Kelebihan Strategi Pembelajaran Langsung (Direct

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi pembelajaran langsung (direct instruction) dilandasi oleh
teori belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada
pengalaman termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori
perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada
siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan
penerapan teori perilaku tersebut. Arends (1997), menyatakan: The direct
instruction strategi was specifically designed to promote student learning of
procedural knowledge and declarative knowledge that is well structured
and can be taught in a step-by-step; Artinya: Strategi pembelajaran
langsung secara khusus dirancang untuk mempromosikan belajar siswa
dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat diajarkan secara tahap demi tahap. Lebih lanjut
Arends (2001), menyatakan: Direct instruction is a teacher centered
strategi that has five steps: establishing set, explanation and/or
demonstration, guided practice, feedback, and extended practice a direct
instruction lesson requires careful orchestration by the teacher and a
1
learning environment that businesslike and task oriented; Artinya:
Pengajaran langsung adalah strategi berpusat pada guru yang memiliki lima
langkah: menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan
praktek, umpan balik, dan perluasan praktek.
Pelajaran dalam pembelajaran langsung memerlukan perencanaan
yang hati-hati oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan
berorientasi tugas. Strategi pembelajaran langsung memberikan kesempatan
siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan
apa yang distrategikan gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus
diperhatikan dalam menerapkan strategi pembelajaran langsung adalah
menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di
samping itu, strategi pembelajaran langsung mengutamakan pendekatan
deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan
motorik,
sehingga
menciptakan suasana
pembelajaran
yang
lebih
terstruktur. Guru yang menggunakan strategi pembelajaran langsung
tersebut bertanggung jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran,
struktur materi, dan keterampilan dasar yang akan diajarkan. Kemudian
menyampaikan
pengetahuan
kepada
siswa,
memberikan
pestrategian/demonstrasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk
berlatih menerapkan konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan
memberikan umpan balik.
B. Rumusan Masalah
2
1. Apa pengertian dari strategi pembelajaran langsung?
2. Apa ciri-ciri strategi pembelajaran langsung?
3. Apa karakteristik dan fase-fase yang ada di dalam strategi
pembelajaran langsung ?
4. Kelebihan
dan
Kekurangan
Instruction) ?
3
Pembelajaran
Langsung
(Direct
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Langsung
Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Intruction) merupakan
suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari
keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan
selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini sering disebut Strategi
Pengajaran Langsung (Kardi dan Nur,2000a :2). Arends (2001:264) juga
mengatakan hal yang sama yaitu :”A teaching strategi that is aimed at
helping student learn basic skills and knowledge that can be taught in a
step-by-step fashion. For our purposes here, the strategi is labeled the
direct
instruction
strategi”.
Apabila
guru
menggunakan
strategi
pembelajaran langsung ini, guru mempunyai tanggung jawab untuk
mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang besar
terhadap penstrukturan isi/materi atau keterampilan, menjelaskan kepada
siswa, pestrategian/mendemonstrasikan yang dikombinasikan dengan
latihan, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan
konsep atau keterampilan yang telah dipelajari serta memberikan umpan
balik.
4
Strategi Pembelajaran langsung (Direct Instruction) secara empirik
dilandasi oleh teori belajar yang berasal dari rumpun perilaku (behavior
family). Teori belajar perilaku menekankan pada perubahan perilaku
sebagai hasil belajar yang dapat diobservasi. Menurut teori ini, belajar
bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan balik dari
lingkungan. Prinsip penggunaan teori perilaku ini dalam belajar adalah
pemberian penguatan yang akan meningkatkan perilaku yang diharapkan.
Penguatan melalui umpan balik kepada siswa merupakan dasar praktis
penggunaan teori ini dalam pembelajaran.
Strategi pembelajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan
dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Hal yang
sama dikemukakan oleh Arends (1997:66) bahwa: “The direct instruction
strategi was specifically designed to promote student learning of
procedural knowledge and declarative knowledge that is well structured
and can be taught in a step-by-step fashion.” Lebih lanjut Arends
(2001:265) menyatakan bahwa: ”Direct instruction is a teacher-centered
strategi
that
has
five
steps:establishing
set,
explanation
and/or
demonstration, guided practice, feedback, and extended practice a direct
instruction lesson requires careful orchestration by the teacher and a
learning environment that businesslike and task-oriented.”
5
Pemikiran mendasar dari strategi pembelajaran langsung adalah
bahwa siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan
menirukan tingkah laku gurunya. Atas dasar pemikirian tersebut hal penting
yang harus diingat dalam menerapkan strategi pembelajaran langsung
adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks.
Strategi pembelajaran direct instruction mengutamakan pendekatan
deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan
motorik. Strategi pembelajaran direct instruction menciptakan suasana
pembelajaran yang lebih terstruktur.
B. Ciri-ciri Strategi Pembelajaran langsung
Kardi dan Nur melalui Trianto (2007 : 29) menyatakan bahwa : Ciri-ciri
Strategi Pengajaran Langsung (Direct Instruction) adalah sebagai berikut :
 Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh strategi pada siswa
termasuk prosedur penilaian belajar.
 Sintaks/pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
 Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang diperlukan agar
kegiatan tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.
C. Karakteristik, fase-fase, dan Kelebihan dan Kekurangan yang
ada di dalam Strategi Pembelajaran langsung
6
I.
Karakteristik Strategi Pembelajaran Langsung
Salah satu karakteristik dari suatu strategi pembelajaran adalah
adanya sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks,
guru yang akan menggunakan Direct Instruction juga harus memperhatikan
variabel-variabel lingkungan lain, yatu fokus akademik, arahan dan kontrol
guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak netral
dari pembelajaran. Fokus akademik diartikan prioritas pemilihan tugastugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik
harus ditekankan. Pengarahan-pengarahan control guru terjadi ketika guru
memilih tugas-tugas siswa dan melaksanakan pembelajaran, menentukan
kelompok, berperan sebagai sumber belajar selama pembelajaran dan
meminimalisasikan kegiatan non akademik diantara siswa. Kegiatan
pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki
harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh
siswa, dengan demikian Direct Instruction sangat mengoptimalkan
penggunaan waktu.
II.
Fase-fase yang ada didalam Strategi Pembelajaran Langsung
7
Pada Strategi Pembelajaran Direct Instruction terdapat lima fase
yang sangat penting. Sintaks Strategi tersebut disajikan dalam 5 (lima)
tahap, seperti ditunjukan table berikut:
 Fase 1 : Fase Orientasi
Pada fase ini guru memberikan kerangka pelajaran dan
orientasi terhadap materi pelajaran. Kegiatan pada fase ini meliputi:
 Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan
yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki
siswa
 Mendiskusikan
atau
menginformasikan
tujuan
pembelajaran
 Member penjelasan atau arahan mengenai kegiatan
yang akan dilakukan
 Menginformasikan materi atau konsep yang akan
digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama
pembelajaran
 Menginformasikan kerangka pelajaran
 Memotivasi siswa.
 Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi
8
Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik
berupa konsep atau keterampilan. Kegiatan ini meliputi:
 Penyajian materi dalam langkah-langkah
 Pemberian contoh konsep
 Pestrategian/peragaan keterampilan
 Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang
dimengerti oleh siswa.
 Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur
Dalam fase ini, guru merencanakan dan memberikan
bimbingan kepada siswa untuk melakukan latihan-latihan awal. Guru
memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan
mengoreksi yang salah.
 Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing
Pada fase berikutnya, siswa diberi kesempatan untuk berlatih
konsep dan keterampilan serta menerapkan pengetahuan atau
keterampilan tersebut ke situasi kehidupan nyata. Latihan terbimbing
ini baik juga digunakan guru unruk mengakses kemampuan siswa
dalam melakukan tugas, mengecek apakah siswa telah berhasil
9
melakukan tugas dengan baik atau tidak, serta memberikan umpan
balik. Guru memonitor dan memberikan bimbingan jika perlu.
 Fase 5 : Fase Latihan Mandiri
Siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini
dapat dilalui siswa dengan baik jika telah menguasai tahap-tahap
pengerjaan tugas 85% - 90% dalam fase latihan terbimbing. Guru
memberikan umpan balik bagi keberhasilan siswa.
III.
Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Langsung
(Direct Instruction)
a. Kelebihan
Strategi
Pembelajaran
Langsung
(Direct
Instruction)
Secara umum tiap-tiap strategi pembelajaran tentu terdapat
kelebihan-kelebihan yang membuat strategi pembelajaran tersebut lebih
baik digunakan dibanding dengan strategi pembelajaran yang lainnya.
Seperti halnya pada Strategi Direct Instruction pun mempunyai beberapa
kelebihan yang disajikan sebagai berikut:
10
1. Dengan
Strategi
Pembelajaran
Direct
Instruction,
guru
mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh
siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang
harus dicapai oleh siswa.
2. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang
berprestasi rendah sekalipun.
3. Strategi
ini
dapat
digunakan
untuk
membangun
strategi
pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan
bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi
dianalisis, bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
4. Strategi Pembelajaran Direct Instruction menekankan kegiatan
mendengarkan (melalui ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui
demonstrasi), sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan
cara-cara ini.
5. Strategi
Pembelajaran
Direct
Instruction
(terutama
kegiatan
demonstrasi) dapat memberikan tantangan untuk mempertimbangkan
kesenjangan antara teori (hal yang seharusnya) dan observasi
(kenyataan yang terjadi).
6. Strategi ini dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun
kelas yang kecil.
7. Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas.
11
8. Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan
ketat.
9. Dalam strategi ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik.
10. Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.
11. Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik.
12. Strategi Pembelajaran Direct Instruction dapat digunakan untuk
menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang
mungkin dihadapi siswa.
13. Strategi Pembelajaran Direct Instruction dapat menjadi cara yang
efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan factual dan
terstruktur.
b. Kekurangan Strategi Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction)
Selain mempunyai kelebihan-kelebihan, pada setiap strategi
pembelajaran akan ditemukan keterbatasan-keterbatasan. Begitu pula
dengan Strategi Pengakaran Direct Instruction. Keterbatasanketerbatasan Strategi Pengajaran Direct Instruction adalah sebagai
berikut:
1. Karena guru memaikan peranan pusat dalam strategi ini, maka
kesuksesan pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru
12
tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias dan
terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan
pembelajaran akan terhambat.
2. Strategi Pengajaran Direct Instruction sangat bergantung pada gaya
komunikasi guru. Komunikator yang kurang baik cenderung
menjadikan pembelajaran yang kurang baik pula.
3. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak,
Strategi Pengajaran Direct Instruction mungkin tidak dapat
memberikan siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan
memahami informasi yang disampaikan.
4. Jika terlalu sering digunakan Strategi Pengajaran Direct Instruction
akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu siswa
sesmua yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa
tanggung jawab mengenai pemebelajan siswa itu sendiri.
5. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan
siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah merupakan pengamat
yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan
oleh guru.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Strategi pembelajaran langsung (direct instruction) dilandasi oleh
teori belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung
pada pengalaman termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan
teori perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan
balik kepada siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang
merupakan penerapan teori perilaku tersebut.
 Ciri-ciri Strategi Pembelajaran Langsung (direct Intruction)
 Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh strategi pada siswa
termasuk prosedur penilaian belajar.
 Sintaks/pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
 Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang diperlukan
agar kegiatan tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.
 Fase-fase yang ada didalam Strategi Pembelajaran Langsung :





Fase Orientasi
Fase Presentasi/Demonstrasi
Fase Latihan Terstruktur
Fase Latihan Terbimbing
Fase Latihan Mandiri
 Kelebihan Strategi Pembelajaran Langsung
1) Dengan Strategi Pembelajaran Direct Instruction, guru mengendalikan
isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
2) Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi
rendah sekalipun.
14
3) Strategi ini dapat digunakan untuk membangun strategi pembelajaran
dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan bagaimana suatu
permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis,
bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
4) Strategi Pembelajaran Direct Instruction menekankan kegiatan
mendengarkan (melalui ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui
demonstrasi), sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan
cara-cara ini.
5) Strategi Pembelajaran Direct Instruction (terutama kegiatan
demonstrasi) dapat memberikan tantangan untuk mempertimbangkan
kesenjangan antara teori (hal yang seharusnya) dan observasi (kenyataan
yang terjadi).
6) Strategi ini dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun
kelas yang kecil.
7) Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas.
8) Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan
ketat.
9) Dalam strategi ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik.
10) Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.
11) Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik.
12) Strategi Pembelajaran Direct Instruction dapat digunakan untuk
menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin
dihadapi siswa.
13) Strategi Pembelajaran Direct Instruction dapat menjadi cara yang efektif
untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan factual dan terstruktur.
 Kekurangan Strategi Pembelajaran Langsung
1) Karena guru memaikan peranan pusat dalam strategi ini, maka
kesuksesan pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru
tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias dan
terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan
pembelajaran akan terhambat.
2) Strategi Pengajaran Direct Instruction sangat bergantung pada gaya
komunikasi guru. Komunikator yang kurang baik cenderung menjadikan
pembelajaran yang kurang baik pula.
3) Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak,
Strategi Pengajaran Direct Instruction mungkin tidak dapat memberikan
siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami
informasi yang disampaikan.
4) Jika terlalu sering digunakan Strategi Pengajaran Direct Instruction
akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu siswa
sesmua yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung
jawab mengenai pemebelajan siswa itu sendiri.
15
5) Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa.
Sayangnya, banyak siswa bukanlah merupakan pengamat yang baik
sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kardi, S. dan Nur, M. 2000 . Pengajaran Langsung. Surabaya : Unesa
Asmawi, Z. & Nasoetion. 1993. Penilaian hasil Pelajar. Jakarta: Dirjen
Dikti, Depdikbud
Nur, M. & Wikandri, R. 1998. Pendekatan-pendekatan konstruktivis dalam
pembelajaran. Surabaya: IKIP Pres
Junaedi, dkk. Strategi Pembelajaran Edisi Pertama. DIKTAT PGMI
17
Download