Modul Kuliah Psikologi Umum INTERAKSI SOSIAL PETA KONSEP: INTERAKSI SOSIAL INTERAKSI SOSIAL Interaksi sosial merupakan suatu proses yang menjadi dasar dalam bertindak dan bereaksi terhadap orang-orang di sekitar kita. Interaksi sosial terdiri dari dua jenis: agresi dan altruisme. AGRESI Agresi adalah perilaku sosial yang bertujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun verbal. FAKTOR-FAKTOR PEMICU AGRESI Biologis, faktor ini berkaitan dengan sifat dasar manusia yang cenderung agresif jika dilihat dari sudut pandang evolusioner, genetik, dan neurobiologis. Dari sudut pandang evolusioner, makhluk hidup, termasuk manusia, memiliki kecenderungan untuk berkuasa atas yang lain dalam rangka mempertahankan diri dan keturunannya sehingga agresi merupakan salah satu bentuk manifestasi dari kecenderungan tersebut. Dari sudut pandang genetika, pada setiap makhluk hidup terdapat gen tertentu yang diduga kuat mempengaruhi kecenderungan untuk berperilaku agresif. Sementara itu, sudut pandang neurobiologis memandang bahwa kerusakan pada sistem saraf pusat (otak) dan sistem hormonal pada suatu organisme akan menyebabkan munculnya perilaku agresif. Modul Psikologi Umum: Interaksi Sosial – Ridwan Prasetyo Psikologis, faktor ini berkaitan dengan proses kognitif dan proses belajar yang menyebabkan seseorang bertindak agresif. Proses kognitif yang memicu perilaku agresif terjadi ketika ada keadaan di sekitar kita yang dipersepsi tidak menyenangkan, seperti rasa sakit, penghinaan, berada dalam kerumunan dan berdesak-desakan, cuaca, dan lainnya. Sementara itu, proses belajar yang memunculkan perilaku agresif adalah ketika seseorang mengimitasi perilaku agresif dari sekitarnya (baik langsung ataupun melalui media) dan mendapatkan penguat/reinforcement dari perilaku itu. Sosiokultural, faktor ini berkaitan dengan keadaan ekonomi dan budaya suatu komunitas serta dalam konteks kekinian, peran media juga ikut memicu munculnya perilaku agresif. Komunitas dengan ketimpangan ekonomi yang besar antara si kaya dan si miskin cenderung rentan dengan munculnya perilaku agresif. Pengaruh budaya, seperti budaya maskulinitas pada suatu komunitas, akan memunculkan perilaku agresif ketika peran laki-laki sebagai penopang utama ekonomi dan simbol kehormatan dalam suatu keluarga terganggu atau terhina. Peran media juga dinilai signifikan dalam membentuk perilaku agresif terutama jika dikaitkan dengan faktor psikologis sebelumnya (proses belajar), di mana keterpaparan seseorang terhadap media-media yang menampilkan perilaku agresif dapat memicu perilaku agresif pula (misal: televisi, video game, koran, buku, dan sebagainya). ALTRUISME Altruisme adalah ketertarikan untuk tidak mementingkan kepentingan diri sendiri dalam rangka menolong orang lain. Altruisme merupakan lawan dari egoisme. FAKTOR-FAKTOR PEMICU ALTRUISME Biologis, faktor ini berkaitan dengan penjelasan evolusioner yang menyatakan bahwa setiap makhluk hidup mempunyai sifat menolong terutama pada sesama mereka untuk beradaptasi dan mempertahankan kehidupan mereka. Selain itu, secara genetis, menolong sesama juga berarti mengekalkan gen-gen (unggul) untuk mempertahankan keturunan mereka kelak. Psikologis, faktor ini berkaitan dengan mood dan empati seseorang ketika akan menolong orang lain. Mood atau “perasaan hati” seseorang akan sangat mempengaruhi kecenderungan untuk menampilkan perbuatan altruisme. Sementara itu, empati juga mempengaruhi kecenderungan untuk menolong orang lain karena seseorang merasa bersatu atau manunggal dengan keadaan emosional orang lain. Sosiokultural, faktor ini berkaitan dengan pengaruh ekonomi pasar dan ajaran agama. Pengaruh perkembangan ekonomi pasar mengharuskan seseorang untuk saling percaya pada orang lain (misal dalam konteks belanja online) dan hal ini selanjutnya akan membiasakan seseorang untuk memunculkan perilaku altruisme. Sementara itu, ajaran agama (apapun) selalu menekankan untuk berbuat baik pada sesama sehingga lingkungan dengan pengaruh keagamaan yang kuat akan membuat seseorang menginternalisasi prinsip tersebut dan selanjutnya meningkatkan kecenderungan perbuatan altruisme. Modul Psikologi Umum: Interaksi Sosial – Ridwan Prasetyo