GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN ONSET PADA MASA KANAK DAN REMAJA Pendahuluan • Gangguan tingkah laku pada anak dan remaja, suatu pola tingkah laku yang berkembang dan khas yang menganiaya hak orang lain atau aturan masyarakat pada umumnya. Tingkah laku menetap selama 12 bulan. Etiologi • Banyak faktor yang mempengaruhi dan merupakan interaksi dari faktor yang beragam. • Gangguan yang heterogen merupakan suatu proses perkembangan dan terjadinya diagnosis karena melalui pengaruh lingkungan pada individu yang vulnerable (rapuh) pada usia perkembangan yang kritis. Etiologi • Biologik – aktivitas norepinephrin dan dopamin yang meninggi → tingkah laku agresif • Psikologik – Orangtua dengan perilaku yang sama – Learning behavior • Sosial – Faktor ekonomi kemiskinan GANGGUAN TINGKAH LAKU Gangguan hiperkinetik Gangguan tingkah laku tidak berkelompok Gangguan tingkah laku berkelompok Gangguan perilaku menentang GANGGUAN HIPERKINETIK (GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS) • Ciri-ciri utama ialah berkurangnya perhatian dan aktivitas berlebihan pada lebih dari satu situasi (misalnya : di rumah, di kelas, di klinik) • Berkurangnya perhatian : – terlalu dini dihentikannya tugas dan ditinggalkannya kegiatan sebelum tuntas selesai. – beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain – berkurangnya dalam ketekunan dan perhatian • Hiperaktivitas : – kegelisahan yang berlebihan, khususnya dalam situasi yang menuntut keadaaan relatif tenang. – Anak berlari-lari atau berlompat-lompat sekeliling ruangan, bangun dari duduk/kursi , terlalu banyak bicara dan ribut, atau bicara berbelitbelit • Kesembronoan dalam situasi yang berbahaya dan sikap yang secara impulsif melanggar tata tertib sosial (menganggu kegiatan orang lain, terlalu cepat menjawab pertanyaan yang belum lengkap diucapkan orang, atau tidak sabar menunggu gilirannya) GANGGUAN TINGKAH LAKU • Gangguan tingkah laku berciri khas dengan adanya suatu pola tingkah laku dissosial, agresif atau menentang, yang berulang dan menetap • Contoh-contoh perilaku yang dapat menjadi dasar diagnosis mencakup hal-hal berikut: – – – – – – perkelahian atau menggertak pada tingkat berlebihan kejam terhadap hewan atau sesama manusia perusakan yang hebat atas barang milik orang membakar, pencurian, pendustaan berulang-ulang membolos dari sekolah dan lari dari rumah sangat sering meluapkan temper tantrum yang hebat dan tidak biasa – perilaku provokatif yang menyimpang – sikap menentang yang berat serta menetap. GANGGUAN TINGKAH LAKU TAK BERKELOMPOK • adanya kombinasi perilaku dissosial dan agresif berkelanjutan dalam hubungan anak yang bersangkutan dengan anak-anak lainnya. • Tidak dilakukan bersama dengan kelompok sebaya • Keterkucilan dari dan / atau penolakan oleh, atau kurang disenanginya oleh anak-anak sebayanya • Perilaku yang khas terdiri dari: tingkah laku menggertak, sangat sering berkelahi, pemerasan atau tindak kekerasan, sikap membangkang secara berlebihan, perbuatan kasar, sikap tidak mau bekerjasama, dan melawan otoritas, amarah yang tak terkendali, merusak barang orang lain, sengaja membakar, perlakuan kejam terhadap hewan dan terhadap sesama anak GANGGUAN TINGKAH LAKU BERKELOMPOK • Perilaku dissosial atau agresif berkelanjutan terjadi pada anak yang terintegrasi di dalam kelompok sebayanya. • Ia merupakan anggota yang setia dan mengadakan ikatan persahabatan yang langgeng. GANGGUAN SIKAP MENENTANG • berawal pada anak di bawah usia 9 dan 10 tahun. • Ditandai oleh adanya perilaku menentang, ketidakpatuhan (disobedient), perilaku provokatif • tidak adanya tindakan dissosial dan agresif yang melanggar hukum ataupun melanggar hak asasi orang lain. • cenderung sering kali dan secara aktif membangkang terhadap permintaan atau peraturan dari orang dewasa serta dengan sengaja mengusik orang lain. • Sering mengawali konfrontasi dan menunjukkan sifat kasar sekali, kurang suka berkerja sama, menentang otoritas