Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG ERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF OLEH IBU YANG BEKERJA DI STIKES BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA Chita Widia, SPd., SKep., MKM Program Studi D-III Keperawatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmlaya Januari 2014 ABSTRAK Manfaat ASI terutama ASI ekslusif umumnya sudah diketahui oleh setiap orang, namun persentase ibu yang menyusui secara ekslusif mengalami penurunan terutama pada ibu bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya faktor ekstenal faktorfaktor yang paling berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI ekslusif pada ibu bekerja di STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya . Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, populasi sebanyak 20 orang diambil sebagai total sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16 dari 20 orang responden mengeluhkan gagal memberikan ASI ekslusif. Lingkungan kerja, kebijakan tempat keja dan praktik IMD ketika sesaat setelah melahirkan berhubungan signifikan.dengan kegagalan ibu dalammemberikan ASI ekslusif. Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya fasilitas penitipan aeak dan kebijakan khusus mengenai ASI ekslusif serta perlu dilakukan penelitian mengenai variabel lain penyebab kegagalan pemberian ASI ekslusif oleh ibu bekerja. Manfaat PENDAHULUAN Anak-anak terutama pada masa bayi ASI terutama ASI ekslusif umumnya sudah diketahui mutlak harus memiliki status gizi yang orang, optimal demi kesehatan dan pertumbuhan menyusui yang baik di masa depannya. Air susu ibu penurunan terutama pada ibu bekerja. (ASI) merupakan makanan bayi yang Penelitian yang dilakukan oleh Rosyanti paling Mutiaraningsih pada 5 wanita bekerja di aman, higienis, praktis dan namun oleh setiap persentase secara ibu ekslusif yang mengalami ekonomis yang sangat menunjang bagi Surabaya pertumbuhan dan perkembangan optimal keterbatasan waktu karena pekerjaan dan bayi. 1 tidak ASI mempunyai manfaat praktis dan psikologis yang sangat perlu dipertimbangkan ketika ibu akan memilih mengungkapkan adanya keluarga dukungan merupakan menunjang para hal ibu memberikan ASI ekslusif. bahwa penuh dari yang tidak bekerja untuk 3 metode pemberian makanan bagi bayinya. Emansipasi dalam segala bidang Selain itu ASI berperan dalam pengaturan serta kenaikan tingkat partisipasi wanita jarak kelahiran.2 dalam angkatan kerja menyebabkan turunnya kesediaan menyusui. Kendala 14 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 suksesnya program pemberian ASI adalah 1.1 Rumusan Masalah kembali bekerja setelah cuti melahirkan. 1) Adakah faktor eksternal yang Kemali ekerja dalam tiga bulan pertama mempengaruhi melahirkan sangat berhubungan dengan pemberian ASI ekslusif oleh ibu penurunan untuk mulai menyusui sebesar yang bekerja di STIKes Bakti 16-18 Tunas Husada Tasikmalaya? % dan pengurangan durasi menyusui sekitar 4-5 minggu.4 2) Apa kegagalan faktor-faktor paling WHO merekomendasikan masa cuti berhubungan dengan kegagalan setidaknya 16 minggu. Di Indonesia pemberian ASI ekslusif pada ibu berdasarkan UU No.13 tahun 2003 tentang yang bekerja di STIKes Bakti ketenagakerjaan, Tunas Husada Tasikmalaya? masa cuti setelah melahirkan 1,5 bulan, semua instansi baik pemerintah maupun swasta mengikuti 1.2 Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui adanya faktor peraturan tersebut.5 ekstenal Jumlah wanita bekerja di Indonesia sekitar 40,74 jiwa, 25 juta pada ibu bekerja di STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya . Perhatian yang memadai diperlukan agar 2) Untuk mengetahui faktor-faktor status ibu bekerja tidak menjadi alasan menghentikan pemberian yang paling berhubungan dengan ASI kegagalan pemberian ASI ekslusif ekslusif.6 Hasil wawancara kepegawaian salah dengan satu pada tanggal, Tunas Husada Tasikmalaya . instansi bentuk dukungan bagi ibu menyusui adalah dengan memberlakukan masa cuti bersalin yang fleksibel yaitu karyawati dapat mengambil cuti setelah masa bersalin, dengan jumlah masa cuti untuk pegawai tetap selama tiga bulan dan untuk pegawai kontrak di sesuaikan dengan kesiapan karyawati tersebut untuk kembali bekerja, rata-rata 1-1,5 bulan. Hal pada ibu bekerja di STIKes Bakti bagian pendidikan kesehatan swasta di Kota Tasikmalaya mempengaruhi kegagalan pemberian ASI ekslusif jiwa diantaranya usia produktif reproduksi. untuk yang tersebut 1.3 Kegunaan Penelitian 1.3.1 Aspek Teoretis 1) Untuk memberikan informasi bahwa ASI ekslusif masih dapat diberikan walaupun ibu bekerja. 2) Menambah kajian ilmu dalam bidang Ilmu Keeperawatan Maternitas terutama tentang faktor fisik lingkungan kerja di perkantoran.. dilakukan agar ibu dapat memerikan ASI nya tanpa terbebani pekerjaan. 15 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 1.3.2 Aspek Praktis Independent variabel. Variabel 1) Memberikan masukkan kepada bebas dalam penelitian ini instansi tempat bekerja untuk adalah memberikan dukungan optimal kurangnya petugas kesehatan, pada dalam meningkatnya prom kebijakan pemerian ASI ekslusif dengan tempat bekerja mengenai ASI cara ekslusif, infomasi dai petugas ibu menyusui menyediakan tempat khusus untuk proses laktasi. 2) Memberikan informasi kepada seluruh karyawati bahwa ASI lingkungan kerja, kesehatan dan praktik IMD di ruang bersalin. 2) Variabel Terikat ekslusif dapat terus diberikan Variabel Terikat adalah variabel walaupun ibu sudah mulai sebagai akibat atau disebut juga bekerja. Dependent Variabel. Variabel terikat dalam penelitian ini METODOLOGI PENELITIAN adalah 3.2.1 Rancangan Penelitian kegagalan pemberian ASI ekslusif. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif eksperimental yaitu penelitian non yang bekerja dengan angka, data berwujud bilangan (skor, nilai, peringkat atau 3.2.3 Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data 1) Cara Kerja : (1) Ijin penelitian dari pihak frekwensi) yang dianalisis menggunakan STIKes Bakti Tunas Husada statistik untuk menjawab pertanyaan atau Tasikmalaya. hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik (2) Wawancara awal dengan dan untuk melakukan prediksi suatu karyawan variabel pengalaman pemberian ASI. tertentu yang dapat mempengaruhi variabel lain. Penelitian ini (3) mengenai Membuat konsep menggunakan pendekatan cross sectional penelitian berdasarkan karena pengumpulan informasi dari subjek wawancara tersebut dan penelitian hanya dilakukan satu kali dalam membuat satu periode waktu. pengisian data. (4) 3.2.2 Identifikasi Variabel responden serta membuat Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel atau tujuan penelitian kepada calon 1) Variabel Bebas lain Menjelaskan formulir disebut juga pernyataan bersedia untuk menjadi responden tanpa ada paksaan dan 16 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 kerahasiaan menjadi jawaban yang berstatus pegawai tetap tanggungjawab dan kontrak yang masih berusia peneliti. (5) produktif, sudah menikah dan Melakukan dan wawancara rekap mengenai dokumen data dibutuhkan yang primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan telah terkumpul diteliti kemudian dilakukan editing, diberi kode dan memasukkannya ke dalam tabulasi data berdasarkan yang diteliti. Selanjutnya memasukkan data dengan menggunakan program bertahap dengan menggunakan: analisa univariat bivariat dan untuk memperoleh data analisis meliputi analisis uraian sebagai berikut : Univariat. Analisis bertujuan untuk melihat deskripsi wawancara dari variabel bebas tempat informasi kerja, yang Pemberian salah dan kegagalan praktik IMD) dan variabel terikat (Kegagalan Pemberian ASI ekslusif). 2) Analisis Bivariat. Analisis digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas informasi kerja, kerja, yang kebijakan Pemberian salah dan kegagalan praktik IMD dan variabel Pemberian terikat ASI kegagalan ekslusif. Dilakukan dengan uji statistik analisis chi square dan odds kuantitatif. 2) Teknik Pengumpulan Data diperoleh yaitu univariabel dan bivariabel, dengan tempat Analisis data Menganalisis data dengan Data kuantitatif lingkungan SPSS. cara ini, (Lingkungan kerja, kebijakan kelengkapannya, (8) 3.2.4 Rancangan Analisis deskriptif yang variabel selama menyusui 1) Analisis Pengolahan data Data pengalamannya penelitian Pengambilan data kuesioner. (7) mengenai Analisis yang digunakan dalam pendahuluan. Data anak untuk dijadikan sebagai studi (6) memiliki dengan ratio (OR) untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan wawancara terhadap karyawati 17 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 dengan kegagalan pemberian yang kompeten dengan program ASI ekslusif dan besar risiko. studi D.III Keperawatan, D.III Analis 3.2.5 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu STIKes Tunas Husada Tasikmalaya. 2) Bulan Akademi Keperawatan dan Akademi Analis Kesehatan sejak tahun 1996. STIKes Bakti Tunas Husada ini berdiri atas November sampai dengan bulan Desember 2013. 3) Alasan S1 dilaksanakan sejak tahun 1993 penelitian: Bakti dan Farmasi. Peralihan status dari penelitian dilaksanakan sebagai berikut: 1) Lokasi Kesehatan pemilihan tempat penelitian: ijin Mendiknas melalui Surat Keputusan Mendiknas No.60/D/O/2004, tanggal 27 April 2004. Berdiri diatas tanah (1) Merupakan tempat penulis milik Yayasan seluas 14.788m2, bekerja, dimana sebagian dengan luas bangunan 6.680m2 besar karyawannya adalah perempuan berusia produktif. sampel mudah, aula : ruang ruang belajar, perpustakaan, serbaguna Tunas 4) Jadwal Penelitian dan sarana dimulai sejak dibuat proposal Husada Tasikmalaya terletak di Jalan Cilolohan No. Jadwal penelitian dimulai sejak draft penelitian hingga penyusunan jurnal hasil penelitian. 36 Tasikmalaya. Sebagian besar lulusannya telah bekerja mengabdikan dirinya diberbagai unit pelayanan kesehatan, antara lain: rumah sakit, puskesmas, laboratorium 4.1 Hasil Penelitian minuman 1) Lokasi Penelitian STIKes Bakti adalah salah klinik, obat, industri 4.1.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Tunas satu lembaga pendidikan kesehatan yang berada perkantoran, dari penunjang lain. STIKes Bakti (3) Jarak terjangkau. Husada terdiri laboratorium, (2) Pengambilan usulan yang di Tasikmalaya yang telah berperan serta dalam penyediaan tenaga kesehatan yang industri makanan dan tersebar di seluruh Jawa Barat, luar Jawa, Jepang, Saudi Arabia dan Kuwait. Seluruh program Studi telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), dan saat ini tercatat sebagai satu-satunya 18 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 institusi pendidikan kesehatan di sudah menikah dan berusia Indonesia yang produktif. Lembaga Sertifikasi memiliki Profesi Sarana perkantoran (LSP) First Party dan menjadi merupakan kebutuhan pokok tempat Uji Kompetensi bagi dalam mahasiswa diploma III Profesi Dharma Perguruan Tinggi untuk Keperawatan Analis memberikan pelayanan kepada bersertifikat mahasiswa dalam pelaksanaan Kesehatan dan yang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Republik Indonesia. kegiatan belajar Tri mengajar. Ketersediaan sarana perkantoran yang representative, aman dan Visi STIKes Bakti Tunas Husada melaksanakan Tasikmalaya adalah nyaman serta didukung oleh sistem pelayanan yang “Menjadi STIKes unggulan di profesional sangat diharapkan Jawa oleh Barat”, dengan Misi semua pihak, baik “Menyelenggarakan Tri Dharma mahasiswa, dosen dan seluruh Perguruan Tinggi yang bermutu karyawan. untuk menghasilkan lulusan 2) Subjek Penelitian yang kompeten dan berdaya Subjek saing. Tujuan STIKes Bakti adalah seluruh ibu yang sudah Tunas adalah menikah, memiliki kelola masih berusia produktif yang yang otonom, bekerja di STIKes Bakti Tunas dan akuntabel, Husada berjumlah 20 orang Husada mewujudkan institusi tata transparan menghasilkan lulusan yang kompeten, berakhlak mulia dan yang pada bekerja penelitian ini anak dan sebagai staf administrasi maupun dosen. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, keunggulan keilmuan serta memiliki mengembangkan dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan. Jumlah karyawan 86 orang terdiri dari tenaga dosen 4.1.2 Analisis 1) Distribusi frekwensi keadaan lingkungan kerja yang mendukung program ASI ekslusif, dapat dilihat pada tabel 4.1 38 orang dan tenaga penunjang sebanyak 48 orang. Mayoritas karyawan STIKes Bakti Tunas Husada adalah perempuan, 19 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 Tabel 4.1 Keadaan lingkungan kerja STIKes Bakti Tunas Husada dapat dilihat pada tabel 4.1 Tempat Bekerja Ada penitipan anak Tidak ada tempat penitipan anak Total N 0 20 Persentase 0 100% 20 100% Tabel 4.1 menunjukkan bahwa seluruh responden sebanyak 20 orang (100%) menyatakan bahwa di lingkungan kerja tidak terdapat tempat penitipan anak. 2) Distribusi frekwensi kebijakan tempat kerja yang mendukung program ASI ekslusif, dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Kebijakan tempat bekerja dalam pemberian ASI Ekslusif pada ibu yang bekerja di STIKes Bakti Tunas Husada dapat dilihat pada tabel 4.2 Kebijakan tempat bekerja Ada Tidak Total N 0 20 20 Persentase 0 100% 100% Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh responden sebanyak 20 orang (100%) menyatakan bahwa tidak ada kebijakan di tempat kerja untuk pemberian ASI ekslusif. 3) Distribusi frekwensi keadaan lingkungan kerja yang mendukung program ASI ekslusif, dapat dilihat pada tabel 4) Distribusi frekwensi keadaan lingkungan kerja yang mendukung program ASI ekslusif, dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Praktik IMD ibu yang bekerja di STIKes Bakti Tunas Husada dapat dilihat pada tabel 4.4 Praktik IMD Ya Tidak Total N 13 7 20 Persentase 65% 35% 100% Tabel 4.4 menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa 13 responden melakukan IMD pada saat segera setelah melahirkan dan 7 responden tidak melakukan IMD pada saat segera setelah melahirkan. 5) Data Kegagalan Pemberian ASI Ekslusif Berdasarkan kuesioner yang diberikan pada responden, didapatkan data bahwa 16 orang dari 20 orang responden gagal memberikan ASI ekslusif. 6) Distribusi frekwensi hubungan antara kebijakan lingkungan tempat kerja, bekerja, infomasi dari petugas kesehatan dan praktik IMD 4.3 Tabel 4.3 Infomasi dari petugas kesehatan mengenai ASI ekslusif pada ibu yang bekerja di STIKes Bakti Tunas Husada dapat dilihat pada tabel 4.3 Informasi Ada Tidak Total N 13 7 20 Persentase 65% 35% 100% Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 13 responden mendapatkan informasi mengenai ASI ekslusif dari petugas kesehatan dan 7 responden tidak mendapat informasi mengenai ASI ekslusif dari petugas kesehatan. 20 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 Tabel 4.5 Hubungan lingkungan kerja, kebijakan tempat bekerja, infomasi dari petugas kesehatan dan praktik IMD dengan kegagalan pemberian ASI ekslusif pada ibu bekerja di STIKes Bakti Tunas Husada ASI ekslusif Variabel Tempat bekerja : Ada tempat penitipan anak Tidak ada tempat penitipan anak Kebijakan tempat bekerja : Ada Tidak Informasi dari petugas kesehatan: Ada Tidak Praktik IMD: Dilakukan Tidak dilakukan Total Ya f Tidak f f 0 4 0 16 0 20 0 4 0 16 0 20 11 4 2 3 13 7 12 3 1 4 13 7 Tabel 4.5 menunjukkan 16 dari 20 responden yang gagal dalam memberikan ASI ekslusif karena tidak adanya penitipan anak di tempat kerja dan tidak adanya kebijakan di tempat bekerja yang mendukung program pemberian ASI ekslusif. 3 responden gagal memberikan ASI ekslusif karena tidak adanya infomasi dai petugas kesehatan mengenai ASI ekslusif dan 4 responden gagal memberikan ASI ekslusif karena kegagalan praktek IMD pada saat segera setelah melahirkan. 7) Rekapitulasi Hasil Penelitian Bivariat Dari beberapa variabel penelitian yang dilakukan analisis bivariat dapat disimpulkan sebagai berikut : Tabel 4.6 Rekapitulasi Variabel terhadap kegagalan pemberian ASI ekslusif Variabel Lingkungan kerja Kebijakan tempat bekerja Informasi dari petugas kesehatan Praktik IMD P 0,031 0,014 Keterangan Berhubungan Berhubungan 0,291 Tidak berhubungan 0,031 Berhubungan Tabel 4.6 menunjukan bahwa ada hubungan antara lingkungan kerja di STIKes Bakti Tunas Husada dengan kegagalan pemberian ASI ekslusif dengan p 0,031 atau < 0,05. Tidak adanya kebijakan tempat bekerja mengenai program ASI ekslusif berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI ekslusif dengan p 0,014 atau < 0,05. Infomasi dari petugas kesehatan mengenai ASI ekslusif tidak ada hubungannya dengan kegagalan pemberian ASI ekslusif dengan p 0,291 yang berarti > 0,05, dilakukannya IMD segera setelah melahirkan berhubungan dengan berhasil atau gagalnya pemberian ASI eklsusif. dengan p 0,031 yang artinya > 0,05. Husada berhubungan signifikan dengan SIMPULAN Berdasarkan penelitian telah kegagalan pemberian ASI ekslusif dengan dilakukan terhadap ibu yang bekerja di p 0,031 atau < 0,05, begitu pula tidak STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, adanya kegagalan pemberian ASI ekslusif adalah mengenai dukungan terhadap program karena tidak adanya fasilitas penitipan ASI anak dan kebijakan yang mendukung dengan kegagalan pemberian ASI ekslusif berhasilnya ekslusif. dengan p 0,014 atau < 0,05. Selain kedua Lingkungan kerja di STIKes Bakti Tunas hal tersebut dilakukannya IMD segera pemberian yang ASI kebijakan ekslusif tempat berhubungan bekerja signifikan 21 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 setelah melahirkan berhubungan dengan http://www.ajcn.org/cgi/content/abstr gagalnya pemberian ASI eklsusif. dengan act/78/2/291?ct. p 0,031 atau > 0,05. 4. Partiwi, Purwanti. Kendala Pemberian ASI Eksklusif, Bedah ASI. SARAN IDI DKI-BP FKUI ; Jakarta 2008. Dengan adanya penelitian ini diharapkan: 1. Dilakukan penelitian 5. lanjutan 6. 7. 8. MDG’s 2015 di Kesehatan RI. Kramer, MS, Kakuma R Infant growth and health outcomes associated with 3 compared with 6 mo of American exclusive Journal breastfeeding, of Clinical Nutrition, Vol. 78, No. 2, August 2003 ______________________________ Facts on Breastfeeding, http://www.who.int/features/factfiles/ breasfeeding/en/index.html. Ditelusur Manajemen Laktasi. Jakarta. 2005. 3. Nutrition. 2013 __________.10 Afrina Sari, Strategi dan Inovasi Departemen Infant nutrition/en. Ditelusur 30 September 9. Indonesia, dalam 2. WHO. http://www.who.int/topics/infant Millenium DAFTAR PUSTAKA Pencapaian Berhubungan dengan Pola Kesehatan Vol XIII No.3. 2003 35, untuk mendukung salah satu Development Goal’s Indonesia. Faktor-faktor Empat Bulan: Jakarta: Media Litang PP no. 33 tahun 2012 Bab V pasal pencapaian Purnamasari. Pemberian ASI pada Bayi Usia ibu yang mendukung program 1. Sinta yang Husada menjadi tempat bekerja sayang tujuan Exclusive World Health Organization, 2002. ekslusif. pemerintah yang tercantum dalam of Consultation. Geneva, Switzerland: ekslusif untuk mendukung PP no. Tunas Duration Breastfeeding, Report of an Expert berkaitan dengan pemberian ASI Bakti Konsep World Health Organization. The Optimal 2. Dilakukan penelitian lainnya yang 3. STIKes S. Jakarta. 2004. pemberian ASI ekslusif. 33 tahun 2012 mengenai ASI Hubertin, Penerapan ASI Eksklusif. EGC ; untuk meneliti variable lain yang dapat mempengaruhi kegagalan Purwanti, dalam 30 September 2013 10. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2010. 11. Perinasia…..2009 12. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 ) 13. Sumadiono Sp. A (K) dalam Allergic dideases in children. Bahan Seminar Alergi Susu Sapi, Februari 2009, FK. UGM. 2009 14. PP No.33 Tahun 2012 22 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 15. Ramaiah, Savitri. ASI dan Menyusui. Kelurahan Harjamukti Kota Depok PT. Bhuana Ilmu Populer ; Jakarta. Tahun 2007. tulis.uinjkt.ac.id/opac/themes/.../detai 16. Roesli, Oetami. ASI Eksklusif. Edisi II, Trubus Agriwidya ; Jakarta. 2004. 17. Roesli, Oetami. Petunjuk Praktis Menyusui, Trubus Agriwidya ; Jakarta. 2005. bagi Dalam l.jsp?id...lokasi, diakses tanggal 25 September 2013 25. Izzatul Arifah, Peran Ayah dalam Praktek Pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep 18. Depkes RI. Banyak Sekali Manfaat ASI 2011, Bayi dan Ibu. http://www.depkes.go.id/index.php/b erita/press-release . Ditelusuri 30 September 2013 Kota Semarang Tahun 2012, Dalam eprints.undip.ac.id/38635/1/4317.pdf, Diakses 25 September 2013 26. Sugiono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.; 2009. 19. Soetjiningsih, DSAK. ASI Petunjuk 27. Ahmad Watik Pratiknya. Dasar-Dasar untuk Tenaga Kesehatan ; EGC. Metodologi Penelitian Kedokteran 1997. dan Kesehatan. Jakarta: Rajawali; 20. Roesli Utami. Mengenal ASI Ekslusif: Jakarta: Trubus Agriwidya. 2000. 28. Ibnu Fajar. Statistika Untuk Praktisi 21. Depkes RI. Banyak Sekali Manfaat ASI bagi Bayi dan 1986. Ibu. http://www.depkes.go.id/index.php/b Kesehatan , Yogyakarta: Graha Ilmu; 2009. 29. Sutanto Priyo Hastono. Analisis Data, erita/press-release . Ditelusuri 30 Depok: September 2013 Masyarakat 22. Retno, Faktor-faktor mempengaruhi yang Pemberian Ekslusif Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia;2001 ASI 30. John W Creswell. Research Design: dalam Qualitative, Quantitative and Mixed retnotbs.wordpress.com/faktor- Methods Approaches: 3 rd edition. faktor-yang-mempeng. Diltelusuri 25 Los Angeles: Sage; 2009 September 2013 23. Jumli, 2009, Karakteristik Studi Keluarga Beberapa dalam Penggunaan Susu Formula untuk Balita di Kota Tasikmalaya, 24. Basyiroh, Hubungan Karakteristik, Sikap, pengetahuan, dan peran ayah terhadap praktek pemberian asi ekslusif pada bayi usia 6-12 bulan Di 23