JULAEHA, M.P.H., Aptr Suatu zat yang digunakan untuk diagnosa, pengobatan, melunakkan, penyembuhan atau pencegahan penyakit pada manusia atau pada hewan Obat bersifat penyembuhkan Obat bersifat toksik depend on dose FARMAKOLOGI FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK FARMAKOTERAPI TOKSIKOLOGI Farmakologi: Ilmu yang mempelajari mekanisme kerja obat dalam menimbulkan efek biologis (efek terapi) dan efek samping obat dan penggolongan obat berdasarkan cara kerjanya Farmakokinetik: Ilmu yang mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi (ADME) Farmakodinamik: Ilmu yang mempelajari cara kerja obat dan efek obat terhadap fungsi berbagai organ dan pengaruh obat thdp reaksi biokimia Ilmu farmakoterapi: Ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk penyembuhan penyakit Ilmu Toksikologi: Ilmu yang mempelajari keracunan oleh berbagai bahan kimia terutama obat Obat alamiah : obat yang terdapat di alam yaitu pada tanaman, hewan dan mineral. Contoh : kuinin, atropin, minyak ikan, belerang, kalium bromida. Obat semisintetik : obat hasil sintesis yang bahan dasarnya terdapat di alam. contoh : morfin menjadi kodein. Obat sintetik murni : obat yang bahan dasarnya tidak berkhasiat, setelah disintesis akan didapatkan senyawa dengan khasiat farmakologis. Contoh : analgetika, antihistamin, dan diuretik Dari 252 obat pada daftar obat esensial yang dikeluarkan oleh WHO, sumber – sumber obat dapat dibagi sebagai berikut : 1. sintesis kimia (48.9%) 2. semisintetik (9.5%) 3. mikroorganisme (6.4%) 4. vaksin (4.3%) 5. sera (2%) 6. mineral (9.1%) 7. tumbuh – tumbuhan (11.1%) 8. hewan (8.7%) Onset dan durasi efek obat terhadap tubuh dipengaruhi oleh Formulasi obat Cara pemberian obat efek obat dapat bersifat lokal dan sistemik Efek terapi Efek samping Efek teratogenik Efek toksik Idiosinkrasi Terapi kausal Terapi simtomatik Terapi subsitusi Terapi kausal: obat yang meniadakan penyebab penyakit Terapi simtomatik: obat yang menghilangkan atau meringankan gejala penyakit Terapi substitusi: obat yang menggantikan zat yang dibutuhkan oleh tubuh Efek samping : efek obat yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi Efek teratogenik: efek obat yang pada dosis terapeutik untuk ibu hamil mengakibatkan cacat pada janin. Efek toksik: efek yang tidak diinginkan dan lebih berat dari efek samping. Kejadian efek toksik dipengaruhi oleh besarnya dosis yang diberikan Efek idiosinkrasi: efek suatu obat secara kualitatif berlainan sekali dengan efek terapi normalnya Usaha penemuan obat baru pada umumnya besifat cobacoba (trial and error) Biaya pengembangan obat baru sangat mahal dan memakan waktu yang lama Perlu adanya pengembangan obat secara terarah (rancangan obat rasional) DEFINISI Usaha untuk pengembangan obat yang telah ada, yang sudah diketahui struktur molekul dan aktivitas biologisnya, atas dasar penalaran yang sistematik dan rasional, dengan mengurangi faktor coba-coba seminimal mungkin Mendapatkan obat baru dengan aktivitas yang lebih baik dengan biaya yang layak secara ekonomi, efek samping yang minimal, bekerja lebih selektif, masa kerja lebih lama dan meningkatkan kenyamanan pemakaian obat. Pencarian senyawa aktif Uji klinik fase III (efikasi multi-center) Aplikasi obat baru Penapisan farmakologi Uji klinik fase II (efikasi) Pemasaran obat Uji farmakologis lanjut Uji klinik fase I (keamanan) Uji klinik fase IV (post marketing) Dilakukan terhadap beberapa volunter sehat Uji klinis fase I meliputi: uji farmakologi klinik, studi metabolik, studi efikasi, dan studi farmakokinetik, uji toksisitas kronik, uji karsionogenik. Penentuan dosis efikasi Dilakukan terhadap penderita/pasien dalam jumlah terbatas (50-300 orang) Tujuan untuk melihat efek keamanan obat Pengembangan formulasi Stabilitas obat Proses ini memerlukan waktu antara 3 sampai 6 tahun Dilakukan percobaan klinis pada volunter yang sehat dan pasien dengan desain double blind Tujuan untuk evaluasi efikasi, toleransi obat, monitoring efek samping Dilakukan uji produksi dalam skala besar Hasil dari uji klinis fase III adalah dokumen evaluasi terapeutik dan klinik Hasil uji klinis fase III menentukan bisa tidaknya obat baru beredar di pasaran Dilakukan setelah obat beredar di pasaran Tujuan untuk memastikan keamanan obat dan memantau resiko-resiko yang mungkin terjadi akibat penggunaan obat. Pralidoksim: digunakan sebagai obat penunjang atropin pada pengobatan keracunan oleh senyawa organofosfat Asiklovir: senyawa antivirus yang efektif terhadap herpes Brokresin: antihistamin Kaptopril: antihipertensi Alfa Metildopa : antihipertensi