Untitled 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 12 14 15 16 17 19 20 21 23 22 18 24 Across Down 1. Pada tahapan fase ini akan mengalami proses biotransformasi dan ekskresi 4. Cara masuk zat warna AZO ke saluran usus pada fase eksposisi 6. Pendedahan sejumlah agen fisik atau kimiawi yang mencapai sasaran atau target 9. Toksikologi berasal dari kata Yunani berikut ini yang berarti busur panah 13. Cabang Toksikologi yang mengkaji tentang pemaparan biota dengan zat toksik, perilaku toksikan lingkungan, dan dampak zat toksik terhadap biota maupun lingkungan 15. Kualitas air sungai berikut ditandai antara lain dengan ditemukan udang air tawar 17. Klasifikasi zat toksik berdasarkan sumber toksikan 20. Dosis yang menimbulkan efek yang diinginkan dan merupakan respon terapi kumulatif (disingkat) 22. Tahap akhir dari proses Evasi 23. Zat toksik yang terinhalasi akan menembus rintangan ini 24. Menunjukkan fase kontak dengan zat toksik untuk pertama kalinya sebelum masuk tubuh 1. Penambahan atom O pada proses oksidasi 2. Sifat zat toksik CCl4 yang dapat mengganggu enzim SGOT dan SGPT 3. Bahan pembentuk utama dari zat toksik ini mengalami hidrolisis dalam lingkungan air sehingga sifat toksiknya hilang 5. Bahan kimia dalam tubuh dapat memacu terbentuknya senyawaan yang bersifat radikal dan memengaruhi proses biokimia dalam tubuh 7. Mekanisme kerja antagonis antara perangsang dengan depresan sistem syaraf pusat 8. Merupakan fase yang menunjukkan reaksi antara zat toksik dengan reseptor yang spesifik dalam sistem biologis sampai timbulnya efek 10. Efek neurotoksik yang menyebabkan neuron rentan terhadap anoksia dan hipoglikemia 11. Mekanisme kerja antagonis Atropin terhadap penghambatan AChE 12. Sangat terkenal dengan pernyataannya tentang “Sola dosis vacit venenum” 14. Perlemakan hati akibat gangguan route ekskresi hepar-empedu-feses (dibalik) 16. Dampak zat toksik yang ditimbulkan oleh gas CO bila bereaksi dengan Hb 18. Dikenal sebagai bapak toksikologi modern 19. Dampak zat toksik Pb yang dapat menghambat pembentukan Hb 21. Penggunaan racun tanaman secara militer sebagai perontok daun