BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pembelajaran

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pembelajaran yang baik akan dapat meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa
seperti yang diharapkan dalam tujuan Pendidikan Nasional. Peningkatan mutu
pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh mutu pembelajaran di dalam kelas,
disamping faktor lain yang mengintegrasi, yaitu kurikulum, sarana dan prasarana,
bimbingan belajar yang kondusif, buku sumber, administrasi sekolah, manajemen
sekolah, serta dukungan dari masyarakat.
Pembelajaran IPA di SD mencakup aspek-aspek sebagai berikut: (a) makhluk
hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya
dengan lingkungan, serta kesehatan;
(b)
kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas ;
benda/materi, sifat-sifat dan
(c) energi dan perubahannya
meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana; (d)
bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit
lainnya.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan yang rasional dan
obyektif tentang alam dengan segala isinya.
Pembelajaran IPA berupaya
membangkitkan minat manusia agar mampu meningkatkan kecerdasaan dan
pemahamanya tentang alam seisinya. Pendidikan IPA di sekolah dasar hendaknya
membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa yang dihubungkan
2
dengan dunia nyata sehingga siswa diarahkan untuk menemukan dan berbuat
sesuai dengan media realia sehingga dapat membantu dalam peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentanng alam sekitar .
Hal ini disebabkan karena pembelajaran di SDN2 Kampung baru masih belum
menggunakan media pembelajaran yang benar, Penjelasan guru tidak tuntas, guru
sudah melajutkan penjelasan berikutnya, terpusat pada guru, masih terpaku pada
sumber belajar buku paket saja, guru kurang mengembangkan proses belajar
dengan baik apalagi menggunakan media. Sehingga hasil belajar siswa kelas IV
masih jauh dari yang diharapkan yaitu sesuai dengan Permendiknas No.20 tahun
2007, Peraturan Mentri Pendidikan No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
Maka dari itulah peneliti mengangkat masalah IPA ini untuk mengadakan
penelitian tindakan kelas.
Menurut PERMENDIKNAS N0.20 Tahun 2007 Pasal 10 Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) adalah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditentukan oleh
satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok
mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas
ambang kompetensi.
Sesuai Peraturan Mentri Pendidikan No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dalam
KKM
tiap
mata
pelajaran
yang
ditetapkan
oleh
sekolah
dengan
mempertimbangkan hal-hal: (1) ketuntasan untuk setiap indikator berkisar 0 100%, kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator minimal 75%. (2)
dan Peraturan Menteri No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kelulusan (SKL)
3
dalam hal kriteria dan penentuan kelulusan telah mengikuti ujian sekolah dan
memiliki nilai untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, minimal nilai masingmasing mata pelajaran 60.
Selanjutnya untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), mata pelajaran
IPA yang ditetapkan dalam kurikulum harus dikembangkan dalam pembelajaran
yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta prilaku yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Memperhatikan hasil evaluasi siswa SDN2 Kampung Baru,
nilai pelajaran IPA sangat rendah dengan rata-rata 50,64, sedangkan nilai KKM
60. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1. data hasil evaluasi pra penelitian mata
pelajaran IPA di bawah ini:
Tabel 1. Data hasil evaluasi pra penelitian mata pelajaran IPA
kelas IV SDN2 Kampung Baru .
1
NILAI
SISWA
> 60
JUMLAH
SISWA
19
Persen tase
(%)
76
2
≥ 60
6
24
No
Jumlah
25
100
Sumber : Dokumen SDN2 Kampung Baru
KETERANGAN
Belum tuntas
Tuntas
100
Nilai rata-rata prestasi belajar mata pelajaran IPA kelas IV SDN2 Kampung
Baru
semester I (satu) tahun ajaran 2010 – 2011 belum mencapai ketuntasan
belajar secara klasikal karena dari 25 siswa, baru 6 siswa yang mencapai nilai
KKM 60, berarti hanya 24 % yang tuntas belajar, sedangkan yang belum tuntas
belajar 19 siswa dengan persentase mencapai 76%, semestinya ketuntasan belajar
idealnya > 75% dari jumlah siswa. Kondisi ini menunjukan bahwa prestasi
belajar tersebut memang masih rendah.
4
Penggunaan media realia dalam pelajaran IPA
di kelas
IV
akan sangat
membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Sehingga pelajaran IPA yang di
anggap kurang menarik dan membosankan dari sebagian besar siswa kelas IV
menjadi menarik dan menyenangkan, sehingga hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA di kelas IV SDN2 Kampung Baru Kecamatan Kedaton akan
meningkat. Namun asumsi tersebut perlu pembuktian lebih lanjut. Atas dasar ini
penulis tergerak mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
media realia.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, diketahui bahwa rendahnya aktivitas dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran
IPA
kelas IV SDN2 Kampung Baru
Kecamatan Kedaton Bandar Lampung dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Penjelasan guru tidak tuntas, guru sudah melajutkan penjelasan
berikutnya.
2.
Sangat sedikit variasi belajar IPA terutama dalam penyampaian materi
pelajaran karena guru tidak menggunakan media pembelajaran.
3. Belum diterapkanya pendekatan pembelajaran IPA yang bermakna, efisien
dan realia atau nyata untuk siswa kelas IV SDN2 Kampung Baru Kedaton
Bandar Lampung.
1.3 Perumusan Masalah
5
Berdasarkan identifikasi
masalah tersebut, masalah pokok yang peneliti
rumuskan adalah:
1.3.1. “Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA
dengan menggunakan media realia di Kelas IV SDN2 Kampung Baru
Bandar Lampung?”
1.3.2.
“Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA dengan
menggunakan media realia di Kelas IV SDN2 Kampung Baru Bandar
Lampung?”
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan;
1.4.1.
Peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA
dengan
menggunakan media realia kelas IV SDN2 Kampung Baru Bandar
Lampung.
1.4.2.
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
dengan
menggunakan media realia kelas IV SDN2 Kampung Baru Bandar
Lampung.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian tentang meningkatkan hasil belajar IPA
dengan menggunakan media realia di kelas IV SDN2 Kampung Baru adalah
sebagai berikut :
1. Manfaat Bagi Siswa.
a. Membuat siswa bersemangat dan tidak membosankan dalam belajar
b. Menumbuhkan minat belajar siswa agar selalu aktif.
6
c. Memberikan pengalaman langsung pada siswa.
d. Meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa.
2. Manfaat Bagi Guru
a. Meningkatkan profesionalitas guru
b. Memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran
mata
pelajaran IPA
c. Sebagai wahana dalam memilih media pembelajaran yang lebih aktif
dan tepat sasaran.
3. Manfaat Bagi Sekolah.
a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran
untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
b. Mengembangkan penggunaan media pembelajaran sehingga dapat
dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran untuk tahun berikutnya.
Download