1 PERSEPSI TAMU TENTANG PELAYANAN RESEPSIONIS DI PREMIER BASKO HOTEL PADANG MUTIA HERLIAN NURSAL PRODI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Maret 2014 2 PERSEPSI TAMU TENTANG PELAYANAN RESEPSIONIS DI PREMIER BASKO HOTEL PADANG Mutia Herlian Nursal¹, Ira Meirina Chair², Yuliana² Program Studi D4 Manajemen Perhotelan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal antara lain karyawan resepsionis kurang sopan dan kurang ramah dalam melayani tamu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi tamu tentang pelayanan resepsionis di Premier Basko Hotel Padang di tinjau dari lima indikator pelayanan yaitu: reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), empathy (empati), dan tangibles (bukti fisik). Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah tamu yang menginap di Premier Basko Hotel Padang yang berjumlah 1704 orang.Sampel diambil secara incidental sebanyak 94 orang tamu.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket dengan menggunakan skala likert.Data dianalisis melalui analisis deskripsi dengan bantuan Program SPSS Versi 16.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi tamu tentang pelayanan resepsionis di Premier Basko Hotel Padang tergolong cukup baik dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 71,45.Pada indikator reliability (kehandalan) berada pada kategori cukup baik dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 15,40, pada indikator responsiveness (dayatanggap) berada pada kategori kurang baikdengan nilai rata-rata (mean) sebesar 12,32, pada indikator assurance (jaminan) berada pada kategori kurang baik dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 17,53, pada indikator empathy (empati) berada pada kategori kurang baik dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 12,46, dan pada indikator tangibles (buktifisik) berada pada kategori kurang baikdengan nilai rata-rata (mean) sebesar 13,72. Kata kunci : Persepsi, tamu, pelayanan, resepsionis Abstract This research was motivated by several things, among others, less polite reception staff and less friendly in serving guests.The purpose of this study was to describethe perceptions of a service receptionist at Premier Basko Hotel Padang in the review of the five service indicators are: reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangibles. This study is kuantitatif.Populasi in the research are Premier Basko Hotel Padang, amounting to 1704 people. The sampling are taken as incidental by 94 guests. The technique of collecting data using questionnaires Likert scale. Data were analyzed through descriptive analysis with the help of SPSS Program Version 16. The results showed that the perception of a service receptionist at Premier Basko Hotel Padang is quite good with an average value 3 (mean) of 71.45. On the indicator reliability is in the category quite well with the average value (mean) of 15.40, the indicator of responsiveness in the category of less well with the average value (mean) of 12.32, the assurance indicators in the category of less well with the average value (mean) of 17.53, the indicator empathy is in the category of less well with the average value (mean) of 12.46, and the indicator tangibles physical evidence) is in the category of less average value (mean) of 13.72. Keywords : Perception, guest services, front office 1. Prodi D4 Manajemen Perhotelan untuk wisuda periode Maret 2014 2. Dosen Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT UNP A. Pendahuluan Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.Berdasarkan pengertian hotel diatas dapat dijabarkan bahwa hotel adalah salah satu bentuk industri jasa yang menyediakan penginapan dan pelayanan hotel lainnya. Untuk mencapai pelayanan yang memuaskan usaha perhotelan memiliki 7 departemen salah satunya adalah FO (front office ). Resepsionis tugasnya berhubungan langsung dengan tamu, menerima pemesanan kamar tamu, menerima pendaftaran tamu, maupun memberikan informasi yang diinginkan tamu.Departemen ini merupakan kesan pertama bagi tamu ketika melakukan check in. Adapun seksi-seksi dari Front Office adalah sebagai berikut : reservation, reception, telephone operatore, cashier, bellboy, information section. 4 Almaida (2005:17) menyatakan bahwa : “Reception adalah tempat tamu hotel mendaftar, mencari kamar atau tempat informasi bagi tamu yang datang ke hotel dan orang yang menerima tamu tersebut dinamakan dengan resepsionis. Adapun tugas resepsionis sebagai berikut: 1. Bertugas menyambut tamu dan memberi salam kepada setiap tamu yang datang ke hotel. 2. Mendaftarkan tamu, mencarikan kamar yang siap ditempati tamu baik atas sarannya atau atas permintaan tamu. 3. Memberikan atau mengeluarkan kunci kamar kepada tamu yang akan menginap. 4. Menyediakan informasi bagi tamu sehubungan dengan pelayanan atau fasilitas yang tersedia di hotel serta informasi lainnya di luar hotel”. Berdasarkan hal diatas perlu adanya pelayanan yang bagus dari seorang resepsionis. Sulastiyono (2011: 35) menyatakan : “Untuk mendapatkan gambaran tentang pemenuhan kebutuhankebutuhan dan keinginan-keinginan tamu yang dijadikan sebagai tolak ukur pelayanan yang baik, maka perlu dijelaskan tentang kualitas sebagai pemakai jasa pelayanan tersebut. Oleh sebab itu, kualitas pelayanan dapat diciptakan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi harapan tamu tentang pelayanan yang dibutuhkan dan diinginkanya”. Tamu adalah bagian masyarakat yang memiliki peran dalam memberikan penilaian terhadap pelayanan hotel. Dalam hal ini tamu yang dimaksud adalah tamu yang berkunjung dan menginap baik yang berasal dari luar daerah maupun dalam daerah sendiri. Untuk dapat memberikan penilaian atau pandangan tamu terhadap hotel, tentu saja seorang resepsionis harus memiliki ilmu dan wawasan yang cukup tentang pelayanan. Kotler (1997: 115) mengemukakan bahwa ada 2 faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan, yaitu layanan yang diharapkan (expected service) dan layanan yang diterima (perceived service). Apabila layanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan tamu, 5 maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas ideal, tetapi sebaliknya jika layanan yang diterima atau dirasakan lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan buruk. Zeithaml, dkk, dalam (Tjiptono, 2008: 95) telah melakukan berbagai penelitian terhadap beberapa jenis jasa, dan berhasil mengidentifikasi lima dimensi karakteristik yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan yaitu kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), bukti fisik (tangibles). Kualitas pelayanan resepsionis merupakan sebuah tolak ukur tentang bagaimana tata cara seorang resepsionis melayani tamu-tamu hotel, dan dapat dikatakan bahwa pelayanan resepsionis merupakan sebuah jasa yang dijual dan kemudiannya akan dibeli oleh tamu. Tata cara seorang resepsionis memberikan pelayanan terbagi atas tiga bagian yaitulayanan dengan lisan, layanan melalui tulisan, layanan berbentuk perbuatan. Premier Basko Hotel Padang merupakan salah satu hotel berbintang, yang masih diajukan klarisifikasinya sebagai hotel bintang lima yang berusaha untuk terus menerus mengembangkan usahanya di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat dalam bidang usaha perhotelan di Kota Padang.Premier Basko Hotel digunakan sebagai tempat menginap dan untuk melakukan eventeventtertentu, untuk acara besar seperti resepsi pernikahan, acara kantor, dan acara pemerintahan. 6 Tamu menginginkan pelayanan yang baik termasuk di Premier Basko Hotel Padang. Namun peneliti menemukan beberapa masalah dalam pelayanan resepsionis. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa tamu hotel yang pernah menginap atau berkunjung ke Premier Basko Hotel, menemukan masalah yang berhubungan dengan kurangnya pelayanan resepsionis dalam melayani tamu saat check in maupun check out.Hal ini terlihat dari beberapa komplain tamu yang menginap di Premier Basko Hotel Padang. Bentuk komplain dari tamu tersebut adalahlambannya respon resepsionis terhadap permintaan tamu, resepsionis salah dalam memberi kunci kamar tamu, kurangnya sopan santun resepsionis terhadap tamu. Mengingat pentingnya pelayanan resepsionis terhadap kenyamanan tamu yang berkunjung ke hotel, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PERSEPSI TAMU TENTANG PELAYANAN RESEPSIONIS DI PREMIER BASKO HOTEL PADANG” B. Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah tamu yang menginap di Premier Basko Hotel Padang pada bulan November-Desember 2013, dengan jumlah rata-rata tamu sebanyak 1.704 tamu.Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari 𝑁 Riduwan (2004) yaitu 𝑛 = 𝑁.𝑑2+1sehingga diperoleh jumlah sampel sebesar 94 orang tamu. 7 Data dalam penelitian yaitu data primer diperoleh langsung dari responden penelitian yang terpilih berupa jawaban dari beberapa pernyataan tentang pelayanan resepsionis di Premier Basko Hotel Padang.Data diperoleh dengan menggunakan instrument berupa angket.Data sekunder penelitian yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian dengan memanfaatkan data yang telah ada seperti laporan yang sudah ada dalam perusahaan. Data sekunder tersebut yaitu data rata-rata tamu berkunjung dan menginap di Premier Basko Hotel Padang yang diperoleh dari bagian departemen front office. Teknik analisis deskriptif.Analisis data pada deskriptif penelitian adalah ini statistik menggunakan yang digunakan analisis untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data. Untuk menilai skor masing-masing indikator menggunakan rumus penelitian rata-rata ideal (Mi), dan standardeviasi (Sdi).Menurut Arikunto (1998:201) dapat diklasifikasikan menjadi 5 kategori yaitu: (Mi + 1,5 Sdi) – keatas (Mi + 0,5 Sdi) – (Mi + 1,5 Sdi) (Mi – 0,5 Sdi) – (Mi + 0,5 Sdi) (Mi – 1,5 Sdi) – (Mi – O,5 Sdi) (Mi – 1,5 Sdi) – Kebawah = Sangat baik = Baik = Cukup baik = Kurang Baik = Tidak Baik Untuk mencari skor rata-rata ideal digunakan rumus: Mi = ½ (Nilai ideal tertinggi + Nilai ideal terendah) Sdi =1/6 (Nilai ideal tertinggi – Nilai ideal terendah) 8 C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian a. Persepsi Tamu Persepsi tamu nilai rata-rata (mean) 71,45, nilai tengah (median) 69,00, nilai yang sering muncul (mode) 64,00 simpangan baku (standar deviasi) 16,42, nilai minimum 37,00, nilai maksimum 11 dan total nilai 6716. Distribusi frekuensi data berdasarkan pengkategorian skor untukpersepsi tamu dapat diuraikan dalam Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Tamu Tentang Pelayanan Resepsionis Rentangan Skor >102 87-102 71-86 54-70 < 54 Kategori f % Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total 7 10 16 41 7 94 7 11 31 44 7 100 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 94 orang tamu, sebanyak 7 orang tamu (7%) memiliki persepsi dalam kategori sangat baik, 10 orang tamu (11%) memiliki persepsi dalam kategori baik, 16 tamu (31%) memiliki persepsi dalam kategori cukup baik, 41 orang tamu (44%) memiliki persepsi dalam kategori kurang baik, 7 orang tamu (7%) memiliki persepsi dalam kategori tidak baik. Berdasarkan pengkategorian skor dan nilai rata-rata (mean) pada stastistik data hasil penelitian, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) 9 sebesar 71,45 berada pada rentangan skor 71-86 dengan kategori cukup baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi tamu tentang pelayanan resepsionis secara keseluruhan cukup baik. b. Indikator Reliability Indikator reliability diperoleh bahwa nilai rata-rata (mean) 15,40, nilai tengah (median) 16,00 nilai yang sering muncul (mode) 16,00 simpangan baku (standar deviasi) 4,34, nilai minimum 6,00 dan total nilai sebesar 1448. Distribusi frekuensi data berdasarkan pengkategorian skor untuk indikator reliability dapat diuraikan dalam Tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Tamu Tentang PelayananResepsionis Indikator Reliability (Kehandalan) Rentangan Skor >20 18 – 20 15 – 17 11 – 14 <11 Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total F 11 17 30 24 12 94 % 12 18 32 26 13 100 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 94 orang tamu, sebanyak 11 orang tamu (12%) memiliki persepsitamu pada indikator reliability kategori sangat baik, 17 orang tamu (18%) memiliki persepsi dalam kategori baik, 30 tamu 32%) memiliki persepsi dalam kategori cukup baik, 24 orang tamu (26%) memiliki persepsi dalam kategori kurang baik, 12 orang tamu (13%) memiliki persepsi dalam kategori tidak baik. Berdasarkan pengkategorian skor dan nilai rata-rata (mean) pada stastistik data hasil penelitian, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) pada 10 indikator reliability sebesar 15,40 berada pada rentangan skor 15-17 dengan kategori cukup baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi tamu tentang pelayanan resepsionis indikator reliability cukup baik. c. Indikator responsiveness indikator responsiveness diperoleh bahwa nilai rata-rata (mean) 12,32, nilai tengah (median) 12,00, nilai yang sering muncul (mode) 13,00, simpangan baku (standar deviasi) 3,63, nilai minimum 6,00, nilai maksimum 19,00 dan total nilai sebesar 1158. Distribusi frekuensi data berdasarkan pengkategorian skor untuk indikator reliability dapat diuraikan dalam Tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Tamu Tentang Pelayanan Resepsionis Indikator Responsiveness (Daya Tanggap) Rentangan Skor >18 16 – 18 13 – 15 9 – 12 <9 Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total F 8 `12 22 31 21 94 % 9 13 23 33 22 100 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 94 orang tamu, sebanyak 8 orang tamu (9%) memiliki persepsi tamu pada indikator responsiveness kategori sangat baik, 12 orang tamu (13%) memiliki persepsi dalam kategori baik, 22 tamu (23%) memiliki persepsi dalam kategori cukup baik, 31 orang tamu (33%) memiliki persepsi dalam kategori kurang baik, 21 orang tamu (22%) memiliki persepsi dalam kategori tidak baik. 11 Berdasarkan pengkategorian skor dan nilai rata-rata (mean) pada stastistik data hasil penelitian, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) pada indikator responsiveness sebesar 12,32 berada pada rentangan skor 9-12 dengan kategori kurang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi tamu tentang pelayanan resepsionis indikator responsiveness kurang baik. d. Indikator Assurance Indikatorassurance diperoleh nilai rata-rata (mean) 17,54, nilai tengah (median) 18,00, nilai yang sering muncul (mode) 18,00 simpangan baku (standar deviasi) 4,83, nilai minimum 9,00 nilai maksimum 30 dan total nilai sebesar 1649. Distribusi frekuensi data berdasarkan pengkategorian skor untuk indikator assurance dapat diuraikan dalam Tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Tamu Tentang Pelayanan Resepsionis Indikator Assurance (Jaminan) Rentangan Skor >24 22 – 24 19 – 21 15 – 18 <15 Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total F 10 5 25 25 29 94 % 11 5 27 27 31 100 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 94 orang tamu, sebanyak 10 orang tamu (11%) memiliki persepsi tamu pada indikator assurance kategori sangat baik, 5 orang tamu (5%) memiliki persepsi dalam kategori baik, 25 tamu (27%) memiliki persepsi dalam kategori cukup 12 baik, 25orang tamu 27%) memiliki persepsi dalam kategori kurang baik, 29 orang tamu (31%) memiliki persepsi dalam kategori tidak baik. Berdasarkan pengkategorian skor dan nilai rata-rata (mean) pada stastistik data hasil penelitian, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) pada indikator assurance sebesar 17,54 berada pada rentangan skor 15-18 dengan kategori kurang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi tamu tentang pelayanan resepsionis indikator assurance kurang baik. e. Indikator Empathy Indikator empathy diperoleh nilai rata-rata (mean) 12,46, nilai tengah (median) 12,00 nilai yang sering muncul (mode) 12,00 simpangan baku (standar deviasi) 3,63, nilai minimum 6,00 nilai maksimum 20 dan total nilai sebesar 1171. Distribusi frekuensi data berdasarkan pengkategorian skor untuk indikator assurance dapat diuraikan dalam Tabel 5 berikut ini: Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Tamu Tentang Pelayanan Resepsionis Indikator Empathy (Empati) Rentangan Skor >18 16 – 18 13 – 15 9 12 <9 Kategori F % Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total 7 14 27 30 16 94 7 15 29 32 17 100 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 94 orang tamu, sebanyak 7 orang tamu (7%) memiliki persepsi tamu pada indikator 13 empathykategori sangat baik, 14 orang tamu (15%) memiliki persepsi dalam kategori baik, 27 tamu (29%) memiliki persepsi dalam kategori cukup baik, 30 orang tamu 32%) memiliki persepsi dalam kategori kurang baik, 16 orang tamu (17%) memiliki persepsi dalam kategori tidak baik. Berdasarkan pengkategorianskor dan nilai rata-rata (mean) pada stastistik data hasil penelitian, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) pada indikator empathy sebesar 12,46 berada pada rentangan skor 9-12 dengan kategori kurang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi tamu tentang pelayanan resepsionis indikator empathy kurang baik. f. Indikator Tangibles Indikator tangibles diperoleh bahwa nilai rata-rata (mean) 13,72, nilai tengah (median) 14, nilai yang sering muncul (mode) 15,00 simpangan baku (standar deviasi) 3,50, nilai minimum 8,00 nilai maksimum 22,00 dan total nilai sebesar 1290. Distribusi frekuensi data berdasarkan pengkategorian skor untuk indikator assurance dapat diuraikan dalam Tabel 6 berikut ini: Tabel 6. Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Tamu Tentang Pelayanan Resepsionis Indikator Tangibles (Bukti Fisik) Rentangan Skor >20 18 – 20 15 – 17 11 – 14 <11 Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total F 6 7 28 32 21 94 % 6 7 30 34 22 100 14 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari94 orang tamu, sebanyak 6 orang tamu (6%) memiliki persepsi tamu pada indikator tangibles kategori sangat baik, 7 orang tamu (7%) memiliki persepsi dalam kategori baik, 28 tamu (30%) memiliki persepsi dalam kategori cukup baik, 32 orang tamu 34%) memiliki persepsi dalam kategori kurang baik, 21 orang tamu (22%) memiliki persepsi dalam kategori tidak baik. Berdasarkan pengkategorian skor dan nilai rata-rata (mean) pada stastistik data hasil penelitian, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) pada indikator tangibles sebesar 13,72 berada pada rentangan skor 11-14 dengan kategori kurang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi tamu tentang pelayanan resepsionis indikator tangibles kurang baik. 2. Pembahasan Penelitian ini telah menemukan gambaran persepsi tamu tentang pelayanan Resepsionis di Premier Basko Hotel Padang. Berdasarkan analisis data di atas, persepsi tamuyang dijabarkan perindikator. Namun secara umum dapat dinyatakan bahwa, persepsi tamu tentang pelayanan Resepsionis di Premier Basko Hotel Padangcukup baik dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 71,45 yang berada pada rentangan skor 71-45. Dalam hal ini bisa kita lihat Premier Basko Hotel Padang belum memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan harapan pelanggan 15 yang datang terutama tamu. Walaupun sudah dikategorikan baik oleh pihak hotel. Sesuai dengan teori menurut Tjiptono (2008:85) mengatakan: Pelayanan ditentukan oleh kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Dengan kata lain, faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan adalah layanan yang diharapkan pelanggan (expected service) dan persepsi terhadap layanan (perceived service) (Parasuraman, et al.,1985). Apabila perceived service sesuai dengan expected service, maka kualitas layanan yang bersangkutan akan dinilai baik dan positif. Jika perceived service melebihi expected service, maka kualitas layanan dipersepsikan kualitas ideal. Sebaliknya apabila perceived service lebih jelek dibandingkan expected service, maka kualitas layanan dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh sebab itu, baik tidaknya kualitas layanan bergantung pada kemampuan perusahaan dan stafnya memenuhi harapan pelanggan secara konsisten. Dari teori yang ada jelas terlihat pelayanan yang diberikan Premier Basko Hotel Padang belum memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sesuai dengan ekspektasi pelanggan yang ditinjau dari 5 indikator pelayanan. Dapat lihat 5 indikator pelayanan sebagai berikut: 1. Reliability (kehandalan). Persepsi tamu tentang pelayanan Resepsionis di Premier Basko Hotel Padang ditinjau dari indikator reliability (kehandalan) dominan menunjukkan kategori cukupbaik dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 15,40 yang berada pada rentangan skor 15-17.Dalam hal ini dapat dilihat Resepsionis belum memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan harapan pelanggan yang datang terutama tamu ditinjau dari indikator reliability (kehandalan). Dapat dilihat pernyataan angket yang dinilai oleh tamu yang perlu diperbaiki yaitu, keakuratan perhitungan total 16 biaya penginapan oleh resepsionis pada saat tamu c/o, kesesuaian pelayanan dengan cara memperlakukan pelanggan sesuai dengan harapan dengan cara memberikan pelayanan yang baik sejak pertama kali pelanggan datang. Sesuai dengan teori menurut Menurut Zeithaml, dkk, (dalam Tjiptono, 2008: 95) “reliability (kehandalan) berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan secara akurat sejak pertama kali”. Di dalam indikator ini pelayanan yang diberikan belum memenuhi kriteria penilaian sesuai dari sub indikator penelitian yaitu ketepatan pelayanan, kesesuaian pelayanan, kepuasan konsumen terhadap pelayanan dan fasilitas, kelengkapan fasilitas. Dari teori yang ada jelas terlihat pelayanan yang diberikan Premier Basko Hotel Padang ditinjau dari indikator reliability (kehandalan)belum memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sesuai dengan ekspektasi pelanggan datang ke hotel. 2. Responsiveness (daya tanggap). Persepsi mahasiswa tentang pelayanan Resepsionis di Premier Basko Hotel Padang ditinjau dari indikator responsiveness (daya tanggap) dominan menunjukkan kategori kurang baik dengan nilai ratarata (mean) sebesar 12,32 yang berada pada rentangan skor 9-12. Dalam hal ini dapat dilihat Resepsionis belum memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan harapan pelanggan yang datang terutama tamu ditinjau dari indikatorresponsiveness (daya tanggap). Dapat dilihat 17 pernyataan angket yang dinilai oleh tamu yang perlu diperbaiki yaitu: kecepatan pelayanan dengan memberikan pelayanan segera kepada tamuPremier Basko Hotel Padang. Sesuai dengan teori menurut Menurut Zeithaml, dkk,dalam (Tjiptono, 2008: 95) “responsiveness (daya tanggap)berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan penyedia layanan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka dengan segera”. Di dalam indikator ini pelayanan yang diberikan belum memenuhi kriteria penilaian sesuai dari sub indikator penelitian yaitu: kecepatan pelayanan, penanganan keluhan konsumen, kenyamanan konsumen. Dari teori yang ada jelas terlihat pelayanan yang diberikan Resepsionis Premier Basko Hotel Padangditinjau dari indikator responsiveness (daya tanggap)belum memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sesuai dengan ekspektasi pelanggan datang ke Hotel. 3. Assurance (jaminan) Persepsi tamu tentang pelayanan Resepsionis di Premier Basko Hotel Padang ditinjau dari indikator assurance (jaminan) dominan menunjukkan kategori kurang baik dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 17,54 yang berada pada rentangan skor 15-18. Dalam hal ini dapat dilihat Resepsionis belum memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan harapan pelanggan yang datang terutama tamu ditinjau dari indikator Assurance (jaminan).Dapat dilihat pernyataan angket yang dinilai oleh tamu yang perlu diperbaiki yaitukemampuan karyawan 18 dalam berbahasa asing, etika yang karyawan dalam melayani tamu yang datang ke Premier Basko Hotel Padang. Sesuai dengan teori menurut Menurut Zeithaml, dkk, (dalam Tjiptono, 2008: 95) “assurance (jaminan) berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya (trust) dan keyakinan pelanggan (confidence)”. Di dalam indikator ini pelayanan yang diberikan belum memenuhi kriteria penilaian sesuai dari sub indikator penelitian yaitu : 1) kepercayaan, keyakinan dan kejujuran karyawan 2) karyawan yang berpengetahuan luas,terlatih, dan etika (knowledge, skill, attitude) 3)keramahan, perhatian dan kesopanan karyawan. Dari teori yang ada jelas terlihat pelayanan yang diberikan Resepsionis Premier Basko Hotel Padang ditinjau dari indikator assurance (jaminan) belum memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sesuai dengan ekspektasi pelanggan datang ke Hotel. 4. Empathy (empati). Persepsi tamu tentang pelayanan Resepsionis di Premier Basko Hotel Padang ditinjau dari indikatorempathy (empati) dominan menunjukkan kategori kurang baik dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 12,46 yang berada pada rentangan skor 9-12. Dalam hal ini dapat dilihat Resepsionis belum memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan harapan pelanggan yang datang terutama tamu ditinjau dari indikator Empathy (empati).Dapat dilihat pernyataan angket yang dinilai oleh 19 tamu yang perlu diperbaiki yaitu: cara berkomunikasi dengan pelanggan harus diperhatikan dan memahami kebutuhan pelanggan mengenai pelayanan. Sesuai dengan teori menurut Menurut Zeithaml, dkk, (dalam Tjiptono, 2008: 95) “empathy (empati) berarti bahwa perusahaan memahami masalah para pelangganya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman”. Di dalam indikator ini pelayanan yang diberikan belum memenuhi kriteria penilaian sesuai dari sub indikator penelitian yaitu : 1) kemampuan karyawan berkomunikasi dengan konsumen 2) pemahanan kebutuhan konsumen 3) kenyamanan pelayanan. Dari teori yang ada jelas terlihat kualitas pelayanan yang diberikan Resepsionis Premier Basko Hotel Padang ditinjau dari indikatorempathy (empati) belum memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sesuai dengan ekspektasi pelanggan datang ke Hotel. 5. Tangibles (bukti fisik). Persepsi tamu tentang pelayanan Resepsionis di Premier Basko Hotel Padang ditinjau dari (indikatorTangibles (bukti fisik)dominan menunjukkan kategori kurang baik dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 13,72 yang berada pada rentangan skor 11-14. Dalam hal ini dapat dilihat Resepsionis belum memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan harapan pelanggan yang datang terutama tamu ditinjau dari indikator Tangibles (bukti fisik). Dapat dilihat pernyataan angket yang 20 dinilai oleh tamu yang perlu diperbaiki yaitu: Fasilitas yang disediakan belum dikontrol secara maksimal oleh petugas layanan Hotel, dan cara berapakaian karyawan yang tidak memiliki aturan pemakaian baju kerja. Sesuai dengan teori menurut Menurut Zeithaml, dkk, (dalam Tjiptono, 2008: 95) “tangibles (bukti langsung) berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas layanan, peralatan/perlengkapan, sumber daya manusia, dan materi komunikasi perusahaan”. Di dalam indikator ini kualitas pelayanan yang diberikan belum memenuhi kriteria penilaian sesuai dari sub indikator penelitian yaitu : 1) penampilan karyawan 2) kebersihan, kerapian dan kenyamanan Hotel.Dari teori yang ada jelas terlihat pelayanan yang diberikan Resepsionis PremierBasko Hotel Padang ditinjau dari indikatortangibles (bukti fisik) belum memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan secara maksimal sesuai dengan ekspektasi pelanggan datang ke Premier Basko Hotel. 3. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian, dapat disimpulkanbahwa persepsi tamu tentang pelayanan di Premier Basko Hotel Padang berada dalam kategori cukup baik, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) sebesar 71,45 berada pada rentangan skor 71-86 dengan kategori cukup baik. Dari hasil penelitian terlihat bahwa pelayanan resepsionis di premier basko hotel belum memberikan pelayanan yang maksimal sesuai 21 harapan pelanggan atau tamu yang datang ke hotel tersebut. Walaupun sudahdi kategorikan baik oleh pihak hotel. Berdasarkan hasil penelitianyang telah penulisuraikan di atas, penulis menyarankan kepada pihak hotel Perlu adanya perhatian pihak hotel untuk meningkatkan pelaksanaan atau penerapan proses pelayanan yang baik oleh karyawan resepsionis di Premier Basko Hotel Padang seperti, cara memberikan pelayanan yang sopan kepada tamu hotel, dan dan peraturan karyawan resepsionis harus diterapkan kedisiplinannya agar memberikan layanan yang terbaik, diharapkan kepada pihak hotel agar menerapkan disiplin tentang pemakaian baju seragam agar karyawan hotel terlihat rapi dan menarik, diharapkan kepada manajemen hotel agar dapat meberikan pelatihan tentang layanan untuk karyawan resepsionis. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian ini dengan indikator-indikator lain sehubungan dengan persepsi tamu tentang pelayanan resepsionis. Catatan: Artikel ini di susun berdasarkan Skripsi penulis dengan pe,bimbing I Dra. Ira Meirina Chair, M.Pd dan Pembimbing II Dr. Yuliana, SP, M.Si Daftar Pustaka Almaida Sri.2005.Front Office.Jakarta:Erlangga Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo Sulastiyono,Agus.2007. usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi.Bandung: Alfabeta Tjiptono, 2008. Service Management. Yogyakarta: Penerbit Andi Yamit, Zulian. 2005. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Ed.1,Cet.4. Yogyakarta:Ekonisia Kampus FE UII Yogyakarta.