50 upaya meningkatkan hasil belajar konsep materi bangun ruang

advertisement
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol. 2 No 04 Juli 2017
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP MATERI BANGUN
RUANG SISI DATAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT
KELAS VIIIG SMP NEGERI 1 KEDUNGJATI SEMESTER GENAP TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
Dwi Sudarti
[email protected]
ABSTRAKSI
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas(PTK) yang mengambil lokasi di
SMP Negeri 1 Kedungjati ,Kedungjati , Grobogan. Penelitian ini dilaksanakan dua
siklus.Peneliti melaksanakan proses pembelajaraan dengan menggunakan Media
Power Point.Yang menjadi subjek penelitian adalah Siswa Kelas VIII G SMP Negeri
1 Kedungjati berjumlah 29 (dua puluh sembilan) orang siswa.Diperoleh hasil
sebagai berikut : pada siklus pertama prestasi belajar siswa rata-rata 68,0 dan pada
siklus pertama yang tuntas ada 11 siswa (37,94 %) yang tidak tuntas ada 18 siswa
(62,06%).Berdasarkan pengamatan, siswa dalam pembelajaran pada siklus kedua
prestasi belajar siswa rata-rata 77,7 dan pada siklus kedua yang tuntas ada 25
siswa (86,21 %) yang tidak tuntas ada 4 siswa (13,79%). Dari uraian diatas bahwa
penggunaan media power point dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
bangun ruang dan hasil belajar.
Kata Kunci : Media Power Point , Hasil Belajar, Meningkat
pelajaran
PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan
Matematika
dianggap
pelajaran yang sulit, sehingga hal ini
sumber daya manusia melalui jalur
mengakibatkan
pendidikan
khususnya
siswa menjadi rendah. Namun, ada
matematika
arah perkembangannya
pendidikan
sebagian
hasil
belajar
siswa
para
menganggap
tidak terlepas dari Permen 22 tahun
Matematika
2006 (Standar Isi) yang bertujuan
pelajaran yang disenangi, apalagi bila
meningkatkan
materi pelajaran disajikan dengan
untuk
keterampilan
memperoleh
proses
konsep-konsep
adalah
pendekatan
yang
salah
menarik,
satu
siswa
dan menumbuhkan nilai dan sikap
dengan tekun dan penuh antusias
ilmiah dan menerapkan konsep dan
memperhatikan
prinsip
yang
untuk menghasilkan karya
fenomena-fenomena
ditampilkan
teknologi sederhana yang berkaitan
pembelajaran.
dengan kebutuhan manusia.
ulangan harian
Pada
guru
Anehnya,
hasil-hasil
ataupun
siswa
nilai
umumnya siswa di SMP Negeri 1
semesteran
Kedungjati menganggap bahwa mata
pelajaran matematika masih rendah.
50
rata-rata
saat
untuk
Salah satu penyebabnya adalah sikap
kurikuler
siswa
intrakurikuler,
yang
pasif
saat
proses
pembelajaran berlangsung.
maupun
tujuan
menggunakan
klasifikasi hasil belajar dari Benyamin
Bloom
yang
secara
garis
besar
LANDASAN TEORI
membagi menjadi tiga ranah, yaitu
1. Hasil Belajar Matematika
ranah kognitif, ranah afektif, dan
a. Hakekat belajar
ranah psikomotoris.
MenurutThoifuri(2007:
95)
Belajar
1). Ranah Kognitif
adalah aktivitas untuk memperoleh
Ranah kognitif berkenaan dengan
pengetahuan, sikap, pemahaman, dan
hasil
ketarmpilan,
individu
terdiri dari enam aspek, yakni
sehingga
pengetahuan
atau
ingatan,
pemahaman,
aplikasi,
analisis,
baik
maupun
secara
kelompok
membentuk perilaku.
Menurut
Gagne
(dalam
belajar
intelektual
yang
Dimyati)
sintesis dan evaluasi. Kedua aspek
Belajar adalah seperangkat proses
pertama disebut kognitif tingkat
kognitif yang mengubah sifat stimulasi
rendah
lingkungan,
berikutnya
melewati
pengolahan
informasi, menjadi kapabilitas baru.
Dalam
setiap
dan
keempat
termasuk
aspek
kognitif
tingkat tinggi.
kesempatan,
(1) Pengetahuan
pembelajaran matematika hendaknya
Istilah pengetahuan dimaksudkan
dimulai dengan pengenalan masalah
sebagai
yang sesuai dengan situasi (contextual
knowledge
problem).
Bloom.
Dengan
mengajukan
kontekstual,
peserta
masalah
didik
terjemahan
dari
kata
dalam
taksonomi
Sekalipun
demikian,
maknanya tidak sepenuhnya tepat
secara
sebab
dalam
istilah
bertahap dibimbing untuk menguasai
termasuk
konsep
Untuk
faktual disamping pengetahuan
keefektifan
hafalan atau untuk dingat seperti
diharapkan
rumus, batasan, definisi, istilah,
matematika.
meningkatkan
pembelajaran,
sekolah
pula
tersebut
menggunakan teknologi informasi dan
pasal
komunikasi seperti komputer, alat
nama-nama tokoh,
peraga, atau media lainnya.Dalam
kota. Dalam proses, istilah-istilah
sistem pendidikan nasional rumusan
tersebut memang perlu dihafal
tujuan
dan
pendidikan,
baik
tujuan
51
dalam
pengetahuan
diingat
undang-undang,
nama-nama
agar
dapat
dikuasainya sebagai dasar bagi
2).
pengetahuan
Ranah afektif berkenaan dengan sikap
atau
pemahaman
konsep-konsep lainnya.
Ranah Afektif
dan nilai yang teridiri dari lima aspek,
(2). Pemahaman
yakni
penerimaan,
jawaban
atau
Hasil belajar yang lebih tinggi
reaksi,
penilaian,
organisasi,
dan
dari pada pengetahuan adalah
internalisasi.
pemahaman.
Ada beberapa jenis kategori ranah
(3). Aplikasi.
afektif
Aplikasi
adalah
sebagai
hasil
belajar.
penggunaan
Katagorinya dimulai dari tingkat dasar
abstraksi pada situasi kongkret
atau sederhana sampai tingkat yang
atau situasi khusus.
kompleks. a). Reciving/Attending, b).
(4). Analisis
Responding atau jawaban, c). Valuing
Analisis adalah usaha memilih
(penilaian), d).
suatu integritas menjadi unsur-
Karakteristik nilai atau internalisasi
unsur
nilai.
atau
bagian-bagian
Organisasi
e)
sehingga jelas hirarkinya dan atau
3). Ranah Psikomotoris.
susunannya.
Ranah psikomotoris berkenaan dengan
(5). Sintesis
Penyatuan
hasil
unsur
ketrampilan
dan
atau
kemampuan bertindak. Ada enam
bagian-bagian ke dalam bentuk
aspek ranah psikomotoris, yakni (1)
menyeluruh
disebut
gerakan
refleks,
(2)
ketrampilan
sintesis.Berpikir sintesis adalah
gerakan
dasar,
(3)
kemampuan
berpikir divergen. Dalam berpikir
perseptual, (4) keharmonisan atau
divergen
atau
ketepatan, (5) gerakan ketrampilan
dapat
kompleks, dan (6) gerakan ekspresif
jawabannya
suatu
belajar
pemecahan
belum
dipastikan.
dan interperatif.
(6). Evaluasi
Evaluasi
Menurut
adalah
Suharsi
pemberian
Arikunto(1990:141).Hasil belajar yang
keputusan tentang nilai sesuatu
dicapai merupakan angka atau nilai,
yang mungkin dilihat dari segi
yang diperoleh dari tes hasil belajar.
tujuan, gagasan, cara bekerja,
Tes
pemecahan , metode, materi, dan
menentukan
lain-lain.
kognitif dalam penguasaan materi
hasil
belajar
tingkat
dibuat
kemampuan
pelajaran yang telah diberikan.
52
untuk
MenurutGagne
(dalam
memberikan
tekanan
Soekamto;1996:30) menyebutkan ada
penalaran/logika
dan
lima macam hasil belajar, yaitu :
sikap siswa serta memberi tekanan
a). Ketrampilan intelektual,b). Strategi
pada keterampilan dalam penerapan
kognitif,c).
matematika.Dari uraian di atas dapat
Informasi
Toeti
verbal,d).
Ketrampilan motorik,e). Sikap.
disimpulkan
pada
pembentukan
bahwa:
fungsi
matematika adalahsebagai berikut; (1)
Mengembangkan
b. Mata Pelajaran Matematika
Matematika berasal dari bahasa
menghitung,
kemampuan
menurunkan,
dan
latin Manthanein atau Mathema yang
menggunakan rumus,
berarti belajar atau hal yang dipelajari
mengkomunikasikan gagasan dengan
(Kurikulum
menggunakan bahasa melalui modal
Berbasis
Kompetensi
(2) Mampu
standart kompetensi mata pelajaran
matematika.
matematika:1). Selanjutnya disebutkan
pembelajaran matematika adalah:(1)
matematika dalam bahasa Belanda
Melatih siswa untuk berpikir logis,
disebut Wiskunde atau ilmu pasti yang
rasional, kritis, sistimatis agar mampu
kesemuanya
dengan
menghadapi semua persoalan dalam
pembelajaran
kehidupan.(2) Mampu menggunakan
berkaitan
penalaran.Tujuan
Sedangkan
tujuan
matematika adalah sebagai berikut.
matematika dalam kehidupan sehari-
a) Melatih cara berpikir dan penalaran
hari.
dalam
menarik
misalnya
kesimpulan,
melalui
penyelidikan,
c. Hasil Belajar Matematika
kegiatan
Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor-
eksplorasi,
faktor sebagai berikut.
eksperimen.
1) Siswa.
b) Mengembangkan aktivitas kreatif
Kegagalan atau keberhasilan dalam
yang melibatkan imajinasi, intuisi
belajar dipengaruhi oleh kemampuan,
dan
dengan
sikap, minat, motivasi, kondisi,dan
pemikiran
inteligensi siswa. Faktor-faktor yang
orisinil, rasa ingin tahu membuat
mempengaruhi hasil belajar siswa
prediksi
adalah sebagai berikut.
penemuan
mengembangkan
dan
dugaan,
serta
mencoba-coba.
Dengan
kata
lain
a) Faktor yang ada pada diri manusia
tujuan
umum
itu sendiri yang disebut faktor
pendidikan matematika pada jenjang
dasar
dan
pendidikan
individual
menengah
53
antara
lain:
faktor
kematangan, kecerdasan, latihan
3) Sarana dan Prasarana
dan motivasi intrinsik.
Tempat belajar
b) Faktor yang ada di luar individu
yang bersih dan
nyaman, buku-buku yang lengkap, alat
yang disebut faktor sosial, antara
bantu
yang
memadai
sangat
lain: faktor keluarga, guru dan
mempengaruhi
terjadinya
proses
cara mengajarnya, alat-alat yang
belajar-mengajar.
dipergunakan
dalam
mengajar,
belajar
lingkungan
dan
2. Media Pembelajaran
kesempatan yang tersedia dan
motivasi
sosial
MenurutGagne
(motivasi
(
dalam
Arif
S.Sadiman,1994:2) mengartikan media
ekstrinsik).
sebagai
berbagai
jenis
komponen
2) Guru
dalam lingkungan siswa yang dapat
Siswa SMP pada umumnya berusia
merangsang untuk belajar. Sementara
antara 12-15 tahun di mana mereka
itumenurut
masuk dalam periode Peural dan mulai
S.Sadiman,1994:2)
memasuki masa
remaja atau masa
media sebagai alat untuk memberikan
Adolesensia (13-17 th). Anak pada
perangsang bagi peserta didik supaya
masa ini umumnya ingin bebas dalam
proses
berpikir dan berbuat, pertumbuhan
Wong ( dalam Arif S.Sadiman,1994:2)
psikis goncang, suka menyalahkan
menafsirkan media sebagai alat atau
orang lain, mempehatikan lawan jenis,
mekanisme untuk menyalurkan pesan
suka berontak. (Eddy Hendrarno: 33).
ke indra peserta didik.
Briggs
belajar
(
dalam
Arif
mengatakan
terjadi
danmenurut
Agar proses belajar mengajar berhasil
Dari artikel Profesor Yusuf Hadi
dengan baik guru dituntut untuk
Miarso ( dalam Pusat Sumber Belajar
bertindak
dari Pasacasarjana UNJ Th 2000),
bijaksana
tapi
berwibawa.Penguasaan materi yang
memberikan
baik serta pemilihan metode yang
pembelajaran sebagai segala sesuatu
sesuai akan sangat membantu. Dari
yang
uraian
merangsang
di
atas,
tampak
bahwa
dapat
batasan
media
digunakan
pikiran,
untuk
perasaan,
kemampuan guru sangat penting bagi
perhatian, dan kemauan peserta didik
keberhasilan proses belajar mengajar
sehingga dapat mendorong terjadinya
bahkan akan mewarnai kehidupan
proses belajar pada diri peserta didik.
masa depan anak didiknya.
Dari batasan–batasan tersebut dapat
dirumuskan
54
bahwa
media
adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai suatu sistem instruksional, dan
untuk menyalurkan pesan dan dapat
yang kedua dilihat sebagai suatu
merangsang
proses
pikiran,
perasaan,
yang
di
arahkan
untuk
perhatian dan kemauan peserta didik
mencapai tujuan tertentu.
sehingga dapat mendorong terjadinya
Menurut Aref S. Sadiman (1994:56).
proses belajar pada diri peserta didik.
Media
1. Pengertian Alat Peraga
menunjang proses pembelajaran, tidak
sangat
bermanfaat
untuk
Alat peraga merupakan bagian dari
hanya membuat sajian jadi lebih
media, oleh karena itu istilah media
kongkrit
perlu
kegunaan lain, yaitu :
dipahami
lebih
sebelum
dibahas
pengertian
alat
dahulu
mengenai
peraga
tetapi
juga
mempunyai
1) Media pembelajaran (instruksional)
lebih
dapat
mengatasi
keterbatasan
lanjut.Media pengajaran diartikan
pengalaman yang dimiliki peserta
sebagai semua benda yang menjadi
didik
perantara terjadinya proses belajar,
2) Media
dapat berwujud perangkat lunak,
pembelajaran
dapat
melampaui batasan ruang kelas.
maupun perangkat keras.
3) Media
2. Fungsi Alat Peraga
pembelajaran
memungkinkan adanya interaksi
Fungsi utama dari alat peraga
lansung antara peserta didik dengan
adalah
lingkungan
untuk
keabstrakan
dari
menurunkan
konsep,
agar
4) Media pembelajaran menghasilkan
peserta didik mampu menangkap
keseragaman
pengamatan
dan
arti sebenarnya konsep tersebut.
memberikan
pengalaman
dan
Dengan
perspektif yang sama.
melihat,
memanipulasi
meraba,
obyek/alat
dan
peraga
5) Media pembelajaran menanamkan
maka peserta didik mempunyai
konsep dasar yang benar, kongkrit,
pengalaman-pengalaman
dan realistas.
dalam
kehidupan sehari-hari tentang arti
6) Media
dari suatu konsep.
membangkitkan
b. Manfaat Media Pembelajaran
pembelajaran
keinginan
dan
minat baru.
MenurutIbrahim (1982:5) menjelaskan
7) Media
pembelajaran
fungsi media dalam kegiatan belajar
membangkitkan
mangajar
merangsang peserta didik untuk
dapatdilihat
dari
dua
segi.Pertama, belajar mengajar dilihat
belajar.
55
motivasi
dan
8) Media
memberikan
pengalaman
pembelajaran
melalui
alat
yang menyeluruh ( komprehensip)
pendengaran saja, tetapi siswa juga
dari yang kongkrit ke yang abstrak
dapat
melakukan
pengamatan
secara langsung.
3. Penggunaan Power Point Untuk
Mengajar
4. Kelebihan Power Point
Power Point atau Microsoft Office
Menurut Permen 22 tahun 2006
Power Point adalah sebuah program
(Standar
komputer
pendekatan keterampilan proses yang
untuk
presentasi
yang
Isi),
pendekatan
dikembangkan oleh Microsoft didalam
menekankan
pada
aplikasi
memperoleh
pengetahuan
perkantoran
Microsoft
office,
mereka,
selain
Microsot
adalah
keterampilan
dan
mengkomunikasikan hasilnya.
Word, Excel, Acces dan beberapa
Adapun cara yang dipilih oleh penulis
program lainnya. Aplikasi Microsoft
untuk membantu siswa memahami
Power
kali
matematika tersebut adalah dengan
dikembangkan oleh Bob Gaskin dan
menggunakan media power point.dan
Dennis Austin sebagai presenter untuk
alat peraga dengan alasan :
perusahaan bernama Forethought,Inc
a) Media Power Point memberikan
yang kemudian mereka ubah namanya
tampilan yang cukup menarik
menjadi Power Point. Program ini
sehingga dapat membantu siswa
banyak
meningkatkan daya abstraksi yang
Point
pertama
digunakan
perkantoran
pendidikan.
,
di
kalangan
pebisnis,
Dimulai
pada
dan
secara umum masih rendah.
versi
b) Media
Power
Point
Microsoft Office System 2003.
membantu
1) Media
memusatkan perhatian.
Menurut
AECT
siswa
dapat
dalam
Task
c) Alat Peraga merupakan benda asli
dapat
yang dipelajari sehingga siswa
diartikan segala bentuk dan saluran
tidak perlu membayangkan dengan
yang dapat digunakan dalam suatu
hal yang sedang dipelajari.
Force,(1977:162). Media
proses penyajian informasi.
2) Penggunaan Media Power Point
Menurut
M.
Purwanto
Matematika masih dianggap
(1990:36). Melalui media siswa
mata pelajaran yang sulit, untuk
tidak
membantu
hanya
Ngalim
KERANGKA BERFIKIR
merekam
proses
56
siswa
agar
dapat
memahami konsep dari materi yang
disajikan
maka
sebagai
alat
diperlukan
bantu.
METODE PENELITIAN
media
Penelitian
Matematika
Penelitian
merupakan mata pelajaran yang cukup
pengetahuan
Penggunaan
dan
media
Negeri
teknologi,
Power
menarik
sehingga
peraga
Penggunaan
menjadikan
siswa
Kedungjati,
Desa
yang
Kedungjati
Kabupaten
selama 5 bulan di mulai bulan Januari
sampai bulan Mei 2016.
menambah motivasi bagi siswa untuk
mempelajarinya,
yang
Grobogan. Penelitian ini dilaksanakan
dapat menjadikan matematika menjadi
pelajaran
1
Kecamatan Kedungjati
merupakan strategi pembelajaran yang
mata
Kelas
di keas VIII G SMP
beralamatkan
Point
merupakan
Tindakn
diaksanakan
berperan dalam pengembangan ilmu
ini
Sumber Data diambil dari hasil
alat
belajar yang berupa ulangan harian
belajar
dan hasil pengamatan selama kegiatan
dengan benda nyata yang dipelajarinya
pembelajaran berlangsung.
sehingga akan mempermudah dalam
Adapun
data-data tersebut berupa data hasil
pemecahan masalah yang diberikan.
belajar dan hasil pengamatan proses
pembelajaran pada kondisi awal, data
HIPOTESIS TINDAKAN
hasil belajar dan hasil pengamatan
Berdasarkan landasan teori dan
anggapan
dasar
sebagai
proses
kerangka
kelas
pembelajaran
meningkatkan
Power
siklus kedua.
media
Point
hasil
Dalam
dapat
SMP
Negeri
ini,
berikut : data mengenai hasil belajar
siswa
bangun ruang sisi datar bagi siswa
G
penelitian
pengumpulan data dilakukan sebgai
belajar
matematika materi luas permukaan
kelasVIII
siklus
pengamatan proses pembelajaran pada
sebagai
berikut:“Penggunaan
pada
pertama, data hasil belajar dan hasil
berpikir maka dapat disusun hipotesis
tindakan
pembelajaran
diambil
tertulis(ulangan
1
mengenai
Kedungjati Semester Genap Tahun
proses
melalui
harian),
tes
data
pembelajaran
diambil melalui pengamatan selama
Pelajaran 2015/2016 ”.
kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan lembar pengamatan.
Untuk pengambilan data yang
berupa hasil belajar siswa dilakukan
57
melalui
tes
(harian)
dengan
Untuk menjaga keabsahan data
menggunakan soal ulangan harian.
dalam penelitian ini digunakan teknik
Sedangkan dalam pengambilan data
triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan
yang
pengamatan
data yang memanfaatkan sesuatu yang
dilakukan melalui pengamatan selama
lain di luar data itu. Triangulasi dalam
kegiatan belajar mengajar dengan
penelitian ini meliputi: (1) triangulasi
menggunakan lembar pengamatan.
dengan sumber, dilakukan dengan
berupa
hasil
Validasi data pada Penelitian
Tindakan
Kelas
memantabkan
setelah
hasil
ini
untuk
data hasil pengamatan dengan hasil
belajar
siswa
wawancara; (2) triangulasi dengan
pembelajaran
media pembelajaran power point,
menggunakan
dilakukan
dilakukan
Matematika
membandingkan dan mengecek ulang
dengan
dengan
membandingkan
media baru. Perolehan nilai di akhir
dan mengecek ulang informasi dari
pembelajaran
pengamatan, wawancara, dan tes akhir
tersebut
kemudian
dibandingkan dengan pembelajaran
tindakan
sebelumnya
menggunakan
digunakan dalam tindakan; dan (3)
media power point untuk mengetahui
triangulasi dengan teori, dilakukan
keberhasilan penggunaan media power
untuk
point
tindakan, pengamatan, dan wawancara
tanpa
dalam meningkatkan hasil
pembelajaran
Matematika
pada
dengan
metode
membandingkan
data
yang
hasil
dengan teori yang terkait.
kompetensi dasar Bangun Ruang Sisi
Dari hasil pengamatan terhadap
Datar.
proses pembelajaran serta nilai-nilai
Analisis data dalam penelitian ini
yang diperoleh dari tes/evaluasi pada
dimulai sejak awal sampai berakhirnya
siklus pertama, hasilnya dibandingkan
pengumpulan data; dan dikerjakan
dengan data pada kondisi awal, yaitu,
secara intensif. Data yang berupa kata-
keaktifan
kata/kalimat dari catatan lapangan dan
Kegiatan pembelajaran. Nilai dari
hasil
hasil tes (evaluasi). Hasil analisis data
wawancara
diolah
menjadi
siswa
mengikuti
kalimat-kalimat yang bermakna dan
pada
dianalisis secara kualitatif. Teknik
keberhasilan ataupun kegagalannya
analisis
kualitatif
siklus
dalam
yang
dilakukan
serta
3
komponen
mencapai
dijabarkan
dalam
berurutan ,
reduksi data, penyajian
penyebab
tujuan
direfleksikan
data, dan penarikan kesimpulan.
58
pertama
kegagalan
sementara
untuk
dikaji
untuk
dan
menentukan
tindakan pada siklus kedua dalam
Kedungjati.
rangka mencapai tujuan akhir.
berupa
Prosedur
urutan
penelitian
langkah-langkah
ini
yang
Pada siklus kedua, analisa data
ditempuh dalam 2 (dua) siklus terdiri dari
dilakukan seperti halnya analisa data
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
pada
dan refleksi.
siklus
pertama,
yaitu
Peneliti mengambil judul penelitian
membandingkan data yang diperoleh
dengan
data
sebelumnya
“Upaya
dan
Matematika
penyimpulan data. Adapun data yang
dianalisa
adalah
data
dari
Meningkatkan
Hasil
Belajar
Konsep Materi Bangun
Ruang Sisi Datar Melalui Penggunaan
hasil
Power Point Kelas VIII G SMP Negeri 1
tindakan perbaikan pada siklus kedua
Kedungjati
Semester
dibandingkan dengan data pada siklus
Pelajaran
2015/2016
pertama.Seperti pada siklus pertama,
penggunaan media power point
dari hasil analisa data pada siklus
penelitian tindakan kelas adalah adanya
kedua, dikaji keberhasilan, kegagalan
perubahan positif dari siswa dan guru.
dan penyebab kegagalannya untuk
Indikator kinerja yang diharapkan pada
mencapai tujuan akhir penelitian.
penelitian ini adalah jumlah siswa yang
Dari
sajian
data
GenapTahun
siswa 29 siswa.
Power Point dan alat peraga dapat
HASIL PENELITIAN DAN
meningkatkan
PEMBAHASAN
VIII
hasil belajar siswa
G
SMP
Negeri
1
Hasil Rekap Hasil Penelitian
Tabel 1. Hasil Rekap Rata-Rata Hasil Penelitian
No
1
2
3
4
Komponen
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Nilai Rata-Rata
Jumlah Peserta didik
Tuntas
Presentasi
5
dalam
tuntas KKM minimal 70 % dari jumlah
diambil
kesimpulan apakah penggunaan media
kelas
“Harapan
Jumlah Peserta didik
Tidak Tuntas
Presentase
59
Hasil Penelitian
Siklus Siklus
Pra
Pertam Kedua
Siklus
a
36
40
65
80
88
90
57,3
68,0
77,7
3
11
25
10,35
%
26
37,94
%
18
86,21
%
4
89,65
%
62,06%
13,79
%
6
7
Jumlah Peserta didik
a > KKM
b = KKM
c < KKM
29
2
1
26
29
8
3
18
29
13
12
4
Rekap Hasil Pengamatan
Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta didik
No
1
2
3
4
5
6
7
Pernyataan
Tanggapan peserta didik dalam
memperhatikan penjelasan umum
tentang media pembelajaran benda asli
Keterlibatan peserta didik dalam
kelompok
Keberanian peserta didik dalam
bertanya
Keberanian peserta didik dalam
mengemukakan pendapat
Kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi dengan teman
Kesungguhan peserta didik dalam
mengerjakan tugas secara kelompok
Kemampuan peserta didik dalam
menjelaskan hasil kerja di depan kelas.
Keadaan
Siklus
Pertama
cukup
Keadaan
Siklus
Kedua
baik
kurang
cukup
kurang
cukup
kurang
cukup
kurang
cukup
kurang
cukup
kurang
cukup
Tabel 3. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru
No
Pernyataan
Keadaan tiap Siklus
Pertama Kedua
Pembukaan
1 a. Motivasi
b. appersepsi
a. Perangkat pembelajaran
b. Penguasaan materi
c. Sistematika penyampaian tugas pada
peserta didik
2 d. Kejelasan dalam pemberian konsep
e. Kesesuaian media yang dipergunakan
f. Pengelolaan kelas
g. Ada tidaknya penghargaan kepada peserta
didik
a. Penampilan guru
3 b. Suara guru harus dapat didengar dengan
jelas
60
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
No
Pernyataan
Keadaan tiap Siklus
Pertama Kedua
Baik
Baik
c. Penampilan guru menarikmobilitas
guruekspresi guru
Penutup
a. Rangkuman materi yang disampaikan
4
guru
b. Postes
c. Cara menutup pelajaran
selama
Pembahasan Siklus Pertama
Berdasarkan
tidak
pengamatan,
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
pembelajaran
ada
minat
menyelesaikan
berlangsung
untuk
segera
masalah
yang
peserta didik dalam pembelajaran pada
berkaitan dengan bangun ruang, minat
siklus pertama hasil
untuk bertanya juga kurang karena
belajar peserta
didik rata-rata 68,0 dan pada siklus
peserta didik
pertama yang tuntas ada 11 peserta
waktu guru memberikan pertanyaan
didik (37,94%) yang tidak tuntas ada
atau saat guru memberikan tugas.
18 peserta didik (62,06 %).
Hasil belajar peserta didik pada siklus
Minat belajar peserta didik
pertama tampak pada grafik di bawah
dalam pembelajaran kurang, ditandai
banyaknya
peserta
ini:
didik
100
HASIL PENELITIAN SIKLUS I
dengan
cenderung pasif pada
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223242526272829
SUBJEK PENELITIAN
Grafik 1. Hasil Penelitian Siklus Pertama
61
Dari Grafik di atas terlihat bahwa jumlah peserta didik yang tuntas adalah
peserta didik dengan nomor urut 3, 6, 8, 11, 16, 18, 19, 20, 22, 23, dan 29. Berjumlah
11 peserta didik atau 37,94 %, dan jumlah peserta didik yang tidak tuntas ada 18
peserta didik atau 62,06 %.
Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Siklus Pertama
No
Pernyataan
Tanggapan peserta didik dalam
memperhatikan penjelasan umum tentang
media pembelajaran benda asli
Keterlibatan peserta didik dalam kelompok
Keberanian peserta didik dalam bertanya
Keberanian peserta didik dalam
mengemukakan pendapat
Kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi dengan teman
Kesungguhan peserta didik dalam
mengerjakan tugas secara kelompok
Kemampuan peserta didik dalam menjelaskan
hasil kerja di depan kelas.
1
2
3
4
5
6
7
Keadaan
Siklus Pertama
cukup
kurang
kurang
kurang
kurang
kurang
kurang
Dari data di atas aktivitas peserta didik
asli, tetapi setelah guru menjelaskan
dalam mengikuti pelajaran matematika
tentang materi bangun ruang sisi datar,
di setiap komponen masih kurang
antausias
kecuali pada pernyataan” tanggapan
berkurang, peserta didik cenderung
peserta didik dalam memperhatikan
pasif. Sedangkan aktivitas guru pada
penjelasan
media
siklus pertama juga masih kurang.
pembelajaran benda asli” kategori
Hasil pengamatan Aktivitas Guru Pada
cukup.
Siklus Pertama observer
umum
tentang
Hal ini dikarenakan peserta
didik tertarik melihat media benda
peserta
didik
mulai
seperti
terlihat di tabel berikut :
Tabel 5. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus Pertama
No
1
2
Pernyataan
Pembukaan
a. Motivasi
b. appersepsi
a. Perangkat pembelajaran
b. Penguasaan materi
c. Sistematika penyampaian tugas pada
62
Keadaan
Siklus Pertama
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Baik
No
3
4
Keadaan
Siklus Pertama
Pernyataan
peserta didik
d. Kejelasan dalam pemberian konsep
e. Kesesuaian media yang dipergunakan
f. Pengelolaan kelas
g. Ada tidaknya penghargaan kepada peserta
didik
a. Penampilan guru
b. Suara guru harus dapat didengar dengan
jelas
c. Penampilan guru menarik mobilitas guru
dan ekspresi guru
Penutup
a. Rangkuman materi yang disampaikan guru
b. Postes
c. Cara menutup pelajaran
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Dari data hasil pengamatan aktivitas
konsep, kesesuaian media yang
guru di atas, untuk pernyataan;
dipergunakan masih kurang
1) Pernyataan pertama dan kedua
2) Pernyataan
hasilnya cukup
Kelompok
tiga
dan
empat
hasilnya baik
merupalan
Kelompok tiga termasuk kegiatan
kelompok inti dari suatu proses
pendukung yaitu penampilan guru
pembelajaran yang harus dimiliki
rata-rata sudah baik, sedangkan
oleh seorang guru, namun guru
kelopmok
masih belum menguasi, seperti; di
namun perlu ditingkatkan.
awal
ini
proses
seharusnya
apersepsi,
empat
sudah
pembelajaran
1. Pembahasan Siklus Kedua.
memberikan
Kegiatan
guru
motivasi,
dan
baik
pembelajaran
peserta didik sudah mulai tampak
menyampaikan kompetensi yang
aktif
akan di capai pada pertemuan
seluruhnya. Guru menjelaskan
tersebut,
materi
tetapi
tidak
walaupun
pelajaran
belum
dengan
menyampaiakan itu. Kemudian
menggunakan
penyusunan
perangkat
pembelajaran Power Point serta
penguasaan
mmembimbing peserta didik baik
pembelajaran
,
materi, sistematika penyampaian
di
tugas
individu
pada
kejelasan
peserta
dalam
didik
,
pemberian
63
kelompok
media
maupun
secara
untuk memecahkan
masalah bangun ruang sisi datar
Peningkatan
dengan baik dan benar.
didik dikarenakan media power
Dari
hasil
pengamatan
aktivitas peserta
point membuat peserta didik
tertarik
kedua ini peserta didik lebih aktif
pelajaran, lebih antusias dalam
dalam bertanya apabila mereka
menyelesaikan soal-soal tentang
merasa tidak bisa mengerjakan
bangun
soal latihan, menyelesaikan soal-
peserta didik pada siklus kedua
soal
tampak pada tabel di bawah ini:
HASIL PENELITIAN SIKLUS II
peneliti dan observer pada siklus
tentang
bangun
ruang.
untuk
ruang.
mengikuti
Hasil belajar
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
SUBJEK PENELITIAN
Grafik 2. Hasil Penelitian Siklus Kedua
Berdasarkan garfik diatas,
(13,79%), selain itu aktivias guru
hasil belajar pada siklus kedua
maupun peserta didik juga ada
peserta didik rata-rata 77,7
dan
peningkatan. Hasil peningkatan
pada siklus kedua yang tuntas ada
aktivitas peserta didik dan guru
25 peserta didik (86, 21%) yang
dapat dilihat di tabel di bawah ;
tidak tuntas ada 4 peserta didik
Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta didik Siklus Kedua
No
1
2
3
4
5
Pernyataan
Tanggapan peserta didik dalam memperhatikan penjelasan
umum tentang media pembelajaran benda asli
Keterlibatan peserta didik dalam kelompok
Keberanian peserta didik dalam bertanya
Keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat
Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan
64
Keadaan
Siklus
Kedua
baik
cukup
cukup
cukup
cukup
teman
Kesungguhan peserta didik dalam mengerjakan tugas
secara kelompok
Kemampuan peserta didik dalam menjelaskan hasil kerja
di depan kelas.
6
7
cukup
cukup
Dari data tabel di atas dapat dilihat
point
bahwa ada peningkatan
mengikuti pelajaran matematika, yang
peserta
didik
dalam
aktivitas
mengikuti
akhirnya
pelajaran dari kategori kurang menjadi
peserta didik lebih tertarik
nilai
ulangan
harian
matematika meningkat
cukup, berarti dengan media power
Tabel 7. hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus Kedua
No
1
2
3
4
Keadaan
Siklus Kedua
Pernyataan
Pembukaan
a. Motivasi
b. appersepsi
a. Perangkat pembelajaran
b. Penguasaan materi
c. Sistematika penyampaian tugas pada peserta
didik
d. Kejelasan dalam pemberian konsep
e. Kesesuaian media yang dipergunakan
f. Pengelolaan kelas
g. Ada tidaknya penghargaan kepada peserta didik
a. Penampilan guru
b. Suara guru harus dapat didengar dengan jelas
c. Penampilan guru, menarik, mobilitas guru,
ekspresi guru
Penutup
a. Rangkuman materi yang disampaikan guru
b. Postes
c. Cara menutup pelajaran
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Dari data di atas kemampuan guru
sistematika penyampaian tugas pada
dalam
peserta
melaksanakan
proses
didik,
kejelasan
dalam
pembelajaran pada siklus kedua ada
pemberian konsep, kesesuaian media
peningkatan,
pertama
yang dipergunakan, pengelolaan kelas,
kategori cukup tetapi pada siklus
ada penghargaan kepada peserta didik
kedua
berkategori baik.
pada
kategori
pembelajaran,
siklus
baik.
penguasaan
Perangkat
materi,
65
Tabel 8. Hasil Penelitian Tentang Aktivitas Peserta didik
No
Pernyataan
Tanggapan peserta didik dalam
1 memperhatikan penjelasan umum
tentang media pembelajaran benda asli
Keterlibatan peserta didik dalam
2
kelompok
3 Keberanian peserta didik dalam bertanya
Keberanian peserta didik dalam
4
mengemukakan pendapat
Kemampuan peserta didik dalam
5
berkomunikasi dengan teman
Kesungguhan peserta didik dalam
6
mengerjakan tugas secara kelompok
Kemampuan peserta didik dalam
7
menjelaskan hasil kerja di depan kelas.
Keadaan
Siklus
Pertama
cukup
Keadaan
Siklus
Kedua
baik
kurang
cukup
kurang
kurang
cukup
cukup
kurang
cukup
kurang
cukup
kurang
cukup
Berdasarkan hasil pengamatan
berkriteria kurang, serta kemampuan
yang tercantum pada tabel diatas
peserta didik dalam menjelaskan hasil
menunjukkan bahwa selama kegiatan
kerja
belajar mengajar dari siklus pertama
berkriteria kurang.
sampai siklus kedua tanggapan peserta
Dalam
didik
selain aktivitas peserta didik observer
dalam
penjelasan
umum
memperhatikan
tentang
media
kelompok
pelaksanaan
lain;
cukup,
a. Pembukaan
peserta
didik
dalam kelompok berkriteria kurang,
keberanian
peserta
didik
bertanya
berkriteria
keberanian
peserta
kelas
penelitian
ini
yang
meliputi
motivasi dan apersepsi,
dalam
b. Perangkat
kurang,
didik
depan
juga mengamati aktivitas guru, antara
pembelajaran bangun ruang berkriteria
keterlibatan
di
pembelajaran
meliputi
dalam
penguasaan
sistematika
materi,
penyampaian tugas
mengemukakan pendapat berkriteria
pada
kurang, kemampuan peserta didik
dalam
dalam berkomunikasi dengan teman
kesesuaian
berkriteria kurang, kerjasama dalam
dipergunakan, pengelolaan kelas,
kelompok
berkriteria
kurang,
penggunaan
kesungguhan
peserta
dalam
komunikasi
didik
mengerjakan tugas secara kelompok
66
peserta
yang
didik,
pemberian
konsep,
media
papan
yang
kejelasan
yang
tulis,
ditimbulkan,
serta ada tidaknya penghargaan
d. Penutup yang meliputi rangkuman
kepada peserta didik.
materi yang disampaikan guru,
c. Penampilan guru yang meliputi
postes,
serta
cara
menutup
suara guru harus dapat didengar
pembelajaran.
dengan jelas, guru berpakaian
Hasil pengamatan aktivitas guru
bersih rapi dan sopan, mobilitas
selama proses pembelajaran yang
guru, serta ekspresi guru.
dilakukan oleh observer, sebagai
berikut :
Tabel 9. Hasil Penelitian Tentang Aktivitas Guru
Keadaan tiap Siklus
No Pernyataan
1
Pembukaan
c. Motivasi
d. appersepsi
2
h. Perangkat pembelajaran
i. Penguasaan materi
j. Sistematika penyampaian tugas pada
peserta didik
k. Kejelasan dalam pemberian konsep
l. Kesesuaian media yang dipergunakan
m. Pengelolaan kelas
n. Ada tidaknya penghargaan kepada
peserta didik
3
d. Penampilan guru
e. Suara guru harus dapat didengar
dengan jelas
f. Penampilan guru menarikmobilitas
guru ekspresi guru
4
Penutup
d. Rangkuman materi yang disampaikan
guru
e. Postes
f. Cara menutup pelajaran
Dampak
dari
meningkatnya
Pertama
Kedua
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
bawah ini dapat dilihat bahwa ada
kemampuan guru dalam melaksanakan
peningkatan
proses
didik.
pembelajaran
adalah
hasil
belajar peserta didik. Dari tabel di
67
hasil
belajar
peserta
Tabel 10. Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik
No
Hasil Penelitian
Siklus
Siklus
Pra
Pertam Kedua
Siklus
a
36
40
65
80
88
90
Komponen
1
Nilai Terendah
2
Nilai Tertinggi
3
Nilai Rata-Rata
Jumlah Peserta didik
Tuntas
a
> KKM
b
= KKM
c
< KKM
Presentasi
Jumlah Peserta didik Tidak
Tuntas
Presentase
4
5
6
Jumlah Peserta didik
Dari tabel di atas terlihat
57,3
68,0
77,7
3
11
25
2
1
8
3
13
12
26
10,35%
26
18
37,94 %
18
4
86,21%
4
89,65%
62,06%
13,79%
29
29
29
dicapai
adalah
80,
pada
siklus
bahwa hasil belajar peserta didik
pertama, 88 dan pada siklus kedua 90,
setelah guru melaksanakan proses
untuk rata-rata nilai juga meningkat
pembelajaran dengan menggunakan
dari kondisi awal 57,3, pada siklus
media power point meningkat. Pada
pertama 68, dan siklus kedua 77,7.
kondidi awal nilai tertinggi yang dapat
30
25
20
> KKM
15
KKM
10
< KKM
5
0
KA
S. 1
S. 2
Grafik 3. Jumlah Ketuntasan Peserta Didik
68
Kreteria Ketuntasan Belajar
hanya 2 peserta didik, siklus pertama 8
(KKM) matematika di SMP Negeri 1
peserta didik dan siklus kedua 13
Kedungjati adalah 75. Berdasarkan
peserta didik, ini menunjukkan bahwa
grafik diatas jumlah peserta didik yang
media
tuntas juga meningkat. Pada kondisi
meningkatkan minat dan pemahaman
awal
pelajaran matematika meteri bangun
jumlah
peserta
didik
yang
mendapat nilai lebih besar dari KKM
power
point
dapat
ruang sisi datar.
80,0
70,0
60,0
50,0
Rata rata
40,0
Yang Tuntas
30,0
20,0
10,0
0,0
1
2
3
Grafik 4. Hasil Rata-Rata Nilai Peserta Didik
Dari
grafik
di
atas
menggunakan media computer yaitu
menunjukkan bahwa hasil belajar
dengan menggunakan power point.
peserta didik dapat meningkat. Pada
siklus pertama nilai rata-rata
Menurut H.W. Fowler dalam
pada
Pandoyo
(1997:1)
kondisi awal 57,3, siklus pertama 68,
merupakan
mata
dan siklus kedua 77,7 dan
bersifat abstrak, sehingga dituntut
jumlah
guru
matematika
pelajaran
untuk
yang
siswa yang tuntas juga meningkat
kemampuan
dapat
yaitu pada kondisi awal 3 peserta
mengupayakan metode yang tepat
didik, siklus pertama 11 peserta didik
sesuai dengan tingkat perkembangan
dan siklus kedua 25 peserta didik. Hal
mental peserta didik.
ini terjadi peserta didik masih belum
Menurut Sobel dan Maletsky
memahami tentang materi bangun
dalam bukunya Mengajar Matematika
ruang sisi datar, selain itu guru dalam
(2001:1-2)
melaksanakan pembelajaran dengan
matematika yang menggunakan waktu
banyak
sekali
guru
pelajaran dengan kegiatan membahas
69
tugas-tugas lalu, memberi pelajaran
4) Mengatasi
baru, memberi tugas kepada peserta
keterbatasan
ruang,
waktu, dan ukuran
didik.Pembelajaran seperti di atas
5) Mengaktifkan peserta didik dalam
yang rutin dilakukan hampir tiap hari
kegiatan belajar mengajar
dapat dikategorikan sebagai 3M, yaitu
6) Mengefektifkan
membosankan, membahayakan dan
pemberian
rangsangan untuk belajar.
merusak seluruh minat peserta didik.
Media sangat bermanfaat untuk
Fungsi media dalam kegiatan
menunjang proses pembelajaran, tidak
belajar mangajar dapat dilihat dari dua
hanya membuat sajian jadi lebih
segi. Pertama, belajar mengajar dilihat
kongkrit
sebagai suatu sistem instruksional, dan
kegunaan lain, yaitu :
yang kedua dilihat sebagai suatu
1) Media
proses
yang
di
arahkan
untuk
tetapi
juga
pemebelajaran
(instruksional)
dapat
mencapai tujuan tertentu.Dilihat dari
keterbatasan
sitem instruksional, media merupakan
dimiliki peserta didik
komponen sistem instruksional, yang
kedudukannya
sama
2) Media
pentingnya
mempunyai
mengatasi
pengalaman
pembelajaran
yang
dapat
melampaui batasan ruang kelas.
dengan komponen yang lain. Jadi
3) Media
pembelajaran
media merupakan bagian yang tak
memungkinkan adanya interaksi
terpisahkan dari keseluruhan sistem
lansung antara peserta didik dengan
instruksional atau dengan kata lain
lingkungan
kegiatan instruksional atau belajar
4) Media pembelajaran menghasilkan
mengajar tidak dapat berlangsung
keseragaman
pengamatan
dan
tanpa adanya media instruksional.
memberikan
pengalaman
dan
Dilihat dari proses belajar mangajar,
perspektif yang sama.
media
mempunyai
menghindari
dalam
fungsi
hambatan
kegiatan
belajar
untuk
5) Media pembelajaran menanamkan
komunikasi
konsep dasar yang benar, kongkrit,
mangajar,
dan realistas.
secara garis besar peranan media
6) Media
antara lain :
membangkitkan
1) Menghindari terjadinya verbalisme
minat baru.
2) Membangkitkan
minat
atau
7) Media
motivasi
membangkitkan
3) Menarik perhatian peserta didik
70
pembelajaran
keinginan
dan
pembelajaran
motivasi
dan
merangsang peserta didik untuk
SIMPULAN DAN SARAN
belajar.
8) Media
SIMPULAN
memberikan
pengalaman
Berdasarkan
yang menyeluruh ( komprehensip)
hasil
penelitian
penggunaan media power point pada
dari yang kongkrit ke yang abstrak
pembelajaran
Matematika
Proses pembelajaran di kelas
disimpulkan sebagai berikut :
merupakan suatu dunia komunikasi
1. Dengan
Media
dapat
Power
Point
tersendiri di mana guru dan peserta
pamahaman peserta didik tentang
didik bertukar pikiran untuk
mata pelajaran matematika materi
mengembangkan ide dan pengertian.
Bangun
Selain itu pemilihan media
Ruang
Sisi
Datar
meningkat
yang tepat juga memberikan peranan
2. Setelah dilakukan tindakan yaitu,
sangat penting dalam pembelajaran.
mengajar
Selama ini media pembelajaran yang
media pembelajaran media power
dipakai adalah bangun ruang sisi datar
point dapat meningkatkan daya
yang terbuat dari kertas. Tetapi seiring
tarik, rasa senang, aktif, rasa ingin
dengan
tahu peserta didik untuk belajar
berkembangnya
teknologi,
media pembelajaran tersebut kurang
dengan
menggunakan
matematika.
menarik perhatian dan minat peserta
3. Jumlah peserta didik yang tuntas
didik. Untuk itu diperlukan suatu
86,21%
media pembelajaran yang dapat lebih
menarik perhatian dan
motivasi
peserta
mengurangi
SARAN
memberikan
didik
fungsi
tanpa
Pada penelitian ini saran yang
media
dapat disampaikan adalah:
pembelajaran secara umum.
Media
pembelajaran
1. Bagi
power
guru
penelitian
matematika,
ini
hasil
dapat
dijadikan
masukan
untuk
point dapat meningkan pembelajaran
sebagai
matematika
1
meningkatkan proses pembelajaran
Kedungjati
pada materi bangun ruang sisi datar
Kedungjati
di
SMP
Kecamatan
Negeri
Kabupaten Grobogan.
di kelas.
2. Bagi peneliti lain, hasil penelitian
ini dapat dijadikan acuan dalam
melakukan penlitian yang sejenis.
71
3. Bagi
siswa,
bermanfaat
penelitian
untuk
keaktifan
Gagne dalam Soekamto, Toeti.1996.
Teori Belajar dan Model-model
Pembelajaran Jakarta: PAU-PPAI,
Universitas Terbuka
meningkatkan
dalam
pembelajaran,
ini
karena
proses
suasana
Herman, Hudojo. 1998. Metode
mengajar Matemaika. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi. Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan
pembelajaran menyenangkan, dan
semua siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran berdasarkan masalah,
sehingga
pada
meningkatkan
akhirnya
prestasi
akan
belajar
http://handoko-eksak.blogspot.com/2007/12/belajarmatematika-menggunakan
media.html. Diakses tanggal 5
februari 2014
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 1990. Prosedur
penelitian
Satu
Pendekatan
Praktik. Jakarta. Rineka Cipta
Arief, S. Sadiman. 1994. Media
Pendidikan
Pengertian
Pengembangan
dan
Pemanfaatanya. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Beasley, Warren. 2002. Teacher
leadership in science education
refrom: Learning from Australanled best practice in the philippnes.
Australia. http://proquest.umi.com
diakses pada tanggal 13 Maret
2008
http://forumgurumatematikasmp12sera
ng.blogdetik.com/2009/10/14/2alat-peraga-matematika-smp/
diakses pada tanggal 5 februari
2014
Max A Sobel dan Evan
M.Maletsky.2001.Mengajar
Matematika.Jakarta: Erlangga.
Pandoyo. 1997. Pembelajaran
Matematika di Sekolah Dasar. Jakarta
: UT.
Purwanto, Ngalim. 1990 : Metode
Belajar. Bandung. Remaja
Karya.
Depdikbud, 2007 Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
tentang : “Standar Proses” Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Jakarta.
Depdikbud, 2006Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
tentang : “Standar Isi” Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Jakarta.
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi
Penelitian Kualitatif, dasar teori
dan Terapannya dalam penelitian.
Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Thoifuri, Drs. 2007. Menjadi Guru
Inisiator. 2007:95.Semarag. Rasail
Media Group
72
Download