Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA PENDEK KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WONOSARI Oleh: Dyta Prasetyo Wahyu Tri Purnomo Putro, 12201241053, PBSI, FBS, UNY, [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran teks cerita pendek di SMA Negeri 1 Wonosari. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, pelaksanaan pembelajaran teks cerita pendek ditinjau dari 6 komponen utama, yaitu (1) pelaksanaan pembelajaran, (2) tujuan pembelajaran, (3) metode, (4) materi, (5) media serta (6) evaluasi pembelajaran (7) kendala dalam pembelajaran teks cerita pendek. Dari hasil penelitian dapat ditarik tujuh kesimpulan. Pertama, pelaksanaan pembelajaran teks cerita pendek berjalan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kedua, selama pembelajaran teks cerita pendek, tujuan pembelajaran secara keseluruhan sudah dicapai dengan baik. Ketiga, metode pembelajaran yang dipakai ialah ceramah dan diskusi yang dipadukan dengan pendekatan saintifik, strategi tersebut cukup efektif digunakan, karena siswa lebih mudah untuk memahami dan memperhatikan penjelasan guru. Keempat, seluruh materi mengenai teks cerita pendek disampaikan pada pertemuan pertama secara runtut sesuai dengan RPP. Sementara pada pertemuan selanjutnya materi pembelajaran tidak sesuai dengan RPP. Materi disampaikan guru dengan baik kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah. Kelima, Ada dua media pembelajaran yang dipakai dalam pembelajaran teks cerita pendek di kelas yaitu papan tulis dan LCD proyektor. Dari kedua media tersebut media yang paling sering digunakan guru ialah papan tulis. Keenam, Evaluasi dilakukan dalam bentuk ulangan harian dan tugas. Tugas diberikan guru kepada siswa dalam proses pembelajaran. Selama pengamatan tugas yang diberikan guru selalu dikerjakan dalam proses pembelajaran dan langsung dibahas pada waktu itu juga dan tidak mempunyai nilai. Ketujuh kendala yang timbul dalam pembelajaran teks cerita cerita pendek antaralain, kurang lengkapnya sarana dan prasarana seperti LCD dalam kelas, terlambatnya pendistribusian buku dan suara bising dari pembangunan gedung sekolah yang sedang berlangsung. Kata kunci : Pembelajaran, Teks Cerita Pendek 1 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) IMPLEMENTATION LEARNING OF SHORT STORIES TEXT ON GRADE XI IN SMA NEGERI 1 WONOSARI By: Dyta Prasetyo Wahyu Tri Purnomo Putro, 12201241053, PBSI, FBS, UNY, [email protected] Abstract This study attempts to described presentation weighting text short stories in SMA Negeri 1 Wonosari. This research including the kind of research descriptive qualitative. In this research, presentation weighting text short stories in terms of 6 components main, which are (1) presentation weighting, (2) the purpose of learning, (3) the method, (4) matter, (5) the media and the (6) evaluation learning (7) obstacles in learning text short stories. From the results of the research can be drawn seven conclusions. First, the implementation of the text of the short storylearning to walk is in compliance with the purpose of learning. Second, during the learning of the text of the short story, the overall learning objectives already achieved very well. Third, the learning methods used is the lectures and discussions combined with the scientific approach, the strategy used is quite effective, because students are easier to understand and pay attention to the teacher's explanation. Fourth, the whole material on text short stories delivered in the first meeting in runtut in accordance with lesson plans. While in the next meeting matter learning not in accordance with lesson plans. Material delivered teachers with good to students by using the method talk. Fifth, there are two media learning used in learning text short stories in classes the blackboard and LCD projector. Of both these forms of media media the most often used teachers was the boards wrote. Sixth, the evaluation is done in the form of remedial daily and duty. Duty teachers give to students in learning. For observation a task assigned the teacher speaks done in learning and direct discussed in that time and do not it has value. Seventh obstacles arising in learning text story short stories are, lack of appropriate facilities and infrastructure such as LCD in class, late the book distribution and the noise from building construction which school is in session. Keywords:learning, short stories 2 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) 3 Kurikulum 2013. Peran utama mata PENDAHULUAN Pada tahun 2016, pendidikan di pelajaran Bahasa Indonesia adalah adanya sebagai penghela ilmu pengetahuan. pemberlakuan dua kurikulum yang Dengan mengembangkan kemampuan berbeda, yaitu Kurikulum 2013 dan berpikir logis, kritis, kreatif, dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan inovatif maka peran bahasa Indonesia (KTSP). Melalui Permendikbud no. sebagai penghela ilmu pengetahuan 160 tahun 2014, Pemerintah telah akan terus berkembang seiring dengan memberikan dasar aturan bagi kedua perkembangan bahasa Indonesia itu kurikulum tersebut untuk diberlakukan sendiri. Indonesia mengenal secara bersamaan. Dalam peraturan Dalam Pembelajaran Bahasa tersebut dijelaskan bahwa sekolah Indonesia khususnya pada kelas XI yang menjalankan Kurikulum 2013 terdapat lima genre teks yang harus di adalah sudah pelajari, yaitu teks cerita pendek, teks menerapkan Kurikulum 2013 selama cerita pantun, teks cerita ulang, teks sekolah yang tiga semester, sedangkan bagi sekolah ekplanasi kompleks, dan yang baru menjalankannya selama satu ulasan/reviu semester penelitian ini, peneliti memfokuskan dihimbau agar kembali film/drama. teks Dalam pada salah satu teks sastra yaitu teks menggunakan kurikulum KTSP. Permendikbud no. 59 lampiran cerita pendek. Dari kelima genre teks III, Pemerintah, melalui Departemen tersebut terdapat 4 genre teks yang Pendidikan dan Kebudayaan, telah masuk kompetensi sastra dan 1 genre memberlakukan teks yang masuk kompetensi bahasa, Kurikulum 2013, setelah melakukan kajian tahap demi tahap, yang mengevaluasi dengan SMA menyeluruh merupakan diawali secara dengan perbandingan 4:1. Negeri sekolah 1 Wonosari favorit di Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kabupaten Gunungkidul. SMA Negeri (KTSP) yang sudah diberlakukan 1 Wonosari menduduki posisi ke 3 sejak tahun 2006. setelah SMA Negeri 1 Yogyakarta dan Mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peranan SMA yang pencapaian nilai Ujian Nasional se- sangat strategis dalam Negeri 3 Yogyakarta dalam Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) DIY tahun 2014. Nilai UN jurusan IPA cerita pendek yang telah di laksanakan menempati rangking 3 tingkat provinsi selama ini. dengan nilai 47,41. Untuk jurusan IPS, Oleh karena itu, peneliti tertarik SMA Negeri 1 Wonosari menempati untuk mengamati dan mengkaji seputar rangking itu, kegiatan pembelajaran teks cerita terdapat beberapa mata pelajaran yang pendek yang berlangsung di SMA berhasil mendapat nilai tertinggi di Negeri DIY di antaranya adalah Bahasa dengan prestasi yang diraih siswa dan Indonesia 8,68, pengimplementasian Kurikulum 2013 Matematika dengan nilai 8,33, dan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Bilogi 8,33. Diharapkan melalui penelitian ini akan 5 provinsi. dengan Selain nilai Terhitung sejak tahun 2013, 1 Wonosari, terungkap sehubungan bagaimana kegiatan sebanyak 58 siswa meraih prestasi dari pembelajaran teks cerita pendek di berbagai SMA Negeri 1 Wonosari berlangsung. lomba. Adapun prestasi dibidang penulisan cerita pendek yang diraih ialah dari tingkat Provinsi D.I Yogyakarta sampai tingkat kabupaten Gunungkidul. Antara lain METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Intan Realista Z.A juara II Lomba menulis Pada penelitian ini, peneliti cerita pendek tingkat D.I Yogyakarta menggunakan tahun 2013 yang diselenggarakan oleh deskriptif kualitatif, sehingga data HIMA PBSI UNY dan Nadhila Hibatul yang dihasilkan berupa kata-kata Nastikaputri juara II lomba menulis tulisan dari orang-orang dan perilaku cerita pendek untuk remaja usia 12-22 yang dapat diamati (Moleong, 2004: tahun Gunungkidul 4). Peneliti berperan sebagai pengamat tahun 2015. Berdasarkan prestasi- yang mendeskripsikan Pelaksanaan prestasi tersebut tentu menarik untuk Pembelajaran Teks Cerita Pendek diteliti lebih lanjut, berkaitan dengan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pembelajaran kelas XI di SMA Negeri 1 Wonosari. Se-Kabupaten Bahasa Indonesia khususnya pada pembelajaran teks jenis penelitian Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Pendek pada Siswa Kelas XI di 4 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) SMA Negeri 1 Wonosari ini termasuk ke dalam penelitian 1. Observasi deskriptif Marshall (via Sugiyono 2014: kualitatif. Data yang dikumpulkan 310) menyebutkan bahwa melalui merupakan data deskriptif tentang observasi, peneliti belajar tentang pembelajaran teks cerita pendek yang perilaku, dan makna dari perilaku tertera dalam Kompetensi Dasar 3.1 - tersebut. Pengumpulan data melalui 4.5. observasi B. Sumber Data dilakukan Sumber data penelitian ini dalam penelitian dengan langsung ini pengamatan terhadap proses berupa sumber data tertulis dan pembelajaran sumber data aktivitas proses belajar cerpen yang melibatkan guru dan mengajar yang terjadi di lapangan. siswa di dalam kelas. Sumber data tertulis meliputi RPP, observasi dilakukan silabus, menerus dan hasil wawancara dari memproduksi teks Kegiatan secara terus berkesinambungan narasumber yaitu Dra. Heryu Rueni. hingga mendapatkan data yang cukup. M.Pd. selaku guru mata pelajaran 2. Wawancara Bahasa Indonesia dan siswa kelas XI Susan Satainback (dalam MIPA 4 serta hasil tulisan siswa yang Sugiyono 2014: 318) menyatakan digunakan bahwa dengan wawancara, peneliti sebagai evaluasi pembelajaran. Sumber data berupa akan aktivitas meliputi deskripsi kegiatan mendalam tentang partisipan dalam guru saat pembelajaran menulis di menginterpretasikan kelas. fenomena yang terjadi, di mana hal ini C. Teknik Pengumpulan Data tidak Teknik pengumpulan data yang mengetahui bisa observasi. hal-hal situasi ditemukan Wawancara langkah yang dan melalui digunakan digunakan dalam penelitian ini, secara sebagai garis besar adalah observasi atau informasi pengamatan pastisipatif (langsung), pembelajaran teks cerpen kelas XI di analisis dokumen, dan wawancara. SMA Negeri 1 Wonosari. Wawancara Penjelasan teknik pengumpulan data dilakukan secara langsung sesuai dalam penelitian ini sebagai berikut. dengan waktu yang telah ditentukan. lebih untuk dalam menggali terkait 5 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) Peneliti sebagai pewawancara dan Beberapa guru sebagai narasumber mengenai penelitian ini adalah lembar observasi materi, metode, dan evaluasi, serta dan catatan lapangan yang digunakan faktor penghambat dan pendukung untuk dari kegiatan pembelajaran mnulis mendokumentasikan teks guna pembelajaran, pedoman wawancara menguatkan sumber data yang ada, sebagai alat validitas yang berkaitan peneliti juga mengambil beberapa dengan metode, media, dan evaluasi siswa dalam pembelajaran, serta kamera cerpen. Selain sebagai itu, narasumber guna instrumen penunjang mencatat dan kegiatan melengkapi data yang ada. digital dan perekam suara untuk 3. Analisis Dokumen mendokumentasikan Pengumpulan dokumen dilakukan terlebih dahulu Dokumen sebelum tersebut analisis. berupa RPP, silabus, berkas soal dan materi, fotofoto kegiatan pembelajaran, serta pembelajaran dan wawancara. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Pendek lembar kerja siswa sebagai bahan evaluasi. Dokumen-dokumen tersebut digunakan sebagai bahan penafsiran sehingga dapat menyajikan data secara deskriptif. D. Intsrumen Penelitian Penelitian Kualitatif ini menggunakan instrumen pengumpul data utama, yaitu peneliti sendiri yang bertindak mencari dan menafsirkan Gambar 1. Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerpen Dalam pembelajaran teks cerita data pendek yang dilaksanakan, siswa dan dibimbing oleh Dra. Heryu Rueni, mengamati proses pembelajaran teks M.Pd.. Beliau adalah salah satu guru cerita pendek yang dilangsungkan senior yang mengampu pembelajaran oleh Guru dan diikuti oleh siswa. bahasa Indonesia. Beliau sudah lebih data. Proses dilakukan pengumpulan dengan mengikuti 6 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) dari 20 tahun menjadi pengajar Bahasa MIPA 4 yang terdiri dari 25 siswa dan Indonesia di SMA Negeri 1 Wonosari. kelas XI IPS 2 yang terdiri dari 32 Selama pembelajaran cerita siswa. Tetapi selama pengamatan pendek di mampu untuk kelas XI IPS 2 data yang mengelola pembelajaran dengan baik. dikumpulkan kurang lengkap. Hal ini Hal ini dapat dibuktikan dengan dikarena pada waktu pembelajaran di adanya persiapan yang dilakukan kelas XI IPS 2 sering bertepatan seperti dengan kelas, membuat teks guru RPP serta kegiatan sekolah. Jadi mempersiapkan media pembelajaran. pembelajaran kurang maksimal dan Beliau juga biasa untuk memotivasi fokus penelitian dilakukan di kelas XI siswa agar semangat selama mengikuti MIPA 4. pembelajaran teks cerita pendek. Selama pengamatan di kelas XI Iya, biasanya kalau siswa MIPA kurang semangat, bu guru itu pembelajaran teks cerpen dengan baik. bercerita tentang orang yang Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sukses dan itu juga membuat siswa yang menanggapi dan memberi saya jadi semangat. pertanyaan ketika guru menyampaikan (PWS-1, poin 9 halaman 101) materi pembelajaran. Meskipun siswa Hal tersebut tentunya sejalan mengikuti pembelajaran teks cerpen dengan pendapat Sanjaya (2014, 52), dengan baik, namun ada juga beberapa bahwa dalam pembelajaran, guru tidak siswa yang kurang memperhatikan hanya berperan sebagai model atau dan membuat gaduh. Tetapi hal ini teladan bagi siswa yang diajarnya, langsung disikapi tetapi juga berperan sebagai pengelola menegur siswa pembelajaran learning). keseluruhan siswa dapat mengikuti Guru telah mampu mengelola kelas pembelajaran teks cerpen dengan baik. (manager 4, siswa mengikuti guru tersebut. dengan Secara menjadi kondusif dan memotivasi siswa agar semangat dalam mengikti pembelajaran teks cerita pendek. Selama penelitian, ada dua kelas yang diamati. Pertama ialah kelas XI 2. Tujuan Pembelajaran Dalam setiap pembelajaran teks cerita pendek yang diamati, guru 7 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) selalu menjelaskan tujuan cerita pendek yang ada di dalam buku yang akan dicapai, teks, yang sesuai dengan KD 3.2. sesuai dengan KD yang tertera dalam Namun untuk tujuan pembelajaran KD RPP. Hal tersebut dilakukan guru 4.2 yaitu memproduksi cerita pendek sebelum memulai pembelajaran teks tidak dilakukan. Kegiatan tersebut cerita pendek. Selama pengamatan digantikan dengan diskusi kelompok terdapat beberapa tujuan pembelajaran untuk mengerjakan tugas yang diambil dan kompetensi dasar (KD) yang telah dari buku teks halaman 17-52. pembelajaran dicapai setiap pembelajaran teks cerita pendek. Dalam pertemuan ketiga, tujuan pembelajaran sudah dicapai dengan Dalam pembelajaran teks cerita baik. Kegiatan pembelajaran teks pendek pertemuan pertama, semua cerita pendek pada pertemuan ketiga tujuan pembelajaran telah tercapai ialah mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan RPP yang sudah dibuat. kelompok. Diskusi kelompok telah Tujuan pembelajaran sudah sesuai dilakukan dengan KD 3.1 yaitu memahami sebelumnya. struktur dan kaidah teks cerita pendek, yang tercapai dalam pertemuan ketiga serta KD 4.1 yaitu menginterpretasi ialah makna teks cerita pendek. Namun, struktur isi teks cerita pendek yang lembar kerja (LK) yang dimaksud sesuai dengan KD 3.3 dan peserta didik disini ialah lembar kerja yang ada dapat dalam buku teks yaitu menemukan dengan: struktur kalimat, ejaan, dan kata-kata sulit pada cerita pendek tanda baca yang sesuai dengan KD 4.3. “Juru Masak”. Jadi lembar kerja yang Hal dicantumkan mempresentasikan dalam RPP tidak digunakan. peserta pada Tujuan pembelajaran didik menyunting tersebut pertemuan menganalisis bahasa diwujudkan hasil sesuai dengan diskusi kelompok 1 yang membahas tugas Dalam pertemuan kedua tujuan dalam buku teks halaman 17-19 yaitu pembelajaran teks cerita pendek tidak menganalisis struktur isi teks cerita sepenuhnya Dalam pendek “Juru Masak”, kelompok 2 pembelajaran pertemuan kedua, siswa membahas tugas halaman 19-22 yaitu disuruh untuk membandingkan dua menentukan alur cerita pendek dan tercapai. 8 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) menemukan kosa-kata yang mendapatkan ilmu mengenai teks terdapat dalam cerita pendek “Juru cerita pendek, tetapi bisa mengambil Masak”, kelompok 3 membahas tugas nilai-nilai yang terkandung dalam halaman 24-28 yaitu mencari data cerita pendek yang dibaca. Nilai-nilai lengkap mengenai penulis cerita pendek yang dimaksud ialah nilai moral, nilai “Juru Masak” dan mengaitkan fakta pendidikan, nilai sosial, dll. Tujuan tersebut dengan cerpen yang ditulis. pembelajaran yang diharapkan guru Selanjutnya 4 ini tercermin dalam kegiatan siswa membahas tugas halaman 32-36 yaitu berupa bakti sosial yang dilakukan di menganalisis struktur teks cerita pendek masyarakat “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”. sekolah. ialah Dalam sulit kelompok pertemuan keempat sekitar Hal ini lingkungan sesuai dengan pendapat guru sebagai berikut. tujuan pembelajaran teks cerita pendek Tujuannya selain ada di RPP, seluruhnya Tujuan saya berharap anak-anak itu dapat pembelajaran pada pertemuan ke mengambil nilai yang terkandung empat 3.4 dalam cerpen itu, misalnya nilai mengevaluasi teks cerita pendek dan moral, nilai pendidikan, sosial dll, KD 4.4 mengabstraksi teks cerita yang pendek. diterapkan dikehidupan nyata. tercapai. sesuai dilanjutkan dengan Kegiatan KD pembelajaran dengan bermanfaat untuk presentasi kelompok 5 yang membahas tugas 3. Metode Pembelajaran halaman 41-49 yaitu mengevaluasi isi Selama kegiatan pembelajaran teks cerita pendek “Perihal Orang teks cerita pendek di kelas XI MIPA 4, Miskin yang Bahagia” yang ada dalam guru menggunakan metode ceramah, buku teks. Sementara kelompok 6 diskusi, serta pendekatan saintifik membahas tugas halaman 49-52 yaitu (5M). Dalam penerapannya, guru melengkapi dialog yang sudah ada dan lebih sering menggunakan metode mengabstraksi cerita pendek “Paing”. ceramah. Guru guru metode dalam ceramah lebih sering dipakai karena pembelajaran teks cerita pendek yang siswa akan lebih jelas dalam menerima diampuh, berharap Menurut siswa tidak hanya 9 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) materi dan mendekatkan kita kepada siswa. Metodenya yang jelas menggunakan pendekatan 5M itu, kalau saya masih suka menggunakan ceramah Mas, karena menurut saya anakanak akan lebih paham dengan itu. (PWG, poin 8 halaman 98) Gambar 2. Guru Menggunakan Metode Ceramah dalam Pembelajaran Teks Cerita Pendek Metode diskusi digunakan guru Selain itu perlengkapan LCD dalam membimbing siswa yang belum terpasang menjadi salah mengerjakan tugas kelompok, yang satu alasan guru. Metode ceramah nantinya hasil diskusi kelompok akan digunakan dipresentasikan. Kegiatan diskusi pertemuan. Pada pertemuan pertama dimulai pertemua ketiga. guru menggunakan metode ceramah Kegiatan diawali dengan menyampaikan materi tentang hakikat pembagian kelompok. Dalam diskusi cerita pendek, unsur-unsur cerita kelompok, terdapat enam kelompok pendek, serta struktur cerita pendek yang sesuai dengan KD 3.1. Demikian pula maksimal pada kelompok mendapatkan tugas yang guru dalam semua pertemuan-pertemuan dalam diskusi masing-masing empat terdiri siswa. dari Setiap menggunakan diambil dari buku teks halaman 17 – metode ceramah untuk menjelaskan 52. Tugas yang diberikan guru tersebut kata-kata sulit dan bahasa asing dalam sudah mencakup KD 3.3 sampai setiap cerita pendek yang dibahas. dengan Berikut merupakan gambar yang berdiskusi sampai waktu pembelajaran sedang berakhir. Siswa juga diberi kebebasan menyampaikan materi dengan metode untuk mencari sumber selain dari buku ceramah. teks. Kebanyakan siswa menggunakan selanjutnya menunjukkan guru guru KD 4.4. Siswa diminta internet dalam mencari informasi mengenai tugas yang didapat. Siswa 10 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) memang diperbolehkan menggunakan yang muncul pada waktu proses HP atau Laptop untuk digunakan berdiskusi. Hasil diskusi nantinya dalam pembelajaran, selama itu untuk akan kepentingan pembelajaran. Siswa juga (selanjutnya akan ditulis PPT) dan diperbolehkan untuk berdiskusi selain kemudian akan dipresentasikan. dijadikan power point di ruang kelas. Selama pengamatan, Selain metode ceramah dan siswa melakukan diskusi di ruang diskusi, metode lain yang digunakan tutorial, perpustakaan sekolah dan ialah pendekatan saintifik (5M). Hal teras kelas, seperti pada gambar ini berikut. nomor 59 tahun 2014. Pendekatan sesuai dengan Permendikbud saintifik digunakan guru dalam setiap pertemuan. Pendekatan saintifik terdiri dari mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengomunikasi. 4. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran merupakan Gambar 3. Siswa Berdikusi di Teras Sekolah sumber atau dijadikan bahan acuan yang dalam dapat kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran teks cerita pendek di XI MIPA 4 yang telah diamati, materi pembelajaran sebagian besar diambil dari buku teks “Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Gambar 4. Guru Membimbing Siswa Dalam Diskusi Kelompok Akademik” Kementrian kelas XI Pendidikan terbitan dan Kebudayaan Indonesia tahun 2014. Seperti pada gambar, selama proses berdiskusi guru terus membimbing peserta didik manakala ada kendala, kesulitan atau pertanyaan Selain buku teks, guru sudah mempersiapkan materi pembelajaran 11 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) dalam bentuk PPT, hal tersebut sejalan guru dengan baik kepada siswa dengan dengan pernyataan guru. menggunakan Khusus pada bagian struktur teks internet, cerita pendek, siswa ditugaskan untuk dan buku-buku lainnya berhubungan pembelajaran yang mencari sendiri apa saja struktur teks dengan cerita pendek beserta pengertiannya. cerpen dan Berikut adalah garis besar materi saya jadikan PPT. pembelajaran teks cerita pendek yang (PWG, poin 5 halaman 98) ada dalam RPP. Selama pengamatan pembelajaran teks cerita pendek di XI 5. Media Pembelajaran MIPA 4, guru menyampaikan materi pembelajaran yang ada dalam RPP bagian pertama saja. Jadi pembelajaran teks cerita pendek pada pertemuan kedua sampai dengan keempat, materi pembelajaran yang disampaikan guru tidak sesuai dengan RPP yang dibuat. Seluruh materi mengenai teks pendek disampaikan pada pertemuan pertama secara runtut. Dimulai dari pengertian teks cerita pendek, struktur teks cerita pendek, ciri-ciri teks cerita pendek dan kaidah teks ceramah. Dari buku paket, sumber penunjang cerita metode cerita pendek yang sudah disiapkan guru sebelumnya dan ada dalam RPP. Guru juga menyampaikan materi mengenai penggunaan bahasa yang baku dalam Bahasa Indonesia. Materi-materi tersebut disampaikan Selama kegiatan pembelajaran teks cerita pendek yang berlangsung di XI MIPA 4, guru menggunakan media pembelajaran berupa LCD untuk menampilkan slide dan papan tulis. penerima pesan. Perantara tersebut kemudian dikenal sebagai media. Dalam konteks pembelajaran, media digunakan sebagai alat dan bahan yang menjadi perantara penyampaian pesan dari guru sebagai pengantar pesan kepada siswa sebagai penerima dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Selama pengamatan, guru lebih banyak menggunakan media berupa papan tulis daripada LCD. Hasil pengamatan di kelas XI 12 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) MIPA 4 guru lebih banyak menggunakan papan tulis sebagai media penyampai pembelajaran teks cerita pendek. Hal ini dikarenakan perangkat LCD di kelas XI MIPA 4 belum terpasang. Jadi guru lebih cenderung untuk menggunakan papan Gambar 6. Siswa menggunkan slide untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tulis, seperti gambar berikut ini. Selain papan tulis guru juga menggunakan LCD untuk menampilkan slide. Hasil pengamatan di kelas XI menggunakan Gambar 5.Guru menggunakan media papan tulis Pemakaian LCD proyektor baru dipakai pada waktu kegiatan presentasi hasil diskusi siswa. Siswa mempersiapkan LCD yang dipinjam dari bagian tata usaha sekolah. Hal ini cukup memakan waktu pembelajaran teks cerita pendek di kelas XI MIPA 4, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk presentasi menjadi berkurang. Namun, keseluruhan berjalan kelompok kegiatan dengan secara presentasi lancar. secara Setiap bergantian mempresentasikan hasil diskusi yang telah dijadikan dalam bentuk slide. MIPA LCD menjelaskan kembali 4, guru untuk materi teks cerita pendek untuk memperdalam pemahaman siswa, yang sejalan dengan pernyatan siswa berikut ini. Kalau sekarang kebanyakan bu guru menggunakan papan tulis dan LCD, tetapi pernah juga juga dikasih majalah dan mencari cerpen sendiri di majalah. (PWS-2, poin 10 halaman 103) 13 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) Guru mempersiapkan slide dibagi menjadi 2 gelombang, yaitu untuk menjelaskan kembali materi gelombang pembelajaran teks cerita pendek. Hal setengah dari jumlah siswa begitu juga ini dilakukan untuk memperdalam untuk materi Ulangan harian dilakukan selama 60 pembelajaran teks cerita sebelum ulangan harian. pertama gelombang hanya yang ada kedua. menit untuk setiap gelombangnya. Soal ulangan diambil dari materi pembelajaran yang selama ini diajarkan oleh guru, yang terdiri dari 5 soal. Hasil kerja siswa kemudian diolah sesuai dengan tabel pedoman penilaian. Secara garis besar, siswa Gambar 7. Guru menjelaskan materi menggunakan slide kelas XI MIPA 4 memperoleh nilai yang baik dan di atas batas ketuntasan 6. Evaluasi Pembelajaran minimal. Nilai tertinggi yang didapat Selama pengamatan siswa adalah 100 dan nilai terendah pembelajaran teks cerita pendek di yang didapat siswa adalah 65. Siswa kelas XI MIPA 4, evaluasi mendapatkan nilai rata-rata 80. Nilai pembelajaran teks cerita pendek rata-rata tersebut telah memenuhi dilaksanakan dengan tugas dan ulangan harian. Evaluasi dalam bentuk tugas diberikan guru kepada siswa dalam proses pembelajaran. Selama pengamatan tugas yang diberikan guru selalu dikerjakan dalam proses pembelajaran dan langsung dibahas pada waktu itu juga dan tidak mempunyai nilai. Selanjutnya ialah evaluasi dalam bentuk ulangan harian. Ulangan harian kriteria ketuntasan minimal, yaitu 75. 14 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) Tabel 9. Daftar Penilaian Aspek Pengetahuan Kelas XI MIPA 4 NOMOR UR T 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 7. Kendala dalam Pembelajaran 15 Proses Teks Cerita Pendek di Kelas XI MIPA 4 IND JK NILA I KETERANGAN 1136 0 1136 1 1136 9 1138 4 1138 7 1138 8 1139 5 1139 6 1139 8 1140 5 1142 1 1143 6 1144 5 1144 7 1147 2 1149 1 1149 2 1149 7 1151 1 1151 3 1153 0 1153 7 1155 3 1156 1 1156 3 *) kkm L 100 TUNTAS Selama L 82 TUNTAS pembelajaran P 100 TUNTAS memang berjalan dengan baik. Namun P 100 TUNTAS bukan berarti tidak ada kendala yang P 80 TUNTAS muncul selama proses pembelajaran P 90 TUNTAS teks cerita pendek. Kendala tersebut P 100 TUNTAS antara lain pendistribusian buku teks P 65 TIDAK TUNTAS P 80 TUNTAS L 100 TUNTAS P 100 TUNTAS P 90 TUNTAS PL 77 TUNTAS P 93 TUNTAS P 100 TUNTAS P 78 TUNTAS P 90 TUNTAS P 90 TUNTAS P 90 TUNTAS P 90 TUNTAS P 100 TUNTAS L 90 TUNTAS P 90 TUNTAS L 85 TUNTAS L 100 TUNTAS pelaksanaan teks cerita pendek yang terlambat. Pendistribusian buku teks yang berpengaruh terlambat sangat terhadap proses pembelajaran teks cerita pendek. Jadi, guru berinisiatif untuk meminjam buku teks sejumlah siswa yang ada di kelas dan setelah proses pembelajaran akan dikembalikan lagi ke perpustakaan sekolah. Terlambatnya pendistribusian ini juga membuat siswa tidak bisa belajar menggunakan buku teks di rumah. 75 Kendala selanjutnya ialah siswa kesulitan dalam memahami cerita pendek yang banyak menggunakan bahasa asing, bahasa daerah dan isi yang cerita tidak masuk akal. Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) Kalau yang kendala yang Kendala yang berikutnya diungkapkan siswa itu ya saat adalah membaca cerpen yang kurang prasarana kelas yang kurang lengkap. masuk akal atau yang sulit Kurang dipahami, seperti kemarin itu prasarana ini ada di kelas XI MIPA 4. “Perihal Orang Miskin yang Pada kelas XI MIPA 4 tidak ada Bahagia”. Dalam dunia nyata proyektor atau dalam pikiran anak-anak pembelajaran mengingat kelas ini itu kurang logis ceritanya ialah atau terlalu dibuat-buat atau mengakibatkan pembelajaran sedikit gimana yah itu kendala yang terganggu. Dalam kegiatan presentasi, diungkapkan siswa harus meminjam proyektor ke siswa yaitu cerpen yang sulit dipahami. kertersediaan sarana lengkapanya sarana yang bangunan dan dan menunjang baru. Hal ini bagian tata usaha sekolah. Hal ini (PWG, poin 17 halaman 99) cukup Siswa merasa kesulitan dalam pembelajaran, mengingat siswa juga memahami ceita pendek yang menurut membuang waktu harus memasang proyektor tersebut. mereka tidak masuk akal. Siswa juga Kendala yang terakhir ialah bingung dengan cerita pendek yang suara banyak menggunakan bahasa daerah, gedung sehingga gedung sekolah memang berjalan siswa harus berkali-kali untuk ceritanya. Berikut wawancara siswa membaca memahami bising dari sekolah. pembangunan Pembangunan isi bersamaan dengan kegiatan belajar. merupakan Suara bising seringkali mengganggu yang merasa jalannya pembelajaran. Suara tersebut kesulitan dalam memahami cerita berasal dari proses pembangunan pendek. gedung sekolah yang ada di depan Kadang di cerpen itu ada katakata yang sulit dimengerti, jadi kita harus cari tahu dulu artinya baru bisa memahami dan isi cerpennya. (PWS-4, poin 14 halaman 108) 16 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) kelas. Berikut ialah gambar yang menunjukkan kondisi tersebut. 2. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran teks cerita pendek disampaikan guru sebelum memulai pembelajaran. Tujuan pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan KD yang dicantumkan di RPP. Terdapat beberapa tujuan pembelajaran yang terbagi menjadi empat pertemuan. Selama pengamatan Gambar 8. Guru membimbing siswa berdiskusi, sementara ada pekerja bangunan yang sedang bekerja tujuan pembelajaran sudah tercapai. 3. Metode dan Strategi Pembejaran Selama pengamatan di kelas XI MIPA SIMPULAN DAN SARAN 4, metode pembelajaran A. Simpulan yang dan strategi dipakai ialah ceramah dan diskusi yang dipadukan Berdasarkan hasil penelitian dan dengan pendekatan saintifik. Metode pelaksanaan yang sering digunakan guru selama pembelajaran teks cerita pendek di pembelajaran teks cerita pendek ialah SMA Negeri 1 Wonosari yang telah metode dideskripsikan pada bab sebelumnya, menggunakan metode tersebut ialah maka dapat disimpulkan beberapa hal siswa akan lebih paham dan juga sebagai berikut. mendekatkan guru dengan siswa. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Strategi pembahasan Pelaksanaan pembelajaran teks ceramah. tersebut memahami Wonosari sudah penjelasan guru. dengan tujuan sesuai pembelajaran, mengikuti dicantumkan dalam RPP yang sudah cerpen. dibuat 4. Materi tidak diterapkan kepada siswa. semua efektif dan memperhatikan serta antusias siswa dalam meskipun program-program guru yang sebelumnya cukup guru digunakan, karena siswa mudah untuk cerita pendek di SMA Negeri 1 berjalan Alasan pembelajaran menulis 17 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) Selama pengamatan pembelajaran digunakan guru ialah papan tulis. teks cerita pendek di kelas XI MIPA 4, Kedua media tersebut sangat materi yang disampaikan guru antara membantu jalannya pembelajaran teks lain hakikat cerita pendek, unsur cerita cerita pendek di kelas XI MIPA 4. pendek, ciri-ciri cerita pendek dan 6. Evaluasi Pembelajaran struktur cerita pendek. Hal tersebut Evaluasi pembelajaran teks cerita disampaikan guru pada pertemuan pendek di kelas XI MIPA 4 dilakukan pertama. Jadi pada pertemuan kedua dengan tugas dan ulangan harian. dan seterusnya materi pembelajaran Evaluasi dalam bentuk tugas diberikan tidak sesuai dengan RPP yang sudah guru kepada siswa dalam proses dibuat. juga pembelajaran. Selama pengamatan menjelaskan penggunaan kata baku tugas yang diberikan guru selalu dalam dengan dikerjakan dalam proses pembelajaran menggunakan KBBI. Sumber materi dan langsung dibahas pada waktu itu yang juga dan tidak mempunyai nilai. Selain Bahasa itu, Indonesia disampaikan pembelajaran guru teks guru dalam cerita pendek Ulangan harian dilakukan ketika sebagian besar diambil dari buku teks semua materi sudah diterima oleh teks “Bahasa Indonesia Ekspresi Diri siswa. dan Akademik” terbitan Kementrian menjadi 2 gelombang dengan hanya Pendidikan setengah dan Kebudayaan Indonesia. Guru juga mencari sumber pembelajaran teks cerita harian jumlah dilakukan siswa setiap gelombangnya. lain dari referensi buku yang memuat materi Ulangan Hasil evaluasi kelas XI MIPA 4 rata-rata baik. Nilai rata-rata siswa pendek, kemudian dijadikan dalam sudah bentuk PPT. standar kriteria ketuntasan minimal. 5. Media Pembelajaran Nilai tersebut merupakan wujud dari Ada dua media pembelajaran yang memenuhi bahkan diatas pembelajaran yang berjalan dengan dipakai dalam pembelajaran teks cerita baik. pendek di kelas yaitu papan tulis dan 7. Kendala dalam Proses LCD proyektor. Dari kedua media Pembelajaran Cerita Pendek di tersebut media yang paling sering Kelas XI MIPA 4 18 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) Beberapa kendala muncul dalam pembelajaran teks cerita pendek. 2. Bagi Siswa Siswa hendaknya lebih baik dalam Kendala tersebut ialah belumnya pembelajaran, adanya untuk kurikulum 2013 siswa harus aktif materi dalam pembelajaran. Siswa juga harus LCD proyektor menayangkan slide karena pembelajaran. Pendistribusian buku lebih teks meningkatkan kemapuan. yang terlambat sehingga membuat pembelajaran terganggu dan membuat siswa tidak bisa belajar di banyak dalam belajar untuk 3. Bagi Sekolah Sekolah hendaknya lebih rumah. Terakhir ialah suara bising dari memperhatikan penyediaan sarana dan pembangunan sekolah. Suara bising prasarana yang ada dalam setiap kelas. ini Hal tersebut demi kelancaran kegiatan menyebabkan pembelajaran terganggu, karena guru harus sering belajar berhenti menjelaskan materi kepada suasana belajar yang kondusif. siswa dan mengulang harus beberapa materi yang mengajar dan terciptanya kali sudah DAFTAR PUSTAKA dijelaskan. Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta. B. SARAN 1. Bagi Guru Guru hendaknya bisa menggunakan metode dan strategi yang bervariasi agar siswa lebih antusias dalam pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran yang lebih menarik siswa dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga harus melakukan perbaikan dan dapat menyesuaikan pembelajaran dengan RPP yang sudah dibuat serta mengembangkan pembelajaran yang lebih sesuai dengan kurikulum 2013. Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru, Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/SMK. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. ___________. 2014. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. 19 Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo) Kosasih, E. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Moleong, L J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.Yogyakarta: BPFE. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suryaman, Maman. 2012. Metodologi Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: UNY Press. Sumardjo, Jakob. 2007. Catatan Kecil Tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan ___________. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 59 Tahun 2014. Fiksi. Yogyakarta: GAMA MEDIA. Teguh, Agustina ES dan Nazarudin K. 2013. Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tumijajar. Sagala, Syaiful. 2014. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Siswoyo, Dwi, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Silvina H, Munaris dan Nazaruddim K. 2015. Kemampuan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Negeri Gadingrejo. Jurnal KATA, Vol.3, No.6. Jurnal KATA, Vol.2, No.2. Wiratno, Tri. 2009. Mencerna Buku Teks Bahasa Inggris melalui Pemahaman Gramatika. Surakarta: Pustaka Pelajar. Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta : Pustaka. 20