PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERILAKU AGRESIF ANAK-ANAK PERKAMPUNGAN SOSIAL PINGIT YAYASAN SOSIAL SOEGIJAPRANATA (PSP YSS) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Ariska Kristianto 019114060 JURUSAN PSIKOLOGI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Halaman Moto “Ad Maiorem Dei Gloriam” iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi dengan Judul PERILAKU AGRESIF ANAK-ANAK PERKAMPUNGAN SOSIAL PINGIT YAYASAN SOSIAL SOEGIJAPRANATA (PSP YSS) dipersembahkan kepada: Bapak dan Ibu Tercinta: FX. PURWANTO DAN YULIANA SRI HASTUTI Kakakku: OCTAVIANUS IRWAN KRISTIANTO Aku dan Para Sahabatku Serta semua TEMAN dan SAHABAT yang terlibat di Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegijapranata v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT CHILDREN AGGRESSIVE BEHAVIOR IN PERKAMPUNGAN SOSIAL PINGIT YAYASAN SOSIAL SOEGIJAPRANATA (PSP YSS) Ariska Kristianto Faculty of Psychology Sanata Dharma University Yogyakarta The aim of this research was to find out the level of aggressive behavior on middle and late childhood in Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegijapranata. The types of aggressive behavior in this research are physical aggression, objects attack, verbal or symbolic aggressions, and properties violation. The subjects of the research were twenty middle and late children of Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegijapranata, 10 – 12 years old. The instrument used in the data gathering was the aggressive behavior scale which composed by the researcher. The scale was directly tested to the subject and resulted in 0.940 reliability coefficient. The descriptive percentage was used to describe the aggressive behaviors in Perkampungan Sosial Pingit. The research result indicated that children in Perkampungan Sosial Pingit have average aggressive behaviors in general. In aggressive behavior aspects; verbally or symbolically aggressions aspect was in the highest empirical mean, 2.33. The second was the physical aggression, 2.125. Properties violation showed 2.059. Then, the lowest aggression was on objects attack which showed 2.05. Keywords: aggressive behavior, children,Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegijapranata (PSP YSS) vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK PERILAKU AGRESIF ANAK-ANAK PERKAMPUNGAN SOSIAL PINGIT YAYASAN SOSIAL SOEGIJAPRANATA (PSP YSS) Ariska Kristianto Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku agresif pada anakanak usia pertengahan dan akhir di Perkampungan Sosial Pingit. Bentuk-bentuk perilaku agresif dalam penelitian ini adalah: menyerang secara fisik, menyerang suatu objek, menyerang secara verbal atau simbolis, melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain. Subjek penelitian ini adalah anak-anak Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegijapranata (PSP YSS) berjumlah 20 anak berusia 10-12 tahun. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan menggunakan skala perilaku agresif yang disusun oleh peneliti sendiri. Skala tersebut di uji cobakan langsung pada subyek dan menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,940. Untuk menggambarkan perilaku agresif pada anak-anak Perkampungan Sosial Pingit digunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum anak-anak Perkampungan Sosial Pingit memiliki perilaku agresif sedang. Pada aspek-aspek perilaku agresif, aspek perilaku agresif menyerang secara verbal atau simbolis memiliki rerata mean emipirik yang tertinggi, yaitu 2,33. Pada urutan ke dua yaitu menyerang secara fisik (2,125). Urutan ketiga terdapat pada aspek melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain (2,059). Bentuk agresi terendah terdapat pada aspek menyerang suatu obyek yaitu memiliki rerata 2,05. Kata kunci: perilaku agresif, anak-anak, Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegijapranata (PSP YSS). viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada kekuatan yang membuat segala sesuatu ada, Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria dan semua orang kudus atas segala penyertaan, perlindungan dan kekuatan yang telah diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Semuanya berawal dari ketidak sempurnaan, yang beriringan, berproses dan saling bersinergi untuk terciptanya sesuatu. Begitu pula dengan skripsi ini, sebuah karya yang tak pernah sempurna tanpa hadirnya dari pihak-pihak yang membantu membuat skripsi ini menjadi sesuatu. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi., Psi., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak hal, bimbingan, arahan, masukan dan waktunya dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini. 3. Ibu Sylvia Carolina M.Y.M.,S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan Kaprodi Psikologi untuk semua bantuan, bimbingan, kesabaran dan (tentu saja) tanda tangan perpanjangan studinya. Matur nuwun sanget njih bu. x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Pak Siswa sebagai dosen pembimbing akademik lama, terima kasih atas penyertaanmu dari awal masuk kuliah sampai kemudian digantikan Bu Sylvi. Matur nuwun sanget pak. 5. Fr. Eko dan Frater Jesuit lain, segenap Volunteer Perkampungan Sosial Pingit, teman-teman PBM Pend. Akuntansi Sanata Dharma dan segenap Keluarga Besar Perkampungan Sosial Pingit yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,. Terima kasih atas bantuan, kerjasama dan suasana hangat berada di antara kalian. Kalian adalah percikan yang telah menyulut kobaran. 6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk semua ilmu yang telah kalian ajarkan, serta seluruh staf Fakultas Psikologi, Pak Gie, mbak Nanik, mas Gandung, mas Muji, mas Doni atas segala bantuan selama penulis kuliah sampai selesai. matur nuwun. 7. Wakil Rektor III beserta staf, Pak Koeswandono, mbak Nova, mas Anton, mas Martono. Terima kasih atas semua wejangan, dan suasana hangat yang kalian berikan. 8. Bapak Ibuku, atas semua kasih sayang, dukungannya. Matur nuwun wis kerep diseneni mergo ra gek rampung kuliah. Aku Sayang Kalian. 9. Mas Irwan, kakakku satu-satunya. Matur nuwun sakabehe. 10. Teman-teman Komunitas Suket dan segenap relasinya. Eko “Lemu”, mbak Ika, Paijo, Eko”Kodok”, Yudhis”Kuman”, Ibink, Jenthik, Simin, Japar, Hari, Lita, Novi, Fista, Trisa, sahabat sekaligus saudara terbaik Misil(alm), Cacan, Edo, dan semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI atas keluarga yang indah. Maafkan juga karna aku bukan penerus yang baik, tapi kalian akan tetap selalu ada di hatiku. Miss You All. 11. Keluarga Besar Kontrakan “Tumindak Ngiwo” dan antek-anteknya dahulu dan sekarang, Kopet, Sigot, Ganyong, Barjo, Windra, Neri, Sapi, Kowok, Klowor, Itong, Suko, Dika, In Memoriam Chyntya dan semuanya. Miss you all. 12. Pak Surono (alm), mas Anom, mas Eko. Kalian adalah guru, bapak, kakak, dan sahabat yang baik. Terima kasih atas setiap pembelajaran dan senyum yang kalian berikan. 13. Komunitas Sendang Jatiningsih, Pak Rebin, Bu Rebin (alm), mas Joko, Wiji, Nino, Abu, Leo”kempok”, Tomi, Tono, Paijo, Ganung, kang Eri, dan semuanya. Terima kasih atas keluarga dan persahabatan yang kalian berikan. 14. Setiap sudut kampus Sanata Dharma beserta manusia-manusianya. Pak Totok, mas Yono, pak Pangat, pak dan mas penjaga parkiran kampus Mrican dan Paingan, pak dan mas karyawan, juga Satpam. Kantin Mrican beserta para penghuninya. UKM Sexen, Mapasadha, semua UKM yang ada di Sanata Dharma, teman-teman Sastra, dan semua penghuni kantin lainnya, kalian adalah teman-teman yang hebat. Thanks all. 15. Teman-teman Psikologi Angkatan 2001. Suatu kehormatan menjadi bagian dari kalian. 16. Teman-teman Fakultas Psikologi semua angkatan, dan Komunitas Bawah Tangga (KBT) Psikologi kalian adalah kisah terindah sepanjang hidupku di Psikologi. xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Adikku Ucie dan bolo-bolo nya, Alma n Friends, terimakasih motivasinya. 18. Teman-teman Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma, Sandi, Nino, Antok, Sedik, Udjo, Boim, Andre, Puput, Nanda, Thomas, Titin, semua teman-teman PBI yang telah menemani, menyemangati dan memberikan sentuhan pada setiap petualanganku di Sanata Dharma serta semua kehidupan di Pendidikan Bahasa Inggris Sanata Dharma. PBI “sorry, I Love You”. 19. Wartadi’s House, Gedongkiwo MJ I/723 dan para penghuninya Sahabatsahabatku Kristiadi, Eko”landak”, Leo. Nuwun bro, atas rumah canda dan keluh kesahnya. 20. Para sahabat yang lain. Dedi (nuwun wis kerep nakokke perkembangan skripsiku), Oho (tengkyuh motivasine cui)Bayu (nuwun dolan-dolane), Siro (nuwun wis diajari) dan teman-teman seperjuangan penghabisan (Seto, Dion, Sius, Dion, Acong, Mira, Yayak, Sony, Jelly, Rani, Eta, Lasro, Silva, Anas, Roma, Ori, dll), terima kasih support dan motivasinya. 21. Semua pihak yang sudah membantuku dalam pengerjaan skripsi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 22. ..dan.. semua kenangan tentang cinta, persahabatan, petualangan, keluh kesah dan senyum para sahabat di seluruh sudut kampus Sanata Dharma. Yogyakarta, 24 Agustus 2009 Hormat saya Ariska Kristianto xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………...….......………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii MOTTO............................................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. vi ABSTRACT.......................................................................................................... vii ABSTRAK…........................................................................................................ viii KATA PENGANTAR.......................................................................................... x DAFTAR ISI........................................................................................................ xiv DAFTAR TABEL............................................................................................... xvii DAFTAR SKEMA............................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xix BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1 A. Latar Belakang............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah....................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................. 6 A. PERILAKU AGRESIF............................................................................. 6 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Pengertian Perilaku Agresif.................................................................. 6 2. Jenis-jenis Perilaku Agresif .................................................................. 7 3. Bentuk-bentuk Perilaku Agresif…........................................................ 8 4. Teori Perilaku Agresif........................................................................... 8 5. Faktor-faktor yang Memunculkan Perilaku Agresif ............................ 14 B. ANAK-ANAK USIA PERTENGAHAN DAN AKHIR......................... 17 1. Pengertian Anak-Anak... ....................................................................... 17 2. Karakteristik Anak Usia Pertengaha dan Akhir................................... 18 C. PERKAMPUNGAN SOSIAL PINGIT.................................................... 21 1. Sejarah................................................................................................. 21 2. Kegiatan……….................................................................................... 22 3. Anak-Anak Perkampungan Sosial Pingit ........................................... 23 D. PERILAKU AGRESIF ANAK-ANAK PSP ........................................... 26 E. PERTANYAAN PENELITIAN............................................................... 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 31 A. Jenis Penelitian........................................................................................... 31 B. Variabel Penelitian…………...................................................................... 31 C. Definis Operasional Variabel Penelitian.................................................. 32 D. Subyek Penelitian....................................................................................... 32 E. Metode Pengumpulan Data........................................................................ 33 F. Validitas dan Reliabilitas.......................................................................... 35 H. Metode Analisis Data................................................................................ 38 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 40 A. Pelaksanaan Penelitian………….............................................................. 40 B. Analisis Data Hasil Penelitian.................................................................... 41 1. Deskripsi Rerata Tingkat Perilaku Agresif........................................... 41 2. Kategorisasi Perilaku Agresif............................................................... 42 3. Deskripsi Rerata setiap Aspek Bentuk Perilaku Agresif...................... 43 C. Pembahasan……………………….............................................................45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 51 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 53 LAMPIRAN ......................................................................................................... 55 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban……………………………… 34 Tabel 2. Distribusi Item………………………………………………………. 35 Tabel 3. Hasil Analisis Item………………………………………………… 37 Tabel 4. Distribusi Item Setelah Try Out…………………………………… 37 Tabel 5. Demografis Sampel Penelitian………………...…………………..… 40 Tabel 6. Deskripsi Data Penelitian………………………….……………….. 41 Tabel 7. Uji T………………………………………………………………….. 41 Tabel 8. Kategorisasi Perilaku Agresif…..……..………………………….….. 43 Tabel 11. Deskripsi Data Setiap Aspek Bentuk Perilaku Agresif…………….… 43 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR SKEMA Skema 1 : Alur Penelitian…………………………………………………………. 29 xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Skala Perilaku Agresif Uji coba Penelitian…………………………………….. 56 Data Uji Coba Penelitian ……………………………………………………… 61 Data Penelitian…………………………………………………………………. 69 Deskripsi Data Penelitian………………………………………………………. 77 Lembar Perijinan………………………………………………………………… 90 xix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap anak adalah seorang pribadi unik dengan pola dan waktu pertumbuhan yang bersifat individual, sebagaimana halnya untuk kepribadian, temperamen, gaya belajar, latar belakang dan pengalaman keluarga. Begitu juga perilaku mereka, hal-hal yang mendasari atau menjadi penyebab munculnya suatu perilaku pada mereka tentu saja juga sangat bermacam-macam. Perilaku agresif misalnya. Pada umumnya perilaku agresif pada anak-anak usia dini mungkin belum begitu terpengaruh oleh faktor lingkungan. Perilaku agresi yang muncul dari anak-anak biasanya lebih dikarenakan amarah, jengkel, iri, dengan tujuan untuk kemenangan, menuntut keadilan, membenarkan diri, dan pemuasan atas perasaan. Berbeda dengan anak-anak pada usia yang lebih besar dimana perilaku yang mereka dapatkan adalah hasil dari proses meniru perilaku di sekitar mereka atau hasil pembelajaran dari lingkungan sekitarnya. Agresi adalah suatu keadaan emosi yang merupakan campuran perasaan frustasi, benci atau marah dan didasari keadaan emosi secara mendalam dari setiap orang sebagai bagian penting dari keadaan emosional yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, ke dalam diri, atau secara destruktif. Agresi berkaitan dengan trauma pada masa anak, pada saat merasa lapar, kedinginan, basah, atau merasa tidak nyaman (Barry, 1998 dalam Yosep). 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Disadari maupun tidak perilaku agresif sangat dekat dengan kehidupan anak. Sejak usia sangat dini anak-anak sudah dikenalkan pada bentuk-bentuk kekerasan mulai dari verbal, fisik, bahkan seksual. Pengalaman anak-anak berhadapan dengan kekerasan sangat beraneka ragam baik dari segi bentukbentuk kekerasan yang dialami, pelaku kekerasan, tempat kejadian, dan sebabsebab terjadinya kekerasan. Melalui pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang dewasa lainnya maupun teman bermainnya, anak mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial. Anak-anak akan lebih mudah mengingat dan menyimpan sebuah perilaku yang ia lihat dari orang dewasa dan kemudian meniru perilaku tersebut. Agresi yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat luas, yang berdasarkan social learning theory merupakan bentuk yang dipelajari dari perilaku sosial dimana individu mendapatkan respon agresif dan melakukan tindakan kekerasan melalui pengalaman hidup di masa lalu dan dari situasi lingkungan sosialnya. Dalam konteks pembentukan perilaku agresif pada anak anak, pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana jika anak-anak tumbuh dan berkembang dalam sebuah lingkungan keras yang memiliki banyak faktor terhadap kemunculan perilaku agresif mereka dan bagaimana akibat yang akan terjadi dari perilaku anak-anak tersebut? Perkampungan Sosial Pingit adalah perkampungan sederhana bagi keluarga-keluarga tunawisma yang mendapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 payung hukum oleh lembaga Yayasan Sosial Soegijapranata dari Komisi Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Semarang. Anak-anak Perkampungan Sosial Pingit adalah anak-anak dari keluarga kelas bawah yang miskin. Orang tua mereka menghidupi keluarga mereka dengan bekerja keras baik sebagai pemulung, tukang becak, pengemis, bahkan pekerja seks. Tak jarang anak-anak harus ikut bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga mereka, baik dengan mengamen, atau menjual koran di perempatan jalan. Tak dapat dipungkiri pula bahwa lingkungan tempat mereka tinggal merupakan lingkungan yang kurang berpendidikan dan seringkali orang tua mendidik anak-anaknya dengan keras, membentak-bentak penuh kemarahan dan caci maki. Kekerasan, kekurangan dan kemiskinan adalah hal yang harus mereka hadapi setiap harinya baik dalam keluarga, lingkungan masyarakat, maupun hubungan dengan teman sebayanya atau teman sepermainannya. Kondisi tersebut di atas sesuai dengan yang dikemukakan oleh McCandless bahwa salah satu faktor yang mendukung kemunculan perilaku agresif adalah kemiskinan. Bila seorang anak dibesarkan dalam lingkungan kemiskinan, maka perilaku agresi mereka secara alami mengalami penguatan (dalam Mutadin, 2002). Kurangnya pengetahuan bagaimana mendidik anak yang baik juga terjadi di Perkampungan Sosial Pingit. Agresifitas dianggap sebagai cara yang mudah dalam mendidik anak. Agresifitas dianggap sebagai cara jitu untuk membuat anak-anak menurut kepada orangtuanya. Anak-anak menurut kepada orangtua karena adanya ketakutan. Anak-anak di Pingit hidup dalam didikan dan belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 dari ketakutan itu. Anak-anak merupakan korban agresifitas dan mereka belajar dalam kehidupan yang tidak lepas dari agresifitas. Perilaku agresifitas yang dipelajari anak-anak di dalam keluarga diimplementasikan dalam kehidupan dengan teman sebayanya. Ada bermacam-macam realitas agresifitas dalam kehidupan sebaya anakanak, baik secara verbal atau secara fisik maupun aktif dan pasif. Dari observasi di awal penelitian, perilaku agresif pada anak-anak muncul terkadang hanya sekedar untuk mencari perhatian volunteers yang datang, sebagai cara bagaimana mendominasi teman-teman sebaya yang lain, dan juga sebagai bentuk ekspresi emosi karena tidak mengerti emosi apa yang harus ditampilkan. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa tingkat prilaku agresif yang terjadi pada anak-anak di Perkampungan Sosial Pingit. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah seberapa tingkat perilaku agresif anak-anak di Perkampungan Sosial Pingit. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tingkat perilaku agresif yang muncul pada anak-anak di Perkampungan Sosial Pingit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Menambah pemahaman dan memberi sumbangan pada pengembangan ilmu psikologi, psikologi sosial dan psikologi perkembangan, tentang gambaran perilaku agresif anak-anak pada masyarakat sub urban. 2. Praktis a. Bagi masyarakat pada umumnya, penelitian ini dapat menjadi suatu kesempatan untuk memahami perilaku agresif anak-anak pada masyarakat sub urban, khususnya di Perkampungan Sosial Pingit. b. Penelitian ini dapat membantu dalam pembuatan program-program pendampingan di Perkampungan Sosial Pingit sebagai penanganan lebih lanjut terhadap anak-anak Perkampungan Sosial Pingit khususnya perilaku agresif yang ada. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. PERILAKU AGRESIF. 1. Pengertian perilaku agresif Banyak pengertian dari para ahli dengan pandangan dan perspektif mereka sendiri-sendiri mengenai agresi, yang pada dasarnya agresi mengarah pada perilaku agresif. Dalam Berkowitz (1995) agresi didefinisikan sebagai segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental. Widodo (2002) mengemukakan beberapa ciri perilaku agresif sebagai berikut: a. Bersifat menyakiti/merusak diri sendiri, orang lain atau obyek-obyek penggantinya. b. Tidak diinginkan oleh orang yang menjadi sasaran/korban. c. Seringkali diartikan sebagai perilaku yang melanggar norma sosial. Dari beberapa hal yang dikemukakan di atas, secara umum perilaku agresif dapat didefinisikan sebagai segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental atau secara verbal dan merugikan atau menimbulkan korban pada pihak lain. 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 2. Jenis perilaku agresif Myers, 1966 dalam Wirawan (2002) membagi agresi ke dalam dua jenis berdasarkan tujuan yang mendasarinya yaitu: a. Agresi rasa benci atau agresi emosi (hostile aggression) yaitu merupakan ungkapan kemarahan yang ditandai dengan emosi yang tinggi dan perilaku agresif dalam agresi rasa benci atau agresi emosi ini adalah tujuan dari agresi itu sendiri. b. Agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain (instrumental aggression) yaitu agresi yang hanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan lain dan pada umumnya tidak dengan disertai emosi.. Pembagian jenis perilaku agresif yang lain adalah dikemukakan oleh Sears (1991) yang membagi perilaku agresi berdasarkan norma yang ada dalam masyarakat. Sears membagi perilaku agresi ke dalam tiga bentuk yaitu : a. Agresi antisosial yaitu tindakan agresi yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada seperti tindakan kriminal (perampokan, pembunuhan. pemukulan). b. Agsesi prososial yaitu tindakan agresi yang diatur oleh norma sosial seperti hukuman yang diberikan atas tindak kejahatan. c. Agresi yang disetujui (sanctioned aggression) yaitu agresi yang tidak diterima dalam norma sosial tapi masih dalam batas yang wajar. Tindakan tersebut tidak melanggar standar moral yang telah diterima seperti seorang wanita yang memukul seseorang yang mencoba memperkosanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 3. Bentuk-bentuk perilaku agresif. Medinus & Johnson (1976) mengelompokkan agresi menjadi empat bentuk sebagai berikut: a. menyerang secara fisik (memukul, mendorong, meludahi, menendang, menggigit, memarahi, dan merampas). b. menyerang suatu objek (menyerang benda mati atau binatang) c. menyerang secara verbal atau simbolis (mengancam secara verbal, menuntut) d. melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain. Keempat bentuk perilaku tersebut di atas yang kemudian akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan skala penelitian. 4. Teori perilaku agresif Ada banyak teori atau penjelasan mengenai perilaku agresif dengan sudut pandang yang berbeda. Akan tetapi ada tiga garis besar atau tiga kategori yang membedakan agresi dan menjelaskan tentang agresi tersebut yaitu: a. Berpusat pada orang (instinctual), b. Berpusat pada situasi (behavioral, environmental), c. dan menggunakan interaksi (kognitif). Hal tersebut di atas selaras dengan yang dikemukakan oleh Wirawan (2002) yang mengemukakan bahwa agresi dibagi dalam beberapa kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 teori, yaitu teori bawaan atau bakat, teori environmentalis atau teori lingkungan, dan teori kognitif . a. Berpusat pada orang (instinctual). 1. Teori Psikoanalitik. Menurut pandangan psikoanalitik agresi merupakan perilaku kodrati atau bawaan manusia. Manusia secara genetik ditakdirkan untuk agresif. Agresi mengendalikan kekuatan insting (murtido), permusuhan juga berasal dari insting ini yang secara perlahan berkembang seiring dengan berjalannya waktu (akumulasi energi) dan jika energi tersebut tidak dilepaskan secara aman, akan mencapai tingkat yang membahayakan. Energi agresif harus dilepaskan, jika tidak akan meledak dan membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain oleh karena itu masyarakat adalah merupakan alat untuk mengatur atau mengontrol agresi atau energi agresif tersebut, akan tetapi menurut teori ini agresi tidak bisa benar-benar dikontrol atau dikurangi. 2. Teori naluri atau insting William James meyakini bahwa naluri-naluri atau insting-insting mempunyai kemiripan dengan refleks-refleks, yaitu karena dibangkitkan oleh stimulus sensori dan kemunculan pertamanya buta. Buta dalam hal ini diartikan tingkah laku naluriah tersebut muncul secara otomatis di bawah kondisi-kondisi tertentu tidak dengan disertai pengetauan ke arah mana tingkah laku tersebut ditujukan. Ia juga berpendapat bahwa setiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 naluri adalah merupakan impuls yang menjadi kekuatan yang bekerja dalam diri organisme atau individu untuk menuntun tingkah laku, akan tetapi di lain pihak James merasa bahwa naluri tersebut berinteraksi dengan ingatan seseorang sehingga tingkah laku tersebut tidak lagi buta. Tingkah laku bisa berubah oleh pengalaman. Naluri adalah tendensi untuk bertindak dalam suatu cara tertentu (James dalam Koeswara, 1988). Teori insting lain tentang agresi adalah teori yang dikemukakan oleh Freud yang berpendapat bahwa dalam setiap diri individu terdapat dua jenis insting yaitu insting untuk mempertahankan hidup yang dikenal dengan eros dan insting untuk mati atau insting untuk menghilangkan kehidupan yang dikenal dengan thanatos. Agresi dalam pandangan Freud dapat dimasukkandalam jenis insting mati atau menghilangkan kehidupan (thanatos), yang merupakan ekspresi dari hasrat kematian yang berada dalam taraf tak sadar. Ekspresi agresi ini dihalangi oleh ego dan suprego seperti aturan, orang lain, dan budaya yang akan menekan hasrat ini, selain hal tersebut ego juga akan mengendalikan hasrat kematian ini dengan sublimasi, yaitu penyaluran instink tersebut ke dalam aktivitas non agresif yang secara sosial dapat diterima masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 3. Teori Biologi. Moyer (1976) berpendapat bahwa perilaku agresif ditentukan oleh proses tertentu yang terjadi di otak dan susunan syaraf pusat. Hormon juga dapat membawa sifat agresif. Perilaku agresif juga disebabkan oleh meningkatnya hormon testosteron. Peningkatan testosteron tidak langsung dapat memicu munculnya perilaku agresif, akan tetapi harus ada pemicu dari luar, dalam hal ini hormon testosteron bertindak sebagai enteseden. Konrad Lorenz lebih menekankan pada naluri agresif. Lorenz berpendapat bahwa tingkah laku naluriah tertentu ada atau bertahan pada organisme dikarenakan mempunyai nilai survival bagi organisme tersebut, hal ini memiliki implikasi yang penting dalam memahami fungsi dan peran agresi pada organisme berbagai species. Setiap tingkah laku naluriah memiliki sumber energi yang disebut sebagai energi tindakan spesifik (action specific energy) dan kemunculannya dikunci oleh mekanisme pelepasan bawaan (innate releasing mechanism) (Koeswara, 1988). b. Berpusat pada situasi atau keadaan Teori frustrasi agresi menjelaskan bahwa agresi muncul karena adanya halangan pada sebuah tujuan. Sikap ini menyebabkan seseorang berkeinginan untuk merusak dan tujuan yang bersifat agresif ini menyebabkan sikap yang agresif pula. Dollard dan Miller dalam Wirawan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 (2002) mengemukakan bahwa agresi dipicu oleh frustrasi. Frustrasi adalah hambatan terhadap pencapaian suatu tujuan. Berkowitz (1978,1989) menyebutkan bahwa frustrasi menimbulkan kemarahan, dimana emosi marah itulah yang memicu agresi (Wirawan, 2002). Frustrasi bukan satu-satunya syarat kemunculan agresi, frustrasi menurut Berkowitz hanyalah salah satu syarat dan akan aktual apabila ada stimulus eksternal, yang dalam hal ini adalah senjata (Berkowitz, 1995). Orang terdorong untuk menyerang orang lain ketika mereka frustrasi, gagal dalam mencapai suatu tujuan, atau tidak mendapatkan imbalan yang diharapkan. Berkowitz dalam Koeswara (1988) mengemukakan bahwa terdapat dua faktor yang menjadi syarat bagi kemunculan agresi, yaitu: 1. Kesiapan untuk bertindak agresif yang biasanya terbentuk oleh pengalaman frustrasi. 2. Adanya stimulus-stimulus eksternal yang memicu pengungkapan agresi. c. Teori Interaksi. Perilaku agresif juga bisa diperoleh dari pembelajaran dari masyarakat. Agresi sebagai perilaku yang dipelajari atau hasil belajar, melibatkan faktor-faktor (stimulus-stimulus) eksternal sebagai determinandeterminan dalam pembentukan agresi (Koeswara, 1988). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 Bandura dengan teori belajar dari masyarakat atau social learning theory mengatakan bahwa agresi dipelajari dari contoh-contoh perbuatan agresif, tentu saja contoh-contoh yang dimaksudkan Bandura adalah contoh-contoh perilaku agresif yang ada di masyarakat dan sering dijumpai di lingkungan masyarakat. Bandura mengatakan orang menjadi agresif dapat disebabkan orang belajar respon agresif pada pengalaman masa lalu mereka, orang menjadi agresif juga dikarenakan mereka menerima atau mengharapkan hadiah karena bertindak agresif dan karena didorong oleh kondisi masyarakat yang bertindak agresif (dalam Aggression,2007). Orang belajar bagaimana menjadi agresif, dan sikap tersebut ditunjukkan pada masyarakat baik oleh benda hidup ataupun simbolsimbol. Manusia belajar karena adanya modelling (pemberian contoh) yaitu proses dimana seseorang mengamati sikap orang lain dan pikiran yang menyertainya, serta menggunakannya sendiri. Melalui pemberian contoh (model) seseorang membentuk sikap baru (belajar karena mengamati). Dari uraian teori-teori tersebut di atas dapat diketahui bahwa perilaku agresif terbentuk atau muncul dikarenakan oleh bermacam-macam faktor. Perilaku agresif itu sendiri bisa muncul pada setiap individu oleh faktor-faktor tersebut. Dari teori belajar dapat diketahui bahwa melalui proses belajar dari orang lain maupun lingkungan.perilaku agresif dipelajari dari lingkungan, dari perilaku agresif yang ada di masyarakat dan sering dijumpai di lingkungan masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 5. Faktor-faktor yang memunculkan perilaku agresi. Faktor-faktor penentu perilaku agresif yang utama adalah rasa marah, dan proses belajar respons agresif. Proses belajar tersebut dapat terjadi melalui langsung terhadap respons agresif atau melalui imitasi (Sears, 1991). Baron dan Byrne (2005) membagi faktor-faktor penyebab munculnya perilaku agresif ke dalam tiga bagian besar yang kemudian diperinci lagi ke dalam beberapa bagian. Bagian tersebut dapat dijelasakan sebagai berikut : a. Faktor sosial. i. Frustrasi – Termuat dalam hipotesis frustrasi agresi, yaitu tidak terpenuhinya sesuatu yang diharapkan atau yang diinginkan membuat frustasi dan terkadang mengarah pada perilaku agresi. Frustrasi dapat mengarahkan individu pada tindakan agresif karena frustrasi itu sendiri bagi individu merupakan situasi yang tidak menyenangkan dan individu tersebut ingin mengatasinya dengan berbagai cara termasuk cara agresif. Individu akan cenderung memilih tindakan agresif sebagai cara mengatasi frustrasinya apabila terdapat stimulus-stimulus yang mendukung ke arah tindakan agresif tersebut (Berkowitz dalam Koeswara, 1988). ii. Provokasi – Tindakan dari orang lain yang cenderung memicu agresi pada diri si penerima. Bentuknya bisa secara fisik maupun verbal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 iii. Agresi yang dipindahkan – Agresi pada seseorang yang bukan menjadi sumber provokasi. Agresi ini terjadi karena orang yang ingin melakukan agresi tidak ingin atau tidak dapat melakukan agresi terhadap sumber provokasi awal. iv. Pemaparan terhadap kekerasan di media – Agresi terpicu dengan melihat, mendengar dan membaca bentuk-bentuk kekerasan pada media baik elektronik maupun cetak. v. Keterangsangan yang meningkat – Keterangsangan dalam suatu situasi dapat tersisa dan dapat muncul kembali saat mengahadapi situasi berikutnya. Hal ini dapat membuat agresi tidak meningkat tetapi juga dapat meningkatkan agresi tergantung pada pemikiran individu. b. Faktor pribadi. i. Kepribadian yang sudah ada pada tiap orang – ada orang yang mempunyai kepribadian yang memicu perilaku agresif mereka. Ini tergolong sebagai orang tipe A yang memiliki kepribadian yang kompetitif, selalu terburu-buru, mudah tersinggung sedangkan bertolak belakang dengan orang-orang yang bertipe B yang kepribadian mereka tidak memicu perilaku agresif yaitu tidak kompetitif, tidak selalu terburu-buru, tidak mudah kehilangan kendali. ii. Bias atribusional hostile – saat individu memiliki kecenderungan untuk mempersepsikan buruk motif tindakan orang lain saat tindakan tersebut dirasa ambigu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 c. Faktor situasional. i. Suhu udara yang tinggi – Suhu udara yang tinggi akan cenderung meningkatkan agresi, tetapi hanya sampai titik tertentu. Di atas tingkat tertentu agresi menurun selagi suhu udara menigkat. Suhu udara yang panas memiliki dampak terhadap munculnya tingkah laku sosial berupa peningkatan agresivitas. ii. Konsumsi alkohol – Pengkonsumsian alkohol dapat meningkatkan agresi pada individu yang dalam keadaan normal menunjukkan tingkat agresi yang rendah. Selain itu faktor lain yang menyebabkan munculnya perilaku agresif adalah pembelajaran sosial, pengaruh kelompok dan pengaruh lingkungan fisik (Widodo, 2006). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 B. ANAK-ANAK USIA PERTENGAHAN DAN AKHIR. 1. Pengertian anak-anak. Menurut Kamus Psikologi (Chaplin, 2005), anak atau kanak-kanak (child) adalah seorang anak yang belum mencapai tingkat kedewasaan, bisa diartikan juga seorang individu diantara kelahiran dan masa pubertas, atau seorang individu di antara kanak-kanak (masa pertumbuhan, masa kecil) dan masa pubertas. Sedangkan Santrock (2002) menyebutkan bahwa yang disebut sebagai anak-anak adalah usia antara 5/6 tahun sampai dengan 11/12 tahun, yaitu dari masa awal anak-anak (early childhood) sampai masa pertengahan dan akhir anak-anak (middle and late childhood) atau usia sekolah dasar. Santrock (2002) menyebutkan klasifikasi usia anak-anak dibagi menjadi beberapa periode, yaitu: 1. Masa awal anak-anak (early childhood) - akhir masa bayi hingga usia kira-kira 5-6 tahun. 2. Masa pertengahan dan akhir anak-anak (middle and late childhood) atau tahun-tahun sekolah dasar – usia 6 hingga 12 tahun. Dari pembagian usia anak-anak di atas, usia anak-anak yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah masa pertengahan dan akhir anak-anak atau tahun-tahun sekolah dasar yaitu usia 6 tahun sampai 12 tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 2. Karakteristik anak-anak usia pertengahan dan akhir. Masa anak-anak sebagai masa pertumbuhan yang khusus. Periode masa pertengahan dan akhir masa anak-anak meliputi pertumbuhan yang lambat dan konsisten. Santrock (2002) menyebutkan bahwa masa ini merupakan suatu periode tenang sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja. a. Perkembangan Kognitif. Perkembangan kognitif anak-anak masa pertengahan dan akhir bertitik tolak dari teori Piaget tentang pemikiran operasional konkret. Pemikiran operasional konkret terdiri dari operasi-operasi atau tindakantindakan mental yang memungkinkan anak melakukan secara mental apa yang telah dilakukan sebelumnya secara fisik. Karakteristik pemikiran operasional konkret adalah sebagai berikut (Santrock, 2002): 1. Dapat melakukan operasi-operasi, dengan mengubah tindakan secara mental, memperlihatkan ketrampilan-ketrampilan konservasi. 2. Penalaran secara logis menggantikan penalaran intuitif, tetapi hanya di dalam keadaan-keadaan konkret. 3. Tidak abstrak (misalnya: tidak dapat membayangkan langkah-langkah persamaan aljabar). 4. Memiliki ketrampilan-ketrampilan klasifikasi, dapat menggolongkan benda-benda ke dalam perangkat-perangkat dan sub-subperangkat serta bernalar tentang keterkaitannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 Memori jangka panjang (long term memory) anak-anak bertambah selama masa pertengahan dan akhir masa anak-anak. Pengetahuan anakanak juga mempengaruhi memori mereka. b. Perkembangan Sosial. Selama masa pertengahan dan akhir anak-anak, diri internal, diri sosial, dan diri komparatif secara sosial menjadi lebih sangat menonjol dalam pemahaman diri. Anak-anak usia sekolah dasar semakin menggambarkan diri mereka dengan karakteristik-karakteristik internal dan psikologis. Anak-anak di usia ini juga cenderung mengidentifikasikan diri mereka berdasarkan karakteristik-karakteristik sosial dan perbandingan sosial. 1. Keluarga. Anak-anak masa pertengahan dan akhir hanya memiliki waktu yang relatif sedikit dengan orang tuanya. Sedikit waktu untuk mendapat asuhan, bimbingan, pengajaran membaca, berbicara dan bermain. Anakanak lebih menghabiskan waktunya dengan teman-teman sebayanya. 2. Perkembangan Relasi teman sebaya. Sepanjang masa pertengahan dan akhir anak-anak, anak-anak lebih banyak meluangkan banyak waktu untuk bersama dengan temanteman sebayanya, bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Seperti halnya dengan masa awal anak-anak, berinteraksi dengan teman sebaya merupakan aktivitas yang banyak menyita waktu anak selama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 masa pertengahan dan akhir masa kanak-kanak. Di sisi lain, teman sebaya, baik di lingkungan rumah maupun sekolah, juga merupakan pihak yang seringkali dikatakan memberikan pengaruh buruk pada perilaku anak. Bukan berarti pergaulan mereka kemudian harus dibatasi, karena anak tetap memerlukan teman untuk melatih kemampuannya bersosialisasi dan kematangan emosinya. Persahabatan anak-anak mengandung 6 fungsi yaitu: kawan, dorongan, semangat, dukungan fisik, dukungan ego, perbandingan sosial, keakraban dan afeksi. 3. Sekolah. Di samping keluarga dan teman-temannya sekolah juga mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi perkembangan selama pertengahan dan akhir masa kanak-kanak. Interaksi dengan guru dan teman sebaya di sekolah, memberikan suatu peluang yang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan sosial, memperoleh pengetahuan tentang dunia serta mengembangkan konsep diri sepanjang masa pertengahan dan akhir masa kanak-kanak (Santrock, 2002). c. Perkembangan Moral. Menurut Piaget perkembangan moral anak-anak kecil ditandai oleh moralitas heteronom dan ketika usia 10 tahun mereka akan beralih pada suatu tahap yang lebih tinggi yaitu moralitas otonom. Anak-anak yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 lebih tua percaya bahwa aturan dapat berubah dan sadar bahwa hukuman tidak selalu menyertai suatu perbuatan yang salah. Kolhberg dalam Santrock (2002) mengemukakan bahwa perkembangan moral didasarkan pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap. C. PERKAMPUNGAN SOSIAL PINGIT (PSP). 1. Sejarah. Perkampungan Sosial pingit atau PSP dirintis pada tahun 1965 oleh seorang Frater Jesuit dari Kolese St. Ignatius bernama Benhard Kieser. Sebuah komunitas yang bergerak dalam bidang community development yang hadir untuk memberikan pelayanan sederhana bagi keluarga-keluarga tunawisma pada pasca krisis ekonomi 1965. Berkat bantuan Bapak Sobarjo, gerakan sederhana ini mendapatkan sebidang tanah di tepi sungai winongo yang terus digunakan sebagai pusat kegiatan PSP sampai saat ini. Mulai 1968, aktivitas sosial tersebut mendapat payung hukum oleh lembaga Yayasan Sosial Soegijapranata dari Komisi Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Semarang. Semenjak saat itu dan sampai saat ini aktivitas sosial tersebut lebih dikenal di Yogyakarta sebagai YSS (Yayasan Sosial Soegiapranata), sampai pada tahun 2005, terjadi merger antara YSS dengan Yayasan Realino dan YSS kembali ke nama aslinya yaitu Perkampungan Sosial Pingit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 2. Kegiatan. Perkampungan Sosial Pingit memiliki dua divisi, yaitu divisi pendidikan yang berfokus pada pendampingan pembentukan watak (character building) bagi anak-anak RT 01-03 Pingit dan divisi pengembangan komunitas yang berfokus terhadap pendampingan keluarga tuna wisma supaya siap tinggal kembali di masyarakat. Perkampungan Sosial Pingit memiliki 5 bentuk kegiatan yang bermacam-macam, kegiatan tersebut yaitu: a. Pendampingan orang tua /keluarga. Ada 2 cara pendampingan: 1. Personal, dimaksudkan untuk menjadi teman satu sama lain. 2. Kelompok, membantu resosialisasi, membangun ikatan persaudaraan/ kepedulian satu sama lain dan kerjasama antar warga serta penambahan pengetahuan ataupun ketrampilan. b. Pendampingan anak. Ada 2 jenis pendampingan: 1. Personal. Dimaksudkan untuk menjadi teman sepermainan anak-anak dan dari situ masuk pada proses pendidikan maupun pembelajaran . 2. Kelompok, nampak dalam pendampingan di kelas. Ada beberapa macam kelas baik dari tingkat pendidikan maupun tingkat minat. Maksudnya adalah membuka seluas luasnya kebebasan, aktualisasi diri dan ekspresi diri anak. Pelaksanaan rutin dilakukan pada hari Senin dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 Kamis pukul 19.00-20.30 dan sabtu sore pukul 16.00 untuk kelas gambar. c. Pelayanan kantor. Umumnya menangani beasiswa pendidikan bagi anak-anak, kesehatan, tabungan, dan bantuan-bantuan lain. d. Pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan di tempat penampungan (PSP YSS) di pingit. Dilaksanakan oleh seorang dokter yang dengan sukarela membantu pelayanan kesehatan bagi siapa saja. Biasanya sebulan sekali. e. Rapat (refleksi-evaluasi). Masing-masing volunteers membuat catatan yang dapat disampaikan secara lisan dan tertulis mengenai jalannya kegiatan dan proses yang terjadi dari para dampingan. 3. Anak-anak Perkampungan Sosial Pingit. Anak-anak Perkampungan Sosial Pingit adalah anak-anak dari keluarga yang kurang mampu juga termasuk dalam golongan kaum Sub Urban, yang tinggal di Pingit, tepi kali Winongo dan berada dalam naungan PSP (Perkampungan Sosial Pingit). Jumlah anak menurut data awal tahun 2007 adalah 46 anak, baik yang sekolah maupun yang tidak sekolah. Berdasarkan wawancara dengan salah satu Volunteer PSP, jumlah anak yang aktif pendampingan “Senin-Kamis” hanya sekitar 20 anak. mengikuti kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 a. Karakteristik anak-anak Perkampungan Sosial Pingit Anak-anak Perkampungan sosial Pingit kebanyakan berasal dari keluarga yang kurang mampu, keluarga dengan pendidikan dan ekonomi yang rendah dan biasanya mereka juga ikut bekerja membantu orang tuanya sebagai pemulung, pengamen, dan bahkan pengemis. Meskipun kebanyakan bersekolah, tetapi ada juga yang memilih untuk tidak sekolah atau berhenti sekolah dan bekerja untuk mencari sesuap nasi. Secara fisik, anak-anak Pingit memiliki penampilan yang kumal karena terbiasa hidup atau mencari nafkah di jalan, tetapi ada juga yang cukup bersih. Di sisi lain, anak-anak Perkampungan Sosial Pingit memiliki perilaku yang kurang begitu menerima hadirnya orang-orang baru pada lingkungan mereka, misalnya sikap-sikap yang mereka tunjukkan pada volunteer-volunteer baru di PSP. Teriakan, caci maki, saling mengejek, bahkan berkelahi sangat akrab dengan kehidupan keseharian mereka. Selain kepada teman-teman anak, perilaku tersebut juga sering dilakukan anak-anak PSP kepada volunteers PSP. Anak-anak PSP memiliki perilaku yang keras, sulit mengalah dengan orang lain, suka mencari perhatian dengan berperilaku yang memancing perhatian dan juga cenderung mau menang sendiri dan susah untuk diatur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 b. Realitas anak-anak Perkampungan Sosial Pingit Permasalahan anak yang terjadi di Perkampungan Sosial Pingit antara lain adalah sebagai berikut (Notulensi rapat divisi pendidikan, Selasa 17 Februari 2004): 1. Anak-anak yang kurang akrab. 2. Anak-anak gaduh, ramai, berkelahi: dimungkinkan karena kurangnya perhatian, cemburu, iri, ketergantungan teman akrab, pada dasarnya memang jahil, suka mengganggu dan menang sendiri. 3. Kemampuan membahasakan emosi kurang. 4. Anak sulit diajak untuk berkembang. Fakta menunjukkan bahwa prestasi akademis semakin berkurang. Kegagalan ini meliputi: ‐ Kegagalan akademis (kekurangan uang dan dukungan dari orang tua). 3. Kegagalan kemampuan dasar dalam mengembangkan ketrampilan (kurang uang dan akses untuk menampilkan ketrampilan) 4. Kegagalan dalam interaksi sosial. 5. Konsentrasi belajar anak berkurang karena: karakter diri anak yang bersangkutan, pertemanan dengan orang yang dekat serta sarana belajar dan metode pendampingan yang kurang. 6. Anak yang sudah sekolah sering tidak mau diajak belajar: kemungkinan besar bagi mereka yang berhobi menggambar (nilai +) tapi ada juga yang menempatkan belajar untuk menghindari orang tua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 7. Hidup dalam lingkaran kekerasan, baik kekerasan verbal atau fisik. Teladan yang baik dari orang tua masih sangat kurang. Sedangkan permasalahan khusus yang terjadi pada anak yang tidak sekolah adalah: 1. Kondisi yang tidak sekolah mempunyai sikap manja, susah diatur, tidak mau kerja sendiri namun juga tidak mau mandiri. 2. Kondisi anak yang putus sekolah biasanya: mengganggu yang sedang belajar, over acting serta ngobrol serta ngobrol dan kongkow serta nongkrong. 3. Anak yang masih sekolah namun juga turun ke jalan. Anak kelompok ini terkadang bersikap keras, minder, malas dan kasar. Anak-anak yang turun ke jalan dan ngamen lebih dikarenakan masalah ekonomi (dipaksa oleh orang tuanya) atau alasan sosial. D. PERILAKU AGRESIF ANAK-ANAK PERKAMPUNGAN SOSIAL PINGIT. Anak-anak merupakan suatu masa atau usia yang sangat memiliki peranan penting dalam rentang kehidupan. Selain pertumbuhan fisik yang sangat menonjol, perkembangan psikologis juga akan berkembang dalam usia ini. Anakanak belajar sesuatu melalui interaksinya dengan orang-orang terdekat, teman dan masyarakat sekelilingnya. Contoh pertama bagi anak untuk mengenal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 perilaku baik maupun buruk, betul maupun salah, adalah keluarganya yang terdekat. Selain dari keluarganya, munculnya perilaku pada anak-anak adalah juga pengaruh dari lingkungannya. Kondisi masyarakat yang serba keras, kondisi ekonomi yang kurang mampu (miskin), tingkat pendidikan yang rendah serta pola asuh yang kurang baik dan sarat dengan figur-figur yang keras tentu saja akan berpengaruh juga dalam pembentukan perilaku anak. Perilaku agresif mungkin merupakan perilaku yang cukup menonjol dalam lingkungan Perkampungan Sosial Pingit, baik yang terjadi atau dimiliki orang tua atau orang dewasa maupun anak-anak yang tinggal di lingkungan tersebut (Perkampungan Sosial Pingit). Lokasi Perkampungan tersebut juga dimungkinkan mempengaruhi dalam pembentukan watak dan perilaku pada masyarakat PSP khususnya anak-anak. Bagaimana tidak, Perkampungan Sosial Pingit yang terletak di Kampung pingit RT 01/RW 01 Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis sejak dulu memang dikenal sebagai daerah gali atau preman, begitu juga kampung sebelah selatan Pingit yaitu Badran yang dari dulu juga dikenal sebagai daerah gali dan tentu saja sangat mempunyai pengaruh besar terhadap pola masyarakat PSP dan perkembangannya. Hal tersebut juga menjelaskan bahwa sejak kecil anak-anak yang tinggal di daerah tersebut khususnya Perkampungan Sosial Pingit sudah hidup dalam lingkungan keras dan sarat akan perilaku-perilaku agresif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 Uraian di atas menunjukkan bahwa lingkungan sosial anak-anak di Perkampungan Sosial Pingit memiliki karakteristik tertentu yang dapat mempengaruhi perilaku anak-anak, salah satunya adalah perilaku agresif. Dengan kondisi lingkungan orang dewasa yang berpendidikan rendah, tingkat ekonomi yang rendah (miskin), lingkungan pergaulan yang keras, dan lingkungan yang tidak kondusif untuk pengembangan pribadi positif anak tentu saja dapat menimbulkan pengaruh terhadap munculnya perilaku agresif yang cukup tinggi. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti rendahnya tingkat pendidikan, mata pencaharian dan bahkan tingkat ekonomi masyarakat yang cukup rendah juga menjadi faktor pembentukan perilaku anak-anak di sana. Pendidikan yang kurang tepat dari orang tua yaitu dengan membentak-bentak penuh kemarahan dan caci maki sangat memberikan andil dalam pembentukan perilaku pada anak-anak di lingkungan tersebut. Perlakuan yang mereka (anak-anak) dapatkan, yang telah mereka lihat dan bahkan terima dari ketika usia mereka masih kecil membuat anak-anak memiliki perilaku yang sama yang ia tiru dari pemberi perlakuan tersebut. Tak jarang pula perilaku tersebut masih melekat sampai pada usia mereka remaja. Bagaimana tidak, perilaku agresif yang sering mereka temui dan alami, seperti memberikan legalitas pada perilaku agresif mereka dan tak jarang perilaku agresif yang mereka pelajari dan alami tersebut mereka kenakan pada temanteman sepermainan atau sebaya mereka, anak yang lebih kecil dan bahkan pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 orang-orang yang usianya di atas mereka. Di sisi lain, anak-anak dengan keadaan emosional yang masih labil dan sangat memiliki perilaku meniru membuat mereka semakin jauh dari kehidupan normal anak-anak seusia mereka atau masyarakat pada umumnya dan tentu saja memberikan penguatan pada perlaku agresif mereka (anak-anak PSP) dan meskipun sudah adanya pemberian pendampingan dari pihak PSP terhadap anak-anak itu sendiri. Skema 1 :Alur. Anak-anak Perkampungan Sosial Pingit Faktor sosial yang mempengaruhi: Karakteristik Perkampungan Sosial Pingit Perilaku Agresif menyerang secara fisik menyerang suatu objek menyerang secara verbal atau simbolis melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 E. PERTANYAAN PENELITIAN. Untuk mengetahui tingkat perilaku agresif pada anak-anak Perkampungan Sosial Pingit, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran tingkat perilaku agresif pada anak-anak Perkampungan Sosial Pingit? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat pemeriaan (penyandaraan) secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi tertentu (Usman dan Akbar, 2001). Dari uraian tersebut di atas, peneliti akan menggunakan data kuantitatif mengenai variabel yang diteliti, yang didapatkan melalui analisis skor jawaban subyek pada skala sebagaimana adanya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku agresif yang dilakukan atau ada pada anakanak Perkampungan Sosial Pingit, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku secara umum di luar subjek penelitian. B. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini akan digunakan satu variabel penelitian yaitu perilaku agresif anak-anak Perkampungan Sosial Pingit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, oleh karena itu tidak ada kontrol terhadap variabel. 31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini yang dimaksud sebagai perilaku agresif yaitu segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental atau secara verbal dan merugikan atau menimbulkan korban pada pihak lain dan akan diukur dengan skala bentuk perilaku agresif menurut Medinus & Johnson (1976), kemudian akan dilihat bahwa semakin tinggi skor maka semakin tinggi perilaku agresifnya. Bentuk bentuk perilaku agresif yang dipakai dan atau menjadi dasar dalam penelitian ini adalah bentuk atau jenis perilaku agresif yang dikemukakan Medinus dan Johnson (1976), yaitu: a. Menyerang secara fisik (memukul, mendorong, meludahi, menendang, menggigit, memarahi,dan merampas) b. Menyerang suatu objek (menyerang benda mati atau binatang) c. Menyerang secara verbal atau simbolis (mengancam secara verbal, menuntut) d. Melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain. D. Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian dalam penelitian ini adalah Perkampungan Sosial Pingit yang terletak di Kampung pingit RT 0103/RW 01 Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis di tepi Kali Winongo. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan subjek penelitian dengan menentukan terlebih dahulu ciri-ciri atau karakteristik subjek yang menjadi penelitian, pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Azwar, 1992). Peneliti akan mengambil 20 subyek yaitu anak-anak Perkampungan Sosial Pingit (PSP) usia pertengahan dan akhir masa anak-anak atau usia sekolah dasar yang berusia 10 tahun sampai 12 tahun yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Anak-anak yang tinggal di Perkampungan Sosial Pingit. 2. Anak-anak usia 10 – 12 tahun. 3. Mendapat pendampingan di Perkampungan Sosial Pingit dan mengikuti kegiatan belajar “Senin Kamis” E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala yang berbentuk kuesioner yang disebarkan pada subyek penelitian yaitu anak-anak Perkampungan Sosial Pingit. Skala dalam bentuk kuesioner tersebut berisikan item-item yang menampilkan pernyataan-pernyataan berdasarkan variabel penelitian itu sendiri yaitu bentuk-bentuk perilaku agresif menurut Medinus dan Johnson (1976). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 Skala perilaku agresif yang digunakan terdiri dari tiga pilihan jawaban yaitu indikasi penilaian rendah dimulai dari nilai 1 hingga nilai tertinggi 3. Adapun rentang penilaian skala perilaku agresif tersebut adalah sebagai berikut: Sering (1), Kadang-Kadang (2), dan Tidak Pernah (3). Dengan penggunaan kategori jawaban yaitu Tidak Pernah, Kadang- Kadang, Sering, dalam pengukurannya setiap pernyataan atau aitem memiliki kemungkinan memperoleh skor atau nilai yang bergerak dari 1 sampai 3 berdasarkan kategori favorable dan unfavorable. Tabel 1: Skor Berdasarkan Kategori Jawaban Jawaban Skor Favorable Unfavorable Tidak Pernah 1 3 Kadang-Kadang 2 2 Sering 3 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Berikut ini adalah blue print skala perilaku agresif berdasarkan kategori favorable dan unfavorable beserta pendistribusian item skala penelitian. Tabel 2: Distribusi Item No Aspek Item Favorable Jml Jumlah Unfavorable Jml 1 Menyerang secara fisik 1,4,5,12,22,24,45 7 16,29,35,37,40 5 12 2 Menyerang suatu objek 2,7,11,13,14,15,43 7 20,23,27,32,36 5 12 3 Menyerang secara 3,10,17,19,33,38,44 7 9,26,28,41,47 5 12 8,18,25,30,34,42,46 7 6,21,31,39,48 5 12 verbal atau simbolis 4 Melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain TOTAL 28 20 48(100%) F. Validitas dan Reliabilitas. Suatu alat ukur dalam sebuah penelitian hendaklah memenuhi validitas dan reliabilitas supaya alat ukur tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 1. Validitas. Pengujian validitas dalam penelitian diperlukan untuk mengetahui apakah skala yang dibuat mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 Penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam skala penelitian mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh penelitian tersebut, yaitu isinya harus tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Pengukuran validitas isi dilakukan dengan Profesional Judgement (Azwar, 1995) yaitu penilaian validitas terhadap suatu alat ukur yang dilakukan orang-orang yang dianggap ahli dan profesional di bidangnya, dalam hal ini adalah dosen pembimbing skripsi. 2. Seleksi aitem. Seleksi aitem digunakan untuk menentukan aitem mana yang baik dan layak digunaka dalam penelitian. Pengambilan aitem ditentukan dengan melihat koefisien korelasi aitem total tiap aitem yang nilainya lebih dari 0.30, berdasarkan asumsi bahwa aitem yang memiliki daya diskriminasi lebih dari 0.30 adalah baik dan layak digunakan dalam sebuah penelitian (Azwar,1999). Dalam penelitian ini penulis menggunakan kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem-total dengan batasan rix > 0,25, dengan kata lain bahwa koefisien korelasi aitem total tiap aitem yang nilainya > 0,25 adalah yang digunakan atau baik dan layak digunakan. Jika ada aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total < 0,25 maka aitem tersebut dinyatakan gugur karena dinilai memiliki daya diskriminasi rendah. Tabel 4 merupakan hasil pengujian rix. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Table 3: Hasil Analisis Aitem rix Aitem Total > 0,25 1,2,3,4,6,7,8,10,11,12,13,14,15,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,2 42 8,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,40,41,42,43,,45,46,47,48 < 0,25 5,9,16,27,39,44 6 Dari hasil analisis aitem tersebut di atas, aitem-aitem yang lolos seleksi adalah aitem yang memiliki rix > 0,25. Dari perhitungan tersebut diperoleh 42 aitem. Aitem-aitem tersebut adalah aitem yang dipakai. Tabel 4: Distribusi item setelah try out No Aspek Item Favorable Jml Jumlah Unfavorable Jml 1 Menyerang secara fisik 1,4,12,22,24,45 6 29,35,37,40 4 10 2 Menyerang suatu objek 2,7,11,13,14,15,43 7 20,23,32,36 4 11 3 Menyerang secara 3,10,17,19,33,38 6 26,28,41,47 4 10 8,18,25,30,34,42,46 7 6,21,31,48 4 11 verbal atau simbolis 4 Melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain TOTAL 26 16 42(100%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 3. Reliabilitas. Reliabilitas pada dasarnya bertitik tolak dari konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Tingginya tingkat reliabilitas dilihat dari tingginya nilai koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien reliabilitas (mendekati angka 1,00) semakin tinggi pula reliabilitasnya dan semakin rendah koefisien reliabilitas (mendekati 0) maka semakin rendah pula reliabilitasnya (Azwar, 2004). Penngukuran reliabilitas dan uji analisis pada penelitian ini dilakukan dengan koefisien alpha (α ) Cronbach dengan menggunakan SPSS 16 for Windows. Hasil estimasi reliabilitas setelah seleksi aitem diperoleh Alpha Cronbach sebesar 0,940. H. Metode Analisis Data Metode analisis yang akan digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode statistik deskriptif yang meliputi penyajian data melalui tabel, perhitungan nilai maksimum, nilai minimum, mean teoritis, mean empiris, standar deviasi, perhitungan prosentase, deskripsi tentang rerata mean empirik dan kategorisasi perilaku agresif. Hasil penelitian ditentukan dengan membandingkan antara Mean teoritik dan Mean Empirik peruntuk mengetahui data tingkat perilaku agresif. Berikut ini adalah hasil perhitungan data teoritik dengan N item = 42 a. Skor minimum : 42 x 1 = 42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 b. Skor maksimum : 42 x 3 = 126 c. Range : 126 – 42 = 84 d. Standar Deviasi (σ) : 84 6 : 126 + 42 2 = 14 e. Mean teoritik (µ) = 84 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2009, pengambilan data dilakukan di Perkampungan Sosial Pingit Yogyakarta yang ditujukan pada anakanak usia sekolah dengan batasan usia psikologis antara 6-12 tahun atau middle and late chilhood akan tetapi peneliti hanya menggunakan anak-anak dalam usia sekolah kelas 4-6 sekolah dasar. Karena jumlah subyek yang ada adalah 20, maka peneliti menggunakan subyek lain dengan usia yang sama sebanyak 20 orang untuk keperluan seleksi aitem. Jumlah skala yang disebar adalah sebanyak 40 yang meliputi 20 angket pada subyek penelitian yang akan diolah dan 20 subyek tambahan dengan tingkat usia yang sama. Tabel 5: Tabel Demografis Sampel Penelitian Usia Usia Laki-laki Perempuan 10 tahun 1 2 3 11 tahun 3 3 6 12 tahun 4 7 11 8 12 20 40 Jumlah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 B. Analisis Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Rerata Tingkat Perilaku Agresif. Tabel 6: Tabel Deskripsi Data Penelitian Keterangan Teoritik Empirik 20 N Minimum 42 61 Maksimum 126 113 Mean 84 89,75 SD 14 15,155 Dari data tersebut di atas diketahui bahwa mean empirik (89,75) lebih besar atau lebih tinggi daripada mean teoritik (84) ini berarti bahwa secara umum anak-anak Perkampungan Sosial Pingit memiliki Perilaku agresif yang tinggi. Tingkat signifikan dari perbedaan mean tersebut adalah seperti terlihat pada table berikut ini: Table 7: Uji T One-Sample Statistics N VAR00001 Mean 20 89.75 Std. Deviation 15.155 Std. Error Mean 3.389 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 One-Sample Test Test Value = 96 D t a VAR0000 -1.844 1 r df Sig. (2tailed) 19 Mean Difference .081 -6.250 95% Confidence Interval of the Difference Lower -13.34 Upper .84 dari uji t yang dilakukan, diperoleh taraf signifikansi 0,081 dan deketahui bahwa 0,081>0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan sehingga asumsi diterima dan berarti perilaku agresif subyek adalah dalam kategori tinggi. Dari hasil tersebut, maka dapat diartikan bahwa subyek yaitu anakanak usia pertengahan dan akhir di Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegijapranata memiliki kecenderungan melakukan atau memiliki perilaku agresif yang berada dalam tingkat tinggi. 2. Kategorisasi Perilaku Agresif. Jika dibuat kategorisasi berdasarkan perhitungan mean teoritik, kemudian membagi penskoran nilai total masing masing subyek atau membuat suatu kategori jenjang sebagai berikut: Kategori tinggi : 98 < X Kategori sedang : 70 < X < 98 Kategori rendah : X < 70 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Berdasarkan jumlah subyek yang dipakai yaitu 20, maka diperoleh kategorisasi seperti dalam tabel berikut: Tabel 8: Kategorisasi perilaku agresif Kategori N % Tinggi 5 25% Sedang 12 60% Rendah 3 15% Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 20 orang anak-anak Perkampungan Sosial Pingit usia middle and late childhood atau pertengahan dan akhir masa anak-anak. Setelah dilakukan pengolahan data dan ditentukan kategori jenjangnya, maka diketahui bahwa 5 anak (25%) termasuk dalam kategori tinggi, 12 anak (60%) termasuk dalam kategori sedang dan 3 anak (15%) memiliki perilaku agresif yang termasuk dalam kategori rendah. 3. Deskripsi Rerata Setiap Aspek Bentuk Perilaku Agresif. Table 9: Deskripsi Data Setiap Aspek Bentuk Perilaku Agresif Keterangan Menyerang secara fisik Menyerang suatu objek Menyerang secara verbal atau simbolis N Mean Empirik Rerata Mean Empirik 10 21,25 2,125 11 22,55 2,05 10 23,30 2,33 Melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain 11 22,65 2,059 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Dari hasil tersebut di atas terlihat bahwa pada setiap komponen bentuk perilaku agresif diketahui bahwa rerata mean empirik yang cenderung merata. Hal ini berarti bahwa subyek melakukan perilaku agresif yang relatif merata dari bentuk-bentuk perilaku agresif tersebut. Hal tersebut terlihat pada besarnya mean empirik pada setiap aspek yang tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Jika dilihat dari besarnya rerata mean empirik per aspek, bentuk perilaku agresif menyerang secara verbal atau simbolik memiliki rerata mean empiri yang tertinggi yaitu 2,33. Pada urutan ke dua yaitu menyerang secara fisik dengan rerata mean 2,125 kemudian melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain dengan rerata mean empirik 2,059 dan pada urutan terakhir yang memiliki rerata mean empirik terendah adalah pada bentuk perilaku agresif menyerang suatu obyek yaitu 2,05. Dari besarnya rerata mean empirik tersebut dapat dilihat bahwa perilaku menyerang suatu obyek lebih rendah atau lebih kecil untuk dilakukan subyek, sedangkan perilaku agresif yang lebih sering dilakukan atau lebih adalah perilaku menyerang secara verbal atau simbolik dan perilaku yang lain lebih dalam kisaran yang sama. Hal tersebut bisa diartikan bahwa anak-anak Perkampungan Sosial Pingit YSS cenderung lebih memiliki perilaku agresif berupa menyerang secara verbal daripada secara fisik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 C. Pembahasan. Anak usia pertengahan dan akhir secara formal sudah memiliki hubungan dengan dunia yang lebih luar dan kebudayaannya (Santrock, 2002). Dalam kontek pembentukan perilaku agresif, dunia luas sangat berpotensi terhadap pembentukan perilaku agresif pada anak. Kondisi lingkungan yang ada di Perkampungan Sosial Pingit yang sangat penuh dengan budaya keras dan agresif akan sangat membentuk perilaku agresif pada anak. Dalam perkembangan sosialnya, anak-anak usia ini cendrung mengidentifikasikan dirinya berdasarkan karakteristik sosial dan perbandingan sosialnya (Santrock, 2002). Kecenderungan untuk memperlihatkan perilaku agresif akan muncul secara mencolok pada masa anak-anak. Perilaku tersebut biasanya muncul dalam interaksi sosialnya dalam bentuk perilaku seperti marah, bermusuhan, bertengkar, mengancam orang lain, menghancurkan barang orang lain, membanting mainan, atau menyerang secara fisik (Setyandari, 2002). Jika dilihat berdasarkan kategorisasi, dari 20 subyek 5 (25%) anak memiliki perilaku agresif yang tinggi, 12 (60%) dalam kategori sedang dan 3 (15%) anak memiliki perilaku agresif yang rendah. Hal ini bisa diartikan bahwa perilaku agresif anak-anak Perkampungan Sosial Pingit sebagian besar adalah di atas rata-rata. Hal tersebut disebabkan oleh faktor lingkungan yang sangat mendukung akan kemunculan perilaku agresif pada anak-anak tersebut. Dari penelitian juga didapatkan 15% subyek memiliki perilaku agresif yang rendah. Kategori rendah berarti bahwa perilaku agresif anak-anak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 cenderung tidak muncul atau anak jarang melakukan perilaku agresif. Meskipun banyak perilaku perilaku kekerasan dan agresif di lingkungan pergaulan mereka, akan tetapi anak mampu melakukan kontrol diri atau pengendalian diri untuk tidak melakukan perilaku agresif. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik anak usia pertengahan dan akhir yang dikemukakan Havighurst (dalam Astuti & Lubis, 2009) dimana anak mulai membentuk sikap positif terhadap dirinya sendiri dan mulai mengembangkan hati nurani, moralitas dan sistem nilai. Selain dikarenakan kcenderungan pribadi anak untuk tidak melakukan perilaku agresif, hadirnya pendampingan dan volunteers di Perkampungan Sosial Pingit juga ikut andil dalam penurunan atau kontrol terhadap munculnya perilaku agresif anak tersebut. Dalam masa pertengahan dan akhir anak-anak lingkungan sosial adalah sangat memberikan pengaruh dalam perilakunya. Faktor-faktor penentu perilaku agresif yang utama adalah rasa marah, dan proses belajar respons agresif. Proses belajar tersebut dapat terjadi melalui langsung terhadap respons agresif atau melalui imitasi (Sears, 1991). Social learning theory menyebutkan bahwa agresi dipelajari dari contoh-contoh perbuatan agresif, contoh-contoh yang dimaksudkan adalah perilaku agresif yang ada di masyarakat dan sering dijumpai di lingkungan masyarakat. Tak bisa dipungkiri bahwa kondisi sosial Perkampungan Sosial Pingit yang merupakan daerah miskin, keluarga kelas bawah yang tergolong tidak berpendidikan dan sangat dekat dengan kekerasan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 kekurangan dan kemiskinan sangat mempengaruhi perilaku anak-anak di lingkungan tersebut. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian diketahui bahwa mean empirik yang lebih besar dari mean teoritik (89,75 > 84) yang dapat diartikan bahwa anak-anak Perkampungan Sosial Pingit memiliki perilaku agresif. Perilaku agresif yang terjadi adalah peirlaku menyerang secara fisik, menyerang suatu obyek, menyerang secara verbal atau simbolis, serta melanggar hak milik atau benda orang lain. Hal tersebut selaras dengan apa yang dikemukakan oleh Setyandari di atas bahwa pada masa anak-anak ada kecenderungan untuk memperlihatkkan perilaku agresif secara mencolok. Jika dilihat berdasarkan analisis setiap aspek bentuk perilaku agresif, anak-anak Perkampungan Sosial Pingit lebih cenderung melakukan perilaku agresif menyerang secara verbal atau simbolik. Hal tersebut ditunjukkan dengan rerata mean pada bentuk perilaku tersebut yang lebih tinggi dari bentuk perilaku yang lain yaitu 2,33. Hal tersebut dikarenakan seiring dengan pertambahan usia anak, perilaku agresif yang terjadi juga akan berubah. Anak-anak tidak lagi melakukan perilaku agresif secara fisik tetapi lebih pada perilaku agresif secara verbal atau simbolik misalnya dengan mengejek, menghindar atau perilaku penolakan (Setyandari, 2002). Bukan berarti bahwa subyek tidak melakukan perilaku agresif lain karena hasil rerata setiap bentuk perilaku agresif dalam penelitian cenderung merata yaitu 2,125 untuk perilaku menyerang secara fisik, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 2,05 untuk menyerang suatu obyek, dan 2,059 untuk melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain. Salah satu faktor penentu terjadinya perilaku agresif adalah pembelajaran respon agresif yang bisa terjadi secara langsung maupun imitasi (Sears, 1991). Anak-anak Perkampungan Sosial Pingit secara langsung maupun tidak belajar respon agresif dari lingkungan sekitar mereka yang sarat akan perilaku keras dan agresif. Kurangnya teladan yang baik terhadap anak juga memberikan andil terhadap kemunculan perilaku agresif pada anak. Perilaku agresif pada anak-anak Perkampungan Sosial Pingit juga muncul karena frustrasi. Frustrasi adalah hambatan dalam pencapaian tujuan. Sebagai contohnya adalah ketika anak tidak bersekolah dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang tidak mendukung. Anak menjadi berperilaku agresif. Hal tersebut terlihat ketika mereka ada dalam kegitan “senin Kamis”. Anak yang tidak bersekolah cenderung untuk susah di atur atau bahkan mengganggu teman yang sedang belajar sebagai representasi dari perilaku agresif verbal dan simbolis mereka. Perilaku agresif secara fisik juga terjadi pada anak-anak Perkampungan Sosial Pingit. Perilaku seperti berkelahi yang dikarenakan anak yang kurang akrab membuat anak menjadi sulit untuk diajak menciptakan kondisi lingkungan yang baik. Dengan hadirnya kegiatan pendampingan di PSP dapat memberikan bagi anak-anak tersebut yang berpengaruh pada perilaku agresif mereka sehingga sebagian perilaku agresif anak Perkampungan Sosial Pingit adalah berbentuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 verbal atau simbolis. Hal tersebut dikarenakan bahwa perilaku agresif verbal atau simbolis secara sosial cenderung lebih mudah diterima oleh orang lain. Dalam perkembangan sosialnya, anak-anak dalam usia pertengahan dan akhir akan lebih banyak meluangkan waktu bersama dengan teman-teman sebayanya daripada dengan orang tuanya yang tentu saja akan mempermudah pendamping untuk memberikan kegiatan dalam rangka pengurangan atau penekanan perilaku agresif pada anak. Di sisi lain proses pergaulan atau interaksi dengan teman sebayanya itulah yang dimungkinkan dapat membentuk perilaku anak yang dalam hal ini adalah perilaku agresif dimana ketika kebanyakan anak (teman sebayanya) melakukan perilaku agresif, maka perilaku agresif tersebut akan cenderung diperkuat. Dalam usianya, anak usia pertengahan dan akhir sudah mulai membentuk atau mengembangkan sikap positif terhadap dirinya sendiri dan mulai mengembangkan hati nurani, moralitas dan sistem nilai (Havigurst dalam Astuti dan Lubis, 2009). Hal tersebut yang kemudian mendasari bahwa bentuk perilaku agresif verbal dan simbolik lebih dominan pada anak-anak Perkampungan Sosial pingit yang ditunjukkan dengan rerata mean empirik yang lebih tinggi dari bentuk yang lain (2,33). Pendampingan yang ada dan diperuntukkan bagi anakanak Perkampungan Sosial Pingit itu sendiri juga memiliki andil dalam pengembangan sikap-sikap tersebut di atas. Dengan kata lain bisa menjadi filter dari faktor penyebab perilaku agresif seperti tindakan orang lain yang cenderung memicu kemunculan perilaku agresif pada diri si penerima (provokasi) dan juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 pengaruh lingkungan fisik. Hal tersebut diperkuat oleh Santrock (2005) yang menyebutkan bahwa interaksi dengan guru dan teman sebaya di sekolah, memberikan suatu peluang yang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan sosial, memperoleh pengetahuan tentang dunia serta mengembangkan konsep diri sepanjang masa pertengahan dan akhir masa kanak-kanak. Secara umum dari penelitian, anak-anak Perkampungan Sosial Pingit melakukan keempat bentuk perilaku agresif berupa menyerang secara fisik, menyerang suatu objek, menyerang secara verbal atau simbolis, dan melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain yang ditunjukkan oleh tidak adanya perbedaan yang mencolok pada rerata mean empiriknya (2,125; 2,05; 2,33; 2,059). Hal tersebut didukung oleh mean empirik yang lebih tinggi dari mean teoritik (89,75 > 84) yang berarti anak-anak Perkampungan Sosial Pingit memiliki perilaku agresif yang berada pada tingkat sedang sampai tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Berdasarkan penelitaian yang telah dilakukan dan analisis data setiap bentuk perilaku agresif pada anak-anak usia pertengahan dan akhir atau usia sekolah di Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegijapranata, dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak usia pertengahan dan akhir atau usia sekolah di Perkampungan Sosial Pingit memiliki perilaku agresif yang sedang atau di atas rata-rata dan lebih banyak melakukan perilaku agresif menyerang secara verbal atau simbolik. B. Saran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan data yang telah diperoleh, maka diajukan saran sebagai berikut : 1. Bagi anak-anak Perkampungan Sosial Pingit Anak-anak Perkampungan Sosial Pingit YSS diharapkan lebih bisa melakukan atau mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif baik di Perkampungan Sosial Pingit YSS (kegiatan Senin Kamis) maupun di ligkungannya untuk lebih mengurangi dan atau lebih bisa untuk mengontrol perilaku agresifnya tersebut. 51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 2. Bagi Volunteers. Diharapkan untuk lebih memberikan pendampingan yang intensif terhadap anak-anak Perkampungan Sosial Pingit YSS dan menyediakan atau memberikan program-program yang mampu untuk menekan perilaku agresif anak-anak tersebut. 3. Bagi peneliti yang akan datang Agar penelitian memiliki hasil yang lebih baik, peneliti diharapkan menambah metode dengan metode lain seperti wawancara untuk mendapatkan lebih banyak data dan meningkatkan validitas dan reliabilitas data. C. Keterbatasan Penelitian. Peneliti menyadari akan masih banyaknya kekurangan dalam penelitian ini. Kekurangan dalam penelitian ini meliputi keterbatasan jumlah subyek penelitian dan dimungkinkan adanya social desirability yang menyebabkan validitas dan reliabilitas skala masih tergolong rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Astuti, Indria dan Lubis, Nur Rachmawati (2009). Artikel, Tugas Perkembangan: Pekerjaan Rumah Seumur Hidup Azwar, S. (1992). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bandura, A. (1973). Aggression a social leraning analysis. New Jersey : PrenticeHall,Inc. Baron, A. R. & Byrne, D. (1995). Social Psychology Understanding Human Interaction (7th edition). Untied States of America : Allyn & Bacon. Baron, A. R. & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial Jilid 2 (Ed.3). Jakarta : Penerbit Erlangga. Berkowitz, L. (1980). A Survey of Social Psychology (2nd ed.). USA : Holt Rinehart & Winston. Berkowitz, Leonard. (1995)..Agresi 1, Sebab dan Akibatnya. Jakarta: Pustaka Pressindo. Chaplin, J.P. (2002). Dictionary of Psychology (Kamus Lengkap Psikologi diterjemahkan oleh Dr. Kartini Kartono). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Hall, C. S. & Lindsey, G. (1993). Teori-Teori Psikodinamik (Klinis) (A. Supratiknya, Editor) Yogyakarta : Kanisius. (Buku asli terbit tahun 1978) Helmi, Avin Fadilla & Soedardjo. (1998). Beberapa perspektif perilaku agresif. Buletin Psikologi, Tahun VI, Nomor 2, Desember, hal 9. Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia (Sarwono, S.W. editor). Jakarta: Eresco. Konsep Perilaku Kekerasan, Pengertian Perilaku Kekerasan. Sumber: Buku Keperawatan Jiwa oleh Iyus Yosep, S.Kp., M.Si (dosen Keperawatan Jiwa FIK UNPAD) http://nersjiwa.blogspot.com, diunduh 19 Maret 2008. Krahe`, B. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Medinnus, G.R., & Johnson, R.C. (1976). Child & Adolescent Psychology, 2nd edition. Canada: John Wiley & Son, Inc. 53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 NN, (2007).Aggression. http://www.webspace.ship.edu. Diunduh tanggal 17 Maret 2008. Notulensi rapat Divisi pendidikan PSP YSS, Selasa 17 februari 2004 Perkampungan Sosial Pingit - Yogyakarta. http://www.psp.or.id, diunduh 12 Januari 2008. Santrock, John W.(2002). Life-Span Development:Perkembangan Masa Hidup (Ed.5). Jakarta: Erlangga. Sarwono, Sarlito Wirawan (2002). Psikologi Sosial: Individu dan teori-teori psikologi sosial (cet.3). Jakarta: Balai Pustaka. Sears, D. O., Freedman, J. L. & Peplau, L. A. (2000). Psikologi Sosial Jilid 2 (Ed. 5). Jakarta : Penerbit Erlangga. Sindhunata. (2001). Bermimpi Bersama Anak-anak Tepi Kali Winongo – Geliat Ekspresi Tepi Kali Winongo. Yogyakarta: PSP Yayasan Sosial Soegiyopranoto. Tim Pustaka Familia.(2006). Menyikapi perilaku Agresif Anak. (Pengantar: Anantasari, S.Psi., M.Si.). Yogyakarta: Kanisius. Trihendradi, C. (2009). Step by Step SPSS 16: Analisis Data Statistik (Ed.2). Yogyakarta : Andi Usman, Husaini & Akbar, Purnomo Setiady. (2001). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 SKALA PERILAKU AGRESIF UJI COBA PENELITIAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 Di bawah ini adalah pernyataan-pernyataan yang harus anda isi dengan cara member tanda silang [X] pada salah satu dari 3 (tiga) kotak yang tersedia di sampingnya sebagai respon. Tiap jawaban mewakili perilaku anda terhadap pernyataan di depannya. SR untuk SERING, KD untuk KADANG-KADANG, dan TP untuk TIDAK PERNAH. Contoh : No Pernyataan SR 1 Saya akan mendorong teman yang tidak saya sukai jika KD TP dia berada dekat dengan saya Jika anda menjawab sering untuk pernyataan tersebut, maka yang anda lakukan untuk menjawabnya adalah memberi tanda silang di bawah kotak yang bertuliskan SR. sehingga anda menjawab seperti ini: No Pernyataan SR 1 Saya akan mendorong teman yang tidak saya sukai jika X KD TP dia berada dekat dengan saya Pada kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah, semua terserah pada anda pribadi. Jawablah benar benar sesuai dengan pendapat anda pribadi. SELAMAT MENGERJAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 No Pernyataan 1 Jika seseorang memukul saya, saya akan balas memukulnya Ketika saya marah, saya memukul benda-benda di sekitar saya Saya misuh-misuh (mengumpat) jika situasi membuat saya tidak nyaman atau tidak saya suka Saya memukul orang yang mengganggu teman atau saudara saya Saya cepat melupakan pertengkaran dengan teman 2 3 4 5 SR 9 Saya menghindari perbuatan merusak benda atau barang teman saya jika sedang marah terhadapnya Katika saya marah, saya menyobek-nyobek kertas yang ada di meja Saya merebut barang milik teman jika saya menginginkannya Saya membiarkan orang yang membentak saya 10 Saya membuat gaduh agar teman saya tidak bisa belajar 11 Saya membanting sesuatu jika sedang marah 12 14 Ketika saya marah pada seseorang, saya akan memukulnya Saya merusak barang kesayangan teman saya jika saya marah terhadapnya Saya merusak peralatan belajar jika marah 15 Saya pergi sambil membanting pintu jika marah 16 Ketika saya marah saya akan menyendiri dan menghindari orang lain Saya menjelek-jelekkan orang lain yang tidak saya sukai 6 7 8 13 17 18 19 Saya merusak alat tulis teman saya mengganggu/membuat saya marah Saya berteriak-teriak/membentak jika marah jika dia 22 Saya menghindari perbuatan merusak benda di sekitar saya jika sedang marah Saya membiarkan teman yang merusak barang milik saya meski saya sebenarnya marah terhadapnya Saya memukul teman yang meledek saya 23 Saya menerima setiap perlakuan buruk teman-teman saya 20 21 KD TP PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Saya tetap memarahi teman yang bersalah kepada saya meskipun dia sudah minta maaf Saya merusak mainan teman saya jika dia membuat saya marah/mengganggu Saya tetap mengikuti kegiatan meskipun harus bersama teman yang tidak saya suka Jika saya marah, saya langsung pergi meninggalkan tempat tanpa melakukan apapun Ketika ada teman yang mengganggu saya, saya akan mengatakan kalau dia mengganggu Saya tidak mudah marah meski saya diperlakukan dengan tidak baik Saya menukar barang milik saya dengan milik teman karena lebih bagus milik teman saya Saya membiarkan teman yang menggunakan barang kepunyaan saya tanpa ijin, meski sebenarnya saya tidak suka Saya melakukan pekerjaan saya meski saya tidak suka 36 Saya mengancam teman untuk tidak mengatakan bahwa saya yang melakukan salah Saya mempergunakan barang-barang teman saya meski dia tidak mengijinkan Saya bermain dengan siapa saja meskipun dengan teman yang tidak saya sukai Saya berbicara baik-baik jika ada masalah dengan teman 37 Jika saya dipukul saya tidak membalas memukulnya 38 Ketika marah saya menolak berbicara dengan orang atau teman lain Saya minta ijin jika ingin menggunakan barang milik orang lain Saya diam saja ketika diejek oleh teman-teman saya 33 34 35 39 40 41 42 43 44 45 46 Saya mudah marah dan mudah melupakan pertengkaran dengan teman Saya menggunakan barang milik teman meskipun saya juga punya Saya merusak benda-benda di kelas jika saya sedang marah Jika saya diganggu teman, saya menangis agar teman saya itu dimarahi Ketika marah saya meludahi atau menendang seseorang Saya menyembunyikan benda teman saya supaya dia menangis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 47 48 Saya membiarkan perbuatan buruk teman saya kepada saya Saya menghindari perbuatan mengganggu barang atau hak milik teman jika saya sedang marah terhadap teman itu TERIMA KASIH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 DATA UJI COBA PENELITIAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Subyek1 Subyek 2 Subyek 3 Subyek 4 Subyek 5 Subyek 6 Subyek 7 Subyek 8 Subyek 9 Subyek 10 Subyek 11 Subyek 12 Subyek 13 Subyek 14 Subyek 15 Subyek 16 Subyek 17 Subyek 18 Subyek 19 Subyek 20 Subyek 21 Subyek 22 Subyek 23 Subyek 24 Subyek 25 Subyek 26 Subyek 27 Subyek 28 Subyek 29 Subyek 30 Subyek 31 Subyek 32 Subyek 33 Subyek 34 Subyek 35 Subyek 36 Subyek 37 Subyek 38 Subyek 39 Subyek 40 2 1 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 2 1 3 2 1 2 3 3 2 1 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 1 1 1 3 1 2 1 2 1 2 3 1 3 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1 2 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 3 3 1 2 2 3 3 1 3 1 3 1 3 1 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 1 2 2 1 3 1 2 1 2 1 2 2 3 1 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 1 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 3 2 1 3 3 3 1 1 3 2 2 1 2 2 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 3 3 1 3 2 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 3 3 1 3 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 1 2 2 3 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 1 2 1 2 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 1 2 2 1 3 2 1 3 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 3 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 3 2 1 1 3 2 1 2 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 3 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 18 1 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 3 1 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 3 3 1 1 2 1 3 1 2 1 3 1 2 1 1 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 2 1 2 3 2 3 1 1 2 1 2 3 1 3 3 3 2 1 3 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1 1 2 1 2 1 1 3 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 2 3 1 3 2 3 3 3 3 1 1 2 2 3 3 1 2 1 3 1 1 2 3 1 3 2 3 1 3 2 3 2 1 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 3 1 1 3 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 1 2 1 3 3 2 3 1 2 2 1 1 3 2 2 2 2 1 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 3 2 1 3 1 1 2 2 1 2 2 3 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 1 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 1 3 2 3 2 2 1 1 2 1 3 2 1 3 2 1 1 3 2 2 3 1 1 3 2 1 3 2 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2 3 1 2 3 3 1 1 3 1 2 2 3 2 3 1 3 3 1 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1 3 1 1 3 3 2 2 2 3 3 1 3 1 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 1 1 3 1 1 3 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 3 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 1 2 3 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 3 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 1 3 3 3 2 2 2 3 1 3 2 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 2 2 2 1 3 1 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2 3 1 1 2 3 3 2 2 1 2 1 3 2 3 2 3 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 3 1 1 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 3 3 1 2 1 3 3 2 3 1 2 2 1 1 3 2 2 2 2 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 Reliability Scale Case Processing Summary N % 40 100.0 Excluded 0 .0 Total 40 100.0 Cases Valid a Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .925 48 Item Statistics Mean Std. Deviation N Item 1 2.32 .694 40 Item 2 2.15 .662 40 Item 3 2.48 .679 40 Item 4 1.60 .744 40 Item 5 1.82 .813 40 Item 6 1.85 .662 40 Item 7 2.18 .747 40 Item 8 1.90 .871 40 Item 9 2.22 .832 40 Item 10 2.20 .791 40 Item 11 2.50 .599 40 Item 12 1.85 .483 40 Item 13 1.98 .620 40 Item 14 1.75 .670 40 Item 15 2.10 .810 40 Item 16 1.48 .640 40 Item 17 2.68 .526 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 Item 18 1.80 .608 40 Item 19 2.90 .379 40 Item 20 1.70 .648 40 Item 21 2.55 .597 40 Item 22 1.70 .648 40 Item 23 2.58 .636 40 Item 24 2.05 .876 40 Item 25 2.20 .723 40 Item 26 1.95 .783 40 Item 27 1.68 .730 40 Item 28 1.78 .800 40 Item 29 2.62 .586 40 Item 30 1.65 .662 40 Item 31 2.35 .700 40 Item 32 1.68 .764 40 Item 33 2.08 .797 40 Item 34 1.82 .594 40 Item 35 1.98 .733 40 Item 36 2.20 .823 40 Item 37 2.50 .716 40 Item 38 2.45 .677 40 Item 39 1.70 .791 40 Item 40 2.40 .672 40 Item 41 1.85 .770 40 Item 42 2.05 .749 40 Item 43 1.95 .597 40 Item 44 2.02 .891 40 Item 45 2.35 .662 40 Item 46 2.22 .698 40 Item 47 2.75 .439 40 Item 48 1.78 .698 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item- Alpha if Item Deleted Deleted Total Correlation Deleted Item 1 98.00 238.872 .543 .923 Item 2 98.18 239.379 .545 .923 Item 3 97.85 238.079 .594 .922 Item 4 98.73 239.384 .480 .923 Item 5 98.50 260.923 -.403 .932 Item 6 98.48 237.333 .648 .922 Item 7 98.15 236.797 .593 .922 Item 8 98.42 242.558 .283 .925 Item 9 98.10 246.400 .149 .927 Item 10 98.12 234.317 .663 .921 Item 11 97.82 239.994 .573 .923 Item 12 98.48 243.076 .510 .923 Item 13 98.35 241.362 .480 .923 Item 14 98.58 240.763 .471 .923 Item 15 98.23 237.666 .507 .923 Item 16 98.85 246.336 .211 .925 Item 17 97.65 240.797 .608 .923 Item 18 98.52 238.256 .659 .922 Item 19 97.42 246.969 .326 .925 Item 20 98.62 238.446 .606 .922 Item 21 97.78 244.589 .324 .924 Item 22 98.62 238.651 .595 .922 Item 23 97.75 245.269 .267 .925 Item 24 98.28 234.102 .602 .922 Item 25 98.12 236.779 .615 .922 Item 26 98.38 241.881 .349 .924 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Item 27 98.65 244.951 .241 .925 Item 28 98.55 243.895 .258 .925 Item 29 97.70 242.677 .437 .924 Item 30 98.68 237.507 .639 .922 Item 31 97.98 240.948 .440 .924 Item 32 98.65 240.233 .430 .924 Item 33 98.25 232.859 .719 .921 Item 34 98.50 241.949 .470 .923 Item 35 98.35 241.874 .376 .924 Item 36 98.12 236.984 .526 .923 Item 37 97.82 242.404 .362 .924 Item 38 97.88 240.215 .491 .923 Item 39 98.62 246.548 .154 .926 Item 40 97.92 238.840 .564 .923 Item 41 98.48 241.589 .368 .924 Item 42 98.28 238.666 .508 .923 Item 43 98.38 239.420 .607 .922 Item 44 98.30 247.138 .109 .927 Item 45 97.98 238.435 .593 .922 Item 46 98.10 238.144 .574 .922 Item 47 97.58 246.302 .327 .924 Item 48 98.55 238.818 .542 .923 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 DATA PENELITIAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 1 2 3 4 6 7 8 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 Subyek1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 Subyek 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 3 2 2 1 Subyek 3 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 3 2 Subyek 4 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 Subyek 5 1 3 3 1 2 2 3 3 3 2 1 3 1 3 2 3 2 Subyek 6 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 Subyek 7 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 3 1 Subyek 8 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 Subyek 9 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 Subyek 10 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 Subyek 11 2 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 Subyek 12 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 3 1 Subyek 13 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 2 Subyek 14 3 3 3 1 2 3 2 2 3 1 2 1 3 3 2 3 2 Subyek 15 3 2 3 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 3 2 Subyek 16 3 2 3 1 2 2 1 3 3 2 2 2 1 3 2 3 1 Subyek 17 2 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 Subyek 18 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 1 Subyek 19 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 Subyek 20 2 1 3 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 3 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 21 22 23 24 25 26 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 40 3 1 3 1 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 1 1 2 3 2 3 1 2 2 1 1 2 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 1 3 1 1 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 3 1 2 1 3 3 2 3 1 2 2 2 1 1 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 3 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 3 2 3 2 3 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 1 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 1 1 3 2 3 1 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 3 1 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 1 2 1 3 2 3 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 41 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 1 3 3 3 2 2 2 3 42 43 45 46 47 48 3 1 3 1 3 1 1 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 2 1 2 1 3 1 2 3 3 2 3 2 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 2 1 2 2 3 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 JUMLAH 75 75 83 69 91 111 61 97 108 113 86 65 107 95 89 94 95 95 103 83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Reliability Scale Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total % 20 100.0 0 .0 20 100.0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .940 42 Item Statistics Mean Std. Deviation N VAR00001 2.25 .716 20 VAR00002 2.10 .788 20 VAR00003 2.55 .686 20 VAR00004 1.60 .754 20 VAR00005 1.85 .587 20 VAR00006 1.95 .826 20 VAR00007 1.85 .813 20 VAR00008 2.25 .786 20 VAR00009 2.55 .686 20 VAR00010 1.80 .616 20 VAR00011 1.85 .671 20 VAR00012 1.75 .716 20 VAR00013 1.85 .875 20 VAR00014 2.65 .489 20 VAR00015 1.90 .641 20 VAR00016 2.85 .489 20 VAR00017 1.60 .503 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 VAR00018 2.80 .410 20 VAR00019 1.65 .489 20 VAR00020 2.95 .224 20 VAR00021 2.15 .875 20 VAR00022 2.05 .826 20 VAR00023 1.75 .716 20 VAR00024 1.55 .759 20 VAR00025 2.55 .686 20 VAR00026 1.80 .696 20 VAR00027 2.65 .489 20 VAR00028 1.85 .813 20 VAR00029 2.00 .858 20 VAR00030 1.95 .510 20 VAR00031 1.70 .657 20 VAR00032 2.25 .851 20 VAR00033 2.45 .686 20 VAR00034 2.75 .444 20 VAR00035 2.65 .489 20 VAR00036 2.20 .696 20 VAR00037 2.05 .759 20 VAR00038 1.85 .587 20 VAR00039 2.45 .686 20 VAR00040 2.20 .696 20 VAR00041 2.75 .444 20 VAR00042 1.55 .510 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted VAR00001 87.50 215.842 .633 .938 VAR00002 87.65 211.397 .770 .936 VAR00003 87.20 216.063 .651 .937 VAR00004 88.15 221.292 .348 .940 VAR00005 87.90 219.358 .573 .938 VAR00006 87.80 209.116 .832 .936 VAR00007 87.90 215.463 .568 .938 VAR00008 87.50 211.316 .776 .936 VAR00009 87.20 214.695 .721 .937 VAR00010 87.95 216.892 .684 .937 VAR00011 87.90 217.674 .583 .938 VAR00012 88.00 219.158 .471 .939 VAR00013 87.90 213.253 .612 .938 VAR00014 87.10 219.042 .717 .938 VAR00015 87.85 217.082 .645 .938 VAR00016 86.90 223.989 .372 .939 VAR00017 88.15 219.292 .680 .938 VAR00018 86.95 229.418 .007 .941 VAR00019 88.10 222.200 .496 .939 VAR00020 86.80 229.011 .090 .941 VAR00021 87.60 213.305 .610 .938 VAR00022 87.70 208.221 .872 .935 VAR00023 88.00 223.368 .270 .940 VAR00024 88.20 232.484 -.146 .944 VAR00025 87.20 220.800 .412 .939 VAR00026 87.95 216.155 .637 .938 VAR00027 87.10 224.411 .342 .940 VAR00028 87.90 219.253 .405 .940 VAR00029 87.75 212.513 .656 .937 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 VAR00030 87.80 220.800 .568 .938 VAR00031 88.05 223.418 .296 .940 VAR00032 87.50 214.684 .572 .938 VAR00033 87.30 216.958 .605 .938 VAR00034 87.00 227.789 .126 .941 VAR00035 87.10 222.200 .496 .939 VAR00036 87.55 222.682 .313 .940 VAR00037 87.70 222.747 .280 .941 VAR00038 87.90 216.937 .716 .937 VAR00039 87.30 219.905 .457 .939 VAR00040 87.55 216.787 .605 .938 VAR00041 87.00 226.421 .228 .940 VAR00042 88.20 222.379 .462 .939 Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation N of Items 89.75 229.671 15.155 42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 DESKRIPSI DATA PENELITIAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Frequencies Statistics N Valid 20 Missing 0 Mean 89.75 Median 92.50 Mode 95 Std. Deviation 15.155 Range 52 Minimum 61 Maximum 113 VAR00001 Cumulative Valid Frequency Percent Valid Percent Percent 61 1 5.0 5.0 5.0 65 1 5.0 5.0 10.0 69 1 5.0 5.0 15.0 75 2 10.0 10.0 25.0 83 2 10.0 10.0 35.0 86 1 5.0 5.0 40.0 89 1 5.0 5.0 45.0 91 1 5.0 5.0 50.0 94 1 5.0 5.0 55.0 95 3 15.0 15.0 70.0 97 1 5.0 5.0 75.0 103 1 5.0 5.0 80.0 107 1 5.0 5.0 85.0 108 1 5.0 5.0 90.0 111 1 5.0 5.0 95.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 113 1 5.0 5.0 Total 20 100.0 100.0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Frequencies per aspek 1. Menyerang secara fisik Subyek1 Subyek 2 Subyek 3 Subyek 4 Subyek 5 Subyek 6 Subyek 7 Subyek 8 Subyek 9 Subyek 10 Subyek 11 Subyek 12 Subyek 13 Subyek 14 Subyek 15 Subyek 16 Subyek 17 Subyek 18 Subyek 19 Subyek 20 1 2 1 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 1 2 1 1 1 3 1 2 1 2 1 2 3 1 3 1 1 2 2 1 12 1 1 2 1 2 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 22 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 24 1 2 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 2 3 1 3 2 3 3 3 29 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 35 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1 3 1 1 37 2 2 3 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 40 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 45 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 2 3 2 jumlah 18 19 20 16 18 28 14 22 24 27 17 18 26 22 23 24 22 25 25 17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Statistics N Valid 20 Missing 0 Mean 21.25 Median 22.00 18a Mode Std. Deviation 3.998 Range 14 Minimum 14 Maximum 28 Sum 425 Cumulative Valid Frequency Percent Valid Percent Percent 14 1 5.0 5.0 5.0 16 1 5.0 5.0 10.0 17 2 10.0 10.0 20.0 18 3 15.0 15.0 35.0 19 1 5.0 5.0 40.0 20 1 5.0 5.0 45.0 22 3 15.0 15.0 60.0 23 1 5.0 5.0 65.0 24 2 10.0 10.0 75.0 25 2 10.0 10.0 85.0 26 1 5.0 5.0 90.0 27 1 5.0 5.0 95.0 28 1 5.0 5.0 100.0 Total 20 100.0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 2, Menyerang suatu obyek. Subyek1 Subyek 2 Subyek 3 Subyek 4 Subyek 5 Subyek 6 Subyek 7 Subyek 8 Subyek 9 Subyek 10 Subyek 11 Subyek 12 Subyek 13 Subyek 14 Subyek 15 Subyek 16 Subyek 17 Subyek 18 Subyek 19 Subyek 20 2 2 1 2 1 3 2 1 2 3 3 2 1 3 3 2 2 3 2 3 1 7 1 1 1 1 2 2 1 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 11 1 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 13 1 1 1 2 1 2 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 14 1 2 2 1 3 2 1 3 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 15 1 1 1 1 1 3 1 3 2 3 2 1 1 3 2 1 2 3 3 2 20 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 32 2 1 1 2 1 3 2 1 3 2 1 1 3 2 2 3 1 1 3 2 36 1 1 3 1 1 3 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 43 1 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 jumlah 15 15 20 16 22 27 16 28 28 29 24 14 29 27 23 23 24 24 28 19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Statistics N Valid 20 Missing 0 Mean 22.55 Median 23.50 24a Mode Std. Deviation 5.186 Range 15 Minimum 14 Maximum 29 Sum 451 Cumulative Valid Frequency Percent Valid Percent Percent 14 1 5.0 5.0 5.0 15 2 10.0 10.0 15.0 16 2 10.0 10.0 25.0 19 1 5.0 5.0 30.0 20 1 5.0 5.0 35.0 22 1 5.0 5.0 40.0 23 2 10.0 10.0 50.0 24 3 15.0 15.0 65.0 27 2 10.0 10.0 75.0 28 3 15.0 15.0 90.0 29 2 10.0 10.0 100.0 Total 20 100.0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 3. Menyerang secara verbal atau simbolik. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3 1 2 3 2 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 10 2 2 1 1 3 3 1 3 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 17 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 19 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 26 2 1 1 2 1 2 1 1 3 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 3 28 1 2 2 2 3 1 1 3 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 33 3 2 1 1 2 3 1 2 3 3 1 1 3 1 2 2 3 2 3 1 38 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 1 3 3 3 2 2 2 3 47 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 jumlah 21 20 21 17 26 27 17 25 29 25 24 18 23 24 24 25 25 25 25 25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 Statistics N Valid 20 Missing 0 Mean 23.30 Median 24.50 Mode 25 Std. Deviation 3.278 Range 12 Minimum 17 Maximum 29 Sum 466 Cumulative Valid Frequency Percent Valid Percent Percent 17 2 10.0 10.0 10.0 18 1 5.0 5.0 15.0 20 1 5.0 5.0 20.0 21 2 10.0 10.0 30.0 23 1 5.0 5.0 35.0 24 3 15.0 15.0 50.0 25 7 35.0 35.0 85.0 26 1 5.0 5.0 90.0 27 1 5.0 5.0 95.0 29 1 5.0 5.0 100.0 Total 20 100.0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 4. Melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 6 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 3 1 8 2 2 1 1 3 2 1 3 3 3 1 1 3 2 2 1 2 2 1 1 18 1 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 21 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 25 1 1 2 1 2 3 1 3 3 3 2 1 3 3 1 2 2 2 3 2 30 2 2 1 1 2 3 1 2 2 3 2 1 3 1 1 2 2 1 2 2 31 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 34 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 42 3 1 2 2 2 3 1 1 2 3 3 2 2 1 2 1 3 2 3 2 46 1 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 48 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 jumlah 21 21 22 20 25 29 14 22 27 32 21 15 29 22 19 22 24 21 25 22 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Statistics N Valid 20 Missing 0 Mean 22.65 Median 22.00 Mode 22 Std. Deviation 4.392 Range 18 Minimum 14 Maximum 32 Sum 453 Cumulative Valid Frequency Percent Valid Percent Percent 14 1 5.0 5.0 5.0 15 1 5.0 5.0 10.0 19 1 5.0 5.0 15.0 20 1 5.0 5.0 20.0 21 4 20.0 20.0 40.0 22 5 25.0 25.0 65.0 24 1 5.0 5.0 70.0 25 2 10.0 10.0 80.0 27 1 5.0 5.0 85.0 29 2 10.0 10.0 95.0 32 1 5.0 5.0 100.0 Total 20 100.0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 UJI T PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 One-Sample Statistics N VAR00001 Mean 20 Std. Deviation 89.75 Std. Error Mean 15.155 3.389 One-Sample Test Test Value = 96 95% Confidence Interval of the Difference t VAR00001 -1.844 df Sig. (2-tailed) 19 .081 Mean Difference -6.250 Lower -13.34 Upper .84 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI