Tim Dosen Kimia FTP - UB H H C C H H Darimana sumber alkena dan alkuna itu? Alkena dan Alkuna ialah hidrokarbon tak jenuh yang masing masing memiliki ikatan rangkap karbon-karbon dan ikatan rangkap tiga karbon-karbon. SUMBER Alkena Gugus fungsi alkena dijumpai dalam berbagai sumber seperti jeruk limau, steroid, dan feromon serangga. Feromon Jeruk limun serangga SUMBER Alkuna Gugus fungsi alkuna banyak dijumpai pada gas asetilena, gas alam (natural gas), minyak bumi (petrolium) Rumus umum alkena adalah CnH2n, sedangkan alkuna adalah CnH2n-2. Aturan IUPAC untuk penamaan alkena dan alkuna pada dasarnya serupa dengan untuk alkana (pada bab sebelumnya), tetapi beberapa aturan perlu ditambahkan untuk penamaan dan lokasi ikatan majemuk. (-dan disertakan struktur molekulnya) 1. Akhiran –ena : menunjukkan ikatan rangkap karbonkarbon. Bila terdapat lebih maka digunakan akhiran – diena, -triena, dan seterusnya. Akhiran –una : digunakan utk ikatan rangkap 3 (-diuna utk 2 ikatan rangkap 3) 2. Pilihlah rantai terpanjang yg mengandung baik karbon dgn ikatan rangkap maupun ikatan rangkap tiga. Contohnya H2C C H2 C CH3 Bukan H2C C CH2 CH2 CH3 CH3 H2 C CH3 3. Nomori rantai dari ujung terdekat dgn ikatan rangkap, sehingga atom karbon pada ikatan rangkap memperoleh nomor terkecil H3C 1 C H C H 2 3 H2 C CH3 4 5 Bukan H3C C H C H 5 4 3 H2 C CH3 2 1 Jika ikatan rangkap berjarak sama dari kedua ujung rantai, nomori dari ujung yang terdekat dengan alkil 1 2 3 4 H3C C C H CH3 CH3 Bukan 4 3 2 1 H3C C C H CH3 CH3 4. Nyatakan posisi ikatan rangkap menggunakan atom karbon dengan nomor terendah dari ikatan tersebut. Contohnya. CH2=CHCH2CH3 1-butena, bukan 2-butena 5. Jika terdapat lebih dari satu ikatan rangkap, nomori dari ujung terdekat dgn ikatan rangkap pertama. C= C – C = C – C bukan C= C – C = C – C 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1 Jika ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga sama jauhnya dari ujung rantai, ikatan rangkap dua mendapat nomor terendah. Contohnya, H2C C H C CH 1 2 3 4 bukan H2C C H C CH 4 3 2 1 H3C H2C CH3 etana H3C HC etena CH2 CH3 H2C propana H2C CH2 C H C H etuna CH3 HC propena H2 C 1-butena CH3 CH C CH3 propuna H3C C H C H 2-butena CH3 Hal ini juga berlaku untuk ikatan rangkap tiga CH=C – CH3 CH2=C –CH2CH3 CH3 – C = CHCH3 CH2=C – CH=CH2 CH3 CH3 CH3 CH3 2-metilpropena 2-metil-1-butena 2-metil-2-butena 2-metil-1,3butadiena(isopropena) Perhatikan bagaimana aturan ini diterapkan pada contoh berikut 1 2 3 4 1 2 3 4 CH2=C – CH2CH3 CH2CH3 CH2=CH-CH=CH2 2-etil – 1 –butena 1,3-butadiena H2C CH2 metilena metilenasikloheksana H2C H2C C H alil C H Cl vinilklorida vinil H2C C H H2 C H2C C H alilbromida H2 C Br Cl Cl Alkena Sifat fisik Alkena serupa dengan alkana (pada bab sebelumnya). Golongan senyawa ini 1. karena sifatnya yang nonpolar, alkena tidak terlalu larut dalam air., tetapi larut dalam alkena lainnya, pelarut non polar. Kelarutan alkana dalam air lebih mudah larut dibandingkan alkana 2. Seperti halnya alkana, senyawa dengan atom C dua, tiga dan empat berwujud gas tak berwarna, sedangkan homolognya yg lebih tinggi adalah cair atsiri (volatil) Alkuna Sifat fisis alkuna serupa dengan sifat fisis alkena dan serupa dengan perilaku kimianya Nama alkena Etena Propena Butena Pentena Nama alkuna Etuna Propuna 1-Butuna 2-Butuna Rumus molekul C2H4 C3H6 C4H8 C5H10 Rumus molekul C2H2 C3H4 C4H6 C4H6 Td -102 -48 -6 30 Td -75 -23 8,1 27 Isomer pada alkena : Isomer kerangka Isomer geometri Isomer pada alkuna : Isomer kerangka 4.1 Alkena -> Karena terbatasnyya rotasi ikatan rangkap karbon-karbon, Isomerisme cis-trans (isomerisme geometrik) dimungkinkan utk alkena yang tersubstitusi dengan benar. Contohnya, 1,2-dikloroetana terdapat dalam 2 bentuk berbeda H H Cl C=C Cl H C=C Cl Cis-1,2-dikloroetena H Cl trans-1,2-dikloroetena Kedua stereoisomer ini tidak mudah dipertukarkan melalui rotasi pada ikatan rangkap pada suhu kamar. Seperti halnya isomer cis-trans pada sikloalkana, keduanya ialah stereoisomer konfigurasional dan dapat dipisahkan satu dengan lainnya melalui penyulingan. Isomer alkena : Cis (Z : Zusammen) prioritas utama posisi sama Trans (E : Entgegen) prioritas utama posisi berlawanan Prioritas : Berdasar nomor atom : -H < -CH3 < -NH2 < -OH < -SH -CH2-H < -CH2-CH3 < -CH2-NH2 < -CH2-OH Cl H3C H Cl CH3 4.2 Isomer alkuna Alkuna hanya mempunyai keisomeran struktur, tidak mempunyai keisomeran geometri . Keisomeran alkuna dimulai dari C4H6. Contoh: 1) C4H6 mempunyai dua isomer, yaitu: HC C H2 C 1-butuna CH3 H3C C C 2-butuna CH3 HC Isomer pentuna (C5H8) C H2 C CH2 H3C CH3 C C 2-pentuna 1-pentuna HC C H C CH3 CH3 3-metil-1-butuna H2 C CH3 5.1 Reaksi Alkena a. Reaksi Adisi +A-B C C A B Dalam suatu reaksi adisi, gugus A dari reagen A-B akan melekat pada karbon pembawa ikatan rangkap, sementara gugus B melekat pada atom karbon lainnya dan produknya hanya memiliki satu ikatan tunggal. Perubahan ikatan apa yang terjadi dalam reaksi adisi? Ikatan pi Adisi Halogen Alkena mudah mengadisi klorin atau bromin H3C C H C H CH3 + Cl2 but-2-ene H2C C H H2 C C H penta-1,4-diene CH2 + 2Br2 H3C H C H C Cl Cl CH3 2,3-Dichloro-butane H2C H C Br Br H2 C H C CH2 Br Br 1,2,4,5-Tetrabromo-pentane Adisi Hidrogen Halida (Hidrohalogenasi) Jika asam asam halogen (HCl, HBr, dan HI) mengadisi pada alkena terbentuklah senyawa haloalkana. Reaksi dapat berlangsung tanpa pelarut atau dgn pelarut polar, misalnya asam asetat. Contoh : Adisi HCl pada etena menghasilkan kloroetana (etil klorida) etena + HCl kloroetana H3C C H Propene CH2 + HCl H3C H C CH2 Cl H 2-Chloro-propane H3C H C CH2 H Cl 1-Chloro-propane Reaksi adisi HCl pada propena menghasilkan 2kloropropana sebagai hasil utama yg merupakan hasil yg pembentukannya menggunakan kaidah markonikov sedangkan hasil samping 1-kloropropana adalah hasil yg tidak memenuhi kaidah markovnikov. Apa itu KAIDAH MARKOVNIKOV? Kaidah yg menyatakan bahwa atom H dari HX mengadisi atom karbon yg berikatan rangkap yg mengikat atom H lebih banyak sedangkan X mengikat diri pada atom karbon yg berikatan rangkap disebelahnya. Adisi Air Dengan pengaruh katalis asam, umumnya H2SO4, air dapat mengadisi pada alkena dan menghasilkan alkohol. Reaksi ini disebut hidrasi alkena. Adisi air pada alkena mengikuti arah yg sama dgn reaksi adisi HX, yaitu atom H diikat oleh atom karbon berikatan rangkap yg mengikat atom hidrogen lebih banyak (kaidah markovnikov) H3C C H CH2 + H2O H2SO4 H3C H C OH CH2 + H3C H C CH2 H H OH Adisi Hidrogen Alkena jika dihidrogenasi menghasilkan alkana. Reaksi ini biasanya dilakukan dgn merekasikan alkena dan gas hidrogen dgn katalis logam logam transisi (Pt, Pd, atau Ni). Karena hidrogenasi menggunakan katalis, maka disebut hidrogenasi katalitik. Adisi Diborana (Hidroborasi) Senyawa diborana (BH3)2 adalah bentuk dimer dari borana (BH3) tetapi dlm reaksinya tetap ditulis dengan BH3. Diborana dapat mengadisi dgn cepat pada alkena dalam pelarut eter & pada suhu kamar. contoh : 6 H3C H3C C H H2 C CH2 + 2BH3 CH2 3 2 HC 3 B + 3H2O2 + 3NaOH H2 C 3 H3C CH2 3 H2 C B H2 C + Na3BO3 + 3H2O OH H3C Adisi Nitrosil Halida Nitrosil halida (NOX) dapat mengadisi alkena dan menghasilkan senyawa nitroso halida. C C H CH3 + ON Br CH3 H3C Br NO C C H CH3 CH3 nitrosil bromida 2-Bromo-2-methyl-3-nitroso-butane Reaksi Oksidasi Alkena dapat dioksidasi oleh ion pemanganat (MnO4) dan membentuk glikol, yaitu senyawa ygmempunyai 2 gugus hidroksil yg terikat pd 2 OH OH atom karbon yg berdampingan. 3 H3C C H Propene CH2 + 2KMnO4 + 4 H2O 3H3C C H CH2 Propane-1,2-diol atau 1,2-propanadiol + 2MnO2 + 2 KOH Adisi Ozon Jika ozon mengosidasi pada alkena terbentuk zat berstruktur siklik, dengan nama molozonida yg segara berubah menjadi ozonida. Apabila ozonida dihidrolisis terjadi reaksi pemaksapisahan (cleavage) ikatan rangkap dan menghasilkan molekul molekul yg lebih kecil. Reaksi ini disebut ozonolisis. Reaksi ozonolisis berlangsung dalam dua tahap, yaitu : 1. adisi ozon pada ikatan rangkap membentuk ozonida, dan 2. hidrolisis ozonida menghasilkan produk pemaksapisahan (aldehid + keton) O O3 C C O C O C O O O H2O Zn H CH3 H3C H2 C C H C + O C O C CH3 H CH3 2-metil-2-pentena O3, H2O Zn H3C H2 C C Propionaldehyde O + O C CH3 Propan-2-one 5.2 REAKSI PADA ALKUNA Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran 5.2.1 Reaksi adisi pada alkuna Reaksi adisi hidrogen (Hidrogenasi) Reaksi Adisi Halogen Reaksi Adisi Halida (HX) Reaksi Air (Hidrasi ) Reaksi adisi hidrogen (Hidrogenasi) Dengan pengaruh katalis logam transisi (Pt, Pd, Ni) hidrogen dapat mengadsi pada alkuna menjadi senyawa alkana H HC C H2 C CH3 + 2H2 H H C C H H H2 C CH3 Reaksi Adisi Halogen Bromin dan klorin dapat mengadisi alkuna seperti halnya alkena. Jika 1 mol halogen mengadisi pada alkuna akan dihasilkan senyawa dihaloalkena, jika 2 mol halogen dihasilkan senyawa tetrahalida R C C R' + 2X2 R X X C C X X R' Reaksi Adisi Hidrogen Halida (HX) HC C H2 C H2 C CH3 + HBr HC C H Br H2 C H2 C CH3 H2 C H2 C CH3 HBr Br H2C H C Br R Reaksi Air (Hidrasi ) C CH + H2O HgSO4 R C CH OH H H2SO4 5.2.2 Reaksi Oksidasi Oksidasi oleh KMnO4 Apabila alkuna direaksikan dengan larutan kalium permanganat pada kondisi yg agak netral, terjadi reaksi oksidasi dan dihasilkan senyawa α-diketon. R C C R' OH OH C C OH OH KMnO4 H 2O R R' -2H2O R O O C C R' alfa-diketon H3C Oksidasi oleh ozon Ozonolisis terhadap alkuna yg diikuti dengan hidrolisis mengakibatkan terjadinya pemaksapisahan seperti yg terjadi pada alkena. Reaksi ini dapat digunakan utk identifikasi posisi ikatan ganda tiga pada alkuna, melalui identifikasi hasil reaksinya. C C H2 C CH3 O3 H2O H3C C OH O asam asetat + HO C CH2CH3 O asam propionat H3C Reaksi pembentukan asetilida Alkuna terminal dapat bereaksi dgn basa kuat seperti NaNH2, pereaksi Grignard, atau pereaksi organolitium dan menghasilkan ion asetilida. C C Propyne H + NaNH2 H3C C C Na-propurida Na + NH3