pengembangan media mini book sebagai media

advertisement
PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN EKONOMI MATERI PASAR DAN
TERBENTUKNYA HARGA PASAR DALAM PERKONOMIAN
UNTUK SMA/MA KELAS X
Dyah Ayu Mustika Rini dan Riza Yonisa Kurniawan
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : [email protected], [email protected]
Abstract
The use of learning media will greatly assist the message delivery of learning materials. Aside
from being used to draw the students’ interest, learning media is one of the solutions offered to
help teachers in delivering materials for the students. The purpose of the economic mini book
development is to increase the students’ interest in reading through a product of a small and
attractively packaged book as well as for the media to gain eligibility as an alternative medium
of learning. This research includes development research that applies methods of Research and
Development (R&D). The subjects for this mini book development are material experts, media
specialist, and 30 students of SMAN 14 Surabaya. Meanwhile, the instruments used in this study
are eligibility assessment sheets filled in by material experts, a media specialist, and student
responses. Data Analysis with rating scale is engaged to process the data from validation results.
The results show that mini book as the developed learning media has assessment outcomes from
material experts with the average percentage of 90.83% in a ‘very decent’ category, from a
media specialist with 91.30% in a ‘very decent’ category, product trials with 86.77% in ‘very
decent’ criteria, and usage trials with 88.33% in a ‘very decent’ category too. The overall
results of the validation response obtained from experts and the students get an average score of
89.30%. Thus, it can be concluded that the developed mini book of economy is highly eligible for
a learning medium for students in the economic study of market and formation of market prices
in the economy.
Key word : Mini Book, Learning Media, Economy
Abstrak
Peran media pembelajaran adalah memberi kemudahan guru dalam penyampaian pesan materi
pembelajaran. Selain membangkitkan minat pada siswa, media pembelajaran merupakan salah
satu solusi yang ditawarkan untuk membantu guru dalam menyampaikan bahan materi untuk
disampaikan pada siswa. Tujuan pengembangan media mini book ekonomi adalah menghasilkan
suatu produk dalam bentuk buku kecil yang dikemas secara menarik sehingga menimbulkan
minat baca pada siswa dan memperoleh kelayakan sebagai alternatif media pembelajaran.
Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menggunakan metode Research and
Development (R&D). Subyek uji coba dalam pengembangan mini book ini adalah ahli materi,
ahli media, dan 30 siswa SMA Negeri 14 Surabaya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lembar penilaian kelayakan oleh ahli materi, ahli media, dan respon siswa. Analisis
data yang digunakan untuk mengolah data hasil validasi adalah skala penilaian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan berupa mini book ekonomi
berdasarkan penilaian rata-rata presentase ahli materi sebesar 90,83% dengan kriteria sangat
layak, ahli media sebesar 91,30% dengan kriteria sangat layak, uji coba produk sebesar 86,77%
dengan kriteria sangat layak dan uji coba pemakaian sebesar 88,33% dengan kriteria sangat
23
layak. Hasil keseluruhan validasi dari para ahli dan respon siswa memperoleh nilai rata-rata
sebesar 89,30%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mini book ekonomi yang dikembangkan
dinyatakan sangat layak digunakan sebagai media belajar untuk siswa pada materi pasar dan
terbentuknya harga dalam perekonomian.
Kata kunci : Mini Book, Media Pembelajaran, Ekonomi
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu
upaya yang ditujukan untuk meningkatkan,
membentuk, dan menumbuhkembangkan
sumber daya manusia yang berkualitas melalui
sebuah kegiatan belajar mengajar. Dengan
semakin cepatnya arus globalisasi, kegiatan
belajar mengajar pada lembaga pendidikan
seperti sekolah dituntut untuk mempersiapkan
sumber daya manusia yang kompeten. Dalam
bidang pendidikan pemerintah Indonesia terus
berupaya memperbaiki sistem pendidikan
yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah adalah dengan mengganti
kurikulum KTSP dengan kurikulum yang
baru yaitu kurikulum 2013.
Menurut Sisdiknas (2012), sedikitnya
ada dua faktor besar dalam keberhasilan
Kurikulum 2013. Pertama, faktor penentu
yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum
dan buku teks. Kedua, faktor pendukung yang
terdiri dari tiga unsur, (1) ketersediaan buku
sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang
mengintegrasikan standart pembentukan
kurikulum, (2) penguatan peran pemerintah
dalam binaan dan pengawasan, (3) penguatan
manajemen dan budaya sekolah.
Faktor penentu yang tersebut diatas
menuntut kesesuaian guru dengan kurikulum
dan buku teks yang digunakan. Dalam
bidang pendidikan guru merupakan pihak
yang dapat bertindak edukatif yaitu mampu
melakukan interaksi dengan baik pada saat
proses pembelajaran. Harapan yang tidak
24
pernah hilang bagi seorang guru adalah
bagaimana bahan materi yang disampaikan
guru dapat dikuasai oleh peserta didik dengan
baik. Guru dengan sadar akan merencanakan
kegiatan pengajarannya secara sistematis
dengan memanfaatkan segala sesuatunya
sebagai sumber belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran termasuk didalamnya
menyediakan buku yang berkualitas.
Media pembelajaran merupakan salah
satu solusi yang ditawarkan untuk membantu
guru dalam menyampaikan bahan materi
untuk disampaikan kepada peserta didik.
Ketidakjelasan materi yang kurang mampu
disampaikan oleh guru melalui kata-kata
tertentu dapat dibantu dengan adanya media
sebagai perantara. Seperti yang dikemukakan
oleh Bahri (2002), media sebagai alat bantu
dalam proses belajar mengajar adalah sesuatu
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, karena
memang gurulah yang menghendakinya
untuk membantu dalam menyampaikan bahan
pelajaran yang diberikan guru oleh peserta
didik.
Menurut Sudjana (2011) ada beberapa
alasan mengapa media pembelajaran dapat
mempertinggi proses dan hasil belajar pada
peserta didik, diantaranya: (1) Pengajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2)
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya
sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa,
dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pengajaran lebih baik; (3) Metode mengajar
akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan katakata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
guru mengajar untuk setiap jam pelajaran;
(4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan
belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan
dan lain-lain.
Dewasa ini pengembangan media
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
ekonomi masih terbatas. Berdasarkan hasil
penyebaran angket prapenelitian kepada 80
siswa kelas X di SMA Negeri 14 Surabaya
diperoleh hasil bahwa 55% siswa mengatakan
media pembelajaran ekonomi yang sering
digunakan guru adalah lembar kerja siswa
(LKS). Padahal 70% siswa mengatakan
ekonomi merupakan mata pelajaran yang sulit
dikarenakan banyak hitungan dan istilah yang
sulit dipahami. Selanjutnya, kurang lebih 75%
siswa mengatakan materi yang sulit mereka
pahami adalah konsep pasar dan terbentuknya
harga pasar dalam perekonomian. Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru ekonomi di
sekolah SMA Negeri 14 Surabaya yang
menyebutkan bahwa kebanyakan siswa masih
belum memahami secara maksimal tentang
materi tersebut, dikarenakan jumlah materi
pokok yang harus diketahui siswa sangat
banyak dan siswa juga diperkenalkan dengan
adanya kurva yang sering membuat mereka
bingung dan sulit dalam memahami.
Materi pokok mengenai konsep
pasar dan terbentuknya harga pasar dalam
perekonomian merupakan materi yang
penting dipahami oleh siswa. Hal tersebut
dikarenakan soal dalam Ujian Nasional
Ekonomi untuk SMA/MA dari tahun 2010
hingga 2013 membuktikan bahwa sedikitnya
ada 5 soal dari 40 soal yang diberikan pada
Ujian Nasional Ekonomi adalah mengenai
materi pasar dan terbentuknya harga pasar
dalam perekonomian. Sehingga keberadaan
mini book ini juga diharapkan mampu menjadi
solusi cepat dan tepat bagi siswa dalam
memahami materi pasar dan terbentuknya
harga pasar dalam perekonomian.
Berkaitan
dengan
hal
tersebut
untuk membantu ketercapaian indikator
pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar
dan materi pokok yang harus diketahui siswa,
harus ditumbuhkan minat baca dikalangan
siswa. Umumnya buku pelajaran yang beredar
di pasaran memiliki ukuran relatif besar
yakni kisaran 26 cm x 19 cm sehingga sulit
untuk dibawa. Selain itu uraian bacaan yang
ada di buku pelajaran juga terkadang sukar
dipahami. Sebagian buku-buku tersebut juga
sedikit menggunakan gambar dan warna yang
kurang menarik perhatian peserta didik untuk
membacanya. Itulah hal-hal diantaranya yang
juga menyebabkan rendahnya minat baca
pada peserta didik.
Peserta didik di sekolah belum
sepenuhnya menyadari pentingnya kebutuhan
mereka membaca buku. Padahal membaca
merupakan salah satu cara penyerapan
informasi dan ilmu pengetahuan. Seperti yang
diungkapkan Lasa (2009) ketika seseorang
membaca buku dengan suara sedikit keras
dan mengeluarkan bunyi, maka indera
pendengaran (telinga) akan mendengarkan
dan akan mengoreksi bunyi yang keluar
dari mulut itu. Pada saat itu pula indera
penglihatan (mata) akan melihat apa yang
tertera dalam bacaan itu. Membaca juga
merupakan proses penyerapan informasi
yang lebih efektif dari pada mendengar. Hal
tersebut ditekankan kembali dengan penelitian
25
yang dilakukan Lawrence yang dikutip Lasa
(2009) mengemukakan hasil penelitiannya,
bahwa anak hanya mampu mengingat 10%
dari yang didengarnya, 50% dari yang dilihat
atau dibacanya, 70% dari yang dikatakannya,
dan 90% dari yang dilakukannya.
Untuk itu, pengembangan media
mini book ini hadir sebagai referensi untuk
membantu guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar. Sumber belajar berupa
media mini book ini juga diharapkan dapat
mempertinggi kualitas proses belajar
mengajar yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Isi
dari media pengembangan mini book ini akan
memberikan solusi penjelasan dari masalah
siswa yang sulit memahami materi konsep
pasar dan terbentuknya harga pasar dalam
perekonomian yang dikemas secara kreatif
dan menarik.
Berdasarkan latar belakang dan
rmusan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk
menghasilkan produk media pembelajaran
mini book ekonomi pada materi konsep
pasar dan terbentuknya harga pasar dalam
perekonomian, (2) untuk mendeskripsikan
kelayakan media pembelajaran mini book
ekonomi pada materi konsep pasar dan
terbentuknya harga pasar dalam perekonomian
berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi,
dan respon siswa.
KAJIAN PUSTAKA
Belajar dan Hasil Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
secara etimologi belajar memiliki arti
“berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa
belajar adalah sebuah kegiatan yang bertujuan
26
untuk memperoleh ilmu dan mencapai
kepandaian, sehingga dengan belajar manusia
menjadi tahu, memahami dan mengerti
tentang sesuatu.
Menurut Sadiman dkk (2011), belajar
adalah suatu proses yang kompleks yang
terjadi pada semua orang dan berlangsung
seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga
ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda
bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah
adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut
baik perubahan yang bersifat pengetahuan
(kognitif) dan ketrampilan (psikomotor)
maupun yang menyangkut nilai dan sikap
(afektif). Belajar menurut Sudjana (2011)
adalah suatu proses yang ditandai dengan
adanya perubahan pada diri seseorang.
Proses belajar selalu menghasilkan
hasil belajar.
Hasil belajar merupakan
gambaran umum mengenai besarnya tingkat
penguasaan dan pemahaman pebelajar
terhadap materi yang telah diberikan. Tingkat
keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar dapat diukur dengan menggunakan
tes. Menurut Sudjana (2011), hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajar.
Sedangkan Arikunto (2012) menyatakan
bahwa hasil belajar merupakan suatu hasil
yang diperoleh siswa dalam mengikuti proses
pengajaran yang dilakukan oleh guru.
Respon
Respon berasal dari kara response,
yang berarti jawaban, balasan, atau tanggapan
(reaction). Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia edisi ketiga dijelaskan definisi
respon adalah berupa tanggapan, reaksi, dan
jawaban. Ismail (2009) menyatakan bahwa
dalam pembahasan teori respon tidak terlepas
dari pembahasan teori komunikasi, karena
respon merupakan timbal balik dari apa yang
dikomunikasikan terhadap orang-orang yang
terlibat proses komunikasi.
Berdasarkan teori yang dikemukakan
oleh Caffe (dalam Ismail, 2009), respon
dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (1) kognitif,
yaitu respon yang berkaitan erat dengan
pengetahuan keterampilan dan informasi
seseorang mengenai sesuatu, (2) afektif, yaitu
respon yang berhubungan dengan emosi,
sikap, dan menilai seseorang terhadap sesuatu.,
(3) konatif, yaitu respon yang berhubungan
dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan
atau perbuatan.
Buku sebagai Sumber Belajar
AECT (Association Of Education
and Communication Technology, 1994)
mengartikan sumber belajar sebagai semua
sumber (data, manusia, dan barang) yang
dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu
sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk
memperlancar belajar dan meliputi pesan,
orang, material, alat, teknik, dan lingkungan.
Sumber belajar bahkan berubah menjadi
komponen sistem instruksional apabila
sumber belajar itu diatur sebelumnya, didesain
dan dipilih lalu dikombinasikan menjadi suatu
sistem instruksional yang lengkap sehingga
mengakibatkan belajar yang bertujuan dan
terkontrol.
Salah satu sumber belajar yang sering
digunakan guru dan siswa adalah buku.
Buku merupakan sumber belajar yang
praktis mengingat penggunaannya yang
fleksibel, pemeliharaannya yang murah, serta
ketersediaannya yang mudah. Penggunaan
buku tidak dibatasi waktu, tempat, maupun
usia pengguna walaupun tetap ada ketentuan
dalam penyusunan maupun penggunaannya.
Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiahnya berarti tengah,
pengantar, atau perantara (Munadi, 2012).
Sedangkan menurut Bahri (2002) mengartikan
media sebagai manusia, benda, ataupun
peristiwa yang memungkinkan anak didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Sadiman, dkk (2011) juga mengung-kapkan
bahwa “Media dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi.”
Berdasarkan pendapat diatas, dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
atau disediakan pengirim pesan (guru) untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran)
kepada penerima pesan (peserta didik)
sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian,
perasaan dan minat peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
belajar.
Istilah media digunakan pula dalam
bidang pendidikan, sehingga istilah yang
sering digunakan menjadi media pendidikan
atau media pembelajaran. Media pembelajaran
adalah sebuah proses komunikasi antara
pengajar, peserta didik, dan bahan ajar.
Menurut Heinich, et.Al (1999) dalam aktivitas
pembelajaran, media dapat didefinisikan
sebagai perantara yang mengantar informasi
antara sumber dengan penerima. Menurut
Rossi dan Breidle dalam Sanjaya (2006)
mengemukakan bahwa media pembelajaran
27
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat
dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan
seperti radio, televisi, buku, koran, majalah,
dan sebagainya.
Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat
proses belajar mengajar yang pada dasarnya
merupakan proses komunikasi. Dalam proses
komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai
komunikator yang bertugas menyampaikan
pesan pendidikan berupa materi pelajaran
kepada penerima pesan yaitu siswa. Agar
materi yang disampaikan guru dapat diterima
dengan baik oleh siswa, maka dalam proses
komunikasi tersebut diperlukan adanya wadah
penyalur pesan yaitu media pembelajaran.
Dengan adanya pemanfaatan media
pembelajaran yang relevan, maka proses
pembelajaran akan berjalan optimal. Bagi
guru, media membantu mengkongkritkan
konsep atau gagasan bahan materi yang akan
diberikan untuk siswa. Sedangkan bagi siswa,
media dapat menjadi jembatan untuk berpikir
kritis dan berbuat. Sehingga kehadiran media
dapat membantu tugas guru dan siswa dalam
mencapai kompetensi dasar dan tujuan yang
ditentukan.
Pola fungsi media menurut Levied an
Lentz dalam Arsyad (2013), mengemukakan
empat fungsi media pembelajaran, khususnya
media pembelajaran visual, yaitu sebagai
berikut : (a) fungsi atensi : Media visual
merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi dalam
isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran, (b) fungsi afektif : Media
visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar atau membaca teks yang
bergambar. Gambar atau lambing visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa, (c) fungsi
28
kognitif : Media visual terlihat dari temuantemuan penelitian yang mengungkapkan
bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi, (d) fungsi
kompensatoris : Media visual terlihat dari
hasil penelitian bahwa media visual yang
memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca
untuk meng-organisasikan informasi dalam
teks dan mengingatnya kembali.
Pengembangan Media Cetak
Barbara Seel dalam AECT (1994)
menyatakan bahwa pengembangan adalah
proses penterjemahan spesifikasi desain
ke dalam bentuk fisik. Sedangkan fungsi
pengembangan pengajaran adalah fungsi yang
tujuannya menganalisis masalah, merancang
pemecahan masalah, mengimplementasikan
serta mengevaluasi sumber belajar sebagai
komponen sistem pengajaran (Sudjana, 2011).
Maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian pengembangan bukanlah penelitian
yang dimaksudkan untuk menemukan teori,
melainkan penelitian yang bertujuan untuk
menghasilkan atau mengembangkan suatu
produk. Produk disini yaitu kaitannya dengan
masalah pendidikan, salah satunya dalam hal
pengembangan media pembelajaran untuk
peserta didik.
Penelitian pengembangan di bidang
pendidikan juga bertujuan untuk membantu
guru dalam menyampaikan bahan materi
pada peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Penelitian pengembangan
sendiri diawali dengan analisis kebutuhan,
dilanjutkan dengan pengembangan produk,
kemudian produk dievaluasi dan diakhiri
dengan revisi dan penyebaran produk.
Media cetak yaitu media sebagai bahan
bacaan yang diproduksi secara profesional,
seperti buku ajar dan buku petunjuk ( Munadi,
2012). Sedangkan buku menurut ensiklopedia
online “Wikipedia” adalah kumpulan kertas
atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu
pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan
atau gambar, dan disetiap sisi dari sebuah
lembaran kertas pada buku disebut sebuah
halaman.
Lebih lanjut mengenai media cetak buku
kecil (mini book) ekonomi yaitu buku dengan
ukuran relatif kecil, ringan, dan menarik yang
berisikan materi pelajaran dengan pokok
bahasan pasar dan terbentuknya harga dalam
perekonomian serta disertai dengan berbagai
sentuhan warna dan gambar yang mendukung
materi.
Menurut Arsyad (2013) media cetak
memiliki kelebihan antara lain yaitu : (1)
Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan
kecepatan masing-masing; (2) Disamping
dapat mengulangi materi dalam media
cetakan, siswa akan mengikuti urutan pikiran
secara logis; (3) Perpaduan teks dan gambar
dapat menambah daya tarik serta dapat
memperlancar pemahaman informasi yang
disajikan dalam dua format, verbal, dan
visual; (4) Meskipun isi informasi media
cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai
dengan perkembangan dan temuan-temuan
baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut
dapat diproduksi dengan ekonomis dan
didistribusikan dengan baik.
Selain itu media cetak juga memiliki
kelemahan, yaitu sebagai berikut: (1) sulit
menampilkan gerakan dalam halaman media
cetak; (2) biaya pencetakan mahal apabila
ingin menampilkan ilustrasi berupa gambar
maupun foto yang berwarna-warni; (3) Proses
pencetakan memerlukan waktu yang lama; (4)
Jika tidak dirawat dengan baik maka media
cetak akan cepat rusak ataupun hilang.
Prinsip – prinsip Pengembangan Media
Menurut Sudjana (2011), dalam
mengembangkan media pengajaran perlu
memperhatikan beberapa hal, diantaranya
yaitu (a) kesederhanaan : penggambaran
media intruksional harus dibatasi. Perhatian
sasaran harus dipusatkan pada gagasan
pokok atau inti pelajaran, (b) keterpaduan
: mengandung pengertian, bahwa terdapat
hubungan yang erat diantara berbagai unsur
visual sehingga secara keseluruhan dapat
berfungsi secara padu, (c) penekanan :
penyajian visual yang memiliki keterpaduan,
seringkali memerlukan penekanan pada satu
unsur saja yang memerlukan titik perhatian
siswa, (d) keseimbangan : mencakup dua
macam yaitu keseimbangan formal atau
simetris dan keseimbangan informal atau
asimetris, (e) garis : fungsi garis sebagai
unsur visual adalah sebagai penuntun bagi
para pengamat dalam mempelajari rangkaian
konsep, gagasan, makna atau isi pelajaran
yang tersirat di dalam media visual yang
ditunjukkan, (f) bentuk : dalam merancang
media pengajaran suatu bentuk yang tidak
lazim dapat memberikan perhatian khusus
kepada media visual, (g) ruang : Ruang
terbuka yang mengelilingi unsur-unsur
visual dan kata-kata, akan menghindarkan
kesan berdesakan, (h) tekstur : tekstur juga
bisa digunakan seperti warna dalam hal
penekanan, aksentuasi atau pemisahan, serta
dapat menambah kesan keterpaduan, (i)
warna :merupakan penambahan yang penting
untuk sebagian besar media visual, tetapi
pemakaiannya harus hemat dan hati-hati bila
menghendaki dampak yang terbaik.
29
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian
book ekonomi yang dikembangkan dengan
menggunakan interpretase skor.
Jenis penelitian ini merupakan
jenis
penelitian
pengembangan
yang
mengembangkan media mini book sebagai
media pembelajaran ekonomi materi pasar
dan terbentuknya harga dalam perekonomian
untuk SMA/MA Kelas X.
Teknik analisis yang ketiga yaitu
analisis respon siswa. Angket respon siswa
disusun berdasarkan skala Guttman yang
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
Prosedur penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini diadaptasi dari metode
Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development/R&D). Metode ini terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut : potensi
masalah, pengumpulan data, desain produk,
validasi desain, revisi desain, ujicoba produk,
revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi
produk, dan produksi masal. Tetapi penelitian
ini hanya sebatas pada tahap revisi produk.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode angket. Instrumen
penelitian ini adalah lembar angket telaah,
lembar angket validasi, dan lembar angket
respon siswa.
Teknik analisis yang pertama yaitu
analisis hasil telaah. Data lembar telaah
dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk
memberikan gambaran dari saran yang telah
diberikan ahli materi dan ahli media, sehingga
diketahui kekurangan pada media mini book
yang dikembangkan.
Teknik analisis yang kedua yaitu
analisis data hasil validasi. Data hasil validasi
terhadap media pembelajaran mini book
ekonomi yang dikembangkan dianalisis
dengan menggunakan deskriptif kuantitatif.
Hasil analisis lembar validasi digunakan
untuk mengevaluasi media pembelajaran mini
30
Angket respon siswa terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang diklasifikasikan
menjadi beberapa kriteria. Untuk mengetahui
respon siswa terhadap media pembelajaran
mini book ekonomi yang dikembangkan,
digunakan rumus:
(Diadaptasi dari Riduwan, 2011)
Hasil analisis angket respon siswa
digunakan untuk mengetahui respon siswa
terhadap media pembelajaran mini book
ekonomi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan
Media
Pembelajaran
Mini Book Ekonomi Materi Konsep Pasar
dan Terbentuknya Harga Pasar dalam
Perekonomian
Secara
keseluruhan
proses
pengembangan mini book yang dilaksanakan
oleh peneliti telah sesuai dengan model
penelitian
dan
pengembangan
R&D
(Sugiyono:2012) yaitu melalui tahap potensi
masalah, pengumpulan data, desain produk,
validasi desain, revisi desain, ujicoba produk,
revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi
produk, dan produksi masal. Namun dalam
penelitian pengembangan yang dilaksanakan
oleh peneliti ini hanya sampai tahap revisi
produk, sedangkan tahap produksi masal tidak
dilakukan karena adanya keterbatasan waktu
dan biaya.
Tahap Potensi dan masalah, Pada tahap
ini, peneliti mengidentifikasi masalah guna
memperoleh informasi yang diperlukan.
Berdasarakn hasil angket prapenelitian yang
dilakukan pada siswa kelas X di SMA Negeri 14
Surabaya sumber belajar dan juga media yang
biasa digunakan guru dalam pembelajaran
ekonomi hanya berupa buku pelajaran, LKS
dan penjelasan guru menggunakan papan
tulis. Siswa juga merasa tertarik jika pelajaran
ekonomi dibantu dengan adanya media mini
book sebagai sumber belajar untuk membantu
pemahaman mereka dan menumbuhkan minat
baca pada siswa.
Tahap
pengumpulan
data,Pertama,
peneliti melakukan analisis kurikulum dengan
menetapkan kurikulum yang dipakai pada mini
book ekonomi yang akan disusun. Kurikulum
yang dipakai adalah kurikulum 2013. Kedua,
peneliti melakukan analisis siswa, yaitu siswa
kelas X. Dari hasil analisis siswa diketahui
bahwa siswa kelas X telah mendapatkan
materi pasar dan terbentuknya harga dalam
perekonomian. Ketiga, peneliti melakukan
analisis tugas yaitu kumpulan prosedur
untuk menentukan isi materi pada mini book
ekonomi. Analisis tugas dilakukan dengan
penyampaian pesan yang membahas semua isi
materi. Keempat, analisis konsep dilakukan
dengan cara mengidentifikasi konsep-konsep
yang akan dikembangkan dalam mini book
ekonomi. Analisis konsep disini melihat
pada silabus ekonomi kelas X. Kelima,
analisis tujuan pembelajaran dilakukan untuk
menggabungkan analisis tugas dan analisis
konsep menjadi tujuan pembelajaran yang
terdapat pada mini book ekonomi.
Tahap desain produk,Tahap ini
dilakukan untuk merancang dan membuat
desain awal media pembelajaran berbentuk
media cetak mini book. Dalam desain awal ini
peneliti menggunakan program correl draw
X5 untuk mendesain sampul depan, isi materi,
hingga sampul belakang mini book. Dari tahap
ini diperoleh mini book ekonomi berupa draf
I.
Tahap validasi desain dan revisi desain,
Setelah pada tahap desain produk dihasilkan
mini book draf I selanjutnya dilakukan tahap
validasi desain. Tahap ini diawali dengan
telaah draf I oleh para ahli media dan ahli
materi (revisi I) yang selanjutnya akan
dihasilkan mini book draf II. Setelah diperoleh
draf II selanjutnya dilakukan validasi oleh
para ahli media dan ahli materi.
Tahap ujicoba produk, Hasil revisi dan
validasi oleh para ahli akan menghasilkan mini
book draf II. Draf II inilah yang selanjutnya
digunakan untuk uji coba produk terbatas oleh
10 siswa kelas X di SMA Negeri 14 Surabaya.
Tahap revisi produk, Draf II mini book
yang telah diujicobakan pada siswa mendapat
berbagai respon. Komentar dan saran dari
siswa tersebut selanjutnya digunakan sebagai
bahan perbaikan mini book (revsisi II) yang
selanjutnya akan dihasilkan mini book draf III.
Tahap ujicoba pemakaian, Hasil revisi
yang diperoleh dari komentar dan saran
perbaikan dari siswa (revisi II) pada tahap uji
coba produk selanjutnya akan diujicobakan
kembali pada tahap ujicoba pemakaian. Pada
tahap ini media mini book akan diujicobakan
pada 20 siswa kelas X di SMA Negeri
14 Surabaya yang memiliki kemampuan
heterogen. Dalam tahap ini siswa sebanyak
20 sebagai responden sudah tidak memiliki
kritik dan saran yang berarti atas media yang
dikembangkan.
31
Tahap Revisi produk.Pada penelitian
pengembangan ini tahap revisi produk tidak
dilakukan. Hal tersebut dikarenakan pada
tahap ujicoba pemakaian kepada 20 siswa di
SMA Negeri 14 Surabaya menunjukkan bahwa
media mini book ekonomi ini sudah tidak ada
kekurangan yang berarti sehingga mini book
yang dikembangkan dapat dikatakan layak
dan siap untuk digunakan secara masal.
Kelayakan Media Pembelajaran Mini
Book Ekonomi Materi Konsep Pasar
dan Terbentuknya Harga Pasar dalam
Perekonomian ditinjau dari Ahli Media,
Ahli Materi, dan Respon Siswa
Hasil Validasi Kelayakan Ahli.
Kelayakan mini book ekonomi pada materi
pasar dan terbentuknya harga untuk SMA
kelas X yang telah dikembangkan diukur
dari lembar validasi ahli. Validator ahli
materi terdiri dari satu dosen ekonomi dan
dua guru ekonomi, sedangkan ahli media
terdiri dari satu dosen ekonomi dan ujicoba
produk dilakukan pada 10 siswa dan ujicoba
pemakaian dilakukan pada 20 siswa di SMA
Negeri 14 Surabaya.
Berdasarkan hasil validasi para ahli,
data yang disajikan dianalisis menggunakan
teknik analisis deskriptif kuantitatif. Dimana
analisis deskriptif kuantitatif yaitu cara yang
digunakan untuk mengubah data berupa angka
menjadi kalimat yang terdiri dari analisis data
ahli materi, ahli media, dan ujicoba terbatas
pada siswa.
Berdasarakan
analisis
validasi
minibook oleh ahli materi dapat dilihat
dari hasil angket validasi oleh ahli materi
dari kualitas isi diperoleh kriteria sangat
layak dengan persentase 90% dan kualitas
32
instruksional diperoleh kriteria sangat layak
dengan persentase 91,67%.
Hasil validasi mini book ekonomi dari
ahli materi diperoleh rata-rata persentase
sebesar 90,83% maka pengembangan
media mini book ekonomi materi pasar dan
terbentuknya harga dalam perekonomian
dinyatakan sangat layak sebagai alternatif
media pembelajaran ekonomi khususnya
materi pasar dan terbentuknya harga pasar
dalam perekonomian.
Berdasarakan analisis validasi mini
book oleh ahli media dapat dilihat dari
hasil angket validasi oleh ahli media dari
keterbacaan media diperoleh kriteria sangat
layak dengan persentase 90,58%, kualitas
tampilan diperoleh kriteria sangat layak
dengan persentase 93,33%, dan kemudahan
penggunaan diperoleh kriteria sangat layak
dengan persentase 90%.
Hasil validasi mini book ekonomi dari
ahli media diperoleh rata-rata persentase
sebesar 91,30% maka pengembangan
media mini book ekonomi materi pasar dan
terbentuknya harga dalam perekonomian
dinyatakan sangat layak sebagai alternatif
media pembelajaran ekonomi khususnya
materi pasar dan terbentuknya harga pasar
dalam perekonomian.
Hasil Kelayakan Uji Coba Produk Mini
Book Ekonomi
Mini Book ekonomi dengan materi
pasar dan terbentuknya harga pasar dalam
perekonomian diuji cobakan terbatas pada
siswa yang pertama yaitu pada tahap uji coba
produk yang diujikan pada 10 siswa kelas
X di SMA Negeri 14 Surabaya. Uji coba
produk ini bertujuan untuk mengetahui respon
siswa terhadap mini book ekonomi yang
dikembangkan. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan cara meminta siswa untuk
mengisi angket respon siswa.
Berdasarakan analisis ujicoba produk
mini book ekonomi pada 10 siswa kelas X di
SMA Negeri 14 Surabaya dapat dilihat dari
hasil angket uji coba produk dari komponen
daya tarik (tampilan) diperoleh kriteria sangat
layak dengan persentase 85,55%, dan kriteria
isi materi diperoleh kriteria sangat layak
dengan persentase 88%.
Hasil angket uji coba produk mini
book ekonomi pada 10 siswa diperoleh
rata-rata persentase sebesar 86,77% maka
pengembangan media mini book ekonomi
materi pasar dan terbentuknya harga dalam
perekonomian dinyatakan sangat layak sebagai
alternatif media pembelajaran ekonomi
khususnya materi pasar dan terbentuknya
harga pasar dalam perekonomian.
Hasil Kelayakan Uji Coba Pemakaian Mini
Book Ekonomi
Tahap ini merupakan tahap penggunaan
produk yang telah dikembangkan pada
skala yang lebih luas, misalnya dikelas lain,
disekolah lain, dan oleh guru lain. Tujuan lain
adalah untuk menguji efektivitas penggunaan
produk. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan cara meminta siswa untuk mengisi
angket respon siswa terhadap mini book yang
dikembangkan. Hasil dari kelayakan pada
tahap uji coba pemakaian ini akan menjadi
tahap terakhir dari penelitian pengembangan
ini apabila hasil menunjukan bahwa tidak
terdapat komentar maupun saran perbaikan
dari siswa.
Berdasarakan
analisis
ujicoba
pemakaian mini book ekonomi pada 20 siswa
kelas X di SMA Negeri 14 Surabaya dapat
dilihat dari hasil angket ujicoba pemakaian
dari komponen daya tarik (tampilan) diperoleh
kriteria sangat layak dengan persentase 90%,
dan kriteria isi materi diperoleh kriteria sangat
layak dengan persentase 86,67%.
Hasil angket ujicoba pemakaian mini
book ekonomi pada 20 siswa diperoleh
rata-rata persentase sebesar 88,33% maka
pengembangan media mini book ekonomi
materi pasar dan terbentuknya harga dalam
perekonomian dinyatakan sangat layak sebagai
alternatif media pembelajaran ekonomi.
Berdasarkan analisis keseluruhan
validasi media mini book ekonomi dapat
dilihat dari hasil rata-rata validasi ahli materi
yakni 3 ahli yang terdiri dari 1 dosen, dan 2
guru ekonomi diperoleh kriteria sangat layak
dengan persentase 90,83%, rata-rata validasi
ahli media yakni 1 dosen diperoleh kriteria
sangat layak dengan persentase 91,30%, ratarata ujicoba produk oleh 10 siswa diperoleh
kriteria sangat layak dengan persentase
86,77%, dan rata-rata ujicoba pemakaian
oleh 20 siswa diperoleh kriteria sangat layak
dengan persentase 88,33%.
Hasil keseluruhan validasi mini book
ekonomi pada materi pasar dan terbentuknya
harga diperoleh rata-rata persentase sebesar
89,30% maka pengembangan media mini
book ekonomi materi pasar dan terbentuknya
harga dalam perekonomian dinyatakan sangat
layak sebagai alternatif media pembelajaran
ekonomi khususnya materi pasar dan
terbentuknya harga dalam perekonomian.
33
PENUTUP
Simpulan
ini juga dapat digunakan sebagai sumber
belajar siswa di luar sekolah.
Penelitian ini telah menghasilkan suatu
produk media pembelajaran berupa mini
book ekonomi dengan menggunakan model
penelitian dan pengembangan Research and
Development/R&D (Sugiyono: 2012). Dalam
penelitian ini mini book yang dikembangkan
meliputi materi yang terkait dengan pasar
dan terbentuknya harga, contoh soal, dan
pembahasannya. Mini book ekonomi ini
dinyatakan layak sebagai media pembelajaran
yang mampu membantu pemahaman siswa,
dan dapat meningkatkan minat baca siswa
sesuai dengan hasil yang sudah dipaparkan.
Selain itu, desain mini book ekonomi yang telah
dikembangkan memuat gambar-gambar dan
tampilan warna yang menarik dibandingkan
penelitian sebelumnya. Sehingga gambar dan
tampilan yang berhubungan langsung dengan
materi dikatakan berhasil memudahkan siswa
mengingat apa yang sudah dipelajari dan
menjadikan siswa memperoleh hasil belajar
yang lebih optimal.
Penelitian
pengembangan
ini
diharapkan tidak berhenti pengembangan
ini saja, melainkan dapat disebarluaskan
untuk kepentingan pembelajaran. Produk ini
memiliki kelebihan dan kekurangan yang
telah disebutkan pada kajian produk yang
telah direvisi.
Hasil keseluruhan validasi mini book
ekonomi yang dilakukan ahli materi, ahli
media dan ujicoba terbatas pada siswa
diperoleh rata-rata persentase sebesar 89,30%
dan dinyatakan sangat layak digunakan
sebagai alternatif media pembelajaran
ekonomi pada materi pasar dan terbentuknya
harga dalam perekonomian kelas X di SMA
Negeri 14 Surabaya.
Saran
Mini book ekonomi yang dikembangkan
ini dapat digunakan sebagai alternatif
media pembelajaran ekonomi pada materi
pasar dan terbentuknya harga pasar dalam
perekonomian. Selain itu, mini book ekonomi
34
Penelitian pengembangan berupa mini
book ekonomi ini juga diharapkan tidak
terbatas hanya pada materi ekonomi saja.
Dikarenakan tampilan buku yang dikemas
dapat menarik minat baca siswa, mini book
seperti pada pengembangan media ini juga
dapat diterapkan pada materi pelajaran
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aderson, Ronald H. 1994. Pemilihan
dan Pengembangan Media untuk
Pembelajaran, diterjemahkan Yusufhadi
Miarso. Jakarta : PT.Raja Grafindo
Perkasa
Adi Setiono, Yulian dkk. 2013. Pengembangan
Media Pembelajaran Fisika Berupa
Buletin Dalam Bentuk Buku Saku untuk
Pembelajaran Fisika Kelas VIII Materi
Gaya Ditinjau Dari Minat Baca Siswa.
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
(Online), Vol. 1, No. 1, (http://jurnal.
fkip.uns.ac.id/index.php/pfisika/article/
download/1788/1281, diakses 2 Januari
2014)
Arianti, Fuji dkk. 2012. Pengembangan Mini
Book Materi Struktur dan Fungsi Sel
untuk Mendukung Pembelajaran Kelas
XI-IPA SMA Muhammadiyyah 4
Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan
(Online), Vol. 1, No. 1, (http://ejournal.
unesa.ac.id/index.php/bioedu/article/
view/341, diakses 3 Januari 2014)
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Firdausi, Elvira dan Abdur Rahman As’ari.
2013. Pengembangan Buku Saku
Volume Kubus, Balok, dan Limas
sebagai Media Pembelajaran untuk
Siswa
SMP.
Jurnal
Penelitian
Pendidikan (Online), Vol. 1, No. 2,
(http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
35
Download