PE#VIELENGGBRABN MAKWHAN DAN TINGKWT KONSUMSI GlEl PASllEEV RAWWT MGIEIWP PADA BEBERAPA KELAS PEWAWATAN ( S t u d i Kasus di Rumah Sakit Husada) Ole h I R A W A T I JURUSAN GlZl MASYARAKAT FAKULTAS INSTLTUT D A N SUMBERDAYA PERTANIAN PERTANIAN 19 9 2 BOGQR KELUARGA Penyelenggaraan Makanan dan IRAWATI. Pasien Rawat Nginap pada Beberapa Gizi Tingkat Konsumsi Kelas Perawatan (Dibawah bimbingan Diah K. Pranadji dan Ikeu Ekayanti) Penelitian pelajari mem- rangkaian kegiatan penyelenggaraan makanan, tersediaan, energi, ini bertujuan untuk mengetahui dan konsumsi, tingkat konsumsi, dan ke- kontribusi protein, Fe, vitamin A dan vitamin C pada pasien rawat nginap di Rumah Sakit (RS) Husada, Jakarta. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data penye- kegiatan lenggaraan makanan, konsumsi makanan, identitas responden, dan data respon pasien terhadap makanan Data disajikan. yang sekunder meliputi data keadaan umum Rumah Sakit Instalasi Gizi Husada. Pengumpulan data dilakukan dan dengan cara observasi, pengukuran, penimbangan, dan wawancara dengan menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan. Responden yang berumur dalam penelitian ini adalah 17-55 tahun, mendapat orang makanan biasa seksi pengadaan makanan RS Husada minimal tiga tidak ada komplikasi dengan penyakit lain pasien dari hari yang dan dapat - mempengaruhi nafsu makan. Jumlah responden seluruhnya adalah 59 pasien, terdiri dari 14 orang pasien kelas I, 20 orang pasien las I1 dan 25 orang pasien kelas 111. Pengambilan dilakukan secara purpossive yang ke- sampel Kegiatan penyelenggaraan makanan di RS Husada sejak tanggal 1 Mei 1991 dipercayakan kepada sebuah usaha cate- ring makanan yang dikelola melalui Koperasi Husada (Kopersada), dengan pelaksanaan kegiatan tetap di Instalasi Gizi Husada . Tenaga kerja yang tersedia belum memadai terutama untuk tenaga pimpinan, baru tersedia 25 persen dari stan- dar. Ruangan dapur cukup luas, dan beberapa ruangan sudah memenuhi luas standar. Biaya yang dikeluarkan untuk kegi- atan penyelenggaraan makanan di RS Husada dalam satu tahun adalah Rp 997.326.000,-. Siklus menu yang digunakan adalah siklus 15 hari ditambah satu hari cadangan untuk setiap tanggal 31. Menu dibedakan atas menu nakanan biasa, diit, dan Menu disusun oleh kepala instalasi gizi dan dikonfirmasikan kepada seorang dokter pantangan. stafnya sebagai dan penanggung jawab Kopersada. Pembelian bahan makanan dilakukan melalui Kopersada untuk bahan kering, dan leveransir untuk bahan basah, bumbu-bumbu, roti, dan snack, kemudian dilakukan pengecekan terhadap kualitas dan kuantitas dari bahan yang dipesan. P e n y l m p a n a n b5han maRdnadn-di-beeddakarratahmeeri-ng~ dan bahan basah, dan masing-masing disimpan dalam gudang penyimpanan bahan kering, cooler dan freezer. Persiapan bahan makanan untuk beberapa bahan belum memenuhi konsep gizi, karenanya diperlukan penanganan yang sebaik-baiknya Kegiatan pengolahan makanan dibagi terbuang. sektor untuk menghindari banyaknya zat gizi yang dalam yaitu sektor dapur biasa, dapur diit, Pengolahan bahan makanan disesuaikan dengan dan tiga snack. siklus menu Akhir dari kegiatan penyelenggaraan makanan ada. yaitu distribusi makanan dilakukan dengan dua cara, yaitu sentralisasi dan desentralisasi, yang mana secara yang giannya berdasarkan pemba- pada kelas perawatan yang ada. Ketersediaan energi dan vitamin A untuk ketiga perawatan sudah melebihi standar yang ada dalam Diit (PD), sedangkan untuk protein, Fe, masih dibawah standar. menunjukkan dan kelas Penuntun vitamin C Hasil uji statistik (taraf uji 5%) adanya perbedaan ketersediaan zat gizi dari makanan yang disediakan RS terhadap standar dalam PD untuk kelas perawatan, kecuali untuk protein di Bila dibandingkan dengan rata-rata kecukupan gizi pa- masing-masing kelas I. sien, maka ketersediaan energi dan zat gizi lainnya memenuhi kecukupan, berturut-turut 105.31 persen sudah energi, 139.44 persen protein, 149.44 persen vitamin A, dan 166.15 persen vitamin C, sedangkan Fe 82.45 persen. Salah satu fak-t~r-pe~~yeba~~~e&&~~y+k~~e~sedi~~~~da-1ah~k~ penggunaan sayuran hijau sebagai salah satu bahan pangan yang kaya akan Fe. Konsumsi makanan pasien, selain dari makanan RS diperoleh dari luar. juga Konsumsi energi dan zat gizi lainnya dari makanan antara RS terhadap total konsumsi pasien berkisar 86.77-88.91 persen, kecuali untuk vitamin C persen. 50.55 Berdasarkan uji statistik (taraf uji 5%) menun- jukkan terdapatnya perbedaan jumlah konsumsi energi, pro- tein, Fe, dan vitamin A dari makanan yang disediakan untuk pasien di ketiga kelas perawatan, sedangkan RS, vita- min C tidak berbeda nyata. Rata-rata tingkat konsumsi protein, vitamin A, dan vitamin C untuk ketiga kelas perawatan berturut-turut adalah 125.58 persen protein, 131.80 persen vitamin 244.48 persen adalah 96.33 persen dan 75.52 persen . vitamin vitamin C, sedangkan untuk energi Tingkat C yang tinggi disebabkan karena adanya (tambahan) makanan dari luar selain dari yang oleh A pihak RS terutama buah-buahan. Hasil dan Fe konsumsi sumbangan disediakan uji statistik (taraf uji 5%) menunjukkan terdapatnya perbedaan konsumsi energi, dan protein dari ketiga kelas dan tingkat perawatan, sedangkan untuk Fe, vitamin A, dan vitamin C tidak berbeda nyata. Besarnya lainnya dari gizi sumbangan (kontribusi) energi dan zat makanan yang disediakan RS terhadap kecu- ~ ~ g i Z i - p a s i - e - n - b e ~ - t - u - ~ u ~ + t i t & - l i t h55 .>&persen_ energi, 111.32 persen protein, 117.03 persen 120.94 persen vitamin C dan 65.G3 persen Fe. vitamin A, Nilai ini