pengaruh supervisi akademik dan motivasi kerja

advertisement
1
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN MOTIVASI
KERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI
GURU SD NEGERI
Heni Agustianingsih, Aunurrahman, Wahyudi
Program Magister Administrasi Pendidikan, FKIP, UNTAN Pontianak
Email : [email protected]
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Supervisi Akademik dan
Motivasi Kerja Kepala Sekolah terhadap Kompetensi Guru SD Negeri di Kecamatan
Sintang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif,
dengan rancangan non eksperimen. Responden peneliti ini adalah guru-guru SD Negeri
yang berada di Kecamatan Sintang sebanyak 99 orang yang dipilih dari jumlah 503
guru dengan karakteristik sampel adalah guru yang sudah memiliki masa kerja lebih dari
10 tahun. Teknik penggumpulan data menggunakan instrumen yang berbentuk angket.
Untuk variabel supervisi akademik, motivasi kerja kepala sekolah dan kompetensi guru.
Instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi variabel penelitian. Untuk menguji
validitas instrumen secara empirik menggunakn rumus korelasi Product Moment.
Selanjudnya diuji signifikasinya dengan menggunakan rumus distribusi (tabel t).
Kemudian untuk menguji realibilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus
Cronback’s alpha. Kemudian diuji dengan uji dengan uji reliabilitas instrumen dilakukan
dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment . Hasil penelitian ini memberikan
implementasi bahwa untuk meningkatkan Kompetensi Guru dengan cara pelaksanaan
Supervisi Akademik dan Meningkatkan Motivasi Kerja Kepala Sekolah.
Kata Kunci : Supervisi Akademik, Motivasi Kerja, Kompetensi Guru
Abstack : This research aims to know The Influence of Academic supervision and
work motivation of the principal on the teacher competency of state elementary
school in Sintang. This research uses quantitative approach with descriptive
method of non experimental design. The respondent in this research is teachers of
state elementary in Sintang. They are 99 teachers that have been chosen from 503
teachers that have sample characteristics are they have work period over 10 years.
Technique of collecting data in this research is by using instrument of questioners
for academic supervision variable, work motivation of principal and teacher
competency. The instrument is arranged by using grating of research variable. For
tested the validity instrument as empirically is using correlation product moment
and after that for tested it for their significant by using T table and the last for
tested the reliable of instrument in this research, it used by Cronbachs’ alpha
formulas. The reliable instruments, it’s tested again by using correlation of
product moment Pearson. This result gives implementation that to improve
teacher competency is by implementing Academic supervision and improving
work motivation of principal.
Keywords : Academic Supervision, work motivation, teacher’s competency
2
K
ompetensi merupakan perilaku rasional guna mencapai tujuan yang
disyaratkan
sesuai dengan kondisi yang diharapkan, dengan demikian
suatu kompetensi ditunjukkan oleh penampilan atau unjuk kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional dalam upaya mencapai suatu tujuan dalam
hal ini adalah tujuan pendidikan. Dalam webster dictionary edisi tahun 1995,
kompetensi telah didefinisikan sebagai “condision or quality of being wellqualified or well capable”. Hal ini dapat pula bermakna “an ability to do
something or for a task”. Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN) yang
mengacu pada Australia National Training Agency (ANTA), memberikan
pengertian kompetensi sebagai kemampuan yang dilandasi oleh keterampilan dan
pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja dan dalam penerapannya mengacu
pada unjuk kerja yang diisyaratkan. Standar kompetensi guru telah disusun oleh
pemerintah pusat melalui Depdiknas tahun 2002 sebagai upaya perintisan
pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Mengajar di daerah sebagai
acuran baku dalam pengukuran kinerja guru untuk mendapatkan jaminan kualitas
guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Komponen standar
kompetensi guru seperti diisyaratkan oleh Depdiknas tersebut (sebelum lahirnya
UU No 14/2005, namun masih relevan sebagai bahan pembanding) meliputi
pengelolaan pembelajaran, pengembangan potensi dan penguasaan akademik.
Lahirnya PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
Undang-Undang No.14 tahun 2005, kompetensi yang berkaitan dengan guru jelas
harus mengacu kepadanya sebagai pendidik, dalam PP No. 19 Tahun 2005 pasal
28 ayat 1 disebutkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam perspektif
kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis
kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam penjelasan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan berikut Empat
Standar Kompetensi guru sebagai wujud dari kompetensi yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional.
Berdasarkan hal tersebut, menimbulkan pertanyaan : apakah terdapat
pengaruh supervisi akademik dan motivasi kerja kepala sekolah terhadap
kompetensi guru SD Negeri diKecamatan Sintang.
Penelitian ini difokuskan pada: “ Supervisi akademik dan motivasi kerja
kepala sekolah terhadap kompetensi guru SD Negeri diKecamatan Sintang”.
Fokus penelitian tersebut dapat dikaji melalui pertanyaan penelitian berikut : (a)
apakah terdapat pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kompetensi guru SD
Negeri di Kecamatan Sintang? (b) apakah terdapat pengaruh motivasi kerja kepala
sekolah terhadap kompetensi guru SD Negeri di Kecamatan Sintang? (c) seberapa
besar pengaruh supervisi akademik dan motivasi kerja kepala sekolah terhadap
kompetensi guru SD Negeri di Kecamatan Sintang?
Penelitian ini bertujuan (a) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
supervisi Akademik kepala sekolah terhadap kompetensi guru SD Negeri di
Kecamatan Sintang, (b) untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi kerja kepala
sekolah terhadap kompetensi gur SD Negeri di Kecamatan Sintang, (c) untuk
3
mengetahui seberapa besar pengaruh supervisi akademik dan motivasi kerja
kepala sekolah terhadap kompetensi guru SD Negeri di kecamatan Sintang. Ruang
lingkup dan keterbatasan penelitian (a) dalam penelitian ini hanya dibatasi pada
supervisi akademik dan motivasi kerja kepala sekolah sebagai variabel bebas. (b)
peneliti menentukan kegiatan supervisi akademik dan motivasi kerja kepala
Sekolah yang berorientasi pada hubungan manusia yang akan diteliti. (c) hasil
penelitian ini hanya mengkaji pengaruh supervisi akademik dan motivasi kerja
kepala sekolah terhadap kompetensi guru SD Negeri di Kecamatan Sintang,
dengan demikian hasilnya hanya dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian,
akan tetapi tidak digeneralisasikan pada populasi lain. (d) instrument yang
digunakan dalam penelitian ini, baik instrument pengaruh supervisi akademik dan
motivasi kerja Kepala Sekolah maupun instrumen kompetensi guru dirancang
sendiri berdasarkan indikator-indikator variabel yang merujuk pada literatur yang
relevan. (e) data yang diperoleh peneliti didapatkan dari hasil angket yang telah
diisi guru-guru SD Negeri di Kecamatan Sintang.
Adapun teori yang digunakan adalah hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian ini adalah supervisi akademik merupakan salah satu faktor penting
sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui kegiatan yang dilakukan
oleh supervisor pendidikan dalam hal ini pengawas pendidikan disatuan
pendidikan formal. Sesuai dengan kompetensi akademik Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2007 “peran supervisi kepala sekolah yang
akhirnya bermuara kepada peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil
pembelajaran.
Mc. Clelland’s, Hasibuan dalam Ety Sukaetini (2010:32), sebagai berikut :
(a)
Motif : berupa upah yang adil, kesempatan untuk maju atau
promosi,pengakuan sebagai individu, keamanan bekerja, tempat kerja yang
nyaman, penerimaan oleh kelompok, perlakuan yang wajar dan pengajuan atas
prestasi. (b) Harapan : kondisi kerja yang baik, perasaan ikut terlibat,
pendisiplinan yang bijaksana, penghargaan penuh atas penyelesaian pekerjaan,
loyalitas pimpinan terhadap guru, dan pemahaman yang simpatik atas persoalanpersoalan pribadi. (c) Insentif : intrisik berupa penyelesaian dan
prestasi/pencapaian, ekstristik berupa finalsial (gaji dan upah, tujangan), antar
pribadi dan promosi.
Dalam Undang-Undang Guru Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa “kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Kompetensi guru dalam penelitian ini adalah Pearturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan berikut, meliputi empat
Standar Kompetensi Guru, yaitu : (a) pedagogik, (b) Kepribadian, (c)
Profesional dan (d) sosial. Dalam upaya mempermudah memahami beberapa
makna dalam penelitian ini, akan didefinisikan beberapa kata penting sebagai
berikut : (a) Supervisi Akademik adalah upaya seorang kepala sekolah dalam
pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan
melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta
mengadakan perubahan
dengan cara yang rasional dalam usaha
4
meningkatkan hasil belajar siswa. (b) Motivasi Kerja adalah prakondisi bagi
individu untuk berperilaku di dalam pekerjaan yang dia tekuni”. Motivasi yang
tinggi cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi dan motivasi yang rendah
menghasilkan prestasi yang rendah. (c) Kompetensi Guru adalah kemampuan
yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh sikap
kerja dan dalam penerapannya mengacu pada unjuk kerja yang disyaratkan.
Kompetensi profesional guru adalah : (a) menguasai bahan bidang studi yang
diajarkan sesuai dengan kurikulum sekolah yang berlaku, (b) menguasai bahan
pengayaan dan pendalaman serta aplikasi bidang studi yang diajarkan, (c)
mampu mengelola program belajar mengajar, (d) mengelola kelas, (e)
menggunakan media dan sumber pengajaran, (f) mengenal dan menerapkan
landasan serta konsep-konsep dasar kependidikan dengan berbagai sudut
tinjauan (sosiologis, filosofis, historis dan psikologis), (g) mengelola proses
interaksi belajar-mengajar dengan menggunakan prinsip CBSA, (h) mengenal
dan melaksanakan penilaian prestasi belajar siswa untuk kepentingan
pengajaran, (i) mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah, (j) mengerjakan administrasi belajar-mengajar,
administrasi kelas, administrasi sekolah, (k) memahami prinsip-prinsip
penelitian, mengolah perumusan penelitian dan menafsirkan hasil-hasil
penelitian pendidikan guna mengembangkan tugas-tugas pendidikan dan
pengajaran, (l) membina keja sama dengan orang tua/wali siswa, dengan
organisasi profesional dan organisasi lainnya guna ke Dalam merumuskan
asumsi-asumsi penelitian ini ditempuh melalui telaah berbagai konsep dan teori
yang berkaitan dengan masalah supervisi akademik dan motivasi kerja kepala
sekolah terhadap kompetensi guru. Dalam kaitannya dengan kepentingan ini
dapat dirumuskan asumsi-asumsi sebagai berikut : (a)Melalui pelayanan
supervisi akademik yang diberikan kepala sekolah, peningkatan kompetensi
guru dapat berhasil yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran yang
dapat meningkatkan mutu pendidikan. (b) Melalui pemberian motivasi kerja
kepala sekolah kepada guru sebagai pendidik diperlukan untuk meningkatkan
kompetensinya, karena jika guru memiliki motivasi akan berakibat pada
motivasi kerja dan kepuasan kerja yang berdampak prestasi kerja, disiplin dan
kualitas kerjanya yang pada akhirnya pada guru yang puas terhadap
pekerjaannya maka kompetensinya akan meningkat kemungkinan akan
berdampak positif terhadap peningkatan mutu pendidikan. (c) Melalui supervisi
akademik dan motivasi kerja kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi
guru yang berdampak pada hasil. Sesuai dengan konsep supervisi akademik
“supervision is assistence in the development of a better teaching learning
situation”yang artinya supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi
pembelajaran yang lebih baik, jadi semakin sering dilaksanakannya supervisi
akademik oleh kepala sekolah terhadap guru, semestinya dapat meningkatkan
secara signifikan kualitas kerja guru dalam proses pembelajaran, yang ditandai
dengan peningkatan pencapaian ketuntasan minimal pada peserta didik.
Semakin berkualitas kompetensi guru, maka semakin tinggi prosentase
pencapaian kriteria ketuntasan minimal pada perserta didik. Yang kemudian
ditujukan pula oleh pencapaian standar kelulusan bagi peserta ujian nasional dan
5
ujian sekolah. Berdasarkan landasan teori- teori yang telah dipaparkan, maka
diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : (a) Ada Pengaruh Supervisi
Akademik Kepala Sekolah terhadap Kompetensi Guru SD Negeri di
Kecamatan Sintang. (b) Ada Pengaruh Motivasi Kerja Kepala Sekolah terhadap
Kompetensi Guru SD Negeri di Kecamatan Sintang. (c) Seberapa besar
Pengaruh Supervisi Akademik dan Motivasi Kerja Kepala Sekolah terhadap
Kompetensi Guru SD Negeri di Kecamatan Sintang.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan
metode deskriptif dan rancangan penelitian ini berbentuk non eksperimen atau ex
post facto. Dari permasalahan yang ingin diteliti, maka data yang perlu
dikembangkan adalah tentang Supervisi Akademik, Motivasi Kerja Kepala
Sekolah dan Kompetensi Guru. Untuk kepentingan penelitian ini maka ditetapkan
alat pengumpul data yang relevan dengan fokus permasalahnnya, yang diambil
dari data guru-guru SD Negeri di Kecamatan Sintang.
Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah guru SD Negeri di
Kecamatan Sintang yang berjumlah 503 orang, dari 28 SD Negeri. Karena
jumlah tersebut terlalu banyak penelitian menggunakan teknik sampling untuk
subjek penelitian. Untuk sampel peneliti hanya mengambil 99 orang guru sebagai
sampel, atau sebanyak 20% dari populasi. Jenis angket yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian ini adalah angket tertutup (berstruktur), Prosedur
penyusunan kuesioner sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini,
menggunakan aturan skala Likert. Dengan gradasi 4 alternatif jawaban yang
ditetapkan dengan skor 1 sampai 4, yaitu : (SS) = sangat setuju, berarti pernyataan
tersebut sangat sesuai dengan kenyataan, (S)= setuju, berarti pernyataan tersebut
(hampir) sesuai dengan kenyataan, (TS)= tidak setuju, berarti pernyataan tersebut
kurang sesuai dengan kenyataan, (STS)= sangat tidak setuju, berarti pernyataan
tersebut benar-benar tidak sesuai dengan kenyataan. Selajudnya, instrumen yang
akan digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu akan diuji cobakan, agar
didapatkan instrumen yang benar-benar valid dan reliabel. Setalah dilaksanakan
analisis uji validitas dan uji realibilitas terhadap seluruh item dalam kuesioner
maka terbukti kuesioner tentang Supervisi Akademik, Motivasi Kerja Kepala
Sekolah dan Kompetensi Guru dinyatakan telah memenuhi syarat untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data. menguji kevalidan instrumen secara empirik,
hasilnya dianalisis dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total dengan
menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Person, Untuk mengetahui
validitas item instrumen nilai kritik dari koefisien korelasi Product Moment.
Untuk menguji normalitas dan linieritas data menggunakan fasilitas komputer
program SPSS for MS Windows Release 20. Teknik analisis regresi linier ganda
dengan metode stepwise untuk mengetahui dan menentukan tingkat pengaruh
masing-masing antara variabel Supervisi Akademik dengan variabel Kompetensi
Guru dan variabel Motivasi Kerja Kepala Sekolah dengan variabel Kompetensi
Guru. Pada saat pengumpulan data untuk ujicoba instrumen sebanyak 30
responden akan diambil dari 6 Sekolah Dasar Negeri yang ada di dalam kota
Kecamatan Sintang, dimana peneliti akan terlibat langsung dalam pengambilan
6
data. Sedangkan pada saat pengambilan data untuk penelitian peneliti akan dibantu
oleh seorang Kepala Sekolah dan seorang staf Tata Usaha yang di 28 Sekolah
Dasar Negeri yang ada di Kecamatan Sintang setelah mendapat penjelasan dari
peneliti berkaitan dengan kuesioner yang akan diedarkan. Dalam penelitian ini
sebayak 99 kuesioner telah diedarkan kepada guru-guru dapat terkumpul sebanyak
99 buah atau sebayak 100%, dengan demikian memenuhi syarat untuk dianalisa
secara statistik. Sebelum peneliti memulai menganalisis data, ada satu pekerjaan
penting sekali yaitu memperhatikan data yang akan diolah. peneliti menggunakan
teknik statistik parametrik, sedangkan apabila data yang diolah tidak merupakan
sebaran normal, maka peneliti harus menggunakan statistik non-parametrik. Oleh
sebab itu untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang akan dianalisis perlu
diadakan uji normalitas sampel dan uji linieritas. Uji normalitas dan linieritas
dilaksanakan sebanyak variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini variabel
bebas terdiri dari Supervisi Akademik (X1) dan variabel Motivasi Kerja Kepala
Sekolah (X2) serta variabel terikatnya Kompetensi Guru (Y).Untuk menguji
normalitas dan linieritas data menggunakan fasilitas komputer program SPSS for
MS Windows Release 20.Setelah dilakukan analisis untuk uji normalitas dan
linearitas maka selanjutnya analisis data dalam penelitian ini melalui tahapan
teknik analisis regresi linier dengan dua ubahan (analisis regresi linier ganda).
Teknik analisis regresi linier ganda dengan metode stepwise yang peneliti gunakan
adalah untuk mengetahui dan menentukan tingkat pengaruh masing-masing antara
variabel Supervisi Akademik dengan variabel Kompetensi Guru dan variabel
Motivasi Kerja Kepala Sekolah dengan variabel Kompetensi Guru. Berdasarkan
uraian diatas maka penggunaan teknik analisis regresi linier ganda dengan metode
stepwise bertujuan untuk : (1)Mengetahui besarnya korelasi murni antara variabel
Supervisi Akademik (X1) dengan Kompetensi Guru (Y). (2) Mengetahui
besarnya korelasi murni antara variabel Motivasi Kerja Kepala sekolah (X2)
dengan Kompetensi guru (Y).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dalam penelitian ini diajukan tiga hipotesis penelitian yaitu: Hipotesis
pertama: ”Terdapat pengaruh yang signifikan antara supervisi akademik
terhadap kompetensi guru ”, diterima pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan
hasil perhitungan yang diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 19,2% maka
pengaruh antara supervisi akademik (X1) terhadap kompetensi guru (Y) berada
pada kategori tingkat pengaruh yang sangat rendah. Hipotesis kedua:”Terdapat
pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja kepala sekolah terhadap
kompetensi guru”, diterima pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 22,5% maka pengaruh
antara motivasi kerja kepala Sekolah (X2) terhadap kompetensi guru (Y) berada
pada kategori tingkat pengaruh yang rendah.
. Hipotesis ketiga: “Terdapat Pengaruh yang signifikan antara
supervisi akademik dan motivasi kerja kepala sekolah terhadap kompetensi
guru, Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan nilai koefisien korelasi
ganda sebesar 10,0 %, maka Pengaruh antara supervisi akademik (X1) dan
7
motivasi kerja kepala sekolah (X2) dengan kompetensi guru (Y) berada pada
kategori tingkat pengaruh yang sangat rendah, kompetensi guru tidak dapat
dijelaskan dari kedua variabel bebas yaitu supervisi akademik dan motivasi kerja
kepala sekolah, kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lain.
Pembahasan
Karena tujuan supervisi akademik adalah sebagai bimbingan profesional
bagi guru-guru untuk berkembang sehingga mereka lebih maju lagi dalam
melaksanakan tugas pokoknya yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses
belajar siswa. Supervisi akademik yaitu bantuan profesional kepada guru melalui
siklus perencanaan yang sistematis, pengamatan yang cermat, dan umpan balik
yang obyektif dan segera, dengan cara itu guru dapat menggunakan balikan
tersebut untuk memperbaiki kompetensinya. Ditegaskan kembali” tujuan
Supervisi Akademik adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru
dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pengajaran yang baik”.
Depdikbud, 1999 (dalam Faturrohman dan Suryana 2011:8). Sejalan dengan hal
tersebut, maka kegiatan yang harus dilaksanakan supervisor dalam hal ini kepala
sekolah adalah melaksanakan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja
sekolah dan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
Rendahnya kompetensi guru mempengaruhi rendahnya profesionalisme
guru, hal ini tidak terlepas dari rendahnya kontribusi kepala sekolah dalam
membina dan memberikan motivasi gurunya disekolah melalui kegiatan supervisi
akademik dan motivasi kerja yang ditunjukkan dalam penelitian ini. Dengan
demikian motivasi kerja kepala sekolah yang diberikan dinilai memiliki daya atau
kekuatan sebagai pendorong guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
harapannya pengajaran yang dilakukan oleh guru semakin meningkat, baik dalam
pengembangan kemampuannya, yang selain ditentukan oleh tingkat pengetahuan
dan keterampilan mengajar yang dimiliki oleh seorang guru, juga pada
peningkatan komitmen, kemauan, dan motivasi yang dimiliki guru tersebut.
Dengan demikian motivasi kerja kepala sekolah yang diberikan dinilai memiliki
daya atau kekuatan sebagai pendorong guru untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang harapannya pengajaran yang dilakukan oleh guru semakin meningkat, baik
dalam pengembangan kemampuannya, yang selain ditentukan oleh tingkat
pengetahuan dan keterampilan mengajar yang dimiliki oleh seorang guru, juga
pada peningkatan komitmen, kemauan, dan motivasi yang dimiliki guru tersebut.
Faktor – faktor lain yang mungkin menjadi pengaruh kompetensi guru
selain supervisi akademik dan motivasi kerja kepala sekolah adalah unsur
pembinaan dari pihak pemerintah yaitu pengawas SD Dinas Pendidikan
Kabupaten Sintang, organisasi profesi pendidikan ataupun lembaga-lembaga
yang berperan aktif untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dapat juga dari
unsur guru sendiri, seperti produktivitas kerja, kedisiplinan dan budaya sekolah.
Kompetensi guru meningkat sejalan dengan pembinaan, bimbingan dan motivasi
yang diberikan kepala sekolah. Dimana setiap pekerjaan yang diberikan
dikerjakan dengan penuh tanggungjawab, adanya penghargaan yang diberikan
baik berupa reward ataupun insentif, sehingga terwujudnya kondisi sekolah yang
8
diharapkan berjalan dengan baik dan terwujudnya hasil yang diharapkan, terutama
peningkatan kualitas pembelajaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1) Terdapat Pengaruh yang signifikan Supervisi
Akademik dengan Kompetensi Guru. Hal tersebut dapat dilihat pada kontribusi
yang diberikan Supervisi Akademik dengan Kompetensi Guru SD Negeri
Kecamatan Sintang mencapai 0,196 tergolong pada tingkat pengaruh sangat
rendah yang berarti masih ada pengaruh yang positif antara Supervisi Akademik
dengan Kompetensi Guru. Jadi masih perlu peningkatan Supervisi Akademik
Kepala Sekolah kepada guru, masih adanya anggapan yang negatif guru pada
pelaksanaan Supervisi dimana selalu mengganggap Kepala Sekolah ingin
mencari-cari kelemahan dan kesalahan guru, dan kepala sekolah kurang memiliki
kemampuan menjadi seorang supervisor untuk membimbing guru-guru, akhirnya
kegiatan supervisi tidak diterapkan secara maksimal disekolah-sekolah. (2)
Terdapat Pengaruh yang signifikan Motivasi Kerja Kepala Sekolah dengan
Kompetensi Guru. Hal tersebut dapat dilihat pada kontribusi yang diberikan
Motivasi Kerja Kepala Sekolah dengan Kompetensi Guru di SD Negeri
Kecamatan Sintang mencapai 0,225 tergolong pada kategori tingkat pengaruh
rendah, yang berarti bahwa ada pengaruh positif Motivasi Kerja Kepala Sekolah
terhadap Kompetensi Guru meskipun rendah. Rendahnya Pengaruh Motivasi
Kerja Kepala Sekolah kepada guru yang menyebabkan guru kurang termotivasi
dan bersemangat untuk mengembangkan kemampuannya. (3) Terdapat pengaruh
yang signifikan Supervisi Akademik dan Motivasi Kerja Kepala Sekolah secara
bersama-sama dengan kompetensi guru dimana kontribusinya mencapai 0,100
tergolong pada kategori yang sangat rendah, yang berarti bahwa ada pengaruh
yang positif supervisi akademik dan motivasi kerja kepala sekolah terhadap
kompetensi guru walaupun masih sangat rendah, yang berarti bahwa perlunya
peningkatan supervisi akademik dan motivasi kerja kepala sekolah kepada guru
guna peningkatan kompetensi guru yang berdampak pada peningkatan proses
belajar mengajar siswa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukan, diajukan
saran-saran sebagai berikut : (1) Bagi kepala sekolah, menerapan supervisi
akademik perlu di berdayakan dan haruslah menjadi suatu kegiatan rutinitas guna
penyegaran pola mengajar guru dikelas, karena berdampak pada peningkatan dan
pengembangan kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Dan yang
terpenting adalah bagaimana cara mengubah pola pikir kepala sekolah yang
bersifat otokrat dan korektif menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif,
menciptakan sikap yang menciptakan situasi dan relasi di mana guru-guru merasa
aman dan merasa diterima sebagai subjek yang dapat berkembang sendiri. Untuk
itu supervisi Akademik harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang objektif.
Karena melalui supervisi, guru merasa terbantu terutama dalam situasi belajar
9
mengajar kearah yang lebih baik. (2) Bagi guru, pelaksanaan supervisi akademik
yang dijalankan oleh kepala sekolah diharapkan membawa angin segar terhadap
perubahan peningkatan mutu pendidikan. Untuk kedepannya guru harus memiliki
komitmen untuk memajukan tingkat kemampuan profesionalnya kepada siswa,
guru menguasai secara mendalam bahan materi yang akan diajarkan dan cara atau
metode yang tepat, bertanggung jawab terhadap hasil belajar siswa melalui
berbagai evaluasi , dan guru mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial dan
profesinya. (3) Motivasi Kerja oleh Kepala Sekolah sebagai suatu pendorong
mental dan semangat, agar guru-guru dalam hal mengajar dapat lebih baik dan
dapat meningkatkan kompetensinya. Karena guru adalah manusia yang salah satu
kebutuhannya adalah penghargaan, jadi kepala sekolah sebagai motivator untuk
memberikan motivasi guna membangkitkan semangat guru dengan memberikan
reward, penghargaan, insentif atau berupa tunjangan kepada guru. (4) Penelitian
ini buat kedepannya dapat di kembangkan dengan menambah variabel-variabel
lain agar pengaruh positif dan negatif dari supervisi akademik dan motivasi kerja
kepala sekolah terhadap kompetensi guru mendapatkan hasil yang memuaskan,
terutama bagi dunia pendidikan umumnya dan untuk sekolah dasar yang berada di
Kecamatan Sintang pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Haris.
Dan
Nurhayati.
2010.
Manajemen
mutu
pendidikan.Bandung:Alfabeta
Arikunto, Suharsimi, 2008. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : Rajawali
Press.
Bafadal, Ibrahim. 1992. Supervisi Pengajaran, Teori dan Aplikasinya Dalam
Membina Profrsional Guru. Jakarta: Bumi Aksara.
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Danim, Sudarwan.2008.Motivasi,Kepemimpinan dan efektifitas Kelompok.
Jakarta:PT Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh dan Suryana. 2011. Supervisi Pendidikan.Bandung. Refika
Aditama.
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Tanggal
28 Maret 2007. Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
Masaong, abd Kadim. 2012. Supervisi Pembelajaran dan pengembangan
Kapasitas Guru, memberdayakan Pengawas Sebagai Gurunya Guru.
Bandung: Alpabeta.
Makawimbang, Jerry. 2011. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Muslim, Sri Banun. 2009. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas
Profesionalisme Guru.Bandung : Alfabeta.
Mukhtar dan Iskandar,2009. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan.Jakarta:Gaung
Persada Press.
Nasution, S. 2008. Metode Research, Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
10
Pidarta, Made. 1996. Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara
Purwanto, M. Ngalim. 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran, Pengembangan Profesional Guru.
Bandung: Alfabeta.
Sahertian, Piet. 2008. Konsep Supervisi & Teknik Supervisi Pendidikan, dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, Saiful,2010. Supervisi Pembelajaran. Bandung:Alfabeta
Siagian, Sondang P. 2012. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta
Suhardan Dadang,2010.Supervisi Profesional.bandung:Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
Sukaetini, Ety. 2010. Kumpulan Proposal Penelitian Pendekatan Kuantitatif.
Pontianak. Universitas Tanjungpura.
Sugiono,2012.Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Schuck, Dale. Paul Pntrich dan Judith L Meece. Motivasi dalam Pendidikan ,
teori, penelitian, dan Aplikasi. 2012. Jakarta: Indeks.
Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sri Banun Muslim,2009. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas
Profesionalisme guru.Bandung:Alfabeta.
Tilaar, H. AR. 2012.Kebijakan Pendidikan, Pengantar untuk Memahami
Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan Publik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2010.
Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Usman, Husaini. 2010. Manajemen, Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Uharsaputra. Wordpress.com/Pendidikan/Pengembangan-Kinerja –Guru/.2010.
Pengembangan Kinerja Guru. (online).Diakses tanggal 10 Oktober 2011.
Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.
Uno, Hamzah B. 2006. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahab, Abd dan Umiarso. 2011. Kepemimpinan Pendidikan dan Kecerdasan
Spiritual. Yoyakarta: Ar-ruzz Media.
Wahyudi. 1999. Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Hubungannya
dengan Unjuk Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kotamadya Malang.
Thesis tidak diterbitkan. Malang. Program Pasca Sarjana IKIP Malang.
Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar
(learning Organization). Bandung: Alfabeta.
Yamin, Martinus dan Maisah. Standarisasi Kinerja Kerja. Jakarta:Gaung Persada
Download