ANALYSIS INFLUENCE OF BRAND AWARENESS TO BRAND ATTITUDE ON SUNSILK BRAND SHAMPOO (CASE STUDY IN STUDENT UNIVERSITY OF GUNADARMA) ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of attractiveness advertising messages and credibility of celebrity endorser of the brand awareness to enhance brand attitude. This research using multiple linear regression analysis tool (multiple regression analysis model). The population in this study were students of Economics, University of Gunadarma knows sunsilk shampoo ad. This research sample was 80 people who know sunsilk shampoo ad taken by simple random sampling. The data collection is done by using a questionnaire. The results of multiple regression analysis, Y1=0.518 X1+ 0.434X2, Y2=0.745Y1, From the regression test, the results showed that the attractiveness advertising messages, credibility of celebrity endorser has positive and significant impact of brand awareness and that will increase the brand atittude . Keyword : The appeal of the advertising message, celebrity endorser credibility, Brand Awareness, Brand attitude ( xiii + 75 + Attachment) ANALISIS PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP BRAND ATTITUDE PADA SHAMPO MEREK SUNSILK. (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya tarik pesan iklan di televise dan kredibilitas celebrity endorser terhadap brand awareness untuk meningkatkan brand attitude, Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda (multi regression analysis model). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Ekonomi Universitas Gunadarma yang mengetahui iklan sampo sunsilk. Sampel penelitian ini adalah 80 orang yang mengetahui iklan sampo sunsilk yang diambil secara simple random sampling. Pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisi regresi berganda yaitu, Y1= 0.434 X1 + 0.518 X2, Y2 = 0.745 Y1, menunjukkan bahwa daya tarik pesan iklan di televisi dan kredibilitas celebrity endoser berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesadaran merek dan kesadaran merek berpengaruh positif secara signifikan terhadap sikap merek. Kata kunci : Daya Tarik Pesan Iklan, Kredibilitas Celebrity Endorser, Brand Awareness, Brand attitude ( xiii + 75 + Lampiran) PENDAHULUAN Salah satu sektor industri yang potensial adalah industri toiletries, para produsen industri toiletries selalu mencari ide-ide kreatif dengan mengembangkan produknya agar dapat memenangkan persaingan dan diminati oleh masyarakat. Saat ini Indonesia memiliki posisi yang kuat dalam industri toiletries dimana dapat membuka peluang yang lebih besar, sehingga membawa dampak positif pada industri toiletries, industri ini memiliki prospek yang baik. hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya Indeks best brand industri toiletries pada tahun 2009-2011. Berikut tabel 1.1 menunjukkan Indeks rata-rata best brand industri toiletries pada tahun 2009- 2011. Tabel 1.1 Data Indeks Best Brand Industri Toiletris Tahun 2009 sampai 2011 Indeks Best Brand Industri Toiletries Tahun Shampo 2009 14,0 Sabun pembersih muka 22,3 Sabun padat 16,1 2010 32,3 34,1 33,6 2011 45,7 40,8 43,5 Sumber : (SWA No. 16/XXV/27Juli-5Agustus 2009, SWA No. 10/XXVI/12-25 Mei 2010 dan No. 15/XXVII/18-27Juli 2011) Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa indeks best brand industri toiletries pada tahun 2009 sampai 2011 terus mengalami peningkatan dan industri shampo merupakan salah satu industri toiletries yang memiliki pertumbuhan lebih tinggi pada tahun 2011 di bandingkan industri toiletries lainnya. Hal ini di sebabkan karena kesadaran akan pentingnya merawat serta membersihkan kotoran pada rambut semakin meningkat. Sunsilk merupakan salah satu produk merek shampo yang diproduksi oleh PT Unilever Indonesia dan mulai dipasarkan di Indonesia sejak tahun 1952. Sejak produk pertamanya dipasarkan. Sunsilk terus melakukan inovasi–inovasi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya, terutama yang berkaitan dengan perawatan rambut. Semakin banyak merk-merk pesaing yang bermunculan mengakibatkan kesadaraan akan merek shampo sunsilk semakin menurun. Berikut tabel 1.2 menunjukkan TOM (Top Of Mind) shampo Merek Sunsilk pada tahun 2010- 2011. Tabel 1.2 TOM (Top Of Mind) Merek Sunsilk dan Pantene Tahun 2010 Dan 2011 Merek TOP OF MIND 2010 2011 Sunsilk 25,0 22,8 Pantene 22,1 28,3 Sumber : SWA 16/XXV/27 Juli - 5 Agustus 2009, SWA 15/XXVI/15 - 28 Juli 2010,SWA No. 15/XXVII/18 – 27 Juli 2011 Berdasarkan data diatas tingkat kesadaraan merek sampo sunsilk pada tahun 2011 menurun, dibandingkan pada tahun 2010, ini menyebabkan Sunsilk melalui PT Unilever Indonesia melakukan beberapa strategi pemasaran dalam memasarkan produk Sunsilk, agar Top Of Mind shampo sunslik dapat meningkat ditahun berikutnya dan dapat meningkatkan brand attitude para konsumen terhadap sampo Sunsilk, sehingga dapat menduduki peringkat paling tinggi dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Iklan telah menjadi harapan bagi sebagian besar produsen yang ingin merek produknya melekat di hati konsumennya. Iklan menggunakan selebriti banyak digunakan untuk menarik perhatian konsumen. Di Indonesia sangat mudah kita temui produk yang diiklankan menggunakan selebritis sebagai model. Perusahaan menggunakan selebriti sebagai bintang iklan karena melalui mereka suatu produk akan lebih mudah diterima pasar, dan mendapatkan perhatian di pasar sehingga diharapkan akan bertambahnya kesadaran terhadap produk. (Kusudyarsana, 2004). Berbagai studi menunjukkan daya tarik iklan yang menarik perhatian konsumen serta penggunaan selebrtiti dapat menumbuhkan Brand Awarenees dan dapat meningkatkan brand attitude terhadap produk. Oleh karena latar belakang tersebut maka mendorong penulis untuk membuat penulisan mengenai “Analisis Pengaruh Brand Awareness Terhadap Brand Attitude Pada Shampo Merek Sunsilk. (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Gunadarma)”. Daya tarik iklan di televisi (X1) H1 Brand Awareness (Y1) H3 Brand Atitude (Y2) H2 Kekuatan celebrity endorser (X2) Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat dirumuskan hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: H1 : Variabel Daya tarik iklan di televisi berpengaruh signifikan terhadap brand awareness produk sunsilk. H2 : Variabel Celebrity endorser pada iklan berpengaruh signifikan terhadap brand awareness produk sunsilk. H3 : Variabel Brand Awareness berpengaruh signifikan terhadap brand attitude. METODE PENELITIAN Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, dan Koefisien determinasi. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah kredibilitas celebrity endorser (X1), daya tarik iklan (X2). Sedangkan variabel dependen adalah brand attitude (Y2) dan brand awareness (Y1) sebagai variabel intervening, sehingga persamaan regresi berganda menggunakan standarized coefficient: Y1 = β1X1 + β2X2 ......................................(Persamaan 1) Y2 = β3Y1 ...................................................(Persamaan 2) Dimana : Y1 = Brand awarenes Y2 = Brand attitude X1 = Kredibilitas celebrity endorser X2 = Daya tarik iklan β1, β2, β3 = Koefisien masing-masing variabel HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua item dari pertanyaan variabel bebas maupun variabel terikat menunjukkan hasil yang signifikan. Sedangkan untuk pengujian reliabilitas dari variabel-variabel yang diteliti menunjukkan hasil nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Tabel 1.3 Hasil Analisis Regresi Model 1 Variabel Std.Coef,ß t hitung t tabel sig. keterangan Daya tarik pesan iklan di televisi 0.434 5.801 0.000 Signifikan Kredibilitas Celebrity Endorser 0.518 6.921 0.000 Signifikan R² = 0,633 N = 80 F hitung = 69.142 F tabel = signifikansi = 0.000 Tabel 1.4 Hasil Analisis Regresi Model 2 Variabel Std.Coef,ß t hitung brand awareness 0.694 R² = 0,475 N = 80 F hitung =72.371 F tabel = t tabel 8.507 sig. keterangan 0.000 Signifikan signifikansi = 0.000 Berdasarkan hasil yang ditunjukkan tabel 1.3 maka dapat dibentuk persamaan regresi model 1 yaitu, Y1 = 0.434 X₁ + 0.518 X₂. Sedangkan persamaan regresi model 2 yaitu, Y2 = 0.694. Y1. Dari tabel diatas, maka dapat ditarik kesimpulan : 1. variabel bebas daya tarik pesan iklan di televisi (X1) dan kredibilitas celebrity endorser (X1) mempunyai pengaruh positif dengan nilai koefisien masing-masing sebesar 0,434 dan 0,518 terhadap brand awareness. 2. variabel intervening brand awareness mempunyai pengaruh yang positif dengan nilai koefisien sebesar 0,694 terhadap variabel terikat brand attitude. 3. Nilai t hitung pada variabel daya tarik pesan iklan di televisi (X1) adalah sebesar 5.801 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai t hitung sebesar 5.801 > nilai t tabel sebesar dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 4. Nilai t hitung pada variabel kredibilitas celebrity endorser (X2) adalah sebesar 6.921 dengan tingkat signifikansi 0,005. Karena nilai t hitung sebesar 6.921 > nilai t tabel sebesar dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 5. Nilai t hitung pada variabel brand awareness (Y1) adalah sebesar 8.507 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai t hitung sebesar 14,061 > nilai t tabel sebesar dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil uji F model 1 diperoleh F hitung sebesar 69.142 sedangkan F tabel sebesar 3,07. hal ini mempunayi arti F hitung > F tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena probabilitas signifikansi tersebut kurang dari 0,005 dan F hitung > F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara daya tarik iklan di televisi dan kredibilitas celebrity endorser produk sampo sunsilk signifikan terhadap variabel brand awareness produk sampo sunsilk. Sedangkan dalam hasil uji F model 2 diperoleh F hitung sebesar 72.371 sedangkan F tabel sebesar. hal ini mempunayi arti F hitung > F tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena probabilitas signifikansi tersebut kurang dari 0,005 dan F hitung > F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara brand awareness terhadap brand attitude produk sampo sunsilk. Dari hasil SPSS diperoleh besarnya adjusted R square model 1 adalah 0,63. Hasil ini berarti kedua variable independen (daya tarik iklan di televisi dan kredibilitas celebrity endorser) mampu menjelaskan 63% sedangkan sisanya 37% variabel brand awareness shampo merek sunsilk dijelaskan oleh variabel - variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Selain itu penelitian ini juga menerangkan bahwa variabel intervening yang digunakan yaitu brand awareness, dapat menerangkan variabel brand attitude 47% sedangkan sisanya 53% dijelaskan oleh variabel – variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand awareness terhadap brand attitude pada shampo merek sunsilk. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu daya tarik iklan di televisi dan kredibilitas celebrity endorser, variabel intervening yaitu brand awareness, dan variabel dependen yaitu brand attitude. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel kredibilitas celebrity endorser memiliki pengaruh dominan dalam mempengaruhi brand awareness, hal ini disebabkan selebriti dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efektifitas iklannya mengingat mereka dapat menciptakan kesadaran konsumen yang pada akhirnya meningkatkan minat beli konsumen. Bagi perusahaan sampo sunsilk sebaiknya terus membuat iklan yang menarik dengan membawakan pesan iklan yang lebih dipahami oleh konsumen dan menampilkan celebrity endorser yang lebih terkenal dan popular, sehingga dapat meningkatkan sikap positif terhadap produk agar dapat meningkatkan penjualan. DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A, et al. 2004. Marketing Research 8th Edition. New Jersey: John Wiley and Sons Inc. Asmai Ishak 2008. “Pengaruh Penggunaan Selebriti Dalam Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen”. Jurnal Siasat Bisnis Vol: 12 No. 2, Agustus 2008. Assael, H. 2001. Consumer Behavior and Marketing Acction 6th ed. Singapore: Thomson Learning Pte Ltd. Barbara, A Lafferty et al. The Dual Credibility. 2002. Model : The Influence Of Corporate and Credibility on Attitudes. Journal of Marketing Theory and Practice. p2. Belch, George E & Michael A. Belch. 2003. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication Perspective. New York: McGraw Hill. Boyd, Walker dan Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global. Jakarta: Erlangga. Brian D Till, Michael Busler. 2000. The Macth-up hypothesis : Physical Attractivenes, Expert, and The role Of Fit on Brand Attitude. Journal Of Advertising.Vol: 29. Buchari, Alma. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Penerbit CV Alfabeta. Darmadi, Durianto & Cecilia, Liana 2004. “Analisis Efektivitas Iklan Televisi ”Softener Soft & Fresh” Di Jakarta dan Sekitarnya dengan Menggunakan Consumer Decision Model”. Jurnal Ekonomi Perusahaan. Vol: 11, No. 1, Maret 2004. Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Sitinjak, T. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama. Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Budiman, Lie Joko. 2004. Brand Equity Ten, Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Dwi, Priyanto. 2008. “Mandiri Belajar SPSS”. Yogyakarta: Mediakom. Engel, J. F., Blacwell, R. D. and Miniard, P. W. 1995. Consumer Behavior. New York: The Dryden Press. Six Edition. Hardiman, I. 2006. 400 istilah PR media & periklanan. Jakarta : PT Gramedia Jakarta. Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi.. Ibrahim M Nasir.2007.Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap Pengambilan Keputusan Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Masyarakat Kota Palembang. Jurnal manajemen & bisnis sriwijaya. vol: 5. no 10 desember 2007. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kurniawati,Dyah. 2009. Studi Tentang Sikap Terhadap merek dan Implikasinya Pada Minat Beli Ulang. Universitas Diponegoro Semarang. Kussudyarsana. 2004. Fenomena Selebritas sebagai Model Iklan Dari Sudut Pandang Sumber Pesan. Benefit. Vol: 8. No.2 .Desember. Kotler, P. and Keller, K.L. 2006. Marketing Management . N.ew Jersey: Pearson Education. Inc. Kotler, Philip dan Keller, Kevin. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks. Kotler, Philip dan Keller, Kevin . 2007. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Indeks. Kotler, Philip. 2002. Bauran Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo. Muly Kata Sebayang dan Simon Darman O. Siahaan. 2008. “Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha Mio Pada Mio Automatik Club (MAC) Medan”. Jurnal manajemen dan bisnis. Vol: 01, No. 3, September 2008.Medan. Morissan. 2007. periklanan komunikasi pemasaran terpadu. Jakarta: Ramdina Prakasa. Puspitasari, Intan. 2009.” Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan Dalam Menumbuhkan Brand Awareness” Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of Brands Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia. Rifqi Husni, Achmad. 2010. “Analisis Pengaruh Brand Awareness Terhadap Brand Attitude Handphone Merek Nokia. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Riyanto, Makmun. 2008. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan dan Implikasinya Terhadap Sikap Merek. Universitas Diponegoro. Rossiter dan Percy, 1992. “A Model of Brand Awareness and Brand Attitude Advertising Strategies”. journal Psychology and Marketing. Vol: 9. No. 4. Royan, Frans, M. 2005. Marketing Celebrities, Jilid I. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Sekaran, Uma, 2003, Research Methods for Business : A Skill Building Approach, John Wiley and Sons Inc, New York. Simamora. 2003. Aura Merek 7 Langkah membangun merek paling kuat. Jakarta: Gramedia pustaka. Sumartono. 2002. Terperangka dalam iklan : meneropong imbas pesan iklan komputer. Bandung : CV. Afabeta. Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Rosda. Temporal, Paul & KC Lee. 2001. Hi-Tech Hi-Touch Branding : Creating Brand Power in the Age of Technology. John Wiley & Sons Pte Ltd. Tjiptono, F. 2005. Brand management and strategy. Yogyakarta: Andi. Sumber majalah : Badan Pusat Statistik No. 13/02/Tahun 2012 SWA No. 16/XXV/27Juli-5Agustus 2009, SWA No. 10/XXVI/12-25 Mei 2010 dan No. 15/XXVII/18-27Juli 2011 SWA 16/XXV/27 Juli - 5 Agustus 2009, SWA 15/XXVI/15 - 28 Juli 15/XXVII/18 – 27 Juli 2011 Sumber Internet : www.Google.com www.Unilever.com 2010,SWA No.