BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menyelesaikan tugas dengan baik dan benar merupakan tanggung jawab dari setiap karyawan yang ada di dalam sebuah perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya karyawan memiliki semangat yang berbeda-beda dalam menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Melalui semangat yang di ciptakan oleh masing-masing para karyawan itulah yang mendorong para karyawan mengerjakan tugasnya dengan cepat atau tidak. Semangat itulah yang biasa di sebut dengan motivasi. Sesuai dengan kutipan dari Mangkunegara tahun 2005 Setiap manusia dalam melaksanakan kegiatannya, pada dasarnya didorong dengan adanya motivasi. Motivasi kerja merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Motivasi yang di lakukan oleh karyawan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia khusus nya pada divisi Humas dalam menyelesaikan tugas nya masingmasing juga harus dilakukan dengan baik agar kinerja dari masing-masing karyawan dapat mendorong Kementrian Perdagangan menjadi salah satu instansi kepemerintahan yang baik. Melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti terlihat disana motivasi dapat di ciptakan melalui berbagai macam hal salah satu penyebab nya adalah dengan kepemimpinan yang memberi pengaruh terhadap karyawannya untuk melakukan pekerjaannya dengan baik dan menyelesaikannya tepat waktu. Sesuai dengan kutipan dari Ruliana 2014 yaitu dalam kepemimpinan, motivasi kerja merupakan sumber penggerak yang erat kaitannya dengan produktivitas kerja, budaya disertasi nilai-nilai kerja dalam organisasi, pemimpin harus dapat mendorong anggotannya agar dapat melaksanakan tugas, dan untuk itu diperlukan penguasaan kemampuan memotivasi. Kemampuan seorang pemimpin dalam hal memotivasi karyawan harus dimiliki oleh setiap pemimpin agar karyawan merasanyaman di tempat kerja sehingga timbulnya motivasi dari dalam dirinya. Ketika seorang pemimpin ingin memotivasi karyawannya hal yang harus di jaga di dalamnya adalah komunikasi antara keduanya, bagaimana keduanya dapat menjaga 1 2 hubungannya dan menciptakan hubungan komunikasi yang baru dan bisa saling memberi pengaruh antara satu sama lain sehingga bisa menjadi termotivasi. Didalam Divisi Humas Kementrian Perdagangan Republik Indonesia mengenai gaya kepemimpinan yang memotivasi karyawan peneliti melihat adanya hal yang perlu diteliti dan dilihat pengaruh nya antara pemimpin-pemimpin yang ada disana. Bagaimana perbedaan pemimpin berdasarkan jenis kelamin yaitu pemimpin laki-laki dan komunikasi pemimpin perempuan dalam memotivasi karyawannya melalui gaya kepemimpinan mereka masing-masing yang sudah pasti berbeda. Sesuai dengan observasi peneliti. Mengingat kepemimpinan dalam divisi humas Kementrian Perdagangan Republik Indonesia terdapat beberapa sub-sub divisi didalam nya yang saling berkaitan dan dalam sub-sub divisi tersebut dipimpin oleh pemimpin laki-laki dan pemimpin perempuan. Pemimpin laki-laki dan pemimpin perempuan yang memimpin dalam sub-sub tersebut terdapat jumlah yang sama yaitu 4 orang pemimpin laki-laki dan 4 orang pemimpin perempuan. Disini peneliti melihat adanya perbedaan pengaruh yang di timbulkan oleh kepemimpinan laki-laki dan kepemimpinan perempuan pada divisi Humas terhadap motivasi karyawan. Terlihat dari perbedaan yang terlihat sangat jelas adalah karyawan yang dipimpin oleh pemimpin laki-laki lebih terlihat santai dibanding karyawan yang dipimpin oleh pemimpin perempuan. Sesuai dengan observasi peneliti. Hal ini tentu membuat peneliti melihat adanya terdapat pengaruh di dalam perbedaan pemimpin berdasarkan jenis kelamin tersebut terhadap motivasi yang di berikan masing-masing pemimpin. Peneliti juga melihat dalam situasi ini adanya cara penyampaian komunikasi yang berbeda antara kedua pemimpin tersebut melalui gaya kepemimpinan yang mereka berikan. Keduanya memiliki caranya masingmasing yang terlihat menonjol adalah komunikasi yang pemimpin laki-laki berika lebih sedikit atau bicara nya lebih sedikit sedangkan pemimpin perempuan komunikasi yang dilakukan lebih banyak yaitu berbicaranya lebih banyak. Dari situasi di atas penulis membuat penelitian berdasarkan observasi yang peneliti lakukan sebelum nya di Kementrian Perdagangan Republik Indonesia pada divisi Humas dengan judul penelitian menjadi “Pengaruh Komunikasi Pemimpin Berdasarkan Jenis Kelamin Terhadap Motivasi Karyawan di Kementrian Perdagangan pada Divisi Humas” 3 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka rumusan masalah penelitian adalah apakah Pengaruh dan hubungan komunikasi pemimpin (Laki-laki) terhadap motivasi kerja karyawan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia pada Divisi Humas , dan apakah Pengaruh dan hubungan komunikasi pemimpin (perempuan) terhadap motivasi kerja karyawan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia pada Divisi Humas periode Maret 2015 – Juni 2015. 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka identifikasi masalah yang ada pada penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat hubungan komunikasi pemimpin laki-laki dan pemimpin perempuan terhadap motivasi kerja karyawan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia pada Divisi Humas. 2. Apakah terdapat pengaruh komunikasi pemimpin laki-laki terhadap motivasi kerja karyawan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia pada Divisi Humas. 3. Apakah terdapat pengaruh komunikasi pemimpin perempuan terhadap motivasi kerja karyawan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia pada Divisi Humas. 4. Apakah terdapat pengaruh komunikasi pemimpin laki-laki dan pemimpin perempuan terhadap motivasi kerja karyawan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia pada Divisi Humas. 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh komunikasi pemimpin (laki-laki) terhadap motivasi kerja karyawan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia pada Divisi Humas. 2. Mengetahui pengaruh komunikasi pemimpin (Wanita) terhadap motivasi kerja karyawan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia pada Divisi Humas. 4 1.4.2 Manfaat Penelitian yang berjudul “Pengaruh komunikasi pemimpin berdasarkan jenis kelamin terhadap Motivasi karyawan di kementrian perdagangan Republik Indonesia pada Divisi Humas” dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak: 1.4.2.1 Manfaat Akademis 1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan pengaplikasian ilmu pengetahuan komunikasi, terutama yang berkaitan dengan topik Professional Image and Acting, pada topik Pengaruh komunikasi pemimpin berdasarkan jenis kelamin terhadap Motivasi karyawan. 2. Bagi peneliti, menambah pengetahuan mengenai masalah yang diteliti, yaitu Pengaruh komunikasi pemimpin berdasarkan jenis kelamin terhadap Motivasi karyawan di dalam sebuah instansi pemerintah yaitu di Kementrian Perdagangan. 3. Serta memberikan pengalaman dan pembelajaran dalam menyusun laporan penelitian, dan sebagai acuan untuk menyusun penelitian yang lebih baik di kemudian hari. 4. Memberikan pemahaman bagi mahasiswa mengenai praktik nyata dari teori komunikasi pemimpin berdasarkan jenis kelamin terhadap Motivasi kerja karyawan 5. Bagi Binus University, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi baru yang bermanfaat untuk memperkaya informasi mengenai komunikasi pemimpin berdasarkan jeniskelamin terhadap motivasi kerja karyawan, yang berguna bagi perkembangan ilmu komunikasi, khususunya dalam bidang yang berkaitan dengan Professional Image and Acting. 6. Bagi peneliti lain, memperkaya informasi mengenai budaya organisasi dan menjadi referensi untuk membuat penelitian mengenai topik penelitian yang sama. 5 1.4.2.2 Manfaat praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi baru bagi Kementrian Perdagangan mengenai pentingnya mengetahui Pengaruh komunikasi pemimpin berdasarkan jenis kelamin terhadap Motivasi karyawan. 2. hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna sebagai bahan pembelajaran, pertimbangan, dan evaluasi bagi kementrian perdagangan, khususnya hal yang berkaitan dengan Pengaruh komunikasi pemimpin berdasarkan jenis kelamin terhadap Motivasi karyawan, agar ke depannya, kementrian perdagangan dapat berkembang lebih baik lagi. 1.4.2.3 Manfaat Umum 1. Bagi pembaca atau masyarakat umum, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi guna memperkaya pengetahuan mengenai Pengaruh komunikasi pemimpin berdasarkan jenis kelamin terhadap Motivasi karyawan yang terdapat di suatu instansi pemeritah yaitu di kementrian perdagangan dan manfaatnya, serta dapat menjadi pedoman bagi mereka selaku karyawan perusahaan dalam memahami pentingnya pengaruh pola komunikasi gender (pria atau wanita) terhadap gaya kepemimpinan. 2. Diharapkan masyarakat atau pembaca mampu mengerti Pengaruh komunikasi pemimpin berdasarkan jenis kelamin terhadap Motivasi karyawan, bisa mempengaruhi atau tidak dalam organisasi yang ada pada suatu instansi kepemerintahaan yaitu di kementrian perdagangan. 1.5 Sistematika Penelitian Sistematika penulisan proposal skripsi ini terdiri dari 5 bab yang disusun secarasistematis. Secara garis besar, isi dari setiap bab adalah sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis memberikan gambaran garis besar pendahuluan berisikan latar belakang, rumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini dibahas mengenai teori-teori yang akan digunakan sebagai dasar penelitian dan dasar untuk mengelola data penelitian. BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metodologi penelitian, metode pengumpulandata serta metode dalam menguji keabsahaan data dan tahap dalam menganalisa data. BAB 4 HASIL PENELITIAN Dalam bab ini merupakan penjelasan secara lengkap mengenai profile kementrian perdagangan Indonesia struktur perusahaan, visi dan misi, serta hasil penelitian yang penulis dapatkan, yang terdiri dari penyajian data penelitian melalui kuisioner dengan populasi karyawan yang ada di kementrian perdagangan, kemudian penjelasan mengenai pengolahan data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan yang diambil dari intipenelitian dan hasil penelitian dan saran untuk tindak lanjut yang lebih baik dalam usaha menyempurnakan penyusunan skripsi.