ABSTRAK PENGARUH PUBLIKASI PELAPORAN KEUANGAN DI WEBSITE PERUSAHAAN DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI SUKARELA PADA VOLUME PERDAGANGAN SAHAM INDEKS KOMPAS 100 Kegiatan investasi di pasar modal terlihat dari seberapa besar tingkat volume perdagangan saham setiap perusahaan. Kondisi pasar sangat dipengaruhi oleh setiap informasi yang disampaikan oleh emiten. Publikasi pelaporan keuangan merupakan salah satu cara dalam pengungkapan (disclosure) informasi kepada para stakeholder. Emiten pada saat ini menerapkan publikasi pelaporan keuangan melalui website yang dimiliki sendiri untuk memberikan informasi yang terkini, efisiensi serta efektifitas. Selain itu investor juga mempertimbangkan seberapa tinggi tingkat pengungkapan informasi yang diberikan oleh emiten. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di indeks Kompas 100 selama periode 2012 sampai dengan 2015. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh 264 pengamatan. Analisis statistik meliputi analisis statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa publikasi pelaporan keuangan di website perusahaan dan tingkat pengungkapan informasi sukarela berpengaruh positif pada volume perdagangan saham perusahaan di Indeks Kompas 100. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan yang bersifat good news akan direspon positif oleh pasar yang berdampak pada naiknya volume perdagangan saham perusahaan. Sementara itu semakin banyak jenis-jenis informasi yang disampaikan oleh perusahaan direspon positif oleh pasar dengan semakin naiknya volume perdagangan saham perusahaan. Reaksi pasar yang timbul pada saat publikasi pelaporan keuangan yang bersifat good news memberikan indikasi bahwa para pemakai laporan keuangan menggunakan setiap informasi laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan untuk mengambil keputusan. Selain itu pasar lebih merespon perusahaan yang lebih tinggi tingkat pengungkapkan informasinya dibandingkan dengan perusahaan yang tingkat pengungkapan informasinya rendah. Kata kunci: publikasi pelaporan keuangan di website, tingkat pengungkapan informasi sukarela, volume perdagangan saham viii ABSTRACT FINANCIAL REPORT PUBLICATION EFFECT IN THE COMPANY WEBSITE AND VOLUNTARY INFORMATION DISCLOSURE LEVEL ON THE STOCK INDEX TRADING VOLUME OF KOMPAS 100 Investment in the stock market could be seen from how much of each company's stock trading volume. Market conditions are very influenced by any informations given by the issuers. Publication of financial report is one of the disclosing information mechanism for stakeholders. At the time, the issuer applied the financial report publication trough their own website to provide the latest information, efficiency and effectiveness. In addition, investors also consider the level of information disclosure provided by the issuer. This research conducted at companies that listed in the Kompass 100 Index during the period of 2012 to 2015. Purposive sampling method applied in order to obtain 264 observations. Statistical analysis includes descriptive statistical analysis and classical assumption. Hypothesis examination done by multiple linear regression. The results showed that the financial report publication at the company's website and the level of voluntary information disclosure has positive effect on the company's stock trading volume in Kompass 100 Index. This statemen state that every companies which publish a good news financial report will be responded positively by the market which have an impact on the increasing level in company’s stock trading volume. Meanwhile more and more various types of information provided by the company, responded positively by the market by the rising volume of company’s stock trading. Market’s responses for the good news financial report publication indicate that the users of the financial report use every financial report information to make decisions. On the other hand, the level of market’s response state that market would make a response to the company that have a higher information disclosure level than the lower one. Keywords: financial report publication in website, voluntary information disclosure level, stock trading volume ix RINGKASAN Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyadari bahwa semakin banyaknya emiten yang go public membuat beragamnya informasi yang beredar di pasar modal, sehingga melalui kerja sama BEI dengan harian Kompas menerbitkan Indeks Kompas 100. Perusahaanperusahaan yang masuk dalam Indeks Kompas 100 merupakan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, serta memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Nilai kapitalisasi pasar dan likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan di pasar modal dipengaruhi oleh informasi yang relevan sehingga dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk melakukan investasi bagi investor. Kebutuhan akan informasi yang langsung dapat digunakan dan diolah secara cepat dan efisien dapat tercapai apabila informasi tersebut disajikan dalam format dengan standar global, sehingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Pelaporan merupakan salah satu komponen penting dalam pengungkapan (disclosure) maupun perangkat monitoring dan evaluasi bagi perusahaan terbuka. Perkembangan pengungkapan informasi melalui website tersebut dimulai sejak dikeluarkannya keputusan BAPEPAM Nomor: KEP-431/BL/2012. Peraturan tersebut semakin diperkuat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengambil alih tugas dan wewenang BAPEPAM dengan mengeluarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 29/pojk.04/2016. Pasal 15 ayat 1 menyatakan bahwa laporan tahunan wajib dimuat dalam Situs web emiten atau perusahaan publik pada tanggal yang sama dengan penyampaian laporan tahunan kepada OJK. OJK memberikan kebebasan bagi perusahaan untuk mengungkapkan informasi-informasi apa saja yang harus disampaikan kepada stakeholder berkaitan. Pengungkapan informasi yang semakin tinggi akan berdampak pada semakin besar pada keputusan investor. Beberapa perusahaan yang profitable akan mengambil manfaat dari pelaporan keuangan untuk mencapai transparansi informasi dan untuk mempercepat pengungkapan kabar baik (good news) yang dapat mempengaruhi investor secara positif dalam mengambil keputusan investasi untuk menjual, memegang saham, atau membeli saham baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh publikasi pelaporan keuangan di website dan tingkat pengungkapan informasi sukarela pada volume perdagangan saham perusahaan. Penelitian dilakukan dengan metode studi dokumentasi pada Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact 2012 sampai dengan 2015 dan studi pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta penelitian terdahulu didapat dari dokumen-dokumen, buku, internet serta sumber data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan pemilihan sampel penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling yaitu perusahaan publik yang sahamnya terdaftar di Indeks Kompas 100 berturut-turut selama periode 2012 sampai dengan 2015 yang bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif. x Sehingga diperoleh sampel sebanyak 66 sampel dengan jumlah observasi sebanyak 264. Hasil pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel publikasi pelaporan keuangan di website perusahaan, tingkat pengungkapan informasi sukarela dan ukuran perusahaan terhadap volume perdagangan saham yaitu sebesar 0,003, 0,038 dan 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa publikasi pelaporan keuangan di website perusahaan, tingkat pengungkapan informasi sukarela dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham. Hal ini berarti bahwa ada kejutan aktivitas perdagangan saham perusahaan di sekitar publikasi laporan keuangan perusahaan dibandingkan dengan rata-rata volume perdagangan saham harian dalam kondisi normal. Selain itu informasi yang diungkapkan oleh perusahaan ke pasar akan berpengaruh terhadap rekasi pasar dalam hal ini volume perdagangan saham perusahaan, semakin tinggi tingkat informasi yang disampaikan akan membuat volume perdagangan saham juga akan meningkat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disarankan kepada perusahaan diharapkan selalu melakukan update terhadap website yang dimiliki, sehingga investor dapat mengetahui kondisi terkini dari perusahaan. Selain itu penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel dari indeks yang lain dan menambahkan kategori yang lainnya dalam form penilaianan ini. Sehingga perusahaan-perusahaan dari beberapa jenis industri juga dapat digunakan sebagai sampel penelitian serta perubahan-perubahan lainnya yang terjadi di perusahaan juga dapat dikaitkan dengan tingkat pengungkapan informasi. xi DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM ..................................................................................... i PRASYARAT GELAR ................................................................................ ii LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... v UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ vi ABSTRAK .................................................................................................. viii ABSTRACT ................................................................................................ ix RINGKASAN .............................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 1.4.1 Manfaat Akademik ....................................................... 1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................. 1 11 11 12 12 12 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ...................................................................... 2.1.1 Teori Pasar Efisien ..................................................... 2.1.2 Teori Sinyal ............................................................... 2.1.3 Teori Stakeholder ....................................................... 2.1.4 Pengertian Laporan Keuangan ................................... 2.1.5 Tujuan Laporan Keuangan ......................................... 2.1.6 Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) ......... 2.1.7 Pengungkapan Wajib (Mandatory Disclosure) ........... 2.1.8 Pelaporan Keuangan .................................................. 2.1.9 Ukuran Perusahaan .................................................... 2.1.10 Volume Perdagangan Saham ...................................... 2.2 Penelitian Sebelumnya .......................................................... 13 13 16 18 19 20 21 22 23 30 33 35 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir ................................................................. 3.2 Konsep Penelitian ................................................................. 39 40 BAB II xii 3.3 Hipotesis Penelitian ............................................................... 3.3.1 Pengaruh Publikasi Pelaporan Keuangan di Website pada Volume Perdagangan Saham Perusahaan ........... 3.3.2 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Informasi Sukarela pada Volume Perdagangan Saham Perusahaan ............ BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Peneitian ............................................................. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 4.3 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 4.4 Data Penelitian ........................................................................ 4.4.1 Jenis Data ..................................................................... 4.4.2 Sumber Data ................................................................. 4.5 Populasi dan Sampel ................................................................. 4.5.1 Populasi ........................................................................ 4.5.2 Sampel ........................................................................ . 4.6 Variabel Penelitian ................................................................... 4.6.1 Identifikasi Variabel ................................................... . 4.6.2 Definisi Operasional Variabel ...................................... 4.7 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 4.8 Teknik Analisis Data ............................................................... 4.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ........................................ 4.8.2 Uji Asumsi Klasik ............................................ ........... 4.8.3 Analisis Regrasi Linier Berganda ................................ BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................... 5.2 Analisis Data ......................................................................... 5.2.1 Statistik Deskriptif ..................................................... 5.2.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................... 5.2.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 40 40 43 46 48 49 49 49 50 51 51 51 52 52 53 58 58 58 59 60 64 66 66 68 73 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ............................................................................... 6.2 Saran ..................................................................................... 82 83 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. LAMPIRAN ............................................................................................... 85 91 xiii DAFTAR TABEL 4.1 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 Halaman Proses Penentuan Sampel ....................................................................... 52 Rekapitulasi Objek Penelitian ................................................................. 65 Statistik Deskriptif .................................................................................. 67 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov .............................. 69 Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................................... 70 Uji Autokorelasi Durbin – Watson ......................................................... 71 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 73 Hasil Uji Determinasi R Square .............................................................. 74 Hasil Uji Statistik F ............................................................................... 76 Hasil Uji Regresi .................................................................................... 77 xiv DAFTAR GAMBAR 3.1 3.2 4.1 5.1 Halaman Kerangka Berpikir Penelitian .................................................................. 38 Konsep Penelitian ................................................................................... 39 Rancangan Penelitian .............................................................................. 47 Daerah Pengujian Autokorelasi dengn Uji Durbin Watson ...................... 72 xv DAFTAR SINGKATAN, TANDA, DAN LAMBANG SINGKATAN AICPA : The American Institute of Certified Public Accountants BAPEPAM : Badan Pengawas Pasar Modal BEI : Bursa Efek Indonesia DW test : Durbin-Watson test FASB : Financial Accounting Standards Board GIF : Graphics Interchange Format HTML : Hypertext Markup language IAI : Ikatan Akuntan Indonesia IDX : Internet Data Exchange JPEG : Joint Photographic Expert Group Kep : Keputusan No. : Nomor OJK : Otoritas Jasa Keuangan PABU : Prinsip Akuntasi Berterima Umum PDF : Portable Document Format PSAK : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PT : Perseroan Terbatas Publikeu : Publikasi Laporan Keuangan SEC : Securities and Exchange Commission SFAC : Statement of Financial Accounting Concept SPSS : Statitical Package for Social Science Tbk : Terbuka Tkinformasi : Tingkat Pengungkapan Informasi TVA : Trading Volume Activity Uetva : Unexpected Trading Volume Activity VIF : Variance Inflation Factor www : worl wide web XBRL : Extensible Business Reporting Language TANDA > < : Lebih besar : Lebih kecil LAMBANG α β ε N : Konstanta : Koefisien regresi : Error term (variabel pengganggu) : Jumlah . . . xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Fungsi pasar modal antara lain adalah menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran (Siamat, 2004). Bursa Efek Indonesia (BEI) menyadari bahwa semakin banyaknya emiten yang go public membuat beragamnya informasi yang beredar di pasar modal, sehingga melalui kerja sama BEI dengan harian Kompas menerbitkan Indeks Kompas 100. Indeks Kompas 100 adalah suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas 100 ini selain memiliki likuiditas yang tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Saham-saham yang termasuk dalam Kompas 100 diperkirakan mewakili sekitar 70-80% dari total nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEI (id.wikipedia.org) Nilai kapitalisasi pasar dan likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan di pasar modal dipengaruhi oleh informasi yang relevan sehingga dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk melakukan investasi bagi investor. Adanya suatu informasi baru akan membentuk kepercayaan baru di kalangan investor (Hastuti 1 2 dan Sudibyo, 1998). Kebutuhan akan informasi yang langsung dapat digunakan dan diolah secara cepat dan efisien dapat tercapai apabila informasi tersebut disajikan dalam format dengan standar global, sehingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Pelaporan merupakan salah satu komponen penting dalam pengungkapan (disclosure) maupun perangkat monitoring dan evaluasi bagi perusahaan terbuka. Pengungkapan informasi yang relevan dan secara terbuka mengenai perusahaan merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas manajemen kepada para stakeholder. Pengungkapan informasi tersebut harus memadai agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi investor, kreditor, dan pengguna informasi lainnya dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang semakin berubah (Almilia dan Retrinasari, 2007). Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tahun 1996 mengeluarkan lampiran keputusan Ketua BAPEPAM No.80/PM/1996, yang mewajibkan setiap emiten atau perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independen kepada BAPEPAM selambatlambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan. Kemudian, tanggal 30 September 2003 BAPEPAM semakin memperketat peraturan dengan mengeluarkan lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No: Kep36/PM/2003. Surat keputusan tersebut menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. BAPEPAM sejak tanggal 1 3 Januari 2013, tugas dan wewenangnya dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 29/pojk.04/2016 mengenai kewajiban perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunannya. Peraturan tersebut diharapkan dapat mendorong upaya-upaya perusahaan untuk secepatnya mengumumkan kepada masyarakat mengenai informasi atau hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan yang mungkin dapat mempengaruhi suatu efek, misalnya perubahan pada volume perdagangan saham serta perubahan pada harga saham. Kebutuhan informasi bagi investor, kreditor dan pemakai eksternal yang lain salah satunya bisa didapatkan dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan berupa posisi keuangan pada suatu waktu atau pada periode tertentu. Selain itu laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dan sekaligus merupakan alat ukur yang dominan dipakai oleh para stakeholder untuk menilai kinerja perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan (Budiman dan Supatmi, 2008). Perkembangan di Indonesia menunjukkan adanya pertumbuhan permintaan akan transparansi kondisi keuangan suatu perusahaan. Agar informasi perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pengambilan keputusan oleh berbagai pihak, maka laporan keuangan tersebut harus memenuhi syarat karakteristik kualitatif. Menurut the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) pada tahun 1973 mengungkapkan bahwa ketepatan waktu telah lama diakui sebagai atribut 4 kualitatif laporan keuangan. Ketepatan waktu merupakan elemen yang paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi (Soltani, 2002). Lebih lanjut, menurut Kadir (2011) informasi laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu dan sesegera mungkin untuk menghindari hilangnya relevansi informasi yang terdapat didalamnya, sehingga keputusan-keputusan ekonomi dapat segera diambil. Jika informasi tidak tersedia ketika diperlukan atau ketersediannya lama setelah peristiwa dilaporkan, maka laporan tersebut tidak memiliki nilai untuk pengambilan tindakan di masa depan, tidak memiliki relevansi dan tidak bermanfaat (FASB, 2000). Ketepatan waktu tersebut mendorong tercapainya kebutuhan informasi yang diperlukan oleh semua pihak. Oleh sebab itu juga, perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan informasi dari semua pihak, untuk dapat mencapai target dan mempertahankan kesuksesan usaha. Meningkatknya kebutuhan pihak eksternal akan informasi keuangan perusahaan membuat tingkat kepentingan informasi keuangan meningkat. Perusahaan yang memberikan informasi secara cepat dan tepat akan lebih diminati oleh investor karena kandungan informasi yang diberikan oleh perusahaan tersebut dapat mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Beberapa tahun belakangan ini, perusahaan-perusahaan mulai memikirkan berbagai cara untuk dapat memberikan informasi perusahaan dengan cepat dan akurat. Perkembangan teknologi informasi mendorong perusahaan memanfaatkan internet untuk menyampaikan informasi bisnisnya. Penggunaan internet telah mengalami perkembangan yang luar biasa pada bidang bisnis terutama bagi 5 perusahaan skala besar. Sejak ditemukannya teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an, penggunaannya semakin meluas karena dipandang mampu memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis (Almilia, 2009). Internet umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi penyebarluasan informasi tentang kondisi suatu perusahaan. Internet dapat berfungsi sebagai alat penting untuk memfasilitasi fungsi yang lebih baik dari pasar keuangan dengan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menyediakan informasi bagi investor secara tepat waktu (Abdelsalam dan Street, 2007). Internet mempunyai beberapa karakteristik dan keunggulan seperti mudah menyebar (pervasiveness), tidak mengenal batas (borderlessness), dapat diakses pada waktu yang sama (real tim), berbiaya rendah (low cost), dan mempunyai interaksi yang tinggi (high interaction) (Ashbaugh et al., 1999). Internet World Stats (2015) mengungkapkan bahwa dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat drastis. Pengguna internet pada tahun 1995 sebesar 0,4% dari populasi penduduk dunia, meningkat menjadi lebih dari 300 juta pengguna pada tahun 2000. Bahkan pada tahun 2015 jumlahnya meningkat menjadi lebih dari 2,4 miliar atau 34,3% dari populasi penduduk dunia. Pengguna internet di Indonesia sampai akhir tahun 2015 mencapai lebih dari 55 juta penduduk atau 22,1% dari populasi penduduk Indonesia (www.internetworldstats.com, Diakses tanggal 2 Juni 2015). Penggunaan internet selama beberapa tahun terakhir di negara-negara maju tumbuh dan berkembang lebih pesat lagi. Internet semakin dianggap sebagai alat yang komprehensif untuk kegiatan yang berhubungan dengan investor. 6 Perusahaan menggunakan jaringan world wide web (www) homepage sebagai platform untuk menyajikan informasi keuangan dan laporan (Ismail, 2002). Perkembangan tingkat penggunaan internet menjadi kecenderungan bagi perusahaan untuk melaksanakan pelaporan informasi keuangan melalui internet (Widaryanti, 2011). Internet dipandang sebagai salah satu media pelaporan yang penting, sehingga informasi tentang kinerja perusahaan dapat dijangkau oleh seluruh investor secara global, selain melalui cara-cara tradisional (Ashbaugh et al., 1999). Khan (2006) dan Ismail (2002) mengungkapkan bahwa internet menjadi salah satu sumber informasi yang paling sering digunakan oleh para pengguna. Para penguna tersebut bisa investor, masyarakat, pemerintah, atau pemangku kepentingan dari perusahaan. Atas dasar tersebut banyak perusahaan menerapkan pelaporan yang berhubungan dengan kondisi perusahaan melalui internet. Securities and Exchange Commission (SEC) pada bulan Agustus 2000 membuat pernyataan bahwa semua perusahaan publik direkomendasikan untuk membuat dan memberikan semua informasi kinerja yang dimandatkan tentang kinerja perusahaan untuk diberikan kepada semua pihak yang berkepentingan di waktu yang sama. Kreditor, pemegang saham, analis, dan investor harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan memanfaatkan kecanggihan internet. Pernyataan dari SEC ini mendorong lebih banyak perusahaan menggunakan internet untuk menghindari diskriminasi informasi. 7 Pelaporan keuangan melalui internet muncul dan berkembang sebagai media yang paling cepat untuk menginformasikan hal-hal yang terkait dengan perusahaan. Perusahaan mempunyai beberapa alasan atau motif dalam melakukan pelaporan keuangan melalui internet. Memperluas jangkauan penyampaian informasi, memberikan informasi yang terkini, efisiensi serta efektifitas merupakan beberapa alasan mengapa perusahaan mengadopsi pelaporan keuangan melalui internet (The Steering Committee of the Business Reporting Research Project, FASB 2000). Perusahaan-perusahaan pada saat ini lebih cenderung melakukan pengungkapan informasi melalui website yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri karena akan membuat tidak ada batasan mengenai siapa yang menggunakan informasi (Khan, 2006). Menurut Oyelere et al. (2000), pengembangan internet sebagai media diseminasi informasi laporan keuangan menciptakan lingkungan pelaporan baru. Davey dan Homkajohn (2004) menyatakan bahwa dinamika dunia bisnis menyebabkan laporan berbasis kertas yang tradisional menjadi kurang tepat waktu dan kurang bermanfaat bagi para pengambil keputusan. Perusahaan memilih membuat website sendiri dikarenakan akan meningkatkan visibilitas atau keberadaan perusahaan. Sebuah tampilan website bisa dijadikan representasi dari perusahaan tersebut. Dengan demikian website perusahaan diibaratkan sebagai show room ataupun kantor layanan yang setiap saat bisa dikunjungi oleh pengunjung seperti halnya ketika kita mendatangi kantor fisik perusahaan tertentu. Dalam website, perusahaan bisa memberikan informasi yang detil mengenai produk dan layanan perusahaan. Selain itu, dalam menyajikan profil 8 produk atau jasa bisa diperkaya dengan menyajikan beragam bentuk informasi seperti teks, gambar, hingga video. Bahkan perusahaan juga dapat menginformasikan setiap saat segala aktivitas yang sedang dan akan berlangsung baik itu menyangkut kondisi finansial, kegiatan pemasaran , kegiatan sosial (seperti penggalangan dana atau CSR) ataupun kegiatan perusahaan lainnya. Suatu hal yang akan sulit terpenuhi bila perusahaan ingin memberikan informasi yang maksimal dan menyeluruh bila menggunakan media konvensional seperti surat kabar, radio bahkan televisi. Perkembangan pengungkapan informasi melalui website tersebut dimulai sejak dikeluarkannya keputusan BAPEPAM Nomor: KEP-431/BL/2012 yang menyatakan bahwa emiten atau perusahaan publik yang telah memiliki laman (website), wajib memuat laporan tahunan pada laman (website) tersebut sejak berlakunya peraturan itu. Bagi emiten atau perusahaan publik yang belum memiliki laman (website) dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak berlakunya peraturan ini, emiten atau perusahaan publik wajib memiliki laman (website) yang memuat laporan tahunan. Selain itu laman (website) tersebut harus dapat diakses setiap saat. Peraturan tersebut semakin diperkuat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengambil alih tugas dan wewenang BAPEPAM dengan mengeluarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 29/pojk.04/2016. Pasal 15 ayat 1 menyatakan bahwa laporan tahunan wajib dimuat dalam Situs web emiten atau perusahaan publik pada tanggal yang sama dengan penyampaian laporan tahunan kepada OJK. OJK memberikan kebebasan bagi perusahaan untuk mengungkapkan informasi-informasi apa saja yang harus disampaikan kepada stakeholder berkaitan 9 dengan kondisi perusahaan pada suatu periode tertentu melalui website yang dimiliki oleh perusahaan selain laporan tahunan yang diwajibkan. Setiap informasi yang disampaikan perusahaan merupakan suatu sinyal dari perusahaan kepada pihak luar. Salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang (Wolk et al., 2000). Jogiyanto (2010) mengungkapkan bahwa para pelaku pasar modal akan mengevaluasi setiap informasi yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut akan menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdagangan saham. Pengungkapan informasi sukarela yang signifikan, baik keuangan maupun non keuangan, akan menambah nilai dari informasi yang diungkapkan kepada publik (Leftwich et al., 1981). Informasi yang diungkapkan secara cepat bagi semua investor akan membuat asimetri informasi akan berkurang dan memperpendek delay aksesibilitas informasi (Lai et al., 2010). Pegungkapan informasi keuangan dan non keuangan di internet dapat menciptakan transparansi informasi yang lebih tinggi. Transparansi informasi mengurangi asimetri informasi antara pemilik (atau investor) dan manajemen. Pengungkapan informasi yang semakin tinggi akan berdampak pada semakin besar pada keputusan investor. Pengungkapan informasi yang menjadi perhatian penting adalah laporan keuangan dan laporan tahunan serta website perusahaan. Bahkan aspek kualitas pengungkapan informasi yang disajikan mendapatkan perhatian penting dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan adanya Annual Report Awards di setiap tahunnya. OJK melakukan penilaian terhadap 10 pengungkapan informasi yang disajikan dalam Laporan Tahunan sebuah perusahaan. Beberapa perusahaan yang profitable akan mengambil manfaat dari pelaporan keuangan untuk mencapai transparansi informasi dan untuk mempercepat pengungkapan kabar baik (good news) yang dapat mempengaruhi investor secara positif dalam mengambil keputusan investasi. Sehingga tingkat pengungkapan informasi yang lebih tinggi di website perusahaan akan menyebabkan investor memperoleh informasi yang relevan dalam waktu cepat. Ukuran perusahaan menjadi penting ketika perusahaan melakukan go public. Menurut Saleh (2004) para pelaku di pasar modal khususnya perusahaan besar lebih memahami bahwa pentingnya pengungkapan informasi perusahaan secara tepat waktu kepada investor dibanding dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar banyak disorot oleh masyarakat dan mempunyai pengetahuan lebih tentang peraturan yang ada. Perusahaan besar juga akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil karena perusahaan besar akan menghadapi risiko politis yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan besar mempunyai sumber daya yang lebih beragam, baik dari segi sumber daya manusia maupun finansial, sehingga perusahaan perlu dan mampu untuk membiayai penyediaan informasi untuk keperluan pengungkapan informasi kepada pihak eksternal. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat menjadi gambaran prospek perusahaan ke depan. Ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset perusahaan mampu memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki aset yang besar akan 11 memiliki prospek yang baik (Sudarmadji, 2007). Kebanyakan investor lebih memilih untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki skala ekonomi yang lebih tinggi dilihat dari total aset yang dimiliki. Pengelompokkan perusahaan dilihat dari total aset dapat digunakan oleh investor sebagai salah satu variabel dalam menentukan keputusan investasi. Semakin besar ukuran perusahaan maka sumber informasi perusahaan tersedia semakin luas dan mudah diakses oleh publik (Husnah dan Ria, 2006). Hal tersebut memungkinkan investor untuk lebih cepat bereaksi dalam membuat keputusan untuk menjual, memegang saham, atau membeli saham baru. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah publikasi pelaporan keuangan di website perusahaan berpengaruh pada volume perdagangan saham? 2) Apakah tingkat pengungkapan informasi sukarela berpengaruh pada volume perdagangan saham? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Memperoleh bukti empiris pengaruh publikasi pelaporan keuangan di website perusahaan pada volume perdagangan saham. 12 2) Memperoleh bukti empiris pengaruh tingkat pengungkapan informasi sukarela pada volume perdagangan saham perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teori dan pengetahuan di bidang akuntansi keuangan dan pasar modal yang terkait dengan teori sinyal dan pasar efisien, terutama berkaitan dengan publikasi pelaporan keuangan di website perusahaan dan tingkat pengungkapan informasi sukarela, dan hubungannya dengan volume perdagangan saham. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, badan otoritas pasar modal, dan para analis keuangan lainnya mengenai ada tidaknya perubahan volume perdagangan saham perusahaan yang dipengaruhi oleh publikasi pelaporan keuangan di website perusahaan dan tingkat pengungkapan informasi secara sukarela yang dilakukan oleh perusahaan.