1 CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty

advertisement
CHAPTER V
SUMMARY
BINA NUSANTARA UNIVERSITY
Faculty of Humanities
English Department
Strata 1 Program
2012
MAIDS' RESISTANCE THROUGH THE BOOK TO EQUALIZE THE RIGHTS
AS POTRAYED IN "THE HELP" MOVIE (2011) USING POSTCOLONIAL
STUDY
ANGELIKA
1200988794
Perbedaan ras yang terjadi di Amerika menjadi pemicu utama yang
menyebabkan terjadi nya diskriminasi ras yang berdasarkan warna kulit. Hal ini terjadi
pada orang-orang Afrika-Amerika yang pada awalnya didatangkan ke Amerika untuk
dijadikan budak orang kulit putih. Lalu lama kelamaan mereka menginginkan kebebasan
dan persamaan hak sebagai manusia bukan sebagai budak. Tetapi orang kulit putih
mengangap bahwa orang kulit hitam tidak pantas mendapatkan hak yang sejajar dengan
mereka di tanah orang kulit putih. Maka terjadilah diskriminasi pada orang kulit hitam.
Orang kulit putih menjadi pemengang kekuasaan atau dominasi atas orang kulit hitam
96
97
karena mayoritas penduduk Amerika adalah orang kulit putih. Sedangkan, orang kulit
hitam menjadi minoritas yang tidak mempunyai kekuasaan sama sekali. Diskriminasi
itulah yang menempatkan orang kulit hitam sebagai penduduk yang mempunyai derajat
yang lebih rendah dari orang kulit putih, sehingga membuat mereka menjadi sasaran
ketidakadilan dalam hal politik, pendidikan, pekerjaan dan lainnya.
Persoalan diskriminasi tersebut menjadi topik utama pembahasan studi ini,
dimana diskriminasi yang terjadi pada orang kulit hitam ditunjukan dalam film yang
bernama The Help. Film yang berjudul The Help diangkat dari novel yang berjudul sama.
Novel tersebut di tulis oleh seorang perempuan berkulit putih bernama Kathryn Stockett.
Film tersebut disutradarai oleh Tate Taylor, seorang laki-laki berkebangsaan Amerika
yang lahir di Jackson, Mississippi. Dia adalah teman semasa kecil Kathryn Stockett,
maka tidaklah sulit menggarap film yang berdasarkan cerita yang dibuat oleh teman
baiknya sendiri.
Film The Help menceritakan tentang diskriminasi ras dan masalah segregasi
antara kaum kulit putih dan kulit hitam yang terjadi di Jackson, Mississippi pada era
1960an. Pada saat itu, kaum kulit hitam masih dianggap sebagai kaum yang lebih rendah
daripada kaum kulit putih. Kebanyakan yang bekerja sebagai pembantu orang kulit putih
adalah wanita-wanita kaum kulit hitam. Di dalam film tersebut, seorang wanita kulit
putih bernama, Skeeter terinspirasi oleh perjuangan pembantu-pembantu kulit hitam.
Para pembantu itu telah membesarkan anak-anak kulit putih dan mengabdikan hidup
mereka untuk melayani orang kulit putih. Tetapi mereka tetap mendapatkan diskriminasi
dari majikan mereka bahkan mereka tidak boleh menggunakan toilet bersama-sama
dengan majikannya, karena kaum kulit hitam dianggap sebagai penyebar penyakit.
98
Berhubungan dengan pembantu kulit hitam, Skeeter juga memiliki seorang pembantu
berkulit hitam yang sudah membesarkannya dari kecil. Maka dari itu, Skeeter tergerak
untuk membantu para pembantu kulit hitam membagi pengalaman mereka baik
pengalaman baik atau buruk selama menjadi pembantu orang kulit putih ke dalam
sebuah buku berjudul The Help. Agar mereka dapat menceritakan pengalaman dan
perasaan mereka selama menjadi seorang pembantu orang kulit putih kepada masyarakat
kaum kulit putih.
Skeeter meminta Aibileen, seorang pembantu kulit hitam yang bekerja di rumah
teman baik Skeeter yang bernama Elizabeth, untuk membantunya menulis buku tersebut.
Tentunya Aibileen menolak permintaan tersebut karena akan sangat berbahaya untuk
menulis buku seperti itu pada saat itu. Namun, seiring berjalan waktu Aibileen merasa
bahwa menulis atau tidak menulis buku kaumnya akan terus mendapatkan tindakan
tidak adil dari orang kulit putih. Ia melihat temannya yang bernama Minny, seorang
pembantu kulit hitam yang bekerja untuk teman baik Skeeter bernama Hilly, mendapat
perlakuan yang sangat tidak adil oleh majikannya tersebut. Sehingga Aibileen pun
memberanikan diri untuk membela kaumnya melalui buku tersebut.
Aibileen meminta Skeeter untuk menganti nama tokoh dan tempat di buku
tersebut, agar pembaca buku tersebut tidak mengetahui kalau buku itu adalah kisah
nyata yang terjadi di Jackson, Mississippi. Aibileen bersama Skeeter bekerja sama untuk
mewujudkan tujuan mereka yang sama, dimana mereka sama-sama ingin membela dan
menyetarakan status orang kulit hitam di kehidupan masyarakat melalui buku tersebut.
Para pembantu yang lain termasuk Minny awalnya juga menolak untuk ikut serta
99
membagi cerita mereka untuk dijadikan buku, tetapi diskriminasi yang semakin tinggi
akhirnya membuat mereka pun ikut serta dalam menyelesaikan buku tersebut.
Para pembantu dan Skeeter mencoba untuk melewati batas yang selama ini
diterapkan untuk memisahkan orang kulit putih dan kulit hitam, mereka mencoba untuk
melawan norma-norma yang ada pada saat itu untuk melakukan perubahan besar dalam
kehidupan masyarakat kulit putih dan kulit hitam. Sampai akhirnya, buku itu
dipublikasikan tak hanya orang kulit hitam yang membaca tetapi banyak juga orang
kulit putih yang ikut membaca buku tersebut. Buku itu membuka pikiran beberapa orang
mengenai orang kulit hitam, apa yang mereka rasakan mengenai ketidakadilan yang
selalu terjadi dalam hidup mereka sebagai orang minoritas. Buku itu memberikan
banyak perubahan pada beberapa penulisnya, Skeeter akhirnya dapat mencapai
mimpinya untuk bekerja sebagai penulis di perusahaan besar di New York, sedangkan
Aibileen juga mulai mempercayai bahwa ia dapat melakukan pekerjaan lain yang lebih
baik selain menjadi pembantu yaitu menjadi penulis. Selain itu, Minny juga pada
akhirnya dapat pergi bersama-sama anaknya untuk meninggalkan suaminya yang selalu
memukulnya dan menyiksanya.
Berdasarkan cerita yang dipresentasikan di film tersebut, penulis mengangkat
penelitian mengenai analisis dalam menyetarakan hak melalui kajian pasca-kolonial
dalam film The Help. Perjuangan para pembantu yang merupakan kaum minoritas
dalam membela kesetaraan dan keadilan untuk kaum mereka, menjadi alasan utama
mengapa penulis memilih film ini untuk di analisis. Di lain pihak, karya tersebut sangat
cocok dan berkaitan dengan kajian pasca-kolonial. Penulisan ini terbagi dalam beberapa
bab, yaitu bab kesatu yang menjelaskan tentang permasalahan yang akan dibahas, tujuan
100
dan fungsi penulisan serta metode penelitian ini. Bab kedua menjelaskan tentang teoriteori yang terkait yang akan diterapkan dalam analisis. Bab ketiga berisi analisis
berdasarkan teori pada bab dua. Bab keempat menjelaskan kesimpulan dari analisis
pada bab tiga. Dan yang terakhir, bab kelima berisi ringkasan skripsi dalam bahasa
indonesia.
Pada bab pertama penulis menjelaskan beberapa permasalahan yang akan di
bahas oleh penulis dalam bagian analisis. Permasalahan pertama adalah bagaimana
penggunaan elmen-elemen fiksi yang terdiri dari tokoh, latar dan simbol dalam usaha
untuk menunjukan permasalahan pasca-kolonial yang ada di dalam film tersebut.
Permasalahan kedua adalah bagaimana stereotipe mempengaruhi diskriminasi ras dan
segregasi. Kemudian permasalahan ketiga adalah bagaimana penulisan buku dalam film
yang mana diprakarsai oleh subaltern merefleksikan hibriditas dan mimikri.
Ruang lingkup penulisan ini akan difokuskan pada movie berjudul The Help dan
batasan analisis akan difokuskan pada tokoh utama yaitu Aibileen dan Skeeter, lalu
beberapa tokoh bawahan yaitu Minny, Hilly, Elizabeth and Celia dan juga permasalahpermasalah yang berkaitan dengan kajian pasca-kolonial yang terjadi di dalam film.
Skripsi ini juga mempunyai beberapa tujuan dan fungsi. Tujuan yang pertama
adalah untuk menggambarkan bagaimana penggunaan unsur-unsur fiksi yang terdiri dari
tokoh, latar dan simbol dalam usaha untuk menunjukan permasalahan pasca-kolonial
yang ada di dalam film tersebut. Tujuan kedua adalah untuk menunjukan bahwa
stereotipe mempengaruhi diskriminasi ras dan segregasi. Tujuan ketiga adalah untuk
menunjukan penulisan buku dalam film yang mana diprakarsai oleh subaltern
merefleksikan hibriditas dan mimikri. Sedangkan fungsi dari penulisan ini dibagi
101
menjadi dua. Fungsi yang pertama adalah untuk membantu para pembaca untuk
mengetahui cerita film sehingga mereka akan lebih dimudahkan untuk mengerti
keseluruhan cerita dan maksud yang tersirat dalam cerita tersebut. Fungsi kedua adalah
sebagai rekomendasi untuk penulis lainnya yang akan menganalisis karya sastra
menggunakan teori pasca-kolonial.
Skripsi ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis sebelum
menyelesaikannya. Penulis menggunakan metode riset kualitatif. Riset tersebut
dilakukan dan dijalankan sendiri oleh penulis. Dengan kajian pustaka mengenai teori
dan informasi penting yang ada di internet yang berhubungan dengan karya sastra yang
telah penulis pilih. Pada akhirnya penulis dapat memberikan kesimpulan yang tepat
untuk menjawab permasalahan penelitian untuk mencapai tujuan penelitian.
Pada bab kedua, penulis menjabarkan teori-teori yang akan penulis terapkan
dalam analisis di bab ketiga. Teori awal mengenai teori unsur-unsur fiksi yang terdiri
dari tokoh dan penokohan, latar dan simbol. Teori tokoh menjelaskan tentang pengertian
tokoh dan penokohan. Tokoh didefinisikan sebagai seorang yang mempunyai peran
penting di dalam cerita sedangkan penokohan adalah bagaimana penulis cerita
menggambarkan kepribadian seorang tokoh, entah tokoh itu baik, jahat, penakut dan
sebagainya. Klasifikasi tokoh ada dua macam. Klasifikasi pertama adalah berdasarkan
peran tokoh yang dibagi menjadi tokoh utama dan tokoh bawahan. Sedangkan
klasifikasi kedua adalah berdasarkan penggembangan kepribadian tokoh yang dibagi
menjadi tokoh statis dan dinamis. Latar sendiri didefinisikan sebagai tempat dan waktu
kejadian cerita. Latar dibagi menjadi tiga yaitu latar tempat, latar waktu dan latar sosial.
Dan unsur yang terakhir adalah simbol yang didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat
102
melambangkan maksud tertentu. Simbol dapat berupa sebuah benda, tempat, nama
orang, kata, kalimat, situasi atau sebagainya yang dapat menyimbolkan sesuatu.
Teori bagian kedua menjelaskan mengenai teori pasca-kolonial yang terdiri dari
teori stereotype, racial disrimination, segregasi, hibriditas, hegemoni, subaltern dan
mimikri. Di dalam penjelasan mengenai pasca-kolonial, penulis menjelaskan tahap
penulisan pasca-kolonial. Penulisan tersebut terbagi menjadi tahap Adopt, tahap Adapt
dan tahap Adept. Tahap adopt adalah melakukan adopsi terhadap budaya orang Eropa
yang mana orang non-Eropa menerima budaya orang Eropa tanpa memikirkannya lagi.
Tahap adapt adalah melakukan adaptasi terhadap budaya orang Eropa artinya orang
non-Eropa menerima sebagian saja budaya orang Eropa. Terakhir, Tahap adept adalah
melakukan penolakan terhadap budaya orang Eropa. Berikutnya menggenai stereotipe
didefinisikan sebagai persepsi negatif kepada seseorang dan mempengaruhi juga
persepsi orang dimana kelompok orang itu berada. Lalu teori berikutnya yakni
diskriminasi ras menjelaskan mengenai tindakan-tindakan tidak adil yang dilakukan
kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas yang mempunyai ras yang berbeda
dengan mereka. Kemudian segregasi dianggap sebagai dampak dari tindakan
diskriminasi yang oleh karena itu terjadilah pemisahan fasilitas umum dan aspek-aspek
lainnya antara kaum kulit putih dan kulit hitam. Lalu teori hibriditas menjelaskan
mengenai bagaimana dua budaya bersatu melalui interaksi dan budaya mereka
bercampur namun kedua budaya tersebut masih memegang budaya asli masing-masing.
Selanjutnya teori hegemoni menjelaskan orang-orang yang didominasi tanpa
mengetahui, bahkan seakan-akan menyetujui untuk di kuasai oleh orang lain. Kemudian
teori subaltern mendefinisikan orang-orang yang termasuk dalam kelas minoritas yang
103
tidak mempunyai kekuasaan sama sekali, seperti pelayan, petani, buruh dan kaum
minoritas lainnya. Namun, orang-orang tersebut mempunyai suara untuk menolak
ketidakadilan. Dan yang terakhir, teori mimikri membahas mengenai bagaimana cara
seseorang atau sekelompok orang untuk bertahan dan melindungi diri dengan cara
beradaptasi dengan lingkungan dan budaya sekitar. Adaptasi ini dapat mempunyai dua
fungsi yaitu untuk bertahan hidup atau untuk mengusik budaya sekitar.
Bab ketiga menjabarkan analisis film The Help dengan menerapkan teori yang
sudah dibahas dalam bab kedua. Analisis bagian pertama mengenai unsur-unsur fiksi
yang menganalisis tokoh dan penokohan. Aibileen dan Skeeter adalah tokoh utama,
dalam pengembangan kepribadian Aibileen adalah tokoh dinamis karena dia mengalami
perubahan sifat atau kepribadian dari awal hingga akhir cerita. Sedangkan Skeeter tidak
mengalami perubahan sifat atau kepribadian karena dari awal hingga akhir cerita
sifatnya tidak berubah maka dia termasuk dalam tokoh statis. Kemudian, Minny, Hilly,
Elizabeth dan Celia dikategorikan sebagai tokoh bawahan dan pengembangan
kepribadian mereka masuk dalam tokoh statis. Untuk analisis latar, penulis menganalisis
tempat dan waktu kejadian serta latar sosial yang dapat ditemukan di dalam film
tersebut. Tempat dan waktunya adalah Mississippi pada tahun 1960 an. Sedangkan latar
sosial lebih menjelaskan latar belakang sejarah pada tahun 1960an yang mana pada era
itu sedang terjadi suatu pergerakan yang dikenal dengan Civil Rights Movement. Lalu
status sosial masyarakat yang terbagi antara orang kulit hitam dan orang kulit putih.
Pada analisis simbol penulis mencantumkan beberapa simbol yaitu toilet, nama Skeeter,
para pembantu, Minny's "poo" pie, Junior League, dan buku.
104
Analisis bagian kedua menjabarkan analisis mengenai pasca-kolonial mengenai
penulisan pasca-kolonial yang termasuk tahap Adapt kategori karena penulis cerita tidak
sepenuhnya membela kaum kulit hitam maupun kaum kulit putih. Lalu dibagian
stereotipe penulis membuat beberapa daftar stereotipe orang kulit hitam sebagai
penyebar penyakit, pemalas, pencuri, suami yang kasar. Sedangkan stereotipe orang
kulit putih sebagai orang racist, dan ibu yang lalai. Stereotipe ini sering kali memicu
orang kulit putih untuk melakukan tindakan diskriminatif terhadap orang kulit hitam.
Kemudian penjabaran berikutnya mengenai analisis diskriminasi ras. Dibagian analisis
ini penulis menjabarkan berbagai tindakan-tindakan yang tidak adil yang didapat kaum
kulit hitam dari kaum kulit putih. Sedangkan bagian segregasi, penulis menganalisis
beberapa segregasi yang terjadi di kehidupan orang kulit hitam yaitu toilet, tempat
tinggal, fasilitas umum, dan beberapa hukum Jim Crow. Kemudian analisis hibriditas
berdasarkan dua kategori yaitu bahasa dan buku. Analisis hibriditas melalui bahasa
ditunjukan dari bahasa orang kulit hitam yaitu bahasa Inggris orang Amerika keturunan
Afrika yang masih mereka gunakan dalam percakapan dengan orang kulit putih.
Sedangkan analisis melalui buku ditunjukan dari interaksi orang kulit hitam dengan
orang kulit putih dalam menulis buku The Help dan tujuan yang sama dari orang kulit
hitam dan orang kulit putih bahwa mereka menulis buku tersebut untuk membela
keadilan dan penyetaraan orang kulit hitam. Pada analisis hegemoni penulis
menjabarkan hubungan Minny dengan majikannya yang bernama Celia. Hubungan
diantara mereka dapat dikatakan bukan seperti hubungan antara pekerja dan majikan
tetapi lebih kepada hubungan pertemanan. Sehingga hubungan yang mereka jalin sangat
baik itu menyebabkan Minny tidak menyadari bahwa tetap saja Celia mendominasinya,
105
bahwa status sosial mereka tetap berbeda dan Celia tetap berada diatas status sosial
Minny. Pada analisis subaltern penulis mendeskripsikan tokoh para pembantu yang
dideskripsikan sebagai kaum bawahan yang mempunyai suara untuk berbicara mengenai
pemikiran mereka untuk ikut serta atau melawan kekuasaan orang kulit putih. Dan pada
analisis terakhir yaitu mimikri, penulis menjabarkan tiga cara adaptasi yang digunakan
orang kulit hitam untuk bertahan hidup dan mengusik budaya orang kulit putih. Dua
cara tersebut melalui bahasa, bekerja sebagai pembantu dan juga menulis buku.
Analisis pada bab tiga ini merupakan pembuktian dari teori-teori yang telah
dijabarkan di bab dua. Penulis lakukan dengan menganalisis skrip atau percakapan di
film dan juga cuplikan gambar film yang penulis gunakan sebagai pendukung data
analisis agar analisis tersebut menjadi lebih akurat, tepat dan objektif.
Pada bab keempat, penulis menyampaikan kesimpulan yang penulis capai
setelah menganalisis film. Dalam bab ini juga penulis juga menyimpulkan pemecahan
dari persoalan yang ada di bab pertama. Penulis menyimpulkan keterkaitan elemenelemen fiksi terhadap kajian pasca-kolonial dalam analisis. Tokoh Aibileen dan Minny
yang bekerja sebagai pembantu di keluarga orang kulit putih mengambarkan kelompok
subaltern dalam kajian pasca-kolonial. Tokoh Skeeter dan Celia didefinisikan sebagai
pribadi yang non-racist. Oleh karena itu, Skeeter dapat menulis buku bersama orangorang kulit hitam yang mana buku tersebut mereflesikan hibriditas and mimikri dalam
kajian pasca-kolonial. Sedangkan, Celia dapat menjalin pertemanan dengan pembantu
kulit hitam karena kepribadiannya yang non-racist tetapi hubungan mereka
menggambarkan hegemoni. Pada kasus yang berbeda, kepribadian Hilly dan Elizabeth
merefleksikan stereotipe orang kulit putih yang menggambarkan mereka racist dan ibu
106
yang lalai. Kepribadian mereka juga sangat mempresentasikan diskriminasi ras pada
orang kulit hitam.
Kemudian,
latar
tempat,
waktu
dan
social
sangat
mempresentasikan
permasalahan pasca-kolonial seperti steretotipe, diskriminasi ras dan segregasi. Lalu,
pada bagian simbol, kamar mandi mendeskripsikan permasalahan pasca-kolonial yaitu
stereotipe, diskriminasi ras dan segregasi. Sedangkan, buku The Help mewakili
hibriditas dan mimikri yang terjadi didalam film tersebut.
Dalam menjawab permasalahan yang kedua, penulis mengambarkan keterkaitan
stereotipe yang memicu diskriminasi ras yang kemudian membawa kedalam
permasalahan segregasi. Orang kulit hitam distereotipekan sebagai penyebar penyakit
yang mana menyebabkan orang kulit putih mendiskriminasi mereka untuk tidak
menggunakan kamar mandi bersamaan dan diskriminasi tersebut membawa segregasi
dalam menggunakan kamar mandi antara orang kulit putih dan orang kulit hitam.
Dalam menjawab permasalahan yang ketiga, penulis mendeskripsikan fungsi
dari buku yang ditulis oleh Skeeter dan para pembantu dalam mempresentasikan
hibriditas dan mimikri. Dalam hibriditas, melalui buku orang kulit hitam dan orang kulit
putih secara tidak langsung melakukan interaksi dan bertukar ideologi berkaitan dengan
isi buku tersebut. Kemudian dalam mimikri buku tersebut mengambarkan strategi yang
dilakukan para pembantu kulit hitam dalam menceritakan adaptasi yang telah mereka
lakukan dalam bekerja kepada orang kulit putih.
Pada akhir cerita masing-masing tokoh yaitu Aibileen, Skeeter dan Minny dapat
memilih dan menentukan jalan hidup mereka dengan lebih positif dalam menatap masa
depan mereka. Ketiga orang biasa tersebut dianggap sangat penting dalam memulai
107
proses perjuangan untuk menuntut keadilan dan kesetaraan. Tidak ada yang menyangka
bahwa secara tidak langsung para pembantu dengan menulis buku yang hanya berisi
pengalaman mereka bukan hanya menolong kehidupan mereka tetapi juga kaum mereka.
Para pembantu dan buku The Help menjadi simbol perjuangan ras untuk mendapatkan
keadilan dan kesetaraan hak di kehidupan orang kulit hitam.
Download