30 analisis kinerja saham untuk mengetahui tingkat pengembalian

advertisement
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor
Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
ANALISIS KINERJA SAHAM UNTUK MENGETAHUI TINGKAT
PENGEMBALIAN DAN RISIKONYA PADA SAHAM SEKTOR INDUSTRI
PERTANIAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Chaidir
Dosen Tetap Fakultas Ekonomi
Universitas Pakuan
Mutia Chaniago
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Pakuan
ABSTRAK
Perkembangan tekhnologi dan informasi yang pesat telah menyebabkan investasi
mengalami perubahan dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang terjadi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengobservasi laporan rugi laba pada PT AALI, LSIP
dan SGRO, untuk mengidentifikasi kemampuan dalam keuntungan per lembar saham,
menganalisis kinerja saham untuk mengetahui tingkat pengembalian dan resikonya pada PT
AALI, LSIP dan SGRO. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan
data lainnya diperoleh dari studi pustaka dan media internet. Untuk menentukan kinerja
saham sektor industri pertanian dilakukan dengan menghitung nilai expected return (Ri) dan
risiko dari masing-masing saham PT AALI, PT LSIP dan PT SGRO.Metode penelitian yang
digunakan adalah studi kasus dan tekhnik penel itian menggunakan statistik kuantitatif.
Metode analisis yang digunakan yaitu Metode Analisis saham, Tingkat pengembalian dan
Risiko.
Kata Kunci: Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, Deviden Per
Share, Deviden Yield.
I.
PENDAHULUAN
Negara Indonesia sampai saat ini masih dikenal sebagai Negara agraris, dimana dalam
sejarahnya, sektor pertanian memiliki peranan yang besar untuk memajukan perekonomian
bangsa Indonesia. Namun, pesatnya perkembangan sektor industri lainnya tidak diikuti
dengan perkembangan pertanian di Indonesia dan berdampak pada tergesernya peranan
industry pertanian dalam memajukan perekonomian. Keadaan ini terindikasi oleh kecilnya
volume dan value saham sektor industri pertanian di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika
investor mengetahui kinerja setiap saham pada sektor industri pertanian, maka ini dapat
menjadikan saham pertanian sebagai salah satu alternatif investasi sesuai dengan preferensi
mereka. Pemilihan sekuritas di BEI yang dilakukan oleh para investor berpengaruh terhadap
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)
Volume Semester I 2013
30
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor
Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
perkembangan sektor industri yang bersangkutan. Banyaknya jumlah emiten dan besarnya
nilai saham pertanian yang dipejualbelikan dipasar modal dapat menjadikan semakin
efisiennya saham pertanian serta memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan dan industri
pertanian di Indonesia.
Investor yang mulai melirik saham pertanian secara otomatis akan melakukan
optimalisasi dengan melakukan portofolio saham untuk mendapatkan tingkat pengembalian
yang lebih besar. Dampak dari optimalisasi pasar modal adalah terciptanya stabilitas sosial,
Karena pasar modal menggunakan prinsip full disclosure, yang menuntut perusahaan yang
telah go public membuka informasi tentang dirinya secara transparan. Pengungkapan usaha
perusahaan tersebut bukan hanya mengenai prospek saja tetapi juga risiko usaha. Selain itu,
dengan semakin banyaknya perusahaan pertanian yang masuk ke pasar modal perusahaan
tersebut memberikan keuntungan secara politis yaitu transparansi informasi atau ekonomis
dalam memberikan fungi ekonomis dan financial yang sudah dibahas sebelumnya.
Perusahaan yang sudah masuk dapat melakukan perencanaan keuangan dengan baik,
sehingga perusahaan pertanian di Indonesia bias berjalan lebih fleksibel (suta, 2000).
Saham sektor pertanian di BEI, belum menunjukkan perkembangannya. Sedikitnya
volume serta value perdagangan saham pada sector ini mengindikasikan bahwa sector
pertanian belum dapat dikatakan sebagai sector yang diminati oleh para investor. Volume dan
value perdagangan saham BEI ditunjukkan pada Tabel 1. Dengan mengetahui kinerja setiap
saham pada sector industri pertanian, maka investor dapat melakukan pemilihan portofolio
sahamnya sesuai dengan preferensi mereka.
Karakteristik sektor pertanian yang berisiko tinggi diduga kuat menjadi penyebab
rendahnya minat lembaga pembiayaan untuk mendanai sektor ini. Sektor pertanian yang sarat
akan risiko memiliki ancaman yang tinggi baik dalam produksi maupun jatuhnya harga.
Disamping itu, pertumbuhan pasar modal dalam sektor industri selain pertanian di Indonesia
yang cenderung meningkat mengakibatkan para investor beralih untuk menginvestasikan
dana yang mereka miliki, hal ini disebabkan investor menginginkan tingkat pengembalian
lebih tinggi dibandingkan dengan alternative investasi lainnya. Dalam berinvestasi pada
saham, investor tidak lepas dari faktor ketidakpastian (risiko).
Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah: 1) Untuk mengobservasi
laporan rugi laba pada PT AALI, LSIP dan SGRO. 2) Untuk mengidentifikasi kemampuan
dalam keuntungan per lembar saham. 3) Menganalisis kinerja saham untuk mengetahui
tingkat pengembalian dan resikonya pada PT AALI, LSIP dan SGRO.
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)
Volume Semester I 2013
31
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor
Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
II.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu suatu metode dengan
menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data,
analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Tujuannya untuk membelikan gambaran yang
detail mengenai masalah yang timbul dan harus dicarikan cara pemecahan masalahnya.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemilihan jenis saham untuk investasi berkaitan erat dengan tipe investor. Namun,
dalam memutuskan pilihan sahamnya investor sebaiknya mempertimbangkan kinerja setiap
saham yang menjadi alternative investasinya. Kinerja saham dapat dianalisis melalui berbagai
pendekatan, salah satunya adalah dengan memperhatikan tingkat keuntungan (Return),
Tingkat keuntungan yang diharapkan (expected Return), serta nilai resikonya.
Tabel 3.1.
Hasil Perhitungan Risiko Saham & Return
PT Astra Agro Lestari tbk
Tahun 2007 - 2010
PT Astra Agro Lestari Tbk
Keterangan
2007
2008
2009
2010
1) Return AALI
0,0789
(0,0618)
0,0716
0,0117
Return IHSG
0,0427
(0,0640)
0,0626
0,0337
2) Covarians
(0.0051)
(0,0052)
(0,0011)
(0,0014)
3) Varians AALI
0,0018
0,0610
(0,0050)
(0,0066)
(0,0026)
(0,0094)
(0,0051)
(0,0029)
4)Standar Deviasi AALI
0,1134
0,2469
0,0707
0,0812
Standar Deviasi IHSG
0.0509
0,0969
0,0721
0,0538
1,04
7,28
Varians IHSG
5) Koefisien Variasi
1,78
(4,19)
6) Beta
1.9930
(0,5570)
0,2217
0,4850
7) CAPM
(1,19%)
0,61%
5,91%
4,98%
Sumber : Data diolah
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)
Volume Semester I 2013
32
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor
Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
Tabel 3.2.
Hasil Perhitungan Risiko Saham & Return
PT London Sumatera Indonesia Plantation tbk
Tahun 2007 - 2010
PT London Sumatera Indonesia Plantation Tbk
Keterangan
2007
2008
2009
2010
1) Return LSIP
0,0704
(0,0881)
0,1049
0,0418
Return IHSG
0,0427
(0,0640)
0,0626
0,0337
2) Covarians
(0,0026)
(0,0090)
(0,0060)
(0,0022)
3) Varians LSIP
0,01
0,0596
0,0187
(0,0070)
(0,0026)
(0,0094)
(0,0052)
(0,0029)
4) Standar Deviasi LSIP
0,1095
0,2441
0,1367
0,0836
Standar Deviasi IHSG
0.0509
0,0969
0,0721
0,0539
1,62
2,91
1,36
2,10
Varians IHSG
5) Koefisien Variasi
6) Beta
1,0134
(0,9581)
1,1781
0,7571
7) CAPM
4,21%
(5,74%)
(0,71%)
4,13%
Sumber : Data diolah
Tabel 3.3.
Hasil Perhitungan Risiko Saham & Return
PT Sampoerna Agro tbk
Tahun 2007 - 2010
PT Sampoerna Agro Tbk
Keterangan
2007
2008
2009
2010
1) Return SGRO
0,0680
(0,1055)
0,0824
0,0137
Return IHSG
0,0427
(0,0640)
0,0626
0,0337
2) Covarians
(0,0009)
(0,0052)
(0,0030)
(0,0016)
3) Varians SGRO
(0,0067)
0,0194
(0,0078)
(0,0059)
Varians IHSG
(0,0026)
(0,0094)
(0,0052)
(0,0029)
4) Standar Deviasi SGRO
0,0818
0,1392
0,0833
0,0768
Standar Deviasi IHSG
0.0509
0,0969
0,0721
0,0539
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)
Volume Semester I 2013
33
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor
Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
5) Koefisien Variasi
1,47
(1,38)
1,12
5,89
6) Beta
0,3828
0,1117
0,4368
0,5323
7) CAPM
6,95%
7,65%
3,35%
4,38%
Sumber : Data diolah
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis-analisis yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan data
dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 pada perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk, PT
Sampoerna Agro Tbk, PT London Sumatera Indonesia Plantation Tbk. Dilihat dari rasio
saham yang terdiri dari Earning Per Share (EPS), dan Book Value Per Share Hasil tertinggi
yang diperoleh PT Astra Agro Lestari Tbk terjadi pada tahun 2008 sebesar 1.670,76 pada PT
London Sumatera Indonesia Plantation EPS tertinggi diperoleh pada tahun 2010 sebesar
757,26 dan pada PT Sampoerna Agro Tbk EPS tertinggi diperoleh pada tahun 2008 sebesar
241,61. Book Value Per Share tertinggi pada PT AALI terjadi pada tahun 2010 sebesar 4,58 ,
Book Value Per Share pada PT LSIP terjadi pada tahun 2010 sebesar 3,34 dan Book Value
Per Share pada PT SGRO terjadi pada tahun 2010 sebesar 1,12 hal ini dipengaruhi oleh faktor
tingkat pendapatan yang diperoleh perusahaan dan jumlah saham yang beredar. Namun hasil
yang berbeda terlihat pada rasio saham lainnya, yaitu Price Earnings Ratio pada PT AALI
memilki hasil tertinggi sebesar 17,25 yang terjadi pada tahun 2010, Pada PT LSIP PER
tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 17,14 dan pada PT SGRO PER tertinggi terjadi pada
tahun 2007 sebesar 23,66 hal ini disebabkan pada rasio-rasio tersebut tidak dipengaruhi oleh
faktor tingkat pendapatan yang diperoleh perusahaan dan jumlah saham yang beredar, tetapi
dipengaruhi faktor harga pasar saham dan tingkat Earnings Per Share (EPS) yang dihasilkan
oleh perusahaan. Deviden Per Share tertinggi pada PT AALI terjadi pada tahun 2008 sebesar
974,99, pada PT LSIP Deviden Per Share tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 208,99,
pada PT SGRO Deviden Per Share tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 146,64. Deviden
Yield tertinggi pada PT AALI terjadi pada tahun 2008 sebesar 58,35, pada PT LSIP Deviden
Deviden Yield tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 40,30, pada PT SGRO Deviden Per
Share tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 129,17. Penambahan deviden tidak setiap
bulan dilakukan. Hal ini dikarenakan pada corporate activity terdapat aktivitas yang berbedabeda pada setiap perusahaan.
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)
Volume Semester I 2013
34
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor
Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
Dilihat dari analisis risiko saham yang dilakukan oleh perusahaan. Analisis risiko
sangat diperlukan agar dapat membantu investor untuk memperhitungkan secara tepat
memilih instrument investasi untuk menghindari kerugian. Pada hasil perhitungan risiko pada
tahun akhir yaitu tahun 2010 pada saham PT AALI memiliki nilai resiko sebesar 4,98%
dengan expected return sebesar 0,0117 atau 1,17% hal ini sesuai sesuai dengan peryataan
investasi pasar modal yang mengatakan hubungan antara tingkat resiko yaitu high risk high
return.
Pada hasil perhitungan risiko pada tahun akhir yaitu tahun 2010 pada saham PT LSIP
memiliki nilai resiko sebesar 4,13% dengan expected return sebesar 0,0337 atau 3,17% hal
ini sesuai dengan teori dasar keuangan yang menyatakan bahwa semakin besar nilai
resikonya maka semakin besar pula tingkat keuntungannya. Pada hasil perhitungan risiko
pada tahun akhir yaitu tahun 2010 pada saham PT SGRO memiliki nilai resiko sebesar 4,38%
dengan expected return sebesar 0,0137 atau 1,37% hal ini sesuai dengan teori dasar keuangan
yang menyatakan bahwa semakin besar nilai resikonya maka semakin besar pula tingkat
keuntungannya.
V.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, k, 2004. Dasar-dasar Manajmen Investasi dan Portofolio. Rineka Cipta, Jakarta.
Ang, Robert 1997. Buku Pintar pasar Modal Indonesia (The Intelligent guide to Indonesia
capital market). Mediasoft Indonesia. Jakarta.
Brigham, F. Eugene, and Joel F. Houston 2006. Fundamentals of financial Management.
Dasar-dasar Management Keuangan, Buku 2 edisi 10. Salemba empat Jakarta.
Daniri, A. 2008. Menakar Dampak Krisis Finansial Global. Artikel.
Eun, S, Cheol and resnick, Bruce, G. 2005. “International Financial Management”. New
York: Mc Graw-Hill Companies, Inc.
James C. Van Horne; Jhon M. wacowics: Penerjemah Dewi Fitriasari dan Deny Arnos
Kwany. 2005, Fundamental of Financial Management, Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan Edisi 12. Salmeba Empat. Jakarta
Keown et all, 2004. Manajemen Keuangan : Prinsip-prinsip dan Aplikasi (Terjemahan).
Indeks, Jakarta.
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)
Volume Semester I 2013
35
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor
Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard. 1980. Management Of Organizational Behavior 3rd
edition. New delhi : Prentice Hall.
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 2005. Warta Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
Rodoni, A dan Ali herni. 2002. Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media, Jakarta.
Samsul, Mohamad 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)
Volume Semester I 2013
36
Download