumlah yang dibutuhkan untuk mengelola usaha secara berhasil. Tidak kalah pentingnya, perlu diketahui dari mana tenaga manajemen akan diperoleh, bentuk balas jasa yang perlu disediakan untuk mendapatkan dan mempertahankan tenaga manajemen tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam studi kelayakan perlu disusun : - Uraian pembagian dan jenis pekerjaan atau tugas pokok yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha. - Struktur organisasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas secara efektif dan efisien. - Kualifikasi dan sumber tenaga kerja yang harus dipenuhi untuk mengatasi jabatan dalam menjalankan usaha serta balas jasa yang dibutuhkan 6. Struktur Modal Modal kerja adalah investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu modal kerja kotor (gross working capital) dan modal kerja bersih (net working capital). Modal kerja kotor adalah jumlah harta lancar, dan modal kerja bersih adalah jumlah harta lancar dikurangi jumlah utang Salah satu tugas manajer keuangan adalah mengelola harta lancar untuk membiayai kegiatan bisnis dan untuk membayar utang yang jatuh tempo. Oleh sebab itu, harta lancar itu 6 harus dibiayai dengan utang jangka pendek atau utang jangka panjang. Modal kerja dalam hal ini adalah modal kerja bersih, berubah mengikuti transaksi bisnis, khususnya tingkat penjualan. Manajemen pada umumnya mengambil kebijakan modal kerja agresif, moderat, konservatif, tergantung keberaniannya mengamnbil resiko bisnis. Kesalahan dalam mengelola modal kerja mengakibatkan hilangnya kepercayaan internal dan eksternal. Kepercayaan internal adalah kepercayaan dari pegawai dan buruh, yang disebabkan karena gaji dan upah tidak dibayar tepat waktu. Sedangkan kepercayaan eksternal adalah kepercayaan dari partner bisnis khususnya kreditur, yang disebabkan karena utang yang jatuh tempo tidak dibayar tepat waktu. Jika suatu perusahaan kehilangan dua kepercayaan tersebut dapat dipastikan akan bangkrut. (Erlina dalam digilib.usu.ac.id) 7. Keuangan dan Rencana Pendanaan Semua bentuk bisnis membutuhkan prakiraan pembiayaan. Prakiraan ini akan menunjukkan tidak hanya berapa dana yang dibutuhkan namun juga potensi nilai investasi atau kemampuan membayaran kredit dimasa depan. Penyusunan prakiraan finansial yang baik adalah modal pertama yang penting dalam bisnis anda. Hal ini bagi investor atau kreditor juga akan merupakan tingkat kelayakan bisnis anda. Aktivitas pembiayaan merupakan kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk mencari sumber modal yang meliputi : sumber eksternal dan internal untuk membiayai kegiatan bisnis. (Erlina dalam digilib.usu.ac.id) A. Sumber eksternal 1. Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau modal saham (Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred Stock) dan Saham Biasa (Common Stock). 2. Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang Jangka Panjang (Long-term Debt). 3. Lain-lain, misalnya hibah. B. Sumber Internal : 1. Laba Ditahan (Retained Earning) 2. Penyusutan, amortisasi, dan Deplesi ( Depreciation, Amortization, dan Deplention) 3. Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif. 8. Tinjauan Tentang Rencana Bisnis (Business Plan) Menurut Hendro dan Candra (2006), Business plan yang disusun bertujuan untuk : mencari investor, untuk menjual perusahaan, untuk mendapatkan kredit dan lain-lain. Ada 4 frame work yang dipaparkan dalam business plan : 7 A. Konsep Bisnis : “ Apa yang anda jual ? “ Apakah itu : Produk atau jasa ? Bisnis ? The industry and environment (5C : Condition, Characters, Change, Culture and Competition Trend) ? Tujuan bisnis anda? B. Marketing : Bagaimana anda menyampaikan bisnis anda? Area pasar : segmentation, targeting, positioning Pangsa pasa (target) Strategi diferensiasi Lokasi Customer (the market) : profile, character, behavior, type, where, who, why does he buy it, when does he buy it, how does he reach them Metode penjualan Strategi harga (premium cost, cost to price, competitor pricing, market pricing) Bagaimana pelayanan anda ? Guarantees (time, delivery, quality, durability) Brand image Komunikasi pemasaran (promotion mix) : advertising, personal selling, selling promo, sponsorship, publicity, point of purchase) Management process and activity (distribution channel, spreading, merchandizing, availability, penetration) C. Operasional : Bagaimana anda menjalankan bisnis? Manajemen lokasi (layout, define, capacity, parking) Facilities and integration Equipment and methods Materials : supplies, services, procedure, system, criteria Personnel : sources, recruitment, training system, criteria, job description, organization structure, job analysis Policy and program SOP D. Keungan : How much do you need to make a proft? Sales forecast Strcture and compisiton Alocation and flow Cost of production or services Capital equipment Cash flow Income statement and balance sheet BEP Ratio and analysis 8 Tip untuk menyusun rencana bisnis Berikut ini adalah beberapa poin pertimbangan sebelum menyusun rencana bisnis yang baik: 1. Persiapkan dan sediakan waktu (dalam hitungan minggu atau bulan) untuk menyelesaikan rencana bisnis. Karena kegiatan ini memerlukan kerja keras dan konsentrasi penuh. 2. Walaupun akan sangat rumit diawalnya jangan patah semangat, caranya yaitu bagi proyek ini menjadi beberapa bagian yang dapat dengan mudah dikelola dan masingmasing bagian tetap berorientasi pada tujuan akhir. 3. Sertakan semua hal penting atau isu pokok yang mendukung bisnis secara ringkas kedalam dokumen. Sebuah proposal rencana bisnis yang ideal cukup 10-15 halaman yang diketik dalam dua spasi. 4. Investor atau kreditor hanya tertarik pada aspek yang dapat meyakinkan apakah anda mampu mencapai tujuan usaha. Oleh karena itu, tulis segala cara dan berbagai upaya yang mendasar untuk mencapai tujuan usaha serta fokus hanya pada apa yang diharapkan pembaca. 5. Hindarkan terminologi yang sangat teknis dalam operasional usaha (proses produksi dan produk). Upayakan gunakan terminologi yang umum. 6. Rencana bisnis adalah dokumen yang fleksibel, oleh karena itu menjadi subyek untuk senantiasa di perbaharui sejalan dengan perkembangan pengetahuan sehingga strategi yang dipilih akan semakin jelas. 7. Rencana bisnis harus realistis dan berdasar pada hasil analisis data serta jujur dalam mengungkapkan temuan-temuan positif maupun negatif. 8. Jelaskan resiko bisnis yang mungkin terjadi. Kredibilitas anda akan berkurang bila yang menemukan adanya risiko dan permasalahan usaha anda adalah calon kreditor atau investor. 9. Jangan membuat pernyataan yang tidak jelas atau tidak berhubungan dengan substansi. Misalnya jangan hanya menyatakan bahwa penjualan akan berlipat ganda pada tahun mendatang atau jika kita dapat menambah unit produksi baru. Pernyataan tersebut harus didukung oleh data dan informasi pasar. 10. Rencana bisnis internal dan eksternal dapat disusun secara terpisah agar lebih efektif. Rencana bisnis internal biasanya disusun lebih rinci agar dapat menjadi alat manajemen yang lebih efisien. (Depdiknas, 2006) 9 Proses Pembuatan Rencana Bisnis 5. Organisasi pengelola 6. Implementa si usaha 4. Deskripsi produk 7. Perencanaan finansial 3. Analisis pasar dan strategi pemasaran 8. Outline perencanaan kedepan 2. Deskripsi bisnis 9. Pertimbangan lain 1. Rencana Bisnis Gambar 1. Sembilan langkah untuk menyusun rencana bisnis Dikutip dari : Depdiknas, 2006, Pengembangan Rencana Bisnis, Jakarta Langkah 1. Mulailah membuat rencana bisnis dengan ringkasan Sebagian besar investor dan kreditor dibanjiri dengan proposal yang berpotensi dan berpeluang, sehingga hendaknya dibuat satu atau dua halaman ringkasan yang fokus dan jelas. Ringkasan akan memberi kesan awal apakah bisnis yang diusulkan meyakinkan untuk diteliti lebih jauh. Rencana bisnis anda harus dapat menunjukkan keunikan usaha. Langkah 2. Deskripsikan bisnis anda-Jenis bisnis, Sasaran dan Tujuan akhir Pada bagian ini gambarkan kondisi bisnis anda saat ini terutama tentang tujuan utama dan sasarannya. Langkah 3. Analisis pasar dan tentukan strategi pemasaran Memahami kondisi pasar adalah kunci penting bagi keberhasilan bisnis anda. Produk yang baik belum cukup untuk menjamin keberhasilan pemasaran. Misalnya, anda menghasilkan suatu produk yang bagus sekali tetapi tidak ada orang yang membelinya. Bila ini terjadi maka disinilah perlunya analisis pasar yang khusus ditujukan pada peningkatan kepercayaan pelanggan. Mungkin dalam hal ini diperlukan satu halaman ringkasan tentang rencana pemasaran yang berbasis pada analisis pasar dan bila dibutuhkan beberapa dokumen pendukung dapat dilampirkan 10 Langkah 4. Jelaskan tentang produk barang/jasa dan bagaimana produk dihasilkan Jelaskan produk barang/jasa dengan terminologi yang mudah difahami. Uraikan lingkungan yang anda miliki dan keunggulan kompetitif mengapa orang lebih memilih produk yang anda hasilkan dari pada pesaing anda, keuntungan memilih barang/jasa, dan bagaimana cara untuk melanggengkan penjualannya. Langkah 5. Jelaskan organisasi pengelolaannya Dibagian ini harus anda jelaskan bagaimana struktur organisasi berikut sistem pengelolaannya. Sebutkan nama-nama staf, manajer, pemilik dan tim manajemen yang bertanggung jawab serta kualifikasinya. Untuk menulis bagian ini mungkin modul-modul yang lain dapat membantu anda, misalnya bagaimana menentukan struktur yang tepat dalam bisnis anda Langkah 6. Jelaskan implementasi usaha Dibagian ini harus dijelaskan secara ringkas bagaimana perusahaan dijalankan atau operasional usaha. Jelaskan secara lebih rinci tentang lokasi usaha, fasilitas, peralatan, bahan baku dan ketersediaannya, serikat pekerja, jam kerja dan metode pencatatannya. Langkah 7. Prakiraan finansial (modal) Semua bentuk bisnis membutuhkan prakiraan pembiayaan. Prakiraan ini akan menunjukkan tidak hanya berapa dana yang dibutuhkan namun juga potensi nilai investasi atau kemampuan membayaran kredit dimasa depan. Penyusunan prakiraan finansial yang baik adalah modal pertama yang penting dalam bisnis anda. Hal ini bagi investor atau kreditor juga akan merupakan tingkat kelayakan bisnis anda. Oleh karena itu, rencana kerja membutuhkan: 1) Tentukan kebutuhan dana dalam jumlah yang diminta 2) Tunjukkan kemampuan anda untuk mewujutkan investasi atau pembayaran pinjaman 3) Tunjukkan pemahaman anda terhadap aspek finansial dan pengaruhnya terhadap rencana pertumbuhan bisnis anda Prakiraan dibuat paling tidak untuk tiga tahun kedepan, karena merupakan periode realistis untuk asumsi dan menghindari spekulasi. Prakiraan tersebut harus dapat di pecah dalam siklus bulanan paling tidak sampai dengan menunjukkan neraca positif. Hal ini penting karena siklus tahunan dapat menyembunyikan beberapa permasalahan yang seharusnya dapat diperlihatkan dalam rencana bisnis. Langkah 8. Outline perencanaan untuk masa depan Hal penting yang senantiasa harus diingat, apakah rencana bisnis untuk usaha yang baru atau memperluas usaha yang telah ada, yaitu anda dapatkah menunjukkan laba yang terus berlanjut. Oleh karena itu pastikan untuk menyertakan dalam penulisan dokumen: 11 Langkah 9. Pertimbangan lain Daftar isi Adendum pendukung dokumen : 1) Resume/CV pemilik dan para staf penting 2) Pernyataan finansial pemilik usaha yang dapat meliputi aset, kelayakan, dan relasi. 3) Surat jaminan kredit termasuk letters of credit dari pemasok dan riwayat personal kredit. 4) Surat-surat bukti sewa fasilitas, peralatan dan kekayaan lain. 5) Surat referensi 6) Kontrak bisnis yang telah terselesaikan dan yang ada. 7) Dokumen legal dalam bisnis yaitu termasuk sertifikat usaha, jaminan asuransi, kontrak kerjasama, hak paten dll. 8) Surat-surat lain yang diperkirakan akan mendukung usaha. (Depdiknas, 2006) Penilaian Kelayakan Rencana Bisnis (Business Plan) Indikator yang digunakan untuk menilai kelayakan rencana bisnis khususnya yang digunakan oleh pihak investor/kreditor maupun inkubator bisnis disajikan pada tabel berikut . Tabel 1. Indikator Penilaian Kelayakan Rencana Bisnis No 1 2 3 4 5 Indikator umum Ringkasan eksekutif Diskripsi produk Analisis pasar Perencanaan keuangan Organisasi Indikator spesifik Skore Tujuan bisnis 5 Gambaran umum bisnis 5 Keunikan 5 Teknologi 5 Daya saing 10 Segmen pasar 10 Target pasar 10 Harga 10 Analisis BEP 10 Cash Flow 10 Balance sheet 5 Bisnis ratio 5 Struktur organisasi 5 Diskripsi tugas 5 100 Total Dikutip dari : Depdiknas, 2006, Pengembangan Rencana Bisnis, Jakarta Semua indikator harus terpenuhi dan total skore > 70,00 layak didukung 12 RANCANGAN TUGAS Tujuan Tugas : 1. Memahami anatomi rancangan usaha agribisnis yang meliputi : diskripsi perusahaan dan produk, rancangan pemasaran, manajemen dan organisasi, struktur modal serta keuangan dan rencana pendanaan melalui browsing di internet. 2. Mengetahui outline rancangan usaha agribisnis yang baik 3. Mampu mengevaluasi contoh rancangan usaha agribisnis yang sudah ditentukan 4. Mampu mengaplikasikan outline rancangan usaha pada draft rancangan usaha agribisnis yang diajukan secara berkelompok Uraian Tugas Kegiatan Belajar : 1. Obyek garapan : a. Menghimpun referensi yang berkaitan dengan anatomi rancangan usaha agribisnis yang meliputi : diskripsi perusahaan dan produk, rancangan pemasaran, manajemen dan organisasi, struktur modal serta keuangan dan rencana pendanaan b. Menginventarisasi outline rancangan usaha agribisnis yang baik dari berbagai referensi yang relevan . 2. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan : a. Melengkapi materi pada setiap kegiatan belajar pada Modul 2 dengan bahan referensi dari sumber lain b. Menyelesaikan semua soal latihan dan tugas yang terdapat pada Modul 2; yaitu pada uraian tugas kegiatan belajar 1-3. 3. Metodologi dan acuan tugas : a. Setiap kelompok kecil menghimpun informasi yang terkait dengan anatomi rancangan usaha agribisnis perusahaan contoh yang meliputi : diskripsi perusahaan dan produk, rancangan pemasaran, manajemen dan organisasi, struktur modal serta keuangan dan rencana pendanaan dari berbagai referensi yang relevan melalui browsing internet yang dilaksanakan pukul 09.15 – 10.55 WIB dalam bentuk print out pada pukul 13.00 WIB. b. Setiap kelompok kecil dapat membuat draft outline rancangan usaha agribisnis produk terpilih berdasarkan hasil browsing yang dilakukan di point a dilaksanakan pada pukul 13.00 - selesai ; draft outline dikumpulkan pada akhir praktikum. c. Setiap kelompok kecil merevisi draft outline; hasil revisi (outline final) dikumpulkan pada asisten paling lambat hari Senin tanggal 15 Maret 2010 (selama jam kerja). 13 d. Setiap kelompok kecil harus menginformasikan perusahaan acuan sesuai dengan produk terpilih kepada asisten dalam rangka pengurusan surat ijin kunjungan. Surat ijin dapat diambil tanggal 17 Maret 2010 di TU Jurusan Sosek (Bu Niken). e. Surat ijin kunjungan harus sudah diserahkan ke perusahaan acuan masingmasing sebelum pelaksanaan perkuliahan modul 3. 4. Keluaran Tugas : a. Dokumen outline rancangan usaha pada draft rancangan usaha agribisnis yang sudah didiskusikan secara kelompok b. Seluruh dokumen keluaran proses pembelajaran diketik dan diprint pada kertas folio 70 mgr. Pengetikan menggunakan font Arial 11, spasi 1 dan margin kiri, kanan, atas dan bawah masing-masing 3, dan 2,5. Dokumen tidak dijilid, tetapi diperforasi dan dihimpun dalam ordner kelompok. KRITERIA PENILAIAN 1. Kelengkapan rumusan identifikasi sistematika rencana bisnis 2. Ketepatan penyimpulan evaluatif atas contoh rancangan usaha agribisnis yang ditugaskan oleh dosen 3. Kebenaran, kelengkapan, kemutahiran draft outline yang dirancang 4. Orisinalitas ide 5. Kekompakan kerja sama dalam kelompok DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia, 2009. Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Usaha Dan Proposal Kredit. Jakarta Depdiknas, 2006, Pengembangan Rencana Bisnis, Jakarta Downey, WD dan Erickson, SP., 1987, Agribusiness Management. Erlangga. Jakarta. Hendro dan Candra, 2006, Be a Smart and Good Enterpreneur, CLA Publishing, Bekasi Umar Husein, 1997. Studi Kelayakan Bisnis, Manajemen, Metode Dan Kasus. Gramedia Media Pustaka. Jakarta. 14 OUTLINE RANCANGAN USAHA AGRIBISNIS BAGIAN 1: DESKRIPSI PERUSAHAAN a. b. c. Nama Perusahaan dan Bidang Usaha : Visi dan Misi Perusahaan : Lokasi dan Lay out Perusahaan : BAGIAN 2 : DESKRIPSI PRODUK 15 a. Jenis dan Karakteristik Produk : b. Atribut Produk : BAGIAN 3 : RANCANGAN PEMASARAN AAAAAA aaa. Karakteristik Konsumen : A B b. Struktur Pasar : B. c. Strategi Promosi : 16 BAGIAN 4 : MANAJEMEN DAN ORGANISASI a. Bentuk Organisasi : b. Struktur Organisasi : BAGIAN 5 : STRUKTUR MODAL a. Sumber Modal : b. Analisis Biaya dan Pendapatan : BAGIAN 6 : KEUANGAN DAN RENCANA PENDANAAN a. Metode Penilaian Investasi : 17 b. Financial Plan : 18