CEO RIM Akui Kemenangan Apple dan Google

advertisement
CEO RIM Akui Kemenangan Apple dan Google
Keluhan para investor telah dijawab RIM dengan melengserkan co-founders Jim Balsillie dan
Mike Lazaridis dan menggantinya dengan seorang CEO, Thorsten Heins, pada 23 Januari lalu.
Selain itu RIM juga mengumumkan Barbara Stymiest sebagai chairperson of the board.
Setelah pengumuman CEO baru itu saham RIM kian anjlok hingga 13%. Setelahnya kepada
pers Heins mengatakan bahwa sebagai CEO baru dia akan melakukan perubahan di tubuh
RIM. Karena janji itulah saham RIM kemudian berangsur membaik.
Melalui sebuah wawancara dengan CNBC, Heins mengatakan bahwa RIM memang telah jauh
tertinggal dengan para pesaingnya terutama di pasar Amerika. “Menyakitkan. Sangat
menyakitkan bagi saya melihat RIM kehilangan pangsa pasar di Amerika,” aku Heins. “Ada
sebuah perubahan paradigma dan sayangnya kami tidak mengikuti perubahan itu. Saya sadar
kami telah melakukan kesalahan tapi saya yakin saya ada di sini berjuang untuk RIM.”
Penguasaan Apple dan Google jika digabung menunjukkan 75,6% di pasar smartphone
Amerika. Angka itu ditunjukkan pada periode tiga bulan sampai November 2011 saat saham
RIM merosot hingga 16,6% seperti yang dilaporkan lembaga riset pasar comScore.
Semangat untuk bisa terus berkompetisi yang dimiliki Heins itulah yang diinginkan para
investor. Pada CNBC Heins mengatakan, “Kami ingin menghentikan luka ini.”
Di sebuah wawancara berbeda, Heins mengungkap pada situs CrackBerry bahwa perubahan di
tubuh RIM sedang terjadi dan bahwa RIM saat ini tengah fokus pada kekuatannya sendiri. “Ada
banyak sekali perubahan. Banyak perubahan struktur perusahaan, perubahan software,
software platform, termasuk mendatangkan QNX untuk produk-produk kami. Tidak ada kata
„diam di tempat‟ di RIM. Yang ingin saya jelaskan pada pasar adalah bahwa kami percaya pada
kekuatan kami. Kami adalah BlackBerry, kami adalah integrated solution, hardware, software,
services dan network.”
Heins juga meyakinkan bahwa RIM tahu posisinya di pasar yang penuh persaingan. Dia
menjelaskan bahwa RIM memiliki sebuah tim yang bertugas mengetes produk-produk milik
para pesaing. Dia sendiri juga mengetes iPhone milik Apple, Android smartphones
dan ponsel lain. Kekurangan RIM sejauh ini ada pada fitur dan elemen untuk mendukung user
experience yang sesungguhnya sangat penting bagi kesuksesan sebuah platform.
Dengan keyakinan seperti itu, mampukan Heins menjadikan BlackBerry kembali dilirik
konsumen, terutama di Amerika? Kita nantikan bersama…
Repost dari www.gopego.com
Download