PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN EKONOMI MATERI PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR DALAM PERKONOMIAN UNTUK SMA/MA KELAS X Dyah Ayu Mustika Rini dan Riza Yonisa Kurniawan Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya e-mail : [email protected], [email protected] Abstract The use of learning media will greatly assist the message delivery of learning materials. Aside from being used to draw the students’ interest, learning media is one of the solutions offered to help teachers in delivering materials for the students. The purpose of the economic mini book development is to increase the students’ interest in reading through a product of a small and attractively packaged book as well as for the media to gain eligibility as an alternative medium of learning. This research includes development research that applies methods of Research and Development (R&D). The subjects for this mini book development are material experts, media specialist, and 30 students of SMAN 14 Surabaya. Meanwhile, the instruments used in this study are eligibility assessment sheets filled in by material experts, a media specialist, and student responses. Data Analysis with rating scale is engaged to process the data from validation results. The results show that mini book as the developed learning media has assessment outcomes from material experts with the average percentage of 90.83% in a ‘very decent’ category, from a media specialist with 91.30% in a ‘very decent’ category, product trials with 86.77% in ‘very decent’ criteria, and usage trials with 88.33% in a ‘very decent’ category too. The overall results of the validation response obtained from experts and the students get an average score of 89.30%. Thus, it can be concluded that the developed mini book of economy is highly eligible for a learning medium for students in the economic study of market and formation of market prices in the economy. Key word : Mini Book, Learning Media, Economy Abstrak Peran media pembelajaran adalah memberi kemudahan guru dalam penyampaian pesan materi pembelajaran. Selain membangkitkan minat pada siswa, media pembelajaran merupakan salah satu solusi yang ditawarkan untuk membantu guru dalam menyampaikan bahan materi untuk disampaikan pada siswa. Tujuan pengembangan media mini book ekonomi adalah menghasilkan suatu produk dalam bentuk buku kecil yang dikemas secara menarik sehingga menimbulkan minat baca pada siswa dan memperoleh kelayakan sebagai alternatif media pembelajaran. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menggunakan metode Research and Development (R&D). Subyek uji coba dalam pengembangan mini book ini adalah ahli materi, ahli media, dan 30 siswa SMA Negeri 14 Surabaya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian kelayakan oleh ahli materi, ahli media, dan respon siswa. Analisis data yang digunakan untuk mengolah data hasil validasi adalah skala penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan berupa mini book ekonomi berdasarkan penilaian rata-rata presentase ahli materi sebesar 90,83% dengan kriteria sangat layak, ahli media sebesar 91,30% dengan kriteria sangat layak, uji coba produk sebesar 86,77% dengan kriteria sangat layak dan uji coba pemakaian sebesar 88,33% dengan kriteria sangat 23 layak. Hasil keseluruhan validasi dari para ahli dan respon siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 89,30%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mini book ekonomi yang dikembangkan dinyatakan sangat layak digunakan sebagai media belajar untuk siswa pada materi pasar dan terbentuknya harga dalam perekonomian. Kata kunci : Mini Book, Media Pembelajaran, Ekonomi PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu upaya yang ditujukan untuk meningkatkan, membentuk, dan menumbuhkembangkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui sebuah kegiatan belajar mengajar. Dengan semakin cepatnya arus globalisasi, kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan seperti sekolah dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten. Dalam bidang pendidikan pemerintah Indonesia terus berupaya memperbaiki sistem pendidikan yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan mengganti kurikulum KTSP dengan kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013. Menurut Sisdiknas (2012), sedikitnya ada dua faktor besar dalam keberhasilan Kurikulum 2013. Pertama, faktor penentu yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsur, (1) ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standart pembentukan kurikulum, (2) penguatan peran pemerintah dalam binaan dan pengawasan, (3) penguatan manajemen dan budaya sekolah. Faktor penentu yang tersebut diatas menuntut kesesuaian guru dengan kurikulum dan buku teks yang digunakan. Dalam bidang pendidikan guru merupakan pihak yang dapat bertindak edukatif yaitu mampu melakukan interaksi dengan baik pada saat proses pembelajaran. Harapan yang tidak 24 pernah hilang bagi seorang guru adalah bagaimana bahan materi yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh peserta didik dengan baik. Guru dengan sadar akan merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya sebagai sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran termasuk didalamnya menyediakan buku yang berkualitas. Media pembelajaran merupakan salah satu solusi yang ditawarkan untuk membantu guru dalam menyampaikan bahan materi untuk disampaikan kepada peserta didik. Ketidakjelasan materi yang kurang mampu disampaikan oleh guru melalui kata-kata tertentu dapat dibantu dengan adanya media sebagai perantara. Seperti yang dikemukakan oleh Bahri (2002), media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah sesuatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu dalam menyampaikan bahan pelajaran yang diberikan guru oleh peserta didik. Menurut Sudjana (2011) ada beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil belajar pada peserta didik, diantaranya: (1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik; (3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan katakata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk setiap jam pelajaran; (4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Dewasa ini pengembangan media pembelajaran khususnya pada mata pelajaran ekonomi masih terbatas. Berdasarkan hasil penyebaran angket prapenelitian kepada 80 siswa kelas X di SMA Negeri 14 Surabaya diperoleh hasil bahwa 55% siswa mengatakan media pembelajaran ekonomi yang sering digunakan guru adalah lembar kerja siswa (LKS). Padahal 70% siswa mengatakan ekonomi merupakan mata pelajaran yang sulit dikarenakan banyak hitungan dan istilah yang sulit dipahami. Selanjutnya, kurang lebih 75% siswa mengatakan materi yang sulit mereka pahami adalah konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru ekonomi di sekolah SMA Negeri 14 Surabaya yang menyebutkan bahwa kebanyakan siswa masih belum memahami secara maksimal tentang materi tersebut, dikarenakan jumlah materi pokok yang harus diketahui siswa sangat banyak dan siswa juga diperkenalkan dengan adanya kurva yang sering membuat mereka bingung dan sulit dalam memahami. Materi pokok mengenai konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian merupakan materi yang penting dipahami oleh siswa. Hal tersebut dikarenakan soal dalam Ujian Nasional Ekonomi untuk SMA/MA dari tahun 2010 hingga 2013 membuktikan bahwa sedikitnya ada 5 soal dari 40 soal yang diberikan pada Ujian Nasional Ekonomi adalah mengenai materi pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian. Sehingga keberadaan mini book ini juga diharapkan mampu menjadi solusi cepat dan tepat bagi siswa dalam memahami materi pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian. Berkaitan dengan hal tersebut untuk membantu ketercapaian indikator pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar dan materi pokok yang harus diketahui siswa, harus ditumbuhkan minat baca dikalangan siswa. Umumnya buku pelajaran yang beredar di pasaran memiliki ukuran relatif besar yakni kisaran 26 cm x 19 cm sehingga sulit untuk dibawa. Selain itu uraian bacaan yang ada di buku pelajaran juga terkadang sukar dipahami. Sebagian buku-buku tersebut juga sedikit menggunakan gambar dan warna yang kurang menarik perhatian peserta didik untuk membacanya. Itulah hal-hal diantaranya yang juga menyebabkan rendahnya minat baca pada peserta didik. Peserta didik di sekolah belum sepenuhnya menyadari pentingnya kebutuhan mereka membaca buku. Padahal membaca merupakan salah satu cara penyerapan informasi dan ilmu pengetahuan. Seperti yang diungkapkan Lasa (2009) ketika seseorang membaca buku dengan suara sedikit keras dan mengeluarkan bunyi, maka indera pendengaran (telinga) akan mendengarkan dan akan mengoreksi bunyi yang keluar dari mulut itu. Pada saat itu pula indera penglihatan (mata) akan melihat apa yang tertera dalam bacaan itu. Membaca juga merupakan proses penyerapan informasi yang lebih efektif dari pada mendengar. Hal tersebut ditekankan kembali dengan penelitian 25 yang dilakukan Lawrence yang dikutip Lasa (2009) mengemukakan hasil penelitiannya, bahwa anak hanya mampu mengingat 10% dari yang didengarnya, 50% dari yang dilihat atau dibacanya, 70% dari yang dikatakannya, dan 90% dari yang dilakukannya. Untuk itu, pengembangan media mini book ini hadir sebagai referensi untuk membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar berupa media mini book ini juga diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Isi dari media pengembangan mini book ini akan memberikan solusi penjelasan dari masalah siswa yang sulit memahami materi konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian yang dikemas secara kreatif dan menarik. Berdasarkan latar belakang dan rmusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk menghasilkan produk media pembelajaran mini book ekonomi pada materi konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian, (2) untuk mendeskripsikan kelayakan media pembelajaran mini book ekonomi pada materi konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi, dan respon siswa. KAJIAN PUSTAKA Belajar dan Hasil Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan yang bertujuan 26 untuk memperoleh ilmu dan mencapai kepandaian, sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami dan mengerti tentang sesuatu. Menurut Sadiman dkk (2011), belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Belajar menurut Sudjana (2011) adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Proses belajar selalu menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan gambaran umum mengenai besarnya tingkat penguasaan dan pemahaman pebelajar terhadap materi yang telah diberikan. Tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar dapat diukur dengan menggunakan tes. Menurut Sudjana (2011), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Sedangkan Arikunto (2012) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa dalam mengikuti proses pengajaran yang dilakukan oleh guru. Respon Respon berasal dari kara response, yang berarti jawaban, balasan, atau tanggapan (reaction). Dalam kamus besar Bahasa Indonesia edisi ketiga dijelaskan definisi respon adalah berupa tanggapan, reaksi, dan jawaban. Ismail (2009) menyatakan bahwa dalam pembahasan teori respon tidak terlepas dari pembahasan teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat proses komunikasi. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Caffe (dalam Ismail, 2009), respon dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (1) kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu, (2) afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap, dan menilai seseorang terhadap sesuatu., (3) konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan atau perbuatan. Buku sebagai Sumber Belajar AECT (Association Of Education and Communication Technology, 1994) mengartikan sumber belajar sebagai semua sumber (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar dan meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan. Sumber belajar bahkan berubah menjadi komponen sistem instruksional apabila sumber belajar itu diatur sebelumnya, didesain dan dipilih lalu dikombinasikan menjadi suatu sistem instruksional yang lengkap sehingga mengakibatkan belajar yang bertujuan dan terkontrol. Salah satu sumber belajar yang sering digunakan guru dan siswa adalah buku. Buku merupakan sumber belajar yang praktis mengingat penggunaannya yang fleksibel, pemeliharaannya yang murah, serta ketersediaannya yang mudah. Penggunaan buku tidak dibatasi waktu, tempat, maupun usia pengguna walaupun tetap ada ketentuan dalam penyusunan maupun penggunaannya. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiahnya berarti tengah, pengantar, atau perantara (Munadi, 2012). Sedangkan menurut Bahri (2002) mengartikan media sebagai manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Sadiman, dkk (2011) juga mengung-kapkan bahwa “Media dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.” Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan atau disediakan pengirim pesan (guru) untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) kepada penerima pesan (peserta didik) sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan dan minat peserta didik dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Istilah media digunakan pula dalam bidang pendidikan, sehingga istilah yang sering digunakan menjadi media pendidikan atau media pembelajaran. Media pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pengajar, peserta didik, dan bahan ajar. Menurut Heinich, et.Al (1999) dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dengan penerima. Menurut Rossi dan Breidle dalam Sanjaya (2006) mengemukakan bahwa media pembelajaran 27 adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat proses belajar mengajar yang pada dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator yang bertugas menyampaikan pesan pendidikan berupa materi pelajaran kepada penerima pesan yaitu siswa. Agar materi yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh siswa, maka dalam proses komunikasi tersebut diperlukan adanya wadah penyalur pesan yaitu media pembelajaran. Dengan adanya pemanfaatan media pembelajaran yang relevan, maka proses pembelajaran akan berjalan optimal. Bagi guru, media membantu mengkongkritkan konsep atau gagasan bahan materi yang akan diberikan untuk siswa. Sedangkan bagi siswa, media dapat menjadi jembatan untuk berpikir kritis dan berbuat. Sehingga kehadiran media dapat membantu tugas guru dan siswa dalam mencapai kompetensi dasar dan tujuan yang ditentukan. Pola fungsi media menurut Levied an Lentz dalam Arsyad (2013), mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media pembelajaran visual, yaitu sebagai berikut : (a) fungsi atensi : Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi dalam isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran, (b) fungsi afektif : Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambing visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, (c) fungsi 28 kognitif : Media visual terlihat dari temuantemuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi, (d) fungsi kompensatoris : Media visual terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk meng-organisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Pengembangan Media Cetak Barbara Seel dalam AECT (1994) menyatakan bahwa pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Sedangkan fungsi pengembangan pengajaran adalah fungsi yang tujuannya menganalisis masalah, merancang pemecahan masalah, mengimplementasikan serta mengevaluasi sumber belajar sebagai komponen sistem pengajaran (Sudjana, 2011). Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan bukanlah penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan teori, melainkan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk. Produk disini yaitu kaitannya dengan masalah pendidikan, salah satunya dalam hal pengembangan media pembelajaran untuk peserta didik. Penelitian pengembangan di bidang pendidikan juga bertujuan untuk membantu guru dalam menyampaikan bahan materi pada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian pengembangan sendiri diawali dengan analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan pengembangan produk, kemudian produk dievaluasi dan diakhiri dengan revisi dan penyebaran produk. Media cetak yaitu media sebagai bahan bacaan yang diproduksi secara profesional, seperti buku ajar dan buku petunjuk ( Munadi, 2012). Sedangkan buku menurut ensiklopedia online “Wikipedia” adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar, dan disetiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Lebih lanjut mengenai media cetak buku kecil (mini book) ekonomi yaitu buku dengan ukuran relatif kecil, ringan, dan menarik yang berisikan materi pelajaran dengan pokok bahasan pasar dan terbentuknya harga dalam perekonomian serta disertai dengan berbagai sentuhan warna dan gambar yang mendukung materi. Menurut Arsyad (2013) media cetak memiliki kelebihan antara lain yaitu : (1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing; (2) Disamping dapat mengulangi materi dalam media cetakan, siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis; (3) Perpaduan teks dan gambar dapat menambah daya tarik serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal, dan visual; (4) Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat diproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan baik. Selain itu media cetak juga memiliki kelemahan, yaitu sebagai berikut: (1) sulit menampilkan gerakan dalam halaman media cetak; (2) biaya pencetakan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi berupa gambar maupun foto yang berwarna-warni; (3) Proses pencetakan memerlukan waktu yang lama; (4) Jika tidak dirawat dengan baik maka media cetak akan cepat rusak ataupun hilang. Prinsip – prinsip Pengembangan Media Menurut Sudjana (2011), dalam mengembangkan media pengajaran perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya yaitu (a) kesederhanaan : penggambaran media intruksional harus dibatasi. Perhatian sasaran harus dipusatkan pada gagasan pokok atau inti pelajaran, (b) keterpaduan : mengandung pengertian, bahwa terdapat hubungan yang erat diantara berbagai unsur visual sehingga secara keseluruhan dapat berfungsi secara padu, (c) penekanan : penyajian visual yang memiliki keterpaduan, seringkali memerlukan penekanan pada satu unsur saja yang memerlukan titik perhatian siswa, (d) keseimbangan : mencakup dua macam yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan informal atau asimetris, (e) garis : fungsi garis sebagai unsur visual adalah sebagai penuntun bagi para pengamat dalam mempelajari rangkaian konsep, gagasan, makna atau isi pelajaran yang tersirat di dalam media visual yang ditunjukkan, (f) bentuk : dalam merancang media pengajaran suatu bentuk yang tidak lazim dapat memberikan perhatian khusus kepada media visual, (g) ruang : Ruang terbuka yang mengelilingi unsur-unsur visual dan kata-kata, akan menghindarkan kesan berdesakan, (h) tekstur : tekstur juga bisa digunakan seperti warna dalam hal penekanan, aksentuasi atau pemisahan, serta dapat menambah kesan keterpaduan, (i) warna :merupakan penambahan yang penting untuk sebagian besar media visual, tetapi pemakaiannya harus hemat dan hati-hati bila menghendaki dampak yang terbaik. 29 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian book ekonomi yang dikembangkan dengan menggunakan interpretase skor. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang mengembangkan media mini book sebagai media pembelajaran ekonomi materi pasar dan terbentuknya harga dalam perekonomian untuk SMA/MA Kelas X. Teknik analisis yang ketiga yaitu analisis respon siswa. Angket respon siswa disusun berdasarkan skala Guttman yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D). Metode ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi produk, dan produksi masal. Tetapi penelitian ini hanya sebatas pada tahap revisi produk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket. Instrumen penelitian ini adalah lembar angket telaah, lembar angket validasi, dan lembar angket respon siswa. Teknik analisis yang pertama yaitu analisis hasil telaah. Data lembar telaah dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran dari saran yang telah diberikan ahli materi dan ahli media, sehingga diketahui kekurangan pada media mini book yang dikembangkan. Teknik analisis yang kedua yaitu analisis data hasil validasi. Data hasil validasi terhadap media pembelajaran mini book ekonomi yang dikembangkan dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil analisis lembar validasi digunakan untuk mengevaluasi media pembelajaran mini 30 Angket respon siswa terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang diklasifikasikan menjadi beberapa kriteria. Untuk mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran mini book ekonomi yang dikembangkan, digunakan rumus: (Diadaptasi dari Riduwan, 2011) Hasil analisis angket respon siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran mini book ekonomi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan Media Pembelajaran Mini Book Ekonomi Materi Konsep Pasar dan Terbentuknya Harga Pasar dalam Perekonomian Secara keseluruhan proses pengembangan mini book yang dilaksanakan oleh peneliti telah sesuai dengan model penelitian dan pengembangan R&D (Sugiyono:2012) yaitu melalui tahap potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi produk, dan produksi masal. Namun dalam penelitian pengembangan yang dilaksanakan oleh peneliti ini hanya sampai tahap revisi produk, sedangkan tahap produksi masal tidak dilakukan karena adanya keterbatasan waktu dan biaya. Tahap Potensi dan masalah, Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi masalah guna memperoleh informasi yang diperlukan. Berdasarakn hasil angket prapenelitian yang dilakukan pada siswa kelas X di SMA Negeri 14 Surabaya sumber belajar dan juga media yang biasa digunakan guru dalam pembelajaran ekonomi hanya berupa buku pelajaran, LKS dan penjelasan guru menggunakan papan tulis. Siswa juga merasa tertarik jika pelajaran ekonomi dibantu dengan adanya media mini book sebagai sumber belajar untuk membantu pemahaman mereka dan menumbuhkan minat baca pada siswa. Tahap pengumpulan data,Pertama, peneliti melakukan analisis kurikulum dengan menetapkan kurikulum yang dipakai pada mini book ekonomi yang akan disusun. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum 2013. Kedua, peneliti melakukan analisis siswa, yaitu siswa kelas X. Dari hasil analisis siswa diketahui bahwa siswa kelas X telah mendapatkan materi pasar dan terbentuknya harga dalam perekonomian. Ketiga, peneliti melakukan analisis tugas yaitu kumpulan prosedur untuk menentukan isi materi pada mini book ekonomi. Analisis tugas dilakukan dengan penyampaian pesan yang membahas semua isi materi. Keempat, analisis konsep dilakukan dengan cara mengidentifikasi konsep-konsep yang akan dikembangkan dalam mini book ekonomi. Analisis konsep disini melihat pada silabus ekonomi kelas X. Kelima, analisis tujuan pembelajaran dilakukan untuk menggabungkan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran yang terdapat pada mini book ekonomi. Tahap desain produk,Tahap ini dilakukan untuk merancang dan membuat desain awal media pembelajaran berbentuk media cetak mini book. Dalam desain awal ini peneliti menggunakan program correl draw X5 untuk mendesain sampul depan, isi materi, hingga sampul belakang mini book. Dari tahap ini diperoleh mini book ekonomi berupa draf I. Tahap validasi desain dan revisi desain, Setelah pada tahap desain produk dihasilkan mini book draf I selanjutnya dilakukan tahap validasi desain. Tahap ini diawali dengan telaah draf I oleh para ahli media dan ahli materi (revisi I) yang selanjutnya akan dihasilkan mini book draf II. Setelah diperoleh draf II selanjutnya dilakukan validasi oleh para ahli media dan ahli materi. Tahap ujicoba produk, Hasil revisi dan validasi oleh para ahli akan menghasilkan mini book draf II. Draf II inilah yang selanjutnya digunakan untuk uji coba produk terbatas oleh 10 siswa kelas X di SMA Negeri 14 Surabaya. Tahap revisi produk, Draf II mini book yang telah diujicobakan pada siswa mendapat berbagai respon. Komentar dan saran dari siswa tersebut selanjutnya digunakan sebagai bahan perbaikan mini book (revsisi II) yang selanjutnya akan dihasilkan mini book draf III. Tahap ujicoba pemakaian, Hasil revisi yang diperoleh dari komentar dan saran perbaikan dari siswa (revisi II) pada tahap uji coba produk selanjutnya akan diujicobakan kembali pada tahap ujicoba pemakaian. Pada tahap ini media mini book akan diujicobakan pada 20 siswa kelas X di SMA Negeri 14 Surabaya yang memiliki kemampuan heterogen. Dalam tahap ini siswa sebanyak 20 sebagai responden sudah tidak memiliki kritik dan saran yang berarti atas media yang dikembangkan. 31 Tahap Revisi produk.Pada penelitian pengembangan ini tahap revisi produk tidak dilakukan. Hal tersebut dikarenakan pada tahap ujicoba pemakaian kepada 20 siswa di SMA Negeri 14 Surabaya menunjukkan bahwa media mini book ekonomi ini sudah tidak ada kekurangan yang berarti sehingga mini book yang dikembangkan dapat dikatakan layak dan siap untuk digunakan secara masal. Kelayakan Media Pembelajaran Mini Book Ekonomi Materi Konsep Pasar dan Terbentuknya Harga Pasar dalam Perekonomian ditinjau dari Ahli Media, Ahli Materi, dan Respon Siswa Hasil Validasi Kelayakan Ahli. Kelayakan mini book ekonomi pada materi pasar dan terbentuknya harga untuk SMA kelas X yang telah dikembangkan diukur dari lembar validasi ahli. Validator ahli materi terdiri dari satu dosen ekonomi dan dua guru ekonomi, sedangkan ahli media terdiri dari satu dosen ekonomi dan ujicoba produk dilakukan pada 10 siswa dan ujicoba pemakaian dilakukan pada 20 siswa di SMA Negeri 14 Surabaya. Berdasarkan hasil validasi para ahli, data yang disajikan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Dimana analisis deskriptif kuantitatif yaitu cara yang digunakan untuk mengubah data berupa angka menjadi kalimat yang terdiri dari analisis data ahli materi, ahli media, dan ujicoba terbatas pada siswa. Berdasarakan analisis validasi minibook oleh ahli materi dapat dilihat dari hasil angket validasi oleh ahli materi dari kualitas isi diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 90% dan kualitas 32 instruksional diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 91,67%. Hasil validasi mini book ekonomi dari ahli materi diperoleh rata-rata persentase sebesar 90,83% maka pengembangan media mini book ekonomi materi pasar dan terbentuknya harga dalam perekonomian dinyatakan sangat layak sebagai alternatif media pembelajaran ekonomi khususnya materi pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian. Berdasarakan analisis validasi mini book oleh ahli media dapat dilihat dari hasil angket validasi oleh ahli media dari keterbacaan media diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 90,58%, kualitas tampilan diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 93,33%, dan kemudahan penggunaan diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 90%. Hasil validasi mini book ekonomi dari ahli media diperoleh rata-rata persentase sebesar 91,30% maka pengembangan media mini book ekonomi materi pasar dan terbentuknya harga dalam perekonomian dinyatakan sangat layak sebagai alternatif media pembelajaran ekonomi khususnya materi pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian. Hasil Kelayakan Uji Coba Produk Mini Book Ekonomi Mini Book ekonomi dengan materi pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian diuji cobakan terbatas pada siswa yang pertama yaitu pada tahap uji coba produk yang diujikan pada 10 siswa kelas X di SMA Negeri 14 Surabaya. Uji coba produk ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap mini book ekonomi yang dikembangkan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara meminta siswa untuk mengisi angket respon siswa. Berdasarakan analisis ujicoba produk mini book ekonomi pada 10 siswa kelas X di SMA Negeri 14 Surabaya dapat dilihat dari hasil angket uji coba produk dari komponen daya tarik (tampilan) diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 85,55%, dan kriteria isi materi diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 88%. Hasil angket uji coba produk mini book ekonomi pada 10 siswa diperoleh rata-rata persentase sebesar 86,77% maka pengembangan media mini book ekonomi materi pasar dan terbentuknya harga dalam perekonomian dinyatakan sangat layak sebagai alternatif media pembelajaran ekonomi khususnya materi pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian. Hasil Kelayakan Uji Coba Pemakaian Mini Book Ekonomi Tahap ini merupakan tahap penggunaan produk yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas, misalnya dikelas lain, disekolah lain, dan oleh guru lain. Tujuan lain adalah untuk menguji efektivitas penggunaan produk. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara meminta siswa untuk mengisi angket respon siswa terhadap mini book yang dikembangkan. Hasil dari kelayakan pada tahap uji coba pemakaian ini akan menjadi tahap terakhir dari penelitian pengembangan ini apabila hasil menunjukan bahwa tidak terdapat komentar maupun saran perbaikan dari siswa. Berdasarakan analisis ujicoba pemakaian mini book ekonomi pada 20 siswa kelas X di SMA Negeri 14 Surabaya dapat dilihat dari hasil angket ujicoba pemakaian dari komponen daya tarik (tampilan) diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 90%, dan kriteria isi materi diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 86,67%. Hasil angket ujicoba pemakaian mini book ekonomi pada 20 siswa diperoleh rata-rata persentase sebesar 88,33% maka pengembangan media mini book ekonomi materi pasar dan terbentuknya harga dalam perekonomian dinyatakan sangat layak sebagai alternatif media pembelajaran ekonomi. Berdasarkan analisis keseluruhan validasi media mini book ekonomi dapat dilihat dari hasil rata-rata validasi ahli materi yakni 3 ahli yang terdiri dari 1 dosen, dan 2 guru ekonomi diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 90,83%, rata-rata validasi ahli media yakni 1 dosen diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 91,30%, ratarata ujicoba produk oleh 10 siswa diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 86,77%, dan rata-rata ujicoba pemakaian oleh 20 siswa diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 88,33%. Hasil keseluruhan validasi mini book ekonomi pada materi pasar dan terbentuknya harga diperoleh rata-rata persentase sebesar 89,30% maka pengembangan media mini book ekonomi materi pasar dan terbentuknya harga dalam perekonomian dinyatakan sangat layak sebagai alternatif media pembelajaran ekonomi khususnya materi pasar dan terbentuknya harga dalam perekonomian. 33 PENUTUP Simpulan ini juga dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa di luar sekolah. Penelitian ini telah menghasilkan suatu produk media pembelajaran berupa mini book ekonomi dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan Research and Development/R&D (Sugiyono: 2012). Dalam penelitian ini mini book yang dikembangkan meliputi materi yang terkait dengan pasar dan terbentuknya harga, contoh soal, dan pembahasannya. Mini book ekonomi ini dinyatakan layak sebagai media pembelajaran yang mampu membantu pemahaman siswa, dan dapat meningkatkan minat baca siswa sesuai dengan hasil yang sudah dipaparkan. Selain itu, desain mini book ekonomi yang telah dikembangkan memuat gambar-gambar dan tampilan warna yang menarik dibandingkan penelitian sebelumnya. Sehingga gambar dan tampilan yang berhubungan langsung dengan materi dikatakan berhasil memudahkan siswa mengingat apa yang sudah dipelajari dan menjadikan siswa memperoleh hasil belajar yang lebih optimal. Penelitian pengembangan ini diharapkan tidak berhenti pengembangan ini saja, melainkan dapat disebarluaskan untuk kepentingan pembelajaran. Produk ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang telah disebutkan pada kajian produk yang telah direvisi. Hasil keseluruhan validasi mini book ekonomi yang dilakukan ahli materi, ahli media dan ujicoba terbatas pada siswa diperoleh rata-rata persentase sebesar 89,30% dan dinyatakan sangat layak digunakan sebagai alternatif media pembelajaran ekonomi pada materi pasar dan terbentuknya harga dalam perekonomian kelas X di SMA Negeri 14 Surabaya. Saran Mini book ekonomi yang dikembangkan ini dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran ekonomi pada materi pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian. Selain itu, mini book ekonomi 34 Penelitian pengembangan berupa mini book ekonomi ini juga diharapkan tidak terbatas hanya pada materi ekonomi saja. Dikarenakan tampilan buku yang dikemas dapat menarik minat baca siswa, mini book seperti pada pengembangan media ini juga dapat diterapkan pada materi pelajaran lainnya. DAFTAR PUSTAKA Aderson, Ronald H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran, diterjemahkan Yusufhadi Miarso. Jakarta : PT.Raja Grafindo Perkasa Adi Setiono, Yulian dkk. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berupa Buletin Dalam Bentuk Buku Saku untuk Pembelajaran Fisika Kelas VIII Materi Gaya Ditinjau Dari Minat Baca Siswa. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (Online), Vol. 1, No. 1, (http://jurnal. fkip.uns.ac.id/index.php/pfisika/article/ download/1788/1281, diakses 2 Januari 2014) Arianti, Fuji dkk. 2012. Pengembangan Mini Book Materi Struktur dan Fungsi Sel untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI-IPA SMA Muhammadiyyah 4 Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan (Online), Vol. 1, No. 1, (http://ejournal. unesa.ac.id/index.php/bioedu/article/ view/341, diakses 3 Januari 2014) Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Firdausi, Elvira dan Abdur Rahman As’ari. 2013. Pengembangan Buku Saku Volume Kubus, Balok, dan Limas sebagai Media Pembelajaran untuk Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan (Online), Vol. 1, No. 2, (http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/ Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 35