budidaya paprika - Informasi Wirausaha

advertisement
BUDIDAYA PAPRIKA
PENDAHULUAN
Jumlah penduduk yang semakin bertambah menuntut tersedianya bahan pangan yang
dapat memenuhi kebutuhan penduduk untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu bahan
pangan yang menjadi kebutuhan penduduk adalah sayuran. Sayuran menjadi penting
dalam kebutuhan pangan penduduk karena menjadi salah satu penyedia gizi berupa serat,
vitamin, protein dan lain-lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Foto 1.1. Buah Paprika (Capsicum annum var. Grossum)
Permintaan produk buah-buahan dan sayuran dari Indonesia cenderung terus meningkat.
Pasar Amerika dan Eropa setiap tahun meminta kiriman produk olahan buah-buahan dan
sayuran dalam jumlah besar. Namun salah satu kendala utama ekspor hortikultura adalah
produktivitas tanaman dan kualitas yang rendah. Akibatnya permintaan akan produk
buah-buahan dan sayuran tidak selalu dapat terpenuhi.
Masalah kualitas atau mutu sayuran menjadi salah satu pertimbangan negara-negara
pengimpor. Pertimbangan ini karena komoditi sayuran harus memenuhi syarat untuk
konsumsi segar dan industri pengolahan bahan baku. Masalah kualitas atau mutu sayuran
harus menjadi perhatian, mengingat sifat komoditi sayuran yang mudah rusak dan mudah
busuk. Untuk saat ini, komoditi sayuran yang memiliki volume ekspor cukup besar dan
stabil adalah jamur dan cabai merah segar. Jamur banyak diekspor ke Inggris, Singapura
dan Brunei Darussalam. Sedangkan cabai merah segar diekspor ke Taiwan dan Arab
Saudi.
Paprika merupakan salah satu sayuran yang memiliki prospek yang cerah. Peluang pasar
luar dan dalam negeri masih terbuka lebar karena pasokan lebih kecil dibandingkan
permintaan. Produksi dalam negeri masih terbatas, karena paprika merupakan tanaman
yang memerlukan kondisi agroklimat dan terbatas pada daerah dataran tinggi. Walaupun
bukan merupakan tanaman sayuran asli Indonesia, perubahan gaya hidup dan pola
konsumsi penduduk (khususnya perkotaan) berupa menu sayuran permintaan terhadap
paprika menunjukkan peningkatan. Paprika yang lebih dikenal dengan nama cabai manis
ini banyak ditemukan di pasar swalayan, dan juga di pasar tradisional di daerah
perkotaan.
Paprika adalah tanaman subtropis sehingga akan lebih cocok ditanam pada daerah dengan
ketinggian di atas 750 m dpl (di atas permukaan laut). Di Indonesia, tanaman ini banyak
diusahakan di daerah seperti Brastagi, Lembang, Cipanas, Bandung, Dieng, dan
Purwokerto. Walaupun jika dibandingkan dengan permintaan jenis cabai yang lain,
permintaan paprika lebih kecil, luas penanaman paprika terus berkembang seiring dengan
permintaan pasar yang terus meningkat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi paprika adalah melalui intensifikasi dan
teknologi penanaman. Teknik budidaya secara hidroponik merupakan salah satu alternatif
untuk meningkatkan produksi pada kondisi lahan yang semakin sempit sebagai akibat
dari konversi lahan pertanian untuk kawasan industri dan pemukiman. Keuntungankeuntungan yang dapat diperoleh dari teknik budidaya hidroponik antara lain adalah
pertumbuhan tanaman dapat lebih dikontrol, produksi tidak tergantung musim, dan harga
jual komoditi lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual komoditi yang dibudidayakan
secara tradisional di tanah. Teknik budidaya secara hidroponik memiliki banyak
keuntungan, namun di sisi lain budidaya secara hidroponik memerlukan modal yang
besar serta pengetahuan dan ketrampilan khusus dalam pelaksanaannya.
Usaha budidaya paprika di Kabupaten Bandung mulai marak sejak tahun 1994. Pada
awal usaha ini dilakukan, petani paprika menggunakan modal mereka sendiri. Baru pada
tahun 1997 mulai ada kredit dari bank untuk pengembangan usaha budidaya paprika. Di
Kabupaten Bandung usaha ini cukup dapat bertahan selama masa krisis ekonomi.
Peluang pasar komoditi paprika baik di pasar global, regional, dan lokal perlu di raih
antara lain melalui program-program yang mendukung pengembangan komoditi ini dari
mulai pembudidayaannya di lahan petani, pengolahan hasilnya menjadi berbagai produk
agroindustri, dan pemasaran produk-produk tersebut. Dukungan tersebut sekaligus juga
mengembangkan usaha kecil/menengah yang merupakan pelaku bisnis usaha budidaya
tanaman sayuran, khususnya paprika. Tulisan ini akan menyajikan informasi berdasarkan
hasil studi lapang yang mencakup aspek-aspek teknik produksi, pemasaran, keuangan,
dan ekonomi-sosial yang terkait dengan pengembangan paprika tersebut.
Download