Laporan Tahunan 2010 - Astra International

advertisement
2010
Laporan Tahunan
Annual Report
ON THE MOVE
DAFTAR ISI
CONTENTS
1
Tema: ON THE MOVE
8
Sekilas Astra
9
Catur Dharma & Visi
10
Peristiwa Penting 2010
11
Penghargaan 2010
12
Ikhtisar Keuangan
14
Ikhtisar Saham
16
Laporan Dewan Komisaris
21
Dewan Komisaris
22
Laporan Direksi
31
Direksi
32
Pembahasan dan Analisis Manajemen
44
Laporan Business
46
48
64
72
78
82
84
88
90
94
Theme: ON THE MOVE
Astra at a Glance
Our Philosophy & Vision
2010 Event Highlights
2010 Awards
Financial Highlights
Stock Highlights
Report from the Board of Commissioners
Board of Commissioners
Report from the Board of Directors
Board of Directors
Management’s Discussion and Analysis
Struktur Bisnis
Business Structure
Otomotif
Automotive
Jasa Keuangan
Financial Services
Alat Berat dan Pertambangan
Heavy Equipment and Mining
Agribisnis
Agribusiness
Teknologi Informasi
Information Technology
Infrastruktur dan Logistik
Infrastructure and Logistics
Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Environment, Health and Safety
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Tata Kelola Perusahaan
144
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
160
163
164
170
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
3
Laporan Bisnis
Business Report
Review of Business Support Unit
118
156
Report Highlights
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
150
Ikhtisar Laporan
Business Report
107
148
1
2
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
4
5
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
6
Tata Kelola Perusahaan
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
Struktur Organisasi
Organisation Structure
Informasi Perusahaan
Corporate Informations
Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi
dan Jointly Controlled Entities
Subsidiaris, Asscoiates dan Jointly
Controlled Entities
Laporan Keuangan
Financial Report
8
7
Panduan Umum: Harap diperhatikan
petunjuk dalam membaca laporan ini,
‘Perseroan’ mengacu pada PT Astra
International Tbk sebagai perusahaan induk.
‘Astra’ dan ‘Grup Astra’ mengacu pada
PT Astra International Tbk, anak perusahaan
dan perusahaan afiliasi.
General Use of Terms: For guidance
when reading this report, please note the
term ‘the Company’ refers to PT Astra
International Tbk as the parent company.
‘Astra’ and ‘Astra Group’ refers to
PT Astra International Tbk, subsidiaries
and affiliates.
Data Perseroan
Corporate Data
Laporan Keuangan
Financial Report
ON THE MOVE
Untuk menjaga posisi kami
di tengah persaingan, kami
senantiasa memacu diri untuk
berbuat lebih dari apa yang menjadi
standar bisnis, untuk meraih
keunggulan dimana pun kami
berada.
To secure our position in the midst of competition, we push
ourselves to go above and beyond the average, pursuing
excellence everywhere we do businesses.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
1
ON THE MOVE
Moving
Purposefully
Untuk berkembang perlu impian dan perencanaan. Dengan berbekal kedua hal
tersebut, Astra memenuhi harapan-harapan para pemangku kepentingannya.
Di tahun 2010 kami melihat hasil perencanaan di setiap unit usaha. Para
pelanggan memperoleh apa yang mereka perlukan, sesuai jumlah yang mereka
butuhkan. Para mitra kerja selalu siaga dan mengetahui dengan tepat ke mana
kami bergerak. Astra mengelola usahanya dan mengubah impian menjadi
kenyataan: untuk keluarga yang membutuhkan pembiayaan untuk membeli
mobil pertamanya, untuk dunia usaha yang ingin meningkatkan kapasitasnya
dan untuk masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.
Each of us understands that growth requires both dreaming and planning and with
both of these Astra can meet the expectations of stakeholders.
In 2010, we saw the results of planning in every business unit. Customers received
what they needed, in the quantities they needed. Partners were ready and knew
exactly where we were moving to. Astra runs its businesses and turns dreams into
reality: for families to buy their first car, for businesses to expand capacity and for
people in the community to get a helping hand.
2
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Pendapatan Bersih
meningkat sebesar
32%
Net revenue increasing by 32%
Rp 130 trillion
Laba Bersih mencapai
Rp 14,4 triliun
Net income recorded at Rp 14.4 trillion
43%
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
3
ON THE MOVE
Moving
Together
Di Astra, setiap karyawan berpotensi untuk memberi sumbangsih yang
besar. Investasi untuk meningkatkan keterampilan seorang karyawan telah
menggerakkan kami semua ke tujuan yang lebih besar.
Dengan bekerja sama kami bergerak untuk meraih kesuksesan. Bagi
masyarakat, Astra dan sejumlah yayasannya berkontribusi membuka dan
menciptakan peluang baru, membantu membangun masyarakat yang lebih
kokoh.
Dengan dukungan para pemegang saham, Astra dapat terus berkembang
bersama para mitra kerja dan masyarakat, menciptakan kemakmuran dan
melestarikan lingkungan.
At Astra, each employee has the potential to make great contributions.
Investments to improve the skills of one move all of us to greater ends.
In working together, we move to reach success. For the community, Astra and
its foundations are contributing to build and create new opportunity, to help
building strong communities.
With the support of shareholders, Astra can continue to grow with its partners
and with the community as a whole, providing prosperity and protecting the
environment.
4
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Grup Astra terdiri dari
145
perusahaan,
termasuk anak perusahaan,
perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities.
Astra Group consists of 145 companies,
including subsidiaries, associates and jointly
controlled entities.
Hingga akhir
tahun 2010 jumlah
karyawan Astra
mencapai
145.154
orang.
Astra’s number of employees as at the end
of the year 2010 was 145,154 people.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
5
ON THE MOVE
Moving
Systematically
Grup Astra bergerak maju sebagai satu kesatuan. Pengendalian internal,
akuntabilitas dan budaya kepatuhan terhadap peraturan – semua berpadu
melahirkan kegigihan untuk mencapai tujuan.
Di Astra, setiap orang bertanggung jawab di bidangnya. Dengan merancang
tanggung jawab setiap personel secara cermat, kami pun memerhatikan
kepentingan bersama.
Kami menyadari tanggung jawab bersama terhadap planet ini, maka kami
mengevaluasi data dan merinci hasilnya dalam Laporan Keberlanjutan. Kami
pun bertanggung jawab terhadap para karyawan dan untuk masyarakat yang
lebih baik, maka secara rutin Astra melibatkan kedua kelompok tersebut untuk
menemukan kesamaan gerak. Di Astra, kami sadar bahwa kami harus senantiasa
menghasilkan produk dan layanan berkualitas, serta terus bergerak maju.
Astra Group companies work together, ensuring we move forward as one. Internal control, accountability,
and a culture of regulatory compliance all combine to lend us strength of purpose.
At Astra, everyone has responsibility for his or her own area. By carefully outlining each person’s responsibility,
we also take care of our common interests.
We know we share responsibility for the planet, and so we measure data and detail the results in a
Sustainability Report. We know we are responsible for the betterment of the employee and the community,
and so Astra regularly engages community groups to find common ground. At Astra, we know we must
continue to provide high quality products and services and to stay on the move.
6
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Yayasan Dharma Bhakti
Astra (YDBA) telah membina
usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM).
9.458
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)
has supported 9,458 micro, small and
medium enterprises (MSME).
Astra Green Company &
Astra Friendly Company
merupakan
arah strategis
yang dimiliki Astra dalam
mengelola lingkungan
dan masyarakat sekitar.
Astra Green Company &
Astra Friendly Company uniting strategic directions
on the environment and on
the community.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
7
Sekilas Astra
Astra at a Glance
8
Astra berdiri pada tahun 1957 sebagai
perusahaan perdagangan. Seiring dengan
perjalanan waktu, Astra membentuk kerja
sama dengan sejumlah perusahaan kelas
dunia.
Astra was established in 1957 as a
trading company. Over the course of its
development, it has formed a number
of strategic alliances with leading global
players.
Sejak tahun 1990 Perseroan menjadi
perusahaan publik yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia, dengan kapitalisasi pasar
per 31 Desember 2010 sebesar Rp 221
triliun.
Since 1990 the Company has been listed
on the Indonesia Stock Exchange, with a
market capitalization as at 31 December
2010 of Rp 221 trillion.
Saat ini Astra bergerak dalam enam
bidang usaha yaitu: Otomotif; Jasa
Keuangan; Alat Berat dan Pertambangan;
Agribisnis; Teknologi Informasi;
Infrastruktur dan Logistik.
Astra is currently engaged in six
business lines: Automotive; Financial
Services; Heavy Equipment and Mining;
Agribusiness; Information Technology;
Infrastructure and Logistics.
Pada 31 Desember 2010 jumlah karyawan
Grup Astra mencapai 145.154 orang yang
tersebar di 145 perusahaan, termasuk
anak perusahaan, perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities.
As 31 December 2010, Astra employed
145,154 people in 145 companies,
including subsidiaries, associates and
jointly controlled entities.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Motto
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Motto
Per Aspera Ad Astra
Berjuang dan menembus segala tantangan untuk mencapai bintang.
Insan Astra adalah pekerja cerdas, keras, ikhlas dan tuntas.
Tujuan
Sejahtera Bersama Bangsa
Prosper with the Nation
Aim
Catur Dharma
Our Philosophy
• Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara
To be an Asset to the Nation
• Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan
To Provide the Best Service to Our Customers
• Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama
To Respect Individuals and Promote Teamwork
• Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik
To Continually Strive for Excellence
Visi
Vision
• Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik
di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang
berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui
pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang
solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi.
To be one of the best managed corporations in Asia Pacific
with emphasis on sustainable growth by building competence
through people development, solid financial structure, customer
satisfaction and efficiency.
• Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial
serta ramah lingkungan.
To be a socially responsible corporation and to be environmentally
friendly.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
9
Peristiwa Penting 2010
2010 Event Highlights
Toyota Meluncurkan 5
Varian Toyota New Dyna
Melengkapi varian yang
sudah ada, Toyota Dyna
kini hadir dalam lima tipe,
yaitu 130 HT, 130 XT, 110
ET, 110 FT dan 110 ST.
Toyota Unveils 5 New
Toyota Dyna
Complementing existing
models, Toyota Dyna is
now available in five types:
130 HT, 130 XT, 110 ET,
110 FT, and 110 ST.
Penerbitan Obligasi
PT Astra Sedaya Finance
XI
Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB)
PT Astra International Tbk
PT United Tractors Tbk
Meluncurkan Excavator
Berteknologi KOMTRAX
PT Astra Agro Lestari Tbk
Bangun Pabrik Baru di
Kalimantan Timur
PT Astra Sedaya Finance
(ASF) - Kelompok
pembiayaan Astra Credit
Companies (ACC) menerbitkan obligasi XI
dengan tingkat bunga
tetap sebesar Rp 1,5 Triliun.
RUPSLB Astra menghasilkan
keputusan untuk memberikan
penghargaan dan pembebasan
sepenuhnya kepada almarhum
Michael D. Ruslim dan
mengangkat Prijono Sugiarto
sebagai Presiden Direktur
Perseroan dan Sudirman M. Rusdi
sebagai Direktur Perseroan.
PT United Tractors Tbk (UT)
meluncurkan tiga tipe excavator
Komatsu, yaitu PC130F-7,
PC200-8 dan PC400-8
berteknologi KOMTRAX
(Komatsu Machine Tracking
System) untuk pertama kalinya
digunakan di Indonesia.
PT Astra Agro Lestari
Tbk melakukan ekspansi
strategis dengan
membangun pabrik baru
di PT Sumber Kharisma
Persada (SKP) dengan
kapasitas olah 30 ton/jam.
Bond Issuance PT Astra
Sedaya Finance XI
PT Astra Sedaya Finance
(ASF) - Part of Astra Credit
Companies (ACC) - Issue
bonds XI with fixed interest
rate of Rp 1.5 trillion.
An Extraordinary General
Meeting of Shareholders
(EGM) of PT Astra
International Tbk
The EGM appreciated the
contributions of the late Michael
D. Ruslim and confirmed Prijono
Sugiarto as President Director of
the Company and the Sudirman
M. Rusdi as Director.
PT Astra Agro Lestari Tbk
strategically expanded by
building a new mill in
PT Sumber Kharisma
Persada (SKP) with capacity
of 30 tonnes/hour.
PT United Tractors Tbk (UT)
launched three types of
Komatsu excavators, namely
PC130F-7, PC200-8, and a
first for Indonesia the PC400-8
technology equipped with
KOMTRAX (Komatsu Machine
Tracking System Technology).
Januari
Februari
Maret
Maret
Maret
January
February
March
March
March
Juni
Juli
Agustus
Oktober
November
June
July
August
October
November
PT Astra Honda Motor
Perkenalkan Skutik Retro
Modern Honda Scoopy
PT Astra Honda Motor
merilis Honda Scoopy,
sebuah skutik unik dengan
desain retro-modern yang
pertama di Indonesia.
PT Astra Honda Motor
Unveils Retro Modern
Automatic Scooter
Honda Scoopy
PT Astra Honda Motor
released the Honda Scoopy,
a unique automatic scooter
with retro-modern design,
a first in Indonesia.
PT Astra Graphia Tbk
Meluncurkan Mesin
Multifungsi Warna
Fuji Xerox Ramah
Lingkungan
PT Astra Graphia Tbk
meluncurkan varian
baru untuk mesin
multifungsi warna Fuji
Xerox, yaitu ApeosPort IV
dan DocuCenter IV seri
2270/3370/4470/5570
yang mengusung konsep
Green Office karena
teknologinya yang ramah
lingkungan.
PT Astra Graphia Tbk
Launched the Fuji Xerox
Color Environmentally
Friendly Multifunction
Machines
UT Rampungkan Akuisisi
PT Agung Bara Prima
PT United Tractors Tbk
telah merampungkan
akuisisi atas 60% saham
PT Agung Bara Prima (ABP).
Akuisisi dilakukan melalui
anak perusahaannya,
PT Tuah Turangga Agung.
UT Completes
Acquisition of PT Agung
Bara Prima
PT United Tractors Tbk
completed the acquisition
of a 60% stake in
PT Agung Bara Prima (ABP).
The acquisition was made
through its subsidiary
PT Tuah Turangga Agung.
PT Astra Honda Motor
(AHM) Mengumumkan
‘One Heart’ sebagai
Tagline Baru
AHM mengumumkan
tagline baru “One Heart”
yang menjadi filosofi
perusahaan dalam hal
memberikan produk dan
layanan terbaik.
PT Astra Honda Motor
(AHM) Announces ‘One
Heart’ as New Tagline
AHM announced a new
tagline “One Heart” which
highlights the company’s
philosophy in providing the
best products and services.
PT Astra Graphia
Tbk launched the
new environmentally
friendly Fuji Xerox color
multifunction machines,
namely ApeosPort IV
and IV DocuCenter
2270/3370/4470/5570 to
bring in the concept of
Green Office.
10
PT Astra Agro Lestari Tbk
Build New Factory in East
Kalimantan
PT United Tractors Tbk
Launched Excavator with
KOMTRAX Technology
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
SATU Indonesia Jelajahi
Dunia Astra Pecahkan Rekor
MURI
Astra Daihatsu Motor
Cetak Rekor Dua Juta
Unit
Memperingati Hari Sumpah
Pemuda, Astra menggelar SATU
Indonesia: Jelajahi Dunia Astra
yang dilaksanakan selama dua
hari di Taman Rekreasi Mekarsari
selama 2 hari dengan 21.000
jumlah pengunjung. Pada acara
ini Astra juga berhasil masuk
Museum Rekor Indonesia
(MURI) atas Labyrinth dengan
kamar terbanyak (850 kamar)
yang berisi informasi tentang
Grup Astra.
PT Astra Daihatsu Motor
(ADM) merayakan
pencapaian produksi dua
juta setelah berkiprah 32
tahun.
Satu Indonesia Jelajahi
Dunia Astra Break Record
MURI
In commemoration of Youth
Pledge Day, Astra held SATU
Indonesia: Jelajahi Dunia
Astra for two days at the Park
Recreation Mekarsari with
21,000 visitors. In this event
Astra also managed to enter
the Indonesian Record Museum
(MURI) with a Labyrinth of the
most rooms (850 rooms) with
information about the Astra
Group.
Astra Daihatsu Motor
Reaches Production
Record of Two Million
Units
PT Astra Daihatsu Motor
(ADM) celebrated the
achievement of the
production of two million
units after 32 years of
operations.
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Penerbitan Obligasi
PT Federal International
Finance X
PT Isuzu Astra Motor
Indonesia Luncurkan
Isuzu Bison
Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) Resmi
Berubah Nama Menjadi Yayasan Pendidikan
Astra - Michael D. Ruslim
Untuk kesepuluh kalinya,
PT Federal International
Finance (FIF) kembali
menerbitkan obligasi senilai
Rp 1,5 triliun dengan
tingkat bunga tetap
untuk mendukung target
pembiayaan FIF tahun 2010
sebesar Rp 15 triliun.
PT Isuzu Astra Motor
Indonesia meluncurkan
Isuzu Bison yang
merupakan kendaraan
pick-up tenaga besar dan
irit bahan bakar serta daya
muat besar.
Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) resmi
berubah nama menjadi Yayasan Pendidikan
Astra - Michael D. Ruslim. Perubahan nama ini
merupakan bentuk penghormatan Grup Astra
atas kepedulian dan kerja keras (alm.) Michael D.
Ruslim terhadap kegiatan sosial Grup Astra dalam
bidang pendidikan nasional.
PT Isuzu Astra Motor
Indonesia Launches
Isuzu Bison
Astra Bina Education Foundation (YABP)
Officially Changed its Name to the Michael D.
Ruslim Astra Education Foundation
PT Isuzu Astra Motor
Indonesia launched the
Bison, a large capacity
pick-up with excellent fuel
economy as well as a large
holding capacity.
Astra Bina Education Foundation (YABP), officially
changed its name to the Michael D. Ruslim Astra
Education Foundation out of respect for the late
Michael D. Ruslim for his care and determination
about the Group’s involvement in developing
national education for the less-fortunate.
Issuance of Bonds
PT Federal International
Finance X
For the tenth time,
PT Federal International
Finance (FIF) issued bonds
valued at Rp 1.5 trillion with
fixed interest rate to support
2010 financing target of
Rp 15 trillion.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Penghargaan 2010
2010 Awards
Finance Asia - Asia’s Best Companies
No 1 Best Managed Company
No 1 Best Corporate Governance
No 1 Best Investor Relations
No 1 Best Corporate Social Responsibility
No 1 Most Committed to a Strong Dividend Policy
Asian Wall Street Journal – The Most Admired
Company In Indonesia
Asiamoney - Best Managed
Company Awards 2010
Best Large-Cap Company for Indonesia
Maret
April
Mei
March
April
May
Majalah Investor - The Best Listed
Companies 2010
Emiten Terbaik Sektor Aneka Industri
Bupati Bogor - Pemerhati di Bidang Pendidikan
untuk Daerah Bogor
Menteri Pendidikan - Anugrah Peduli
Pendidikan 2010
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia
- Lomba Ing Griya Perhumas Indonesia 2010
Juara III Kategori Profil Lembaga Audio Visual
Majalah SWA - Indonesia Best Public
Companies 2010
No 2 Indonesia’s Best Wealth Creators
Desember
December
Astra Tingkatkan
Kepemilikan di Astra
Sedaya Finance (ASF)
Menjadi 100%
PT Astra International Tbk
meningkatkan kepemilikan
saham ASF sebesar 100%
dengan melakukan
penambahan 47% saham
ASF melalui akuisisi PT
General Electric Services
(GES).
Astra Ownership
Increases in Astra
Sedaya Finance (ASF)
to 100%
PT Astra International Tbk
increased its ownership in
ASF to 100% by acquiring
the remaining 47%
shares of ASF through the
acquisition of PT General
Electric Services (GES).
Majalah Fortune - No 1 Daftar Fortune
Indonesia 100
Kinerja perusahaan terbaik di sektor Aneka Industri
Peresmian Kapal MV
Serasi V TFSI
Untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan,
Toyofuji Serasi Indonesia
(TFSI) kembali menambah
armadanya dengan
meresmikan Kapal MV
SERASI V yang terdiri dari
enam dek serta memiliki
kapasitas muatan sebanyak
850 unit kendaraan.
PermataBank Selesaikan
Akuisisi Pertama di
Indonesia
Astra Meningkatkan
Kepemilikan di PALYJA
Menjadi 49%
PT Bank Permata
Tbk (PermataBank)
mengumumkan
penyelesaian proses
pengambilan PT GE Finance
Indonesia (GEFI) setelah
mendapatkan persetujuan
dari Bank Indonesia.
Pada bulan Desember
2010, Astra melakukan
akuisisi sebesar 19%
kepemilikan saham di
PT PAM Lyonnaise Jaya
(PALYJA), perusahaan
pengelolaan air yang
beroperasi di wilayah
Jakarta Barat. Sehingga
kepemilikan Astra
meningkat dari 30%
menjadi 49%.
Inauguration Ship MV
Serasi V TFSI
PermataBank Completes
Its First Acquisition in
Indonesia
To meet customer needs,
Toyofuji Serasi Indonesia
(TFSI) added to its fleet
with the launching of
Vessel MV SERASI V,
with six decks and cargo
capacity of 850 vehicles.
PT Bank Permata Tbk
(PermataBank) announced
completion of PT GE
Finance Indonesia (GEFI)
acquisition after obtaining
approval from Bank
Indonesia.
Astra Increases
Shareholding of PALYJA
to 49%
In December 2010, Astra
acquired a further 19%
ownership stake in water
management company
PT PAM Lyonnaise Jaya
(PALYJA), increasing
ownership from 30% to
49%.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Warta Ekonomi - No 2 Most Powerful Company
Warta Ekonomi - Most Powerful Companies in
Automotive and Components Industry
Warta Ekonomi - 10 Most Powerful Companies
2010
Indonesia Institute for Corporate Directorship
& Majalah Investor - The 2nd Annual IICD
Corporate Governance Award
Kategori Umum
Metro TV and The United National for MDGs
in the Asia Pacific - For Its Commitment toward
the achivement of the Millenium Development
Goals in Indonesia
Achieve Universal Primary Education
Majalah SWA dan IICG - Indonesia Most
Trusted Companies
Trusted Company Based on Investors and Analysts’s
Assessment Survey
11
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Inggris
2010
Dalam miliar Rupiah kecuali disebutkan lain
Numerical notation in all tables and graphs is in English format
2009
2008
2007
2006
TOTAL ASTRA (KONSOLIDASIAN)
In billions of Rupiah, unless stated otherwise
TOTAL ASTRA (CONSOLIDATED)
Laporan Laba Rugi
Statements of Income
129,991
Pendapatan Bersih
98,526
97,064
70,183
55,709
Net Revenue
Laba Kotor
26,874
22,771
21,730
16,489
12,323
Gross Profit
Laba Usaha
14,725
12,756
11,876
8,501
4,243
Operating Income
EBITDA1
20,023
16,857
15,135
11,163
6,395
EBITDA1
Laba Bersih
14,366
10,040
9,191
6,519
3,712
Net Income
Neraca
Balance Sheets
Jumlah Aset
112,857
88,938
80,740
63,520
57,929
Total Assets
Aset Lancar
46,843
36,742
35,531
28,160
15,731
Current Assets
Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan
Jointly Controlled Entities
15,053
11,484
10,636
9,771
8,504
Investment in Associates and
Jointly Controlled Entities
Aset Tetap2
24,363
20,761
18,742
13,005
13,334
Fixed Assets2
Kewajiban Jangka Pendek
37,124
26,760
26,883
21,343
20,070
Current Liabilities
Jumlah Pinjaman
31,738
21,921
23,533
19,845
23,178
Total Borrowings
10,958
7,583
8,018
5,866
4,675
Net Working Capital3
Jumlah Ekuitas
49,310
39,894
33,080
26,963
22,376
Total Equity
Jumlah Ekuitas dan Hak Minoritas
58,689
48,932
40,577
32,008
26,431
Total Equity and Minority Interest
13%
11%
11%
10%
6%
Modal Kerja Bersih
3
Analisa Rasio dan Informasi Lain
Ratio Analysis and Other Information
Laba bersih terhadap Aset
Laba bersih terhadap Ekuitas
29%
25%
28%
24%
17%
Return on Equity
Marjin Laba Kotor
21%
23%
22%
23%
22%
Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha
11%
13%
12%
12%
8%
Operating Income Margin
1.3
1.4
1.3
1.3
0.8
Current Ratio (x)
Rasio Lancar (x)
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aset (x)
0.5
0.4
0.5
0.5
0.5
Liabilities to Total Assets Ratio (x)
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas (x)
1.1
1.0
1.2
1.2
1.4
Liabilities to Total Equity Ratio (x)
Saham Beredar (dalam Jutaan)
4,048
4,048
4,048
4,048
4,048
Issued Shares (in millions)
Laba Bersih per Saham (Rp)4
3,549
2,480
2,270
1,610
917
Net Earnings per Share (Rp)4
12,180
9,854
8,171
6,660
5,527
Net Asset Value per Share (Rp)5
470
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)5
Dividen Kas Interim per Saham (Rp)
Dividen Kas Final per Saham (Rp)
Rasio Hutang Bersih terhadap Ekuitas (x)7
1
2
3
4
290
300
160
150
Interim Cash Dividend per Share (Rp)
6
830
570
484
290
Final Dividend per Share (Rp)
0.1
(0.0)
0.1
0.1
0.2
Net Debt to Equity Ratio (x)7
1,130
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.
Termasuk aset yg tidak digunakan dalam usaha.
Piutang Usaha + Persediaan - Hutang Usaha Jangka Pendek.
Laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar
setelah penyesuaian penerbitan saham baru.
5 Nilai aset bersih per saham dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar pada setiap akhir
tahun.
6 Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan bulan Mei 2011.
7 Hutang bersih tidak termasuk Jasa Keuangan. {Jumlah pinjaman tidak termasuk Jasa Keuangan
– (Kas dan Setara Kas tidak termasuk Jasa Keuangan + Kas yang dibatasi penggunaanya tidak
termasuk Jasa Keuangan)}/Jumlah Ekuitas.
12
Return on Assets
1
2
3
4
5
6
7
Earnings before interest, tax, depreciation and amortization.
Includes assets not yet used in operations.
Trade Receivables + Inventory - Current Trade Payables.
Earnings per share is calculated based on the weighted average number
of ordinary shares outstanding adjusted for any share issuance.
Net Asset value per share is calculated based on the number of ordinary shares
outstanding at every year-end.
Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting in May 2011.
Net debt excludes Financial Services. {Total Borrowing excludes Financial Services – (Cash
and Cash Equivalents exclude Financial Services + Restricted Cash excludes Financial
Services)}/Total Equity.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Pendapatan Bersih (Rp miliar)
Net Revenue (Rp billion)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laba Bersih (Rp miliar)
Net Income (Rp billion)
14,366
129,991
98,526
97,064
9,191
70,183
55,709
Data Perseroan
Corporate Data
10,040
6,519
3,712
06
07
06
08
07
09
08
09
10
Jumlah Aset (Rp miliar)
Total Assets (Rp billion)
112,857
10
Jumlah Ekuitas (Rp miliar)
49,310
Total Equity (Rp billion)
39,894
80,740
88,938
33,080
26,963
22,376
57,929 63,520
06
07
06
08
07
09
08
09
10
Laba Bersih per Saham (Rp)
Net Earnings per Share (Rp)
10
Dividen per Saham (Rp)
Dividend per Share (Rp)
3,549
2,270 2,480
1,130*
Final
470
Interim
830
1,610
484
917
570
290
150
06
07
06
08
09
160
07
300
08
10
290
09
10
* Tergantung persetujuan pemegang saham pada RUPS bulan Mei 2011
* Subject to approval of shareholders at AGM in May 2011
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
13
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
Harga dan Volume Perdagangan Saham 2009-2010
2009-2010 Share Price and Trading Volume
65,000
15,000,000
55,000
12,500,000
45,000
10,000,000
35,000
7,500,000
25,000
5,000,000
15,000
2,500,000
5,000
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Jan
Feb
Mar
Apr
May
2009
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
0
2010
Harga Penutupan
Closing Price (LHS)
Sumber Source: Thomson Reuters
Volume Perdagangan
Trading Volume (RHS)
Harga dan Volume Perdagangan Saham per Triwulan 2009-2010
2009-2010 Quarterly Share Price and Trading Volume
Periode
Harga Tertinggi (Rp)
Highest Price (Rp)
Harga Terendah (Rp)
Lowest Price (Rp)
Harga Penutupan (Rp)
Closing Price (Rp)
Volume Perdagangan Rata-rata (Unit)
Average Trading Volume (Unit)
Period
2009
2010
2009
2010
2009
2010
2009
2010
Triwulan I
16,000
44,050
10,550
32,750
14,250
41,900
4,618,602
3,511,959
1st Quarter
Triwulan II
25,800
50,250
14,350
36,050
23,800
48,300
5,915,371
4,573,895
2nd Quarter
Triwulan III
34,150
60,750
22,650
45,900
33,350
56,700
4,628,551
4,034,092
3rd Quarter
Triwulan IV
35,600
60,200
29,750
48,800
34,700
54,550
3,818,057
3,930,532
4th Quarter
Sumber Source: Thomson Reuters
Pemegang Saham per 31 Desember 2010 dan 2009
Shareholders as at 31 December 2010 and 2009
31 Desember 2010
31 December 2010
Jumlah saham
ditempatkan dan disetor
penuh
Number of shares issued
and fully paid
Jardine Cycle & Carriage Ltd
31 Desember 2009
31 December 2009
Persentase kepemilikan
Percentage of ownership
Jumlah saham
ditempatkan dan disetor
penuh
Number of shares issued
and fully paid
Persentase kepemilikan
Percentage of ownership
2,028,825,504
50.11%
2,028,825,504
50.11%
Budi Setiadharma
(Presiden Komisaris / President Commissioner)
871,500
0.02%
871,500
0.02%
Anthony John Liddell Nightingale
(Komisaris / Commissioner)*
610,000
0.02%
610,000
0.02%
-
-
1,500
0.00%
Lain-lain / others
(masing-masing dibawah / each less than 5%)
2,018,048,310
49.85%
2,018,046,810
49.85%
TOTAL
4,048,355,314
100.00%
4,048,355,314
100.00%
Muhamad Chatib Basri
(Komisaris / Commissioner)
*) Seluruh saham dimiliki melalui / All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) adalah perusahaan yang berbasis
di Singapura dan anggota Grup Jardine Matheson. JC&C
memiliki 50,1% saham Astra International, serta kepemilikan di
beberapa perusahaan otomotif lain di Asia Tenggara. Di bawah
bendera Cycle & Carriage, JC&C mengendalikan beberapa anak
perusahaan di Singapura dan Malaysia. Perusahaan asosiasi JC&C
antara lain adalah Tunas Ridean di Indonesia dan Truong Hai Auto
Corporation di Vietnam.
14
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) is a Singapore-listed company and
a member of the Jardine Matheson group. It has a 50.1% interest
in Astra International and has other automotive companies
interests in Southeast Asia. JC&C controls several subsidiaries
operating in Singapore and Malaysia under the Cycle & Carriage
banner, JC&C associates include Tunas Ridean in Indonesia and
Truong Hai Auto Corporation in Vietnam.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Komposisi Pemegang Saham
Composition of Shareholders
Deskripsi
31 Desember 2010
31 December 2010
No. of
Shareholders
No. of Shares
31 Desember 2009
31 December 2009
%
No. of
Shareholders
Description
No. of Shares
%
Domestik
Domestic
1. Ritel
2. Korporasi
8,214
43,094,819
1.06%
3,835
22,297,040
0.55%
1. Retail
153
32,450,028
0.80%
164
37,109,111
0.92%
2. Corporation
3. Asuransi
50
45,921,503
1.13%
39
50,623,503
1.25%
3. Insurance
4. Yayasan
163
31,895,035
0.79%
108
30,104,112
0.74%
4. Foundation
5. Koperasi
6
2,255,953
0.06%
5
2,255,453
0.06%
5. Cooperation
6. Lain-lain
154
80,584,574
1.99%
132
109,516,057
2.71%
6. Others
8,740
236,201,912
5.83%
4,283
251,905,276
6.22%
Sub Total
Internasional
Sub Total
International
1. Ritel
2. Institusi
Sub Total
Total
207
2,116,428
0.05%
151
612,719
0.02%
1. Retail
1,366
3,810,036,974
94.11%
1,083
3,795,837,319
93.76%
2. Institutional
1,573
3,812,153,402
94.17%
1,234
3,796,450,038
93.78%
Sub Total
10,313
4,048,355,314
100.00%
5,517
4,048,355,314
100.00%
Total
Sumber: Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra
Source: Share Registrar PT Raya Saham Registra
Riwayat Dividen
Dividend History
Dividen
Dividend
Dividen untuk
Tahun Keuangan
Dividend for
Financial Year
Interim
Interim
Tanggal Pembayaran
Payment Date
Final
Final
Tanggal Pembayaran
Payment Date
Rasio Pembayaran Dividen
Dividend Payout Ratio
Posisi Saham
Outstanding Shares
2006
Rp 150
15 November 2006
Rp 290
03 July 2007
48.0%
4,048,355,314
2007
Rp 160
15 November 2007
Rp 484
04 July 2008
40.0%
4,048,355,314
2008
Rp 300
14 November 2008
Rp 570
03 July 2009
38.3%
4,048,355,314
2009
Rp 290
16 November 2009
Rp 830
05 July 2010
45.2%
4,048,355,314
2010
Rp 470
15 November 2010
Rp 1,130*
45.1%
4,048,355,314
*) Tergantung persetujuan pemegang saham pada RUPS bulan Mei 2011
*) Subject to the approval of shareholders at AGM in May 2011
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
15
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
16
Kepada Para Pemangku Kepentingan dan
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Stakeholders and Shareholders,
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa yang telah memberikan hasil yang
terbaik bagi kemajuan Astra.
We praise and thank God Almighty who has
blessed Astra abundantly. We have achieved our
best and this would not have taken place without
God’s blessings.
Dengan perasaan bahagia dan bangga kami
ingin menyampaikan bahwa kinerja usaha Astra
International mencatat sukses yang sangat
mengesankan. Keberhasilan ini tak lepas dari
ketangguhan perekonomian Indonesia selama
beberapa tahun terakhir, terutama setelah krisis
tahun 2008 serta solidnya manajemen dan
kokohnya kerja sama tim di dalam Astra yang
terus menguat seiring perkembangan Perseroan.
Kondisi ini juga didukung oleh iklim usaha
yang baik dengan situasi politik yang kondusif,
sehingga mendukung perkembangan ekonomi
serta meningkatkan kepercayaan dunia usaha dan
konsumen.
It is with pleasure that we report on a very
successful year for Astra International. A good
part of this success is due to Indonesia’s truly
remarkable economic resilience over the past
few years, especially following the 2008 global
crisis. Astra has capable management teams,
sustained by the staff teamwork that keeps getting
stronger as the organization grows. In addition,
the country’s conducive political situation has
allowed continued national focus on economic
development and elevated levels of business and
consumer confidence.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Pertumbuhan ekonomi dan integrasi
dalam kawasan ASEAN membawa
dampak positif bagi Astra dan
perkembangannya.
Economic growth and integration within ASEAN has had
a positive impact on Astra and on its ability to grow.
Saya mengucapkan selamat kepada Direksi dan
karyawan atas pencapaian yang luar biasa di
setiap sektor usaha. Tentu saja pencapaian ini
membutuhkan kerja yang lebih keras, mengingat
fluktuasi perekonomian dunia di beberapa tahun
terakhir ini yang membawa ketidakpastian.
Dewan Komisaris percaya akan komitmen Direksi
terhadap rencana strategis Astra selanjutnya, tanpa
mengabaikan peluang-peluang yang muncul di
pasar.
Before going any further, I wish to congratulate the
Board of Directors and employees on achievements
in every sector of the business, which can best be
described as above expectations. Moreover, these
was achieved despite wide economic fluctuations.
The Board of Commissioners additionally commends
the Directors’ commitment in following Astra’s sound
strategic course by maneuvering quickly to capture
market opportunities.
Walaupun awal tahun 2010 mengindikasikan
bahwa perekonomian global mulai pulih dari krisis
kredit tahun 2008 seperti terlihat dari respons positif
konsumen dan dunia usaha, hal tersebut memberikan
sinyal berbeda. Perekonomian India dan Cina maju
pesat, sementara pertumbuhan ekonomi Eropa dan
Amerika melambat. Namun demikian dengan sumber
daya yang dimiliki dan sektor manufaktur yang
kuat, perekonomian Indonesia tetap berkembang,
didukung inflasi dan tingkat suku bunga yang stabil,
masing-masing berkisar sekitar 6%-7%.
While the indications at the beginning of 2010
were that the global economy was recovering from
the credit crisis of 2008 and that consumers and
businesses were positively responding, it provided only
mixed signals as European and American economic
growth lagged behind Indian and Chinese, which
were in full growth mode. Nevertheless, Indonesia
with its abundant natural resources and strong
manufacturing sectors, was growing well, supported
by moderate and stable inflation and interest rates,
both hovering around the 6%-7% range.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
17
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
18
Berlatar belakang kondisi inilah, pelaku usaha
dan investasi asing di Indonesia meningkatkan
pembelanjaan barang modal, meluaskan pasar dan
berupaya memanfaatkan pertumbuhan perekonomian
di Asia. Sebagai anggota ASEAN, Indonesia memetik
manfaat perdagangan melalui berbagai kesepakatan
perdagangan bebas ASEAN yang telah ditandatangani
bersama berbagai negara di Asia selama lima tahun
terakhir. Pertumbuhan ekonomi dan integrasi dalam
kawasan ASEAN membawa dampak positif bagi Astra
dan perkembangannya.
With this backdrop, Indonesian businesses and
foreign investment increased spending in capital
goods, expanding market positions and generally
taking advantage of the growth within Asia. In
this, as an ASEAN member state, Indonesia has
seen trade benefits in the many ASEAN free trade
agreements signed with a variety of Asian countries
within the past five years, and economic growth
and integration within the region has had a positive
impact on Astra and on its ability to grow.
Tata Kelola Perusahaan
Dalam kelangsungan sebuah usaha, di saat
tertentu, sebuah kejadian dapat mengharuskan
pengambilan keputusan dengan segera.
Demikianlah yang dialami Astra pada awal tahun
2010, pada saat Michael D. Ruslim, Presiden
Direktur Astra, meninggal dunia karena sakit
yang dideritanya. Sesuai prosedur Perseroan,
penggantian Presiden Direktur berhasil dilakukan
dengan segera, namun demikian kenangan akan
sosok yang telah lama menjadi bagian penting
dalam tim manajemen Astra tidak mudah sirna.
Corporate Governance
In some years events will test the governance of a
business and this was true for Astra in 2010 with
the death of Michael D. Ruslim, Astra’s President
Director due to illness. While the swift action
according to Company procedures allowed a
qualified replacement to serve as President Director,
the memory of the man who for so long was an
important part of Astra’s management team will
not be quickly erased.
Dalam memenuhi komitmennya kepada para
karyawan dan mitra usaha, Astra menerapkan
sistem tata kelola perusahaan yang memadai dan
senantiasa diperbarui secara berkala.
In fulfilling its commitments to employees and
partners, Astra ensures that its governance systems
are secure and are regularly updated.
Pendekatan Astra dalam berbagai kegiatan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan (CSR) perlu mendapat
perhatian khusus. Melalui kegiatan-kegiatan inilah
Astra terlibat secara konsisten dalam mendukung
dan menggali berbagai potensi yang dimiliki
masyarakat Indonesia. Pada akhirnya, dengan
terus mengembangkan CSR-nya, Astra akan dapat
meningkatkan dan memperluas komunikasinya
dengan berbagai pemangku kepentingan.
A special mention should be made of Astra’s
approach to its Corporate Social Responsibilities
which has been one of a large and consistent
involvement in key areas, in support and in keen
recognition of the potentials that Indonesian
communities have. It is ultimately by continuing
on the path of growth that Astra will be able to
increase and expand its dialogue with a multitude
of stakeholders.
Tantangan dan Peluang
Dengan kondisi yang dinamis, Indonesia masih
memberikan banyak ruang untuk berkembang di
tengah ketatnya persaingan. Dengan demikian, Astra
hendaknya tidak terlena dengan keberhasilan yang
telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir. Perlu
ketekunan dalam mengelola sistem peringatan dini
dan sistem komunikasi Astra, baik terhadap tekanan
bisnis maupun kondisi global. Kedua sistem ini harus
Challenges and Opportunities
There is still much room for growth in a dynamic
Indonesia, and competitive pressures will only
increase. As a result of this, Astra must not let
the success of the past few years turn into an
overconfident complacency. In addition, diligence
in maintaining Astra’s strong early warning systems
and communications systems, both for threats
within the business and within the world, must
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
tetap adaptif dan fleksibel dalam memberikan data
yang efektif dan tepat waktu, sehingga manajemen
dapat memadukan sumber daya yang dimiliki Astra
agar pada akhirnya mampu meraih keuntungan.
remain adaptable and flexible enough to rapidly
provide effective and promptly provided data from
which management can bring to bear Astra’s
resources to reach profitable ends.
Kami berharap bahwa prediksi stabilitas tingkat
suku bunga di tahun 2011 tidak dikalahkan oleh
inflasi bahan pangan atau inflasi yang lebih sistemik
dampaknya. Seiring menguatnya perekonomian dunia
di masa mendatang, Indonesia dapat menarik manfaat
dari peningkatan perdagangan dan arus investasi.
Astra akan senantiasa menyeimbangkan upaya
pertumbuhannya dengan upaya untuk menjamin
tingkat risiko yang terkendali.
In 2011, we hope that the prediction for continued
stability in interest rates is not jeopardized by
food inflation or by more systemic inflation. As
the world economy seems to be on course of
further strengthening, Indonesia will benefit
through increased trade and increased investment
flows. Astra will continue to balance the needs of
growth with the needs to ensure risk levels are not
exceeded.
Pertumbuhan pesat perekonomian Indonesia
dalam beberapa tahun terakhir membutuhkan
keandalan infrastruktur fisik maupun non-fisik.
Guna melanjutkan kemajuan yang telah dicapai
demokrasi selama 10 tahun ini, serta melanjutkan
perkembangan usaha Astra, perlu diambil
tindakan cepat untuk memperluas ketersediaan
infrastruktur. Ketersediaan infrastruktur yang
memadai tersebut akan menggalakkan investasi
dalam negeri dan internasional serta mendorong
kemajuan perekonomian yang selanjutnya akan
meningkatkan standar hidup masyarakat Indonesia.
Indonesia’s rapid economic growth over the past
several years has placed enormous stress on both
physical and non-physical infrastructure. To sustain
the gains these ten years of democracy have
brought, and to sustain Astra’s ability to grow,
immediate action should be taken to broaden
infrastructure in order to encourage domestic and
international investment and facilitate this dynamic
economy in delivering increased standards of living
to more Indonesians.
Walaupun terdapat kekhawatiran terhadap rencana
penghapusan subsidi bahan bakar minyak pada
pertengahan 2011, dengan diikuti produktivitas
yang dicapai melalui usaha dan efisiensi dari
seluruh pelaku ekonomi dengan menciptakan
dunia usaha yang lebih ramping dan kompetitif,
melahirkan perekonomian yang lebih hidup serta
membuka peluang bagi penjualan mobil untuk
terus menjangkau tingkat global.
Although there is concern about the removal of
the gasoline subsidy mid-year 2011, the following
productivity gains by businesses and efficiencies by
all Indonesian industries will succeed in creating a
leaner and more competitive business environment,
leading ultimately to a more vibrant economy and
allowing automobile sales to continue towards
global levels.
Kerja sama Astra dengan banyak perusahaan
terkemuka berskala internasional merupakan
indikator terbaik yang menunjukkan bahwa
pertumbuhan tetap memperhatikan kualitas
dimana standar kinerja tetap berkelas dunia dan
praktik usaha tetap mengacu pada praktik terbaik
yang berlaku di dunia usaha internasional. Dengan
melakukan hal ini secara konsisten, kita akan
memberi sesuatu yang sangat berharga bagi para
karyawan, para pelanggan dan tentu saja semua
pemangku kepentingan di Indonesia.
Astra’s valuable cooperation with so many quality
high-profile international companies is the best
indicator that growth will remain substantial
quality, that performance standards will be world
class and that business practice will adhere to the
global best. By doing this consistently, we can
produce rewards for our employees, our customers
and indeed all stakeholders within Indonesia.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
19
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Apresiasi
Atas nama pribadi dan Dewan Komisaris kami
menyampaikan terima kasih kepada Bapak Patrick
M. Alexander atas sumbangsihnya sebagai anggota
Dewan Komisaris. Masa jabatan Beliau berakhir dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Mei
2010. Kami juga mengucapkan selamat bergabung
sebagai anggota dewan yang baru kepada Bapak Erry
Firmansyah dan Bapak Jonathan Chang.
Appreciation
We would like to express thanks to Mr Patrick M.
Alexander for his contribution as a member of
Board of Commissioners (“BOC”). His tenure in
office ended at the 2010 Annual General Meeting
of Shareholders (AGM) in May. Also, we would
like to welcome as new Board members, Mr Erry
Firmansyah and Mr Jonathan Chang.
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Simon Mawson, Direktur Perseroan
yang telah mengundurkan diri dalam RUPS 2010.
Beliau adalah contoh seorang yang profesional.
Kami menyambut kehadiran direktur baru, Bapak
Sudirman Maman Rusdi yang telah diangkat lebih
awal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa yang berlangsung pada Maret 2010 dan
Bapak Simon Dixon yang diangkat pada RUPS di
bulan Mei 2010.
The Board of Commissioners wishes to express a
warm farewell to Mr Simon Mawson, Director of
the Company who resigned at the 2010 AGM. Mr
Simon Mawson was a model of professionalism.
The Board also wants to welcome the new
directors, Mr Sudirman Maman Rusdi, who
was appointed at the Extraordinary of General
Shareholders Meeting in March 2010, and Mr
Simon Dixon who was appointed at the 2010 AGM
in May.
Semoga semua pemangku kepentingan menikmati
hasil-hasil menggembirakan yang dicapai Astra
pada tahun 2010. Dewan Komisaris menyampaikan
rasa terima kasih kepada seluruh karyawan Grup
Astra dan perusahaan-perusahaan yang menjadi
mitra usaha kami atas keberhasilan di tahun 2010
ini. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih
kepada para pelanggan atas loyalitasnya dan
kepada Pemerintah Indonesia, di semua tingkatan,
atas keberhasilan mengelola pembangunan
ekonomi. Kepada Direksi, kami berterima kasih atas
segala perhatian yang tercurah dalam memimpin
Astra. Harapan kami, tentunya, akan tetap meraih
kesuksesan di tahun 2011 dan tahun-tahun
selanjutnya.
Our hope at Astra is that all stakeholders have
shared in the good results of 2010. The BOC
would like to thank the employees and company
partners whose efforts led to such a successful
year. We would also like to thank our customers
for their continuing patronage. The Government
of Indonesia, at all levels, must be recognized for
managing economic development so successfully.
We would like also to thank the Board of Directors
for their continued focus on leading Astra. Our
hope, also, is for continued success in 2011 and
beyond.
Jakarta, April 2011
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris
President Commissioner
20
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
C
H
I
G
A
E
J
A Budi Setiadharma
B Djunaedi Hadisumarto
Presiden Komisaris
President Commissioner
F
F Erry Firmansyah
D
K
C Muhamad Chatib Basri
Komisaris Independen
Independent Commissioner E Akira Okabe
Komisaris Independen
Independent Commissioner
B
Komisaris Independen
Independent Commissioner
G Anthony J. L. Nightingale
Komisaris Independen
Independent Commissioner Komisaris
Commissioner
I Mark Spencer Greenberg
J Chiew Sin Cheok
K Jonathan Chang
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
D Soemadi D. M. Brotodiningrat
Komisaris Independen
Independent Commissioner
H Benjamin W. Keswick
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
21
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
22
Kepada Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Dear Stakeholders,
Manajemen Astra, pertama-tama mengucapkan
rasa puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena berkat bimbingan-Nya, Astra telah
berhasil melewati tahun 2010.
The Management of Astra International thanks the
Almighty that blessed us through the year.
Bagi Astra, 2010 merupakan tahun yang
cemerlang, karena pada periode tersebut Perseroan
tidak hanya mencatat kenaikan pendapatan dan
laba dibandingkan tahun 2009, namun juga
berhasil dalam meningkatkan kapasitas dan peran
serta yang cukup besar dalam meraih kepercayaan
konsumen yang mulai pulih di Indonesia.
For Astra, 2010 was a very good year. Not only did
both revenues and profitability increase from 2009,
but exceptional results were attained in expanding
capacity and in materially adding to Indonesia’s
rebounding consumer confidence.
Keberhasilan pada tahun 2010 dengan penjualan
kendaraan dan alat berat yang mengesankan dapat
dijelaskan dengan mengingat kembali berbagai
keputusan mendasar yang diambil dalam kondisi sulit
pada tahun 2008 guna mengantisipasi kemungkinan
terburuk akibat krisis perekonomian global.
Keputusan tersebut meliputi penyesuaian dengan
An explanation for the outstanding 2010 sales
levels in vehicles and heavy equipment requires
looking back to firm decisions made in 2008 to
anticipate the worst of the then looming crisis
through a difficult, but necessary, downward
adjustment of production inventories, as well as of
expectations. This retrenchment was eased mid-
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Di dalam Grup Astra, banyak hal
yang menunjukkan bahwa dengan
kemampuan beradaptasi yang
menjadi budaya organisasi, Astra tetap
mampu mengelola perubahan serta
membuahkan hasil.
Across the Group, there is ample evidence that Astra’s
culture of adaptability allowed the organization to
manage change and produce results.
menurunkan persediaan dan ekspektasi produksi.
Penyesuaian ini mulai normal pada pertengahan
2009. Aktivitas produksi maupun pemasaran kembali
pulih di akhir tahun 2009, dimana hal tersebut juga
menjadikan Perseroan lebih siap untuk meningkatkan
penjualan di tahun 2010.
way in 2009, leading to full scale resumption of
both production and marketing efforts late in the
year and preparing us well for the energized pace
of sales in 2010.
Astra mengakui berbagai kebijakan makro ekonomi
yang diambil Pemerintah Indonesia adalah tepat,
sehingga berhasil mempertahankan pertumbuhan
GDP di masa sulit. Hal tersebut telah menempatkan
Indonesia sebagai salah satu negara pilihan utama
untuk investasi. Indonesia memperoleh keuntungan
dari kebangkitan fenomenal yang terjadi di
tahun 2010, terutama di sektor pertambangan
dan pertanian dimana keduanya mendorong
peningkatan investasi, serta tingginya pendapatan
akibat kenaikan harga komoditas.
All along this curve, Astra recognized the sound
macroeconomic policies of the Government of
Indonesia, policies which helped Indonesia to
maintain good GDP growth figures throughout the
downturn and placed Indonesia on a global watch
list of top investment countries. In 2010, Indonesia
benefitted from a resurgence, especially in the
mining and agricultural sectors with both increased
capital investment and buoyant earnings from
elevated commodity prices.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
23
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
24
Di dalam Grup Astra, banyak hal yang menunjukkan
bahwa dengan kemampuan beradaptasi yang
menjadi budaya organisasi, Astra tetap mampu
mengelola perubahan serta membuahkan hasil.
Sehingga di tahun 2010 pendapatan Perseroan naik
32% menjadi Rp 130 triliun dari Rp 98,5 triliun
pada 2009. Demikian pula laba bersih meningkat
menjadi Rp 14,4 triliun tahun 2010, dibandingkan
Rp 10 triliun pada tahun 2009, naik 43%.
Across the Group, there is ample evidence
that Astra’s culture of adaptability allowed the
organization to manage change and to produce
results. Thus, in 2010 revenues increased to
Rp 130 trillion in 2010, up from Rp 98.5 trillion
in 2009, a 32% increase. Net profit likewise
increased, to Rp 14.4 trillion in 2010, up from
Rp 10 trillion in 2009, a 43% increase.
Langkah Strategis Tahun 2010
Dalam kondisi ekonomi yang kembali pulih seperti
terlihat jelas di pasar dan konsumen Indonesia, yang
merupakan respons terhadap stabilnya tingkat suku
bunga, Perseroan telah mengambil keputusan untuk
melakukan ekspansi produksi, terutama dilakukan
di pabrik Daihatsu yang meningkatkan kapasitas
produksinya dari 211.000 menjadi 286.000 unit.
Kapasitas tambahan ini akan diterapkan pada
produksi tahun 2011, sementara percepatan
produksi kendaraan tahun 2010 diterapkan dengan
memberlakukan shift tambahan secara efektif.
Strategic Moves in 2010
With a recovery clearly visible in the market and
Indonesian consumers responding the stable
interest rates, production expansion decisions
were made, that the Daihatsu fabrication plant
would increase production capacity from 211,000
to 286,000 units. This added capacity will apply
to 2011 production but for 2010, accelerated
vehicle production was managed through effective
management of extra shifts.
Di tahun 2010, pasar mobil meningkat pesat
sebesar 57%, mencapai sekitar 765.000 unit,
bertambah dari 486.000 unit di tahun 2009,
bahkan melampaui rekor tertinggi sebelumnya
sebanyak 608.000 yang diraih tahun 2008.
Untuk menjelaskan peningkatan ini, maka kami
perlu melihat jumlah permintaan konsumen yang
tertunda dan ekspektasi penjualan tahunan,
ditambah adanya pembelian lebih awal yang
dilakukan konsumen untuk menghindari regulasi
pajak baru yang akan diterapkan. Akhirnya,
walaupun pangsa pasar sebagian merek
mobil mengalami kenaikan atau tetap, secara
keseluruhan pangsa pasar Astra sedikit turun
sekitar 1-2%. Hal tersebut tidak dapat dihindari
karena hasil seluruh lini produksi telah habis terjual
dan dalam kondisi ini manajemen tidak ingin
memaksakan produksi yang berlebihan ataupun
mengorbankan kualitas.
In 2010, the car market increased 57%, totaling
some 765,000 units, up from 486,000 units in
2009 and toppling the previous record high of
608,000 set in 2008. To explain this increase,
we must add to pent-up consumer demand and
expected yearly sales, advanced purchases by those
consumers wishing to avoid new tax regulations
on the horizon. While some automobile models
increased market share or stayed even, overall
Astra was between 1-2% off meeting market share
targets by the mere fact that production lines were
being sold out, and management, rightly, was not
willing to push production past economic viability
nor to compromise quality.
Pada awal 2010, menyadari telah pulihnya
perekonomian serta masih lemahnya pasar di Eropa
dan Amerika, Direksi menyusun rencana pembaruan
arah strategis jangka panjang Astra yang antara
lain mencakup perkiraan Indonesia menjadi negara
berpenghasilan menengah pada tahun 2020. Arah
Early in 2010, knowing that economic recovery
was at hand and recognizing that markets in
Europe and America are saturated or sluggish,
the Board of Directors set out to regenerate our
long-term strategic direction which includes
Indonesia’s expectant arrival as a middle income
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
strategis ini meliputi Portfolio Roadmap, People
Roadmap dan Public Contribution Roadmap. Melalui
arah strategis ini, diambil langkah-langkah konkret
yang dengan jelas menjabarkan posisi Astra dalam
jangka panjang, termasuk menemukan peluang
untuk mendiversifikasikan sumber pendapatan,
meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia
dan memperluas jangkauan CSR.
country by 2020. Within this strategic direction
are a Portfolio Roadmap and People Roadmap, as
well as a Public Contribution Roadmap. Through
this strategic direction, concrete actions to clearly
define Astra’s long-term positioning will be taken,
including finding avenues to diversify revenue
sources, expanding human competency depth and
expanding CSR coverage.
Pencapaian Kinerja Tahun 2010
Selain mempertahankan posisi kepemimpinan
Astra di pasar mobil, sepeda motor dan alat berat,
perusahaan-perusahaan lain di dalam Grup juga
memperlihatkan kenaikan yang mengagumkan,
mempertahankan kepemimpinan atau memperluas
posisi di pasar. Sebagai contoh di sektor agribisnis,
Astra Agro Lestari dapat mengatasi kesulitannya
dan mencapai penjualan tertinggi di akhir tahun.
Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga CPO, serta
peningkatan kapasitas pemrosesan dan efisiensi.
Performance Highlights in 2010
In addition to maintaining market leadership
positions within the automobile, motorcycle and
heavy equipment sectors, other companies within
the Group responded admirably to the upswing,
maintaining market leadership or expanding market
positions. In particular, in the agribusiness sector,
Astra Agro Lestari overcame early difficulties to end
the year in their highest ever sales position, partly
due to increased prices of CPO and partly due to
increased processing capacity and efficiencies.
Astra Honda Motor juga melampaui ekspektasi di
tahun 2010 dengan membukukan penjualan sepeda
motor sebanyak 3,4 juta dari total pasar sepeda
motor sebesar 7,4 juta. Dengan pangsa pasar
46,3% tidak hanya menjadikan Honda sebagai
pemimpin pasar, melainkan juga menempatkan
Honda dan Astra sebagai merek yang paling diingat
melalui berbagai upaya pemasarannya yang tersebar
luas. Peningkatan kapasitas sebanyak 500 ribu
unit per tahun pada tahun 2010, terutama untuk
lini skuter matik, akan meningkatkan kemampuan
dalam memenuhi permintaan, terutama untuk
produksi Honda di tahun 2010 yang mencapai 3,5
juta unit atau 17% di atas kapasitas produksi.
Astra Honda Motor exceeded expectations in
2010 by capturing sales of 3.4 million motorcycles
out of a total market of 7.4 million. This 46.3%
market share not only maintains Honda as the
market leader but places Honda with Astra as top
of the mind with its widespread marketing efforts.
Increased capacity by 500 thousand units per year
in 2010 mainly for the AT scooter line will help
meet demand, especially in light of Honda’s 2010
production of 3.5 million units, which was at 17%
overcapacity.
Di luar bisnis mobil dan sepeda motor, suku cadang
kendaraan bermotor dari Astra Otoparts, yang
sangat banyak ditemui di pasar, tetap menjadi
komponen andalan bagi kendaraan produksi Astra
maupun non Astra, baik di Indonesia maupun di
luar negeri. Kemampuan Astra Otoparts membuat
perencanaan yang sejalan dengan siklus produksi
unit usaha otomotif Grup Astra, menunjukkan
sinergi di antara unit-unit usaha yang menjadi ciri
khas bisnis Astra.
Out of sight within automobiles and motorcycles
but highly visible on store shelves, parts provided
by Astra Otoparts remain essential components
for both Astra and non-Astra vehicles, in Indonesia
and abroad. Astra Otoparts’ ability to plan along
with the Automotive Astra Group’s production
cycle highlights the synergy between business units
that has become the hallmark of Astra’s business
approach.
Di bidang jasa keuangan, pembiayaan sepeda motor
Federal International Finance dan pembiayaan
mobil ACC tetap memegang pangsa pasar yang
In financial services, both the motorcycle financing
FIF and the automobile financing ACC continue
to hold substantial market shares, earning good
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
25
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
26
substansi, memperoleh tingkat pengembalian yang
bagus seraya tetap mempertahankan kredit macet
pada tingkat yang rendah. Kinerja PermataBank
juga sangat baik, dalam pengucuran pinjaman
baru hingga mencapai rasio pinjaman terhadap
tabungan (LDR) mendekati 87,5%, maupun dalam
memantapkan posisinya sebagai salah satu bank ritel
terkemuka.
returns while keeping Non Performing Loans at low
levels. PermataBank equally performed very well
both in generating new lending to post a loans-todeposit ratio (LDR) near 87.5% and clearly defining
for itself as a leading retail bank.
Sepanjang tahun 2010, unit kontraktor
pertambangan, PAMA menghadapi kesulitan
akibat cuaca. Dengan reputasi yang baik di
sektor industri kontraktor pertambangan, PAMA
berhasil mempertahankan posisinya meskipun
mendapatkan hambatan yang diakibatkan
oleh hujan yang tak berkesudahan. Meskipun
telah mengupayakan berbagai langkah untuk
memperbaiki situasi, bahkan peningkatan investasi
alat berat, tetap tidak mampu mendongkrak
produksi. Namun, kami sangat yakin, peningkatan
produksi sebesar 14% di tahun 2010 diperkirakan
akan naik di tahun 2011, untuk lebih sejalan
dengan fungsi dan kemampuan PAMA, baik dalam
kondisi cuaca hujan maupun tidak.
All throughout 2010, we felt the frustration of
mining contracting unit PAMA. With a well-earned
stature in the mining contracting industry, PAMA
held its own despite setbacks from the seemingly
endless rains. And although persistent efforts were
made to remedy the situation, increased investment
in heavy equipment did not produce the expected
increase in output. We are very confident, however,
that 2010’s 14% increase in output will increase
in 2011 to be more in line with PAMA’s ability and
raw determination, rain or no rain.
Lini solusi dokumen Astra Graphia terus memberikan
layanan terbaiknya, sementara Divisi Teknologi
Informasi (TI) menyediakan layanan mutakhir
bagi para penggunanya. Divisi Infrastruktur terus
berkembang, baik dalam kapasitas bisnis maupun
kompetensi, kami menghasilkan pendapatan yang
terus meningkat serta meletakkan fondasi untuk
proyek-proyek lebih besar.
Astra Graphia’s document solutions lines
continue to serve in the top of their line while
the Information Technology (IT) Division provides
an important service for users. Our Infrastructure
Division continues to expand both in size and in
competencies, generating increasing amounts of
revenue and setting a foundation for more and
larger projects.
Pada sektor infrastruktur dan logistik, Perseroan juga
telah berhasil mencatat pertumbuhan yang baik di
2010. Hal ini didorong oleh bertumbuhnya ekonomi
Indonesia. Kontribusi bisnis infrastruktur dan logistik
terhadap pendapatan bersih Perseroan meningkat
dari Rp 3 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 4 triliun di
tahun 2010.
In infrastructure and logistics, the Company
performed well with good growth in 2010, driven
by the growth of the Indonesian economy. The
contribution from infrastructure and logistics to the
Company’s net revenue increased from Rp 3 trillion
in 2009 to Rp 4 trillion in 2010.
Tata Kelola Perusahaan
Budaya Tata Kelola Perusahaan (Corporate
Governance/CG) tertanam baik di Astra. Sistem
CG di seluruh fungsi organisasi berjalan sesuai
dengan harapan. Sistem ini telah teruji, ketika pada
awal tahun 2010 Presiden Direktur Michael D.
Ruslim meninggal dunia, Dewan Komisaris segera
Corporate Governance
A culture of Corporate Governance (CG) is wellentrenched in Astra, and CG systems across the
organization function within expectations. The
system was proven workable when an unfortunate
event occurred at the beginning of the year with
the sudden passing away of President Director
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
menunjuk saya sebagai Pelaksana Tugas Presiden
Direktur demi keberlanjutan Perusahaan dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 1 Maret
2010 memberi kepastian kepada para pemegang
saham bahwa masa transisi ini dilakukan sesuai
prosedur.
Michael D. Ruslim. My immediate appointment
as Acting-President Director by the Board of
Commissioners provided continuity and the
Extraordinary Meeting of Shareholders held on 1
March 2010 was able to assure shareholders of an
orderly transition.
Berbagai upaya juga dilakukan untuk meyakinkan
para mitra kerja dan karyawan akan kemampuan
Astra dalam menghadapi kondisi ini, tanpa
mengurangi kualitas standar yang dimiliki dan
sesuai harapan mereka terhadap Astra. Salah
satu elemen yang penting dalam prosedur
tata kelola di Astra adalah komunikasi. Setelah
menyampaikan pernyataan secara internal dan
eksternal, saya bersama beberapa staf kemudian
mengunjungi sejumlah kantor Astra di Medan,
Bandung, Denpasar, Banjarmasin dan Makassar.
Selain itu, melalui pemaparan rutin dan forum
publik, kami juga menyampaikan berbagai hal
yang perlu diperhatikan. Dan pada bulan Oktober
2010 diterbitkanlah President’s Letter 2011 sebagai
arahan bisnis tahun berikutnya.
Efforts were also made to assure both partners and
employees of Astra’s ability to meet this challenge
with the same procedural excellence that people
expect of Astra. An essential element of all Astra’s
governance procedures is communication, and so,
after releasing statements internally and externally,
some of my staff and I left on a tour of main Astra
offices, including to Medan, Bandung, Denpasar,
Banjarmasin and Makassar. Additionally, through
our regular expos and public forums, we addressed
any matter of concern. The communication
drive culminated in the President’s Letter 2011 in
October 2010 as a business direction for the next
year.
Kami bangga atas sejumlah penghargaan yang
kembali diterima di sepanjang tahun 2010.
Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap
kerja keras yang telah ditunjukkan seluruh karyawan
Astra. Beberapa penghargaan itu antara lain Asia’s
Best Company dari majalah FinanceAsia, The Most
Admired Company in Indonesia dari Wall Street
Journal Asia, Best Managed Company 2010 dari
majalah Asiamoney, Best Listed Company 2010 dari
majalah Investor, Anugerah Peduli Pendidikan 2010
dari Menteri Pendidikan Nasional, Indonesia Best
Public Company 2010 dari majalah SWA dan No. 1
Daftar Fortune Indonesia 100 dari majalah Fortune,
Commitment towards the achievement of the MDGs
in Indonesia dari Metro TV and The UN serta 2nd
Annual IICD Corporate Governance Award dari IICD
dan Perusahaan Idaman 2010 dari majalah Warta
Ekonomi.
We were again honored in 2010 to have received
numerous awards that recognize the hard work
put in by so many people. Included in these awards
were Asia’s Best Company from FinanceAsia
magazine, The Most Admired Company in
Indonesia from Asian Wall Street Journal, Best
Managed Company 2010 of Asiamoney, Best
Listed Company 2010 from Investor magazine,
Anugerah Peduli Pendidikan 2010 from Ministry
of National Education, Indonesia Best Public
Company 2010 from SWA magazine, No. 1 Daftar
Fortune Indonesia 100 from Fortune magazine,
Commitment towards the achievement from the
MDGs in Indonesia from Metro TV and The UN,
2nd Annual IICD Corporate Governance Award
from the IICD and Perusahaan Idaman 2010 from
Warta Ekonomi magazine.
Sebagai bagian dari upaya pengukuhan CSR kami,
Astra berfokus pada Public Contribution Roadmap,
tetap melanjutkan komitmen untuk melakukan
berbagai kegiatan di bidang pendidikan, lingkungan,
kesehatan dan peningkatan penghasilan masyarakat.
Komitmen di bidang pendidikan menargetkan
As part of our CSR reinvigoration, Astra better
focused its Public Contribution Roadmap, which
maintains continued commitment in education,
the environment, health and income generating
activities. The commitment in education will target
an expansion of our village primary education
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
27
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
28
perluasan cakupan program pendidikan sekolah dasar
di desa-desa, sesuai prinsip bahwa semua anak perlu
mendapatkan pendidikan dasar.
program – on the principle that all children need
basic education.
Dalam hal ini kami menganut prinsip triple bottom
line (Profit, People, Planet), berfokus pada
masyarakat dan memikirkan masa depan. Astra
bangga dapat menerbitkan Laporan Keberlanjutan
setiap tahunnya, yang memberikan informasi rinci
tentang berbagai program CSR Astra dan dampak
positifnya terhadap lingkungan sekitar.
In this, we are following the triple bottom line
(Profit, People, Planet), focusing on people and
thinking about the future. Astra is proud to
produce an annual Sustainability Report where
detailed information on Astra’s CSR programs and
environmental impact can be gathered.
Melangkah ke Depan
Astra bergerak maju sesuai arah yang selama ini
ditempuh, mengikuti visi untuk menjadi salah satu
perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia. Untuk
memenuhi visi tersebut, pertumbuhan harus disertai
dengan pengawasan dan penghargaan akan diterima
berdasarkan hasil yang dicapai. Untuk tahun 2011,
kami berharap inflasi akan tetap terkendali di kisaran
7%. Dengan kondisi ini serta tingkat suku bunga yang
tetap stabil di kisaran 6,5% seperti tahun 2010, pasar
untuk produk-produk Astra akan tetap cerah.
On the Way Forward
Astra is pressing ahead with the direction that we
have always taken, namely to follow our vision to
be one of the best managed companies in Asia.
In fulfilling this, growth will be balanced with
control. For 2011, we expect that inflation will
remain controlled around 7%. With these
conditions and interest rates remained relatively
stable around 6.5% as of 2010, the markets for
Astra’s products should remain buoyant.
Di segmen otomotif, tingkat kepadatan
kepemilikan mobil di Indonesia masih berada di
bawah negara-negara lain, karena itu Astra siap
melayani kebutuhan pasar dengan merek-merek
mobil berkualitas. Kapasitas produksi, distribusi dan
pembiayaan yang efektif harus mampu memenuhi
kebutuhan pasar yang sedang berkembang ini.
Untuk mewujudkannya secara tepat, investasi yang
ditanamkan sebaiknya tidak hanya dalam bendabenda fisik saja, namun juga dalam pengembangan
sumber daya manusia agar mampu menghadirkan
solusi serta menciptakan nilai tambah.
In the automotive segments, the density of car
ownership remains below similar countries and
Astra, with its strong line-up of quality brands and
effective production, distribution and financing
capacity, must be ready to serve a growing market.
To do this, and to do it well, investment must
be made not only in physical goods, but also in
developing broader human capital to seek out
solutions and create added value.
Serangkaian kebijakan Pemerintah yang akan berlaku
efektif pada 2011 menimbulkan kekhawatiran di
kalangan konsumen dan industri otomotif. Pajak
pembelian mobil yang dapat dinaikan dari 10%
hingga 20% oleh setiap provinsi, dapat berakibat
pada penundaan pembelian mobil atau pada
kenyataannya menyebabkan pembelian mobil lebih
awal di tahun 2010. Penerapan pajak progresif
tahunan bagi kepemilikan lebih dari satu mobil,
kemungkinan hanya memberikan dampak kecil
dalam pengambilan keputusan untuk membeli mobil.
A series of Government measures set to take
effect in 2011 have raised concerns among
consumers and the automobile industry. A province
by province option to increase the automobile
purchases tax from 10% to up to a maximum 20%
may have the effect of delaying purchase or did in
fact cause early purchases in 2010. The effect of a
progressive annual tax on multiple car ownership
may have only limited effect on the decisions to
purchase automobiles.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Walaupun memberikan dampak positif terhadap
anggaran Pemerintah, rencana Pemerintah untuk
menghapus subsidi BBM bagi mobil-mobil pribadi
akan memberi dampak yang beragam bagi Astra,
karena sepeda motor dan mobil bermesin diesel
tidak terlalu terpengaruh dengan kebijakan tersebut.
Meskipun ada kemungkinan dampak inflasi
dari penghapusan subsidi,tingkat kepercayaan
konsumen yang tinggi serta pertumbuhan GDP
menunjukkan ketahanan sektor Otomotif, walau
kami memperkirakan akan terjadi ketidakpastian
penjualan di sepanjang masa transisi ini.
While creating a positive benefit on the
Government’s budget, the plan from Government
to remove the fuel subsidy from private cars, will
have mixed effects for Astra, as motorcycles and
diesel automobiles will be less affected. Despite a
possible inflationary effect of this subsidy removal,
the high consumer confidence and a growing GDP
point to continued resilience in the automobile
sector, though we do predict sales uncertainty
during the transitional period.
Dalam usaha jasa keuangan, tantangan untuk terus
bertumbuh bergantung pada ketangguhan posisi
Astra di dalam industri keuangan. Kami mendapatkan
kabar optimis dengan dinaikkannya peringkat kredit
jasa pembiayaan Astra oleh Pefindo menjadi AA di
tahun 2010. Seperti di semua unit usaha lainnya,
seluruh perusahaan jasa keuangan Astra senantiasa
berupaya sebaik mungkin untuk mengembangkan
sistem yang sesuai dengan risiko yang dikehendaki
Astra serta mengikuti prosedur manajemen risiko
yang ketat.
For the financial services business, the challenge
to continue growth relies on maintaining Astra’s
standing in the broader financial community. We
were given optimistic news in 2010 when the
credit rating of Astra’s financing services was
raised to AA by Pefindo. Astra’s finance companies
remain diligent in following rigorous risk
management procedures
Di saat Astra menjajaki kemungkinan memperluas
kapasitas agribisnis dan menyediakan lebih banyak
lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia,
peraturan Pemerintah tentang moratorium
terhadap perluasan area perkebunan CPO harus
ditaati. Karena lahan tersedia Astra Agro Lestari
tidak terlalu luas, upaya lain dengan intensifikasi
produksi akan dilakukan hingga dicapainya
kesepakatan tentang cara terbaik dalam
pengusahaan lahan di Indonesia.
While Astra looks to expand its agribusiness
capacity and provide livelihoods for more
Indonesians, the current government moratorium
on expanding cultivated area for CPO must be
followed. As Astra Agro Lestari’s land bank is not
large, other measures to intensify production will
take center stage until agreement is reached on
how best to use Indonesian land.
Di bidang alat berat dan pertambangan,
permintaan komoditas dari pasar global dalam
jangka panjang dan keterbatasan pasokan akibat
banjir di Australia dalam jangka pendek akan
menciptakan minat besar terhadap kekayaan
sumber daya alam Indonesia. Dengan infrastruktur
yang kokoh dan terus berkembang, United Tractors
akan tetap tumbuh baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
In terms of heavy equipment and mining, global
demand for commodities in the long run and
supply shortages due to flooding in Australia in the
short run are creating great interest in Indonesia’s
wealth of natural resources. With a solid and
growing infrastructure already in place, United
Tractors is growing for the short as well as long
term.
Sementara Astra Graphia terus meningkatkan
pangsa pasar perlahan-lahan, seluruh perusahaan
infrastruktur Astra memiliki ruang yang luas untuk
While Astra Graphia continues to make small but
appreciable gains in its markets, our infrastructure
companies have much room to grow in the current
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
29
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
terus tumbuh. Astra tetap berkomitmen untuk
menggunakan segala sumber daya yang ada untuk
membangun dan mengelola berbagai proyek
infrastruktur sesuai lingkup kompetensinya.
environment. Astra remains committed to using its
resources to construct and manage infrastructure
projects in any area of competence, wherever
feasible.
Gambaran tentang Indonesia dalam jangka pendek
maupun jangka panjang tampak sangat positif.
Pertumbuhan ekonomi memberi akses lebih besar
bagi kemakmuran bangsa. Astra akan senantiasa
tumbuh bersama pembangunan negeri.
In all, the short and long term outlook for
Indonesia looks very positive with economic growth
fueling even greater access to the nation’s wealth
by growing numbers of Indonesians. Astra will
continue to grow with the country.
Apresiasi
Kami ingin mengucapkan terima kasih dan semoga
sukses kepada Bapak Simon J. Mawson yang telah
mengundurkan diri dalam RUPS di bulan Mei
tahun 2010. Beliau termasuk bagian penting dari
keberhasilan Astra selama bertahun-tahun, kami
merasa kehilangan beliau. Kemudian, kepada Bapak
Sudirman M. Rusdi dan Bapak Simon C. Dixon,
kami ucapkan selamat bergabung di jajaran Direksi.
Appreciation
We would like to express our best wishes to Mr.
Simon J. Mawson who resigned at the 2010 AGM
in May. He was an integral part of Astra’s success
over the years and his presence is missed. We also
would like to welcome Mr. Sudirman M. Rusdi and
Mr. Simon Collier Dixon to the Board of Directors.
Mewakili Direksi, saya juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pemangku kepentingan atas
dukungannya disepanjang tahun ini. Penghargaan
yang tinggi juga saya sampaikan kepada seluruh
karyawan atas segala upaya kerasnya di setiap waktu.
Kami sampaikan terima kasih pula kepada para
pemasok dan mitra kerja yang telah bekerja sama
untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan Astra.
Khususnya, bagi para pelanggan, kami dan segenap
karyawan Astra berharap produk dan layanan kami
dapat memenuhi harapan dan terima kasih atas
kepercayaannya kepada kami. Bagi para pemegang
saham, kami sangat menghargai dukungan dan
pengertian yang terus diberikan. Secara pribadi, saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,
terutama Dewan Komisaris, atas kerja sama yang baik
dan bantuan yang diberikan di tahun pertama saya
sebagai Presiden Direktur.
On behalf of the Board of Directors, I would like
to thank all our stakeholders for their continued
support throughout the year. Our employees truly
deserve credit for their steady efforts in good times
as in bad. We also thank suppliers and partners
who provided Astra with the tools it needed to
get the job done. For customers, all of us at Astra
do hope that our products and services have met
with your expectations and thank you for your
trust. To shareholders, your continuing support
and understanding is very much appreciated. On
a personal note, I would like to thank everyone,
especially the Board of Commissioners, who lent
goodwill and assistance during my first year as
President Director.
Jakarta, April 2011
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur
President Director
30
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Direksi
Board of Directors
H
G
C
A
B
D
E
F
A Prijono Sugiarto
B Gunawan Geniusahardja C Johnny Darmawan D.
Presiden Direktur
President Director
Direktur
Director
Direktur
Director
D Djoko Pranoto
E Widya Wiryawan
Direktur
Director
Direktur
Director
F Angky Tisnadisastra
G Sudirman M. Rusdi
H Simon Collier Dixon
Direktur
Director
Direktur
Director
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Direktur
Director
31
32
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Pembahasan dan
Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
33
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
34
Tinjauan
Kondisi ekonomi yang kondusif di Indonesia,
pertumbuhan yang kuat di Cina dan India, serta
membaiknya proyeksi di Eropa dan Amerika Serikat
membantu dalam meletakkan dasar ekonomi makro
bagi pencapaian Astra yang luar biasa di 2010.
Overview
Favorable economic conditions in Indonesia, strong
growth in China and India, and an improved
outlook in Europe and the United States helped
to lay the macroeconomic foundation for Astra’s
outstanding 2010 results.
Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 6,1% di 2010,
didukung oleh berlanjutnya permintaan konsumen
yang kuat, aliran investasi bersih asing dan
ketersediaan pembiyaan konsumen dengan tingkat
suku bunga yang menarik.
The Indonesian economy grew by 6.1% in 2010,
supported by a continuation of robust consumer
demand, net foreign investment inflows and
the availability of consumer finance at attractive
interest rates.
Daya belanja konsumen domestik selama 2010
didukung oleh tingkat suku bunga domestik yang
stabil, sejalan dengan meningkatnya daya beli, telah
membantu mendorong pertumbuhan yang kuat dalam
pengeluaran konsumen. Ekonomi domestik yang kuat
telah menarik aliran modal asing, yang membantu
berkontribusi terhadap likuiditas domestik dan tekanan
inflasi. Intervensi Bank Indonesia untuk menjaga
tingkat rupiah yang stabil telah mengakibatkan
peningkatan yang tajam pada cadangan nilai tukar
asing hingga mencapai US$96,2 miliar pada akhir
2010. Berlanjutnya sektor perbankan Indonesia yang
sehat dan kuat juga telah mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional melalui peningkatan akses terhadap
kredit konsumen.
Domestic consumer buying power throughout
2010 was buoyed by stable domestic interest
rates, which coupled with rising purchasing
power, helped to fuel strong growth in consumer
spending. The strong domestic economy has
attracted foreign capital inflows, which has helped
contribute to domestic liquidity and inflationary
pressures. Bank Indonesia interventions to maintain
the rupiah at stable levels has resulted in a sharp
increase in foreign currency reserves to a record
US$96.2 billion at the end of 2010. The continued
health and strength of the Indonesian banking
sector additionally boosted economic growth
nation-wide through improved access to consumer
credit.
Penerapan revisi standar dan pencabutan standar
akuntansi di tahun 2010, yaitu: PSAK 26 untuk Biaya
Pinjaman, PSAK 50 untuk Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan, PSAK 55 untuk
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
PPSAK 1 untuk Pencabutan atas PSAK 32 untuk
Akuntansi Kehutanan dan PSAK 35 untuk Akuntansi
Pendapatan Jasa Telekomunikasi, serta PSAK 37
untuk Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol tidak
memberi pengaruh material dalam neraca atau
laporan laba rugi konsolidasian. Selain itu, tidak ada
perubahan material dalam struktur modal Perseroan
di tahun 2010 atau peristiwa luar biasa, atau aksi
korporasi yang diambil Perseroan yang membawa
dampak material terhadap laporan keuangan.
The adoption of the following revised accounting
standards in 2010: PSAK 26 for Borrowing Costs,
PSAK 50 for Financial Instruments: Presentation
and Disclosures, PSAK 55 for Financial Instruments:
Recognition and Measurements, PPSAK 1 for
withdrawal of PSAK 32 Accounting for Forestry and
PSAK 35 Accounting for Telecommunication Services,
and PSAK 37 Accounting for Toll Roads, did not have
a material effect on the consolidated balance sheet
or financial statements. In addition, there were no
material changes to the Company’s capital structure
in 2010 nor were there any extraordinary events or
major corporate actions which have had a material
effect on the financial statements.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
DISKUSI & TINJAUAN
DISCUSSION & REVIEW
Pendapatan Bersih Konsolidasian
Pada tahun 2010 pendapatan bersih konsolidasian
naik dari Rp 98,5 triliun menjadi Rp 130 triliun dengan
mencatat pertumbuhan yang tinggi di bidang usaha
otomotif, jasa keuangan dan alat berat. Bidang usaha
tersebut menjadi penyumbang terbesar pendapatan
bersih konsolidasian keseluruhan Perseroan, yaitu
masing-masing sebesar 53,2%, 7,5% dan 28,7%,
dari pendapatan bersih konsolidasian di tahun 2009
sebesar 50,1%, 8,4% dan 29,6%.
Consolidated Net Revenue
In 2010, consolidated net revenue increased from
Rp 98.5 trillion to Rp 130 trillion with strong
growth in the Group’s automotive, financial services
and heavy equipment and mining businesses. These
businesses accounted for the largest contributions
to total consolidated revenues at 53.2%, 7.5% and
28.7% respectively, from previously 50.1%, 8.4%
and 29.6% in 2009.
Rekor penjualan mobil dan sepeda motor
menyebabkan kinerja penjualan bidang usaha
otomotif naik signifikan, di mana penjualan mobil
Astra naik pesat dari 281.013 unit di tahun 2009
menjadi 426.467 unit di tahun 2010; sedangkan
penjualan sepeda motor Honda juga meroket
dari 2,7 juta unit di tahun 2009 menjadi 3,4 juta
unit di tahun 2010. Peningkatan masing-masing
sebesar 51,7% dan 26,5% tersebut selaras dengan
pertumbuhan pasar otomotif nasional yang
mencapai 57,3% untuk mobil dan 26% untuk
sepeda motor.
Record automobile and motorcycle sales resulted in
a strong sales performance throughout the Astra
automotive group with automobile sales climbing
from 281,013 units in 2009 to 426,467 units
in 2010 and Honda motorcycles sales climbing
from 2.7 million units in 2009 to 3.4 million units
in 2010. These increases of 51.7% and 26.5%
respectively were in line with national growth
numbers of 57.3% for automobile and 26% for
motorcycles.
Kontribusi dari usaha jasa keuangan mencerminkan
kuatnya penjualan dengan pembiayaan yang
disediakan perusahaan-perusahaan pembiayaan Astra.
Contributions from the financial services businesses
reflected stronger consumer and business purchases,
made through Astra’s financing companies.
Sementara pertumbuhan usaha alat berat yang juga
tinggi mencerminkan kebangkitan kembali iklim
investasi di sektor pertambangan dan pertanian.
The strong growth in heavy equipment sales
reflected a resurgent investment climate in the
mining and agricultural sectors.
Biaya Operasional
Beban usaha meningkat sebesar 17,6% dari
Rp 10 triliun menjadi 12,1 triliun. Peningkatan
biaya operasional di 2010 sebagian besar
disebabkan karena terjadinya kenaikan biaya
penjualan, yaitu sebesar 29,8% dari Rp 4,8 triliun
menjadi Rp 6,2 triliun; terutama karena melakukan
promosi dan lebih aktif beriklan.
Operating Expenses
Operating expenses increased by 17.6% from
Rp 10.0 trillion to Rp 12.1 trillion. The increase
in operating expenses was mainly due to higher
selling expenses, which increased by 29.8% from
Rp 4.8 trillion to Rp 6.2 trillion, mainly driven
by a more active approach to promotion and
advertising.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
35
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
36
Bagian atas Hasil Bersih dari Perusahaan
Asosiasi dan Jointly Controlled Entities
Di tahun 2010, bagian atas hasil bersih dari
perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
meningkat 48% dibandingkan tahun 2009 menjadi
sebesar Rp 4,9 triliun, yang diperoleh dari hasil
operasi dengan kapasitas penuh untuk memenuhi
permintaan pasar yang tinggi.
Share of Results of Associates and Jointly
Controlled Entities
In 2010, the share of results of associates and
jointly controlled entities increased by 48%
as compared to 2009 to Rp 4.9 trillion as
manufacturing operations experienced very high
levels of utilization to meet domestic demand.
Laba Bersih
Laba bersih Grup untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010 naik sebesar 43%
menjadi Rp 14,4 triliun. Pendapatan per lembar
saham ikut naik 43% menjadi Rp 3.549.
Net Income
The Group’s net income for the year ended 31
December 2010 grew by 43% to Rp 14.4 trillion.
Earnings per share were also up 43% to Rp 3,549.
Otomotif
Laba bersih dari usaha otomotif Grup Astra
tumbuh sebesar 55% mencapai Rp 7,1 triliun.
Hal ini disebabkan lebih banyaknya penjualan
otomotif, seperti telah disebutkan di atas. Astra
Otoparts, usaha manufaktur komponen milik Grup
Astra yang 95,7% sahamnya dimiliki Perseroan,
mendapat keuntungan dari ekspansi pasar
otomotif secara besar-besaran, membukukan
kenaikan laba bersih 49% menjadi Rp 1,1 triliun.
Automotive
Net income from the Group´s automotive
businesses grew by 55% to Rp 7.1 trillion, driven
by higher automotive sales. Astra Otoparts, the
Group’s 95.7% held component manufacturing
business, benefited from the expansion in the
wholesale automotive market and reported net
income up 49% at Rp 1.1 trillion.
Jasa Keuangan
Laba bersih dari usaha jasa keuangan Grup Astra
naik 77% menjadi Rp 2,9 triliun.
Financial Services
Net income from the Group´s financial services
businesses grew by 77% to Rp 2.9 trillion.
Peningkatan kontribusi dari usaha pembiayaan
konsumen yang dikelola Astra tampak jelas dari
jumlah pembukuan pinjaman yang bertambah,
margin suku bunga bersih yang stabil dan likuiditas
yang memadai di sektor perbankan dalam negeri.
Jumlah pembiayaan yang disalurkan melalui Federal
International Finance, Astra Credit Companies dan
Toyota Astra Financial Services pada tahun 2010
naik 39% menjadi Rp 44 triliun, di luar pembiayaan
melalui joint bank financing without recourse. Pada
Desember 2010, transaksi untuk menambah 47%
kepemilikan di Astra Sedaya Finance yang dimiliki
oleh General Electric Services, telah rampung. Kini,
Astra Sedaya Finance yang merupakan perusahaan
terbesar dalam cakupan Astra Credit Companies
dimiliki sepenuhnya oleh Astra International.
Improved contributions from Astra’s consumer
finance operations reflected loan book growth,
stable net interest margins and ample liquidity in
the local banking sector. The amount financed
through Federal International Finance, Astra
Credit Companies and Toyota Astra Financial
Services in 2010 grew by 39% to Rp 44 trillion,
excluding balances financed through joint bank
financing without recourse. In December 2010, the
transaction to increase the 47% interest in Astra
Sedaya Finance through the acquisition of General
Electric Services was completed, leaving the largest
of the Astra Credit Companies fully owned by Astra
International.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Perusahaan asuransi milik Grup Astra, Asuransi
Astra Buana, juga memperoleh pendapatan premi
lebih tinggi dari pasar ritel dan komersial serta
pendapatan investasi.
Group insurance company, Asuransi Astra Buana,
generated higher earnings from retail and
commercial premiums and investment income.
Sementara itu PT Bank Permata Tbk, di mana
44,5% saham usaha patungan ini dimiliki Astra,
mendapat keuntungan dari kondisi ekonomi yang
positif. Dilaporkan, laba bersih mencapai
Rp 997 miliar untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010, mengalami
kenaikan 108%. Di bulan November 2010,
PermataBank memperoleh Rp 2 triliun dari
penawaran umum terbatas (rights issue) 6:1,
upaya penggalangan dana untuk memperkokoh
kecukupan modal. Pada Desember 2010, akuisisi
GE Finance Indonesia, penerbit kartu kredit
dalam negeri, telah rampung setelah mendapat
persetujuan formal dari Bank Indonesia.
PT Bank Permata Tbk, Astra’s 44.5%-held joint
venture, benefited from the positive economic
conditions and reported net income of Rp 997
billion for the year ended 31 December 2010, an
increase of 108%. In November 2010, Permata
completed a Rp 2 trillion, 6:1 rights issue, raising
funds to strengthen capital adequacy. In December
2010, the acquisition of GE Finance Indonesia,
a domestic credit card issuer, was completed
following formal approval by Bank Indonesia.
Alat Berat dan Penambangan
Laba bersih Grup Astra dari usaha alat berat dan
penambangannya naik 2% menjadi Rp 2,3 triliun.
Heavy Equipment and Mining
The Group’s net income from its heavy equipment
and mining business grew by 2% to Rp 2.3 trillion.
United Tractors, yang 59,5% sahamnya dimiliki
Astra, membukukan laba bersih Rp 3,9 triliun
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010, naik sedikit dibandingkan
laba bersih 2009. Pencapaian yang tinggi terlihat
pada usaha alat berat Komatsu yang berhasil
menjual 5.404 unit atau naik 74%. Meski demikian
kenaikan pendapatan ini diiringi dengan turunnya
kontribusi operasi kontraktor penambangan batu
bara Pamapersada Nusantara. Walaupun PAMA
berhasil mencapai target produksi lebih tinggi
dengan kenaikan produksi batu bara sebesar 14%
menjadi 78 juta ton dan kenaikan pemindahan
tanah (overburden removal) 9% menjadi 651 juta
bcm, PAMA tetap terpengaruh perubahan cuaca
yang tidak bersahabat dan lemahnya dollar AS.
Melalui tambang yang dimilikinya, PAMA menjual
2,6 juta ton batu bara.
United Tractors, which is 59.5%-owned, reported
net income of Rp 3.9 trillion for the year ended
31 December 2010, slightly increased from
2009. Strong results were seen in its Komatsu
heavy equipment business, which sold 5,404
units during the year, an increase of 74%. This
earnings improvement was, however, offset by
a reduced contribution from the contract coal
mining operations of Pamapersada Nusantara.
While PAMA achieved higher production targets,
with an increase in coal production of 14% to
78 million tonnes and an increase in overburden
removal of 9% to 651 million bcm, it was affected
by unfavourable weather conditions and a weak
US dollar. Through its own mines, PAMA sold 2.6
million tonnes of coal.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
37
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
38
Agribisnis
Kontribusi terhadap laba bersih dari usaha agribisnis
meningkat sebesar 21% menjadi Rp 1,6 triliun.
Agribusiness
Net income contribution from agribusiness
increased by 21% to Rp 1.6 trillion.
Astra Agro Lestari, yang 79,7% sahamnya
dimiliki Astra, melaporkan laba bersih Rp 2,0
triliun untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010, terdapat kenaikan
21% dibandingkan tahun 2009 karena terjadi
kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah
(CPO), yang rata-rata 13% lebih tinggi daripada
tahun sebelumnya. Produksi minyak kelapa sawit
sepanjang tahun 2010 naik 3% dibandingkan
periode yang sama di tahun 2009, yaitu sebanyak
1,1 juta ton.
Astra Agro Lestari, which is 79.7%-held, reported
a net income of Rp 2.0 trillion for the year ended
31 December 2010, an increase of 21% over 2009
due to improved crude palm oil prices achieved,
which were on average 13% higher than the
previous year. Palm oil production during 2010 was
up 3% compared to the corresponding period in
2009, at 1.1 million tonnes.
Infrastruktur dan Logistik
Laba bersih dari infrastruktur dan logistik tumbuh
sebesar 34% menjadi Rp 358 miliar.
Infrastructure and Logistics
Net income from infrastructure and logistics grew
by 34% to Rp 358 billion.
Di bulan Desember 2010, Astra mengakuisisi
tambahan 19% saham PAM Lyonnaise Jaya, yang
mengoperasikan sistem penyediaan air bersih
di sisi barat Jakarta, sehingga total kepemilikan
saham Astra di perusahaan ini meningkat dari 30%
menjadi 49%. PAM Lyonnaise Jaya mengalami
kenaikan volume penjualan air bersihnya sebesar
7% menjadi 147,3 juta kubik meter di tahun 2010.
In December 2010, Astra acquired an additional
19% of PAM Lyonnaise Jaya, which operates the
western Jakarta water utility system, increasing
its stake from 30% to 49%. PAM Lyonnaise Jaya
increased its sales volume in 2010 by 7% to 147.3
million cubic metres.
Jalan tol yang dioperasikan PT Marga Mandalasakti
di mana Astra memiliki 79,3% sahamnya mencatat
kenaikan volume lalu lintas sebesar 7% menjadi
29,4 juta kendaraan serta rata-rata tarif yang
lebih tinggi; sementara kenaikan laba bersih di
Serasi Autoraya didukung oleh lebih banyaknya
penyewaan kendaraan bermotor dan penjualan
mobil bekas.
The toll road operated by 79.3%-owned Marga
Mandalasakti, reported a 7% increase in traffic
volume to 29.4 million vehicles on higher average
tariffs, while Serasi Autoraya’s improved profit was
supported by higher vehicles rented and sales of
used cars.
Teknologi Informasi
Laba bersih dari teknologi informasi tumbuh
sebesar 76% mencapai Rp 90 miliar.
Information Technology
Net income from information technology grew by
76% to Rp 90 billion.
Astra Graphia, yang 76,9% sahamnya dimiliki
Astra, aktif di bidang solusi teknologi informasi
dan menjadi agen tunggal peralatan Fuji Xerox di
Indonesia, melaporkan kenaikan laba bersih hingga
77% mencapai Rp 118 miliar.
Astra Graphia, 76.9%-owned, which is active in
the area of information technology solutions and
is the sole distributor of Fuji Xerox equipment in
Indonesia, reported net income of Rp 118 billion,
up 77%.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Neraca Konsolidasian
Consolidated Balance Sheet
Aset
Per tanggal 31 Desember 2010, total aset
mencapai Rp 112,9 triliun, naik 26,9% dari
Rp 88,9 triliun di tahun 2009. Seperti di tahuntahun sebelumnya, aset tidak lancar lebih tinggi
dibandingkan aset lancar. Jumlah aset tidak lancar
di akhir tahun 2010 sebesar Rp 66 triliun, naik
26,5% dari Rp 52,2 triliun pada akhir tahun 2009.
Assets
As at 31 December 2010, total assets stood at
Rp 112.9 trillion, a 26.9% increase from Rp 88.9
trillion in 2009. As in previous years, non-current
assets are higher than current assets. Non-current
assets as at year end 2010 were Rp 66 trillion, up
26.5% from Rp 52.2 trillion as at year end 2009.
Peningkatan dalam piutang pembiayaan tidak
lancar, investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities dan aset tetap (terutama pada
alat transportasi dan alat berat pertambangan)
menyebabkan bertambahnya aset tidak lancar.
Sedangkan peningkatan dalam piutang pembiayaan
lancar dan persediaan (terutama barang-barang
dalam perjalanan) menyebabkan sebagian besar
kenaikan aset lancar, yang pada akhir tahun 2010
berjumlah Rp 46,8 triliun, naik 27,5% dibandingkan
tahun 2009 sebesar Rp 36,7 triliun.
Increases in non current financing receivables,
investments in associates and jointly controlled
entities and fixed assets (mainly in transportation
equipment and mining equipment) comprised the
bulk of the increase in non-current assets. Increases
in current financing receivables and inventories
(mostly goods in transit) comprised most of the
increase in current assets, which at year end 2010
was Rp 46.8 trillion, up 27.5% from 2009’s Rp
36.7 trillion.
Porsi terbesar aset lancar adalah piutang
pembiayaan lancar yang mencapai sekitar 34%,
naik dari sekitar 28,9% pada tahun 2009, atau
dari Rp 10,6 triliun menjadi Rp 15,9 triliun. Hal
ini mencerminkan kenaikan penjualan kendaraan
bermotor dan alat berat. Persentase penyisihan
untuk piutang ragu-ragu terhadap total piutang
bruto relatif tetap bila dibandingkan dengan
persentase tahun-tahun sebelumnya. Manajemen
senantiasa memperhatikan secara saksama
terhadap umur piutang ini dan nilai jaminan
fidusia.
Of the current assets, the largest is current
financing receivables, which represent about 34%,
up from about 28.9% in 2009, or from Rp 10.6
trillion to Rp 15.9 trillion, reflecting increased motor
vehicle and heavy equipment sales. Provisions
for doubtful receivables as a percentage of gross
receivables remain broadly in line with previous
year. Close attention is paid to both ageing of
these receivables and fiduciary value.
Dari piutang pembiayaan konsumen bersih
sebelum provisi sebesar Rp 26,7 triliun per 31
Desember 2010, 54% akan jatuh tempo dalam
waktu setahun dan sisanya akan jatuh tempo
antara 1 sampai 5 tahun.
Of the net consumer financing receivables before
provision of Rp 26.7 trillion as of 31 December
2010, 54% will mature within a year and the
remainder will mature between 1 to 5 years.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
39
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
40
Tingkat suku bunga tahunan efektif dari piutang
pembiayaan konsumen berkisar dari 10% hingga
46,6% untuk pembiayaan dalam Rupiah dan
7% hingga 12% untuk pembiayaan dalam
dollar AS. Pembiayaan ini sepenuhnya dijamin
dengan pengalihan fidusia Sertifikat Kepemilikan
Kendaraan Motor dan Sertifikat Kepemilikan Alat
Berat.
The effective annual interest rate of consumer
financing receivables ranges from 10% to 46.6%
for Rupiah financing and 7% to 12% for US dollar
financing. This financing is fully secured by fiduciary
transfers of Motor Vehicle Ownership Certificates
and Heavy Equipment Ownership Certificates.
Kewajiban
Per tanggal 31 Desember 2010, kewajiban total
Astra sebesar Rp 54,2 triliun, di mana Rp 37,1
triliun merupakan kewajiban jangka pendek dan
Rp 17,1 triliun adalah kewajiban jangka panjang.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan
kewajiban total Astra tahun 2009 yang berjumlah
Rp 40 triliun, di mana Rp 26,8 triliun adalah
kewajiban jangka pendek dan Rp 13,2 triliun
merupakan kewajiban jangka panjang.
Liabilities
As at 31 December 2010, Astra’s total liabilities
were Rp 54.2 trillion, with Rp 37.1 trillion current
liabilities and Rp 17.1 trillion non-current liabilities,
up from 2009’s total liabilities of Rp 40 trillion, of
which Rp 26.8 trillion were current and Rp 13.2
trillion were non-current.
Secara keseluruhan, hutang bersih di luar pinjaman
di anak-anak perusahaan jasa keuangan yang dimiliki
Grup Astra adalah sebesar Rp 3,5 triliun, dibandingkan
kas bersih Rp 729 miliar pada akhir tahun 2009,
disebabkan ekspansi usaha yang signifikan. Jika usaha
jasa keuangannya disertakan, Astra memiliki hutang
bersih sebesar Rp 24,6 triliun per tanggal 31 Desember
2010, dibandingkan Rp 13,2 triliun pada akhir tahun
sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan peningkatan
dalam volume yang dibiayai untuk otomotif dan alat
berat.
Overall net debt excluding borrowings within the
Group’s financial services subsidiaries was Rp 3.5
trillion, compared to net cash of Rp 729 billion
at the end of 2009, due to significant businesses
expansion. After including its financial services
businesses, Astra has net debt of Rp 24.6 trillion
at 31 December 2010, compared to Rp 13.2
trillion at the prior year end, due to an increase in
the volume of automotive and heavy equipment
financed.
Astra tetap mampu menutup kewajiban yang akan
jatuh tempo dalam kurun waktu kurang dari satu
tahun karena aset lancar hampir 26% lebih tinggi
dibandingkan kewajiban jangka pendeknya.
Astra remains well able to cover its current liabilities
as current assets stand nearly 26% higher than
current liabilities.
Pada akhir tahun 2010, Astra membukukan pinjaman
bank dan pinjaman lain-lainnya sebesar Rp 19,0 triliun
atau sekitar 35% dari jumlah kewajiban Rp 54,2
triliun. Dari pinjaman Rp 19,0 triliun itu, sekitar 56%
merupakan pinjaman dari bank, 36% lainnya adalah
pinjaman sindikasi, dan sisanya merupakan pinjaman
non-bank.
As at the end of 2010, Astra recorded long term
bank loans and other loans of Rp 19.0 trillion
or about 35% of Rp 54.2 trillion total liabilities.
Of that Rp 19.0 trillion total amount, around
56% were loans from banks, another 36% were
syndicated loans and the remainder were non bank
loans.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Per tanggal 31 Desember 2010 terdapat Rp 7,3
triliun surat berharga yang diterbitkan, yang berarti
13,4% dari total kewajiban. Surat berharga yang
diterbitkan adalah obligasi (66,6%) dan Medium
Term Notes (33,4%).
As of 31 December 2010 there were Rp 7.3 trillion
of issued debt securities recorded on the balance
sheet, constituting 13.4% of total liabilities. The
securities were bonds (66.6%) and Medium Term
Notes (33.4%).
Pada akhir tahun 2010, Perseroan dan anak
perusahaannya juga memiliki hutang usaha sebesar
Rp 9,3 triliun. 78% merupakan hutang terhadap
pihak ketiga dan 34% dalam mata uang selain
Rupiah.
At the end of 2010, the Company and its
subsidiaries also had trade payables amounting to
Rp 9.3 trillion. 78% were liabilities to third parties,
and 34% were denominated in currencies other
than Rupiah.
Ekuitas
Modal total pada akhir tahun 2010 mencapai
Rp 49,3 triliun, naik 23,6% dibandingkan Rp 39,9
triliun pada akhir tahun 2009. Peningkatan ini
sebagian besar disebabkan oleh kenaikan saldo laba
yang belum dicadangkan sebesar Rp 9,1 triliun.
Equity
Total equity as at year end 2010 stood at Rp 49.3
trillion, a 23.6% increase from the Rp 39.9 trillion
at year end 2009. This increase was mostly due to
increases in Retained Earnings of Rp 9.1 trillion.
Dividen
Untuk tahun 2010, manajemen mengusulkan
dividen final sebesar Rp 1.130 per saham, selain
dividen interim sebesar Rp 470 per saham yang
telah dibayarkan pada tanggal 15 November 2010.
Maka, dividen total untuk tahun 2010 menjadi
Rp 1.600 per saham, mencerminkan rasio
pembayaran 45%. Penentuan akhir tentang
dividen akan diambil dalam RUPS yang akan
diadakan di bulan Mei 2011.
Dividend
For 2010, management has recommended a final
dividend of Rp 1,130 per share, in addition to
an interim dividend of Rp 470 per share which
was paid on 15 November 2010. Total dividends
for 2010 would then be Rp 1,600 per share,
representing a payout ratio of 45%. A final
determination on dividend will be decided at the
Annual General Meeting of Shareholders in May
2011.
Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Cash flow
Kegiatan Operasional
Walaupun terdapat kenaikan penerimaan dari
para pelanggan sebesar Rp 135,7 triliun di tahun
2010, dibandingkan dengan Rp 103,9 triliun di
2009, arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan
operasional mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan karena pembayaran kepada pemasok
termasuk pembiayaan otomotif dan alat berat,
mengalami kenaikan yang signifikan sebesar
Rp 116,2 triliun dibandingkan dengan Rp 79,5
triliun di tahun 2009.
Operating Activities
Despite increased receipts from customers of
Rp 135.7 trillion in 2010, compared to
Rp 103.9 trillon in 2009, net cash flows provided
from operating activities decreased as a result
of significantly increased payments to suppliers
including automotive and heavy equipment finance
of Rp 116.2 trillion compared to Rp 79.5 trillion in
2009.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
41
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
42
Kegiatan Investasi
Arus kas bersih sebesar Rp 6,9 triliun yang digunakan
untuk kegiatan investasi di tahun 2010 menunjukkan
kenaikan signifikan dibandingkan arus kas bersih
yang digunakan di tahun 2009 yang berjumlah
Rp 4,8 triliun. Hal ini disebabkan oleh berbagai
akuisisi, di antaranya GES (pemilik 47% saham
PT Astra Sedaya Finance) dan pembelian tambang
batu bara baru, serta partisipasi Perseroan pada rights
issue PermataBank dan pembelian aset tetap.
Investing Activities
Net cash outflows of Rp 6.9 trillion for investing
activities in 2010 increased from 2009’s Rp 4.8
trillion as a result of multiple acquisitions including
GES (owner of 47% interest in PT Astra Sedaya
Finance), the purchase of a green field coal mine
and the Company’s participation in PermataBank’s
rights issue and the purchase.
Kegiatan Pendanaan
Arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan
pendanaan pada tahun 2010 mencapai Rp 2,3
triliun dibandingkan dengan penggunaan kas
bersih tahun 2009 sebesar Rp 6 triliun. Penerimaan
dari pinjaman jangka panjang sebanyak Rp 19,4
triliun dan penerimaan dari pinjaman jangka
pendek sebesar Rp 10 triliun memberi banyak
kontribusi terhadap kenaikan tersebut. Selain itu,
Astra membayarkan kembali pinjamannya sejumlah
Rp 20,2 triliun di tahun 2010 dan membayar
dividen kas sebesar Rp 6,4 triliun.
Financing Activities
The net cash inflows from financing activities in
2010 were Rp 2.3 trillion as compared with a net
use of cash in 2009 of Rp 6 trillion. Proceeds from
long-term borrowings of Rp 19.4 trillion, as well
as proceeds from short-term borrowings of Rp 10
trillion, provided much of this increase. In addition,
Astra made repayments of long-term and short
term borrowing of Rp 20.2 trillion during the year
and paid a cash dividend of Rp 6.4 trillion.
Posisi Kas
Posisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2010
sebesar Rp 7 triliun, turun dari Rp 8,7 triliun pada
akhir tahun 2009.
Cash Position
The cash and cash equivalent position at the end
of 2010 stood at Rp 7 trillion, down from Rp 8.7
trillion at the end of 2009.
Kebijakan Keuangan
Astra senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian
dalam kebijakan keuangannya. Berbagai aktivitas
kelompok usaha Astra menyebabkan adanya
potensi terhadap berbagai macam risiko keuangan,
seperti risiko pasar, risiko kredit, serta risiko
likuiditas. Untuk mengurangi dampak keuangan
dari fluktuasi tingkat suku bunga dan nilai tukar
mata uang asing, Astra menerapkan kebijakan
“lindung nilai” untuk seluruh kelompok usahanya.
Secara keseluruhan, kebijakan keuangan tersebut
dilakukan untuk melindungi nilai aktiva dan
kewajiban, serta membantu dalam membuat
perencanaan siklus produksi dan investasi, yang
memberikan tingkat kepastian terhadap biaya
investasi atas sumber-sumber kas Astra dikelola
untuk meminimalkan risiko disamping tetap
meningkatnya hasil.
Treasury Policy
Astra consistently implements a prudent treasury
policy. The group’s activities expose it to a variety
of financial risks, such as market risk, credit risk,
and liquidity risk. To mitigate the financial impact
arising from the fluctuation of interest rates
and foreign exchange rates, Astra implements a
hedging policy across its business units. Overall,
the treasury policy is implemented to protect the
value of assets and liabilities, as well as to help in
developing a plan for production and investment
cycle, which provides a degree of certainty about
costs. The investment of Astra’s cash resources is
managed so as to minimize risk while seeking to
enhance yield.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Prakiraan Tahun 2011
Harapan untuk berlanjutnya pertumbuhan
perekonomian domestik yang kuat di tengah
kemungkinan munculnya pengetatan moneter
memberikan peluang bagi peningkatan penjualan
dan pendapatan dari sektor pertambangan dan
pertanian. Peraturan baru terkait pajak kepemilikan
kendaraan bermotor dan penghapusan subsidi
bahan bakar minyak tentu akan membawa dampak
dalam sektor otomotif, sehingga diperkirakan
penjualan kendaraan akan datar saja di tahun
2011. Namun, walaupun kami tidak mengantisipasi
tahun luar biasa yang kami capai di tahun 2010 ini,
dengan tingkat suku bunga dan inflasi di dalam
negeri yang diperkirakan tetap dalam rentang wajar
selama beberapa tahun terakhir, daya beli konsumen
yang tetap tinggi, kami berharap dapat melakukan
ekspansi usaha secara nasional di tahun 2011.
Outlook for 2011
Expectations of continued strong domestic growth,
despite possible monetary policy tightening,
provides opportunities for increased sales and
revenue for all of Astra’s businesses, however
new vehicle ownership taxes and the possible
removal of gasoline subsidies may have an affect
on the automotive sector. With domestic interest
and inflation rates expected to remain within
acceptable ranges consumer purchasing power is
anticipated to remain strong, leading to business
expansion nationwide.
Astra akan tetap melakukan penetrasi di pasar
yang telah ada dan ekspansi ke berbagai area
pertumbuhan sesuai strategi jangka panjangnya.
Upaya-upaya pemasaran lewat berbagai saluran
akan tetap menjadi perhatian di sebagian besar
unit usaha, agar dapat terus menjadi pemimpin
di pasar dan meluaskan pasar secara nasional dan
internasional. Strategi ini akan didukung oleh
peningkatan kapasitas produksi dan distribusi.
Astra will continue to penetrate existing markets
and expand into areas of growth based on its long
term strategy. Strong multi-channeled marketing
efforts will continue to be factors in many of the
business units in order to remain market leaders,
and to expand markets both domestically and
internationally. This strategy will be supported by
an increase in production and distribution capacity.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
43
44
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Laporan Bisnis
Business Report
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
45
Struktur Bisnis
Business Structure
Dengan bekerja sama, unit
bisnis Astra menyatukan sumber
daya dan pengetahuannya untuk
menyempurnakan Quality, Cost
dan Delivery. Tujuan Perusahaan
adalah kekuatan dalam
menciptakan nilai.
46
Automotive
Financial
Services
Mobil
Automobile
Toyota
Daihatsu
Isuzu
Nissan Diesel
Peugeot
BMW
Komponen
Components
PT Astra
Otoparts Tbk
Sepeda
Motor
Motorcycle
Honda
Lain-lain
Others
AstraWorld
Pembiayaan
Mobil
Automobile
Financing
PT Astra
Sedaya
Finance
PT Toyota
Astra
Financial
Services
Heavy
Equipment and
Mining
Pembiayaan
Sepeda Motor
Motorcycle
Financing
PT Federal
International
Finance
Asuransi
Umum
General
Insurance
PT Asuransi
Astra
Buana
Pembiayaan
Alat Berat
Heavy Equipment
Financing
PT Komatsu Astra
Finance
PT Surya Artha
Nusantara Finance
Perbankan
Banking
PT Bank
Permata Tbk
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Mesin
Konstruksi
Construction
Machinery
PT United
Tractors Tbk
PT Traktor
Nusantara
Kontraktor
Penambangan
Mining
Contractor
PT Pamapersada
Nusantara
Pertambangan
Mining
Dasa Eka Jasatama
PT Tuah Turangga
Agung
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Working together, Astra
business units combine
resources and knowledge
to enhance Quality, Cost
and Delivery. This corporate
purpose is a strength in
creating value.
Agribusiness
Information
Technology
Agribisnis
Agribusiness
PT Astra Agro Lestari Tbk
Solusi Dokumen
Document
Solution
PT Astra Graphia
Tbk
Solusi TI
IT Solution
PT Astra Graphia
Information
Technology
Infrastructure
and Logistics
Infrastruktur
Umum
General
Infrastructure
PT Astratel
Nusantara
PT Intertel
Nusaperdana
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Mata Rantai
Logistik
Logistic Value
Chain
PT Serasi Autoraya
47
Laporan Bisnis
Business Report
Otomotif
Automotive
48
Dibandingkan tahun 2009, 2010 merupakan tahun
yang sangat berbeda bagi dunia usaha. Pada tahun
ini terbukti lagi bahwa perencanaan merupakan hal
yang sangat penting untuk meraih keberhasilan.
Komunikasi dan koordinasi yang terjalin erat di
antara semua unit usaha otomotif Astra dan para
pemasoknya serta pengambilan keputusan yang
cepat, membuat Astra mampu beradaptasi ketika
terjadi penurunan penjualan di tahun 2009 namun
tetap tidak kehilangan responsifnya ketika keadaan
mulai membaik di 2010.
In a year very different than the one before, 2010
nevertheless proved again that planning is critical
to success. Close communication between all
Astra auto business units, close coordination with
suppliers and fast decision making prepared all
companies for the 2009 slowdown just as these
factors prepared them for the eventual upturn that
came in force in 2010.
Kepercayaan pasar pulih sepenuhnya pada Maret
2010 dan penjualan kendaraan roda empat secara
keseluruhan naik dari 486.000 unit di tahun 2009
Market confidence returned in full by March 2010
and total Indonesia automotive sales increased
from 486,000 units in 2009 to 765,000 in 2010,
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Dengan memiliki jaringan penjualan
dan distribusi terbesar di Indonesia,
Astra siap melayani berbagai segmen
konsumen.
With the largest sales and distribution network in
Indonesia, Astra is able to serve the full range
of market segments.
Outlet Penjualan Langsung Astra
Astra Direct Sales Outlets
Toyota
63
Daihatsu
65
66
72
67
91
79
Isuzu
90
82
91
34
27
28
28
12
Nissan Diesel
31
6
5
6
6
06
06
07
06
07
08
09
3
4
3
Total
4
3
4
4
4
181
06
07
06
08
09
10
07
08
10
10
BMW
07
09
09
10
Peugeot
3
08
09
10
3
06
07
08
06
08
09
10
198
188
07
216
201
08
09
10
Volume penjualan mobil Grup Astra mencatat hasil yang memuaskan.
Astra’s car sales volume increased nicely.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
49
Laporan Bisnis
Business Report
Outlet Penjualan Langsung Non-Astra
Non-Astra Direct Sales Outlet
Toyota
Daihatsu
121 121
125
127
88
75
70
06
07
Isuzu
131
06
08
44
78
74
06
07
08
09
10
08
09
10
Peugeot
15
Total
13
14
43
10
Nissan Diesel
14
07
09
52
49
43
263
14
262
264
292
276
13
9
8
06
50
07
06
08
09
8
8
06
07
08
10
07
08
09
09
10
10
menjadi 765.000 unit pada 2010, sementara total
pasar sepeda motor di Indonesia meningkat pesat
dari 5,85 juta unit di tahun 2009 menjadi 7,37 juta
unit pada 2010. Pertumbuhan yang luar biasa ini
merupakan hasil dari pertumbuhan GDP yang stabil
selama beberapa tahun belakangan serta tingkat suku
bunga yang relatif rendah dan stabil sepanjang 2010.
while the total Indonesia motorcycle market went
from 5.85 million units in 2009 to 7.37 million
units in 2010. This tremendous growth is the
cumulative result of several years of stable GDP
growth and the low and stable interest rates
throughout 2010.
Kemitraan dengan Honda untuk sepeda motor,
serta Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel
(UD Trucks), BMW dan Peugeot untuk mobil
dan truk menjadikan Astra dapat memberikan
banyak pilihan bagi konsumen otomotif untuk
menggunakan produk-produk yang telah dikenal
luas dan terpercaya. Berlatar belakang hal tersebut,
penjualan otomotif mencapai rekor tertinggi.
Penjualan mobil Astra meningkat dari 281.013 unit
pada tahun 2009 menjadi 426.467 unit di tahun
2010 dan sepeda motor naik dari 2.701.278 unit
menjadi 3.416.049 unit untuk tahun yang sama.
Astra’s partnerships with Honda for motorcycles,
and with Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel
(UD Trucks), BMW and Peugeot for automobiles
and trucks, have allowed consumers both a great
selection and the confidence of owning globally
recognized and proven products. It was to these
outstanding products that consumers flocked
in record breaking numbers. Sales of Astra’s
automobiles increased from 281,013 in 2009
to 426,467 in 2010, while sales of motorcycles
increased from 2,701,278 units to 3,416,049 units
for the same years.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Lebih dari itu, Astra Otoparts sebagai pembuat
komponen mobil berhasil meningkatkan produksinya,
sehingga mampu mempertahankan posisi kompetitif
Astra. Astra Otoparts menjalin kerja sama dengan
para pemain komponen otomotif dunia seperti Aisin
Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso,
DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle,
Nippon Gasket, Nittan Valve dan Toyoda Gosei.
Moreover, component maker Astra Otoparts was
successful in stepping up production, helping to
maintain Astra’s competitive position. Astra Otoparts,
as well, has established good partnerships with a
long list of high quality auto global players: Aisin
Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso,
DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle,
Nippon Gasket, Nittan Valve and Toyoda Gosei.
Di sisi lain, perusahaan-perusahaan jasa keuangan
Astra yang terkait dengan mobil, truk dan
sepeda motor turut menikmati dampak naiknya
pembelanjaan konsumen. Kredit kendaraan
bermotor naik seiring penjualannya.
Astra’s automobile, truck, and motorcycle directed
financial service companies also benefitted from
the upturn in consumer spending, with lending
increasing in tandem with sales.
Penjualan kendaraan di tahun 2011 dan selanjutnya
sangat bergantung pada berbagai hal. Hal yang
utama adalah menyangkut ketidakpastian seputar
rancangan peraturan, seperti pada pajak progresif
terkait biaya pendaftaran kepemilikan mobil, kenaikan
pajak kepemilikan kendaraan dan penghapusan
subsidi bahan bakar minyak. Namun, Astra tetap
yakin, kepemilikan mobil di Indonesia tetap berpotensi
berkembang dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, karena tingkat kepadatannya masih
tergolong rendah untuk ukuran global.
The future of vehicle sales in 2011 and beyond
rests on a multiple of factors. Of most concern is
the uncertainty surrounding planned regulatory
changes: one to increase the tax on car registration
fees and to introduce progressive vehicle ownership
tax and the other to remove the subsidy on
gasoline. Astra, nevertheless, remains confident
both in the short and long term as car ownership
density in Indonesia is still low in global terms.
Kepemilikan Astra International di sejumlah
perusahaan manufaktur kendaraan bermotor pada
tahun 2010 antara lain sebagai berikut:
In 2010, Astra had stakes in a number of
automotive manufacturing companies, as follow:
Nama
Name
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Nama Panggilan
Short Name
TMMIN
Kepemilikan
Ownership
5%
PT Astra Daihatsu Motor
ADM
31.87%
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
IAMI
44.94%
PT Astra Multi Truck Indonesia
AMT Indonesia
75%
PT Tjahja Sakti Motor
TSM
100%
PT Astra Honda Motor
AHM
50%
PT Astra Otoparts Tbk
AOP
95.65%
Dengan memiliki jaringan penjualan dan distribusi
terbesar di Indonesia, Astra siap melayani berbagai
segmen konsumen. Melalui kegiatan-kegiatan
pemasaran dan promosi penjualan yang efektif,
yang dikelola dalam enam divisi penjualan, Astra
merangkul seluruh nusantara dan tetap dapat
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di
tengah persaingan ketat pasar otomotif.
With the largest sales and distribution network in
Indonesia, Astra is able to serve the full range of
market segments. Through effective marketing and
sales promotion activities, and management of six
sales operations divisions, Astra provided national
coverage and has maintained its market leadership
against aggressive competition.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
51
Laporan Bisnis
Business Report
Grup Mobil
Automobile Group
52
Toyota
PT Toyota-Astra Motor (TAM) adalah agen tunggal
Toyota di Indonesia. Perusahaan ini merupakan
usaha patungan antara Astra International (51%)
dan Toyota Motor Corporation (49%). Agar dapat
menyalurkan mobil-mobilnya di pasar yang tepat,
TAM memiliki lima dealer utama yang bertanggung
jawab di wilayahnya masing-masing.
Toyota
PT Toyota-Astra Motor (TAM) is the sole agent for
Toyota vehicles in Indonesia. It is a joint venture
between Astra International (51%) and Toyota
Motor Corporation (49%). To distribute cars to the
right markets, TAM engages with five main dealers
responsible for their respective regions.
Dari kelima dealer tersebut, Auto2000 menjadi
dealer terbesar dengan 72 cabang langsung
dan 73 cabang tidak langsung yang memberi
kontribusi hampir 80% terhadap volume penjualan
Toyota. Auto2000, yang di internal Astra dikenal
sebagai Toyota Sales Operation, merupakan nama
yang identik dengan Astra International dengan
pengakuan yang baik di mata para pelanggan.
Melalui jaringannya, Toyota Sales Operation
memberikan layanan penjualan dan purna-jual,
selain juga menjual suku cadang Toyota di wilayah
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera (kecuali
Riau, Jambi dan Bengkulu), seluruh Kalimantan,
Bali serta Nusa Tenggara.
Of these five dealers, Auto2000 is the largest
dealer with nearly 80% of the Toyota sales volume
with 72 direct and 73 indirect branches. Auto2000,
known internally as Toyota Sales operation, is an
identifiable brand of Astra International with high
customer recognition. Throughout its networks,
Toyota Sales Operation provides sales and after
sales services as well as selling Toyota spare-parts
throughout the regions of Jakarta, West Java,
East Java, Sumatera (excludes Riau, Jambi and
Bengkulu), all Kalimantan, Bali and Nusa Tenggara.
Lexus melengkapi kelas sedan mewah.
Lexus completes the luxury line.
Fortuner, tangguh dan berkelas
Fortuner, tough and classy
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Toyota mengalami tahun gemilang pada 2010,
di mana penjualan melonjak seiring kepercayaan
konsumen dan tingkat suku bunga yang stabil.
Penjualan tahun 2010 mencapai 280.989
kendaraan, naik 50,3% dibandingkan tahun 2009.
Pangsa pasar sebesar 36,7% sedikit turun dari
tahun 2009 sebesar 38,5%, tetapi tetap lebih
tinggi dibandingkan pangsa pasar tahun 2008
yang mencapai 34,9%. Ini menunjukkan bukti kuat
tingkat kepuasan pelanggan.
Toyota had a good year in 2010, with sales
rebounding along with the confidence in the
market place. A new sales record of 280,989
vehicles, up 50.3% from 2009, was also the result
of stable and favorable interest rates. The resulting
market share of 36.7%, slightly down from 38.5%
in 2009 but still up from 2008’s 34.9%, is reflected
in strong consumer satisfaction figures.
Kami bangga atas penghargaan sebagai peringkat
pertama dalam hal Kepuasan Pelanggan dan
Kepuasan Penjualan yang dianugerahkan JD
Power. Prestasi ini dapat dicapai karena adanya
peningkatan pasokan dan permintaan yang
berkelanjutan, perhatian terhadap layanan purnajual serta pembaruan produk yang tepat waktu.
We are extremely happy to have been recognized
by JD Power as No. 1 in both the Customer
Satisfaction and Sales Satisfaction indexes. For this
achievement, we must credit our integrated supplydemand kaizen, our close attention to after sales
service and our timely product refreshment.
Untuk mempertahankan posisinya sebagai
pemimpin di pasar mobil serta untuk menarik
pelanggan baru, TAM akan senantiasa
mengembangkan produknya, mulai dari MPV skala
rendah-sedang hingga mobil mewah. Avanza,
yang menjadi primadona penjualan mobil Toyota di
tahun 2010 dengan mendominasi 50% penjualan,
akan tetap didukung dengan pembaruan produk
dan pemasaran yang berkelanjutan.
To maintain its leading position in the car market
and attract new customers, TAM will continue to
broaden the product range in the low-medium
MPV to high end premium car range. In addition,
the Avanza, Toyota’s highest selling car in 2010
with 50% of Toyota sales, will be supported by
product refreshment and continued marketing
efforts.
Selain itu, untuk mewujudkan “Best Total
Ownership Experience” (Pengalaman Terbaik
sebagai Pemilik Mobil), para pelanggan harus
mendapatkan pelayanan prima di setiap tahap
kepemilikan, termasuk memperoleh manfaat
dari perluasan gerai dan infrastruktur serta
kepemimpinan Toyota yang kuat di pasar. Semua
ini ditujukan untuk memperkuat penetrasi pasar.
In addition, to realize a Best Total Ownership
Experience, customers must continue to receive
the benefit of operational excellence at all levels
of ownership, while benefiting from outlet and
infrastructure expansion and strengthened market
leadership. All this is geared toward our goal of
strengthening market penetration.
Yaris menyasar konsumen remaja
Yaris for teenage customers
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
53
Laporan Bisnis
Business Report
ADM terus meningkatkan kapasitas produksinya.
ADM increased production capacity.
Daihatsu semakin memperkokoh lini produknya.
Daihatsu strengthened its product line.
Daihatsu
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merupakan agen
tunggal mobil Daihatsu di Indonesia yang ditunjang oleh
179 gerai jaringan Daihatsu Sales Operation yang terus
berkembang. ADM juga menjadi basis bagi Grup Astra
dalam memproduksi compact car, yang juga diekspor
ke negara lain. Sekitar 32% saham ADM dimiliki Astra
International.
Daihatsu
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) is the sole agent for
Daihatsu cars in Indonesia, distributing through Astra’s
Daihatsu Sales Operation, by way of dealer networks
and Astra’s own growing network of 179 outlets. Equally
important, ADM also serves as the base within the Astra
Group for all compact car production and caters to
export markets. About 32% of its shares are owned by
Astra International.
Di tahun 2010 Daihatsu menempati posisi pangsa
pasar kedua terbesar dengan pencapaian penjualan
sebanyak 118.554 unit, meningkat 41.041 unit atau
53% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2010
Daihatsu semakin memperkokoh lini produknya dengan
meluncurkan beberapa mobil berciri khusus seperti Sirion
Femme dan Drift, Luxio Prestige serta New Terios.
In 2010 Daihatsu maintained its second place market
share position gained a year before and increased sales
by 41,041 units to a new record of 118,554 units, a
53% increase from last year. During the year Daihatsu
strengthened its product line-up, introducing several
special editions – Sirion Femme and Drift, Luxio Prestige
and New Terios.
Sebagai manufaktur, di tahun 2010 ADM memproduksi
mobil 50% di atas kapasitas normalnya sambil melakukan
persiapan ekspansi. Kapasitas produksi sebesar 211.000
unit per tahun terlampaui melalui tambahan jam kerja
untuk mencapai produksi sebanyak 320.000 mobil. Untuk
tahun 2011 kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi
286.000 mobil. Sebagai persiapan ekspansi tersebut, juga
dilakukan koordinasi terhadap jaringan yang mencakup
lebih dari 1.000 pemasok lokal. Pencapaian produksi di
atas kapasitas normal pada 2010 juga telah membuat
ADM berhasil mencapai produksi yang ke-2 juta unit pada
Oktober 2010.
As a manufacturer, ADM in 2010 was simultaneously
producing at 50% above normal capacity while preparing
to expand capacity. Capacity of 211,000 vehicles per
annum was exceeded through a shift doubling to achieve
an output of 320,000 units, while expanded capacity in
2011 will be 286,000 units. Planning for this expansion
included the coordination of a network of more than
1,000 local suppliers. As result, ADM recorded the
production of its two millionth unit in October 2010.
Perbaikan QCD menjadi fokus bagi ADM.
ADM focuses on Improvement of QCD.
54
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Isuzu
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), agen tunggal
dan produsen Isuzu di Indonesia, menawarkan berbagai
kendaraan bermesin diesel dengan merek Panther
pick-up/MPV, pick-up D-Max, truk/bus mini ELF, truk
Borneo, C-Series dump-trucks dan pick-up Bison. Astra
International memiliki sekitar 45% saham IAMI.
Isuzu
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), the sole agent
and a manufacturer of Isuzu in Indonesia, offers a
range of diesel-engine vehicles with brand-name line
up of Panther pick-ups/MPVs, D-Max pick-ups, ELF
trucks/mini-busses, Borneo trucks, C-Series dumptrucks and Bison pick-ups. Astra International owns
around 45% of IAMI shares.
Melalui Isuzu Sales Operation (ISO) sebagai dealer Isuzu
commercial vehicle terbesar dan juga distributor tunggal
Light Commercial Vehicle (LCV), IAMI turut berkompetisi
dengan meluaskan jangkauannya, menawarkan
layanan purna-jual yang terbaik dan memenuhi harapan
pelanggan dengan berbagai produk berkualitas.
Additionally, through the Isuzu Sales Operation
(ISO) as the largest dealer of Isuzu commercial
vehicles in Indonesia as well as sole distributor of its
light commercial vehicle, IAMI focuses on meeting
the competition by expanding coverage, offering
excellent after sales service and meeting customer
expectations with high quality products.
Di samping penjualan Panther yang stabil karena menjadi
pilihan konsumen pasar tertentu, Isuzu memperoleh
keuntungan dari perkembangan di sektor pertambangan
dan pertanian yang berhasil meningkatkan penjualan
N-Series. Pangsa pasar Isuzu untuk Truk Kategori
2 bahkan naik menjadi 14,6% di tahun 2010. Di
sisi lain, pencapaian total penjualan Isuzu di tahun
2010 meningkat drastis 57,6% dibandingkan tahun
sebelumnya dengan membukukan 24.012 unit.
While sales of the Panther, a popular choice for
a select sub-market, are steady, Isuzu benefitted
from growth in the mining and agricultural sectors
for sales of the N-Series. While Isuzu market share
in Category 2 Trucks increased to 14.6% in 2010,
total sales of Isuzu increased dramatically by 57.6%
from 2009 to 24,012 units.
Mesin yang tangguh dan irit dengan emisi yang baik
untuk produk truk Isuzu, diharapkan dapat mendongkrak
posisinya dari peringkat ketiga untuk kendaraan
komersial (CV) menjadi peringkat teratas. Dengan
jaringan 86 gerai - meningkat dibandingkan 80 gerai
di tahun 2009 - bersama para dealer, Isuzu senantiasa
berupaya keras untuk memenangkan persaingan dengan
memperkuat jaringan perusahaan, meningkatkan
kualitas pelayanan purna jual dan memenuhi ekspektasi
pelanggan. Inti dari strategi tersebut adalah untuk
menjadikan Isuzu sebagai pemain no.1 di segmen Truk.
F-Series’ new engine designs with increased power,
fuel efficiency and better emissions features are
expected to help push Isuzu from a number three
spot for Commercial Vehicles (CVs) to number one.
Isuzu through a dedicated network of 86 outlets, up
from 80 in 2009, together with its dealers will meet
the competition by expanding coverage, offering
quality after sales service and meeting customer
expectations. Central to this strategy is to present
Isuzu as the number 1 truck seller.
Mesin yang tangguh dan irit dengan emisi yang baik
Robust and efficient machines with good emissions
D-Max melengkapi kendaraan bermesin diesel Isuzu.
D-Max Isuzu completes the diesel engined line.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
55
Laporan Bisnis
Business Report
Penjualan UD Trucks sejalan dengan pertumbuhan sektor perdagangan dan perindustrian.
Sales of UD Trucks in line with the growth of trade and industry sector.
56
UD Trucks
Dengan disepakatinya kemitraan strategis baru antara
Nissan Diesel Motor Co. dari Jepang dan Volvo AB dari
Swedia, maka merek Nissan Diesel berganti menjadi
UD Trucks.
UD Trucks
As there is a new strategic partnership between
Nissan Diesel Motor Co of Japan and Volvo AB of
Sweden, the brand name of Nissan Diesel has been
changed to UD Trucks.
Sejalan dengan bergantinya merek Nissan Diesel menjadi
UD Trucks maka sejak Oktober 2010 ANDI berganti
nama menjadi PT Astra Multi Trucks Indonesia dan NDSO
berganti nama menjadi UD Trucks Sales Operation pada
Januari 2011.
Following this name change, ANDI has changed its
name to PT Astra Multi Trucks Indonesia in October
2010 and NDSO has changed its name to UD
Trucks Sales Operation from January 2011.
Untuk pasar Indonesia, PT Astra Multi Trucks Indonesia
(AMT Indonesia) merupakan produsen dan agen tunggal
penjualan UD Trucks, termasuk menangani produk-produk
pendukungnya. Astra International memiliki 75% saham
AMT Indonesia.
For the Indonesian market, PT Astra Multi Trucks
Indonesia (AMT Indonesia) acts as UD Trucks sole
agent and manufacturer as well as handles support
products. AI has a 75% share ownership in AMT
Indonesia.
AMT Indonesia secara eksklusif bekerja sama dengan
UD Trucks Sales Operation, salah satu unit penjualan yang
berada di bawah naungan Astra International, untuk
menjual dan menyalurkan UD Trucks serta memberikan
layanan purna-jual melalui jaringan 12 kantor cabang dan
13 dealernya.
AMT Indonesia exclusively engages UD Trucks Sales
Operation, a sales operation unit within AI, to sell
and distribute UD Trucks and deliver after sales
service through its 12 branches and a network of
13 dealerships.
Penjualan truk sedang dan besar UD Trucks di tahun 2010
meningkat pesat, terutama setelah kuartal pertama. Hal
ini sejalan dengan pertumbuhan sektor perdagangan dan
perindustrian. Volume penjualan UD Trucks naik sebesar
111% atau mencapai 2.735 unit, menjadi rekor baru
dalam penjualan truk pasca krisis moneter di Asia tahun
1997. Kenaikan volume penjualan itu berdampak positif
terhadap laba bersih yang tumbuh signifikan sebesar 75%.
UD Trucks found that sales of their medium and
heavy duty trucks in 2010 grew rapidly, particularly
after the first quarter, in line with commercial
and industrial growth. UD Trucks Sales volume
increased by 111%, hitting a new post-1997Asian-crisis record of 2,735 units. Similarly, its net
income also grew a significant 75%.
Di samping mengembangkan strategi untuk meningkatkan
volume penjualan, UD Trucks juga diuntungkan oleh
beberapa peraturan pemerintah, seperti yang diberlakukan
pada tahun 2010 berupa penerapan tarif lebih rendah
terhadap kendaraan yang diimpor dalam bentuk CKD.
As well as deploying strategies to boost sales
volume, UD Trucks also benefitted from several
government initiatives introduced in 2010 to lower
tariffs of importing vehicle in CKD form.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
BMW fokus kepada segmen mobil mewah.
BMW’s focus on the luxury car segment.
BMW
PT Astra International – BMW Sales Operation
(BSO) adalah unit penjualan di Astra International
yang memegang hak untuk menjual mobil dan
menyediakan layanan purna-jual bagi BMW
Indonesia – agen tunggal dan distributor utama
mobil BMW di Indonesia.
BMW
PT Astra International – BMW Sales Operation
(BSO) is a sales operation unit within AI that holds
dealership rights to sell BMW cars and provide after
sales services from BMW Indonesia – the sole agent
and main distributor of BMW cars in Indonesia.
Sebagai dampak dari iklim perekonomian yang
kondusif di tahun 2010, BMW mampu menempati
posisi kedua di segmen mobil mewah dengan
penjualan mencapai 1.240 unit.
As a result of the favorable economic climate in
2010, BMW was able to position itself at number
two in the premium car segment by selling 1,240
units.
Peugeot
PT Tjahja Sakti Motor (TSM) adalah anak perusahaan
yang sepenuhnya berada di bawah naungan Astra
International dan importir tunggal Peugeot di
Indonesia. TSM memasarkan mobil Peugeot melalui
Peugeot Sales Operation (PSO) yang merupakan
agen tunggal Peugeot di Indonesia.
Peugeot
PT Tjahja Sakti Motor (TSM), a wholly owned
subsidiary of Astra International, is the sole
importer of Peugeot in Indonesia. TSM distributes
Peugeot cars through PT Astra International Tbk’s
Peugeot Sales Operation (PSO) as its sole agent.
Penjualan mobil Peugeot di tahun 2010 naik
empat kali lipat karena penguatan nilai rupiah
dan kestabilan perekonomian, di samping upaya
pemasaran yang tepat sasaran dan adanya lini
produk baru seperti Series 3008 dan 5008.
Sales in 2010 quadrupled as a result of a
strengthened rupiah and economy as well as
closely-targeted marketing efforts and a new
product line-up, including the 3008 and 5008
series.
Peugeot melengkapi variasi produk di bisnis otomotif Astra.
Peugeot completes Astra’s product line.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
57
Laporan Bisnis
Business Report
Segmentasi Pasar Mobil Domestik
Domestic Motorcar Market Segmentation
(dalam % dari total | in percentage of total)
2010
Wholesale Market (unit)
Sedan
4X2 & 4X4
Pick Up
2009
Astra Market Share
Wholesale Market (unit)
Astra Market Share
34,650
47%
23,535
43%
526,004
66%
335,098
71%
98,663
34%
65,337
28%
Truk
105,393
28%
62,091
25%
Total
764,710
56%
486,061
58%
Kapasitas Produksi Astra
Astra’s Production Capacity
Produk
Product
2010
2009
PT Astra Daihatsu Motor
236,000
211,000
Toyota & Daihatsu
4X4 & 2X4
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
100,000
100,000
Toyota Innova & Toyota Fortuner
19,000
9,000
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
98,000
PT Gaya Motor
Isuzu Elf & Borneo
Isuzu Panther Wagon & Pick up, Nissan
Diesel Truck, BMW series 3 & 5
98,000
Pangsa Pasar Mobil Keseluruhan
Wholesale Car Market Share
2010
Toyota
36.74%
2009
Toyota
38.46%
Others
12.9%
Others
12.15%
Honda
8.02%
Honda
8.14%
Suzuki
9.3%
Suzuki
9.19%
Mitsubishi
13.92%
Mitsubishi
12.70%
Peugeot &
UD Trucks
0.38%
Peugeot &
UD Trucks
0.28%
Isuzu
3.14%
Isuzu
3.13%
Daihatsu
15.50%
58
Daihatsu
15.95%
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Sepeda Motor Honda
Honda Motorcycle
Segmentasi Pasar Sepeda Motor Domestik
Domestic Motorcycle Market Segmentation
Pangsa Pasar Sepeda Motor Keseluruhan
Wholesale Motorcycle Market Share
(dalam % dari total | in percentage of total)
2010
2010
Wholesale
Market (unit)
Kawasaki
1.13%
2009
Astra Market
Share
Wholesale
Market (unit)
Others
0.3%
Suzuki
7.13%
Astra Market
Share
Yamaha
45.12%
Bebek
Cub
3,326,261
51%
3,022,894
55%
Skuter
Scooter
3,376,541
46%
2,267,200
38%
670,187
25%
561,868
32%
Kawasaki
0.99%
7,372,989
46%
5,851,962
46%
Suzuki
7.49%
Sport & Lainnya
Sport & Others
Total
2009
Honda
46.33%
Others
0.06%
Yamaha
45.30%
Honda
46.16%
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan usaha
patungan (50:50) antara PT Astra International Tbk dan
Honda Motor Company Ltd. AHM memproduksi dan
memasarkan sepeda motor Honda di Indonesia.
PT Astra Honda Motor (AHM) is a 50:50 venture
between PT Astra International Tbk and Honda Motor
Company Ltd, and is licensed to manufacture and sell
Honda motorbikes in Indonesia.
Kebutuhan akan alat transportasi yang efektif dan
efisien, di tengah situasi tingkat suku bunga yang
rendah sehingga memudahkan pencairan likuiditas
pembiayaan, telah meningkatkan konsumsi dalam
negeri terhadap pasar sepeda motor di tahun 2010.
Penjualan sepeda motor mencapai 7,4 juta unit, naik
sebesar 26%. Segmen sepeda motor yang paling laris
adalah skuter dengan transmisi otomatis (AT), yang
mencapai penjualan 45,8% di pasar sepeda motor
secara keseluruhan.
A great need for effective and efficient transportation,
high funding liquidity with low interest rates and
strong domestic consumption boosted the motorcycle
market in 2010 by 26% to 7.4 million units. The fastest
growth segment within this motorcycle market was the
AT (Automatic Transmission) scooter category which
achieved 45.8% of the total motorcycle market.
Penambahan kapasitas pabrik dan peluncuran sejumlah model baru adalah upaya AHM untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar motor.
The increasing of production capacity and launching of several new models is an AHM effort to maintain its position as market leader for motorcycles.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
59
Laporan Bisnis
Business Report
Sepanjang tahun 2010, AHM berhasil menjual
lebih dari 3,4 juta sepeda motor Honda, melampaui
rekor penjualannya di tahun 2008 dan mengalami
peningkatan 26,5% dibandingkan penjualan tahun
2009. AHM dapat mempertahankan posisinya sebagai
pemimpin di pasar sepeda motor karena ditopang
oleh lini produk yang seimbang, kapasitas produksi
yang memadai, kampanye pemasaran yang agresif,
distribusi yang efektif dan perekonomian dalam negeri
yang menguat.
In 2010 AHM sold more than 3.4 million Honda
motorbikes, surpassing its previous sales record in 2008
and up 26.5% from 2009. A balanced product line,
available production capacity, an aggressive marketing
campaign, a strengthening domestic economy and
effective distribution allowed AHM to maintain its
leadership position in the motorcycle market.
Sementara tetap mempertahankan posisi dominannya
di segmen Honda bebek, pada tahun 2010 Honda
meraih pangsa pasar lebih besar di segmen skuter
AT, sehingga menguasai 45,9% pangsa pasar
dibandingkan 38,0% pada tahun sebelumnya.
Kenaikan pangsa pasar itu dimungkinkan melalui
penambahan kapasitas pabrik dan peluncuran
sejumlah model baru seperti Honda Scoopy, Honda
PCX dan Honda Vario Techno dalam kategori skuter AT.
While preserving its dominant position in the cub
segment, Honda in 2010 captured a higher share, to
45.9% up from 38.0% a year before, in the AT scooter
segment, made possible by increasing plant capacity
and launching several new and revamped models,
including the Honda Scoopy, Honda PCX and Honda
Vario Techno in the AT Scooter category.
Dalam mendistribusikan produk-produknya, AHM
bekerja sama dengan sejumlah main dealer yang
bertanggung jawab atas distribusi dan penjualan
sepeda motor Honda di wilayahnya masing-masing.
Salah satu main dealer terbesar dengan porsi hampir
30% dari seluruh penjualan Honda adalah Honda
Sales Operation (HSO), salah satu unit penjualan
yang berada di bawah naungan Astra International
dengan membawahi sepuluh area yang meliputi
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera
Selatan dan Bengkulu, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara dan Maluku Selatan serta Papua. HSO juga
memberikan layanan purna-jual terpadu dan penjualan
suku cadang melalui hampir 3.000 jaringannya.
In distributing its products, AHM engages with
several main dealers responsible for given regions
across Indonesia. One of those main dealers with the
portion almost 30% of all Honda sales is Honda Sales
Operation (HSO), one of the sales operation units
within Astra International which is responsible for ten
regions consisting of: Central Java, DI Yogyakarta,
Bali and West Nusa Tenggara, West Kalimantan, East
Kalimantan, South Sumatera and Bengkulu, South
Sulawesi and Southeast Sulawesi and South Maluku
and Papua. HSO also operates integrated after-sales
services and spare-part sales through a franchise
network of almost 3,000 outlets.
AHM menghadirkan beberapa produk unggulan sepanjang tahun 2010.
AHM launching several best products during 2010.
60
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Pembuat Komponen Otomotif
Auto Component Maker
Ekspor produk Original Equipment Manufacturer (OEM) meningkat 30%.
Export of Original Equipment Manufacturer products increased by 30%.
AOP menyuplai komponen mobil dan motor.
AOP supply car and motorcycle components..
PT Astra Otoparts Tbk (AOP) adalah perusahaan
publik yang sekitar 95,7% sahamnya dimiliki oleh
Astra International. Dengan visi untuk menjadi
supplier komponen otomotif kelas dunia serta
sekaligus mitra usaha pilihan utama di Indonesia,
AOP dengan proses produksinya yang efektif
serta produk yang beragam mampu memiliki
keunggulan bersaing. AOP melayani segmen
OEM industri otomotif besar Indonesia, OES serta
segmen REM baik itu domestik maupun ekspor.
Pelanggan AOP tidak hanya Honda, Yamaha,
Suzuki, Kawasaki untuk sepeda motor dan Toyota,
Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi dan
Isuzu untuk kendaraan roda empat, namun juga
konsumen publik serta bengkel servis dealer
dengan menawarkan beragam produk self-branded
dan komponen pengganti bermerek. Melalui
jaringan distribusinya AOP mengekspor produkproduknya ke pasar-pasar utama di Timur Tengah,
kawasan Asia, Oseania dan Afrika.
PT Astra Otoparts Tbk (AOP) is a publically listed
company of which Astra International owns around
95.7% of the shares. Aspiring to be a world class
auto parts supplier as well as partner of choice
in Indonesia, AOP gains benefits from effective
production processes and a wide product range.
AOP serves domestic major automotive OEM, OES
and REM as well as export REM markets. AOP’s
clients include not only Honda, Yamaha, Suzuki,
Kawasaki for motorcycles and Toyota, Daihatsu,
Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi and Isuzu for
automobiles, but also the general public and
service dealers with a widening selection of selfbranded and branded replacement parts. Through
its own distribution network, AOP caters to Middle
Eastern, major Asian, Oceania and African markets.
Bagi AOP tahun 2010 merupakan tahun yang
cukup penuh dengan tantangan meskipun ternyata
menjadi tahun prestasinya. Penuh tantangan
karena permintaan untuk komponen otomotif
berubah begitu cepat sementara kapasitas
keseluruhannya juga terbatas untuk memenuhi
permintaan tersebut, serta AOP mendapat tekanan
harga jual produk-produknya karena terjadinya
kenaikan biaya yang signifikan.
AOP found planning for 2010 to be quite
challenging though it turned out to be a record
year. AOP saw market demand for automotive
components change rapidly and with limited overall
capacity to seize those opportunities, AOP had
pressure on its selling price due to significant cost
increases.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
61
Laporan Bisnis
Business Report
Tahun 2010 juga merupakan tahun prestasi AOP
karena berhasil mencatat peningkatan laba bersih
setinggi 49% sebesar Rp 1,1 triliun. Pendapatan
bersih AOP yang tercatat sebesar Rp 6,3 triliun pun
meningkat 19% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan dari segmen Original Equipment
Manufacturer (OEM) dan REM meningkat masingmasing sebesar 32% dan 12% dibandingkan 2009.
AOP ended 2010 booking a record net income
of Rp 1.1 trillion, 49% higher when compared
to last year. AOP also achieved Rp 6.3 trillion in
consolidated revenue in 2010, 19% higher than in
2009. Contributions from the Original Equipment
Manufacturer (OEM) and Replacement Market
to AOP’s revenue increased by 32% and 12%,
respectively, from 2010 to 2009.
Keberhasilan ini karena AOP sebelum 2010
telah melakukan berbagai persiapan antisipasi
tumbuhnya pasar otomotif dengan meluncurkan
“spirit of excellence and agility”. Selain itu
AOP juga lebih kompetitif dengan fleksibilitas
penggunaan kapasitas produksinya.
The groundwork to take advantage of 2010’s
expanding motorcycle and automobile market
was set before 2010 and summed up under AOP’s
“spirit of excellence and agility” and its system of
flexible capacity utilization.
Pencapaian ini difasilitasi terutama dengan
kemampuan Grup AOP dalam memanfaatkan
peluang pasar serta dengan cepat memenuhi
permintaan pelanggan sementara tetap menjaga
segi biayanya yang sangat kompetitif. Berbagai
langkah ini, termasuk diantaranya cost reduction
programs, strong production performance,
vendor management dan trading operations telah
mendorong AOP menjawab semua tantangan di
2010.
These achievements were facilitated mainly by
AOP Group’s ability to take advantage of market
opportunities, to meet quickly rising customer
demand and to maintain its cost competitiveness.
Efforts in all fields, which included cost reduction
programs, strong production performance, vendor
management and trading operations allowed AOP
to meet the challenges of 2010.
Grup AOP menyediakan berbagai jenis komponen untuk pasar OEM dan replacement.
AOP group provides various kinds of component for the OEM and Replacement markets.
62
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
AstraWorld
AstraWorld
AstraWorld memberi dukungan terhadap bisnis otomotif
Astra dengan menyediakan layanan bernilai tambah
dan menyelenggarakan program-program Customer
Relationship Management (CRM), yang bertujuan agar
aktivitas para pelanggan produk Astra tetap terjaga.
Keanggotaan AstraWorld membawa banyak manfaat
bagi pelanggan seperti layanan konsultasi saat pembelian
mobil baru, asuransi dan pembiayaan. Selain program
diskon dan reward point yang memberi nilai tambah bagi
pelanggan, petugas AstraWorld juga akan mengingatkan
pelanggan akan waktu servis rutin mobilnya, sehingga
menciptakan hubungan timbal-balik saling membutuhkan
dan menguntungkan.
AstraWorld supports Astra automotive businesses by
providing value-adding services as well as Customer
Relationship Management (CRM) programs,
ultimately helping Astra customers stay on the move.
Membership provides numerous benefits including
consultation services in the areas of new car purchase,
insurance and financing. In addition to providing
discounts and reward point events, AstraWorld takes
care to remind customers of regular maintenance,
ultimately creating two-way loyalty and mutual value.
AstraWorld juga berfungsi sebagai penghubung utama
bagi semua pemilik mobil dan motor yang berada di bawah
naungan Astra. Mereka dapat menghubungi AstraWorld
untuk menyampaikan masukan dan keluhan. Pada tahun
2010, AstraWorld menerima 10.000 panggilan telepon
setiap bulan, hal tersebut tercatat pada infrastruktur
modern yang terpasang di call center. Pemanfaatan jasa
Bantuan Derek Darurat (Emergency Roadside Assistance/
ERA) mencapai lebih dari 2.200 pengguna jasa per bulan,
menandakan semakin banyak pelanggan yang mengetahui
layanan AstraWorld. Acara terbesar Astra bertajuk “Jelajahi
Dunia Astra” digelar pada Oktober 2010 yang merupakan
ajang edukasi dan hiburan bagi keluarga yang mampu
menyedot lebih dari 21.000 pengunjung.
In addition, AstraWorld serves as the main conduit
for all Astra automobile and motorcycle owners to
contact Astra with comments and complaints. In
2010, AstraWorld received 10,000 inbound calls per
month on the newly installed state-of-the-art call
center infrastructure. In addition, Emergency Roadside
Assistance (ERA) orders have reached more than
2,200 per month, suggesting increased awareness
of AstraWorld services. AstraWorld takes pride in
having coordinated Astra’s biggest event of the year
– the Jelajahi Dunia Astra in October 2010 – a family
edutainment event which attracted more than 21,000
visitors.
Kepercayaan pelanggan yang kuat merupakan kunci
keberhasilan Astra. Karena itu, AstraWorld berperan penting
dalam menunjukkan komitmen Astra yang berkelanjutan
dalam memberi kepuasan bagi para pelanggan.
Above all, because Astra’s auto divisions rely on
strong customer trust, AstraWorld is a focal point in
demonstrating Astra’s strong commitment to customer
satisfaction.
Demi memberikan kepuasan pelanggan AstraWorld membuka layanan call center dan layanan Emergency Roadside Assistance 24 jam setiap hari.
To provide customer satisfaction AstraWorld call center and Emergency Roadside Assistance service is open 24 hours, every day.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
63
Laporan Bisnis
Business Report
Jasa
Keuangan
Financial Services
64
Guna mendukung perluasan usaha dan meraih peluang
pertumbuhan di bidang Jasa Keuangan, Astra mengambil
dua langkah besar di tahun 2010, yaitu dengan
meningkatkan kepemilikannya di PT Astra Sedaya Finance
(ASF) dan penghimpunan dana melalui rights issue PT Bank
Permata Tbk (PermataBank).
Two major actions were taken in 2010 in Financial
Services: Astra increased ownership of PT Astra Sedaya
Finance (ASF) and raised funds through a rights issue
at PT Bank Permata Tbk (PermataBank) to support
business expansion and pursue growth opportunities.
Keputusan Astra International untuk mengakuisisi
47% saham PT Astra Sedaya Finance yang dimiliki oleh
PT General Electric Services (GES) dilakukan setelah
mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk upaya
pengembangan Astra melalui akuisisi yang strategis
dan ekonomis. ASF yang beroperasi di bawah merek
Astra Credit Companies (ACC), merupakan kelompok
perusahaan pembiayaan mobil terbesar di Indonesia.
Dengan investasi ini Astra akan menempatkan diri dalam
posisi kuat untuk meraih pangsa pasar pembiayaan yang
sedang tumbuh melalui perusahaan yang telah dikenal
andal dan mampu menciptakan paket-paket pembiayaan
menarik.
The decision to acquire the remaining 47% of ASF
from PT General Electric Services (GES) was based
on a number of factors, including Astra’s efforts to
grow through strategic and economically feasible
acquisitions. As ASF is Indonesia’s largest car finance
company, operating under the brand of Astra Credit
Companies (ACC), this investment places Astra in a
solid position to capture increased financing market
share through a known company with a proven
business model and a clear ability to create attractive
financing packages.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Astra menyediakan pembiayaan sepeda motor, mobil dan
alat berat melalui berbagai jaringan independen. Keberhasilan
penjualan tahun 2010 yang dialami Astra, sedikit banyak
ditopang oleh pertumbuhan pesat perusahaan jasa
keuangannya. Pendapatan total dari Divisi Jasa Keuangan
tahun 2010 mencapai Rp 9,8 triliun, meningkat 19%
dibandingkan Rp 8,3 triliun pada 2009. Dari pendapatan
tersebut, 48,6% berasal dari perusahaan pembiayaan sepeda
motor PT Federal International Finance (FIF), turun dari 51,8%
tahun lalu serta 26,4% disumbangkan dari Astra Credit
Companies (ACC) perusahaan pembiayaan mobil, naik dari
23,9% tahun lalu.
Astra provides motorcycle and automobile as well as heavy
equipment financing through a number of independent
channels. In direct response to the tremendous sales of
2010, Astra’s finance service companies experienced rapid
growth. Total revenues from financial services division in
2010 were Rp 9.8 trillion, up 19% from Rp 8.3 trillion
in 2009. Of this, 48.6% was contributed by motorcycle
financing company PT Federal International Finance (FIF),
lower than last year’s 51.8%, and 26.4% was contributed
from Astra Credit Companies (ACC) automobile financing
companies, an increase from last year’s 23.9%.
Di bawah panduan divisi manajemen risiko Astra serta adanya
upaya untuk saling berbagi informasi guna menemukan
Guided by Astra’s risk management division and the
interchange of best practices within the group, Non
Keberhasilan penjualan tahun 2010 yang
dialami Astra, mendukung pertumbuhan
pesat perusahaan jasa keuangannya.
In direct response to the tremendous vehicle sales
of 2010, Astra’s finance service companies experienced
rapid growth.
praktik-praktik terbaik di dalam grup, kredit macet (NPL) di
ASF tetap terkendali. NPL di FIF tahun 2010 (pinjaman belum
dibayar > 60 hari) berada di bawah 2%, sementara ACC
mampu mempertahankan NPL-nya di bawah 1%, seperti
tahun 2009. Walaupun terdapat tekanan pasar di tahun 2010
untuk memudahkan persetujuan peminjaman, perusahaan
jasa keuangan milik Astra ini tetap berkomitmen untuk
mengutamakan kualitas dengan memanfaatkan jaringan
dealer yang kuat dan telah terbukti andal.
Performing Loans (NPLs) remain good, with FIF’s 2010
NPLs (loans overdue > 60 days) below 2%, while
ACC was able to maintain its NPLs below 1%, as in
2009. Despite marketplace pressure in 2010 to ease
lending approvals, these companies remain committed
to moving towards quality, leveraging on strong and
proven dealer networks.
Secara keseluruhan, kinerja unit jasa keuangan mendapat
pengaruh positif dari tingkat suku bunga Bank Indonesia
yang relatif rendah serta kestabilan pertumbuhan GDP dan
tingkat kepercayaan konsumen. Seiring upaya pengembangan
jaringan yang lebih luas dan strategis, Jasa Keuangan Astra
mampu menarik para pelanggan melalui program pembiayaan
yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Overall the performance of the financial services
business unit was positively affected by the stable
and relatively low Bank Indonesia rates as well as by
the steady growth in GDP and consumer confidence.
Together with broad and strategically placed networks,
Astra Financial Services were able to attract customers
with financing agreements that ‘fit’ with needs.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
65
Laporan Bisnis
Business Report
Pembiayaan Sepeda Motor
Motorcycle Financing
PT Federal International Finance (FIF)
Sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya
dimiliki Astra, PT Federal International Finance
(FIF) bergerak dalam bisnis pembiayaan terutama
untuk sepeda motor Honda. Penawaran tersebut
mencakup pilihan pembiayaan sesuai hukum Islam
(syariah) yang berhasil memenuhi permintaan pasar
yang sedang bertumbuh.
PT Federal International Finance (FIF)
A wholly owned subsidiary, PT Federal International
Finance (FIF) primarily offers financing for Honda
motorcycles. Included within its multiple financing
options is an Islamic financing system (sharia) which
has successfully met a growing market demand.
Sepanjang tahun 2010, FIF telah membiayai
pembelian 1,4 juta unit sepeda motor Honda
sebesar Rp 15,6 triliun, naik dibandingkan
Rp 11,1 triliun pada 2009. Dalam hal ini FIF tetap
mempertahankan proses persetujuan kredit yang
ketat dan berhasil menguasai 42% pangsa pasar
penjualan sepeda motor baru Honda.
For 2010, FIF financed the purchase of 1.4 million
Honda motorcycles, with a booking value of
Rp 15.6 trillion, up from Rp 11.1 trillion in 2009
while maintaining its tight approval process with a
42% market share of new Honda motorcycle sales.
Sebagai upaya meluaskan dan memanfaatkan
jaringannya yang terdiri dari 121 cabang dan 357
Point of Service (POS), bertambah dari sebelumnya
300 POS pada 2009, FIF melalui FIF Spektra juga
menyediakan pembiayaan pembelian barangbarang elektronik dan peralatan rumah tangga,
sedangkan pembiayaan untuk pembelian sepeda
motor bekas disalurkan lewat FIF-UMC.
In an effort to expand its earning base and take
advantage of its network of 121 branches and 357
Point of Service (POS), up from 300 POS in 2009, FIF
is engaged in financing the purchase of electronic
goods and home equipment through FIF Spektra
and for used motorcycles through FIF-UMC.
FIF membuka beberapa Point of Service (POS) baru dan upaya meluaskan dan memanfaatkan jaringannya.
Expanded Points of Service (POS) help take advantage of network coverage.
66
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Pembiayaan Mobil
Automobile Financing
Pembiayaan mobil ditangani oleh Astra Credit
Companies (ACC) untuk semua merek mobil dan
Toyota Astra Financial Services (TA Finance) khusus
untuk mobil merek Toyota.
Automobile financing operations are handled
through two major companies, Astra Credit
Companies (ACC) for all brands and Toyota Astra
Financial Services (TA Finance) for Toyota brands.
Astra Credit Companies (ACC)
Di tahun 2010 ACC mencatat jumlah pembiayaan
ritel dan komersial sebesar Rp 19,9 triliun,
naik sebesar 39,7% dibandingkan tahun 2009
sebesar Rp 14,2 triliun. Dari jumlah tersebut,
68,2% disumbangkan oleh segmen mobil baru,
25,1% berasal dari segmen mobil bekas dan
6,7% kontribusi segmen alat berat. Perubahan
persentase tersebut didorong oleh pertumbuhan
pasar mobil baru dan alat berat di tahun 2010,
dimana pada tahun 2009 komposisi pembiayaan
masing-masing 65%, 30% dan 5%. Secara
keseluruhan, ACC telah membiayai hampir
144.000 unit kendaraan melalui 58 kantor cabang
dan titik layanan di 46 kota seluruh Indonesia.
Astra Credit Companies (ACC)
In 2010 ACC increased the amount financed by
39.7% from both its retail and commercial lending
activities to Rp 19.9 trillion, up from Rp 14.2 trillion
in 2009. Of this amount, 68.2% was provided
by the new automobile segment, 25.1% by the
used car segment and 6.7% through the heavy
equipment segment. Those changes are driven
by the growth of the new car market segment
and heavy equipment segment in 2010, whilst in
2009 the composition was 65%, 30% and 5%,
respectively. In total, this financing represents
financing for close to 144,000 units through its 58
branches and point of services in 46 cities across
Indonesia.
ACC berhasil menyalurkan pembiayaan ritel dan komersial mencapai sebesar Rp 19,9 triliun.
ACC recorded an increase in retail and commercial financing to Rp 19.9 trillion.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
67
Laporan Bisnis
Business Report
Dari lima perusahaan yang bernaung di bawah
ACC yaitu PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma
Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance,
PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Pratama
Sedaya Finance, ASF berada di urutan teratas
dengan kontribusi pendapatan sebesar 85,6%
dari total pendapatan ACC. Dengan pengalaman
mengelola perusahaan pembiayaan selama lebih
dari 28 tahun, maka ACC akan tetap berada pada
jalurnya untuk semakin mendukung Grup Astra
dengan menawarkan berbagai pilihan pembiayaan
yang menarik dan efektif di tengah pasar yang
sedang berkembang.
There are five companies under the ACC brand
umbrella: PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma
Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance,
PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama
Sedaya Finance. ASF is by far the largest with
revenues representing 85.6% of total ACC revenues.
With more than 28 years of operating a financing
company, ACC now is well positioned in supporting
Astra’s Group by offering alluring and effective
financing options for a growing market.
PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance)
Perusahaan ini merupakan usaha patungan
(50:50) antara Astra International dan Toyota
Financial Services Corporation. Di tahun 2010,
TA Finance berhasil membiayai pembelian 46.593
mobil Toyota, meningkat dari 31.542 mobil
Toyota yang dibiayai pada 2009. Selama lima
tahun menjalankan usahanya, TA Finance telah
membiayai 129.753 mobil Toyota.
PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance)
TA Finance is a 50:50 joint venture between
Astra International and Toyota Financial Services
Corporation. In 2010 TA Finance successfully
financed the purchase of 46,593 Toyota vehicles, an
increase from the 31,542 Toyota vehicles financed in
2009. In the five years of operations TA Finance has
booked financing for a total 129,753 vehicles.
Pencapaian TA Finance tak lepas dari ekspansi
jaringan yang dilakukan pada tahun 2010, terdiri
dari 13 kantor cabang dan 4 sub-kantor cabang,
meningkat dibandingkan 11 kantor cabang dan
1 sub-kantor cabang tahun 2009. TA Finance
siap melebarkan sayap melalui pemasaran yang
proaktif, dengan tetap fokus pada pembiayaan
konsumen (retail consumer, retail business, fleet)
serta pengembangan kemitraan strategis.
This growth is the result of an expanding network
which in 2010 consisted of 13 branch offices and
4 sub branches, up from 11 and 1, respectively in
2009. With focus on consumer financing (retail
consumer, retail business, fleet) and in developing
strategic partnerships, TA Finance is ready to expand
coverage with a proactive marketing plan.
TAFS menyediakan pembiayaan untuk pembelian mobil baru Toyota.
TAFS provides financing to purchase new Toyota cars.
68
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Pembiayaan Alat Berat
Heavy Equipment Financing
PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF)
SANF menawarkan pembiayaan alat berat bagi pelanggan
korporasi dan perorangan di berbagai sektor industri
di Indonesia. Melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI),
Astra memegang 60% saham SANF bermitra dengan
Marubeni Corporation sebagai pemegang saham lainnya.
Pembiayaan alat berat di tahun 2010 naik 122% menjadi
Rp 3,1 triliun yang mencakup 2.899 unit alat berat. Jumlah
ini naik 126% dibandingkan 1.280 unit alat berat yang
dibiayai sebesar Rp 1,4 triliun pada 2009.
PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF)
SANF provides heavy equipment financing for corporate,
as well as some retail, customers in various industrial and
raw material sectors throughout Indonesia. Astra has
a 60% shareholding in SANF through PT Sedaya Multi
Investama (SMI) with Marubeni Corporation as SANF’s
other shareholder. The amount financed in 2010 grew
by 122% to Rp 3.1 trillion, representing sales of 2,899
units increasing 126% from 1,280 units with amount
financed of Rp 1.4 trillion in 2009.
PT Komatsu Astra Finance (KAF)
KAF merupakan usaha patungan 50:50 antara Astra
melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) dan
PT Komatsu Indonesia. KAF secara khusus melayani
pembiayaan alat berat Komatsu bagi para pelanggan
industri terutama di sektor pertambangan. Dengan naiknya
penjualan Komatsu di tahun 2010, jumlah pembiayaan alat
berat meningkat 54,6% menjadi Rp 1,7 triliun, meliputi
pembiayaan 336 unit alat berat. Jumlah unit pembiayaan
ini 60% lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan
210 unit di tahun 2009 sejumlah Rp 1,1 triliun.
PT Komatsu Astra Finance (KAF)
KAF, a 50:50 joint venture between the Company through
PT Sedaya Multi Investama (SMI), and PT Komatsu Indonesia,
is in the business of financing Komatsu heavy equipment for
industrial customers mostly in the mining sector. Following
increased Komatsu sales in 2010, the amount of financing
for heavy equipment increased by 54.6% to Rp 1.7 trillion
represent 336 units of heavy equipment financed. The
number of units financed was 60% higher than the 210
units in 2009, with the amount of Rp 1.1 trillion.
Meningkatnya permintaan global terhadap bahan baku
memberi prospek cerah bagi kebutuhan akan alat berat di
tahun 2011.
The future of heavy equipment in 2011 looks set
to increase with increasing global demand for raw
materials.
Bisnis pembiayaan alat berat Astra dilakukan oleh KAF dan SANF
Heavy equipment financing business of KAF and SANF
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
69
Laporan Bisnis
Business Report
Asuransi Umum
General Insurance
PT Asuransi Astra Buana
Pertumbuhan penjualan mobil, khususnya secara
kredit, telah mengangkat jumlah pemegang polis
Asuransi Astra. Tercatat kenaikan pendapatan premi
bruto 22% di tahun 2010, dengan nilai pendapatan
Rp 2,3 triliun naik dari Rp 1,9 triliun di tahun 2009.
Laba bersih pun turut naik secara signifikan menjadi
Rp 613 miliar dari sebelumnya Rp 460 miliar pada
2009.
PT Asuransi Astra Buana
With the strong growth of automobile sales, in
particular sales involving credit, Astra Insurance was
able to dramatically increase numbers of issued policies,
resulting in 22% gross premium growth in 2010 to
Rp 2.3 trillion, up from Rp 1.9 trillion in 2009. Net
Income also increased significantly to Rp 613 billion
from Rp 460 billion in 2009.
Asuransi Astra telah memiliki 26 kantor cabang dan
12 titik layanannya yang tersebar di sejumlah kota
besar di Indonesia. Dengan menawarkan berbagai
produk asuransi kerugian yang beragam, Asuransi
Astra memiliki produk asuransi yang paling terkenal,
“Garda Oto”. Produk ini berhasil meraih penghargaan
The Greatest Brand of The Decade dari The Marketeers
dan Mark Plus. Sejalan dengan upaya meluaskan
usaha ritelnya di tahun yang akan datang, Asuransi
Astra juga terus berupaya memenangi kontrak asuransi
dari korporasi dengan menawarkan berbagai produk
asuransi yang menarik dan bermanfaat antara lain
asuransi properti, asuransi kesehatan, asuransi alat
berat, asuransi kelautan, asuransi kebakaran dan
asuransi kecelakaan perorangan.
Astra Insurance has 26 branches and 12 service
points, which are placed all over the country.
Offering a wide range of general insurance products,
Astra Insurance is best known for its automobile
insurance product “Garda Oto”, which was awarded
Greatest Brand of The Decade by The Marketeers
and Mark Plus. For the upcoming year, in addition
to expanding its retail business, Astra Insurance is
continuously working to win corporate insurance
contracts by offering good value insurance products,
such as property insurance, health insurance, heavy
equipment insurance, marine insurance, fire and
personal accident insurance products.
Asuransi Astra menawarkan berbagai produk asuransi umum yang beragam.
Asuransi Astra offers a diverse range of general insurance products.
70
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Perbankan
Banking
ATM PermataBank memberikan kemudahan dalam bertransaksi.
PermataBank ATMs provide transaction convenience.
PermataBank
PermataBank merupakan sebuah bank swasta terbuka
yang dimiliki bersama oleh Astra International (44,5%
saham) dan Standard Chartered Bank (44,5% saham).
Tahun 2010 merupakan tahun keberhasilan bagi
PermataBank, di mana pinjaman meningkat 27% dari
Rp 41,5 triliun tahun 2009 menjadi Rp 52,8 triliun selaras
pertumbuhan GDP dan pembelanjaan konsumen.
Demikian pula dengan dana pihak ketiga yang naik
secara signifikan sebesar 30% menjadi Rp 59,4 triliun.
Keberhasilan tersebut membuat laba bersih PermataBank
di tahun 2010 naik 108% dengan nilai Rp 997 miliar,
dibandingkan Rp 480 miliar pada tahun 2009. Perhatian
yang diberikan terhadap kualitas pinjaman menyebabkan
kredit macet (NPL) turun menjadi 0,7% dibandingkan
NPL tahun 2009 yang berkisar di 1,5%. Pada akhir 2010,
Loan-to Deposit Ratio (LDR) PermataBank sebesar 87,5%
dibandingkan dengan 91% pada tahun 2009.
PermataBank
PermataBank is a listed joint venture bank of which
Astra International owns 44.5% of the shares. The
partner is Standard Chartered Bank, which also
owns 44.5% of the shares. PermataBank had a very
successful year in 2010, with loans growing 27%
from Rp 41.5 trillion in 2009 to Rp 52.8 trillion,
in line with GDP and consumer spending growth
and third party deposits significantly increasing by
30% to Rp 59.4 trillion. In 2010 PermataBank’s
net income increased 108% to Rp 997 billion
compared to Rp 480 billion in 2009. With attention
paid to loan quality, NPL’s were reduced to 0.7%
down from 1.5% in 2009. By the end of 2010,
PermataBank’s Loan-to Deposit Ratio (LDR) stood at
87.5%, as compared to 91% in 2009.
Beberapa peristiwa penting selama 2010 antara lain
penerbitan unsecured subordinated Medium Term Notes
(MTN) berjangka sepuluh tahun senilai Rp 700 miliar pada
bulan Maret untuk mendanai ekspansi bisnis di masa depan
dan meningkatkan modal. Selain itu, pada November 2010
PermataBank melakukan rights issue sebesar Rp 2 triliun
melalui Penawaran Publik Terbatas IV, setelah mendapat
persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa. Selanjutnya pada Desember
2010 PermataBank mengakuisisi PT GE Finance Indonesia,
yang bertujuan untuk meningkatkan portofolio bisnis kartu
kredit PermataBank dan meningkatkan pangsa pasar kartu
kredit PermataBank.
Major events in 2010 included an issuance of tenyear unsecured subordinated Medium Term Notes
(MTN) in March for IDR 700 billion to fund future
business expansion, increasing Capital. Additionally
in November, the Bank offered a Rp 2 trillion Rights
Issue (Limited Public Offering IV) after having
received shareholder approval at an Extraordinary
General Meeting of Shareholders (EGMS). Finalized
in December, PermataBank acquired PT GE Finance
Indonesia, to increase the portfolio and market
share of PermataBank’s credit card.
PermataBank memiliki 48 kantor cabang (termasuk 10
kantor cabang syariah), 220 kantor cabang pembantu,
236 kantor syariah channeling, 7 kantor kas dan satu titik
pembayaran, yang ditunjang dengan 628 jaringan ATM di
seluruh Indonesia.
PermataBank has 48 branches (including 10
sharia branches), 220 sub branches, 236 sharia
channeling offices, 7 cash offices and one payment
point, which are strengthened by a network of 628
ATMs located throughout Indonesia.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
71
Laporan Bisnis
Business Report
Alat Berat dan
Pertambangan
Heavy Equipment
and Mining
72
Astra International bergerak di sektor alat berat
dan pertambangan melalui PT United Tractors Tbk
(UT). UT adalah perusahaan publik yang 59,5%
sahamnya dimiliki Astra International. Melalui
sejumlah anak perusahaan serta kemitraan strategis
dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia,
UT menjalankan tiga lini bisnis yang meliputi:
Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan
Pertambangan batu bara.
Astra International conducts its activities in the
heavy equipment and mining sectors through
PT United Tractors Tbk (UT). UT is a public
company in which Astra International has a 59.5%
holding. Through subsidiaries and partnerships
with world class companies, UT manages three
lines of business: Construction Machinery, Mining
Contracting and Coal Mining.
Pencapaian UT tahun 2010 cukup menggembirakan.
Pendapatan bersih meningkat 28% dibandingkan
tahun 2009, menjadi Rp 37,3 triliun. Kontribusi
terbesar pendapatan UT berasal dari penjualan
alat berat sebesar 46,3% (37,6% pada 2009),
Results in 2010 were generally favorable with
revenues increasing 28% from 2009 to
Rp 37.3 trillion. Heavy Equipment sales were the
main contributor to UT revenues with 46.3%
(37.6% in 2009), followed by mining contracting
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
UT telah membuat perencanaan
strategis agar dapat semakin
mengukuhkan perannya sebagai
Pemimpin Pasar.
UT is engaged in strategic planning to continue a growth
trajectory to solidify its position as a Market Leader.
Volume Penjualan Komatsu Per Sektor (Dalam Unit)
Komatsu Sales Volume By Sector (In Unit)
Pertambangan
Mining
Konstruksi
Construction
Perkebunan
Agribusiness
1,144
3,313
569
1,022
477
426
382
298
342
273
674
1,709
1,315
07
577
455
604
06
595
1,037
2,346
1,006
Kehutanan
Forestry
06
08
09
10
07
06
08
09
06
07
08
10
09
10
07
08
09
10
Kontribusi terbesar pendapatan UT berasal dari penjualan alat berat.
The largest contribution to UT revenues derived from sales of heavy equipment.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
73
Laporan Bisnis
Business Report
Pertumbuhan Volume Produksi Batu Bara dan Pemindahan Tanah (2006-2010)
Growth of Coal Production Volume and Overburden Removal (2006-2010)
Pemindahan Tanah
(dalam juta bcm)
Batu bara
(dalam juta ton)
2010
2009
2008
2007
2006
651,5
597,9
442,0
354,0
339,7
Overburden Removal
(in million bcm)
77,9
68,0
58,9
54,3
42,5
Coal
(in million tons)
diikuti kontrak pertambangan 45,4% (52,7% pada
2009) dan penambangan batu bara 8,3% (9,7%
pada 2009). Walaupun demikian, penguatan
nilai tukar Rupiah dan penurunan margin dari
bisnis Kontraktor Penambangan sebagai akibat
curah hujan yang tinggi telah menyebabkan
biaya produksi meningkat dan pada akhirnya
menyebabkan laba bersih hanya meningkat sedikit
dibandingkan tahun 2009 menjadi Rp 3,9 triliun.
at 45.4% (52.7% in 2009) and Mining at 8.3%
(9.7% in 2009). However, with the strengthening
Rupiah exchange rate and lower margins from the
Mining Contracting business due to heavy rainfall
which caused higher production costs, net income
in 2010 only slightly increased to Rp 3.9 trillion
compared to 2009.
Untuk memenuhi permintaan global terhadap
komoditas yang terus meningkat, UT telah
membuat perencanaan strategis agar dapat
semakin mengukuhkan perannya sebagai
Pemimpin Pasar. Tiga hal penting (Profit, People
dan Planet) tetap menjadi panduan dalam
berbisnis, disertai penerapan standar tertinggi
dalam hal kualitas, manajemen biaya dan
pengiriman (QCD: Quality, Cost dan Delivery).
With global demand for commodities expected
to continue its rise, UT is engaged in strategic
planning to continue a growth trajectory to solidify
its position as a Market Leader, guided by the
triple bottom line (Profit, People and Planet) and
the highest standards of Quality, Cost and Delivery
(QCD).
Dibutuhkan keahlian teknis yang handal di medan yang sulit.
It takes a reliable technical expertise for difficult terrain.
74
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Mesin Konstruksi
Construction Machinery
Kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan global
yang mengusung merek terkemuka seperti Komatsu,
UD Trucks (sebelumnya dikenal sebagai Nissan Diesel),
Scania, Valmet, Tadano, Bomag; menjadikan UT mampu
untuk menyediakan alat berat yang lengkap bagi sektor
pertambangan, perkebunan, konstruksi dan kehutanan.
Selain menjadi distributor tunggal untuk jenis alat berat
tersebut, unit Mesin Konstruksi juga memberikan layanan
purna-jual, rekayasa komponen dan rekondisi mesin.
Having partnerships with global companies and well-known
brands such as Komatsu, UD Trucks (formerly known as
Nissan Diesel), Scania, Valmet, Tadano and Bomag, UT is
able to provide a complete line of heavy equipment for
the mining, plantation, construction and forestry sectors.
In addition to being the sole distributor of these heavy
equipment lines, the Construction Machinery unit provides
dedicated after sales service, component and attachment
engineering and machine reconditioning support.
Komatsu tetap menjadi andalan UT di mana penjualannya
meningkat dari 3.111 unit pada 2009 hingga mencapai
5.404 unit tahun 2010. Kenaikan yang cukup signifikan ini
disebabkan tingginya permintaan dari semua sektor seiring
pulihnya perekonomian global setelah dilanda krisis tahun
2009 dan naiknya harga komoditas. Di tengah persaingan
ketat dalam memenuhi peningkatan permintaan di sektor
alat berat, berdasarkan riset internal, UT tetap mampu
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dengan
menguasai 46% pangsa pasar.
Komatsu remains UT’s best seller, with sales of Komatsu
equipment increasing from 3,111 units in 2009 to a new
high of 5,404 units in 2010. This sizable increase is the
result of the high demand from all sectors as the global
economy began its recovery from the downturn in 2009
along with rebounding commodity prices. Despite the
competitive scramble to fill this heightened demand, UT
was able to maintain its clear market leading position with
46% of the market, based on internal research.
Pertumbuhan pendapatan dari penjualan suku cadang dan
layanan purna-jual yang selaras dengan pasar ditunjang
oleh jaringan layanan UT yang kokoh, termasuk perluasan
pusat-pusat layanan rekondisi di Jakarta, Balikpapan,
Pekanbaru dan Sangatta. Saat ini UT memiliki 18 kantor
cabang, 17 kantor site-support dan 12 kantor perwakilan
yang tersebar di seluruh Nusantara.
Revenue growth from spare parts and after sales service
was essentially in line with the size of the market; these
services were provided through a strong network of
reconditioning facilities including remanufacturing centers in
Jakarta, Balikpapan, Pekanbaru and Sangatta. UT’s current
network of 18 branch offices, 17 site support offices and 12
representative offices will expand across the country.
Unit Mesin Konstruksi memberikan layanan purna-jual, rekayasa komponen dan rekondisi mesin.
The Construction Engineering Unit provides after-sales service, engineering components and engine reconditioning.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
75
Laporan Bisnis
Business Report
Kontraktor Penambangan
Mining Contractor
PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan tiga
anak perusahaannya, PT Pama Indo Mining,
PT Kalimantan Prima Persada dan PT Prima
Multi Mineral menyediakan jasa kontraktor
penambangan bagi sejumlah perusahaan
pertambangan batu bara skala menengah dan
besar di Sumatera dan Kalimantan. PAMA mampu
meningkatkan produksi batu baranya menjadi
77,9 juta ton pada 2010 dibandingkan 68 juta
tahun 2009, meskipun harus berjuang dengan
curah hujan yang tak kunjung henti. Untuk
mengatasi tantangan itu, perlu dirancang jalan
yang tahan segala cuaca, sistem penanganan
genangan air dan lumpur di samping peningkatan
produktivitas.
PT Pamapersada Nusantara (PAMA) and its three
subsidiaries PT Pama Indo Mining, PT Kalimantan
Prima Persada and PT Prima Multi Mineral provide
mining contracting services to a number of
medium-sized and large coal mines in Sumatra and
Kalimantan. PAMA was able to increase coal output
to 77.9 million tonnes in 2010 from 68 million in
2009, despite battling persistent rains. Focus on
meeting this challenge meant building all-weather
roads, and dewatering and mud handling systems,
with improvement to internal productivity metrics.
Investasi untuk ekspansi alat berat berhasil
menambah banyaknya pemindahan tanah
(overburden removal) sebesar 9% dari 597,9 juta
bcm pada 2009 menjadi 651,5 juta bcm pada
2010. Investasi ini tidak hanya bermanfaat bagi
produksi tahun ini saja, tetapi sebagai antisipasi
peningkatan produksi di tahun-tahun mendatang.
Investment for expansion of the heavy equipment
fleet helped increase overburden removal 9% from
597.9 million bcm in 2009 to 651.5 million bcm
in 2010. This investment not only helped increase
production in the current year but also anticipated
increased production.
Pemberlakuan standardisasi operasional yang ketat mendorong produktivitas.
Application of strict operational standards to encourage productivity
76
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Pertambangan
Mining
Melengkapi dua pertambangan batu bara yang telah
berjalan dengan baik, Dasa Eka Jasatama (DEJ) dan
PT Tuah Turangga Agung (TTA), tahun 2010 UT
mengakuisisi sebuah pertambangan batu bara baru.
UT in 2010 succeeded in acquiring a new coal
mining property to complement its two existing
mines, Dasa Eka Jasatama (DEJ) and PT Tuah
Turangga Agung (TTA).
TTA mengoperasikan pertambangan batu bara dengan
cadangan 40 juta ton di kabupaten Kapuas, Kalimantan
Tengah. Pada tahun pertama produksinya, TTA mencapai
volume penjualan sebanyak 469.144 ton. Untuk
meningkatkan penjualan batu bara 6.300 kcal-nya menjadi
1,5 juta ton pada 2011, TTA mengembangkan jaringan
pemasaran dan telah menyelesaikan pembangunan
infrastruktur pendukungnya.
TTA operates a coal mine with reserves of 40
million tonnes in Kapuas Regency, Central
Kalimantan and had a sales volume of 469,144
tonnes in its first year of production. Marketing
network and supporting infrastructure
development are being undertaken to increase
sales of its 6,300 kcal coal to 1.5 million tonnes in
2011.
Sementara itu, DEJ mengoperasikan penambangan
di Kalimantan Selatan dengan cadangan batu bara
sebanyak 13 juta ton dengan kualitas 6.700 kcal.
Produksi DEJ tahun 2010 meningkat menjadi
2,6 juta ton dibandingkan 2,4 juta ton pada 2009.
DEJ operates a mine in South Kalimantan with
reserves of 13 million tonnes of 6,700 kcal coal.
Production in 2010 rose to 2.6 million tonnes from
2.4 million tonnes in 2009.
Di tahun 2010, melalui anak perusahaannya yaitu TTA,
UT mengakuisisi 60% saham PT Agung Bara Prima (ABP).
Konsesi pertambangan ABP lokasinya bersebelahan dengan
tambang TTA dan merupakan area penambangan green
field. Target produksi per tahun pada kapasitas maksimum
nantinya diharapkan dapat mencapai 1 juta ton.
In 2010, UT through its subsidiary TTA acquired a
60% holding of PT Agung Bara Prima (ABP). ABP’s
concession is a greenfield mine situated next to
TTA’s mine. Production target for this mine is one
million tonnes per year at maximum capacity.
Volume Penjualan Batu Bara DEJ per Bulan
Pada Tahun 2010 (dalam ribu ton)
DEJ Coal Sales Volume by Month
in 2010 (in thousand tonnes)
Volume Penjualan Batu Bara DEJ dan TTA
Tahun 2007-2010 (dalam ribu ton)
DEJ and TTA Coal Sales Volume in 2007-2010
(in thousand tonnes)
261
251
219
232
265
260
3,560
3,676
249
195
3,053
2,398
212
174
170
96
07
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
08
09
10
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
77
Laporan Bisnis
Business Report
Agribisnis
Agribusiness
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) adalah sebuah
perusahaan publik di mana 79,68% sahamnya
dimiliki oleh Astra International. AAL adalah salah
satu produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO)
terbesar di Indonesia dengan luas area garapan
kelapa sawit pada 2010 mencapai 263.281 hektar.
Dalam menjalankan usahanya secara berkelanjutan
AAL fokus untuk meningkatkan produktivitas dan
rendemen (tingkat ekstraksi). Hal ini dilakukan
dengan menjalankan berbagai program intensifikasi
seperti penerapan mekanisasi dalam kegiatan
pemupukan dan panen; riset dan pengembangan
untuk meningkatkan kualitas kebun dan menjamin
ketersediaan bibit kelapa sawit di masa depan dan
program penanaman kembali yang telah dimulai sejak
78
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) is a publically
listed company in which Astra International has
a 79.68% holding. AAL is one of the largest
producers of crude palm oil (CPO) in Indonesia with
total oil palm planted area in 2010 of 263,281
ha. Focus on increasing productivity as well as the
oil extraction rate will enable AAL to sustainably
manage its business through intensification
programs with the mechanization of fertilizing
activities and harvesting techniques; through
research and development to improve plantation
quality to secure future sources of palm seed; and
through replanting programs that commenced in
2009 and 2010. AAL is in a good position to take
advantage of constraints in incremental supply due
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Lahan Inti (ha)
Nucleus Area (ha)
07
250,883
235,210
215,999
06
08
09
Data Perseroan
Corporate Data
Total Lahan Tertanam (ha)
Total Planted Area (ha)
193,709 206,797 206,042
179,489
160,723
06
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
07
08
10
264,036
09
263,281
10
AAL berada dalam posisi yang tepat
untuk memanfaatkan keterbatasan
pasokan di pasar melalui upaya-upaya
yang berkelanjutan.
AAL is in a good position to take advantage of
constraints in incremental supply through its
sustainability approach.
Luas lahan tertanam kelapa sawit AAL pada 2010 mencapai 263,281 hektar.
The oil palm planted area of AAL in 2010 reached 263.281 hectares.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
79
Laporan Bisnis
Business Report
tahun 2009 dan 2010. AAL berada dalam posisi yang
tepat untuk memanfaatkan keterbatasan pasokan di
pasar yang diakibatkan oleh meningkatnya kepedulian
masyarakat terhadap masalah pemeliharaan
lingkungan. Laporan lengkap tentang keberlanjutan
dapat dilihat dalam Laporan Keberlanjutan Astra
International 2010.
to its sustainability approach. For a full report on
sustainability, please refer to Astra International’s
Sustainability Report 2010.
Walaupun mengalami penurunan produksi di
enam bulan pertama 2010, AAL berhasil mencapai
produksi 1,113 juta ton, melampaui produksi CPO
pada 2009 sebanyak 1,083 juta ton. Dengan adanya
kenaikan harga rata-rata CPO menjadi Rp 7.027
per kilogram dari Rp 6.242 per kilogram, maka
pendapatan keseluruhan naik menjadi Rp 8,8 triliun.
In 2010, AAL succeeded in overcoming production
shortfalls in the first half of 2010, to exceed 2009’s
CPO output of 1.083 million tonnes and reach an
output of 1.113 million tonnes. In addition, due to
an increase in average price for CPO, which was
Rp 7,027 per kilogram up from Rp 6,242 per
kilogram in 2009, overall revenue increased to
Rp 8.8 trillion.
Penanaman Baru (ha)
New Palm Planting (ha)
Penanaman Kembali (ha)
Replanting (ha)
Total Produksi TBS (ton)
Total FFB Production (tonnes)
3,693
22,263
19,211
3,640,427
14,587
4,295,022
3,937,806
4,235,052
3,743,648
2,481
13,153
1,162
347 477
3,577
06
07
06
08
09
TBS Inti (ton)
Nucleus FFB (tonnes)
2,910,041
2,830,604
07
08
10
06
09
Yield TBS (ton/ha)
Yield FFB (tonnes/ha)
3,337,433 3,329,009
19.83 20.09 20.89 21.81
20.35
80
06
07
08
09
10
07
4.59 4.58 4.71
06
08
09
08
09
10
Yield CPO (ton/ha)
Yield CPO (tonnes/ha)
2,710,364
06
07
10
10
07
08
5.05
4.67
09
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
10
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Total Produksi Minyak Sawit (ton)
Total CPO Production (Tonnes)
981,538
917,885 920,613
1,082,953
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Rata-rata Harga Jual CPO (Rp/Kg)
Average CPO Selling Price (Rp/Kg)
7,134
1,113,277
6,002
7,027
6,242
3,552
06
07
06
08
09
07
08
10
09
10
Di sepanjang tahun 2010 AAL berhasil
membangun dua pabrik pengolahan CPO baru di
Kalimatan Timur dan Kalimantan Tengah dengan
kapasitas pemrosesan masing-masing 30 ton
Tandan Buah Segar (TBS)/jam dan 45 ton TBS/
jam. Pada akhir 2010 AAL mengoperasikan 22
pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas total
sebesar 1.050 ton TBS/jam. Untuk tahun 2011,
akan dibangun empat pabrik baru CPO dengan
kapasitas produksi seluruhnya 165 ton TBS/jam
untuk melayani perkebunan di Kalimantan Selatan
dan Timur serta Sulawesi Tengah.
During 2010, AAL successfully completed two
new Palm Oil mills in East Kalimantan and Central
Kalimantan with processing capacities of 30 tonnes
Fresh Fruit Bunch (FFB)/hour and 45 tonnes FFB/
hour, respectively. As of the end of 2010, AAL
operated 22 Palm Oil mills with total capacity of
1,050 tonnes FFB/hour. Construction of four new
Palm Oil mills with combined capacity of 165
tons FFB/hour will commence in 2011 to serve
plantations in South and East Kalimantan and
Central Sulawesi.
Selain mengolah CPO, AAL juga mengoperasikan
enam pabrik kernel pressing (pengepresan inti
sawit) di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
dengan kapasitas produksi 700 ton kernel per hari,
meningkat dibandingkan 600 ton kernel per hari
pada 2009. Untuk tahun 2011, AAL berencana
mengembangkan tiga pabrik baru kernel pressing
dengan kapasitas total 180 ton kernel per hari.
In addition to processing mills, AAL also operates
six kernel pressing mills located in Sumatera,
Kalimantan and Sulawesi with processing capacity
of 700 tonnes kernel/day, up from 600 tonnes
kernel/day in 2009. In 2011, AAL also plans
development of three new kernel pressing mills
with total capacity of 180 tonnes kernel/day.
AAL mengoperasikan 22 pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas total sebesar 1.050 ton TBS/jam.
AAL operates 22 palm oil mills with a total capacity of 1,050 tonness of FFB/hour.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
81
Laporan Bisnis
Business Report
Teknologi
Informasi
Information
Technology
82
Astra International memiliki 76,87% saham
PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia), sedangkan
sisanya sebesar 23,13% dimiliki oleh masyarakat.
Seluruh saham Astragraphia diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia. Astragraphia dikenal sebagai
penyedia solusi dokumen terkemuka melalui Astra
Graphia Document Solutions (AGDS) yang dijalankan
langsung oleh Astragraphia, serta penyedia solusi
teknologi informasi dan komunikasi terkemuka
melalui anak perusahaan, PT Astra Graphia
Information Technology (AGIT).
Astra International has a 76.87% holding in
PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) while the
public holds the remaining 23.13% through
the Indonesia Stock Exchange. Astragraphia is a
leading provider of document solutions, through
Astra Graphia Document Solutions (AGDS), and
of information technology and communication
solutions, through subsidiary company Astra
Graphia Information Technology (AGIT).
AGDS telah menjadi exclusive distributor dari Fuji
Xerox Co. Ltd., Jepang sejak berdirinya Astragraphia.
Sementara itu, AGIT memberikan layanan solusi
bisnis teknologi informasi di bidang jasa infrastruktur,
profesional dan outsourcing, dengan menjadi mitra
strategis dari perusahaan-perusahaan kelas dunia
seperti Airspan, Cisco, Ericson, HP, IBM, Microsoft,
Oracle, SAP dan SUN.
AGDS has a long term partnership with Fuji Xerox
Co. Ltd. of Japan as its exclusive distributor in
Indonesia while AGIT provides IT business solutions
in the fields of infrastructure services, professional
services, and outsourcing services with world class
strategic partners such as Airspan, Cisco, Ericson,
HP, IBM, Microsoft, Oracle, SAP and SUN.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Jaringan distribusi AGDS meliputi 77 titik layanan
yang dikelola oleh 22 kantor cabangnya; serta kerja
sama dengan beberapa gerai jaringan toko buku,
toko elektronik dan toko komputer untuk penjualan
produk low-end. Dengan jaringan tersebut, AGDS
mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam
industri penyedia solusi dokumen baik untuk
kebutuhan perusahaan maupun personal.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Through both a strategic consolidation of 77
service points which are managed by 22 branches
and a cooperation with bookstore chain outlets,
a consumer electronics store chain and computer
shops for low-end products, AGDS strengthened its
market leading position in the document solution
industry and greatly increased its distribution
channels for personal printer products.
Astra Graphia terus meningkatkan
lini produksi yang dimiliki, mengelola
distribusi secara strategis dan mencapai
pertumbuhan pendapatan.
Astra Graphia expanded existing products, strategically
managed distribution channels and produced an increase
in revenue.
Sebagai bisnis utama Astragraphia, sepanjang tahun
2010 AGDS memberi kontribusi sebesar 59,9%
dari pendapatan Astragraphia. AGIT memperluas
portofolio usahanya dengan mengelola bisnis sistem
Tracking & Monitoring dan memberikan kontribusi
sebesar 40,1% terhadap pendapatan Astragraphia.
Kedua bisnis ini berperan dalam membantu
Astragraphia mencapai pertumbuhan pendapatan
sebesar 17,3% menjadi Rp 1,6 triliun dan laba bersih
meningkat 76,9% menjadi Rp 118,4 miliar.
As Astragraphia’s main business, AGDS contributed
59.9% of Astragraphia’s revenue. AGIT also
expanded its business portfolio by concluding a
sales arrangement for a Tracking & Monitoring
system and contributed 40.1% to Astragraphia’s
revenue. Together these new endeavors, along
with continued effort with its existing product lines,
helped Astragraphia achieve revenue growth of
17.3% to Rp 1.6 trillion while net income increased
by 76.9% to Rp 118.4 billion.
AGIT memperluas portofolio usahanya dengan mengelola bisnis sistem Tracking & Monitoring.
AGIT expanded its business portfolio by adding a Tracking & Monitoring system.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
83
Laporan Bisnis
Business Report
Infrastruktur
dan Logistik
Infrastructure
and Logistics
Melalui tiga anak perusahaan yang dimilikinya:
PT Astratel Nusantara (Astratel), PT Intertel
Nusaperdana (Intertel) dan PT Serasi Autoraya
(SERA), Astra International bertekad untuk terlibat
aktif mengembangkan usaha jaringan infrastruktur
dan logistik di Indonesia. Ketiga anak perusahaan
tersebut bersama anak perusahaan dan usaha
patungan (joint venture) yang dikembangkannya
menghasilkan pendapatan Rp 3,6 triliun,
meningkat dibandingkan pendapatan tahun 2009
sebesar Rp 3 triliun. Perkembangan besar dalam
bisnis infrastruktur dilakukan Astratel dengan
menambah kepemilikan 19% saham PT PAM
Lyonnaise Jaya (Palyja) dari Citigroup Financial
Products Inc.
84
Through three wholly owned subsidiaries: PT Astratel
Nusantara (Astratel), PT Intertel Nusaperdana
(Intertel) and PT Serasi Autoraya (SERA), Astra
International aspires to become more involved in the
infrastructure and logistics chain businesses. These
companies and their subsidiaries and joint ventures
generated revenue of Rp 3.6 trillion in 2010, up
from Rp 3 trillion in 2009. A major development
in the infrastructure business was the purchase by
Astratel of an additional 19% interest in PT PAM
Lyonnaise Jaya (Palyja) from Citigroup Financial
Products Inc.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Jaringan Logistik
Empat lini bisnis dikelola SERA, yaitu jasa
penyewaan/rental mobil (melalui TRAC – Astra
Rent A Car), jasa penjualan mobil bekas (melalui
Mobil88 dan Ibid), jasa logistik (melalui SELOG –
Astra Logistics Company dan PT Toyofuji Serasi
Indonesia (TFSI)) serta jasa transportasi umum
Orenz Taxi.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Logistics Value Chain
SERA operates four business lines which are: vehicle
lease/rental services (through TRAC – Astra Rent A
Car), used–car sales operations (through Mobil88
and Ibid), logistics operations (through SELOG – an
Astra Logistics Company and PT Toyofuji Serasi
Indonesia (TFSI)) and Orenz Taxi in the public
transportation line.
Melalui tiga anak perusahaannya, Astra
bertekad untuk aktif mengembangkan
usaha jaringan infrastruktur dan
logistik.
Through three wholly owned subsidiaries, Astra aspires
to become more involved in the infrastructure and
logistics chain businesses.
Kontributor terbesar terhadap pendapatan SERA
adalah TRAC – Astra Rent A Car yang menjadi
pemimpin di pasar jasa rental mobil dengan
kontribusi sebesar 47,2%, diikuti Mobil88
pusat penjualan mobil bekas dengan kontribusi
44,2%. Pencapaian tahun 2010 ditandai dengan
penambahan armada Orenz Taxi, penanganan 21
proyek Transportation Management System (TMS)
oleh TRAC – Astra Rent A Car, serta peningkatan
rata-rata trade in unit setiap bulan dari Mobil88
sebesar 71,4% dibandingkan tahun 2009.
The largest contributors to SERA’s revenue were
market leaders TRAC-Astra Rent A Car at 47.2% and
used-car sales operation Mobil88 at 44.2%. Orenz
taxi increased its fleet during 2010. Also in 2010,
TRAC-Astra Rent-A-Car concluded 21 contracts for
the Transportation Management Systems (TMS) and
increased Mobil88’s average unit trade in per month
by 71.4% from 2009.
SERA terus mengembangkan divisi logistiknya
dengan mendirikan SSI – PT Serasi Shipping
Indonesia pada Juli 2010. Hal ini dilakukan untuk
SERA continued to develop its logistics division by
establishing SSI – PT Serasi Shipping Indonesia in July
2010 to capture business within the agribusiness
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
85
Laporan Bisnis
Business Report
TRAC memimpin pasarnya melalui kualitas pelayanan dan armada transportasi.
TRAC leads its market through quality service and fleet management.
86
menangkap peluang bisnis di pasar agribisnis dan
penambangan. Untuk meningkatkan layanan jasa
logistik, TFSI menambah jumlah kapalnya menjadi
4 unit dari sebelumnya 3 unit dan melakukan 154
pengapalan dengan total kendaraan bermotor
yang diangkut sejumlah 83.637 unit, meningkat
73% dibandingkan tahun 2009. Sementara itu,
SELOG dengan jasa pengangkutan alat berat
melalui PT Harmoni Mitra Utama pada tahun 2010
mengangkut 11.531 unit alat berat, meningkat
lebih dari 3 kali lipat dibandingkan tahun 2009
dan telah memulai pengiriman CPO (Crude Palm
Oil) sebanyak 12 kali pengapalan ke daerah
Kumai-Dumai. SELOG selama 2010 juga telah
mengoperasikan 359 unit truk untuk kebutuhan
pengiriman spare part dan berbagai produk
pelanggan yang berarti naik 35,5% dari
tahun 2009.
and mining markets. To improve logistic services,
TFSI added one ship to make a total of four and
conducted 154 shipments with the total delivery
of 83,637 vehicles, 73% more than in 2009.
Meanwhile, SELOG with the heavy equipment
shipment services through PT Harmoni Mitra
Utama in 2010 delivered 11,531 pieces of heavy
equipment, an increased more than 3 times from
2009 and delivered 12 shipments of CPO (Crude
Palm Oil) to Kumai-Dumai. SELOG during the year
operated 359 trucks for delivering spare parts and
products to customers, increasing by 35.5% from
2009.
SERA melihat tahun 2011 pertumbuhan akan tetap
kuat dan berencana menambah armada TRAC
menjadi 30.000 mobil dari 25.093 unit di tahun
2010 dan membuka tiga cabang baru Mobil88.
SERA sees the growth for 2011 as strong with plans
for TRAC-to increase unit in operation to 30,000
vehicles compare to 25,093 units in 2010 and
Mobil88 to open three branches.
Jaringan Infrastruktur
Astratel berkecimpung dalam berbagai proyek
infrastruktur lewat anak perusahaan dan usaha
patungan. PT Marga Mandalasakti (MMS) yang
79,31% sahamnya dimiliki Astratel, memegang
konsesi dan mengoperasikan jalan tol TangerangMerak sepanjang 72,5 km sampai tahun 2048.
Peningkatan Perekonomian telah meningkatkan
volume kendaraan menjadi sebesar 29,4 juta
kendaraan, tumbuh sebesar 7,1%.
Infrastructure Value Chain
Astratel is involved with a variety of infrastructure
projects with subsidiaries and joint ventures.
PT Marga Mandalasakti (MMS), 79.31% owned by
Astratel, holds the concession for and operates the
72.5 km Tangerang-Merak Toll Road until 2048.
Increased economic growth has resulted in MMS in
achieving year on year traffic growth of 7.1% with
total traffic volume of 29.4 million vehicles.
Astratel also owns 40% of PT Marga Trans
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Astratel juga memiliki 40% saham PT Marga
Trans Nusantara, sebuah usaha patungan dengan
PT Jasa Marga Tbk dalam membangun dan
mengoperasikan jalan tol Kunciran-Serpong
sepanjang 11 km sebagai bagian dari Jakarta
Outer Ring Road II. Saat ini proyek ini masih dalam
development stage.
Nusantara, a joint venture with PT Jasa Marga Tbk
for the purpose of constructing and operating the
11 km Kunciran-Serpong toll road as part of Jakarta
Outer Ring Road II project. Currently, it is still in the
development stage.
Astratel menguasai 49% saham PT PAM Lyonnaise
Jaya (Palyja) – (naik dari 30% pada 2009). Palyja
adalah penyedia air bersih untuk kawasan Jakarta
wilayah barat sesuai Kesepakatan Kerja Sama
dengan PAM Jaya. Usaha patungan dengan Suez
Environment (lini usaha GDF Suez France) ini
memegang konsesi pengadaan air bersih selama
25 tahun sejak 1998. Dengan tambahan 14.026
pemasangan baru, Palyja telah mendistribusikan
147,3 juta m3 air bersih pada 2010, meningkat
sedikit dibandingkan pendistribusian air bersih
tahun 2009 sebanyak 137,7 juta m3. Perluasan
layanan Palyja di masa mendatang bergantung
pada temuan sumber-sumber air mentah baru dan
nilai ekonomis dari sumber-sumber air tersebut.
PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), 49% owned by
Astratel (up from 30% in 2009), is a provider of
clean water in the western part of Jakarta under
a Cooperation Agreement with PAM Jaya. This
joint venture with Suez Environment, a business
line of GDF Suez France, has a 25 year concession
starting from 1998. With an additional 14,026 new
connections, Palyja distributed 147.3 million m3 of
clean water in 2010 slightly up from 2009’s 137.7
million m3. Future expansion of service depends
on finding new sources of raw water and in
determining the economic viability of such sources.
PT Gresik Distribution Terminal (GDT) yang 40%
sahamnya dimiliki Astratel, menyediakan tangkitangki penimbunan minyak dengan kapasitas
35.000 kilo-liter di Gresik, Jawa Timur. Sejak
mulai beroperasi pada September 2009,
penyimpanan minyak keseluruhan telah
mencapai 93.000 kilo-liter.
PT Gresik Distribution Terminal (GDT), 40% owned
by Astratel, operates an oil tanking terminal with
a 35,000 kilo-liter capacity in Gresik, East Java.
Starting operations in September 2009, total
throughput has reached 93,000 kilo-liters.
Sementara itu, Intertel menguasai 34,91%
saham PT Toyofuji Logistics Indonesia (TFLI), yang
mengelola lahan untuk mobil-mobil Astra dan
non-Astra yang akan dikirim ke berbagai daerah
maupun ke luar negeri via trans-shipment.
PT Toyofuji Logistics Indonesia (TFLI), 34.91% owned
by Intertel, operates a pre-shipment marshalling yard
for both Astra and non-Astra cars for export and
import trans-shipment.
Volume kendaraan jalur tol Tangerang-Merak naik 7,1%.
Traffic volume in Tangerang-Merak toll road grew by 7.1%.
Palyja menyediakan air bersih untuk kawasan Jakarta Barat.
Palyja provides clean water within West Jakarta.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
87
88
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Tinjauan Unit
Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
89
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Unit
Lingkungan,
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
Environment,
Health and Safety
90
Komitmen untuk saling menghormati antar individu,
ramah terhadap lingkungan dan memiliki tanggung
jawab sosial tertanam dalam filosofi Catur Dharma.
Komitmen ini telah diterapkan sejak lama di Astra
dengan tujuan mencapai yang terbaik, bukan sekadar
melekat pada praktik usaha atau hanya karena
kepatuhan terhadap peraturan hukum. Dalam jangka
pendek dan jangka panjang, komitmen tersebut
terbukti telah membuahkan hasil bagi Perseroan.
Embodied within Astra’s Catur Dharma philosophy
is a respect for individuals and the directive to be
environmentally friendly and socially responsible. This
long standing commitment to strive for excellence
within these areas are not just an additional feature
of business practice, nor is it merely compliance
with both legal requirements; this commitment, in
both the short and long run, provides returns for the
Company.
Di semua sistem usaha, baik dalam hal manufaktur,
distribusi maupun bidang lainnya, Astra senantiasa
berupaya menciptakan sistem yang berkelanjutan
dan efisien. Menyediakan lingkungan kerja
yang aman dan sehat bagi para pekerja dapat
meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi
waktu tidak produktif dan di tahun 2010 hal
tersebut mampu meningkatkan tingkat produksi
secara pesat guna memenuhi permintaan pasar.
In all business systems, whether manufacturing,
distribution or others, Astra seeks to establish
sustainable and efficient systems. Providing a safe
and healthy work environment for workers adds
to productivity, minimizes down time and in 2010
allowed production levels to dramatically increase
to meet market demand. It has also proven both
profitable and sustainable when integrating
production system by-products within the reduce,
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Astra berupaya menciptakan sistem yang berkelanjutan, efisien dan menguntungkan.
Astra seeks to create a system that is sustainable, efficient and profitable.
Di seluruh sistem usaha, baik itu
manufaktur, distribusi ataupun yang
lainnya, Astra senantiasa mengupayakan
sistem yang berkelanjutan dan efisien.
In all business systems, whether manufacturing,
distribution or others, Astra seeks to establish sustainable
and efficient systems.
Terbukti menguntungkan dan berkelanjutan pula
bahwa pengintegrasian sistem produksi menurut
produk sesuai paradigma pengurangan, daur
ulang dan penggunaan kembali (reduce, recycle
dan reuse) menciptakan manfaat bagi masyarakat,
pelanggan dan operasional bisnis.
recycle and reuse paradigms, creating benefits for
the community, customers and business operations.
Astra membuat serangkaian standar berupa Astra
Green Company (AGC) untuk mengatur situasi
lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja di
ratusan unit usaha serta para pemasok. Standar
AGC ini memuat panduan umum, target rinci dan
Green Strategy tiga rangkap yang mencakup Green
Process, Green Product dan Green Employees.
Green Process bertujuan mengembangkan proses
usaha yang aman, nyaman dan bersih; Green
To manage the health, safety and environmental
situations of hundreds of business units, as well
as those of suppliers, Astra has developed the
Astra Green Company (AGC) set of standards.
Contained within its provisions are general
guidelines, specifies targets and a three-fold
Green Strategy: Green Process, Green Product
and Green Employees. Green Process aims at
developing safe, comfortable and clean business
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
91
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Unit
92
Product bertujuan menghasilkan produk-produk
yang ramah lingkungan dan aman; sedangkan
Green Employees bertujuan meningkatkan
kesadaran dan kompetensi sesuai praktik-praktik
keselamatan dan kesehatan kerja yang telah
ada maupun menemukan cara-cara baru untuk
menciptakan nilai bagi Lingkungan, Kesehatan
dan Keselamatan Kerja. Sistem ini berhasil menjadi
model yang digunakan dalam pendekatan triple
bottom line (Planet, People dan Profit).
processes; Green Product aims at producing
environmentally-friendly and safe products; and
Green Employees aims at raising awareness and
competencies toward both established safe and
healthy practices and innovating new ways to
create Environment, Health and Safety (EHS)
value. This system continues to be a successful
model facilitating the triple bottom line approach
of planet, people and profit.
Dengan bekerja sesuai prosedur operasi standar,
meraih sertifikasi internasional dan melanjutkan
kampanye kesadaran terhadap Lingkungan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja telah membuat
pabrik-pabrik Astra berulang kali berhasil menjadi
contoh sebagai tempat usaha paling aman
dan peka terhadap lingkungan di Indonesia.
Pembahasan lebih lengkap tentang berbagai
sertifikasi serta penghargaan kesehatan dan
keselamatan kerja yang diperoleh Astra, dapat
dibaca dalam Laporan Keberlanjutan Astra 2010.
Unit-unit usaha Astra berhasil meraih sertifikasisertifikasi berikut:
Following standard operating procedures, gaining
international certifications and continuing EHS
awareness campaigns have repeatedly placed Astra
facilities as among the safest, most environmentally
sensitive companies in Indonesia. For a more
complete discussion of certifications and health
and safety awards, please refer to the 2010 Astra
Sustainability Report. Astra business units have
achieved the following certifications:
ISO 14001
ISO 14001
SMK3 (Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja) SMK3
(Occupational Health and Safety
Management)
ISRS (Sistem Pemeringkatan
Keselamatan Kerja Internasional)
ISRS (International Safety Rating
System)
GMP (Praktik Manufaktur yang
Baik)
GMP (Good Manufacturing
Practices)
PROPER (Pemeringkatan Kinerja
terkait Manajemen Lingkungan)
PROPER (Performance Rating
in Relation to Environmental
Management)
EPE (Evaluasi Kinerja
Lingkungan)
EPE (Environmental Performance
Evaluation)
HACCP ISO 22000:2005
(Pengendalian Penting Analisis
Bahaya)
HACCP ISO 22000:2005 (Hazard
Analytical Critical Control)
Standar Bangunan Hijau
Green Building Standard
NOSA (Asosiasi Keselamatan
Kerja Nasional)
NOSA (National Occupational
Safety Associate)
Eco Label
Eco Label
OHSAS 18001
OHSAS 18001
LCA (Analisis Siklus Kehidupan)
LCA (Life Cycle Analysis)
HCVF (Hutan Bernilai Konservasi
Tinggi)
HCVF (High Conservation Value
Forest)
NFPA (Asosiasi Pemadam
Kebakaran Nasional)
NFPA (National Fire Protection
Association)
ISPS Code (Keamanan
Fasilitas Kapal & Pelabuhan
Internasional)
ISPS Code (International Ship &
Port Facility Security)
ISM Code (Peraturan
Manajemen Keselamatan Kerja
Internasional)
ISM Code (International Safety
Management Code)
SOLAS (Keselamatan Kehidupan
di Laut)
SOLAS (Safety of Life at Sea)
MARPOL
(Polusi Kelautan)
MARPOL (Maritime Pollution)
SPM
(Standar Pelayanan Minimum)
untuk jalan tol
SPM (Minimum Service
Standard) for toll roads
FSCS (Standar Dewan Pengawas
Hutan untuk Manajemen Hutan)
FSCS (Forest Stewardship
Council Standard for Forest
Management)
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Astra melakukan penilaian tahunan AGC untuk
menentukan kemajuan yang telah dicapai dalam
memenuhi target dan mengidentifikasi praktik
terbaik. Tanggapan atas upaya ini semakin
baik, seiring bertambahnya unit usaha yang
berpartisipasi dan mencapai peringkat yang baik.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Astra performs annual AGC assessments to
determine progress in meeting targets and to
identify best practices. The response to this
assessment has been more encouraging as more
business units are participating and achieving strong
ratings.
Hasil Penilaian Astra Green Company
Astra Green Company Assessment Results
Jumlah Unit yang Berpartisipasi
2010
2009
455
446
Number of Participating Units
67
75
Gold Award
Hijau
231
213
Green
Biru
Penghargaan Emas
104
110
Blue
Merah
19
32
Red
Hitam
34
16
Black
Dalam semua kegiatan usahanya, Astra senantiasa
memenuhi seluruh peraturan pemerintah
Indonesia, serta aktif terlibat dalam berbagai
aktivitas prosedur penilaian dan forum pertemuan
yang menyangkut isu lingkungan, kesehatan
dan keselamatan kerja. Semua komitmen ini
mempunyai satu sasaran: menciptakan kehidupan
yang lebih baik bagi para karyawan dan pelanggan
Astra serta masyarakat luas.
In all its business activities, Astra fully complies with
all Indonesian government regulations and actively
participates in numerous assessment procedures and
community forums on environmental, health and
safety issues. All of this commitment has as its goal:
providing a better life to its employees, customers
and the community.
Tim pemadam kebakaran waspada di setiap saat
Fire Team - alert at all times
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
93
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Unit
Sumber Daya
Manusia
Human Resources
94
Pemahaman Astra akan pentingnya peranan
sumber daya manusia dalam menunjang
keberlanjutan bisnis jangka panjang tercermin
pada upaya-upaya pengembangan sumber
daya manusia Astra yang terus dilakukan secara
berkesinambungan.
Through its continuing efforts in human
resources development, Astra demonstrates a
clear understanding of the critical role of human
resources in supporting business continuity in the
long-term.
Sebagai perwujudan dari konsep strategis 3W
(Winning Concept, Winning System dan Winning
Team) yang telah lama diperkenalkan sebagai
kerangka strategis Astra, maka managemen Astra
juga telah merumuskan strategi “Triple Roadmap”
yaitu Portfolio Roadmap, People Roadmap dan
Public Contribution Roadmap untuk mendukung
visi jangka panjang Astra .
In further developing its strategic concept of 3W
(Winning Concept, Winning Team and Winning
System), Astra has formulated a “Triple Roadmap”
which includes a Portfolio Roadmap, People
Roadmap and Public Contribution Roadmap to
support the Company’s long-term vision.
Berdasarkan pada nilai-nilai Catur Dharma,
Corporate Human Capital Development (CHCD)
bersama-sama dengan seluruh lini manajemen
perusahaan terus berusaha mengembangkan
sumber daya manusia yang memiliki integritas,
komitmen, kapabilitas maupun kompetensi yang
tinggi untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis
yang berkembang sangat pesat di tahun 2010.
Based on the Catur Dharma values, Corporate
Human Capital Development (CHCD) together
with all company management lines seek to model
personnel with integrity, commitment, capability
and competence to support the business growth
that has developed very rapidly in 2010.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Strategi pengembangan sumber daya manusia selalu dikaitkan dengan strategi bisnis.
Human resources development strategy is link with business strategy.
Berdasarkan pada nilai-nilai Catur Dharma, Corporate
Human Capital Development (CHCD) bersama-sama
dengan seluruh lini manajemen perusahaan terus
berusaha mengembangkan sumber daya manusia yang
memiliki integritas, komitmen, kapabilitas maupun
kompetensi yang tinggi untuk terus mendukung
pertumbuhan bisnis yang berkembang sangat pesat di
tahun 2010.
Based on the Catur Dharma values, Corporate Human Capital Development
(CHCD) together with all company management lines seek to model
personnel with integrity, commitment, capability and competence to support
business growth, which in 2010 was very rapid.
Fokus utama dari strategi pengembangan sumber daya
manusia di Astra dapat dilihat pada usaha untuk lebih
mengaitkan strategi pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan strategi bisnis. Hal ini sangat
tampak pada seluruh proses SDM di lingkungan Astra.
The main focus of this strategy is a closer linking of
the human capital development strategy in Astra
with both overall and targeted business strategies.
This integration is clearly visible throughout Astra’s
entire human resources process.
Dimulai dari pada saat melakukan rekrutmen,
Astra mempergunakan 8 kompetensi utama
yang ada dalam melihat calon karyawan. Setelah
calon karyawan tersebut direkrut, Astra juga
mempergunakan ke-8 kompetensi tersebut
untuk melakukan evaluasi kinerja dan juga
pengembangan kemampuan lebih jauh lagi.
Starting from recruitment, Astra identifies 8 core
competencies that the prospective employee
possesses. After the prospective employee is
recruited, Astra uses the 8 core competencies to
evaluate performance and develop skills further.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
95
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Unit
Astra Mencari Bakat (AMB), salah satu bentuk apresiasi bagi karyawan.
Astra Menari Bakat as appreciation for employees.
96
Secara umum strategi pengembangan SDM di tahun
ini ditekankan pada 2 hal utama yang dilakukan
secara paralel dan berkesinambungan yaitu:
• Melanjutkan strategi maupun inisiatif yang telah
ditetapkan pada tahun sebelumnya dengan
penekanan pada konsep perbaikan yang
berkesinambungan (kaizen).
• Menetapkan dan merumuskan rencana strategis
(roadmap) jangka panjang untuk mendukung
visi jangka panjang Astra (Astra 2020) yang
akan menciptakan sebuah platform Sumber
Daya Manusia Astra baru, yang terintegrasi kuat
dengan sistem dan kultur Astra selama ini.
In 2010, as part of its human resources strategy,
CHCD simultaneously followed a two fold path by:
• Continuing strategies or initiatives that were
set in the previous years with an emphasis on
continuous improvement (kaizen).
• Defining and formulating the strategic
framework (roadmap) to support the long-term
vision Astra 2020, as an HR platform with robust
and integrated systems to instill the Astra culture.
Terkait dengan strategi SDM tersebut, programprogram pengembangan karyawan yang
terstruktur, intensif dan telah dilakukan untuk
karyawan di semua level.
The HR strategy deployed in 2010 will be
developed further through structured, intensive
and continuous programs for staff at all levels.
Penyebarluasan budaya inovasi juga secara
konsisten digalakkan dengan melakukan kegiatan
kompetisi inovasi yang ditujukan untuk karyawan
di semua level. Kesadaran dan perilaku “kaizen”
juga merupakan sebuah proses yang dijalankan
secara konsisten setiap tahunnya. Sedangkan
sebagai pendukung atau enabler, CHCD
memantau dan menciptakan program-program
insentif yang kompetitif, baik bagi level operasional
maupun level eksekutif. Hal ini ditujukan untuk
mendukung peningkatan produktivitas dan
engagement karyawan.
An essential component is the disseminatation of
a culture of innovation, through the positive use
of competition. Programs to instill kaizen thinking
and behavior are also conducted. Meanwhile, as
a supporter and an enabler, CHCD monitors and
creates competitive incentive programs, both for
operational and executive levels. This is intended
to support increased productivity and employee
engagement.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Usia
Astra Group Employees by Age
Usia 18-25 tahun
18-25 years old
Usia 26-35 tahun
26-35 years old
53,714
46,273
Usia 36-45 tahun
36-45 years old
58,378
28,093
36,646
09
09
10
09
10
Usia 46-55 tahun
46-55 years old
>55 tahun
>55 years old
10
Jumlah Karyawan
Total Employees
247
9,154
8,034
126,700
213
09
145,154
09
09
10
31,093
10
10
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Pendidikan
Astra Group Employee by Education
Sampai dengan SLTA
(Highschool)
93,775
D1 - D3
(Diploma)
108,460
S1
(Under Graduate)
13,409
21,001
22,600
11,218
09
09
10
S2
(Post Graduate)
09
10
10
Jumlah Karyawan
Total Employees
706
685
09
126,700
145,154
09
10
10
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
97
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Unit
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Lini Bisnis
Astra Group by Number of Business Line
Otomotif
Automotive
Jasa Keuangan
Financial Services
Alat Berat/Pertambangan
Heavy Equipment/Mining
19,567
56,010
66,605
09
20,025
21,941
09
10
Agribisnis
Agribusiness
16,139
09
10
Informasi Teknologi
Information Technology
10
Infrastruktur
Infrastructure
9,159
24,098
26,651
09
1,269
1,273
09
10
9,117
09
10
10
Jumlah Karyawan
Total Employees
126,700
145,154
09
10
Keterangan Note:
Jumlah karyawan di 145 perusahaan,
termasuk anak perusahaan, perusahaan
asosiasi dan jointly controlled entities.
Total numbers of employees in 145
companies, including subsidiaries,
associates and jointly controlled entities.
98
Setiap tahun Astra mengevaluasi
sistem remunerasi yang diberikan
kepada karyawan melalui survei
remunerasi. Proses ini bertujuan
untuk memastikan bahwa sistem
remunerasi Astra sudah kompetitif
dan sesuai dengan tren pasar.
An annual survey is conducted to evaluate Astra’s employee
remuneration system. This process seeks to ascertain
whether Astra’s remuneration package remains competitive
and is in accordance with market trends.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Secara garis besar, beberapa penerapan strategi
yang telah dilakukan sepanjang tahun 2010
diantaranya adalah:
• Pengembangan strategi sumber daya manusia yang
benar-benar terintegrasi dengan strategi bisnis.
• Melakukan upaya-upaya sistematis dan terarah
dalam merekrut kader terbaik yang ada di pasar
tenaga kerja.
• Pengembangan kader terbaik yang terintegrasi
mulai dari pelatihan, program mentoring, rotasi
maupun akselerasi karir yang lebih baik.
• Mendisain sistem penghargaan yang lebih baik
dan kompetitif di pasar dengan menghargai kinerja
yang unggul baik secara individu maupun
secara tim.
• Meningkatkan rasa memiliki karyawan
terhadap perusahaan melalui program-program
pengembangan nilai dan budaya perusahaan yang
terintegrasi dan terarah.
Broadly speaking, the implementation strategies
that were conducted throughout 2010 include the
following:
• Development of a human resources strategy that
is completely integrated with business strategy.
• Implementation of systematic measures focused
on recruiting the best cadres in the labor market.
• Development of a team work mentality through
training, mentoring programs, rotational
acceleration and career development.
• Improved reward system, which is competitive
in the marketplace and responsive to superior
performance both individually and in teams.
• Increased level of employee affiliation with
the Company through a reinforcement of the
integrated corporate culture values.
Selain strategi di atas maka pada tahun ini
manajemen puncak Astra dibantu oleh team
dari Corporate Human Capital Development
juga membuat perencanaan jangka panjang
yang disebut sebagai Astra People Roadmap.
People Roadmap ini menggambarkan strategi
pengembangan SDM, yang bertujuan untuk
menjadikan Astra sebagai “the most preferred
company to work for“.
In addition to this strategy, management assisted
by Corporate Human Capital Development has
developed a long-term plan referred to as the
People Roadmap. This Roadmap describes the
human resource development strategy, which aims
to make Astra “the most preferred company to
work for”.
Dengan adanya kesinambungan antara perbaikan
dari praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia
yang telah dijalankan selama ini dan perencanaan
jangka panjang yang solid, maka diharapkan bisa
menciptakan insan-insan Astra yang unggul yang
mampu bersaing di pasar lokal maupun regional.
With continuity between existing human resource
improvement practices and a solid long-term plan,
it is expected that Astra will be able to compete in
local and regional markets because it has the right
people. Along with rapid business growth, there is
an inevitable need for new employees.
Seiring dengan perkembangan bisnis yang cepat,
kebutuhan karyawan baru juga tak terelakkan.
Kebijakan rekrutmen Astra berorientasi pada
kebutuhan bisnis, dengan strategi rekrutmen yang
sejalan dengan strategi bisnis. Hal yang diutamakan
Astra dalam menentukan calon karyawan yang
akan direkrut adalah kompetensi dan karakter dari
setiap calon. Pemenuhan kebutuhan akan tenaga
kerja di Astra ditempuh melalui jalur rekrutmen
yang berasal baik dari luar (fresh graduate atau
pro hire) dan dari dalam perusahaan, yakni melalui
pengembangan kompetisi, mekanisme Internal
Astra’s recruitment policy is oriented to business
needs, with a recruitment strategy in line with
business strategy, looking at the competence and
character of each candidate. Meeting the labor
demand within Astra requires recruitment of good
candidates both from outside (fresh graduates
or established professional) and from within the
company, namely through the development of
competencies, internal mechanism job postings
and job rotation. Astra’s strategy to fulfill the needs
of the entire Company begins in the early years
of an employee’s tenure, and involves everyone
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
99
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Unit
100
Astra Day, program rekrutmen kampus mencari bakat-bakat terbaik.
Astra Day campus recruitment program finds the best talent.
Karyawan turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan CSR Astra.
Employees actively participate in Astra CSR activities.
Job Posting (IJP) dan rotasi. Strategi pemenuhan
kebutuhan seluruh perusahaan dalam lingkungan
Astra, dibuat di awal tahun. Dengan informasi
awal tentang total kebutuhan perusahaan dan
dengan melibatkan seluruh penanggung jawab
rekrutmen pada setiap anak perusahaan, dibuatlah
suatu strategi rekrutmen bersama pada universitasuniversitas terbaik yang ada di indonesia.
responsible in each subsidiary to participate in a
strong recruitment strategy at the best universities
in Indonesia.
Beberapa program yang dijalan oleh Astra untuk
menarik calon-calon terbaik dari universitas
ternama adalah sebagai berikut:
• Astra Guest Lecturing Program, sharing
pengetahuan bisnis dan organisasi
• Astra Workshop Program, memperkenalkan
proses bisnis, budaya dan nilai-nilai Astra
• Astra Internship Program, “on the job” training
untuk undergraduate students
• Astra Day, program rekrutmen kampus untuk
mencari bakat-bakat terbaik
• University Sourcing, program perekrutan fresh
graduate.
The programs that Astra runs to attract the best
candidates from the top universities include:
• Astra Guest Lecturing Program, business and
organizational knowledge sharing
• Astra Workshop Program, introducing Astra
processes, culture, and values
• Astra Internship Program, “on the job” training
for undergraduate students
• Astra Day, campus recruitment to find the best
talent
• University Sourcing, new graduate recruitment
programs.
Pada tahun 2010, CHCD telah menyelesaikan
perangkat evaluasi pengembangan karir yang
dikembangkan bersama pihak ketiga. Perangkat ini
diharapkan dapat membantu Astra dalam melakukan
proses seleksi terhadap calon-calon karyawan.
Di waktu mendatang alat evaluasi psikologis ini
diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh dengan
sistem yang terintegrasi dengan komputer. Selain
itu, CHCD juga telah melakukan sistem online untuk
para calon karyawan yang hendak mendaftarkan
diri sebagai calon karyawan di Grup Astra. Hal ini
mempermudah pengumpulan informasi, pengelolaan
data calon karyawan dan menunjang kegiatan lainnya.
In 2010, CHCD developed career aptitude
evaluation tools developed in conjunction with
third parties. These tools are expected to help Astra
in pre-selection of employee candidates and can be
further integrated within larger computer models.
In addition, CHCD also has an online system for
prospective employees who want to register as
candidates in the Astra Group. This facilitates the
collection of information, data management and
supports candidates’ other activities.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Hal lain yang menjadi tanggung jawab CHCD yang
sangat penting adalah mempersiapkan kader-kader
pemimpin Astra untuk masa yang akan datang.
Tanggung jawab ini dijalankan dengan memanfaatkan
Astra Development Center (ADC) sebagai salah satu
bagian dari program pengembangan eksekutif. Dalam
program ini Astra memiliki dua program utama yaitu
Leadership Mentoring dan Succession Planning.
Program Succession Planning sepanjang tahun 2010
dilakukan untuk 17 orang eksekutif yang berpotensi
yang terdiri atas para eksekutif senior atau pimpinan
unit bisnis. Sedangkan Leadership Mentoring telah
berhasil mensertifikasi sebanyak 13 orang mentor dan
sebanyak 21 orang mentee yang berpartisipasi dalam
program ini.
To prepare the leaders of the future and as one
part of the executive development programs,
leadership development is carried out through the
Astra Development Center (ADC), with two major
programs: Leadership Mentoring and Succession
Planning. In 2010, the ADC provided Succession
Planning programs for 17 high performance
people, involving senior executive or business
leaders. Leadership Mentoring was successfully
arranged for certifying 21 participating mentees
with 13 people as mentors.
Untuk melengkapi pengembangan kompetensi
yang relevan, CHCD mengirimkan sebanyak 10
orang eksekutif Grup Astra untuk mengikuti
program singkat di universitas-universitas ternama
di dunia maupun sekolah bisnis seperti Stanford
University dan Michigan University. Sebagai salah
satu kegiatan pengembangan eksekutif secara
internal, sebanyak 26 eksekutif berpartisipasi
dalam pelaksanaan “one day workshop” mengenai
strategi, inovasi dan corporate entrepreneurship,
menghadirkan pembicara dari Kellogg University.
Program pengembangan lain yang telah dilakukan
pada tahun 2010 yang lalu adalah pelaksanaan
program pelatihan Management for Executive
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
para pemimpin dalam hal mengelola staf dan
menginspirasi mereka untuk bersama-sama
mencapai tujuan. Program ini dilakukan sebanyak
dua kali pada tahun 2010 dengan masing-masing
diikuti oleh sekitar 30 peserta.
To supplement other competency development
programs, CHCD sent 10 Astra Group executives
to follow short programs at prestigious business
schools such as at Stanford University and Michigan
University. Internally, 26 executives participated in
one-day workshops on strategy, innovation and
corporate entrepreneurship with speakers from
Kellogg University. Other development programs
include Executive Personnel Management, which
aimed to improve people management ability to
create team inspiration in reaching goals. This
program was conducted twice in 2010, each of
which involved about 30 participants.
Leadership Performance Coaching and Mentoring
merupakan program yang ditujukan untuk
mempersiapkan para calon pemimpin di Grup Astra
dan memastikan bahwa Individual Development Plan
(IDP) dijalankan. Program ini dimulai dengan kegiatan
asesmen melalui ADC. Hasil dari pelaksanaan
asesmen tersebut adalah umpan balik yang diberikan
kepada para peserta secara langsung dan dilengkapi
dengan laporan umpan balik lengkap untuk para
atasan peserta. Umpan balik yang telah diberikan
akan ditindaklanjuti dengan membuat agenda
The Leadership Performance Coaching and
Mentoring program is intended to prepare future
leaders in the Astra Group and ensure that the
Individual Development Plan (IDP) is executed.
This program begins with assessment activities
through the ADC. Feedback results are given to
the participants directly and a complete feedback
report is provided to superiors. Feedback will
be followed up by making a personal capacitybuilding agenda, known as the IDP which in
turn is monitored by CHCD in cooperation with
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
101
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Unit
Berbagai fasilitas disediakan untuk menunjang kinerja dan pengembangan kemampuan karyawan.
Various facilities are provided to support the performance and capability of employees.
102
pengembangan kemampuan pribadi atau lazim
disebut sebagai IDP yang dalam pelaksanaannya
dimonitor oleh CHCD bekerja sama dengan
atasan masing-masing peserta. Setelah agenda
pengembangan disetujui bersama, maka peserta
akan masuk ke dalam program pengembangan
Leadership Performance Coaching and Mentoring.
Program yang telah dijalankan akan dilanjutkan
dengan program pengembangan individu pasca
pelatihan melalui aktivitas belajar pribadi atau dengan
menjalankan proyek yang disesuaikan dengan isu-isu
kompetensi individu yang perlu diperkuat. Dalam
menjalankan program tersebut, peserta didampingi
oleh para atasan langsung sebagai mentor.
a participant’s superior. After agreeing on a
development agenda, the participants will go into a
Leadership Performance Coaching and Mentoring
program. Completed programs will be followed
by a post-training program of individual selfstudy activities or by running projects tailored to
strengthening individual competence. In running
the program, an immediate superior acts as a
participant’s mentor.
Sementara pada program succession planning
CHCD menerapkan Talent Pool Management.
Dalam program ini semua anak perusahaan dalam
Grup wajib membuat Replacement Table Chart
(RTC) yang menjamin ketersediaan personil dengan
jumlah minimal dua kader untuk setiap jabatan
yang ada. Guna memantau validitas RTC, CHCD
melakukan people review setiap tahun.
For succession planning, CHCD applies Talent Pool
Management, for which all subsidiaries within the
Group make a Replacement Table Chart (RTC).
This helps ensure a bench strength availability of
two qualified people for every position. In order
to monitor the effectiveness of the RTC, CHCD
reviews this process each year.
Dalam kaitan dengan remunerasi karyawan, setiap
tahun Astra mengevaluasi sistem remunerasi yang
diberikan kepada karyawan melalui survei. Proses
ini bertujuan untuk memastikan apakah sistem
remunerasi Astra sudah kompetitif dan sesuai dengan
tren pasar, baik di dalam industri sejenis atau industri
di sektor lain. Selain gaji, Astra juga memberikan
berbagai benefit bagi karyawan baik dalam bentuk
finansial di luar gaji maupun non finansial seperti
program pengembangan individu melalui berbagai
program pelatihan, program penghargaan masa kerja
dan program persiapan pensiun.
In regards employee remuneration, every year
Astra evaluates the remuneration system through
a survey. This process aims at ensuring that
Astra uses is competitive and in line with market
trends, both within the industry and across similar
industries. Other than salaries, Astra also provides
various benefits for employees both in the form of
financial incentives and non-financial incentives,
such as a program of individual development
through training programs, a years-of-service
award program and retirement preparation
programs.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Astra juga senantiasa menerapkan konsep kesetaraan
kesempatan dan perlakuan kepada seluruh
karyawannya, termasuk kesetaraan perlakuan
terhadap pria dan wanita, seluruh karyawan yang
memiliki agama berbeda-beda dan hal lainnya.
Astra continues to implement equal opportunities
and equal treatment of all employees, including
equal treatment of men and women, employees of
different religions and in other respects.
Untuk menunjang kinerja karyawan dan
meningkatkan employee engagement di seluruh
karyawan, Astra melakukan banyak pembaruan
pada bangunan fisik gedung dan sarana penunjang
pekerjaan lainnya. Selama tahun 2010 yang telah
dilakukan diantaranya adalah peremajaan (renovasi)
exterior dan interior gedung utama
PT Astra International Tbk dan beberapa gedung
lainnya. Dari keempat bangunan yang ada di
dalam lingkungan PT Astra International Tbk
(Gedung A, B, C dan D), gedung A dan B telah
berhasil diselesaikan sedangkan gedung C dan D
dilakukan di awal tahun 2011. Selain bangunan
fisik gedung, taman-taman di lingkungan gedung
utama tersebut juga mendapatkan sentuhan
perbaikan sehingga mereka menjadi satu kesatuan
pembaharuan lingkungan. Hal ini dilakukan agar
karyawan Astra memiliki tempat bekerja yang
semakin baik dan menunjang kinerjanya
sepanjang tahun.
To support employee performance and enhance
employee engagements for all of its employees,
Astra upgrades the physical design of buildings and
support facilities. During 2010, renovations were
carried out on the exterior and interior of the main
building of PT Astra International Tbk and several
other buildings. Of the renovations of the four
buildings at headquarters, those at buildings A and
B have been successfully completed, while those
of buildings C and D will be finished in early 2011.
In addition to the physical structure of buildings,
parks within the area will also be improved to
reflect environmental renewal. This is done to
provide a place for employees to work for better
performance and feel supported throughout the
year.
Renovasi gedung pusat PT Astra International Tbk untuk menunjang kinerja Perseroan.
The renovation of PT Astra International Tbk head office to support Company’s performance.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
103
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Unit
104
Astra Management Development Institute
(AMDI)
Sebagai pusat pengembangan manajemen
perusahaan, AMDI berperan dalam mempersiapkan
kader-kader pemimpin Astra. Mengusung visi
“To support Astra in becoming one of the Best
talent and knowledge enterprise (Lenoprise) in
Asia Pacific”, penekanan materi pelatihan adalah
pada unsur-unsur budaya perusahaan, kompetensi
dasar, manajemen dan kepemimpinan. Sedangkan
hal yang mendasari pelaksanaan pelatihan
terhadap seseorang karyawan adalah kebutuhan
pengembangan pribadi yang sejalan dengan
kebutuhan pengembangan bisnis tempat ia berada.
Astra Management Development Institute
(AMDI)
As the Company’s management development
center, AMDI’s role is in preparing the leaders
of Astra. With the vision “To support Astra in
becoming one of the best talent and knowledge
enterprises (Lenoprise) in Asia Pacific”, the training
emphasizes corporate culture, core competencies,
management and leadership, while the underlying
implementation focusses on the personal
development of each employee.
Untuk menciptakan pemimpin yang memiliki daya
saing tinggi dalam dunia bisnis yang semakin
kompetitif, dalam melaksanakan programprogramnya, AMDI bekerja sama dengan institusi
pendidikan terbaik di Indonesia dan Asia Pasifik.
Program pelatihan kepemimpinan yang ada di
AMDI dan telah dilaksanakan di tahun 2010
diantaranya adalah:
• Astra Basic Management Program (ABMP) diikuti
oleh 225 peserta [2009: 250 peserta]
• Astra First-line Management Program (AFMP)
diikuti oleh 155 peserta [2009: 144 peserta]
• Astra Middle Management Program (AMMP)
diikuti oleh 175 peserta [2009: 166 peserta
• Astra General Management Program (AGMP)
diikuti oleh 29 peserta [2009: 28 peserta]
To create leaders who are highly effective in an
increasingly competitive business world, AMDI
cooperates with the best educational institutions
in Indonesia and Asia Pacific. Leadership training
programs completed in 2010 include:
• Astra Basic Management Program (ABMP),
followed by 225 participants [2009: 250
participants]
• Astra First-line Management Program (AFMP)
followed by 155 participants [2009: 144
participants]
• Astra Middle Management Program (AMMP),
followed by 175 participants [2009: 166
participants]
• Astra General Management Program (AGMP)
attended by 29 participants [2009: 28
participants]
Budaya berinovasi dilakukan melalui InnovAstra
yang secara rutin dilakukan sejak tahun 1980.
Cultural innovation through InnovAstra since 1980.
Total Suggestion System dalam InnovAstra sampai
dengan tahun 2010 mencapai 3.680.879.
Total Suggestion System in InnovAstra reached
3,680,879 ideas in 2010.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
DPA mendorong kemandirian karyawan memasuki masa pensiun.
DPA encourages employee independence at retirement.
AMDI juga berperan dalam mendukung penerapan
System Management di Grup Astra sesuai dengan
panduan manajemen yang dimiliki yaitu Astra
Management System. Fungsi lain yang dimiliki
oleh AMDI adalah sebagai agen penyebarluasan
pengetahuan dan best practices yang ada di dalam
Astra maupun yang berasal dari luar Astra.
AMDI also plays a role, with management
guidance, in supporting the System Management
throughout the Astra Group as well as
disseminating knowledge and best practices within
Astra and from outside.
Setiap tahun AMDI menyelenggarakan InnovAstra
untuk menggalakkan budaya berinovasi seluruh
anak perusahaan dan di berbagai tingkatan di
mana karyawan dan manajemen berada. Sebagai
hasilnya, InnovAstra setiap tahunnya berhasil
meningkatkan kompetensi karyawan, kontribusi
terhadap bisnis dan juga rasa kebanggaan serta
meningkatkan rasa memiliki seluruh karyawan
terhadap perusahaannya. Jumlah proyek yang
dilakukan oleh karyawan Grup Astra untuk masingmasing kategori adalah sebagai berikut:
• Suggestion System (SS) sebanyak 340.719 proyek
[2009: 509.404 proyek]
• Quality Circle Control (QCC) sebanyak 5.931
proyek [2009: 4.627 proyek]
• Quality Circle Project (QCP) sebanyak 532 proyek
[2009: 468 proyek]
• Business Performance Improvement (BPI)
sebanyak 28 proyek [2009: 20 proyek]
Every year AMDI InnovAstra holds an Innovation
Competition across Astra. The benefits of this
friendly competition include not only increased
employee competence and contributions to
business success, but also a real and well-deserved
sense of pride and increased sense of belonging
among stuff. In 2010, the number of employee
projects carried out were as follows:
• Suggestion System (SS) - 340,719 projects [2009:
509,404 projects]
• Quality Control Circle (QCC) - 5,931 projects
[2009: 4,627 projects]
• Quality Circle Project (QCP) - 532 projects [2009:
468 projects]
• Business Performance Improvement (BPI) - 28
projects [2009: 20 projects]
Dana Pensiun Astra (DPA)
Guna mendorong kemandirian para pensiunan,
selain Jamsostek, Astra juga menyediakan program
dana pensiun tambahan melalui Dana Pensiun
Astra (DPA Satu dan DPA Dua). Program DPA
juga memberikan pelatihan kewirausahaan untuk
karyawan yang memasuki masa pensiun. DPA telah
menyelenggarakan Program Persiapan Pensiun
Defined Benefit Plan (DPA)
In addition to the national pension plan Jamsostek,
Astra provides an additional pension plan through
the Astra Pension Funds (DPA One and DPA Two).
The DPA program also provide entrepreneurial
training and life skills to soon to be retired
employees. Through this program, prospective
retirees can follow the Retirement Preparation
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
105
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Unit
Koperasi Astra membantu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Astra Cooperative helps improve the welfare of employees
106
(Purna Bhakti). Program ini bertujuan untuk
memberikan rasa kepercayaan diri pada karyawan
Grup Astra peserta DPA yang akan memasuki masa
pensiun. DPA membantu peserta mempersiapkan
masa pensiunnya dengan menentukan langkah
selanjutnya sehingga tidak ada lagi kebimbangan
di benak peserta dalam menjalankan masa pensiun.
Program (Full Bhakti) and, in accordance with
their expectations, they can develop a sense of
confidence in determining next steps so they have
no doubts when their facing retirement.
Koperasi Astra International (KAI)
KAI didirikan untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan karyawan Grup Astra. KAI memiliki
dua kegiatan utama yaitu kegiatan yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan anggota dan kegiatan
yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
kewirausahaan. Melalui dua kegiatan ini, KAI
menyediakan berbagai produk dan layanan antara
lain, pinjaman jangka pendek, beasiswa, kredit uang
muka rumah dan pembinaan kewirausahaan.
Astra International Cooperative (KAI)
An Astra supported workers’ cooperative, KAI was
established to help improve Astra Group employee
welfare. KAI’s two main activities are aimed at
improving welfare and developing entrepreneurial
skills by providing products and services, shortterm loans, scholarships, home loan advances and
entrepreneurial coaching.
Guna meningkatkan kesejahteraan anggota, KAI
telah melakukan beberapa kegiatan yaitu:
• Beasiswa; bantuan dana pendidikan yang
diberikan untuk anak anggota yang berprestasi
pada tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi
• Program Persiapan Pensiun; Pelatihan persiapan
pensiun bagi karyawan yang akan membuka
usaha (wirausaha), merupakan kelanjutan
program pensiun yang diselenggarakan oleh
Dana Pensiun Astra
• Fasilitasi Perumahan; Program bantuan kepada
anggota untuk mempermudah memiliki rumah,
KAI bekerjasama dengan developer, Bank
pemberi Kredit Pemilikan Rumah dan Jamsostek.
In order to improve the welfare of members, KAI
conducted several activities, namely:
• Scholarship funding to children who excel
between, from elementary level and college
• A Retirement Preparation Program in
entrepreneurship as a continuation of the DPA
program
• Facilitation of Housing as assistance to facilitate
home ownership; where KAI works with
developers, bank mortgage providers and
Jamsostek.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
107
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social
Responsibility
108
Astra International dan seluruh perusahaan di
Grup Astra melakukan berbagai macam program
Corporate Social Responsibility. Kemampuan Astra
melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan
itu tidak lepas dari kemampuan Perusahaan meraih
laba dari tahun ke tahun, namun niat sesungguhnya
untuk membantu masyarakat berpangkal pada
pengakuan Astra bahwa keberhasilan tersebut juga
karena peran masyarakat di sekitarnya. Karena itu,
Astra senantiasa tumbuh dan berkembang bersama
masyarakat.
Astra International and Astra Group Companies
conduct a wide variety of Corporate Social
Responsibility programs. Astra’s ability to engage
the community in such a manner comes from its
ability to remain profitable, but its desire comes
from a recognition that Astra succeeds because
of the community around it. Thus, to help the
communities prosper and flourish is to help Astra
grow and prosper.
Selaras dengan filosofi Catur Dharma, Astra
berupaya menjadi aset bagi bangsa dengan
menekankan tiga pendekatan dasarnya yaitu
Arising out of its philosophy, Catur Dharma,
Astra’s goal is to be an asset to the nation, which
underpins its triple bottom line approach of Planet,
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Astra Voluntary Program, salah satu program CSR yang dilakukan oleh karyawan Astra.
Astra Voluntary Program, a CSR program carried out by Astra employees
Astra senantiasa tumbuh dan
berkembang bersama masyarakat.
To help the community prosper and flourish is to help
Astra grow and prosper.
Planet, People dan Profit. Ketiga pendekatan dasar
itu melekat dalam berbagai kegiatan CSR Astra
melalui program, yayasan dan karya nyata untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam
lima bidang utama:
1) pengembangan pendidikan dan kesehatan,
2) peningkatan pendapatan masyarakat,
3) UMKM/kemitraan,
4) pembangunan infrastruktur dan
5) bantuan kemanusiaan.
People and Profit. In accomplishing this within CSR,
numerous programs, foundations and people work
to improve the quality of life of people in five main
areas:
1) education and health development,
2) enhancement of community incomes,
3) MSME/partnerships,
4) infrastructure development, and
5) humanitarian assistance.
Fokus semua kegiatan ini tak lain adalah
pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi
timbal-balik.
The focus in all activities is to empower the
community through participation in a two-way
dialogue.
Astra telah menerbitkan Astra Friendly Company
(AFC) sebagai panduan dalam melaksanakan
berbagai kegiatan CSR secara konsisten di seluruh
unit usahanya. Dengan berfokus pada tiga pilar
dasar – nilai, pola pikir dan perilaku – setiap
unit usaha dapat merancang program CSR dan
dinilai berdasarkan efektivitas programnya sesuai
In order to implement programs consistently
across the business units, Astra has instituted the
Astra Friendly Company (AFC) guidelines and
approach. By focusing on three basic pillars –
values, mindset and behavior – each business unit
can design programs and be assessed on program
effectiveness through the published “Guidelines
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
109
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
110
“Pedoman Kriteria Penilaian untuk Astra Friendly
Company.” Pedoman Kriteria Penilaian ini mencakup
indikator kinerja utama dan arah konstruktif dari
suatu program CSR. Seluruh pemangku kepentingan
termasuk para karyawan dan keluarga mereka,
pemegang saham, pelanggan, pemasok, masyarakat
luas maupun pemerintah, dapat dilibatkan dalam
upaya meraih tujuan bersama dan mencapai masa
depan lebih baik bagi masyarakat Indonesia melalui
pendekatan AFC.
on the Assessment Criteria for an Astra Friendly
Company”, containing key performance indicators
and constructive directions. All stakeholders
including employees and their families,
shareholders, customers, suppliers, the general
public and government, can become involved in
pursuing common goals and achieving a better
future for Indonesians and their environment
through the AFC approach.
Program
Salah satu program CSR yang terus berlangsung
untuk jangka panjang adalah proyek Sunter Nusa
Dua. Program pembangunan masyakarat ini
ditujukan bagi para warga yang bermukim di dekat
kantor pusat Astra International di Jakarta Utara.
Di dalam program tersebut tercakup pemberian
beasiswa, program Sekolah Hijau, kompetisi klinik
sehat, kelurahan bersih dan sehat, serta programprogram pemberdayaan masyarakat lainnya.
Programs
One long-lasting and continuing program,
the Sunter Nusa Dua project, is a community
development program aimed at Astra
International’s surrounding community in North
Jakarta. Some of its programs involve the provision
of scholarships, a Green School program, health
clinic competition, cleanliness and hygiene for subdistricts, and empowerment programs.
Melalui kampanye SATU Indonesia, Astra bertekad
menebarkan semangat kesatuan bangsa dalam
pembangunan nasional, selaras dengan komitmen
Grup Astra lewat berbagai kegiatan CSR-nya.
SATU selain berarti satu, juga merupakan
singkatan dari Semangat Astra Terpadu Untuk
(SATU) Indonesia. Logo yang sangat menarik telah
berhasil memantapkan motivasi seluruh jajaran
karyawan di Grup Astra dan membangkitkan
semangat masyarakat luas untuk bahu-membahu
membangun Indonesia yang lebih baik.
To reflect a national unified spirit toward national
development, Astra launched the SATU Indonesia
campaign, capturing the spirit of the Astra Group
in its commitment to CSR. SATU (meaning “one”
in Indonesian) stands for (Semangat - Spirit, Astra,
Terpadu – Integrated, Untuk - for) thus, Astra’s
Integrated Spirit for Indonesia. The highly evocative
logo has solidified motivation across the Group
and in the general public to work towards making
Indonesia even better.
Sejalan dengan Millennium Development Goals
(MDG’s) yang menjadi sasaran pemerintah
Indonesia dan dunia, Astra mencanangkan Program
Pembangunan Masyarakat. Astra mendorong
perusahaan-perusahaan dalam Grupnya untuk
menentukan prioritas dan menciptakan program
sesuai kemampuan masing-masing guna mencapai
target-target yang realistis.
In line with government and global objectives,
Astra’s Public Development Program, based on
the Millennium Development Goals (MDG’s),
encourages Group Companies to determine
priorities and abilities and establish programs to
reach attainable targets.
Informasi lebih lanjut tentang berbagai kegiatan
CSR Astra dapat disimak dalam Laporan
Keberlanjutan Astra tahun 2010.
For more information about Astra’s CSR activities,
please refer to the 2010 Astra Sustainability Report.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Yayasan di bawah Grup Astra
Untuk menyebarluaskan dan melaksanakan
berbagai program CSR-nya, Astra mengelola
sejumlah yayasan. Seluruh yayasan ini berperan
sebagai pintu gerbang dalam menjangkau dan
membantu memenuhi aspirasi masyarakat.
Yayasan-yayasan tersebut adalah Yayasan Toyota
Astra (YTA), Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA),
Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA
- MDR), Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) dan Yayasan
Amaliah Astra (YAA).
Foundations under the Astra Group
Astra manages a number of foundations to help
deliver and manage CSR programs and activities.
Together these foundations serve as effective
gateways to reach out and help fulfill public
aspirations. These foundations are the Toyota
Astra Foundation (YTA), the Dharma Bhakti Astra
Foundation (YDBA), Pendidikan Astra – Michael
D. Ruslim Foundation (YPA - MDR), Astra Bina
Ilmu Foundation (YABI) and the Amaliah Astra
Foundation (YAA).
Yayasan Toyota Astra (YTA)
YTA berfokus pada pengembangan pengetahuan
dan kemampuan masyarakat melalui pendidikan,
penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi,
terutama di bidang otomotif. Sepanjang tahun
2010 YTA telah melakukan kegiatan-kegiatan
berikut selaras visinya:
Toyota Astra Foundation (YTA)
YTA focuses on developing knowledge and
ability through education, scientific research and
development ,and technology development,
particularly within the automotive segment. YTA
carried out the following activities during 2010
according to its vision within the following areas.
Bantuan Dana Penelitian: Bantuan diberikan
bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian yang
menjadi persyaratan bagi peserta program Strata 2
(Master) atau Strata 3 (Doktor).
Research Fee Assistance: Assistance given to
university students to conduct research as one
of the requirements for a Master’s or Doctorate
program.
Bantuan Kegiatan Ilmiah Pelajar: Dana disediakan
untuk pelaksanaan berbagai kegiatan ilmiah yang
diselenggarakan oleh kelompok-kelompok pelajar.
Science Student Activities Assistance: Funds
are provided for the implementation of scientific
activities within the country by student groups.
Bantuan Alat Peraga Pendidikan: Bantuan
diberikan dalam bentuk dukungan bagi kelancaran
kegiatan belajar-mengajar, termasuk mobil,
alat transmisi, dan sebagainya, untuk lembaga
pendidikan teknik di seluruh Indonesia.
Education Exhibit Help Tools: Assistance in the
form of teaching and learning aids which include
such educational props such as automobiles,
transmissions, and so forth, for technical education
institutions across Indonesia.
YTA menyediakan beasiswa di berbagai jenjang pendidikan sejak tahun 1974.
YTA has provided scholarships at all educational levels since 1974.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
111
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
112
Manual Teknik bagi Teknisi Otomotif:
Secara berkala YTA menerbitkan manual teknik
otomotif untuk Sekolah Teknik Menengah di
seluruh Indonesia.
Automotive Engineers Technical Manuals:
Periodically the Foundation provides automotive
technical manuals to the Technical Vocational High
School throughout Indonesia.
Sejauh ini YTA telah berperan aktif menyalurkan
beasiswa bagi siswa SD/SMP/SMA, mahasiswa S1
dan mahasiswa pasca sarjana. Pembahasan lebih
lengkap tentang aktivitas YTA dapat dibaca dalam
Laporan Keberlanjutan Astra 2010.
YTA has been actively involved in providing the
scholarships for elementary school/junior high
school/high school students, undergraduate
student and postgraduate student. More detailed
discussion about YTA activities can be found in the
Astra Sustainability Report 2010.
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)
YDBA membantu mengembangkan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM), baik di berbagai
wilayah yang terkait dengan kegiatan Astra maupun di
tempat-tempat lain. Upaya pemberdayaan masyarakat
yang dilakukan melalui sinergi dengan perusahaanperusahaan Grup Astra telah menghasilkan
peningkatan kapasitas di bidang Teknologi, Mentalitas
Dasar, Manajemen, Pemasaran, Pembiayaan dan
Teknologi Informasi, sehingga masyarakat mampu
mengelola usaha secara berkelanjutan.
Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA)
YDBA helps to develop Micro, Small and Medium
Enterprises (MSME), both in areas related to Astra
activities and in very different fields. By generating
synergies with Astra Group companies as well
as empowering others, the outcome of capacity
improvement in the areas of Technology, Basic
Mentality, Management, Market, Financing and
Information Technology, will lead to sustainable
business enterprises.
Untuk dapat mempertahankan fokus kegiatannya,
YDBA senantiasa merujuk pada visi dan misinya.
Sepanjang tahun 2010 YDBA mendukung proyekproyek di bidang.
YDBA follows its vision and mission in order to
maintain focus. In 2010, YDBA supported projects
in the following areas.
Otomotif, Bengkel dan Alat Berat
Untuk meningkatkan kemampuan para
subkontraktor dan non-subkontraktor UKM di
bidang otomotif, alat berat dan bengkel, YDBA
menyelenggarakan program-program berikut:
Pelatihan manajemen, keterampilan teknis dan
dasar; Mentoring, pertemuan bisnis, tolok ukur
dan peningkatan kompetensi; Peningkatan
keterampilan tenaga kerja alat berat; Penerapan
UKM dalam program-program Astra Green
Company; Fasilitasi akses ke pasar dan pembiayaan;
Pemberdayaan pemuda yang putus sekolah;
Pembaruan modul-modul pelatihan YDBA; Sinergi
dengan unit-unit usaha Grup Astra; Sinergi dengan
pemerintah, BUMN dan lembaga lain.
Automotive, Workshop and Heavy Equipment
In order to improve the ability of SMEs
subcontractors and non-subcontractors in the
automotive, heavy equipment and workshops,
YDBA implemented the following programs:
Management training, techniques and basic skills;
Mentoring, business meetings, benchmarking
and competency building; Improving workforce
skills for heavy equipment; Implementing SMEs
in Astra Green Company programs; Facilitating
market access and financing; Empowering school
drop-outs; Ensuring YDBA training modules are
up to date; Synergizing with Astra Group business
units; Synergizing with governments, State Owned
Enterprises (SOEs) and other institutions.
Agribusiness dan Pertambangan
Bersama Grup Astra, YDBA membina UKM melalui
Kegiatan Penciptaan Penghasilan (Income Generating
Activities/IGA) bagi masyarakat yang tinggal di sekitar
Agribusiness and Mining
Together with Astra Group, YDBA is fostering
SMEs through Income Generating Activities
(IGA) in communities around plantations and
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
YDBA membina UKM melalui kegiatan Income Generating Activity bagi masyarakat di sekitar area perkebunan dan pertambangan.
YDBA fostering SME’s through Income Generating Activity in community around plantations and mines.
area perkebunan dan penambangan: Mendirikan
dan mengelola Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB);
Mendirikan dan mengelola Lembaga Keuangan
Mikro (MFI); Membina kelompok-kelompok nelayan
dan petani; Memberdayakan kelompok-kelompok
kerajinan bordir, water hyacinth handicrafts, katering,
melalui beberapa workshop; Memadukan pelatihan
bersama para penanggung jawab kegiatan (PIC)
pembangunan masyarakat/CSR dan lembagalembaga terkait lainnya.
mines: Established and supervised the Business
Development Institute (LPB); Established and
supervised Microfinance Institutions (MFIs);
Fostered fisherman and farmer groups; Empowered
groups of embroidery, water hyacinth handicrafts,
catering, through workshops; Synergized coaching
with Person in Charge (PIC) of community
development/CSR and related agencies.
Fasilitas Pembiayaan dan Lembaga
Pengembangan Bisnis (LPB)
Untuk memenuhi persyaratan modal kerja dan
investasi, meningkatkan pembiayaan usaha dan
pengembangan UKM, YDBA menyelenggarakan
program-program: Fasilitasi UKM ke berbagai sumber
pembiayaan melalui kegiatan seperti: pembiayaan,
bantuan teknis, penyusunan Nota Kesepahaman
(MoU), rekomendasi dan referensi; Pelatihan
manajemen di bidang keuangan, tata buku dan pajak;
Kegiatan LPB di bidang monitoring, evaluasi dan
supervisi; Program-program sinergi dengan LPB untuk
sosialisasi produk-produk perbankan dan pelatihan.
Finance Facilitation and Business Development
Body (LPB)
To meet working capital requirements and investments,
improve business finance and SME development,
YDBA conducted the following programs: Facilitating
SMEs with various sources of financing, with the
following activities: financing, technical assistance,
making the Memorandum of Understandings (MoU),
recommendations and references; Management
training in finance, bookkeeping and taxation;
Monitoring, evaluating and supervising activities of LPB;
Synergizing programs with LPB for the socialization of
banking products and training.
Galeri – Sarana Pemasaran bagi Usaha Kecil &
Menengah (UKM)
Dalam membantu UKM memasarkan produkproduknya, YDBA mendirikan galeri yang memiliki
kegiatan dan fungsi sebagai berikut:
1. Membantu memasarkan produk-produk
UKM seperti batik, kerajinan tangan, mebel,
perhiasan dan lukisan.
2. Merancang kegiatan-kegiatan YDBA sebagai
bagian dari rangkaian manfaat di dalam Grup
otomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis
dan penambangan.
The Gallery - Marketing for SMEs
To help SMEs market products, YDBA established a
gallery with the following activities and functions:
1. To help market SME products like batik,
handicraft, furniture, jewelry and paintings.
2. To visualize YDBA activities part of a value chain
within the automotive, financial services, heavy
equipment, agribusiness and mining Group.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
113
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
114
3. Menjabarkan sejarah YDBA.
4. Menerima kunjungan dan melayani para tamu
dari sejumlah universitas, lembaga pemerintah
dan mancanegara.
3. To describe YDBA’s history.
4. To receive and serve guests from universities,
government agencies and from overseas.
Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim
(YPA – MDR)
YPA – MDR sebelumnya dikenal sebagai Yayasan
Astra Bina Pendidikan (YABP). YPA – MDR
menyediakan bantuan bagi sekolah-sekolah yang
ada di lingkungan masyarakat kurang mampu. YPA
– MDR aktif menunjang Sistem Pendidikan Nasional
dengan memberi dukungan terhadap pembangunan
infrastruktur pendidikan, pengembangan materi
pendidikan dan keterampilan. Tujuan akhirnya
adalah melahirkan siswa-siswa yang sukses, yakin
dengan keterampilan mereka, dan bangga akan
karakter mereka.
Foundation of Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim
(Yayasan Pendidikan Astra – MDR (YPA – MDR))
YPA – MDR is formerly recognized as Astra
Bina Pendidikan Foundation (YABP). YPA - MDR
provides assistance to schools in under-privileged
communities. In support of the National Education
System, YPA - MDR supports both educational
infrastructure development, educational materials
and skills development. The final goal is to have
successful students, confident of their skills and
proud of their characters.
Kegiatan YPA – MDR di tahun 2010 difokuskan
pada sejumlah sekolah di wilayah Leuwiliang
– Bogor, Gedangsari – Gunungkidul, Pandak –
Bantul, Tanjungsari – Lampung, Merbau Mataram
– Lampung; yang meliputi 24 SD dan tiga SMP.
YPA - MDR’s activities in 2010 were concentrated
at a number of schools in the following areas:
Leuwiliang - Bogor , Gedangsari – Gunungkidul,
Pandak – Bantul, Tanjungsari – Lampung, Merbau
Mataram – Lampung comprising 24 elementary
schools and three junior high schools.
Secara keseluruhan, bantuan pendidikan dan
pembangunan kapasitas telah diberikan kepada
6.154 pelajar dan 389 guru yang mencakup
Bimbingan, Pelatihan Kepala Sekolah, Pelatihan Guru,
Pelatihan Siswa, Keterampilan Hidup, Nilai Pendidikan
dan Kompetensi. Program-program ini dirancang
dengan materi khusus dan panduan evaluasi, agar
dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditentukan.
In total, educational assistance and capacity building
was provided to 6,154 students and 389 teachers.
This covered areas such as: Coaching, Training for
School Principals, Training for Teachers, Training
for Students, Life Skills, Value of Education and
Competitions. These programs have set goals and
specific objectives and are designed with materials
provided as well as with a results evaluation guideline.
Selain itu, pada tahun 2010 diberikan pula bantuan
tambahan untuk memperbaiki sarana infrastruktur
pendidikan yang mencakup delapan sekolah di
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu SDN
Ciren, SDN Jigudan, SDN Gunturan, SDN Candi,
SDN Tengklik, SDN Prengguk 2, SDN Tegalrejo
dan SMPN 2 Gedangsari. Buku-buku untuk
perpustakaan sekolah dan perangkat multimedia
juga disediakan bagi sejumlah sekolah, yaitu SDN
Karyasari 01, SDN Karyasari 02, SDN Karyasari 03,
SDN Hegarmanah dan SDN Pabangbon 01.
Additional assistance is provided for improving
infrastructure facilities, in 2010 including
renovations to eight schools in DIY including SDN
Ciren, SDN Jigudan, SDN Gunturan, SDN Candi,
SDN Tengklik, SDN Prengguk 2, SDN Tegalrejo and
SMPN 2 Gedangsari. Library books and multimedia
supplies were also provided to a number of schools
including: SDN Karyasari 01, SDN Karyasari 02,
SDN Karyasari 03, SDN Hegarmanah and SDN
Pabangbon 01.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Salah satu sekolah di Kec. Leuwiliang mendapatkan bantuan dari YPA - MDR.
One school in the district, Leuwiliang gets help from YPA - MDR.
Setiap tahun, YPA – MDR berupaya meluaskan wilayah
targetnya di Lampung Selatan tepatnya di kecamatan
Tanjungsari dan Merbau Mataram. Sementara
itu tengah disusun rencana regional baru untuk
melibatkan wilayah di provinsi Sumatera Selatan.
Each year, YPA - MDR tries to expand coverage
and in 2010 YABP expanded target areas in South
Lampung in the districts of Tanjungsari and Merbau
Mataram. A new regional plan is set to include
areas in the province of South Sumatra.
Sebagai bagian dari program, YPA – MDR menerapkan
sistem penilaian di sekolah-sekolah binaannya untuk
mendapatkan akreditasi. Akreditasi tersebut diberikan
oleh Pemerintah atas prestasi yang dicapai sekolahsekolah tersebut dalam melaksanakan berbagai
programnya. Di tahun 2010, SDN Hegarmanah,
Leuwiliang, Kab. Bogor, memperoleh peringkat A,
sedangkan enam SD lain yang menjadi binaan YPA –
MDR masuk dalam 10 besar di wilayah mereka:
1. SDN Karyasari 02 Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor
peringkat 7 dari 57 sekolah
2. SDN PABANGBON 01 Kec. Leuwiliang, Kab.
Bogor perngkat 9 dari 57 sekolah
3. SDN CANDI Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul peringkat 1 dari 25 sekolah
4. SDN TENGKLIK Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul peringkat 3 dari 25 sekolah
5. SDN Tegalrejo Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul peringkat 6 dari 25 sekolah
6. SDN JIGUDAN Kec. Pandak, Kab. Bantul
peringkat 7 dari 24 sekolah
As part of the program, YPA - MDR recognizes
assessments carried out in the schools it assists.
These accreditations, managed by the government,
recognize a school’s achievements in offering its
programs. In 2010 SDN Hegarmanah, Leuwiliang,
Kab. Bogor got a rating of A while other six
elementary schools were ranked in the top 10
within their regions:
1. SDN Karyasari 02 Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor 7
of the 57 schools
2. SDN PABANGBON 01 Kec. Leuwiliang, Kab.
Bogor 9 of the 57 schools
3. SDN CANDI Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul 1 of 25 schools
4. SDN TENGKLIK Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul 3 from 25 schools
5. SDN Tegalrejo Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul 6 from 25 schools
6. SDN JIGUDAN Kec. Pandak, Kab. Bantul 7 of
the 24 schools
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
115
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
116
Yayasan Astra Bina llmu (YABI) – Politeknik
Manufaktur (Polman)
YABI menyelenggarakan pendidikan profesional di
bidang teknologi, terutama otomotif dan sumber
daya alam. Menawarkan pendidikan D2 dan D3,
Polman telah melahirkan banyak lulusan berkualitas
yang siap bekerja di bidang otomotif dan sumber
daya alam.
Astra Bina llmu Foundation (YABI) –
Polytechnic Manufacturing (Polman)
YABI provides a professional education in the field
of technology, particularly in the automotive and
natural resources fields. Offering an Associate
Degree, a Diploma (D2 and D3), Polman graduates
quality- minded students who are ready to be hired
into the automotive and natural resource sectors.
Selain diberi bekal kompetensi teknis, para
mahasiswa juga diberikan bimbingan soft skill
dan pelatihan Quality, Cost dan Delivery (QCD),
sehingga mereka siap menghadapi tuntutan
perkembangan industri global.
In addition to technical competence, students are
also provided soft-skills coaching as well as Quality,
Cost and Delivery (QCD) training, so that they will
be ready to face the demands of global industrial
development.
Sejak tahun 2009, Yayasan ini telah membuka
kesempatan bagi para siswa SMA yang memenuhi
persyaratan untuk berpartisipasi dalam program
beasiswa untuk menekuni pendidikan di Politeknik
Manufaktur Astra (Polman). Pada 2009 beasiswa
diberikan kepada 51 mahasiswa atau sekitar 25%
dari rekrutmen total. Sedangkan di tahun 2010,
jumlah penerima beasiswa meningkat 35% dari
keseluruhan pendaftaran atau sekitar 84 mahasiswa.
Since 2009, the Foundation has provided
opportunities for qualifying high school students to
participate in a scholarship program for admittance
to Astra Manufacturing Polytechnic (Polman). In
2009 scholarships were given to 51 students, or
about 25% of the total recruitment. In 2010, the
number of recipients increased to 35% of total
enrolment, or about 84 students.
Yayasan Amaliah Astra (YAA)
Kegiatan YAA adalah membina pribadi yang cerdas
dan berakhlak. Melalui Masjid Lazis Amaliah Astra dan
Astra, YAA melaksanakan serangkaian kegiatan sosial,
keagamaan dan pendidikan yang mengedepankan
keharmonisan, kedamaian dan persaudaraan.
Amaliah Astra Foundation (YAA)
YAA activities foster intellectual, emotional, and
spiritual excellence. Through Mosque Lazis Amaliah
Astra and Astra, YAA organized a series of social,
religious and educational activities to promote
harmony, peace and brotherhood.
YABI menyelenggarakan pendidikan profesional di bidang teknologi.
YABI professional education in the field of technology
Beasiswa YAA membantu keberlangsungan pendidikan kaum dhuafa.
YAA Scholarships help the poor with education
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Tahun 2010 untuk pertama kalinya YAA menggelar
Astra Gema Islami (AGI) yang diikuti 3.500 peserta.
Acara ini meliputi serangkaian Cerdas Cermat
Islami Astra (CCIA), Buka Puasa Ramadan Astra,
Halal Bihalal Astra. CCIA dihadiri lebih dari 40 tim
dari berbagai perusahaan Grup Astra dan berhasil
mengumpulkan Rp 147,7 juta yang disumbangkan
bagi para korban bencana alam.
In 2010 for the first time and with 3,500
participants, YAA held Astra Gema Islami (AGI),
consisting of a series of Islamic Quizzes Astra
(CCIA), Ramadan Fast Breaking Astra, Holy-day
Gathering Astra and Astra. CCIA was attended by
more than 40 teams from various companies Astra
Group while collecting Rp 147.7 million for worthy
causes and victims of natural disasters.
Lazis Yayasan Astra Amaliah (Lazis YAA)
Lazis YAA mengumpulkan, mengelola, dan
menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh sesuai
prinsip Syariah. Sumbangan yang dihimpun dari
para karyawan Grup Astra dan masyarakat ini
digunakan untuk bantuan kemanusiaan dan
pendidikan bagi masyarakat kurang mampu yang
bermukim di sekitar tempat Grup Astra beroperasi.
Lazis Astra Amaliah Foundation (Lazis YAA)
Lazis YAA collects, manages and distributes zakat,
infaq and shodaqoh (tithes, donations and alms)
in accordance with Shariah principles. Collected
from Astra Group employees and the public, these
funds are used for humanitarian assistance and in
providing the underprivileged close to Astra Group
operations with access to education.
Partisipasi para karyawan dan masyarakat meningkat
di tahun 2010, sehingga Lazis Amaliah Astra berhasil
mengumpulkan Rp 959,5 juta, terdapat kenaikan
83% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan
itu seiring bertambahnya 13 perusahaan yang
bergabung dalam Program Zakat Kolektif Lazis. Selain
itu, jumlah penerima beasiswa naik 305% menjadi
654 pelajar yang tersebar di 18 sekolah di Jakarta.
In 2010, contributions increased and Lazis Amaliah
Astra was able to collect Rp 959.5 million, an
increase of 83% from a year earlier. This increase
was concomitant with an addition 13 companies
who have joined the Lazis Collective Zakat
Program. Also, the number of scholarship recipients
increased by 305% to 654 students in 18 schools
across Jakarta.
Pemberian Hewan Kurban, salah satu aktivitas PT Astra International Tbk untuk masyarakat sekitar.
Provision of Animal Sacrifice, one of the activities of PT Astra International Tbk for the surrounding community.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
117
118
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Tata Kelola
Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
119
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
120
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan menjadi dasar pendekatan manajemen.
Corporate Governance Policy - the basic approach to management.
Press Conference seusai RUPS sebagai salah satu keterbukaan informasi.
Press Conference after the AGM as one of the openness of information.
Tinjauan
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate
Governance/CG) dan prosedur yang berlaku di
Astra International menjadi dasar dari pendekatan
manajemen Perusahaan. CG berfungsi sebagai arah
dan penentu dalam tahap penyusunan strategi,
pengembangan dan penerapan semua keputusan
operasional. Penyelarasan prinsip transparansi,
akuntabilitas dan kewajaran dalam proses
pengambilan keputusan telah berhasil membuat
Astra mencapai hasil-hasil yang konsisten dan
berkelanjutan di semua lini usahanya.
Overview
Corporate Governance (CG) policy and procedures
at Astra International are the cornerstones of
the management approach. In this foundational
position, CG serves both prescription and formative
functions within the strategizing, development and
implementation phases of all operational decisions.
This alignment of the principles of transparency,
accountability and fairness within its decisionmaking process has led Astra to achieve consistent
and sustainable good results throughout its lines of
business.
Meskipun arah panduan CG dapat bersumber
dari Pedoman Tata Kelola Perusahan yang Baik di
Indonesia, Peraturan Bursa Efek Indonesia atau
Peraturan Bapepam, panduan internasional seperti
ISO 9001, 14001, 18001, atau praktik-praktik
terbaik secara global; tetapi penentuan akhir arah
yang akan dituju diputuskan oleh Direksi, dengan
memperhatikan masukan dari Dewan Komisaris,
dan selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan
hukum yang berlaku di Indonesia dan juga
dengan praktik-praktik yang umum berlaku dalam
masyarakat Indonesia.
Whether the direction for CG guidelines comes from
the Indonesia GCG Guidelines, the Indonesia Stock
Exchange or Bapepam regulations, international
guidelines such as ISO 9001, 14001, or 18001, or
global best practices, the final determination of
Company direction rests with the Board of Directors,
the Board of Commissioners and ultimately with
the General Meeting of Shareholders. In choosing
guidelines for CG policy, recognized consultants may
be consulted; however, all approaches must conform
strictly to Indonesian law and to the accepted practices
within Indonesian society at large.
Sebagai perusahaan bisnis yang besar, Astra
International menyadari peran kepemimpinannya
dalam mematuhi prosedur tata kelola perusahaan
yang baik. Sudah menjadi bagian dari Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan untuk menyebarluaskan
kesadaran akan keuntungan memiliki sistem CG
As a large business enterprise, Astra International
is also conscious of its leadership position in its
visible adherence to good governance procedures,
and part of its Corporate Social Responsibility rests
exactly in spreading awareness of the benefits in
having relevant and effective CG systems. In so
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Sebagai perusahaan induk, Astra
International sangat menyadari adanya
kebutuhan sekaligus tantangan dalam
merancang dan mengelola sistem
Tata Kelola yang konsisten dan dapat
diaplikasikan lintas berbagai jenis usaha.
Astra International, as a parent company, is fully aware
of the need for, and the challenge in, designing and
maintaining consistent CG systems which are applicable
across a wide range of business types.
yang relevan dan efektif. Dengan demikian, Astra
telah membangun jaringan pemasok dan mitra
kerja yang melalui perencanaan dan manajemen
yang baik, mampu mempertahankan profit, peka
terhadap masalah lingkungan, efisien, dan tentunya
rantai pasokan yang berjalan dengan baik.
doing, Astra has created a network of suppliers
and partners who, through good planning and
management, are able to sustain profitable,
environmentally sensitive, efficient and ultimately
successful value supply chains.
Sebagai perusahaan induk, Astra International
sangat menyadari adanya kebutuhan sekaligus
tantangan dalam merancang dan mengelola
pedoman CG yang konsisten dan dapat
diaplikasikan lintas berbagai jenis usaha.
Berdasarkan catatan sejarah mengenai ekspansi
yang dilakukan dengan hati-hati, Astra telah
menyelaraskan pendekatan individual dari anakanak perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan secara keseluruhan, seraya tetap
mendorong adanya kebijakan dan prosedur CG
yang sesuai dalam pengambilan keputusan di
setiap lapangan usaha anak perusahaan. Hal
tersebut tampak jelas di bidang Lingkungan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yang dijabarkan
secara terpisah dalam Laporan Keberlanjutan setiap
tahun.
Astra International, as a parent company, is fully
aware of the need for, and the challenge in,
designing and maintaining consistent CG systems
manual which are applicable across a wide range
of business types. Based on a history of prudent
expansion, Astra has realigned individual subsidiary
approaches to meet overall corporate needs while
allowing, and indeed encouraging, specialized CG
policy and procedures to guide decision-making
in each of its businesses. This is especially true
in regards to Environmental, Health and Safety
concerns, which are addressed in a separate yearly
Sustainability Report.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
121
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
122
Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan,
PT Astra International Tbk telah menyusun kebijakan
dan pedoman yang termuat dalam AI GCG Code of
Conduct yang antara lain mengatur mengenai:
• Manual Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris,
terutama dalam menangani isu-isu yang
berkaitan dengan kerahasiaan informasi,
keterbukaan informasi dan pelaporan
pelanggaran.
• Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja
• Fungsi Sekretaris Perusahaan
• Sistem Audit dan Manajemen Risiko
• Pedoman terhadap Transaksi yang dianggap
mempunyai Benturan Kepentingan
• Securities Dealing Rules yang berkaitan antara lain
dengan Perdagangan Saham oleh Orang Dalam
• Pelestarian Lingkungan dan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
• Kebijakan Donasi
In implementing Corporate Governance, PT Astra
International Tbk has developed policies and
guidelines, which contain in the AI GCG Code of
Conduct, including:
• The Board of Directors and Board of
Commissioners Guideline Manual, specifically
dealing with issues related to information
confidentiality, public disclosure and reporting of
violations.
• Business and Work Ethics Guideline
• Corporate Secretarial function
• Risk Management and Audit System
• Guidelines on Transactions deemed to involve a
Conflict of Interest
• Securities Dealing Rules which among others
related to inside trading
• Environmental and Corporate Social Responsibility
• Donation Policy
Bagi Astra, sasaran CG adalah memungkinkan
semua pemangku kepentingan memperoleh
informasi yang relevan untuk membuat keputusan
terkait Astra dan bagaimana bisnis Astra
memengaruhi mereka. Laporan berikut ini, beserta
Laporan Keberlanjutan, membantu memastikan
bahwa informasi yang jelas dan penting tersedia
bagi semua pemangku kepentingan untuk
melindungi kepentingan wajar setiap pihak, hal
mana juga memperlihatkan bahwa peningkatan
terhadap sistem akan terus dilakukan setelah
mempertimbangkan dengan hati-hati adanya
informasi baru.
For Astra, a goal of CG is to allow all stakeholders
the appropriate information to make decisions
about Astra and how Astra’s business affects
them. The following report, in combination with
the Sustainability Report, helps ensure that clear
and substantial information is made available to
all stakeholders, and to protect the interests of all
parties, which clearly shows that improvements
to systems will continue to be made upon careful
consideration of new information.
Tata Kelola Perusahaan
1. Rapat Umum Pemegang Saham
2. Dewan Komisaris dan Komite-Komite yang
dibentuk oleh Dewan Komisaris
3. Direksi
4. Remunerasi
5. Kebijakan Dividen
6. Manajemen Risiko
7. Audit Internal
8. Audit Eksternal
9. Kalender Keuangan
10.Kepatuhan Hukum
11.Komunikasi Perusahaan
12.Penilaian Tata Kelola Perusahaan
13.Isu Signifikan
Corporate Governance
1. General Meetings of Shareholders
2. Board of Commissioners and Committees
3. Board of Directors
4. Remuneration
5. Dividend Policy
6. Risk management
7. Internal Audit
8. External Auditors
9. Financial Calendar
10.Legal Compliance
11.Corporate Communications
12.Corporate Governance Assessment
13.Significant Issues
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Kunjungan Executive Committee
di Cabang Astra Surabaya seusai
Rapat Excom
Executive Committee’s visit
at Astra Branch Surabaya after
Executive Committee Meeting
1. Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
mempunyai seluruh wewenang yang tidak
diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi
dalam batas-batas yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau
anggaran dasar antara lain untuk mengambil
keputusan keuangan dan investasi tertentu.
1. General Meetings of Shareholders
General Meeting of Shareholders (AGM) holds
all powers not delegated to the Board of
Commissioners or the Board of Directors with
boundaries set forth in prevailing laws and/
or Articles of Association, among others, on
certain financial and investment decisions.
Sepanjang tahun 2010 PT Astra International
Tbk (Perseroan) menyelenggarakan satu kali
RUPS Tahunan dan satu kali RUPS Luar Biasa.
In 2010, there was one Annual General
Meeting of Shareholders and one Extraordinary
Meeting of Shareholders.
Pada tanggal 1 Maret 2010, Perseroan
menyelenggarakan RUPS Luar Biasa dengan
hasil-hasil rapat sebagai berikut:
On 1 March 2010, the Company held an
Extraordinary General Meeting of Shareholders and
the meeting resolved the following resolutions:
Agenda 1
Memberikan penghargaan sepenuhnya
kepada almarhum Bapak Michael Dharmawan
Ruslim yang telah berpulang ke hadirat Yang
Maha Kuasa pada tanggal 20 Januari 2010,
atas segenap kinerja dan jasa beliau kepada
Perseroan serta kepemimpinan dan kerja
sama yang baik selama menjabat sebagai
Presiden Direktur Perseroan dan memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (acquit ét decharge) kepada beliau
atas tindakan pengurusan yang telah dilakukan
beliau dengan mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Agenda 1
To give full appreciation to the late Mr. Michael
Dharmawan Ruslim who passed away to be
with God Almighty on 20th January 2010, for
all his performance and assistance tendered
to the Company as well as the leadership and
good cooperation during his term of office
as President Director of the Company, and
granted full release and discharge (acquit ét
decharge) to him for his management actions
by conveying our profound gratitude.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
123
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Agenda 2
Menyetujui:
(i) Pengangkatan Bapak Prijono Sugiarto –
yang saat ini menjabat sebagai Direktur
Perseroan, sekaligus merangkap sebagai
Pelaksana Tugas Presiden Direktur Perseroan
selama Periode Interim – sebagai Presiden
Direktur Perseroan; serta
(ii) Pengangkatan Bapak Sudirman Maman
Rusdi sebagai Direktur Perseroan; Keduanya
untuk masa jabatan terhitung sejak
ditutupnya Rapat ini sampai dengan sisa
masa jabatan anggota Direksi lain yang
masih menjabat, yaitu hingga penutupan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perseroan tahun 2011.
Agenda 2
Approved:
(i) The appointment of Mr. Prijono Sugiarto
- who currently holds the position of a
Director of the Company, as well as Acting
President Director of the Company during
the Interim Period - as the President Director
of the Company; and
(ii) The appointment of Mr. Sudirman Maman
Rusdi as a Director of the Company; both
for the period as of the closing of this
Meeting until the remaining period of
the incumbent members of the Board of
Directors, which is until the closing of the
Annual General Meeting of Shareholders of
the Company year 2011.
Dengan demikian susunan anggota Direksi
Perseroan menjadi sebagai berikut
Therefore the composition of the Board of
Directors of the Company shall be as follows:
Presiden Direktur :Prijono Sugiarto
Direktur
:Gunawan
Geniusahardja
Direktur
:Johnny Darmawan
Danusasmita
Direktur
:Simon John Mawson
Direktur
:Djoko Pranoto
Direktur
:Widya Wiryawan
Direktur
:Angky Tisnadisastra
Direktur
:Sudirman Maman Rusdi
President Director:Prijono Sugiarto
Director
:Gunawan Geniusahardja
Director
:Johnny Darmawan
Danusasmita
Director
:Simon John Mawson
Director
:Djoko Pranoto
Director
:Widya Wiryawan
Director
:Angky Tisnadisastra
Director
:Sudirman Maman Rusdi
124
Agenda 3
Memberikan kuasa dengan hak substitusi
kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan
kembali seluruh maupun sebagian keputusan
ini ke dalam akta notaris dan selanjutnya
memberitahukan perubahan susunan Direksi
Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, serta
melakukan segala tindakan yang diperlukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Agenda 3
Granted a power of attorney with substitution
rights to the Board of Directors of the Company
to restate a part or entire part of these
resolutions into a notary deed and further to
inform the change in composition of the Board
of Directors of the Company to the Minister
of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia and to do all required actions in
compliance with the prevailing regulations.
Pada tanggal 26 Mei 2010, Perseroan
menyelenggarakan RUPS Tahunan (“Rapat”)
di mana telah diambil keputusan-keputusan
sebagai berikut:
On 26 May 2010, the Company convened
its Annual General Meeting of Shareholders
(the “Meeting”) and approved following
resolutions:
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Agenda 1
Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan
untuk tahun buku 2009, termasuk Laporan
Dewan Komisaris Perseroan, dan mengesahkan
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
untuk tahun buku 2009 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik ”Haryanto Sahari
& Rekan” sebagaimana dimuat dalam laporan
mereka tanggal 24 Februari 2010 dengan
pendapat wajar dalam semua hal yang material.
Agenda 1
Approved and accepted the Annual Report for
the Year 2009, including the Report of the Board
of Commissioners, and ratified the Consolidated
Financial Statements of the Company for the
Year 2009 that had been audited by the Public
Accountant Firm of “Haryanto Sahari & Rekan”
as stated in their report dated 24 February
2010 rendering the opinion of fairly stated in all
material respects.
Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan
disahkannya Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan tersebut, memberikan pelunasan
dan pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya
kepada semua anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan
dan pengawasan yang mereka lakukan selama
tahun buku 2009, sejauh tindakan-tindakan
tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2009.
Upon the approval of the Annual Report and
the ratification of the Consolidated Financial
Statements of the Company, granted full release
and discharge to all members of the Board of
Directors and the Board of Commissioners of the
Company for their respective management and
supervisory actions performed during the book
Year 2009, to the extent those actions are reflected
in the Annual Report and Consolidated Financial
Statements of the Company Year 2009.
Agenda 2
Menyetujui penggunaan laba bersih
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar
Rp 10.039.832.287.468,- (sepuluh triliun tiga
puluh sembilan miliar delapan ratus tiga puluh
dua juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu
empat ratus enam puluh delapan Rupiah)
sebagai berikut:
a. (i) dibagikan sebagai dividen tunai sebesar
kurang lebih 45% (empat puluh lima
persen) dari laba bersih Perseroan atau
sebesar Rp 1.120,- (seribu seratus dua
puluh Rupiah) setiap saham, yang akan
diperhitungkan dengan dividen interim
sebesar Rp 290,- (dua ratus sembilan
puluh Rupiah) setiap saham yang telah
dibayarkan pada tanggal 16 November
2009, dan sisanya sebesar Rp 830,(delapan ratus tiga puluh Rupiah) setiap
saham akan dibayarkan pada tanggal
5 Juli 2010 kepada Pemegang Saham
Perseroan yang namanya tercatat dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan pada
tanggal 21 Juni 2010 pukul 16:00 WIB;
Agenda 2
Approved the net profit of the Company for
the book year ending as at 31 December 2009
amounting to Rp 10,039,832,287,468 (ten
trillion thirty nine billion eight hundred thirty
two million two hundred eighty seven thousand
four hundred sixty eight Rupiah) as follows:
a. (i) approximately 45% (forty five percent)
of net profit of the Company be
distributed as cash dividend or Rp 1,120
(one thousand one hundred twenty
Rupiah) per share, to be calculated with
the interim dividend of Rp 290 (two
hundred ninety Rupiah) per share which
had been paid on 16 November 2009,
and the remaining of Rp 830 (eight
hundred thirty Rupiah) per share will be
paid on 5 July 2010 to the Company´s
Shareholders whose names are
registered in the Company´s Register of
Shareholders on 21 June 2010 at 4:00
p.m. Western Indonesia Time;
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
125
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
(ii) memberikan wewenang kepada
Direksi Perseroan untuk melaksanakan
pembagian dividen tersebut dan untuk
melakukan semua tindakan yang
diperlukan. Pembayaran dividen akan
dilakukan dengan memperhatikan
ketentuan pajak dan/atau ketentuan
Bursa Efek Indonesia yang berlaku.
(ii) authorized the Board of Directors of
the Company to carry out the dividend
distribution and to do all necessary
actions thereof. The dividend payment
will be done with due observance to the
prevailing tax and/or Indonesian Stock
Exchange regulations.
b. Tidak menyisihkan untuk dana cadangan
wajib karena jumlah dana cadangan wajib
Perseroan sudah mencapai jumlah minimum
yang diwajibkan oleh ketentuan yang
berlaku; dan
b. Not to allocate for mandatory reserve fund
considering that the mandatory reserve
fund of the Company has met the minimum
amount as stipulated by the prevailing laws;
and
c. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan
Perseroan
c. The remaining amount is to be recorded as
retained earnings of the Company.
Agenda 3
a. Mengangkat anggota Dewan Komisaris
Perseroan dengan susunan sebagai berikut:
Agenda 3
a. Appointed the members of the Board of
Commissioners with the following composition:
Presiden Komisaris :Budi Setiadharma
Komisaris Independen:Djunaedi
Hadisumarto
Komisaris Independen:Muhamad Chatib
Basri
Komisaris Independen:Soemadi Djoko
Moerdjono
Brotodiningrat
Komisaris Independen:Akira Okabe
Komisaris Independen:Erry Firmansyah
Komisaris
:Anthony John
Liddell Nightingale
Komisaris
:Benjamin William
Keswick
Komisaris
:Mark Spencer
Greenberg
Komisaris
:Chiew Sin Cheok
Komisaris
:Jonathan Chang
126
Yang berlaku efektif terhitung sejak
ditutupnya Rapat ini sampai dengan
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan tahun 2012.
President Commissioner
:Budi
Setiadharma
Commissioner Independent:Djunaedi
Hadisumarto
Commissioner Independent:Muhamad
Chatib Basri
Commissioner Independent:Soemadi Djoko
Moerdjono
Brotodiningrat
Commissioner Independent:Akira Okabe
Commissioner Independent:Erry Firmansyah
Commissioner
:Anthony
John Liddell
Nightingale
Commissioner
:Benjamin
William Keswick
Commissioner
:Mark Spencer
Greenberg
Commissioner
:Chiew Sin
Cheok
Commissioner
:Jonathan
Chang
Effective as of the closing of this Meeting until
the closing of the Annual General Meeting of
Shareholders of the Company in 2012.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
b. 1. (i) Menyetujui dan menerima baik
pengunduran diri Bapak Simon John
Mawson dari kedudukannya selaku
Direktur Perseroan terhitung sejak
ditutupnya Rapat ini;
(ii) Mengangkat Bapak Simon Collier
Dixon sebagai Direktur Perseroan
yang baru untuk masa jabatan
terhitung sejak ditutupnya Rapat ini
sampai dengan sisa masa jabatan
anggota Direksi lain yang masih
menjabat.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
b. 1. (i) Approved and accepted the
resignation of Mr. Simon John
Mawson from his position as
Director of the Company as of the
Closing of this Meeting;
(ii) Appointed Mr. Simon Collier Dixon
as a new Director of the Company
for the period as of the Closing of
this Meeting until the remaining
period of the incumbent members
of the Board of Directors.
Dengan demikian susunan anggota
Direksi Perseroan terhitung sejak
ditutupnya Rapat ini hingga penutupan
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan tahun 2011 menjadi
sebagai berikut:
Therefore the composition of the
members of the Board of Directors as
of the closing of the Meeting until the
closing of the Annual General Meeting
of Shareholders of the Company year
2011 shall be as follows:
Presiden Direktur:Prijono Sugiarto
Direktur
:Gunawan
Geniusahardja
Direktur
:Johnny Darmawan
Danusasmita
Direktur
:Djoko Pranoto
Direktur
:Widya Wiryawan
Direktur
:Angky Tisnadisastra
Direktur
:Sudirman Maman
Rusdi
Direktur
:Simon Collier Dixon
President Director:Prijono Sugiarto
Director
:Gunawan
Geniusahardja
Director
:Johnny Darmawan
Danusasmita
Director
:Djoko Pranoto
Director
:Widya Wiryawan
Director
:Angky Tisnadisastra
Director
:Sudirman Maman
Rusdi
Director
:Simon Collier Dixon
2. Memberikan kuasa dengan hak
substitusi kepada Direksi Perseroan
untuk menyatakan kembali seluruh
maupun sebagian keputusan Rapat ini
ke dalam akta notaris dan selanjutnya
memberitahukan susunan Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan tersebut
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia maupun
instansi lainnya, serta melakukan segala
tindakan yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
2. Granted a power of attorney with
substitution rights to the Board of Directors
of the Company to restate a part or entire
part of these resolution into a notary deed
and further to inform the composition of
the Board of Directors and the Board of
Commissioners of the Company to the
Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia and to do all required
actions in compliance with the prevailing
regulations.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
127
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
c. (i) Memberikan wewenang kepada
Dewan Komisaris Perseroan, dengan
memperhatikan pendapat dari Komite
Remunerasi dan Nominasi Perseroan,
untuk menetapkan gaji dan tunjangan
anggota Direksi Perseroan; serta
128
(ii) Menetapkan untuk seluruh anggota
Dewan Komisaris Perseroan, pemberian
honorarium maksimum sejumlah
Rp 900.000.000,- (sembilan ratus juta
Rupiah) gross per bulan yang dibayarkan
sebanyak 13 (tiga belas) kali dalam
satu tahun dan mulai berlaku terhitung
sejak 1 Juni 2010 hingga penutupan
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tahun 2011 dan memberikan
wewenang kepada Presiden Komisaris
dengan memperhatikan pendapat
dari Komite Remunerasi dan Nominasi
Perseroan, untuk menetapkan
pembagian jumlah honorarium dan
tunjangan tersebut di antara para
anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Agenda 4
Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan
untuk menunjuk salah satu kantor akuntan
publik di Indonesia, yang terafiliasi dengan
salah satu dari empat besar kantor akuntan
publik internasional dan yang terdaftar di
Bapepam-LK untuk melakukan audit Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2010,
serta menetapkan jumlah honorarium dan
persyaratan lainnya sehubungan dengan
penunjukan kantor akuntan publik tersebut.
c. (i) Authorized the Board of Commissioners,
with due observance of the opinion of the
Remuneration and Nomination Committee
of the Company, to determine the salary
and benefits for the members of the Board
of Directors of the Company; and
(ii) Determined for all members of the Board
of Commissioners of the Company, the
honorarium for a maximum amount of
Rp 900,000,000 (nine hundred million
Rupiah) gross per month paid 13 (thirteen)
times in one year and effective as of 1
June 2010 until the closing of the Annual
General Meeting of Shareholders in 2011,
and authorized the President Commissioner
together with the Remuneration and
Nomination Committee to determine the
distribution of such honorarium and benefit
among the members of the Board of
Commissioners of the Company.
Agenda 4
Authorized the Board of Directors of the
Company to appoint one of the public
accountant firms in Indonesia, affiliated with
one of the big four prominent international
public accountant firms, and registered in
Bapepam-LK to audit the Financial Statements
of the Company for the book year of 2010, and
to determine the honorarium and other terms
and conditions of the appointment of such
public accountant firm.
2. Dewan Komisaris
2. Board of Commissioners
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris melakukan pengawasan
atas kebijakan pengurusan dan atas jalannya
pengurusan Perseroan oleh Direksi. Dalam
menjalankan kewajiban mereka, Dewan
Komisaris juga mengawasi efektivitas kebijakankebijakan Direksi dalam upaya memastikan
tercapainya prinsip-prinsip GCG di dalam
organisasi.
Board of Commissioners
The Board of Commissioners conducts
supervision of management policies and of the
management of the Company by the Board
of Directors (BOD). In performing their task,
the Board of Commissioners also oversee the
effectiveness of BOD policies in an effort to
ensure the accomplishment of GCG principles
throughout the organization.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh
RUPS. Presiden Komisaris mengkoordinasikan
berbagai kegiatan Dewan Komisaris. Semua
tindakan Dewan Komisaris adalah berdasarkan
keputusan disepakati bersama-sama sebagai
suatu majelis
The Commissioners are appointed by the
General Meeting of Shareholders. The President
Commissioner coordinates the activities of the
BOC. All decisions are agreed upon collectively
by the Board.
Susunan Dewan Komisaris saat ini adalah yang
diangkat dalam RUPS Tahunan 2010 sesuai
pedoman Bapepam-LK, yang terdiri dari sebelas
(11) anggota Dewan Komisaris di mana lima (5)
di antaranya merupakan Komisaris Independen.
The current composition of Board of
Commissioners, appointed at the 2010 Annual
General Meeting of Shareholders, following
guidelines set down by Bapepam-LK including
that of the eleven (11) members of the BOC, five
(5) of which are Independent Commissioners.
Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris
mengadakan rapat empat kali, dan juga
menerbitkan 14 keputusan Dewan Komisaris
yang dilakukan melalui sirkular.
Throughout 2010, the BOC met four times and
issued 14 decisions through circulars.
Profil para Komisaris dapat dilihat di bagian
Data Perusahaan di halaman 150 Laporan
Tahunan ini.
Profiles of the Commissioners are presented at
the Company Data section, on pages 150 in
this Annual Report.
Komite-Komite Dewan Komisaris
BOC Committees
Komite Audit (AC)
AC merupakan suatu komite yang
dibentuk oleh Dewan Komisaris dan yang
pembentukannya juga diatur dalam peraturan
Bapepam. Komite Audit terdiri dari para
profesional di bidangnya, yang mengawasi
dan memberi saran antara lain tentang 1)
efektivitas mekanisme pengendalian internal;
2) kepatuhan terhadap peraturan internal dan
eksternal yang berlaku termasuk peraturan
pasar modal dan lembaga keuangan (BapepamLK) dan 3) tugas lain yang diminta.
Audit Committee (AC)
Established under the direction of the Board of
Commissioners, the Audit Committee is staffed
by professionals in the field in order to provide
advice on 1) the effectiveness of internal control
mechanisms; 2) compliance with prevailing
internal and external regulations, including
Capital Market and Financial Institutions
Supervisory Agency’s (Bapepam-LK) regulations;
and 3) other tasks as requested.
Secara khusus, Komite Audit ditugaskan
untuk membantu Dewan Komisaris dalam
fungsi pengawasannya dalam menilai proses
pelaporan keuangan, risk management,
audit, dan kepatuhan terhadap peraturan
perundangan yang berlaku di Indonesia.
In particular, the Audit Committee is delegated
to assist the BOC with its supervisory duty
in assessing the financial reports; risk
management, audit, and compliance with the
prevailing laws and regulation in Indonesia.
Komite Audit Astra beranggotakan empat
orang, yang terdiri dari satu Komisaris
Independen (sebagai ketua), dua anggota
independen, serta satu anggota khusus yang
The Audit Committee has four members,
consisting of one Independent Commissioner
(as a Chief), two independent members, and
one special member with no voting rights. Audit
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
129
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Committee member profiles can be seen on
page 146-147 of this Annual Report.
tidak memiliki hak suara. Profil para anggota
Komite Audit dapat dilihat di halaman 146-147
Laporan Tahunan ini.
Di tahun 2010, Komite Audit
menyelenggarakan sembilan rapat dengan
tingkat kehadiran 90%. Struktur keanggotaan
Komite Audit adalah sebagai berikut:
Nama
Name
Jabatan
Position
Djunaedi Hadisumarto
Ketua Chairman
Sidharta Utama
Anggota Member
Tamiza Saleh
Anggota Member
Chiew Sin Cheok
* Tidak memiliki hak suara A non-voting member
Anggota Khusus* Special Member
Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC)
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas
memberi rekomendasi untuk keanggotaan dan
remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, Eksekutif
Senior Perseroan, serta Komite-Komite yang
bernaung di bawah Dewan Komisaris. Dalam
melaksanakan tugasnya, RNC dapat juga
membuat rekomendasi-rekomendasi terkait
penetapan tanggung jawab di dalam Dewan
Komisaris, Direksi dan Komite.
RNC terdiri dari tiga (3) orang dan melakukan
rapat 7 kali di tahun 2010.
The RNC is composed of three (3) people and
met 7 times in 2010.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi per
31 Desember 2010:
Remuneration and Nomination Committee as
at 31 December 2010:
Nama
Name
130
In 2010, the Audit Committee met nine times
with 90% total attendance. The members of the Audit Committee are:
Remuneration and Nomination Committee
(RNC)
The Remuneration and Nomination Committee
is tasked with making recommendations
for membership and remuneration of the
BOC, BOD, Senior Company Executives and
Committees under the BOC. In carrying
out their duties, the RNC may also make
recommendations on the determination of
responsibilities within the Boards or Committees.
Jabatan
Position
Anthony J. L. Nightingale
Ketua Chairman
Benjamin William Keswick
Anggota Member
Prijono Sugiarto
Anggota Member
Executive Committee (EC)
Executive Committee melakukan kajian atas
setiap keputusan dan kebijakan bisnis yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
Komite ini telah mengadakan 12 kali rapat di
tahun 2010 dengan jumlah kehadiran 100%.
Executive Committee (EC)
The Executive Committee analyzes all business
decisions and policies that require the approval
of the Board of Commissioners. The Committee
met 12 times in 2010 with 100% total
attendance.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Komite Eksekutif terdiri dari enam anggota per
31 Desember 2010:
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
The Executive Committee was composed of six
members as at 31 December 2010:
Nama
Name
Jabatan
Position
Anthony J.L. Nightingale
Ketua Chairman
Benjamin W. Keswick
Anggota Member
Mark Spencer Greenberg
Anggota Member
Chiew Sin Cheok
Anggota Member
Budi Setiadharma
Anggota Member
Prijono Sugiarto
Anggota Member
Simon Collier Dixon
Anggota Member
3. Direksi
Direksi bertanggung jawab terhadap rancangan
strategi bisnis maupun sistem penerapan yang
akan membawa keberhasilan bagi Perseroan
dalam mencapai visi, misi dan tujannya. Para
anggota Direksi diangkat dan diberhentikan
melalui keputusan RUPS.
3. Board of Directors
The Board of Directors (BOD) is responsible
for both formulation of business strategy and
implementation of systems that will successfully
manage the Company toward the achievement
of its vision, mission and objectives. Members of
the BOD are appointed and dismissed through
resolution of a General Meeting of Shareholders.
Sesuai pedoman yang berlaku saat ini, masingmasing anggota Direksi, termasuk Presiden
Direktur, memiliki kedudukan yang sama,
sedangkan Presiden Direktur memiliki tugas
untuk mengkordinir kegiatan direktur-direktur
lain dalam mengelola usaha. Agar dapat
melaksanakan fungsinya dengan efektif, para
anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung
jawab khusus seperti dapat dilihat dalam bagan
organisasi yang tercantum di halaman 160
Laporan Tahunan ini.
Under current guidelines, all directors possess
equal authority, while the President Director
organizes the other directors in managing the
businesses. In order to carry out their functions
in an effective manner, BOD members hold
specific duties and responsibilities, as seen in
the organizational chart presented on page 160
on this Annual Report.
Terjadi beberapa perubahan anggota dalam
komposisi Direksi selama tahun 2010, termasuk
penggantian Michael D. Ruslim, Presiden
Direktur, yang berpulang secara mendadak
pada Januari 2010. Perubahan lain menyangkut
Direksi adalah pengangkatan Sudirman MR
sebagai direktur, pengunduran diri Simon John
Mawson dan pengangkatan Simon Collier
Dixon sebagai Direktur baru. Sepanjang tahun
2010 Direksi menyelenggarakan 40 rapat.
There were a number of changes of member
on the BOD during 2010 including replacement
of Michael D. Ruslim, President Director, upon
his untimely death in January 2010. Other
changes were the appointment of Sudirman
MR as a Director, the resignation of Simon John
Mawson and the appointment of Simon Collier
Dixon as a new Director. During 2010 the Board
of Directors held 40 meetings.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
131
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Per 31 Desember 2010, Direksi terdiri dari:
Nama
Name
132
As at 31 December 2010, the Board of
Directors consisted of:
Jabatan
Position
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur President Director
Gunawan Geniusahardja
Direktur Director
Johnny Darmawan D.
Direktur Director
Djoko Pranoto
Direktur Director
Widya Wiryawan
Direktur Director
Angky Tisnadisastra
Direktur Director
Sudirman Maman Rusdi
Direktur Director
Simon Collier Dixon
Direktur Director
4. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Dalam menetapkan remunerasi para Komisaris
dan Direktur, RUPS menerima saran dari Komite
Remunerasi dan Nominasi. Karena belum
ada ketetapan yang baku saat ini, keputusan
remunerasi didasarkan pada pertimbangan
lingkup pekerjaan, standar domestik dan
regional saat ini, serta tanggung jawab yang
diasumsikan.
4. Board of Commissioners’ and Board of
Directors’ Remuneration
In determining remuneration for Commissioners
and Directors, a General Meeting of Shareholders
will rely on advice from the Nomination and
Remuneration Committee. While there is no set
formula currently in place, remuneration decisions
are based upon considerations of scope of work,
current domestic and regional standards and
responsibilities assumed.
Semua ketetapan remunerasi di setiap level
dalam organisasi pada akhirnya bertujuan
memberi penghargaan terhadap berbagai posisi
yang ada bagi Perseroan dan melestarikan
kinerja yang baik. Saat ini Astra tidak memiliki
opsi saham atau penilaian berdasarkan kinerja
sebagai skala penggajian bagi para Komisaris,
Direktur, atau Eksekutif Senior.
All remuneration determinations, at all levels
of the organization, are ultimately aimed
at recognizing the value of the position to
the Company as well as sustained good job
performance. Astra currently has no stock
option or performance based pay scales for
Commissioners, Directors or Senior Executives.
Tidak ada hubungan kekeluargaan antara para
anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
hingga ke lapis kedua.
There exist no family relationships between
members of the Board of Commissioners and/
or Board of Directors up to the second degree.
Per tanggal 31 Desember 2010, tidak ada
anggota Direksi yang memiliki saham di
PT Astra International Tbk. Dua Komisaris, Budi
Setiadharma (Presiden Komisaris) dan Anthony
J.L. Nightingale masing-masing memiliki
saham di PT Astra International Tbk 0,02%.
Kepemilikan sedikit sekali saham ini dianggap
tidak menimbulkan konflik kepentingan pada
saat para Komisaris ini melaksanakan tugas
mereka dalam jangka panjang di Perseroan.
As at 31 December 2010, no member of the
Board of Directors had share ownership in
PT Astra International Tbk. Two Commissioners,
Budi Setiadharma (President Commissioner)
and Anthony J.L. Nightingale each had share
holdings in PT Astra International Tbk of
0.02%. It is considered that these small share
holdings present no conflict of interest in these
Commissioners carrying out their tasks in the
best long term interest of the Company.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Grup
Astra tahun 2010 adalah sekitar Rp 459 miliar.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Total remuneration of BOC and BOD of the
Astra Group in 2010 was around Rp 459 billion.
5. Kebijakan Dividen
Dengan memperhatikan hasil usaha Perseroan
dalam satu tahun, arah perkembangan
Perseroan serta return menarik yang sewajarnya
diterima para pemegang saham Perseroan,
direkomendasikan jumlah dividen yang
diusulkan untuk dibagikan, untuk mendapat
persetujuan RUPS.
5. Dividend Policy
With due consideration of the earnings of
the Company in one year, the growth trend,
and a good return for the shareholders,
recommendations for dividends to be
distributed are made for approval by a General
Meeting of Shareholders.
Rekomendasi atas dividen ditetapkan oleh
Direksi, disetujui Dewan Komisaris untuk
dibahas dalam RUPS. Rekomendasi yang
diajukan akan memberi keseimbangan antara
membagikan keuntungan kepada para
pemegang saham dengan kebutuhan menahan
dividen untuk pertumbuhan Perseroan.
Recommendations for dividends are made by
the Board of Directors, approved by the Board
of Commissioners for presentation to a General
Meeting of Shareholders. The proposal balances
giving returns to shareholders with the need to
retain resources for growth.
6. Grup Manajemen Risiko (GRM)
Dalam memenuhi tuntutan lingkungan usaha
yang kompetitif dan dunia yang terhubungkan
secara global, Astra berupaya memenuhi risiko
melalui kesadaran risiko multi-tahap, evaluasi,
dan proses mitigasi. Manajemen Astra menyadari
bahwa hanya melalui penerapan praktik-praktik
risiko manajemen yang wajar, Perusahaan dapat
mencapai tujuannya secara berkelanjutan.
6. Group Risk Management (GRM)
In meeting the demands of an evolving competitive
and business environment as well as a globally
interconnected world, Astra strives to meet risk
through a multi-layered risk awareness, evaluation
and mitigation process. Astra management
understands that only through consistent
implementation of sound risk management
practices organization-wide will the Company
achieve its objectives in a sustainable manner.
Dengan mendasari sistemnya pada praktikpraktik terbaik, GRM berpegang pada kerangka
kerja dan metodologi yang selaras dengan
pengendalian khusus terhadap risiko-risiko
relevan yang telah diidentifikasi. Selain itu, GRM
membangun saluran-saluran komunikasi yang
dapat memfasilitasi loyalitas Grup terhadap
praktik-praktik penilaian risiko, terutama dengan
menggunakan metodologi Penilain Sendiri
terhadap Pengendalian (Control Self Assessment/
CSA). Melalui hal tersebut, setiap unit usaha
mampu menyusun, mengembangkan dan
menerapkan strategi untuk mengurangi risiko
bekerja sama dengan GRM.
Tiga pengukuran khusus telah ditetapkan untuk
menangani situasi risiko tertentu. Manajemen
Risiko Perseroan melakukan penilaian risiko
grup. Perseroan juga menyiapkan Rancangan
Kelanjutan Usaha (Business Continuity Plans/
Basing its systems on best practices, the GRM
follows a framework and methodology that
aligns specific controls with the relevant risks
identified. In addition, established channels
of communication facilitate Group-wide
adherence to risk assessment practices,
especially in use of the Control Self Assessment
(CSA) methodology. Through this, every
business unit is able to formulate, develop,
and implement strategies to reduce risks in
cooperation with GRM.
Three specific measures have been instituted to
manage specific measurement risk situations.
Enterprise Risk Management provides a group
wide assessment of risk. The Company also
prepares Business Continuity Plans (BCP) to
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
133
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
minimize business disruption given a risk of
catastrophic events. Financing Risk Analysis
and Monitoring quantifies finance exposure
in an effort to ensure adequate insurance
protection throughout the Astra Group.
BCP) untuk mengurangi gangguan usaha akibat
risiko bencana. Analisis Risiko Keuangan dan
Monitoring menghitung dampak finansial sebagai
langkah untuk memastikan perlindungan asuransi
yang memadai di seluruh Grup Astra.
134
Di tahun 2010, GRM melanjutkan programprogram benchmarking di setiap lini usaha
terkait upaya memajukan peningkatan
kecakapan manajemen risiko di semua
level. Melalui berbagai forum dan lokakarya
yang konstruktif, dibangun kompetensi,
keseragaman prosedur dipastikan, dan praktikpraktik terbaik dibagikan.
In 2010, GRM continued with benchmarking
programs within each business line in
conjunction with pressing forward with
increasing risk management capability at
all levels. Through constructive forums and
workshops, competence is built, procedural
uniformity is assured and best practices are
shared.
Seiring kematangan dalam praktik-praktik
manajemen risiko, tahun 2010 unit audit
manajemen risiko menunjukkan bahwa sistem
dua lapis – Manajemen Risiko Grup dan
Manajemen Risiko Anak Perusahaan – telah
berfungsi dengan baik.
As the risk management practices have
sufficiently matured, in 2010 audits of risk
management units demonstrated that the two
tiered system, of Group Wide Risk Management
and Subsidiary Risk Management, is functioning
satisfactorily.
Kerangka Kerja Risiko
Pendekatan proaktif Astra terhadap risiko
bergantung pada personel di seluruh organisasi
yang memiliki keterampilan dan pelatihan
sehingga dapat mengidentifikasi risiko,
mengevaluasi dampak potensial, menghitung
dan/atau menghitung dampak tersebut serta
memberi saran kepada manajemen untuk
mengurangi risiko itu.
Risk Framework
Astra’s proactive approach to risk relies on
personnel throughout the organization who
have the skills and training to identify risks,
evaluate potential impacts, quantify and/or
qualify those impacts and provide management
with options to mitigate those risks.
Meskipun Direksi menjadi penanggung jawab
akhir dalam mengelola risiko, filosofi risiko
yang dianut Astra adalah personel di semua
level harus mengelola risiko secara tepat sesuai
situasi yang mereka hadapi. Pengendalian risiko
sistemik secara keseluruhan ditangani melalui
Manajemen Risiko Grup, Audit Internal Grup,
dan unit-unit manajemen risiko anak perusahaan
semua menyampaikan laporan kuartalan ke
Komite Audit dan laporan rutin ke Direksi.
Though the Board of Directors is ultimately
responsible for managing risk, Astra’s risk
philosophy is that personnel at all levels should
manage the risk appropriate to their situation.
Overall systemic control of risk is handled
through Risk Management Group, Internal
Audit Group, and subsidiary company risk units
all leading to quarterly reports to the Audit
Committee and regular reports to the Board of
Directors.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Perseroan telah mengidentifikasi risiko-risiko
utama yang berpotensi mendatangkan dampak
negatif terhadap operasi usaha:
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
The Company has identified the following
major risks which have potential to negatively
impact business operations:
1. Risiko Keuangan
Karena Perseroan bergerak di bidang impor
dan ekspor barang mentah dan komponen,
industri jasa keuangan, serta bergantung
pada daya beli pelanggan untuk sebagian
besar penjualannya, maka ada risiko terjadi
perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar
atau tingkat inflasi yang secara langsung
dapat memengaruhi pendapatan atau
likuiditas. Untuk menangani risiko tersebut,
Grup memonitor kebijakan transaksi
derivatif dan kas, di samping secara aktif
mempromosikan strategi diversifikasi risiko.
1. Financial Risk
Because the Company is involved in
importing and exporting raw materials and
components, is engaged in the financial
service industry, and relies on consumer
purchasing power for a substantial portion
of its sales, there is a risk that changes to
interest rates, exchange rates or inflation
rates will directly affect revenue or liquidity.
In order to meet these risks, the Group
monitors cash and derivative transaction
policy as well as actively promoting a risk
diversification strategy.
2. Risiko Harga Komoditas
Perubahaan harga komoditas dapat
mempengaruhi pendapatan Grup secara
langsung maupun tak langsung. Perubahan
dalam perdagangan global komoditas
CPO dan batu bara akan berdampak pada
penjualan di divisi agribisnis, alat berat
dan penambangan batu bara, sementara
perubahan harga energi akan memengaruhi
penjualan divisi otomotif. Selain itu,
manufaktur memerlukan akses ke bahan
mentah dan harga bahan mentah akan
memengaruhi struktur biaya. Perubahan
harga merupakan ujian untuk memberikan
kelenturan dan peringatan diri terhadap
gangguan signifikan dalam proses bisnis.
2. Commodity Price Risk
Changes in the prices of commodities can
affect the Group’s revenues both directly
and indirectly. Changes in the globally
traded commodities CPO and coal will have
effects on sales within the agribusiness,
heavy equipment and coal mining divisions,
while changes in energy prices will affect
sales in the automobile divisions. In
addition, manufacturing requires access to
raw materials and their pricing will affect
the costing structure. Price changes in either
direction are stressed tested to provide
flexibility and an early warning against
significant disruptions to business processes.
3. Risiko Pengadaan Pasokan dan Layanan
Karena Grup bergantung pada para
pemasok untuk bermacam komponen
manufaktur, ada risiko keterlambatan atau
ketiadaan pengadaan dapat mengganggu
produksi. Untuk mengurangi risiko ini,
Grup secara aktif mendorong hubungan
kerja sinergis dan menerapkan standar
tinggi tata kelola perusahaan terhadap
semua pemasoknya dengan tujuan untuk
memastikan pasokan dikirim secara efisien
dan tepat waktu.
3. Supply and Services Procurement Risk
Because the Group relies on suppliers for
many manufacturing components, there
is a risk that late or non-procurement will
disrupt production. To mitigate this risk,
the Group actively encourages synergistic
working relationships and applies high
standards of corporate governance to all of
its suppliers in an effort to ensure supplies
are delivered in an efficient and timely
manner.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
135
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
136
4. Risiko Bencana
Seperti lazimnya dalam semua bisnis, ada
potensi terjadinya bencana alam yang dapat
mempengaruhi pendapatan dan aset Grup
secara signifikan. Indonesia rentan terhadap
gempa bumi, banjir, tsunami, letusan gunung
berapi serta ancaman kebakaran dan wabah
penyakit. Untuk mengurangi dampak negatif
dari salah satu bencana tersebut, Grup
menggunakan asuransi dan mengoperasikan
Pusat Pemulihan Bencana sebagai bagian
Rancangan Kelanjutan Usaha (BCP).
4. Catastrophic Risk
As with all businesses, there remains a
potential that natural disasters could
significantly affect Group revenues and
assets. Indonesia does have susceptibility to
earthquakes, floods, tsunamis and volcanic
eruptions as well as threats of fires and
epidemics. To mitigate negative fallout from
one of these events, the Group institutes
an insurance regime as well as operates an
off-site Disaster Recovery Center as part of
its Business Continuity Plan (BCP).
7. Grup Internal Audit (GIA)
Berdasarkan Piagam Internal Audit yang secara
berkala diperbarui, Grup Internal Audit (GIA)
selalu mencari cara terbaik untuk melaksanakan
sistem pengendaliannya agar sejalan dengan
tujuan Perseroan. Upaya tersebut dilaksanakan
dengan meningkatkan efektivitas maupun
kesesuaian dari sistem pengendalian internal.
Dengan Piagam Internal Audit ini, GIA memiliki
wewenang untuk melakukan audit tidak hanya
terhadap jaringan ritel Perseroan, namun juga
terhadap berbagai hal yang dianggap sebagai
sumber risiko utama di seluruh unit bisnis
dalam Grup Astra. Hal ini dilakukan melalui
koordinasi dengan unit audit di setiap bisnis.
7. Group Internal Audit (GIA)
Based on the Internal Audit Charter, which
is periodically updated, Group Internal Audit
(GIA) seeks to better align control systems to
the Company’s objectives, thereby enhancing
both the adequacy and the effectiveness of
the internal control systems. This Audit Charter
provides GIA with the authority to perform
audit activities not only to the Company’s retail
network, but also to the areas considered as
main risks in the business units throughout the
Astra Group in coordination with the internal
audit units in each business.
Pelaksanaan kegiatan audit yang berbasis risiko
ini bertujuan memberikan jaminan independen
(independent assurance) kepada manajemen
bahwa kepatuhan terhadap standar operasi dan
peraturan serta sistem pengendalian internal
telah berfungsi sesuai dengan acuan yang
diharapkan. Selain itu, GIA juga menjalankan
fungsi konsultatif kepada unit audit internal di
Grup Astra untuk aspek yang berkaitan dengan
peningkatan kontrol internal dan kinerja unit
audit internal.
The implementation of this risk-based audit
approach is aimed at providing management
with independent assurance that there is
compliance with operational standards and
regulations, as well as assuring that the internal
control system is functioning within expected
parameters. In addition to that, GIA also
provides a consultative function for internal
audit units within the Astra Group, in regard
to the improvement of internal controls and
internal audit performance.
Bekerja sama dengan unit Audit Internal di
seluruh Grup, GIA berhasil dengan efektif
meningkatkan cakupan dan kualitas audit di
Grup. Berdasarkan Common Audit Universe
yang telah disusun bersama antara GIA
dan unit audit internal di Grup, rencana
kerja dari GIA dan masing-masing unit
audit internal disusun secara komprehensif
In collaboration with the internal audit units
throughout the Group, GIA succeeded in
increasing the scope and quality of the audits
within the Group. Based on the Common Audit
Universe formulated by GIA together with the
internal audit units within the Group, GIA’s
work plan and those of each unit’s internal
audit are developed comprehensively with
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
due consideration of the risk of the subject of
the audit. Further, the plan is discussed with
management before being submitted to the
Board of Directors and Audit Committee for
approval.
dengan mempertimbangkan risiko dari aspek
yang diaudit. Kemudian rencana kerja audit
dibicarakan dengan manajemen, disampaikan
kepada Direksi dan Komite Audit untuk
dimintakan persetujuan.
Secara periodik, ringkasan dari temuan dan
rekomendasi serta tindak lanjutnya dilaporkan
secara langsung kepada Direksi dan Dewan
Komisaris melalui Komite Audit.
The summary of findings and recommendations,
along with the follow up, is reported directly
to the Board of Directors and the Board of
Commissioners through the Audit Committee on
a regular basis.
Kegiatan di tahun 2010
Di tahun 2010, salah satu fokus kegiatan
diarahkan kepada peningkatan koordinasi
antara GIA dengan internal audit di unit
usaha dalam berbagai bentuk yang berkaitan
peningkatan kontrol internal, baik dalam
bentuk kegiatan audit maupun non audit
dengan meningkatkan fungsi konsultasi yang
dilakukan GIA.
Activities in 2010
In 2010, one of the focuses was to improve the
coordination between GIA and internal audit
functions in business units, which included
various activities related to the improvement
of internal control, in the form of both audit
and non audit activities, such as promoting the
consultative function of GIA.
Berkaitan dengan peningkatan kompetensi
auditor di Grup, tahun 2010 ditandai
pula dengan dimulainya kegiatan Auditor
Management Trainee, dimana GIA melakukan
perekrutan dan pendidikan secara terpusat
lulusan perguruan tinggi yang akan dididik
menjadi junior auditor yang kelak akan disebar
ke unit usaha didalam Grup Astra. Selain itu,
program pelatihan auditor untuk materi-materi
yang bersifat umum mulai dilaksanakan secara
terpusat.
In 2010, Astra began the Auditor Management
Trainee program, in which GIA conducts
centralized recruitment and education for
fresh graduates, who will become junior
auditors and will be stationed at business units
within the Astra Group. Besides that, auditor
training programs for general postings will be
centralized.
Beberapa hasil yang dicapai antara lain
pembuatan standard acuan kerja yang disebut
Astra Common Audit Principles yang akan
diterapkan tahun 2011, pembuatan sistem
untuk mengelola kerja audit (Astra Audit
Management System) dan penerbitan sirkulasi
berkala yang ditujukan kepada management
cabang.
There are a number of activities that will be
implemented in 2011, including common work
standards (Astra Common Audit Principles) a
system for managing audit work (Astra Audit
Management System), and the publishing of
regular circulars to branch management.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
137
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
8. Penunjukan Auditor Eksternal
Penunjukan auditor eksternal diputuskan oleh
RUPS, dengan mempertimbangkan reputasi dan
kompetensi.
9. Kalender Finansial
Kalender Finansial yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010.
• Pengumuman Hasil-Hasil:
-Kuartal pertama 29 April 2010
-Semester pertama 29 Juli 2010
-Kuartal ketiga 28 Oktober 2010
-Setahun lengkap 24 Februari 2011
8. Appointment of External Auditors
The external auditors are appointed by the
General Meeting of Shareholders, with due
consideration to reputation and competence.
10.Kepatuhan Hukum
Sebagai perusahaan besar, Astra International
berkomitmen untuk mematuhi ketentuan
hukum dan perundangan yang berlaku di
Indonesia. Untuk itu, Perseroan memiliki Divisi
Legal yang berfungsi menjaga kepentingan
Perseroan dari sisi hukum serta memastikan
bahwa kegiatan Perseroan berada dalam koridor
hukum dan perundangan yang berlaku di
Indonesia.
10.Legal Compliance
As a large company, Astra International has
a commitment to comply with the prevailing
rules and regulations in Indonesia. Therefore,
the Company has a Legal Division with the
function of protecting the Company’s interest
in legal matters and to ensure the Company
always complies with the prevailing rules and
regulation in Indonesia.
Astra senantiasa berusaha menjaga bahwa
produk (yang diproduksi anak perusahaannya)
maupun jasa yang diberikan kepada pelanggan
mencapai standar tertinggi yang bisa diberikan.
Namun demikian, risiko ketidakpuasan
pelanggan maupun ketidaksepakatan dengan
pihak ketiga lainnya selalu ada, hal mana
mungkin dapat memicu dilakukannya gugatan
hukum terhadap Perseroan.
Per 31 Desember 2010, Astra tidak menghadapi
kasus legal yang membawa pengaruh material
terhadap pendapatan atau posisi keuangannya.
11.Komunikasi Perusahaan
Astra menggunakan berbagai saluran
komunikasi untuk kepentingan internal dan
eksternal. Selain mempublikasikan laporan
tahunan, laporan kuartalan, mengelola
situs, menerbitkan majalah karyawan
dan mengeluarkan surat edaran dari
138
9. Financial Calendar
Financial year ended 31 December 2010.
• Announcement of results:
-First quarter 29 April 2010
-Half year 29 July 2010
-Third quarter 28 October 2010
-Full year 24 February 2011
Astra strives to ensure that its products
(produced by subsidiaries) or services for
customers are always at the highest standard.
However, risk of customer dissatisfaction or
dispute with third parties cannot be eliminated,
and presents a legal risk for the Company.
As of 31 December 2010, there were no legal
cases that, should they be decided against
Astra, will materially affect its revenue or
financial position.
11.Corporate Communications
Astra maintains multiple channels of
communication for internal and external
parties. In addition to publication of annual
reports, quarterly reports, maintenance of
a website, an employee magazine and the
issuance of position letters by management,
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
the Company maintains ad hoc avenues
of communications whereby interested
stakeholders can get relevant information about
Astra’s businesses.
manajemen, Perseroan membuka kesempatan
berkomunikasi secara informal, di mana
para pemangku kepentingan yang ingin
mengetahui lebih jauh tentang Perseroan dapat
memperoleh informasi yang relevan tentang
bisnis Astra.
Sekretaris Perusahaan
Dibentuk berdasarkan ketentuan Otoritas Pasar
Modal (Bapepam-LK), Sekretariat Perusahaan
bertanggung jawab terhadap berbagai fungsi
yang berhubungan dengan kepatuhan dan
pengungkapan informasi, terutama untuk
mereka yang menangani pasar modal dan
pemegang saham. Sekretaris Perusahaan
juga memberi saran kepada Direksi mengenai
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Perseroan.
Corporate Secretary
Established under Capital Market Authority
(Bapepam-LK) requirements, Corporate
Secretary is responsible for various functions
related to compliance and disclosure of
information, especially those dealing with
the capital market and with shareholders. In
addition, the Corporate Secretary advises the
BOD on the implementation of GCG principles
throughout the Company.
Selain menyampaikan laporan ke Otoritas
Pasar Modal, Sekretaris Perusahaan, bekerja
sama dengan antara lain divisi legal Perseroan,
memberikan informasi kepada manajemen
tentang perubahan dan perkembangan terkini
yang terjadi di lingkungan peraturan Pasar
Modal, serta mengelola Daftar Pemegang
Saham Terkini dan memberikan informasi
yang lengkap dan tepat waktu kepada para
pemegang saham tentang kinerja dan prospek
bisnis Perseroan.
In addition to submitting reports to the Capital
Market authorities, the Corporate Secretary, in
cooperation with the Company’s Legal Division,
keeps management informed about changes
and recent developments within the Capital
Market regulatory environment, maintains
the updated Shareholder List and engages
shareholders with comprehensive and promptly
provided information about the Company’s
business performance and prospects.
Tugas Sekretaris Perusahaan meliputi
pendokumentasian catatan rapat-rapat Direksi
dan Dewan Komisaris, mengatur RUPS Tahunan
dan RUPS Luar Biasa. Sekretaris Perusahaan
juga bertanggung jawab terhadap penerbitan
Laporan Tahunan ini.
Part of the duties of the Corporate Secretary include
the keeping of minutes of the Boards’ of Directors
and Commissioners meetings as well as organizing
Annual and Extraordinary Meetings of Shareholders.
The Corporate Secretary is also responsible for the
publication of this Annual Report.
Profil Sekretaris Perusahaan dapat dibaca di
halaman 143 Laporan Tahunan ini.
A profile of the Corporate Secretary can be
found on page 143 of this Annual Report.
Hubungan Masyarakat
Astra memiliki divisi Hubungan Masyarakat
(Humas) yang kokoh, sebagai bagian dari
tanggung jawabnya terkait keterbukaan terhadap
masyarakat. Untuk memberitahukan secara
konstruktif posisi Astra dalam berbagai isu, Humas
Astra senantiasa membuka saluran informasi
Public Relations
Astra maintains a strong Public Relations
(PR) division as part of its responsibility
towards openness within the community. In
response to differing needs from differing
groups, PR maintains open channels to
employees, customers, the government and
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
139
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
bagi para karyawan, pelanggan, pemerintah dan
masyarakat di sekitar lokasi kantor-kantor Astra
sesuai kebutuhan informasi untuk masing-masing
kelompok; salah satunya dengan menerbitkan
siaran pers setiap bulan mengenai kinerja Astra di
pasar otomotif Indonesia.
the communities surrounding Astra locations
in an effort to constructively communicate
Astra’s positions on a variety of issues. Part of
this process includes monthly press releases
about Astra’s performance within Indonesia’s
automotive market.
Sementara itu, untuk memperkokoh relasi
dengan media massa, Humas Astra menggelar
forum jurnalis dua kali setahun dan forum
jurnalis pasar modal.
In order to strengthen relationships with mass
media outlets, PR conducts bi-annual journalist
forums and a capital market journalist forum.
Humas bertanggung jawab memastikan para
pemangku kepentingan dapat mengakses
informasi relevan tentang berbagai kegiatan
Astra pada waktu yang tepat, di samping
menerbitkan laporan keuangan yang dapat
dilihat di situs Perseroan: www.astra.co.id.
PR is responsible for ensuring that stakeholders
can access promptly provided relevant
information on Astra activities; as well, all
released financial reports are available on the
Company’s website: www.astra.co.id.
Bersama dengan Corporate Organization and
Human Capital Development (COHCD), Humas
mengelola dan mengembangkan komunikasi
internal yang kokoh. Publikasi majalah
bulanan Astranet, yang melibatkan partisipasi
para karyawan, membuat manajemen dapat
mengetahui kebutuhan para karyawan
seraya menyalurkan informasi penting terkait
perkembangan Perseroan.
PR helps coordinate with the Corporate
Organization and Human Capital Development
(COHCD) on maintaining and developing strong
internal communications. The publication of the
monthly magazine Astranet, which involves open
ended employee participation, helps management
keep informed of employee concerns while
allowing a channel to communicate important
Company developments.
Analyst Meeting sebagai sarana informasi bagi investor dan calon investor
Analyst Meeting for information dissemination to investors and potential investors
140
Workshop Wartawan Pasar Modal untuk meningkatkan kualitas komunikasi dengan para stakeholder
Workshop for Capital Market Journalists to improve the quality of communications with stakeholders
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Humas juga membantu mengatur rapat-rapat
antara Presiden Direktur, Direktur lain, Manajer
Senior, Kepala Departemen dan personel
tertentu. Rapat-rapat ini, dikenal dengan
sebutan “Genba,” memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung dalam suasana yang lebih
santai. Selain untuk memotivasi berbagai pihak
agar tetap mengetahui perkembangan terkini,
rapat-rapat seperti ini menciptakan hubungan
yang langgeng dalam organisasi.
PR also helps arrange meetings throughout the
Group between the President Director, other
Directors, Senior Managers, Department Heads
and selected key personnel. These meetings,
known as “Genba”, allow direct lines of
communication in more casual environments. In
addition to motivating all parties to stay on top
of events, these meetings generate long lasting
connections throughout the organization.
Penanganan Situasi Tahun 2010
Di tahun 2010, Humas menangani masalah
pompa bensin mobil yang diberitakan secara
luas di media massa nasional. Melalui respons
yang cepat, dengan menggunakan model
kesatuan tanggapan yang diarahkan langsung
dari pimpinan, Humas berhasil menanggapi
keprihatinan pelanggan dan publik. Relasi
erat yang terjalin dengan AstraWorld
memungkinkan dilakukan pemilahan informasi
dan pengembangan tanggapan yang efektif.
Situation Handling in 2010
In 2010, PR was instrumental in handling a fuel
pump issue that was widely reported in national
mass media. Through a quick response, based
on a unified response model directed from the
top, PR was able to coordinate a successful
response to a public and customer concern.
Close contact with AstraWorld allowed a
developing stream of information to be
sorted and an effective course of action to be
developed.
Hubungan Investor (IR)
Sebagai perusahaan publik, Astra sadar akan
tanggung jawabnya terhadap pemegang
saham. Selain menerbitkan informasi Perseroan
yang dibutuhkan, unit Hubungan Investor (IR)
memastikan bahwa para investor dan calon
investor senantiasa mengetahui perkembangan
penting yang terjadi, baik di dalam Perseroan
maupun di lingkungan bisnis. Untuk itu, IR
mengadakan 304 kegiatan di tahun 2010
di antaranya konferensi, pertemuan analis,
kunjungan ke perusahaan, benchmarking dan
conference call.
Investor Relations (IR)
As a public company, Astra recognizes its
responsibility toward all shareholders. In
addition to releasing required corporate
information, the Investor Relations (IR) unit
ensures that investors, and potential investors,
are kept abreast of important developments,
both with the Company and within the
business environment. To do this, IR engaged
in 304 activities in 2010 including conferences,
analyst meetings, arranging company visits,
benchmarking and conference calls.
Komunikasi dengan Karyawan
Bagi Astra, karyawan adalah investasi berharga
sehingga organisasi dapat berfungsi dengan
baik. Di satu sisi, manajemen memahami
keprihatinan yang dihadapi para karyawannya,
sedangkan di sisi lain para karyawan menjunjung
tinggi nilai dan kode etik Astra. Dalam
membangun relasi dengan para karyawan yang
jumlahnya lebih dari 145.000 orang, dibutuhkan
upaya nyata dari kedua pihak.
Employee Communications
Astra understands that investment in
employees is necessary to a well functioning
organization. Part of this investment includes
ensuring both that management is aware of
employee concerns and that employees are
aware of Astra’s values and code of conduct.
To accomplish these tasks with over 145,000
employees requires a concerted effort by many
people.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
141
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
142
Melalui kampanye GCG yang terus-menerus,
para karyawan selalu diingatkan lewat poster,
acara get-togethers, dan acara lain tentang nilai
Astra yang tertuang lewat motto “Winning
Team.” Melalui kegiatan-kegiatan seperti
ini, diharapkan para karyawan menyadari
perubahan penting yang dapat memengaruhi
mereka, dan Perseroan memperoleh kepastian
bahwa para karyawan memahami perilaku
yang diharapkan dari mereka.
Through a continuing GCG campaign,
employees are reminded by posters, gettogethers and other events of Astra’s value
under the “Winning Team” tagline. With
these events, employees are made aware of
important changes that affect them, and the
Company can be assured that employees
understand the behavior that is expected of
them.
Dalam cara serupa, Astra mengambil langkah
aktif untuk mendengarkan dan menanggapi
keprihatinan serta aspirasi para karyawan.
Forum Komunikasi Internal yang dikelola secara
regional dengan diketuai Koordinator Regional,
menggunakan sistem terkoordinasi untuk
menyampaikan keprihatinan karyawan. Media
komunikasi rutin yang ada di Astra termasuk
Forum PR, Forum HR, Forum Hubungan
Investor, Forum Finansial, Forum Legal, Forum
Sekuriti, Forum Risk Management, Forum
Internal Audit dan Forum ESR. Pertukaran
informasi melalui forum-forum tersebut di satu
sisi membantu menciptakan tanggapan positif
dari para peserta, dan di sisi lain membuahkan
gagasan-gagasan bermanfaat bagi Perseroan.
In a similar fashion, Astra takes active steps to
listen to and respond to employee concerns
and aspirations. Managed on a regional basis,
Internal Communications Forums headed by
Regional Coordinators facilitate a coordinated
system to transmit employee concerns. These
regular communication media include the PR
Forum, HR Forum, Industrial Relations Forum,
Finance Forum, Legal Forum, Security Forum,
Risk Management Forum, Internal Audit Forum
and ESR Forum. The exchanges of information
at these forums help generate both positive
responses from participants and useful and
valuable ideas that create value for the
Company.
12.Penilaian Tata Kelola Perusahaan
Saat ini Astra tidak menerapkan atau berencana
untuk menerapkan Penilaian Sendiri terhadap
Tata Kelola Perusahaan atau penilaian dari
pihak eksternal secara terpisah, melainkan
menggunakan Audit Internal dan lembagalembaga kepatuhan lain untuk melakukan
evaluasi terus-menerus terhadap efektivitas
sistem yang ada di Astra sekarang.
12.Corporate Governance Assessment
Astra does not currently apply, nor does it
have plans to implement, a separate Corporate
Governance Self Assessment or an external
assessment, but rather through Internal Audit
and other compliance bodies undertakes a
continuous evaluation of the effectiveness of its
current systems.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Pernyataan Dewan
Dewan Komisaris dan Direksi menyatakan puas
terhadap pengendalian internal yang memadai
yang meliputi pengendalian keuangan,
operasional dan kepatuhan serta sistem
manajemen risiko yang tepat. Grup Astra tidak
melihat adanya kelemahan dalam pengendalian
internal yang dapat menimbulkan kerugian
material sepanjang tahun yang lalu.
13.Isu Signifikan
Tidak ada isu signifikan yang muncul di tahun
2010, yang berdampak negatif terhadap
kemampuan Perseroan dalam melanjutkan
usahanya saat ini sesuai arah yang telah
ditetapkan.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Statement by Boards
The Board of Commissioners and Board of
Directors are satisfied that adequate internal
controls including financial, operational and
compliance controls and risk management
systems are in place and the Group did not
identify any internal control weaknesses that
could result in material losses during the past
year.
13.Significant Issues
There were no significant issues arising in 2010
that could have a materially negative effect on
the Company’s ability to continue in its current
business direction.
Aminuddin Nurdin
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak
tahun 2000, sebelumnya menduduki berbagai
posisi di Astra di antaranya sebagai Kepala
Komunikasi Perusahaan. Setelah meraih gelar
Sarjana dari Fakultas Komunikasi Universitas
Padjadjaran, Bandung, tahun 1971, beliau
mengajar di almamaternya selama beberapa tahun.
Saat ini beliau juga menjabat anggota Dewan
Pembina di Yayasan Amaliah Astra dan Ketua
Yayasan Dharma Bhakti Astra.
Aminuddin Nurdin has been Corporate Secretary
since 2000. Previously he held many positions in
Astra, including Chief Corporate Communications.
Aminuddin was lecturer at the Faculty of
Communications of University of Padjajaran
Bandung in 1971. He is also currently Member of
the Board of Patrons for Yayasan Amaliah Astra
and Chairman of Yayasan Dharma Bhakti Astra
(Dharma Bhakti Astra Foundation).
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
143
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan
Komite Audit
Audit Committee
Report
144
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan
pihak-pihak independen dengan Ketua Komite
Audit sebagai Komisaris Independen Perusahaan.
The Audit Committee was established by and is
responsible to the Board of Commissioners. The
Audit Committee is composed of independent
parties with the Chairman of the Audit Committee
as an Independent Commissioner.
Fungsi utama Komite ini ialah membantu Dewan
Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan
yang efektif dengan mengandalkan informasi yang
diterima dari Direksi, Manajemen, Corporate Legal,
Grup Internal Audit, Grup Manajemen Risiko,
auditor eksternal dan komite-komite lainnya. Tugas
pengawasan yang dilakukan Komite Audit ialah:
The primary function of the Committee is to assist
the Board of Commissioners in effectively carrying
out its supervisory function, relying on information
received from the Board of Directors, Management,
Corporate Legal, Internal Audit Group, Group
Risk Management, external auditors, and
other committees. The supervisory tasks of the
Audit Committee are to:
:
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
• Mengkaji laporan keuangan yang akan
diterbitkan kepada pihak eksternal.
• Mengkaji kebijakan akuntansi untuk menjamin
terpenuhinya kepatuhan hukum, aturan dan
standar akuntansi yang berlaku.
• Membahas laporan dari Corporate Legal, Grup
Internal Audit dan Grup Manajemen Risiko
secara periodik.
• Review financial statements to be issued to
external parties.
• Review accounting policies to ensure compliance
with current laws, as well as accounting rules
and standards.
• Discuss periodic reports from Corporate Legal,
Group Internal Audit Group and Group Risk
Management Group.
Secara independen, Komite memeriksa kualitas
informasi yang diterima dan mendiskusikannya
dengan pihak Manajemen dan auditor eksternal
mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan
standar akuntansi, peraturan dan persyaratan
pelaporan serta kebijakan akuntansi yang
diterapkan. Komite ini juga memeriksa cakupan
audit dan rencana kerja auditor eksternal.
Independently, the Committee examines the
quality of information received and discusses
with Management and external auditors the
conformity of the financial statements with regard
to accounting standards, regulations and reporting
requirements, and the accounting policies applied.
The committee also reviews the scope of the
external auditors and work plans.
Komite Audit Perusahaan saat ini beranggotakan
empat orang, dengan satu anggota non voting yang
keseluruhannya diangkat pada bulan Mei 2008.
The Company’s Audit Committee currently
comprises four members, with one non-voting
member all of which were appointed in May 2008.
Kegiatan Komite selama tahun 2010
Selama tahun 2010, Komite Audit Perusahaan
telah melakukan sembilan kali rapat, dengan
tingkat kehadiran anggota rata-rata sebesar
90%, dalam bentuk rapat rutin setiap kuartal dan
rapat khusus yang difokuskan pada pembahasan
masalah tertentu.
Committee Activities in 2010
During 2010, the Company’s Audit Committee
conducted nine meetings, with an average
attendance of 90%, in the form of regular
quarterly meetings and special meetings focused
on the discussion of particular issues.
Pokok-pokok yang dibahas pada pertemuan
Komite di tahun 2010 ialah Laporan Keuangan
tahun 2009 dan Laporan Keuangan Interim tahun
2010, rencana kerja dan hasil evaluasi auditor
eksternal, laporan Corporate Legal, laporan Grup
Manajemen Risiko serta rencana kerja dan laporan
kegiatan Internal Audit di Grup Astra.
The agenda discussed at Committee meetings in
2010 were the 2009 Financial Statements and
Interim Financial Reports for 2010, the external
auditors work plan and the result of the evaluation
of these external auditors, Corporate Legal reports,
Group Risk Management reports and the work
plans and activity reports of Internal Audit in Astra
Group.
Sejalan dengan upaya Komite untuk memastikan
kegiatan internal audit di Grup Astra berjalan
dengan baik dan dilaksanakan oleh internal
auditor yang memiliki kompetensi yang memadai,
Komite Audit menyambut baik keputusan Direksi
Perusahaan mengenai pelaksanaan pendidikan
internal audit secara terpusat dalam bentuk
kegiatan Auditor Management Trainee di
Perusahaan, yang lulusannya akan ditempatkan di
seluruh Grup Astra.
In line with the efforts of the Committee to ensure
that internal audit activities within the Group are
correctly properly performed by internal auditors
of having sufficient competence, the Audit
Committee welcomed the decision by the Board
of Directors on centralized training for internal
auditors in the form of an Auditor Management
Trainee Program, from which graduates will be
placed throughout the Group.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
145
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Komite menyatakan kepuasannya atas ketersediaan
informasi yang diperlukan dari Laporan Keuangan
yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2010.
The Committee expressed satisfaction concerning
over the availability of the necessary information
from the audited Financial Statements for the year
ended 31 December 2010.
Keanggotaan Komite Audit terdiri atas:
Ketua
:Djunaedi Hadisumarto
Anggota
:Sidharta Utama
Tamiza Saleh
Anggota Khusus:Chiew Sin Cheok*
The Audit Committee consists of:
Chairman
:Djunaedi Hadisumarto
Member
:Sidharta Utama
Tamiza Saleh
Special Member :Chiew Sin Cheok*
* Tidak memiliki hak suara.
* Non voting members.
Sidharta Utama
Anggota
Member
146
Warga Negara Indonesia, menjadi anggota Komite
Audit sejak Mei 2008. Beliau adalah Guru Besar tetap di
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Ketua Dewan
Pengurus Indonesian Institute for Corporate Directorship
(IICD) dan anggota Dewan Pimpinan Nasional Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI).
An Indonesian citizen, Sidharta Utama has been a member
the of Audit Committee since May 2008. He is a Professor
at the Faculty of Economics, University of Indonesia and
is also President of the Indonesian Institute for Corporate
Directorship as well as the board member of the Indonesian
Accountants Association (IAI – Ikatan Akuntan Indonesia).
Menyelesaikan pendidikan sarjana Akuntansi di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia (1987), MBA bidang
Keuangan dan Sistem Informasi dari Indiana University
(1990) dan Doktor di bidang Akuntansi dari Texas A&M
University (1996). Memperoleh sertifikasi CFA dari
Chartered Financial Analyst Institute pada tahun 1999.
He earned his Degree in Accounting from the Faculty of
Economics, University of Indonesia in 1987. He continued
his studies at Indiana University where he obtained his MBA
in 1990 and at Texas A&M University where he received his
Doctor in Philosophy (1996). He earned his CFA certification
from the Institute of Chartered Financial Analysts in 1999.
Pada saat ini beliau juga adalah anggota Komite
Pengawas Perpajakan Kementerian Keuangan dan
anggota komite audit sejumlah perusahaan terbuka.
At present, he also serves as a member of the Taxation
Supervisory Committee at the Ministry of Finance, and as
a member of the Audit Committee on a number of listed
companies.
Beliau juga menjadi dewan editor dari sejumlah jurnal
ilmiah nasional, telah mempublikasi puluhan makalah di
berbagai jurnal ilmiah dalam dan luar negeri, serta aktif
sebagai pembicara di lokakarya, seminar, konferensi di
dalam dan luar negeri.
He also serves as editor on several national scientific
journals, has published many papers in various domestic
and international scientific journals, and is also active as a
speaker in various workshops, seminars and conferences,
in Indonesian as well as overseas.
Selain pernah menjabat sebagai ketua Departemen
Akuntansi dan Wakil Dekan bidang Akademik di FEUI,
beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
In addition to a previous posting as Head of the
Accounting Department and Deputy Dean for Academics
Affairs at FEUI, he previously also served as a member of
the Council for Financial Accounting Standards of the
Indonesian Accountants Association (IAI).
Bidang kepakaran beliau adalah akuntansi keuangan,
corporate governance, keuangan dan pasar modal.
His fields of expertise include financial accounting,
corporate governance, finance and capital markets.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Tamiza Saleh
Anggota
Member
Warga Negara Indonesia, menjadi anggota Komite Audit
sejak Mei 2008.
An Indonesian citizen, Tamiza Saleh has been a member
of the Audit Committee since May 2008.
Beliau adalah advokat anggota PERADI dan konsultan
hukum pasar modal yang terdaftar pada Bapepam-LK.
Beliau juga adalah Lead Partner pada kantor advokat
Wiriadinata & Saleh dan memiliki pengalaman luas
di bidang konsultasi hukum khususnya pada bidang
korporasi, pertambangan, penerbangan, pasar modal,
keuangan dan perbankan termasuk pembiayaan sindikasi
dan korporasi serta pengeluaran obligasi.
She is a member of PERADI and a holder of Registered
Supporting Professions to Capital Markets (1997). She is
also a Lead Partner in the Wiriadinata & Saleh Law Firm,
with extensive experience in legal counseling in the areas
of corporate, mining, airlines, capital markets, finance and
banking, including syndication and corporate financing as
well as bonds issuance.
Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas
Trisakti (1988) dan Graduate School of Business, Curtin
University of Technology, Perth, Australia (1991).
Tamiza Saleh earned her Degree in Law from Faculty
of Law, Trisakti University in 1988 and a Postgraduate
Diploma in Business from the Graduate School of
Business, Curtin University Technology, Perth Australia in
1991.
Pengalaman ekstensif beliau di bidang hukum telah
banyak berperan penting dalam pelaksanaan proyekproyek terkait Restrukturisasi, Pembiayaan serta Merger
dan Akuisisi.
Her extensive legal experience has provided major
contributions to many prominent projects on
Restructuring and Financing as well as Mergers and
Acquisitions.
Tamiza Saleh juga aktif di beberapa organisasi profesi
seperti, Asosiasi Konsultan hukum Indonesia (AKHI) dan
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM).
She is also member of the Indonesian Legal Consultant
Association (AKHI) and Association for Legal Consultants
in Capital Markets (HKHPM).
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
147
148
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Data Perseroan
Corporate Data
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
149
Data Perseroan
Corporate Data
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei
2005. Mulai bergabung di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan
pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur
Perseroan (1998-2002), Presiden Direktur (1978-2000) PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor)
dan General Manager Divisi Honda, PT Astra International Tbk (1975-1978). Beliau juga pernah menjabat
sebagai Komisaris PT Jakarta Land sejak 1 April 2007 - 1 Oktober 2009 dan Komisaris PT Hero Supermarket
Tbk sejak 8 Juni 2006 sampai sekarang. Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan,
Bandung tahun 1970.
An Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President Commissioner in May 2005. He joined
the Company in 1970 and was appointed as a President Director of the Company in 2002-2005. He held
several other positions at Astra including Vice President Director of the Company (1998-2002), President
Director (1978-2000) of PT Federal Motor (now PT Astra Honda Motor) and General Manager of Honda
Division, PT Astra International Tbk (1975-1978). He also served as a Commissioner of PT Jakarta Land from
1 April 2007 - 1 October 2009 and Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk from 8 June 2006 until now.
Budi Setiadharma is a graduate of Parahyangan Catholic University, Bandung in 1970.
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris
President Commissioner
Berkewarganegaraan Indonesia, Djunaedi Hadisumarto ditunjuk menjadi Komisaris Perseroan pada bulan
Mei 2003. Pada saat ini juga menjabat sebagai Penasehat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Ketua BAPPENAS, Anggota Kelompok Kerja pada Economic Research Institute for ASEAN and East
Asia (ERIA), Tim Penasehat Ahli pada Joint Forum on Investment (JIF) dan Penasehat Korporasi
PT (Persero) Garuda Indonesia. Sebelumnya, Djunaedi Hadisumarto adalah Sekretaris Dewan Pengawas
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) - Nias, Sumatera Utara (2005-2009)
anggota Kelompok Kerja Kerjasama Ekonomi Indonesia-Jepang (2002-2005), Komisaris PT (Persero) Garuda
Indonesia (1984-2005), Komisaris Bank BCA (1999-2002), Komisaris Perwakilan Pemerintah Indonesia di
Pertamina (1999-2001), Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (1999-2001), Wakil
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (1998-1999), Komisaris Bank Pembangunan
Indonesia/ BAPINDO (1994-1998), Asisten Bidang Ekonomi untuk Menteri Koordinator Perekonomian,
Keuangan dan Pengawasan Pembangunan/EKUWASBANG (1993-1998), dan Sekretaris Jenderal Departemen
Perhubungan Republik Indonesia (1983-1991). Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia pada tahun 1962. Gelar Master dari University of California, USA diperoleh tahun 1966
serta sebuah gelar Master lainnya diperoleh dari University of Southern California, USA pada tahun 1969.
Sedangkan gelar Ph.D dari University of Southern California, USA diraihnya pada tahun 1974.
Djunaedi Hadisumarto
Komisaris Independen
Independent Commissioner
150
An Indonesian citizen, he became Commissioner in May 2003. At this time also served as Advisor of the
Minister of National Development Planning / Chairman of BAPPENAS, Member of the Working Group on
the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Expert Advisory Team in the Joint Forum
on Investment (JIF) and Corporate Advisory PT (Persero) Garuda Indonesia. Previously, he was Secretary
of the Board of Trustees of the Rehabilitation and Reconstruction Agency for Nanggroe Aceh Darussalam
(NAD) and Nias, North Sumatra (2005-2009) member of the Working Group on Indonesia-Japan Economic
Cooperation (2002-2005), Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Commissioner
of Bank BCA (1999-2002), Commissioner of Pertamina (1999-2001), Chairman of National Development
Planning / BAPPENAS (1999-2001), Deputy Head of the National Development Planning / BAPPENAS (1998 1999), Commissioner Bank Pembangunan Indonesia / BAPINDO (1994-1998), Assistant for Economic Affairs
Coordinating Minister for Economy, Finance and Development Supervision / EKUWASBANG (1993-1998),
and the Secretary General of the Ministry of Transportations Republic of Indonesia (1983-1991). He earned
a Bachelor of Economics degree from the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1962, a Master’s
degree from the University of California, USA in 1966, a Master’s degree from the University of Southern
California, USA in 1969 and a Ph.D. from the University of Southern California, USA in 1974.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Warga Negara Indonesia, Dr. Muhammad Chatib Basri adalah Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
Dr. Basri adalah salah satu pendiri dan Senior Partner Creco Consulting, sebuah kantor konsultan
perekonomian di Jakarta yang didirikan tahun 2010. Beliau juga adalah seorang Pengajar Senior di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Saat ini Beliau adalah anggota Asia Pacific Regional Advisory Group of the
International Monetary Fund (IMF) - terdiri dari sembilan orang ahli yang terkemuka di Asia Pasifik. Beliau
juga merupakan anggota High Level Trade Expert Group yang disponsori oleh pemerintah Jerman, Inggris,
Indonesia dan Turki.
Beliau pernah menjadi Penasihat Khusus Menteri Keuangan RI (2006-2010). Beliau merupakan Pendamping
Presiden RI dalam forum G-20 dan menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan untuk forum G-20 (20062009). Keahlian Dr. Basri adalah di bidang Perdagangan Internasional, Makroekonomi dan Politik Ekonomi.
Beliau pernah menjadi konsultan Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), USAID, AUSAID, OECD dan
UNCTAD.
Dr Muhammad Chatib Basri, is the Vice Chairman of the National Economic Committee. Dr. Basri is the
co-founder and Senior Partner Creco Consulting, a Jakarta based economic consulting firm established
in 2010. He is also a Senior Lecturer at the Department of Economics, University Indonesia, He is now a
member of the Asia Pacific Regional Advisory Group of the International Monetary Fund (IMF)-comprising
nine prominent experts in Asia Pacific. He is also member of High Level Trade Expert Group sponsored by the
government of Germany, UK, Indonesia and Turkey.
Muhammad Chatib Basri
Komisaris Independen
Independent Commissioner
He was Special Adviser to the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in 2006-2010. He served
as the Sherpa to the President of the Republic of Indonesia for G-20 and acted as a Deputy of Minister
of Finance for G-20 from 2006-2009. His expertise is International Trade, Macroeconomics and Political
Economy. He has acted as a consultant for the World Bank, the Asian Development Bank (ADB), the USAID,
AUSAID, OECD and UNCTAD.
Warga negara Indonesia, Soemadi D. M. Brotodiningrat menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak
Mei 2006. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia pada PBB dan Organisasi
Internasional lainnya di Jenewa (1991-1995) dan Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri
Departemen Luar Negeri (1995-1998). Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar Indonesia di
Tokyo (1998-2002), Duta Besar Indonesia di Washington DC (2002-2005) dan tahun 2005-2008 sebagai
Ketua Delegasi Indonesia untuk Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia - Jepang. Saat ini
Soemadi dipercaya kembali untuk mengetuai delegasi RI dalam negosiasi EFTA - Indonesia Comprehensive
Economic Partnership Agreement. Beliau juga menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan untuk
Kerjasama Internasional, anggota Dewan Gubernur Asia - Europe Foundation, disamping menjadi
widyaiswara pada Pusat Pendidikan dan Latihan Kementrian Luar Negeri. Soemadi menyelesaikan pendidikan
di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di tahun 1956 dan Institut International D’administration Publique
Paris di tahun 1969.
Soemadi D. M. Brotodiningrat
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Indonesian citizen, Soemadi D. M. Brotodiningrat has been an Independent Commissioner of the Company
since May 2006. Previously he served as Ambassador and Permanent Representative of Indonesia to the
United Nations and other International Organizations in Geneva (1991-1995) and Director General of Foreign
Economic Relations Department of Foreign Affairs (1995-1998). Soemadi also once held the positions of the
Indonesian Ambassador in Tokyo (1998-2002), Ambassador of Indonesia in Washington DC (2002-2005)
and from 2005-2008 as Chairman of the Indonesian delegation for the Economic Partnership Agreement
Negotiation Indonesia - Japan. Currently Soemadi is entrusted again to chair the RI delegation in negotiations
EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. He also serves as Special Staff to
Secretary of Defense for International Cooperation, member of the Board of Governors of the Asia - Europe
Foundation, in addition to lecturing at the Centre for Education and Training Ministry of Foreign Affairs.
Soemadi graduated from the University of Gadjah Mada in Yogyakarta in 1956 and the Institut International
D’administration Publique Paris in 1969.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
151
Data Perseroan
Corporate Data
Warga negara Jepang, Akira Okabe diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2007.
Beliau pernah menjabat berbagai posisi di Toyota Motor Corporation, Jepang dan pada saat ini menjabat
Senior Managing Director for The Asia, Oceania, Middle East, Africa, Latin America & Carribean Operation
Group. Sebelumnya, Beliau adalah Director for The Oceania, Middle east & Southwest Asia Operations
Center dan Managing Officer for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center. Beliau
menyelesaikan pendidikannya di jurusan Science and Engineering dari Tokyo Institute of Technology.
A Japanese citizen, Akira Okabe has been appointed as Independent Commissioner of the Company
since May 2007. He has held several positions at Toyota Motor Corporation, Japan and is currently Senior
Managing Director for The Asia, Oceania, Middle East, Africa, Latin America & Caribbean Operations
Group. Prior to that, he was Director for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center and
Managing Officer for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center. He graduated from the
Department of Science and Engineering at Tokyo Institute of Technology.
Akira Okabe
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, Erry Firmansyah menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2010. Saat
ini, Beliau juga sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk and Presiden Komisaris PT KSEI.
Selain itu, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero), PT Delta
Dunia Makmur Tbk (until August 2010), PT Elang Mahkota Teknologi dan PT Makmur Sejahtera Wisesa.
Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia (2007-2009),
Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia Jakarta (2002-2007), Presiden Direktur PT KSEI (1998-2002) dan
Direktur Eksekutif Lippo Group (1997-1998). Erry Firmansyah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta tahun 1981.
Indonesian citizen, Erry Firmansyah has been Commissioner of the Company since May 2010. Currently, he is
also an Independent Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and President Commissioner of PT KSEI. He
also served as Commissioner of the PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero), PT Delta Dunia Makmur Tbk
(until August 2010), PT Elang Mahkota Teknologi and PT Makmur Sejahtera Wisesa. Previously, he worked
as the President Director of Indonesia Stock Exchange (2007-2009), President Director of Jakarta Stock
Exchange (2002-2007), President Director of PT KSEI (1998-2002) and Executive Director of the Lippo Group
(1997-1998). Erry Firmansyah is a graduate of the Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta in
1981.
Erry Firmansyah
Komisaris Independen
Independent Commissioner
152
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Warga negara Inggris, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2000. Beliau adalah Managing Director
Jardine Matheson Holdings, Jardine Strategic, Dairy Farm, Hongkong Land, dan Mandarin Oriental.
Berbagai jabatan lain yang dipegangnya adalah sebagai Chairman dari Jardine Matheson Limited, Jardine
Motors dan Jardine Pacific. Beliau juga menjabat sebagai Chairman dari Business Facilitation Advisory
Committee - yang didirikan oleh Financial Secretary Hongkong, anggota Commission on Strategic
Development, anggota The Committee on Strategic Enhancement of Hongkong as an International Financial
Center, Vice President dari The Real Estate Developers Association Hongkong, anggota dewan Employers’
Federation Hongkong, perwakilan Hongkong untuk APEC Business Advisory Council dan salah seorang
anggota International Economic Advisory Council untuk Chongqing Mayor. Beliau juga merupakan Justice
of Peace dan Chairman dari The Sailors Home and Missions to Seamen di Hong Kong. Beliau memiliki gelar
Sarjana jurusan Classics, dari Peterhouse, Cambridge.
Anthony J. L. Nightingale
Komisaris
Commissioner
A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since May 2000. He is the Managing
Director of Jardine Matheson Holdings, Jardine Strategic, Dairy Farm, Hongkong Land and Mandarin
Oriental. Mr Nightingale is also Chairman of Jardine Matheson Limited, Jardine Motors and Jardine Pacific.
Mr Nightingale is Chairman of the Business Facilitation Advisory Committee established by the Financial
Secretary in Hong Kong, a member of the Commission on Strategic Development, a member of the
Committee on Strategic Enhancement of Hong Kong as an International Financial Centre, a vice president
of The Real Estate Developers Association of Hong Kong, a council member of the Employers’ Federation
of Hong Kong, a Hong Kong representative to the APEC Business Advisory Council and a member of
Chongqing Mayor’s International Economic Advisory Council. He is also a Justice of Peace and Chairman
of The Sailors Home and Missions to Seamen in Hong Kong. Mr Nightingale holds a Bachelor’s degree
(Honours) in Classics from Peterhouse, Cambridge.
Warga negara Inggris, Beliau menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini beliau juga merupakan
Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage, yang dijabatnya sejak 1 April 2007. Beliau bergabung
dengan Jardine Matheson Holding sejak 1998, jabatan terakhir yang dipegangnya adalah sebagai Chief
Executive Officer, dimana sebelumnya menjabat sebagai Finance Director Jardine Pacific, yang mewakili
sejumlah kepentingan non-listed milik Jardine Matheson Holdings di berbagai sektor industri. Saat ini beliau
adalah Chairman dari Cycle & Carriage Bintang, Direktur Jardine Matheson Holdings, Jardine Matheson
Limited, MCL Land, Oriental Hotel (Thailand) Public Company, dan Vice President Commissioner PT United
Tractors Tbk. Beliau adalah seorang Sarjana Teknik dibidang Agriculutral Economics and Food Marketing dari
Newcastle University, serta meraih gelar Master of Business dari INSEAD.
A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May 2007. Currently, he is also Group
Managing Director of Jardine Cycle & Carriage since 1 April 2007. He has been with Jardine Matheson
Holdings since 1998, most recently as Chief Executive Officer and before that, Finance Director of Jardine
Pacific, which represents a number of Jardine Matheson Holdings’ non-listed interests in a range of industry
sectors. He is Chairman of Cycle & Carriage Bintang and a Director of Jardine Matheson Holdings, Jardine
Matheson Limited, MCL Land and The Oriental Hotel (Thailand) Public Company and Vice President
Commissioner of PT United Tractors Tbk. Mr Keswick graduated from Newcastle University with a Bachelor
of Science degree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained a Master of Business
Administration degree from INSEAD.
Benjamin W. Keswick
Komisaris
Commissioner
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
153
Data Perseroan
Corporate Data
Warga negara Inggris, Beliau menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2006. Beliau adalah Group Strategy
Director Jardine Matheson dan juga menjabat Direktur dari Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong
Land, Jardine Cycle & Carriage, dan Mandarin Oriental dan Komisaris di PT Bank Permata Tbk. Beliau telah
menekuni bidang investment banking selama 16 tahun bersama Dresdner Kleinwort Wasserstein di London.
Setelah menyelesaikan pendidikan Hertford College, Oxford University di tahun 1990, Beliau kemudian
meraih gelar Master of Arts di bidang Sejarah Modern.
A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since May 2006. He is the Group Strategy
Director of Jardine Matheson and also a Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong
Land, Jardine Cycle & Carriage and Mandarin Oriental, and a commissioner of PT Bank Permata Tbk. He
had previously spent 16 years in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London. After
graduating from Hertford College, Oxford University in 1990. Mr Greenberg was awarded a Master of Arts
degree in Modern History.
Mark Spencer Greenberg
Komisaris
Commissioner
Warga negara Malaysia, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Beliau juga merupakan Group
Finance Director Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006. Sejak bergabung dengan Jardine Matheson
di tahun 1993, beliau telah menjabat berbagai posisi senior di bidang keuangan. Sebelumnya beliau bekerja
di Schroders dan Pricewaterhouse yang keduanya berlokasi di London. Beliau juga menempati posisi Wakil
Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, anggota Komite Audit
PT Tunas Ridean Tbk, dan Direktur di Cycle & Carriage Bintang.
Beliau menyelesaikan pendidikan di London School of Economics and Political Science dengan gelar
Bachelor of Science (Economics), dan kemudian mendapatkan gelar Master of Management Science dari
Imperial College of Science and Technology, London. Saat ini Beliau juga merupakan anggota Institute of
Chartered Accountants di Inggris & Wales, serta duduk sebagai Board of Governors dari Keswick Foundation,
sebuah lembaga amal di Hong Kong.
A Malaysian citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2007. He has been the Group
Finance Director of Jardine Cycle & Carriage since November 2006. He has worked for Jardine Matheson
since 1993 where he has held various senior finance positions, prior to which he worked for Schroders and
Pricewaterhouse, both in London. He is also Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk,
Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk, a member of the audit committee of PT Tunas Ridean Tbk and
Director of Cycle & Carriage Bintang.
Chiew Sin Cheok
Komisaris
Commissioner
154
Mr Chiew graduated from London School of Economics and Political Science with a Bachelor of Science
(Economics) degree, obtained a Master of Management Science degree from the Imperial College of Science
and Technology, London, and is a member of the Institute of Chartered Accountants in England & Wales. He
sits on the Board of Governors of the Keswick Foundation, a charitable body in Hong Kong.
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Warga Negara Indonesia, beliau menjadi Komisaris Perseroan pada Mei 2010. Beliau menjabat sebagai
Country Chairman Jardine Matheson Ltd di Indonesia sejak 2009. Beliau pernah bekerja sebagai Country
Head & Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Indonesian Country Head of JP Morgan (20002004) dan Indonesian Country Head of Jardine Fleming sampai tahun 1999. Beliau adalah lulusan dari
Monash University, Australia tahun 1981.
Indonesian citizen, he became Commissioner of the Company in May 2010. He served as Country Chairman
Jardine Matheson Ltd in Indonesia since 2009. He served as Country Head & Chairman of PT UBS Securities
Indonesia (2004-2009), Indonesian Country Head of JP Morgan (2000-2004) and the Indonesian Country
Head of Jardine Fleming until 1999. He graduated from Monash University, Australia in 1981.
Jonathan Chang
Komisaris
Commissioner
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
155
Data Perseroan
Corporate Data
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret 2010.
Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Direktur
Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini
juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra
Honda Motor, Wakil Presiden Komisaris PT Federal International Finance, PT Toyota-Astra Motor dan PT
Astra Daihatsu Motor. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager
di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc.
Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari
University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.
Indonesian citizen, he has been President Director of PT Astra International Tbk since 1 March 2010. He is
fully responsible for all areas of Group business. He was previously Director of the Company from May 2001
to February 2010. He joined Astra in 1990 and currently serves as President Commissioner of PT United
Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Honda Motor as well as Vice President Commissioner
of PT Federal International Finance, PT Toyota-Astra Motor and PT Astra Daihatsu Motor. Prior to joining
the Company, he was the Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia. He holds a Dipl.-Ing. in
Mechanical Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany in 1984 and the degree Dipl.Wirtschaftsing in Business Administration from the University of A. Sc. Bochum, Germany in 1986.
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur
President Director
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab
atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga
memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance, dan Wakil
Presiden Komisaris PT Asuransi Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris
PT Astra Agro Lestari Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (1997–2006) dan sempat
menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk – Sales Operation (1990–1997). Menyelesaikan
pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta tahun 1981.
Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2001 and is responsible for the
Financial Services businesses. He started his career at the Company in 1981 and currently also holds the
position of President Commissioner of PT Federal International Finance, and Vice President Commissioner
of PT Asuransi Astra Buana and Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk and Commissioner of
PT Astra Agro Lestari Tbk. He was appointed President Director of PT Federal International Finance (19972006) and had served as Chief Executive of PT Astra International Tbk - Sales Operations (1990-1997). He
graduated from the Christian University of Indonesia, Jakarta in 1981.
Gunawan Geniusahardja
Direktur
Director
156
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas bidang
usaha Otomotif (Toyota). Beliau juga menjabat Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor sejak tahun 2002.
Memulai karir di Astra sejak 1982 sebagai Manajer Akunting PT Multi Astra. Menjabat Direktur Keuangan
dan IT PT Toyota-Astra Motor dari 1992 sampai 2000. Dari 1996 sampai 2000 juga menjabat sebagai
Direktur HRD & GA. Pada tahun 2000 sebagai Chief Executive Officer Toyota Sales Operation. Sebelum
bergabung dengan Astra bekerja sebagai Auditor pada Price Waterhouse. Menyelesaikan pendidikan di
Universitas Trisakti Jurusan Akuntansi.
Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2005 and is responsible for the
Automotive business (Toyota). He has also been the President Director of PT Toyota-Astra Motor since 2002.
He started his career at Astra in 1982 as Accounting Manager of PT Multi Astra and was appointed Director
of Finance and IT PT Toyota-Astra Motor from 1992 until 2000. From 1996 to 2000 he served as Director of
HRD & GA and in 2000 as Chief Executive Officer of Toyota Sales Operation. Prior to joining the Company,
he worked as an auditor at Price Waterhouse. He graduated from the University of Trisakti Accounting
Department.
Johnny Darmawan D.
Direktur
Director
Warga negara Indonesia, Djoko Pranoto menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Djoko juga menjabat
sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (UT) sejak Mei 2007 setelah sebelumnya menjabat sebagai
Wakil Presiden Direktur dari tahun 2001. Beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry (S) Pte.
Ltd. sejak tahun 1995, Komisaris PT Pamapersada Nusantara sejak tahun 2007 dan Komisaris PT United
Tractors Semen Gresik sejak tahun 1999. Di UT, beliau menjadi General Manager Marketing (1991–1996)
dan seterusnya menjabat sebagai Direktur (1997–2000). Djoko Pranoto menyelesaikan studinya di Fakultas
Teknik Mesin di Univesitas Trisakti Jakarta.
A citizen of Indonesia, Djoko Pranoto has served as Director of the Company since May 2008. Djoko
also served as President Director of PT United Tractors Tbk (UT) since May 2007 after serving as Vice
President Director from 2001. He also serves as the Director of UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd. since 1995,
Commissioner of PT Pamapersada Nusantara since 2007 and Commissioner of PT United Tractors Semen
Gresik since 1999. At UT, he became General Manager of Marketing (1991-1996) and so served as Director
(1997-2000). Djoko Pranoto completed his studies at the Faculty of Mechanical Engineering at the University
of Trisakti, Jakarta.
Djoko Pranoto
Direktur
Director
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
157
Data Perseroan
Corporate Data
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Saat ini beliau masih menjabat
sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil
Presiden Direktur sejak tahun 2006. Bergabung dengan Astra tahun 1994 dan menjabat sebagai Direktur
Keuangan PT Federal International Finance (1997-2000). Beliau kemudian menjabat Direktur Keuangan
PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada tahun 2006 di
perusahaan yang sama. Widya Wiryawan menyelesaikan studi di Institut Pertanian Bogor dan meraih gelar
Master of Business Administration dari University of Sidney, Australia.
Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2008. Currently, he is serving as
President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk since May 2007 and earlier as Executive Vice President
Director from 2006. He joined Astra in 1994 and served as Finance Director of PT Federal International
Finance (1997-2000). He later served as Director of Finance of PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) before
being appointed as Vice President Director in 2006 in the same company. Widya Wiryawan finished his
studies at the Bogor Agricultural University and holds a Master of Business Administration from the University
of Sydney, Australia.
Widya Wiryawan
Direktur
Director
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Sejak tahun 2005 hingga Mei 2010
beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astratel Nusantara, setelah sebelumnya menjabat sebagai
Direktur dan Wakil Presiden Direktur (1993-2005). Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Intertel
Nusaperdana dari tahun 2005, dengan sebelumnya menjadi Direktur dan Wakil Presiden Direktur. Selain itu,
beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Mandalasakti (sejak 2005), Presiden Komisaris di
PT Surya Artha Nusantara Finance (sejak April 2010) dan PT PAM Lyonnaise Jaya (sejak 2006). Di PT Asuransi
Astra Buana, beliau menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2000 hingga 2008 dan saat ini ditunjuk sebagai
Presiden Komisaris, sementara di PT Sedaya Multi Investama menjadi Presiden Direktur sejak tahun 2000
hingga sekarang. Angky Tisnadisastra menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2008. From 2005 until May 2010 he
served as President Director of PT Astratel Nusantara, after previous serving as Director and Vice President
Director (1993-2005). He also served as President Director of PT Intertel Nusaperdana from 2005, and
previously as Director and Vice President Director. In addition, he also serves as a Commissioner of PT Marga
Mandalasakti (since 2005), President Commissioner of PT Surya Artha Nusantara Finance (since April 2010)
and PT PAM Jaya Lyonnaise (since 2006). At PT Asuransi Astra Buana, he served as Commissioner from
2000 to 2008 and is currently appointed as President Commissioner, while in PT Sedaya Multi Investama
he is President Director since 2000. Angky Tisnadisastra completed his studies at the Faculty of Economics,
University of Indonesia.
Angky Tisnadisastra
Direktur
Director
158
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Maret 2010. Beliau juga menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak Januari 2011, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil
Presiden Direktur dan Direktur Technical, Engineering & Manufacturing. Memulai karirnya di PT Astra
Daihatsu Motor sejak tahun 1978. Komisaris PT Astra Mitra Ventura dan Ketua Umum Gaikindo periode
2010-2013. Beliau juga aktif sebagai anggota pengurus Yayasan Dharma Bakti Astra dan Yayasan Astra Bina
Ilmu.
Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in March 2010. He also served as President
Director of PT Astra Daihatsu Motor since January 2011, after serving as Vice President Director and Director
of the Technical, Engineering & Manufacturing. He started his career at PT Astra Daihatsu Motor in 1978. He
is Commissioner of PT Astra Mitra Ventura and Chairman of Gaikindo period 2010-2013. He is also active as
a board member of Yayasan Dharma Bakti Astra and Astra Bina Science Foundation.
Sudirman M. Rusdi
Direktur
Director
Warga Negara Australia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2010 dan bertanggung jawab atas bidang
Keuangan, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Korporasi. Sebelumnya beliau bekerja untuk Jardine
Matheson di Hong Kong sebagai Group Treasurer setelah bergabung di tahun 2006. Sebelum itu beliau
adalah Partner di PricewaterhouseCoopers. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi (Akuntansi) dari
Flinders University, Australia dan merupakan Associate Member dari Institute of Chartered Accountants di
Australia dan Fellow dari Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.
An Australian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2010 and is responsible for
Corporate Finance, Information Technology and Risk Management. Prior to joining the Company he worked
for Jardine Matheson in Hong Kong where he held the position of Group Treasurer, having joined Jardine
Matheson in 2006 from PricewaterhouseCoopers, where he was a Partner. Mr Dixon holds a Bachelor of
Economics (Accounting) from Flinders University, Australia and is an Associate Member of the Institute of
Chartered Accountants in Australia and a Fellow of the Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.
Simon Collier Dixon
Direktur
Director
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
159
Data Perseroan
Corporate Data
Struktur Organisasi
Organisation Structure
Board of Commissioners
Executive Committee
President Commissioner : Budi Setiadharma
Commissioners
: Djunaedi Hadisumarto
Muhamad Chatib Basri
Soemadi D. M. Brotodiningrat
Akira Okabe
Erry Firmansyah
Anthony J. L. Nightingale
Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg
Chiew Sin Cheok
Jonathan Chang
Chairman
: Anthony J. L. Nightingale
Members
: Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg
Chiew Sin Cheok
Budi Setiadharma
Prijono Sugiarto
Simon Collier Dixon
Audit Committee
Chairman
: Djunaedi Hadisumarto
Members
: Sidharta Utama
Tamiza Saleh
Chiew Sin Cheok
Board of Directors
President Director
: Prijono Sugiarto
Directors
: Gunawan Geniusahardja
Johnny Darmawan D.
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Angky Tisnadisastra
Sudirman Maman Rusdi
Simon Collier Dixon
Remuneration & Nomination Committee
Chairman
: Anthony J. L. Nightingale
Members
: Benjamin William Keswick
Prijono Sugiarto
Chief Executive Officer
Prijono Sugiarto
Director in Charge (DIC)/
Executive In Charge (EIC)
DIC: Prijono Sugiarto
DIC: Simon Collier Dixon
Corporate Functions
Corporate Secretary
Chief:
Aminuddin
Corporate Planning & Strategy
Chief:
Halim Wahjana
Corporate Organization &
Human Capital Development
Chief:
F. X. Sri Martono
Corporate Communication
Chief:
Arief Istanto
Corporate Security, Environment
and Social Responsibility
Chief:
Arief Istanto
Group Internal Audit
Chief:
Handy E. Halim
Corporate Legal
Chief:
Anna Langelo
Group Risk Management
Chief:
Samuel Manasseh
Group Treasury
Chief:
Chan Kim Kooi
Corporate Information Systems &
Technology
Chief:
Ganda Kusuma
Corporate Operations
DIC: Johnny Darmawan D.
Toyota Sales Operation
Chief Executive: Jodjana Jody
EIC: T. Johannes Loman
Honda Sales Operation
Chief Executive: Margono Tanuwijaya
Daihatsu Sales Operation
Chief Executive: Suparno Djasmin
Isuzu Sales Operation
Chief Executive: Supranoto
Nissan Diesel Sales Operation
Chief Executive: Dandy Pawitan
BMW Sales Operation
Chief Executive: C. Herlijoso
Peugeot Sales Operation
Chief Executive: C. Herlijoso
AstraWorld
Chief Executive: Denny Suharja
EIC: Suparno Djasmin
DIC: Gunawan Geniusahardja
160
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Board of Commissioners
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Executive Committee
Audit Committee
Board of Directors
Remuneration & Nomination Committee
Chief Executive Officer
Prijono Sugiarto
Director in Charge (DIC)
Executive In Charge (EIC)
Astra Motor I
EIC: T. Johannes Loman
Honda
Astra Motor II
DIC: Johnny Darmawan D.
Toyota
DIC: Sudirman Maman Rusdi
Non Toyota
Astra Component
DIC: Gunawan Geniusahardja
DIC: Widya Wiryawan
Astra Motor III Manufacturing
Astra Motor IV
DIC: Johnny Darmawan D.
DIC: Djoko Pranoto
Line of Business
Astra Finance Companies &
Banking
T. Johannes Loman
Johnny Darmawan D.
Sudirman M. Rusdi
Siswanto Prawiroatmodjo
ACC, FIF, TAFS, KAF, SANF, PB
Djony Bunarto
Suhartono
Buntoro Muljono
Astra Heavy Equipment,
Mining & Energy Value Chain
Djoko Pranoto
Sudiarso Prasetio
Astra Resources
Agribusiness
Astra System I
Document & Information
Technology Services
DIC: Angky Tisnadisastra
CEO/MD
Widya Wiryawan
Lukito Dewandaya
Astra System II (Infrastructure &
Logistic Value Chain)
Irawan Santoso
AN, SERA
Pongki Pamungkas
Astra Insurance Company
AAB
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Hardi Montana
161
Data Perseroan
Corporate Data
Board of Commissioners
Executive Committee
Audit Committee
Board of Directors
Remuneration & Nomination Committee
Chief Executive Officer
Prijono Sugiarto
Director in Charge
Astra Foundation
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Chief: Aminuddin Nurdin
Yayasan Pendidikan Astra
Michael D. Ruslim
Chief: Yusnani T. Winarto
Yayasan Astra Bina Ilmu
Chief: Siswanto Prawiroatmodjo
Koperasi Astra International
Chief: Pongki Pamungkas
Dana Pensiun Astra
Chief: Hendra Sugiharto
Prijono Sugiarto
Djoko Pranoto
Angky Tisnadisastra
Jakarta, 1 Juni June 2010
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur
President Director
162
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Informasi Perusahaan
Corporate Information
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris
President Commissioner
:Budi Setiadharma
Komisaris Independen
:Djunaedi Hadisumarto
Independent Commissioner Muhamad Chatib Basri
Soemadi D. M. Brotodiningrat
Akira Okabe
Erry Firmansyah
Komisaris
:Anthony J. L. Nightingale
Commissioner Mark Spencer Greenberg
Benjamin W. Keswick
Chiew Sin Cheok
Jonathan Chang
Direksi
Board of Directors
Presiden Direktur
President Director
:Prijono Sugiarto
Direktur
:Gunawan Geniusahardja
Director Johnny Darmawan D.
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Angky Tisnadisastra
Sudirman Maman Rusdi
Simon Collier Dixon
Komite Audit
Audit Committee
Ketua
:Djunaedi Hadisumarto
Chairman
Anggota
:Sidharta Utama
Member Tamiza Saleh
Chiew Sin Cheok
Sekretaris Perusahaan :Aminuddin
Corporate Secretary [email protected]
Hubungan Investor :Novian Fitriawan
Investor Relations [email protected]
Tira Ardianti
[email protected]
Auditor
Auditor
Kantor Akuntan Publik
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
a member firm of PwC
Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6
Jakarta 12940
Tel. (62-21) 521 2901
Fax. (62-21) 5290 5555
Homepage: www.pwc.com/id
Biro Administrasi Efek
Share Registrar
PT Raya Saham Registra
Plaza Sentral Building, Floor 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48
Jakarta 12930
Tel. (62-21) 252 5666
Fax.(62-21) 252 5028
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Saham Tercatat
Share Listed
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Indonesia Stock Exchange (IDX)
Ticker: ASII.IJ / ASII.JK
Alamat Perusahaan
Registered Office
Astra International Building
Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II
Jakarta 14330
Tel. (62-21) 652 2555
Fax.(62-21) 6530 4957
Homepage: www.astra.co.id
e-mail: [email protected]
163
Data Perseroan
Corporate Data
Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi
dan Jointly Controlled Entities
Subsidiaries, Associates and Jointly Controlled Entities
ASTRA MOTOR I / MOTORCYCLE
ASTRA MOTOR IV - COMPONENT
PT Astra Honda Motor
Jl. Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara
PT Astra Otoparts Tbk
Jl. Pegangsaan Dua Km2,2 Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT Suryaraya Rubberindo Industries
Kawasan Industri Menara Permai
Jl. Narogong Raya Km 23,8 Cileungsi, Bogor
PT Aisin Indonesia
East Jakarta Industrial Park (EIJP) Plot 5J
Cikarang Selatan, Bekasi
ASTRA MOTOR II / TOYOTA
PT Ardendi Jaya Sentosa
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
PT Toyota Astra Motor
Jl. Yos Sudarso - Sunter II, Jakarta Utara
ASTRA MOTOR III / AUTOMOTIVE-NON TOYOTA
PT Astra Daihatsu Motor
Jl. Gaya Motor III/5, Sunter II, Jakarta Utara
PT Astra Multi Truck Indonesia
(d/h PT Astra Nissan Diesel Indonesia)
Danau Sunter Selatan Blok O/5, Sunter II, Jakarta Utara
PT Fuji Technica Indonesia
KIIC Lot A-7, Tol Jakarta - Cikampek Km. 47
PT Astra Komponen Indonesia
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
(d/h PT NHK Gasket Indonesia)
Jl. Maligi III Lot N-1, Kawasan Industri KIIC, Karawang Barat
PT Gaya Motor
Jl. Gaya Motor Raya I, Sunter II, Jakarta Utara
PT AT Indonesia
Jl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIIC
Tol Jakarta Cikampek Km. 47 Karawang
PT Inti Pantja Press Industry
Jl. Kaliabang No. 1, Medan Satria Pd. Ungu, Bekasi
PT Century Batteries Indonesia
Jl. Raya Bekasi Km 25, Cakung Jakarta Timur
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Gd. Isuzu Lt. 7
Jl. Danau Sunter Utara Blok O-3 Kav. 30
Sunter II, Jakarta Utara
PT Denso Indonesia
Jl. Gaya Motor I No.6 Sunter II Jakarta Utara
PT Denso Sales Indonesia
Jl. Gaya Motor I No.6 Sunter II Jakarta Utara
PT Pulogadung Pawitra Laksana
Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta Utara
PT Tjahja Sakti Motor
Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II Jakarta
Vietindo Daihatsu Automotive Corporation
164
PT Astra Daido Steel Indonesia
Jl. Kasir I, Desa Pasir Jaya, Kec. Jatiuwung
Kodya Tangerang Banten, Jawa Barat
PT DIC Astra Chemicals
Jl. Pulo Buaran Raya Blok III DD 5-10
Kawasan Industri Pulo Gadung
PT Federal Izumi Manufacturing
Kawasan Industri Menara Permai
Jl. Raya Narogong Km 23,8, Cileungsi, Bogor
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
PT Federal Nittan Industries
Jl. Halmahera Blok DD9, Kawasan Industri MM 2100
Cikarang Barat, Bekasi
PT FSCM Manufacturing Indonesia
Jl. Raya Pulogadung No.30
Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur - 13930
PT Gemala Kempa Daya
Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6
Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT GS Battery
Jl. Laksamana Muda Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara
PT Indokarlo Perkasa
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km 47, Cibinong, Bogor 16912
PT Inti Ganda Perdana
Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6
Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT Kayaba Indonesia
Jl. Jawa Blok II No. 4 Kawasan Industri MM2100
Cikarang Barat - Bekasi
PT Menara Terus Makmur
Jl. Jababeka XI Blok H 3 No.12, Cikarang, Bekasi
PT Nusa Keihin Indonesia
Jl. Pegangsaan Dua Km 2,1 Kelapa Gading, Jakarta 14250
PT Senantiasa Makmur
PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47,5
RT 02 RW 03, Nanggewer, Cibinong, Bogor
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(d/h PT Tri Dharma Wisesa)
Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6, Kelapa Gading,
Jakarta Utara
PT Wahana Eka Paramitra
Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6
Kelapa Gading, Jakarta Utara
AOP Australia Pty Ltd
10 Hopegood Place Lynbrook, VIC, 3975
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
ASTRA HEAVY EQUIPMENT
PT United Tractors Tbk
Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Bina Pertiwi
Jl. Raya Bekasi km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Ekasatya Yanatama
Jl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Kadya Caraka Mulia
Jl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Kalimantan Prima Persada
Jl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Komatsu Remanufacturing Asia
Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Multi Prima Universal
Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Nusantara Citra Jaya Abadi
Jl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Pama Indo Mining
PT Pamapersada Nusantara
Jl. Rawagelam I/9 Kawasan Industri Pulo Gadung
Jakarta Timur
PT Patria Maritime Line
Jl. Jababeka XI, Blok H 30-40
Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530, Bekasi
PT Prima Multi Mineral
Jl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Swadaya Harapan Nusantara
Jl. Pulogadung Raya No. 32, Jakarta Timur
PT Telen Orbit Prima
Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Traktor Nusantara
Pulo Gadung 32, Pulo Gadung, Jakarta Timur
PT Tuah Turangga Agung
Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT United Tractors Pandu Eng.
Jl. Jababeka XI, Blok H 30-40
Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530, Bekasi
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
165
Data Perseroan
Corporate Data
PT United Tractors Semen Gresik (Persero)
Jl. Veteran, Gresik, Jawa Timur
PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi
Kalimantan Tengah
UT Heavy Industries PTE. LTD
11 Tuas View Crescent (off Tuas South Ave 3)
Singapura 637643
PT Gunung Sejahtera Puti Pesona
Kalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Raman Permai
Kalimantan Tengah
PT Anugerah Gunung Mas
PT Gunung Sejahtera Yoli Makmur
Kalimantan Tengah
PT Andalan Multi Kencana
PT Agung Bara Prima
PT Karya Tanah Subur
Aceh
ASTRA RESOURCES - AGRIBUSINESS
PT Astra Agro Lestari Tbk
Jl. Pulo Ayang I, Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur
PT Agro Menara Rachmat
Kalimantan Tengah
PT Agro Nusa Abadi
Sulawesi Tengah
PT Bhadra Cemerlang
Kalimantan Tengah
PT Bhadra Sukses
Sulawesi Barat
PT Borneo Indah Marjaya
Kalimantan Timur
PT Cakradenta Agung Pertiwi
Kalimantan Selatan
PT Cakung Permata Nusa
Kalimantan Selatan
PT Cipta Agro Nusantara
Sulawesi Tengah
PT Cipta Narada Lestari
Kalimantan Timur
PT Eka Dura Perdana
Riau
PT Ekadura Indonesia
Riau
PT Karyanusa Ekadaya
Kalimantan Timur
PT Kimia Tirta Utama
Riau
PT Lestari Tani Teladan
Sulawesi Tengah
PT Letawa
Sulawesi Barat
PT Mamuang
Sulawesi Barat
PT Nirmala Agro Lestari
Kalimantan Tengah
PT Panji Waringin
Banten
PT Pasang Kayu
Sulawesi Barat
PT Perkebunan Lembah Bhakti
Aceh
PT Persada Bina Nusantara Abadi
Kalimantan Tengah
PT Persada Dinamika Lestari
Kalimantan Selatan
PT Rimbunan Alam Sentosa
Sulawesi Tengah
PT Sari Aditya Loka
Jambi
PT Gunung Sejahtera Dua Indah
Kalimantan Tengah
166
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
PT Sari Lembah Subur
Riau
PT Sawit Asahan Indah
Riau
PT Sawit Jaya Abadi
Sulawesi Tengah
PT Subur Abadi Plantation
Kalimantan Timur
PT Subur Agro Makmur
Kalimantan Selatan
PT Sukses Tani Nusasubur
Kalimantan Timur
PT Sumber Kharisma Persada
Kalimantan Timur
PT Surya Indah Nusantara Pagi
Kalimantan Tengah
PT Suryaraya Lestari
Sulawesi Barat
PT Tunggal Perkasa Plantation
Riau
PT Waru Kaltim Plantation
Kalimantan Timur
ASTRA SYSTEM I - INFORMATION TECHNOLOGY
PT Astra Graphia Tbk
Jl. Kramat Raya 43, Jakarta Pusat 10220
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
PT Indonesia Network
Setiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303
Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Intertel Nusaperdana
Setiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303
Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Marga Mandalasakti
Karawaci Office Park Blok H No. 66-68
Lippo Karawaci - Tangerang 15811
PT Marga Trans Nusantara
Ruko Bidex Blok H No. 07
Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang 15321
PT PAM Lyonnaise Jaya
Gedung Sentral Senayan Lt.7
Jl. Asia Afrika No.8, Jakarta Pusat 10270
PT Sedaya Multi Investama
Setiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303
Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Toyofuji Logistics Indonesia
Gedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT Transutama Arya Sejahtera
Setiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303
Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Balai Lelang Serasi
Gedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT Astra Graphia Information Technology
ANZ Tower Lt. 22
Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta Pusat 10220
PT Daya Mitra Serasi
Jl. Raya Condet No.15, Jakarta Timur
ASTRA SYSTEM II - INFRASTRUCTURE AND LOGISTIC
PT Harmoni Mitra Utama
Blok C.02 – SBU Kawasan Cakung
PT Astratel Nusantara
Setiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303
Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Gresik Distribution Terminal
Talavera Office Park 22nd-27th Floor
Jl. Letjen Simatupang Kav.22-26, Jakarta Selatan - 12430
Data Perseroan
Corporate Data
PT Serasi Autoraya (TRAC)
Gedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT Serasi Transportasi Nusantara
Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
167
Data Perseroan
Corporate Data
PT Serasi Logistics Indonesia
Jl. Pontianak Blok C2/01 KBN Marunda
Jakarta Utara 14120
PT Sedaya Pratama
Gedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Toyofuji Serasi Indonesia
Gedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT Staco Estika Sedaya Finance
Gedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT United Automobil 90 Utama
Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya
PT Stacomitra Graha
Gedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Serasi Mitra Mobil
PT Surya Artha Nusantara Finance
Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11
Jl. T.B. Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan
PT Serasi Shipping Indonesia
PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance
Graha Rekso Lt. 5 Jl. Boulevard Artha Gading
Kav A1 Center Business, Jakarta Utara 14240
ASTRA FINANCE
PT Astra Auto Finance
Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Astra Mitra Ventura
Jl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II, Jakarta Utara
PT Toyota Astra Financial Services
Gd. Mega Plaza Lt. 8
Jl. Rasuna Said Kav C3 Jakarta Selatan
PT Garda Era Sedaya
PT Astra Multi Finance
Jl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat, Jakarta 12340
MISCELLANEOUS
PT Astra Sedaya Finance
Gedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Arya Kharisma
Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II - Jakarta Utara
PT Brahmayasa Bahtera
Apartemen Casablanca, Lt. Dasar-Tower II
Jl. Casablanca Kav.12, Jakarta Pusat 12870
PT Asuransi Astra Buana
Grha Asuransi Astra
Jl. T.B. Simatupang Kav.15, Cilandak Barat
Jakarta Selatan 12430
PT Bank Permata Tbk
Permata Tower I
Jln. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta Pusat 12920
PT Suryaraya Prawira
Apartemen Casablanca Tower II
Jl. Casablanca Kav. 12 Jakarta Selatan
PT Federal International Finance
Jl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340
PT Komatsu Astra Finance
Jl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340
PT Pratama Sedaya Finance
Gedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Samadista Karya
168
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis
Business Report
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Dewan Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang
ditandatangani pada bulan April 2011.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
The Board of Commissioners and the Board of Directors of
PT Astra International Tbk are responsible for the validity of this
Annual Report signed in April 2011.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris
President Commissioner
Djunaedi Hadisumarto
Muhamad Chatib Basri
Soemadi D. M. Brotodiningrat
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Akira Okabe
Erry Firmansyah
Anthony J. L. Nightingale
Benjamin W. Keswick
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Mark Spencer Greenberg
Chiew Sin Cheok
Jonathan Chang
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Direksi
Board of Directors
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur
President Director
Gunawan Geniusahardja
Johnny Darmawan D.
Djoko Pranoto
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Widya Wiryawan
Angky Tisnadisastra
Sudirman M. Rusdi
Simon Collier Dixon
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
169
Laporan
Keuangan
Financial Report
PT Astra International Tbk dan Anak Perusahaan
PT Astra International Tbk and Subsidiaries
Laporan Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Statements
31 Desember 2010 dan 2009
31 December 2010 and 2009
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER 2010 DAN/AND 2009
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes
2009
ASET
ASSETS
Aset lancar
Kas dan setara kas
Investasi lain-lain
Piutang usaha, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
126 (2009: 109):
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Piutang pembiayaan,
setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
1.021 (2009: 675)
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar 27 (2009: 23):
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Pembayaran dimuka lainnya
378
10,842
1,722
1,379
Jumlah aset lancar
46,843
Aset tidak lancar
Piutang pembiayaan,
setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
709 (2009: 694)
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar 17 (2009: 17):
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Investasi pada perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities
Investasi lain-lain
Aset pajak tangguhan
Properti investasi
Tanaman perkebunan, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar 700
(2009: 656)
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar 16.245
(2009: 13.158)
Aset kerja sama operasi, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar 74
(2009: 41)
Goodwill
Aset tak berwujud lainnya
Aset lain-lain
Jumlah aset tidak lancar
JUMLAH ASET
7,005
73
372
9,019
15,904
149
14,001
722
4
5
6,33g
6
7
8,33h
8
9
10a
8,732
39
307
7,272
10,630
165
295
7,282
1,299
721
36,742
7
8,33h
10,103
793
227
15,053
8
11
96
11,484
3,449
1,083
225
3,184
5
10d
12
2,656
814
217
2,614
24,363
13
20,761
1,341
14
1,180
721
302
455
1,339
415
612
66,014
112,857
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
32a
Current assets
Cash and cash equivalents
Other investments
Trade receivables, net of provision
for doubtful receivables
of 126 (2009: 109):
- Related parties
- Third parties
Financing receivables,
net of provision for
doubtful receivables of
1,021 (2009: 675)
Other receivables, net of provision
for doubtful receivables
of 27 (2009: 23):
- Related parties
- Third parties
Inventories
Prepaid taxes
Other prepayments
Total current assets
Non-current assets
Financing receivables,
net of provision for
doubtful receivables of
709 (2009: 694)
Other receivables, net of provision
for doubtful receivables of
17 (2009: 17):
- Related parties
- Third parties
Investments in associates and
jointly controlled entities
Other investments
Deferred tax assets
Investment properties
Plantations, net of accumulated
depreciation of 700
(2009: 656)
Fixed assets, net of accumulated
depreciation of 16,245
(2009: 13,158)
Joint operation assets, net of
accumulated depreciation of
74 (2009: 41)
Goodwill
Other intangible assets
Other assets
52,196
Total non-current assets
88,938
TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 1 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2010
KEWAJIBAN
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha:
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Kewajiban lain-lain
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Hutang pajak
Beban yang masih harus dibayar
Kewajiban diestimasi
Pendapatan ditangguhkan
Bagian jangka pendek dari hutang jangka
panjang:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain
- Surat berharga yang diterbitkan
- Hutang sewa pembiayaan
Jumlah kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban lain-lain – pihak ketiga
Pendapatan ditangguhkan
Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban diestimasi
Hutang jangka panjang, setelah dikurangi
bagian jangka pendek:
- Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain
- Surat berharga yang diterbitkan
- Hutang sewa pembiayaan
Catatan/
Notes
2009
4,689
15
2,430
2,058
16,33i
1,763
7,217
16
5,515
44
17,33j
25
2,944
1,281
3,905
178
1,694
17
10b
18
19
2,109
1,403
3,072
199
1,420
8,887
3,902
325
20
21
5,772
2,839
213
37,124
135
617
1,014
1,343
10,151
3,365
419
26,760
17
10d
19
197
487
933
962
20
21
6,285
4,018
364
LIABILITIES
Current liabilities
Short-term borrowings
Trade payables:
- Related parties
- Third parties
Other liabilities
- Related parties
- Third parties
Taxes payable
Accrued expenses
Provisions
Unearned income
Current portion of long-term debt:
- Bank loans and other loans
- Debt securities in issue
- Obligations under finance leases
Total current liabilities
Non-current liabilities
Other liabilities – third parties
Unearned income
Deferred tax liabilities
Provisions
Long-term debt, net of current
portion:
- Bank loans and other loans
- Debt securities in issue
- Obligations under finance leases
Jumlah kewajiban jangka panjang
17,044
13,246
Total non-current liabilities
Jumlah kewajiban
54,168
32a
40,006
Total liabilities
HAK MINORITAS
9,379
22
9,038
EKUITAS
Modal saham:
- Modal dasar - 6.000.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 500
(dalam satuan Rupiah) per saham
- Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 4.048.355.314 saham
biasa
Tambahan modal disetor
Perubahan ekuitas anak perusahaan,
perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities
Saldo laba:
- Dicadangkan
- Belum dicadangkan
Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
MINORITY INTERESTS
2,024
23
2,024
1,106
1,449
24
25
1,106
1,178
425
44,306
27
425
35,161
EQUITY
Share capital:
- Authorised - 6,000,000,000 shares
with par value of Rp 500
(full Rupiah) per share
- Issued and fully paid 4,048,355,314 ordinary
shares
Additional paid-in capital
Changes in equity of subsidiaries,
associates and jointly controlled
entities
Retained earnings:
- Appropriated
- Unappropriated
49,310
39,894
Total equity
112,857
88,938
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 2 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2010
Pendapatan bersih
Beban pokok pendapatan
28,32a
98,526
(103,117)
29,32a
(75,755)
(6,230)
(5,919)
(4,800)
(5,215)
Operating expenses:
Selling expenses
General and administrative expenses
(12,149)
(10,015)
30
14,725
502
(484)
(26)
1,418
1,410
4,896
Laba sebelum pajak penghasilan
21,031
Beban pajak penghasilan
(4,027)
Laba sebelum hak minoritas
17,004
Hak minoritas
(2,638)
Laba bersih
14,366
Laba bersih per saham dasar dan dilusian
(dalam satuan Rupiah)
Cost of revenue
Gross profit
Beban usaha:
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Bagian atas hasil bersih perusahaan
asosiasi dan jointly controlled entities
Net revenue
22,771
26,874
Penghasilan/(beban) lain-lain:
Penghasilan bunga
Beban bunga
(Kerugian)/keuntungan selisih kurs, bersih
Penghasilan lain-lain, bersih
2009
129,991
Laba kotor
Laba usaha
Catatan/
Notes
3,549
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
32a
32a
31
11
10c
22
34
12,756
563
(485)
88
913
1,079
2,567
Operating income
Other income/(expenses):
Interest income
Interest expense
Foreign exchange (loss)/gain, net
Other income, net
Share of results of associates
and jointly controlled entities
16,402
Profit before income tax
(3,958)
Income tax expenses
12,444
Income before minority
interests
(2,404)
Minority interests
10,040
Net income
2,480
Net earnings per share basic and diluted
(full Rupiah)
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 3 - Page
26
425
-
425
425
-
425
-
Dicadangkan/
Appropriated
44,306
14,366
(5,263)
-
35,203
35,161
42
28,602
10,040
(3,481)
-
Belum dicadangkan/
Unappropriated
Saldo laba/Retained earnings
49,310
14,366
(5,263)
271
39,936
39,894
42
33,080
10,040
(3,481)
255
Jumlah/
Total
Balance at 1 January 2010 after
adjustment
Net income
Dividend
Changes in equity of subsidiaries,
associates and jointly controlled
entities
Balance at 31 December 2010
Balance at 1 January 2009
Net income
Dividend
Changes in equity of subsidiaries,
associates and jointly controlled
entities
Balance at 1 January 2010
Adjustment in relation to implementation
of PSAK No. 55 (Revised 2006)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah)
Halaman - 4 - Page
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1,449
1,106
2,024
1,178
271
1,106
2,024
1,178
-
-
1,106
-
2,024
-
923
255
-
1,106
-
2,024
-
Modal saham/
Share capital
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid-in
capital
Perubahan ekuitas
anak perusahaan,
perusahaan asosiasi
dan jointly controlled
entities/
Changes in equity of
subsidiaries,
associates and jointly
controlled entities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian.
Laba bersih
Dividen
Perubahan ekuitas anak perusahaan,
perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities
Saldo 31 Desember 2010
Saldo 1 Januari 2009
Laba bersih
Dividen
Perubahan ekuitas anak perusahaan,
perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities
Saldo 1 Januari 2010
Penyesuaian sehubungan dengan
2a
penerapan PSAK No. 55
(Revisi 2006)
Saldo 1 Januari 2010 setelah penyesuaian
Catatan/
Notes
Catatan/
Notes
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah)
2010
2009
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran beban usaha lain
Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya
Kas yang dihasilkan dari operasi
Penghasilan bunga yang diterima
Pembayaran pajak penghasilan badan
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi:
Dividen kas yang diterima
Penjualan dan capital repayment
investasi lain-lain
Penjualan properti investasi
Penurunan/(penambahan) piutang kepada
pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Penjualan aset tetap
Penjualan anak perusahaan, setelah
dikurangi kas yang dilepas
Penambahan aset kerjasama operasi
Pembelian aset tetap
Penambahan investasi lain-lain
Pembelian tanaman perkebunan
Penambahan aset lain-lain
Penambahan investasi di jointly controlled
entities
Pembelian anak perusahaan, setelah
dikurangi kas yang diperoleh
Pembelian dari pemegang saham minoritas
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi
Cash flows from operating activities:
135,669
(116,169)
(7,112)
(5,377)
161
7,172
561
(4,826)
103,904
(79,546)
(5,655)
(3,954)
434
15,183
525
(4,373)
2,907
11,335
2,675
1,022
1,778
628
95
13
(622)
116
176
171
(18)
(180)
(5,368)
(1,530)
(792)
(214)
(1,173)
(224)
(4,316)
(1,158)
(756)
(105)
-
25
-
(1,746)
(162)
(6,894)
(4,771)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Receipts from customers
Payments to suppliers
Payments to employees
Payments for other operating expenses
Receipts from other operating activities
Cash generated from operations
Interest income received
Payments of corporate income tax
Net cash flows provided from
operating activities
Cash flows from investing activities:
Cash dividends received
Sale and capital repayment of other
investments
Sale of investment properties
Reductions in/(additions to) amounts
due from related parties
Sale of fixed assets
Sale of subsidiary, net of cash
disposed
Additions to joint operation assets
Acquisitions of fixed assets
Additions to other investments
Acquisitions of plantations
Additions to other assets
Additions to investment in jointly
controlled entities
Purchase of subsidiary, net
of cash acquired
Purchase from minority interest
Net cash flows used in
investing activities
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 5 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Penerimaan hutang jangka panjang
Penerimaan pinjaman jangka pendek
Pembayaran kembali hutang
jangka panjang
Pembayaran kembali pinjaman
jangka pendek
Dividen kas yang dibayarkan
Pembayaran bunga
Pembayaran kewajiban anjak piutang
Investasi oleh hak minoritas
Penurunan kas dan deposito berjangka
yang dibatasi penggunaannya
Arus kas bersih yang diperoleh dari/
(digunakan untuk) aktivitas pendanaan
(Penurunan)/kenaikan bersih kas,
setara kas dan cerukan
Kas, setara kas dan cerukan
pada awal tahun
Dampak perubahan selisih kurs
terhadap kas, setara kas dan
cerukan
Kas, setara kas dan cerukan pada
akhir tahun
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah)
2010
2009
19,408
9,957
(12,539)
11,298
4,295
(10,102)
(7,654)
(6,863)
Repayments of short-term borrowings
(6,394)
(444)
-
(4,281)
(497)
(4)
100
60
Cash dividend paid
Interest paid
Payments for factoring payables
Investments by minority interests
Decrease in restricted cash and
time deposits
2,334
(5,994)
(1,653)
8,730
(72)
7,005
570
8,687
(527)
8,730
Aktivitas signifikan yang tidak
mempengaruhi arus kas:
Cash flows from financing activities:
Proceeds from long-term debt
Proceeds from short-term borrowings
Repayments of long-term debt
Net cash flows provided from/
(used in) financing activities
Net (decrease)/increase in cash, cash
equivalents and bank overdrafts
Cash, cash equivalents and
bank overdrafts at beginning
of year
Effect of exchange rate differences
on cash, cash equivalents and
bank overdrafts
Cash, cash equivalents and bank
overdrafts at end of year
Significant activities not affecting
cash flows:
Perolehan aset tetap melalui
hutang jangka panjang
801
1,278
Reklasifikasi uang muka ke aset tetap
871
510
Reclassification of advance payments
to fixed assets
Reklasifikasi aset tetap ke persediaan
251
235
Reclassification of fixed assets
to inventory
Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari:
The cash, cash equivalents and bank overdrafts
comprise the following:
2010
Kas dan setara kas
Cerukan
Acquisition of fixed assets through
long-term debt
2009
7,005
-
8,732
(2)
7,005
8,730
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Cash and cash equivalents
Bank overdrafts
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 6 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM
a.
b.
Pendirian dan informasi lainnya
GENERAL INFORMATION
a.
Establishment and other information
PT Astra International Tbk (“Perseroan”)
didirikan pada tahun 1957 dengan nama
PT Astra International Incorporated. Pada
tahun 1990, Perseroan mengubah namanya
menjadi PT Astra International Tbk.
PT Astra International Tbk (the “Company”)
was established in 1957 as PT Astra
International Incorporated. In 1990, the
Company changed its name to PT Astra
International Tbk.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia,
dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya
No. 8, Sunter II, Jakarta.
The Company is domiciled in Jakarta,
Indonesia, with its head office at JI. Gaya
Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti
yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya
adalah perdagangan umum, perindustrian,
jasa
pertambangan,
pengangkutan,
pertanian,
pembangunan
dan
jasa
konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama
anak perusahaan meliputi perakitan dan
penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku
cadangnya, penjualan dan penyewaan alatalat berat, pertambangan dan jasa terkait,
pengembangan perkebunan, jasa keuangan,
infrastruktur dan teknologi informasi.
The scope of the Company’s activities as
set out in its Articles of Association is to
engage in general trading, industry, mining,
transportation, agriculture, construction
and consultancy services. The subsidiaries’
main activities are the assembly and
distribution of automobiles, motorcycles
and related spare parts, heavy equipment
sales and rentals, mining and related
services, development of plantations,
financial services, infrastructure and
information technology.
Anggaran dasar
b.
Articles of association
Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie
Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari
1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.
The Company was established by Notarial
Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20
February 1957 and approved by the
Minister of Justice of the Republic of
Indonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5
dated 1 July 1957.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami
beberapa kali perubahan. Perubahan
terakhir dibuat dengan Akta Notaris Masjuki,
S.H., notaris pengganti dari Imas Fatimah,
S.H., No. 83 tanggal 24 Juni 2008 untuk
memenuhi ketentuan Undang-undang No.
40/2007 tentang Perseroan Terbatas.
Perubahan Anggaran Dasar ini disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan
No.
AHU-56114.AH.01.02
tanggal 28 Agustus 2008. Perubahan
Anggaran Dasar tersebut diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia tanggal 17
Maret 2009 No. 22, Tambahan Berita
Negara No. 7879.
The Company's Articles of Association
have been amended several times. The
latest amendment was made by Notarial
Deed of Masjuki, S.H., substitute notary of
Imas Fatimah, S.H., No. 83 dated 24 June
2008 to comply with the provisions of
Company Law No. 40/2007. The
amendment was approved by the Minister
of Law and Human Rights of Republic of
Indonesia based on Decision Letter
No. AHU-56114.AH.01.02 dated 28 August
2008. The amendment of the Articles of
Association has been published in State
Gazette of the Republic of Indonesia dated
17 March 2009 No. 22, Supplement to the
State Gazette No. 7879.
Halaman - 7 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
c.
Perubahan struktur permodalan
GENERAL INFORMATION (continued)
c.
Kebijakan/Tindakan Perusahaan
Penawaran Umum Perdana 30 juta
saham, nominal Rp 1.000 (dalam satuan
Rupiah) per saham, harga penawaran
Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per
saham.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu atas
48.439.600
saham
dengan
harga
Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per
saham.
Tahun/
Year
1990
1994
Pembagian saham bonus yang berasal
dari kapitalisasi tambahan modal disetor
sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan
871.912.800 saham.
Konversi obligasi menjadi 280.837 saham
yang dilakukan oleh sebagian pemegang
obligasi konversi.
1997
Limited Public Offering with pre-emptive
rights of 48,439,600 shares at the price
of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.
Conversion of
shares
by
bondholders.
bonds into 280,837
certain
convertible
Completion of a stock split from
Rp 1,000 (full Rupiah) per share to
Rp 500 (full Rupiah) per share,
increasing the number of shares
outstanding to 2,325,662,474.
1999
Persetujuan atas kompensasi berbasis
saham bagi karyawan dan eksekutif
Perseroan sampai dengan 70 juta saham.
Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah
64.754.000 saham telah diterbitkan
sehubungan dengan eksekusi opsi saham
karyawan tersebut.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak
Memesan
Efek
Terlebih
Dahulu,
1.404.780.175 saham dengan harga
Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per
saham.
Policy/Corporate actions
Initial Public Offering 30 million shares,
with a par value of Rp 1,000 (full
Rupiah) per share, offering price of
Rp 14,850 (full Rupiah) per share.
Distribution of bonus shares from the
capitalisation of additional paid-in capital
amounting to Rp 872 billion, equivalent
to 871,912,800 shares.
Pemecahan nilai nominal saham dari
Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per
saham menjadi Rp 500 (dalam satuan
Rupiah) per saham, yang mengakibatkan
kenaikan jumlah saham yang beredar
menjadi 2.325.662.474.
Penerbitan 258.398.155 rights kepada
para kreditur dan pemegang obligasi
sehubungan
dengan
restrukturisasi
hutang, satu right berhak untuk membeli
satu saham Perseroan dengan harga
Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Sejumlah 253.158.665 saham telah
diterbitkan sehubungan dengan eksekusi
rights ini.
Changes in capital structure
Issue of 258,398,155 rights to creditors
and bondholders in relation to a debt
restructuring, one share of the Company
for every right held at the price of
Rp 500 (full Rupiah) per share.
253,158,665 shares were issued as a
result of the rights exercised.
Approval for stock-based compensation
for the Company's employees and
executives up to 70 million shares. As at
the expiry date, 64,754,000 shares had
been issued as a result of employee
stock options exercised.
2002
Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia.
Halaman - 8 - Page
Limited Public Offering in respect of a
rights issue with pre-emptive rights,
1,404,780,175 shares at the price of
Rp 1,000 (full Rupiah) per share.
All of the Company's issued shares are
listed on the Indonesia Stock Exchange.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
d.
Struktur Grup
GENERAL INFORMATION (continued)
d.
Dimulainya
kegiatan
komersial/
Commencement of
commercial
operations
The Group Structure
Persentase
kepemilikan efektif/
Effective percentage
of ownership
2010
2009
Jumlah aset
(sebelum eliminasi)/
Total assets
(before elimination)
2010
2009
a)
ANAK PERUSAHAAN/SUBSIDIARIES :
OTOMOTIF/AUTOMOTIVE
PT Arya Kharisma
b)
PT Astra Multi Trucks Indonesia
c)
PT Astra Otoparts Tbk
PT Gaya Motor
PT Inti Pantja Press Industri
PT Pulogadung Pawitra Laksana
PT Tjahja Sakti Motor
1988
1984
1991
1970
1990
1980
1962
100.00
75.00
95.65
100.00
89.36
100.00
100.00
100.00
75.00
95.65
100.00
89.36
100.00
100.00
421
632
5,586
270
336
30
303
333
400
4,645
261
407
37
278
JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICES
PT Astra Mitra Ventura
PT Federal International Finance
c)
PT Sedaya Multi Investama
PT Astra Multi Finance
d)
PT Astra Sedaya Finance
c) d)
PT Sedaya Pratama
d)
PT Staco Estika Sedaya Finance
d)
PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance
c)
PT Asuransi Astra Buana
e)
PT Garda Era Sedaya
1992
1989
1989
1991
1983
1993
1990
1986
1981
1998
99.85
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
57.26
90.50
95.70
100.00
99.85
100.00
100.00
100.00
53.00
53.00
30.35
64.65
95.70
-
71
12,068
9,133
352
13,872
231
375
1,147
5,016
1,344
65
9,128
6,640
230
9,867
211
384
432
3,951
-
AGRIBISNIS/AGRIBUSINESS
c)
PT Astra Agro Lestari Tbk
1995
79.68
79.68
8,792
7,571
76.87
76.87
982
775
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/HEAVY E QUIPMENT AND MINING
c)
PT United Tractors Tbk
1973
59.50
59.50
c)
1993
59.50
59.50
PT Pamapersada Nusantara
29,701
15,371
24,405
13,739
4,319
2,183
147
109
48
1,089
2,843
1,869
149
108
62
939
TEKNOLOGI INFORMASI/INFORMATION TECHNOLOGY
c)
PT Astra Graphia Tbk
1975
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK/INFRASTRUCTURE AND LOGISTIC
c)
PT Serasi Autoraya
1990
100.00
c)
1996
100.00
PT Astratel Nusantara
PT Suryaraya Prawira
1994
100.00
PT Brahmayasa Bahtera
1970
100.00
PT Intertel Nusaperdana
1989
100.00
PT Marga Mandalasakti
1990
79.31
a)
b)
c)
d)
e)
Termasuk anak perusahaan tidak langsung
signifikan.
Dahulu PT Astra Nissan Diesel Indonesia.
Dan anak perusahaan.
Lihat Catatan 3.
Dikonsolidasi sejak Desember 2010.
yang
Seluruh anak perusahaan langsung dan anak
perusahaan tidak langsung yang signifikan
berdomisili di Indonesia.
Halaman - 9 - Page
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
79.31
a) Including significant indirect subsidiaries.
b)
c)
d)
e)
Formerly PT Astra Nissan Diesel Indonesia.
And subsidiary/subsidiaries.
Refer to Note 3.
Consolidated since December 2010.
All direct subsidiaries and significant
indirect subsidiaries are domiciled in
Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
e.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
GENERAL INFORMATION (continued)
e.
Susunan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Directors and
Employees
The members of the Company's Boards of
Commissioners and Directors are as
follows:
2010
2009
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris Independen:
Budi Setiadharma
Djunaedi Hadisumarto
Muhamad Chatib Basri
Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat
Akira Okabe
Erry Firmansyah
Budi Setiadharma
Djunaedi Hadisumarto
Patrick Morris Alexander
Muhamad Chatib Basri
Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat
Akira Okabe
Komisaris:
Anthony John Liddell
Nightingale
Mark Spencer Greenberg
Benjamin William Keswick
Chiew Sin Cheok
Jonathan Chang
Anthony John Liddell
Nightingale
Mark Spencer Greenberg
Benjamin William Keswick
Chiew Sin Cheok
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Johnny Darmawan
Danusasmita
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Angky Tisnadisastra
Sudirman Maman Rusdi
Simon Collier Dixon
Michael Dharmawan Ruslim
Gunawan Geniusahardja
Prijono Sugiarto
Johnny Darmawan
Danusasmita
Simon John Mawson
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Angky Tisnadisastra
Direksi
Presiden Direktur
Direktur:
Board of
Commissioners
President Commissioner
Independent
Commissioners:
Commissioners:
Board of Directors
President Director
Directors:
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perseroan dan
anak perusahaan memiliki 93.544 orang
karyawan (2009: 80.898 orang) dengan jumlah
biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 adalah kurang lebih
Rp 7,6 triliun (2009: Rp 6 triliun).
As at 31 December 2010, the Company and its
subsidiaries had 93,544 employees (2009:
80,898 employees) with total employee costs
for the year ended 31 December 2010 of
approximately Rp 7.6 trillion (2009: Rp 6
trillion).
Termasuk perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities, jumlah karyawan pada tanggal
31 Desember 2010 adalah 145.154 orang (2009:
126.700 orang).
Including associates and jointly controlled
entities, the number of employees as at
31 December 2010 was 145,154 employees
(2009: 126,700 employees).
2. IKHTISAR
PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan
anak perusahaan (“Grup”) disusun oleh Direksi
dan diselesaikan pada tanggal 24 Februari 2011.
The consolidated financial statements of the
Company and its subsidiaries (“the Group”)
were prepared by the Directors and completed
on 24 February 2011.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi
yang penting yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian, yang sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Presented below are the significant accounting
policies adopted in preparing the consolidated
financial statements, which are in conformity
with accounting principles generally accepted in
Indonesia.
Halaman - 10 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
a.
Dasar penyusunan
konsolidasian
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
AKUNTANSI
laporan
YANG
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
a.
Basis of preparation of the consolidated
financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali
dinyatakan khusus pada Catatan 2j, 2o dan
2q dan menggunakan dasar akrual (accruals
basis), kecuali untuk laporan arus kas
konsolidasian.
The consolidated financial statements have
been prepared on the basis of historical
cost, except as disclosed in Notes 2j, 2o
and 2q and using the accruals basis,
except in the consolidated statement of
cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokkan arus kas ke dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan
setelah dikurangi dengan cerukan.
The consolidated statements of cash flows
are prepared using the direct method by
classifying cash flows on the basis of
operating, investing and financing activities.
For these purposes, cash and cash
equivalents are shown net of bank
overdrafts.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum
di
Indonesia
mengharuskan
manajemen untuk membuat estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan
kewajiban dan pengungkapan aset dan
kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan
konsolidasian
serta
jumlah
pendapatan dan beban selama periode
pelaporan.
Hasil aktual dapat berbeda
dengan jumlah yang diestimasi.
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with generally
accepted
accounting
principles
in
Indonesia requires management to make
estimations and assumptions that affect the
reported amounts of assets and liabilities
and the disclosure of contingent assets and
liabilities at the date of the consolidated
financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during
the reporting period. Actual results may
differ from these estimates.
Seluruh angka dalam laporan keuangan
konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan
disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali
dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial
statements are rounded to and expressed
in billions of Rupiah unless otherwise
stated.
Standar akuntansi baru
New accounting standards
Grup melakukan penerapan revisi standar
dan pencabutan standar yang efektif
diterapkan untuk tahun buku yang dimulai
pada tanggal 1 Januari 2010:
x PSAK No. 26 (Revisi 2008) “Biaya
Pinjaman”.
x PSAK No 50 (Revisi 2006) “Instrumen
Keuangan:
Penyajian
dan
Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi
2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran”.
x PPSAK 1, “Pencabutan atas PSAK 32
(Akuntansi
Kehutanan),
PSAK
35
(Akuntansi
Pendapatan
Jasa
Telekomunikasi) dan PSAK 37 (Akuntansi
Penyelenggaraan Jalan Tol)”.
The Group adopted the following revised
standards and withdrawal of standards
which are effective for financial statement
beginning on 1 January 2010:
x PSAK No. 26 (Revised 2008)
“Borrowing Costs”.
x PSAK No. 50 (Revised 2006)
“Financial Instruments: Recognition
and Measurement” and PSAK No. 55
(Revised 2006) “Financial Instruments:
Presentation and Disclosures”.
x PPSAK 1, “Withdrawal of PSAK 32
(Accounting for Forestry), PSAK 35
(Accounting for Telecommunication
Services) and PSAK 37 (Accounting for
Toll Roads)”.
Halaman - 11 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
a.
b.
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
AKUNTANSI
Dasar penyusunan laporan
konsolidasian (lanjutan)
YANG
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
a.
Basis of preparation of the consolidated
financial statements (continued)
Standar akuntansi baru (lanjutan)
New accounting standards (continued)
Penerapan standar-standar tersebut tidak
mengakibatkan dampak
yang material
terhadap hasil usaha dari Grup. Sesuai
dengan ketentuan transisi PSAK No. 55
(Revisi 2006), dampak yang berasal dari
penghitungan ulang atas cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 42 miliar telah
disesuaikan ke saldo laba per 1 Januari 2010.
The adoption of those standards did not
have a material impact on the results of the
Group. In accordance with the transitional
provisions of PSAK No. 55 (Revised 2006),
the impact of recalculating provision for
impairment loss of Rp 42 billion has been
adjusted to the retained earning at
1 January 2010.
Selanjutnya sesuai dengan PSAK No. 50
(Revisi 2006), Grup telah mengungkapkan
informasi mengenai instrumen keuangan yang
dipersyaratkan oleh standar (lihat Catatan
35).
In addition, in accordance with PSAK No.
50 (Revised 2006), the Group has
disclosed
information
of
financial
instruments as required by the standard
(refer to Note 35).
Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation
Laporan
keuangan
konsolidasian
menggabungkan aset dan kewajiban pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan
hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut dari Perseroan dan
perusahaan-perusahaan dimana Perseroan
memiliki kemampuan secara langsung atau
tidak
langsung
untuk
mengendalikan
perusahaan-perusahaan tersebut.
The consolidated financial statements
incorporate the assets and liabilities as at
31 December 2010 and 2009 and results
of operations for the years then ended of
the Company and entities in which the
Company has the ability to directly or
indirectly exercise control.
Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas
perusahaan-perusahaan yang dikendalikan
disajikan secara terpisah baik pada laporan
laba rugi maupun neraca konsolidasian.
Minority interests in the results and the
equity of controlled entities are shown
separately in the consolidated statements
of
income
and
balance
sheets,
respectively.
Seluruh transaksi dan saldo yang material
antara
perusahaan-perusahaan
yang
dikonsolidasi
telah
dieliminasi
dalam
penyajian laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions and balances
between consolidated companies have
been eliminated in the consolidated
financial statements.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh
dalam periode berjalan, hasil usaha entitas
tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi
konsolidasian sejak tanggal pengendalian
diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam
periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut
dimasukkan ke dalam laporan keuangan
konsolidasian
untuk
periode
dimana
pengendalian masih berlangsung.
Where control of an entity is obtained
during a financial period, its results are
included in the consolidated statements of
income from the date on which control
commences. Where control ceases during
a financial period, its results are included in
the consolidated financial statements for
the part of the period during which control
existed.
Halaman - 12 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
b.
c.
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
Principles of consolidation (continued)
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali
jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in
preparing the consolidated financial
statements have been consistently applied,
unless otherwise stated.
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga
perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang
diperoleh pada tanggal akuisisi dan
sehubungan dengan tambahan kepemilikan di
anak perusahaan, merupakan selisih lebih
antara harga perolehan dengan nilai tercatat
hak minoritas yang diakuisisi. Goodwill
diamortisasi selama 4 - 20 tahun dengan
menggunakan
metode
garis
lurus.
Manajemen menentukan estimasi masa
manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada
saat akuisisi, dengan mempertimbangkan
faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada,
tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain
yang terdapat dalam perusahaan yang
diakuisisi.
Goodwill represents the excess of the
acquisition cost over the fair value of the
net assets acquired at the date of
acquisition and, in respect of an increase in
holding in a subsidiary undertaking, the
excess of the cost of acquisition and the
carrying value of the proportion of the
minority interests acquired. Goodwill is
amortised over a period of 4 - 20 years
using
the
straight-line
method.
Management determines the estimated
useful life of goodwill based on its
evaluation at the time of the acquisition,
considering factors such as existing market
share, potential growth and other factors
inherent in the acquired companies.
Kebijakan akuntansi terkait dengan investasi
pada perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities dinyatakan dalam Catatan
2i.
The accounting policies relating to
investments in associates and jointly
controlled entities are set out in Note 2i.
Penjabaran mata uang asing
c.
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan
ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada
tanggal transaksi.
Foreign
currency
transactions
are
translated into Rupiah using the exchange
rates prevailing at the dates of the
transactions.
Aset dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam mata uang
Rupiah dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan
dan kerugian selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dalam mata uang
asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing diakui di
dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali
apabila ditangguhkan di dalam ekuitas
sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi
syarat dan yang termasuk dalam biaya
pinjaman yang terkait secara langsung
dengan qualifying asset seperti yang
dinyatakan di Catatan 2l, 2m dan 2n.
Foreign currency monetary assets and
liabilities are translated into Rupiah at the
rates of exchange prevailing at the balance
sheet date. Foreign exchange gains and
losses resulting from the settlement of
foreign currency transactions and from the
translation of monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies
are recognised in the consolidated
statements of income, except when
recognised in equity as qualifying cash flow
hedges and those included in borrowing
costs that directly relate to qualifying assets
as disclosed in Notes 2l, 2m and 2n.
Perubahan nilai wajar efek moneter dalam
mata uang asing yang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual dipisahkan
antara selisih penjabaran yang timbul dari
perubahan biaya perolehan diamortisasi dan
perubahan lainnya atas nilai tercatat efek.
Changes in the fair value of monetary
securities denominated in foreign currency
classified
as
available-for-sale
are
analysed between translation differences
resulting from changes in the amortised
cost of the security and other changes in
the carrying amount of the security.
Halaman - 13 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
c.
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
Foreign currency translation (continued)
Selisih penjabaran yang terkait dengan
perubahan biaya perolehan diamortisasi
diakui
di
dalam
laporan
laba
rugi
konsolidasian dan perubahan lainnya pada
nilai tercatat diakui di dalam ekuitas.
Translation
differences
arising
from
changes in the amortised cost are
recognised in the consolidated statements
of income, and other changes in carrying
amount are recognised in equity.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan
kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia,
adalah sebagai berikut (dalam satuan
Rupiah):
The main exchange rates used, based on
the middle rates published by Bank
Indonesia, are as follows (full Rupiah):
Dolar Amerika Serikat (“USD”)
Yen Jepang (“JPY”)
e.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c.
2010
d.
2.
8,991
110
Kas, setara kas dan deposito
2009
9,400
102
d.
United States Dollars (“USD”)
Japanese Yen (“JPY”)
Cash, cash equivalents and deposits
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan
yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan
investasi likuid jangka pendek lainnya dengan
jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau
kurang.
Cash and cash equivalents include cash on
hand, deposits held at call with banks and
other short-term highly liquid investments
with original maturities of three months or
less.
Deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih
dari tiga bulan disajikan dalam “Investasi lainlain”.
Call and time deposits with maturities over
three months are included within “Other
investments”.
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya, disajikan sebagai bagian
dari ”Aset lain-lain”.
Cash and time deposits which are
restricted in use, are classified as part of
“Other assets”.
Piutang usaha dan piutang lain-lain
e.
Trade and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada
awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu.
Trade
and
other
receivables
are
recognised initially at fair value and
subsequently measured at amortised cost,
less provision for doubtful receivables.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada
saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo
piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu
dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak
tertagih.
Provision for doubtful receivable is
established when there is objective
evidence that the outstanding amounts will
not be collected. Doubtful accounts are
written-off during the period in which they
are determined to be not collectible.
Halaman - 14 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
f.
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
Piutang pembiayaan konsumen
piutang sewa pembiayaan
dan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
f.
Consumer financing receivables and
financing lease receivables
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang
sewa pembiayaan pada awalnya diakui
sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables and
financing lease receivables, are recognised
initially at fair value plus transaction costs
and subsequently measured at amortised
cost using the effective interest method,
less provision for doubtful receivables.
Piutang pembiayaan konsumen disajikan
sebesar jumlah piutang setelah dikurangi
pendapatan
bunga
ditangguhkan
dan
penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables are shown
net of unearned interest income and
provision for doubtful receivables.
Piutang sewa pembiayaan disajikan sebesar
piutang sewa pembiayaan ditambah dengan
nilai sisa yang terjamin pada akhir masa sewa
pembiayaan, dikurangi dengan pendapatan
sewa pembiayaan ditangguhkan, simpanan
jaminan dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Financing lease receivables is shown as
the finance lease receivables plus the
guaranteed residual values at the end of
the lease period, net of unearned finance
lease income, security deposits and
provision for doubtful receivables.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada
saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo
piutang tidak dapat ditagih berdasarkan
ketentuan awal piutang. Piutang ragu-ragu
akan dihapuskan setelah menunggak lebih
dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut
tidak tertagih. Piutang pembiayaan konsumen
dan piutang sewa pembiayaan yang jatuh
tempo kurang dari 12 bulan setelah tanggal
neraca diklasifikasikan sebagai aset lancar.
An allowance for doubtful account is
established when there is objective
evidence that the outstanding amounts will
not be collected according to the original
terms of the receivables. Doubtful
receivables are written-off when they are
overdue for more than 150 days or
determined to be not collectible. Consumer
financing receivables and financing lease
receivables with maturities less than 12
months after the balance sheet date are
classified under current assets.
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang
sewa pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari
12
bulan
setelah
tanggal
neraca
diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Consumer financing receivables and
financing lease receivables with maturities
greater than 12 months after the balance
sheet date are classified under non-current
assets.
Anak perusahaan yang bergerak dalam jasa
keuangan
mengadakan
perjanjian
pembiayaan bersama dengan bank. Risiko
yang ditanggung oleh anak perusahaan
berbeda-beda tergantung masing-masing
perjanjian.
Financial service subsidiaries enter into
joint financing agreements with banks. The
risks assumed by the subsidiaries vary
depending upon the individual agreement.
Halaman - 15 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
f.
g.
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
Piutang pembiayaan konsumen
piutang sewa pembiayaan (lanjutan)
dan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
f.
Consumer financing receivables and
financing lease receivables (continued)
Perlakuan terhadap pembiayaan bersama
adalah sebagai berikut:
The treatment of joint financing is as
follows:
x
Piutang pembiayaan bersama dimana
anak perusahaan menanggung risiko
kredit secara penuh (with recourse)
disajikan di neraca konsolidasian secara
bruto.
Pinjaman
terkait
dengan
pembiayaan bersama with recourse
disajikan di neraca sebagai bagian dari
pinjaman bank dan pinjaman lain-lain.
Pendapatan pembiayaan konsumen dan
beban bunga yang terkait dengan
pembiayaan bersama tersebut disajikan
secara bruto di laporan laba rugi
konsolidasian.
x
Joint financing receivables where the
subsidiaries bear full credit risk (with
recourse) are presented on a gross
basis in the consolidated balance
sheets. Borrowings related to joint
financing with recourse are presented
in balance sheets as part of bank loans
and other loans. Consumer financing
income and interest expense related to
joint financing with recourse are also
presented on a gross basis in the
consolidated statements of income.
x
Piutang pembiayaan bersama dimana
anak perusahaan menanggung risiko
kredit bersama pihak-pihak lain sesuai
dengan porsinya masing-masing (without
recourse) disajikan secara bersih di
neraca
konsolidasian.
Pendapatan
pembiayaan konsumen dan beban bunga
yang
terkait
dengan
pembiayaan
bersama without recourse disajikan
secara bersih di laporan laba rugi
konsolidasian.
x
Joint financing receivables where the
subsidiaries
and
joint
financing
providers
bear
credit
risk
in
accordance with their portion (without
recourse) are presented on a net basis
in the consolidated balance sheets.
Consumer financing income and
interest expenses related to joint
financing
without
recourse
are
presented on a net basis in the
consolidated statements of income.
Agunan yang diambil alih
g.
Agunan yang diambil alih merupakan agunan
yang diperoleh dari pelanggan sehubungan
dengan
penyelesaian
piutang
karena
wanprestasi. Nilai agunan yang diambil alih
tersebut dinyatakan dengan nilai yang lebih
rendah antara nilai tercatat piutang dan nilai
realisasi bersih agunan. Pelanggan memberi
kuasa kepada anak perusahaan yang
bergerak dalam jasa keuangan untuk menjual
agunan yang diambil alih ataupun melakukan
tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian
piutang tersebut. Kelebihan nilai jual agunan
yang diambil alih setelah dikurangi piutang
akan dikembalikan kepada pelanggan.
Halaman - 16 - Page
Repossessed collateral
Repossessed
collateral
represents
collateral obtained from customers toward
settlement of receivables which are in
default. Repossessed collateral is stated at
the lower of carrying amount of receivables
or net realisable value of collateral.
Customers give the right to the financial
service subsidiaries to sell the repossessed
collateral or take any other action to settle
the outstanding receivables. Any excess of
proceeds from the sale of repossessed
collateral after deducting the outstanding
receivables is refunded to the customer.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
h.
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
Persediaan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
h.
Persediaan dinyatakan dengan nilai yang
lebih rendah antara harga perolehan dan nilai
realisasi bersih. Harga perolehan pada
umumnya ditentukan dengan menggunakan
metode rata-rata tertimbang untuk barang
jadi, barang dalam penyelesaian dan suku
cadang, kecuali pada anak perusahaan
tertentu,
yang
ditentukan
dengan
menggunakan metode “masuk pertama,
keluar pertama” atau metode “identifikasi
khusus” untuk unit Completely-Knocked-Down
(“CKD”), unit Completely-Built-Up (“CBU”),
unit alat-alat berat dan alat-alat berat dalam
proses. Harga perolehan barang jadi dan
barang dalam penyelesaian terdiri dari biaya
bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya
overhead yang dapat diatribusi secara
langsung baik yang bersifat tetap maupun
variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi
harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa,
dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi beban penjualan.
i.
Investasi pada perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities
Inventories
Inventories are stated at the lower of cost
or net realisable value. Cost is generally
determined by the weighted average
method for finished goods, workin-progress and spare parts, except for
certain subsidiaries for which cost is
determined by the “first-in, first-out” method
or by the “specific identification” method
for Completely-Knocked-Down
(“CKD”)
units, Completely-Built-Up (“CBU”) units,
units of heavy equipment and work-inprogress of heavy equipment. The cost of
finished goods and work-in-progress
comprise raw materials, labour and an
appropriate
proportion
of
directly
attributable fixed and variable overheads.
Net realisable value is the estimated selling
price in the ordinary course of business,
less an estimation of the cost of completion
and selling expenses.
i.
Investments in associates and jointly
controlled entities
Perusahaan asosiasi adalah entitas dimana
Grup mempunyai pengaruh signifikan, tetapi
tidak mengendalikan, biasanya disertai
dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak
suara. Jointly controlled entities adalah entitas
dimana Grup memiliki perjanjian kontraktual
untuk secara bersama-sama mengendalikan
dengan pemegang saham lain. Perusahaan
asosiasi dan jointly controlled entities dicatat
pada laporan keuangan konsolidasian dengan
menggunakan metode ekuitas.
Associates are entities over which the
Group has significant influence, but not
control,
typically
accompanying
a
shareholding entitling to the Group
between 20% and 50% of the voting rights.
Jointly controlled entities are entities in
which the Group has contractual
arrangements to jointly share control with
other shareholders. Associates and jointly
controlled entities are accounted for in the
consolidated financial statements using the
equity method.
Berdasarkan metode ini, biaya perolehan
investasi akan disesuaikan dengan bagian
Perseroan atau anak perusahaan atas hasil
bersih perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities serta pembagian dividen
sejak tanggal perolehannya.
Based on this method, the cost of
investment is adjusted by the Company's or
subsidiaries' share of the results of the
associates and jointly controlled entities
and dividend distributions from the date of
acquisition.
Halaman - 17 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
i.
j.
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
Investasi pada perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
i.
Investments in associates and jointly
controlled entities (continued)
Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities disajikan setelah
disesuaikan dengan amortisasi goodwill.
Goodwill diamortisasi selama 4 - 20 tahun
dengan metode garis lurus. Manajemen
menentukan estimasi masa manfaat goodwill
berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi,
dengan
mempertimbangkan
faktor-faktor
seperti pangsa pasar yang ada, tingkat
pertumbuhan potensial dan faktor lain yang
terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi.
Share of results of associates and jointly
controlled entities is adjusted for goodwill
amortisation. Goodwill is amortised over a
period 4 - 20 years, using the straight-line
method. Management determines the
estimated useful life of goodwill based on
its evaluation at the time of the acquisition,
considering factors such as existing market
share, potential growth and other factors
inherent in the acquired companies.
Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai
nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila
Grup
mempunyai
komitmen
untuk
menyediakan bantuan pendanaan atau
menjamin kewajiban perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities yang bersangkutan.
Once an investment's carrying value has
been reduced to zero, further losses are
taken up if the Group have committed to
provide financial support to, or have
guaranteed the obligations of the
associates and jointly controlled entities.
Keuntungan yang belum direalisasi dari
transaksi antara Grup dengan perusahaan
asosiasi dan jointly controlled entities
dieliminasi sampai sebatas kepemilikan
Perseroan dalam perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities tersebut; kerugian
yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali
apabila terdapat bukti bahwa dalam transaksi
tersebut telah terjadi penurunan atas nilai aset
yang ditransfer.
Unrealised gains on transactions between
the Group with its associates and jointly
controlled entities are eliminated to the
extent of the Company’s interest in the
associates and jointly controlled entities;
unrealised losses are also eliminated
unless the transaction provides evidence of
an impairment of the asset transferred.
Perubahan yang mempengaruhi persentase
kepemilikan dan ekuitas anak perusahaan,
perusahaan asosiasi dan jointly controlled
entities dicatat sebagai “Perubahan ekuitas
anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities” dalam bagian
ekuitas pada neraca konsolidasian.
Changes affecting the percentage of
ownership and equity of subsidiaries,
associates and jointly controlled entities are
shown as “Changes in equity of
subsidiaries,
associates
and
jointly
controlled entities” within the equity section
of the consolidated balance sheets.
Penyisihan dilakukan apabila nilai investasi
telah mengalami penurunan yang permanen.
Provision is made for any permanent
decline in the value of investments.
Investasi
pada
instrumen
instrumen ekuitas dan reksadana
hutang,
j.
Investasi pada instrumen hutang, instrumen
ekuitas dan reksadana pada awalnya diakui
sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi. Investasi tersebut selanjutnya
diukur berdasarkan klasifikasinya.
Halaman - 18 - Page
Investments in debt instruments, equity
instruments and mutual funds
Investment in debt instruments, equity
instruments and mutual funds are initially
recognised at fair value plus transaction
costs. Subsequent measurement of
investments depends on their classification.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
j.
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
Investasi
pada
instrumen
hutang,
instrumen ekuitas dan reksadana (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
j.
Investments in debt instruments, equity
instruments
and
mutual
funds
(continued)
Investasi tersebut diklasifikasikan sebagai
efek yang dimiliki hingga jatuh tempo atau
tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung
pada tujuan pada saat investasi tersebut
diperoleh
dan
ditentukan
pada
saat
pengakuan awal.
The investment is classified into held-tomaturity
or
available-for-sale.
The
classification is dependent on the purpose
for which the investment was acquired and
determined at initial recognition.
Instrumen hutang diklasifikasikan sebagai
dimiliki
hingga
jatuh
tempo
apabila
manajemen bermaksud dan mampu untuk
memiliki investasi tersebut hingga jatuh
tempo. Investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
Debt instruments are classified as held-tomaturity when management has the
intention and ability to hold the investments
to maturity. Held-to-maturity investments
are carried at amortised cost using the
effective interest method.
Investasi yang tidak diklasifikasikan sebagai
yang
dimiliki
hingga
jatuh
tempo,
diklasifikasikan sebagai investasi yang
tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai
wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang
belum direalisasi atas perubahan nilai
wajarnya dicatat di ekuitas. Ketika investasi ini
dijual, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang
dicatat pada ekuitas, diakui di dalam laporan
laba rugi konsolidasian.
Investments not classified as held-tomaturity investments, are classified as
available-for-sale investments and carried
at fair value. Unrealised gains and losses
arising from changes in the fair value are
recognised in equity. On disposal of an
investment, the cumulative fair value
adjustments recognised in equity, is
recognised in the consolidated statements
of income.
Investasi pada instrumen ekuitas yang nilai
wajarnya tidak tersedia, dicatat sebesar biaya
perolehan.
Investments in equity instruments that do
not have readily determinable fair values,
are stated at cost.
Pada
setiap
tanggal
neraca,
Grup
mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif
bahwa suatu investasi mengalami penurunan
nilai. Jika terdapat bukti obyektif penurunan
nilai atas investasi dalam kategori dimiliki
hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual,
penurunan tersebut dibebankan dalam
laporan laba rugi konsolidasian. Nilai investasi
yang telah diturunkan tersebut menjadi basis
biaya perolehan yang baru, kecuali untuk
investasi dalam kategori tersedia untuk dijual
yang dicatat pada nilai wajar. Kenaikan
selanjutnya dari nilai wajar investasi dalam
kategori tersedia untuk dijual yang dicatat
pada nilai wajar diakui di ekuitas.
At each balance sheet date, the Group
assesses whether there is objective
evidence that an investment is impaired. If
there is a permanent decline in the fair
value of held-to-maturity and available-forsale investments, the decline is charged to
the consolidated statements of income.
Written down values of such investments
become their new cost basis, except for
available-for-sale investments carried at
fair value. Any subsequent increase in the
fair value of available-for-sale investments
carried at fair value is recognised in equity.
Harga pokok efek yang dijual ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang.
Cost of securities sold is determined by the
weighted average method.
Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui
pada saat diumumkan.
Dividends from investments in equity
securities are recognised when declared.
Halaman - 19 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
k.
l.
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
Perkebunan plasma
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k.
Plasma plantations
Pengembangan perkebunan plasma dibiayai
oleh kredit investasi perkebunan plasma dari
bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biayabiaya
yang
terjadi
dalam
tahap
pengembangan perkebunan plasma sampai
perkebunan plasma tersebut diserahkan
kepada
petani
plasma,
dikapitalisasi.
Akumulasi biaya pengembangan perkebunan
plasma disajikan sebesar nilai bersihnya
setelah dikurangi dengan kredit investasi yang
diterima, sebagai aset atau kewajiban pada
neraca konsolidasian.
Development of plasma plantations is
financed by plasma plantation investment
credits from banks or through selffinancing. Costs incurred during the
development phase up to the handover of
the plasma plantation to plasma farmers,
are capitalised. The accumulated development costs are presented net of loans
received, as assets or obligations within the
consolidated balance sheets.
Selisih
antara
akumulasi
biaya
pengembangan dengan nilai konversi (jumlah
yang
disepakati
antara
bank,
anak
perusahaan dan petani plasma) dibebankan
ke laporan laba rugi konsolidasian pada saat
perkebunan plasma diserahkan ke petani
plasma.
The difference between the accumulated
development costs and the conversion
value (the amount agreed between the
banks, the subsidiaries and the plasma
farmers) is charged to the consolidated
statements of income when the land is
handed over to plasma farmers.
Tanaman perkebunan
l.
Plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan
sebesar harga perolehan yang meliputi biaya
persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan
pemeliharaan, kapitalisasi biaya pinjaman yang
digunakan untuk membiayai pengembangan
tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak
langsung
lainnya
yang
dialokasikan
berdasarkan luas hektar tertanam pada awal
tahun.
Immature plantations are stated at
acquisition cost which includes costs
incurred for field preparation, planting,
fertilising and maintenance, capitalisation of
borrowing costs incurred on loans used to
finance the development of immature
plantations and an allocation of other
indirect costs based on planted hectares at
the beginning of the year.
Pada saat tanaman sudah menghasilkan,
akumulasi harga perolehan tersebut akan
direklasifikasi ke tanaman menghasilkan.
Penyusutan tanaman menghasilkan dimulai
pada tahun dimana tanaman tersebut
menghasilkan, dengan menggunakan metode
garis lurus selama taksiran masa manfaat
ekonomis yaitu 20 tahun.
When the plantations are mature, the
accumulated costs are reclassified to mature
plantations.
Depreciation
of
mature
plantations commences in the year when
the plantations are mature using the
straight-line method over the estimated
useful life of 20 years.
m. Aset tetap dan penyusutan
m. Fixed assets and depreciation
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan,
dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset
tetap, kecuali tanah, properti pertambangan
dan aset dalam penyelesaian, disusutkan
dengan menggunakan metode garis lurus,
berdasarkan estimasi masa manfaat aset
tetap sebagai berikut:
Halaman - 20 - Page
Fixed assets are stated at cost, less
accumulated depreciation. Fixed assets,
except land, mining properties and assets
under construction, are depreciated using
the straight-line method, based on the
estimated useful lives of the fixed assets
as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
2.
m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
m. Fixed assets and depreciation (continued)
Tahun/Years
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Alat berat yang disewakan
Peralatan kantor yang disewakan
Alat-alat pengangkutan yang disewakan
4 - 25
2 - 20
2 - 16
2 -10
5
3-5
4-8
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Heavy equipment for lease
Office equipment for lease
Transportation equipment for lease
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Properti pertambangan, yaitu hak untuk
menambang batubara di area konsesi
tertentu, disusutkan dengan menggunakan
metode unit produksi.
Mining properties, which are contractual
rights to mine coal reserves in specified
concession areas, are depreciated using
the unit of production method.
Aset tetap, kecuali tanah dan aset dalam
penyelesaian, disusutkan sampai dengan nilai
sisanya.
Fixed assets, except land and assets under
construction, are depreciated to their
residual value.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik
dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai
“Aset dalam penyelesaian”. Biaya tersebut
direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat
proses konstruksi atau pemasangan selesai.
Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset
tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction
of buildings, plants and the installation of
machinery are capitalised as “Assets under
construction”. These costs are reclassified
to the fixed assets accounts when the
construction or installation is completed.
Depreciation is charged from the date when
assets are ready for use.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset
diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset
atau
sebagai
aset
yang
terpisah,
sebagaimana seharusnya, hanya apabila
kemungkinan besar Grup akan mendapatkan
manfaat ekonomis di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut dan biaya perolehan
aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang
terkait dengan penggantian komponen tidak
diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan
dibebankan ke dalam laporan laba rugi
konsolidasian selama periode dimana biayabiaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the
asset’s carrying amount or recognised as a
separate asset, as appropriate, only when it
is probable that future economic benefits
associated with the item will flow to the
Group and the cost of the item can be
measured reliably. Amounts in respect of
replaced parts are derecognised. All other
repairs and maintenance are charged to
the consolidated statements of income
during the period in which they are
incurred.
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah,
dan jika perlu disesuaikan, pada setiap
tanggal neraca.
The assets’ residual values and useful lives
are reviewed, and adjusted if appropriate,
at each balance sheet date.
Halaman - 21 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
m. Fixed assets and depreciation (continued)
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat
dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari laporan keuangan konsolidasian dan
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan
diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
n.
o.
p.
Aset kerja sama operasi
When assets are disposed of, their carrying
values and the related accumulated
depreciation are eliminated from the
consolidated financial statements and the
resulting gain or loss on the disposal of
fixed assets is recognised in the
consolidated statements of income.
n.
Joint operation assets
Aset kerja sama operasi yang terdiri dari jalan
tol, yang dibangun dan dikelola dengan pola
Bangun-Kelola-Serah, diakui sebesar harga
perolehan, dikurangi dengan akumulasi
penyusutan. Aset kerja sama operasi, kecuali
aset dalam penyelesaian, disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus, selama
masa konsesi sampai 2048.
Joint operation assets consist of toll roads,
which are developed and operated under
Build-Operate-Transfer, are stated at cost,
less
accumulated
depreciation.
Joint
operation assets, except assets under
construction, are depreciated using straightline method over the period of the
concession until 2048.
Akumulasi biaya konstruksi aset kerja sama
operasi dikapitalisasi. Penyusutan mulai
dibebankan pada saat aset tersebut siap
untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction
of joint operation assets are capitalised.
Depreciation is charged from the date when
assets are ready for use.
Properti investasi
o.
Investment property
Properti investasi merupakan tanah atau
bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi
atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan
maupun dijual dalam kegiatan operasi.
Investment property represents land or
buildings held for operating lease or for
capital appreciation, rather than for use or
sale in the ordinary course of business.
Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar,
yang mencerminkan kondisi pasar yang
ditentukan
oleh
penilai
independen.
Perubahan nilai wajar properti investasi diakui
pada laporan laba rugi konsolidasian.
Investment property is stated at fair value,
which
represents
market
condition
determined by independent valuers.
Changes in the fair value of investment
property are recorded in the consolidated
statements of income.
Penurunan nilai aset non keuangan
p.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya,
termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk
mengetahui apakah telah terjadi penurunan
nilai bilamana terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat
diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan
nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai yang dapat diperoleh
kembali dari aset tersebut.
Halaman - 22 - Page
Impairment of non-financial assets
Fixed assets and other non-current assets,
including intangible assets, are reviewed
for impairment whenever events or
changes in circumstances indicate that the
carrying amount may not be recoverable.
An impairment loss is recognised for the
amount by which the carrying amount of
the asset exceeds its recoverable amount,
which is the higher of an asset’s net selling
price and value in use.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
p.
Penurunan
(lanjutan)
nilai
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
AKUNTANSI
aset
non
YANG
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
p.
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah
nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih
dengan nilai pakai aset. Dalam rangka
mengukur
penurunan
nilai,
aset
dikelompokkan hingga unit terkecil yang
menghasilkan arus kas terpisah.
q.
r.
Instrumen keuangan derivatif
Impairment
(continued)
of
non-financial
assets
Recoverable amount is the higher of its fair
value less cost to sell and its value in use
of the assets. For the purposes of
assessing impairment, assets are grouped
at the lowest levels for which there are
separately identifiable cash flows.
q.
Derivative financial instruments
Grup hanya melakukan kontrak instrumen
keuangan derivatif untuk melindungi eksposur
yang mendasarinya (“underlying”). Instrumen
keuangan derivatif diukur sebesar nilai
wajarnya. Metode pengakuan keuntungan
atau kerugian yang timbul tergantung dari
apakah derivatif tersebut dimaksudkan
sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan
akuntansi dan sifat dari item yang dilindung
nilai. Grup menentukan derivatif sebagai
lindung nilai atas risiko suku bunga dan nilai
tukar mata uang asing sehubungan dengan
kewajiban yang diakui (lindung nilai atas arus
kas).
The Group only enters into derivative
financial instruments contract in order to
hedge underlying exposures. Derivative
financial instruments are recognised at their
fair values. The method of recognising the
resulting gains or losses is dependent on
whether the derivative is designated as a
hedging
instrument
for
accounting
purposes and the nature of the item being
hedged. The Group designates derivatives
as a hedge of the interest rates and foreign
exchange rate risk associated with a
recognised liability (cash flow hedge).
Perubahan nilai wajar derivatif yang
ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai
atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian
efektifnya, diakui di ekuitas. Ketika instrumen
derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi
memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan
akuntansi, maka keuntungan atau kerugian
kumulatif di ekuitas, diakui pada laporan laba
rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that
are designated and qualify as cash flow
hedges for accounting purposes and that
are effective, are recognised in equity.
When a hedging instrument expires, or
when a hedge no longer meets the criteria
for hedge accounting, the cumulative gain
or loss in equity is recognised in the
consolidated statements of income.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak
memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan
akuntansi diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that
do not meet the criteria of hedging for
accounting purposes are recorded in the
consolidated statements of income.
Nilai wajar instrumen keuangan derivatif
diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban
tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen
keuangan derivatif yang dilindung nilai lebih
dari 12 bulan.
The fair value of derivative financial
instruments is classified as a non-current
asset or liability if the remaining maturities
of the derivative financial instruments are
greater than 12 months.
Hutang usaha
r.
Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar
nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
Halaman - 23 - Page
Trade payables
Trade payables are initially measured at
fair value and subsequently measured at
amortised cost.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
s.
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
Kewajiban diestimasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
s.
Kewajiban diestimasi diakui apabila Grup
mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum
maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa
lalu
dan
besar
kemungkinan
penyelesaian
kewajiban
tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya dan
kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan
andal.
t.
u.
Pinjaman
Provisions
Provisions are recognised when the Group
has a present obligation (legal as well as
constructive) as a result of past events and
it is more likely than not that an outflow of
resources embodying economic benefits
will be required to settle the obligation and
a reliable estimate of the amount of the
obligation can be made.
t.
Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui
sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biayabiaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya,
pinjaman diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
Borrowings are initially recognised at fair
value, net of transaction costs incurred.
Subsequently, borrowings are stated at
amortised cost using the effective interest
method.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan
secara langsung dengan akuisisi atau
konstruksi aset kualifikasian (“qualifying
asset”), dikapitalisasi hingga aset tersebut
selesai secara substansial.
Borrowing costs, which are directly
attributable
to
the
acquisition
or
construction of a qualifying asset, are
capitalised until the asset is substantially
completed.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo
dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.
Borrowings are classified under noncurrent liabilities unless their maturities are
within 12 months after the balance sheet
date.
Imbalan kerja
u.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat
terhutang kepada karyawan.
Short-term
employee
benefits
are
recognised when they accrue to the
employees.
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja
lainnya
Pension benefits and
employment benefits
Grup memiliki program pensiun imbalan pasti
dan iuran pasti.
The Group has defined benefit and defined
contribution pension plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah
program pensiun yang menetapkan jumlah
imbalan pensiun yang akan diterima oleh
karyawan pada saat pensiun, yang biasanya
tergantung pada faktor-faktor, seperti umur,
masa kerja dan jumlah kompensasi (Dana
Pensiun Astra 1).
A defined benefit pension plan is a pension
plan that defines an amount of pension that
will be received by the employee on
becoming entitled to a pension, which
usually depends on factors such as age,
years of service and compensation (Astra
Pension Fund 1).
Halaman - 24 - Page
other
post-
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
u.
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
Imbalan kerja (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
u.
Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja
lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other
employment benefits (continued)
Program pensiun iuran pasti adalah program
pensiun dimana Grup akan membayar iuran
tetap kepada sebuah entitas yang terpisah
(Dana Pensiun Astra 2).
Defined contribution plans are pension
plans under which the Group pay fixed
contributions into a separate entity (Astra
Pension Fund 2).
Kewajiban
imbalan
pensiun
tersebut
merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti
pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai
wajar aset program dan penyesuaian atas
keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya
jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban
imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh
aktuaris independen dengan menggunakan
metode projected unit credit. Nilai kini
kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan
mendiskontokan estimasi arus kas di masa
depan dengan menggunakan tingkat bunga
obligasi pemerintah jangka panjang pada
tanggal neraca dalam mata uang Rupiah
sesuai dengan mata uang di mana imbalan
tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki
jangka waktu yang sama dengan kewajiban
imbalan pensiun yang bersangkutan.
The pension benefit obligation is the
present value of the defined benefit
obligation at the balance sheet date less
the fair value of plan assets, together with
adjustments for unrecognised actuarial
gains or losses and past service costs. The
defined benefit obligation is calculated
annually by an independent actuary using
the projected unit credit method. The
present value of the defined benefit
obligation is determined by discounting the
estimated future cash outflows using the
yield at the balance sheet date of long-term
government bonds denominated in Rupiah
in which the benefits will be paid and that
have terms to maturity similar to the related
pension obligation.
Grup diharuskan menyediakan imbalan
pensiun minimum yang diatur dalam UU No.
13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan
pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU
No. 13/2003 lebih besar dari program pensiun
yang ada, selisih tersebut diakui sebagai
bagian dari kewajiban imbalan pensiun.
The Group are required to provide a
minimum pension benefit as stipulated in
the Law No.13/2003, which represents an
underlying defined benefit obligation. If the
pension benefits based on Law No.
13/2003 are higher than those based on
the existing pension plan, the difference is
recorded as part of the overall pension
benefits obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya lebih
besar dari 10% dari nilai wajar aset program
atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan
pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan
laba rugi konsolidasian selama sisa masa
kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan
tersebut.
Actuarial gains and losses arising from
experience adjustments and changes in
actuarial assumptions in excess of the
greater of 10% of the fair value of plan
assets or 10% of the present value of the
defined benefit obligations are charged or
credited to consolidated statements of
income over the employees’ expected
average remaining service lives.
Halaman - 25 - Page
post-
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
u.
v.
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
Imbalan kerja (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
u.
Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja
lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other
employment benefits (continued)
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di
laporan laba rugi konsolidasian, kecuali
perubahan
terhadap
program
pensiun
tersebut mensyaratkan karyawan tersebut
untuk bekerja selama periode waktu tertentu.
Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan
diamortisasi secara garis lurus sepanjang
periode tersebut.
Past service costs are recognised
immediately in the consolidated statements
of income, unless the changes to the
pension plan are conditional on the
employees remaining in service for a
specified period of time. In this case, the
past service costs are amortised on a
straight-line basis over that period.
Perseroan dan beberapa anak perusahaan
memberikan imbalan pasca-kerja lainnya,
seperti uang pisah, cuti masa persiapan
pensiun dan uang penghargaan. Imbalan
berupa uang pisah, dibayarkan kepada
karyawan yang mengundurkan diri secara
sukarela, setelah memenuhi minimal masa
kerja tertentu. Cuti masa persiapan pensiun
umumnya diberikan tiga atau enam bulan
sebelum memasuki usia pensiun. Imbalan
berupa uang penghargaan diberikan apabila
karyawan bekerja hingga mencapai usia
pensiun. Imbalan ini dihitung dengan
menggunakan metodologi yang sama dengan
metodologi
yang
digunakan
dalam
perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company and certain subsidiaries also
provide other post-employment benefits,
such as separation pay, retirement
preparation leave and service pay. The
separation pay benefit is paid to employees
who voluntarily resign, subject to a
minimum number of years of service.
Entitlement to retirement preparation leave
vests typically three or six months before
retirement. The service pay benefit vests
when the employees reach their retirement
age. These benefits are accounted for
using the same methodology as for the
defined benefit pension plan.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term employee benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti
cuti
berimbalan
jangka
panjang
dan
penghargaan
jubilee
dihitung
dengan
menggunakan metode projected unit credit
dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such
as long service leave and jubilee awards
are calculated using the projected unit
credit method and discounted to present
value.
Saham
post-
v. Shares
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas.
Ordinary shares are classified as equity.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait
dengan penerbitan saham atau opsi baru
disajikan pada bagian ekuitas sebagai
pengurang, sebesar jumlah yang diterima
bersih setelah dikurangi pajak.
Incremental costs directly attributable to
the issue of new shares or options are
shown in equity as a deduction, net of tax,
from the proceeds.
Halaman - 26 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
w. Pengakuan pendapatan dan beban
x.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
w. Revenue and expense recognition
Pendapatan bersih diukur pada nilai wajar
imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima.
Pendapatan
bersih
adalah
pendapatan Grup yang diperoleh dari
penjualan barang dan jasa yang diberikan
dalam kegiatan usaha normal, termasuk jasa
keuangan setelah dikurangi diskon, retur,
insentif penjualan, pajak penjualan barang
mewah, pajak pertambahan nilai dan
pungutan ekspor. Grup mengakui pendapatan
pada saat jumlah pendapatan dapat diukur
dengan andal, besar kemungkinan bahwa
manfaat ekonomi masa depan akan mengalir
ke entitas dan ketika kriteria tertentu terpenuhi
untuk setiap aktivitas Grup seperti yang
dijelaskan di bawah.
Net revenue is measured at fair value of
the consideration received or receivable.
Net revenue represents revenue earned
from the sale of the Group’s product and
services provided in the normal course of
business, including financial services, net
of discounts, returns, sales incentives,
luxury sales tax, value added tax and
export duty. The Group recognises revenue
when the amount of revenue can be
reliably measured, it is probable that future
economic benefits will flow to the entity and
when specific criteria have been met for
each of the Group’s activities as described
below.
Pendapatan dari penjualan barang diakui
pada saat risiko dan manfaat kepemilikan
barang secara signifikan telah berpindah
kepada pelanggan.
Revenue from the sale of goods is
recognised when the significant risks and
rewards of ownership of the goods have
been transferred to customers.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa
diberikan.
Revenue from the rendering of services is
recognised when services are rendered.
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan
sewa pembiayaan diakui sesuai dengan
jangka waktu kontrak berdasarkan metode
suku bunga efektif.
Revenue from consumer financing and
finance leases is recognised over the term
of the respective contracts using the
effective interest method.
Beban diakui pada saat terjadinya, dengan
menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on an
accruals basis.
Perpajakan
x.
Taxation
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan
menggunakan balance sheet liability method,
untuk semua perbedaan temporer antara dasar
pengenaan pajak atas aset dan kewajiban
dengan nilai tercatatnya.
Deferred income tax is provided using the
balance sheet liability method, for all
temporary differences arising between the
tax bases of assets and liabilities and their
carrying values.
Pajak
tangguhan
ditentukan
dengan
menggunakan tarif pajak yang telah
diberlakukan atau secara substansi telah
diberlakukan pada tanggal neraca dan
diharapkan berlaku pada saat aset pajak
tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak
tangguhan diselesaikan.
Deferred tax is determined using tax rates
that have been enacted or substantially
enacted at the balance sheet date and are
expected to apply when the related
deferred tax asset is realised or the
deferred tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar
kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak
di masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi dengan perbedaan temporer
yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang
masih dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the
extent that it is probable that future taxable
profit will be available against which the
deductible temporary differences and tax
losses carried forward can be utilised.
Halaman - 27 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
x.
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
Perpajakan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
x.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui
pada saat surat ketetapan pajak diterima atau
jika mengajukan keberatan/banding pada saat
keputusan atas keberatan/banding tersebut
ditetapkan.
y.
Sewa
Taxation (continued)
Amendments to taxation obligations are
recorded when an assessment is received
or, if objected to/appealed against, when
the result of the objection/appeal is
determined.
y.
Leases
i. Sewa pembiayaan – Grup merupakan
pihak yang menyewa
i. Finance leases – the Group is the
lessee
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa
aset tetap dimana grup memiliki secara
substansi seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai
sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan
dikapitalisasi pada awal masa sewa
sebesar nilai terendah antara nilai wajar
aset tetap sewaan atau nilai kini
pembayaran sewa minimum.
The Group leases certain fixed assets.
Leases of fixed assets where the Group
has substantially all the risks and
rewards of ownership, are classified as
finance leases. Finance leases are
capitalised at the commencement of the
lease at the lower of the fair value of the
leased fixed assets and the present
value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan
antara porsi pelunasan kewajiban dan
beban keuangan. Jumlah kewajiban sewa,
setelah dikurangi beban keuangan,
disajikan sebagai kewajiban jangka
panjang kecuali untuk bagian yang jatuh
tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang
yang disajikan sebagai kewajiban jangka
pendek. Unsur bunga dalam beban
keuangan dibebankan ke laporan laba rugi
konsolidasian selama masa sewa yang
menghasilkan tingkat suku bunga konstan
atas saldo kewajiban. Aset tetap yang
diperoleh melalui sewa pembiayaan
disusutkan selama jangka waktu yang
lebih pendek antara umur manfaat aset
dan masa sewa.
Each lease payment is allocated
between the liability portion and a
finance charge. The corresponding
rental obligations, net of finance charges
are included in other long-term liabilities,
except for those with maturities of 12
months or less which are included in
current liabilities. The interest element of
the finance cost is charged to the
consolidated statements of income over
the lease period so as to produce a
constant periodic rate of interest on the
remaining balance of the liability. Fixed
assets acquired under finance leases
are depreciated over the shorter of the
useful life of the assets or the lease
term.
ii. Sewa pembiayaan – Grup merupakan
pihak yang menyewakan
ii. Finance leases – the Group is the
lessor
Lihat Catatan 2f dan 2w.
Refer to Note 2f and 2w.
iii. Sewa operasi – Grup merupakan pihak
yang menyewa
iii. Operating leases – the Group is the
lessee
Sewa dimana bagian signifikan dari risiko
dan manfaat kepemilikan aset berada
pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa
operasi.
Leases where a significant portion of
the risks and rewards of ownership are
retained by the lessor are classified as
operating leases.
Halaman - 28 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
y.
z.
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
Sewa (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
y.
Leases (continued)
iii. Sewa operasi – Grup merupakan pihak
yang menyewa (lanjutan)
iii. Operating leases – the Group is the
lessee (continued)
Pembayaran yang dilakukan untuk sewa
operasi dibebankan ke laporan laba rugi
konsolidasian dengan dasar garis lurus
selama masa sewa.
Payments made under operating leases
are charged to the consolidated
statements of income on a straight line
basis over the period of the lease.
iv. Sewa operasi – Grup merupakan pihak
yang menyewakan
iv. Operating leases – the Group is the
lessor
Pendapatan sewa diakui dengan dasar
garis lurus selama masa sewa. Lihat
Catatan 2m dan 13 atas aset sewaan
untuk sewa operasi.
Rental income is recognised on a
straight line basis over the lease term.
Refer to Notes 2m and 13 on assets
leased out under operating lease.
Laba per saham
z.
Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi
laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar pada
periode yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing
net income by the weighted average
number of ordinary shares outstanding
during the period.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
tidak ada efek yang berpotensi menjadi
saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham
dilusian sama dengan laba per saham dasar.
As at 31 December 2010 and 2009, there
were no existing instruments which could
result in the issue of further ordinary
shares. Therefore, diluted earnings per
share is equivalent to basic earnings per
share.
aa. Dividen
aa. Dividends
Pembagian dividen final diakui sebagai
kewajiban ketika dividen tersebut disetujui
Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Pembagian dividen interim diakui sebagai
kewajiban
ketika
dividen
disetujui
berdasarkan keputusan rapat Direksi dan
disetujui oleh Dewan Komisaris serta sudah
diumumkan kepada publik.
ab. Transaksi dengan pihak-pihak
mempunyai hubungan istimewa
yang
Final dividend distributions are recognised
as a liability when the dividends are
approved in the Company’s General
Meeting of the Shareholders. Interim
dividend distributions are recognised as a
liability when the dividends are approved
by a Board of Directors’ resolution,
approval has been obtained from the Board
of
Commissioners
and
a
public
announcement has been made.
ab. Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7
“Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dan
saldo yang material dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian.
Halaman - 29 - Page
The Group enters into transactions with
related parties as defined in PSAK No. 7
“Related Party Disclosures”. All significant
transactions and balances with related
parties are disclosed in the notes to the
consolidated financial statements.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
2.
ac. Pelaporan segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
ac. Segment reporting
Pelaporan segmen disajikan berdasarkan
segmen usaha yang teridentifikasi. Segmen
usaha merupakan komponen yang dapat
dibedakan dalam menghasilkan produk dan
jasa dan kelompok tersebut memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan segmen lain.
3. AKUISISI YANG SIGNIFIKAN
Segment information is presented based
upon identifiable business segments. A
business segment is a distinguishable
component that engages in providing
products and services subject to risks and
returns which are different from those of
other business segments.
3.
Pada bulan Desember 2010, Perseroan dan PT
Arya Kharisma (“AKH”), anak perusahaan yang
seluruh
sahamnya
dimiliki
Perseroan,
mengakuisisi 100% kepemilikan saham di PT
General Electric Services (“GE Service”) dari
General Electric Capital Corporation. GE Service
adalah pemilik 47% saham di PT Astra Sedaya
Finance (“ASF”), anak perusahaan langsung
Perseroan. Goodwill dan arus kas keluar atas
akuisisi ini dihitung sebagai berikut:
Kas dan setara kas
Aset lain-lain lancar
Investasi
Kewajiban lancar
SIGNIFICANT ACQUISITIONS
In December 2010, the Company and PT Arya
Kharisma (“AKH”), a wholly owned subsidiary,
acquired 100% ownership in PT General
Electric Services (“GE Service”) from General
Electric Capital Corporation. GE Service is the
owner of 47% interest in PT Astra Sedaya
Finance (“ASF”), a direct subsidiary of the
Company. The goodwill and cash outflow from
the acquisition is calculated as follows:
369
2
959
(31)
Cash and cash equivalent
Other current assets
Investment
Current liabilities
Nilai wajar dari aset bersih yang diperoleh
Goodwill
1,299
658
Fair value of net assets required
Goodwill
Jumlah harga perolehan
Dikurangi:
Kas dan setara kas pada GE Service
1,957
Total purchase consideration
Less:
Cash and cash equivalents in GE Service
Arus kas keluar akibat akuisisi
1,588
369
Cash outflow from acquisition
GE Service kemudian mengubah nama menjadi
PT Garda Era Sedaya.
GE Service then changed its name to PT Garda
Era Sedaya.
Pada saat yang bersamaan, Perseroan dan AKH
juga mengakuisisi 47% kepemilikan saham di PT
Sedaya Pratama (“SP”), anak perusahaan
langsung, dari General Electric Capital Asia
dengan harga perolehan Rp 128 miliar. Perseroan
mencatat goodwill sebesar Rp 28 miliar dan
kepemilikan efektif Perseroan di SP meningkat
menjadi 100%.
At the same time, the Company and AKH also
acquired 47% ownership in PT Sedaya
Pratama (“SP”), a direct subsidiary, from
General Electric Capital Asia for a purchase
consideration of Rp 128 billion. The Company
recorded goodwill of Rp 28 billion and the
Company’s effective ownership in SP increased
to 100%.
Peningkatan kepemilikan Perseroan di ASF dan
SP, juga menyebabkan kepemilikan efektif
Perseroan di PT Staco Estika Sedaya Finance
dan PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance,
meningkat masing-masing menjadi 57,26% dan
90,50%.
Increase of the Company’s ownership in ASF
and SP resulted to the Company’s effective
ownership in PT Staco Estika Sedaya Finance
and PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance
increased to 57.26% and 90.50%, respectively.
Halaman - 30 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS
2010
Kas
Bank
Deposito berjangka dan call deposits
a.
79
3,550
3,376
7,005
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009
81
3,306
5,345
8,732
Cash on hand
Cash in bank
Time and call deposits
Bank/Cash in bank
2010
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party
(lihat Catatan/refer to Note 33f)
PT Bank Permata Tbk
1,384
1,239
395
181
142
114
104
99
32
18
13
245
12
171
78
96
24
111
53
66
166
170
1,343
947
337
165
113
61
18
129
676
59
69
78
60
178
Jumlah pihak ketiga/Total third parties
823
2,166
1,120
2,067
Jumlah bank/Total cash in bank
3,550
3,306
Pihak ketiga/Third parties:
Rupiah:
Deutsche Bank AG
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank DBS Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
Mata uang asing/Foreign currencies:
Standard Chartered Bank
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Citibank N.A.
PT Bank Central Asia Tbk
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
b.
2009
Deposito berjangka dan call deposits/Time and call deposits
2010
2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party
(lihat Catatan/refer to Note 33f)
PT Bank Permata Tbk
539
686
Pihak ketiga/Third parties:
Rupiah:
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank DBS Indonesia
555
319
308
280
192
489
170
211
Halaman - 31 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
b.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Deposito berjangka dan call deposits (lanjutan)/Time and call deposits (continued)
2010
Pihak ketiga (lanjutan)/Third parties (continued):
Rupiah:
PT Pan Indonesia Bank Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank UOB Buana Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
221
200
139
128
83
73
61
50
7
91
9
377
394
78
133
118
216
93
57
150
64
50
151
2,515
2,952
116
78
70
11
2
1
44
23
521
398
243
174
274
74
322
1,707
Jumlah pihak ketiga/Total third parties
2,837
4,659
Jumlah deposito berjangka dan call deposits/Total time and call deposits
3,376
5,345
Mata uang asing/Foreign currencies:
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
c.
2009
Informasi lainnya
c.
Other information
Informasi lainnya sehubungan dengan kas
dan setara kas adalah sebagai berikut:
Other information relating to cash and cash
equivalents is as follows:
x
x
Suku bunga tahunan atas deposito
berjangka dan call deposits adalah:
Rupiah
Mata uang asing
x
Time and call deposits, attracted
interest at the following annual rates:
2010
2009
4.25% - 9.60%
0.05% - 4.30%
4.50% - 15.00%
0.10% - 7.00%
Pada tanggal 31 Desember 2010, kas
dan setara kas Grup dalam penyimpanan
dan dalam perjalanan diasuransikan
terhadap risiko kehilangan dengan nilai
pertanggungan yang setara dengan
Rp 373 miliar yang menurut pendapat
manajemen cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul.
Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam
mata uang asing.
Halaman - 32 - Page
x
Rupiah
Foreign currencies
As at 31 December 2010, cash and
cash equivalents of the Group at
premises and in transit are covered by
insurance against loss equivalent to
Rp 373 billion, which management
believes is adequate to cover losses
which may arise.
Refer to Note 37 for details of balances in
foreign currencies.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
5.
5.
INVESTASI LAIN-LAIN
2010
Investasi tersedia untuk dijual
Reksadana
Saham
Obligasi
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi
Nilai nominal
Premi yang belum diamortisasi
Deposito
Bagian lancar
Bagian tidak lancar
2,566
766
78
3,410
110
2
112
3,522
(73)
3,449
OTHER INVESTMENTS
2009
1,813
732
18
2,563
127
4
1
132
2,695
(39)
2,656
Available-for-sale investments
Mutual funds
Shares
Bonds
Held-to-maturity investments
Bonds
Nominal value
Unamortised premium
Deposits
Current portion
Non-current portion
Termasuk dalam jumlah tersebut di atas sebesar
Rp 3 triliun (2009: Rp 2,3 triliun) adalah investasi
yang dilakukan oleh PT Asuransi Astra Buana,
anak perusahaan tidak langsung, terkait dengan
kegiatan usahanya di bidang asuransi kerugian.
Included within the above amounts are
investments of Rp 3 trillion (2009: Rp 2.3
trillion) made by PT Asuransi Astra Buana, an
indirect subsidiary, in the ordinary course of
general insurance business.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak
terdapat penurunan nilai atas investasi tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
As at 31 December 2010 and 2009, there was
no impairment in respect of available-for-sale
and held-to-maturity investments.
Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata
uang asing.
Refer to Note 37 for details of balances in
foreign currencies.
a.
a.
Investasi tersedia untuk dijual
Available-for-sale investments
Pengukuran nilai wajar atas investasi tersedia
untuk dijual ditentukan berdasarkan harga
penawaran yang berlaku, kecuali untuk
beberapa instrumen ekuitas sebesar Rp 242
miliar
ditentukan
berdasarkan
biaya
perolehannya (2009: Rp 220 miliar).
The fair value of available-for-sale
investments is based on their current bid
prices in an active market, except for
certain equity instruments of Rp 242 billion
which is measured based on their cost
(2009: Rp 220 billion).
Pada tanggal 31 Desember 2010, keuntungan
yang belum direalisasi atas investasi yang
tersedia untuk dijual sebesar Rp 528 miliar
(2009: Rp 278 miliar) diakui dalam ekuitas.
As at 31 December 2010, the unrealised
gains on available-for-sale investments of
Rp 528 billion (2009: Rp 278 billion) were
recognised in equity.
Rincian
berikut:
Details of mutual funds are as follows:
dari
reksadana
adalah
sebagai
2010
Obligasi
Saham
Campuran
1,838
604
124
2,566
2009
903
182
728
1,813
Halaman - 33 - Page
Bonds
Shares
Mixed
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
5.
5.
INVESTASI LAIN-LAIN (lanjutan)
b.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
OTHER INVESTMENTS (continued)
b.
Held-to-maturity investments
Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar
atas obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
berdasarkan harga pasar adalah sebesar Rp
115 miliar (2009: Rp 132 miliar) dan
pembayarannya akan jatuh tempo antara Juni
2011 sampai dengan April 2013. Obligasi
tersebut memiliki peringkat antara idAA dan
idAA+.
6.
PIUTANG USAHA
6.
2010
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 33g):
Rupiah
Mata uang asing
Penyisihan piutang ragu-ragu
298
9
307
4,167
4,978
9,145
(126)
9,019
9,391
2,933
4,448
7,381
(109)
7,272
7,579
piutang
ragu-ragu
Rupiah
Foreign currencies
Third parties:
Rupiah
Foreign currencies
Provision for doubtful receivables
The ageing of trade receivables is as follows:
2010
Penyisihan piutang ragu-ragu
2009
356
16
372
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Lancar
Lewat jatuh tempo:
01 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
TRADE RECEIVABLES
Related parties (refer to Note 33g):
Pihak ketiga:
Rupiah
Mata uang asing
Mutasi penyisihan
sebagai berikut:
As at 31 December 2010, the fair value of
the held-to-maturity bonds based on
market price was Rp 115 billion (2009: Rp
132 billion) and repayment will be due at
various points between June 2011 and
April 2013. The bonds were rated between
idAA and idAA+.
2009
6,649
5,622
1,402
723
372
371
9,517
(126)
9,391
1,314
384
134
234
7,688
(109)
7,579
adalah
2010
Current
Overdue:
01 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
Over 90 days
Provision for doubtful receivables
The movement of the provision for doubtful
receivables is as follows:
2009
Pada awal tahun
Penambahan penyisihan, bersih
Penghapusan
109
25
(8)
114
9
(14)
At beginning of year
Increase in provision, net
Written-off
Pada akhir tahun
126
109
At end of year
Halaman - 34 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
6.
6.
7.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi
kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the provision for
doubtful receivables is adequate to cover loss
on non-collectible trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang usaha
sejumlah Rp 5 miliar (2009: Rp 11 miliar) telah
dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek (lihat
Catatan 15).
As at 31 December 2010, trade receivables
amounting to Rp 5 billion (2009: Rp 11 billion)
have been pledged as collateral for short-term
borrowings (refer to Notes 15).
Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata
uang asing.
Refer to Note 37 for details of balances in
foreign currencies.
PIUTANG PEMBIAYAAN
7.
2010
Piutang pembiayaan konsumen, bersih
Piutang sewa pembiayaan
Bagian lancar
25,108
4,797
29,905
(15,904)
Bagian tidak lancar
14,001
a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih
Piutang pembiayaan konsumen, kotor
Pembiayaan sendiri
Pembiayaan yang dibiayai bersama
pihak-pihak lain with recourse
Pembiayaan yang dibiayai bersama
pihak-pihak lain without recourse
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
Bagian lancar
Bagian tidak lancar
2009
17,350 Consumer financing receivables, net
3,383 Financing lease receivables
20,733
(10,630) Current portion
10,103
Non-current portion
a. Consumer financing receivables, net
2010
2009
31,299
1
21,568
512
Consumer financing receivables, gross
Direct financing
Joint financing with recourse
20,380
18,930
Joint financing without recourse
51,680
Pembiayaan bersama without recourse, (16,822)
bagian yang dibiayai pihak lain
Bagian Grup
34,858
Dikurangi:
Bagian Grup atas pendapatan
pembiayaan konsumen
yang belum diakui:
Pembiayaan sendiri
Pembiayaan yang dibiayai bersama
pihak-pihak lain with recourse
Pembiayaan yang dibiayai bersama
pihak-pihak lain without recourse
FINANCING RECEIVABLES
41,010
(15,765) Joint financing without recourse,
amount financed by other parties
25,245 The Group’s portion
Less:
The Group’s portion on unearned
income on consumer financing:
(6,270)
-
(4,901)
(92)
Direct financing
Joint financing with recourse
(1,881)
(1,654)
Joint financing without recourse
(8,151)
(6,647)
26,707
(1,599)
25,108
(13,319)
11,789
18,598
(1,248) Provision for doubtful receivables
17,350 Net
(8,705) Current portion
8,645
Halaman - 35 - Page
Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
7.
7.
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)
a. Piutang pembiayaan
(lanjutan)
konsumen,
bersih
Rincian piutang pembiayaan konsumen kotor
yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh
tempo adalah sebagai berikut:
Dalam 1 tahun
1 sampai 5 tahun
a. Consumer
(continued)
2009
19,703
15,155
13,656
11,589
34,858
25,245
2010
financing
receivables,
net
A schedule of gross consumer financing
receivables classified according to year of
maturity is as follows:
2010
Rincian piutang pembiayaan konsumen bersih,
sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang
diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo
adalah sebagai berikut:
Dalam 1 tahun
1 sampai 5 tahun
FINANCING RECEIVABLES (continued)
Within 1 year
Between 1 and 5 years
A schedule of net consumer financing
receivables, before provision for doubtful
receivables, classified according to year of
maturity is as follows:
2009
14,307
12,400
9,353
9,245
26,707
18,598
Within 1 year
Between 1 and 5 years
Informasi lainnya sehubungan dengan piutang
pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
Other information relating to consumer
financing receivables is as follows:
- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas
piutang pembiayaan konsumen untuk IDR
berkisar antara 10% hingga 46,63% dan
untuk USD berkisar antara 7% hingga 12%
(2009: untuk IDR antara 10,5% hingga
48,25% dan untuk USD antara 8,5% hingga
15,12%).
-
The effective annual interest rates of
consumer financing receivables for IDR
ranged from 10% to 46.63% and for
USD ranged from 7% to 12% (2009: for
IDR from 10.5% to 48.25% and for USD
from 8.5% to 15.12%).
- Piutang pembiayaan konsumen dijamin
dengan pengalihan fidusia atas Bukti
Pemilikan Kendaraan Bermotor dan Bukti
Pemilikan Alat Berat atas porsi pembiayaan
dimana anak perusahaan menanggung risiko
kredit.
-
Consumer financing receivables are
secured by fiduciary transfers of Motor
Vehicle Ownership Certificates and
Heavy
Equipment
Ownership
Certificates in respect of finance on
which the subsidiaries bear the credit
risk.
- Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang
pembiayaan konsumen bersih sejumlah
Rp 12,4 triliun (2009: Rp 8,1 triliun)
dijaminkan untuk pinjaman, obligasi dan
Medium Term Notes yang diterima oleh
anak perusahaan tertentu yang bergerak di
bidang jasa keuangan (lihat Catatan 15, 20d,
21a dan 21b).
-
As at 31 December 2010, net consumer
financing receivables amounting to Rp
12.4 trillion (2009: Rp 8.1 trillion) have
been pledged as collateral for loans,
bonds and Medium Term Notes
obtained by certain financial services
subsidiaries (refer to Notes 15, 20d, 21a
and 21b).
- Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam
mata uang asing.
- Refer to Note 37 for details of balances
in foreign currencies.
Halaman - 36 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
7.
7.
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)
FINANCING RECEIVABLES (continued)
b. Piutang sewa pembiayaan
b.
2010
Piutang sewa pembiayaan, kotor
Nilai sisa yang terjamin
Simpanan jaminan
Pendapatan sewa pembiayaan
ditangguhkan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bagian lancar
Bagian tidak lancar
Financing lease receivables
2009
5,663
1,666
(1,666)
(735)
4,928
(131)
4,797
(2,585)
2,212
4,048
1,281
(1,281)
(544)
3,504
(121)
3,383
(1,925)
1,458
Grup menyewakan kelompok aset berikut
melalui sewa pembiayaan:
Finance lease receivables, gross
Guaranteed residual values
Security deposits
Unearned finance lease income
Provision for doubtful receivables
Current portion
Non-current portion
The Group leases out the following classes
of assets under finance leases:
Periode sewa
pembiayaan (dalam
tahun)/
Lease period (in
years)
Kendaraan bermotor
Komputer dan printer
Mesin dan peralatan
Alat berat
1–4
1–5
1–5
3–4
Motor vehicles
Computers and printers
Machinery and equipment
Heavy equipment
Simpanan jaminan dari penyewa akan
digunakan untuk melunasi harga jual aset yang
disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa
menggunakan hak opsinya untuk membeli aset
tersebut. Jaminan tersebut akan dikembalikan
kepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan.
Security deposits from lessees will be
applied against the selling price of the
leased assets at the end of the lease term
if the lessee exercises the option to
purchase the asset. The deposit will be
refunded to the lessee if the purchase
option is not exercised.
Rincian piutang sewa pembiayaan kotor yang
diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya
adalah sebagai berikut:
A schedule of gross finance lease
receivables classified according to year of
maturity is as follows:
2010
Dalam 1 tahun
1 sampai 5 tahun
2009
3,129
2,534
2,279
1,769
5,663
4,048
Rincian piutang sewa pembiayaan bersih,
sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang
diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya
adalah sebagai berikut:
2010
Dalam 1 tahun
1 sampai 5 tahun
Within 1 year
Between 1 and 5 years
A schedule of net finance lease
receivables, before provision for doubtful
receivables, classified according to year of
maturity is as follows:
2009
2,619
2,309
1,898
1,606
4,928
3,504
Halaman - 37 - Page
Within 1 year
Between 1 and 5 years
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
7.
7.
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)
b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan)
FINANCING RECEIVABLES (continued)
b.
Financing lease receivables (continued)
Informasi lainnya sehubungan dengan piutang
sewa pembiayaan yang diberikan adalah
sebagai berikut:
Other information relating to financing lease
receivables are as follows:
- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas
piutang sewa pembiayaan untuk IDR berkisar
antara 12,01% hingga 19% dan untuk USD
berkisar antara 7% hingga 11,5% (2009:
untuk IDR antara 8,5% hingga 27% dan untuk
USD antara 8,5% hingga 15%).
- The effective annual interest rates of
finance lease receivables for IDR ranged
from 12.01% to 19% and for USD ranged
from 7% to 11.5% (2009: for IDR from
8.5% to 27% and for USD from 8.5% to
15%).
- Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang
sewa pembiayaan bersih sejumlah Rp 3 triliun
(2009: Rp 1,8 triliun) dijaminkan untuk
pinjaman dan Medium Term Notes yang
diterima oleh anak perusahaan tertentu yang
bergerak di bidang jasa keuangan (lihat
Catatan 15, 20d dan 21b).
- As at 31 December 2010, net finance
lease receivables amounting to Rp 3
trillion (2009: Rp 1.8 trillion) have been
pledged as collateral for loans and
Medium Term Notes obtained by certain
financial services subsidiaries (refer to
Notes 15, 20d and 21b).
- Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam
mata uang asing.
- Refer to Note 37 for details of balances
in foreign currencies.
Rincian piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sewa pembiayaan kotor menurut umur
adalah sebagai berikut:
The ageing of gross consumer financing and
financing lease receivables is as follows:
Lancar
Lewat jatuh tempo:
01 - 30 hari
31 - 60 hari
Lebih dari 60 hari
Mutasi penyisihan
sebagai berikut:
piutang
ragu-ragu
2010
2009
39,996
28,876
269
105
151
221
83
113
40,521
29,293
adalah
2010
Pada awal tahun
Penambahan penyisihan, bersih
setelah pemulihan
Penghapusan
Pada akhir tahun
Bagian lancar
Bagian tidak lancar
The movement of the provision for doubtful
receivables is as follows:
2009
1,369
928
1,168
752
(567)
1,730
(1,021)
(551)
1,369
(675)
709
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi
kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Current
Overdue:
01 - 30 days
31 - 60 days
Over 60 days
694
At beginning of year
Increase in provision, net of
amount recovered
Written-off
At end of year
Current portion
Non-current portion
Management believes that the provision for
doubtful receivables is adequate to cover loss
on non-collectible receivables.
Halaman - 38 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
8.
8.
PIUTANG LAIN-LAIN
2010
Surat hutang subordinasi
Piutang karyawan
Agunan yang diambil alih - bersih
Aset derivatif
Lain-lain
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bagian lancar
Bagian tidak lancar
2009
451
278
151
60
580
1,520
(44)
1,476
(527)
472
248
111
36
522
1,389
(40)
1,349
(460)
949
889
Piutang lain-lain terdiri dari:
Subordinated note
Loans to officers and employees
Repossessed collateral - net
Derivative assets
Others
Provision for doubtful receivables
Current portion
Non-current portion
Other receivables consists of:
2010
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 33h)
Pihak ketiga
OTHER RECEIVABLES
2009
871
958
605
1,476
391
1,349
Related parties
(refer to Note 33h)
Third parties
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi
kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the provision for
doubtful receivables is adequate to cover loss
on non-collectible receivables.
a.
a.
Surat hutang subordinasi
Subordinated note
Pada bulan Juni 2009, Perseroan membeli
Surat hutang subordinasi yang diterbitkan
oleh PT Bank Permata Tbk (“BP”) senilai
USD 50 juta yang akan jatuh tempo pada
bulan Juni 2021.
In June 2009, the Company subscribed to
a Subordinated note issued by PT Bank
Permata Tbk (“BP”) amounting to USD 50
million which will mature in June 2021.
Surat hutang subordinasi dapat dibayar atas
pilihan BP secara keseluruhan pada Juni
2016 (callable option), atau pada suatu
tanggal pembayaran bunga setelahnya,
dengan persetujuan terlebih dahulu dari Bank
Indonesia.
The Subordinated note may be redeemed
at the option of BP in whole in June 2016
(callable option), or on any interest
payment date thereafter, with prior consent
of Bank Indonesia.
BP dapat mengganti Surat hutang subordinasi
dengan instrumen modal pengganti (berupa
instrumen dengan kualitas yang setara atau
lebih baik, untuk tujuan kecukupan modal) jika
perubahan dalam rasio kecukupan modal
menyebabkan Surat hutang subordinasi tidak
memenuhi syarat sebagai modal Tier 2 dan
dalam kondisi tertentu (antara lain perubahan
kondisi
pasar).
Setiap
penggantian
memerlukan persetujuan dari Bank Indonesia.
BP may exchange the Subordinated note
with replacement capital instruments (being
instruments of equivalent or better quality
for capital adequacy purpose) if a change
in capital adequacy requirement results in
the Subordinated note ceasing to be
eligible as Tier 2 capital and in certain other
circumstances (for instance a material
change in market conditions). Any
exchange requires the approval of Bank
Indonesia.
Halaman - 39 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
8.
8.
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
a.
Surat hutang subordinasi (lanjutan)
OTHER RECEIVABLES (continued)
a.
Surat hutang subordinasi ini bersifat
unsecured, tidak tercatat di bursa, dengan
tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per
tahun untuk tahun pertama hingga tahun
ketujuh dan selanjutnya sebesar USD LIBOR
6 bulanan + 6,6035% per tahun.
b.
Piutang karyawan
The Subordinated note is unsecured, not
listed, with a fixed interest rate of 9.75%
per annum for the first year up to the
seventh year and USD 6 months LIBOR +
6.6035% per annum thereafter.
b.
Perseroan dan anak perusahaan tertentu
memberikan pinjaman kepada karyawannya
untuk membeli kendaraan bermotor. Pinjaman
ini dilunasi secara angsuran melalui
pemotongan gaji bulanan.
c.
Aset dan kewajiban derivatif
Subordinated note (continued)
Loans to officers and employees
The Company and certain subsidiaries
provide vehicle loans to their officers and
employees. These loans are repaid in
instalments through deductions from
monthly salaries.
c.
Derivative assets and liabilities
2010
Jumlah
nosionala)/
Notional amounta)
Instrumen
Lindung nilai arus kas:
Interest rate swaps
Cross currency swaps
Tidak dikategorikan sebagai
lindung nilai:
Kontrak berjangka valuta
asing
Interest rate swaps
Cross currency swaps
IDR
USD
USD
JPY
Aset
derivatif/
Derivative
assets
253,007,092,213
293,307,816
550,283,332
3,447,413,559
Kewajiban
derivatifb)/
Derivative
liabilitiesb)
17
38
6
28
100
1
Instruments
Cash flow hedges:
Interest rate swaps
Cross currency swaps
Not designated as hedges:
JPY
EUR
IDR
USD
JPY
789,758,236
1,000,000
30,000,000,000
5,555,554
230,000,000
5
3
1
4
-
Bagian lancar
60
(5)
143
(51)
Bagian tidak lancar
55
92
Forward foreign exchange
contract
Interest rate swaps
Cross currency swaps
Current portion
Non-current portion
2009
Instrumen
Lindung nilai arus kas:
Interest rate swaps
Tidak dikategorikan sebagai
lindung nilai:
Interest rate swaps
Kontrak berjangka valuta
asing
Cross currency swaps
Jumlah
nosionala)/
Notional amounta)
IDR
USD
Aset
derivatif/
Derivative
assets
200,312,056,748
255,122,907
Kewajiban
derivatif b)/
Derivative
liabilities b)
-
4
37
Instruments
Cash flow hedges:
Interest rate swaps
Not designated as hedges:
IDR
JPY
30,000,000,000
795,750,000
-
1
3
Interest rate swaps
Forward foreign exchange
contract
Cross currency swaps
USD
JPY
200,881,944
6,651,922,271
Bagian lancar
14
22
36
(7)
117
15
177
(29)
Current portion
Bagian tidak lancar
29
148
Non-current portion
a)
Dalam satuan penuh.
a)
In full amount.
b)
Kewajiban derivatif disajikan sebagai kewajiban lain-lain
(lihat Catatan 17).
b)
Derivative liabilities are presented under other liabilities
(refer to Note 17).
Halaman - 40 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
8.
8.
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
c.
Aset dan kewajiban derivatif (lanjutan)
OTHER RECEIVABLES (continued)
c.
Derivative
(continued)
assets
and
liabilities
Perubahan atas nilai wajar dari kontrak interest
rate swap dan cross currency swap yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yang
secara efektif menghapus variabilitas arus kas
dari pinjaman terkait, dicatat di ekuitas. Nilai ini
kemudian diakui ke laporan laba rugi
konsolidasian sebagai penyesuaian atas laba
atau rugi selisih kurs dan beban bunga
pinjaman terkait yang dilindung nilai pada
periode yang sama dimana selisih kurs dan
beban bunga tersebut diakui di perkiraan laba
rugi.
Changes in the fair value of the interest rate
and cross currency swaps designated
hedging instruments that effectively offset
the variability of cash flows associated with
the borrowings are recorded in equity. The
amounts subsequently are recognised to
the consolidated statements of income as
adjusments of the exchange rate
differences and interest payments related to
the hedged borrowings in the same period
in which the related exchange rate
differences and interest affect earnings.
Atas keuntungan nilai wajar bersih yang telah
diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian,
Rp 13 miliar (2009: kerugian Rp 295 miliar)
dicatat di dalam beban pokok pendapatan dan
Rp 1 miliar (2009: kerugian Rp 71 miliar) dicatat
di dalam keuntungan atau kerugian bersih
selisih kurs.
Of the net fair value gains that have been
recognised in the consolidated statements
of income, Rp 13 billion (2009: loss of Rp
295 billion) has been recorded in the cost of
revenue and Rp 1 billion (2009: loss of Rp
71 billion) has been recorded in the net
foreign exchange gain or loss.
Keuntungan dan kerugian di ekuitas atas cross
currency swap dan interest rate swap akan
diakui pada laporan laba rugi konsolidasian
sepanjang periode tiga tahun ke depan sesuai
dengan jatuh tempo dari pinjaman yang
bersangkutan.
Gains and losses recognised in equity on
cross currency and interest rate swaps will
be released to the consolidated statements
of income over the next three years
following the maturity of the related loans.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tingkat suku
bunga tetap sehubungan dengan interest rate
swaps untuk USD berkisar antara 0,68%
sampai 5,6% (2009: 1,55% sampai 5,6%) dan
untuk IDR antara 6,6% sampai 16,3% (2009:
8,7%
sampai
19,81%).
Suku
bunga
mengambang yang utama adalah SBI, LIBOR
dan SIBOR.
As at 31 December 2010, the fixed interest
rates relating to interest rate swaps for USD
vary from 0.68% to 5.6% (2009: 1.55% to
5.6%) and for IDR from 6.6% to 16.3%
(2009: 8.7% to 19.81%). The main floating
rate are SBI, LIBOR and SIBOR.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
tidak terdapat aset derivatif yang mengalami
penurunan nilai.
As at 31 December 2010 and 2009, there is
no impairment in respect of derivative
assets.
Informasi lain mengenai aset dan kewajiban
derivatif pada tanggal 31 Desember 2010
adalah sebagai berikut:
Other information relating to derivative
assets
and
liabilities
as
at
31 December 2010 is as follows:
Pihak dalam kontrak/Counterparties
The Royal Bank of Scotland
United Overseas Bank Limited
PT Bank Permata Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
Citibank N.A.
JP Morgan Chase Bank N.A.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
Standard Chartered Bank
PT Bank BNP Paribas Indonesia
PT Bank OCBC Indonesia
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
Halaman - 41 - Page
Jadwal penyelesaian/Settlement schedule
Juni/June 2011 – Oktober/October 2011
September 2012
Mei/May 2012
September 2012
Desember/December 2012 – Januari/January 2013
Januari/January 2011 – November 2013
Januari/January 2011 – Oktober/October 2013
Januari/January 2011 – September 2013
Januari/January 2011 – November 2013
Februari/February 2011 – November 2013
September 2012 – Desember/December 2013
Juni/June 2011 – November 2013
Oktober/October 2013 – November 2013
Juni/June 2011 – Desember/December 2013
September 2013
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
9. PERSEDIAAN
9.
2010
Barang jadi termasuk unit CBU
Barang dalam penyelesaian
Bahan baku dan unit CKD
Suku cadang
Barang dalam perjalanan
Lain-lain
Penyisihan persediaan usang
dan tidak lancar
INVENTORIES
2009
7,853
245
486
371
1,274
712
10,941
(99)
5,370
208
233
467
545
537
7,360
(78)
10,842
7,282
Finished goods including CBU units
Work-in-progress
Raw materials and CKD units
Spare parts
Goods in transit
Others
Provision for obsolete
and slow moving inventory
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk
menutup kerugian karena penurunan nilai
persediaan.
Management believes that the provision for
obsolete and slow moving inventory is adequate
to cover loss due to the decline in the value of
inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada
persediaan yang dijaminkan untuk pinjaman (2009:
Rp 30 miliar).
As at 31 December 2010, there were no
inventories pledged as collateral for borrowings
(2009: Rp 30 billion).
Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan Grup
telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan
risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara
dengan Rp 5,2 triliun yang menurut pendapat
manajemen cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul.
As at 31 December 2010, the inventories of the
Group were covered by insurance against loss
by fire and other risks equivalent to Rp 5.2 trillion
which management believes is adequate to
cover losses which may arise.
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak
lancar adalah sebagai berikut:
The movement in the provision for obsolete and
slow moving inventory is as follows:
2010
2009
Pada awal tahun
Penambahan/(penurunan) penyisihan
Penghapusan
Anak perusahaan yang dilepas
78
26
(4)
(1)
119
(34)
(7)
-
Pada akhir tahun
99
78
10. PERPAJAKAN
a.
a.
2010
Anak perusahaan
Pajak Penghasilan Badan
Pajak Pertambahan Nilai
At end of year
10. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
Perseroan
Pajak Penghasilan Badan
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penjualan Barang Mewah
At beginning of year
Increase/(decrease) in provision
Written-off
Disposed subsidiaries
Prepaid taxes
2009
79
79
3
103
103
209
1,165
478
1,643
1,722
644
446
1,090
1,299
Halaman - 42 - Page
The Company
Corporate Income Tax
Value Added Tax
Luxury Sales Tax
Subsidiaries
Corporate Income Tax
Value Added Tax
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
a.
Pajak dibayar dimuka (lanjutan)
a.
Prepaid taxes (continued)
Pajak dibayar dimuka merupakan kelebihan
bayar pajak penghasilan badan dan pajak
lainnya yang belum diperiksa oleh Direktorat
Jenderal Pajak (“DJP”) serta pembayaran
atas surat ketetapan pajak yang diterima
oleh Grup dimana keberatan dan banding
telah diajukan kepada DJP. Status dari pajak
dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
2010
Belum/sedang diperiksa
Keberatan dan banding
b.
894
405
1,722
1,299
b.
2010
Anak perusahaan
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 25/29
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penjualan Barang Mewah
c.
197
1
49
3
558
68
6
882
1,281
Taxes payable
86
21
92
199
138
1
37
2
879
141
6
1,204
1,403
c.
2010
(824)
(48)
182
(690)
Not yet audited/in progress
Objections and appeals
2009
122
27
152
98
399
Beban pajak penghasilan
Perseroan
Kini:
Tidak final
Final
Tangguhan
2009
1,484
238
Hutang pajak
Perseroan
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25/29
Pajak Pertambahan Nilai
Prepaid taxes represent overpayments of
corporate income tax and other taxes
which have not been audited by the
Directorate General of Tax (“DGT”) and
payments of tax assessments received by
the Group for which objections and appeals
have been submitted to the DGT. The
status of the prepaid taxes are as follows:
The Company
Income taxes:
Article 21
Article 23
Article 25/29
Value Added Tax
Subsidiaries
Income taxes:
Article 21
Article 22
Article 23
Article 26
Article 25/29
Value Added Tax
Luxury Sales Tax
Income tax expenses
2009
(583)
(25)
(22)
(630)
Halaman - 43 - Page
The Company
Current:
Non final
Final
Deferred
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
c.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
2010
Anak perusahaan
Kini:
Tidak final
Final
Tangguhan
Konsolidasian
Kini:
Tidak final
Final
Tangguhan
(3,302)
(66)
31
(3,337)
Income tax expenses (continued)
2009
(3,182)
(92)
(54)
(3,328)
(4,126)
(114)
213
(3,765)
(117)
(76)
(4,027)
(3,958)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan
dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum
pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Subsidiaries
Current:
Non final
Final
Deferred
Consolidated
Current:
Non final
Final
Deferred
The reconciliation between income tax
expenses and the theoretical tax amount
on profit before income tax is as follows:
2010
2009
Laba konsolidasian sebelum
pajak penghasilan
Eliminasi konsolidasi
21,031
16,402
8,046
6,545
Laba konsolidasian sebelum pajak
penghasilan dan eliminasi
Dikurangi:
Laba sebelum pajak
penghasilan anak perusahaan
29,077
22,947
(14,021)
(12,277)
Laba sebelum pajak
penghasilan Perseroan
15,056
10,670
Profit before income tax
of the Company
Pajak dihitung pada tarif
pajak yang berlaku
Penghasilan bukan obyek pajak
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Penyesuaian akibat perubahan
tarif pajak
Beban pajak penghasilan
Perseroan
Beban pajak penghasilan
anak perusahaan
Beban pajak penghasilan
konsolidasian
(3,010)
(2,439)
2,358
(38)
-
1,840
(34)
3
(690)
(630)
(3,337)
(3,328)
(4,027)
(3,958)
Tax calculated at applicable tax
rates
Income not subject to tax
Non-deductible expenses
Adjustment due to changes in
tax rates
Income tax expenses
of the Company
Income tax expenses
of subsidiaries
Consolidated income tax
expenses
Halaman - 44 - Page
Consolidated profit before
income tax
Consolidation eliminations
Consolidated profit before
income tax and eliminations
Less:
Profit before income tax
of subsidiaries
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
c.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax expenses (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
Perseroan dengan penghasilan kena pajak
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:
Laba sebelum pajak
penghasilan Perseroan
2010
2009
15,056
10,670
Penyesuaian pajak:
Insentif dealer
206
Iklan dan promosi
223
Beban kesejahteraan karyawan
118
Pelayanan purna jual
259
Bagian atas laba bersih anak
(11,792)
perusahaan, perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities, setelah
dikurangi amortisasi goodwill
Penghasilan kena pajak final
(239)
Lain-lain
290
(10,935)
Penghasilan kena pajak Perseroan
4,121
Beban pajak penghasilan kini
Perseroan - tidak final
Pembayaran pajak dimuka
Perseroan
Hutang pajak penghasilan
Perseroan
Beban pajak penghasilan kini
anak perusahaan - tidak final
Pembayaran pajak dimuka
anak perusahaan
Hutang pajak penghasilan
anak perusahaan
The reconciliation between profit before
income tax of the Company and the
Company’s taxable income for the years
ended 31 December 2010 and 2009 is as
follows:
50
82
77
148
(7,999)
(179)
(315)
(8,136)
2,534
824
583
(672)
(491)
152
92
3,302
3,182
(2,744)
(2,303)
558
879
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,
jumlah penghasilan kena pajak didasarkan
atas
perhitungan
sementara,
karena
Perseroan belum menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan
badan.
Halaman - 45 - Page
Profit before income tax
of the Company
Fiscal adjustments:
Dealer incentives
Advertising and promotion
Employee welfare expenses
After sales service
Share of results of subsidiaries,
associates and jointly
controlled entities, net of
goodwill amortisation
Income subject to final tax
Others
Taxable income of the Company
Current income tax expenses
of the Company - non final
Prepayment of income taxes
of the Company
Income tax payable
the Company
Current income tax expenses
of subsidiaries - non final
Prepayment of income taxes
of subsidiaries
Income tax payable
subsidiaries
In
these
consolidated
financial
statements, the amount of taxable
income
is
based
on
preliminary
calculations, as the Company has not yet
been required to submit its corporate
income tax returns.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
d.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan
Perseroan:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Dikreditkan/
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi
konsolidasian/
Credited/(charged)
to consolidated
statements
of income
Pada awal
tahun/At
beginning
of year
Deferred tax assets and liabilities
2010
Reklasifikasi/
Reclassification
Pada akhir
tahun/
At end
of year
Lain-lain/
Others
4
-
-
-
1
2
-
-
2
(5)
(1)
209
5
55
1
159
20
-
-
Deferred tax assets of
the Company:
4 Provision for doubtful
receivables
3 Provision for obsolete and
slow moving inventory
2 Investments
(4) Fixed assets
(1) Deferred charges
368 Accrued expenses
5 Deferred gain
75 Employee benefits obligation
Aset pajak tangguhan
Perseroan, bersih
270
182
-
-
452
Deferred tax assets of
the Company, net
Aset pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih
544
134
(23)
(24)
631
814
316
(23)
(24)
1,083
Deferred tax assets of
subsidiaries, net
Kewajiban pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih
(933)
(103)
23
(1)
Penyisihan persediaan
usang dan tidak lancar
Investasi
Aset tetap
Beban tangguhan
Beban yang masih harus dibayar
Keuntungan ditangguhkan
Kewajiban imbalan kerja
Dikreditkan/
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi
konsolidasian/
Credited/(charged)
to consolidated
statements
of income
Pada awal
tahun/At
beginning
of year
Aset pajak tangguhan
Perseroan:
Penyisihan piutang ragu-ragu
(1,014) Deferred tax liabilities of
subsidiaries, net
2009
Reklasifikasi/
Reclassification
Pada akhir
tahun/
At end
of year
Lain-lain/
Others
4
-
-
-
2
(1)
-
-
2
(4)
(1)
240
5
44
(1)
(31)
11
-
-
Deferred tax assets of
the Company:
4 Provision for doubtful
receivables
1 Provision for obsolete and
slow moving inventory
2 Investments
(5) Fixed assets
(1) Deferred charges
209 Accrued expenses
5 Deferred gain
55 Employee benefits obligation
Aset pajak tangguhan
Perseroan, bersih
292
(22)
-
-
270
Deferred tax assets of
the Company, net
Aset pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih
512
35
(24)
21
544
804
13
(24)
21
814
Deferred tax assets of
subsidiaries, net
Kewajiban pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih
(846)
(89)
24
(22)
Penyisihan persediaan
usang dan tidak lancar
Investasi
Aset tetap
Beban tangguhan
Beban yang masih harus dibayar
Keuntungan ditangguhkan
Kewajiban imbalan kerja
e.
d.
Administrasi
e.
Undang-undang Perpajakan yang berlaku di
Indonesia mengatur bahwa masing-masing
perusahaan
dalam
Grup
menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya
jumlah pajak yang terhutang secara individu.
Halaman - 46 - Page
(933) Deferred tax liabilities of
subsidiaries, net
Administration
The taxation laws of Indonesia require that
each company in the Group submits
individual tax returns on the basis of self
assessment.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
e.
Administrasi (lanjutan)
e.
Administration (continued)
Berdasarkan UU yang berlaku, Direktur
Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan
atau mengubah kewajiban pajak dalam
jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak
2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut
adalah sepuluh tahun sejak saat terhutangnya
pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013,
sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan
seterusnya, jangka waktunya adalah lima
tahun sejak saat terhutangnya pajak.
f.
Surat ketetapan pajak
f.
Tax assessments
Pada tahun 2010, Grup telah menerima
beberapa surat ketetapan pajak untuk
berbagai jenis pajak dari berbagai tahun
pajak. Grup telah menyetujui sebagian
ketetapan tersebut sebesar Rp 162 miliar dan
telah dibukukan dalam laporan laba rugi
konsolidasian tahun 2010.
In 2010, the Group has received a number
of assessments for various taxes and in
respect of various fiscal years. The Group
has accepted a portion of these
assessments totalling Rp 162 billion which
has been booked in the 2010 consolidated
statements of income.
Atas jumlah sisanya, Grup telah mengajukan
keberatan dan banding. Pada tanggal 31
Desember 2010 dan 2009, jumlah ketetapan
pajak yang masih dalam proses keberatan
dan banding adalah sebagai berikut:
For the remaining amounts, the Group has
filed objections and appeals. As at
31 December 2010 and 2009, the amount
of assessments in the process of objection
and appeal were as follows:
2010
Pajak penghasilan badan
Pajak-pajak lainnya
g.
Under prevailing regulations, the Director
General of Tax (“DGT”) may assess or
amend taxes within a certain period. For
fiscal years 2007 and before, this period is
within ten years of the time the tax become
due, but not later than 2013, while for fiscal
years 2008 and onwards, the period is
within five years of the time the tax
becomes due.
2009
27
211
238
Tarif Pajak
227
178
405
g.
Corporate income tax
Other taxes
Tax rates
Perseroan Terbuka yang memenuhi syaratsyarat
tertentu
berhak
memperoleh
penurunan tarif pajak penghasilan sebesar
5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku.
Untuk tahun fiskal 2010 dan 2009, Perseroan
dan PT United Tractors Tbk, anak
perusahaan langsung, memenuhi syaratsyarat tersebut dan telah menerapkan tarif
pajak yang lebih rendah.
Publicly listed entities which comply with
certain requirements are entitled to a 5%
tax rate reduction from the applicable tax
rates. For the fiscal year 2010 and 2009,
the Company and PT United Tractors Tbk,
a direct subsidiary, complied with these
requirements and have therefore applied
the lower tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan per
31 Desember 2010 telah dihitung dengan
memperhitungkan tarif-tarif pajak yang
berlaku pada saat realisasi.
Deferred tax assets and liabilities as at 31
December 2010 have been calculated
taking into account tax rates expected to
be prevailing at the time they crystallise.
Halaman - 47 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
AND
2010
Investee
% kepemilikan
efektif/
Pada
Bagian atas
% of effective awal tahun/
hasil bersih/
ownership
At beginning
Share
31/12/2010
of year
of results
Otomotif/Automotive
PT Astra Honda Motor a)
PT Astra Daihatsu Motor
PT Toyota-Astra Motor
PT Denso Indonesiaa)
PT Kayaba Indonesia
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa)
PT GS Battery
PT Aisin Indonesia
PT AT Indonesia
PT Federal Nittan Industries
PT Inti Ganda Perdana
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 50 miliar)/others (below
Rp 50 billion each) b)
Jasa keuangan/Financial services
PT Bank Permata Tbk a)
PT Toyota Astra Financial Services
PT Komatsu Astra Finance
PT Astra Auto Finance
Alat-alat berat/pertambangan/
Heavy equipment/mining
a)
PT Traktor Nusantara
PT United Tractors Semen Gresik
c)
PT Komatsu Remanufacturing Asia
Infrastuktur dan logistik/
Infrastructure and logistic
PT PAM Lyonnaise Jaya
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 50 miliar)/others (below
d)
Rp 50 billion each)
Dividen/
Dividends
Pembelian/
Purchases
Pada
akhir tahun/
At end
of year
Lain-lain/
Others
50.00
31.87
51.00
24.55
47.83
44.94
47.83
3,140
1,007
870
332
265
295
218
2,140
743
549
112
135
89
107
(1,832)
(24)
(446)
(30)
(38)
(24)
(21)
-
-
3,448
1,726
973
414
362
360
304
47.83
32.52
38.26
38.26
40.65
232
216
120
97
70
112
90
109
56
36
60
72
(28)
(45)
(27)
(22)
(8)
(3)
-
-
294
280
149
111
122
181
6,974
4,298
(2,548)
-
-
8,724
3,423
266
129
79
357
76
23
26
(7)
(6)
891
75
45
-
38
10
(7)
-
4,709
427
183
99
3,897
482
(13)
1,011
41
5,418
122
42
-
42
4
18
(17)
(5)
(14)
-
81
147
41
85
164
64
(36)
-
81
273
345
104
38
14
(20)
(4)
162
-
(1)
525
113
449
52
(24)
162
(1)
638
11,484
4,896
(2,621)
1,173
44.52
50.00
50.00
60.00
50.00
26.77
29.15
49.00
121
15,053
a)
Dan anak perusahaan.
a)
And subsidiary/subsidiaries.
b)
Otomotif - lain-lain terdiri dari PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo
Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT
Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra dan
PT DIC Astra Chemical.
b)
Automotive - others consist of PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo
Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia,
PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka
Paramitra and PT DIC Astra Chemical.
c)
Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010.
c)
An associate since January 2010.
d)
Infrastruktur dan logistik - lain-lain terdiri dari PT Toyofuji Logistics
Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal
dan PT Toyofuji Serasi Indonesia.
d)
Infrastructure and logistic - others consist of PT Toyofuji Logistics
Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal
and PT Toyofuji Serasi Indonesia.
Halaman - 48 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
DAN
JOINTLY
CONTROLLED
ENTITIES
(lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND
JOINTLY
CONTROLLED
ENTITIES
(continued)
Investee
Otomotif/Automotive
PT Astra Honda Motor a)
PT Astra Daihatsu Motor
PT Toyota-Astra Motor
a)
PT Denso Indonesia
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Kayaba Indonesia
PT GS Battery
PT Tri Dharma Wisesa
PT Aisin Indonesia
PT AT Indonesia
PT Federal Nittan Industries
PT Inti Ganda Perdana
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each) b)
Jasa keuangan/Financial services
PT Bank Permata Tbk a)
PT Toyota Astra Financial Services
PT Komatsu Astra Finance
PT Astra Auto Finance
Alat berat dan pertambangan/
Heavy equipment and mining
a)
PT Traktor Nusantara
PT United Tractors Semen Gresik
Infrastuktur dan logistik/
Infrastructure and logistic
PT PAM Lyonnaise Jaya
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each) c)
% kepemilikan
efektif/
% of effective
ownership
31/12/2009
Pada
awal
tahun/
At beginning
of year
2009
Bagian
atas hasil
bersih/
Share
of results
3,347
867
697
254
278
199
192
159
187
60
66
45
47
1,216
149
337
98
34
83
58
68
60
60
35
26
43
(1,424)
(9)
(164)
(20)
(17)
(17)
(18)
(9)
(31)
(4)
(1)
-
1
22
3,140
1,007
870
332
295
265
232
218
216
120
97
70
112
6,398
2,267
(1,714)
23
6,974
3,265
278
132
78
128
40
19
12
(2)
(11)
30
(52)
(20)
-
3,423
266
129
79
3,753
199
(13)
(42)
3,897
109
36
27
9
(14)
(3)
-
122
42
145
36
(17)
-
164
300
40
60
5
(15)
(5)
64
345
104
50.00
31.87
51.00
24.55
44.94
47.83
47.83
47.83
32.52
38.26
38.26
40.65
44.51
50.00
50.00
44.86
50.00
26.77
30.00
Dividen/
Dividends
Pada
akhir
tahun/
At end
of year
Lain-lain/
Others
340
65
(20)
64
449
10,636
2,567
(1,764)
45
11,484
a)
Dan anak perusahaan.
a)
And subsidiary/subsidiaries.
b)
Otomotif - lain-lain terdiri dari PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo
Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT
Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra dan
PT DIC Astra Chemical.
b)
Automotive - others consist of PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo
Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia,
PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka
Paramitra and PT DIC Astra Chemical.
c)
Infrastruktur dan logistik - lain-lain terdiri dari PT Toyofuji Logistics
Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal
dan PT Toyofuji Serasi Indonesia.
c)
Infrastructure and logistic - others consist of PT Toyofuji Logistics
Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal
and PT Toyofuji Serasi Indonesia.
Penerbitan saham baru PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk rights issue
Pada bulan November 2010, PT Bank Permata
Tbk (“BP”) melakukan Penawaran Umum
Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (Rights Issue) baru kepada para
pemegang saham. Perseroan mengeksekusi
haknya dan membeli hak yang tidak tereksekusi
dengan total transaksi sebesar Rp 891 miliar.
Transaksi ini meningkatkan kepemilikan efektif
Perseroan di BP menjadi 44,52%.
In November 2010, PT Bank Permata Tbk
(“BP”) offered Pre-emptive Rights of Limited
Public Offering (Rights Issue) to the
shareholders. The Company exercised its preemptive rights and bought unexercised rights at
a total transaction of Rp 891 billion. This
transaction increased the Company’s effective
ownership in BP to 44.52%.
Halaman - 49 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
DAN
JOINTLY
CONTROLLED
ENTITIES
(lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND
JOINTLY
CONTROLLED
ENTITIES
(continued)
Penambahan
kepemilikan
Lyonnaise Jaya
di
PT
PAM
Addition of interest in PT PAM Lyonnaise
Jaya
Pada bulan Desember 2010, PT Astratel
Nusantara, anak perusahaan langsung, membeli
19% kepemilikan saham di PT PAM Lyonnaise
Jaya (“Palyja”) dari Citigroup Financial Products
Inc. sebesar Rp 162 miliar. Transaksi tersebut
meningkatkan kepemilikan efektif Perseroan di
Palyja menjadi 49%.
In December 2010, PT Astratel Nusantara, a
direct subsidiary, acquired a 19% ownership in
PT PAM Lyonnaise Jaya (“Palyja”) shares from
Citigroup Financial Products Inc. at a
consideration of Rp 162 billion. The transaction
increased the Company’s effective ownership in
Palyja to 49%.
12. TANAMAN PERKEBUNAN
12. PLANTATIONS
2010
Pada awal
tahun/
At
beginning Penambahan/
of year
Additions
Harga perolehan
Tanaman menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan
Akumulasi penyusutan
Tanaman menghasilkan
Nilai buku bersih
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Disposals
Reclassifications
1,386
1,884
852
(57)
(1)
3,270
852
(58)
-
(90)
46
-
(656)
Anak
perusahaan
yang dilepas/
Disposed
subsidiaries
452
(452)
Pada
akhir
tahun/
At end of
year
(180)
1,781
2,103
(180)
3,884
-
Accumulated depreciation
(700) Mature plantations
3,184
2,614
Acquisition cost
Mature plantations
Immature plantations
Net book value
2009
Pada awal
tahun/
At beginning
of year
Harga perolehan
Tanaman menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan
Akumulasi penyusutan
Tanaman menghasilkan
Nilai buku bersih
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
Reklasifikasi/
Reclassifications
Pada akhir tahun/
At end of year
1,189
1,336
801
(2)
197
(251)
1,386
1,884
2,525
801
(2)
(54)
3,270
(68)
-
(588)
-
(656)
2,614
1,937
Acquisition cost
Mature plantations
Immature plantations
Accumulated depreciation
Mature plantations
Net book value
Seluruh penyusutan tanaman menghasilkan untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
dialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All depreciation of mature plantations for the
years ended 31 December 2010 and 2009 has
been allocated to cost of revenue.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, luas
area tertanam yang dimiliki adalah sebagai berikut
(dalam satuan hektar):
As at 31 December 2010 and 2009, the total
planted area owned is as follows (in hectares):
2010
Tanaman menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan
2009
148,273
58,276
139,875
67,430
206,549
207,305
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada
tanaman perkebunan yang dijaminkan untuk
pinjaman.
Mature plantations
Immature plantations
As at 31 December 2010, there are no
plantations that have been pledged as security
for borrowings.
Halaman - 50 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
12. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan)
12. PLANTATIONS (continued)
Seluruh tanaman menghasilkan dan tanaman
belum menghasilkan tidak diasuransikan.
13. ASET TETAP
Mature plantations and immature plantations
are not insured.
13. FIXED ASSETS
2010
Pada awal
tahun/
At
beginning Penambahan/ Pengurangan/
Additions
Disposals
of year
Harga perolehan
Kepemilikan langsung:
Tanah
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat berat
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset yang disewakan:
Alat-alat pengangkutan
Peralatan kantor
Alat-alat berat
Properti pertambangan
-
-
4,150
599
604
2,689
(668)
-
-
1,040
Assets under finance lease:
Machinery
(573)
(1,500)
(7)
(2)
-
866
820
(564)
(781)
(339)
(2)
40,608
(357)
(384)
(2,044)
(136)
(159)
19
32
182
49
82
(24)
(260)
6
1
6
16
17
3
-
(1,919)
(2,441)
(7,636)
(615)
(1,283)
(903)
(532)
(56)
(326)
(535)
(57)
(76)
(141)
7
110
-
395
5
-
-
-
(1,036)
(474)
(132)
(467)
Accumulated depreciation
Directly owned:
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Heavy equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Assets for lease:
Transportation equipment
Office equipment
Heavy equipment
Mining properties
(398)
(246)
-
402
-
-
(242)
Assets under finance leases:
Machinery
(13,158)
(4,135)
481
525
42
-
(16,245)
(7)
(21)
(46)
(182)
(82)
(83)
2,926
655
357
2,552
1,879
65
84
138
(13)
(111)
(1)
Aset sewa pembiayaan:
Mesin
1,252
456
Aset dalam penyelesaian:
Bangunan
Mesin dan alat berat
538
1,057
919
1,272
(11)
(7)
33,919
8,375
(1,587)
(2,081)
(5,514)
(551)
(1,210)
Nilai buku bersih
Pada akhir
tahun/
At end of
year
(642)
(10)
163
-
380
267
618
1,903
216
178
Aset sewa pembiayaan:
Mesin
Anak
perusahaan
yang dilepas/
Disposed
Lain-lain/
subsidiaries
Others
Acquisition cost
Directly owned:
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Heavy equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Assets for lease:
Transportation equipment
Office equipment
Heavy equipment
Mining properties
2,667
4,589
3,778
11,053
943
1,552
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung:
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat berat
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset yang disewakan:
Alat-alat pengangkutan
Peralatan kantor
Alat-alat berat
Properti pertambangan
Reklasifikasi/
Reclassifications
4
606
354
1,406
74
5
-
(186)
(62)
(40)
(38)
(4)
(2)
-
2,858
5,379
4,662
14,180
1,113
1,648
20,761
24,363
Assets under construction:
Buildings
Machinery and heavy equipment
Net book value
2009
Pada
awal
tahun/
At
beginning
of year
Harga perolehan
Kepemilikan langsung:
Tanah
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat berat
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset yang disewakan:
Alat-alat pengangkutan
Peralatan kantor
Alat-alat berat
Properti pertambangan
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
Reklasifikasi/
Reclassifications
Anak
perusahaan
baru dan
yang
dilepas/
New and
disposed
subsidiaries
Pada akhir
tahun/
At end of
year
Lain-lain/
Others
2,392
3,774
3,468
6,981
869
1,517
197
221
444
2,392
122
139
(5)
(32)
(89)
(270)
(34)
(67)
83
626
(43)
1,950
66
(36)
(80)
(1)
(2)
-
2,667
4,589
3,778
11,053
943
1,552
2,626
591
55
2,546
803
73
300
-
(7)
(1)
-
(496)
(8)
2
-
6
-
2,926
655
357
2,552
Acquisition cost
Directly owned:
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Heavy equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Assets for lease:
Transportation equipment
Office equipment
Heavy equipment
Mining properties
Aset sewa pembiayaan:
Mesin
1,661
569
(1)
(977)
-
-
1,252
Assets under finance lease:
Machinery
Aset dalam penyelesaian:
Bangunan
Mesin dan alat berat
545
1,384
651
723
(1)
(658)
(1,049)
-
-
538
1,057
Assets under construction:
Buildings
Machinery and heavy equipment
28,409
6,634
(507)
(540)
(2)
33,919
Halaman - 51 - Page
(75)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
2009
Pada
awal
tahun/
At
beginning
of year
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung:
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat berat
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset yang disewakan:
Alat-alat pengangkutan
Peralatan kantor
Alat-alat berat
Properti pertambangan
Pengurangan/
Disposals
Reklasifikasi/
Reclassifications
-
20
1
-
(1,587)
(2,081)
(5,514)
(551)
(1,210)
311
5
24
-
-
-
(903)
(532)
(56)
(326)
Accumulated depreciation
Directly owned:
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Heavy equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Assets for lease:
Transportation equipment
Office equipment
Heavy equipment
Mining properties
1
636
-
-
(398)
Assets under finance leases:
Machinery
452
343
21
-
(13,158)
(278)
(312)
(1,632)
(133)
(166)
29
63
269
20
66
(814)
(481)
(31)
(245)
(403)
(57)
(49)
(81)
3
1
-
(839)
(196)
(10,667)
(3,307)
1
73
(706)
(1)
-
17,742
20,761
Penambahan aset tetap terdiri dari:
7,504
871
8,375
Rincian keuntungan pelepasan aset tetap adalah
sebagai berikut:
Harga jual
Nilai buku bersih
2010
116
(83)
33
Penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
2009
6,124
510
6,634
Acquisitions
Transfer from advance payments
Details of gains from the disposal of fixed
assets are as follows:
2009
171
(55)
116
Proceeds
Net book value
Depreciation was allocated as follows:
2010
Beban pokok pendapatan
Beban usaha
Perkebunan plasma dan tanaman
belum menghasilkan
Net book value
Additions to fixed assets consist of:
2010
Perolehan
Pindahan dari uang muka
Pada akhir
tahun/
At end of
year
Lain-lain/
Others
-
(1,339)
(1,905)
(3,445)
(457)
(1,111)
Aset sewa pembiayaan:
Mesin
Nilai buku bersih
Penambahan/
Additions
Anak
perusahaan
baru dan
yang
dilepas/
New and
disposed
subsidiaries
2009
3,679
395
61
2,885
377
45
4,135
3,307
Cost of revenue
Operating expenses
Plasma and immature plantations
Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna
Bangunan dan Hak Guna Usaha yang dapat
diperbaharui dengan masa yang akan berakhir
antara tahun 2011 sampai 2099.
Land rights are held under renewable “Hak
Guna Bangunan” and “Hak Guna Usaha” titles,
which will expire between 2011 and 2099.
Properti pertambangan terutama merupakan hak
kontrak untuk melakukan penambangan atas
cadangan batubara yang terdapat di wilayah
konsesi penambangan tertentu yang akan
berakhir antara tahun 2011 sampai 2037.
Mining properties mainly represent contractual
rights to mine coal reserves in specified
concession areas which will expire at various
points between 2011 and 2037.
Halaman - 52 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Bangunan dan mesin dalam penyelesaian
diperkirakan akan selesai antara tahun 2011 dan
2013 dengan persentase penyelesaian antara
1% - 97%.
Building and machinery under construction are
estimated to be completed between 2011 and
2013 with percentage of completion between
1% - 97%.
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap
tertentu dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 2,7
triliun (2009: Rp 2,9 triliun) dijaminkan untuk
pinjaman bank dan pinjaman lain-lain jangka
panjang, Medium Term Notes dan hutang sewa
pembiayaan (lihat Catatan 20d dan 21b).
As at 31 December 2010, certain fixed assets
with a net book value of Rp 2.7 trillion
(2009: Rp 2.9 trillion) have been used as
collateral for long-term bank loans and other
loans, Medium Term Notes and obligations
under finance leases (refer to Notes 20d and
21b).
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap
tertentu
yang
dimiliki
oleh
Grup
telah
diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan
risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara
dengan Rp 33,5 triliun yang menurut pendapat
manajemen cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul.
As at 31 December 2010, certain fixed assets
of the Group are covered by insurance against
loss by fire and other risks equivalent to Rp
33.5 trillion, which management believes is
adequate to cover losses which may arise.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
penurunan atas nilai tercatat aset tetap tersebut.
Management is of the view that there has been
no impairment in the carrying amount of fixed
assets.
14. ASET KERJA SAMA OPERASI
14. JOINT OPERATION ASSETS
2010
Pada awal
tahun/
At
beginning Penambahan/
of year
Additions
Harga perolehan
Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan
1,108
113
(41)
Nilai buku bersih
1,180
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Disposals
Reclassifications
5
195
(36)
(6)
3
Pada
akhir
tahun/
At end of
year
Lain-lain/
Others
177
(179)
-
2
-
1,284 Acquisition cost
131 Assets under construction
(74) Accumulated depreciation
1,341
Net book value
2009
Pada awal
tahun/
At
beginning Penambahan/
of year
Additions
Harga perolehan
Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan
1,005
(5)
Nilai buku bersih
1,000
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Disposals
Reclassifications
146
(40)
(7)
4
33
(33)
-
Pada
akhir
tahun/
At end of
year
Lain-lain/
Others
77
-
1,108 Acquisition cost
113 Assets under construction
(41) Accumulated depreciation
1,180
Net book value
Aset kerja sama operasi merupakan aset jalan tol.
Hak konsesi jalan tol yang diperoleh PT Marga
Mandalasakti, anak perusahaan tidak langsung,
berlaku sampai dengan tahun 2048.
Joint operation assets are toll roads assets.
The toll road concession rights which are
obtained by PT Marga Mandalasakti, an indirect
subsidiary, are valid until 2048.
Pada tahun 2010, aset jalan tol telah
direklasifikasi dari aset tetap dan disajikan neto
dengan akumulasi penyusutan pada saat akuisisi.
In 2010, the toll roads assets have been
reclassified from fixed assets and presented net
of accumulated depreciation at the time of
acquisition.
Halaman - 53 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
14. ASET KERJA SAMA OPERASI (lanjutan)
14. JOINT OPERATION ASSETS (continued)
Seluruh penyusutan aset kerja sama operasi
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan
2009 dialokasikan ke beban pokok pendapatan.
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK
15. SHORT-TERM BORROWINGS
2010
Pinjaman bank
Pinjaman sindikasi
Cerukan
All depreciation of joint operation assets for the
years ended 31 December 2010 and 2009 has
been allocated to cost of revenue.
2009
3,899
790
4,689
2,052
376
2
2,430
Bank loans
Syndicated loans
Overdrafts
a. Pinjaman bank/Bank loans
2010
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party
(lihat Catatan/refer to Note 33k)
USD
PT Bank Permata Tbk
Pihak ketiga/Third parties
Rupiah
PT Pan Indonesia Bank Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank Rabobank International Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
PT Bank DBS Indonesia
JP Morgan Chase Bank N.A.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Citibank N.A.
PT Bank BNP Paribas Indonesia
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank China Trust Indonesia
Standard Chartered Bank
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
USD
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
JPY
Marubeni Corporation
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
Halaman - 54 - Page
2009
18
-
738
392
325
252
200
200
200
200
150
135
124
100
100
80
50
50
30
28
99
55
219
114
200
200
80
200
135
128
50
60
50
52
3,354
1,642
279
135
56
283
28
470
311
57
62
37
57
3,899
99
2,052
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
b. Pinjaman sindikasi/Syndicated loans
2010
Facility agent
Rupiah
Standard Chartered Bank
USD
Standard Chartered Bank
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
2009
700
-
90
-
376
790
376
Dana yang diperoleh dari pinjaman jangka pendek
digunakan untuk tujuan modal kerja dan debitur
diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu,
antara lain batasan rasio keuangan.
The funds received from short-term borrowings
are to be used for working capital purposes and
the borrowers are required to comply with
certain covenants, such as financial ratio
covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman
jangka pendek sejumlah USD 33 juta dan Rp 2,9
triliun, secara total setara dengan Rp 3,2 triliun
(2009: USD 30 juta dan Rp 1,5 triliun, secara total
setara dengan Rp 1,8 triliun) yang diperoleh anak
perusahaan langsung dan tidak langsung tertentu
dijamin
dengan
piutang
usaha,
piutang
pembiayaan
konsumen,
piutang
sewa
pembiayaan dan aset tetap dari anak perusahaan
langsung dan tidak langsung yang bersangkutan
(lihat Catatan 6, 7a,7b, dan 13).
As at 31 December 2010, short-term
borrowings amounting to USD 33 million and
Rp 2.9 trillion, equivalent in total to Rp 3.2
trillion (2009: USD 30 million and Rp 1.5 trillion,
equivalent in total to Rp 1.8 trillion) obtained by
certain direct and indirect subsidiaries are
secured by trade receivables, consumer
financing
receivables,
financing
lease
receivables and fixed assets of the respective
direct and indirect subsidiaries (refer to Notes
6, 7a, 7b and 13).
Informasi lain mengenai pinjaman bank jangka
pendek pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebagai berikut:
Other information relating to short-term bank
loans as at 31 December 2010 is as follows:
Kreditur/Lenders
Jadwal pembayaran/
Repayment schedule
Tingkat bunga/
Interest rates
Standard Chartered Bank
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
PT Bank Permata Tbk
PT Pan Indonesia Bank Tbk
30 Desember/December 2011
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
PT Bank Rabobank International Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd
PT Bank DBS Indonesia
JP Morgan Chase Bank N.A.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Citibank N.A.
PT Bank BNP Paribas Indonesia
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank China Trust Indonesia
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
31 Januari/January 2011
23 Maret/March 2011
31 Januari/January 2011
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
JIBOR + 1.40%
SIBOR + 1.40%
SBI + 2.00%
5.50%
8.13% - 14.00%
SBI + 2.25%
8.20% - 17.15%
7.20% - 14.00%
7.90% - 13.00%
SBI + 2.15%
8.25% - 14.85%
8.60% - 17.50%
9.60%
2.20% - 14.65%
3 Januari/January 2011
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
10 Januari/January 2011
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
29 Januari/January 2011
22 Desember/December 2011
7.85% - 12.50%
8.25% - 17.50%
SBI + 1.50%
8.20% - 17.75%
8.70% - 15.65%
SBI + 3.00% - 3.50%
JIBOR + 2.15%
SBI + 2.00%
SIBOR + 2.00%
Halaman - 55 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
16. HUTANG USAHA
16. TRADE PAYABLES
2010
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 33i):
Rupiah
Mata uang asing
Pihak ketiga:
Rupiah
Mata uang asing
2009
1,867
191
1,715
48
2,058
1,763
4,236
2,981
2,032
3,483
7,217
5,515
Related parties
(refer to Note 33i):
Rupiah
Foreign currencies
Third parties:
Rupiah
Foreign currencies
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan
jasa.
Trade payables arise from the purchases of
goods and services.
Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang
usaha Grup.
There is no guarantee given on the Group’s
trade payables.
Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata
uang asing.
Refer to Note 37 for details of balances in
foreign currencies.
17. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
17. OTHER LIABILITIES
2010
Uang jaminan pembelian dari pelanggan
dan uang muka penjualan
Estimasi klaim asuransi
Kewajiban derivatif (lihat Catatan 8c)
Hutang dividen
Lain-lain
Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
2009
1,464
984
419
143
25
1,072
352
177
18
800
3,123
(2,988)
135
2,331
(2,134)
197
Kewajiban lain-lain terdiri dari:
Non-current portion
2009
44
25
3,079
2,306
3,123
2,331
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Related parties (refer to Note 33j)
Third parties
18. ACCRUED EXPENSES
2010
Pelayanan purna jual
Komisi penjualan
Iklan dan promosi
Imbalan kerja
Beban bunga
Pemeliharaan dan perbaikan
Distribusi, gudang dan pengepakan
Royalti
Lain-lain
Current portion
Other liabilities consists of:
2010
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 33j)
Pihak ketiga
Purchase guarantees from customers
and sales advances
Estimated insurance claims
Derivative liabilities (refer to Note 8c)
Dividend payable
Others
2009
859
702
684
336
184
147
135
108
750
546
479
410
208
119
169
108
104
929
3,905
3,072
Halaman - 56 - Page
After sales service
Sales commissions
Advertising and promotion
Employee benefits
Interest expenses
Repair and maintenance
Distribution, warehousing and packaging
Royalty
Others
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
19. KEWAJIBAN DIESTIMASI
19. PROVISIONS
2010
Kewajiban imbalan kerja:
Imbalan pensiun dan imbalan
pasca-kerja lainnya
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Taksiran kewajiban restorasi dan
rehabilitasi
Lain-lain
2009
871
675
584
62
439
43
Bagian jangka pendek
4
1,521
(178)
4
1,161
(199)
Bagian jangka panjang
1,343
962
Employee benefits obligation:
Pension benefits and other
post-employment benefits
Other long-term employee benefits
Estimated liabilities for restoration
and rehabilitation
Others
Current portion
Non-current portion
Kewajiban imbalan kerja
Employee benefits obligations
Kewajiban imbalan kerja dihitung oleh PT Eldridge
Gunaprima Solution dan PT Padma Radya
Aktuaria, aktuaris independen.
The employee benefits obligation is based on
calculations by PT Eldridge Gunaprima Solution
and PT Padma Radya Aktuaria, independent
actuaries.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah
sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used are
as follows:
2010
Tingkat diskonto
Hasil aset program yang diharapkan
Kenaikan gaji di masa datang
8% - 9%
10%
8% - 9%
2009
10%
10%
9%
Discount rate
Expected return on plan assets
Future salary increases
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja
lainnya
Pension benefits and other post-employment
benefits
Kewajiban imbalan pensiun dan imbalan pascakerja lainnya yang diakui di neraca konsolidasian
adalah sebagai berikut:
The pension benefits and other postemployment benefits obligations recognised in
the
consolidated
balance
sheets
are
determined as follows:
2010
2009
Nilai kini kewajiban
Nilai wajar aset program
2,029
(907)
1,865
(770)
Present value of obligation
Fair value of plan assets
Kerugian aktuarial yang belum diakui
Biaya jasa lalu yang belum diakui
1,122
(91)
(160)
1,095
(279)
(141)
Unrecognised actuarial losses
Unrecognised past service costs
871
675
Mutasi kewajiban imbalan kerja yang diakui pada
neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements of employee benefits
obligation recognised in the consolidated
balance sheets are as follows:
Halaman - 57 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
19. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan)
19. PROVISIONS (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja
lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment
benefits (continued)
2010
2009
Pada awal tahun
Jumlah yang dibebankan pada
laporan laba rugi konsolidasian
Iuran/imbalan yang dibayarkan
Anak perusahaan yang dilepas
Pindahan ke perusahaan asosiasi
675
297
521
268
(91)
(4)
(6)
(108)
(6)
At beginning of year
Expenses charged in the consolidated
statements of income
Contributions/benefits paid
Disposed subsidiaries
Transfer to associates company
Pada akhir tahun
Bagian jangka pendek
871
(76)
675
(100)
At end of year
Current portion
Bagian jangka panjang
795
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian adalah sebagai berikut:
2010
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Hasil aset program yang diharapkan
Kerugian/(keuntungan) aktuarial bersih
yang diakui selama tahun berjalan
Biaya jasa lalu
575
Long term portion
The amounts recognised in the consolidated
statements of income are as follows:
2009
157
179
(62)
9
141
168
(54)
(2)
14
15
297
268
Current service cost
Interest cost
Expected return on plan assets
Net actuarial loss/(gain) recognised
during the year
Past service costs
Keuntungan aktual aset program pensiun imbalan
pasti adalah Rp 212 miliar (2009: keuntungan Rp
273 miliar).
The actual gain on plan assets of the defined
benefit pension plan was Rp 212 billion (2009:
gain of Rp 273 billion).
Aset program termasuk saham dan obligasi
Perseroan, beberapa anak perusahaan dan jointly
controlled entities, dengan nilai wajar sejumlah Rp
248 miliar (2009: Rp 201 miliar).
Plan assets include shares and bonds of the
Company, certain subsidiaries and jointly
controlled entities, with a fair value of Rp 248
billion (2009: Rp 201 billion).
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term employee benefits
Kewajiban imbalan kerja jangka panjang lainnya
yang diakui di neraca konsolidasian adalah
sebesar Rp 584 miliar (2009: Rp 439 miliar).
Other long-term employee benefits obligations
recognised in the consolidated balance sheets
are Rp 584 billion (2009: Rp 439 billion).
Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca
konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements in the liability recognised in the
consolidated balance sheets are as follows:
2010
2009
Pada awal tahun
Jumlah yang dibebankan pada
laporan laba rugi konsolidasian
Imbalan yang dibayarkan
Anak perusahaan yang dilepas
439
218
333
152
(72)
(1)
(46)
-
At beginning of year
Expenses charged in the
consolidated statements of income
Benefits paid
Disposed subsidiaries
Pada akhir tahun
Bagian jangka pendek
584
(98)
439
(95)
At end of year
Current portion
Bagian jangka panjang
486
344
Non-current portion
Halaman - 58 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
19. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan)
19. PROVISIONS (continued)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan)
Other
long-term
(continued)
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the consolidated
statements of income are as follows:
2010
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Kerugian aktuarial bersih yang
diakui selama tahun berjalan
Biaya jasa lalu
80
38
34
55
-
218
152
2009
Bagian jangka pendek
10,643
6,895
1,499
1
19,038
(8,887)
5,124
4,860
1,735
338
12,057
(5,772)
Bagian jangka panjang
10,151
6,285
a.
Pinjaman bank
Current service cost
Interest cost
Net actuarial loss recognised
during the year
Past service cost
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS
2010
Pinjaman bank
Pinjaman sindikasi
Pinjaman dari pihak selain bank
Pembiayaan bersama with recourse
benefits
2009
111
38
14
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG
employee
a.
Halaman - 59 - Page
Current portion
Non-current portion
Bank loans
Jumlah mata uang
asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Kreditur/Lenders
Pihak ketiga/Third parties
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Pan Indonesia Bank Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank UOB Buana Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Ekspor Indonesia Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT ANZ Panin Bank
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
Bank loans
Syndicated loans
Non bank loans
Joint financing with recourse
-
2010
Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Jumlah/
Total
Jangka
pendek/
Current
Jangka
panjang/
Non-current
2,215
1,288
827
513
492
400
299
261
261
199
175
139
116
871
748
393
263
215
99
299
80
116
66
140
79
107
1,344
540
434
250
277
301
181
145
133
35
60
9
7,185
3,476
3,709
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS (continued)
a.
Pinjaman bank (lanjutan)
a.
Bank loans (continued)
Jumlah mata uang
asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Kreditur/Lenders
Pihak ketiga/Third parties
Mata uang asing/Foreign currencies
Standard Chartered Bank
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
The Japan Bank for International Cooperation
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd.
Mizuho Corporate Bank Ltd
Citibank N.A.
DBS Bank Ltd
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
Jumlah/
Total
Jangka
pendek/
Current
Jangka
panjang/
Non-current
USD
USD
78
55
702
493
303
224
399
269
USD
USD
JPY
USD
USD
USD
USD
USD
USD
USD
USD
JPY
50
45
691
30
25
20
20
20
15
14
2
230
450
404
76
270
224
180
180
180
131
122
21
25
225
90
45
180
112
90
90
180
60
53
21
25
225
314
31
90
112
90
90
71
69
-
3,458
1,698
1,760
10,643
5,174
5,469
Jumlah/Total
Jumlah mata uang
asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Kreditur/Lenders
Pihak ketiga/Third parties
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Pan Indonesia Bank
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
The Royal Bank of Scotland
PT Bank Ekonomi Raharja
PT Bank China Trust Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
Mata uang asing/Foreign currencies
PT Bank Mizuho Indonesia
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
The Japan Bank for International Cooperation
JPMorgan Chase Bank, N.A.
Standard Chartered Bank
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
2010
Ekuivalen Rp/Rp equivalent
-
USD
JPY
JPY
USD
USD
USD
20
1,150
1,096
8
6
8
Jumlah/Total
Halaman - 60 - Page
2009
Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Jumlah/
Total
Jangka
pendek/
Current
Jangka
panjang/
Non-current
969
642
631
463
375
300
298
265
179
125
82
54
50
69
379
294
298
388
77
245
127
63
92
55
32
50
47
590
348
333
75
298
55
298
138
116
33
27
22
22
4,502
2,147
2,355
186
117
111
79
53
76
59
94
41
63
22
57
127
23
70
16
31
19
622
5,124
336
2,483
286
2,641
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS (continued)
a.
Pinjaman bank (lanjutan)
a.
Bank loans (continued)
Informasi lain mengenai pinjaman bank pada
tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai
berikut:
Other information relating to bank loans as at
31 December 2010 is as follows:
Jadwal pembayaran/
Repayment schedule
Kreditur/Lenders
b.
Tingkat bunga/
Interest rates
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Pan Indonesia Bank Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
PT Bank UOB Buana Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014)
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Ekspor Indonesia Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT ANZ Panin Bank
Standard Chartered Bank
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014)
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
The Japan Bank for International
Cooperation
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd.
Mizuho Corporate Bank Ltd
Citibank N.A.
DBS Bank Ltd
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
PT Bank Ekonomi Raharja
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
21 Januari /January 2011
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
PT Bank Mizuho Indonesia
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2015)
9.50% - 13.75%
10.00% - 14.50%
10.50% - 12.00%
11.35% - 12.65%
SBI + 2.50%
10.50% - 11.10%
10.25% - 11.25%
11.50%
SBI + 3.00%
11.30%
11.15% - 12.75%
10.50%
13.00% - 16.00%
11.85%
LIBOR + 1.90% - 3.25%
SIBOR + 3.75%
LIBOR + 1.90% - 3.00%
LIBOR + 1.90% - 2.00%
3.27% - 4.44%
LIBOR + 0.80%
LIBOR + 1.90% - 2.00%
LIBOR + 1.90% - 2.00%
LIBOR + 1.90% - 2.00%
LIBOR + 1.90% - 2.00%
LIBOR + 2.00%
LIBOR + 1.90% - 2.00%
SIBOR + 3.00%
SIBOR + 1.20%
4.40%
Sesuai dengan beberapa perjanjian pinjaman,
debitur diwajibkan memenuhi batasanbatasan tertentu seperti batasan rasio
keuangan.
As specified by the loan agreements, the
borrowers are required to comply with
certain covenants, such as financial ratio
covenants.
Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas
pinjaman ini.
Refer to Note 20d for details of the security
for the loans.
Pinjaman sindikasi
Facility agents
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
Standard Chartered Bank
Mata uang asing/Foreign currencies
Mizuho Corporate Bank Ltd
Standard Chartered Bank
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd
b.
Syndicated loans
Jumlah mata uang
asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
-
USD
USD
USD
USD
219
190
150
142
Jumlah/Total
Halaman - 61 - Page
2010
Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Jumlah/
Total
Jangka
pendek/
Current
Jangka
panjang/
Non-current
552
91
314
44
238
47
643
358
285
1,945
1,712
1,332
1,263
818
888
296
456
1,127
824
1,036
807
6,252
2,458
3,794
6,895
2,816
4,079
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS (continued)
b.
Pinjaman sindikasi (lanjutan)
b.
Syndicated loans (continued)
Jumlah mata uang
asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Facility agents
Rupiah
Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk
2009
Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Jumlah/
Total
-
Mata uang asing/Foreign currencies
Standard Chartered Bank
Mizuho Corporate Bank Ltd
PT Bank China Trust Indonesia
Citicorp International Ltd
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
USD
USD
USD
USD
USD
270
88
40
15
5
Jumlah/Total
Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi
pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebagai berikut:
Jangka
panjang/
Non-current
150
786
50
238
100
548
936
288
648
2,532
828
376
141
47
1,004
552
376
141
47
1,528
276
-
3,924
2,120
1,804
4,860
2,408
2,452
Other information relating to syndicated
loans as at 31 December 2010 is as follows:
Jadwal pembayaran/
Repayment schedule
Facility agents
c.
Jangka
pendek/
Current
Tingkat bunga/
Interest rates
PT Bank Central Asia Tbk
Standard Chartered Bank
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Mizuho Corporate Bank Ltd
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)
11.58%
LIBOR + 1.15% - 1.25%
SIBOR + 1.65% - 3.50%
11.70%
LIBOR + 1.60% - 1.85%
SIBOR + 1.65%
LIBOR + 0.17% - 1.85%
LIBOR + 1.70% - 1.85%
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur
diwajibkan
memenuhi
batasan-batasan
tertentu seperti batasan rasio keuangan,
pembatasan
dividen
dan
persyaratan
administrasi.
As specified by the loan agreements, the
borrowers are required to comply with
certain covenants, such as financial ratio
covenants, dividend restrictions and
administrative requirements.
Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas
pinjaman ini.
Refer to Note 20d for details of the security
for the loans.
Pinjaman dari pihak selain bank
c.
Non bank loans
Jumlah mata uang
asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Kreditur/Lenders
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/
Related parties (lihat Catatan/refer to Note 33k)
Rupiah
PT Toyota Astra Financial Services
PT Astra Daihatsu Motor
Halaman - 62 - Page
-
2010
Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Jumlah/
Total
Jangka
pendek/
Current
Jangka
panjang/
Non-current
206
180
84
154
122
26
386
238
148
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS (continued)
c.
Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan)
c.
Non bank loans (continued)
Jumlah mata uang
asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Kreditur/Lenders
Pihak ketiga/Third parties
Rupiah
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
Mata uang asing/Foreign currencies
Marubeni Corporation
JA Mitsui Leasing Ltd
Sumitomo Mitsui Finance and Leasing
Company Ltd
Mitsui & Co Ltd
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 50 miliar)/Others (below
Rp 50 billion each)
Jangka
panjang/
Non-current
2
1
1
USD
JPY
USD
USD
43
1,458
15
17
387
160
135
157
260
110
45
84
127
50
90
73
JPY
USD
USD
1,298
7
8
143
67
62
71
39
49
72
28
13
1,111
658
453
1,499
897
602
Jumlah mata uang
asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Kreditur/Lenders
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/
Related parties (lihat Catatan/refer to Note 33k)
PT Astra Daihatsu Motor
PT Toyota Astra Financial Services
Nederlandse Financierings- Maatschappij voor
Ontwikkelingslanden N.V.
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
Jangka
pendek/
Current
Jumlah/
Total
-
Jumlah/Total
Pihak ketiga/Third parties
Sumitomo Mitsui Finance and Leasing
Company Ltd
JA Mitsui Leasing Ltd
Marubeni Corporation
Mitsui & Co Ltd
2010
Ekuivalen Rp/Rp equivalent
2009
Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Jangka
pendek/
Current
Jumlah/
Total
Jangka
panjang/
Non-current
-
334
236
570
154
43
197
180
193
373
USD
28
265
100
165
JPY
USD
JPY
USD
USD
2,458
20
1,948
15
11
250
187
198
139
104
102
66
67
52
148
187
132
72
52
USD
2
22
22
-
1,165
409
756
1,735
606
1,129
Jumlah/Total
Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak
selain bank pada tanggal 31 Desember 2010
adalah sebagai berikut:
Halaman - 63 - Page
Other information relating to non bank
loans as at 31 December 2010 is as
follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS (continued)
c.
Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan)
Kreditur/Lenders
PT Toyota Astra Financial Services
PT Astra Daihatsu Motor
Marubeni Corporation
JA Mitsui Leasing Ltd
Sumitomo Mitsui Finance and Leasing
Company Ltd
Mitsui & Co Ltd
d.
c.
Non bank loans (continued)
Jadwal pembayaran/
Repayment schedule
Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2014)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2012)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2013)
Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2013)
Tingkat bunga/
Interest rates
11.25% - 13.50%
10.50%
LIBOR + 2.60% - 3.25%
3.20% - 3.58%
LIBOR + 3.25%
SIBOR + 1.50% - 3.25%
Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2012)
LIBOR + 1.50% - 2.55%
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur
diwajibkan
memenuhi
batasan-batasan
tertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the
borrowers are required to comply with
certain covenants, such as financial ratio
covenants.
Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas
pinjaman ini.
Refer to Note 20d for details of the security
for the loans.
Informasi lainnya
d.
Other information
Dana yang diperoleh digunakan antara lain
untuk modal kerja, pendanaan umum,
pembiayaan kembali pinjaman dan kredit
investasi.
The funds received are to be used for
working capital, general funding, loan
refinancing and investment credits.
Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman
sejumlah USD 716 juta, JPY 3 miliar dan
Rp 7,8 triliun, secara total setara dengan
Rp 14,5 triliun (2009: USD 279 juta, JPY 5,6
miliar dan Rp 5,1 triliun, secara total setara
dengan Rp 8,3 triliun) dijamin dengan kas dan
setara kas, investasi lain-lain, piutang
pembiayaan
konsumen,
piutang
sewa
pembiayaan dan aset tetap dari anak
perusahaan langsung dan tidak langsung
yang bersangkutan (lihat Catatan 7a, 7b dan
13).
As at 31 December 2010, loans amounting
to USD 716 million, JPY 3 billion and
Rp 7.8 trillion, equivalent to a total of
Rp 14.5 trillion (2009: USD 279 million,
JPY 5.6 billion and Rp 5.1 trillion,
equivalent to a total of Rp 8.3 trillion) are
secured by cash and cash equivalents,
other investments, consumer financing
receivables, financing lease receivables
and fixed assets of the respective direct
and indirect subsidiaries (refer to Notes 7a,
7b and 13).
21. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
21. DEBT SECURITIES IN ISSUE
2010
Hutang obligasi
Medium Term Notes
2009
4,178
2,679
6,857
(2,839)
Bonds
Medium Term Notes
Bagian jangka pendek
4,839
2,428
7,267
(3,902)
Bagian jangka panjang
3,365
4,018
Non-current portion
Halaman - 64 - Page
Current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. SURAT BERHARGA
(lanjutan)
21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
a.
YANG
DITERBITKAN
Hutang obligasi
a.
Rincian dari hutang obligasi adalah sebagai
berikut:
Bonds
Details of bonds are as follows:
2010
Rupiah
Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010
dengan Tingkat Bunga Tetap
Peringkat
Pefindo/
Pefindo
Rating
idAA
Jangka
pendek/
Current
Jangka
panjang/
Non-current
200
-
idAA
326
326
-
idAA
343
133
210
idAA
1,396
427
969
idAA
332
332
-
idAA
324
324
-
idAA
522
92
430
idAA
1,396
299
1,097
4,839
2,133
2,706
Jumlah/Total
Rupiah
Obligasi Astra Sedaya Finance VI Tahun 2005
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009
dengan Tingkat Bunga Tetap
Jumlah/
Total
200
Peringkat
Pefindo/
Pefindo
Rating
idAA-
2009
Jangka
pendek/
Current
Jumlah/
Total
Jangka
panjang/
Non-current
48
48
-
idAA-
561
361
200
idAA-
566
201
365
idAA-
881
489
392
idAA-
599
268
331
idAA-
528
169
359
idAA-
995
363
632
4,178
1,899
2,279
Jumlah/Total
Informasi lain mengenai hutang obligasi pada
tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai
berikut:
Halaman - 65 - Page
Other information relating to bonds as at 31
December 2010 is as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. SURAT BERHARGA
(lanjutan)
21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
a.
YANG
DITERBITKAN
Hutang obligasi (lanjutan)
Hutang obligasi/
Bonds *)
Obligasi Astra Sedaya Finance VIII
Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance IX
Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance X
Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance XI
Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance VII
Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance VIII
Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance IX
Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance X
Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap
a.
Pokok
obligasi/
Bonds
principal
200
366
394
1,500
350
360
635
1,500
Bonds (continued)
Wali amanat/
Trustee
Jatuh tempo/
Maturity
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
Tingkat bunga/
Interest rates
28 Juni/June 2011
10.35%
2011
10.13% - 10.30%
2011 - 2012
14.56% - 14.90%
2011 - 2014
8.47% - 10.90%
2 Mei/May 2011
10.75%
13 Mei/May 2011
12.63%
2011 - 2012
13.55% - 14.60%
2011 - 2014
8.10% - 10.55%
Catatan/Note:
*) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah saldo pokok obligasi (lihat Catatan 7a)/
Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7a)
b.
Dana yang diperoleh dari penerbitan hutang
obligasi digunakan untuk tujuan modal kerja
dan penerbit dibatasi dalam melakukan
corporate actions tertentu dan harus
mempertahankan sejumlah rasio keuangan
tertentu.
The funds received from issue of bonds are
to be used for working capital purposes
and issuers are restricted from taking
certain corporate actions and must
maintain certain financial ratios.
Pembayaran bunga hutang obligasi dilakukan
setiap tiga bulanan.
Interest on bonds is paid on a quarterly
basis.
Semua hutang obligasi tersebut dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia.
All the bonds are listed on the Indonesia
Stock Exchange.
Medium Term Notes
b.
Rincian dari Medium Term Notes (“MTN”)
adalah sebagai berikut:
Medium Term Notes
Details of Medium Term Notes (“MTNs”)
are as follows:
2010
Peringkat
Pefindo/
Pefindo
Rating
Jumlah/
Total
Jangka
pendek/
Current
Jangka
panjang/
Non-current
Rupiah
MTN Astra Sedaya Finance I Tahun 2009
MTN Astra Sedaya Finance II Tahun 2009
MTN Federal International Finance II Tahun 2009
MTN Federal International Finance III Tahun 2010
MTN Serasi Autoraya I Tahun 2009
MTN Serasi Autoraya II Tahun 2010
MTN Surya Artha Nusantara Finance I Tahun 2010
idAA
idAA
idAA
idAA
idA+
idA+
idA-
Halaman - 66 - Page
670
460
499
300
100
100
299
670
460
499
100
40
-
300
60
299
2,428
1,769
659
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. SURAT BERHARGA
(lanjutan)
21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
b.
YANG
DITERBITKAN
Medium Term Notes (lanjutan)
b.
Medium Term Notes (continued)
2009
Peringkat
Pefindo/
Pefindo
Rating
Jumlah/
Total
Jangka
pendek/
Current
Jangka
panjang/
Non-current
Rupiah
MTN Astra Sedaya Finance I Tahun 2009
MTN Astra Sedaya Finance II Tahun 2009
MTN Federal International Finance I Tahun 2009
MTN Federal International Finance II Tahun 2009
MTN Serasi Auto Raya Tahun 2009
idAAidAAidAAidAAidAA-
Informasi lain mengenai MTN pada tanggal 31
Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Pokok/
Principal
MTN Astra Sedaya Finance I
Tahun 2009
MTN Astra Sedaya Finance II
Tahun 2009
MTN Federal International Finance II
Tahun 2009
690
MTN Federal International Finance III
Tahun 2010
MTN Serasi Autoraya I Tahun 2009
300
100
MTN Serasi Autoraya II Tahun 2010
100
MTN Surya Artha Nusantara Finance I
Tahun 2010
300
460
500
799
780
500
500
100
110
320
500
10
689
460
500
90
2,679
940
1,739
Other information relating to MTNs as at 31
December 2010 is as follows:
Wali amanat/
Trustee
Jatuh tempo/
Maturity
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Batavia Prosperindo
Sekuritas
PT NISP Sekuritas
PT Danareksa Investment
Management
PT Danareksa Investment
Management
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
Tingkat bunga/
Interest rates
Jaminan/
Security
2011
11.20% - 11.75%
Catatan/Note a)
2011
10.50%
Catatan/Note a)
2011
11.35%
Catatan/Note a)
27 Januari/
January 2012
30 Desember/
December 2011
2011 - 2012
10.50%
Catatan/Note
11.50%
Catatan/Note b)
11.50%
Catatan/Note b)
25 Februari/
February 2012
11.38%
Catatan/Note c)
a)
Catatan/Note:
Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan
7a)/Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer
to Note 7a)
b)
Dijamin dengan jaminan fidusia dari aset tetap sampai dengan 80% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan 13)/Secured by fiduciary
guarantee over fixed asset amounting to 80% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer to Note 13)
c)
Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang sewa pembiayaan sampai dengan 100% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan
7b)/Secured by fiduciary guarantee over financing lease receivables amounting to 100% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer to
Note 7b)
a)
Sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan
MTN, anak perusahaan diwajibkan memenuhi
batasan-batasan tertentu seperti batasan
rasio keuangan dan batasan corporate
actions tertentu.
As specified by the trustee agreements of
the MTNs, subsidiaries are required to
comply with certain covenants, such as
financial ratio covenants and are restricted
from taking certain corporate actions.
Pembayaran bunga MTN dilakukan setiap
satu atau tiga bulanan.
Interest on MTNs is paid on a monthly or
quarterly basis.
22. HAK MINORITAS
22. MINORITY INTERESTS
Rincian kepemilikan pemegang saham minoritas
atas ekuitas dan bagian atas hasil bersih anak
perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai
berikut:
Details of minority interests in the equity and
share of results of consolidated subsidiaries are
as follows:
Halaman - 67 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
22. HAK MINORITAS (lanjutan)
22. MINORITY INTERESTS (continued)
PT United Tractors Tbk
PT Astra Agro Lestari Tbk
PT Astra Sedaya Finance
PT Surya Artha Nusantara Finance
PT Astra Otoparts Tbk
PT Marga Mandalasakti
PT Astra Graphia Tbk
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 100 milliar)/Others (below
Rp 100 billion each)
Total
*)
Pada awal
tahun/
Laba
At beginning
bersih/
of year
Net income
5,626
1,546
1,266
410
811
239
165
46
140
50
115
42
88
27
827
278
2,638
9,038
Lain-lain terutama merupakan penambahan kepemilikan di PT Astra
Sedaya Finance dan PT Sedaya Pratama (lihat Catatan 3).
Pada awal
tahun/
At beginning
of year
PT United Tractors Tbk
PT Astra Agro Lestari Tbk
PT Astra Sedaya Finance
PT Surya Artha Nusantara Finance
PT Astra Otoparts Tbk
PT Marga Mandalasakti
PT Astra Graphia Tbk
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 100 milliar)/Others (below
Rp 100 billion each)
Total
*)
(24)
(1,138)
9,379
Others mainly represent additional of ownerships in PT Astra Sedaya
Finance and PT Sedaya Pratama (refer to Note 3).
2009
Penambahan
ekuitas anak
perusahaan/
Changes in
equity of
Dividen/
subsidiaries
Dividend
Lain-lain/
Others
Pada akhir
tahun/
At end of
year
4,515
1,049
735
148
164
175
77
634
1,549
337
189
31
41
37
15
205
(473)
(120)
(87)
(3)
(12)
(9)
(4)
(93)
24
(26)
(11)
1
13
11
(54)
(88)
68
5,626
1,266
811
165
140
115
88
827
7,497
2,404
(801)
1
(63)
9,038
23. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham berdasarkan catatan
yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biro
administrasi efek, adalah sebagai berikut:
*)
(1,135)
Laba
bersih/
Net income
23. MODAL SAHAM
Jardine Cycle & Carriage Ltd
Budi Setiadharma (Presiden
Komisaris)
Anthony John Liddell Nightingale
*)
(Komisaris)
Lain-lain (masing-masing
dibawah 5%)
2010
Penambahan
ekuitas anak
perusahaan/
Pada akhir
Changes in
tahun/
Dividen/
equity of
Lain-lain*)/
At end of
Dividend
subsidiaries
year
Others*)
(660)
20
6,532
(210)
1,466
(106)
15
(959)
(14)
197
(21)
169
(12)
145
(7)
108
(105)
(59)
(179)
762
Details of shareholders based on records
maintained by PT Raya Saham Registra, the
share administrator, are as follows:
31 Desember/December 2010
Jumlah saham
ditempatkan
dan disetor
penuh/
Persentase
Number of
kepemilikan/
shares issued
Percentage
and
of
Jumlah/
fully paid
ownership
Amount
2,028,825,504
50.11%
1,015
871,500
0.02%
610,000
0.02%
-
2,018,048,310
49.85%
1,009
4,048,355,314
100%
2,024
Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty
Omnibus.
*)
Jardine Cycle & Carriage Ltd
Budi Setiadharma (President
Commissioner)
Anthony John Liddell Nightingale
*)
(Commissioner)
Others (each less than 5%)
All shares are owned through UBS AG Hong Kong NonTreaty Omnibus.
Halaman - 68 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (lanjutan)
23. SHARE CAPITAL (continued)
31 Desember/December 2009
Jumlah saham
ditempatkan
dan disetor
penuh/
Persentase
Number of
kepemilikan/
shares issued
Percentage
and
of
Jumlah/
fully paid
ownership
Amount
Jardine Cycle & Carriage Ltd
Budi Setiadharma (Presiden
Komisaris)
Anthony John Liddell Nightingale
*)
(Komisaris)
Muhamad Chatib Basri
(Komisaris)
Lain-lain (masing-masing
dibawah 5%)
*)
2,028,825,504
871,500
50.11%
0.02%
1,015
-
610,000
0.02%
-
1,500
0.00%
-
2,018,046,810
49.85%
1,009
4,048,355,314
100%
2,024
*)
Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty
Omnibus.
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Jardine Cycle & Carriage Ltd
Budi Setiadharma (President
Commissioner)
Anthony John Liddell Nightingale
*)
(Commissioner)
Muhamad Chatib Basri
(Commissioner)
Others (each less than 5%)
All shares are owned through UBS AG Hong Kong NonTreaty Omnibus.
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2010
dan/and
2009
Selisih antara pembayaran yang diterima
dengan nilai nominal, bersih
Rights yang habis masa berlakunya
Kompensasi berbasis saham karyawan yang
habis masa berlakunya
1,099
Excess of proceeds over par value, net
2
5
Expired rights
Expired employee share-based compensation
1,106
25. PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN,
PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY
CONTROLLED ENTITIES
Akun ini merupakan bagian Perseroan atas
perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan
asosiasi dan jointly controlled entities, yang
terutama berhubungan dengan transaksi yang
mengubah persentase kepemilikan Perseroan pada
anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities, keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi atas efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual, cadangan lindung nilai dan
selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan.
2010
Otomotif
Jasa keuangan
Agribisnis
Teknologi informasi
Alat berat dan pertambangan
Infrastruktur dan logistik
25. CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES,
ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED
ENTITIES
This account represents the Company’s share of
the changes in equity of subsidiaries, associates
and jointly controlled entities, which mainly
relates to transactions which change the
Company’s percentage of ownership in
subsidiaries, associates and jointly controlled
entities, unrealised gains or losses from
available-for-sale securities, hedging reserves
and exchange differences from financial
statements translation.
2009
645
317
112
63
209
103
645
77
112
63
179
102
1,449
1,178
Halaman - 69 - Page
Automotive
Financial services
Agribusiness
Information technology
Heavy equipment and mining
Infrastructure and logistic
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
26. DIVIDEN
26. DIVIDENDS
Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perseroan
mengumumkan dividen kas interim untuk tahun
2010 sebesar Rp 1,9 triliun atau Rp 470 (dalam
satuan Rupiah) per saham. Dividen tersebut telah
dibayarkan pada tanggal 15 November 2010.
On 1 October 2010, the Company declared an
interim cash dividend for 2010 amounting to
Rp 1.9 trillion or Rp 470 (full Rupiah) per share.
The dividend was paid on 15 November 2010.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perseroan tanggal 26 Mei 2010, pemegang
saham telah menyetujui pembagian total dividen
kas untuk tahun 2009 sejumlah Rp 4,5 triliun atau
Rp 1.120 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Termasuk di dalamnya dividen kas interim
sejumlah Rp 290 (dalam satuan Rupiah) per
saham yang telah dibayarkan pada tanggal 16
November 2009. Sisanya sebesar Rp 3,3 triliun
atau Rp 830 (dalam satuan Rupiah) per saham
telah dibayarkan pada tanggal 5 Juli 2010.
At the Company’s Annual General Meeting of
Shareholders held on 26 May 2010, a total
dividend for 2009 of Rp 4.5 trillion or Rp 1,120
(full rupiah) per share was approved. This
included the interim cash dividend of Rp 290
(full Rupiah) per share, paid on 16 November
2009. The remaining Rp 3.3 trillion or Rp 830
(full Rupiah) per share was paid on 5 July 2010.
27. SALDO LABA DICADANGKAN
27. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan
Undang-undang
Perseroan
Terbatas, perusahaan diharuskan untuk membuat
penyisihan cadangan wajib hingga sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal yang
ditempatkan dan disetor penuh.
Under Indonesian Company Law, companies
are required to set up a statutory reserve
amounting to at least 20% of the company’s
issued and paid up capital.
Saldo
laba
dicadangkan
pada
tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp
425 miliar.
The balance of the appropriated retained
earnings reserve as at 31 December 2010 and
2009 is Rp 425 billion.
28. PENDAPATAN BERSIH
Penjualan barang
Jasa dan sewa
Jasa keuangan
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 33b)
Pihak ketiga
28. NET REVENUE
2010
98,956
21,230
9,805
129,991
(3,044)
2009
71,271
18,994
8,261
98,526
(2,374)
Related parties (refer to Note 33b)
126,947
96,152
Third parties
Sales of goods
Services and rental
Financial services
Insentif penjualan sejumlah Rp 1,1 triliun (2009:
Rp 602 miliar) dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bersih dari penjualan barang.
Sales incentives of Rp 1.1 trillion (2009:
Rp 602 billion) were recorded as part of net
revenue attributable to sales of goods.
Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu
yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan
bersih.
No revenue earned from individual customers
exceeded 10% of total net revenue.
Halaman - 70 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
29. BEBAN POKOK PENDAPATAN
29. COST OF REVENUE
2010
Bahan baku
Tenaga kerja langsung
Beban produksi tidak langsung
Jumlah beban produksi
Barang dalam proses
Awal tahun
Anak perusahaan yang dilepas
Akhir tahun
2009
6,584
1,461
5,766
4,190
1,072
5,524
13,811
10,786
208
(31)
(245)
250
(208)
Raw material
Direct labor
Indirect manufacturing costs
Total manufacturing costs
Work in process
At beginning of year
Disposed subsidiaries
At end of year
Beban pokok produksi
13,743
10,828
Cost of goods manufactured
Barang jadi
Awal tahun
Pembelian
Anak perusahaan yang dilepas
Akhir tahun
5,370
71,919
(43)
(7,853)
6,502
47,003
(5,370)
Finished goods
At beginning of year
Purchases
Disposed subsidiaries
At end of year
83,136
58,963
Cost of revenue - sales of goods
16,713
3,268
14,070
2,722
Cost of revenue - services and rental
Cost of revenue - financial services
103,117
75,755
Total cost of revenue
Beban pokok pendapatan - penjualan
barang
Beban pokok pendapatan - jasa dan sewa
Beban pokok pendapatan - jasa keuangan
Jumlah beban pokok pendapatan
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga
yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok
pendapatan konsolidasian.
No purchases from third party suppliers
exceeded 10% of the total consolidated cost of
revenue.
Lihat Catatan 33c untuk rincian pembelian dari
pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Note 33c for details of purchases from
related parties.
30. BEBAN USAHA
30. OPERATING EXPENSES
2010
Beban penjualan
Iklan dan promosi
Imbalan kerja
Distribusi, gudang dan pengepakan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Rugi penjualan agunan yang diambil alih
Pelayanan purna jual
Perbaikan dan perawatan
Komisi penjualan
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 100 miliar)
2009
1,702
1,096
961
951
796
896
775
574
403
128
88
503
566
389
300
84
437
381
6,230
4,800
Halaman - 71 - Page
Selling expenses
Advertising and promotion
Employee benefits
Distribution, warehousing and
packaging
Provision for doubtful receivables
Loss on sale of repossessed collateral
After sales service
Repairs and maintenance
Sales commission
Others (below Rp 100 billion each)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. BEBAN USAHA (lanjutan)
30. OPERATING EXPENSES (continued)
2010
Beban umum dan administrasi
Imbalan kerja
Honorarium tenaga ahli
Penyusutan dan amortisasi
Perbaikan dan perawatan
Perjalanan dan transportasi
Komunikasi
Alat tulis dan beban kantor lainnya
Pendidikan dan pelatihan
Pajak dan perizinan
Sewa
Donasi dan representasi
Keamanan
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 100 miliar)
3,618
395
356
293
180
179
177
155
151
130
113
102
70
2009
3,113
275
342
273
135
164
143
102
123
105
94
91
255
5,919
5,215
12,149
10,015
31. PENGHASILAN LAIN-LAIN, BERSIH
General and administrative expenses
Employee benefits
Professional fees
Depreciation and amortisation
Repairs and maintenance
Travelling and transportations
Communications
Stationery and other office expenses
Education and training
Taxes and licenses
Rent
Donation and representation
Security
Others (below Rp 100 billion each)
31. OTHER INCOME, NET
2010
Penghasilan dari bea balik nama kendaraan
Pendapatan dividen
Penghasilan komisi
Keuntungan penjualan surat berharga
Keuntungan pelepasan aset tetap
dan properti investasi
Kerugian pelepasan investasi
di anak perusahaan
Lain-lain
2009
733
216
185
118
35
446
84
120
65
114
(128)
(23)
259
1,418
107
913
Income from vehicle registrations
Dividend income
Commission income
Gain on sale of marketable securities
Gain on disposal of fixed assets
and investment property
Loss on disposal of investment
in subsidiaries
Others
32. INFORMASI SEGMEN
32. SEGMENT INFORMATION
a. Segmen usaha
a. Business segment
Informasi mengenai segmen usaha Grup
adalah sebagai berikut:
Details of the Group’s business segments
are as follows:
Pendapatan bersih/Net revenue
Pelanggan di
luar
perusahaan/
External
customers
Otomotif
Jasa keuangan
Alat berat dan
pertambangan
Agribisnis
Infrastuktur dan
logistik
Teknologi
informasi
Antar
segmen/
Inter
segment
Jumlah/
Total
2009
Pelanggan di
luar
perusahaan/
External
customers
Antar
segmen/
Inter
segment
Jumlah/
Total
69,093
9,805
37,261
1,124
162
62
70,217
9,967
37,323
49,401
8,261
29,181
468
122
61
8,844
3,569
390
8,844
3,959
7,424
2,993
132
1,419
146
1,565
1,266
69
131,875
(1,884)
98,526
-
852
(852)
129,991
98,526
Jumlah
Eliminasi*
129,991
-
Konsolidasian
129,991
*)
2010
1,884
(1,884)
-
*)
Eliminasi antar segmen usaha.
Halaman - 72 - Page
49,869 Automotive
8,383 Financial services
29,242 Heavy equipment
and mining
7,424 Agribusiness
3,125 Infrastructure and
logistic
1,335 Information
technology
99,378 Total
(852)Elimination*
98,526 Consolidated
Elimination between business segments.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued)
a. Segmen usaha (lanjutan)
a. Business segment (continued)
Beban pokok pendapatan/
Cost of revenue
2010
2009
Otomotif
Jasa keuangan
Alat berat dan
pertambangan
Agribisnis
Infrastruktur dan
logistik
Teknologi informasi
61,734
3,460
30,527
43,694
2,847
22,571
2,569
2,781
5,156
1,953
2,162
5,164
5,234
2,783
4,322
2,209
3,003
794
2,602
589
1,109
Jumlah
Eliminasi*
104,847
(1,730)
Konsolidasian
103,117
Beban bunga/
Interest expense
2010
2009
Otomotif
Jasa keuangan
Alat berat dan
pertambangan
Agribisnis
Infrastruktur dan
logistik
Teknologi
informasi
158
113
14,461
264
12,583
173
Total
Elimination*
75,755
14,725
12,756
Consolidated
Jumlah kewajiban/
Total liabilities
2010
2009
55
201
47
184
17,944
36,303
29,569
14,604
26,114
24,357
8,738
27,384
13,537
6,419
19,110
10,455
8
282
31
219
8,792
6,023
7,571
4,465
1,336
4,461
1,144
2,912
3
17
982
775
521
398
549
(65)
-
498
(13)
-
Konsolidasian
484
485
99,613
(1,809)
15,053
112,857
Penyusutan dan amortisasi/
Depreciation and amortisation
2010
2009
376
353
298
250
2,927
2,245
Konsolidasian
*)
951
55,977
(1,809)
-
40,438 Total
(432) Elimination*
- Investment in
associates and
jointly controlled
entities
88,938
54,168
40,006
Pengeluaran modal/
Capital expenditure
2010
2009
1,097
411
97
162
4,396
4,570
282
605
78
1,558
2,195
84
1,396
479
78
4,566
3,655
9,427
7,581
250
955
87
*)
Lihat Catatan 11 untuk rincian segmen dari
bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities.
b. Segmen geografis
Automotive
Financial services
Heavy equipment
and mining
Agribusiness
Infrastructure and
logistic
Information
technology
77,886
(432)
11,484
Eliminasi antar segmen usaha.
Segmen usaha Grup
beroperasi di Indonesia.
Automotive
Financial services
Heavy equipment and
mining
Agribusiness
Infrastructure and
logistic
Information technology
76,594
(839)
Jumlah aset/
Total assets
2010
2009
Jumlah
Eliminasi*
Investasi pada
perusahaan
asosiasi dan
jointly controlled
entities
Otomotif
Jasa keuangan
Alat berat dan
pertambangan
Agribisnis
Infrastruktur dan logistik
Teknologi informasi
Laba usaha/
Operating income
2010
2009
Consolidated
Automotive
Financial services
Heavy equipment and
mining
Agribusiness
Infrastructure and logistic
Information technology
Consolidated
Elimination between business segments.
Refer to Note 11 for segment details of the
share of results of associates and jointly
controlled entities.
b. Geographic segment
hampir
seluruhnya
The Group’s business segments almost
exclusively operate in Indonesia.
Halaman - 73 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
33. INFORMASI
MENGENAI
PIHAK
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG
33. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan
transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa yang terutama meliputi
transaksi-transaksi penjualan, pembelian dan
transaksi keuangan lainnya. Kebijakan Grup atas
transaksi seperti tersebut di atas adalah
menggunakan prinsip arm’s length.
In the normal course of business, the Group
engages in transactions with related parties
primarily consisting of sales, purchases and
other financial transactions. It is the policy of
the Group that such transactions be entered
into on an arm’s length basis.
a.
a.
Sifat hubungan dan transaksi
Nature of relationship and transactions
Rincian sifat hubungan dan transaksi dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah sebagai berikut:
Details of the nature of relationships and
transactions with related parties are as
follows:
i.
i.
Anak perusahaan langsung dan tidak
langsung.
Lihat Catatan 1d untuk rincian anak
perusahaan
langsung
dan
anak
perusahaan
tidak
langsung
yang
signifikan dari Perseroan.
ii.
Direct and indirect subsidiaries.
Refer to Note 1d for details of the
Company’s direct subsidiaries and
significant indirect subsidiaries.
Perusahaan
asosiasi
dan
jointly
controlled entities langsung dan tidak
langsung.
ii.
Direct and indirect associates and
jointly controlled entities.
Lihat
Catatan
11
untuk
rincian
perusahaan
asosiasi
dan
jointly
controlled entities langsung dan tidak
langsung Perseroan.
Refer to Note 11 for details of the
Company’s
direct
and
indirect
associates and jointly controlled
entities.
Anak perusahaan dari jointly controlled
entity adalah sebagai berikut:
Subsidiary of jointly controlled entity is
as follows:
Melalui/Through PT Denso Indonesia
Melalui/Through PT Traktor Nusantara
: PT Denso Sales Indonesia
: PT Swadaya Harapan Nusantara
iii. Dimiliki oleh karyawan Grup:
iii. Owned by the Group’s employees:
Koperasi Karyawan Astra
Halaman - 74 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. INFORMASI
MENGENAI
PIHAK
YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b.
Pendapatan
b. Revenue
Rincian pendapatan yang diperoleh dari
pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah sebagai berikut:
Details of revenue earned from related
parties are as follows:
2010
% a)
PT Astra Honda Motor
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Astra Daihatsu Motor
PT Inti Ganda Perdana
PT AT Indonesia
PT United Tractors Semen Gresik
PT Kayaba Indonesia
PT Denso Indonesia
PT Toyota-Astra Motor
PT Komatsu Remanufacturing Asia b)
PT Bank Permata Tbk
PT Traktor Nusantara
PT GS Battery
PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly
PT Tri Dharma Wisesa)
PT Aisin Indonesia
PT Toyofuji Logistics Indonesia
PT PAM Lyonnaise Jaya
PT Toyota Astra Financial Services
PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia
PT Federal Nittan Industries
PT Swadaya Harapan Nusantara
PT Astra Auto Finance
PT Komatsu Astra Finance
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/
Others (below Rp 1 billion each)
Jumlah/Total
a) % terhadap jumlah pendapatan bersih.
b) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010.
2009
Rp
% a)
Rp
1.15
0.31
0.28
0.15
0.08
0.06
0.05
0.05
0.04
0.04
0.03
0.03
0.02
0.01
1,499
405
358
196
103
78
64
63
58
46
42
40
20
16
1.23
0.33
0.28
0.14
0.09
0.02
0.04
0.05
0.04
0.03
0.01
0.02
0.01
1,211
322
279
140
84
23
35
49
41
30
12
20
13
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
15
11
8
7
7
2
2
1
1
2
0.01
0.07
0.01
0.01
0.00
0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
11
71
14
6
4
5
1
1
1
1
2.35
3,044
2.40
2,374
a) % of total net revenue.
b) An associate since January 2010.
Halaman - 75 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. INFORMASI
MENGENAI
PIHAK
YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
c.
Pembelian barang dan jasa
c. Purchase of goods and services
Rincian pembelian barang dan jasa dari
pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah sebagai berikut:
Details of purchase of goods and services
from related parties are as follows:
% a)
% a)
Rp
2009
Rp
PT Toyota-Astra Motor
PT Astra Daihatsu Motor
PT Astra Honda Motor
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT GS Battery
PT Komatsu Remanufacturing Asia b)
PT Denso Sales Indonesia
PT Toyofuji Logistics Indonesia
PT Kayaba Indonesia
PT Denso Indonesia
PT Toyofuji Serasi Indonesiac)
PT Traktor Nusantara
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
PT DIC Astra Chemical
PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly
PT Tri Dharma Wisesa)
PT Inti Ganda Perdana
PT Fuji Technica Indonesia
PT Swadaya Harapan Nusantara
25.90
8.56
8.42
2.34
1.10
0.53
0.24
0.11
0.07
0.03
0.02
0.01
0.01
0.01
0.01
29,859
9,870
9,710
2,695
1,264
613
282
132
77
34
26
16
12
7
7
22.83
7.82
10.09
2.15
1.44
0.24
0.10
0.10
0.04
0.02
0.01
0.01
0.01
19,584
6,711
8,651
1,839
1,233
204
90
83
33
15
5
5
5
0.00
0.00
-
5
2
-
0.00
0.00
0.01
1
1
6
Jumlah/Total
47.36
54,611
44.87
38,466
a) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan dan beban usaha.
b) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010.
c) Perusahaan asosiasi sejak Desember 2009.
d.
2010
Penghasilan dan beban bunga
a) % of total cost of revenue and operating expenses.
b) An associate since January 2010.
c) An associate since December 2009.
d.
Rincian penghasilan dan beban bunga dari
pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah sebagai berikut:
Interest income and expense
Details of interest income and expense
from related parties are as follows:
Penghasilan bunga/Interest income
% *)
PT Bank Permata Tbk
PT Gresik Distribution Terminal
PT Astra Daihatsu Motor
PT PAM Lyonnaise Jaya
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/
Others (below Rp 1 billion each)
Jumlah/Total
*) % terhadap jumlah penghasilan bunga.
*)
Halaman - 76 - Page
2010
Rp
% *)
2009
Rp
24.50
0.60
0.40
0.20
0.20
123
3
2
1
1
23.27
0.18
1.95
0.36
0.18
131
1
11
2
1
25.90
130
25.94
146
% of total interest income.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. INFORMASI
MENGENAI
PIHAK
YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
d.
Penghasilan dan beban bunga (lanjutan)
d.
Suku bunga per tahun untuk IDR berkisar
antara 0,5% dan 10,5% dan untuk USD
berkisar antara 0,5% dan 9,75%. (2009:
untuk IDR antara 6% dan 13,06% dan untuk
USD berkisar antara 0,25% dan 9,75%).
Interest income and expense (continued)
The interest rates per annum for IDR
ranged between 0.5% and 10.5% and for
USD ranged between 0.5% and 9.75%.
(2009: for IDR between 6% and 13.06%
and for USD was between 0.25% and
9.75%).
Beban bunga/Interest expense
% *)
2009
Rp
5.79
3.10
28
15
4.54
1.86
22
9
Jumlah/Total
8.89
43
6.40
31
*)
Penghasilan komisi
e.
% of total interest expense.
Commission income
% *)
PT Astra Honda Motor
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Toyota-Astra Motor
Jumlah/Total
*)
Penghasilan komisi dihitung berdasarkan
jumlah unit penjualan.
Kas dan setara kas
f.
2010
Deposito berjangka dan call deposits:
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah
Persentase terhadap jumlah aset
% *)
Rp
139
35
3
177
8.62
2.13
10.75
2009
Rp
93
23
116
% of other income/(expenses).
Commission income is determined on the
number of units sold.
Kas dan setara kas meliputi saldo bank dan
deposito berjangka dan call deposits pada
BP. Rincian saldo pada BP adalah sebagai
berikut:
Bank:
Rupiah
Mata uang asing
2010
9.86
2.48
0.21
12.55
*) % terhadap jumlah penghasilan/(beban) lain-lain.
f.
% *)
Rp
PT Toyota Astra Financial Services
PT Komatsu Astra Finance
*) % terhadap jumlah beban bunga.
e.
2010
Cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents include cash in
bank and time and call deposits in BP.
Details of balances with BP are as follows:
2009
1,092
292
1,384
1,065
174
1,239
404
135
539
1,923
492
194
686
1,925
1.70%
2.16%
Halaman - 77 - Page
Cash in bank:
Rupiah
Foreign currencies
Time and call deposits:
Rupiah
Foreign currencies
Total
Percentage to total assets
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. INFORMASI
MENGENAI
PIHAK
YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
g.
Piutang usaha
g. Trade receivables
Piutang usaha dari pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
Trade receivables from related parties are
as follows:
2010
Rupiah:
PT Astra Honda Motor
PT Astra Daihatsu Motor
PT Toyota Astra Financial Services
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT AT Indonesia
PT Inti Ganda Perdana
PT Toyota-Astra Motor
PT Kayaba Indonesia
PT United Tractors Semen Gresik
PT Denso Indonesia
PT GS Battery
PT Aisin Indonesia
PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia
PT Bank Permata Tbk
PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa)
PT Toyofuji Logistics Indonesia
PT Traktor Nusantara
PT Astra Auto Finance
PT Federal Nittan Industries
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/
Others (below Rp 1 billion each)
Mata uang asing/Foreign currencies:
PT Astra Honda Motor
PT Kayaba Indonesia
PT Bank Permata Tbk
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Astra Daihatsu Motor
PT Traktor Nusantara
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/
Others (below Rp 1 billion each)
Jumlah/Total
Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets
Halaman - 78 - Page
2009
162
52
26
24
20
19
11
8
6
6
4
3
3
3
2
2
2
1
1
1
149
43
28
19
12
15
5
4
3
5
4
2
1
1
1
1
3
1
1
356
298
10
3
1
2
1
4
2
1
1
16
9
372
307
0.33%
0.35%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. INFORMASI
MENGENAI
PIHAK
YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
h.
Piutang lain-lain
Piutang lain-lain dari
mempunyai hubungan
sebagai berikut:
h. Other receivables
pihak-pihak yang
istimewa adalah
Other receivables from related parties are
as follows:
2010
Rupiah:
Piutang karyawan/Loan to officers and employees
PT Astra Honda Motor
PT Bank Permata Tbk
PT Toyota-Astra Motor
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Inti Ganda Perdana
PT Toyofuji Serasi Indonesia
PT Astra Daihatsu Motor
PT Traktor Nusantara
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/
Others (below Rp 1 billion each
2009
278
57
4
2
1
1
1
3
248
53
1
3
1
89
2
1
347
398
451
65
25
-
472
72
32
1
541
577
Penyisihan piutang ragu-ragu/Provision for doubtful receivables
888
(17)
975
(17)
Jumlah/Total
871
958
0.77%
1.08%
Mata uang asing/Foreign currencies:
PT Bank Permata Tbk
PT Gresik Distribution Terminal
PT Fuji Technica Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/
Others (below Rp 1 billion each
Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets
Semua piutang lain-lain tidak dikenakan
bunga, kecuali piutang dalam USD kepada PT
Fuji
Technica
Indonesia,
PT
Gresik
Distribution Terminal dan PT Bank Permata
Tbk dengan bunga masing-masing sebesar
1,5%, LIBOR + 5,5% dan 9,75% per tahun
dan dalam IDR kepada PT Astra Daihatsu
Motor dengan bunga sebesar 10,5% per
tahun.
Halaman - 79 - Page
All other receivables are non-interest
bearing, except receivables in USD to PT
Fuji Technica Indonesia, PT Gresik
Distribution Terminal and PT Bank
Permata Tbk which bear interest at 1.5%,
LIBOR + 5.5% and 9.75% per annum,
respectively and in IDR to PT Astra
Daihatsu Motor which bear interest at
10.5% per annum.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. INFORMASI
MENGENAI
PIHAK
YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
i.
Hutang usaha
Hutang usaha kepada
mempunyai hubungan
sebagai berikut:
i.
pihak-pihak yang
istimewa adalah
Trade payables
Trade payables to related parties are as
follows:
Rupiah:
PT Astra Honda Motor
PT Toyota-Astra Motor
PT Astra Daihatsu Motor
PT GS Battery
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Denso Sales Indonesia
PT Kayaba Indonesia
PT Denso Indonesia
PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa)
PT Fuji Technica Indonesia
PT Traktor Nusantara
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/
Others (below Rp 1 billion each)
Mata uang asing/Foreign currencies:
PT Komatsu Remanufacturing Asia *)
PT GS Battery
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Jumlah/Total
Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities
j.
*) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010.
*)
Kewajiban lain-lain
j.
Kewajiban lain-lain kepada pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
2010
679
527
229
185
153
64
22
2
2
2
1
1
866
369
141
173
95
21
46
1
1
2
1,867
1,715
133
48
10
191
2,058
3.80%
48
48
1,763
4.41%
An associate since January 2010.
Other liabilities
Other liabilities to related parties are as
follows:
2010
Rupiah:
PT Bank Permata Tbk
PT Astra Auto Finance
PT Toyota-Astra Motor
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/
Others (below Rp 1 billion each)
Jumlah/Total
Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities
Halaman - 80 - Page
2009
2009
39
4
1
22
1
1
1
44
44
25
25
0.08%
0.06%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. INFORMASI
MENGENAI
PIHAK
YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
k.
Pinjaman jangka
jangka panjang
pendek
dan
hutang
k. Short-term
debts
Pinjaman jangka pendek dan hutang jangka
panjang kepada pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
borrowings
and
Short-term borrowings and long-term debts
to related parties are as follows:
2010
PT Komatsu Astra Finance
PT Astra Daihatsu Motor
PT Toyota Astra Financial Services
PT Bank Permata Tbk
Jumlah/Total
Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities
l.
long-term
2009
394
180
206
18
798
515
334
236
1,085
1.47%
2.71%
Suku bunga atas hutang sewa pembiayaan
kepada PT Komatsu Astra Finance adalah
sebesar LIBOR + 2,6% - 2,85% dan SIBOR +
2,6% - 4% per tahun.
Interest rates for obligations under finance
leases to PT Komatsu Astra Finance are
LIBOR + 2.6% - 2.85% and SIBOR + 2.6% 4% per annum.
Lihat Catatan 15 dan 20 untuk suku bunga
atas pinjaman jangka pendek dan jangka
panjang.
Refer to Notes 15 and 20 for interest rates
of short-term and long-term loans.
Pembiayaan bersama
l. Joint financing
Beberapa anak perusahaan menandatangani
perjanjian kerjasama dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, dalam
penyediaan fasilitas pembiayaan konsumen
bersama without recourse. Fasilitas ini bersifat
tidak mengikat sampai dengan penarikan.
Certain subsidiaries have entered into
agreements with related parties, in providing
joint consumer financing without recourse
facilities. These facilities are uncommitted
until they are drawn down.
Saldo pembiayaan bersama dari pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
Joint financing balance from related parties
are as follows:
2010
2009
PT Bank Permata Tbk
PT Toyota Astra Financial Services
PT Komatsu Astra Finance
9,499
23
9
6,730
48
-
Jumlah/Total
9,531
6,778
Halaman - 81 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
34. LABA BERSIH PER SAHAM
34. NET EARNINGS PER SHARE
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi
laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham biasa yang beredar pada periode
bersangkutan.
Laba bersih per saham:
Laba bersih
Rata-rata tertimbang jumlah
saham biasa yang beredar dasar dan dilusian (dalam jutaan)
Laba bersih per saham - dasar dan
dilusian (dalam satuan Rupiah)
Net earnings per share is calculated by
dividing net income by the weighted average
number of ordinary shares outstanding during
the period.
2010
2009
14,366
4,048
10,040
4,048
3,549
2,480
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Net earnings per share:
Net income
Weighted average number of
ordinary shares outstanding basic and diluted (in million)
Net earnings per share - basic
and diluted (full Rupiah)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup
terekspos terhadap berbagai macam risiko
keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar
mata uang asing, risiko tingkat bunga dan risiko
harga), risiko kredit serta risiko likuiditas.
Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk
mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi
tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing
serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat
berdampak pada risiko keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of
financial risks: market risk (including foreign
exchange risk, interest rate risk and price risk),
credit risk and liquidity risk. The Group’s
treasury policies are designed to mitigate the
financial impact of fluctuations in interest rates
and foreign exchanges rates and to minimise
potential adverse effects on the Group’s
financial risk.
Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif,
terutama interest rate dan cross currency swaps
untuk mengelola aset dan kewajiban Grup sesuai
dengan kebijakan keuangan Grup. Kebijakan
keuangan Grup adalah tidak mengijinkan adanya
transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif. Nilai
nosional dan nilai wajar dari instrumen keuangan
derivatif disajikan pada Catatan 8c.
The
Group
uses
derivative
financial
instruments, principally interest rate swaps and
cross currency swaps to manage the Group’s
assets and liabilities in accordance with the
Group’s treasury policies. It is the Group’s
policy not to enter into derivative transactions
for speculative purposes. The notional amounts
and fair values of derivative financial
instruments are disclosed in Note 8c.
Faktor-faktor risiko keuangan
Financial risk factors
(i) Risiko pasar
(i) Market risk
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk
Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang
asing yang terutama timbul dari aset dan
kewajiban moneter yang diakui dalam mata
uang yang berbeda dengan mata uang
fungsional
entitas
yang
bersangkutan.
Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakan
lindung nilai natural yang berasal dari aset
dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing yang sama.
The Group is exposed to foreign exchange
risk arising from various currency
exposures. Foreign exchange risk primarily
arises from recognised monetary assets
and liabilities that are denominated in a
currency that is not the entity’s functional
currency. These exposures are managed
partly by using natural hedges that arise
from monetary assets and liabilities in the
same foreign currency.
Halaman - 82 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan)
(i) Market risk (continued)
Risiko nilai
(lanjutan)
tukar
mata
uang
asing
Foreign exchange risk (continued)
Pinjaman dalam mata uang asing diharuskan
untuk diswap menjadi mata uang fungsional
perusahaan dengan menggunakan crosscurrency swap kecuali jika pinjaman dalam
mata uang asing tersebut tersebut dibayar
dengan arus kas yang berasal dari mata uang
asing yang sama. Tujuan dari aktivitas lindung
nilai ini untuk mengantisipasi dampak
perubahan nilai tukar mata uang asing
terhadap aset dan kewajiban, serta perkiraan
laba rugi Grup.
Foreign currency borrowings are required
to be swapped into the entity’s functional
currency using cross-currency swaps
except where the foreign currency
borrowings are repaid with cash flows
generated in the same foreign currency.
The purpose of these hedges is to mitigate
the impact of movements in foreign
exchange rates on assets and liabilities
and the profit and loss accounts of the
Group.
Aset dan kewajiban moneter bersih dalam
mata uang asing disajikan pada Catatan 37.
Net monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are
disclosed in Note 37.
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Grup terekspos risiko tingkat suku bunga
yang berasal dari perubahan tingkat bunga
atas aset dan kewajiban yang dikenakan
bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya
dengan menggunakan interest rate swaps
untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat
bunga mengambang menjadi tingkat bunga
tetap. Kebijakan Grup, untuk perusahaan di
luar jasa keuangan adalah menjaga agar
minimum 40%-60% dari total pinjamannya
dengan jatuh tempo sampai dengan 5 tahun,
merupakan pinjaman dengan tingkat suku
bunga tetap. Perusahaan jasa keuangan pada
umumnya memperoleh pinjaman dengan
tingkat suku bunga tetap. Pinjaman ini
menyebabkan Grup terekspos terhadap risiko
tingkat bunga atas nilai wajar, dimana risiko
ini disalinghapus dengan piutang pembiayaan
dengan suku bunga tetap. Pinjaman ini
umumnya memiliki tenor yang sama dengan
piutang pembiayaannya.
The Group is exposed to interest rate risk
through the impact of rate changes on
interest bearing assets and liabilities.
These exposures are managed mainly
through the use of interest rate swaps,
which have the economic effect of
converting borrowings from floating rate to
fixed rate. The Group’s guideline is to
maintain at least 40%-60% of its gross
borrowings with a maturity up to 5 years,
exclusive of the financial services
companies, in fixed rate instruments. The
financial services companies borrow
predominantly at a fixed rate. The
borrowings expose the Group to fair value
interest rate risk, which are offset by
financing receivables held at a fixed rate.
The borrowings are generally have a same
tenor with the financing receivables.
Profil
pinjaman
Grup
setelah
memperhitungkan transaksi lindung nilai
adalah sebagai berikut:
The Group’s borrowings profile after taking
into account hedging transactions is as
follows:
Pinjaman dengan tingkat suku bunga
tetap
Pinjaman dengan tingkat suku bunga
mengambang
2010
2009
22,719
16,975
9,019
4,946
31,738
21,921
Halaman - 83 - Page
Fixed interest rates borrowings
Floating interest rates borrowings
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan)
(i) Market risk (continued)
Risiko harga
Price risk
Grup terekspos risiko harga yang berasal dari
investasi dalam efek yang tersedia untuk
dijual dan dicatat sebesar nilai wajar.
Keuntungan dan kerugian yang terjadi atas
perubahan nilai wajar investasi efek yang
tersedia untuk dijual dicatat di ekuitas.
The Group is exposed to security price risk
because of investments which are
available-for-sale and carried at fair value.
Gains and losses arising from changes in
the fair value of available-for-sale
investments are recognised in equity.
Grup tidak melakukan lindung nilai terhadap
investasi tersedia untuk dijual. Kinerja
investasi kategori tersedia untuk dijual
dimonitor secara periodik, bersamaan dengan
pengujian relevansi instrumen investasi
tersebut terhadap rencana strategis jangka
panjang Grup. Rincian investasi tersedia
untuk dijual disajikan dalam Catatan 5.
The Group’s policy is not to hedge
available-for-sale
investments.
The
performance of the Group’s available-forsale
investments
are
monitored
periodically, together with a regular
assessment of their relevance to the
Group’s long term strategic plans. Details
of
the
Group’s
available-for-sale
investments are set out in Note 5.
Grup terekspos risiko harga komoditas yang
berasal dari perubahan harga komoditas
terutama minyak kelapa sawit dan batubara.
Kebijakan Grup pada umumnya tidak
melakukan lindung nilai terhadap risiko harga
komoditas, meskipun untuk kepentingan
strategis tertentu aktivitas lindung nilai
tersebut dapat dilakukan. Dalam kondisi
seperti diatas, Grup dapat melakukan
transaksi forward contract untuk melakukan
pembelian atau penjualan komoditas di masa
depan pada tingkat harga tertentu.
The Group is exposed to commodity price
risk, arising from changes in commodity
prices, primarily crude palm oil and coal.
The Group’s policy is generally not to
hedge commodity price risk, although
limited hedging is undertaken for strategic
reasons. In such cases, the Group may
enter into a forward contract to sell the
commodity at a fixed price at a future date.
(ii) Risiko kredit
(ii) Credit risk
Grup memiliki risiko pembiayaan yang
terutama berasal dari simpanan di bank,
investasi dalam bentuk efek, kredit yang
diberikan kepada pelanggan, serta piutang
lain-lain (termasuk aset derivatif). Grup
mengelola risiko kredit yang terkait dengan
simpanan di bank, investasi dalam bentuk
efek dan aset derivatif dengan memonitor
reputasi, credit ratings dan menekan risiko
agregat dari masing-masing pihak dalam
kontrak.
The Group is exposed to credit risk
primarily from deposits with banks,
investment securities, credit exposures
given to customers and other receivables
(including derivative assets). The Group
manages credit risk exposed from its
deposits with banks, investment securities
and derivative assets by monitoring
reputation, credit ratings and limiting the
aggregate
risk
to
any
individual
counterparty.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada
pelanggan yang sebagian besar berasal dari
aktivitas pembiayaan, Grup menerapkan
kebijakan pemberian kredit berdasarkan
prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring
portofolio kredit secara berkesinambungan
dan melakukan pengelolaan penagihan
angsuran atas piutang pembiayaan untuk
meminimalisir risiko kredit.
In respect of credit exposures given to
customers which are predominantly
resulted from financing activities, the Group
applies prudent credit acceptance policies,
performs ongoing credit portfolio monitoring
as well as manages the collection of
financing receivables in order to minimise
the credit risk exposure.
Halaman - 84 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
Grup biasanya memperoleh jaminan berupa
kendaraan bermotor dan alat berat dari
piutang pembiayaan konsumen. Pelanggan
memberikan hak kepada Grup untuk menjual
agunan yang diambil alih atau mengambil
tindakan lain untuk menyelesaikan sisa
piutang yang belum dibayar. Eksposur
maksimum atas risiko kredit tercermin dari
nilai tercatat setiap aset keuangan setelah
dikurangi dengan penyisihan pada neraca
konsolidasian.
The Group normally obtains collateral in
the form of motor vehicles and heavy
equipment from consumer financing
receivables. Customers give the right to the
Group to sell the repossessed collateral or
take any other action to settle the
outstanding receivable. The maximum
exposure to credit risk is represented by
the carrying amount of each financial asset
in the consolidated balance sheet after
deducting any provision for doubtful
receivables.
Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit karena
Grup memiliki banyak pelanggan tanpa
adanya pelanggan individu yang signifikan.
There is no concentration of credit risk as
the Group has a large number of customer
without
any
significant
individual
customers.
Eksposur maksimum Grup atas risiko kredit
adalah sebagai berikut:
The Group’s maximum exposure to credit
risk is as follows:
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang pembiayaan
Piutang lain-lain
Investasi lain-lain
2010
2009
6,926
9,391
29,905
1,476
3,522
51,220
8,651
7,579
20,733
1,349
2,695
41,007
(iii) Risiko likuiditas
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Financing receivables
Other receivables
Other investments
(iii) Liquidity risk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara
lain dengan memonitor profil jatuh tempo
pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga
saldo kecukupan kas dan surat berharga
serta memastikan tersedianya pendanaan
dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat,
dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar.
Grup mempertahankan kemampuannya untuk
melakukan pembiayaan atas pinjaman yang
dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber
fasilitas pembiayaan yang mengikat dari
pemberi pinjaman yang handal.
Prudent liquidity risk management includes
managing the profile of borrowing
maturities and funding sources, maintaining
sufficient cash and marketable securities,
and ensuring the availability of funding from
an adequate amount of committed credit
facilities and the ability to close out market
positions. The Group’s ability to fund its
borrowing requirements is managed by
maintaining diversified funding sources with
adequate committed funding lines from
high quality lenders.
Estimasi jumlah pinjaman yang
dibayarkan adalah sebagai berikut:
The borrowings are
repayable as follows:
Dalam 1 tahun
1 sampai 2 tahun
2 sampai 5 tahun
harus
2010
2009
17,803
8,391
5,544
11,254
7,361
3,306
31,738
21,921
Halaman - 85 - Page
estimated
Within 1 year
Between 1 and 2 years
Between 2 and 5 years
to
be
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair values of financial instruments
Nilai wajar aset dan kewajiban financial, beserta
nilai tercatatnya, adalah sebagai berikut:
The fair values of financial assets and liabilities,
together with the carrying amounts, are as
follows:
31 Desember/December
2010
Nilai
tercatat/
Nilai wajar/
Carrying
Fair
value
value
Aset keuangan:
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang pembiayaan
Piutang lain-lain
Investasi lain-lain
Kewajiban keuangan:
Hutang usaha
Kewajiban lain-lain
Beban yang masih
harus dibayar
Pinjaman jangka pendek
Hutang jangka panjang:
Pinjaman bank dan
pinjaman lain-lain
Surat berharga yang
diterbitkan
Hutang sewa
pembiayaan
31 Desember/December
2009
Nilai
tercatat/
Nilai wajar/
Carrying
Fair
value
value
Financial assets:
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Financing receivables
Other receivables
Other investments
7,005
9,391
29,905
1,476
3,522
51,299
7,005
9,391
30,690
1,481
3,525
52,092
8,732
7,579
20,733
1,349
2,695
41,088
8,732
7,579
22,120
1,276
2,695
42,402
(9,275)
(3,123)
(3,905)
(9,275)
(3,112)
(3,905)
(7,278)
(2,331)
(3,072)
Financial liabilities:
(7,278) Trade payables
(2,132) Other liabilities
(3,072) Accrued expenses
(4,689)
(4,689)
(2,430)
(19,038)
(19,141)
(12,057)
(7,267)
(7,274)
(6,857)
(744)
(744)
(577)
(577)
(48,041)
(48,140)
(34,602)
(34,241)
(2,430) Short-term borrowings
Long-term debt:
(11,949)
Bank loans and
other loans
(6,803)
Debt securities in issue
Obligations under
finance leases
Nilai wajar aset dan kewajiban financial lancar
mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari
diskonto tidak signifikan.
The fair value of current financial assets and
liabilities approximates their carrying amount, as
the impact of discounting is not significant.
Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan jangka
panjang diestimasikan sebesar nilai kini dari arus
kas di masa datang, yang didiskontokan dengan
tingkat suku bunga pasar, kecuali untuk beberapa
investasi lain-lain dan obligasi ditentukan
berdasarkan harga pasar.
The fair values of the non-current financial
assets and liabilities are estimated at the present
value of future cash flows, discounted at the
market rate of interest, except for certain other
investments and bonds which are based on
market prices.
Halaman - 86 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES
PERJANJIAN DAN KOMITMEN
AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a.
a.
Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti,
merek dagang, keagenan dan distributor
Perseroan dan anak perusahaan
mempunyai berbagai perjanjian
bantuan teknis, royalti, merek
keagenan dan distribusi dengan para
lisensi berikut:
tertentu
lisensi,
dagang,
pemberi
Licensing, technical assistance, royalty,
trademark, dealership and distributorship
agreements
The Company and certain subsidiaries
have
existing
licensing,
technical
assistance, royalty, trademark, dealership
and distributorship agreements with the
following licensors:
Otomotif/Automotive
- Automobiles Peugeot, France
- BMW AG, Germany
- Daido Kogyo Co Ltd, Japan
- GS Yuasa International Ltd,
Japan
- Kawasaki Industrial Co Ltd,
Japan
- MAHLE Engine Components
Japan Corp, Japan
- Mitsubishi Fuso Truck & Bus
Corp, Japan
- Metalart Corporation, Japan
- PT Astra Daihatsu Motor
- PT Astra Honda Motor
- PT BMW Indonesia
- PT Isuzu Astra Motor Indonesia
- PT Toyota-Astra Motor
- Nissan Diesel Motor Co Ltd,
Japan
- Teito Rubber Ltd, Japan
Alat berat dan pertambangan/Heavy equipment and mining
- Anhui Heli Machinery Import
& Export Co Ltd, China
- Bernie Ostermeyer
Investments Pty Ltd
- BOMAG GmbH & Co OHG,
Germany
- Hiab Corporation
- Interlube Systems Sdn Bhd,
Malaysia
- Kockums Industries Pty Ltd,
Australia
- PT Komatsu Marketing &
Support Indonesia
- Komatsu Forklift Co Ltd,
Japan
- Komatsu Asia & Pacific Pte
Ltd, Singapore
- Komatsu Ltd, Japan
- Komatsu Forest Pty Ltd,
Australia
- Nissan Diesel Motor Co Ltd,
Japan
- PT Komatsu Indonesia
- Scania CV Aktiebolag, Sweden
- Tadano Iron Works Co Ltd,
Japan
Teknologi informasi/Information technology
- Fuji Xerox Co Ltd, Japan
- SAP Aktiengesellschaft,
Germany
- Dell Global B.V., Singapore
b.
- Fuji Xerox Asia Pacific Pte
Ltd, Singapore
- Hewlett-Packard Sout East
Asia
- Cisco System Inc, USA
Perkebunan plasma
b.
Sesuai
dengan
kebijakan
Pemerintah
Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk
perkebunan diberikan kepada pengembang
apabila
pengembang
bersedia
untuk
mengembangkan areal perkebunan untuk
petani
plasma
lokal,
di
samping
mengembangkan
perkebunan
miliknya
sendiri. Pengembangan plasma ini didanai
dengan pinjaman bank yang disalurkan
kepada
pengembang
sampai
periode
tanaman dapat menghasilkan.
Halaman - 87 - Page
- Microsoft Regional Sales
Corporation, Singapore
Plasma plantations
In accordance with Indonesian Government
policy, certain land rights for plantations are
granted conditional upon the grower’s
agreement to develop areas for local
plasma farmers, in addition to develop their
own plantations. Plasma development is
funded by bank loans which are granted to
the grower at the cultivation stage for the
period until the plants can be cropped.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)
AGREEMENTS AND COMMITMENTS
(continued)
b.
b.
c.
Perkebunan plasma (lanjutan)
Selama masa pengembangan, pinjaman
tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman
perkebunan plasma serta semua aset yang
berada di atasnya, piutang penjualan buah
dari kebun plasma di masa mendatang dan
jaminan perusahaan dari beberapa anak
perusahaan tertentu PT Astra Agro Lestari
Tbk (“AAL”). Pada tanggal 31 Desember
2010, jumlah pinjaman plasma termasuk
bunga adalah nihil (2009: Rp 71 miliar).
During the development period, the loans
are secured on the land including all assets
located on the plantations, future
receivables from sales of the plasma crops
and corporate guarantees from certain
subsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk
(“AAL”). As at 31 December 2010, the total
outstanding plasma loans including interest
amounted to nil (2009: Rp 71 billion).
Pada saat mulai menghasilkan, perkebunan
plasma akan dialihkan kepada petani plasma,
dimana petani plasma berkewajiban untuk
menjual hasil panennya kepada anak
perusahaan
AAL
guna
mengangsur
pinjamannya melalui pemotongan dari hasil
penjualannya.
Anak
perusahaan
AAL
menjamin pengembalian pinjaman petani
plasma.
Upon maturity of the plantations, the
plasma plantations are transferred to the
plasma farmers, who are obliged to sell
their harvest to AAL’s subsidiaries to repay
the loans via deductions from sales
proceeds. The subsidiaries of AAL
guarantee the repayment of the plasma
farmers’ loans.
Fasilitas kredit
c.
Perseroan dan beberapa anak perusahaan
tertentu memiliki fasilitas kredit untuk modal
kerja, kredit investasi, jaminan bank, letters of
credit dan kontrak valuta asing. Fasilitas kredit
yang mengikat dan tidak mengikat yang
belum digunakan oleh Perseroan dan anak
perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010
masing-masing sejumlah Rp 5,9 triliun dan
Rp 3,4 triliun.
d.
Plasma plantations (continued)
Jasa pertambangan
Credit facilities
The Company and certain subsidiaries
have credit facilities for working capital,
investment credits, bank guarantees,
letters of credit and foreign exchange
contracts. The total available committed
and uncommitted credit facilities of the
Company
and
subsidiaries
as
at
31 December 2010 amounted to Rp 5.9
trillion and Rp 3.4 trillion, respectively.
d.
PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), anak
perusahaan tidak langsung, mempunyai tiga
kontrak pertambangan signifikan dengan PT
Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri dan
PT Kideco Jaya Agung. Berdasarkan kontrakkontrak tersebut, Pama memberikan jasa
pertambangan batubara. Jangka waktu
kontrak bervariasi dan berakhir antara tahun
2013 dan 2018.
Halaman - 88 - Page
Mining contracting services
PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), an
indirect subsidiary, has entered into three
significant mining services contracts with
PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri
and PT Kideco Jaya Agung. Under the
contracts, Pama provides coal mining
services. The periods of the contracts are
varied and will expire between 2013 and
2018.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)
e.
f.
Komitmen
pertambangan
pembelian
properti
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
AGREEMENTS AND COMMITMENTS
(continued)
e.
Commitment
properties
to
purchase
mining
Pada bulan Januari 2010, PT Pamapersada
Nusantara (“Pama”), anak perusahaan tidak
langsung,
menandatangani
beberapa
perjanjian dengan PT Mandira Sanni Pratama
dan PT Andalan Teguh Berjaya untuk
membeli 30% saham PT Asmin Bara Bronang
dan PT Asmin Bara Jaan, perusahaan
pemegang konsesi penambangan batubara di
propinsi Kalimantan Tengah, dengan total
nilai sejumlah USD 40 juta dan Rp 75 juta.
In January 2010, PT Pamapersada
Nusantara (“Pama”), an indirect subsidiary,
signed agreements with PT Mandira Sanni
Pratama and PT Andalan Teguh Berjaya to
acquire 30% of the shares of PT Asmin
Bara Bronang and PT Asmin Bara Jaan,
coal mine concession holding companies in
Central Kalimantan, for a consideration of
USD 40 million and Rp 75 million.
Pama telah melakukan pembayaran uang
muka sebesar USD 12 juta dan telah
menempatkan USD 28 juta dalam bentuk
escrow. Pencairan dari rekening escrow akan
dilakukan tergantung dari terpenuhinya
persyaratan perjanjian tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya, tidak lebih dari 12
bulan sejak tanggal penandatanganan
perjanjian atau tanggal lain yang disepakati
oleh Pama dan pemegang saham lama.
Sejumlah USD 20 juta telah dicairkan dari
rekening escrow dan sisanya akan dicairkan
pada saat seluruh persyaratan perjanjian
telah terpenuhi. Sampai dengan tanggal
laporan keuangan konsolidasian ini, beberapa
persyaratan
perjanjian
masih
belum
terpenuhi.
Pama has paid a cash advance of USD 12
million and has placed USD 28 million in
escrow. Disbursement of the escrow
account will be subject to fulfillment of
certain conditions precedent, not more than
12 months from the signing date of the
agreement or such other date agreed by
Pama and existing shareholders. An
amount of USD 20 million has been
disbursed from the escrow account and the
remaining amount will be disbursed upon
the fulfilment of all conditions precedent. As
at the date of these consolidated financial
statements, certain conditions precedent
has not yet been fulfilled.
Pelepasan PT Surya Panen Subur
f.
Pada bulan Oktober 2010, PT Astra Agro
Lestari Tbk (“AAL”), anak perusahaan
langsung,
melepas 100% kepemilikan
sahamnya di PT Surya Panen Subur (“SPS”)
kepada PT Agro Maju Raya dan PT
Hamparan Sawit Nusantara dengan harga
USD 27 juta, yang terdiri dari kas sejumlah
USD 16 juta dan sertifikat obligasi sejumlah
USD 11 juta. Sertifikat obligasi ini akan
dibayar setiap tahun hingga Oktober 2020
dan dikenakan bunga sebesar 3,24% per
tahun.
Halaman - 89 - Page
Disposal of PT Surya Panen Subur
In October 2010, PT Astra Agro Lestari Tbk
(“AAL”), a direct subsidiary, disposed 100%
of its ownership in PT Surya Panen Subur
(“SPS”) to PT Agro Maju Raya dan PT
Hamparan Sawit Nusantara with a total
consideration of USD 27 million consists of
cash USD 16 million and bond certificate of
USD 11 million. The bond certificate is
repayable annually until October 2020 and
bears interest at 3.24% per annum.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)
AGREEMENTS AND COMMITMENTS
(continued)
f.
f.
Pelepasan PT Surya Panen Subur (lanjutan)
Disposal of PT Surya Panen Subur
(continued)
SPS’s initial investment was Rp 161 billion
and until the date of disposal, SPS has
invested an additional amount of Rp 242
billion. The impact of this transaction has
been recorded as “Other income, net”.
Nilai investasi awal SPS adalah Rp 161 miliar
dan sampai dengan tanggal penjualan, SPS
telah melakukan tambahan investasi bersih
sebesar Rp 242 miliar. Dampak dari transaksi
ini telah dibukukan sebagai “Penghasilan lainlain, bersih”.
g.
Komitmen sewa operasi
g.
Grup menyewakan beberapa jenis aset tetap
dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak
dapat dibatalkan.
The Group leases out various fixed assets
under non-cancellable operating lease
agreements.
Jumlah piutang sewa minimum yang akan
diterima di masa datang yang berasal dari
kontrak sewa operasi yang tidak dapat
dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang
pada tanggal pelaporan, adalah sebagai
berikut:
The future minimum lease receivables
under non-cancellable operating lease
contracted for at the reporting date, but not
recognised as receivables, are as follows:
2010
Dalam 1 tahun
1 sampai 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
h.
Operating lease commitments
907
801
8
1,716
Komitmen pembelian barang modal
2009
918
692
1,610
h.
Within 1 year
Between 1 and 5 years
More than 5 years
Capital commitments
Kontrak pembelian barang modal pada
tanggal 31 Desember 2010 adalah sejumlah
Rp 1,7 triliun (2009: Rp 2 triliun).
Capital expenditure contracted as at 31
December 2010 amounted to Rp 1.7 trillion
(2009: Rp 2 trillion).
Disamping itu, PT Marga Mandala Sakti
memiliki komitmen untuk pengeluaran barang
modal sejumlah Rp 3,3 triliun terkait dengan
perpanjangan masa konsesi jalan tol, dari
tahun 2020 dan 2023 menjadi tahun 2048.
In addition, PT Marga Mandala Sakti is
committed to certain capital expenditure
with a total amount of Rp 3.3 trillion in
accordance with the extension of its toll
road concession rights, from 2020 and
2023 to 2048.
Pada tanggal 31 Desember 2010, komitmen
pengeluaran barang modal dari perusahaan
asosiasi dan jointly controlled entities adalah
sejumlah Rp 470 miliar (2009: Rp 118 miliar).
As at 31 December 2010, capital
commitments of associates and jointly
controlled entities amounted to Rp 470
billion (2009: Rp 118 billion).
Halaman - 90 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
KEWAJIBAN KONTIJENSI
CONTINGENCIES
a.
a.
Tuntutan PT Era Giat Prima
PT Era Giat Prima Claim
Dua perkara yang terkait dengan dana sebesar
Rp 546 miliar, yang sebelumnya ditempatkan
dalam rekening escrow oleh PT Bank Permata
Tbk (“BP”), telah melalui proses peninjauan
kembali di Mahkamah Agung, masing-masing
untuk perkara perdata dan perkara pidana.
Two cases relating to funds amounting to Rp
546 billion, which were formerly held in
escrow account by PT Bank Permata Tbk
(“BP”), have been subject to judicial review in
the Supreme Court, separately in the Civil
and Criminal Divisions.
Pada bulan September 1999, PT Era Giat
Prima (“EGP”) mengajukan gugatan perdata
terhadap BP, mengklaim BP telah melakukan
wanprestasi perjanjian yang terkait dengan
Bank Dagang Negara Indonesia dan Bank
Umum Nasional (“Perjanjian Cessie”) dan juga
mengklaim kepemilikan atas dana tersebut. BP
berpendapat bahwa perjanjian Cessie tersebut
telah dibatalkan oleh Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (“BPPN”) sehingga
gugatan tersebut tidak mempunyai dasar
hukum.
In September 1999, PT Era Giat Prima
(“EGP”) filed a lawsuit in the civil courts
against BP, alleging breach of an agreement
in respect of Bank Dagang Negara Indonesia
and Bank Umum Nasional (“the Cessie
Agreement”) and asserting ownership over
these funds. BP's position was that the
Cessie agreement had been cancelled by
the Indonesian Bank Restructuring Agency
(“IBRA”) and that the lawsuit was therefore
without merit.
Pendapat BP ini diperkuat oleh putusan
peninjauan kembali Mahkamah Agung untuk
perkara Tata Usaha Negara pada bulan
Oktober 2004 yang menyatakan bahwa BPPN
berwenang untuk membatalkan Perjanjian
Cessie tersebut. Pada bulan Mei 2007,
Mahkamah
Agung
telah
mengeluarkan
putusannya atas perkara perdata yang
memenangkan BP dan menyatakan bahwa BP
adalah pemilik dana tersebut.
This position was supported by a Supreme
Court administrative judicial review in
October 2004, which ruled that IBRA had the
authority to cancel the Cessie Agreement.
The Civil Division of the Supreme Court
concluded in May 2007 in favour of BP and
confirmed BP's entitlement to the funds.
Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia
menuntut secara pidana terhadap Joko
Tjandra, direktur EGP pada saat itu,
sehubungan dengan dana disebut di atas, di
mana dana tersebut merupakan salah satu
bukti dalam tuntutan pidana. Pada bulan Juni
2009, Mahkamah Agung mengeluarkan
putusannya atas perkara pidana ini yang
memenangkan
Pemerintah
Indonesia.
Berdasarkan keputusan tersebut, Kejaksaan
Negeri menyatakan bahwa dana dalam escrow
account harus dikembalikan ke Kas Negara.
Hal ini telah dilakukan pada bulan Juni 2009.
In 1999, the Government of Indonesia filed a
lawsuit in the criminal courts against Joko
Tjandra, a director of EGP at that time, in
connection with the above-mentioned funds,
which accordingly formed part of the
evidence in the lawsuit. The Criminal
Division of the Supreme Court concluded in
June 2009 in favour of the Government of
Indonesia. On the basis of this decision the
District Attorney directed that the balance on
the escrow account be paid over the State
Treasury. This was done in June 2009.
Berdasarkan putusan-putusan Mahkamah
Agung atas perkara perdata dan tata usaha
negara, manajemen BP berkeyakinan bahwa
dana tersebut adalah sah milik BP dan saat ini
telah mengambil tindakan-tindakan yang
bertujuan untuk pengembalian dana tersebut.
Based on the decisions of the Civil and
Administrative Divisions of the Supreme
Court, BP's management is of the opinion
that these funds are legally the property of
BP and steps are currently being taken to
pursue repayment of the funds.
Halaman - 91 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan)
CONTINGENCIES (continued)
b.
b.
c.
Pemeriksaan pajak pra penggabungan BP
BP’s pre-merger assessments
Pada tahun 2004, Direktorat Jenderal Pajak
Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Satu (“KPP WPB I”) menerbitkan Surat
Ketetapan Pajak (“SKP”) atas 5 Bank Peserta
Penggabungan
yang
merupakan
awal
terbentuknya BP, untuk tahun pajak 2001 dan
2002, dengan jumlah kurang bayar sebesar
Rp 412 miliar. Walaupun SKP tersebut
dilunasi
seluruhnya,
BP
mengajukan
keberatan/banding
karena
manajemen
berkeyakinan tidak ada pajak yang kurang
dibayar.
In 2004, the Large Tax Office I of the
Directorate General of Taxation (“LTO I”)
issued Tax Assessment Letters in respect
of the 5 Merged Banks from which BP was
formed, for the fiscal years 2001 and 2002,
indicating underpaid tax in a total amount
of Rp 412 billion. Whilst these assessments
were paid in full, BP subsequently
appealed as management believes that no
tax has been underpaid.
Pada bulan Mei 2007, Pengadilan Pajak
memutuskan untuk menerima permohonan
banding BP. BP menerima kembali seluruh
pembayaran pajak sejumlah Rp 412 miliar
bersamaan
dengan
kompensasi bunga
sejumlah Rp 125 miliar.
In May 2007, the Tax Court accepted BP’s
appeals. BP received full repayment of Rp
412
billion
together
with
interest
compensation of Rp 125 billion.
Selanjutnya, pada bulan September 2007, KPP
WPB I mengajukan permohonan peninjauan
kembali kepada Mahkamah Agung. BP telah
menyerahkan
Kontra
Memori
kepada
Mahkamah
Agung
untuk
memperkuat
posisinya.
Subsequently, in September 2007, the LTO
I appealed against the decision, applying for
a Judicial Review to the Supreme Court. BP
has
already
submitted
a
Counter
Memorandum to the Supreme Court in
support of its position.
Pada bulan Juli, Agustus dan Oktober 2010, BP
menerima sebagian putusan Mahkamah Agung
yang mengabulkan permohonan BP dengan
jumlah Rp 352 milliar.
In July, August and October 2010, BP
received part of the Supreme Court
decisions for the favor of BP with a total
amount of Rp 352 billion.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan
konsolidasian ini, BP belum menerima
keputusan lainnya dari Mahkamah Agung.
As at the date of these consolidated financial
statements, BP has not yet received the
other Supreme Court decisions.
Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat
(“LSM”)
c.
Pada tahun 2008, PT Mamuang (“MMG”),
anak perusahaan tidak langsung melalui AAL,
digugat oleh LSM Perkumpulan Kelompok
Pemberdayaan Tani dan Nelayan Pesisir
Pantai Kabupaten Mamuju Utara atas tanah
milik MMG. Pengadilan Negeri Mamuju Sulawesi Barat memutuskan bahwa MMG
harus membayar ganti rugi sebesar Rp 61
miliar yang telah disetujui oleh Pengadilan
Tinggi.
Halaman - 92 - Page
Claim
from
a
non
Organisation (“NGO”)
Government
In 2008, PT Mamuang (“MMG”), an indirect
subsidiary through AAL, was sued by an
NGO “Perkumpulan Kelompok Pemberdayaan Tani dan Nelayan Pesisir Pantai
Kabupaten Mamuju Utara” in respect of land
rights owned by MMG. The Civil Court of
Mamuju - West Sulawesi ruled that MMG
should pay a compensation of Rp 61 billion
which was upheld in the High Court.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan)
c.
d.
Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat
(“LSM”) (lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
CONTINGENCIES (continued)
c.
Claim
from
a
non
Government
Organisation (“NGO”) (continued)
MMG telah mengajukan kasasi atas
keputusan tersebut kepada Mahkamah
Agung.
MMG has submitted an appeal against the
decision to the Supreme Court.
Pada bulan Mei 2010, Mahkamah Agung
mengabulkan kasasi MMG.
In May 2010, the Supreme Court accepted
MMG appeal.
Gugatan PT Indonesia Unggul Bersatu
d.
Claim from
Bersatu
PT
Indonesia
Unggul
Pada tahun 2009, PT Indonesia Unggul
Bersatu
(“IUB”)
menggugat
Badan
Pertanahan Nasional (“BPN”) Mamuju Utara
untuk membatalkan sertifikat Hak Guna
Usaha (“HGU”) yang telah diterbitkan untuk
sejumlah perusahaan perkebunan, termasuk
sertifikat seluas 30.442 hektar yang
diterbitkan untuk beberapa anak perusahaan
AAL (MMG, PT Letawa, PT Suryaraya Lestari
dan PT Pasangkayu).
In 2009, the National Land Office of North
Mamuju was sued by PT Indonesia Unggul
Bersatu (“IUB”) to revoke the certificates of
“Hak Guna Usaha” (“HGU”) issued to a
number of plantation companies, including
certificates in respect of 30,442 hectares
issued to certain subsidiaries of AAL (MMG,
PT Letawa, PT Suryaraya Lestari and PT
Pasangkayu).
Pengadilan
Tata
Usaha
Negara
memerintahkan BPN untuk membatalkan
sertifikat HGU tersebut. BPN dan keempat
anak perusahaan AAL telah mengajukan
banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara di Makasar.
The State Administrative Court
has
instructed the National Land Office to revoke
the certificates. The National Land Office
and the four subsidiaries of AAL have
submitted an appeal to the High
Administrative Court in Makasar.
Pada bulan Juni 2010, Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara menerima permohonan
banding tersebut dan membatalkan putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara.
In June 2010, the High Administrative Court
had accepted the appeal and cancelled the
State Administrative Court’s decision.
IUB telah mengajukan kasasi ke Mahkamah
Agung atas keputusan tersebut. Sampai
dengan
tanggal
laporan
keuangan
konsolidasian ini, proses kasasi masih dalam
proses.
IUB has submitted an appeal against the
decision to the Supreme Court. As at the
date of these consolidated financial
statements, the appeal is still in process.
Halaman - 93 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. ASET ATAU KEWAJIBAN MONETER BERSIH
DALAM MATA UANG ASING
37. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Grup memiliki aset dan kewajiban dalam mata
uang asing dengan rincian sebagai berikut (dalam
satuan penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):
The Group has assets and liabilities
denominated in foreign currencies as follows
(in full amounts, except Rupiah equivalent):
2010
Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Investasi lain-lain
Piutang pembiayaan
Aset lain-lain
USD
163,420,797
551,061,916
62,571,152
19,133,968
143,132,381
231,059
939,551,273
Kewajiban
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
Kewajiban lain-lain
Beban yang masih harus
dibayar
Hutang jangka panjang
Kewajiban bersih
Kewajiban yang dilindung
nilai
Kewajiban bersih
setelah lindung nilai
Dalam ekuivalen Rupiah
(dalam miliaran)
Jumlah setara
Rupiah/
Rp Equivalent
Lain-lain/
Others*
JPY
595,549,854
249,544,703
4,285,924
270,000
4,353,591
1,316,015
22,652
611,630
1,574
4,994
563
172
1,287
8
849,650,481
6,303,888
8,598
(64,223,300)
(323,907,350)
(39,046,277)
(8,168,743)
(517,110,624)
(1,484,870,135)
(181,672,063)
(1,640,396)
(10,710,357)
(879,034)
(52,274)
Kewajiban
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
Kewajiban lain-lain
Beban yang masih harus
dibayar
Hutang jangka panjang
Aset/(kewajiban) bersih
Kewajiban yang dilindung
nilai
Aset/(kewajiban) bersih
setelah lindung nilai
Dalam ekuivalen Rupiah
(dalam miliaran)
*
Liabilities
Short-term borrowings
Trade payables
Other liabilities
Accrued expenses
(1,241,533,911)
(3,677,413,558)
(1,676,879,581)
(5,862,706,776)
(11,641,665)
(737,328,308)
555,838,886
(5,013,056,295)
4,467,171,795
(5,337,777)
1,329,751
(7,230) Net liabilities
5,502 Liabilities hedged
(181,489,422)
(545,884,500)
(4,008,026)
(1,728) Net liabilities after hedge
(1,632)
(60)
(36)
-
2009
Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Investasi lain-lain
Piutang pembiayaan
Aset lain-lain
(635)
(3,172)
(379)
(74)
Assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other receivables
Other investments
Financing receivables
Other assets
USD
329,988,598
470,019,780
64,494,007
14,951,286
90,076,261
586,633
(15,828)
(1,728) Rupiah equivalent
(in billions)
Jumlah setara
Rupiah/
Rp Equivalent
Lain-lain/
Others*
JPY
(11,568) Long-term debt
557,206,540
167,499,065
2,058,126
453,663
4,011,866
2,322,296
683
4,417
3,197
4,457
606
141
847
5
970,116,565
727,217,394
6,339,262
9,253
(73,080,000)
(360,531,348)
(21,200,614)
(8,591,580)
(970,254,399)
(947,421,596)
(27,655,967)
-
(4,882,649)
(946,569)
(42,431)
(786)
(3,531)
(212)
(81)
Assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other receivables
Other investments
Financing receivables
Other assets
Liabilities
Short-term loans
Trade payables
Other liabilities
Accrued expenses
(598,058,675)
(6,652,203,524)
(1,061,462,217)
(8,597,535,486)
(91,345,652)
200,881,944
(7,870,318,092)
7,447,672,271
467,613
-
109,536,292
(422,645,821)
467,613
991
Net assets/(liabilities) after hedge
1,030
(43)
4
991
Rupiah equivalent
(in billions)
Aset dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam
jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada
tanggal neraca.
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang
asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan
dengan menggunakan kurs tengah mata uang
asing pada tanggal laporan ini, maka kewajiban
bersih dalam mata uang asing Grup setelah
memperhitungkan transaksi lindung nilai akan
turun sekitar Rp 28 miliar.
(5,871,649)
*
(6,298) Long-term debt
(10,908)
(1,655) Net assets/(liabilities)
2,646 Liabilities hedged
Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are
presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at
balance sheets date.
If assets and liabilities in foreign currencies as
at 31 December 2010 had been translated
using the middle rates as at the date of this
report, the total net foreign currency liabilities
of the Group after taking into account the
hedging transactions would decrease by
approximately Rp 28 billion.
Halaman - 94 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
38. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
38. SUBSEQUENT EVENTS
Penawaran umum obligasi anak perusahaan
Public offering of subsidiaries bonds
Beberapa anak perusahaan langsung dan tidak
langsung menyampaikan Pernyataan Pendaftaran
kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (“Bapepam LK”) dalam
rangka penawaran umum obligasi.
Certain direct and indirect subsidiaries
submitted a Registration Letter to the Capital
Market and Financial Institution Supervisory
Agency (“Bapepam LK”) in relation to bonds
public offering.
Informasi lain mengenai pernyataan pendaftaran
obligasi tersebut adalah sebagai berikut:
Other information relating to
registration letter is as follows:
Penerbit/Issuer
PT Astra Sedaya Finance
PT Federal International Finance
PT Surya Artha Nusantara Finance
39. REKLASIFIKASI AKUN
2,000
600
Until the date of these consolidated financial
statements, PT Surya Artha Nusantara Finance
and PT Astra Sedaya Finance have received
effective statement from Bapepam LK, while PT
Federal International Finance is still waiting for
Bapepam LK’s decision.
39. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Laporan keuangan konsolidasian tahun 2009 telah
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
laporan keuangan konsolidasian tahun 2010.
Rincian reklasifikasi tersebut adalah sebagai
berikut:
Sebelum
reklasifikasi/
Before
reclassification
Aset tetap
Aset kerja sama operasi
Aset tak berwujud lainnya
Pembayaran dimuka lainnya
Aset lain-lain
Kewajiban lain-lain jangka pendek
Pendapatan ditangguhkan
jangka pendek
Kewajiban lain-lain jangka panjang
Pendapatan ditangguhkan
jangka panjang
bonds
Jumlah maksimum/
Maximum amount
2,150
Nama/Name
Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance XI Tahun
2011 dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Surya Artha Nusantara Finance I/2011
Sampai dengan tanggal laporan keuangan
konsolidasian ini, PT Surya Artha Nusantara
Finance dan PT Astra Sedaya Finance telah
menerima pernyataan efektif dari Bapepam LK,
sedangkan PT Federal International Finance
masih menunggu keputusan dari Bapepam LK.
the
The 2009 consolidated financial statements
have been reclassified to be consistent with the
presentation of the 2010 consolidated financial
statements. The details of the reclassifications
are as follows:
Reklasifikasi/
Reclassification
21,941
739
739
3,529
684
-
Setelah
reklasifikasi/
After
reclassification
(1,180)
1,180
302
(18)
(284)
(1,420)
20,761
1,180
302
721
455
2,109
1,420
1,420
(487)
197
487
487
Halaman - 95 - Page
Fixed assets
Joint operation assets
Other intangible assets
Other prepayments
Other assets
Other liabilities – current
Unearned income –
current
Other liabilities –
non-current
Unearned income –
non-current
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
40. STANDAR AKUNTANSI YANG AKAN
DITERAPKAN
40. PROSPECTIVE ACCOUNTING
PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan
beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang
akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011
dan 2012 dan mungkin berdampak pada laporan
keuangan konsolidasian Grup, sebagai berikut:
-
PSAK No. 1
PSAK No. 2
PSAK No. 3
PSAK No. 4
-
PSAK No. 5
PSAK No. 7
PSAK No. 8
PSAK No. 10
- PSAK No. 12
- PSAK No. 15
- PSAK No. 18
-
PSAK No. 19
PSAK No. 22
PSAK No. 23
PSAK No. 24
PSAK No. 25
-
PSAK No. 34
PSAK No. 46
PSAK No. 48
PSAK No. 50
PSAK No. 53
PSAK No. 57
- PSAK No. 58
- PSAK No. 60
- PSAK No. 61
- PSAK No. 63
- ISAK No. 7
- ISAK No. 9
- ISAK No. 10
- ISAK No. 11
- ISAK No. 12
- ISAK No. 13
- ISAK No. 14
- ISAK No. 15
The Indonesian Institute of Accountants has
issued
the
following
revised
financial
accounting standards which will be effective
since 1 January 2011 and 2012 and might have
an impact on the Group’s consolidated financial
statements as follows:
: Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements
: Laporan Arus Kas/Statement of Cash Flows
: Laporan Keuangan Interim/Interim Financial Reporting
: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri/
Consolidated and Separate Financial Statements
: Segmen Operasi/Operating Segments
: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi/Related Party Disclosures
: Peristiwa Setelah Periode Pelaporan/Events after the Reporting Period
: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/The Effects of Changes in
Foreign Exchange Rates
: Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama/Interests in Joint Ventures
: Investasi pada Entitas Asosiasi/Investments in Associates
: Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya/Accounting
and Reporting by Retirement Benefit Plans
: Aset Tak Berwujud/Intangible Assets
: Kombinasi Bisnis/Business Combinations
: Pendapatan/Revenue
: Imbalan Kerja/Employee Benefits
: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/
Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
: Kontrak Konstruksi/Construction Contracts
: Pajak Penghasilan/Income Taxes
: Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets
: Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation
: Pembayaran Berbasis Saham/Share-based Payment
: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi/
Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan/
Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
: Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures
: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah/
Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance
: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/Financial Reporting in
Hyperinflationary Economies
: Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus/Consolidation of Special Purpose Entities
: Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas
Serupa/Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities
: Program Loyalitas Pelanggan/Customer Loyalty Programmes
: Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik/Distribution of Non-cash Assets to
Owners
: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer/Jointly
Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturers
: Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri/
Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
: Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web/Intangible Assets - Website Cost
: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/
The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their
Interaction
Halaman - 96 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
40. STANDAR AKUNTANSI YANG AKAN
DITERAPKAN (lanjutan)
40. PROSPECTIVE ACCOUNTING
PRONOUNCEMENTS (continued)
- ISAK No. 16
- ISAK No. 17
- ISAK No. 18
- ISAK No. 20
: Perjanjian Konsesi Jasa/Service Concession Arrangements
: Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai/Interim Financial Reporting and
Impairment
: Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi/
Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities
: Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya/Income
Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin
timbul atas penerbitan beberapa standar
akuntansi keuangan dan interpretasi tersebut.
41. INFORMASI TAMBAHAN
The Group is still evaluating the possible
impact on the issuance of these financial
accounting standards and interpretations.
41. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Berikut pada halaman 98 sampai dengan halaman
102, adalah informasi keuangan PT Astra
International Tbk (induk perusahaan saja) yang
menyajikan penyertaan Perseroan pada anak
perusahaan berdasarkan metode ekuitas dan
bukan dengan metode konsolidasi.
The following financial information of PT Astra
International Tbk (parent company only) on
pages 98 to 102, presents the Company’s
investments in subsidiaries under the equity
method, as opposed to the consolidation
method.
Halaman - 97 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
NERACA
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2010
2009
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar 1 (2009: nihil):
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar 6 (2009: 2)
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Pembayaran dimuka lainnya
ASSETS
Current assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables, net of provision for
doubtful receivables of 1 (2009: nil):
- Related parties
1,302
1,807
140
134
2,543
1,835
1,615
316
15
1,803
79
313
19
1,643
209
164
- Third parties
Inventories
Prepaid taxes
Other prepayments
7,810
6,127
Total current assets
503
567
44,101
34,903
58
2,921
58
2,421
452
54
270
41
Jumlah aset tidak lancar
48,089
38,260
Total non-current assets
JUMLAH ASET
55,899
44,387
TOTAL ASSETS
Jumlah aset lancar
Aset tidak lancar
Piutang lain-lain – pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 17
(2009: 17)
Investasi pada anak perusahaan, perusahaan
asosiasi dan jointly controlled entities
Investasi lain-lain
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar 1.050 (2009: 941)
Aset pajak tangguhan
Aset lain-lain
Halaman - 98 - Page
- Third parties
Other receivables, net of provision for
doubtful receivables of 6 (2009: 2)
- Related parties
Non-current assets
Other receivables – related parties,
net of provision for doubtful
receivables of 17 (2009: 17)
Investments in subsidiaries, associates
and jointly controlled entities
Other investments
Fixed assets, net of accumulated
depreciation of 1,050 (2009: 941)
Deferred tax assets
Other assets
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
NERACA
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2010
2009
KEWAJIBAN
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha:
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Kewajiban lain-lain:
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Hutang pajak
Beban yang masih harus dibayar
Kewajiban diestimasi
Jumlah kewajiban jangka pendek
LIABILITIES
Current liabilities
Short-term borrowings
Trade payables:
- Related parties
790
376
1,863
1,597
263
221
4
6
897
399
2,003
48
616
199
1,206
60
- Third parties
Taxes payable
Accrued expenses
Provisions
6,267
4,281
Total current liabilities
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban lain-lain – pihak ketiga
Kewajiban diestimasi
1
321
2
210
Non-current liabilities
Other liabilities - third parties
Provisions
Jumlah kewajiban jangka panjang
322
212
Total non-current liabilities
6,589
4,493
Jumlah kewajiban
EKUITAS
Modal saham:
- Modal dasar - 6.000.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 500
(dalam satuan Rupiah) per saham
- Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 4.048.355.314
saham biasa
Tambahan modal disetor
Perubahan ekuitas anak perusahaan,
perusahaan asosiasi dan jointly controlled
entities
Saldo laba:
- Dicadangkan
- Belum dicadangkan
- Third parties
Other liabilities:
- Related parties
Total liabilities
2,024
2,024
1,106
1,449
1,106
1,178
425
44,306
425
35,161
EQUITY
Share capital:
- Authorised - 6,000,000,000
shares with par value of
Rp 500 (full Rupiah) per share
- Issued and fully paid 4,048,355,314
ordinary shares
Additional paid-in capital
Changes in equity of subsidiaries,
associates and jointly controlled
entities
Retained earnings:
- Appropriated
- Unappropriated
Jumlah ekuitas
49,310
39,894
Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
55,899
44,387
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Halaman - 99 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2010
2009
Pendapatan bersih
63,312
44,083
Beban pokok pendapatan
(56,233)
(39,139)
7,079
4,944
(3,790)
(1,583)
(2,446)
(803)
(5,373)
(3,249)
Laba usaha
1,706
1,695
Penghasilan/(beban) lain-lain:
Penghasilan bunga
Beban bunga
Kerugian selisih kurs, bersih
Penghasilan lain-lain, bersih
295
(12)
(16)
1,291
157
(27)
(15)
861
1,558
976
Bagian atas hasil bersih anak perusahaan,
perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities
11,792
7,999
Laba sebelum pajak penghasilan
15,056
10,670
Laba kotor
Beban usaha:
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban pajak penghasilan
Laba bersih
Laba bersih per saham dasar dan dilusian
(dalam satuan Rupiah)
(690)
(630)
14,366
10,040
3,549
2,480
Halaman - 100 - Page
Net revenue
Cost of revenue
Gross profit
Operating expenses:
Selling expenses
General and administrative expenses
Operating income
Other income/(expenses):
Interest income
Interest expense
Foreign exchange loss, net
Other income, net
Share of results of subsidiaries,
associates and jointly controlled
entities
Profit before income tax
Income tax expenses
Net income
Net earnings per share basic and diluted
(full Rupiah)
Laba bersih
Dividen
Perubahan ekuitas anak perusahaan,
perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities
Saldo 31 Desember 2010
Penyesuaian sehubungan dengan
penerapan PSAK No. 55
(Revisi 2006)
Saldo 1 Januari 2010 setelah penyesuaian
Saldo 1 Januari 2009
Laba bersih
Dividen
Perubahan ekuitas anak perusahaan,
perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities
Saldo 1 Januari 2010
-
1,106
2,024
1,449
1,106
2,024
425
-
425
-
425
425
-
Dicadangkan/
Appropriated
44,306
14,366
(5,263)
-
35,203
42
35,161
28,602
10,040
(3,481)
-
Belum dicadangkan/
Unappropriated
49,310
14,366
(5,263)
271
39,936
42
39,894
33,080
10,040
(3,481)
255
Jumlah/
Total
Balance at 1 January 2010 after
adjustment
Net income
Dividend
Changes in equity of subsidiaries,
associates and jointly controlled
entities
Balance at 31 December 2010
Adjustment in relation to implementation
of PSAK No. 55 (Revised 2006)
Balance at 1 January 2009
Net income
Dividend
Changes in equity of subsidiaries,
associates and jointly controlled
entities
Balance at 1 January 2010
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah)
Saldo laba/Retained earnings
Halaman - 101 - Page
271
-
-
1,178
1,178
1,106
2,024
923
255
1,106
-
Perubahan ekuitas
anak perusahaan,
perusahaan asosiasi
dan jointly controlled
entities/
Changes in equity of
subsidiaries,
associates and jointly
controlled entities
2,024
-
Modal saham/
Share capital
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid-in
capital
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah)
2010
2009
63,876
(55,780)
(1,864)
(2,869)
549
44,180
(38,508)
(1,491)
(1,938)
302
Kas yang dihasilkan dari operasi
Penghasilan bunga yang diterima
Pembayaran pajak penghasilan badan
3,912
238
(759)
2,545
132
(700)
Cash generated from operations
Interest income received
Payments of corporate income tax
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi
3,391
1,977
Net cash flows provided from
operating activities
5,993
32
(1,231)
3,857
89
(632)
(3,051)
(63)
(772)
(16)
(313)
(10)
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran beban usaha lain
Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya
Arus kas dari aktivitas investasi:
Dividen kas yang diterima
Penjualan aset tetap
Penambahan piutang kepada pihak
yang mempunyai hubungan istimewa
Penambahan investasi pada anak perusahaan
dan jointly control entities
Pembelian aset tetap
Penambahan aset lain-lain
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Pembayaran kembali pinjaman
jangka pendek
Pembayaran bunga
Dividen kas yang dibayarkan
Penerimaan pinjaman jangka pendek
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas pendanaan
(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan
setara kas
Kas dan setara kas pada awal tahun
Dampak perubahan selisih kurs
terhadap arus kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada akhir tahun
Cash flows from investing activities:
Cash dividends received
Sale of fixed assets
Additions to amounts due from
related parties
Additions to investments in subsidiaries
and jointly control entities
Acquisitions of fixed assets
Additions to other assets
955
2,928
(367)
(1,195)
Cash flows from financing activities:
Repayments of short-term borrowings
(14)
(5,259)
790
(30)
(3,479)
513
Interest paid
Cash dividends paid
Proceeds from short-term borrowings
(4,850)
(4,191)
Net cash flows used in financing
activities
Net (decrease)/increase in cash and
cash equivalents
Cash and cash equivalents at
beginning of year
(504)
1,807
714
1,096
(1)
1,302
(3)
1,807
Aktivitas signifikan yang tidak
mempengaruhi arus kas:
Reklasifikasi uang muka ke aset tetap
Cash flows from operating activities:
Receipts from customers
Payments to suppliers
Payments to employees
Payments for other operating expenses
Receipts from other operating activities
Net cash flows provided from
investing activities
Effects of exchange rate changes on
cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents at
end of year
Significant activities not affecting
cash flows:
180
43
Halaman - 102 - Page
Reclassification of advance payments
to fixed assets
Dicetak di atas kertas daur ulang & bersertifikat FSC
Printed on recycled paper & FSC certified
2010
Laporan Tahunan
Annual Report
PT Astra International Tbk
Astra International Building
Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II, Jakarta 14330
Indonesia
Telp(62-21) 652 2555
Fax (62-21) 653 04957
www.astra.co.id
Download