BAB I - Repository IPDN

advertisement
BAB VI. PRAKTEK PANEN DAN PASCA PANEN
Deskripsi Singkat
Pokok Bahasan
:
Praktek Panen dan Pasca Panen
Waktu
:
1 (satu) kali tatap muka pelatihan
Tujuan
:
Agar Praja mampu menjelaskan dan
mempraktekkan panen dan penangan pasca
panen
Metode
:
Ceramah, diskusi dan praktek
A.
BAHAN DAN ALAT :
1.
Pemanenan
-
Gunting tanaman
-
Keranjang buah
2.
Penanganan Pasca Panen
-
Paprika
-
Stirofoam
-
Kotak buah
B.
PEMANENAN
Dalam pemanenan perlu diperhatikan beberapa hal seperti waktu
dan cara pemanenan. Berdasarkan waktu, pemanenan dibagi menjadi 2,
yaitu panen buah matang hijau dan panen buah matang berwarna (merah,
kuning, orange). Penggolongan ini disesuaikan dengan permintaan pasar
dan harga jual.
Pada saat pemetikan harus diusahakan agar tidak merusak ranting
atau tanaman yang masih muda. Buah paprika sebaiknya dipanen beserta
tangkai buahnya dengan menggunakan gunting atau pisau tajam.
Diusahakan agar tangkai buah tidak terlepas dari buah atau tertinggal di
cabang tanaman karena buah akan mudah terserang patogen.
153
Gambar 1. Aneka paprika
Sumber :
http//www.carrot-rauma.blogspot.com
Sumber :
http//www.indonetwork.or.id
Gambar 2. Cara panen paprika
Sumber : http//www.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com
C.
PASCA PANEN
Pada tahap pascapanen, buah paprika yang telah dipanen dicuci.
Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan sisa pestisida
yang ada pada buah paprika. Selain itu, pencucian ini juga bertujuan
untuk menurunkan panas lapang buah sehingga transpirasi buah
menurun. Setelah dilakukan pencucian, buah paprika kemudian disortasi
dan digrading.
Gambar 3. Paprika yang sudah dipanen
154
Sumber : http//www.freshplaza.com
Gambar 4. Contoh packaging paprika yang sudah dipanen
Sumber :
http//www.tonyetalternativeworld.blogspot.com
Sumber :
http//www.modellprojekt-kassel
Pengolahan paprika hendaknya dilakukan dengan benar agar tidak
mengurangi nilai gizinya. Agar kadar vitamin C tak cepat menguap,
sebaiknya paprika dimasukkan ke dalam masakan pada akhir proses
memasak atau dicampur dengan salad. Penyimpanan paprika hendaknya
dilakukan secara tepat. Kandungan vitamin C bisa berkurang, bahkan
hilang, jika paprika yang telah terbelah dibiarkan lama terkena udara.
Menurut Irna (2005), kiat memilih dan menyimpan paprika yang baik
adalah sebagai berikut:
155
-
Pilih paprika yang kulitnya masih licin, berkilat, dan tidak kusam.
-
Pilih paprika yang keras untuk memastikan bahwa kualitasnya
masih bagus dan baru.
-
Jika dibeli dalam keadaan terbungkus plastik, segera buka
kemasannya agar tidak lembab.
-
Simpan paprika dalam kantong plastik yang telah dilubangi
sebelum dimasukkan ke dalam kulkas, sehingga tahan untuk
jangka waktu lama.
-
Paprika jangan dibiarkan dalam keadaan terbelah jika tidak akan
langsung dimakan karena vitamin C yang terkandung di dalamnya
bisa berkurang/hilang.
Kandungan Gizi
a.
Vitamin C
Dibandingkan dengan cabai lain, paprika termasuk istimewa karena
mengandung gizi yang sangat tinggi, terutama vitamin C. Kandungan
vitamin C pada paprika jauh lebih tinggi daripada jeruk yang selama ini
dikenal sebagai sumber vitamin C. Setiap 100 gram paprika merah
mengandung 190 mg vitamin C, tertinggi di antara jenis paprika lainnya.
Vitamin C dikenal sebagai senyawa yang dibutuhkan tubuh dalam
berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kolagen (protein berserat
yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak,
pengangkut elekton dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang
sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pemacu imunitas. Selain itu,
vitamin C sangat diperlukan tubuh untuk penyembuhan luka dan
meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal. Kebutuhan tubuh
akan vitamin C adalah 75 mg per hari untuk wanita dewasa dan 90 mg per
hari untuk pria dewasa.
156
b.
Vitamin A
Pada paprika merah mengandung 3.131 IU vitamin A, tertinggi
dibandingakan jenis paprika lainnya. Vitamin A sangat diperlukan tubuh
untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan
tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit. Betakaroten adalah
jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam mengurangi
konsentrasi radikal peroksil.
c.
Betakaroten
Kemampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari
kesanggupannya menstabilkan radikal berinti karbon. Karena betakaroten
efektif pada konsentrasi rendah oksigen, betakaroten dapat melengkapi
sifat antioksidan vitamin E yang efektif pada konsentrasi tinggi oksigen.
Betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya
kanker kulit dan paru. Beta karoten dapat menjangkau lebih banyak
bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan vitamin
A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya
kanker. Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi
pada bagian di dekat kulit. Sama seperti sayuran lainnya, semakin tua
warna paprika, betakaroten di dalamnya semakin banyak.
d.
Vitamin B6
The George Mateljan Foundation (2006) menyatakan bahwa
kandungan vitamin B6 pada paprika termasuk kategori excellent. Hal itu
disebabkan paprika mengandung vitamin B6 dengan tingkat densitas
tinggi. Vitamin B6 penting bagi otak untuk berfungsi normal, membantu
membentuk protein, hormon, dan sel darah merah. Kandungan vitamin B6
dan asam folat pada paprika sangat baik untuk mencegah aterosklerosis
dan penyakit diabetes. Kedua vitamin tersebut sangat diperlukan tubuh
untuk mereduksi kadar homosistein. Homosistein dihasilkan dari siklus
metilasi di dalam tubuh. Homosistein sangat berbahaya bagi tubuh karena
157
dapat mengganggu sirkulasi darah dan memicu penyakit mematikan
seperti jantung dan stroke.
e.
Serat
Paprika juga kaya akan serat (dietary fiber) yang akan membantu
menekan angka kolesterol di dalam tubuh dan mencegah terjadinya
kanker kolon.
f.
Likopen
Pada paprika merah, terdapat likopen yang cukup tinggi. Likopen
merupakan pigmen karotenoid yang membawa warna merah. Pigmen ini
termasuk ke dalam golongan senyawa fitokimia yang mudah ditemui pada
buah-buahan yang berwarna merah seperti paprika. Likopen dikenal
dengan berbagai manfaat seperti antikanker. Sebuah penelitian yang
dilakukan di Universitas Yale pada 473 orang pria menemukan fakta
bahwa pria yang bebas kanker prostat memiliki lebih banyak likopen
dalam darahnya dibanding mereka yang sakit. Penelitian yang sama juga
pernah
dilakukan
oleh
Universitas
Harvard
pada
tahun
2002,
membuktikan bahwa laki-laki yang mengonsumsi likopen dalam jumlah
banyak memiliki risiko penyakit kanker lebih rendah, khususnya kanker
prostat. Selain kanker prostat, konsumsi likopen juga dapat mereduksi
berbagai jenis kanker lain. Sebuah studi di Iran seperti yang dilaporkan
oleh Cook et al (1979) menunjukkan bahwa konsumsi likopen dapat
mereduksi 39 persen kanker esofagal pada laki-laki. Helzlsouer et al
(1996) melaporkan bahwa konsumsi likopen dapat mereduksi 7,4 persen
risiko kanker rahim. Likopen juga dilaporkan dapat mengatasi kanker
lambung yang disebabkan infeksi Helicobacter pylori. Kehadiran likopen
sangat bermanfaat untuk menghambat oksidasi yang disebabkan oleh
bakteri
tersebut.
Menurut
Atanasova
(1997), likopen
juga
dapat
menghambat pembentukan N-nitrosamins yang dapat menyebabkan
kanker perut. Giovannucci (1999) melaporkan struktur likopen sangat
158
berpotensial sebagai antioksidan. Sebuah penelitian yang dilakukan di
India terhadap 30 pasangan tidak subur membuktikan bahwa konsumsi
likopen
sebanyak 20
mg
selama
3
bulan terus-menerus dapat
meningkatkan jumlah sperma sebanyak 67 persen, memperbaiki struktur
sperma sebanyak 63 persen, dan menaikkan kecepatan sperma sebanyak
73 persen. Likopen pada paprika merah dapat mempertahankan fungsi
mental dan fisik para lansia. Setelah masuk ke dalam aliran darah, likopen
akan menangkap radikal bebas pada sel-sel tua dan memperbaiki sel-sel
yang telah mengalami kerusakan.
1.
PANEN DAN PASCA PANEN
Hasil Pengamatan :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
159
Pembahasan :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
160
Download