Paper Title (use style: paper title)

advertisement
Pengembangan Media CD Interaktif Berbasis Flash
PENGEMBANGAN CD INTERAKTIF BERBASIS FLASH MATERI STRUKTUR BUMI SEBAGAI
ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN JIKEN, SIDOARJO
Aziza Syaila Amilyana
S1 PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya ([email protected])
Yoyok Yermiandhoko
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui tahapan proses pengembangan media CD interaktif
pada materi struktur bumi untuk peserta didik kelas V SDN Jiken, Sidoarjo; (2) untuk mengetahui
kelayakan dari pengembangan media pembelajaran CD interaktif pada materi struktur bumi untuk peserta
didik; (3) untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pengembangan CD interaktif pada materi
struktur bumi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan dari pengembangan media CD
interaktif pada materi struktur bumi memperoleh hasil validasi dari ahli materi sebesar 96% dan validasi
ahli media sebesar 94% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran CD interaktif tersebut layak untuk
digunakan dan diperkuat hasil respon peserta didik terhadap media CD interaktif mendapatkan persentase
sebesar 95% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran CD interaktif tersebut baik digunakan untuk
peserta didik.
Kata Kunci: pengembangan CD Interaktif, macromedia flash, pembelajaran IPA
Abstract
The purposes of this research are (1) to know the steps of the development of interactive CD in the
material of earth structure for fifth grade in SDN Jiken, Sidoarjo, (2) to know the feasibility of the
development of interactive CD in the material of earth structure (3) to know the students' responses to the
development of interactive CD in the material of earth structure. The results show that the feasibility of the
medium scored 96% for the validation of material and 94% for the validation of medium. The results
show that the medium is feasible to be used. It is also strengthen by the result of the students' responses
toward the medium, which gain 95%. It means that the medium is good to be used for students.
Keywords: development of Interactive CD, macromedia flash, science learning
Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam
pembelajaran IPA. Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga dapat menstimulus
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar
(Wayan, 2007: 3).
Salah satu media yang digunakan dalam
pembelajaran IPA adalah benda asli (konkret). Dalam
proses pembelajaran di sekolah dasar fungsi media benda
asli (konkret) sangat penting. Namun, dalam proses
pembelajaran masih jarang dijumpai dengan berbagai
alasan, yakni: (1) benda tersebut sangat jauh dan tidak
dapat terjangkau. (2) benda itu berbahaya untuk dipelajari
secara langsung. (3) benda itu tidak boleh dilihat. (4)
benda itu sulit ditemukan atau sudah tidak ada lagi.
(Sungkono, 2007: 35)
Pembelajaran IPA dalam hal ini membutuhkan
alternatif media selain benda asli (konkret). Salah satunya
adalah menggunakan media berbasis komputer. Dengan
adanya media berbasis komputer ini proses pembelajaran
akan semakin mudah dan praktis. Perkembangan media
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang krusial sebagai
ukuran suatu bangsa untuk memajukan mutu kehidupan
yang lebih terarah dan produktif, selain itu pendidikan
juga menjadi faktor penting sebagai proses mengetahui
dan mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar
suatu bangsa bisa berkembang dan dapat memanfaatkan
teknologi yang ada.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu empirik
yang membahas tentang fakta dan gejala alam. IPA
mengkaji tentang gejala-gejala alam yang dirangkap
secara sistematis berdasarkan hasil percobaan dan
pengamatan yang dilakukan manusia. Bundu (2006: 10)
menjelaskan bahwa IPA secara garis besar memiliki tiga
komponen yaitu: (1) Proses ilmiah, misalnya mengamati,
mengklasifikasi,
memprediksi,
merancang
dan
melaksanakan eksperimen. (2) Produk ilmiah, misalnya
pronsip, konsep, hukum, dan teori. (3) Sikap ilmiah,
misalnya ingin tahu, hati-hati, objektif, dan jujur.
Asy’ari (2006: 23) mengungkapkan berkenaan
prinsip pembelajaran di sekolah dasar. Hal yang dapat
membuat peserta didik memahami alam sekitar yaitu
651
JPGSD Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017
berbasis komputer berkembang sangat pesat, inovasi baru
telah diciptakan sejalan dengan perkembangan teknologi.
Inovasi teknologi tersebut sangat memungkinkan untuk
digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar.
Dalam proses pembelajaran, teknologi yang telah tersedia
dapat dijadikan media yang tepat dalam penyampaian
materi. Materi yang abstrak dan sukar untuk
menghadirkan benda aslinya dapat dijelaskan dengan
menggunakan media berbasis komputer.
Penggunaan media berbasis komputer sangat praktis
dan mudah, salah satunya adalah penggunaan CD
pembelajaran atau CD interaktif berbasis flash. Media
CD Interaktif dalam pembelajaran adalah Compact Disk
yang menjadikan terjadinya hubungan timbal balik antara
guru dan peserta didik yang didalamnya terdapat aplikasi
interaktif. Compact disc (CD) merupakan sistem
penyimpanan file gambar dan suara pada piringan atau
disc sedangkan Interaktif dari kata interaksi yang berarti
hubungan timbal balik (KBBI 2005).
Media yang akan dikembangkan dalam penelitian
ini dibuat berbasis flash. Kelebihan dari berbasis flash ini
dapat digunakan untuk memvisualisasi simulasi dan
animasi sehingga membuat gambar lebih hidup serta
memungkinkan untuk membuat pembelajaran interaktif
dimana pengguna dapat menggunakan keyboard dan
mouse untuk melakukan interaksi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan
guru kelas V SDN Jiken, Sidoarjo pada Oktober 2016,
proses pembelajaran IPA sudah berlangsung dengan baik
guru dalam menyampaikan materi sangat lancar dan
menguasai. Akan tetapi, dengan pembelajaran dengan
metode ceramah seperti itu, masih bisa dilakukan inovasi
dalam pembelajaran IPA. Baik itu inovasi model
pembelajaran, penggunaan media, dan penggunaan
teknologi dalam pembelajaran. Mengenai interaksi
peserta didik terhadap teknologi, peserta didik sudah
tidak asing lagi dengan teknologi terutama komputer, hal
ini terlihat saat adanya les komputer dan ketertarikan
peserta didik untuk mempelajari komputer atau gadget.
Selain dalam les komputer, guru belum mengoptimalkan
fasilitas lab komputer dalam pembelajaran. Hal inilah
yang harus dimanfaatkan oleh guru, padahal untuk
fasilitas lab komputer sudah baik, jumlah komputer di
SDN Jiken ini memadahi dan juga sebagian besar guru di
SDN Jiken, Sidoarjo dapat mengoperasikan komputer.
Pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar
memuat materi struktur bumi. Untuk materi struktur bumi
ini diperlukan alternatif media, karena dalam materi ini
membahas tentang sesuatu yang abstrak, sehingga guru
merasa kesulitan dalam menghadirkan benda asli.
Pembelajaran IPA materi struktur bumi ini akan berjalan
lebih efisien dengan menggunakan media CD Interaktif
berbasis flash. Selain itu, media CD interaktif berbasis
Flash juga sesuai dengan karakteristik IPA yaitu
berproses ilmiah misalnya dengan CD interaktif peserta
didik dapat mengamati dan mengklasifikasi materi
struktur bumi. Kemudian, produk ilmiah, misalnya
dengan media CD interaktif ini peserta didik dapat
mengetahui prinsip, konsep, hukum, dan teori mengenai
struktur
bumi
serta
peserta
didik
dapat
mengkonstruksikan potongan gambar mengenai materi
struktur bumi pada game di dalam media CD Interaktif
berbasis Flash. Dan yang terakhir, sikap ilmiah, dengan
media CD interaktif ini akan menstimulus rasa ingin tahu
peserta didik, berhati-hati, objektif, dan jujur.
Proses pembelajaran struktur bumi dengan
menggunakan media ini akan menjadi pilihan yang tepat
karena media berbasis flash dapat memvisualisasikan
materi struktur bumi yang kurang jelas apabila hanya
dijelaskan dengan kata-kata. Hubungan interaktifitas
antara media dengan peserta didik dapat terjadi, sehingga
pembelajaran tidak berjalan satu arah saja.
Gagne (Sadiman,dkk, 2010: 6) menyatakan bahwa media
adalah berbagai jenis kemampuan dalam lingkungan
peserta didik yang dapat merangsangnya untuk belajar,
secara tidak langsung media juga memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap niat belajar peserta didik. Briggs
(Sadiman, dkk. 2010: 6) menyatakan bahwa media adalah
alat yang dipergunakan untuk memberikan perangsang
bagi peserta didik agar proses belajar bisa terjadi. Jadi
dapat di simpulkan media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat membantu guru dalam menyampaikan
pembelajaran. Daryanto (2012: 4) memberikan pengertian
bahwa media pembelajaran merupakan pelantara dalam
proses pembelajaran. Media merupakan suatu komponen
penting dalam suatu pembelajaran
Menurut Sudjana &Rivai (Arsyad, 2013: 123) manfaat
media pengajaran dalam proses belajar peserta didik
sebagai berikut.
1. Peserta didik termotivasi melalui pengajaran yang
menarik perhatian peserta didik.
2. Makna materi yang diajarkan harus jelas agar peserta
didik dapat menguasai tujuan pengajaran
3. Perlu adanya variasi metode pengajaran yang
dilakukan guru, agar peserta didik tidak mudah bosan
dan guru tidak menguras tenaga. Variasi itu tidak
hanya lisan maupun verbal akan tetapi penuturan
kata-kata juga.
4. Peserta didik dilatih untuk mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan agar penjelasan guru tidak hanya
didengarkan oleb peserta didik dan memperbanyak
kegiatan belajar peserta didik.
METODE
Berdasarkan masalah dan tujuannya, penelitian ini
dirancang dalam bentuk penelitian pengembangan
(Research and Development), yaitu suatu penelitian yang
dilakukan dengan tujuan menghasilkan sebuah perangkat,
baik dalam bentuk perangkat keras (hardware) maupun
perangkat lunak (software).
Metode penelitian dan pengembangan mulai
memperkenalkan pendidikan berbasis teknologi yang
memberikan inovasi dalam pembelajaran sehingga proses
belajar dapat bergerak maju seiring perkembangan
zaman. Putra (2012: 27) menjelaskan bahwa inovasi
dalam pendidikan bersifat lebih mikro terkait dengan
metode dan model pembelajaran, rekayasa kurikulum,
penyediaan peralatan atau teknologi pembelajaran dan
pengembangan alat atau instrumen pengukuran.
Model pengembangan yang digunakan mengacu
pada penelitian dan pengembangan dari Sugiyono (2012:
298) yakni: (1) Potensi dan masalah; (2) Pengumpulan
Pengembangan Media CD Interaktif Berbasis Flash
data; (3) Desain produk; (4) Validasi desain; (5) Revisi
desain; (6) Uji coba produk; (7) Revisi produk; (8) Uji
coba pemakaian; (9) Revisi produk; (10) Produksi
massal.
Prosedur pengembangan media CD Interaktif
berbasis Flash disesuaikan dengan langkah-langkah
tersebut. Akan tetapi peneliti tidak melakukan
keseluruhan tahap pengembangan dari Sugiyono tersebut.
Peneliti melaksanakan penelitian sampai pada tahap ke-9
yaitu revisi produk akhir. Hal ini dikarenakan peneliti
hanya ingin mengetahui kelayakan produk dilihat dari
hasil belajar peserta didik.
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini berawal dari adanya penemuan suatu
permasalahan di SDN Kebraon I Surabaya. Pembelajaran
masi berlangsung seacara seaarah yakni guru sebagi pusat
dalam pembelajaran. Guru masih menggunakan media
seadanya dan belum bisa menarik perhatian peserta didik
untuk aktif dalam pembelajan.
Penggunaan media CD Interaktif berbasis Flash ini
mungkin akan dapat menjadi alternatif media yang
mampu membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar memuat
materi struktur bumi. Untuk materi struktur bumi ini
diperlukan alternatif media, karena dalam materi ini
membahas tentang sesuatu yang abstrak, sehingga guru
merasa kesulitan dalam menghadirkan benda asli.
Pembelajaran IPA materi struktur bumi ini akan berjalan
lebih efisien dengan menggunakan media CD Interaktif
berbasis flash.
2. Pegumpulan Data
Dalam penelitian dan pengembangan media CD
Interaktif berbasis Flash ini, peneliti memutuskan untuk
menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu :
observasi tentang pembelajaran yang berlangsung, data
kemampuan guru tentang penggunaan komputer, data
sekolah terhadapp pemanfaatan teknologi, angket peserta
didik tentang media pembelajaran yang digunakan, silabus
(meliputi SK & KD serta indikator), referensi buku mata
pelajaran IPA mengenai struktur bumi dan dokumentasi.
Data yang diperoleh akan digunakan sebagai acuan dalam
penelitian dan pengembangan ini.
3. Spesifikasi Produk
Desain produk dalam media CD Interaktif berbasis
Flash berupa CD (compact disc) yang mengemas aplikasi
interaktif didalamnya, yaitu berupa software Macromedia
Flash mengenai materi pembelajaran IPA materi Struktur
Bumi. Dalam software tersebut terdapat berbagai menu
seperti; menu home, SK & KD, profil pengembang,
latihan, petunjuk pemakaian, game, dan penjelasan isi
materi dengan visualisasi gambar, simbol-simbol (tombol
navigasi), animasi, audio, video yang menjelaskan proses
terbentuknya bumi, susunan bumi beserta lapisan atmosfer
yang bersifat interaktif dimana peserta didik berinteraksi
dengan media tersebut. Untuk game yang tersedia di menu
ini menggunakan jenis game puzzle bergambar tentang
materi Struktur Bumi yang sesuai dengan KD dan
indikator. Dalam penggunaan CD interaktif ini digunakan
secara individu dan interaktif oleh peserta didik. Menu
media CD interaktif berbasis flash ini dibedakan antara
CD interaktif untuk guru dan CD interaktif untuk peserta
didik. Pembedanya yaitu terletak pada SK & KD serta
indikator dan petunjuk penggunaan. Media untuk Guru
terdapat menu; SK & KD beserta Indikator dan petunjuk
pemanfaatan, sedangkan media untuk peserta didik tidak
terdapat menu SK & KD beserta Indikator dan adanya
menu petunjuk penggunaan. Peneliti juga akan membuat
buku panduan pemanfaatan & penggunaan media CD
Interaktif berbasis Flash ini.
4. Validasi Desain
Produk awal yang telah jadi akan ditunjukkan kepada
ahli materi dan ahli media untuk dilakukan uji kelayakan.
Tahap validasi desain merupakan proses kegiatan menilai
apakah rancangan produk secara garis besar sudah efektif
dan rasional. Untuk memvalidasi desain produk yang
telah dirancang diperlukan ahli atau pakar yang
berkualifikasi tentang media CD Interaktif berbasis Flash
dan pakar yang berkualifikasi mengenai materi struktur
bumi. Sehingga desain yang telah dirancang oleh peneliti
dapat dikembangakan setelah di sahkan atau disetujui
oleh tenaga ahli. Sugiyono (2013: 302)
Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media
dengan menggunakan instrumen validasi. Validasi materi
dilakukan oleh ahli materi dengan kriteria berikut:
a. Minimal lulusan S2
b. Ahli pada bidang studi IPA
Sedangkan untuk validasi media akan dilakukan oleh
ahli media dengan kriteria sebagai berikut:
a. Minimal lulusan S2
b. Menguasai media pembelajaran
5. Revisi Desain
Desain produk yang sudah divalidasi oleh ahli materi
dan ahli media akan diperbaiki kekurangannya. Revisi
desain bertujuan untuk memperbaiki dan penyempurnaan
desain produk yang dirancang oleh pengembang sehingga
produk yang dikembangkan dapat digunakan secara
efektif sesuai yang dibutuhkan di lapangan. Selanjutnya,
setelah melakukan revisi desain media CD interaktif
berbasis flash maka peneliti akan melakukan uji coba
produk pertama untuk mengetahui kelayakan dan
keefektifan dalam produk yang dirancang.
6. Uji Coba Produk
Produk awal yang sudah direvisi dan divalidasi oleh
ahli materi dan ahli media dinilai layak maka langkah
selanjutnya diuji coba dalam skala terbatas. Peneliti
melakukan uji coba terbatas dengan tujuan untuk menguji
secara teoritik penilaian ahli di lapangan. Serta apabila
masih ada hambatan akan terlihat dan akan dilakukan
revisi. Uji coba ini diujikan pada subyek lain di luar
subyek penelitian sebanyak 7 peserta didik yang diambil
secara acak di kelas V-A SDN Jiken, Sidoarjo. Kemudian
peserta didik diminta untuk menggunakan media CD
Interaktif berbasis Flash dan peserta didik diminta untuk
mengisi angket mengenai media CD Interaktif berbasis
Flash.
7. Revisi Produk
Setelah uji terbatas dilakukan, peneliti akan
mengetahui kelemahan dan kekurangan media. Kemudian
produk tersebut diperbaiki kembali sesuai dengan hasil uji
coba produk oleh peneliti. Proses revisi ini kembali
dikoordinasikan dengan dosen pembimbing, guru kelas,
ahli materi dan ahli media.
653
JPGSD Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah produk direvisi kembali, langkah selanjutnya
adalah produk tersebut kembali diujicobakan dalam skala
lebih luas dengan subyek penelitian peserta didik kelas VB yang berjumlah 23 anak. Dalam uji coba pemakaian ini
untuk mengetahui tingkat kelayakan dinilai dari
meningkatnya hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan media CD Interaktif berbasis Flash, peneliti
melakukan eksperimen sederhana dengan tujuan mencari
tahu kelayakan media CD Interaktif berbasis Flash dalam
proses pembelajaran. Metode eksperimen yang digunakan
dalam pelaksanaan eksperimen sederhana ini adalah PreExperimental Designs dengan menerapkan One-Group
Pretest-Posttest Design.
Kegiatan yang akan dilakukan peneliti dalam
pelaksanaan eksperimen sebagai berikut:
a) Peserta didik kelas V-B diberikan materi awal
sesuai dengan pembelajaran berkaitan.
b) Peserta didik diajak untuk mengerjakan pre-test
c) Kegiatan pembelajaran kembali dilanjutkan
keesokan hari dengan menggunakan media CD
Interaktif berbasis Flash secara individu dengan
tetap didampingi oleh guru
d) Setelah menggunaan media CD Interaktif berbasis
Flash, peserta didik diajak untuk mengerjakan
soal post-test
e) Kemudian peserta didik diajak untuk mengisi
angket untuk mengetahui tanggapan peserta didik
tentang penggunaan media CD Interaktif berbasis
Flash.
9. Revisi Produk
Uji coba pemakaian telah dilakukan, kemudian akan
dianalisis kekurangan media dalam tahap uji coba produk
tersebut. Apabila revisi akhir telah disetujui oleh ahli
media dan ahli materi, produk media CD Interaktif
berbasis Flash dapat digunakan menjadi media
pembelajaran di kelas.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian
pengembangan ini adalah:
1. Lembar Validasi
Lembar validasi merupakan lembar yang berisi
data penilaian dari para ahli materi dan ahli media.
2. Lembar Tanggapan Peserta Didik
Lembar tanggapan peserta didik digunakan
untuk mengetahui respon peserta didik terhadap
media CD Interaktif berbasis Flash. Format
tanggapan berupa angket atau kuesioner tertutup.
3. Lembar Tes
Dalam penelitian pengembangan ini tes tertulis
diberikan sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test)
pemberian perlakuan (treatment) dalam penggunaan
media CD Interaktif berbasis Flash. Tes ini digunakan
sebagai dasar pengujian keefektifan produk
pengembangan ini.
Analisis data digunakan untuk mengklarifikasi,
menganalisa dan menarik kesimpulan dari semua data
yang terkumpul. Data yang terkumpul dari hasil uji coba,
maka setelah itu dilakukan pengolahan atau analisis data.
1. Data Hasil Validasi
Data hasil validasi dari ahli media dan ahli
materi terhadap media CD Interaktif berbasis Flash
akan dianalisis menggunakan acuan skala likert.
Tabel skala likert seperti dibawah ini:
Tabel 1 Skala Likert
Kriteria Nilai
Skor
Sangat Setuju (SS)
4
Setuju (S)
3
Kurang Setuju(KS)
2
1
Tidak Setuju (TS)
(Sugiyono, 2015: 135)
Kemudian data hasil validasi media CD
Interaktif berbasis Flash diolah dengan menggunakan
presentase. Rumus presentase yang digunakan adalah
sebagai berikut:
P (%) =
x 100%
Dengan kriteria persentase sebagai berikut:
0% - 20%
= Tidak baik
21% - 40%
= Kurang baik
41% - 60%
= Cukup baik
61% - 80%
= baik
81% - 100%
= Sangat baik
(Arthana, 2005: 80) Berdasarkan keterangan
persentase tersebut, media CD Interaktif berbasis
Flash dapat dikatakan valid apabila data hasil validasi
memenuhi presentase ≥ 61%.
2. Data Hasil Tanggapan Peserta didik
Data hasil tanggapan peserta didik berupa
angket tertutup dan dihitung dengan menghitung
presentase tiap item jawaban per soal. Berikut tabel
frekuensi iya atau tidak menggunakan skala guttman:
Tabel 2 Skala Guttman
Jawaban
Skor
Ya
1
Tidak
0
Presentase tanggapan peserta didik diperoleh
dari frekuensi jawaban iya atau tidak pada setiap butir
item pertanyaan dibagi dengan banyaknya peserta
didik dikalikan seratus persen. Berikut rumus
persentase:
Keterangan:
P
= Persentase jawaban
F
= Frekuensi jawaban responden
N
= Jumlah total
Berdasarkan presentase yang diperoleh maka
diinterpretasikan dalam kriteria penafsiran data
sebagai berikut:
0%
= Tidak satupun responden
1 – 26%
= Sebagian kecil responden
27 – 49%
= Hampir setengah responden
50%
= Setengahnya
51 – 75%
= Sebagian besar
76 – 99%
= Hampir seluruhnya
100%
= Seluruhnya
3. Indikator Keberhasilan
Pengembangan Media CD Interaktif Berbasis Flash
Untuk menentukan ada tidaknya pengaruh media
penggunaan media peneliti berpedoman pada
pendapat Sugiyono (2013) agar lebih mudah dalam
mengolah data. Dimana
dengan guru kelas berdasarkan kesulitan peserta didik
dalam memahami materi.
o1 adalah nilai pre-test dan
Mengenal Proses
Terjadinya Bumi dan
Susunan Bumi
o2 adalah nilai post-test. Ada atau tidaknya pengaruh
penggunaan media CD Interaktif berbasis Flash
terhadap proses pembelajaran dapat diketahui dengan
membandingkan nilai
o1
dan
o2
. Bila nilai
o2
lebih besar daripada nilai o1 maka media tersebut
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap media
pembelajaran.
Berdasarkan ketentuan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), penentuan ketuntasan
belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing
sekolah dengan istilah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Hal ini berpedoman pada tiga pertimbangan,
yaitu: kemampuan setiap peserta didik yang berbedabeda, fasilitas sarana prasarana tiap sekolah berbeda,
dan daya dukung tiap sekolah tidaklah sama. KKM
yang digunakan oleh SDN Jiken, Sidoarjo pada mata
pelajaran IPA adalah 77. Akan tetapi, peneliti ingin
menaikkan tingkat keberhasilan dalam penelitian ini
dengan menambah Kriteria Ketuntasan Maksimal
(KKM) menjadi 83 pada mata pelajaran IPA materi
struktur bumi.
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila
pembelajaran di kelas tersebut telah mencapai
ketuntasan belajar 83 dengan rata-rata kelas 83.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dan pengembangan yang dilakukan
sesuai dengan tahapan Research and Develpoment
(R&D) menurut Sugiyono (2015: 409) yang telah
dimodifikasi. Hasil dari penelitian pengembangan ini
yaitu berupa media CD Interaktif berbasis Flash materi
Struktur Bumi.
A. Desain Pengembangan Media Papan Dart
1. Desain Produk Papan Dart
Pada pengembangan ini digunakan desain produk
sebagai berikut:
a. Desain Produk Materi
Desain produk materi merupakan tahapan selanjutnya
setelah proses pengumpulan data dengan observasi proses
pembelajaran dan sarana laboratorium komputer,
wawancara dengan guru kelas V, menentukan SK, KD,
dan indikator materi struktur bumi dan referensi buku
IPA mengenai struktur bumi. Desain produk materi ini
merupakan desain awal dari produk untuk memulai
pengembangan. Desain awal dari produk materi adalah
berupa peta konsep materi struktur bumi. Kemudian
konsep materi ini didiskusikan bersama dosen
pembimbing Drs. Yoyok Yermiandhoko, M.Pd. setelah
berdiskusi, dosen pembimbing memberikan pengantar
agar peta konsep materi struktur bumi dikonsultasikan
kepada ahli materi yaitu Julianto, S.Pd., M.Pd. dan
setelah melakukan konsultasi dan diskusi dengan ahli
materi, desain produk materi dikerjakan sesuai dengan
format dan isi yang disarankan agar materi yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik sekolah
dasar. Materi yang dipilih juga telah dikonsultasikan
Proses
Terjadinya
Bumi
Struktur Bumi
Lapisan Atmosfer
Bagan 1
b.Pra produk media CD Interaktif berbasis Flash
Tahap ini merupakan proses pembuatan desain produk
media CD Interaktif berbasis Flash yang dikemas sebagai
kesatuan tampilan sehingga menjadi media pembelajaran
yang menarik dan interaktif. Dan juga pembuatan bahan
penyerta (buku petunjuk penggunaan media CD Interaktif
berbasis Flash) untuk memudahkan dalam menggunakan
media CD Interaktif berbasis Flash ini. Desain produk
media CD Interaktif berbasis Flash didiskusikan terlebih
dahulu bersama dosen pembimbing Drs. Yoyok
Yermiandhoko, M.Pd. Dan setelah berdiskusi, dosen
pembimbing memberikan pengantar agar storyboard
dikonsultasikan kepada ahli media yaitu Ulhaq Zuhdi,
S.Pd,. M.Pd.
c. Produksi
Program CD Interaktif berbasis Flash berisikan beberapa
komponen visual, audiovisual, serta materi tentang
struktur bumi. Bagian-bagian yang diproduksi meliputi:
background, content/isi, layout, desain opening, serta
sound effect. Dalam pengembangan media CD Interaktif
berbasis Flash, pengembang menggunakan software
Macromedia Flash. Pemograman dengan Macromedia
Flash ini berfungsi untuk membuat tampilan yang
berisikan animasi, materi, dll. Hasilnya akan berisikan
materi struktur bumi.
Tahap awal produksi media CD Interaktif berbasis Flash
dimulai dengan pembuatan konten/isi media CD
Interaktif yaitu dimulai dari frame pembuka, pembuatan
background, button, frame menu utama, serta frame
materi. Menurut Heinich dkk. (dalam Warsita, 2008: 140)
mengemukakan enam format atau bentuk interaksi
pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam merancang
sebuah media pembelajaran interaktif. Format atau
bentuk interaksi tersebut, yaitu: a) praktik dan latihan; b)
tutorial; c) permainan; d) simulasi; e) penemuan; dan
pemecahan masalah.
Pengembang membuat produk media interaktif yang
bersifat
tutorial,
serta
menambahkan
game
mengkonstruksikan puzzle bergambar sesuai dengan
kompetensi yang diajarkan sehingga peserta didik dapat
memecahkan masalah untuk menyusun potongan gambar
yang sesuai dengan materi struktur bumi. Untuk praktik
dan latihan di dalam media CD Interaktif berbasis Flash
655
JPGSD Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017
terdapat soal evaluasi mengenai materi struktur bumi dan
terdapat penskoran di dalamnya. Terdapat pula proses
simulasi dalam media CD Interaktif dimana simulasi ini
menyamai proses pembelajaran yang terjadi di dunia
nyata. Media CD Interaktif ini juga dilengkapi dengan
buku petunjuk penggunaan dan pemanfaatan.
B. Langkah Pengembangan Media Papan Dart
Berikut ini merupakan langkah – langkah
pengembangan media CD Interaktif berbasis Flash:
1. Potensi dan Masalah
Tahap awal pengembangan media CD Interaktif
berbasis Flash yaitu pengembang melakukan observasi
pembelajaran di kelas V SDN Jiken, Sidoarjo. Dalam
observasi tersebut, dapat diketahui bahwa proses
pembelajaran IPA sudah berlangsung baik, guru
menggunakan metode ceramah atau konvensional saat
pembelajaran IPA sangat lancar menjelaakan materi di
depan kelas, terlihat bahwa guru sangat menguasai materi.
Namun, peserta didik hanya mengetahui secara teori saja,
untuk itu perlu adanya inovasi dalam proses pembelajaran
IPA, hal yang dapat diinovasi dalam pembelajaran IPA
yaitu mengenai interaksi peserta didik dengan teknologi,
dengan menggunakan teknologi untuk mata pelajaran IPA
peserta didik dapat mengikuti perkembangan era
globalisasi dan juga sebagai pengganti media konkret
yang tidak dapat guru tunjukkan kepada peserta didik
dikarenakan benda konkret itu terlalu jauh dan tidak
terjangkau ataupun berbahaya. Seperti materi struktur
bumi akan kurang tepat jika hanya menggunakan metode
ceramah saja, dengan memanfaatkan teknologi untuk
menjelaskan proses dari struktur bumi akan lebih mudah
dipahami oleh peserta didik.
Peserta didik di SDN Jiken, Sidoarjo sudah mengenal
dan bisa mengoperasikan komputer, hal ini terlihat saat
mereka les komputer dan juga peserta didik sangat
antusias apabila ada kegitan dengan menggunakan
komputer. Selain itu sebagian besar guru di SDN Jiken,
Sidoarjo
sangat
melek
teknologi
dan
dapat
mengoperasikan komputer. Jumlah komputer di lab
komputer juga sangat memadahi. Dengan potensi yang
baik ini dibutuhkan media CD Interaktif berbasis Flash
dimana proses pembelajaran akan ditunjang dengan baik
serta perserta didik akan terstimulus untuk belajar.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pertama dilakukan dengan
observasi proses pembelajaran dan fasilitas lab komputer
di SDN Jiken, Sidoarjo. Pengumpulan data yang
digunakan untuk pembuatan media CD Interaktif berbasis
Flash antara lain; silabus (meliputi SK & KD serta
indikator) dan buku-buku IPA mengenai struktur bumi.
Selanjutnya, mengumpulkan soal-soal yang digunakan
untuk bahan kajian dalam pembuatan soal evaluasi pada
materi struktur bumi.
3. Desain Produk
Desain awal dari produk yang dihasilkan adalah
berupa storyboard media CD Interaktif berbasis Flash
(terlampir). Selanjutnya dikonsultasikan kepada Dosen
Pembimbing Drs. Yoyok Yermiandhoko, M.Pd. dan
kemudian diberikan saran bagaimana cara mendesain
media CD Interaktif berbasis Flash yang menarik.
Selanjutnya media CD Interaktif berbasis Flash ini akan
dikembangkan lagi menjadi beberapa bagian:
a. Perbedaan isi di menu media untuk Guru dan Peserta
didik
Media CD Interaktif berbasis Flash dikembangkan
dengan menggunakan metode penyajian tutorial dan
dikemas dalam bentuk CD. Di dalam media CD Interaktif
ini dibedakan konten/isi menu antara guru dan peserta
didik dan terdapat beberapa bagian, yaitu:
1) Untuk Guru: cara penggunaan, profil pengembang,
SK dan KD, materi, soal evaluasi, dan game.
2) Untuk peserta didik: cara penggunaan, profil
pengembang, materi, soal evaluasi, dan game.
Media CD Interaktif berbasis Flash merupakan gabungan
dari media audio dan visual. Komponen media audio
yang digunakan adalah:
1) Musik Instrumen atau backsound yang berguna
untuk menciptakan suasana.
2) FX atau Sound Effect yang berguna untuk
menciptakan situasi program agar tampak lebih
interaktif.
Komponen media visual yang digunakan adalah:
1) Teks
Pada materi yang padat, dapat disajikan dengan
teks. Ketika harus membaca teks yang padat akan
terasa membosankan, oleh karena itu pengembang
menambahkan penjelasan dengan menggunakan
pemograman animasi yang menarik sehingga teks
yang padat itu akan terlihat paling menonjol dan
merangsang peserta didik untuk membacannya.
Pemilihan jenis huruf, ukuran dan warna juga
disesuaikan
dengan
background.
Serta
menggunakan kalimat yang efektif dan sesuai
dengan jenjang peserta didik.
2) Grafis
a) Gambar
Teknik penggunaan gambar dalam CD Interaktif
berbasis Flash menggunakan gambar yang
diperoleh dari google yang kemudian diolah
kembali dan menggunakan Adobe Illustration
dan disesuaikan dengan tujuan penyampaian
materi.
b) Animasi
Penggunaan animasi dalam media CD Interaktif
berbasis Flash bertujuan untuk memudahkan
peserta didik memahami materi yang disajikan.
Animasi yang digunakan adalah effect motion
dalam Macromedia Flash.
b. Buku panduan bagi guru dan peserta didik sebagai
pegangan dalam kegiatan pembelajaran, yang isinya
cara penggunaan media, langkah pemanfaatan, serta
cara perawatan media.
4. Validasi Desain
Pengembang melakukan proses validasi kepada ahli
materi dan ahli media untuk menguji kelayakan media CD
Interaktif berbasis Flash yang dikembangkan. Proses
validasi menggunakan lembar validasi media. Pada uji
validitas media ini tidak langsung disetujui namun masih
ada beberapa masukan dan revisi. Berdasarkan dari hasil
validasi yang diperoleh dari ahli materi didapatkan skor
Pengembangan Media CD Interaktif Berbasis Flash
atau nilai sesuai pada lembar validasi yang tercantum
pada lampiran. Perolehan total nilai dari ahli materi yaitu
96%. Persentase tersebut termasuk dalam kategori sangat
baik (Arthana, 2005: 80). Sehingga materi yang ada pada
media yang diproduksi dan hasil validasi materi
diterapkan dalam pembelajaran struktur bumi di kelas VB SDN Jiken, Sidoarjo. Berdasarkan dari hasil revisi dari
ahli media maka, dapat diperoleh skor atau nilai sesuai
pada lembar validasi yang tertera pada lampiran. Adapun
perolehan total nilai dari ahli materi yaitu 94%. Persentase
termasuk dalam kategori sangat baik (Arthana, 2005: 80).
Dengan persentase tersebut media yang diproduksi dapat
terbilang layak untuk digunakan dalam proses
pembelajaran struktur bumi kelas V-B di SDN Jiken,
Sidoarjo.
5. Revisi Desain
Mengenai hasil konsultasi dan pengambilan data yang
diperoleh dari ahli materi dan ahli media akan
pengembang
gunakan
sebagai
saran
dalam
penyempurnaan.
6. Uji Coba Produk Kelompok Kecil
Setelah
melakukan
validasi,
pengembang
melaksanakan uji coba produk (uji coba kelompok kecil)
yang merupakan bentuk uji coba kelayakan media secara
teoritik dari ahli materi dan ahli media. Uji coba produk
ini dilakukan agar mengetahui kelayakan produk media
CD Interaktif yang telah dibuat dan divalidasi jika
digunakan pada peserta didik. Uji coba produk ini
dilakukan pada 7 orang peserta didik kelas V-A SDN
Jiken, Sidoarjo. Dari hasil tanggapan peserta didik
terhadap media CD Interaktif berbasis Flash secara
keseluruhan diperoleh skor sebagai berikut:
Tabel 3 Angket Hasil Uji Coba Produk
Skor
No. Indikator
Total
Tidak
Ya
1.
Kejelasan
0
7
7
rumusan
kompetensi
belajar
2.
Petunjuk belajar 1
6
7
ditunjukkan
dengan jelas
3.
Materi
2
5
7
disampaikan
secara runtut
4.
Penyampaian
0
7
7
materi
yang
menarik
5.
Kegiatan belajar 0
7
7
dapat memotivasi
peserta didik
6.
Kejelasan bahasa 0
7
7
dalam memahami
materi
7.
Kemudahan
0
7
7
materi dipelajari
8.
Penggunaan
0
7
7
materi bermanfaat
untuk kehidupan
peserta didik
9.
Kemudahan
3
4
penggunaan
10.
Pemilihan jenis 1
6
huruf dan ukuran
secara jelas
11.
Gambar
0
7
mempunyai
kualitas
yang
bagus
12.
Kemenarikan
0
7
tampilan
7
77
Jumlah
Persentase dari hasil tanggapan peserta didik
coba produk sebagai berikut:
7
7
7
7
84
pada uji
Berdasarkan dari hasil tanggapan siswa diperoleh skor
91,6%. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa materi
yang disajikan di dalam media CD Interaktif jelas akan
rumusan kompetensi belajar maupun materi yang
disampaikan juga menarik dan dapat memotivasi peserta
didik, serta animasi yang digunakan menarik dan bagus.
Persentase tersebut menunjukkan hampir seluruhnya
responden setuju (Arthana, 2005: 80) bahwa media CD
Interaktif berbasis Flash sudah sangat layak digunakan
untuk proses belajar peserta didik.
Selain itu diperkuat dengan hasil belajar peserta didik
uji coba kelompok kecil yang dapat ditunjukkan dalam
tabel berikut:
Tabel 4 Hasil Belajar Peserta Didik Uji Coba Produk
Nilai
Nilai
Nama Peserta
No.
L/P
PrePostDidik
test
test
1.
CAP
P
60
85
2.
DA
L
43
68
3.
MRR
L
75
100
4.
PLA
L
38
60
5.
SLN
P
67
96
6.
SGS
P
55
76
7.
ZJA
L
80
100
Nilai Terendah
38
60
Nilai Tertinggi
80
100
Rata-Rata
59
83
Berdasarkan data hasil belajar peserta didik diatas,
hasil rata-rata nilai post-test yang dilakukan peserta didik
mendapatkan nilai 83. Nilai ini telah mencapai kriteria
KKM dari pengembang yakni 83. Untuk KKM di SDN
Jiken sendiri adalah 77. Dari nilai rata-rata 83 tersebut
terdapat nilai individu yang masih di bawah KKM akan
tetapi dalam setelah diberi perlakuan dengan media CD
Interaktif berbasis Flash hasil belajarnya meningkat.
Dari nilai rata-rata 83 tersebut terdapat satu soal
pilihan ganda tentang zat penyusun lapisan inti luar bumi,
pada materi ini di media hanya dijelaskan dengan kata
“logam-logam” bukan secara eksplisit menerangkan apa
657
JPGSD Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017
saja logam-logaman tersebut. Sehingga sebagian peserta
didik yang kurang memahami zat penyusun lapisan inti
luar bumi yang berupa besi, nikel dan oksigen. Oleh
karena itu, pengembang menambahkan jenis logamlogaman pada materi struktur bumi.
Hasil uji coba produk dapat terlihat ada materi yang
kurang pada media CD Interaktif berbasis Flash, dari
kurang tepatnya peserta didik menjawab pertanyaan soal
pilihan ganda, maka pengembang melakukan sedikit revisi
dengan menambahkan materi zat penyusun lapisan inti
luar bumi pada media. Hal ini juga dikonsultasikan
kembali dengan ahli materi dan ahli media beserta guru
kelas.
Kemudian didapatkan uji coba produk (uji coba
kelompok kecil) yang menunjukan bahwa media CD
Interaktif layak digunakan sebagai media pembelajaran di
tataran sekolah, hal ini telah layak secara teori (menurut
validasi ahli materi dan ahli media) maupun secara praktis
(saat digunakan di lapangan) dengan hasil skor angket
dari peserta didik 91,6% yang menunjukkan hampir
seluruhnya responden setuju, dan dari hasil belajar peserta
didik yang rata-rata nya sudah memenuhi KKM.
7. Revisi Produk
Hasil uji coba kelompok kecil yang dilakukan
diperoleh data yang menggambarkan bahwa media CD
Interaktif berbasis Flash yang dikembangkan sudah layak
digunakan. Hal ini terlihat dalam proses uji coba produk,
7 peserta didik sangat antusias dan termotivasi untuk
belajar dengan menggunakan media CD Interaktif dengan
individu. Dan meningkatnya hasil belajar peserta didik.
Untuk hasil angket peserta didik mendapatkan skor 91,6
%. Hasil yang sangat baik dan menggambarkan bahwa
mayoritas peserta didik menyukai media CD Interaktif
berbasis Flash.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah pengembang melakukan uji coba produk (uji
coba kelompok kecil) yang hasilnya sudah layak
digunakan di tataran sekolah dan tidak mengalami
hambatan, maka pengembang melakukan uji coba
pemakaian pada 23 peserta didik kelas V-B SDN Jiken,
Sidoarjo dengan tujuan untuk menilai peningkatan hasil
belajar peserta didik dengan menggunakan CD Interaktif
berbasis Flash.
Dari hasil tanggapan peserta didik terhadap media CD
Interaktif berbasis Flash secara keseluruhan diperoleh
skor sebagai berikut:
Tabel 5 Angket Hasil Uji Coba Pemakaian
Skor
Indikator
Total
No.
Tidak Ya
1.
2.
3.
4.
Kejelasan rumusan
kompetensi belajar
Petunjuk belajar
ditunjukkan dengan
jelas
Materi disampaikan
secara runtut
Penyampaian
materi yang
menarik
0
23
23
2
21
23
2
21
23
0
23
23
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kegiatan belajar
dapat memotivasi
peserta didik
Kejelasan bahasa
dalam memahami
materi
Kemudahan materi
dipelajari
Penggunaan materi
bermanfaat untuk
kehidupan peserta
didik
Kemudahan
penggunaan
Pemilihan jenis
huruf dan ukuran
secara jelas
Gambar
mempunyai kualitas
yang bagus
Kemenarikan
tampilan
Rata-rata
0
23
23
1
22
23
1
22
23
0
23
23
3
20
23
3
20
23
0
23
23
1
22
23
13
263
276
Persentase dari hasil tanggapan peserta didik pada uji
coba pemakaian sebagai berikut:
Dari hasil tanggapan peserta didik diperoleh skor 95%.
Dari data angket tersebut terlihat bahwa media CD
Interaktif dari segi kejelasan dalam rumusan belajar,
petunjuk belajar, materi yang disampaikan, kemudahan
menggunakan media, ukuran huruf dan animasi yang
bagus serta kemenarikan tampilan didapatkan skor yang
baik dan menunjukkan persentase bahwa hampir seluruh
responden setuju (Arthana, 2005: 80). Dan media CD
Interaktif berbasis Flash sudah sangat layak digunakan
untuk proses belajar peserta didik. Selain itu diperkuat
dengan hasil belajar peserta didik dapat ditunjukkan
dalam tabel berikut:
Tabel 6 Hasil Belajar Peserta Didik Uji Coba
Pemakaian
Soal
Nilai
Nama
Peserta
Nilai
No.
L/P
PreDidik
Post-test
test
(X2)
(X1)
1.
AP
P
30
72
2.
ANO
P
78
100
3.
ACD
P
60
90
4.
CYP
L
39
69
5.
DRR
P
49
83
6.
DF
L
80
100
7.
DAP
L
74
100
8.
DP
L
37
68
Pengembangan Media CD Interaktif Berbasis Flash
(2) Pengumpulan data; (3) Desain Produk; (4)
Validasi Desain; (5) Revisi Desain; (6) Uji Coba
Produk; (7) Revisi Produk; (8) Uji Coba Pemakaian;
(9) Revisi Produk. Penelitian pengembangan ini tidak
menggunakan tahapan yang terakhir yaitu produksi
missal, karena penelitian ini terbatas hanya untuk
mengetahui kelayakan media CD Interaktif berbasis
Flash.
3. Kelayakan Media CD Interaktif berbasis Flash yang
dikembangkan dapat dikatakan layak untuk
digunakan sebagai alternatif media pembelajaran. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil uji coba menurut ahli
materi dan ahli media dalam uji coba produk (uji coba
kelompok kecil) dan mengahasilkan produk yang
layak media yang layak untuk digunakan di tataran
sekolah dan hasil uji coba lapangan yang telah
dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar di
SDN Jiken, Sidoarjo
Saran
1. Saran Pemanfaatan
Agar media CD Interaktif berbasis Flash dapat
digunakan secara maksimal maka dari itu diharapkan
guru memperhatikan hal-hal di bawah ini:
a. Bagi Guru
1) Berdasarkan hasil validasi ahli dan uji coba
lapangan maka guru layak mempertimbangkan
media CD Interaktif berbasis Flash menjadi
salah satu alternatif media pembelajaran.
b. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan kemampuan pendidik dalam hal
informasi dan teknologi dalam kegiatan belajar
mengajar untuk membuka wawasan peserta
didik
dalam
pengembangan
kegiatan
pembelajaran berbasis teknologi.
c. Bagi Pelaksana Peneliti Selanjutnya
1) Menyiapkan pembelajaran dengan media CD
Interaktif berbasis Flash yang semenarik
mungkin, dengan memperhatikan beberapa
hal, yakni: media yang dibuat bersifat tutorial,
penjelasan materi yang mudah dipahami oleh
peserta didik, resolusi gambar animasi yang
dibuat bagus, dan suara musik instrument yang
sesuai dengan media. sehingga terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
9.
GDF
P
55
86
10.
II
L
60
90
11.
LK
L
79
100
12.
MFE
L
53
84
13.
MAY
L
82
100
14.
MFI
L
52
83
15.
MRBR
L
73
100
16.
NPR
P
50
85
17.
NHS
P
74
100
18.
ROS
P
64
93
19.
RAS
L
59
90
20.
SA
P
60
90
21.
SDA
P
46
88
22.
STK
P
64
95
23.
TS
L
60
89
Jumlah
1378
2055
Rata-Rata
59,9
89,3
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata nilai
post-test hasil belajar peserta didik uji coba pemakaian
sebesar 89,3 dan rata-rata nilai Post-test tersebut telah
mencapai KKM mata pelajaran IPA sesuai dengan kriteria
pengembang yakni 83. Untuk nilai KKM dari SDN Jiken
untuk mata pelajaran IPA adalah 77. Dikarenakan
pengembang ingin memaksimalkan penggunaan atau
pemanfaatan media CD Interaktif berbasis Flash maka
pengembang menaikkan tingkat KKM menjadi 6 tingkat
yakni menjadi 83. Analisis hasil nilai pre-test dan posttest peserta didik, didapatkan hasil bahwa nilai post-test
lebih besar dari nilai pre-test.
Uji coba pemakaian menunjukkan hasil bahwa media
CD Interaktif berbasis Flash selain layak digunakan,
dapat meningkatkan motivasi peserta didik, penggunaan
materi dapat bermanfaat untuk kehidupan peserta didik
dan juga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
9. Revisi Produk Akhir
Produk akhir dilakukan dengan mengemas CD
Interaktif berbasis Flash dengan CD-ROOM yang
berkapasitas sekitar 300MB, dalam CD-ROOM tersebut
telah diberikan label sebagai judul media. Kemudian
media CD Interaktif berbasis Flash untuk peserta didik
diberikan kepada peserta didik kelas V-B SDN Jiken,
Sidoarjo masing-masing secara individu. Dan media CD
Interaktif berbasis Flash untuk guru diberikan kepada
guru kelas V-B SDN Jiken, Sidoarjo.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan
media CD Interaktif berbasis Flash materi struktur bumi
di SDN Jiken, Sidoarjo dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Desain media CD Interaktif berbasis Flash yang
dikembangkan di SDN Jiken, Sidoarjo berawal dari:
(1) Desain produk materi yang berupa peta konsep
materi; (2) Pra-produk media CD Interaktif berbasis
Flash yang berupa storyboard dan; (3) Produksi
media CD Interaktif berbasis Flash.
2. Tahapan pengembangan media CD Interaktif berbasis
Flash materi struktur bumi yang dikembangkan di
SDN Jiken, Sidoarjo melalui beberapa tahap
pengembangan, antara lain: (1) Potensi dan Masalah;
Asy’ari,
Muslichah. 2006. Penerapan
SAINS-Teknologi-Masyarakat.
Departemen Pendidikan Nasional
Pendekatan
Jakarta:
Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan
Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains-SD.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Creswell, John. 2010. Research Design Pendekatan
Kualitatif Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
659
JPGSD Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik
dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT
RinekaCipta
Putra, Nusa. 2012. Research & Development. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Riduwan. 2011.
Alfabeta
Dasar-dasar
Statistika.
Bandung:
Sadiman, Arief dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Pembelajaran IPA
di Sekolah Dasar.Jakarta: Direktorat Pendidikan
Nasional
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sungkono. 2007. Peran Benda Asli dan Pemanfaatannya
Dalam Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Yogyakarta: Majalah Il miah Pembelajaran No
1 Vol 3 Mei
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran:
Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Wibawanto, W. 2006. Membuat Game Dengan
Macromedia Flash. Yogyakarta: Penerbit Andi
Voughan. 2006. Multimedia Making It Work Edisi 6.
Yogyakarta: Penerbit Andi
Download