viii ABSTRAK PENGARUH PUBLIKASI PELAPORAN KEUANGAN

advertisement
ABSTRAK
PENGARUH PUBLIKASI PELAPORAN KEUANGAN
DI WEBSITE PERUSAHAAN DAN
TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI SUKARELA PADA
VOLUME PERDAGANGAN SAHAM INDEKS KOMPAS 100
Kegiatan investasi di pasar modal terlihat dari seberapa besar tingkat volume
perdagangan saham setiap perusahaan. Kondisi pasar sangat dipengaruhi oleh setiap
informasi yang disampaikan oleh emiten. Publikasi pelaporan keuangan merupakan
salah satu cara dalam pengungkapan (disclosure) informasi kepada para stakeholder.
Emiten pada saat ini menerapkan publikasi pelaporan keuangan melalui website yang
dimiliki sendiri untuk memberikan informasi yang terkini, efisiensi serta efektifitas.
Selain itu investor juga mempertimbangkan seberapa tinggi tingkat pengungkapan
informasi yang diberikan oleh emiten.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di indeks Kompas 100
selama periode 2012 sampai dengan 2015. Penentuan sampel menggunakan metode
purposive sampling sehingga diperoleh 264 pengamatan. Analisis statistik meliputi
analisis statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa publikasi pelaporan keuangan di website
perusahaan dan tingkat pengungkapan informasi sukarela berpengaruh positif pada
volume perdagangan saham perusahaan di Indeks Kompas 100. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan yang bersifat good news
akan direspon positif oleh pasar yang berdampak pada naiknya volume perdagangan
saham perusahaan. Sementara itu semakin banyak jenis-jenis informasi yang
disampaikan oleh perusahaan direspon positif oleh pasar dengan semakin naiknya
volume perdagangan saham perusahaan.
Reaksi pasar yang timbul pada saat publikasi pelaporan keuangan yang bersifat
good news memberikan indikasi bahwa para pemakai laporan keuangan menggunakan
setiap informasi laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan untuk
mengambil keputusan. Selain itu pasar lebih merespon perusahaan yang lebih tinggi
tingkat pengungkapkan informasinya dibandingkan dengan perusahaan yang tingkat
pengungkapan informasinya rendah.
Kata kunci: publikasi pelaporan keuangan di website, tingkat pengungkapan
informasi sukarela, volume perdagangan saham
viii
ABSTRACT
FINANCIAL REPORT PUBLICATION EFFECT IN THE COMPANY
WEBSITE AND VOLUNTARY INFORMATION DISCLOSURE LEVEL ON
THE STOCK INDEX TRADING VOLUME OF KOMPAS 100
Investment in the stock market could be seen from how much of each company's
stock trading volume. Market conditions are very influenced by any informations given
by the issuers. Publication of financial report is one of the disclosing information
mechanism for stakeholders. At the time, the issuer applied the financial report
publication trough their own website to provide the latest information, efficiency and
effectiveness. In addition, investors also consider the level of information disclosure
provided by the issuer.
This research conducted at companies that listed in the Kompass 100 Index during
the period of 2012 to 2015. Purposive sampling method applied in order to obtain 264
observations. Statistical analysis includes descriptive statistical analysis and classical
assumption. Hypothesis examination done by multiple linear regression.
The results showed that the financial report publication at the company's website
and the level of voluntary information disclosure has positive effect on the company's
stock trading volume in Kompass 100 Index. This statemen state that every companies
which publish a good news financial report will be responded positively by the market
which have an impact on the increasing level in company’s stock trading volume.
Meanwhile more and more various types of information provided by the company,
responded positively by the market by the rising volume of company’s stock trading.
Market’s responses for the good news financial report publication indicate that the
users of the financial report use every financial report information to make decisions.
On the other hand, the level of market’s response state that market would make a
response to the company that have a higher information disclosure level than the lower
one.
Keywords: financial report publication in website, voluntary information disclosure
level, stock trading volume
ix
RINGKASAN
Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk menyalurkan dan
menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyadari bahwa semakin banyaknya emiten yang go
public membuat beragamnya informasi yang beredar di pasar modal, sehingga melalui
kerja sama BEI dengan harian Kompas menerbitkan Indeks Kompas 100. Perusahaanperusahaan yang masuk dalam Indeks Kompas 100 merupakan perusahaan yang
memiliki likuiditas tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, serta memiliki
fundamental dan kinerja yang baik.
Nilai kapitalisasi pasar dan likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan di pasar
modal dipengaruhi oleh informasi yang relevan sehingga dapat dijadikan salah satu
bahan pertimbangan untuk melakukan investasi bagi investor. Kebutuhan akan
informasi yang langsung dapat digunakan dan diolah secara cepat dan efisien dapat
tercapai apabila informasi tersebut disajikan dalam format dengan standar global,
sehingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Pelaporan merupakan salah satu
komponen penting dalam pengungkapan (disclosure) maupun perangkat monitoring
dan evaluasi bagi perusahaan terbuka.
Perkembangan pengungkapan informasi melalui website tersebut dimulai sejak
dikeluarkannya keputusan BAPEPAM Nomor: KEP-431/BL/2012. Peraturan tersebut
semakin diperkuat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengambil alih tugas
dan wewenang BAPEPAM dengan mengeluarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan
nomor 29/pojk.04/2016. Pasal 15 ayat 1 menyatakan bahwa laporan tahunan wajib
dimuat dalam Situs web emiten atau perusahaan publik pada tanggal yang sama
dengan penyampaian laporan tahunan kepada OJK. OJK memberikan kebebasan bagi
perusahaan untuk mengungkapkan informasi-informasi apa saja yang harus
disampaikan kepada stakeholder berkaitan.
Pengungkapan informasi yang semakin tinggi akan berdampak pada semakin
besar pada keputusan investor. Beberapa perusahaan yang profitable akan mengambil
manfaat dari pelaporan keuangan untuk mencapai transparansi informasi dan untuk
mempercepat pengungkapan kabar baik (good news) yang dapat mempengaruhi
investor secara positif dalam mengambil keputusan investasi untuk menjual,
memegang saham, atau membeli saham baru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh publikasi pelaporan
keuangan di website dan tingkat pengungkapan informasi sukarela pada volume
perdagangan saham perusahaan. Penelitian dilakukan dengan metode studi
dokumentasi pada Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact 2012 sampai dengan 2015
dan studi pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta penelitian
terdahulu didapat dari dokumen-dokumen, buku, internet serta sumber data tertulis
lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan pemilihan
sampel penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling yaitu perusahaan publik
yang sahamnya terdaftar di Indeks Kompas 100 berturut-turut selama periode 2012
sampai dengan 2015 yang bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif.
x
Sehingga diperoleh sampel sebanyak 66 sampel dengan jumlah observasi sebanyak
264.
Hasil pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda
menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel publikasi pelaporan keuangan di
website perusahaan, tingkat pengungkapan informasi sukarela dan ukuran perusahaan
terhadap volume perdagangan saham yaitu sebesar 0,003, 0,038 dan 0,000. Hasil ini
menunjukkan bahwa publikasi pelaporan keuangan di website perusahaan, tingkat
pengungkapan informasi sukarela dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap volume perdagangan saham.
Hal ini berarti bahwa ada kejutan aktivitas perdagangan saham perusahaan di
sekitar publikasi laporan keuangan perusahaan dibandingkan dengan rata-rata volume
perdagangan saham harian dalam kondisi normal. Selain itu informasi yang
diungkapkan oleh perusahaan ke pasar akan berpengaruh terhadap rekasi pasar dalam
hal ini volume perdagangan saham perusahaan, semakin tinggi tingkat informasi yang
disampaikan akan membuat volume perdagangan saham juga akan meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disarankan kepada perusahaan
diharapkan selalu melakukan update terhadap website yang dimiliki, sehingga
investor dapat mengetahui kondisi terkini dari perusahaan. Selain itu penelitian
selanjutnya diharapkan menggunakan sampel dari indeks yang lain dan
menambahkan kategori yang lainnya dalam form penilaianan ini. Sehingga
perusahaan-perusahaan dari beberapa jenis industri juga dapat digunakan sebagai
sampel penelitian serta perubahan-perubahan lainnya yang terjadi di perusahaan juga
dapat dikaitkan dengan tingkat pengungkapan informasi.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM .....................................................................................
i
PRASYARAT GELAR ................................................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN .........................................................................
iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI .............................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................
v
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................
vi
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................
ix
RINGKASAN ..............................................................................................
x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xv
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................
1.4.1 Manfaat Akademik .......................................................
1.4.2 Manfaat Praktis ..............................................................
1
11
11
12
12
12
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ......................................................................
2.1.1 Teori Pasar Efisien .....................................................
2.1.2 Teori Sinyal ...............................................................
2.1.3 Teori Stakeholder .......................................................
2.1.4 Pengertian Laporan Keuangan ...................................
2.1.5 Tujuan Laporan Keuangan .........................................
2.1.6 Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) .........
2.1.7 Pengungkapan Wajib (Mandatory Disclosure) ...........
2.1.8 Pelaporan Keuangan ..................................................
2.1.9 Ukuran Perusahaan ....................................................
2.1.10 Volume Perdagangan Saham ......................................
2.2 Penelitian Sebelumnya ..........................................................
13
13
16
18
19
20
21
22
23
30
33
35
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir .................................................................
3.2 Konsep Penelitian .................................................................
39
40
BAB II
xii
3.3 Hipotesis Penelitian ...............................................................
3.3.1 Pengaruh Publikasi Pelaporan Keuangan di Website
pada Volume Perdagangan Saham Perusahaan ...........
3.3.2 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Informasi Sukarela
pada Volume Perdagangan Saham Perusahaan ............
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Peneitian .............................................................
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................
4.3 Ruang Lingkup Penelitian .....................................................
4.4 Data Penelitian ........................................................................
4.4.1 Jenis Data .....................................................................
4.4.2 Sumber Data .................................................................
4.5 Populasi dan Sampel .................................................................
4.5.1 Populasi ........................................................................
4.5.2 Sampel ........................................................................ .
4.6 Variabel Penelitian ...................................................................
4.6.1 Identifikasi Variabel ................................................... .
4.6.2 Definisi Operasional Variabel ......................................
4.7 Metode Pengumpulan Data ......................................................
4.8 Teknik Analisis Data ...............................................................
4.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ........................................
4.8.2 Uji Asumsi Klasik ............................................ ...........
4.8.3 Analisis Regrasi Linier Berganda ................................
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Objek Penelitian ....................................................
5.2 Analisis Data .........................................................................
5.2.1 Statistik Deskriptif .....................................................
5.2.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................
5.2.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Hasil
Penelitian ....................................................................
40
40
43
46
48
49
49
49
50
51
51
51
52
52
53
58
58
58
59
60
64
66
66
68
73
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan ...............................................................................
6.2 Saran .....................................................................................
82
83
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
LAMPIRAN ...............................................................................................
85
91
xiii
DAFTAR TABEL
4.1
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
Halaman
Proses Penentuan Sampel ....................................................................... 52
Rekapitulasi Objek Penelitian ................................................................. 65
Statistik Deskriptif .................................................................................. 67
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov .............................. 69
Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................................... 70
Uji Autokorelasi Durbin – Watson ......................................................... 71
Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 73
Hasil Uji Determinasi R Square .............................................................. 74
Hasil Uji Statistik F ............................................................................... 76
Hasil Uji Regresi .................................................................................... 77
xiv
DAFTAR GAMBAR
3.1
3.2
4.1
5.1
Halaman
Kerangka Berpikir Penelitian .................................................................. 38
Konsep Penelitian ................................................................................... 39
Rancangan Penelitian .............................................................................. 47
Daerah Pengujian Autokorelasi dengn Uji Durbin Watson ...................... 72
xv
DAFTAR SINGKATAN, TANDA, DAN LAMBANG
SINGKATAN
AICPA
: The American Institute of Certified Public Accountants
BAPEPAM : Badan Pengawas Pasar Modal
BEI
: Bursa Efek Indonesia
DW test
: Durbin-Watson test
FASB
: Financial Accounting Standards Board
GIF
: Graphics Interchange Format
HTML
: Hypertext Markup language
IAI
: Ikatan Akuntan Indonesia
IDX
: Internet Data Exchange
JPEG
: Joint Photographic Expert Group
Kep
: Keputusan
No.
: Nomor
OJK
: Otoritas Jasa Keuangan
PABU
: Prinsip Akuntasi Berterima Umum
PDF
: Portable Document Format
PSAK
: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PT
: Perseroan Terbatas
Publikeu
: Publikasi Laporan Keuangan
SEC
: Securities and Exchange Commission
SFAC
: Statement of Financial Accounting Concept
SPSS
: Statitical Package for Social Science
Tbk
: Terbuka
Tkinformasi : Tingkat Pengungkapan Informasi
TVA
: Trading Volume Activity
Uetva
: Unexpected Trading Volume Activity
VIF
: Variance Inflation Factor
www
: worl wide web
XBRL
: Extensible Business Reporting Language
TANDA
>
<
: Lebih besar
: Lebih kecil
LAMBANG
α
β
ε
N
: Konstanta
: Koefisien regresi
: Error term (variabel pengganggu)
: Jumlah
.
.
.
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk menyalurkan dan
menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi
investor. Fungsi pasar modal antara lain adalah menjaga kontinuitas pasar dan
menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan
penawaran (Siamat, 2004).
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyadari bahwa semakin banyaknya emiten
yang go public membuat beragamnya informasi yang beredar di pasar modal,
sehingga melalui kerja sama BEI dengan harian Kompas menerbitkan Indeks
Kompas 100. Indeks Kompas 100 adalah suatu indeks saham dari 100 saham
perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Saham-saham
yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas 100 ini selain memiliki
likuiditas yang tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan
saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Saham-saham
yang termasuk dalam Kompas 100 diperkirakan mewakili sekitar 70-80% dari
total nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEI (id.wikipedia.org)
Nilai kapitalisasi pasar dan likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan di pasar
modal dipengaruhi oleh informasi yang relevan sehingga dapat dijadikan salah
satu bahan pertimbangan untuk melakukan investasi bagi investor. Adanya suatu
informasi baru akan membentuk kepercayaan baru di kalangan investor (Hastuti
1
2
dan Sudibyo, 1998). Kebutuhan akan informasi yang langsung dapat
digunakan dan diolah secara cepat dan efisien dapat tercapai apabila informasi
tersebut disajikan dalam format dengan standar global, sehingga dapat dibaca oleh
masyarakat luas.
Pelaporan merupakan salah satu komponen penting dalam pengungkapan
(disclosure) maupun perangkat monitoring dan evaluasi bagi perusahaan terbuka.
Pengungkapan informasi yang relevan dan secara terbuka mengenai perusahaan
merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas manajemen kepada para
stakeholder. Pengungkapan informasi tersebut harus memadai agar dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi investor, kreditor, dan
pengguna informasi lainnya dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang semakin
berubah (Almilia dan Retrinasari, 2007).
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tahun 1996 mengeluarkan
lampiran keputusan Ketua BAPEPAM No.80/PM/1996, yang mewajibkan setiap
emiten atau perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan
perusahaan dan laporan auditor independen kepada BAPEPAM selambatlambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan. Kemudian,
tanggal 30 September 2003 BAPEPAM semakin memperketat peraturan dengan
mengeluarkan lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No: Kep36/PM/2003. Surat keputusan tersebut menyatakan bahwa laporan keuangan
tahunan disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan harus
disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90
hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. BAPEPAM sejak tanggal 1
3
Januari 2013, tugas dan wewenangnya dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
mengeluarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 29/pojk.04/2016
mengenai kewajiban perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan
tahunannya. Peraturan tersebut diharapkan dapat mendorong upaya-upaya
perusahaan untuk secepatnya mengumumkan kepada masyarakat mengenai
informasi atau hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan yang mungkin dapat
mempengaruhi suatu efek, misalnya perubahan pada volume perdagangan saham
serta perubahan pada harga saham.
Kebutuhan informasi bagi investor, kreditor dan pemakai eksternal yang lain
salah satunya bisa didapatkan dari laporan keuangan. Laporan keuangan
merupakan alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang
kondisi keuangan berupa posisi keuangan pada suatu waktu atau pada periode
tertentu. Selain itu laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dan
sekaligus merupakan alat ukur yang dominan dipakai oleh para stakeholder untuk
menilai kinerja perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan
(Budiman dan Supatmi, 2008). Perkembangan di Indonesia menunjukkan adanya
pertumbuhan permintaan akan transparansi kondisi keuangan suatu perusahaan.
Agar informasi perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pengambilan keputusan oleh berbagai pihak, maka
laporan keuangan tersebut harus memenuhi syarat karakteristik kualitatif. Menurut
the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) pada tahun 1973
mengungkapkan bahwa ketepatan waktu telah lama diakui sebagai atribut
4
kualitatif laporan keuangan. Ketepatan waktu merupakan elemen yang paling
penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi (Soltani, 2002).
Lebih lanjut, menurut Kadir (2011) informasi laporan keuangan harus
disampaikan tepat waktu dan sesegera mungkin untuk menghindari hilangnya
relevansi informasi yang terdapat didalamnya, sehingga keputusan-keputusan
ekonomi dapat segera diambil. Jika informasi tidak tersedia ketika diperlukan atau
ketersediannya lama setelah peristiwa dilaporkan, maka laporan tersebut tidak
memiliki nilai untuk pengambilan tindakan di masa depan, tidak memiliki
relevansi dan tidak bermanfaat (FASB, 2000).
Ketepatan waktu tersebut mendorong tercapainya kebutuhan informasi yang
diperlukan oleh semua pihak. Oleh sebab itu juga, perusahaan harus mampu
memenuhi kebutuhan informasi dari semua pihak, untuk dapat mencapai target
dan mempertahankan kesuksesan usaha. Meningkatknya kebutuhan pihak
eksternal akan informasi keuangan perusahaan membuat tingkat kepentingan
informasi keuangan meningkat. Perusahaan yang memberikan informasi secara
cepat dan tepat akan lebih diminati oleh investor karena kandungan informasi
yang diberikan oleh perusahaan tersebut dapat mengurangi risiko yang mungkin
terjadi. Beberapa tahun belakangan ini, perusahaan-perusahaan mulai memikirkan
berbagai cara untuk dapat memberikan informasi perusahaan dengan cepat dan
akurat.
Perkembangan teknologi informasi mendorong perusahaan memanfaatkan
internet untuk menyampaikan informasi bisnisnya. Penggunaan internet telah
mengalami perkembangan yang luar biasa pada bidang bisnis terutama bagi
5
perusahaan skala besar. Sejak ditemukannya teknologi internet tersebut pada
tahun 1990-an, penggunaannya semakin meluas karena dipandang mampu
memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis
(Almilia, 2009). Internet umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi
penyebarluasan informasi tentang kondisi suatu perusahaan. Internet dapat
berfungsi sebagai alat penting untuk memfasilitasi fungsi yang lebih baik dari
pasar keuangan dengan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
menyediakan informasi bagi investor secara tepat waktu (Abdelsalam dan Street,
2007). Internet mempunyai beberapa karakteristik dan keunggulan seperti mudah
menyebar (pervasiveness), tidak mengenal batas (borderlessness), dapat diakses
pada waktu yang sama (real tim), berbiaya rendah (low cost), dan mempunyai
interaksi yang tinggi (high interaction) (Ashbaugh et al., 1999).
Internet World Stats (2015) mengungkapkan bahwa dalam satu dasawarsa
terakhir jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat drastis. Pengguna
internet pada tahun 1995 sebesar 0,4% dari populasi penduduk dunia, meningkat
menjadi lebih dari 300 juta pengguna pada tahun 2000. Bahkan pada tahun 2015
jumlahnya meningkat menjadi lebih dari 2,4 miliar atau 34,3% dari populasi
penduduk dunia. Pengguna internet di Indonesia sampai akhir tahun 2015
mencapai lebih dari 55 juta penduduk atau 22,1% dari populasi penduduk
Indonesia (www.internetworldstats.com, Diakses tanggal 2 Juni 2015).
Penggunaan internet selama beberapa tahun terakhir di negara-negara maju
tumbuh dan berkembang lebih pesat lagi. Internet semakin dianggap sebagai alat
yang komprehensif untuk kegiatan yang berhubungan dengan investor.
6
Perusahaan menggunakan jaringan world wide web (www) homepage sebagai
platform untuk menyajikan informasi keuangan dan laporan (Ismail, 2002).
Perkembangan tingkat penggunaan internet menjadi kecenderungan bagi
perusahaan untuk melaksanakan pelaporan informasi keuangan melalui internet
(Widaryanti, 2011). Internet dipandang sebagai salah satu media pelaporan yang
penting, sehingga informasi tentang kinerja perusahaan dapat dijangkau oleh
seluruh investor secara global, selain melalui cara-cara tradisional (Ashbaugh et
al., 1999). Khan (2006) dan Ismail (2002) mengungkapkan bahwa internet
menjadi salah satu sumber informasi yang paling sering digunakan oleh para
pengguna. Para penguna tersebut bisa investor, masyarakat, pemerintah, atau
pemangku kepentingan dari perusahaan. Atas dasar tersebut banyak perusahaan
menerapkan pelaporan yang berhubungan dengan kondisi perusahaan melalui
internet.
Securities and Exchange Commission (SEC) pada bulan Agustus 2000
membuat pernyataan bahwa semua perusahaan publik direkomendasikan untuk
membuat dan memberikan semua informasi kinerja yang dimandatkan tentang
kinerja perusahaan untuk diberikan kepada semua pihak yang berkepentingan di
waktu yang sama. Kreditor, pemegang saham, analis, dan investor harus memiliki
kesempatan yang sama untuk mengakses informasi tersebut. Hal ini dapat dicapai
dengan memanfaatkan kecanggihan internet. Pernyataan dari SEC ini mendorong
lebih banyak perusahaan menggunakan internet untuk menghindari diskriminasi
informasi.
7
Pelaporan keuangan melalui internet muncul dan berkembang sebagai media
yang paling cepat untuk menginformasikan hal-hal yang terkait dengan
perusahaan. Perusahaan mempunyai beberapa alasan atau motif dalam melakukan
pelaporan keuangan melalui internet. Memperluas jangkauan penyampaian
informasi, memberikan informasi yang terkini, efisiensi serta efektifitas
merupakan beberapa alasan mengapa perusahaan mengadopsi pelaporan keuangan
melalui internet (The Steering Committee of the Business Reporting Research
Project, FASB 2000).
Perusahaan-perusahaan pada saat ini lebih cenderung melakukan
pengungkapan informasi melalui website yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri
karena akan membuat tidak ada batasan mengenai siapa yang menggunakan
informasi (Khan, 2006). Menurut Oyelere et al. (2000), pengembangan internet
sebagai media diseminasi informasi laporan keuangan menciptakan lingkungan
pelaporan baru. Davey dan Homkajohn (2004) menyatakan bahwa dinamika dunia
bisnis menyebabkan laporan berbasis kertas yang tradisional menjadi kurang tepat
waktu dan kurang bermanfaat bagi para pengambil keputusan.
Perusahaan memilih membuat website sendiri dikarenakan akan
meningkatkan visibilitas atau keberadaan perusahaan. Sebuah tampilan website
bisa dijadikan representasi dari perusahaan tersebut. Dengan demikian website
perusahaan diibaratkan sebagai show room ataupun kantor layanan yang setiap saat
bisa dikunjungi oleh pengunjung seperti halnya ketika kita mendatangi kantor fisik
perusahaan tertentu. Dalam website, perusahaan bisa memberikan informasi yang
detil mengenai produk dan layanan perusahaan. Selain itu, dalam menyajikan profil
8
produk atau jasa bisa diperkaya dengan menyajikan beragam bentuk informasi
seperti teks, gambar, hingga video. Bahkan perusahaan juga dapat
menginformasikan setiap saat segala aktivitas yang sedang dan akan berlangsung
baik itu menyangkut kondisi finansial, kegiatan pemasaran , kegiatan sosial (seperti
penggalangan dana atau CSR) ataupun kegiatan perusahaan lainnya. Suatu hal
yang akan sulit terpenuhi bila perusahaan ingin memberikan informasi yang
maksimal dan menyeluruh bila menggunakan media konvensional seperti surat
kabar, radio bahkan televisi.
Perkembangan pengungkapan informasi melalui website tersebut dimulai
sejak dikeluarkannya keputusan BAPEPAM Nomor: KEP-431/BL/2012 yang
menyatakan bahwa emiten atau perusahaan publik yang telah memiliki laman
(website), wajib memuat laporan tahunan pada laman (website) tersebut sejak
berlakunya peraturan itu. Bagi emiten atau perusahaan publik yang belum memiliki
laman (website) dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak berlakunya peraturan ini,
emiten atau perusahaan publik wajib memiliki laman (website) yang memuat
laporan tahunan. Selain itu laman (website) tersebut harus dapat diakses setiap saat.
Peraturan tersebut semakin diperkuat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
yang mengambil alih tugas dan wewenang BAPEPAM dengan mengeluarkan
peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 29/pojk.04/2016. Pasal 15 ayat 1
menyatakan bahwa laporan tahunan wajib dimuat dalam Situs web emiten atau
perusahaan publik pada tanggal yang sama dengan penyampaian laporan tahunan
kepada OJK. OJK memberikan kebebasan bagi perusahaan untuk mengungkapkan
informasi-informasi apa saja yang harus disampaikan kepada stakeholder berkaitan
9
dengan kondisi perusahaan pada suatu periode tertentu melalui website yang
dimiliki oleh perusahaan selain laporan tahunan yang diwajibkan. Setiap informasi
yang disampaikan perusahaan merupakan suatu sinyal dari perusahaan kepada
pihak luar. Salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan
akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang
(Wolk et al., 2000).
Jogiyanto (2010) mengungkapkan bahwa para pelaku pasar modal akan
mengevaluasi setiap informasi yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut
akan menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdagangan saham.
Pengungkapan informasi sukarela yang signifikan, baik keuangan maupun non
keuangan, akan menambah nilai dari informasi yang diungkapkan kepada publik
(Leftwich et al., 1981). Informasi yang diungkapkan secara cepat bagi semua
investor akan membuat asimetri informasi akan berkurang dan memperpendek
delay aksesibilitas informasi (Lai et al., 2010). Pegungkapan informasi keuangan
dan non keuangan di internet dapat menciptakan transparansi informasi yang lebih
tinggi. Transparansi informasi mengurangi asimetri informasi antara pemilik (atau
investor) dan manajemen.
Pengungkapan informasi yang semakin tinggi akan berdampak pada semakin
besar pada keputusan investor. Pengungkapan informasi yang menjadi perhatian
penting adalah laporan keuangan dan laporan tahunan serta website perusahaan.
Bahkan aspek kualitas pengungkapan informasi yang disajikan mendapatkan
perhatian penting dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan adanya Annual
Report Awards di setiap tahunnya. OJK melakukan penilaian terhadap
10
pengungkapan informasi yang disajikan dalam Laporan Tahunan sebuah
perusahaan.
Beberapa perusahaan yang profitable akan mengambil manfaat dari
pelaporan keuangan untuk mencapai transparansi informasi dan untuk
mempercepat pengungkapan kabar baik (good news) yang dapat mempengaruhi
investor secara positif dalam mengambil keputusan investasi. Sehingga tingkat
pengungkapan informasi yang lebih tinggi di website perusahaan akan
menyebabkan investor memperoleh informasi yang relevan dalam waktu cepat.
Ukuran perusahaan menjadi penting ketika perusahaan melakukan go
public. Menurut Saleh (2004) para pelaku di pasar modal khususnya perusahaan
besar lebih memahami bahwa pentingnya pengungkapan informasi perusahaan
secara tepat waktu kepada investor dibanding dengan perusahaan kecil, karena
perusahaan besar banyak disorot oleh masyarakat dan mempunyai pengetahuan
lebih tentang peraturan yang ada. Perusahaan besar juga akan mengungkapkan
informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil karena perusahaan besar akan
menghadapi risiko politis yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil.
Perusahaan besar mempunyai sumber daya yang lebih beragam, baik dari segi
sumber daya manusia maupun finansial, sehingga perusahaan perlu dan mampu
untuk membiayai penyediaan informasi untuk keperluan pengungkapan informasi
kepada pihak eksternal.
Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat menjadi gambaran prospek
perusahaan ke depan. Ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset perusahaan
mampu memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki aset yang besar akan
11
memiliki prospek yang baik (Sudarmadji, 2007). Kebanyakan investor lebih
memilih untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki skala ekonomi yang lebih
tinggi dilihat dari total aset yang dimiliki. Pengelompokkan perusahaan dilihat dari
total aset dapat digunakan oleh investor sebagai salah satu variabel dalam
menentukan keputusan investasi. Semakin besar ukuran perusahaan maka sumber
informasi perusahaan tersedia semakin luas dan mudah diakses oleh publik
(Husnah dan Ria, 2006). Hal tersebut memungkinkan investor untuk lebih cepat
bereaksi dalam membuat keputusan untuk menjual, memegang saham, atau
membeli saham baru.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Apakah publikasi pelaporan keuangan di website perusahaan berpengaruh
pada volume perdagangan saham?
2) Apakah tingkat pengungkapan informasi sukarela berpengaruh pada volume
perdagangan saham?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka
tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Memperoleh bukti empiris pengaruh publikasi pelaporan keuangan di website
perusahaan pada volume perdagangan saham.
12
2) Memperoleh bukti empiris pengaruh tingkat pengungkapan informasi
sukarela pada volume perdagangan saham perusahaan.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademik
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teori dan pengetahuan di
bidang akuntansi keuangan dan pasar modal yang terkait dengan teori sinyal dan
pasar efisien, terutama berkaitan dengan publikasi pelaporan keuangan di website
perusahaan dan tingkat pengungkapan informasi sukarela, dan hubungannya
dengan volume perdagangan saham.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor,
badan otoritas pasar modal, dan para analis keuangan lainnya mengenai ada
tidaknya perubahan volume perdagangan saham perusahaan yang dipengaruhi
oleh publikasi pelaporan keuangan di website perusahaan dan tingkat
pengungkapan informasi secara sukarela yang dilakukan oleh perusahaan.
Download