Journal of Innovative Science Education

advertisement
JISE 6 (1) (2017)
Journal of Innovative Science Education
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise
Pengembangan Lembar Kerja Siswa Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Siswa
Pawestri Farrah Diba1, Sri Wardani2, Sudarmin3
1
Prodi Pendidikan IPA, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
2, 3
Info Artikel
Abstrak
________________
___________________________________________________________________
Diterima 01 November
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa berbasis inkuiri. Hal ini
berdasarkan ketidaktersedian lembar kerja siswa yang memberikan kesempatan siswa dalam
melakukan kegiatan inkuiri untuk mengembangkan keterampilan generik sains siswa pada jenjang
SMA. Penelitian ini dirancang dengan desain research and development. Desain ini menggunakan
desain yang diadaptasi dari model 3D termodifikasi yang meliputi tahapan define, design,
development. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1 Semarang. Hasil
validasi isi/materi terhadap lembar kerja siswa memperoleh nilai 3,68 dikategorikan sangat layak,
penyajian LKS memperoleh nilai 3,75 dan bahasa LKS memperoleh nilai 3,75 dengan kategori
sangat layak. Siswa memberikan respon positif terhadap LKS yang dikembangkan. Berdasarkan
hasil analisis data dapat disimpulkan LKS materi Ksp berbasis inkuiri terbimbing dinyatakan
sangat layak, efektif, dan mendapat respon positif dengan persentasi 75% oleh siswa sehingga
dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar yang mampu meningkatkan keterampilan
generik sains siswa.
2016
Disetujui 03 Januari 2017
Dipublikasikan Agustus
2017
________________
Keywords:
inquiry, generic science
skills, students worksheets
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
This research aims to develop inquiry-based student worksheets were developed. It is based not available
student worksheet that gives students the opportunity to conduct such an inquiry to develop a generic science
skills of students in SMAN 1 Semarang. This study was designed by the design of research and development.
This design uses a design adapted from the modified 3D model covering the steps define, design, development.
These research subjects are students of class XI IPA 5 SMAN 1 Semarang. The results of the validation
content/ material on the students worksheetsreceived grades 3.68 categorized as very feasible,
presentingstudents worksheetsscored 3.75 and 3.75 the value obtained worksheet studentlanguage categorized
as very feasible. Students responded positively to worksheet studentdeveloped. Based on the results of data
analysis can be concludedstudents worksheetsguided inquiry-based materials Ksp stated very feasible, effective,
and received a positive response with a percentage of 75% by the students so that they can be used as a source of
learning that can improve students' generic science skills.
© 2017 Universitas Negeri Semarang

p-ISSN 2252-6412
e-ISSN 2502-4523
Alamat korespondensi:
E-mail: [email protected]
1
Pawestri Farrah Diba, dkk. / Journal of Innovative Science Education 6 (1) (2017)
Lembar Kerja Siswa (LKS) biasanya
PENDAHULUAN
Perkembangan sains dan teknologi yang
berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan
demikian pesat pada informasi, menjadikan
suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan
pendidikan IPA sangat penting bagi semua
dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi
individu. Kemampuan siswa dalam bidang sains
dasar yang akan dicapainya (Depdiknas, 2008).
merupakan
Seorang
salah
satu
kunci
peningkatan
pendidik
dituntut
secara
kreatif
kemampuan dalam menyesuaikan diri dalam
mendesain suatu bahan ajar yang memungkinkn
perubahan pada era ini. Pendidikan kimia sebagai
peserta didik secara langsung memanfaatkan
salah satu disiplin IPA menjadi sangat penting
sumber belajar yang tersedia (Prastowo, 2012).
untuk dipelajari. Ilmu kimia sebagai salah satu
Salah satu dengan membuat LKS (Lembar Kerja
produk (pengetahuan yang berupa fakta, teori,
Siswa).
prinsip dan hukum), temuan sains dan proses
meningkatkan kompetensi memecahkan masalah,
(kerja ilmiah)
bekerja sama dan berkomunikasi.
LKS
yang
dikembangkan
dapat
Pembelajaran IPA tak terkecuali kimia
Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
yang merupakan bagian dari IPA akan lebih
atau juga sering disebut Ksp (Konstant of Solubility
efektif apabila didukung oleh tersedianya media
Product) merupakan materi yang tidak hanya
pembelajaran, bahan ajar yang sesuai dengan
memerlukan pemahaman yang mendalam, tapi
kebutuhan
model
juga sarat dengan hitungan sehingga kemampuan
pembelajaran yang aktif (Taufiq et al., 2014).
matematik sangat diperlukan untuk memecahkan
Bahan ajar kimia yang digunakan oleh guru juga
permasalahan yang ada pada materi tersebut.
belum memfasilitasi siswa untuk mengembangkan
Pemahaman siswa terhadap materi ini sebenarnya
pengalaman
menumbuhkan
dapat terbantukan dengan melihat gejala-gejala
kemampuan berpikir kreatif. Untuk mendukung
yang terdapat di alam sekitar seperti pembentukan
proses pembelajaran diperlukan sumber belajar
gunung kapur, pembentukan stalaktit dan stalagnit,
yang dapat membantu proses pembelajaran teori
proses
dan praktik. Adapun kegunaan sumber belajar
sebagainya. Dengan mengaitkan materi Ksp ke
sebenarnya tidak terlepas dari tujuan agar sumber
dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran akan
belajar itu menjadi bermakna. Berdasarkan tujuan
menjadi
pembuatannya, AECT (Association of Educational
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
Communication and Technology) membagi sumber
siswa. Berpijak pada permasalahan tersebut,
belajat menjadi dua kelompok yaitu resources by
diperlukan
design (sumber belajar yang dirancang) dan
dengan karakteristik materi Ksp Pembelajaran
resources by utilization (sumber belajar yang
berbasis
dimanfaatkan) (Prastowo, 2012). Resources by
pembelajaran yang cocok digunakan untuk materi
design merupakan sumber belajar yang secara
Ksp ini. Pembelajaran inquiry (inkuiri) adalah
sengaja
keperluan
sebuah pembelajaran dengan rangkaian kegiatan
pembelajaran. Contohnya: buku paket, LKS,
yang menekankan pada proses berpikir secara
modul petujuk praktikum, dan lain sebagainya.
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
siswa
dan
belajar
direncanakan
metode
dan
serta
untuk
sendiri
2
pembuatan
lebih
aktif
suatu
inkuiri
jawaban
garam
dan
dapur,
menarik
pembelajaran
merupakan
dari
suatu
dan
lain
sehingga
yang
salah
masalah
sesuai
satu
yang
Pawestri Farrah Diba, dkk. / Journal of Innovative Science Education 6 (1) (2017)
dipertanyakan (Wiyanto, 2008; Abdi, 2014;
contoh yang lain (Suma, 2003; Sumarni et al.,
Anam, 2015)
2016).
Inkuiri
merupakan
bagian
inti
dari
Bahasa
simbolik
adalah
untuk
kegiatan pembelajaran kontekstual. Pengetahuan
memperjelas gejala alam yang dipelajari oleh
dan
siswa
setiap rumpun ilmu diperlukan bahasa simbolik,
diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat
agar terjadi komunikasi dalam bidang ilmu
fakta, melainkan hasil dari menemukan sendiri.
tersebut. Dalam sains misalnya bidang kimia
Guru harus selalu merancang kegiatan yang
mengenal adanya lambang unsur, persamaan
merujuk pada kegiatan menemukan, apapun
reaksi, simbol-simbol untuk reaksi searah, reaksi
materi
dari
kesetimbangan, resonansi dan banyak lagi bahasa
mengembangkan
simbolik yang telah disepakati dalam bidang ilmu
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan
tersebut. Kegiatan ini merupakan salah satu
kritis,
kemampuan
kegiatan yang penting dalam kegiatan proses
intelektual sebagai bagian dari proses mental.
sains. Pengamatan langsung adalah pengamatan
Metode inkuiri tidak hanya menuntut siswa untuk
yang dilakukan ketika mengamati suatu obyek
menguasai
juga
dengan semua pancaindera. Inferensi logika
bagaimana mereka dapat menggunakan potensi
adalah keterampilan generik sains untuk dapat
yang dimilikinya. Siswa yang hanya menguasai
mengambil kesimpulan baru sebagai akibat logis
pelajaran belum tentu dapat mengembangkan
dari
kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya,
melakukan percobaan baru.
keterampilan
yang
pembelajaran
yang
diperoleh
diajarkannya.
inkuiri
atau
Tujuan
yaitu
mengembangkan
materi
pelajaran,
tetapi
hukum-hukum
terdahulu
tanpa
harus
siswa akan dapat mengembangkan kemampuan
Materi pokok kelarutan dan hasil kali
berpikirnya manakala mereka dapat menguasai
kelarutan, pengamatan, bahasa simbolik, dan
materi pelajaran (Al-Tabany, 2014).
inferensi logika dapat dikembangkan melalui
Penelitian
Lembar
Kerja
ini
akan
Siswa
meningkatkan
dikembangkan
materi
keterampilan
peristiwa kelarutan garam dan reaksi ion senama.
Ksp
untuk
Jadi, pengembangan lembar kerja siswa (LKS)
generik
sains.
materi Ksp berbasis inkuiri diharapkan dapat
Pembelajaran inkuiri dalam penelitian ini dimulai
dari
kegiatan
mengidentifikasi
mengembangkan
mengumpulkan
tujuan
atau
meningkatkan keterampilan generik sains siswa.
masalah,
hipotesis,
METODE
data, menginterprestasi data,
mengembangkan
kesimpulan
dan
Penelitian ini dilakukan pada SMA N 1
menguji
Semarang. Subjek penelitian ini adalah siswa
kesimpulan. Keterampilan generik sains yang
kelas XI IPA 5 semester 2 tahun pelajaran
dikembangkan
2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode
adalah pengamatan langsung,
bahasa simbolik dan inferensi logika. Dalam
Research
pengembangan aspek keterampilan generik sains,
dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel dan
pengamatan diartikan sebagai proses mengamati
Semmel yaitu untuk pengembangan LKS materi
suatu obyek dengan semua pancaindera. Inferensi
Ksp untuk meningkatkan keterampilan generik
diartikan sebagai kegiatan menyimpulkan dari dta
sains siswa. Pada tahap define dilakukan kegiatan
yang diberikan atau premis-premis kepada suatu
studi analisis kebutuhan seperti studi lapangan
3
and
Development
(R&D)
yang
Pawestri Farrah Diba, dkk. / Journal of Innovative Science Education 6 (1) (2017)
(wawancara), silabi, dan analisis konsep dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
subkonsep pada ketiga mata kuliah terpilih. Pada
Langkah awal dalam proses pembuatan
tahapan ini dilakukan pula pengkajian teoritis
LKS yaitu analisis kebutuhan, Analisis kebutuhan
untuk
dilakukan dengan studi lapangan di SMA N 1
merumuskan
indikator
model
kemampuan
pembelajaran,
generik
sains
dan
Semarang,
studi
lapangan
dilakukan
untuk
kemampuan berpikir yang dikembangkan, dan
mengetahui hal-hal apa saja yang akan dibutuhkan
penyusunan media dan bahan pembelajaran yang
untuk pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS)
mengintegrasikan konsep kimia dan kemampuan
materi Ksp Berbasis Inkuiri untuk meningkatkan
generik sains.
keterampilan
Pada
penyusunan
tahap
perancangan
rancangan
mpdel
dilakukan
kebutuhan
generik
yang
sains
dilakukan
siswa.
yaitu
Analisis
melakukan
pembelajaran,
wawacara guru mata pelajaran kimia. Hal- hal
media, dan alat evaluasi yang diterapkan. Hasil
yang akan dtanyakan dalam wawancara yaitu
tahapan ini adalah rancangan LKS Materi Ksp
terkait materi Ksp dimulai dari media yang
berbasis Inkuiri untuk meningkatkan keterampilan
digunakan dalam proses pembelajaran, kodisi
generik sains siswa, serta dilanjutkan validasi oleh
siswa selama proses pembelajaran, teknik yang
pakar
yang
digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran dan
digunakan yaitu pembelajaran inkuiri dan KGS
kendala yang dihadapi oleh guru. Selanjutnya di
yang
lakukan analisis materi Ksp, analisis ini dilakukan
ahli.
Pendekatan
dikembangkan
pembelajaran
dalam
LKS
yaitu
pengamatan, bahasa simbolik, hubungan sebab
untuk
akibat, dan inferensi logika.
digunakan dalam lembar kerja siswa dan materi
mengetahui
materi-materi
yang
akan
Pada tahap pengembangan dilakukan
yang perlu diajarkan kepada siswa sesuai sintak
kegiatan implementasi terbatas draft LKS berbasis
pembelajaran inkuiri (mengidentifikasi masalah,
inkuiri awal, kemudian dianalisis serta revisi,
mengembangkan hipotesis, mengumpulkan data,
sehingga diperoleh LKS yang siap dilakukan
menginterprestasikan
ujicoba skala besar. Pada uji coba skala besar
kesimpulan
dilakukan evaluasi dan revisi sehingga siap untuk
media yang digunakan dalam proses kegiatan
diterapkan diterapkan dalam pengambilan data
pembelajaran, seperti buku yang digunakan dalam
penelitian.
dalam
kegiatan pembelajaran dan kegiatan praktikum.
penelitian ini yaitu peningkatan hasil belajar dan
Pada kegiatan praktikum dilakukan pendataan alat
penguasaan kemampuan keterampilan generik
dan bahan yang akan dipergunakan dalam
sains dilihat dari nilai N-gain, uji signifikansi
kegiatan praktikum.
Analisis
yang
dilakukan
dan
data,
menguji
mengembangkan
kesimpulan)Analisis
bedarerata dengan uji-t, visualisasi data dengan
Pendataan dilakukan dengan meminta
histogram, interprestasi data, kemudian ditarik
izn pihak sekolah untuk melihat laboratorium di
suatu kesimpulan. Pada penelitian juga dilakukan
SMA N 1 Semarang. Di dalam laboratorium
analisis
dilakukan pengamatan modul, alat dan bahan
angket
respon
siswa
terhadap
pembelajaran yang diterapkan.
yang
tersedia.
laboratorium.
4
Prosesur
kerja
di
dalam
Pawestri Farrah Diba, dkk. / Journal of Innovative Science Education 6 (1) (2017)
Langkah
mulai membuat
siswaLembar Kerja Siswa yang dikembangkan
komponen lembar kerja siswa (LKS) seperti
melalui tahap perancangan melalui observasi Pada
mendesaincover,
indikator,
penelitian pengembangan LKS , tahap awal yang
langkah penggunaan LKS), isi utama LKS sesuai
dilakukan yaitu tahap validasi yang dilakukan oleh
sintak pembelajaran inkuiri dan keterampilan
pakar. Validasi kelayakan produk dilakukan oleh
generik sains (KGS), dan soal-soal evaluasi yang
beberapa dosen FMIPA UNNES dan guru SMA
menunjang proses pembelajaran. Lembar Kerja
N 1 Semarang. Validasi terhadap produk yang
Siswa
akan
dikembangkan terdiri dari 2 tahap antara lain
pembimibing.
tahap 1 dan tahap 2. Komponen yang dinilai pada
Setelah mendapatkan sran dari dosen pembimbing
tahap 1 adalah komponen kelayakan isi dan
dan dilakukan revisi Lembar Kerja Siswa (draft 1)
komponen panyajian, masing-masing komponen
diajukan ke validator untuk dilakukan validasi
tersebut terdapat subkomponen yang menilai
pakar ahli (draft 2). Dalam tahap ini dilakukan
kelayakan produk yang dikembangkan. Hasil
langkah-langkah,
perangkat
penilaian pakar terhadap LKS materi Ksp berbasis
pembelajaran, analisis hasil validasi, revisi,uji
inkuiri menunjukkan bahwa semua butir penilaian
coba, dan analisis hasil uji coba . tahap ini berjuan
mendapat respon positif. Hal tersebut karena
untuk
pengembangan
semua
telah
disusun
komponen yang terdapat dalam LKS sudah
berdasarkan pada pertimbangan validator. Lembar
lengkap. Oleh karena itu, LKS IPA materi Ksp
Kerja Siswa (LKS) yang telah dikembangkan
berbasis inkuiri dinyatakan lolos pada penilaian
selanjutnya dilaksanakan uji coba lapangan.
tahap 1.
(LKS)
dikonsulatasikan
selanjutnya
konten
sebagai
draft
kepada
dosen
draft
validitas
pembeljaran
yang
1
validasi
mengetahui
perangkat
(tujuan,
yang
butir
penilaian
telah
terpenuhi
dan
Hasil uji coba ini selanjutnya akan
Pada penilaian LKS tahap 1, pakar mem-
didiskusikan dengan team ahli agar menghasilakn
berikan saran dan masukan untuk penyempur-
revisi-revisi untuk perbaikan Lembar Kerja Siswa
naan. Adapun saran dan masukan yang diberikan
(LKS) sehingga ketika Lembar Kerja Siswa (LKS)
oleh pakar untuk menyempurnakan antara lain
tersebut digunakan akan mampu menghasilkan
menambahkan sumber gambar, memperbaiki data
pembelajaran efektif. Produk akhir dari penelitian
pengamatan dengan menambahkan hasil diskripsi
ini adalah bahan ajar berupa LKS (Lembar
penelitian
Kegiatan Siswa) yang mempunyai spesifikasi
penilaian KGS Pengamatan, mengganti kontras
sebagau berikut::a) produk berupa LKS yang
warna agar terlihat lebih jelas pada salah satu
dikembangkan
halaman dalam LKS, memperbaiki beberapa
berbasis
inkuiri
untuk
agar lebih mudah dalam melakukan
meningkatkan keterampilan generik sains siswa, b)
ruangan
mengembangkan
generik
memperbaiki kesalahan ketik salah satunya di
pengamatan, bahasa simbolik dan inferensi logika;
dalam LKS. Saran dan masukan yang diberikan
c) LKS dilengkapi dengan cakrawala kimia
oleh pakar sudah dilakukan.
keterampilan
dalam
LKS
agar
terlihat
padat,
Selanjutnya penilaian LKS pada tahap 2
tentang pentingnya aplikasi materi kelarutan dan
hasil kali kelarutan dan dihubungkan dengan
dilakukan
masalh-masalah
yang
tahap 2 menurut BSNP yang telah dimodifikasi
kreatif
yaitu terdiri dari komponen kelayakan isi, kom-
menuntut
kehidupan
keterampilan
sehari-hari
berpikir
5
menggunakan
instrumen
penilaian
Pawestri Farrah Diba, dkk. / Journal of Innovative Science Education 6 (1) (2017)
ponen penyajian dan komponen bahasa. Tahap 2
perbaikan yang telah dilakukan adalah Perbaikan
divalidasi oleh 3 orang pakar antara lain menilai
sedikit konsep materi agar tidak terjadi kesalah
kelayakan isi, penyajian dan bahasa. ini juga men-
pahaman siswa, dan perbaikan EYD. Penilaian
dapat saran dan masukan dari pakar. Adapun
validasi oleh pakar ahli disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil Penilaian Validasi LKS Materi Ksp Berbasis Inkuiri
Pakar
Jumlah Skor
Rata-Rata
Persentase (%)
Kriteria
Isi/Materi
59
3,68
92,18
Sangat layak
Penyajian
45
3,75
93,75
Sangat Layak
Bahasa
30
3,75
93,75
Sangat layak
Berdasarkan Tabel 1. diketahui bahwa berdasarkan keterampilan proses juga dapat
penilaian tahap 2 oleh pakar bidang isi diperoleh mendukung pengetahuan tentang keterampilan
rata-rata skor 3,68 dengan persentase 92,18%, proses.
Tahap selanjutnya setelah produk yang
penyajian rata-rata skor 3,75 dengan persentase
93,75%, bahasa rata-rata skor 3,75 dengan dikembangkan dinyatakan layak dan sudah
persentase 93,75%, Oleh karena itu dapat disim- direvisi berdasarkan saran pakar, maka di uji
pulkan bahwa LKS yang dikembangkan peneliti cobakan pada skala kecil. Jumlah sampelnya
memiliki kriteria layak. Hal ini sesuai dengan terbatas, peneliti mengambil 20 siswa dari kelas
hasil penelitian Karsli & Sahin (2009) yang XI MIA 4. Berdasarkan hasil penelitian pada
menunjukkan bahwa LKS dapat membantu guru skala kecil setelah proses pembelajaran selesai
dalam memfasilitasi siswa untuk meningkatkan diperoleh observasi keterampilan proses ilmiah
aktivitasmembaca,berpikir,mengembangkan
siswa, hasil belajar siswa, serta tanggapan dari
keterampilan proses dan berkolaborasi, serta siswa.
Tabel 2 Hasil Tanggapan Siswa Uji Skala Kecil
No.
1
2
3
4
Indikator Angket
Keterbacaan lembar kerja siswa
Implementasi lembar kerja siswa
Keterampilan generik sains yang terdapat dalam LKS
Respon setelah penerapan LKS
Berdasarkan hasil analisis respon siswa menyatakan
Persentase (%)
78
79
78
65
Kesimpulan
Baik
Baik
Baik
Cukup
bahawa
ada
masih
beberapa
dalam uji coba skala kecil diketahui bahwa siswa kesalahan terutama pengetikan, beberapa kata
memberikan respon positif terhadap Lembar yang
masih
kurang
sesuai.
Penelitian
ini
Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan. Hal ini didukung oleh Sofiati (2014) dengan temuan
ditunjukkan
dengan
5
siswa
memebrikan bahwa
model
pembelajaran
inkuiri
dapat
penilaian sangat baik dan 15 siswa memberiakan meningkatkan keterampilan generik sains siswa.
penialaian baik. Hal ini sesuia saran yang Hal yang sama juga diungkapkan oleh Aritta
ditunjukkan siswa melalui angket respon yang (2011) yang menyatakan bahwa hasil penelitian
6
Pawestri Farrah Diba, dkk. / Journal of Innovative Science Education 6 (1) (2017)
diketahui bahwa umumnya siswa menyatakan Ksp berbasis inkuiri di kelas eksperimen. Pada
respon positif terhadap pembelajaran dengan penerapan LKS KGS yang telah diobservasi
model inkuiri laboratorium terbimbing pada yaitu KGS hubungan sebab-akibat, pengamatan,
materi
kelarutan
dan
hasilkali
kelarutan. bahasa
simbolik
dan
inferensi
logika.
Selanjutnya dilakukan penerapan LKS materi
Tabel 3 Hasil Nilai Lembar Kerja Siswa
Indikator KGS
I
88,15
77,60
83,55
87,50
Hukum sebab-akibat
Pengamatan
Bahasa simbolik
Inferensi logika
Rata-Rata
Pertemuan
II
III
88,15 89,47
79,50 80,26
86,18 86,84
88,47 88,81
IV
90,13
81,00
87,50
89,47
Rata-Rata
88,90
80,00
86,01
88,50
86,20
Pada Tabel 3 menunjukkan persentase pembeljaran mampu meningkatkan penguasaan
masing-masing
keterampilan
pada keterampilan generik sains sains calon guru
siswa
penggunaan lembar kerja berbasis inkuiri untuk kimia dengan taraf pencapaian tinggi dan
meningkatan keterampilan generik sains siswa sedang.keterampilan generik sains pemodelan
yang rerata pencapaian nilainya tergolong tinggi memiliki
taraf
pencapaian
lebih
tinggi
(86.20%). Dari kelima keterampilan generik sains dibandingkan keterampilan generik sains lainnya
dengan kriteria paling tinggi yang dimiliki siswa
skala SIMPULAN
Berdasarkan hasil validasi Lembar Kerja
(87.83%), bahasa simbolik (86.01%) dan
pengamatan (80%). Keterampilan pengamatan Siswa (LKS) materi Ksp berbasis inkuiri untuk
dalam kriteria sedang, hal ini dikarenakan siswa meningkatakan keterampilan generik sains siswa
inferensi
logika
(88.5%),
kesadaran
tidak dapat menjelaskan secara detail hasil layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
pengamatan dan banyak dari hasil pengamatan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi Ksp berebasis
ini inkuiri untuk meningkatakan keterampilan
disebabakan pada prosedur kerja salah satu generik sains siswa efektif untuk meningkatkan
dalam pencampuran garam. Penelitian yang keterampilan generik sains dan hasil belajar
dilakukan oleh Arrita (2011), Kiswanto et al. siswa.
yang
(2005),
mereka
dan
peroleh
Praptiwi
berbeda.
(2012)
Hal
Penelitian ini perlu dikembangkan lebih
tentang
pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing lanjut agar lebih bermanfaat dalam kegiatan
yang
dapat
meningkakan
keterampilan pembelajaran. Koordinasi yang baik antara
pengamatan, bahasa simbolik, unjuk kerja, peneliti dan pihak sekolah perlu dilakukan agar
penguasaan konsep, dan sikap ilmiah. Sudarmin pelaksanaan penelitian dapat terlaksana sesuai
(2007) melaporkan bahwa penerapan model rencana.
7
Pawestri Farrah Diba, dkk. / Journal of Innovative Science Education 6 (1) (2017)
DAFTAR PUSTAKA
Siswa SMP RSBI. Unnes Science Education
Journal, 1(2), 86-95.
Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat
Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta. Penerbit :
DIVA Press (Anggota IKAPI).
Sofiati. (2014). Pengembangan
Instruksi
Praktikum
Berbasis
Keterampilan
Generik Sains pada Pembelajaran Fisika
Materi Teori Kinetik Gas Kelas Xi IPA
SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran
2012/2013. Jurnal Inkuiri, 3(1), 50-61.
Sudarmin. (2007). Pengembangan Model
Pembelajaran Kimia Organik dan
Keterampilan Generik Sains (MPKOKG)
bagi Calon Guru Kimia, Disertasi,
Bandung:
Universitas
Pendidikan
Indonesia
Suma, K. (2003). Pembekalan KemampuanKemampuan Fisika Bagi Calon Guru.
Disertasi. Bandung: PPS UPI.
Sumarni, W., Sudarmin, Wiyanto, &
Supartono. (2016). Preliminary Analysis
of Assessment Instrument Design to
Reveal Science Generic Skill and
Chemistry Literacy. International Journal of
Evaluation and Research in Education
(IJERE), 5(4), 331-340.
Taufiq, M., Dewi, N. R., & Widiyatmoko, A.
(2014).
Pengembangan
Media
Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter
Peduli Lingkungan Tema “Konservasi”
Berpendekatan
Science-Edutainment.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(2), 123129.
Wiyanto. (2008). Menyiapkan Guru Sains
Mengembangkan Kompetensi Laboratorium.
Semarang: Unnes Press.
Abdi, A. (2014). The Effect of Inquiry-based
Learning Method on Students’ Academic
Achievement in Science Course.Universal
Journal of Educational Research, 2(1), 37-41.
Al-Tabany, T.I.B. (2014). Mendesain Model
Pembelajran
Inovatif,
Progresif,
dan
Kontekstual. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Anam. (2015). Pembelajaran Berbasis Inkuiri.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arrita. (2011). Pengaruh Inkuiri Laboratorium
Terbimbing
Terhadap
Keterampilan
Generik Sains Siswa SMA Pada
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.
Jurnal Pendidikan, 2(1), 254-266.
Brotosiswojo, B.S. (2001). Hakikat Pembelajaran
MIPA Dan Kiat Pembelajaran Kimia di
Perguruan Tinggi. Proyek. Jakarta: PAUPPAI.
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan
Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat.
Karsli, F. & Sahin, C. (2009). Developing
Worksheet Based on Science Prosess
Skills: Factors Affecting Solubility.
Journal Asia-Pasific Forum on Science
Learning and Teaching, 10 (1), 1-12.
Kiswanto, Wiyanto, & Linuwih, S. (2005).
Pengembangan
Kompetensi
Dasar
Bersikap Ilmiah Melalui Kegiatan
Laboratorium Berbasis Inquiri bagi siswa
SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia,
3(3), 133-197.
Praptiwi, L. (2012). Efektivitas Model
Pembelajaran
Eksperimen
Inkuiri
Terbimbing
Berbantuan
My
Own
Dictionary
untuk
Meningkatkan
Penguasaan Konsep dan Unjuk Kerja
8
Download