Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol. 2 No 04 Juli 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT KELAS VIIIG SMP NEGERI 1 KEDUNGJATI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dwi Sudarti [email protected] ABSTRAKSI Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas(PTK) yang mengambil lokasi di SMP Negeri 1 Kedungjati ,Kedungjati , Grobogan. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.Peneliti melaksanakan proses pembelajaraan dengan menggunakan Media Power Point.Yang menjadi subjek penelitian adalah Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 1 Kedungjati berjumlah 29 (dua puluh sembilan) orang siswa.Diperoleh hasil sebagai berikut : pada siklus pertama prestasi belajar siswa rata-rata 68,0 dan pada siklus pertama yang tuntas ada 11 siswa (37,94 %) yang tidak tuntas ada 18 siswa (62,06%).Berdasarkan pengamatan, siswa dalam pembelajaran pada siklus kedua prestasi belajar siswa rata-rata 77,7 dan pada siklus kedua yang tuntas ada 25 siswa (86,21 %) yang tidak tuntas ada 4 siswa (13,79%). Dari uraian diatas bahwa penggunaan media power point dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang bangun ruang dan hasil belajar. Kata Kunci : Media Power Point , Hasil Belajar, Meningkat pelajaran PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan Matematika dianggap pelajaran yang sulit, sehingga hal ini sumber daya manusia melalui jalur mengakibatkan pendidikan khususnya siswa menjadi rendah. Namun, ada matematika arah perkembangannya pendidikan sebagian hasil belajar siswa para menganggap tidak terlepas dari Permen 22 tahun Matematika 2006 (Standar Isi) yang bertujuan pelajaran yang disenangi, apalagi bila meningkatkan materi pelajaran disajikan dengan untuk keterampilan memperoleh proses konsep-konsep adalah pendekatan yang salah menarik, satu siswa dan menumbuhkan nilai dan sikap dengan tekun dan penuh antusias ilmiah dan menerapkan konsep dan memperhatikan prinsip yang untuk menghasilkan karya fenomena-fenomena ditampilkan teknologi sederhana yang berkaitan pembelajaran. dengan kebutuhan manusia. ulangan harian Pada guru Anehnya, hasil-hasil ataupun siswa nilai umumnya siswa di SMP Negeri 1 semesteran Kedungjati menganggap bahwa mata pelajaran matematika masih rendah. 50 rata-rata saat untuk Salah satu penyebabnya adalah sikap kurikuler siswa intrakurikuler, yang pasif saat proses pembelajaran berlangsung. maupun tujuan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar LANDASAN TEORI membagi menjadi tiga ranah, yaitu 1. Hasil Belajar Matematika ranah kognitif, ranah afektif, dan a. Hakekat belajar ranah psikomotoris. MenurutThoifuri(2007: 95) Belajar 1). Ranah Kognitif adalah aktivitas untuk memperoleh Ranah kognitif berkenaan dengan pengetahuan, sikap, pemahaman, dan hasil ketarmpilan, individu terdiri dari enam aspek, yakni sehingga pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, baik maupun secara kelompok membentuk perilaku. Menurut Gagne (dalam belajar intelektual yang Dimyati) sintesis dan evaluasi. Kedua aspek Belajar adalah seperangkat proses pertama disebut kognitif tingkat kognitif yang mengubah sifat stimulasi rendah lingkungan, berikutnya melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Dalam setiap dan keempat termasuk aspek kognitif tingkat tinggi. kesempatan, (1) Pengetahuan pembelajaran matematika hendaknya Istilah pengetahuan dimaksudkan dimulai dengan pengenalan masalah sebagai yang sesuai dengan situasi (contextual knowledge problem). Bloom. Dengan mengajukan kontekstual, peserta masalah didik terjemahan dari kata dalam taksonomi Sekalipun demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat secara sebab dalam istilah bertahap dibimbing untuk menguasai termasuk konsep Untuk faktual disamping pengetahuan keefektifan hafalan atau untuk dingat seperti diharapkan rumus, batasan, definisi, istilah, matematika. meningkatkan pembelajaran, sekolah pula tersebut menggunakan teknologi informasi dan pasal komunikasi seperti komputer, alat nama-nama tokoh, peraga, atau media lainnya.Dalam kota. Dalam proses, istilah-istilah sistem pendidikan nasional rumusan tersebut memang perlu dihafal tujuan dan pendidikan, baik tujuan 51 dalam pengetahuan diingat undang-undang, nama-nama agar dapat dikuasainya sebagai dasar bagi 2). pengetahuan Ranah afektif berkenaan dengan sikap atau pemahaman konsep-konsep lainnya. Ranah Afektif dan nilai yang teridiri dari lima aspek, (2). Pemahaman yakni penerimaan, jawaban atau Hasil belajar yang lebih tinggi reaksi, penilaian, organisasi, dan dari pada pengetahuan adalah internalisasi. pemahaman. Ada beberapa jenis kategori ranah (3). Aplikasi. afektif Aplikasi adalah sebagai hasil belajar. penggunaan Katagorinya dimulai dari tingkat dasar abstraksi pada situasi kongkret atau sederhana sampai tingkat yang atau situasi khusus. kompleks. a). Reciving/Attending, b). (4). Analisis Responding atau jawaban, c). Valuing Analisis adalah usaha memilih (penilaian), d). suatu integritas menjadi unsur- Karakteristik nilai atau internalisasi unsur nilai. atau bagian-bagian Organisasi e) sehingga jelas hirarkinya dan atau 3). Ranah Psikomotoris. susunannya. Ranah psikomotoris berkenaan dengan (5). Sintesis Penyatuan hasil unsur ketrampilan dan atau kemampuan bertindak. Ada enam bagian-bagian ke dalam bentuk aspek ranah psikomotoris, yakni (1) menyeluruh disebut gerakan refleks, (2) ketrampilan sintesis.Berpikir sintesis adalah gerakan dasar, (3) kemampuan berpikir divergen. Dalam berpikir perseptual, (4) keharmonisan atau divergen atau ketepatan, (5) gerakan ketrampilan dapat kompleks, dan (6) gerakan ekspresif jawabannya suatu belajar pemecahan belum dipastikan. dan interperatif. (6). Evaluasi Evaluasi Menurut adalah Suharsi pemberian Arikunto(1990:141).Hasil belajar yang keputusan tentang nilai sesuatu dicapai merupakan angka atau nilai, yang mungkin dilihat dari segi yang diperoleh dari tes hasil belajar. tujuan, gagasan, cara bekerja, Tes pemecahan , metode, materi, dan menentukan lain-lain. kognitif dalam penguasaan materi hasil belajar tingkat dibuat kemampuan pelajaran yang telah diberikan. 52 untuk MenurutGagne (dalam memberikan tekanan Soekamto;1996:30) menyebutkan ada penalaran/logika dan lima macam hasil belajar, yaitu : sikap siswa serta memberi tekanan a). Ketrampilan intelektual,b). Strategi pada keterampilan dalam penerapan kognitif,c). matematika.Dari uraian di atas dapat Informasi Toeti verbal,d). Ketrampilan motorik,e). Sikap. disimpulkan pada pembentukan bahwa: fungsi matematika adalahsebagai berikut; (1) Mengembangkan b. Mata Pelajaran Matematika Matematika berasal dari bahasa menghitung, kemampuan menurunkan, dan latin Manthanein atau Mathema yang menggunakan rumus, berarti belajar atau hal yang dipelajari mengkomunikasikan gagasan dengan (Kurikulum menggunakan bahasa melalui modal Berbasis Kompetensi (2) Mampu standart kompetensi mata pelajaran matematika. matematika:1). Selanjutnya disebutkan pembelajaran matematika adalah:(1) matematika dalam bahasa Belanda Melatih siswa untuk berpikir logis, disebut Wiskunde atau ilmu pasti yang rasional, kritis, sistimatis agar mampu kesemuanya dengan menghadapi semua persoalan dalam pembelajaran kehidupan.(2) Mampu menggunakan berkaitan penalaran.Tujuan Sedangkan tujuan matematika adalah sebagai berikut. matematika dalam kehidupan sehari- a) Melatih cara berpikir dan penalaran hari. dalam menarik misalnya kesimpulan, melalui penyelidikan, c. Hasil Belajar Matematika kegiatan Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor- eksplorasi, faktor sebagai berikut. eksperimen. 1) Siswa. b) Mengembangkan aktivitas kreatif Kegagalan atau keberhasilan dalam yang melibatkan imajinasi, intuisi belajar dipengaruhi oleh kemampuan, dan dengan sikap, minat, motivasi, kondisi,dan pemikiran inteligensi siswa. Faktor-faktor yang orisinil, rasa ingin tahu membuat mempengaruhi hasil belajar siswa prediksi adalah sebagai berikut. penemuan mengembangkan dan dugaan, serta mencoba-coba. Dengan kata lain a) Faktor yang ada pada diri manusia tujuan umum itu sendiri yang disebut faktor pendidikan matematika pada jenjang dasar dan pendidikan individual menengah 53 antara lain: faktor kematangan, kecerdasan, latihan 3) Sarana dan Prasarana dan motivasi intrinsik. Tempat belajar b) Faktor yang ada di luar individu yang bersih dan nyaman, buku-buku yang lengkap, alat yang disebut faktor sosial, antara bantu yang memadai sangat lain: faktor keluarga, guru dan mempengaruhi terjadinya proses cara mengajarnya, alat-alat yang belajar-mengajar. dipergunakan dalam mengajar, belajar lingkungan dan 2. Media Pembelajaran kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial MenurutGagne (motivasi ( dalam Arif S.Sadiman,1994:2) mengartikan media ekstrinsik). sebagai berbagai jenis komponen 2) Guru dalam lingkungan siswa yang dapat Siswa SMP pada umumnya berusia merangsang untuk belajar. Sementara antara 12-15 tahun di mana mereka itumenurut masuk dalam periode Peural dan mulai S.Sadiman,1994:2) memasuki masa remaja atau masa media sebagai alat untuk memberikan Adolesensia (13-17 th). Anak pada perangsang bagi peserta didik supaya masa ini umumnya ingin bebas dalam proses berpikir dan berbuat, pertumbuhan Wong ( dalam Arif S.Sadiman,1994:2) psikis goncang, suka menyalahkan menafsirkan media sebagai alat atau orang lain, mempehatikan lawan jenis, mekanisme untuk menyalurkan pesan suka berontak. (Eddy Hendrarno: 33). ke indra peserta didik. Briggs belajar ( dalam Arif mengatakan terjadi danmenurut Agar proses belajar mengajar berhasil Dari artikel Profesor Yusuf Hadi dengan baik guru dituntut untuk Miarso ( dalam Pusat Sumber Belajar bertindak dari Pasacasarjana UNJ Th 2000), bijaksana tapi berwibawa.Penguasaan materi yang memberikan baik serta pemilihan metode yang pembelajaran sebagai segala sesuatu sesuai akan sangat membantu. Dari yang uraian merangsang di atas, tampak bahwa dapat batasan media digunakan pikiran, untuk perasaan, kemampuan guru sangat penting bagi perhatian, dan kemauan peserta didik keberhasilan proses belajar mengajar sehingga dapat mendorong terjadinya bahkan akan mewarnai kehidupan proses belajar pada diri peserta didik. masa depan anak didiknya. Dari batasan–batasan tersebut dapat dirumuskan 54 bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai suatu sistem instruksional, dan untuk menyalurkan pesan dan dapat yang kedua dilihat sebagai suatu merangsang proses pikiran, perasaan, yang di arahkan untuk perhatian dan kemauan peserta didik mencapai tujuan tertentu. sehingga dapat mendorong terjadinya Menurut Aref S. Sadiman (1994:56). proses belajar pada diri peserta didik. Media 1. Pengertian Alat Peraga menunjang proses pembelajaran, tidak sangat bermanfaat untuk Alat peraga merupakan bagian dari hanya membuat sajian jadi lebih media, oleh karena itu istilah media kongkrit perlu kegunaan lain, yaitu : dipahami lebih sebelum dibahas pengertian alat dahulu mengenai peraga tetapi juga mempunyai 1) Media pembelajaran (instruksional) lebih dapat mengatasi keterbatasan lanjut.Media pengajaran diartikan pengalaman yang dimiliki peserta sebagai semua benda yang menjadi didik perantara terjadinya proses belajar, 2) Media dapat berwujud perangkat lunak, pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. maupun perangkat keras. 3) Media 2. Fungsi Alat Peraga pembelajaran memungkinkan adanya interaksi Fungsi utama dari alat peraga lansung antara peserta didik dengan adalah lingkungan untuk keabstrakan dari menurunkan konsep, agar 4) Media pembelajaran menghasilkan peserta didik mampu menangkap keseragaman pengamatan dan arti sebenarnya konsep tersebut. memberikan pengalaman dan Dengan perspektif yang sama. melihat, memanipulasi meraba, obyek/alat dan peraga 5) Media pembelajaran menanamkan maka peserta didik mempunyai konsep dasar yang benar, kongkrit, pengalaman-pengalaman dan realistas. dalam kehidupan sehari-hari tentang arti 6) Media dari suatu konsep. membangkitkan b. Manfaat Media Pembelajaran pembelajaran keinginan dan minat baru. MenurutIbrahim (1982:5) menjelaskan 7) Media pembelajaran fungsi media dalam kegiatan belajar membangkitkan mangajar merangsang peserta didik untuk dapatdilihat dari dua segi.Pertama, belajar mengajar dilihat belajar. 55 motivasi dan 8) Media memberikan pengalaman pembelajaran melalui alat yang menyeluruh ( komprehensip) pendengaran saja, tetapi siswa juga dari yang kongkrit ke yang abstrak dapat melakukan pengamatan secara langsung. 3. Penggunaan Power Point Untuk Mengajar 4. Kelebihan Power Point Power Point atau Microsoft Office Menurut Permen 22 tahun 2006 Power Point adalah sebuah program (Standar komputer pendekatan keterampilan proses yang untuk presentasi yang Isi), pendekatan dikembangkan oleh Microsoft didalam menekankan pada aplikasi memperoleh pengetahuan perkantoran Microsoft office, mereka, selain Microsot adalah keterampilan dan mengkomunikasikan hasilnya. Word, Excel, Acces dan beberapa Adapun cara yang dipilih oleh penulis program lainnya. Aplikasi Microsoft untuk membantu siswa memahami Power kali matematika tersebut adalah dengan dikembangkan oleh Bob Gaskin dan menggunakan media power point.dan Dennis Austin sebagai presenter untuk alat peraga dengan alasan : perusahaan bernama Forethought,Inc a) Media Power Point memberikan yang kemudian mereka ubah namanya tampilan yang cukup menarik menjadi Power Point. Program ini sehingga dapat membantu siswa banyak meningkatkan daya abstraksi yang Point pertama digunakan perkantoran pendidikan. , di kalangan pebisnis, Dimulai pada dan secara umum masih rendah. versi b) Media Power Point Microsoft Office System 2003. membantu 1) Media memusatkan perhatian. Menurut AECT siswa dapat dalam Task c) Alat Peraga merupakan benda asli dapat yang dipelajari sehingga siswa diartikan segala bentuk dan saluran tidak perlu membayangkan dengan yang dapat digunakan dalam suatu hal yang sedang dipelajari. Force,(1977:162). Media proses penyajian informasi. 2) Penggunaan Media Power Point Menurut M. Purwanto Matematika masih dianggap (1990:36). Melalui media siswa mata pelajaran yang sulit, untuk tidak membantu hanya Ngalim KERANGKA BERFIKIR merekam proses 56 siswa agar dapat memahami konsep dari materi yang disajikan maka sebagai alat diperlukan bantu. METODE PENELITIAN media Penelitian Matematika Penelitian merupakan mata pelajaran yang cukup pengetahuan Penggunaan dan media Negeri teknologi, Power menarik sehingga peraga Penggunaan menjadikan siswa Kedungjati, Desa yang Kedungjati Kabupaten selama 5 bulan di mulai bulan Januari sampai bulan Mei 2016. menambah motivasi bagi siswa untuk mempelajarinya, yang Grobogan. Penelitian ini dilaksanakan dapat menjadikan matematika menjadi pelajaran 1 Kecamatan Kedungjati merupakan strategi pembelajaran yang mata Kelas di keas VIII G SMP beralamatkan Point merupakan Tindakn diaksanakan berperan dalam pengembangan ilmu ini Sumber Data diambil dari hasil alat belajar yang berupa ulangan harian belajar dan hasil pengamatan selama kegiatan dengan benda nyata yang dipelajarinya pembelajaran berlangsung. sehingga akan mempermudah dalam Adapun data-data tersebut berupa data hasil pemecahan masalah yang diberikan. belajar dan hasil pengamatan proses pembelajaran pada kondisi awal, data HIPOTESIS TINDAKAN hasil belajar dan hasil pengamatan Berdasarkan landasan teori dan anggapan dasar sebagai proses kerangka kelas pembelajaran meningkatkan Power siklus kedua. media Point hasil Dalam dapat SMP Negeri ini, berikut : data mengenai hasil belajar siswa bangun ruang sisi datar bagi siswa G penelitian pengumpulan data dilakukan sebgai belajar matematika materi luas permukaan kelasVIII siklus pengamatan proses pembelajaran pada sebagai berikut:“Penggunaan pada pertama, data hasil belajar dan hasil berpikir maka dapat disusun hipotesis tindakan pembelajaran diambil tertulis(ulangan 1 mengenai Kedungjati Semester Genap Tahun proses melalui harian), tes data pembelajaran diambil melalui pengamatan selama Pelajaran 2015/2016 ”. kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar pengamatan. Untuk pengambilan data yang berupa hasil belajar siswa dilakukan 57 melalui tes (harian) dengan Untuk menjaga keabsahan data menggunakan soal ulangan harian. dalam penelitian ini digunakan teknik Sedangkan dalam pengambilan data triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan yang pengamatan data yang memanfaatkan sesuatu yang dilakukan melalui pengamatan selama lain di luar data itu. Triangulasi dalam kegiatan belajar mengajar dengan penelitian ini meliputi: (1) triangulasi menggunakan lembar pengamatan. dengan sumber, dilakukan dengan berupa hasil Validasi data pada Penelitian Tindakan Kelas memantabkan setelah hasil ini untuk data hasil pengamatan dengan hasil belajar siswa wawancara; (2) triangulasi dengan pembelajaran media pembelajaran power point, menggunakan dilakukan dilakukan Matematika membandingkan dan mengecek ulang dengan dengan membandingkan media baru. Perolehan nilai di akhir dan mengecek ulang informasi dari pembelajaran pengamatan, wawancara, dan tes akhir tersebut kemudian dibandingkan dengan pembelajaran tindakan sebelumnya menggunakan digunakan dalam tindakan; dan (3) media power point untuk mengetahui triangulasi dengan teori, dilakukan keberhasilan penggunaan media power untuk point tindakan, pengamatan, dan wawancara tanpa dalam meningkatkan hasil pembelajaran Matematika pada dengan metode membandingkan data yang hasil dengan teori yang terkait. kompetensi dasar Bangun Ruang Sisi Dari hasil pengamatan terhadap Datar. proses pembelajaran serta nilai-nilai Analisis data dalam penelitian ini yang diperoleh dari tes/evaluasi pada dimulai sejak awal sampai berakhirnya siklus pertama, hasilnya dibandingkan pengumpulan data; dan dikerjakan dengan data pada kondisi awal, yaitu, secara intensif. Data yang berupa kata- keaktifan kata/kalimat dari catatan lapangan dan Kegiatan pembelajaran. Nilai dari hasil hasil tes (evaluasi). Hasil analisis data wawancara diolah menjadi siswa mengikuti kalimat-kalimat yang bermakna dan pada dianalisis secara kualitatif. Teknik keberhasilan ataupun kegagalannya analisis kualitatif siklus dalam yang dilakukan serta 3 komponen mencapai dijabarkan dalam berurutan , reduksi data, penyajian penyebab tujuan direfleksikan data, dan penarikan kesimpulan. 58 pertama kegagalan sementara untuk dikaji untuk dan menentukan tindakan pada siklus kedua dalam Kedungjati. rangka mencapai tujuan akhir. berupa Prosedur urutan penelitian langkah-langkah ini yang Pada siklus kedua, analisa data ditempuh dalam 2 (dua) siklus terdiri dari dilakukan seperti halnya analisa data perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, pada dan refleksi. siklus pertama, yaitu Peneliti mengambil judul penelitian membandingkan data yang diperoleh dengan data sebelumnya “Upaya dan Matematika penyimpulan data. Adapun data yang dianalisa adalah data dari Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Materi Bangun Ruang Sisi Datar Melalui Penggunaan hasil Power Point Kelas VIII G SMP Negeri 1 tindakan perbaikan pada siklus kedua Kedungjati Semester dibandingkan dengan data pada siklus Pelajaran 2015/2016 pertama.Seperti pada siklus pertama, penggunaan media power point dari hasil analisa data pada siklus penelitian tindakan kelas adalah adanya kedua, dikaji keberhasilan, kegagalan perubahan positif dari siswa dan guru. dan penyebab kegagalannya untuk Indikator kinerja yang diharapkan pada mencapai tujuan akhir penelitian. penelitian ini adalah jumlah siswa yang Dari sajian data GenapTahun siswa 29 siswa. Power Point dan alat peraga dapat HASIL PENELITIAN DAN meningkatkan PEMBAHASAN VIII hasil belajar siswa G SMP Negeri 1 Hasil Rekap Hasil Penelitian Tabel 1. Hasil Rekap Rata-Rata Hasil Penelitian No 1 2 3 4 Komponen Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-Rata Jumlah Peserta didik Tuntas Presentasi 5 dalam tuntas KKM minimal 70 % dari jumlah diambil kesimpulan apakah penggunaan media kelas “Harapan Jumlah Peserta didik Tidak Tuntas Presentase 59 Hasil Penelitian Siklus Siklus Pra Pertam Kedua Siklus a 36 40 65 80 88 90 57,3 68,0 77,7 3 11 25 10,35 % 26 37,94 % 18 86,21 % 4 89,65 % 62,06% 13,79 % 6 7 Jumlah Peserta didik a > KKM b = KKM c < KKM 29 2 1 26 29 8 3 18 29 13 12 4 Rekap Hasil Pengamatan Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta didik No 1 2 3 4 5 6 7 Pernyataan Tanggapan peserta didik dalam memperhatikan penjelasan umum tentang media pembelajaran benda asli Keterlibatan peserta didik dalam kelompok Keberanian peserta didik dalam bertanya Keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan teman Kesungguhan peserta didik dalam mengerjakan tugas secara kelompok Kemampuan peserta didik dalam menjelaskan hasil kerja di depan kelas. Keadaan Siklus Pertama cukup Keadaan Siklus Kedua baik kurang cukup kurang cukup kurang cukup kurang cukup kurang cukup kurang cukup Tabel 3. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru No Pernyataan Keadaan tiap Siklus Pertama Kedua Pembukaan 1 a. Motivasi b. appersepsi a. Perangkat pembelajaran b. Penguasaan materi c. Sistematika penyampaian tugas pada peserta didik 2 d. Kejelasan dalam pemberian konsep e. Kesesuaian media yang dipergunakan f. Pengelolaan kelas g. Ada tidaknya penghargaan kepada peserta didik a. Penampilan guru 3 b. Suara guru harus dapat didengar dengan jelas 60 Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik No Pernyataan Keadaan tiap Siklus Pertama Kedua Baik Baik c. Penampilan guru menarikmobilitas guruekspresi guru Penutup a. Rangkuman materi yang disampaikan 4 guru b. Postes c. Cara menutup pelajaran selama Pembahasan Siklus Pertama Berdasarkan tidak pengamatan, Baik Baik Baik Baik Baik Baik pembelajaran ada minat menyelesaikan berlangsung untuk segera masalah yang peserta didik dalam pembelajaran pada berkaitan dengan bangun ruang, minat siklus pertama hasil untuk bertanya juga kurang karena belajar peserta didik rata-rata 68,0 dan pada siklus peserta didik pertama yang tuntas ada 11 peserta waktu guru memberikan pertanyaan didik (37,94%) yang tidak tuntas ada atau saat guru memberikan tugas. 18 peserta didik (62,06 %). Hasil belajar peserta didik pada siklus Minat belajar peserta didik pertama tampak pada grafik di bawah dalam pembelajaran kurang, ditandai banyaknya peserta ini: didik 100 HASIL PENELITIAN SIKLUS I dengan cenderung pasif pada 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223242526272829 SUBJEK PENELITIAN Grafik 1. Hasil Penelitian Siklus Pertama 61 Dari Grafik di atas terlihat bahwa jumlah peserta didik yang tuntas adalah peserta didik dengan nomor urut 3, 6, 8, 11, 16, 18, 19, 20, 22, 23, dan 29. Berjumlah 11 peserta didik atau 37,94 %, dan jumlah peserta didik yang tidak tuntas ada 18 peserta didik atau 62,06 %. Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Siklus Pertama No Pernyataan Tanggapan peserta didik dalam memperhatikan penjelasan umum tentang media pembelajaran benda asli Keterlibatan peserta didik dalam kelompok Keberanian peserta didik dalam bertanya Keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan teman Kesungguhan peserta didik dalam mengerjakan tugas secara kelompok Kemampuan peserta didik dalam menjelaskan hasil kerja di depan kelas. 1 2 3 4 5 6 7 Keadaan Siklus Pertama cukup kurang kurang kurang kurang kurang kurang Dari data di atas aktivitas peserta didik asli, tetapi setelah guru menjelaskan dalam mengikuti pelajaran matematika tentang materi bangun ruang sisi datar, di setiap komponen masih kurang antausias kecuali pada pernyataan” tanggapan berkurang, peserta didik cenderung peserta didik dalam memperhatikan pasif. Sedangkan aktivitas guru pada penjelasan media siklus pertama juga masih kurang. pembelajaran benda asli” kategori Hasil pengamatan Aktivitas Guru Pada cukup. Siklus Pertama observer umum tentang Hal ini dikarenakan peserta didik tertarik melihat media benda peserta didik mulai seperti terlihat di tabel berikut : Tabel 5. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus Pertama No 1 2 Pernyataan Pembukaan a. Motivasi b. appersepsi a. Perangkat pembelajaran b. Penguasaan materi c. Sistematika penyampaian tugas pada 62 Keadaan Siklus Pertama Cukup Cukup Baik Cukup Baik No 3 4 Keadaan Siklus Pertama Pernyataan peserta didik d. Kejelasan dalam pemberian konsep e. Kesesuaian media yang dipergunakan f. Pengelolaan kelas g. Ada tidaknya penghargaan kepada peserta didik a. Penampilan guru b. Suara guru harus dapat didengar dengan jelas c. Penampilan guru menarik mobilitas guru dan ekspresi guru Penutup a. Rangkuman materi yang disampaikan guru b. Postes c. Cara menutup pelajaran Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Dari data hasil pengamatan aktivitas konsep, kesesuaian media yang guru di atas, untuk pernyataan; dipergunakan masih kurang 1) Pernyataan pertama dan kedua 2) Pernyataan hasilnya cukup Kelompok tiga dan empat hasilnya baik merupalan Kelompok tiga termasuk kegiatan kelompok inti dari suatu proses pendukung yaitu penampilan guru pembelajaran yang harus dimiliki rata-rata sudah baik, sedangkan oleh seorang guru, namun guru kelopmok masih belum menguasi, seperti; di namun perlu ditingkatkan. awal ini proses seharusnya apersepsi, empat sudah pembelajaran 1. Pembahasan Siklus Kedua. memberikan Kegiatan guru motivasi, dan baik pembelajaran peserta didik sudah mulai tampak menyampaikan kompetensi yang aktif akan di capai pada pertemuan seluruhnya. Guru menjelaskan tersebut, materi tetapi tidak walaupun pelajaran belum dengan menyampaiakan itu. Kemudian menggunakan penyusunan perangkat pembelajaran Power Point serta penguasaan mmembimbing peserta didik baik pembelajaran , materi, sistematika penyampaian di tugas individu pada kejelasan peserta dalam didik , pemberian 63 kelompok media maupun secara untuk memecahkan masalah bangun ruang sisi datar Peningkatan dengan baik dan benar. didik dikarenakan media power Dari hasil pengamatan aktivitas peserta point membuat peserta didik tertarik kedua ini peserta didik lebih aktif pelajaran, lebih antusias dalam dalam bertanya apabila mereka menyelesaikan soal-soal tentang merasa tidak bisa mengerjakan bangun soal latihan, menyelesaikan soal- peserta didik pada siklus kedua soal tampak pada tabel di bawah ini: HASIL PENELITIAN SIKLUS II peneliti dan observer pada siklus tentang bangun ruang. untuk ruang. mengikuti Hasil belajar 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 SUBJEK PENELITIAN Grafik 2. Hasil Penelitian Siklus Kedua Berdasarkan garfik diatas, (13,79%), selain itu aktivias guru hasil belajar pada siklus kedua maupun peserta didik juga ada peserta didik rata-rata 77,7 dan peningkatan. Hasil peningkatan pada siklus kedua yang tuntas ada aktivitas peserta didik dan guru 25 peserta didik (86, 21%) yang dapat dilihat di tabel di bawah ; tidak tuntas ada 4 peserta didik Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta didik Siklus Kedua No 1 2 3 4 5 Pernyataan Tanggapan peserta didik dalam memperhatikan penjelasan umum tentang media pembelajaran benda asli Keterlibatan peserta didik dalam kelompok Keberanian peserta didik dalam bertanya Keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan 64 Keadaan Siklus Kedua baik cukup cukup cukup cukup teman Kesungguhan peserta didik dalam mengerjakan tugas secara kelompok Kemampuan peserta didik dalam menjelaskan hasil kerja di depan kelas. 6 7 cukup cukup Dari data tabel di atas dapat dilihat point bahwa ada peningkatan mengikuti pelajaran matematika, yang peserta didik dalam aktivitas mengikuti akhirnya pelajaran dari kategori kurang menjadi peserta didik lebih tertarik nilai ulangan harian matematika meningkat cukup, berarti dengan media power Tabel 7. hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus Kedua No 1 2 3 4 Keadaan Siklus Kedua Pernyataan Pembukaan a. Motivasi b. appersepsi a. Perangkat pembelajaran b. Penguasaan materi c. Sistematika penyampaian tugas pada peserta didik d. Kejelasan dalam pemberian konsep e. Kesesuaian media yang dipergunakan f. Pengelolaan kelas g. Ada tidaknya penghargaan kepada peserta didik a. Penampilan guru b. Suara guru harus dapat didengar dengan jelas c. Penampilan guru, menarik, mobilitas guru, ekspresi guru Penutup a. Rangkuman materi yang disampaikan guru b. Postes c. Cara menutup pelajaran Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Dari data di atas kemampuan guru sistematika penyampaian tugas pada dalam peserta melaksanakan proses didik, kejelasan dalam pembelajaran pada siklus kedua ada pemberian konsep, kesesuaian media peningkatan, pertama yang dipergunakan, pengelolaan kelas, kategori cukup tetapi pada siklus ada penghargaan kepada peserta didik kedua berkategori baik. pada kategori pembelajaran, siklus baik. penguasaan Perangkat materi, 65 Tabel 8. Hasil Penelitian Tentang Aktivitas Peserta didik No Pernyataan Tanggapan peserta didik dalam 1 memperhatikan penjelasan umum tentang media pembelajaran benda asli Keterlibatan peserta didik dalam 2 kelompok 3 Keberanian peserta didik dalam bertanya Keberanian peserta didik dalam 4 mengemukakan pendapat Kemampuan peserta didik dalam 5 berkomunikasi dengan teman Kesungguhan peserta didik dalam 6 mengerjakan tugas secara kelompok Kemampuan peserta didik dalam 7 menjelaskan hasil kerja di depan kelas. Keadaan Siklus Pertama cukup Keadaan Siklus Kedua baik kurang cukup kurang kurang cukup cukup kurang cukup kurang cukup kurang cukup Berdasarkan hasil pengamatan berkriteria kurang, serta kemampuan yang tercantum pada tabel diatas peserta didik dalam menjelaskan hasil menunjukkan bahwa selama kegiatan kerja belajar mengajar dari siklus pertama berkriteria kurang. sampai siklus kedua tanggapan peserta Dalam didik selain aktivitas peserta didik observer dalam penjelasan umum memperhatikan tentang media kelompok pelaksanaan lain; cukup, a. Pembukaan peserta didik dalam kelompok berkriteria kurang, keberanian peserta didik bertanya berkriteria keberanian peserta kelas penelitian ini yang meliputi motivasi dan apersepsi, dalam b. Perangkat kurang, didik depan juga mengamati aktivitas guru, antara pembelajaran bangun ruang berkriteria keterlibatan di pembelajaran meliputi dalam penguasaan sistematika materi, penyampaian tugas mengemukakan pendapat berkriteria pada kurang, kemampuan peserta didik dalam dalam berkomunikasi dengan teman kesesuaian berkriteria kurang, kerjasama dalam dipergunakan, pengelolaan kelas, kelompok berkriteria kurang, penggunaan kesungguhan peserta dalam komunikasi didik mengerjakan tugas secara kelompok 66 peserta yang didik, pemberian konsep, media papan yang kejelasan yang tulis, ditimbulkan, serta ada tidaknya penghargaan d. Penutup yang meliputi rangkuman kepada peserta didik. materi yang disampaikan guru, c. Penampilan guru yang meliputi postes, serta cara menutup suara guru harus dapat didengar pembelajaran. dengan jelas, guru berpakaian Hasil pengamatan aktivitas guru bersih rapi dan sopan, mobilitas selama proses pembelajaran yang guru, serta ekspresi guru. dilakukan oleh observer, sebagai berikut : Tabel 9. Hasil Penelitian Tentang Aktivitas Guru Keadaan tiap Siklus No Pernyataan 1 Pembukaan c. Motivasi d. appersepsi 2 h. Perangkat pembelajaran i. Penguasaan materi j. Sistematika penyampaian tugas pada peserta didik k. Kejelasan dalam pemberian konsep l. Kesesuaian media yang dipergunakan m. Pengelolaan kelas n. Ada tidaknya penghargaan kepada peserta didik 3 d. Penampilan guru e. Suara guru harus dapat didengar dengan jelas f. Penampilan guru menarikmobilitas guru ekspresi guru 4 Penutup d. Rangkuman materi yang disampaikan guru e. Postes f. Cara menutup pelajaran Dampak dari meningkatnya Pertama Kedua Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik bawah ini dapat dilihat bahwa ada kemampuan guru dalam melaksanakan peningkatan proses didik. pembelajaran adalah hasil belajar peserta didik. Dari tabel di 67 hasil belajar peserta Tabel 10. Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik No Hasil Penelitian Siklus Siklus Pra Pertam Kedua Siklus a 36 40 65 80 88 90 Komponen 1 Nilai Terendah 2 Nilai Tertinggi 3 Nilai Rata-Rata Jumlah Peserta didik Tuntas a > KKM b = KKM c < KKM Presentasi Jumlah Peserta didik Tidak Tuntas Presentase 4 5 6 Jumlah Peserta didik Dari tabel di atas terlihat 57,3 68,0 77,7 3 11 25 2 1 8 3 13 12 26 10,35% 26 18 37,94 % 18 4 86,21% 4 89,65% 62,06% 13,79% 29 29 29 dicapai adalah 80, pada siklus bahwa hasil belajar peserta didik pertama, 88 dan pada siklus kedua 90, setelah guru melaksanakan proses untuk rata-rata nilai juga meningkat pembelajaran dengan menggunakan dari kondisi awal 57,3, pada siklus media power point meningkat. Pada pertama 68, dan siklus kedua 77,7. kondidi awal nilai tertinggi yang dapat 30 25 20 > KKM 15 KKM 10 < KKM 5 0 KA S. 1 S. 2 Grafik 3. Jumlah Ketuntasan Peserta Didik 68 Kreteria Ketuntasan Belajar hanya 2 peserta didik, siklus pertama 8 (KKM) matematika di SMP Negeri 1 peserta didik dan siklus kedua 13 Kedungjati adalah 75. Berdasarkan peserta didik, ini menunjukkan bahwa grafik diatas jumlah peserta didik yang media tuntas juga meningkat. Pada kondisi meningkatkan minat dan pemahaman awal pelajaran matematika meteri bangun jumlah peserta didik yang mendapat nilai lebih besar dari KKM power point dapat ruang sisi datar. 80,0 70,0 60,0 50,0 Rata rata 40,0 Yang Tuntas 30,0 20,0 10,0 0,0 1 2 3 Grafik 4. Hasil Rata-Rata Nilai Peserta Didik Dari grafik di atas menggunakan media computer yaitu menunjukkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan power point. peserta didik dapat meningkat. Pada siklus pertama nilai rata-rata Menurut H.W. Fowler dalam pada Pandoyo (1997:1) kondisi awal 57,3, siklus pertama 68, merupakan mata dan siklus kedua 77,7 dan bersifat abstrak, sehingga dituntut jumlah guru matematika pelajaran untuk yang siswa yang tuntas juga meningkat kemampuan dapat yaitu pada kondisi awal 3 peserta mengupayakan metode yang tepat didik, siklus pertama 11 peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan dan siklus kedua 25 peserta didik. Hal mental peserta didik. ini terjadi peserta didik masih belum Menurut Sobel dan Maletsky memahami tentang materi bangun dalam bukunya Mengajar Matematika ruang sisi datar, selain itu guru dalam (2001:1-2) melaksanakan pembelajaran dengan matematika yang menggunakan waktu banyak sekali guru pelajaran dengan kegiatan membahas 69 tugas-tugas lalu, memberi pelajaran 4) Mengatasi baru, memberi tugas kepada peserta keterbatasan ruang, waktu, dan ukuran didik.Pembelajaran seperti di atas 5) Mengaktifkan peserta didik dalam yang rutin dilakukan hampir tiap hari kegiatan belajar mengajar dapat dikategorikan sebagai 3M, yaitu 6) Mengefektifkan membosankan, membahayakan dan pemberian rangsangan untuk belajar. merusak seluruh minat peserta didik. Media sangat bermanfaat untuk Fungsi media dalam kegiatan menunjang proses pembelajaran, tidak belajar mangajar dapat dilihat dari dua hanya membuat sajian jadi lebih segi. Pertama, belajar mengajar dilihat kongkrit sebagai suatu sistem instruksional, dan kegunaan lain, yaitu : yang kedua dilihat sebagai suatu 1) Media proses yang di arahkan untuk tetapi juga pemebelajaran (instruksional) dapat mencapai tujuan tertentu.Dilihat dari keterbatasan sitem instruksional, media merupakan dimiliki peserta didik komponen sistem instruksional, yang kedudukannya sama 2) Media pentingnya mempunyai mengatasi pengalaman pembelajaran yang dapat melampaui batasan ruang kelas. dengan komponen yang lain. Jadi 3) Media pembelajaran media merupakan bagian yang tak memungkinkan adanya interaksi terpisahkan dari keseluruhan sistem lansung antara peserta didik dengan instruksional atau dengan kata lain lingkungan kegiatan instruksional atau belajar 4) Media pembelajaran menghasilkan mengajar tidak dapat berlangsung keseragaman pengamatan dan tanpa adanya media instruksional. memberikan pengalaman dan Dilihat dari proses belajar mangajar, perspektif yang sama. media mempunyai menghindari dalam fungsi hambatan kegiatan belajar untuk 5) Media pembelajaran menanamkan komunikasi konsep dasar yang benar, kongkrit, mangajar, dan realistas. secara garis besar peranan media 6) Media antara lain : membangkitkan 1) Menghindari terjadinya verbalisme minat baru. 2) Membangkitkan minat atau 7) Media motivasi membangkitkan 3) Menarik perhatian peserta didik 70 pembelajaran keinginan dan pembelajaran motivasi dan merangsang peserta didik untuk SIMPULAN DAN SARAN belajar. 8) Media SIMPULAN memberikan pengalaman Berdasarkan yang menyeluruh ( komprehensip) hasil penelitian penggunaan media power point pada dari yang kongkrit ke yang abstrak pembelajaran Matematika Proses pembelajaran di kelas disimpulkan sebagai berikut : merupakan suatu dunia komunikasi 1. Dengan Media dapat Power Point tersendiri di mana guru dan peserta pamahaman peserta didik tentang didik bertukar pikiran untuk mata pelajaran matematika materi mengembangkan ide dan pengertian. Bangun Selain itu pemilihan media Ruang Sisi Datar meningkat yang tepat juga memberikan peranan 2. Setelah dilakukan tindakan yaitu, sangat penting dalam pembelajaran. mengajar Selama ini media pembelajaran yang media pembelajaran media power dipakai adalah bangun ruang sisi datar point dapat meningkatkan daya yang terbuat dari kertas. Tetapi seiring tarik, rasa senang, aktif, rasa ingin dengan tahu peserta didik untuk belajar berkembangnya teknologi, media pembelajaran tersebut kurang dengan menggunakan matematika. menarik perhatian dan minat peserta 3. Jumlah peserta didik yang tuntas didik. Untuk itu diperlukan suatu 86,21% media pembelajaran yang dapat lebih menarik perhatian dan motivasi peserta mengurangi SARAN memberikan didik fungsi tanpa Pada penelitian ini saran yang media dapat disampaikan adalah: pembelajaran secara umum. Media pembelajaran 1. Bagi power guru penelitian matematika, ini hasil dapat dijadikan masukan untuk point dapat meningkan pembelajaran sebagai matematika 1 meningkatkan proses pembelajaran Kedungjati pada materi bangun ruang sisi datar Kedungjati di SMP Kecamatan Negeri Kabupaten Grobogan. di kelas. 2. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan penlitian yang sejenis. 71 3. Bagi siswa, bermanfaat penelitian untuk keaktifan Gagne dalam Soekamto, Toeti.1996. Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka meningkatkan dalam pembelajaran, ini karena proses suasana Herman, Hudojo. 1998. Metode mengajar Matemaika. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan pembelajaran menyenangkan, dan semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran berdasarkan masalah, sehingga pada meningkatkan akhirnya prestasi akan belajar http://handoko-eksak.blogspot.com/2007/12/belajarmatematika-menggunakan media.html. Diakses tanggal 5 februari 2014 siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 1990. Prosedur penelitian Satu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta Arief, S. Sadiman. 1994. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatanya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Beasley, Warren. 2002. Teacher leadership in science education refrom: Learning from Australanled best practice in the philippnes. Australia. http://proquest.umi.com diakses pada tanggal 13 Maret 2008 http://forumgurumatematikasmp12sera ng.blogdetik.com/2009/10/14/2alat-peraga-matematika-smp/ diakses pada tanggal 5 februari 2014 Max A Sobel dan Evan M.Maletsky.2001.Mengajar Matematika.Jakarta: Erlangga. Pandoyo. 1997. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jakarta : UT. Purwanto, Ngalim. 1990 : Metode Belajar. Bandung. Remaja Karya. Depdikbud, 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang : “Standar Proses” Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta. Depdikbud, 2006Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang : “Standar Isi” Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta. Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, dasar teori dan Terapannya dalam penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Thoifuri, Drs. 2007. Menjadi Guru Inisiator. 2007:95.Semarag. Rasail Media Group 72