Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages ISSN 2302-0199 pp. 1- 10 PENGARUH MOTIVASI INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS SOSIAL ACEH Muttaqin1, Mukhlis Yunus2, M. Shabri Abd. Majid 3 1) Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: The purpose of this study is to determine (1) whether the internal motivation, external motivation employee performance and employee productivity Social Service of Aceh has been going well (2) the effect of internal motivation and external motivation either simultaneously or partially on employee productivity (3) the influence internal motivation and external motivation either simultaneously or partially on the performance of the organization, (4) the effect of labor productivity on the performance of society together, (5) whether the work productivity mediates the influence of internal motivation and external motivation either simultaneously or partially on the performance of the organization Social Service Aceh. Location of the research done at the Department of Social Aceh, the number of respondents 121people employees, where the sampling technique is done with simple random sampling technique to select a sample that regardless of background or status of the respondents. The results showed that internal motivation, external motivation employee performance and employee productivity Social Service of Aceh has been going well, the internal motivation and external motivation simultaneous or partial effect on employee productivity, internal motivation and external motivation simultaneously or in partial effect on organizational performance, the results also showed that labor productivity affect the performance of the organization, as well as the internal motivation and external motivation affects organizational performance through employee productivity Social Service Aceh. Keywords: Internal Motivation, External Motivation, Productivity and Organization Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah motivasi internal, motivasi eksternal kinerja pegawai dan produktivitas kerja pegawai Dinas Sosial Aceh sudah berjalan dengan baik (2) pengaruh motivasi internal dan motivasi eksternal baik secara simultan maupun parsial terhadap produktivitas kerja pegawai (3) pengaruh motivasi internal dan motivasi eksternal baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja organisasi, (4) pengaruh produktivitas kerja terhadap kinerja orgnisasi, (5) apakah produktivitas kerja memediasi pengaruh motivasi internal dan motivasi eksternal baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh. Lokasi penelitian di lakukan pada Dinas Sosial Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 121orang pegawai, dimana teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling yaitu memilih sampel tanpa membedakan latar belakang atau status dari responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi internal, motivasi eksternal kinerja pegawai dan produktivitas kerja pegawai Dinas Sosial Aceh sudah berjalan dengan baik, Motivasi internal, dan motivasi eksternal secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai, motivasi internal, dan motivasi eksternal secara simultan maupun secara secara parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa produktivitas kerja berpengaruh terhadap kinerja organisasi, serta motivasi internal, dan motivasi eksternal berpengaruh terhadap kinerja organisasi melalui produktivitas kerja pegawai Dinas Sosial Aceh Kata kunci : Motivasi Internal, Motivasi Eksternal, Produktivitas dan Kinerja Organisasi 1- Volume 3, No. 2, Mei 2014 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tergantung pada aspek sumber daya manusia. PENDAHULUAN Dinas Sosial Aceh merupakan salah Faktor sumber daya manusia ini merupakan lembaga vertikal pada Pemerintahan Aceh, elemen yang harus diperhatikan oleh Dinas dimana dalam melaksanakan kegiatannya selalu Sosial Aceh, terutama bila mengingat bahwa berusaha untuk mencapai tujuan yang telah era perdagangan bebas akan segera dimulai, ditetapkan sebelumnya. Adapun tujuan yang pada tahun 2015, dimana iklim kompetisi yang ingin dicapai oleh Dinas Sosial Aceh yaitu dihadapi akan sangat berbeda. Hal ini memaksa untuk menangani berbagai masalah sosial di setiap organisasi harus dapat bekerja dengan masyarakat Aceh, memenuhi kebutuhan dasar lebih efisien, efektif dan produktif. Jadi hidup dan mewujudkan taraf kesejahteraan pegawai Dinas Sosial Aceh dapat dipandang sosial dengan mengedepankan inisiatif dan sebagai faktor penentu karena di tangan mereka peran memanfaatkan segala inovasi akan di realisir dalam upaya potensi dan sumber-sumber sosial tempat dan mewujudkan tujuan organisasi sesuai dengan lingkungannya. Namun dalam kenyataannya fungsi dan tugas pokok Dinas Sosial Aceh. aktif masyarakat, tujuan yang telah ditetapkan tersebut belum Berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang dapat terlaksana dengan baik, sehingga terjadi diemban oleh Dinas Sosial Aceh, maka banyak keluhan dalam masyarakat, terutama diharapkan bahwa Dinas Sosial Aceh dapat berkenaan kehidupan sosial di masyarakat. memberikan andil positif terhadap semua Dimana misi yang ingin dicapai oleh Dinas kegiatan organisasi dalam mencapai tujuannya, Sosial setiap pegawai diharapkan memiliki motivasi Aceh produktivitas dalam kerja meningkatkan dengan kerja yang tinggi, disiplin kerja, memiliki memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kompetensi, serta memiliki tingkat pendidikan yang berkualitas, adil dan terjangkau dalam yang rangka meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi. meningkatkan Penyandang Masalah adalah taraf kesejahteraan Kesejahteraan memadai sehingga nantinya akan sosial Salah satu faktor yang dapat meningkatkan (PMKS) di Provinsi Aceh serta meningkatkan produktivitas kerja pegawai adalah dengan pelayanan kesejahteraan sosial, transparan dan meningkatkan akuntabel menuju masyarakat Aceh yang merupakan hal yang sangat penting untuk berkesejahteraan sosial. diperhatikan oleh pihak manajemen bila mereka Satu hal yang penting yaitu bahwa keberhasilan berbagai aktivitas di dalam menginginkan memberikan motivasi kerja. setiap Motivasi pegawai kontribusi positif dapat terhadap organisasi dalam mencapai tujuan bukan hanya pencapaian tujuan Dinas Sosial Aceh.. Karena tergantung pada pada keunggulan teknologi, dengan dana operasi yang tersedia, sarana ataupun memiliki prasarana melaksanakan yang dimiliki, melainkan juga motivasi, seorang semangat tugas pegawai akan tinggi dalam yang yang dibebankan Volume 3, No. 2, Mei 2014 -2 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepadanya. Tanpa motivasi, seorang pegawai dengan memberikan reward. Agar pengaruh tidak dapat memenuhi tugasnya sesuai standar reward dapat digunakan secara maksimal, atau bahkan melampaui standar karena apa manajer perlu, menghormati keberagaman dan yang menjadi motif dan motivasinya dalam perbedaan individu, Secara jelas memahami apa bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun seorang yang orang lain inginkan dari suatu pekerjaan pegawai memiliki kemampuan operasional dan mengalokasikan rewards untuk memuaskan yang baik bila tidak memiliki motivasi dalam kebutuhan individu dan organisasi. bekerja, hasil akhir dari pekerjaannya tidak akan memuaskan. Tidak Mengingat pentingnya motivasi, maka wujud perhatian pihak manajemen mengenai optimalnya kinerja organisasi masalah motivasi pegawai dalam bekerja ialah Dinas Sosial Aceh disebabkan oleh rendahnya melakukan motivasi kerja pegawai baik motivasi internal motivasi pada pegawai di perusahaan melalui dan eksternal yang dimiliki oleh pegawai. serangkaian usaha tertentu sesuai dengan Rendahnya motivasi internal yang disebabkan kebijakan oleh rendahnya dorongan untuk melakukan pegawai dalam bekerja akan tetap terjaga. tindakan yang berasal dari dalam diri pegawai Untuk bersangkutan, sedangkan motivasi eksternal organisasi harus mengetahui motif dan motivasi merupakan motivasi yang berfungsi dengan yang diinginkan oleh para pegawai. Satu hal adanya faktor dorongan dari luar individu yang harus dipahami bahwa orang mau bekerja Motivasi yang timbul dalam diri seorang karena mereka ingin memenuhi kebutuhannya, pegawai diharapkan akan menjadi dorongan baik yang untuk kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi melakukan suatu pekerjaan dalam rangka atau non materi, kebutuhan fisik maupun memenuhi rohaniah. kuat bagi seorang keinginan atau pegawai kebutuhannya, terutama keinginan untuk bekerja menjadi lebih baik lagi. dengan organisasi, memotivasi kebutuhan Dalam sehingga pegawai, yang suatu jalan disadari organisasi memberi motivasi pimpinan maupun perlu memperhatikan tentang produktivitas kerja, agar Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi usaha penghargaan, sasaran yang ingin dicapai terlaksana dengan baik menghargai, sesuai dengan yang direncanakan. Jika suatu menciptakan pekerjaan yang lebih menarik, organisasi tidak mencapai produktivitas kerja sesuai menjadi memberi dengan yang direncanakan, maka organisasi tantangan, serta menolong tapi tidak melakukan tersebut belum mampu mengarahkan anggota sesuatu bagi orang lain yang sebenarnya dapat organisasinya sehingga organisasi akan sulit dilakukan oleh dirinya sendiri. berkembang. pendengar yang baik, Salah satu hal yang dapat dilakukan manajer untuk memotivasi bawahannya adalah 3- Volume 3, No. 2, Mei 2014 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KAJIAN KEPUSTAKAAN pula sebagai tingkat pencapaian hasil atau Kinerja Organisasi degree of accomplishment. Dalam konteks ini, Beberapa pakar manajemen kinerja harus menggambarkan hasil, bukan memberikan definisi kinerja organisasi secara kemampuan, cara atau perilaku. Mungkin berbeda, namun pada intinya adalah sama, hal kemampuan, cara atau perilaku menentukan ini seperti diutarakan oleh Wibowo (2009:4), atau bahwa ketercapaian, tetapi bukan menjadi bagian dari kinerja ilmu organisasi merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya kemampuan, manusia yang kompetensi, kepentingan. Kinerja ditunjukkan oleh memiliki motivasi organisasi bagaimana dan juga proses berlangsungnya kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian kinerja organisasi menurut pendapat (Ambar, kombinasi dari 2003:74) kemampuan, merupakan usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja organisasi merupakan gabungan dari kemampuan pegawai dalam mencapai tujuan bersama yaitu tujuan organisasi. Sedangkan konsep kinerja (Performance) dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of accomplishment (Keban, 2004). Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan perkembangan modernisasi sistem manajemen,kinerja tidak semata dinilai dari sisi personal atau pegawai saja; tetapi kinerja secara umum harus diartikan mempengaruhi hasil atau tingkat hasil tersebut. Produktivitas Pegawai Menurut Sinungan (2003:12), produktivitas adalah suatu pandangan antara hasil keluaran (output) dan masukan (input). Arti yang luas bahwa produktivitas sebagai tingkatan efisiensi barang-barang dan atau memproduksikan jasa. Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksikan barang-barang. Menurut Simanjuntak (2000:23), memberikan pengertian tentang produktivitas, yaitu mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hasil yang dicapai besoknya juga harus lebih baik dan meningkat atau lebih banyak dari yang diperoleh hari ini. Whitmore dalam Sedarmayanti (2001:12) menegaskan bahwa Produktivitas sebagai ukuran atas penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi yang biasanya dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan. Sedarmayanti (2001:12) menyebutkan produktivitas individu kerja merupakan menunjukkan perbandingan Volume 3, No. 2, Mei 2014 bahwa dari -4 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala efektivitas keluaran (pencapaian untuk kerja harus menyangkut; pendidikan dan latihan, maksimal) dengan efisiensi salah satu masukan seleksi (tenaga dimiliki dan disiplin kerja. kerja) yang mencakup kuantitas, kualitas dalam waktu tertentu. Produktivitas kerja adalah suatu ukuran dari pada hasil kerja atau kinerja seseorang dengan proses input sebagai masukan dan output sebagai keluarannya yang merupakan indikator daripada kinerja karyawan dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan produktivitas kerja adalah performance atau appraisal penilaian kinerja yang merupakan suatu penggambaran sistematis tentang individu atau kelompok yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan dalam suatu pekerjaan sebagai bentuk evaluasi bagi individu yang berkaitan dengan pelaksanaan organisasinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara output dengan input. Output merupakan keluaran, baik yang berbentuk barang maupun jasa. Sedangkan input adalah masukan, yang meliputi tenaga kerja, modal kerja, dan satuan waktu kerja. Di samping itu perlu dipertimbangkan kelebihan tenaga kerja disatu pihak dan kekurangan ketrampilan dipihak lain, tingkat pendidikan menentukan ketrampilan untuk dipekerjakan dalam suatu perusahaan. Untuk mendapatkan kesinambungan antara jumlah tenaga kerja dan ketrampilan, diperlukan model, metode dan tehnik pengukuran. Hal tersebut 5- Volume 3, No. 2, Mei 2014 dan penempatan, bakat yang Motivasi Motivasi merupakan semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang memberi daya, arah dan memelihara tingkah laku yang bersangkutan. Dalam kehidupan kita seharihari, motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan atau rangsangan kepada para karyawan, sehingga mereka bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa dipaksa. Menurut Saydam (2006:325). "motivasi merupakan suatu mencerminkan proses interaksi psikologis yang antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang". Menurut Robbins (2006:530), motivasi adalah "kerelaan untuk mengarahkan segenap upaya untuk mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu". Motivasi merupakan proses psikologis yang berlangsung dalam interaksi antar kepribadian yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan sebagai manusia. Dari proses ini dihasilkan dorongan (motif) berupa kehendak. Kemauan dan keinginan untuk bertindak atau berbuat melalui pengambilan keputusan. Menurut Hasibuan (2006:95), motivasi adalah "pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan berintegrasi dengan segala daya upaya untuk Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mencapai kepuasan". Sedangkan pengertian seseorang menyusun motivasi internal orang kerja adalah "sejumlah aktivitas fisik dan tersebut. mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan". pribadinya dengan pandangan, yang Dari berbagai pengertian motivasi dan Kekuatan ini mempengaruhi menentukan menurut berbagai giliran untuk pengertian kerja di atas, dapat disimpulkan memimpin tingkah laku dalam situasi yang bahwa pada dasarnya motivasi kerja adalah khusus. suatu dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhannya, baik yang dipengaruhi oleh faktor intern maupun faktor ekstern organisasi. Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang dapat menggerakkan mendorong, dan mengaktifkan, mengarahkan perilaku seseorang. Dengan kata lain motivasi itu ada dalam diri seseorang dalam wujud niat, harapan, keinginan dan tujuan yang ingin dicapai, Prabu dan Martoyo (2003). Motivasi ada dalam diri manusia terdorong oleh karena adanya keinginan untuk hidup, keinginan untuk memiliki sesuatu, keinginan akan kekuasaan dan keinginan akan adanya pengakuan. Menurut Handoko (2001), jika di lihat atas dasar fungsinya motivasi terbagi atas: (1) motivasi internal dan (2) motivasi eksternal. Motivasi internal yaitu motivasi yang berfungsi tanpa adanya rangsangan dari luar, dalam diri individu sudah ada suatu dorongan untuk melakukan tindakan. Motivasi eksternal yaitu motivasi yang berfungsi dengan adanya faktor dorongan dari luar individu. kebutuhan, Teori motivasi eksternal meliputi kekuatan yang ada diluar diri individu seperti halnya meliputi faktor pengendalian oleh manajer hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan seperti upah/gaji, keadaan kerja, kebijaksanaan dan pekerjaan yang mengandung penghargaan, pengembangan dan tanggung jawab. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data akurat dan dapat diuji kebenarannya serta keterangan yang mendukung penulisankarya akhir ini, maka penulis mengadakan penelitian yaitu pada Dinas Sosial Aceh, sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah motivasi internal dan eksternal produktivitas pegawai kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh. Teknik Pengumpulan Data Guna mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan penelitian ini, maka pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner yaitu pengumpulan data yang terdiri dari daftar pertanyaan kepada Motivasi Internal Bebagai Motivasi Eksternal keinginan dan pegawai Dinas Sosial Aceh. harapan yang terdapat di dalam diri pribadi Volume 3, No. 2, Mei 2014 -6 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala X2 = Motivasi Eksternal Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian ρ = Koefisien jalur ε1, danε2 = Structural error adalah analisis jalur (path analysis). Asumsiasumsi standar yang harus dipenuhi sebelum HASIL PEMBAHASAN membangun model path analysis antara lain: Pengaruh Motivasi Internal dan Motivasi Eksternal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Organisasi Dinas Sosial Aceh (1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah; (3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi Hasil normal; (5) tidak ada multikolinierriti; dan (6) penelitian secara simultan semua variable terukur, minimal dalam skala menyebutkan bahwa variabel motivasi internal interval. dan motivasi eksternal berpengaruh signifikan Model jalur sesuai dengan kerangka terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas pemikiran dapat diilustrasikan pada gambar 1 Sosial Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > berikut ini: Ftabel (27,602 > 3,073) pada tingkat signifikansi 1%. X1 PZ1 X1 rX2 PYZ Y X1 X2 Motivasi Internal secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Sosial Aceh PY X1 PZ1 PY X2 X2 ε 1 Z Nilai koefisien motivasi internal sebesar ε 2 Gambar 1. Diagram Jalur Berdasarkan Gambar 1 maka dapat dirumuskan tiga persamaa analisis jalur untuk menjawab semua tujuan penelitian ini sebagai 0,238, artinya setiap peningkatan motivasi internal meningkatkan jalur substruktur 1 adalah: Y = ρZX1 + ρZX2 + ε1.................... (1) Z = ρYX1 + ρYX2 + ρYZ+ε2........ (2) dimana: Y = Produktivitas Kerja 7- 1 satuan, produktivitas maka kerja akan pegawai sebanyak 0,238 pada satuan skala likert. Motivasi eksternal secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Sosial Aceh berikut: Persamaan matematis untuk diagram sebanyak Motivasi koefisien eksternal sebesar 0,435, diperoleh nilai artinya setiap peningkatan motivasi eksternal sebanyak 1 satuan, maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebanyak 0,435 pada satuan skala likert. Adapun sub struktur untuk persamaan 1 Z = Kinerja Organisasi pengaruh X1 = Motivasi Internal eksternal teradap produktivitas kerja pegawai Volume 3, No. 2, Mei 2014 motivasi internal dan motivasi Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Dinas Sosial Aceh adalah sebagai berikut: Z = 0,238X1 + 0,435X2 + ε1 juga dapat ditunjukkan pada gambar 2 Adapun sub struktur untuk persamaan 1 pengaruh motivasi internal Berdasarkan uraian pengaruh antar variabel dan sebagai berikut: motivasi eksternal teradap produktivitas kerja pegawai 0, 565 kerja pegawai 0,69 2 Y Z 0485 0,435 10,564 = 0,436 X Hasil penelitian secara simultan variabel motivasi internal, motivasi eksternal serta 0,427 0,238 Motivasi internal dan motivasi eksternal secara simultan berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh produktivitas 1 Dinas Sosial Aceh adalah sebagai berikut: Z = 0,238X1 + 0,435X2 + ε1 e= 1-0,319 = 0,681 X 2 Gambar 2. Hasil Estimasi Jalur Sub Struktur 2 berpengaruh Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dijelaskan signifikan terhadap kinerja Dinas Sosial Aceh. persamaan sub struktur 2 dalam penelitian ini Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (76,270 adalah: > 3,073) pada tingkat signifikansi 1%. Z = 0,238X1 + 0,435X2 Motivasi internal secara parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh Y = 0,427X1 + 0,485X2 + 0,692Z Berdasarkan persamaan analisis jalur di Hasil penelitian menunjukkan bahwa atas dapat dilihat bahwa variabel motivasi motivasi internal diperoleh nilai koefisien internal, motivasi eksternal dan produktivitas sebesar 0,427, artinya setiap peningkatan kerja motivasi internal sebanyak 1 satuan, maka akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas meningkatkan kenaikan produktivitas kerja Sosial pegawai sebesar 0,427 pada satuan skala likert. simultan dari ketiga variabel ini dapat dilihat Motivasi eksternal secara parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh. Kemudian motivasi eksternal diperoleh pegawai Aceh. secara Besarnya bersama-sama pengaruh secara dari nilai koefisien determinasinya, yaitu sebesar 0,564. Ini berarti bahwa sebesar 56,4% perubahan kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh dapat dijelaskan oleh perubahan dari variabel nilai koefisien sebesar 0,485, artinya setiap motivasi internal, motivasi eksternal dan peningkatan motivasi eksternal sebanyak 1 motivaisi kerja sedangkan selebihnya sebesar satuan, maka akan meningkatkan kenaikan 0,436 (43,6%) dijelaskan oleh faktor selain produktivitas kerja pegawai sebanyak 0,485 motivasi internal serta motivasi eksternal. pada satuan skala likert. Volume 3, No. 2, Mei 2014 -8 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KESIMPULAN DAN SARAN organisasi berkaitan dengan peningkatan Kesimpulan produktivitas kerja maupun peningkatan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh. motivasi internal, motivasi eksternal kinerja 3. Motivasi internal, dan motivasi eksternal pegawai dan produktivitas kerja pegawai menjadi salah satu faktor yang dapat Dinas Sosial Aceh sudah berjalan dengan dijadikan indikator bagi pimpinan baik baik. secara langsung maupun tidak langsung 2. Motivasi internal, dan motivasi eksternal secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Sosial Aceh. terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai. 4. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi Dinas Sosial 3. Motivasi internal, dan motivasi eksternal Aceh, berkaitan dengan faktor motivasi secara simultan maupun secara secara internal, dan motivasi eksternal parsial diberikan oleh pimpinan dalam rangka berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh. meningkatkan 4. Produktivitas kerja berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh, hal ini membuktikan bahwa produktivitas kerja yang tinggi para pegawai mampu meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. 5. Motivasi internal, dan motivasi eksternal berpengaruh terhadap kinerja organisasi melalui produktivitas kerja pegawai Dinas Sosial Aceh. Saran 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai pengaruh baik secara langsung dan tidak langsung dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai maupun kinerja organisasi. 2. Motivasi internal, dan motivasi eksternal dapat menjadi referensi bagi pimpinan dalam 9- pengambilan kebijaksanaan Volume 3, No. 2, Mei 2014 produktivitas kerja yang dan peningkatan kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh di masa yang akan datang. DAFTAR KEPUSTAKAAN Edi P., (2008) Pengaruh Kepuasan Dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Riyadi Palace Hotel di Surakarta. Ghozali, I., (2002) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitosudarmo & Sudita., (2000) Perilaku Keorganisasian, Edisi Pertama, Jogjakarta: Erlangga. Handoko, T. H., (2001) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta BPFE Hasibuan. H. M SP., (2006) Organisasi dan Motivasi, Jakarta: Bumi Aksara. Hersey, P & Kenneth B., (2005) Manajemen Prilaku Organisasi; Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Alih bahasa: Agus Dharma. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hicks dan Gullet., (2002) Manajemen Personalia, Teknik dan Konsep Modern, Diterjemahkan oleh: Agus Dharma,, Jakarta Erlangga, Edisi Ketiga. Hidayat., (2005) 8 Etos Kerja Profesional, Navigator Anda Menuju Sukses, Institut Dharma Mahardika, Jakarta. Prabu dan Martoyo., (2003) Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Keberhasilan, Jakarta, CV. Haji Masagung. Robbins, SP., (2006) Perilaku Organisasi: Konsep, Kontraversi, Aplikasi, Jakarta: PT. Prihallindo. Santoso S., (2006) SPSS Versi 10,01, Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Saydam, G., (2006) Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan Simanjuntak, P J. & Saifuddin., (2000) Produktivitas Kerja, Pengantar dan Ruang Lingkupnya. Jakarta, LP3ES Singgih, (2004) Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Edisi Pertama, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo. Sinungan, (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta. Soedermayanti, (2001) Tata kerja dan produktifitas kerja, Bandung: Mandor Jaya Sugiyono, (2007) Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. Supardi dan Anwar., (2004) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta. Syarif, R., (2000) Produktivitas. Jakarta: Depdikbud. Umar, H., (2001) Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Wahyosumidjo, (2003) Kepemimpian dan Motivasi, Jakarta Cetakan III, Alfabeta. Wibowo, (2009) Manajemen Kinerja, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 10