BAB III OBJEK PENELITIAN

advertisement
BAB III
OBJEK PENELITIAN
3.1
Tentang Perusahaan
Pada bab ini akan dibahas mengenai PT Bank Central Asia Tbk sebagai
objek penelitian skripsi ini.
3.1.1
Sejarah Perusahaan
Dalam penelitian ini, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi objek
penelitian dalam penulisan skripsi ini. PT Bank Central Asia Tbk merupakan
Bank swasta yang berfokus sebagai Bank transaksional. Perlu diakui bahwa PT
Bank Central Asia Tbk merupakan Bank swasta terbesar di Indonesia dan dapat
dibuktikan oleh laporan dari Bank Indonesia yang sebelumnya telah disebutkan
pada bab 1. Penelitian skripsi ini dilakukan pada tahun 2012 bulan Februari akhir
dan bertepatan dengan usia BCA yang sudah menginjak 55 tahun.
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama
Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan
barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun
1997. Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem
perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran
dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak
nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya,
Bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.
73
74
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA
berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana
pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp
67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun.
Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA
diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan
publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual
saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran
Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA.
Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan
BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, IBRA melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui
tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis
di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh
tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi,
pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai
Bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.
(sumber: http://www.klikbca.com/individual/silver/company.html)
Kemudian dikutip dari buku “Beyond Banking, Menguak Sukses BCA
dalam Perbankan Konsumer di Indonesia” karya Hermawan Kartajaya dan
Stephen Liestyo (2006:48), tertulis bahwa Presiden Direktur BCA D.E. Setijoso
(kini telah dijabat oleh Jahja Setiaadmadja), Beliau mengatakan bahwa Strategi
75
BCA pada dasarnya adalah memberikan kemudahan kepada masyarakat, dan
pada akhirnya dana akan datang dengan sendirinya. BCA bukan mengumpulkan
dana, namun memberikan kemudahan kepada masyarakat. Jika merasa nyaman,
otomatis masyarakat tetap memilih BCA untuk melakukan transaksi. Dan, jika
masyarakat ingin melakukan transaksi melalui BCA, otomatis mereka akan
membuka rekening dan memanfaatkan dana di BCA.
Fokus pada sektor consumer banking inilah yang merupakan kunci
keberhasilan BCA sejak lahir 1980-an. Dengan Tahapan BCA yang merupakan
flagship product-nya, BCA berhasil membuat masyarakat Indonesia menjadi
banking-minded, membuat tabungan menjadi sebuah kebutuhan sehari-hari dan
sangat populer, layaknya consumer goods. Tidak heran jika aktivitas sehari-hari
sebagian masyarakat Indonesia saat ini, terutama yang tinggal diperkotaan, sudah
tidak bisa dilepaskan lagi dari produk tabungan, terutama Tahapan BCA
(Kartajaya&Liestyo, 2006:49).
3.1.2
Visi, Misi, dan Tata Nilai PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Dalam sebuah perusahaan, visi dan misi merupakan sebuah pilar utama
sebelum menentukan strategi dan perencanaan. Setiap perusahaan juga memiliki
visi dan misi yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan termasuk dengan visi dan misi dari PT Bank Central Asia Tbk
(BCA).
Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh perusahaan di masa
mendatang. Visi biasanya berupa sebuah pernyataan yang singkat dan jelas,
namun bisa menggambarkan cita-cita yang tujuan secara keseluhuran
76
perusahaan. Sedangkan misi adalah kegiatan yang harus dilakukan dan mengarah
untuk mencapai cita-cita perusahaan tersebut. Berikut visi dan misi dari PT Bank
Central Asia Tbk :
Visi
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar
penting perekonomian Indonesia
Misi
•
Membangun
institusi
yang
unggul
di
bidang
penyelesaian
pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perorangan
•
Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan
finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah
•
Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA
Tata Nilai BCA
1) Fokus Pada Nasabah
2) Integritas
3) Kerjasama Tim
4) Berusaha Mencapai Yang Terbaik
3.1.3
Logo Perusahaan
77
3.1.4
Produk dan Layanan
Berikut produk dan layanan yang ditawarkan oleh BCA kepada para
nasabah sampai periode Mei 2012:
Tabel 3.1.4 Produk dan Layanan BCA per Mei 2012
Produk
Produk Simpanan
Keterangan
Tahapan
Tahapan Gold
Tahapan Xpressi
TabunganKu
Giro
Tapres
Deposito Berjangka
BCA Dollar
BCA Ekstra
Layanan transaksi perBankan Safe Deposit Box
Traveller’s Cheque
Transfer
Virtual Account
Remittance
Open Payment
Collection and
Auto Debit
Clearing
Payroll Services
Bank Notes
Perbankan Elektronik
ATM BCA (multifungsi, non tunai, dan setoran
tunai)
Debit BCA
Tunai BCA
Flazz and Gaz Card
Self Service Passbook Printer (SSPP)
EDCBIZZ
Internet Banking (KlikBCA Individu dan
KlikBCA Bisnis)
Mobile Banking (m-BCA)
Call Center (Hallo BCA)
Phone Banking (BCA by Phone Business dan
BCA by Phone Priority)
BCA Mobile
BCA KlikPay
SMS Top Up
SMS Push Notification
78
Layanan Cash Management
Payable Management / Disbursement
Receivable Management / Collection
Liquidity Management
B2B and B2C
Kartu Kredit
BCA Card
BCA MasterCard
BCA VISA
Bancassurance
Provisa Max / Provisa Platinum Max
Optishield / Optishield Platinum
Edusave / Edusave Platinum
Pro Series
Mediasave Plus
Fasilitas Kredit
Kredit Kepemilikan
Kredit Investasi
Rumah
Distributor Financing
Kredit Kendaraan
Supplier Financing
Bermotor
Dealer Financing
Kredit Modal Kerja
Warehouse Financing
Kredit Sindikasi
Kredit Ekspor
Trust Receipt
Bank Garansi
Bid Bond
Performance Bond
Advance Payment Bond
Pusat Pengelolaan Pembebasan dan Pengembalian
Bea Masuk (P4BM)
Fasilitas Ekspor Impor
Letter of Credit (L/C)
Negotiation
Bankers Acceptance
Bills Discounting
Documentary Collections
Fasilitas Valuta Asing
Spot
Forward
Swap
Produk Derivatif Lainnya
(Sumber: Laporan Tahunan BCA 2010 dan informasi tambahan dari narasumber
mengenai produk&layanan terbaru yang belum ada di laporan tahunan 2010.)
79
3.1.5
Kompetitor BCA
Dalam mengkomunikasikan pesan produk perbankan, BCA juga harus bersaing
dengan bank-bank lain yang menawarkan produk, layanan, dan jenis promosi yang
hampir serupa. Berdasarkan laporan tahunan dari Bank Indonesia yang sudah
digambarkan sebelumnya pada bab 1 (satu), BCA pada tahun 2011 menduduki peringkat
ketiga setelah Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memiliki aset
terbesar di Indonesia. Kemudian dari peringkat loyalitas pelanggan, BCA menduduki
peringkat 1 yang kemudian disusul Mandiri dan BNI. Dengan berdasarkan data tersebut,
BCA terbukti harus bersaing dengan bank-bank pemerintah untuk bisa tetap
mempertahankan posisinya sebagai bank swasta yang mempunyai value lebih untuk para
nasabahnya dibandingkan dengan bank-bank lain.
Produk, layanan dan aktivitas promosi BCA dapat terganggu dengan penawaran
produk, layanan melalui aktivitas para kompetitor yang kemudian akan menyebabkan
pesan yang ingin disampaikan oleh BCA terhadap konsumennya dapat terganggu.
Sejauh ini Mandiri yang paling berdekatan dengan posisi pasar BCA.
Berikut contoh-contoh promosi yang dilakukan oleh Bank Mandiri:
Gambar 3.1.5 Advertorial Mandiri Fiesta
80
Sumber: http://news.detik.com/read/2011/12/16/010002/1792302/727/asyiknyamenjadi-pemenang-mandiri-fiesta
Gambar 3.1.5 Sales Promotion Bank Mandiri
Sumber: facebook Mandiri Fiesta
81
3.1.6 Struktur Organisasi
Gambar 3.1.6 Struktur Organisasi
82
3.1.6.1 Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan
Gambar 3.1.5.1 Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan
Sekretariat Perusahaan
Biro Direksi
Humas Eksternal
Aspek Humas
Biro Hubungan
Kelembagaan
Humas Internal
Corporate Social
Responsibility
3.1.6.2 Struktur Organisasi Divisi Pengembangan Dana dan Jasa (DPDJ)
Gambar 3.1.5.1 Struktur Organisasi DPDJ
Divisi Pengembangan Dana dan Jasa
Dana
E-Channel
Marcomm
Aspek
Komunikasi
Media
Aspek
Komunikasi
Konsumen
Advertising
& Media
Event &
Gebyar BCA
OOH (Out of
Home)
Edukasi
Cetak & Paid
Media
Branding
Infrastruktur
Website
BCA dan
Social Media
Majalah
Prioritas
83
3.1.7
Tugas dan Wewenang
Dalam subbab tugas dan wewenang, akan dibahas mengenai tugas dan
wewenang dalam setiap divisi yang berkaitan dengan kegiatan promosi BCA
termasuk di dalamnya yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.
Secara keseluruhan, BCA memang menjalankan semua aspek marcomm
mix/promotion mix (bauran promosi). Tetapi ada yang sedikit berbeda antara
teori dengan penerapannya di lapangan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa divisi
humas tidak berada dibawah naungan subdivisi komunikasi pemasaran BCA.
Meskipun dari seluruh narasumber dalam penelitian ini mengatakan bahwa
beberapa tahun yang lalu sebelum penelitian skripsi ini dilakukan, divisi humas
berada
dalam
naungan
subdivisi
Komunikasi
Pemasaran/Marketing
Communication BCA.
Tetapi kemudian pihak perusahaan memandang bahwa tugas dan
tanggung jawab humas lebih berkonsentrasi pada kegiatan korporasi, sehingga
divisi humas dipindahkan ke bawah naungan sekretariat perusahaan. Berbeda
dengan tugas dan tanggung jawab subdivisi markom yang berkonsentrasi pada
kegiatan yang bersifat hard-selling dan bertujuan untuk mendapatkan respon
secara langsung dari konsumen.
Kegiatan yang dilakukan oleh subdivisi Marketing Communication BCA
juga tidak sepenuhnya melakukan semua aspek dari Promotion Mix atau bauran
promosi. Hal tersebut terbukti bahwa subdivisi markom BCA tidak secara
langsung menjalankan aktifitas promosi penjualan, pemasaran langsung, dan
84
penjualan pribadi. Tetapi subdivisi markom tetap berkoordinasi dengan pihak
terkait yang menangani aktifitas-aktifitas tersebut.
Selanjutnya akan dibahas mengenai tugas dan wewenang dari masingmasing divisi yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran BCA.
3.1.7.1 Aspek Hubungan Masyarakat (Humas / Public Relations)
Biro aspek humas merupakan salah satu bagian dari divisi sekretariat
perusahaan yang kemudian di dalam biro aspek humas terbagi lagi menjadi 3
(tiga) urusan, yakni:
1) Humas eksternal
2) Humas internal,
3) Tanggung
jawab
sosial
perusahaan
(Corporate
Social
Responsibility/CSR).
Ketiga bagian dari humas memiliki tugas dan tanggung jawabnya
masing-masing. Namun meskipun begitu, ketiga subdivisi humas tetap saling
bekerjasama dan tetap berkoordinasi untuk beberapa tugas tertentu. Humas
berada dalam naungan sekretariat perusahaan yang saat ini dipimpin oleh Ibu
Inge Setiawati.
Humas Eksternal
Dalam wawancara singkat yang dilakukan dengan Manager Aspek
Humas Eksternal Bapak Evoni Barlianto, fungsi dari kegiatan humas eksternal
yakni menjalin hubungan baik dengan media dan publik eksternal lainnya.
Sehingga fokus utama dari kegiatan humas eksternal yakni berhubungan dengan
media. Tujuan utama dari kegiatannya yakni membentuk citra atau image
85
perusahaan untuk mendapatkan empati dari publik yang kemudian akan
berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan.
Aspek humas eksternal memiliki tiga tugas utama yakni, yang
berhubungan dengan media relations, materi korporasi, dan administrasi. Hal-hal
yang berkaitan dengan media relations yakni kegiatan monitoring berita, media
gathering, permohonan wawancara, press conference, sponsorship yang terkait
dengan media, penanganan keluhan melalui media, dan penyebaran informasi
melalui press release.
Kemudian yang berkaitan dengan materi korporasi diantaranya kegiatan
terkait iklan korporasi, iklan yang terkait dengan kewajiban BCA contohnya
laporan keuangan dan iklan pengumuman, lalu pembuatan desain kartu ucapan
seperti Natal dan Tahun Baru, Idul Fitri, dan Imlek. Materi korporasi juga
berkaitan dengan pengembangan company profile BCA dan pembuatan laporan
tahunan atau annual report.
Kegiatan administrasi yang menjadi salah satu tugas dari humas eksternal
yakni kegiatan yang berkaitan dengan pelaporan kegiatan, proses pembayaran,
registrasi proposal atau surat masuk, dan filing.
Humas Internal
Menurut data humas internal yang diperoleh dari Ibu Rini Rismarini
selaku pimpinan tim humas urusan internal, humas internal sesuai dengan
fungsinya yaitu untuk membina hubungan baik dengan Publik Internal dari Staff
sampai manajemen yang termasuk di dalamnya Komisaris dan Direksi. Bagian
86
internal juga mengkoordinir atau bekerjasama dengan unit kerja terkait dalam
pelaksanaan kegiatan atau event yang berkaitan dengan publik Internal.
Job description dalam kegiatan humas internal terbagi menjadi tiga
program kegiatan utama. Pertama kegiatan yang menjadi program urusan
internal.
Kedua
yakni
program
korporasi
terencana,
dan
program
divisi/wilayah/cabang yang tidak termasuk dalam rencana urusan internal.
Kegiatan yang menjadi program urusan internal terdiri dari Info BCA
(majalah internal BCA), temu redaktur nasional, My BCA (website internal
BCA), email blast, kliping harian, hiasan lobby, dan silahturahmi purnabakti.
Sedangkan kegiatan yang menjadi program korporasi terencana yakni kegiatan
Rakernas (Rapat Kerja Nasional), BCA Award, HUT BCA, Analyst Meeting,
BCA Update, RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), makan bersama/lunch
together, dan COP (Community of Practice). Kemudian yang menjadi bagian
dari program divisi/wilayah/cabang yang tidak termasuk dalam rencana urusan
internal adalah kegiatan yang berkaitan dengan pembukaan cabang, serah terima
jabatan, sigining, seminar internal, liputan khusus, dll.
CSR (Corporate Social Responsibility)
Berbeda dengan urusan humas eksternal dan humas internal, urusan
Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bank Central Asia Tbk atau BCA
khusus menangani kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk
tanggung jawab sosial perusahaan kepada publik. Hal tersebut dilakukan dengan
cara ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tertentu sebagai sponsorship maupun
donatur.
87
BCA sendiri memiliki fokus dalam beberapa bidang untuk menentukan
keikutsertaan perusahaan sebagai donatur maupun sponsorship. Berdasarkan
informasi dalam wawancara singkat dengan Bapak Yoseph dari aspek humas
urusan kegiatan sosial, dalam kegiatannya, BCA fokus dengan bidang
kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. BCA sendiri selain ikut
serta sebagai sponsorship dalam kegiatan diluar perencanaan perusahaan, BCA
memiliki beberapa program terencana di bidang pendidikan. BCA memiliki
program PPA (Program Pendidikan Akutansi), Magang Bhakti, dan program
beasiswa bagi para pelajar dari berbagai sekolah dan universitas.
Keikutsertaan pihak perusahaan dipertimbangkan berdasarkan tujuan dari
kegiatan terkait apakah sejalan dengan bisnis perusahaan dan apakah kegiatan
terkait akan memberi dampak terhadap perusahaan. Dampak yang dimaksud
contohnya untuk menjalin dan membina hubungan baik dengan instansi terkait
atau stakeholder perusahaan.
Secara keseluruhan humas atau public relations dalam BCA menjadi
salah satu alat bagi perusahaan untuk memberi kontribusi kepada upaya
marketing dengan menjaga hubungan baik dengan para stakeholder-nya. Dalam
kegiatannya, penjelasan di atas mengenai tugas dan tanggung jawab, konsentrasi
divisi humas BCA terletak pada hal-hal yang terkait dengan korporasi termasuk
brand image perusahaan di mata konsumen dan stakeholder lainnya.
3.1.7.2 Marcom BCA (Marketing Communication)
Dalam divisi marcomm atau komunikasi pemasaran BCA dibagi lagi
menjadi 2 bagian yakni bagian Aspek Komunikasi Konsumen (AKN) dan Aspek
88
Komunikasi Media (AKM). Melalui wawancara singkat penulis dengan kepala
subdivisi Marcomm Ibu Esther Meliana Wibowo, Aspek Komunikasi Media
bertanggung jawab terhadap semua kegiatan komunikasi BCA yang berkaitan
dengan produk consumer banking. Aspek komunikasi media bertugas
menyiapkan semua komunikasi yang ingin disampaikan kepada publik terutama
konsumennya melalui iklan ataupun media massa lainnya termasuk juga
pembelian media. Secara keseluruhan, AKM fokus pada kreatif desain dan
periklanan.
Aspek Komunikasi Media (AKM)
Aspek Komunikasi Media sementara ini sampai penulis selesai
melakukan penelitian di BCA belum mendapatkan kepala biro yang baru yang
sebelumnya dipimpin oleh Ibu Esther Meliana. Kemudian AKM dibagi lagi
menjadi empat urusan, yakni:
1) Advertising and Media
Urusan advertising dan media yang dikepalai oleh Ibu Norisa
Syaifudin,
menangani
periklanan
dan
penempatan
media
serta
membawahi aktifitas Above the Line (ATL) dan Below the Line (BTL).
2) OOH (Out of Home)
Urusan OOH dikepalai oleh Ibu Rahmi Purnamaningsih,
menangani periklanan khususnya media luar ruang seperti billboard dan
midibillboard
89
3) Branding
Urusan branding dikepalai oleh Ibu Litani B. Watimena,
berkonsentrasi pada kegiatan branding secara keseluruhan khususnya
berkaitan dengan logo BCA termasuk logo produk. Seperti yang
dikatakan oleh Ibu Litani, tugas urusan branding disini secara khusus
adalah untuk melakukan rebranding. Hal tersebut dilakukan agar image
BCA dapat tetap terjaga dan tetap sesuai dengan standar personality
BCA. Mengenai logo BCA, urusan branding bertugas untuk mengontrol.
4) Infrastruktur
Kemudian urusan infrastruktur branding yang dikepalai oleh Ibu
Handayani bertugas untuk menjaga keseragaman cabang sesuai dengan
standar yang sudah ditentukan agar setiap cabang sama termasuk dari
segi tampilan cabang dan materi promosi sehingga para konsumen
menyadari bahwa tempat tersebut adalah BCA.
Misalnya dengan menjaga tampilan materi promosi yang sedang
berjalan dan pembaharuan informasi promosi melalui TV plasma,
branding wall, signages, hanging mobile, dan lain-lainnya disetiap
cabang. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari ketimpangan
informasi untuk konsumen dari satu cabang ke cabang-cabang yang lain
dan penyimpangan standarisasi branding di setiap cabang.
Aspek Komunikasi Konsumen (AKN)
Kemudian Aspek Komunikasi Konsumen (AKN) disebut juga dengan
consumer activation and education. Dalam biro aspek komunikasi konsumen,
90
tugas dan tanggung jawab utamanya yakni bertugas untuk edukasi dan aktivasi
brand. Tugas mengedukasi maksudnya adalah untuk memberikan edukasi
kepada konsumen terkait dengan produk-produk yang dimiliki BCA, karena
menurut Ibu Esther, memberikan edukasi kepada konsumen merupakan hal yang
sangat penting karena untuk memperkenalkan produk khususnya produk baru
agar konsumen dapat merasakan manfaat dan mendapatkan nilai lebih dari
produk yang perusahaan tawarkan kepada mereka. Sedangkan brand activation
merupakan tugas untuk mengaktivasi brand/merek dengan melakukan aktifitas
yang melibatkan konsumen secara langsung contohnya: pameran, Grand
Indonesia Expo, kegiatan ‘Langkah Ceria BCA’, fun bike, dll. Brand activation
dilakukan dengan harapan agar perusahaan dapat lebih dekat dengan konsumen
secara langsung.
Dalam Biro Aspek Komunikasi Konsumen (AKN) yang dikepalai oleh
Ibu Yuni Astuti, dibagi lagi menjadi beberapa urusan, diantaranya:
1) Event seperti Gebyar BCA
Urusan event yang dikepalai oleh Ibu Merry, berkaitan dengan acaraacara yang diadakan oleh BCA termasuk di dalamnya acara TV seperti Gebyar
BCA yang ditayangkan di stasiun TV Indosiar.
91
Gambar 3.1.7.2 Event Gebyar BCA Mei 2012
(Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=gjPz15d9hcE)
2) Edukasi cetak dan online
Urusan edukasi cetak dan online dikepalai oleh Bapak Iwan Isdawarman,
bertanggung jawab atas publikasi melalui media cetak dan media online untuk
memberikan edukasi kepada konsumen mengenai produk dan layanan BCA.
Edukasi melalui media cetak dan online, dalam hal ini BCA bekerja sama
dengan media cetak yang disampaikan secara khusus melalui konten Berita BCA
di masing-masing media.
Media online yang digunakan seperti Kompas.com, Tempo.co, Yahoo
Indonesia, Kontan.co.id, m.detik.com, dan Pikiran Rakyat. Sedangkan untuk
media cetak BCA bekerjasama dengan majalah Info Gading, Media Kawasan,
koran Tempo, majalah Tempo, koran Kompas, tabloit Kontan, koran Sinar
Harapan, Pikiran Rakyat, majalah SWA, dan Jawa Pos.
92
Gambar 3.1.7.2 Berita BCA di Media Online
(Sumber : http://id.berita.yahoo.com/blogs/beritabca/gebyar-tahapan-bca-2012kesempatan-anda-makin-berlipat-045728584.html)
3) Majalah Prioritas dan own website (www.bca.co.id)
Urusan majalah Prioritas dan website www.bca.co.id (own website)
dikepalai oleh Bapak Antonius Surya Litugahari, bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa informasi non-transaksional yang tercantum dalam website
BCA benar dan selalu update serta sebagai redaksi dalam majalah Prioritas yang
diperuntukkan bagi nasabah BCA Prioritas yang memiliki dana simpanan di atas
Rp 500 juta. Mengenai dengan majalah Prioritas, urusan yang ditangani oleh
Bapak Antonius ini, AKN berperan sebagai redaktur yang mengatur dan mengisi
konten-konten dalam majalah namun tidak bekerja sendiri karena AKN bekerja
sama dengan divisi khusus yang menangani nasabah BCA Prioritas.
93
Gambar 3.1.7.2 Website BCA
(Sumber: www.bca.co.id)
Gambar 3.1.7.2 Majalah Prioritas Edisi 31
(Sumber: http://saptodjojokartiko.wordpress.com/2011/03/25/magazine-cover-prioritasedisi-31/)
94
Gambar 3.1.7.2 Content Business Story-Prioritas
(Sumber: http://www.bismania.com/home/showthread.php?t=720&page=1)
Gambar 3.1.7.2 Content Travel-Prioritas
(Sumber: http://travelboogie.wordpress.com/2011/12/14/enchanting-karimunjawa-onprioritas-bca-magz/)
95
4) Social media.
Kemudian urusan social media dikepalai oleh Bapak Duardi Prihandoko
yang bertanggungjawab untuk aktifitas jejaring sosial yang dilakukan BCA untuk
menjalin hubungan yang lebih dekat dengan konsumennya dan juga untuk
memperluas
jaringan
kedekatan
hubungan
dengan
konsumen.
memanfaatkan Twitter, Facebook, Kaskus dan Lintas.me
Gambar 3.1.7.2 Social Media
(Sumber : https://twitter.com/#!/BCAXpresi)
(Sumber : http://www.facebook.com/eBankingbca)
BCA
96
3.2
Prosedur yang Berlaku
Pada subbab ini akan dibahas mengenai prosedur yang berlaku berkaitan
pelaksanaan strategi promosi atau strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh BCA untuk menarik minat konsumen.
Diantara tugas yang ditangani oleh humas, penulis akan membahas
mengenai prosedur permohonan wawancara media yang diajukan oleh media
terhadap salah satu unit kerja perusahaan dan prosedur persiapan acara press
conference. Berikut alur persetujuan permohonan wawancara media dan
penjelasan penyelenggaraan press conference berdasarkan informasi yang
diperoleh dari Manager Humas Aspek Eksternal, Bapak Evoni Barlianto dalam
wawancara singkat penulis dengan beliau.
Permohonan Wawancara Media
MEDIA
HUMAS
UNIT KERJA/
CORPORATE SECRETARY
Permohonan
(Email/Surat)
CLOSED
Memo, Draft
Verifikasi &
Persetujuan/Penolakan
Tanggapan
(Surat/Email)
Dalam prosedur permohonan wawancara oleh media, humas berperan
sebagai perantara. Prosesnya dimulai dari permohonan wawancara yang
dikirimkan oleh media melalui surat/email kepada pihak humas BCA. Kemudian
pihak humas membuatkan memo atau draft yang ditujukan kepada unit kerja
terkait atau sekretariat perusahaan. Dari pihak unit kerja terkait atau sekretariat
97
perusahaan
membuatkan
verifikasi
dan
persetujuan/penolakan
terhadap
permohonan wawancara tersebut yang diberikan kepada humas. Lalu pada proses
selanjutnya, humas menyampaikan tanggapan kepada media terkait dengan
permohonan wawancara tersebut melalui surat/email.
Press Conference
Dalam kegiatan press conference, humas BCA dapat berperan sebagai
EO (Event Organizer) ataupun sebagai User. Yang dimaksud dengan EO
kaitannya dengan kegiatan press conference adalah humas menerima permintaan
dari unit kerja tertentu yang memiliki kebutuhan untuk mengadakan press
conference, kemudian humas yang merencanakan dan mengatur proses sebelum
diadakannya press conference tersebut dengan berkoordinasi dengan unit kerja
terkait dan PR Agency.
Sedangkan sebagai user, humas sendiri yang memiliki kebutuhan untuk
mengadakan press conference bekerjasama dengan PR Agency. BCA
bekerjasama dengan Inke Maris & Associate sebagai PR Agency. Umumnya,
kegiatan press conference yang diadakan berkaitan dengan launching product
baru, event, activation, dll. Tugas utama humas BCA dalam kegiatan ini yakni
menyiapkan dan menyebarkan undangan, menyiapkan venue/tempat, persiapan
acara, dll.
98
Prosedur Pembuatan Iklan
Pembuatan iklan sampai pada proses penempatan iklan akan dibahas pada
bagian ini. Berikut gambar prosedur pembuatan iklan sampai dengan pengiriman
iklan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bapak Matthew Airlangga
selaku Deputy Manager Advertising & Media subdivisi Marcomm BCA :
Proses pembuatan iklan dimulai dari User/Product Manager (PM) yang
memberikan user brief kepada pihak Marcomm. Yang dimaksud dengan user
brief merupakan permohonan untuk dibuatkan rancangan promosi produk terkait
dan memberikan rencana budgeting untuk produksi dan promosi penjualan
tersebut. Kemudian oleh pihak Marcomm, user brief tersebut kemudian diolah
menjadi creative brief yang akan diberikan pada media agency dan advertising
agency. Creative brief merupakan permohonan rancangan kreatif kepada kedua
agency tersebut. Hal tersebut dilakukan agar para agency memberikan rancangan
proposal mengenai rencana kreatif iklan sambil terus melakukan koordinasi
dengan pihak marcomm dan user.
99
Agency yang berperan dalam pembuatan sampai pendistribusian iklan
adalah media agency dan advertising agency. Media agency sebagai agency
untuk penempatan iklan-iklan BCA di berbagai media massa, OOH, TV, radio,
LED, TV Plasma, website, media online, dll. Sedangkan agency advertising
berperan sebagai agency yang membuat iklan kreatif.
Kemudian setelah media agency dan advertising agency mendapatkan
creative brief dari pihak marcomm, para agency membuat media plan yang
diserahkan kepada pihak marcomm. Media plan adalah rencana kreatif iklan
yang akan dibuat berdasarkan creative brief yang mereka dapat. Media agency
membuat media plan berupa rencana penempatan iklan di mana saja yang
menurut mereka sesuai dengan produk yang akan dipromosikan beserta rencana
budget penempatan iklan tersebut yang disebut juga dengan media strategy.
Sedangkan advertising agency membuat media plan berupa story board untuk
perencanaan iklan kreatif.
Proses yang dilakukan advertising agency dimulai dengan menyampaikan
konsep kreatif atau disebut juga dengan strategi iklan. Sampai konsep tersebut
mendapatkan persetujuan, kemudian dilakukan proses produksi. Setelah proses
produksi selesai, lalu pada tahap akhir dilakukan pendistribusian iklan tersebut
yang bekerjasama dengan media agency untuk penempatan iklan di media-media
yang telah ditentukan pada media strategy sebelumnya.
3.3
Strategi Komunikasi Pemasaran BCA
Menurut Ibu Esther Meliana Wibowo selaku Head Marketing
Communication Subdivision BCA, strategi komunikasi pemasaran yang paling
100
efektif dan diterapkan dalam strategi komunikasi pemasaran BCA disebut dengan
istilah 360 degree marketing communications strategy. Yang dimaksud dengan
360 degree marketing communications strategy yakni dimana BCA berupaya
berkomunikasi kepada nasabah atau konsumen dengan berbagai cara.
Seperti yang dikatakan oleh Ibu Esther:
“Kalau ingin mengkomunikasikan satu promosi atau kampanye iklan
tertentu, harus menggunakan semua channel yang ada. Baik dari sisi
Above The Line, Below The Line dan semuanya harus ada. Dimana kita
atau konsumen terus diingatkan terhadap iklan. Tetapi tetap perlu
memperhatikan touch of point konsumennya.”
Beliau juga mengatakan bahwa, tujuan melakukan strategi komunikasi
harus jelas terlebih dahulu, apakah bertujuan untuk meningkatkan awareness,
edukasi, aktivasi, atau corporate image.
Berikut ini uraian strategi komunikasi pemasaran BCA berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari beberapa narasumber terkait :
3.3.1
Public Relations / Humas
Pada subbab sebelumnya telah dibahas bahwa humas BCA khususnya
humas eksternal memiliki tugas dan tanggungjawab utama yang berfokus pada
kegiatan media relations dan bertujuan untuk membentuk citra positif
perusahaan serta mendapatkan empati dari publik. Kegiatan-kegiatan
tersebut
merupakan salah satu upaya BCA untuk mempublikasikan produk dan layanan
yang dimiliki perusahaan. Namun tetap berfokus pada kegiatan yang
berhubungan dengan korporat seperti iklan corporate yang baru saja
dikampanyekan BCA pada ulang tahun ke 55-nya pada Februari 2012 lalu, iklan
101
kinerja berupa laporan tahunan, dan iklan pengumuman. Hal tersebut dilakukan
untuk meningkatkan awareness publik terhadap brand/merek BCA.
Gambar 3.3.1 Publikasi Ultah BCA 55
th
(Sumber : http://www.infoBanknews.com/2012/02/direksi-dan-komisaris-pt-Bankcentral-asia-tbk-bca-tos-bersama-pada-acara-memperingati-hari-ulang-tahun-yang-ke55-tahun-bca-menyelenggarakan-acara-bca-anniversary-week-yang-mengusung-tema-s/)
Kegiatan PR yang dilakukan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) secara
tidak langsung telah melakukan penjualan produk dan layanan yang dimiliki
BCA. Hal tersebut dikarenakan kegiatan PR yang dilakukan perusahaan adalah
untuk mendapatkan kepercayaan dan kredibilitas dari para nasabah atau
konsumen BCA, melalui kepercayaan yang diperoleh dari nasabahnya, tentu
akan memberikan dampak positif baik terhadap perusahaan maupun nasabah.
Nasabah akan merasa yakin untuk menyimpan uang mereka di BCA dan begitu
juga sebaliknya, dengan mendapatkan kepercayaan dari nasabah/konsumen,
perusahaan dapat tetap bertahan dan terus berkembang.
102
Gambar 3.3.1 Konferensi Pers BCA KlikPay
(Sumber : http://www.tabloidpcplus.com/2012/02/berita-teknologi/bca-klikpaypermudah-belanja-online-dengan-otp/)
3.3.2
Advertising / Iklan
PT Bank Central Asia Tbk merupakan Bank swasta terbesar di Indonesia
yang memiliki berbagai macam produk dan layanan yang dipersembahkan untuk
para konsumennya. Untuk itu BCA perlu beriklan untuk memperkenalkan
produk dan layanan mereka, juga untuk mengedukasi nasabah atau konsumen
mereka. BCA memanfaatkan segala macam media untuk beriklan. Menurut Ibu
Esther Meliana Wibowo, untuk mengkomunikasikan pesan atau suatu kampanye
iklan tertentu harus menggunakan semua channel yang ada sehingga konsumen
terus diingatkan terhadap brand yang diiklankan. Berbeda produk, berbeda pula
strategi perusahaan dalam beriklan. Hal tersebut disesuaikan berdasarkan target
segmentasi produk terkait.
103
Dimulai dari aktifitas Above-the-Line (ATL) yang memanfaatkan TV,
radio, OOH (Out of Home), dan media cetak untuk beriklan. Media luar ruang
atau out of home contohnya seperti billboard, midibillboard, LED dan focus
media. Melalui media TV, BCA juga membuat program variety show “Gebyar
BCA” di Indosiar. Program tersebut merupakan program edutaiment, yakni
program edukasi yang bersifat entertain/menghibur. Kemudian dari aktifitas
Below-the-Line (BTL), yang dilakukan BCA diantaranya: signages, poster,
customer gathering, tent card hanging mobile, dan neon box. Lalu yang terbaru
saat ini, BCA beriklan melalui media online, jejaring sosial, dan juga dengan
membangun website perusahaan.
Mengutip dari buku Beyond Banking karya Hermawan Kartajaya dan
Stephen Liestyo (2006:161), penempatan iklan media promosi ini juga melalui
pertimbangan matang. Billboard misalnya, selain dipasang di jalan-jalan
protokol yang strategis, juga dipasang di lokasi-lokasi yang sering mengalami
kemacetan di sejumlah kota besar. Adanya kemacetan ini akan membuat
billboard sebagai media promosi lebih efektif, karena orang akan melihat
billboard tersebut dalam waktu yang cukup lama.
104
Gambar 3.3.2 Contoh Print Ad BCA
(Sumber : Data internal subdivisi Marcomm BCA)
Selain di luar gedung kantor cabang, BCA juga mengoptimalkan media
promosi di dalam cabang. Di dalam cabang dipasang TV plasma untuk
menayangkan informasi kurs, suku bunga, program Gebyar BCA Indosiar, iklaniklan, tayangan peluncuran produk atau fitur baru, dan sebagainya. Pemasangan
TV plasma dianggap akan jauh lebih informatif bagi nasabah dibandingkan
mereka hanya menonton siaran TV biasa yang menayangkan acara hiburan
semata (Kartajaya & Liestyo, 2006:162).
ATM BCA pun dimanfaatkan sebagai media promosi, yang dikenal
dengan istilah merchandising. Ruang di sekitar unit ATM bisa ditempeli
berbagai poster atau stiker. Kemudian, jika diperhatikan, pada layar ATM dan
105
pada bagian bawah struk bukti transaksi pun bisa memuat teks promosi, juga
menayangkan informasi terkini mengenai produk dan layanan BCA.
3.3.3
Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Dalam menarik minat konsumen, BCA juga melakukan aktifitas promosi
penjualan dengan memberikan penawaran khusus kepada konsumen. Seperti
melalui produk Tahapan (Tabungan Hari Depan) yang menjadi salah satu produk
BCA paling terkenal. BCA membuat sebuah program Gebyar Tahapan BCA
dimana konsumen atau nasabah Tahapan berkesempatan untuk mendapatkan
hadiah dengan menabung di BCA. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya
BCA mengumpulkan dana dari nasabah. Contoh lainnya yakni program promosi
bagi pengguna kartu kredit BCA, seperti Pay 1 For 2, diskon di outlet-outlet
tertentu yang telah bekerjasama dengan BCA, point reward, voucher untuk
nasabah/konsumen yang berulangtahun, dll. Juga penawaran bunga rendah bagi
pengguna KPR BCA, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya BCA memberikan banyak penawaran promosi penjualan
bagi konsumennya melalui masing-masing produk yang ditawarkan dan
disesuaikan dengan target segmen produk terkait.
3.3.4
Personal Selling (Penjualan Pribadi)
BCA melakukan penjualan pribadi melalui SPG (Sales Promotion Girl)
yang ditempatkan di beberapa event pameran, dan customer service di cabangcabang yang melakukan cross selling selain melayani kebutuhan konsumen.
Yang dimaksud cross selling merupakan penjualan yang dilakukan disela-sela
kesempatan ketika melayani konsumen/nasabah.
106
Aktifitas promosi personal selling tidak dilakukan untuk setiap promosi
produk. Hanya beberapa produk dan layanan saja yang dianggap perlu
dipromosikan melalui tenaga penjual khususnya oleh SPG. Namun customer
service tetap berperan penting dalam mempromosikan produk dan layanan yang
dimiliki BCA kepada konsumennya. Penjualan tersebut dapat dilakukan secara
bersamaan dengan mengedukasi konsumen mengenai produk dan layanan BCA
terkait. Selain produk kartu kredit, BCA melakukan aktifitas personal selling
atau penjualan pribadi yang dilakukan oleh tim e-Banking BCA untuk menjual
produk Flazz, m-BCA, dan KlikBCA.
3.3.5
Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Dalam menjalankan aktifitas direct marketing atau pemasaran langsung,
BCA memiliki komponen database yang kuat karena pada dasarnya BCA
merupakan Bank swasta yang menggunakan IT sebagai infrastruktur dasar
perusahaan. Tetapi tidak banyak kegiatan direct marketing yang dilakukan oleh
BCA.
Aktifitas direct marketing yang dilakukan oleh BCA diantaranya: directmail marketing seperti email blast, sms blast dan katalog bulanan yang
dikirimkan bersamaan dengan tagihan kartu kredit. Namun sama dengan aktifitas
personal selling (penjualan pribadi), aktifitas direct marketing atau pemasaran
langsung ini hanya untuk beberapa produk saja. Hal tersebut dikarenakan BCA
memandang bahwa tidak semua produk perlu menggunakan strategi yang sama
dalam mempromosikan produknya. Menurut informasi dari Bapak Matthew
107
Airlangga, untuk rutinitas dan frekuensi aktifitas direct marketing dilakukan
hanya pada saat ada penawaran khusus (sales promotion).
3.4
Metode Pengumpulan Data
Data kualitatif adalah data dalam bentuk bukan angka. Dapat berupa teks,
dokumen, gambar, foto, artefak atau objek-objek lainnya yang diketemukan di
lapangan selama melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan
kualitatif.(Jonathan sarwono, 2006:223)
Pada bab 1 sebelumnya telah dibahas secara singkat bahwa penulisan
skripsi ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan data sekunder.
Data primer yang didapatkan dalam penelitian ini melakukan metode observasi
dan wawancara mendalam (in-depth-interview) dengan narasumber dari objek
penelitian. Sedangkan data sekunder yang didapatkan dalam penelitian ini
menggunakan 3 (tiga) macam yakni dengan melakukan studi kepustakaan,
mendapatkan data dari perusahaan, dan internet.
DATA PRIMER
•
Wawancara Mendalam (In-depth Interview)
Menurut
Jonathan
Sarwono,
dalam
menggunakan
teknik
wawancara ini, keberhasilan dalam mendapatkan data atau informasi dari
objek yang diteliti sangat bergantung pada kemampuan peneliti dalam
melakukan wawancara.
Keunggulan dalam wawancara dilakukan guna mendapatkan
informasi secara terinci dan jelas mengenai objek penelitian dalam hal ini
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
108
•
Observasi
Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara
sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan halhal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang
dilakukan. (Jonathan Sarwono, 2006:224) Diharapkan melalui kegiatan
observasi yang dilakukan, peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku
dan hubungan yang terus menerus terjadi.
DATA SEKUNDER
•
Studi Kepustakaan
Teknik studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari dan membaca
buku literatur yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini. Hal tersebut
dilakukan untuk membandingkan teori yang sudah ada dengan
penerapannya di lapangan.
•
Data dari Perusahaan
Sumber data juga diperoleh dari data perusahaan seperti laporan tahunan
BCA, majalah internal InfoBCA, dan website resmi perusahaan. Dibantu
juga oleh pihak-pihak dari divisi terkait dalam pembahasan skripsi ini.
•
Internet
Beberapa informasi penting dan berkaitan dengan penelitian dapat
diperoleh melalui media internet.
3.5
Permasalahan yang Ada
BCA terbukti menjadi Bank swasta terbesar di Indonesia saat ini. Namun
meskipun
begitu,
Ibu
Esther
sebagai
Kepala
Subdivisi
Marketing
109
Communications BCA, mengakui bahwa dalam menjalankan strategi marcom,
pihaknya juga menemui kendala. Kendala yang dihadapi terletak pada begitu
banyaknya produk yang dimiliki BCA untuk dikomunikasikan kepada publik.
Ditambah lagi konsumen sudah dibombardir pesan dari produk-produk lain
selain produk BCA, sehingga BCA selain berhadapan dengan tantangan dari
internal, pihak markom BCA juga ditantang untuk bisa mendapatkan perhatian
lebih dari konsumen yang tereskpos dengan produk-produk lainnya. Disamping
itu, waktu yang tersedia untuk mengkomunikasikan pesan produk kepada
konsumen juga terbatas.
Untuk itu BCA meskipun menggunakan semua channel yang ada, tetapi
tetap mementingkan segi kreatif dan melakukan pemilihan media dalam strategi
marketing communications-nya sehingga pesan yang tersampaikan kepada publik
dapat diterima dengan baik sesuai dengan objektif pesan tersebut. Selain itu,
menurut Ibu Esther, kita perlu memperhatikan habit atau kebiasaan target
penerima pesan dalam memilih media serta trend media yang sedang
berkembang. Seperti trend media online yang saat ini terus menerus
berkembang.
Intinya, beberapa hal seperti manajemen waktu, poin kreatif, pemilihan
media yang tepat kemudian memegang peranan penting agar bisa menarik
perhatian konsumen yang tentunya disesuaikan dengan perencanaan budget yang
matang. Sehingga pengeluaran tepat sasaran dan memperoleh hasil yang
diinginkan.
110
Sama halnya dengan kendala yang ditemui dari oleh divisi humas BCA.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Evoni Barlianto, pihaknya seringkali
menemui kendala dalam hal keterbatasan waktu sedangkan ada begitu banyak
pesan yang ingin disampaikan kepada publik khususnya konsumen BCA.
Bagaimanapun juga, untuk mengatasinya, pihak humas terus berusaha untuk
mengejar waktu dan berusaha yang terbaik agar pesan yang ingin disampaikan
kepada konsumen dapat diterima dengan positif.
3.6
Alternatif Pemecahan Masalah
Sejauh ini setelah penulis mengkaji objek penelitian dalam hal ini PT
Bank Central Asia Tbk, baik dari segi struktur dan promosi yang berlaku dalam
bidang komunikaasi PT Bank Central Asia, penulis tidak melihat ada
permasalahan. Hal tersebut dikarenakan semua aspek dalam Marcomm Mix atau
Promotion Mix (bauran promosi) telah dijalankan oleh BCA. Meskipun pihaknya
menemui kendala dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran, tetapi
pihak BCA telah mampu mengatasinya dengan terus mengembangkan kreatifitas
dan mengatur waktu seefektif mungkin, agar penyampaian informasi mengenai
BCA kepada konsumen dapat diterima dengan baik.
Namun demikian, walaupun ada alternatif pemecahan masalah yang lain
yang didasari oleh informasi dan opini responden, hal tersebut akan penulis ulas
setelah bab 4 (empat) yaitu di bab ke-5 kesimpulan dan saran.
Download